26
PEMULIAAN TANAMAN MODUL 6 :PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SILANG

PEMULIAAN TANAMAN

  • Upload
    dava

  • View
    181

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PEMULIAAN TANAMAN. MODUL 6 :PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SILANG. PENDAHULUAN. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PEMULIAAN TANAMAN

PEMULIAAN TANAMAN

MODUL 6 :PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SILANG

Page 2: PEMULIAAN TANAMAN

PENDAHULUANKeragaman keturunan pada tanaman menyerbuk

silang menyulitkan penilaian terhadap individu tanaman. Individu satu dengan lainnya sangat mungkin memiliki komposisi genetic (genotip) yang berbeda. Sehingga perbaikan sifat tanaman tidak dapat dilakukan secara individu, tetapi harus pada populasi tanaman. Perbaikan populasi yang dihasilkan tergantung dari tujuan dan metode pemuliaan.

Sasaran akhir yang dituju dalam studi pemuliaan tanaman menyerbuk silang adalah pengungkapan dan pemahaman tentang dasar genetik tanaman menyerbuk silang sebagai landasan metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang.

Materi ini akan disampaikan dalam dua kali tatap muka pada minggu kesepuluh dan kesebelas.

Page 3: PEMULIAAN TANAMAN

TUJUANPenguasaan materi dalam modul ini, yang

dirancang sebagai landasan pemuliaan tanaman menyerbuk silang, akan dapat

Menjelaskan dasar genetic tanaman menyerbuk silang, pengertian heterosigot dan heterogen, silang dalam dan depresi silang dalam serta heterosis

Menjelaskan tentang populasi, kesetimbangan genetic dalam populasi (hukum Hardy-Weinberg) dan perubahan frekuensi gen, genotip dan fenotip dalam populasi.

Page 4: PEMULIAAN TANAMAN

DEFINISIPemuliaan tanaman adalah ilmu

yang mempelajari tentang perbaikan sifat tanaman melalui perubahan genetik dalam upaya meningkatkan nilai ekonomisnya.

Tanaman menyerbuk silang adalah tanaman yang dalam proses penyerbukannya, polen atau serbuk sari berasal dari tanaman lain yang berbeda secara genotip.

Page 5: PEMULIAAN TANAMAN

Pemuliaan tanaman menyerbuk silang adalah studi tentang bagaimana perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan melalui program pemuliaan, antara lain:

Bagaimana perbaikan tanaman dilakukan pada tanaman yang keturunannya selalu beragam?

Bagaimanakah sifat genetic pada tanaman menyerbuk silang?

Bagaimana mempelajari genetic dari populasi tanaman menyerbuk silang

Bagaimana perubahan genetic pada tanaman menyerbuk silang dapat terjadi?

Bagaimana mempertahankan komposisi genetic pada populasi tanaman menyerbuk silang dari generasi ke generasi?

Page 6: PEMULIAAN TANAMAN

Alasan utama tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri :

Berumah dua, yaitu bunga betina dan bunga jantan

terletak pada tanaman yang berbeda. Contoh : Pepaya, salak

Berumah satu, yaitu bunga betina dan bunga jantan terpisah tetapi masih dalam tanaman yang sama. Contoh : Jagung 

Inkompatibilitas sendiri, yaitu apabila polen (serbuk sari) fertil tidak mampu menyerbuki putik dari bunga yang sama, sehingga tidak dihasilkan biji

Perbedaan waktu masak antara bunga jantan dan bunga betina, dibedakan :Protogini : Kepala putik masak terlebih dahulu daripada kotak sariProtandri : Kotak sari masak terlebih dahulu daripada kepala sari

Page 7: PEMULIAAN TANAMAN

Perbedaan monoceous dan dioceous(Sumber :raisesbm.com)

Page 8: PEMULIAAN TANAMAN

Protandry dan Protogyni(Sumber : northernpecans.blogspot.com)

Page 9: PEMULIAAN TANAMAN

DASAR GENETIKHeterosigot dan HeterogenHeterosigot adalah istilah untuk komposisi genetik dari

pasangan alel yang berbeda. Contoh : Hh, HhBb, HhBbTbtb, ……Individu tanaman menyerbuk silang hampir selalu memiliki

komposisi genetik heterosigot, sehingga keturunannya akan memiliki komposisi genetik heterosigot maupun homosigot pada beberapa pasangan alelnya.

Keturunan dengan genotip yang beragam akan menampakkan fenotip yang beragam pula. Perbedaan fenotip satu individu dengan individu lainnya dalam suatu kelompok tanaman

dinamakan dengan Heterogen Setiap individu dalam sekelompok tanaman menyerbuk silang

berbeda secara genetis, umumnya memiliki susunan genetic heterosigot.

Kelompok tanaman (populasi) dari tanaman menyerbuk silang menunjukkan penampilan heterogen.

Page 10: PEMULIAAN TANAMAN

Silang dalam (inbreeding)Persilangan individu yang berkerabat

dekat (saudara kandung atau saudara tiri)Persilangan sendiri (selfing)Meningkatnya homosigositasEkspresi gen-gen resesif merugikan

menyebabkan penurunan penampilan (depresi silang dalam)

Tingkat depresi silang dalam berbeda pada setiap spesies tanaman

Page 11: PEMULIAAN TANAMAN

Kegunaan silang dalamMengurangi frekuensi alel-alel resesif yang

merugikanMeningkatkan variabilitas genetik di

antara individu dalam suatu populasiMengembangkan genotip potensial

Page 12: PEMULIAAN TANAMAN

Inbred pada tanaman jagung yang digunakan untuk membentuk tanaman hibrida(Sumber: agron.missouri.edu)

Page 13: PEMULIAAN TANAMAN

HeterosisPeningkatan ukuran dan vigor setelah

persilanganHeterosis = hybrid vigor, peningkatan

ukuran dan vigor yang melebihi tetua atau rata-rata tetua

Heterosis merupakan kebalikan dari depresi silang dalam

Dasar teori : hipotesis dominan dan hipotesis over dominan

Pemanfaatan heterosis : Varietas Hibrida

Page 14: PEMULIAAN TANAMAN

Heterosis pada tanaman dan tongkol jagung(Sumber: http://genome.cshlp.org)

Page 15: PEMULIAAN TANAMAN

TEORI HETEROSISTerdapat tiga teori yang mendasari heterosis

ini, yaitu teori over dominan, akumulasi gen dominan dan interaksi inter-alel (interaksi antar alel berbeda lokus).

Teori over dominan Akumulasi gen dominanInteraksi inter-alel

Page 16: PEMULIAAN TANAMAN

Kesetimbangan Hardy-Weinberg

Frekuensi gen dan genotip pada sebuah populasi kawin acak akan selalu tetap dari generasi ke generasi selama tidak terjadi seleksi, mutasi dan migrasi.

• Perbaikan sifat POPULASI komposisi alel

frekuensi gen frekuensi genotip

• Perubahan komposisi genotip dalam populasi

perubahan frekuensi gen

• Seleksi meningkatkan frekuensi gen dikehendaki

menurunkan frekuensi gen tak dikehendaki

Page 17: PEMULIAAN TANAMAN

TEORI DOMINANOver dominan adalah keadaan dimana nilai heterosigot (Aa)

lebih besar dari nilai homosigot dominan (AA). Dengan kata lain, nilai hibrida (F1) melebihi nilai rata-rata tetua atau tetua yang lebih besar

P: AA bb CC dd x aa BB cc DD 1½ 1 1½ 1 1 1½ 1 1½ F1: Aa Bb Cc Dd 2 2 2 2Alel resesif berkontribusi 1 unitAlel dominan berkontribusi 1½ unitAlel yang heterozigot menunjukkan penampilan yang lebih baik

bila dibandingkan dengan pasangan alel baik resesif maupun dominan

Kontribusi tetua = 5 F1 = 8

Page 18: PEMULIAAN TANAMAN

TEORI AKUMULASI GEN DOMINAN Bila gen-gen yang berperan dalam pertumbuhan adalah gen

dominan, maka akumulasi dari gen-gen dominan dari tetua yang berbeda akan meningkatkan keunggulan hibrida hasil persilangan

Sebagai contoh, satu tetua memiliki 3 gen dominan dan tetua lain dengan 2 gen dominan berbeda, maka hibridanya akan memiliki 5 gen dominan. Dengan kata lain, semakin banyak berbedaan antara kedua tetua, maka semakin besar keunggulan hibridanya.

P: AA bb CC dd x aa BB cc DD 2 1 2 1 1 2 1 2 F1: Aa Bb Cc Dd 2 2 2 2Alel resesif berkontribusi 1 unitAlel dominan berkontribusi 2 unitKarena adanya dominansi, maka genotipe yang heterozigot

memberikan penampilan yang sama seperti homozigot dominan Kontribusi tetua = 6 F1 = 8

Page 19: PEMULIAAN TANAMAN

TEORI INTERAKSI INTER ALELInteraksi ini terjadi antar gen-gen berbeda

lokus, kerjasama yang terjadi antara gen-gen yang berinteraksi mungkin mempengaruhi proses pertumbuhan menjadi lebih baik.

Mirip pada peristiwa epistasi. Satu contoh, gen A dan gen B berperan dalam menghasilkan warna, bila hanya ada satu gen saja (A atau B) memberikan warna merah, tetapi bila keduanya bergabung maka akan dihasilkan warna merah yang lebih tua.

Page 20: PEMULIAAN TANAMAN

HWE Assumptions

Mating is random.

Effects of migration, mutation, selection are negligible.

Page 21: PEMULIAAN TANAMAN

Frekuensi fenotip, genotip dan gen

Frekuensi Fenotip adalah proporsi fenotip yang ada pada suatu populasi.

Frekuensi Genotip adalah proporsi genotip yang ada pada suatu populasi.

Frekuensi Gen adalah proporsi gen yang ada pada suatu populasi

Page 22: PEMULIAAN TANAMAN

When the HWE assumptions are met, the frequency of a genotype is equal to the product of the allele frequencies.

AA Aa aa p2 2pq q2

P2 AA + 2pq Aa + q2 aa = 1

Secara umum apabila ada N individu dalam populasi kawin acak. Dari populasi tersebut terdapat D individu dominan yang homosigot AA, H individu heterosigot Aa, serta R individu resesif yang homosigot aa **

Page 23: PEMULIAAN TANAMAN

Genotype frequencies

Generation 0

N ∞

A1 A1 , A1 A2 , A2 A2

p2, 2pq, q2

Genotype frequencies do not change from generation to generation

♀ gametes

A1 A2

A2A1

♂ gametes

(p)

(p) (q)

(q)

A2 A2 (q2)

A1 A1 (p2) A1 A2 (pq)

A1 A2 (pq)

♀♂ A2A1

A1

A2

Random mating

Zygotes

N ∞

A1 A1 , A1 A2 , A2 A2

p2, 2pq, q2

Generation 1

Demonstrating the H-W principle

Page 24: PEMULIAAN TANAMAN

REFERENSIAllard, R,W. 1999. Principle of Plant Breeding : Second

Edition.John Wiley and Sons. Inc. USABrown, J and Peter, C. 2008. An Introduction to Plant

Breeding. Blackwell Publishing LtdDaryanto dan Siti,S.1982. Biologi Bunga dan Teknik

Penyerbukan Silang Buatan.GramediaHagedoorn, L. 2008. Plant Breeding. Fournier PressMangoenendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan

Tanaman. Kanisius. JogjakartaPoehlman, and Borthakur. 1977. Asian Breeding Field

Crop: With Special Reference to Crops of India. Oxford & IBH Pub. Co. Michigan University

Stansfield, W and Susan, E. 2000. Genetic: Fourth Edition. Schaum Outline

Page 25: PEMULIAAN TANAMAN

A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)1. Pada tanaman menyerbuk sendiri, keturunannya tidak pernah berubah

secara genetic. Sebaliknya pada tanaman menyerbuk silang keturunannya selalu beragam secara genetik. Dengan menggunakan diagram persilangan, tunjukkan perbedaan genetic tanaman menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang!

2. Pada suatu populasi jagung diketahui ada 40 tanaman yang terserang penyakit bulai dari total 1000 tanaman. Penyakit bulai dikendalikan oleh gen resesif b, tentukan frekuensi fenotip tanaman tahan dan peka, frekuensi genotip tanaman tahan dan peka serta frekuensi gen B dan b dari populasi jagung tersebut!

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)3. What do you know about inbreeding?4. Please explain the advantages of inbreeding in cross pollination plant!5. Mention the advantages of heterosis in cross pollination plant breeding?6. Apa hubungan antara hukum Hardy-Weinberg dengan pemuliaan tanaman

menyerbuk silang? C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi) D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)

PROPAGASI

Page 26: PEMULIAAN TANAMAN

TERIMA KASIH