67
Penanganan Sampah Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga (Permen PU No. 03/PRT/M/2013) Modul A-3

Penanganan Sampah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penanganan Sampah dalam Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga

Citation preview

Page 1: Penanganan Sampah

Penanganan Sampah

Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga

dan Sejenis Sampah Rumah Tangga

(Permen PU No. 03/PRT/M/2013)

Modul A-3

Page 2: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Penanganan Sampah

Penanganan sampah meliputi kegiatan:

1. Pemilahan;

2. Pengumpulan;

3. Pengangkutan;

4. Pengolahan; dan

5. Pemrosesan akhir sampah.

Page 3: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

1. PEMILAHAN Penanganan Sampah

Page 4: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemilahan

Pemilahan dilakukan melalui kegiatan pengelompokan sampah.

Pengelompokkan jenis sampah yang terdiri atas: Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan

beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun;

Sampah yang mudah terurai;

Sampah yang dapat digunakan kembali;

Sampah yang dapat didaur ulang; dan

Sampah lainnya.

Page 5: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemilahan berdasarkan Jenis Sampah

1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun antara lain : kemasan obat serangga,

kemasan oli,

kemasan obat- obatan, obat-obatan kadaluarsa,

peralatan listrik, dan peralatan elektronik rumah tangga.

2. Sampah yang mudah terurai antara lain sampah yang berasal dari : Tumbuhan, hewan, dan/atau bagian-bagiannya yang

dapat terurai oleh makhluk hidup lainnya dan/atau

Mikroorganisme seperti sampah makanan dan serasah.

Page 6: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemilahan berdasarkan Jenis Sampah

3. Sampah yang dapat digunakan kembali merupakan sampah yang dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses pengolahan antara lain Kertas kardus,

Botol minuman, dan kaleng.

4. Sampah yang dapat didaur ulang merupakan sampah yang dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui proses pengolahan antara lain Sisa kain, plastik,

Kertas, dan kaca.

5. Sampah lainnya merupakan residu.

Page 7: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pemilahan Sampah

Setiap orang pada sumbernya;

Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya

Pemerintah kabupaten/kota

Page 8: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pemilahan Sampah dan Sarana

Pelaku Pemilahan Sampah dan sarana pemilahan dan pewadahan yang harus disediakan:

Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dalam melakukan pemilahan sampah wajib menyediakan sarana pemilahan dan pewadahan sampah skala kawasan.

Pemerintah kabupaten/kota menyediakan sarana pemilahan dan pewadahan sampah skala kabupaten/kota.

Page 9: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Persyaratan Sarana Pemilahan dan Pewadahan

Persyaratan didasarkan pada: volume sampah;

jenis sampah;

penempatan;

jadwal pengumpulan; dan

jenis sarana pengumpulan dan pengangkutan.

Sarana pemilahan dan pewadahan harus: diberi label atau tanda;

dibedakan bahan, bentuk dan/atau warna wadah; dan

menggunakan wadah yang tertutup.

Page 10: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Jenis Sarana Pewadahan

Sarana pewadahan:

Individual: Bin, atau

Wadah lain yang memenuhi persyaratan.

Komunal. TPS.

Page 11: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

2. PENGUMPULAN Penanganan Sampah

Page 12: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah tidak boleh dicampur kembali setelah dilakukan pemilahan dan pewadahan.

Pengumpulan sampah meliputi pola: individual langsung;

individual tidak langsung;

komunal langsung;

komunal tidak langsung; dan

penyapuan jalan.

Page 13: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pengumpulan Sampah

Pengumpulan atas jenis sampah terpilah:

Pengaturan jadwal pengumpulan sesuai dengan jenis sampah terpilah dan sumber sampah; dan

Penyediaan sarana pengumpul sampah terpilah.

Page 14: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Jenis Sarana Pengumpulan Sampah

Jenis sarana pengumpulan sampah dapat berupa:

a. Motor sampah;

b. Gerobak sampah; dan/atau

c. Sepeda sampah.

Page 15: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah dilakukan oleh:

Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya; dan

Pemerintah kabupaten/kota.

Page 16: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pengumpulan Sampah dan Sarana

Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dalam melakukan pengumpulan sampah wajib menyediakan: TPS;

TPS 3R; dan/atau

Alat pengumpul untuk sampah terpilah.

Pemerintah kabupaten/kota menyediakan: TPS dan/atau

TPS 3R pada wilayah permukiman.

Page 17: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Kriteria Teknis TPS

Luas TPS sampai dengan 200 m2;

Tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah;

Jenis pembangunan penampung sampah sementara bukan merupakan wadah permanen;

Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan;

Lokasinya mudah diakses;

Tidak mencemari lingkungan;

Penempatan tidak mengganggu estetika dan lalu lintas; dan

Memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan.

Page 18: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

3. PENGANGKUTAN SAMPAH Penanganan Sampah

Page 19: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah dari TPS dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST tidak boleh dicampur kembali setelah dilakukan pemilahan dan pewadahan.

Page 20: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pengangkutan Limbah B3

Dalam hal terdapat sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun, pengangkutan sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 21: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Ketentuan Pengangkutan Sampah

Memaksimalkan kapasitas kendaraan angkut yang digunakan;

Rute pengangkutan sependek mungkin dan dengan hambatan sekecil mungkin;

Frekuensi pengangkutan dari TPS dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST dilakukan sesuai dengan jumlah sampah yang ada; dan

Ritasi dilakukan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas pengangkutan.

Page 22: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Operasional Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah harus memperhatikan:

Pola pengangkutan;

Sarana pengangkutan; dan

Rute pengangkutan.

Page 23: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pola Pengangkutan Sampah

Pola pengangkutan sampah terdiri atas:

Pengangkutan sampah dengan sistem pengumpulan langsung dari sumber menuju TPA dengan syarat sumber sampah lebih besar dari 300 liter/unit serta topografi daerah pelayanan yang tidak memungkinkan penggunaan gerobak; dan

Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan di TPS dan/atau TPS 3R.

Page 24: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Sarana Pengangkutan Sampah

Sarana pengangkutan sampah dapat berupa:

Dump truck/tipper truck;

Armroll truck;

Compactor truck;

Street sweeper vehicle; dan

Trailer.

Page 25: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemilihan Sarana Pengangkutan Sampah

Pemilihan sarana pengangkutan sampah harus mempertimbangkan:

Umur teknis peralatan;

Kondisi jalan daerah operasi;

Jarak tempuh;

Karakteristik sampah; dan

Daya dukung fasilitas pemeliharaan.

Page 26: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Rute Pengangkutan Sampah

Rute pengangkutan sampah harus memperhatikan:

Peraturan lalu lintas;

Kondisi lalu lintas;

Pekerja, ukuran dan tipe alat angkut;

Timbulan sampah yang diangkut; dan

Pola pengangkutan.

Page 27: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pengangkutan Sampah

Pengangkutan dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.

Pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan pengangkutan sampah : Menyediakan alat angkut sampah termasuk untuk

sampah terpilah yang tidak mencemari lingkungan; dan

Melakukan pengangkutan sampah dari TPS dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST.

Page 28: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pengangkutan Sampah & SPA

Dalam pengangkutan sampah, pemerintah kabupaten/kota dapat menyediakan stasiun peralihan antara (SPA).

Dalam hal dua atau lebih kabupaten/kota melakukan pengolahan sampah bersama dan memerlukan pengangkutan sampah lintas kabupaten/kota, pemerintah kabupaten/kota dapat mengusulkan kepada pemerintah provinsi untuk menyediakan stasiun peralihan antara dan alat angkutnya.

Page 29: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

4. PENGOLAHAN SAMPAH Penanganan Sampah

Page 30: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah meliputi kegiatan:

Pemadatan;

Pengomposan;

Daur ulang materi; dan

Mengubah sampah menjadi sumber energi.

Page 31: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah mempertimbangkan:

Karakteristik sampah;

Teknologi pengolahan yang ramah lingkungan;

Keselamatan kerja; dan

Kondisi sosial masyarakat.

Page 32: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Teknologi Pengolahan Sampah (1/2)

1. Teknologi pengolahan secara fisik berupa pengurangan ukuran sampah, pemadatan, pemisahan secara magnetis, masa-jenis, dan optik;

2. Teknologi pengolahan secara kimia berupa pembubuhan bahan kimia atau bahan lain agar memudahkan proses pengolahan selanjutnya;

3. Teknologi pengolahan secara biologi berupa pengolahan secara aerobik dan/atau secara anaerobik seperti proses pengomposan dan/atau biogasifikasi;

Page 33: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Teknologi Pengolahan Sampah (2/2)

4. Teknologi pengolahan secara termal berupa insinerasi, pirolisis dan/atau gasifikasi; dan

5. Pengolahan sampah dapat pula dilakukan dengan menggunakan teknologi lain sehingga dihasilkan bahan bakar yaitu Refused Derifed Fuel (RDF);

Page 34: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah dilakukan oleh:

Setiap orang pada sumbernya;

Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya; dan

Pemerintah kabupaten/kota.

Page 35: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pelaku Pengolahan Sampah dan Fasilitasnya

Fasilitas pengolahan sampah yang wajib disediakan:

Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya, wajib menyediakan fasilitas pengolahan skala kawasan yang berupa TPS 3R.

Pemerintah kabupaten/kota menyediakan fasilitas pengolahan sampah di lokasi: TPS 3R;

SPA;

TPA; dan/atau

TPST.

Page 36: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Persyaratan Teknis TPS 3R

Persyaratan TPS 3R (1/2):

1. Luas TPS 3R, lebih besar dari 200 m2;

2. Tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah;

3. TPS 3R dilengkapi dengan ruang pemilahan, pengomposan sampah organik, dan/atau unit penghasil gas bio, gudang, zona penyangga, dan tidak mengganggu estetika serta lalu lintas.

4. Jenis pembangunan penampung sisa pengolahan sampah di TPS 3R bukan merupakan wadah permanen;

Page 37: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Persyaratan Teknis TPS 3R

Persyaratan TPS 3R (2/2)+:

5. Penempatan lokasi TPS 3R sedekat mungkin dengan daerah pelayanan dalam radius tidak lebih dari 1 km;

6. Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan; g. lokasinya mudah diakses;

7. Tidak mencemari lingkungan; dan

8. Memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan.

Page 38: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

TPS 3R Berbasis Masyarakat

TPS 3R termasuk skala lingkungan hunian dilaksanakan dengan metode berbasis masyarakat.

Keberadaan TPS 3R dapat diintegrasikan dengan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti bank sampah.

Page 39: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Stasiun Peralihan Antara (SPA)

SPA terdiri dari

SPA skala kota dan

SPA skala lingkungan hunian.

Page 40: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

SPA Skala Kota

SPA skala kota harus memenuhi persyaratan teknis:

Luas SPA lebih besar dari 20.000 m2;

Produksi timbulan sampah lebih besar dari 500 ton/hari

Penempatan lokasi SPA dapat di dalam kota;

Fasilitas SPA skala kota dilengkapi dengan ramp, sarana pemadatan, sarana alat angkut khusus, dan penampungan lindi;

Pengolahan lindi dapat dilakukan di SPA atau TPA; dan

Lokasi penempatan SPA ke permukiman terdekat paling sedikit 1 km.

Page 41: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

SPA Skala Lingkungan Hunian

SPA skala lingkungan hunian harus memenuhi persyaratan teknis seperti:

Luas SPA paling sedikit 600 m2;

Produksi timbulan sampah 20 – 30 ton/hari;

Lokasi penempatan di titik pusat area lingkungan hunian;

Fasilitas SPA skala kota dilengkapi dengan ramp dan sarana pemadatan dan penampungan lindi; dan

Pengolahan lindi dapat dilakukan di SPA atau TPA

Page 42: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

Persyaratan teknis TPST :

Luas TPST, lebih besar dari 20.000 m2;

Penempatan lokasi TPST dapat di dalam kota dan atau di TPA;

Jarak TPST ke permukiman terdekat paling sedikit 500 m;

Pengolahan sampah di TPST dapat menggunakan teknologi yang tepat

Fasilitas TPST dilengkapi dengan ruang pemilah, instalasi pengolahan sampah, pengendalian pencemaran lingkungan, penanganan residu, dan fasilitas penunjang serta zona penyangga.

Page 43: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

5. PEMROSESAN AKHIR SAMPAH Penanganan Sampah

Page 44: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemrosesan Akhir Sampah

Pemrosesan akhir sampah dilakukan dengan menggunakan metode:

Metode lahan urug terkendali;

Metode lahan urug saniter; dan/atau

Teknologi ramah lingkungan.

Page 45: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemrosesan Akhir Sampah

Pemrosesan akhir sampah dilakukan di TPA, meliputi kegiatan:

Penimbunan/pemadatan;

Penutupan tanah;

Pengolahan lindi; dan

Penanganan gas.

Page 46: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemrosesan Akhir Sampah di TPA

Pemrosesan akhir sampah di TPA harus memperhatikan (1/2):

1. Sampah yang boleh masuk ke TPA adalah sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan residu;

2. Limbah yang dilarang diurug di TPA meliputi: Limbah cair yang berasal dari kegiatan rumah tangga;

Limbah yang berkatagori bahan berbahaya dan beracun sesuai peraturan perundang-undangan; dan

Limbah medis dari pelayanan kesehatan.

3. Residu tidak berkategori bahan berbahaya dan beracun atau mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;

Page 47: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemrosesan Akhir Sampah di TPA

Pemrosesan akhir sampah di TPA harus memperhatikan (2/2):

4. Dalam hal terdapat sampah yang berkategori bahan berbahaya dan beracun atau mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun di TPA harus disimpan di tempat penyimpanan sementara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan mengenai pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun; dan

5. Dilarang melakukan kegiatan peternakan di TPA.

Page 48: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Persyaratan TPA

Persyaratan TPA meliputi penyediaan dan pengoperasian, harus memperhatikan :

Pemilihan lokasi,

Kondisi fisik,

Kemudahan operasi,

Aspek lingkungan, dan

Sosial.

Page 49: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemilihan Lokasi TPA

Kriteria pemilihan lokasi TPA (1/3):

Geologi : tidak berada di daerah sesar atau patahan yang masih

aktif,

tidak berada di zona bahaya geologi misalnya daerah gunung berapi,

tidak berada di daerah karst,

tidak berada di daerah berlahan gambut, dan

dianjurkan berada di daerah lapisan tanah kedap air atau lempung;

Page 50: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemilihan Lokasi TPA

Kriteria pemilihan lokasi TPA (2/3):

Hidrogeologi: Kondisi muka air tanah yang tidak kurang dari tiga

meter,

kondisi kelulusan tanah tidak lebih besar dari 10-6 cm/detik, dan

jarak terhadap sumber air minum lebih besar dari 100 m (seratus meter) di hilir aliran.

Kemiringan Zona Berada pada kemiringan kurang dari 20% (dua puluh

perseratus).

Page 51: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Pemilihan Lokasi TPA

Kriteria pemilihan lokasi TPA (3/3):

Jarak dari lapangan terbang Berjarak lebih dari 3000 m (tiga ribu meter) untuk

lapangan terbang yang didarati pesawat turbo jet dan

Berjarak lebih dari 1500 m (seribu lima ratus meter) untuk lapangan terbang yang didarati pesawat jenis lain;

Jarak dari permukiman, Lebih dari 1 km (satu kilometer) dengan

mempertimbangkan pencemaran lindi, kebauan, penyebaran vektor penyakit, dan aspek sosial;

Tidak berada di kawasan lindung/cagar alam;

Bukan merupakan daerah banjir periode ulang 25 (dua puluh lima) tahun.

Page 52: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Penempatan TPA pada Lokasi Lahan Gambut

Dalam hal penempatan TPA pada lokasi lahan gambut tidak dapat dihindari,

TPA direkayasa secara teknologi sehingga berada di atas lapisan kedap air dengan menggunakan Lapisan kedap alamiah dan/atau lapisan kedap

artifisial seperti geosintetis dan/atau bahan lain yang memenuhi persyaratan hidrogeologi serta

Pondasi dan lantai kerja TPA diperkuat dengan konstruksi perbaikan tanah bawah.

Page 53: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

TPA Lama yang Sudah Beroperasi

Lokasi TPA lama yang sudah beroperasi dan tidak memenuhi persyaratan, TPA tersebut harus dioperasikan dengan metode lahan urug terkendali atau lahan urug saniter meliputi: melakukan penutupan timbunan sampah dengan

tanah penutup secara periodik;

mengolah lindi yang dihasilkan sehingga efluen yang keluar sesuai baku mutu;

mengelola gas bio yang dihasilkan sesuai persyaratan teknis yang berlaku; dan

membangun area tanaman penyangga di sekeliling lokasi TPA tersebut.

Page 54: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Luas Lahan, Kapasitas dan Umur TPA

Penentuan luas lahan dan kapasitas TPA harus mempertimbangkan timbulan sampah,

tingkat pelayanan, dan

kegiatan yang akan dilakukan di dalam TPA.

Umur teknis TPA paling sedikit 10 (sepuluh) tahun.

Page 55: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Prasarana dan Sarana TPA

Prasarana dan sarana TPA meliputi:

Fasilitas dasar;

Fasilitas perlindungan lingkungan;

Fasilitas operasional; dan

Fasilitas penunjang.

Page 56: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Prasarana dan Sarana TPA

Fasilitas dasar TPA meliputi:

Jalan masuk;

Jalan operasional;

Listrik atau genset;

Drainase;

Air bersih;

Pagar; dan

Kantor.

Page 57: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Prasarana dan Sarana TPA

Fasilitas perlindungan lingkungan TPA meliputi:

Lapisan kedap air;

Saluran pengumpul lindi;

Instalasi pengolahan lindi;

Zona penyangga;

Sumur uji atau pantau; dan

Penanganan gas.

Page 58: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Prasarana dan Sarana TPA

Fasilitas operasional TPA meliputi:

Alat berat;

Truk pengangkut tanah; dan

Tanah.

Page 59: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Prasarana dan Sarana TPA

Fasilitas penunjang TPA meliputi:

Bengkel;

Garasi;

Tempat pencucian alat angkut dan alat berat;

Alat pertolongan pertama pada kecelakaan;

Jembatan timbang;

Laboratorium; dan

Tempat parkir.

Page 60: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Prasarana dan Sarana TPA

Fasilitas pelengkap TPA meliputi:

Fasilitas pendauran ulang,

Fasilitas pengomposan, dan

Fasilitas gas bio.

Page 61: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota

Dalam melakukan pemrosesan akhir sampah pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan dan mengoperasikan TPA.

Dalam hal kondisi khusus atau terdapat kerjasama penanganan sampah lintas kabupaten/kota pemerintah provinsi dapat menyediakan dan mengoperasikan TPA.

Page 62: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota

Dalam menyediakan TPA pemerintah kabupaten/ kota: wajib:

Melakukan pemilihan lokasi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota;

Mengacu pada SNI tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah;

Menyusun analisis biaya dan teknologi; dan

Menyusun rancangan teknis.

Page 63: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Daftar Modul

Modul A: PENGANTAR

A-1 : Definisi dan Istilah

A-2 : Perencanaan Umum

A-3 : Penanganan Sampah

A-4 : Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah

A-5 : Penutupan dan Rehabilitasi TPA

A-6 : Peran Masyarakat dan Swasta

A-7 : Pembinaan dan Pengawasan

A-8 : Kompetensi, dan Penelitian & Pengembangan

Modul B : PERENCANAAN UMUM

Modul C : PENGUMPULAN SAMPAH, TPS & TPS-3R

Modul D : PENGOPERASIAN, PENUTUPAN, REHAB TPA

Modul E : PENGOLAHAN & PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

Modul F : INDEKS RESIKO PENUTUPAN DAN REHAB TPA

Page 64: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Sumber :

Permen PU No. 03/PRT/M/2013) Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga

Page 65: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Nawasis.Com

Water Inspiration

dimana inspirasi mengalir sampai jauh ...

Page 66: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Sanitasi.Net

Spirit of Water

tak kenal lelah, terus mengalir, untuk kehidupan...

Page 67: Penanganan Sampah

Nawasis.Com

Contact: Joy Irmanputhra Email : [email protected]