14
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS PARU DI BBKPM SURAKARTA Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Oleh : Fatoni Janati J100110081 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS PARU DI BBKPM SURAKARTA

Naskah Publikasi

Diajukan Guna Melengkapi Tugas

Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan

Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh :

Fatoni Janati

J100110081

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena
Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena
Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

THE IMPLEMENTATION OF PHISIOTHERAPY ON THE PULMONARY TUBERCULOSIS AT BBKPM SURAKARTA

(FatoniJanati, 2014, 41 pages)

Abstract

Background :Pulmonary tuberculosis is an infectious disease caused by mycrobacterium tuberculosis. Generally tuberculosis that attacks the lungs called pulmonary tuberculosis or pulmonary tuberculosis. But the tuberculosis bacteria can also spread to other organs in the body, and the more dangerous type of tuberculosis of pulmonary tuberculosis.

Objectives :To determine the implementation of physiotherapy in reducing shortness of breath, increasing the thoracic cage expansion, due to spasm of the chest muscles relax, and reduce pulmonary tuberculosis chest pain with breathing exercise (BE), infrared (IR), and mobilization of the thoracic cage.

Result: After therapy for 6 times can result in an increase in the expansion of the thoracic cage in the axilla T1 : 3 cm to T6 : 3 cm, in costa 4-5 T1 : 2 cm to T6 : 3 cm, the procesusxypoideus T1 : 2 cm to T6 : 3 cm, shortness of breath decrease T1 : the value of 4 (little weight) to T6 : the value of 3 (moderate), a dcrease in T1 chest pain : value of 4 (the pain is not so severe) to T6 : grade 2 (mild pain), increased respiratory rate T1 : 19x/minutes to T6 : 22x/minutes, decrease spasm in sternocleidomastoideus T1 : severe spasm into T6 : mild spasm, upper trapezius T1 : severe spasm into T6 : spam missing.

Conclusion :Breathing exercise, infrared, and mobilization of the thoracic cage can reduce shortness of breat on pulmonary tuberculosis, may increase the thoracic cage expansion on pulmonary tuberculosis, can relax muscle spsm in the chest due to pulmonary tuberculosis, may reduce chest pain in pulmonary tuberculosis.

Keyword : Tuberculosis, breathing exercise, infrared, and mobilization of the thoracic cage.

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit tuberculosis (Tb) masih menjadi masalah kesehatan dunia

dimana WHO melaporkan bahwa setengah persen penduduk dunia

terserang penyakit, sebagian besar terdapat di negara berkembang sekitar

75%, di antaranya di Indonesia setiap tahun ditemukan 539.000 kasus baru

Tb BTA positif dengan kematian 101.000. Menurut catatan Departement

Kesehatan sepertiga penderita tersebut ditemukan di rumah sakit dan

sepertiga lagi di puskesmas, sisanya tidak terdeteksi dengan baik (Nizar,

2010).

B. Rumusan Massalah

1. Apakah Breathing Exercise, Infra Red dan Mobilisasi Sangkar

Thoraks dapat mengurangi sesak nafas, meningkatkan ekspansi

sangkar thoraks, mengurangi spasme, mengurangi nyeri dada pada

kasus Tb Paru ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengaruh breathing exercise, infra red dan

mobilisasi sangkar thoraks terhadap penurunan derajat sesak,

peningkatan ekspansi sangkar thoraks, relaksasi otot dada dan

penurunan nyeri dada pada kasus Tb paru.

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Kasus

Tuberculosis (Tb) merupakan penyakit menular disebabkan oleh

Mycrobacterium Tuberculosis.

B. Etiologi

Proses jalannya kuman Tb dalam tubuh, dari saluran pernafasan

hidung sampai bronkiolus dilapisi membran mukosa yang bersilia, ketika

udara masuk ke rongga hidung, udara akan disaring, dihangatkan dan

dilembabkan. Setelah itu udara turun melalui trakea, bronkus, bronkiolus

dan sampai ke duktus alveolus. Bila bakteri Tb terhirup udara melalui

saluran pernafasan dan mencapai alveoli atau bagian terminal saluran

pernafasan, maka bakteri akan ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag

yang berada di alveoli. Jika pada proses ini, bakteri di tangkap oleh

makrofag yang lemah, maka bakteri akan berkembang baik dalam tubuh

makrofag yang lemah itu dan menghancurkan makrofag. Dari proses ini

dihasilkan dari aliran darah membentuk tuberkel (Muttaqin, 2008).

Apabila seseorang telah terinfeksi kuman Tb namun belum

menjadi sakit maka tidak dapat menyebarkan infeksi ke orang lain. Kuman

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

ditularkan oleh pasien Tb BTA positif melalui batuk, bersin, atau berbicara

melalui percikan droplet yang keluar (Kartika, 2009).

Infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui berbagai jalan,

yaitu a) Percabangan bronkus, b) Saluran limfe, c) Aliran darah, dan d)

aktivasi reaksi primer.

C. Klasifikasi

Klasifikasi Tb menurut Helda Suarni, sebagai berikut :

1. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena :

a. Tb Paru

b. Tb Ekstra Paru

2. Klasifikasi berdasarkan pemeriksaan dahak mikroskopis :

a. Tb Paru BTA Positif

b. Tb Paru BTA Negatif

3. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit :

a. Tb Paru BTA Negatif

b. Tb Ekstra Paru ( Tb ekstra paru ringan dan Tb ekstra paru berat )

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

BAB III

PROSES FISIOTERAPI

A. Diagnosa Fisioterapi

1. Impairment

a. Adanya sesak nafas

b. Adanya penurunan ekspansi thoraks

c. Adanya nyeri dada saat sesak nafas

d. Adanya spasme pada m.sternocleidomastoideus dan m.upper

trapezius

2. Functional Limitation

Toleransi aktivitas menurun karena adana sesak nafas

3. Disability

Aktivitas social pasien bias melakukan tetapi pasien memilih

untuk dirumah karena kurang percaya diri dengan keadaannya.

B. Pelaksanaan Fisioterapi

1. Infra Red (IR)

Posisikan pasien senyaman mungkin, pada area yang diterapi

harus bebas dari kain. Posisi lampu IR tegak lurus dengan area yang

diterapi (dada dan punggung) dengan jarak ± 30-45 cm, kemudian atur

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

waktu 10-15 menit. Setelah terapi selesai IR dimatikan dan rapikan

kembali seperti mula.

2. Breathing Exercise ( Diaphragm Breathing )

Pasien rileks tidur di bed dan lutut di tekuk. Kemudian terapis

memberikan instruksi kepada pasien untuk menarik nafas panjang

melalui hidung (dengan mengembangkan perut) dan mengeluarkannya

pelan-pelan melalui mulut (mengempiskan perut). Lakukan

pengulangan 2-5 kali.

3. Mobilisasi Sangkar Thoraks

Pasien duduk di bed. Pasien diberikan contoh oleh terapis

kemudian disuruh untuk mengulanginya, pasien disuruh ambil nafas

pnjang melalui hidung bersamaan dengan itu pasien menggerakkan

lengannya ke atas kemudian disuruh untuk menghembuskannya

melalui mulut sambil kedua tangannya diturunkan. Ulangi 1-8kali.

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Peningkatan Ekspansi Thoraks

Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan peningkatan

ekspansi thoraks pada axilla saat terapi ke-1 hasil 2 cm dan terapi ke-6

hasil 3 cm, pada ICS 4-5 saat terapi ke-1 hasil 2 cm dan terapi ke-6

hasil 3 cm, dan pada processus xypoideus terapi ke-1 hasil 2 cm dan

terapi ke-6 hasil 3 cm.

2. Penurunan Derajat Sesak Nafas dengan BORG Scale

Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan penurunan derajat

sesak nafas pada saat terapi ke-1 didapat pengukuran derajat sesak

nafas sedikit berat, dan pada terapi ke-6 didapat pengukuran derajat

sesak nafas sedang.

3. Penurunan Nyeri Dada dengan VDS (Visual Descriptive Scales)

Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan penurunan nyeri

dada pada saat terapi ke-1 didapat nilai 3 (sedang) dan pada terapi ke-6

didapat nilai 2 (ringan).

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

4. Hasil Frekuensi Pernafasan dengan Respiratory Rate (RR)

Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapatkan hasil

frekuensi pernafasan pada saat terapi ke-1 didapat sebelum terapi

frekuensi nafas 19x/menit, setelah terapi didapat frekuensi nafas

21x/menit dan terapi ke-6 didapat sebelum terapi frekuensi nafas

20x/menit, setelah terapi didapat frekuensi 22x/menit.

5. Penurunan Spasme dengan Palpasi

Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapatkan hasil

penurunan spasme pada saat terapi ke-1 didapat spasme berat dan pada

ke-6 didapat sapsme ringan pada m.sternocleidomastoideus, dan pada

saat terapi ke-1 didapat spasme berat dan pada ke-6 didapat spasme

hilang.

B. PEMBAHASAN

1. Peningkatan Ekspansi Thoraks

Teknik Breathing exercise, Infra Red dan Mobilisasi sangkar

thoraks, dapat meningkatkan pola pernafasan sehingga klien tidak

merasa kesulitan dalam bernafas dan paru-paru akan mengembang

sehingga ekspansi thoraks meningkat.

2. Penurunan Derajat Sesak Nafas

Adanya perubahan ekspansibilitas paru dan adanya kelemahan

otot pernafasan yang mengakibatkan sesak nafas. Dengan teknik

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

breathing exercise, infra red, dan mobilisasi sangkar thoraks dapat

menurunkan derajat sesak.

3. Penurunan Nyeri Dada

Pada klien Tb ini, timbul nyeri dada karena adanya sesak nafas

yang mengakibatkan otot bantu pernafasan bekerja keras secara terus-

menerus sehingga otot bantu pernafasan kontraksi terus yang dapat

menimbulkan spasme. Dengan teknik breathing exercise, infra red,dan

mobilisasi sangkar thoraks dapat menurunkan nyeri dada.

4. Frekuensi Pernafasan

Frekuensi pernafasan meningkat artinya bahwa pasien sudah

bias mengatur pola nafas atau tidak kesulitan dalam bernafas.

Frekuensi nafas menurun artinya pasien semakin mengalami kesulitan

dalam bernafas. Dengan teknik breathing exercise, infra red, dan

mobilisasi sangkar thoraks dapat meningkatkan frekuensi pernafasan

pasien.

5. Penurunan Spasme

Terjadi spasme karena adanya kontraksi otot dada terus-

menerus. Jika spasme otot dada berkurang maka nyeri dada juga akan

berkurang. Dengan teknik breathing exercise, infra red, dan mobilisasi

sangkar thoraks dapat menurunkan atau menghilangkan spasme pada

otot dada.

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

BAB V

KESIMPILAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Tuberculosis Paru dengan

modalitas Breathing Exercise, Infra Red, dan Mobilisasi Sangkar Thoraks,

setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapatkan hasil adanya peningkatan

ekspansi thoraks, penurunan derajat sesak nafas, penurunan nyeri dada dan

spasme, danadanya peningkatan frekuensi nafas.

B. SARAN

1. Bagi Fisioterapi

Sebagai petugas fisioterapi dalam melaksanakan tugas perlu

keseriusan tinggi dan keyakinan kuat demi kesembuhan pasien.

2. Bagi Pasien

Pasien diharuskan mempunyai keyakinan yang tinggi terhadap

kesembuhannya, karena adanya keyakinan dari pasien dan terapis akan

mempengaruhi dalam penyembuhan.

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS …eprints.ums.ac.id/30921/20/Naskah_Publikasi.pdfPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TUBERCULOSIS ... Tb Ekstra Paru ... untuk dirumah karena

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanto, Tonang Dwi. 2011. Sistem Respiratory. Diakses : 16 April 2014. Kuliah-sistem-respirasi_2.pdf

Berkowitz, Aaron. 2013. Patofisiologi Klinik. Tangerang Selatan: Binapura Aksara.

Chang, Ester., Daly, John., dan Elliott Doug. 2010. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan. Dialihbahasakan oleh Hartono A. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Hillegas, Ellen. 2011. Cardiopulmonary physical Therapy. Georgia: Elsevier Saunders.

Herawati, Isnaini. 2013.Fisioterapi Pada Kasus Respirasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ikawati, Zullies. 2011. Penyakit Sistem Pernafasan dan Tatalaksana Terapinya. Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Kartika. 2009. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori. Diakses : 13 April 2014. 126577-S-5780-Analisis%20faktor-literatur.pdf

Lehrer, Steven. 2010. Memahami Bunyi Paru dalam Praktik sehari-hari. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.

Maglufi. Tips Untuk Penderita Asma. Ditulis pada tanggal 9 oktober 2007, http:/id.wikipedia.org/wiki asma. Diakses : 24 April 2014.

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Nizar , Muhammad. 2010. Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberculosis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Sari, Mutia Arum dan Budojo, Pandji Prijadi. 2010. Maj Kedokt Indon. Pulmonary TB dan Ginositis TB in Children. Volum 60. Nomor 3: Maret 2010.

Suarni, Helda. 2009. Penyakit Tuberculosis. Diakses : 23 April 2014. 125833-S-5761-Faktor%risiko-Literatur.pdf

L.Tao dan K.Kendal. 2013.Sinopsis Organ System Pulmonologi. Tangerang Karisma Publishing Group hal 96-104.