Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    1/34

    ANALISIS MIKROBIOLOGI DAN BIOASSAY PADA EKSTRAK

    SARANG BURUNG WALET

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Burung Walet (Aerodramus fuciphagus) adalah burung kecil yang

    ditemukan di seluruh Asia Tenggara. Ukuran burung walet adalah 11 sampai 1

    cm dan berat 1! sampai 1" gram. Burung ini merupakan burung yang hidup di

    daerah yang beriklim tropis lembab# dan merupakan burung pemakan serangga

    yang suka tinggal di dalam gua$gua dan rumah$rumah yang cukup lembab#

    remang$remang dan sampai gelap dan menggunakan langit$langitnya untuk

    membangun sarang dan berkembang biak.

    Berdasarkan penelitian para pakar gi%i sarang burung walet mengandung

    glyco protein yang esen nya sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia. &alam

    penelitian 'ementerian 'esehatan sarang burung walet mengandung protein#

    karbohidrat# dan lemak. *al ini yang mengakibatkan sarang burung walet sangat

    diminati dan membuat harga sarang burung walet sangat tinggi di pasaran dunia.

    +anfaat kesehatannya cocok bagi segala usia. ,arang walet

    diklasifikasikan sebagai makanan dingin atau yang menurut konsep makanan

    -ina# sarang walet memiliki efek meningkatkan sistem imunitas tubuh#

    meremaakan organ tubuh# tetapi tidak terlalu membuat tubuh /panas0

    dibandingkan dengan ginseng.

    ,arang walet sebagian besar terdiri dari protein yang larut dalam air#

    berbentuk glikoprotein yang mudah diserap oleh tubuh manusia. Total kadar

    protein sekitar !2. 'andungan lainnya adalah kadar air sekitar 132# sedangkan

    eak lemak adalah sekitar 4#42 dan 3#"2 karbohidrat. +ineral lain yang hadir

    adalah kalsium dan %at besi. 'andungan asam amino dalam sarang walet adalah

    1| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    2/34

    sekitar persen. Asam amino yang diisolasi dari sarang walet terdiri dari amida#

    humin# arginin# sistin# histidin# dan lisin.

    Bahkansalah satu senyawa sarang walet turunannya a%itothymidine telahditeliti bisa melawan A&,. stimewanya lagi# sarang walet merupakan sumber

    asam amino yang lengkap. Tercatat sekitar 15 asam amino esensial# semi esensial

    dan non$esensial yang dimiliki. ,alah satunya kini dikembangkan oleh peneliti$

    peneliti di barat sebagai pelawan stroke dan kanker. +ineral$mineral sarang walet

    tak kalah manurnya untuk mendukung akti6itas tubuh.

    ,arang waletuga membantu fungsi sistem endokrin tubuh. ,arang walet

    akan menguatkan tubuh# melembabkan dan mengenyalkan kulit# menaga

    kecantikan# meningkatkan stamina dan mendukung metabolisme tubuh.

    7ebih auh lagi# para leluhur mengungkapkan bahwa konsumsi sarang

    walet secara teratur akan memberikan efek melawan penuaan (anti$aging)# dan

    sangat berguna untuk mempertahankan kompleksi dan tekstur kulit yang halus

    dan tanpa kerutan. 'arena itu sarang walet diperlukan sebagai esens kesehatan

    tidak hanya bagi anak$anak# orang tua# orang sakit# namun sarang walet uga

    berguna bagi para wanita tua dan muda.

    &engan banyaknya khasiat dari sarang walet ini# maka kelompok kami

    tertarik untuk mengui aktifitas farmakologisnya.

    1.2 T!an

    +elakukan penelitian terhadap aktifitas farmakologis seperti ui anti

    bakteri# ui anti amur# ui B,7T dan ui antioksidan pada sampel sarang

    walet dengan metode ui bioassay

    +emenuhi rangkaian praktikum Analisis +ikrobiologi dan Bioassay

    +empelaari metode bioassay

    1." Man#aat

    2| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

    http://sarangwalet.org/http://sarangwalet.org/
  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    3/34

    &ari penelitian ini diharapkan kelompok praktikum dapat mengetahui

    aktifitas farmakologis dari sampel sarang walet dan hasilnya dapat diadikan

    sebagai pengetahuan kedepannya.

    BAB II

    3| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    4/34

    TIN$AUAN PUSTAKA

    2.1 Brng Walet Sarang Pt%& 'Aerodramus fuciphagus(

    Burung walet merupakan burung yang hidup di daerah yang beriklim

    tropis lembab# dan merupakan burung pemakan serangga yang suka tinggal

    didalam goa$goa dan rumah$rumah yang cukup lembab# remang$remang# dan

    menggunakan langit$langitnya untuk membangun sarang dan berkembang biak.

    Burung walet dikelompokkan dalam genus yaitu Aerodramus (8 spesies) dan

    Collocalia ( spesies). &ari 11 enis# hanya terdapat 4 spesies menghasilkan

    sarang yang bisa dimakan# yaituAerodramus fuciphagus, A. maximus, A. germani.

    Berdasarkan taksonominya# walet digolongkan sebagai berikut9

    'ingdom 9Animalia

    :illum 9 Chordata

    ,ubfillum 9 Vertebrata

    'elas 9Aves

    ;rdo 9Apodiformes

    :amilia 9Apodidae

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    5/34

    'ata A. fuciphagus berasal dari bahasa latin. Fuci berarti lumut dan

    phagusyang berarti makan. Burung ini membuat sarang dengan memanfaatkan

    lumut dari dinding goa# lalu direkatkan dengan air liurnya. Walet ini paling sering

    diburu untuk diambil sarangnya. Walet enis ini sering disebut uga white$nest

    swiftlet karena memiliki sarang yang berwarna putih. Ukuran tubuhnya relatif

    kecil# yaitu sekitar 1 cm. Tubuh bagian atas berwarna cokelat kehitaman# dan

    bagian bawahnya berwarna cokelat. &aerah penyebarannya meliputi ,umatera#

    =awa# Bali# >usa Tenggara# 'alimantan# hingga :ilipina. A. fuciphagus yang

    ditemukan di =awa umumnya memiliki tunggir berwarna cokelat keabu$abuan#

    sementara A. fuciphagus yang hidup di ,umatera dan 'alimantan memiliki

    tunggir berwarna cokelat tua. Aerodramus fuciphagus memiliki kemampuan

    terbang yang lebih kuat dibandingkan dengan spesies lainnya.

    2.2 Kan)ngan )an Man#aat Sarang Brng Walet

    ,arang burung walet sudah berabad$abad digunakan dalam lmu

    ?engobatan Tradisional -hina (traditional -hinese +edicine) sebagai makanan

    tambahan yang menyehatkan. ?enelitian tentang sarang burung walet menemukan

    beberapa kandungan %at didalamnya# yaitu !3$32 protein# !2 karbohidrat# dan

    132air. ?ada tahun 18"5 telah diketahui bahwa sarang burung walet mengandung

    /cell division including hormone0 dan / Epidermal growth factor0 yang dapat

    mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi sel# meliputi aringan pertumbuhan#

    regenerasi sel# dan kekebalan tubuh.

    ,arang burung walet sudah diadikan sebagai obat$obatan seak 533 tahun

    silam di >egeri -hina. ?ada waktu itu sarang burung walet sudah diual bebas

    untuk bahan konsumsi maupun bahan obat$obatan. ,arang burung walet sendiri

    dipercaya memiliki banyak sekali khasiat bagi kesehatan# diantaranya adalah

    sebagai obat penyakit pernafasan# menambah kebugaran tubuh# dan memperhalus

    kulit. 'andungan nutrisi yang terdapat pada sarang burung walet di antaranya

    adalah protein yang cukup tinggi# serta kandungan mineral lainnya seperti

    kalsium# kalium# fosfor# nitrogen# natrium# dan besi.

    5| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    6/34

    Berdasarkan pengobatan -hina# sarang burung walet uga dapat

    menstimulasi pertumbuhan sel sehinggga bisa mempercepat proses penyembuhan

    penyakit dan digunakan sebagai suplemen makanan agar tubuh nampak selalu

    sehat# segar# dan awet muda.

    Adapun khasiat sarang burung walet bagi kesehatan yaitu9

    1. +elancarkan saluran pencernaan

    ,arang burung walet memiliki zat kolagen yang berguna memperlancar

    pembuluh darah# meningkatkan nafsu makan# dan uga memperbaiki

    saluran pencernaan.

    . +enyembuhkan batuk

    ,arang walet uga berkhasiat menyembuhkan batuk dan mengurangi

    dahak. ,arang walet merupakan nutrisi bagi paru$paru yang bermanfaat

    menguatkan saluran pernafasan.

    4. +engurangi rasa sakit wanita hamil

    ,arang walet uga bermanfaat dalam mengurangi rasa sakit punggung

    wanita hamil serta menguatkan paru$paru bayi yang ada di kandungannya.

    @. ,elalu bugar dan awet muda

    +engkonsumsi sarang burung walet dapat meningkatkan metabolisme

    tubuh# menghambat penuaan dini# menguatkan urat dan tulang# serta

    meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

    !. +engurangi efek negatif nikotin

    ,arang burung walet uga merupakan makanan sehat untuk para perokok.

    Bahan ini dapat mengurangi efek negatif yang ditimbulkan dari nikotin

    dalam rokok.

    ,arang burung walet mengandung glcoprotein alami yang fungsinya

    mempromosikan regenerasi sel tubuh untuk memperlambat penuaan# untuk

    melembabkan kulit tubuh sebagai anti$penuaan# dan mencegah keriput pada kulit

    tubuh. -ara pengolahan sarang burung walet adalah dengan merendamnya

    terlebih dahulu# kemudian membersihkan kotorannya (seperti rumput dan bulu

    yang tertinggal)# dan ika sudah bersih dapat digunakan untuk pembuatan

    makanan seperti sup.

    Adapun informasi mengenai nutrisi (kandungan gi%i) sarang burung walet

    dimana berdasarkan penelitian# dalam 133 gram sarang burung walet terkandung9

    6| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    7/34

    1. @8#8 gram protein (termasuk amida# amina# nitrogen non$amino# arginin#

    humin# histidin# lisin# dan sistein)

    . 43# gram karbohidrat (glikoprotein dan musin)

    4. @#8 gram besi

    @. #! gram garam anorganik (termasuk kalium# kalsium# natrium#

    magnesium# belerang# fosfor# silica# dan garam mineral lainnya)

    !. 1#@ gram serat

    2." U!% Akt%*%ta+ Ant%,akter%

    Ui akti6itas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan metode

    pengenceran (dilusi). !isc diffusion test atau ui difusi cakram dilakukan dengan

    mengukur diameter %ona bening (clear zone) yang merupakan petunuk adanya

    respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa antibakteri dalam

    ekstrak. ,yarat umlah bakteri untuk ui kepekaan (sensiti6itas) yaitu 13!$13"

    -:Um7 (*ermawan et al. 335).

    +etode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan.

    +etode difusi dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu metode silinder# metode lubang

    (sumuran) dan metode cakram kertas. +etode lubang (sumuran) yaitu membuat

    lubang pada agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri. =umlah dan letaklubang disesuaikan dengan tuuan penelitian# kemudian lubang diineksikan

    dengan ekstrak yang akan diui. ,etelah dilakukan inkubasi# pertumbuhan bakteri

    diamati untuk melihat ada tidaknya daerah hambatan di sekeliling lubang

    ('usmayati Agustini 335). ?rinsip metode pengenceran adalah senyawa

    antibakteri diencerkan hingga diperoleh beberapa macam konsentrasi# kemudian

    masing$masing konsentrasi ditambahkan suspensi bakteri ui dalam media cair.

    ?erlakuan tersebut akan diinkubasi pada suhu 45C- selama 1"$@ am dan diamati

    ada atau tidaknya pertumbuhan bakteri# yang ditandai dengan teradinya

    kekeruhan. 7arutan ui senyawa antibakteri pada kadar terkecil yang terlihat ernih

    tanpa adanya pertumbuhan bakteri ui# ditetapkan sebagai 'adar *ambat Tumbuh

    +inimum ('*T+) atau "inimal #nhibitor Concentration (+-). ,elanutnya

    biakan dari semua tabung yang ernih diinokulasikan pada media agar padat#

    diinkubasikan pada suhu 45C- selama 1"$@ am# lalu diamati ada atau tidaknya

    koloni bakteri yang tumbuh. +edia cair yang tetap terlihat ernih setelah inkubasi

    7| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    8/34

    ditetapkan sebagai 'adar Bunuh +inimal ('B+) atau "inimal $actericidal

    Concentration (+B-) (?ratiwi 33").

    2.".1 Ant%,akter%

    Bahan antibakteri diartikan sebagai bahan yang mengganggu

    pertumbuhan dan metabolisme bakteri# sehingga bahan tersebut dapat

    menghambat pertumbuhan atau bahkan membunuh bakteri. -ara kera

    bahan antibakteri antara lain dengan merusak dinding sel# merubah

    permeabilitas sel# merubah molekul protein dan asam nukleat#

    menghambat kera en%im# serta menghambat sintesis asam nukleat dan

    protein (?elc%ar dan -han# 188"). ?emakaian antibakteri yang berlebihan

    menyebabkan mikroba yang semula sensitif terhadap antibiotik menadi

    resisten. ;leh karena itu# senyawa antibakteri diperlukan untuk mengatasi

    bakteri resisten tersebut (7enny# 33a). esistensi sel mikroba ialah suatu

    sifat tidak terganggunya kehidupan sel mikroba oleh antimikroba. ,ifat ini

    dapat merupakan sutu mekanisme alamiah untuk bertahan hidup.

    esistensi dibagi dalam kelompok resistensi genetik# resistensi nongenetik

    dan resistensi silang. +ekanisme resistensi terhadap antimikroba antara

    lain9 perubahan tempat kera (target site) obat pada mikrobaD mikroba

    menurunkan permeabilitasnya hingga obat sulit masuk ke dalam selD

    inakti6asi obat oleh mikrobaD mikroba membentuk alan pintas untuk

    menghindari tahap yang dihambat oleh antimikrobaD dan meningkatkan

    produksi en%im yang dihambat oleh antimikroba (

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    9/34

    Akti6itas antibakteri dibagi menadi macam yaitu akti6itas

    bakteriostatik (menghambat pertumbuhan tetapi tidak membunuh patogen)

    dan akti6itas bakterisidal (dapat membunuh patogen dalam kisaran luas).

    ?engendalian mikroorganisme khususnya bakteri# dapat dilakukan secara

    kimia seperti pemberian antibiotik dan %at$%at kimia lainnya# ataupun

    pengendalian secara fisik seperti pemberian panas# pendinginan# radiasi#

    dan pengeringan (Brooks et al. 331).

    2.".2 Bakter% U!%

    Bacillus sp.

    $acillus sp. adalah kelompok bakteri yang umum ditemukan di

    berbagai lingkungan ekologi# baik di tanah# air# maupun udara. Bakteri ini

    merupakan bakteri gram positif yang dapat membentuk endospora yang

    berbentuk o6al di bagian sentral sel. ,pora berfungsi untuk bertahan hidup

    antara lain pada suhu dan kondisi lingkungan yang ekstrim. ,el$acillus

    sp. berbentuk batang# berukuran 3#4$# E 1#$5#3 Fm dan mempunyai

    flagel peritrikus. Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu @!G-# p* !$5# >a-l

    52# menghidrolisis pati# serta membentuk asam sitrat dari karbohidrat

    glukosa# arabinosa# manitol# dan silosa (,onenshein et al. 33). ,ebagian

    besar anggota$acillus sp.tidak dianggap sebagai bakteri patogen terhadap

    manusia# walaupun dapat mengkontaminasi makanan# namun arang

    menimbulkan keracunan (,onenshein#et al. 33). ,chaad et al. (333)

    menyatakan bahwa hanya terdapat tiga kelompok$acillus yang diketahui

    sebagai patogen tanaman# yaitu$. circulans# $. megaterium pv. cerealis,dan$. polmxa.

    Escherichia coli

    Escherichia coli adalah bakteri gram negatif yang berbentuk

    batang pendek lurus (kokobasil)# dengan ukuran 1#1$1#! Fm E #3$#3 Fm.

    E. coli tidak memiliki kapsul dan spora. Bersifat anaerob fakultatif#

    tumbuh dengan mudah pada medium nutrien sederhana (?elc%ar dan -han#

    188"). ?ada umumnya# bakteri gram positif mudah dimatikan oleh

    9| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    10/34

    penisilin# gramisidin# atau lebayung gentian berkadar rendah# sedangkan

    bakteri gram negatif lebih tahan terhadap senyawa$senyawa tersebut di

    atas# namun cukup peka terhadap streptomisin (Holk dan Wheeler# 1884).

    Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang termasuk dalam

    family Interobacteriaceae# bakteri ini merupakan flora normal yang

    terdapat dalam usus dan merupakan kelompok besar yang berbentuk

    batang pendek# bersifat anaerob fakultatif dan habitat alaminya adalah

    saluran usus manusia dan hewan. +orfologinya berupa koloni yang

    bundar# cembung# tipis dengan tepi yang nyata (=awet% et al. 331).

    'lasifikasi E. coli menurut Brooks et al. (331) adalah sebagai

    berikut 9

    'ingdom 9 ?rocaryota

    &i6isi 9

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    11/34

    antiamur adalah metode difusi agar. +etode ini dibagi menadi tiga yaitu metode

    lubang# metode gores silang# dan metode cakram kertas.

    a. +etode 7ubang?erforasi

    =amur ui yang umurnya 1"$@ am disuspensikan ke dalam media agar pada suhu

    sekitar @!G-. ,uspensi amur dituangkan ke dalam cawan petri steril. ,etelah agar

    memadat# dibuat lubang lubang dengan diameter mm kemudian dimasukkan

    larutan %at yang akan diui akti6itasnya sebanyak 3F7 dan diinkubasi pada suhu

    45G- selama 1"$@ am. Akti6itas antiamur dapat dilihat dari daerah bening yang

    mengelilingi lubang perforasi (Anonim# 1884).

    b. +etode

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    12/34

    penghambatan kera en%im# atau penghambatan sintesis asam nukleat dan

    protein. 'erusakan pada salah satu situs ini dapat mengawali teradinya

    perubahan$perubahan yang menuu pada matinya sel tersebut (?ele%ar dan

    -han# 18"").

    a. 'erusakan pada dinding sel

    &inding sel merupakan penutup dan pelindung bagi sel.

    ,trukturnya dapat dirusak dengan cara menghambat pembentukannya atau

    mengubah komponennya setelah selesai terbentuk (?ele%ar dan -han#

    18"").

    b. ?erubahan permeabilitas sel

    +embran sitoplasma mempertahankan bahan$bahan tertentu di

    dalam sel serta secara selektif mengatur aliran keluar$masuknya %at antara

    sel dengan lingkungan luarnya. +embran memelihara integritas

    komponen$komponen seluler. +embran ini uga merupakan situs beberapa

    reaksi en%im. 'erusakan pada membran ini akan mengakibatkan

    terhambatnya pertumbuhan sel atau matinya sel (?ele%ar dan -han# 18"").

    c. ?erubahan molekul protein dan asam nukleat

    *idupnya suatu sel bergantung pada terpeliharanya molekul$

    molekul protein dan asam nukleat pada membran alamiahnya. ,uatu

    kondisi atau substansi yang mengubah keadaan ini# yaitu

    mendenaturasikan protein dan asam$asam nukleat dapat merusak sel tanpa

    dapat diperbaiki kembali. ,uhu tinggi dan konsentrasi pekat beberapa %at

    kimia dapat mengakibatkan koagulasi (denaturasi) irre6ersibel (tak dapat

    balik) komponen$komponen seluler yang 6ital ini (?ele%ar dan -han#

    18"").d. ?enghambatan kera en%im

    ,etiap en%im dari beratus$ratus en%im berbeda$beda yang ada di

    dalam sel merupakan sasaran potensial bagi bekeranya suatu penghambat.

    Banyaknya %at kimia telah diketahui dapat mengganggu reaksi

    biokimiawi. ?enghambatan ini dapat mengakibatkan terganggunya

    metabolisme atau matinya sel (?ele%ar dan -han# 18"").

    e. ?enghambatan sintesis asam nukleat dan protein

    12| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    13/34

    &>A# >A# dan protein memegang peranan sangat penting di

    dalam proses kehidupan normal sel. *al ini berarti bahwa gangguan

    apapun yang teradi pada pembentukan atau pada fungsi %at$%at tersebut

    dapat mengakibatkan kerusakan total pada sel (?ele%ar dan -han# 18"").

    2.-.2 $ar U!%

    :ardia% (188) mendefinisikan amur merupakan suatu

    mikroorganisme eukariotik yang mempunyai ciri$ciri spesifik yaitu

    mempunyai inti sel# memproduksi spora# tidak mempunyai klorofil# dapat

    berkembang biak secara seksual dan aseksual dan beberapa amur

    mempunyai bagian$bagian tubuh berbentuk filamen$filamen dan sebagian

    lagi bersifat uniseluler. Beberapa amur mempunyai inang yang hidup lalu

    tumbuh dengan subur sebagai parasit dan menimbulkan penyakit pada

    tumbuhan# hewan termasuk manusia# tidak kurang dari 133 spesies yang

    patogen terhadap manusia (?ele%ar dan -han# 18"). +enurut

    (&widoseputro# 185")# amur adalah tumbuhan yang berinti# berspora#

    tidak berklorofil# berupa sel atau benang bercabang$cabang dengan

    dinding dari selulosa atau dari kitin atau dari keduanya. ?ada umumnya

    berkembang biak secara seksual dan aseksual. =amur merupakan

    organisme heterotrof yang memerlukan %at$%at organic dari organisme

    autrotrof. =amur tumbuh pada kondisi aerob dan memperoleh energi

    dengan mengoksidasi bahan organik. Unsur$unsur yang diperlukan amur

    untuk pertumbuhannya antara lain nitrogen# hidrogen# oksigen# kalium#

    fosfor# sulfur# karbon# dan magnesium. =amur pada umumnya tumbuh pada

    suhu 3$3

    3

    - dengan suhu optimal 3$43

    3

    - dan p* $8 dengan p*optimal (Webster# 18"3).

    =amur dibedakan menadi empat kelas# yaitu 9

    1) Jygomycetes

    ) Ascomycetes

    4) Basidiomycetes

    @) &ueteromycetes

    13| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    14/34

    =amur terdiri dari struktur somatik atau 6egetatif yaitu thallus yang

    merupakan filamen atau benang hifa# miselium berupa alinan hifa dan

    yang merupakan koloni disebut spora (Basri dkk# 333). ,edangkan

    menurut (&widoseputro# 185") amur terdiri dari kapang dan khamir.

    'apang berbentuk filamentus sedangkan khamir bersifat uniseluler.

    'apang atau cendawan secara mikroskopis terdiri dari miselium berupa

    filamen atau kumpulan hifa yang kompleks. *ifa ada yang menegak dan

    ada yang mendatar. Biasanya hifa yang menegak menghasilkan alat$alat

    pembiak yang sering disebut spora. :ungi dibedakan menadi golongan#

    yakni kapang dan khamir. 'apang merupakan fungi yang berfilamen atau

    mempunyai miselium# pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah

    sekali dilihat# yakni seperti kapas (Waluyo# 33!). ,edangkan tubuh atau

    talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari dua bagian miselium dan

    spora. +iselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan

    hifa. &i sepanang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (?ele%ar dan

    -han# 18"). ?ertumbuhan fungi mula$mula berwarna putih# tetapi bila

    telah memproduksi spora akan membentuk berbagai warna tergantung dari

    enis kapang. 'ebanyakan kapang bersifat mesofilik# yaitu mampu tumbuh

    baik pada suhu kamar. ,uhu optimium pertumbuhan untuk kebanyakan

    kapang adalah ! sampai 43 3-# tetapi beberapa dapat tumbuh pada suhu

    4! sampai 45 3- atau lebih# misalAspergillus. Beberapa kapang bersifat

    psikotrofik# yakni dapat tumbuh baik pada suhu almari es# dan beberapa

    bahkan masih dapat tumbuh lambat pada suhu di bawah suhu pembekuan#

    misal $! sampai $13 3-. ,elain itu# beberapa kapang bersifat termofilik#

    yakni mampu tumbuh pada suhu tinggi. ,emua kapang bersifat aerobik#yakni membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya. 'ebanyakan kapang

    dapat tumbuh baik pada p* luas# yakni #3 sampai "#! tetapi biasanya

    pertumbuhannya akan baik bila pada kondisi asam atau p* rendah

    (Waluyo# 33!). 'hamir merupakan fungi bersel tunggal dan tidak

    berfilamen. ,ebagai sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak

    lebih cepat dibanding kapang yang tumbuh dengan pembentukan filamen.

    eproduksi 6egetatif teradi dengan cara pertunasan. 'hamir uga lebih

    14| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    15/34

    efektif dalam memecah komponen kimia dibanding kapang# karena

    mempunyai perbandingan luas permukaan dengan 6olume yang lebih

    besar. ,el khamir mempunyai ukuran yang ber6ariasi# yaitu dengan

    panang 1$! mm sampai 3$!3 mm# dan lebar 1$13 mm. Bentuk khamir

    bermacam$macam# yaitu bulat# o6al# silinder# ogi6al yaitu bulat panang

    dengan salah satu uung runcing# segitiga melengkung (trianguler)#

    berbentuk botol# bentuk apulkat atau lemon# membentuk pseudomiselium#

    dan sebagainya. &inding selnya sangat tipis untuk sel$sel yang masih

    muda# dan semakin lama semakin tebal ika sel semakin tua. 'omponen

    dinding selnya berupa glukan (selulosa khamir)# mannan# protein# kitin#

    dan lipid (Waluyo# 33!).

    =amur ui yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut9

    A.Aspergillus niger

    'lasifikasi amurA.niger adalah sebagai berikut9

    &i6isio 9 Iumycophyta

    'elas 9 Ascomycetes

    ;rdo 9 Aspergillales

    :amilia 9 Aspergillaceae

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    16/34

    B.Penicillium sp.

    %enicillium sp. adalah genus fungi dari ordo hpomcetes, filum

    askomcota. +emiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang

    disebut konidium. Beberapa enis penicillium sp yang terkenal adalah %.

    notatum yang digunakan sebagai produsen antibiotic dan %.camembertii

    yang digunakan untuk membuat keu.

    /. Fusarium sp.

    Fusarium sp. adalah salah satu genus fungi berfilamen yang

    banyak ditemukan pada tanaman dan tanah. Berasal dari ordo hpocreales#

    filum ascomcota. Berbagai spesies Fusarium dapat menyebabkan

    penyakit pada manusia dan tanaman karena infeksi dan mikotoksin yang

    dihasilkan.

    D.Scopulariopsis sp.

    &copulariopsis sp. adalah genus fungi yang bersifat saprofit dan

    patogenik terhadap hewan# termasuk di6isi ascomcota# kelas

    sordariomcetes# ordo microascales,dan family microascaceae.

    2.0 U!% Akt%*%ta+ Tk+%+%ta+

    Terdapat empat metode penguian sitotoksisitas yang dikembangkan untuk

    pencarian produk alam yang potensial sebagai bahan antikanker# yaitu /Brine

    ,hrimp 7ethality Test0# /7emmna +inor Bioassay0# /-rown$

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    17/34

    ui. ,uatu ekstrak dikatakan toksik berdasarkan metode B,T ika harga 7-!3 K

    1333 Fg ml.

    Ui pendahuluan senyawa aktif pada sampel ui biasanya dilakukan dengan

    hewan ui. ,alah satu hewan ui yang sesuai adalah brine shrimp (udang laut)A.

    salina 7each# seenis udang$udangan primitif dan pertama kali ditemukan di

    7ymington# nggris pada tahun 15!! dan termasuk family crustaceae tingkat

    rendah dari phlum arthropoda (?urwakusuma# 335). $rine &hrimp 'ethalit

    (est (B,7T) pertama kali diperkenalkan oleh +ichael# dkk pada tahun 18!.

    +etode penguian ini didasarkan pada bahan senyawa aktif dari sampel ui yang

    bersifat toksik dan mampu membunuh lar6aA. salina 7each. dan dapat digunakan

    sebagai ui praskrining akti6itas antikanker (+eyer et al# 18").

    ?enguian akti6itas sitotoksik berdasarkan metode B,7T dilakukan sesuai

    dengan cara berikut. Telur udangArtemia salina 7each ditetaskan dalam air laut

    dengan menggunakan wadah kaca berukuran ! cm E 1! cm E 11 cm. ?ada bagian

    tengah wadah diberi sekat bercelah di bagian bawahnya sehingga wadah terbagi

    menadi dua bagian# yaitu bagian terang (disinari dengan lampu piar 3 Watt) dan

    bagian gelap. Telur diletakkan di bagian gelap selama @" am agar menetas. ?ada

    bagian terang diberi aerasi sebagai penyedia oksigen. 7ar6a dari telur udang yang

    baru menetas akan bergerak menuu bagian terang dan siap digunakan untuk ui

    akti6itas sitotoksik. ,ebanyak 3 mg sampel dilarutkan dengan m7 metanol

    sehingga menghasilkan larutan induk 13.333 Fgm7. 7arutan induk dipipet

    menggunakan pipet mikro sebanyak !# !3 dan !33 Fgm7 (triplo) dan dimasukkan

    ke masing$masing 6ial# sehingga secara berturut$turut menghasilkan larutan ui

    dengan konsentrasi 13# 133 dan 1.333 Fgm7. ?elarut dibiarkan menguap. ,ampel

    dilarutkan kembali dengan !3 Fgm7 larutan dimetilsulfoksida# kemudianditambahkan dengan m7 air laut. 7ar6a udang dimasukkan sebanyak 13 ekor ke

    tiap$tiap 6ial dan ditambahkan lagi dengan air laut hingga 6olum ! m7. ?enguian

    dilakukan selama @ am# kemudian dihitung umlah rata$rata lar6a udang yang

    mati. Berdasarkan data yang diperoleh# nilai 7-!3 dapat dianalisis dengan

    menggunakan metode analisis ?robit (+eyer# et al.# 18"). Akti6itas sitotoksik

    dilakukan untuk mengetahui berapa besar akti6itas toksisitas dari sampel ui

    17| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    18/34

    terhadap sel normal yaitu sel 6ero sehingga dapat menentukan tingkat keamanan

    penggunaaan ekstrak sampel sebagai obat dari bahan alam.

    2.0.1 Let&al /nentrat%n 03 'L/03(

    7-!3 digunakan untuk perlakuan secara inhalasi atau percobaan

    toksisitas dalam media air ('laassen# 18"). ?enguian efek toksik dengan

    lar6aArtemia salina# dihitung dengan metode 7-!3 yang mana kematian

    setelah am pemaparan dimasukkan kedalam kategori 7-!3 akut dan

    pemaparan setelah @ am digolongkan 7-!3 kronis# akan tetapi dalam

    pengeraannya biasanya digunakan perhitungan 7-!3 setelah @ am

    mengingat kelarutan ekstrak yang sukar larut membutuhkan waktu yang

    lebih panang. ?enunukan efek toksik yang dihasilkan memberikan

    indikasi terganggunya proses pembentukan sel. &alam hal ini diasumsikan

    sebagai sel kanker (Anderson et.al.# 1881). ?enentuan 7-!3 dapat

    dilakukan dengan beberapa cara# antara lain dengan grafik probit log

    konsentrasi# metode grafik# perhitungan secara matematik. ?enentuan

    metode grafik probit konsentrasi dilakukan dengan menempatkan

    persentase respons dari tiap kelompok hewan pada ordinat dan logaritma

    dosis obat yang diberikan secara absis (7oomis# 185").

    Tingkat >ilai Toksisitas 7-!3 (Anderson# 1881)

    >ilai 7-!3 (Fgml) Tingkat Toksisitas

    3$!3 ,angat Toksik

    !3$!33 Toksik

    !33$5!3 ,edang

    5!3$1333 Tidak Toksik

    2.0.2 He4an U!%Artemia salina

    a. 'lasifikasi

    18| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    19/34

    +uiman (18"")#Artemia salina adalah salah satu enis crustacea

    tingkat rendah yang termasuk kedalam

    'ingdom 9 Animalia

    ?hylum 9 Arthropoda

    ;rdo 9 Anostraca

    :amily 9 Artemidae

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    20/34

    dari telur yang dibuahi. *asil perkembangbiakan dapat teradi secara

    o6o6i6ipar# telur berkembang menadi nauplius (Anonim# 1883). Ui

    akti6itas dengan$rine &hrimp 'ethalit (es menggunakan lar6aArtemia

    salinapada fase nauplius yang aktif# yang telah berumur @" am digunakan

    sebagai hewan ui dalam penelitian pemantauan akti6itas sitotoksik ekstrak

    sarang burung walet.

    2.5 U!% Akt%*%ta+ Ant%k+%)an

    Antioksidan adalah senyawa$senyawa yang mampu menghilangkan#

    membersihkan menahan pembentukan ataupun memadukan efek spesies oksigenreaktif (lautan#1885). :ungsi utama antioksidan digunakan sebagai upaya untuk

    memperkecil teradinya proses oksidasi dari lemak dan minyak# memperkecil

    teradinya proses kerusakan dalam makanan# memperpanang masa pemakaian

    dalam industri makanan# meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam

    makanan serta mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi. 7ipid peroksidasi

    merupakan salah satu factor yang cukup berperan dalam kerusakan selama dalam

    penyimpanan dan pengolahan makanan (*ernani dan aharo#33!).

    Berdasarkan sumber perolehannya ada macam antioksidan# yaitu

    antioksidan alami dan antioksidan buatan (sintetik) (&alimartha dan ,oedibyo#

    1888). Adanya antioksidan alami maupun antioksidan buatan (sintetik) dapat

    menghambat oksidasi lipid# mencegah kerusakan# perubahan dan degradasi

    komponen organic dalam bahan makanan sehingga dapat memperpanang umur

    simpan (ohdiana# 331).

    Antioksidan terbagi menadi antioksidan en%im dan 6itamin. Antioksidan

    en%im meliputi superoksida dismutase (,;&)# katalase dan glutation peroksidase

    (

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    21/34

    tubuh terhadap serangan radikal bebas melemah# sehingga menadi suatu piranti

    diaknostik yang penting. ?emeriksaan ini dapat dilakukan melalui pengukuran

    yaitu status antioksidan total# superoksida dismutase dan glutation peroksidase

    sekaligus untuk memeriksa status selenium (Wiaya#1885).

    2.5.1 Mekan%+e Ker!a Ant%k+%)an

    Antioksidan baik sintetik maupun alami dapat mencegah teradinya

    oksidasi melalui beberapa mekanisme yaitu 9 pelepasan hidrogen dari

    antioksidan# pelepasan elektron dari antioksidan# adisi lemak kedalam

    cincin aromatik antioksidan dan pembentukan senyawa kompleks antara

    lemak dengan cincin aromatik dari antioksidan.

    +ekanisme kera antioksidan memiliki dua fungsi. :ungsi pertama

    merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom

    hidrogen. Antioksidan (A*) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering

    disebut sebagai antioksidan primer. ,enyawa ini dapat memberikan atom

    hidrogen secara cepat ke radikal lipida (M# ;;M) atau mengubahnya ke

    bentuk lebih stabil# sementara turunan radikal antioksidan (AM) tersebut

    memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida. :ungsi kedua

    merupakan fungsi sekunder antioksidan# yaitu memperlambat lau

    autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan

    rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih

    stabil (

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    22/34

    2.5." Ra)%kal Be,a+

    adikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom

    maupun molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan

    luarnya# uga merupakan suatu kelompok bahan kimia dengan reaksi

    angka pendek yang memiliki satu atau lebih elektron bebas. (,amsul

    Arief.33").

    2.5.- Mekan%+e Reak+% Ra)%kal Be,a+

    +ekanisme reaksi radikal bebas paling tepat dibayangkan sebagai

    sesuatu deret reaksi$reaksi bertahap# tiap tahap termasuk pada salah satu

    kategori yaitu 9

    1. ?ermulaan (inisiasi# inisiation) suatu reaksi radikal bebas#

    . ?erambatan (propagasi# propagation) reaksi radikal bebas#

    4. ?engakhiran (terminasi# termination) reaksi radikal bebas.

    ( a ) -l N -lO

    ( b ) -*@ P -lO N O-*4 P *-l

    O-*4 P -l N -*4-l P -lO

    ( c ) -lO P O-*4N -*4-l

    O-*4$P O-*4

    $ N -*4-*4

    'eterangan9 (a) inisiasi# (b) propagasi# dan (c) terminasi

    2.5.0 U!% Akt%*%ta+ Ant%k+%)an

    "etode !%%)

    22| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    23/34

    ?otensi antioksidan penangkap radikal ditentukan menggunakan

    &??* (1#1$difenil$$pikryhidra%il)# suatu radikal stabil dalam larutan air

    atau metanol dan mampu menerima sebuah elektron atau radikal hidrogen

    untuk menadi molekul diamagnetik yang stabil (;ke et al# 33). Ifek

    antioksidan pada penangkapan radikal &??* (-1"*1>!;) disebabkan

    oleh kemampuan suatu senyawa mendonorkan hidrogennya. Akti6itas

    penghambatan radikal babas oleh suatu senyawa kimia menyebabkan

    reduksi &??* menadi hidra%in$&?? yang berwarna ungu. Warna tersebut

    berubah elektron tidak berpasangan radikal dari &??* berpasangan

    dengan hidrogen dari antioksidan penangkap radikal bebas sehingga

    terbentuk &??*$* tereduksi yang berwarna kuning dan diikuti penurunan

    serapan pada panang gelombang !15 nm. Adanya penurunan serapan

    tersebut maka akti6itas antioksidan penangkap radikal dapat diketahui.

    Akti6itas antioksidan dari berbagai enis sampel dapat ditentukan

    dengan melihat konsentrasi sampel yang memberikan penghambatan !32

    atau -!3dari sampel. ,ampel yang berupa ekstrak dikatakan memberikan

    efek antioksidan ika nilai -!3kurang dari 33 mgml# sedangkan untuk

    senyawa murni harus memiliki nilai -!3K133. ,elain itu uga dapat

    dilakukan dengan membandingkan antara nilai -!3 dari sampel dengan

    pembanding seperti asm askorbat. +etode &??* yang dilakukan dalam

    penelitian ini mengikuti metode &??* yang disampaikan Blois (18!").

    BAB III

    PER/OBAAN

    23| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    24/34

    ".1 Ba&an )an Alat

    Ba&an

    Ikstrak ,arang Walet >utrient Agar

    ,tandar antibiotic (Amoksisilin)

    Bakteri ui 9E.Colidan$acillus sp.

    7ar6a udangArtemia &alina '.

    AQuades

    eraca Analitik &igital

    ,pektrofotometri u6$6isible

    ".2 Met)e Per,aan

    ?reparasi

    1) ,arang wallet diblender untuk memperkecil ukurannya

    ) ,erbuk sarang wallet dimaserasi dengan pelarut polar yaitu methanol

    dengan perbandingan R.. selama R.

    4) *asil maserasi disaring lalu pelarutnya diuapkan dengan rotary e6aporator

    hingga didapatkan ekstrak sarang wallet

    @) Ikstrak sarang wallet yang didapatkan siap dilakukan ui bioassay

    24| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    25/34

    ?enguian

    Ui Antibakteri dengan +etode &ifusi Agar -akram

    1) &isiapkan lima buah cawan petri

    ) Impat cawan petri diberi label# dua cawan diberi label /E.Coli0

    sedangkan yang lainnya /$acillus sp.0

    4) &ipipet 3#1 m7 bakteri ui (E.Coli dan$acillus sp.) lalu dimasukkan ke

    tiap cawan petri sesuai dengan label yang tertera secara aseptic

    @) +edia nutrient agar dituang kedalam cawan petri yang berisi bakteri ui

    secara aseptic lalu dihomogenkan dan biarkan membeku

    !) ,ampel (ekstrak sarang wallet) dipipet sebanyak 1 m7 lalu dimasukkan ke

    cawan petri lain secara aseptic

    ) &engan menggunakan pinset steril# diambil empat buah cakram kertas

    yang telah disterilkan lalu dimasukkan ke dalam cawan petri berisi sampel

    secara aseptic

    5) 'ertas cakram dibiarkan terendam didalam larutan sampel selama S

    1menit

    ") ,etelah 1 menit# kertas cakram diambil lalu diletakkan ditengah cawan

    petri yang berisi media yang telah beku secara aseptic (satu kertas cakram

    untuk satu cawan petri)

    8) -awan petri yang berisi media# bakteri# dan sampel diinkubasi pada

    incubator bersuhu 45- selama E@am

    13) ?erlakuan standar sama seperti diatas# hanya mengganti sampel dengan

    standar amoksisilin

    11) &ilihat hasil inkubasi dengan mengukurnya menggunakan penggaris

    Ui Antiamur dengan +etode &ifusi Agar -akram

    Ui Toksisitas dengan +etode B,7T

    *+ &itimbang 3# g ekstrak sarang wallet

    + Ikstrak sarang walet dimasukkan ke dalam labu takar 133 m7 danditambahkan 13 tetes &+,; kemudian di kocok hingga larut.

    -+ &itambahkan air laut ( larutan garam 1! g7) dan dihomogenkan#

    sehingga didapatkan larutan induk 333 mg7

    + ,elanutnya larutan tersebut diencerkan untuk membuat larutan 33 mg7

    dan 3 g7 dengan pelarut air garam 1! g7.

    /+ &ibuat larutan ui 1333# 133# dan 13 mg7 dengan cara memipet masing$

    masing larutan 333# 33# dan 3 mg7 sebanyak ! m7 ke dalam tabung

    reaksi yang sudah ditandai batas ukuran 13 m7.

    25| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    26/34

    0+ &itambahkan masing$masing konsentrasi ui dengan 13 ekor lar6a udang

    Artemia &alina '.

    1+ &itambahkan masing$masing konsentrasi ui dengan air laut hingga

    6olume 13 m7 dan dihomogenkan.2+ Untuk masing$masing konsentrasi ui dilakukan pengulangan 4 kali.

    3+ ,ebagai kontrol digunakan air laut 13 m7 berisi 13 ekor lar6a udang tanpa

    ditambahkan contoh.

    *4+ Tabung reaksi tersebut disimpan selama @ am dibawah pencahayaan

    neon. &iamati dan dihitung umlah lar6a yang mati setelah @ am

    penguian dan dicatat hasilnya.

    Ui Antioksidan dengan +etode5adical &cavenger

    1) 7arutan induk contoh gm7 dibuat dengan cara menimbang ekstraksarang walet sebanyak !3 mg kemudian dilarutkan dengan metanol (p.a)

    dalam labu takar !3 m7 kemudian dihomogenkan.

    ) &ipipet masing$masing 3#3! m7 D 3#13 m7 D 3#! m7 D 3#!3 m7D dan 1#33

    m7 menggunakan buret ke dalam tabung reaksi berskala.

    4) &itambahkan masing$masing 1#33 m7 larutan &??*.

    @) &itambahkan larutan metanol (p.a) sampai mencapai skala ! m7 ( larutan

    ekstrak sarang walet yang dibuat adalah !3# 133# !3# !33# dan 1333

    gm7 )

    !) &ihomogenkan dengan alat 6orteE.

    ) &ibuat larutan blanko dengan cara memipet 1#33 m7 larutan &??* ke

    dalam tabung reaksi berskala kemudian ditambahkan metanol (p.a) hingga

    6olume ! m7.

    5) &isimpan semua larutan contoh dan blanko dalam inkubator bersuhu 453-

    selama 43 menit.

    ") ,etelah 43 menit diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer

    pada panang gelombang !15 nm.

    8) &ihitung 2 inhibisi tiap konsentrasi.13) &itentukan persamaan linier antara konsentrasi contoh (sumbu E) dan 2

    inhibisi ( sumbu y).

    26| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    27/34

    BAB I7

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    U!% Ant%,akter% )engan Met)e D%#+% Agar /akra

    Ulangan

    ke$

    E.Coli (cm) $acillus sp. (cm)

    &' &- &* &' &- &*

    1 3#!4 3#!4 $ 3#!! 3#!! $

    3#3 3#3 $ 3#3 3#3 $

    'et9 &' V &iameter 'eseluruhan

    &- V &iameter -akram

    &* V &iameter *ambat

    Ui akti6itas antibakteri pada ekstrak sarang wallet dilakukan dengan

    menggunakan metode difusi cakram. &ari metode ini# suatu %at yang memiliki

    kemampuan antibakteri dapat dilihat dari %ona hambat disekitar kertas cakram

    tersebut# yaitu berupa daerah transparan yang menandakan bahwa sampel yang

    diuikan dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga didaerah sekitar

    cakram tidak terdapat bakteri yang tumbuh. ?ada praktikum yang dilakukan

    didapatkan hasil yaitu tidak terdapatnya %ona hambat disekitar kertas cakram yang

    mengandung sampel ekstrak sarang wallet. *al tersebut berarti sampel ekstrak

    sarang wallet tidak memiliki akti6itas antibakteri.

    U!% Ant%!ar )engan Met)e D%#+% Agar /akra

    U!% Tk+%+%ta+ )engan Met)e BSLT

    Ui B,7T ($rine &hrimp 'ethalit (est) merupakan ui toksisitas dengan

    menggunakan lar6a udang Artemia &alina '. sebagai salah satu tahapan dalam

    27| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    28/34

    penguian farrnakologik eksperimental. +etode ini dipilih dengan beberapa

    alasan. ?ertama# metode ini merupakan metode penapisan farmakologi awal yang

    mudah dan relatif tidak mahal serta tidak membutuhkan suatu spesialisasi tertentu

    dalam pelaksanaannya. 'edua# metode ini merupakan metode yang telah terui

    hasilnya dengan tingkat kepercayaan 8!2 untuk mengamati toksisitas suatu

    senyawa di dalam eltstralt kasar tanaman. 'etiga# metode B,7T sering digunakan

    dalam tahap awal isolasi senyawa toksik yang terkandung dalam suatu ekstrak

    kasar.

    B,7T dengan metode +eyer menggunakan 13 ekor lar6a udang pada

    setiap botol ui yang kemudian ditambahkan ekstrak sarang walet. ?ercobaan

    dilakukan dengan menggunakan konsentrasi ekstrak sarang walet yang berbeda$

    beda yaitu mulai dari 1333# 133# dan 13 ppm. *al ini bertuuan untuk mengetahui

    7-!3dari masing $ masing ekstrak tersebut dengan berbagai konsentrasi.

    7arutan ekstrak sarang walet sebanyak ! m7 dimasukkan dalam tabung

    reaksi yang berisi 13 buah lar6a udang# kemudian ditambahkan air laut sampai

    6olumenya mencapai 13 m7. &alam percobaan ini air laut yang digunakan adalah

    larutan garam 1! g7. ,etelah @ am# dihitung umlah lar6a udang uang mati.

    ,emakin tinggi konsentrasi ekstrak# maka semakin banyak lar6a udang yang mati.

    &alam penentuan nilai 7-!3dapat dilakukan dengan 4 metode# yaitu 9

    1. ?erhitungan probit

    . analisis eed$+unch

    4. analisis :armakope

    ?ada percobaan ini# metode perhitungan yang digunakan adalah

    perhitungan probit. &alam perhitungan dengan metode analisis probit diperlukan

    tabel probit dan rumus regresi liniear untuk menentukan nilai a# b dan r# sehingga

    dapat ditentukan nilai 7-!3$nya. Adapun hasil perhitungan dengan menggunakanmetode ini menunukkan hasil bahwa 7-!3pada ulangan 1 adalah 51!#@"8 ppmD

    ulangan adalah 33#5!" ppmD dan ulangan 4 adalah 1#8 ppm.

    Naa

    nt&

    Ulgn Kn+entra+

    % ek+trak

    'g8L(

    $la&

    lar*a

    &%)9

    $la&

    lar*a

    at%

    :

    lar*a

    at%

    Per+aaan

    regre+%

    L/;03

    Ek+trak 13 13 3 3#33 V $1#5" P 51!#@"

    133 " 3#33

    28| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    29/34

    +arang

    4alet

    1 #45! E 81333 @ @3#33

    13 13 3 3#33 V $1#8@5

    P #! E

    33#5!"

    133 " 3#33

    1333 ! ! !3#33

    4

    13 8 1 13#33 V 4#"5 P

    3#!1! E

    1#

    8133 5 4 43#33

    1333 @ @3#33

    +enurut e6aluasi +eyer et al (18")# hasil ui dinyatakan sebagai 7-!3#

    bersifat toksik terhadap Artemia salina '.bila ekstrak sampel memiliki 7-!3 K

    1333 gm7 dan berpotensi sitotoksik serta dapat dikembangkan sebagai

    antikanker. ,emakin rendah nilai 7-!3semakin tinggi toksisitas terhadap kematian

    hewan percobaan# maka senyawa tersebut aktif terhadap sel tumor atau sel kanker.

    *al ini menunukkan ekstrak sarang walet dapat bekera secara sinergis untuk

    memberikan sifat toksik (sitotoksik) terhadap sel lar6aArtemia salina 'each.

    U!% Ant%k+%)an )engan Met)eRadical Scavenger

    >ama

    -ontoh

    'onsentra

    si (gm7)

    Abs

    Blanko

    Abs

    -ontoh

    2

    inhibisi

    ?ersamaan

    egresi

    -!3

    Ikstrak

    sarang

    walet

    !3 3#58 3#5! !#3! V

    #@33" P

    3#3311 E

    4#

    8381133 3#55@ #5

    !3 3#5"4 1#15

    !33 3#5" 3#5

    1333 3#5!4 @#8

    Antioksidan adalah senyawa$senyawa yang mampu menghilangkan#

    membersihkan menahan pembentukan ataupun memadukan efek spesies oksigen

    reaktif. :ungsi utama antioksidan digunakan sebagai upaya untuk memperkecilteradinya proses oksidasi dari lemak dan minyak# memperkecil teradinya proses

    kerusakan dalam makanan# memperpanang masa pemakaian dalam industri

    makanan# meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan serta

    mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi.

    ?enguian aktifitas antioksidan dalam ekstrak sarang burung walet

    dilakukan secara metode &??*. +etode &??* merupakan metode yang mudah#

    cepat# dan sensitif untuk penguian akti6itas antioksidan senyawa tertentu. &??*

    29| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    30/34

    merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat

    mendonorkan atom hidrogen# dapat berguna untuk penguian akti6itas antioksidan

    komponen tertentu dalam suatu ekstrak. 'arena adanya elektron yang tidak

    berpasangan# &??* memberikan serapan kuat pada !15 nm. 'etika elektronnya

    menadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal bebas# maka

    absorbansinya menurun secara stokiometri sesuai umlah elektron yang diambil.

    'eberadaan senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan &??* dari ungu

    menadi kuning. Adanya penurunan serapan tersebut maka akti6itas antioksidan

    penangkap radikal dapat diketahui. ?ada penguian yang dilakukan terlihat warna

    larutan ekstrak setelah ditambahkan &??* adalah berwarna kecoklatan. *al ini

    mungkin disebabkan daya antioksidasi yang lemah (ekstrak tidak murni mungkin

    disebabkan masih terdapatnya metanol dalam ekstrak).

    Ui akti6itas antioksidan dengan menggunakan metode &??* berdasarkan

    dari hilangnya warna ungu akibat tereduksinya &??* oleh antioksidan. ntensitas

    warna dari larutan ui diukur melalui spektrofotometri UH$His pada panang

    gelombang sekitar !15 nm. *asil dari ui ini diinterpretasikan sebagai -!3# yaitu

    umlah antioksidan yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi awal &??*

    sebesar !32. ?ada metode ini tidak diperlukan substrat sehingga memiliki

    keuntungan# yaitu lebih sederhana dan waktu analisis yang lebih cepat.

    Tabel . Tingkat kekuatan antioksidan dengan metode &??*

    Inten+%ta+ N%la% IC03

    ,angat kuat K !3 gm7

    'uat !3$133 gm7

    ,edang 131$1!3 gm7

    7emah X 1!3 gm7

    Akti6itas antioksidan dari berbagai enis sampel dapat ditentukan dengan

    melihat konsentrasi sampel yang memberikan penghambatan !32 atau - !3 dari

    sampel.

    &ilihat dari hasil penguian# larutan ekstrak sarang walet !3# 133# !3#

    !33# dan 1333 gm7 memberikan 2 inhibisi dibawah !32. *al ini menandakan

    30| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    31/34

    ekstrak sarang walet yang diui hanya memiliki sedikit kemampuan dalam

    mencegahmenghambat oksidasi. &ari larutan ekstrak sarang walet !3# 133# !3#

    !33# dan 1333 gm7# ekstrak !3 gm7 memberikan 2 inhibisi terbesar yaitu

    !#3! 2. &ilihat dari nilai -!3 yang diperoleh yaitu 4#8381 gm7#

    menandakan bahwa ekstrak sarang burung walet yang diui memiliki daya

    antioksidan yang sangat lemah (X 1!3 gm7). *al ini mungkin disebabkan

    beberapa hal seperti kualitas sarang burung walet yang diui# kandungan ekstrak

    sarang walet yang diperoleh dalam tahap isolasi dan e6aporasi yang sangat sedikit

    sehingga kandungan antioksidannya uga sangat sedikit. ,ehingga perlu optimasi

    dalam pembuatan ekstrak sarang burung walet agar diperoleh hasil yang lebih

    akurat.

    BAB 7

    SIMPULAN

    ,ampel ekstrak sarang wallet yang

    31| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    32/34

    BAB 7I

    DA

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    33/34

    BAB 7II

    LAMPIRAN

    PERHITUNGAN

    33| A n a l i s i s M i k r o b i o l o g i d a n B i o a s s a y

  • 7/22/2019 Pendahuluan Bioassay Sarang Walet

    34/34

    2 7ar6a +ati V

    2 nhibisi V