74
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 2021 PANDUAN AMAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS

PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

KEMEN

TERIAN

PENDIDIKA

N DA

N KEBUDA

YAA

N D

IREKTORA

T JEND

ERAL PEN

DID

IKAN

AN

AK USIA

DIN

IPEN

DID

IKAN

DA

SAR D

AN

PEND

IDIKA

N M

ENEN

GA

HTA

HUN 2021

PAN

DUAN

AM

AN

PEMBELA

JARA

N TA

TAP M

UKA

TERBATA

S

Page 2: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

ii

Panduan Aman Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Pengarah :

Jumeri, D

irektur Jenderal Pendidikan Anak Usia D

ini, Pendidikan Dasar, dan

Pendidikan Menengah

Penanggung Jawab

: Sutanto, Sekretaris D

irektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia D

ini, Pendidikan Dasar,

dan Pendidikan Menengah

Peninjau :

1. Harris Iskandar

2. Thamrin Kasm

an 3. Sri Renani Pantjastuti4. R. M

uktiono Waspodo

5. Poppy Dew

i Puspitawati

6. Hurip D

anu Ismadi

7. Katman

8. Yusuf Rokhmat

9. Sari Angreani

Penulis :

1. M. Adib M

inanurokhim2. N

oer Yadi Izzul Haq

3. Abdul Basit

Tata Letak :

Abd. Rohman

Desain G

ra! s dan Ilustrator :

Makhtubullah

Cetakan I :

April 2021

ISBN

:

Penerbit :

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak U

sia Dini

Pendidikan Dasar dan Pendidikan M

enengah

Kem

enterian Pendidikan dan Kebudayaan

Copyright ©2021

133Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 3: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

132iii

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang M

aha Esa, atas Sifat Rahman dan Rahim

Nya,

hingga anugerah tak terhingga terlimpah bagi um

at manusia.

Tanggal 20 Novem

ber 2020, terbit Keputusan Bersama M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, M

enteri Agama, M

enteri Kesehatan, dan Menteri D

alam N

egeri dengan N

omor 04/KB/2020, N

omor 737 Tahun 2020, N

omor H

K.01.08/Menkes/7093/2020, dan

Nom

or 420-3987 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada

Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di M

asa Pandemi Coronavirus

Disease 2019 (CO

VID-19). D

i antara amanatnya adalah pem

berian kewenangan penuh

kepada pemerintah daerah untuk perizinan Pem

belajaran Tatap Muka (PTM

).

Empat bulan kem

udian, tepatnya 30 Maret 2021, terbit dua keputusan bersam

a. Pertam

a, Keputusan Bersama M

enteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Menteri Agam

a, dan Menteri D

alam N

egeri Nom

or HK.02.01/M

ENKES/524/2021,

Nom

or 4 Tahun 2021 Nom

or 2 Tahun 2021, Nom

or 440/2142/SJ tentang Pelaksanaan Vaksinasi bagi Kelom

pok Sasaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Rangka

Penanggulangan Pandemi Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19). Kedua, Keputusan Bersam

a Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M

enteri Agama, M

enteri Kesehatan, dan M

enteri Dalam

Negeri N

omor 03/KB/2021, N

omor 384 Tahun 2021, N

omor H

K.01.08/M

ENKES/4242/2021, N

omor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan

Pembelajaran di M

asa Pandemi Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19). Keputusan bersam

a yang terakhir dilengkapi dengan Siaran Pers Nom

or: 97/sipres/A6/III/2021, berjudul “D

orong Akselerasi Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas, Pemerintah U

mum

kan Keputusan Bersam

a Empat M

enteri.”

Dua keputusan bersam

a di atas, merupakan upaya Pem

erintah mem

prioritaskan kesehatan dan keselam

atan warga satuan pendidikan, sekaligus m

empertim

bangkan tum

buh-kembang peserta didik dan hak m

ereka terhadap pendidikan selama Pandem

i CO

VID-19.

Bertolak dari amanah di atas, D

irektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia D

ini, Pendidikan D

asar, dan Pendidikan Menengah (D

itjen PAUD, D

ikdas, dan Dikm

en)

KATA

PENG

AN

TAR

Jumeri,

Direktur Jenderal

Pendidikan Anak Usia D

ini,Pendidikan D

asar,dan Pendidikan M

enengah

Page 4: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

iv

yang bertugas menyelenggarakan perum

usan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan m

enengah, berusaha m

elaksanakan amanat keputusan bersam

a 4 menteri tersebut dengan m

enyusun Panduan Am

an Pembelajaran Tatap M

uka (PTM) Terbatas, untuk dijadikan acuan dalam

pelaksanaan PTM

terbatas di satuan pendidikan jenjang PAUD

, Dikdas, dan D

ikmen.

Saya berharap, panduan ini dapat dipedomani seluruh w

arga satuan pendidikan—baik di pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan m

enengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan—

untuk lebih mengetahui

dan menyadari tentang tata cara m

enjaga diri dan/atau orang lain dari ancaman Virus

Corona, mulai berangkat ke sekolah hingga pulang ke rum

ah. Saya menyam

paikan penghargaan dan terim

a kasih atas kerjasama dan peran aktif dari berbagai pihak

dalam penyusunan panduan ini. Sem

oga Tuhan Yang Maha W

elas Asih senantiasa m

enganugerahkan RahmatN

ya kepada kita semua.

Jakarta, April 2021D

irektur Jenderal,

Jumeri

NIP 196305101985031019

131Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 5: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

130v

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

GLO

SARIUM

3M adalah akronim

dari mem

akai masker, m

encuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan

menjaga jarak am

an (minim

al 1,5 meter). Perilaku disiplin 3M

dapat menekan

penyebaran Virus Corona.

3T adalah akronim dari testing, tracing dan treatm

ent. 3T merupakan salah satu upaya

penanganan COVID

-19 melalui tindakan m

elakukan tes COVID

-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa peraw

atan pada pasien CO

VID-19 (treatm

ent). 3T berbicara tentang bagaimana w

arga satuan pendidikan m

emberikan noti! kasi atau pem

beritahuan pada orang di sekitarnya untuk w

aspada.

5M adalah akronim

dari mem

akai masker, m

encuci tangan pakai sabun dan air mengalir, m

enjaga jarak am

an (minim

al 1,5 meter), m

enjauhi kerumunan, dan m

embatasi m

obilisasi serta interaksi. 5M

merupakan penyem

purnaan protokol kesehatan 3M.

Alat Pelindung Diri (APD

) COVID

-19 adalah perlengkapan yang wajib digunakan untuk m

encegah dan m

elindungi tubuh dari paparan virus Corona. APD CO

VID-19 terdiri dari

masker m

edis, pelindung mata, pelindung w

ajah, gaun medis, sarung tangan

medis, penutup kepala, dan sepatu pelindung. D

okter dan/atau tenaga medis

yang sering kontak dengan pasien COVID

-19 wajib m

enggunakan APD sesuai

standar agar mereka terlindungi dari paparan virus Corona.

Belajar dari Rumah (BD

R) adalah kebijakan pendidikan tentang peralihan pembelajaran tatap

muka di satuan pendidikan m

enjadi pembelajaran di rum

ah akibat Pandemi

COVID

-19. Tujuannya,

mem

astikan pem

enuhan hak

peserta didik

untuk m

endapatkan layanan

pendidikan selam

a darurat

COVID

-19, m

elindungi w

arga satuan pendidikan dari dampak buruk CO

VID-19, m

encegah penyebaran dan penularan CO

VID-19 di satuan pendidikan dan m

emastikan pem

enuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Balai Pengembangan Pendidikan Anak U

sia Dini dan Pendidikan M

asyarakat (BP PAUD

dan D

ikmas) adalah unit pelaksana teknis Kem

endikbud di bidang pengembangan

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat yang berada di baw

ah dan bertanggung jaw

ab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak U

sia Dini,

Pendidikan Dasar dan Pendidikan M

enengah.

Coronavirus Disease 2019 (CO

VID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus bernam

a severe acute respiratory syndrom

e virus corona 2 (SARS-CoV-2). Virus tersebut merupakan

famili dari virus corona.

Page 6: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

vi

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan akti! tas untuk m

embersihkan tangan dari kotoran,

kuman, dll yang m

enempel dengan m

enggunakan sabun dan air bersih yang m

engalir

Data Pokok Pendidikan (D

apodik) adalah sistem pendataan yang dikelola oleh Kem

endikbud yang m

emuat data satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan, dan substansi pendidikan yang datanya bersumber dari satuan

pendidikan yang terus menerus diperbaharui secara daring.

Direktorat Jenderal adalah D

irektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia D

ini, Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah yang bertugas m

enyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan m

enengah

Droplet adalah cairan atau cipratan liur yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau m

ulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara.

Dukungan Kesehatan Jiw

a dan Psikososial (DKJPS) adalah dukungan jenis apa pun dari luar atau

lokal yang bertujuan melindungi atau m

eningkatkan kesejahteraan psikologis, dan/atau m

encegah dan menangani kondisi kesehatan jiw

a

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus D

isease 2019 adalah sebuah gugus tugas yang

dibentuk pem

erintah Indonesia

untuk m

engkoordinasikan kegiatan

antarkementerian/lem

baga dalam

upaya

mencegah

dan m

enanggulangi dam

pak penyakit koronavirus baru di Indonesia. Lembaga ini dibubarkan pada

20 Juli 2020 berdasarkan Perpres Nom

or 82 Tahun 2020. Selanjutnya, tugas lem

baga ini dipindahkan pada KPCPEN.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utam

a mendidik, m

engajar, mem

bimbing,

mengarahkan, m

elatih, menilai, dan m

engevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan form

al, pendidikan dasar, dan pendidikan m

enengah.

Isolasi mandiri pada m

asa pandemi CO

VID-19 m

erupakan upaya untuk mem

isahkan orang yang terkon! rm

asi positif COVID

-19 dan orang yang terduga/mem

iliki kontak erat dengan penderita CO

VID-19 pada 14 hari terakhir dengan orang yang

sehat untuk mencegah penularan CO

VID-19 yang lebih luas. Isolasi m

andiri dilaksanakan m

engikuti protokol kesehatan tertentu.

Kementerian adalah Kem

enterian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara ! sik, mental, spiritual; m

aupun sosial yang m

emungkinkan untuk hidup produktif secara sosial dan ekonom

is.

Komite Penanganan Coronavirus D

isease 2019 dan Pemulihan Ekonom

i Nasional (KPCPEN

) adalah sebuah kom

ite yang dibentuk oleh Pemerintah dalam

pemulihan ekonom

i dan penanggulangan Pandem

i COVID

-19 di Indonesia.

Komorbid atau kom

orbiditas adalah adanya dua atau lebih penyakit pada orang yang sama.

Istilah komorbid pertam

a kali dipakai pada tahun 1970-an oleh dokter dan ahli

129Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 7: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

128vii

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

epidemiologi terkenal A. R. Feinsteins. Feinsteins m

engunakan istilah itu untuk m

erujuk pada orang-orang yang mengalam

i demam

rematik dan berbagai

penyakit lain. Sebagai contoh, seseorang bisa dikatakan komorbid jika m

enderita diabetes dan hipertensi, atau diabetes dan gagal ginjal. D

aftar kondisi komorbid

pada pasien COVID

-19, meliputi kanker, penyakit ginjal kronis, penyakit jantung,

down sindrom

, obesitas, kehamilan, dan diabetes m

elitus tipe 2.

Learning loss adalah hilangnya minat belajar pada peserta didik karena berkurangnya intensitas

interaksi dengan guru saat proses pembelajaran

Lembaga Penjam

inan Mutu Pendidikan (LPM

P) adalah unit pelaksana teknis Kemendikbud yang

berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk mem

bantu pemerintah daerah

dalam bentuk supervisi, bim

bingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan m

enengah serta pendidikan nonformal, dalam

berbagai upaya penjam

inan mutu satuan pendidikan untuk m

encapai standar nasional pendidikan;

Literacy loss adalah hilangnya minat m

embaca pada w

arga satuan pendidikan terutama pesera

didik selama Pandem

i COVID

-19

Merdeka Belajar adalah arah kebijakan dan strategi kem

enterian, yang bercita-cita menghadirkan

pendidikan bermutu tinggi bagi sem

ua rakyat Indonesia, yang ditandai dengan angka partisipasi yang tinggi di seluruh jenjang pendidikan, hasil pem

belajaran berkualitas, dan m

utu pendidikan yang merata, baik secara geogra! s m

aupun status sosial ekonom

i.

Mitigasi Risiko adalah tindakan m

engurangi dampak bencana khususnya Pandem

i COVID

-19, yang berpengaruh terhadap proses dan hasil pem

belajaran, serta psikososial w

arga satuan pendidikan.

Organisasi Kesehatan D

unia (World Health O

rganization, WH

O) m

erupakan lembaga di baw

ah PBB yang bertanggung jaw

ab terhadap persoalan kesehatan publik internasional.

Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-

sama

untuk m

emelihara

dan m

eningkatkan kesehatan,

mencegah

dan m

enyembuhkan penyakit serta m

emulihkan kesehatan perorangan, keluarga,

kelompok dan ataupun m

asyarakat

Pelayanan Kesehatan UKS/M

adalah upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pem

ulihan yang dilakukan terhadap peserta didik dan lingkungannya;

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah kegiatan belajar m

engajar antara pendidik dan peserta didik dengan lokasi terpisah sehingga m

emerlukan sistem

telekomunikasi interaktif

untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sum

ber daya yang diperlukan di dalam

nya. Saat ini PJJ dilakukan melalui berbagai m

edia seperti Google Meet,

Zoom Cloud M

eeting, Cisco Webex dan lain sebagainya.

Pembelajaran Tatap M

uka (PTM) adalah kegiatan belajar m

engajar yang dilaksanakan secara tatap m

uka antara peserta didik dengan pendidik.

Page 8: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

viii

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat adalah usaha untuk m

enciptakan kondisi lingkungan sekiolah//m

adrasah yang sehat dan dapat mendukung proses pendidikan

sehingga mencapai hasil yang optim

al baik dari segi pengetahuan, keterampilan

maupun sikap.

Pemulihan Pem

belajaran adalah kegiatan pembelajaran yang ditujukan untuk m

eningkatkan kem

ampuan belajar peserta didik yang terjadi akibat learning lost selam

a Pandem

i COVID

-19

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkuali! kasi sebagai guru, dosen, konselor, pam

ong belajar, widyaisw

ara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan

pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mew

ujudkan suasana belajar dan proses pem

belajaran agar peserta didik secara aktif mengem

bangkan potensi dirinya untuk m

emiliki kekuatan spiritual keagam

aan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak m

ulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, m

asyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan kesehatan adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan

keterampilan hidup bersih dan sehat, m

enanamkan dan m

embiasakan hidup

bersih dan sehat serta daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.

Penyelenggara Pendidikan adalah Pemerintah, pem

erintah daerah, dan/atau masyarakat yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan form

al.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH

BS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar

kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang m

enjadikan seseorang, keluarga, kelom

pok atau masyarakat m

ampu m

enolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam m

ewujudkan kesehatan m

asyarakat.

Peserta Didik adalah anggota m

asyarakat yang berusaha mengem

bangkan potensi diri melalui

proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu.

Physical Distancing adalah upaya m

enjaga jarak aman (m

inimal 1,5 m

eter) dengan siapapun untuk m

encegah penyebaran penyakit di masyarakat.

Pusat Pengembangan Pendidikan Anak U

sia Dini dan Pendidikan M

asyarakat (PP PAUD

dan D

ikmas) adalah unit pelaksana teknis Kem

endikbud di bidang pengembangan

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat yang berada di baw

ah dan bertanggung jaw

ab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak U

sia Dini,

Pendidikan Dasar, dan Pendidikan M

enengah.

Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang mencakup aspek psikis dan

sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada hubungan yang dinam

is atau

127Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 9: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

126ix

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

faktor psikis atau sosial, yang saling berinteraksi dan mem

pengaruhi satu sama

lain. Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan sosial.

Satuan pendidikan adalah Kelompok layanan pendidikan yang m

enyelenggarakan pendidikan pada jalur form

al, nonformal, dan inform

al pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Sosial Distancing adalah upaya m

engurangi kontak antarwarga dalam

rangka mem

inimalisir

penularan pandemi CO

VID-19 dengan m

enghindari interaksi sosial secara ! sik, seperti berkum

pul arisan, darma w

isata, dll.

Sekolah Sehat adalah sekolah yang melaksanakan m

enerapkan kegiatan-kegiatan pembiasaan

pada Trias UKS sehingga m

ampu m

endorong warga sekolah m

enerapkan perilaku hidup sehat

Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang m

engabdikan diri dan diangkat untuk m

enunjang penyelenggaraan pendidikan.

UKS m

erupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan peserta didik m

elalui Trias UKS

(pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan

dan pem

binaan lingkungan

sekolah sehat) sehingga peserta didik dapat tumbuh kem

bang secara optimal

dan meningkatkan prestasi belajar. U

saha Kesehatan Sekolah/Madrasah (U

KS/M)

merupakan upaya terpadu lintas program

dan lintassektoral dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan serta m

embentukperilaku hidup sehat anak

usia sekolah yang ada di sekolah dan madrasah.

Tim Pelaksana U

KS/M m

erupakan tim yang m

elaksanakan kegiatan perencaaan, penerapan, pengaw

asan dan evaluasi kegiatan UKS/M

pada tingkat sekolah/madrasah.

Tim Pelaksana U

KS/M diketuai oleh Kepala Sekolah m

emiliki unsur tim

sebagai berikut: guru U

KS sebagai koordinator, dan guru-guru lainnya sebagai pelaksana, kom

ite sekolah, kader kesehatan sekolah dll unsur lain yang diperlukan. Tim

Pelaksana UKS/M

melibatkan unsur desa/kelurahan dan Puskesm

as untuk m

embantu/m

endukung kegiatan UKS/M

tertentu di sekolah/madrasah.

Trias UKS/M

adalah kegiatan pokok UKS/M

yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan dan pembinaan sekolah lingkungan sehat.

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganism

e yang sudah mati/

dilemahkan/bagiannya yang telah diolah yang bertujuan untuk m

engaktifkan sistem

kekebalan spesi! k terhadap penyakit tertentu bagi penerimanya.

Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang khusus diberikan dalam

rangka menim

bulkan atau m

eningkatkan kekebalan

seseorang secara

aktif terhadap

suatu penyakit,

sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut akan mengurangi

risiko keparahan penyakit

Page 10: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

x125

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Page 11: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

124xi

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

DA

FTAR ISI

KATA PEN

GA

NTA

R .....................................................................................................iii

GLO

SARIUM

...............................................................................................................................................v

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................................xiii

DAFTAR BAG

AN ......................................................................................................................................xv

DAFTAR G

RAFIK ......................................................................................................................................xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................xv

DAFTAR G

AMBAR .................................................................................................................................xvi

BAB I PEN

DA

HU

LUA

N ................................................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................................................................1

B. D

asar Hukum

......................................................................................................................................4

C. Tujuan ...................................................................................................................................................7

D. Sasaran .................................................................................................................................................7

E. M

anfaat ................................................................................................................................................7

F. Ruang Lingkup ..................................................................................................................................8

BAB II D

AM

PAK CO

VID-19 D

AN

PENYESU

AIA

N KEBIJA

KAN

PEND

IDIKA

N ............9

A. Risiko COVID

-19 ................................................................................................................................9

B. Penyesuaian Kebijakan Pendidikan di M

asa Pandemi CO

VID-19 .................................12

1. Pem

berian Kewenangan Kepada Pem

da Tentang Izin PTM ....................................12

2. Vaksinasi PTK .............................................................................................................................15

C. Sebagian Besar Pemerintah D

aerah Masih M

enerapkan BDR .......................................17

D. Proyeksi Masa D

epan Peserta Didik .........................................................................................19

Page 12: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

xii

BAB III M

ITIGA

SI RISIKO PTM

DA

N ED

UKA

SI PHBS ...............................................23

A. Syarat PTM Terbatas .......................................................................................................................24

B. Tugas dan Tanggung Jaw

ab .......................................................................................................26

1. Kepala D

inas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota. .................................................26

2. Kepala D

inas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota ...........................................28

3. Kepala Satuan Pendidikan PAU

D, Dikdas, dan D

ikmen .............................................28

C. Prosedur Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas di Satuan Pendidikan ...........................30

D. Pem

bentukan Satgas COVID

-19 di Satuan Pendidikan ....................................................31

1. Tim

Pembelajaran, Psikososial, dan Tata Ruang; ..........................................................32

2. Tim

Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan ..................................................................33

3. Tim

Pelatihan dan Hum

as. ....................................................................................................35

E. Pengaturan Jadw

al Pembelajaran ...........................................................................................36

F. Protokol Kesehatan Pem

belajaran Tatap Muka di Satuan Pendidikan .......................38

G. Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan saat Berangkat dan Pulang Sekolah .....38

H. Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan di Lingkungan Satuan Pendidikan .......42

I. Protokol Kesehatan 3M

................................................................................................................44

1. Panduan M

emakai M

asker ...................................................................................................46

2. Panduan M

encuci Tangan ....................................................................................................48

3. Panduan M

enjaga Jarak ........................................................................................................50

J. Protokol Kesehatan 3T ..................................................................................................................51

K Penguatan U

KS/M di Satuan Pendidikan ...............................................................................53

L. Peran U

KS/M dalam

Edukasi PHBS ...........................................................................................55

BAB IV PEM

ULIH

AN

PEMBELA

JARA

N .....................................................................59

A. Dukungan Kesehatan Jiw

a dan Psikososial ..........................................................................59

B. Pem

ulihan Pembelajaran untuk Peserta D

idik ....................................................................62

C. Indikator yang Harus D

ipantau .................................................................................................65

D. D

ukungan Pembelajaran di M

asa Depan ..............................................................................66

1. D

ukungan untuk PTM: ...........................................................................................................66

2. D

ukungan untuk PJJ: ..............................................................................................................67

123Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 13: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

122xiii

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

BAB V P E N

U T U

P ...................................................................................................69

A. Peran Kepala Daerah .....................................................................................................................69

B. Peran Kepala Satuan Pendidikan ..............................................................................................69

DAFTAR PU

STAKA ..................................................................................................................................71

DAFTAR BAG

AN

Bagan 1. 1 Kebijakan Merdeka Belajar .............................................................................................1

DAFTAR G

RAFIK

Gra! k 2. 1 G

ejala Positif COVID

-19 ....................................................................................................9

Gra! k 2. 2 Kelom

pok Um

ur Positif COVID

-19 ..............................................................................10

Gra! k 2. 3 Tren N

asional Akumulasi D

ata Pasien COVID

-19 ...................................................11

Gra! k 2. 4 Jenis Penyakit Penyerta Pasien CO

VID-19 yang M

eninggal..............................11

Gra! k 2. 5 Persentase PTM

dan BDR ...............................................................................................18

Gra! k 2. 6 Kondisi Peserta D

idik saat BDR ....................................................................................19

Gra! k 2. 7 Proyeksi Tren dalam

Skor PISA: Skenario Saat ini (4 bulan), Optim

is (6 bulan) dan Pesim

is (8bulan) .......................................................................................................21

Gra! k 2. 8 D

ampak Pada Rata-Rata Penghasilan Tahunan Per Peserta didik ...................21

Gra! k 3. 1 Perkem

bangan Kasus Per-Hari (G

abungan) ..........................................................23

LAM

PIRAN

.................................................................................................................75

Kegiatan LPMP dan BP-PAU

D untuk M

itigasi Risiko PTM Terbatas ......................................75

Salam tanpa bersentuhan selam

a masa Pandem

i Covid-19 .................................................76

Thermo G

un ............................................................................................................................................77

Kantin Sehat ...........................................................................................................................................78

Sanitasi Lingkungan .............................................................................................................................79

Instrumen Kesiapan Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas .......................................................82

Praktik Baik PTM Terbatas ...................................................................................................................88

Salinan SKB 4 Menteri Tanggal 30 M

aret 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pem

belajaran di Masa Pandem

i Covid-19 ...................................................................................91

Page 14: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Format Surat Pernyataan ................................................................................................16

Tabel 3. 1 Prosedur Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas di Satuan Pendidikan ..............30

Tabel 3. 2 Protokol Kesehatan PTM di Satuan Pendidikan .....................................................38

Tabel 3. 3 Aktivitas Warga Satuan Pendidikan di Em

pat Lokasi ............................................40

Tabel 3. 4 Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan di Lingkungan Satuan

Pendidikan ..........................................................................................................................42

Tabel 3. 5 PHBS di Lim

a Lokasi ..........................................................................................................55

DAFTAR G

AMBAR

Gam

bar 2. 1 Penyesuaian Kebijakan Pendidikan.....................................................................13

Gam

bar 2. 2 Faktor-faktor yang Perlu Dipertim

bangkan Pemda dalam

Pemberian Izin

PTM .................................................................................................................................14

Gam

bar 2. 3 Vaksinasi Seluruh PTK Ditargetkan Selesai Akhir Juni 2021 .......................15

Gam

bar 2. 4 Persentase PTM dan BD

R/PJJ .................................................................................18

Gam

bar 2. 5 Satu Tahun Pandemi CO

VID-19 Berpotensi M

enimbulkan D

ampak Sosial

Negatif Berkepanjangan .........................................................................................20

Gam

bar 4. 1 Piramida Intervensi D

ukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (IASC,

2020) ...............................................................................................................................61

121Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 15: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

1201

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

A. Latar Belakang

D itjen PAU

D, Dikdas, dan D

ikmen m

enetapkan Merdeka Belajar sebagai

pedoman untuk m

enetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria peserta

didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan m

enengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.

Merdeka Belajar adalah arah kebijakan dan strategi kem

enterian, yang bercita-cita m

enghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi sem

ua rakyat Indonesia, yang ditandai dengan angka partisipasi yang tinggi di seluruh jenjang pendidikan, hasil pem

belajaran berkualitas, dan mutu pendidikan yang m

erata, baik secara geogra! s m

aupun status sosial ekonomi.

Bagan 1. 1 Kebijakan Merdeka Belajar

Ditjen PAU

D, Dikdas, dan D

ikmen m

eyakini bahwa M

erdeka Belajar dapat m

elahirkan Pelajar Pancasila, yaitu pro! l pelajar Indonesia yang mem

iliki karakter berim

an, bertakwa kepada Tuhan YM

E, kreatif, mandiri, bernalar kritis, dan berakhlak

P END

AH

ULUAN

BAB I

Page 16: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

2

mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global. D

alam kurun w

aktu 2020-2024, D

itjen PAUD

, Dikdas, dan D

ikmen, akan bekerja keras m

embum

ikan Merdeka Belajar

melalui perbaikan em

pat sektor. Pertama, peningkatan kom

petensi kepemim

pinan, kolaborasi antarelem

en masyarakat, dan budaya. Kedua, peningkatan infrastruktur

serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan pada

kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; dan keempat,) penyem

purnaan kurikulum

, pedagogi, dan asesmen.

Nam

un, upaya

mem

bumikan

Merdeka

Belajar tersebut

menghadapi

tantangan yang sebelumnya tak pernah dibayangkan m

anusia, yaitu kemunculan

penyakit baru bernama Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19).

COVID

-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang dapat menular m

elalui droplet, yaitu butiran air yang dihasilkan dari bersin, percakapan, dan pernapasan seseorang atau m

elalui benda yang terkontaminasi dengan SARS-CoV-2.

Pada mulanya, SARS-CoV-2 m

erupakan virus yang menular dari hew

an ke m

anusia (zoonotik), namun kini virus ini juga dapat m

enular antarmanusia,

dan dapat mengakibatkan gangguan sistem

pernafasan pada manusia, m

ulai dari gejala yang ringan seperti " u, hingga infeksi paru-paru seperti pneum

onia. Sebagian penderitanya dapat sem

buh, namun tak sedikit yang m

eninggal.

Penularan COVID

-19 antarmanusia terjadi dengan cepat dan dalam

waktu yang

sangat singkat ke berbagai negara. Merespon hal ini, W

orld Health Organization

119Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 17: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

1183

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

(WH

O) atau Badan Kesehatan D

unia telah mendeklarasikan CO

VID-19 sebagai

pandemi pada 11 M

aret 2020. Pemerintah Indonesia m

enerapkan Pembatasan

Sosial Berskala

Besar (PSBB)

hingga Pem

berlakuan Pem

batasan Kegiatan

Masyarakat Berskala M

ikro untuk menekan penyebaran SARS-CoV-2.

Menghadapi Pandem

i COVID

-19, kementerian m

enetapkan 2 (dua) prinsip penyelenggaraan

pendidikan. Pertam

a, kesehatan

dan keselam

atan w

arga satuan pendidikan m

erupakan prioritas utama dalam

penetapan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan, dan kedua, senantiasa m

empertim

bangkan tum

buh-kembang peserta didik dan hak m

ereka terhadap pendidikan.

Sejalan dengan prinsip itu, pada awal M

aret 2020, Ditjen PAU

D, Dikdas, dan

Dikm

en menjalankan beberapa kebijakan kem

enterian yang mengutam

akan keselam

atan w

arga satuan

pendidikan tanpa

harus m

enanggalkan hak

mereka terhadap layanan pendidikan, seperti Kebijakan Belajar dari Rum

ah (BD

R), pembatalan U

jian Nasional, hingga optim

alisasi penyediaan teknologi pem

belajaran daring dan penyediaan kuota gratis dalam m

endukung BDR.

Mulai M

aret 2020 hingga Maret 2021, perjalanan kebijakan pendidikan di

masa Pandem

i COVID

-19 ini mengalam

i beberapa kali penyesuaian. Tanggal 20 N

ovember 2020, terbit Keputusan Bersam

a Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Menteri Agam

a, Menteri Kesehatan, dan M

enteri Dalam

Negeri dengan N

omor

04/KB/2020, Nom

or 737 Tahun 2020, Nom

or HK.01.08/M

enkes/7093/2020, dan

Page 18: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

4

Nom

or 420-3987 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran

pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di M

asa Pandemi

Coronavirus D

isease 2019

(COVID

-19). Keputusan

Bersama

ini m

emberikan

kewenangan penuh kepada pem

erintah daerah untuk perizinan Pembelajaran

Tatap Muka (PTM

).

Empat bulan kem

udian, tepatnya 30 Maret 2021, terbit dua keputusan

bersama. Pertam

a, Keputusan Bersama M

enteri Kesehatan, Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan, Menteri Agam

a, dan Menteri D

alam N

egeri Republik Indonesia N

omor H

K.02.01/MEN

KES/524/2021, Nom

or 4 Tahun 2021 Nom

or 2 Tahun 2021, N

omor 440/2142/SJ tentang Pelaksanaan Vaksinasi bagi Kelom

pok Sasaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam

Rangka Penanggulangan Pandemi

Coronavirus D

isease 2019

(COVID

-19). Kedua,

Keputusan Bersam

a M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, M

enteri Agama, M

enteri Kesehatan, dan Menteri

Dalam

Negeri Republik Indonesia N

omor 03/KB/2021, N

omor 384 Tahun 2021,

Nom

or H

K.01.08/MEN

KES/4242/2021, N

omor

440-717 Tahun

2021 tentang

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di M

asa Pandemi Coronavirus D

isease 2019 (CO

VID-19).

Dua keputusan bersam

a itu mem

beri amanat bahw

a setelah Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) divaksinasi CO

VID-19 secara lengkap, pem

erintah daerah m

ewajibkan satuan pendidikan untuk m

enyediakan dua layanan, yaitu PTM

Terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan; dan Pem

belajaran Jarak Jauh (PJJ).

Terkait vaksinasi PTK, Pemerintah telah m

emulainya pada Rabu 24 Februari

2021 di SMAN

70 Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Presiden Joko W

idodo m

emasang target vaksinasi kepada PTK dapat selesai pada Juni 2021. Sehingga

pada Juli 2021, PTM diharapkan dapat dim

ulai.

Kebijakan PTM Terbatas diam

bil karena sejumlah data m

enunjukkan bahwa

kelompok anak usia sekolah m

emiliki faktor risiko yang lebih rendah dibandingkan

dengan kelompok dew

asa. Kelompok ini juga um

umnya m

emiliki gejala yang

lebih ringan dibandingkan kelompok um

ur lainnya.

Selain itu, Kebijakan PTM Terbatas diam

bil untuk mem

ulihkan learning lost yang dialam

i peserta didik selama m

enjalani BDR akibat Pandem

i COVID

-19.

Mengingat hal tersebut, sekaligus m

ewaspadai ancam

an Virus Corona yang ditengarai dapat berm

utasi, maka D

itjen PAUD, D

ikdas, dan Dikm

en mem

andang peting m

enyusunan Panduan Aman PTM

Terbatas, yang di dalamnya berisi tentang

mitigasi risiko CO

VID-19 dan edukasi Perilaku H

idup Bersih dan Sehat (PHBS), agar

warga satuan pendidikan dapat m

enjaga diri dan/atau orang lain dari ancaman

COVID

-19.

117Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 19: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

1165

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Dengan m

ematuhi Panduan Am

an PTM Terbatas, satuan pendidikan yang

menyelenggarakan PTM

dapat mem

inimalisir potensi terciptanya klaster baru

COVID

-19, dan PTK pada satuan pendidikan dapat mem

ulihkan pembelajaran

dari sejumlah learning lost yang dialam

i peserta didik akibat Pandemi CO

VID-19,

sekaligus mengakselarasi M

erdeka Belajar. Semoga!

B. Dasar H

ukum

1. Pem

bukaan dan Undang-U

ndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

2. U

ndang-Undang N

omor 4 Tahun 1984 tentalg W

abah Penyakit Menular;

3. U

ndang-Undang N

omor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

4. U

ndang-Undang N

omor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

5. U

ndang-Undang N

omor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

6. U

ndang-Undang

Nom

or 23

Tahun 2014

tentang Pem

erintahan D

aerah, sebagaim

ana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-U

ndang N

omor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas U

ndang-Undang N

omor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan D

aerah;

7. U

ndang-Undang N

omor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;

8. Peraturan Pem

erintah Nom

or 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah

Penyakit Menular;

9. Peraturan

Pemerintah

Nom

or 21

Tahun 2008

tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana,

sebagaimana

telah diubah

dengan Peraturan

Pemerintah N

omor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pem

erintah N

omor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

10. Peraturan Pem

erintah N

omor

17 Tahun 2O

10 tentang

Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

11. Peraturan Pemerintah N

omor 21 Tahun 2020 tentang Pem

batasan Sosial Berskala Besar D

alam Rangka Percepatan Penanganan Coronauirus D

isease 2019 (CO

VID-I9);

12. Peraturan Presiden

Nom

or 82 Tahun

2020 tentang

Komite

Penanganan Coronavirus D

isease 2Ol9 (CO

VID-19) dan Pem

ulihan Ekonomi N

asional;

13. Peraturan Presiden Nom

or 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi D

alam Rangka Penanggulangan Pandem

i Corona Virus D

isease 2019 (COVID

-19), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nom

or 14 Tahun 2O21 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden N

omor

Page 20: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

6

99 Tahun 2020 terrtang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam

Rangka Penanggulangan Pandem

i Corona Virus Disease 2019 (CO

VID-I9);

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan N

omor 33 Tahun 2019 tentang

Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Am

an Bencana;

15. Peraturan M

enteri Kesehatan

Nom

or 9

Tahun 2020

tentang Pedom

an Pem

batasan Sosial Berskala Besar Dalam

Rangka Percepatan Penanganan Coronauirus D

isease 2019 ICOVID

-I9);

16. Peraturan Menteri Kesehatan N

omor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan

Vaksinasi Dalam

Rangka Penanggulangan Pandemi Coronauirus D

isease 2Ol9

(COVID

-19);

17. Peraturan Menteri Koordinator bidang Pem

bangunan Manusia dan Kebudayaan

Nom

or 1 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Anak U

sia Sekolah dan Rem

aja Tahun 2017-2019;

18. Permenkes 25 N

omor 2014 tentang U

paya Kesehatan Anak;

19. Permendikbud N

o. 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permendikbud N

o. 45 Tahun 2019 tentang O

rganisasi dan Tata Kerja Kemendikbud;

20. SKB 4 Menteri, N

omor: 0408a/U

/84/319/Menkes. SKB/1984, 74/tahun 1984

dan N

omor

60 Tahun 1984 Tentang

Pokok-pokok Kebijakan

Pembinaan

pengembangan U

saha Kesehatan Sekolah (UKS), yang diperbaharui m

enjadi nom

or 6/X/PB/2014, Nom

or 73 Tahun 2014, Nom

or 41 Tahun 2014, dan Nom

or 81 Tahun 2014.

21. SKB 4 Menteri N

o.2/P/SKB/2003, NO

1068/MEN

KES/SKB/VII/2003, NO

4415-404 Tahun 2003 tentang Tim

Pembina U

KS Pusat

22. Keputusan Bersama M

enteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Menteri Agam

a, dan Menteri D

alam N

egeri Nom

or HK.02.01/M

ENKES/524/2021,

Nom

or 4 Tahun 2021 Nom

or 2 Tahun 2021, Nom

or 440/2142/SJ tentang Pelaksanaan

Vaksinasi bagi

Kelompok

Sasaran Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan dalam Rangka Penanggulangan Pandem

i Coronavirus Disease

2019 (COVID

-19).

23. Keputusan Bersama M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agam

a, M

enteri Kesehatan, dan Menteri D

alam N

egeri Nom

or 03/KB/2021, Nom

or 384 Tahun 2021, N

omor H

K.01.08/MEN

KES/4242/2021, Nom

or 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pem

belajaran di Masa Pandem

i Coronavirus D

isease 2019

(COVID

-19). Keputusan

bersama

yang terakhir

dilengkapi dengan Siaran Pers N

omor: 97/sipres/A6/III/2021, berjudul “D

orong Akselerasi Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas, Pem

erintah Um

umkan Keputusan Bersam

a

115Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 21: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

1147

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Empat M

enteri.”

24. Surat Edaran Nom

or 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Coronavirus Disease

2019 (COVID

-19) pada Satuan Pendidikan;

25. Surat Edaran Nom

or 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam

Masa D

arurat Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (CO

VID-19); dan

26. Surat Edaran Nom

or 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Belajar dari Rumah dalam

Masa D

arurat Penyebaran Coronavirus Disease 2019

(COVID

-19).

C. Tujuan

1. M

emandu

pembiasaan

warga

satuan pendidikan

dan orangtua

dalam

mem

atuhi 5M, yaitu m

emakai m

asker, mencuci tangan pakai sabun dan air

mengalir, m

enjaga jarak aman, m

enjauhi kerumunan, dan m

embatasi m

obilisasi serta interaksi, sebagai upaya m

engurangi dampak risiko terpapar SARS-CoV-2;

2. M

emandu w

arga satuan pendidikan dan orangtua tentang 3T, yaitu tes, telusur dan tindakan kepada orang yang diduga terinfeksi SARS-CoV-2;

3. M

endorong koordinasi UPT Kem

endikbud (LPMP dan BP/PP PAU

D D

ikmas)

dengan Tim Pem

bina UKS/M

beserta Tim Pelaksana U

KS/M terhadap m

itigasi risiko PTM

dan edukasi Perilaku Bersih dan Hidup Sehat (PH

BS); dan

4. M

emandu satuan pendidikan m

emulihkan pem

belajaran.

D. Sasaran

1. D

irektorat Teknis di lingkungan Ditjen PAU

D, Dikdas, dan D

ikmen;

2. LPM

P dan BP/PP PAUD

Dikm

as;

3. Tim

Pembina U

KS/M;

4. Tim

Pelaksana UKS/M

;

5. Satgas CO

VID-19 di Satuan Pendidikan; dan

6. W

arga Satuan Pendidikan.

E. Manfaat

1. M

enjadi acuan direktorat teknis, LPMP, BP/PP PAU

D D

ikmas, pem

erintah daerah, Tim

Pembina U

KS/M, Tim

Pelaksana UKS/M

, dan Satgas COVID

-19 di satuan pendidikan, dalam

menyosialisasikan m

itigasi risiko SARS-CoV-2

Page 22: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

8

saat penyelenggaraan PTM terbatas dan edukasi PH

BS kepada warga satuan

pendidikan;

2. M

enjadi acuan Satgas COVID

-19 dan Tim Pelaksana U

KS/M di satuan pendidikan

dalam

pelaksanaan dan

pemantauan

mitigasi

risiko SARS-CoV-2

dan m

embiasakan PH

BS.

F. Ruang Lingkup

1. Perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan PTM

Terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat;

2. Pelaksanaan protokol kesehatan m

ulai dari rumah, berangkat ke satuan

pendidikan, di satuan pendidikan, hingga pulang kembali ke rum

ah; dan

3. Alur dan prosedur penanganan kasus CO

VID-19 m

elalui 3T, yaitu tes, telusur dan tindakan.

113Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 23: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

1129

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

A. Risiko CO

VID-19

Ketika m

anusia terinfeksi SARS-CoV-2, ia akan mengalam

i gejala ringan, sedang hingga berat. N

amun ada juga yang tidak m

engalami

gejala apa pun. Menurut data KPCPEN

, mayoritas pasien positif

COVID

-19 akan mengalam

i gejala batuk (63,7%), kem

udian disusul dengan riw

ayat demam

(43,5%), dem

am (35,8%

), pilek (32,4%),

lemas (26,7%

), sesak nafas (24,3%), sakit tenggorokan (23,7%

), sakit kepala (22,2%

), keram otot (14,8%

), mual (13%

), sakit perut (5,9%),

diare (5,5%), dan m

enggigil (2,8%).

Gra! k 2. 1 G

ejala Positif COVID

-19

DA

MPA

K CO

VID

-19 D

AN

PENYESUA

IAN

KEBIJA

KAN

PEN

DID

IKAN

BAB II

Sumber: https://CO

VID19.go.id/

peta-sebaran-COVID

19 tanggal 13 M

aret 2021

Page 24: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

10

Seseorang yang terkon! rmasi CO

VID-19, berisiko untuk m

enyebarkan COVID

-19 m

elalui droplet pada saat batuk/bersin/berbicara/bernafas. Percikan droplet juga bisa m

enempel di perm

ukaan benda atau kulit manusia, dan akan berpindah ketika

ada manusia lain m

enyentuhnya. Kemudian, virus ini akan m

enginfeksi manusia

tersebut ketika tangan yang terkontaminasi oleh virus m

enyentuh wajah, seperti

mulut, hidung, dan m

ata.

Kelompok um

ur yang terinfeksi SARS-CoV-2 didominasi oleh orang-orang yang

berusia antara 31-45 tahun (29,6%), kem

udian 19-30 tahun (25%), 46-59 tahun

(22,5%), lebih dari 60 tahun (10,7%

), 6-18 tahun (9,3%), dan 0-5 tahun (2,8%

).

Gra! k 2. 2 Kelom

pok Um

ur Positif COVID

-19

Sumber: https://CO

VID19.

go.id/peta-sebaran-COVID

19 tanggal 13 M

aret 2021

111Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 25: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

11011

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Gra! k 2. 3 Tren N

asional Akumulasi D

ata Pasien COVID

-19

Gra! k 2. 4 Jenis Penyakit Penyerta Pasien CO

VID-19 yang M

eninggal

Dari gra! k di atas, m

ayoritas pasien COVID

-19 yang meninggal m

emiliki

penyakit penyerta seperti hipertensi (9,4%), kem

udian disusul diabetes melitus

(9,3%), penyakit jantung (5,7%

), penyakit ginjal (2,3%), penyakit paru obstruktif

kronis (1,6%), gangguan nafas lain (0,8%

), kanker (0,4%), gangguan im

un (0,3%),

hamil (03%

), TBC (0,3%), penyakit hati (0,2%

), dan asma (0,2%

).

Sumber: https://CO

VID19.go.id/peta-

sebaran-COVID

19 tanggal 13 Maret 2021

Sumber: https://CO

VID19.go.id/

peta-sebaran-COVID

19 tanggal 13 M

aret 2021

Page 26: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

12

B. Penyesuaian Kebijakan Pendidikan di Masa Pandem

i COVID

-19

Menghadapi

Pandemi

COVID

-19, Kem

endikbud m

elakukan beberapa

penyesuaian kebijakan pendidikan, seperti penerbitan Surat Edaran Nom

or 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam

Masa D

arurat Penyebaran Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19). Aturan yang ditandatangani Mendikbud

tanggal 24 Maret 2020 ini, di antaranya berisi tentang Kebijakan Belajar dari Rum

ah (BD

R), Pembatalan U

jian Nasional, M

ekanisme Penerim

aan Peserta Didik Baru

(PPDB) dengan tidak m

engumpulkan peserta didik dan orangtua, hingga relaksasi

Bantuan Operasional Sekolah (BO

S) yang dapat digunakan untuk mem

biayai keperluan pencegahan Pandem

i COVID

-19 seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfectant, dan m

asker, serta mem

biayai pembelajaran jarak jauh

(PJJ).Pada rentang waktu M

aret-April 2020 juga ada kebijakan pendidikan seperti peluncuran portal guru berbagi dengan alam

at guruberbagi.kemdikbud.go.id, dan

relaksasi penggunaan BOS untuk pem

bayaran honor guru, BDR, dan penanganan

COVID

-19 di satuan pendidikan.

Kemudian pada tanggal 18 M

ei 2020 terbit Surat Edaran Nom

or 15 Tahun 2020 tentang Pedom

an Penyelenggaraan BDR dalam

Masa D

arurat Penyebaran CO

VID-19. Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kem

endikbud, Ainun N

a’im, ini berisi tiga pem

bahasan. BAB I tentang Tujuan, Prinsip, Metode dan

Media Pelaksanaan Belajar dari Rum

ah. BAB II tentang Panduan Pelaksanaan Belajar dari Rum

ah, dan BAB III tentang Panduan Kegiatan Pembelajaran Saat Satuan

Pendidikan Kembali Beroperasi.

Selain itu juga ada kebijakan pendidikan seperti perluasan sasaran BOS A! rm

asi dan BO

S Kinerja untuk sekolah swasta, serial w

ebinar Adaptasi Pembelajaran di M

asa CO

VID-19, serta peluncuran rekam

pandemi.kem

dikbud.go.id yang ditujukan untuk m

endokumentasikan perubahan sosial dan budaya akibat CO

VID-19. Ada juga data

portal kesiapan PTM, yaitu sekolah.data.kem

dikbud.go.id/kesiapanbelajar.

1. Pem

berian Kewenangan Kepada Pem

da Tentang Izin PTM

Selanjutnya terbit Surat Keputusan Bersama (SKB) antara M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, M

enteri Agama, M

enteri Kesehatan, dan Menteri D

alam N

egeri sebanyak em

pat kali, yaitu tanggal 5 Juni 2020, 7 Agustus 2020, 20 Novem

ber 2020, dan 30 M

aret 2021.

109Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 27: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

10813

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Gam

bar 2. 1 Penyesuaian Kebijakan Pendidikan

Maret 2020

Maret - April 2020

Mei - Juni 2020

Juli - Agustus 2020Sept - D

es 2020M

aret 2021 - sekarang

Setelah PTK divaksinasi COVID

-19 secara lengkap, pem

erintah daerah m

ewajibkan satuan pendidikan untuk

menyediakan layanan:

1. PTM Terbatas dengan tetap

menerapkan protokol kesehatan;

dan

2. Pembelajaran Jarak Jauh

1. Edukasi 3M di seluruh satuan

pendidikan

2. Pembuatan m

edia KIE 3M

3. 5600 mahasisw

a KKN Tem

atik untuk penanganan CO

VID-19

4. 5625 Duta M

hs edukasi perubahan perilaku

5. Pemberian kew

enangan penuh pada Pem

da untuk perijinan PTM.

1. Satuan pendidikan di Zona Hijau

boleh pembelajaran tatap m

uka

2. Bantuan Uang Kuliah Tunggal (U

KT) untuk 410 ribu m

ahasiswa (Rp.1T)

3. BOS adm

inistrasi dan BOS kinerja

diperluas cakupannya untuk sekolah sw

asta (bukan hanya sekolah negeri) (Rp.3,2T)

4. Serial webinar adaptasi pem

belajaran di m

asa COVID

-19 (GTK, PAU

D

Dasm

en, Vokasi, Dikti)

5. Pertunjukan daring dan Program

Rekam Pandem

i https://rekampan-

demi.kem

dikbud.go.id/

1. 15000 relawan CO

VID-19 N

asional (RECO

N) Kem

endikbud untuk Media

KIE, Tracing dan penanganan kesahatan

2. Realokasi anggaran Dikti sebesar

Rp.405M untuk RS Pendidikan PTN

dan PTS dalam

penanganan COVID

-19

3. Peluncuran portal Guru Berbagi

https://guruberbagi.kemdikbud.go.id

4. Relaksasi penggunaan BOS dan BO

P untuk pem

bayaran honor guru, BDR

dan penanganan COVID

-19 di sekolah (Rp.55,8T)

5. Inovasi dan Penelitian Mitigasi

COVID

-19 (ventilator, mobile testing,

alat rapid test, dsb)

6. Perlindungan Pelaku Budaya terdam

pak COVID

-19 https://apb.kem-

dikbud.go.id

1. Menetapkan kebijakan belajar dari

rumah

2. Pembatalan U

jian Nasional

3. Mekanism

e PPDB tidak m

engum-

pulkan siswa dan orangtua

4. Optim

alisasi penyedia teknologi pem

belajaran daring dan penyediaan kuota gratis dalam

m

endukung belajar dari rumah

(BDR)

5. Realokasi anggaran kebudayaan Rp.70M

untuk kegiatan belajar dari rum

ah melalui TVRI

1. Satuan Pendidikan di zona hijau dan kuning diperbolehkan pem

belajaran tatap muka

2. Peluncuran kurikulum dalam

kondisi khusus

3. Pemberian m

odul pembelajaran bagi PAU

D dan

SD

4. Pemberian bantuan Kuota untuk peserta didik,

guru, mahasisw

a dan dosen dari September-D

e-sem

ber 2020. (7,2T)

5. Bantuan sosial penanganan COVID

-19 (sanitasi, PH

BS, APD)

Berdasarkan SKB 4 Menteri tanggal 30 M

aret 2021 tentang Vaksinasi PTK dan Panduan Penyelenggaraan Pem

belajaran di Masa Pandem

i Coronavirus Disease 2019 (CO

VID-19).

PENYESUA

IAN

KEBIJAKA

N PEN

DIDIKAN

Pada SKB

4 M

enteri tanggal

20 N

ovember

2020, disebutkan

bahwa

pemberian kew

enangan penuh kepada pemerintah daerah dalam

menentukan

izin pembelajaran tatap m

uka, diambil sesuai hasil evaluasi yang dilakukan

bersama kem

enterian/lembaga terkait, m

asukan dari para kepala daerah, dan berbagai pem

angku kepentingan di bidang pendidikan yang menyatakan

bahwa, w

alaupun PJJ sudah terlaksana dengan baik, tetapi pelaksanaan terlalu lam

a tanpa melakukan PTM

akan berdampak negatif bagi peserta didik. Kendala

tumbuh kem

bang anak serta tekanan psikososial dan kekerasan terhadap anak yang tidak terdeteksi, juga turut m

enjadi pertimbangan.

Empat bulan kem

udian, tepatnya 30 Maret 2021, terbit dua keputusan

bersama. Pertam

a, Keputusan Bersama M

enteri Kesehatan, Menteri Pendidikan

Page 28: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

14

dan Kebudayaan, Menteri Agam

a, dan Menteri D

alam N

egeri Republik Indonesia N

omor H

K.02.01/MEN

KES/524/2021, Nom

or 4 Tahun 2021 Nom

or 2 Tahun 2021, N

omor 440/2142/SJ tentang Pelaksanaan Vaksinasi bagi Kelom

pok Sasaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam

Rangka Penanggulangan Pandemi

Coronavirus Disease 2019 (CO

VID-19).

Kedua, Keputusan Bersama M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri

Agama, M

enteri Kesehatan, dan Menteri D

alam N

egeri Republik Indonesia Nom

or 03/KB/2021, N

omor 384 Tahun 2021, N

omor H

K.01.08/MEN

KES/4242/2021, N

omor 440-717 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pem

belajaran di M

asa Pandemi Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19). Khusus keputusan bersam

a yang terakhir dilengkapi dengan Siaran Pers Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Nom

or: 97/sipres/A6/III/2021, berjudul “Dorong Akselerasi

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas, Pemerintah U

mum

kan Keputusan Bersama

Empat M

enteri.” Dalam

siaran pers ini ditegaskan tentang akselerasi PTM

terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat seperti

pengisian daftar periksa pada laman D

ata Pokok Pendidikan (Dapodik), hingga

pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat di sejum

lah lokasi seperti kelas, kantin, dan seluruh lingkungan satuan pendidikan.

Surat keputusan bersama itu juga dilengkapi dengan tugas dan tanggung

jawab 6 (enam

) pemangku kepentingan. Pertam

a, Kepala Dinas Pendidikan,

Kepala Kantor Wilayah Kem

enterian Agama Provinsi, dan Kepala Kantor

Kementerian Agam

a Kabupaten/ Kota. Kedua, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

atau Kabupaten / Kota. Ketiga, Kepala Satuan Pendidikan Pendidikan Anak Usia

Dini, Pendidikan D

asar, dan Pendidikan Menengah. Keem

pat, Tim Pem

belajaran, Psikososial, dan Tata Ruang. Kelim

a, Tim Kesehatan, Kebersihan, dan Keam

anan, dan keenam

, Tim Pelatihan dan H

umas.

Gam

bar 2. 2 Faktor-faktor yang Perlu Dipertim

bangkan Pemda dalam

Pem

berian Izin PTM

107Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 29: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

10615

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

2. Vaksinasi PTK

Sementara terkait vaksinasi PTK, Pem

erintah telah m

emulainya pada Rabu 24 Februari 2021 di SM

AN 70

Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Presiden Joko

Widodo m

emasang target vaksinasi kepada PTK

dapat selesai pada Juni 2021. Sehingga pada Juli 2 021, PTM

diharapkan dapat dimulai.

Sasaran vaksinasi

mencakup

seluruh PTK

di seluruh jenjang pendidikan negeri m

aupun swasta,

baik formal m

aupun non formal term

asuk pendidikan keagam

aan seperti pondok pesantren. Kebijakan vaksinasi PTK ini diam

bil untuk mem

bekali daya tahan ! sik PTK, sehingga mereka dapat

kembali ke satuan pendidikan untuk m

emulihkan learning loss dan literacy loss

yang muncul selam

a PJJ.

Gam

bar 2. 3 Vaksinasi Seluruh PTK Ditargetkan Selesai Akhir Juni 2021

Sementara itu, prioritas vaksinasi akan dilakukan berdasarkan tingkat

kesulitan PJJ, dengan tahapan berikut:

1. Tahap 1 : PTK PAU

D, SD, SLB, dan sederajat, pesantren dan pendidikan keagam

aan;

2. Tahap 2 : PTK SM

P, SMA, SM

K, dan sederajat; dan

3. Tahap 3 : PTK Pendidikan Tinggi

Dalam

rangka mem

astikan vaksinasi PTK berjalan dengan sukses dan tepat w

aktu, dilakukan koordinasi erat antara Kemenkes dengan Kem

endikbud, Kem

enag, dan Kemendagri. Kem

endikbud dan Kemenag bertugas m

enyiapkan data PTK yang akan dijadikan sasaran pem

berian vaksinasi. Selanjutnya, ketika alokasi vaksin telah tersedia, keem

pat kementerian ini akan berkoordinasi

Page 30: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

16

dengan dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan kantor wilayah kem

enag untuk m

enginformasikan kepada PTK tentang jadw

al dan lokasi vaksinasi.

Pelaksanaan vaksinasi kepada PTK ini akan dilakukan dengan tiga metode,

yaitu vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan, vaksinasi massal di tem

pat publik, dan vaksinasi bergerak di lokasi strategis seperti fasilitas pendidikan (gedung perguruan tinggi, gedung sekolah, kantor LPM

P, kantor dinas pendidikan, dan lainnya.)

PTK yang telah mengetahui jadw

al dan lokasi vaksinasi wajib m

embaw

a kartu identitas diri bagi PTK yang sudah terdaftar, atau m

embaw

a surat pernyataan dari pim

pinan satuan pendidikan bagi PTK yang belum terdaftar.

Surat pernyataan merupakan surat pertanggungjaw

aban mutlak dari pim

pinan satuan pendidikan, yang m

enyatakan bahwa PTK tersebut adalah benar bekerja

di satuan pendidikannya.

Tabel 2. 1 Format Surat Pernyataan

KOP SU

RAT SATUAN PEN

DID

IKANSU

RAT PERNYATAAN

Pada hari............................ tanggal............................ saya yang bertanda tangan di bawah

ini:N

ama

:

NIK

:sebagai Kepala Satuan Pendidikan pada (tuliskan nam

a satuan pendidikannya) m

enyatakan bahwa:

Nam

a

:N

IK

:

Alamat

:

Posisi

:yang bersangkutan adalah benar pendidlk/tenaga kependidikan (coret salah satu) pada satuan pendidikan yang saya pim

pin.

Dem

ikian surat penyataan ini saya sampaikan untuk dipergunakan dalam

pelaksanaan vaksinasi CO

VID-19 bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

……

……

….,…

……

……

.2021Kepala Satuan Pendidikan,

(Nam

a Jelas dan Cap)N

IP

105Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 31: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

10417

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Dalam

rangka mem

astikan pelaksanaan vaksinasi bagi PTK berjalan lancar, Kem

enkes, Kemendikbud, Kem

enag, dan Kemendagri akan m

enerbitkan Surat Edaran Bersam

a, dengan poin-poin sebagai berikut:

a. Pem

erintah daerah menugaskan dinas kesehatan untuk m

elaksanakan vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan dengan ketentuan sebagai berikut:1) M

enyediakan vaksin sesuai alokasi yang tersedia; 2) M

enentukan jadwal vaksinasi di daerah;

3) Menyiapkan sum

ber daya manusia yang m

elaksanakan vaksinasi; dan4) M

elaksanakan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai standar

b. Pem

erintah daerah

menugaskan

dinas pendidikan

dan berkoordinasi

dengan kantor/kanwil Kem

enag/LPMP/LLD

ikti agar dapat mem

bantu dinas kesehatan dalam

mem

fasilitasi pelaksanaan vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan, antara lain:

1) Menyiapkan jadw

al dan lokasi pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan protokol kesehatan;

2) Menginform

asikan/mengundang pendidik dan tenaga kependidikan

pada setiap satuan pendidikan secara serentak untuk mengikuti vaksinasi

sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah ditentukan;

3) Melaksanakan vaksinasi sesuai dengan protokol kesehatan dan tidak

menim

bulkan kerumunan di lokasi vaksinasi; dan

4) Menyelenggarakan keseluruhan vaksinasi sesuai dengan periode yang

telah ditentukan oleh dinas kesehatan.

C. Sebagian Besar Pemerintah D

aerah Masih M

enerapkan BDR

Meski SKB 4 M

enteri telah mem

berikan kewenangan penuh kepada pem

erintah daerah tentang perizinan PTM

, namun sebagian besar pem

erintah daerah belum

berani melaksanakannya. H

al ini sebagaimana data yang disajikan Pusat D

ata dan Inform

asi, Sekretariat Jenderal, Kemendikbud m

elalui laman http://sekolah.data.

kemdikbud.go.id/ per tanggal 25 M

aret 2021.

Page 32: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

18

Gra! k 2. 5 Persentase PTM

dan BDR

Sum

ber: http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ per 25 M

aret 2021

Dari data di atas, dapat diketahui bahw

a sebagian besar satuan pendidikan m

asih menyelenggarakan BD

R. Alasannya, pemim

pin daerah di lokasi satuan pendidikan m

asing-masing belum

mem

berikan izin penuh, karena PTM m

asih dianggap terlalu berisiko diterapkan, terutam

a bagi PTK.

Gam

bar 2. 4 Persentase PTM dan BD

R/PJJ

Pilihan sebagian besar pemerintah daerah terhadap BD

R ternyata menyisakan

sebuah masalah serius bagi w

arga satuan pendidikan, terutama peserta didik. H

al ini seperti survei Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian Pengem

bangan dan Perbukuan, Kem

endikbud bahwa 71%

peserta didik terkendala saat mengikuti

BDR. Sem

entara yang tidak terkendala hanya 29%.

103Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 33: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

10219

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Di antara kendala yang dialam

i peserta didik selama m

enjalani aktivitas BDR

adalah sulit berkonsentrasi, keterbatasan jaringan internet, kurang bersemangat,

sulit berkomunikasi dengan guru, keterbatasan pengetahuan orangtua, belum

m

ampu m

engoptimalkan m

edia, dan tidak mem

iliki perangkat TIK.

Gra! k 2. 6 Kondisi Peserta D

idik saat BDR

** Sum

ber: Hasil Survey Belajar Dari Rum

ah (BDR) di M

asa Pandemi CO

VID-19, Puslitjak, Kem

endikbud, 2021

Sumber: Indonesia

High-Frequency M

onitoring of CO

VID-19 Im

pacts on Households, Bank D

unia, 2020

Page 34: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

20

D. Proyeksi M

asa Depan Peserta D

idik

Pandemi CO

VID-19 yang berkepanjangan diyakini m

enimbulkan beberapa

dampak signi! kan kepada peserta didik, seperti scarring (ketakutan) atau dam

pak psikologis lainnya yang bersifat jangka panjang.

Di sisi lain, peralihan PTM

ke BDR—

berdasarkan beberapa simulasi—

dapat m

enyebabkan learning loss dan literacy loss (minat belajar dan m

embaca m

emudar),

yang dapat menurunkan kem

ampuan peserta didik lebih besar dibandingkan

akibat libur sekolah.

Gam

bar 2. 5 Satu Tahun Pandemi CO

VID-19 Berpotensi M

enimbulkan D

ampak

Sosial Negatif Berkepanjangan

Dam

pak lain dari Pandemi CO

VID-19 dan penerapan BD

R bekepanjangan adalah peserta didik rentan putus sekolah, dan pada akhirnya akan m

emengaruhi

capaian PISA. Tragisnya, pengetahuan peserta didik akan semakin tertinggal, dan

anak-anak yang termarjinalkan adalah pihak yang paling terdam

pak. Mengingat

hal ini, beberapa ahli pendidikan dan lembaga yang m

emiliki perhatian dalam

pendidikan seperti U

NICEF m

enghimbau kepada pem

angku kepentingan agar ada upaya serius untuk m

embuka kem

bali satuan pendidikan.

101Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 35: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

10021

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Gra! k 2. 7 Proyeksi Tren dalam

Skor PISA: Skenario Saat ini (4 bulan), Optim

is (6 bulan) dan Pesim

is (8bulan)

Lebih jauh, BDR berkepanjangan juga diproyeksikan akan berpengaruh kepada

kecakapan hidup peserta didik di masa depan, dan kelak akan m

enimbulkan

dampak jangka panjang pada penghasilan m

ereka. Bank Dunia m

emperkirakan

bahwa penutupan sekolah di seluruh dunia dapat m

engakibatkan hilangnya pendapatan seum

ur hidup dari generasi yang saat ini berada di usia sekolah kurang lebih sebesar U

S$ 10 triliun.

Gra! k 2. 8 D

ampak Pada Rata-Rata Penghasilan Tahunan Per Peserta didik

Mengingat proyeksi di atas, perlu ada langkah-langkah startegis dalam

rangka m

embuka satuan pendidikan dan m

enyelenggarakan PTM. Tentu saja, hal ini harus

diiringi dengan mitigasi risiko penularan SARS-CoV-2 dan edukasi PH

BS, sekaligus upaya-upaya m

emulihkan learning loss dan literacy loss yang dialam

i peserta didik.

Sumber: Bank D

unia Agustus 2020

Sumber: Bank D

unia Agustus 2020

Page 36: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

2299

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Page 37: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

9823

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

Rabu, 11 M

aret 2021 adalah peringatan satu tahun deklarasi WH

O tentang

Pandemi CO

VID-19. N

amun, setelah satu tahun deklarasi, belum

ada tanda-tanda Pandem

i COVID

-19 di Tanah Air akan berakhir. Meski dem

ikian, jumlah w

arga Indonesia yang terinfeksi SARS-CoV-2 m

enunjukkan tanda-tanda yang menurun.

Gra! k 3. 1 Perkem

bangan Kasus Per-Hari (G

abungan)

Dari gra! k 3.1 di atas, dapat diketahui bahw

a perkembangan kasus terkon! rm

asi positif CO

VID-19 dan kasus m

eninggal per-hari pada Maret 2021 m

enunjukkan tanda-tanda yang m

enurun, dibandingkan Januari 2021. Hal ini tak dapat dilepaskan dari

kesadaran warga Indonesia yang m

ulai tumbuh dalam

mem

atuhi protokol kesehatan, pengetatan kebijakan PPKM

menjadi PPKM

Mikro (pengendalian tingkat RT m

elalui sistem

zonasi), dan vaksinasi yang telah dimulai Pem

erintah, pada Rabu 13 Januari 2021 di Istana N

egara. Saat itu, orang yang pertama kali disuntik vaksin buatan Sinovac

adalah Presiden Joko Widodo. Pada saat yang sam

a, sejumlah pejabat, tokoh agam

a, organisasi profesi serta perw

akilan masyarakat turut m

engikuti vaksinasi.

MITIG

ASI RISIKO

PTM

DA

N ED

UKASI PHBS

BAB III

Sumber: https://CO

VID19.go.id/peta-sebaran-CO

VID19 tanggal 15 M

aret 2021

Page 38: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

24

Mengingat hal tersebut dan m

enimbang learning loss dan literacy loss yang

dialami peserta didik selam

a Pandemi CO

VID-19, am

anat SKB 4 Menteri yang

mem

beri kewenangan kepada pem

erintah daerah dalam perizinan penyelenggaraan

PTM terbatas pada satuan pendidikan, perlu didukung. Apalagi PTK yang m

ulanya dikategorikan sebagai korban yang rentan terinfeksi SARS-CoV-2, m

ulai mem

peroleh vaksin dan ditargetkan ram

pung pada Juni 2021.

BAB III ini akan menguraikan m

itigasi risiko COVID

-19 dan edukasi PHBS ketika

satuan pendidikan melaksanakan PTM

terbatas.

A. Syarat PTM

Terbatas

Keputusan Bersama M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agam

a, M

enteri Kesehatan, dan Menteri D

alam N

egeri Republik Indonesia Nom

or 03/KB/2021, N

omor 384 Tahun 2021, N

omor H

K.01.08/MEN

KES/4242/2021, Nom

or 440-717 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pem

belajaran di Masa

Pandemi Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19), tanggal 30 Maret 2021 m

enetapkan syarat penyelenggaraan PTM

terbatas sebagai berikut:

a. Kepala satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini (PAU

D), pendidikan

dasar dan pendidikan menengah w

ajib mengisi dan/atau m

emperbaharui

daftar periksa pada laman D

ata Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk m

enentukan kesiapan satuan pendidikan m

enyelenggarakan PTM terbatas paling lam

bat pada tahun ajaran dan tahun akadem

ik 2021/2022;

b. Pem

erintah daerah:

1) wajib m

embantu satuan pendidikan dalam

mem

enuhi daftar periksa dan m

enyiapkan protokol kesehatan;

2) wajib m

emastikan seluruh kepala satuan pendidikan m

engisi daftar periksa pada lam

an Dapodik untuk m

enentukan kesiapan satuan pendidikan dalam

melaksanakan PTM

terbatas; dan

3) tidak mem

perbolehkan PTM terbatas di satuan pendidikan bagi satuan

pendidikan yang belum m

emenuhi sem

ua daftar periksa.

c. PTM

terbatas di satuan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) fase sebagai

berikut:

1) Masa Transisi

Berlangsung selama 2 (dua) bulan sejak dim

ulainya PTM terbatas di

satuan pendidikan.

2) Masa Kebiasaan Baru

Setelah masa transisi selesai m

aka PTM terbatas m

emasuki m

asa kebiasaan baru.

97Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 39: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

9625

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka TerbatasDA

FTAR PERIKSA

KESIA

PAN

PROSES BELA

JAR M

ENG

AJA

R SA

TUAN

PENDIDIKA

N

DI MA

SA PA

NDEM

I CO

VID-19

KETERSEDIA

AN

SARA

NA

SAN

ITASI D

AN

KEBERSIHA

N

KETERSEDIA

AN

FASILITA

S KESEHA

TAN

PEMETA

AN

WA

RGA

SATUA

N PEN

DID

IKAN

YAN

G TID

AK BO

LEHM

ELAKUKA

N KEG

IATA

N D

I SATUA

N PEN

DID

IKAN

MEM

BUAT KESEPA

KATA

NBERSA

MA

KOM

ITE SEKOLA

HD

ENG

AN

TETAP M

ENERA

PKAN

PROTO

KOL KESEH

ATA

N,

TERKAIT KESIA

PAN

MELA

KUKAN

PEMBELA

JARA

N TA

TAP M

UKAD

I SATUA

N PEN

DID

IKAN

Toilet ataukam

ar mandi bersih

Disinfektan

Sarana cuci tangan dengan air m

engalir menggunakan sabun atau

cairan pembersih tangan (hand sanitizer)

Mam

pu mengakses fasilitas

pelayanan kesehatan, seperti Puskesm

as, klinik, rumah sakit, dan

lainnya

Data w

arga satuan pendidikan yang m

emiliki

kondisi medis com

orbid yang tidak terkontrol

Data w

arga satuan pendidikan tidak m

emiliki

akses transportasi yang m

emungkinkan penerapan

jaga jarak

Data w

arga satuan pendidikan yang

mem

iliki riwayat kontak

dengan orang terkon!rm

asi positif CO

VID-19 dan belum

m

enyelesaikan isolasi m

andiri selama 14

(empat belas) hari

Data w

arga satuan pendidikan yang m

emiliki

riwayat perjalanan dari

ZON

A KUN

ING

, ORAN

YE, M

ERAH dan belum

m

enyelesaikan isolasi m

andiri selama 14 (em

pat belas) hari

Menerapkan area w

ajib masker kain

atau masker tem

bus pandang bagi yang m

emiliki peserta didik

disabilitas rungu

Thermogun

(pengukur suhu tubuh)

+

A PU

SK

ES

MA

S

sumber: http://sekolah.data.kem

dikbud.go.id/kesiapanbelajar/dashboard#kb

Page 40: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

26

d. Satuan pendidikan dapat m

elakukan PTM terbatas secara bertahap dengan

ketentuan sebagai berikut:

Masa Transisi

Masa Kebiasaan Baru

Bulan I: 50%Bulan II: 100%

100%

e. Bagi satuan pendidikan yang sudah m

emulai PTM

terbatas, namun orang tua/

wali peserta didik tetap dapat m

emilih untuk m

elanjutkan PJJ bagi anaknya.

f. D

alam hal diselenggarakan PTM

terbatas namun terdapat PTK yang belum

dilakukan vaksinasi CO

VID-l9, m

aka PTK disarankan untuk mem

berikan layanan PJJ dari rum

ah.

g. Pem

erintah daerah dan/atau kepala satuan pendidikan dapat mem

berhentikan sem

entara PTM terbatas di satuan pendidikan dan m

elakukan PJJ apabila ditem

ukan kasus kon! rmasi CO

VID-19 di satuan pendidikan.

h. Pem

berhentian sementara PTM

terbatas di satuan pendidikan dilakukan paling singkat 3 x24 jam

.

B. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala D

inas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota.

Dalam

mem

persiapkan PTM terbatas di satuan pendidikan, kepala dinas

pendidikan provinsi atau kabupaten/kota, bertanggung jawab untuk:

a. m

emastikan kesiapan satuan pendidikan untuk PTM

terbatas dengan aman;

b. m

elakukan veri! kasi dan evaluasi terhadap kesiapan satuan pendidikan dalam

melaksanakan PTM

terbatas berdasarkan pengisian daftar periksa di D

apodik;

c. m

elaporkan kesiapan satuan pendidikan yang mem

enuhi daftar periksa kepada kepala daerah dan M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pem

erintah daerah atau masyarakat

pada laman http://sekolah.data.kem

dikbud.go.id/kesiapanbelajar

d. jika kekurangan pendidik pada satuan pendidikan sebagai akibat terdam

pak CO

VID-19, dapat m

enugaskan pendidik dari satu satuan pendidikan ke satuan pendidikan yang lain jika diperlukan;

e. berkoordinasi dengan satuan tugas penanganan CO

VID-19 dan/ atau dinas

kesehatan setempat, terkait:

95Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 41: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

9427

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

1) pendataan kondisi warga satuan pendidikan yang terdam

pak COVID

-19 (kasus suspek, kasus probable, kasus kon! rm

asi, atau kontak erat);

2) informasi tingkat risiko CO

VID-19 di daerahnya; dan

3) informasi status PTM

terbatas di satuan pendidikan;

f. m

emberikan peningkatan kapasitas kepada pengaw

as satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan, dan pendidik m

engenai penerapan protokol kesehatan, dukungan psikososial, pem

anfaatan teknologi informasi dalam

pem

belajaran, mekanism

e PJJ, dan mekanism

e pelaporan, dengan tetap m

enerapkan protokol kesehatan;

g. berkoordinasi dengan dinas perhubungan setem

pat untuk mem

astikan akses transportasi yang am

an dari dan ke satuan pendidikan;

h. m

enyiapkan mekanism

e pelaporan dan pengaduan untuk masyarakat atas

praktik pelanggaran PTM terbatas di daerah;

i. m

elakukan simulasi PTM

terbatas di satuan pendidikan sebelum m

emulai

PTM terbatas secara m

enyeluruh untuk melihat kesiapan satuan pendidikan

dalam m

elaksanakan PTM terbatas; dan

j. dapat m

emfasilitasi tes usap (sw

ab) untuk warga satuan pendidikan sebelum

m

elakukan PTM terbatas.

Pada saat satuan pendidikan sudah mem

ulai PTM terbatas, kepala dinas

pendidikan provinsi atau kabupaten/ kota bertanggung jawab untuk:

a. m

elaporkan kebijakan pembelajaran di daerahnya pada lam

an: http://sekolah.data.kem

dikbud.go.id/kesiapanbelajar/kebijakan untuk

tingkat provinsi

dan http://sekolah.data.kem

dikbud.go.idlkesiapanbelajar/kebijakan/kabkota untuk tingkat kabupaten/kota;

b. bersam

a dengan

satuan tugas

penanganan CO

VID-19

melakukan

pemantauan dan evaluasi atas praktik PTM

terbatas yang dilakukan oleh satuan pendidikan, m

enggunakan format instrum

en yang telah disiapkan pada lam

an http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/;

c. m

elaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada kepala daerah dan

Menteri

Pendidikan dan

Kebudayaan untuk

satuan pendidikan

yang diselenggarakan oleh pem

erintah daerah atau masyarakat pada lam

an http://sekolah.data.kem

dikbud.go.id/kesiapanbelajar/;

d. m

emberhentikan PTM

terbatas di satuan pendidikan yang sudah mem

ulai PTM

terbatas apabila ditemukan kasus kon! rm

asi positif COVID

-19 di satuan pendidikan.

Page 42: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

28

2. Kepala D

inas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota

a. berkoordinasi

dengan dinas

pendidikan provinsi,

dinas pendidikan

kabupaten/kota, untuk mendapatkan data satuan pendidikan yang sudah

melakukan PTM

terbatas di satuan pendidikan secara berkala;

b. m

emastikan Pusat Kesehatan M

asyarakat (Puskesmas) setem

pat melakukan

pengawasan dan pem

binaan mengenai pencegahan dan pengendalian

COVID

-19 kepada satuan pendidikan di wilayah kerjanya;

c. m

enginformasikan kepada satuan tugas penanganan CO

VID-f 9 kabupaten/

kota dan Puskesmas setem

pat jika ada warga satuan pendidikan di w

ilayah kerjanya terkon! rm

asi COVID

-19;

d. m

emastikan

Puskesmas

bersama

dengan satuan

pendidikan proaktif

melakukan pengecekan kondisi kesehatan w

arga satuan pendidikan;

e. m

elakukan penelusuran riwayat kontak erat dari w

arga satuan pendidikan terkon! rm

asi COVID

-19; dan

f. m

emberi

rekomendasi

kepada satuan

tugas penanganan

COVID

-19 setem

pat terkait satuan pendidikan yang harus dilakukan pemberhentian

PTM terbatas apabila ditem

ukan kasus terkon! rmasi CO

VID-19.

3. Kepala Satuan Pendidikan PAU

D, Dikdas, dan D

ikmen

Dalam

m

enyelenggaralan PTM

terbatas,

kepala satuan

pendidikan bertanggung jaw

ab untuk:

a. m

engisi daftar periksa kesiapan PTM terbatas satuan pendidikan m

elalui lam

an Dapodik bagi TK, BA, KB, TPA, SPS, SD

, SMP, SM

A, SMK, SLB, SKB, dan

PKBM. D

aftar periksa kesiapan satuan pendidikan meliputi:

1) ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, paling sedikit mem

iliki:

a) toilet bersih dan layak;

b) sarana CTPS dengan air mengalir atau cairan pem

bersih tangan; dan

c) disinfektan;

2) mam

pu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesm

as, klinik, rum

ah sakit, dan lainnya;

3) kesiapan menerapkan area w

ajib masker atau m

asker tembus pandang

bagi yang mem

iliki peserta didik disabilitas rungu;

4) mem

iliki thermogun (pengukur suhu tubuh tem

bak);

93Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 43: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

9229

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

5) mendata w

arga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan

di satuan pendidikan:

a) m

emiliki kondisi m

edis komorbid yang tidak terkontrol;

b) tidak mem

iliki akses transportasi yang mem

ungkinkan penerapan jaga jarak;

c) m

emiliki riw

ayat peralanan dari luar daerah dengan tingkat risiko penyebaran CO

VID-l9 yang tinggi dan belum

menyelesaikan isolasi

mandiri sesuai ketentuan yang berlaku dan/atau rekom

endasi satuan tugas penanganan CO

VID-19; dan

d) mem

iliki riwayat kontak dengan orang terkon! rm

asi COVID

-19 dan belum

menyelesaikan isolasi m

andiri sesuai ketentuan yang berlaku dan/atau rekom

endasi satuan tugas penanganan CO

VID- 19;

b. M

embentuk satuan tugas penanganan CO

VID-19

di satuan pendidikan, dan dapat melibatkan

orang tua/wali peserta didik dan m

asyarakat sekitar dengan kom

posisi sebagai berikut:

1) tim pem

belajaran, psikososial, dan tata ruang;

2) tim kesehatan, kebersihan, dan keam

anan; dan

3) tim pelatihan dan hum

as.

c. M

embuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Pendidikan (RKAS) terkait

pendanaan kegiatan sosialisasi, peningkatan kapasitas, dan pengadaan sarana prasarana sanitasi, kebersihan, dan kesehatan satuan pendidikan.

d. Jika terjadi tem

uan kasus kon! rmasi CO

VID-19 di satuan pendidikan, m

aka kepala satuan pendidikan m

elakukan hal sebagai berikut:

1) melaporkan kepada satuan tugas penanganan CO

VID-19 dan dinas

pendidikan setempat;

2) mem

astikan penanganan warga satuan pendidikan yang terkonfrrm

asi CO

VID-19, antara lain:

a) m

emeriksakan w

arga satuan pendidikan terkon! rmasi CO

VID-19 ke

fasilitas layanan kesehatan;

b) apabila bergejala, maka harus m

endapatkan perawatan m

edis sesuai dengan rekom

endasi dari satuan tugas penanganan COVID

-19 atau fasilitas pelayanan kesehatan;

Salah satu tugas

Kepala Satuan Pendidikan adalah

Mem

bentuk satuan tugas penanganan CO

VID-19 di satuan

pendidikan

Page 44: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

30

c) apabila tidak bergejala, m

aka dilakukan isolasi atau karantina pada tem

pat yang direkomendasikan oleh satuan tugas penanganan

COVID

-19 atau fasilitas pelayanan kesehatan; dan

d) mem

antau kondisi warga satuan pendidikan selam

a isolasi atau karantina;

3) mendukung

satuan tugas

penanganan CO

VID-19

atau Puskesm

as setem

pat dalam m

elakukan penelusuran kontak erat warga satuan

pendidikan yang terkonfrrmasi CO

VID-19 dan test CO

VID-19, dalam

bentuk:

a) m

embantu m

embuat daftar kontak erat w

arga satuan pendidikan yang terkon! rm

asi COVID

-19;

b) mem

bantu menginform

asikan kepada warga satuan pendidikan

yang terdaftar dalam kontak erat untuk segera m

elaporkan diri kepada satuan tugas penanganan CO

VID-19 atau Puskesm

as;

4) mem

astikan penanganan warga satuan pendidikan yang terdaftar dalam

kontak erat sebagaim

ana rekomendasi dari satuan tugas penanganan

COVID

-19 atau fasilitas pelayanan kesehatan;

5) melakukan pem

antauan terhadap kondisi warga satuan pendidikan

yang terkon! rmasi CO

VID-19 dan yang m

asuk dalam daftar kontak; dan

6) melakukan disinfeksi di area satuan pendidikan paling lam

bat 1 x 24 jam

terhitung sejak ditemukan kasus kon! rm

asi COVID

- 19.

C. Prosedur Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas di Satuan Pendidikan

Pembelajaran tatap m

uka terbatas di satuan pendidikan harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan terpantau oleh pem

erintah daerah, kantor w

ilayah Kementerian Agam

a provinsi, dan/ atau kantor Kementerian Agam

a kabupaten/ kota sesuai kew

enangannya dengan mem

budayakan pola hidup bersih dan sehat dalam

rangka pencegahan dan pengendalian COVID

-19 dengan m

enggunakan prosedur sebagaimana berikut:

Tabel 3. 1 Prosedur Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas di Satuan Pendidikan

PerihalM

asa TransisiM

asa Kebiasaan Baru

Kondisi Kelas

1. SM

A, SMK, M

A, MAK, SM

P, MTs, SD, M

I, dan program kesetaraan: jaga jarak m

inimal 1,5

(satu koma lim

a) meter dan m

aksimal 18 (delapan belas) peserta didik per ke1as.

2. SD

LB, MILB, SM

PLB, MTsLB dan SM

LB, MALB: jaga jarak m

inimal 1,5 (satu kom

a lima)

meter dan m

aksimal 5 (lim

a) peserta didik per kelas.3.

PAUD

: jaga jarak minim

al 1,5 (satu koma lim

a) meter dan m

aksimal 5 (lim

a) peserta didik per kelas.

91Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Page 45: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

90Persiapan apa yang dilakukan sekolah sebelum

mem

ulai PTM terbatas?

1. Mem

persiapkan kurikulum yang digunakan dalam

kondisi khusus

2. Melakukan pengadaan untuk alat protokol kesehatan

seperti thermogun, tem

pat cuci tangan, sabun cuci tangan, dan hand sanitizer

3. Mem

persiapkan ruang belajar sesuai dengan petunjuk SKB 4 M

enteri yaitu hanya 50% sisw

a dari kuota jum

lah seluruh siswa dalam

satu kelas

4.��,DL

ODQRH@OJ@M�R@Q@M@�ƥRHJ�RDJNK@G��RDODQSH�R@MHS@RH�dan kebersihan sekolah

5. Melarang kegiatan yang m

enimbulkan kerum

unan SM

A N

egeri 9 Bengkulu Selatan

SM

A N

egeri 9 B

engkulu Selatan

1. Selalu mengingatkan untuk patuh pada protokol

kesehatan. Ingat 3M.

2. Tidak mem

buka kantin dan tidak melakukan kegiatan

yang menim

bulkan kerumunan

3. Selalu mengingatkan peserta didik untuk jaga im

an, am

an dan imun

4. Melakukan pem

biasaan hidup bersih dengan rajin cuci tangan

5. Tidak ada jam istirahat

Bagaimana sekolah m

emastikan agar PTM

terbatas berlangsung secara am

an?

Seperti apa pembagian rom

bongan belajar dilaku-kan? Berapa jam

PTM terbatas yang dilakukan sisw

a dalam

satu minggu? Bagaim

ana kombinasi PTM

terbatas dengan PJJ dilakukan?

1. Rombel dibagi m

enjadi 2 shift yaitu shift pagi dan siang dengan jadw

al per tingkat. Senin dan Kamis kelas

XII. Selasa dan Jum

at kelas XI. Rabu dan Sabtu Kelas X

.

2. Dalam

1 minggu, sisw

a melakukan PTM

terbatas dengan total 4 jam

30 menit.

3. Karena jam belajar tatap m

uka yang berkurang, maka

ditambahkan PJJ dengan m

emberikan tam

bahan materi

menggunakan berbagai platform

yang dikuasai guru seperti google classroom

, whatsapp dan m

essenger.

BERBAG

I PRAKTIK BA

IK:PEM

BELAJA

RAN

TATA

P MUKA

(PTM) TERBA

TAS

31Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

PerihalM

asa TransisiM

asa Kebiasaan Baru

Jumlah hari dan

jam pem

belajaran tatap m

uka terbatas dengan pem

bagian rom

bongan belajar (shi! )

Ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap m

engutamakan kesehatan dan

keselamatan w

arga satuan pendidikan.

Perilaku wajib di

seluruh lingkungan satuan pendidikan

1. M

enggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau m

asker sekali pakai/masker bedah yang

menutupi hidung dan m

ulut sampai dagu. M

asker kain digunakan setiap 4 (empat) jam

atau sebelum

4 (empat) jam

saat sudah lembab/basah.

2. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air m

engalir atau cairan pembersih tangan

(hand sanitizcr).3.

Menjaga jarak m

inimal 1,5 (satu kom

a lima) m

eter dan tidak melakukan kontak frsik

seperti bersalaman dan cium

tangan.4.

4. Menerapkan etika batuk/ bersin.

Kondisi medis w

arga satuan Pendidikan

1. Sehat dan jika m

engidap penyakit penyerta (comorbidl harus dalam

kondisi terkontrol.2.

Tidak mem

iliki gejala COVID

-I9, termasuk orang yang serum

ah dengan warga satuan

pendidikan.

KantinTidak diperbolehkan. W

arga satuan pendidikan disarankan m

embaw

a makanan/

minum

an dengan menu gizi seim

bang.

Boleh beroperasi dengan tetap menjaga

protokol kesehatan.

Kegiatan Olahraga

dan Ekstrakurikuler

Tidak diperbolehkan di satuan pendidikan, narnun disarankan tetap m

elakukan aktivitas ! sik di rum

ah.

Diperbolehkan dengan tetap m

enjaga protokol kesehatan.

Kegiatan Selain Pem

belajaran di Lingkungan Satuan Pendidikan

Tidak diperbolehkan ada kegiatan selain pem

belajaran, seperti orangtua menunggu

peserta didik di satuan pendidikan, istirahat di luar kelas, pertem

uan orang tua peserta didik, pengenalal lingkungan satuan pendidikan, dan sebagainya.

Diperbolehkan dengan tetap m

enjaga protokol kesehatan.

Kegiatan Pem

belajaran di Luar lingkungan Satuan Pendidikan

Diperbolehkan dengan tetap m

enjaga protokolkesehatan.

D. Pem

bentukan Satgas COVID

-19 di Satuan Pendidikan

Salah satu amanat Keputusan Bersam

a Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Menteri Agam

a, Menteri Kesehatan, dan M

enteri Dalam

Negeri N

omor 01/KB/2020,

516 TAHU

N 2020, H

K.03.O1/M

enkes/363/2020, 440-882 TAHU

N 2020 tentang

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun

Akademik 2020/2021 di M

asa Pandemi Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19) tanggal 15 Juni 2020 atau yang terbit tanggal 30 M

aret 2021 adalah mew

ajibkan kepala satuan pendidikan untuk m

embentuk satuan tugas dengan m

elibatkan orang tua/w

ali peserta didik dan masyarakat sekitar dengan 3 kom

posisi. Pertama,

Tim Pem

belajaran, Psikososial, dan Tata Ruang. Kedua, Tim Kesehatan, Kebersihan,

dan Keamanan; dan ketiga, Tim

Pelatihan dan Hum

as.

Page 46: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

32

Tugas tiga tim tersebut, kem

bali dituangkan dalam surat keputusan bersam

a 4 m

enteri tanggal 30 Maret 2021. Berikut ini adalah tugas m

asing-masing tim

yang ada dalam

Satgas COVID

-19 di Satuan Pendidikan:

1. Tim

Pembelajaran, Psikososial, dan Tata Ruang;

a. M

elakukan pembagian kelom

pok belajar dalam rom

bel yang sama dan

pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelom

pok dalam rom

bel sesuai dengan ketentuan pada m

asa transisi.

b. M

elakukan pengaturan tata letak ruangan dengan mem

perhatikan:

1) jarak antar-orang duduk dan berdiri atau mengantri m

inimal 1,5 (satu

koma lim

a) meter, dan m

emberikan tanda jaga jarak antara lain pada area

ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi antar/jem

put peserta didik, ruang pendidik, kantor dan tata usaha, perpustakaan, dan koperasi;

2) kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk mem

astikan sirkulasi yang baik. Contoh pengaturan ruang kelas:

1,5 meter

1,5 meter

VEN

TILASI

VENTILASIVENTILASI

VEN

TILASI

FASILITA

SC

TPS

Sumber: Tim

Pakar Gugus Tugas COVID

-19

- Bagi kelas yang m

enggunakan ventilasi alami : pintu dan jendela agar

dibuka.

- Bagi kelas yang m

enggunakan ventilasi mekanik : AC di m

aintenance secara rutin m

inimal setiap 6 bulan dan

- Jika m

emungkinkan : sesekali bisa belajar di luar kelas

c. M

elakukan pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga. Jika tidak m

emungkinkan, m

emberikan batas pem

isah dan penanda arah

89Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Seperti apa pembagian rom

bongan belajar dilakukan?

1. Dilakukan seperti anjuran pem

erintah, yaitu maksim

al 50%

kapasitas per kelas, sehingga dalam 1 rom

bon-gan belajar terdapat 2 kelom

pok belajar.

2. Masing-m

asing kelompok belajar m

elakukan PTM

terbatas sebanyak 2 kali dalam 1 m

inggu

3. Siswa dengan nom

or absen 1-16 masuk di hari Senin

dan Rabu

4. Siswa dengan nom

or absen 17-32 masuk di hari

Selasa dan Kamis

Berapa jam PTM

terbatas yangdilakukan sisw

a dalam satu m

inggu?

1. Satu kali pertemuan PTM

terbatas berlangsung selama 3 jam

(pukul 07:00 - 10:00 W

IB).

2. Karena setiap kelompok belajar m

elakukan 2 kali pertemuan dalam

1 m

inggu, maka setiap sisw

a melakukan PTM

terbatas sebanyak 6 jam dalam

1 m

inggunya.

3. Jam m

asuk dibuat selang-seling (dengan jeda beberapa menit) tiap kelas

agar ketika pulang tidak terjadi penumpukan.

Bagaimana kom

binasi PTM terbatas dengan

pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan?

1. PJJ dilakukan secara daring melalui W

hatsapp Group untuk

2. mem

berikan materi kepada kelom

pok belajar yang pada hari tersebut tidak giliran m

asuk ke sekolah

3. mem

berikan dan mengum

pulkan tugas

4. Pembahasan tugas dilakukan m

elalui PTM terbatas bagi yang

giliran masuk dan lew

at zoom bagi yang giliran PJJ.

5. Hari Jum

at dipakai untuk melakukan evaluasi PTM

terbatas di tiap m

inggunya.

SD

Negeri 0

3 P

ontianak Selatan

BERBAG

I PRAKTIK BA

IK:PEM

BELAJA

RAN

TATA

P MUKA

(PTM) TERBA

TAS

Page 47: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

88BERBA

GI PRA

KTIK BAIK:

PEMBELA

JARA

N TA

TAP M

UKA (PTM

) TERBATA

S

SD

Negeri 0

3 P

ontianak Selatan

Persiapan apa yang dilakukan sekolah sebelum

mem

ulai PTM terbatas?

1. Mem

bentuk tim satgas CO

VID

-19 sekolah

2. Mem

persiapkan SOP PTM

terbatas

3. Melakukan pem

enuhan daftar periksa (menyediakan

fasilitas CTPS, m

elakukan kerjasama dengan Puskes-

mas, m

embeli therm

ogun, pendataan penyakit bawaan

warga sekolah, dst.)

4. Mem

perbanyak imbauan 4M

di lingkungan sekolah

5. Mem

beritahukan rencana PTM terbatas pada RT,

Kelurahan, Kecamatan, dan Babinkam

tibnas

6. Melaporkan perkem

bangan kesiapan uji coba PTM

terbatas pada Disdik Kota Pontianak

1. Menghim

bau setiap guru untuk melakukan rapid test secara

berkala (terutama untuk tim

satgas) dan guru kelas yang kontak langsung m

engajar siswa

2. Mendata dan m

emastikan bahw

a siswa dan guru yang sakit atau

merasa tidak enak badan untuk tidak ke sekolah

3. Selalu menerapkan protokol kesehatan: m

enggunakan masker,

mencuci tangan, m

enjaga jarak dan menghindari kerum

unan.

4. Mem

astikan tidak ada yang masuk ke lingkungan sekolah tanpa

izin dari keamanan sekolah

5. Mengecek suhu setiap w

arga sekolah yang datang dan pergi sebagai pendataan

6. Menghim

bau guru dan tendik untuk segera melakukan vaksinasi

COV

ID-19 sesuai dengan jadw

al yang ditentukan oleh dinas pendidikan dan dinas kesehatan kota.

Bagaimana sekolah m

emastikan agar PTM

terbatas berlangsung secara am

an?

33Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

jalur di lorong/koridor dan tangga;

d. M

enerapkan mekanism

e pencegahan perundungan bagi warga satuan

pendidikan yang terstigma CO

VID- 19 sesuai dengan Peraturan M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan N

omor 82 Tahun 2O

15 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

e. M

ernpersiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial bagi

seluruh warga satuan pendidikan dengan tata cara:

1) menugaskan guru bim

bingan konseling (BK) atau wali kelas atau

pendidik lainnya sebagai penanggung jawab dukungan psikososial di

satuan pendidikan;

2) mendata kontak layanan dukungan psikososial:

a) pusat panggilan 119 ext 8;

b) Him

punan Psikologi Indonesia (himpsi.or.id)

c) Perhim

punan Dokter Spesialis Kedokteran Jiw

a Indonesia (pdskji.org);

d) Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) 1500-771, tepsa.indonesia@gm

ail. com;

e) dinas sosial atau dinas pemberdayaan perem

puan dan perlindungan anak setem

pat.

2. Tim

Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan

a. M

embuat prosedur pem

antauan dan pelaporan kesehatan warga satuan

pendidikan.

1) Pemantauan kesehatan berfokus kepada gejala um

um seperti:

a) suhu badan lebih dari atau sam

a dengan 37,30C;

b) batuk;c)

sesak nafas;d) sakit tenggorokan; dan/ataue)

pilek.

2) Pemantauan dilaksanakan setiap hari sebelum

mem

asuki gerbang satuan pendidikan oleh tim

kesehatan.

3) Jika warga satuan pendidikan m

emiliki gejala um

um sebagaim

ana dim

aksud pada angka 1), wajib dim

inta untuk kembali ke rum

ah untuk m

elakukan isolasi mandiri selam

a 14 (empat belas) hari. Jika gejala

mem

buruk dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Page 48: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

34

4) Jika warga satuan pendidikan teridenti! kasi ada riw

ayat kontak dengan orang terkonfrrm

asi positif COVID

-19, maka tim

kesehatan satuan pendidikan:

a) m

enghubungi orang tua/wali/ narahubung darurat dari w

arga satuan pendidikan agar m

embaw

a ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat; dan

b) melaporkan kepada kepala satuan pendidikan.

5) Jika terdapat orang yang serumah dengan w

arga satuan pendidikan teridenti! kasi gejala CO

VID-19, m

aka tim kesehatan satuan pendidikan:

a) m

elaporkan kepada kepala satuan pendidikan; dan

b) mem

inta warga tersebut untuk m

elakukan isolasi mandiri selam

a 14 (em

pat belas) hari.

6) Jika terdapat warga satuan pendidikan yang tidak hadir karena sakit dan

mem

iliki gejala umum

sebagaimana dim

aksud pada angka 1), maka tim

:

a) m

elaporkan kepada kepala satuan pendidikan dan Puskesmas; dan

b) mem

inta warga tersebut untuk m

elakukan isolasi mandiri selam

a 14 (em

pat belas) hari.

7) Pemantauan

periode isolasi

mandiri

untuk sem

ua w

arga satuan

pendidikan yang diminta m

elakukan isolasi mandiri.

8) Rekapitulasi hasil pemantauan kesehatan dan ketidakhadiran w

arga satuan

pendidikan dilaporkart

setiap hari

kepada kepala

satuan pendidikan.

b. M

emberikan inform

asi kepada kepala satuan pendidikan terkait kebutuhan penyediaan sarana prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai pada daftar periksa.

c. M

elakukan pembersihan dan disinfeksi di satuan pendidikan setiap hari

selama 1 (satu) m

inggu sebelum penyelenggaraan tatap m

uka dimulai

dan dilanjutkan setiap hari selama satuan pendidikan m

enyelenggarakan pem

belajaran tatap muka, antara lain pada lantai, pegangan tangga, m

eja dan kursi, pegangan pintu, toilet, sarana CTPS dengan air m

engalir, alat peraga/edukasi, kom

puter dan papan tik, alat pendukung pembelajaran,

tombol lift, ventilasi buatan atau AC, dan fasilitas lainnya.

d. M

embuat prosedur pengaturan pedagang kaki lim

a dan warung m

akanan di sekitar lingkungan satuan pendidikan:

1) pada masa transisi, pedagang kaki lim

a dan warung di sekitar satuan

pendidikan dilarang beroperasi;

87Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

NO

AKTIVITA

SYA

TIDA

K5

Warga satuan pendidikan m

enggunakan alat pribadi/tidak pinjam m

eminjam

saat:-

belajar di dalam kelas.

- m

akan.-

beribadah.-

berolahraga.-

dan lain lain.6

Warga satuan pendidikan m

enghindari kebiasaan bersentuhan, bersalaman,

bercium pipi, dan cium

tangan.7

Warga satuan pendidikan berjalan sendiri-sendiri m

engikuti arah jalur yang ditentukan.

8W

arga satuan pendidikan tidak berkumpul atau berkerum

un:-

di dalam kelas.

- di perpustakaan.

- di laboratorium

.-

di tangga.-

di lorong.-

di kantin.-

di toilet.-

dan lain-lain.9

Warga satuan pendidikan m

elaksanakan olah raga dengan menggunakan m

asker dan hanya intensitas ringan sam

pai dengan sedang dengan indikator saat berolahraga m

asih dapat berbicara.10

Dll.

3. Tamu dan Pengantar/Penjem

put

NO

POSISIS

AKTIVITA

SYA

TIDA

K1

LingkunganSatuan Pendidikan

Dalam

kondisi sehat dan tidak mem

iliki gejala: suhu ≥37,3oC, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas.M

enggunakan masker.

Mencuci tangan pakai sabun dengan air m

engalir atau mem

bawa

cairan pembersih tangan (hand sanitizer).

Jaga jarak minim

al 1,5 (satu koma lim

a) meter.

Menggunakan area pengantaran /penjem

putan yang sudah ditentukan.

Page 49: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

86

NO

POSISIS

AKTIVITA

SYA

TIDA

K4

Selama kegiatan

belajar mengajar

Menggunakan m

asker dan menerapkan jaga jarak m

inimal 1,5 (satu

koma lim

a) meter.

Menghindari m

enyentuh permukaan benda-benda, tidak

menyentuh hidung, m

ata, dan mulut, serta m

enerapkan etika batuk dan bersin.M

enggunakan alat belajar, alat musik, dan alat m

akan minum

pribadi.Tidak pinjam

-mem

injam peralatan sekolah

5Selesai kegiatanbelajar m

engajarTetap m

enggunakan masker dan m

elakukan CTPS sebelum

meninggalkan ruang kelas.

Keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil

menerapkan jaga jarak m

inimal 1,5 (satu kom

a lima) m

eter.Tidak berkerum

un saat menunggu kendaraan pulang.

6Perjalanan pulangdari satuanpendidikan

Menggunakan m

asker dan tetap jaga jarak minim

al 1,5 (satu koma

lima) m

eter.M

enghindari menyentuh perm

ukaan benda-benda, tidak m

enyentuh hidung, mata, dan m

ulut, serta menerapkan etika batuk

dan bersin.M

embersihkan tangan sebelum

dan sesudah menggunakan

transportasi publik/antar-jemput.

7Setelah sam

paidi rum

ahM

elepas alas kaki, meletakan barang-barang yang dibaw

a di luar ruangan dan m

elakukan disinfeksi terhadap barang-barang tersebut, m

isalnya sepatu, tas, jaket, dan lainnya.M

embersihkan diri (m

andi) dan mengganti pakaian sebelum

berinteraksi ! sik dengan orang lain di dalam

rumah.

Tetap melakukan PH

BS khususnya CTPS secara rutin.Segera m

elaporkan kepada Satuan Tugas jika mengalam

i gejala um

um seperti suhu tubuh ≥37,3° celcius atau keluhan batuk, pilek,

sakit tenggorokan dan atau sesak nafas.

3. Ketersediaan Data W

arga Satuan Pendidikan

NO

AKTIVITA

SYA

TIDA

K1

Warga satuan pendidikan m

elakukan CTPS secara rutin:-

sebelum m

asuk dan keluar dari ruangan.-

sebelum dan setelah m

akan.-

sebelum dan setelah beribadah.

- sebelum

dan setelah menggunakan toilet.

- saat upacara di lapangan.

- saat olah raga, pram

uka, aktivitas pembelajaran.

- dan lain-lain.

2W

arga satuan pendidikan selalu menggunakan m

asker selama di lingkungan

satuan pendidikan.3

Warga satuan pendidikan m

enerapkan jaga jarak minim

al 1,5 (satu koma lim

a) meter

di lingkungan satuan pendidikan.-

di kelas.-

di kantin.-

di toilet.-

di tempat ibadah.

- di lapangan.

- di perpustakaan.

- dan lain-lain.

4W

arga satuan pendidikan meletakkan buku/alat praktikum

pada tempat yang telah

disediakan.

35Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

2) pada masa kebiasaan baru, pedagang kaki lim

a dan warung m

akanan dapat berjualan di sekitar satuan pendidikan dengan kew

ajiban menaati

protokol kesehatan, menjaga jarak, dan m

enjaga kebersihan makanan

bergizi dan lingkungan, serta tidak menjual m

akanan yang tidak sehat, seperti m

engandung zat pewarna dan pengaw

et berbahaya; dan

3) tim berkoordinasi dengan aparatur daerah setem

pat untuk mendapatkan

bantuan dalam pengaw

asan dan penertiban pedagang kaki lima dan

warung m

akanan.

3. Tim

Pelatihan dan Hum

as.

a. M

elakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di lingkungan

satuan pendidikan, khususnya orang tua/wali peserta didik, terkait:

1) tanggal mulainya pem

belajaran tatap muka di satuan pendidikan beserta

tahapannya, pembagian rom

bongan belajar dan jadwal pem

belajaran per rom

bongan belajar;

2) metode pem

belajaran yang akan digunakan;

3) langkah pengendalian

penyebaran CO

VID-19

di tingkat

satuan pendidikan;

4) hal yang perlu dipersiapkan oleh peserta didik dan orang tua/wali peserta

didik; dan

5) keterlibatan masyarakat di sekitar satuan pendidikan.

b. M

enempelkan poster dan/atau m

edia komunikasi, inform

asi, dan edukasi lainnya pada area strategis di lingkungan satuan pendidikan, antara lain pada gerbang satuan pendidikan, papan pengum

uman, kantin, toilet, fasilitas

CTPS, lorong, tangga, lokasi antar jemput, dan lain-lain yang m

encakup:

1) informasi pencegahan CO

VID-19 dan gejalanya;

2) protokol kesehatan selama berada di lingkungan satuan pendidikan;

3) informasi area w

ajib masker, pem

batasan jarak ! sik, CTPS dengan air m

engalir serta penerapan etika batuk/bersin.

4) ajakan menerapkan Perilaku H

idup Bersih dan Sehat (PHBS);

5) prosedur pem

antauan dan

pelaporan kesehatan

warga

satuan pendidikan;

6) informasi

kontak layanan

bantuan kesehatan

jiwa

dan dukungan

psikososial; dan

7) protokol kesehatan sesuai panduan dalam Keputusan Bersam

a ini.

Page 50: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

36

c. M

empersiapkan peningkatan kapasitas yang m

encakup:

1) protokol kesehatan sesuai panduan dalam Keputusan Bersam

a ini, yang dilaksanakan sebelum

masa pem

belajaran tatap muka dim

ulai; dan

2) peningkatan kapasitas

bagi tenaga

kebersihan, yang

dilaksanakan sebelum

masa pem

belajaran tatap muka dim

ulai berupa pelatihan tata cara dan teknik pem

bersihan lingkungal satuan pendidikan.

d. M

enyampaikan protokol kesehatan untuk tam

u.

E. Pengaturan Jadwal Pem

belajaran

Dalam

rangka menerapkan physical distancing, harus ada aturan bagi setiap

warga satuan pendidikan agar m

engikuti alur masuk ke – selam

a – keluar dari satuan pendidikan. Satgas CO

VID-19 di satuan pendidikan bersam

a Tim Pelaksana

UKS/M

dapat mem

berikan penanda alur mulai dari gerbang, kelas, dan lainnya,

serta alur keluar yang menerapkan physical distancing.

Agar physical

distancing lebih

optimal,

harus ada

penyesuaian jadw

al pem

belajaran tatap muka (PTM

) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ), dengan

mengatur kelas berapa m

asuk di hari apa dan jam berapa. Terkait hal ini ada 2 istilah

yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Cohorting, yaitu pengelom

pokkan peserta didik pada kelompok kecil beserta

guru, sehingga mereka hanya berakti! tas pada circle yang sam

a;

2. Shifting, yaitu pem

bagian kelas pagi siang, PJJ dan PTM. Contoh:

a. Senin dan Kam

is yang mengikuti PTM

adalah kelas 1 dan 4;b.

Selasa dan Jumat yang PTM

kelas 2 dan 5;c.

Rabu dan Sabtu yang PTM kelas 3 dan 6; dan

d. selebihnya PJJ

Pada tahap shifting ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Jam

masuk m

empertim

bangkan adanya proses skrining kesehatan saat m

emasuki gerbang, dan CTPS sebelum

mem

asuki kelas. Mengingat hal ini,

peserta didik diminta datang 30 - 40 m

enit sebelum jam

pelajaran dimulai;

b. Jam

masuk yang berbeda. M

isalkan, hari Senin yang masuk hanya kelas 1

dan 4, dengan rincian sebagai berikut:•

Kelas 1A - C jam 08.00 – 10.00

• Kelas 1D

- F jam 09.00 – 11.00

• Kelas 4A - C jam

12.30 – 14.30 •

Kelas 4D - F jam

13.30 – 15.30

85Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

5. Setelah Selesai Pembelajaran

NO

URA

IAN

YATID

AK

1M

elakukan desinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan2

Mem

astikan kecukupan cairan disinfektan, sabun cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas CTPS dan cairan pem

bersih tangan (hand sanitizer),3

Mem

astikan ketersediaan masker cadangan dan/atau m

asker tembus pandang.

4M

emastikan therm

o gun (pengukur suhu tubuh tembak) berfungsi dengan baik

5M

elaporkan hasil pemantauan kesehatan kesehatan w

arga satuan pendidikan harian kepada Kepala Satuan Pendidikan

B. Instrumen Perilaku W

arga Satuan Pendidikan

Instrumen ini diisi oleh sem

ua warga satuan pendidikan (term

asuk pengantar/penjem

put) setiap kali saat sebelum berangkat, saat diperjalanan, sebelum

masuk

gerbang, saat kegiatan belajar mengajar, saat selesai kegiatan belajar m

engajar, perjalanan pulang dan setelah sam

pai di rumah. H

al ini penting selain untuk m

eminim

alisir penularan SARS CoV-2 dan juga untuk pelaksanaan pemantauan.

1. Sebelum Berangkat sam

pai Kembali ke Rum

ah

NO

POSISIS

AKTIVITA

SYA

TIDA

K1

Sebelumberangkat

Sarapan/konsumsi gizi seim

bang.M

emastikan diri dalam

kondisi sehat dan tidak mem

iliki gejala: suhu ≥37,3

oC, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas.M

enggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau 2 (dua) lapis yang di

dalamnya diisi tisu dengan baik.

Mem

bawa m

asker cadangan serta mem

bawa pem

bungkus untuk m

asker kotor.M

embaw

a cairan pembersih tangan (hand sanitizer).

Mem

bawa m

akanan beserta alat makan dan air m

inum sesuai

kebutuhan.M

embaw

a perlengkapan pribadi, meliputi: perlengkapan belajar,

ibadah, olahraga dan perlengkapan lain sehingga tidak perlu pinjam

mem

injam.

2Selam

a di perjalanan

Menggunakan m

asker dan tetap menjaga jarak m

inimal 1,5 (satu

koma lim

a) meter.

Menghindari m

enyentuh permukaan benda-benda, tidak

menyentuh hidung, m

ata, dan mulut, dan m

enerapkan etika batuk dan bersin setiap w

aktu.M

embersihkan tangan sebelum

dan sesudah menggunakan

transportasi publik/antar-jemput.

3Sebelumm

asuk gerbangPengantaran dilakukan di lokasi yang telah ditentukan.M

engikuti pemeriksaan kesehatan m

eliputi: pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas.M

elakukan CTPS sebelum m

emasuki gerbang satuan pendidikan

dan ruang kelas.

Page 51: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

84

SARA

NA

URA

IAN

YATID

AK

6. U

ntuk ruang ganti : terdapat sarana untuk menyim

pan pakaian ganti (loker).

7. Tersedia hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol m

inimal

70% di tem

pat-tempat yang diperlukan (seperti pintu m

asuk, ruang aula, ruang guru, perpustakaan,dll) sebagai alternatif apabila sarana cuci tangan terbatas.

Sarana LuarKelas

1. Kondisi bersih.

2. Terdapat label pengaturan jarak m

inimal 1,5 m

eter.3.

Terdapat media KIE pecegahan CO

VID-19 dan perilaku sehat di

lokasi strategis.4.

Terdapat pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga. Jika tidak m

emungkinkan, m

emberikan batas

pemisah dan penanda arah jalur di lorong/koridor dan tangga.

Prasarana Lain1.

Tersedia area pengantaran/penjemputan dengan pengaturan

jaga jarak.2.

Terdapat area atau ruang transit di dekat pintu gerbang masuk

satuan pendidikan jika terdapat warga satuan pendidikan

yang tidak lolos skrining kesehatan sebelum dijem

put/kembali

ke rumah.

Peraturan danLayanan

1. Tersedia protokol kesehatan bagi pengantar, penjem

put, tam

u.2.

Terdapat informasi perilaku pencegahan CO

VID-19.

3. Terdapat peraturan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan dan rujukan.

4. Terdapat peraturan pencegahan perundungan.

5. Terdapat peraturan dan layanan psikososial.

3. Ketersediaan Data W

arga Satuan Pendidikan

NO

URA

IAN

YATID

AK

1D

ata seluruh warga satuan pendidikan yang m

elakukan pembelajaran tatap m

uka2

Data seluruh w

arga satuan pendidikan yang melakukan pem

belajaran dari rumah

3D

ata seluruh warga satuan pendidikan dengan kondisi sakit

4D

ata seluruh warga satuan pendidikan yang m

emiliki kom

orbid5

Data yang tidak boleh m

elakukan pembelajaran tatap m

uka bukan karena alasan kesehatan (m

isalnya karena akses transportasi)6

Data seluruh w

arga satuan pendidikan yang sedang melakukan isolasi m

andiri, dll7

Dll

4. Sebelum M

ulai Pembelajaran

NO

URA

IAN

YATID

AK

1M

elakukan desinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan2

Melakukan pem

antauan kesehatan kesehatan warga satuan pendidikan: suhu tubuh

dan menanyakan adanya gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan dan/atau sesak nafas

3M

emastikan penggunaan m

asker dengan benar4

Mem

astikan pelaksanaan CTPS

37Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

c. Istirahat dilakukan di kelas m

asing-masing, dan dilarang ngobrol saat

makan/m

inum;

d. Pengaturan jam

pulang yang berbeda untuk mencegah kerum

unan. Di sini

perlu dipertimbangkan w

aktu tambahan karena ada proses CTPS sebelum

pulang

Contoh Pengaturan Jadwal Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Tingkat SD (2x/m

inggu) di Masa Pandem

i COVID

-19

KELAS

SENIN

SELASA

RABU

KAM

ISJU

MAT

SABTU

KELAS 1

PTM(07.30–10.00)

PJJPJJ

PTM(07.30 – 10.00)

PJJPJJ

KELAS 2

PJJPTM

(07.30 – 10.00)PJJ

PJJPTM

(07.30 – 10.00)PJJ

KELAS 3

PJJPJJ

PTM(07.30 – 10.00)

PJJPJJ

PTM(07.30 – 10.00)

KELAS 4

PTM(08.30 – 11.00)

PJJPJJ

PTM(08.30 – 11.00)

PJJPJJ

KELAS 5

PJJPTM

(08.30 – 11.00)PJJ

PJJPTM

(08.30 – 11.00)PJJ

KELAS 6

PJJPJJ

PTM(08.30 – 11.00)

PJJPJJ

PTM(08.30 – 11.00)

Contoh Pengaturan Jadwal Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Tingkat SD (2x/m

inggu) di Masa Pandem

i COVID

-19

KELAS

SENIN

SELASA

RABU

KAM

ISJU

MAT

SABTU

KELAS 1

PTM(07.30 – 10.00)

PJJPTM

(07.30 – 10.00)PJJ

PTM(07.30 – 10.00)

PJJ

KELAS 2

PJJPTM

(07.30 – 10.00)PJJ

PTM(07.30 – 10.00)

PJJPTM

(07.30 – 10.00)

KELAS 3

PTM (08.30 –

11.00)PJJ

PTM(08.30 – 11.00)

PJJPTM

(08.30 – 11.00)PJJ

KELAS 4

PJJPTM

(08.30 – 11.00)PJJ

PTM(08.30 – 11.00)

PJJPTM

(08.30 – 11.00)

KELAS 5

PTM(09.30 – 12.00)

PJJPTM

(09.30 – 12.00)PJJ

PTM(09.30 – 12.00)

PJJ

KELAS 6

PJJPTM

(09.30 – 12.00)PJJ

PTM(09.30 – 12.00)

PJJPTM

(09.30 – 12.00)

Sementara itu ada beberapa hal yang perlu dipertim

bangan dalam penyusunan jadw

al PTM

Terbatas yaitu:

Waktu

KegiatanKeterangan

07.30 – 08.00

Skrining kesehatan harian sebelum

mem

asuki gerbang sekolah (tim kesehatan

sekolah)

Yang dipantau : •

suhu (menggunakan therm

ogun),•

gejala COVID

-19,•

riwayat kontak/perjalanan dan isolasi m

andiriM

emasuki sekolah dengan tertib

diawasi oleh guru untuk penerapan physical distancing

CTPS sebelum m

emasuki kelas

diawasi oleh guru untuk

• Penerapan physical distancing saat antri cuci tangan

• Ketersediaan air bersih

• Ketersediaan sabun

• Ketersediaan saluran pem

buangan

Page 52: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

38

08.00 – 10.00M

ateri di Sekolah

Istirahat (jika ada tetap di kelas)Jika m

akan/minum

tidak sambil m

engobrol

10.00 – 10.30

CTPS sebelum pulang

diawasi oleh guru untuk

• Penerapan physical distancing saat antri cuci tangan

• Ketersediaan air bersih

• Ketersediaan sabun

• Ketersediaan saluran pem

buanganKeluar sekolah dengan tertib

diawasi oleh guru untuk penerapan physical distancing

F. Protokol Kesehatan Pem

belajaran Tatap Muka di Satuan Pendidikan

Ada sejumlah protokol kesehatan yang w

ajib dipenuhi setiap satuan pendidikan sebelum

dan setelah pembelajaran. Berikut ini protokol kesehatan antara sebelum

pem

belajaran dan sesudah pembelajaran:

Tabel 3. 2 Protokol Kesehatan PTM di Satuan Pendidikan

Sebelum Pem

belajaranSetelah Pem

belajaran

1. m

elakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan;

2. m

emastikan kecukupan cairan

disinfektan, sabun cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas CTPS, dan cairan pem

bersih tangan (hand sanitizer);

3. m

emastikan ketersediaan m

asker, dan/atau m

asker tembus pandang

cadangan;

4. m

emastikan therm

ogun (pengukur suhu tubuh tem

bak) berfungsi dengan baik; dan

5. m

elakukan pemantauan kesehatan

warga satuan pendidikan: suhu tubuh

dan menanyakan adanya gejala

batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas

1. m

elakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan;

2. m

emeriksa ketersediaan sisa cairan

disinfektan, sabun cuci tangan, dan cairan pem

bersih tangan (hand sanitizer),

3. m

emeriksa ketersediaan sisa m

asker dan/atau m

asker tembus pandang cadangan;

4. m

emastikan therm

ogun (pengukur suhu tubuh tem

bak) berfungsi dengan baik; dan

5. m

elaporkan hasil pemantauan kesehatan

warga satuan pendidikan harian kepada

dinas pendidikan, kantor wilayah

Kementerian Agam

a provinsi, dan kantor Kem

enterian Agama kabupaten/kota

sesuai dengan kewenangannya.

G. Protokol Kesehatan W

arga Satuan Pendidikan saat Berangkat dan Pulang Sekolah

Warga satuan pendidikan yang terdiri dari pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik, termasuk pengantar/penjem

put, wajib m

engikuti protokol kesehatan di em

pat lokasi, yaitu ketika hendak berangkat ke satuan pendidikan (di rumah),

ketika dalam perjalanan ke satuan pendidikan, ketika m

engikuti pembelajaran di

satuan pendidikan, dan saat pulang ke rumah. Berikut ini uraiannya:

83Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

SARA

NA

URA

IAN

YATID

AK

3. Kondisi kantin bersih

4. Kantin hanya m

enjual makanan yang sehat dan bergizi (tidak

berbahaya: tidak mengandung pew

arna, perasa, pengawet

berbahaya, dan tidak kadaluwarsa)

5. Pencahayaan baik

6. Ventilasi baik

7. Penyajian m

akanan tertutup8.

Tersedia tempat sam

pah tertutup9.

Tersedia air bersih untuk mencuci peralatan m

asak10. Penjam

ah makanan m

emakai penutup kepala, celem

ek dan m

askerToilet

1. Kondisi bersih

2. Toilet m

emiliki dinding, atap, dapat dikunci dari dalam

dan m

udah dibersihkan3.

Tersedia air bersih pada setiap unit4.

Terdapat tempat sam

pah tertutup5.

Menggunakan jam

ban leher angsa6.

Tersedia toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan:

• SD

: 1/60 peserta didik laki laki dan 1/50 peserta didik perem

puan•

SMP dan SM

A/SMK : 1/40 peserta didik laki laki dan 1/30

peserta didik perempuan

7. D

ekat dengan tempat cuci tangan pakai sabun yang dapat

berfungsi dengan baikRuang U

KS/Poskestren

1. Kondisi bersih

2. Karpet digulung, dibuka pada saat pelaksanaan sholat berjam

aah walaupun setiap jam

aah/warga satuan pendidikan

diwajibkan m

embaw

a sajadah dan alat ibadah masing-m

asing3.

Mem

iliki pencahayaan yang baik4.

Mem

iliki ventilasi sirkulasi udara yang baik (jendela dibuka sem

ua saat pelaksanaan sholat berjamaah)

5. Terdapat label pengaturan jaga jarak m

inimal 1,5 m

eter1.

Kondisi bersih2.

Tersedia tempat tidur, m

eja dan kursi3.

Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun dan air mengalir

4. Tersedia tem

pat sampah tertutup

5. M

emiliki pencahayaan yang baik

6. M

emiliki ventilasi sirkulasi udara yang baik

7. Tersedia perlengkapan P3K

8. Tersedia peralatan kesehatan sesuai dengan Buku Panduan Pem

binaan UKS Kem

endikbud: tensimeter, term

ometer,

timbangan berat badan, pengukur tinggi badan dan peralatan

lainnya9.

Tersedia obat obatan sederhana sesuai dengan Buku Panduan Pem

binaan UKS Kem

endikbud10. Tersedia m

asker cadangan, dan/atau masker tem

bus pandang cadangan

11. Tersedia catatan kesehatan peserta didik misal hasil

penjaringan kesehatan atau buku rapor kesehatankuRuangan lainnya di satuan pendidikan (Laboratorium

, ruang ganti, ruang guru, bengkel dll)

1. Kondisi bersih

2. Terdapat label pengaturan jaga jarak m

inimal 1,5 m

eter3.

Mem

iliki pencahayaan yang baik4.

Mem

iliki ventilasi untuk sirkulasi udara yang baik.5.

Terdapat tempat sam

pah.

Page 53: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

82

A. Instrum

en Kesiapan PTM Terbatas

Instrumen ini diisi oleh Satuan Tugas CO

VID-19 di Satuan Pendidikan untuk

menilai kesiapan sarana dan prasarana serta kepatuhan w

arga satuan pendidikan dalam

menerapkan protokol kesehatan di tem

pat-tempat yang dipergunakan

bersama oleh w

arga satuan pendidikan.

1. Ketersediaan Sarana Protokol Kesehatan

SARA

NA

URA

IAN

YATID

AK

Sarana CTPSTersedia kecukupan:1.

Sarana CTPS2.

Sabun cuci tangan3.

Air bersih di setiap fasilitas CTPS4.

Cairan pembersih tangan (hand sanitizer)

Masker

Tersedia kecukupan masker cadangan

Perlengkapandesinfeksi

Tersedia kecukupan:1.

Cairan disinfektan2.

Sarung tangan3.

Masker

4. Alat penyem

protSarana kebersihan

Tersedia kecukupan alat kebersihan (sapu , kemoceng, lap, alat

pengepel, ember, dll)

Thermo gun (pengukur

suhu tembak)

1. Jum

lah mencukupi

2. Berfungsi dengan baik

2. Pengaturan Sarana dan Prasarana Sekolah

SARA

NA

URA

IAN

YATID

AK

Kondisi Kelas1.

Terdapat pengaturan meja/bangku m

asing-masing berjarak

1,5 meter

2. Terdapat pengaturan jum

lah peserta didik agar tidak melebihi

batas maksim

al•

SMP dan SM

A/SMK sederajat : 18 orang per kelas

• SD, PAU

D dan SLB : 5 orang per kelas

3. M

emiliki ventilasi untuk sirkulasi udara yang baik

4. M

emiliki pencahayaan yang baik

5. Terdapat tem

pat sampah di setiap kelas

6. Terdapat sarana cuci tangan pakai sabun dan air m

engalir•

Tersedia air mengalir

• Tersedia sabun

• Tersedia KIE langkah-langkah cuci tangan

7. Terdapat kegiatan pem

bersihan dan desinfeksi harianKantin/ Ruang M

akan1.

Terdapat sarana cuci tangan•

Tersedia air mengalir

• Tersedia sabun

• Tersedia KIE langkah-langkah cuci tangan

2. Tersedia pem

berian label untuk pengaturan tempat duduk

dan antri untuk menjam

in jaga jarak

INSTRUM

EN KESIA

PAN

PEMBELA

JARA

N TA

TAP M

UKA TERBA

TAS

39Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

1

2

4

3

DIRUMAH

BERANGKAT

DISEKOLAH

PULANG

Dalam

rangka mengurangi

dampak risiko CO

VID

-19 terhadap w

arga satuan pendidikan, satgas CO

VID

-19 di satuan pendidikan bersam

a tim

pelaksana UKS/M

harus m

emastikan w

arga satuan pendidikan am

an dari paparan CO

VID

-19 selama berada di

empat lokasi

MITIGASI RISIKO

EMPATLOKASI

Page 54: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

40

Tabel 3. 3 Aktivitas Warga Satuan Pendidikan di Em

pat Lokasi

No

PosisiAktivitas

1

Di Rum

ah (sebelum

berangkat ke satuan pendidikan)

a. Sarapan sehat/m

akan pagi sehat, artinya mengkonsum

si makanan

bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitam

in dan m

ineral sesuai kebutuhan porsi sekali makan yang benar.

b. m

emastikan diri dalam

kondisi sehat dan tidak mem

iliki gejala: suhu ≥37,3°C, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas;

c. m

emastikan m

enggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau 2 (dua) lapis

yang dalamnya diisi tisu dengan baik dan m

embaw

a masker cadangan

serta mem

bawa pem

bungkus untuk masker kotor;

d. sebaiknya m

embaw

a cairan pembersih tangan (hand sanitizer);

e. m

embaw

a makanan beserta alat m

akan dan air minum

sesuai kebutuhan;

f. w

ajib mem

bawa perlengkapan pribadi, m

eliputi: alat belajar, ibadah, alat olahraga dan alat lain sehingga tidak perlu pinjam

mem

injam.

2Selam

a Keberangkatan

a. m

enggunakan masker dan tetap m

enjaga jarak minim

al 1,5 (satu koma

lima) m

eter;

b. hindari m

enyentuh permukaan benda-benda, tidak m

enyentuh hidung, m

ata, dan mulut, dan m

enerapkan etika batuk dan bersin setiap waktu;

c. m

embersihkan tangan sebelum

dan sesudah menggunakan

transportasi publik/antar-jemput.

3D

i satuan Pendidikan

Sebelum M

asuk Gerbang

a. pengantaran dilakukan di lokasi yang telah ditentukan;

b. m

engikuti pemeriksaan kesehatan m

eliputi: pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas;

c. m

elakukan CTPS sebelum m

emasuki gerbang satuan pendidikan dan

ruang kelas;

d. untuk tam

u, mengikuti protokol kesehatan di satuan pendidikan.

Selama Kegiatan Belajar M

engajar

a. m

enggunakan masker dan m

enerapkan jaga jarak minim

al 1,5 (satu kom

a lima) m

eter;

b. m

enggunakan alat belajar, alat musik, dan alat m

akan minum

pribadi;

c. dilarang pinjam

-mem

injam peralatan;

d. m

emberikan pengum

uman di seluruh area satuan pendidikan secara

berulang dan intensif terkait penggunaaan masker, CTPS, dan jaga jarak;

e. m

elakukan pengamatan visual kesehatan w

arga satuan pendidikan, jika ada yang m

emiliki gejala gangguan kesehatan m

aka harus ikuti protokol kesehatan satuan pendidikan.

Selesai Kegiatan Belajar Mengajar

a. tetap m

enggunakan masker dan m

elakukan CTPS sebelum

meninggalkan ruang kelas;

b. keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sam

bil m

enerapkan jaga jarak;

c. penjem

put peserta didik menunggu di lokasi yang sudah disediakan

dan melakukan jaga jarak sesuai dengan tem

pat duduk

81Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

B. Jenis-jenis disinfektan yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan

NO

JENIS

ZAT

AK

TIF

TAK

AR

AN

CO

NTO

H M

ERK

DA

GA

NG

Larutan Pem

utih

Larutan Klorin

Karbol

Pem

bersih Lantai

Disinfektan

Diam

in

Disinfektan

Peroksida

1H

ipoklorit

Hipoklorit

Fenol

Benzalkonium

K

lorida

N-(3

aminopropyl)-N

ddecylpropane

Hidrogen

Peroksida

100

ml

diencerkan dengan 90

0 m

l air

Konsentrasi klorin 0

,5%

30 m

l (2 sendok m

akan) per 1 liter air

1 tutup botol per 5 L air

Sesuai petunjuk

penggunaan

Sesuai petunjuk

penggunaan

• B

ayclin•

So klin pem

utih•

Proklin

• P

rokleen

• K

aporit bubuk•

Kaporit padat

• K

aporit tablet

• W

ipol•

Supersol

• B

ebek karbol•

Wangi

• S

OS

karbol wangi, dll

• S

uper pel•

Soklin pem

bersih lantai•

SO

S pem

bersih lantai•

Dettol floor cleaner

• H

arpic, dll

• N

etbiokem D

SA

M•

Microbac forte

• T

M S

uprosan•

Steridine m

ulti surface,

dll

• S

anosil•

Chlorox hidrogen

peroxide

• Avm

or EP 50

• S

porox II, dll

1. Pem

ilihan jenis desinfektan yang digunakan disesuaikan dengan kesepakatan/ keputusan satuan pendidikan dengan pertim

bangan kemudahan m

endapatkan bahan disinfektan yang tersedia di w

ilayah masing-m

asing sesuai pilihan daftar disinfektan di atas.

2. D

isinfektan hanya boleh digunakan pada benda mati, tidak boleh digunakan

pada manusia/m

ahluk hidup. Untuk m

ahluk hidup yang digunakan adalah zat antiseptik

Page 55: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

80

g. Setelah selesai, lepaskan APD, bersihkan APD

yang dapat digunakan kembali.

Simpan peralatan di tem

pat yang aman. Buang m

asker dan sarung tangan sekali pakai ke tem

pat sampah

h. Cucilah tangan dengan sabun dan air m

engalir

4. H

al yang

tidak boleh

dilakukan pada

saat disinfeksi:

a. Saat ada orang di dalam

ruangan

b. Tidak m

emakai APD

c. M

engenai tanam

an atau hew

an

d. M

en

gg

un

ak

an

atau m

eracik cairan

disinfektan tidak

sesuai panduan, misal

mencam

purkan bahan disinfektan

dengan yang berbeda

e. Sam

bil ngobrol atau berbicara

f. M

endisinfeksi ruangan atau permukaan yang belum

dibersihkan

g. Sam

bil makan, m

inum atau m

erokok

h. M

elap ulang permukaan benda yang sudah didisinfeksi sebelum

10 menit

i. D

isinfeksi pada tubuh atau badan manusia

5. Alat dan bahan yang digunakan dalam

kegiatan disinfeksi

a. Sapu dan pel

b. Lap " annel/kain m

icro! ber

c. Alat sem

prot/sprayer (elektrik atau manual)

d. Botol disinfektan

e. Cairan disinfektan

f. Air

g. APD

untuk disinfeksi: masker kain, sarung tangan karet/rum

ah tangga, kacam

ata (google)

41Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

MITIGASI RISIKO

EMPATLOKASI

13

DI R

UM

AH

BERA

NG

KAT

DI SEKO

LAH

PULA

NG

sarapan/konsumsi gizi

seimbang;

mem

astikan diri dalam

kondisi sehat dan tidak PHP

LOLNL�JHMDOD��VXKX�������&��DWDX�NHOXKDQ�EDWXN��SLOHN��VDNLW�WHQJJRURNDQ��GDQ�DWDX�sesak nafas;m

emastikan m

enggunakan PDVNHU�NDLQ����WLJD��ODSLV�DWDX�

���GXD��ODSLV�\DQJ�GDODPQ\D�

diisi tisu dengan baik dan m

embaw

a masker cadangan

serta mem

bawa pem

bungkus untuk m

asker kotor;VHEDLNQ\D�P

HPEDZ

D�FDLUDQ�SHP

EHUVLK�WDQJDQ��KDQG�VDQLWL]HU��m

embaw

a makanan beserta

alat makan dan air m

inum

sesuai kebutuhan;w

ajib mem

bawa

SHUOHQJNDSDQ�SULEDGL��PHOLSXWL��DODW�EHODMDU��LEDGDK��

alat olahraga dan alat lain sehingga tidak perlu pinjam

m

eminjam

.

menggunakan m

asker dan tetap m

enjaga jarak minim

al �����VDWX�NRP

D�OLPD��P

HWHU�KLQGDUL�P

HQ\HQWXK�SHUP

XNDDQ�EHQGD�EHQGD��WLGDN�P

HQ\HQWXK�KLGXQJ��PDWD��GDQ�P

XOXW��GDQ�m

enerapkan etika batuk dan bersin setiap w

aktu;m

embersihkan tangan

sebelum dan sesudah

menggunakan transportasi

publik/antar-jemput.

Di Perjalananm

enggunakan masker dan tetap

MDJD�MDUDN�PLQLP

DO������VDWX�NRPD�

OLPD��P

HWHU�KLQGDUL�P

HQ\HQWXK�SHUPXNDDQ�

EHQGD�EHQGD��WLGDN�PHQ\HQWXK�

KLGXQJ��PDWD��GDQ�P

XOXW��VHUWD�m

enerapkan etika batuk dan bersin;

mem

bersihkan tangan sebelum dan

sesudah menggunakan transportasi

publik/antar-jemput

Di Rumah

PHOHSDV�DODV�NDNL��P

HOHWDNDQ�EDUDQJ�EDUDQJ�\DQJ�GLEDZ

D�GL�OXDU�ruangan dan m

elakukan disinfeksi WHUKDGDS�EDUDQJ�EDUDQJ�WHUVHEXW��PLVDOQ\D�VHSDWX��WDV��MDNHW��GDQ�

ODLQQ\D�PHP

EHUVLKNDQ�GLUL��PDQGL��GDQ�

mengganti pakaian sebelum

berinteraksi fisik dengan orang lain di dalam

rumah;

WHWDS�PHODNXNDQ�3+%6�NKXVXVQ\D�

&736�VHFDUD�UXWLQ�jika w

arga satuan pendidikan m

engalami gejala um

um seperti

VXKX�WXEXK�������&��DWDX�NHOXKDQ�EDWXN��SLOHN��VDNLW�WHQJJRURNDQ��dan/atau sesak nafas setelah NHP

EDOL�GDUL�VDWXDQ�SHQGLGLNDQ��w

arga satuan pendidikan tersebut dim

inta untuk segera melaporkan

pada tim kesehatan satuan

pendidikan.

Sebelum Masuk Gerbang

pengantaran dilakukan di lokasi \DQJ�WHODK�GLWHQWXNDQ�m

engikuti pemeriksaan kesehatan

PHOLSXWL��SHQJXNXUDQ�VXKX�WXEXK��

JHMDOD�EDWXN��SLOHN��VDNLW�WHQJJRURNDQ��GDQ�DWDX�VHVDN�QDIDV�PHODNXNDQ�&736�VHEHOXP

�m

emasuki gerbang satuan

pendidikan dan ruang kelas;

XQWXN�WDPX��P

HQJLNXWL�SURWRNRO�kesehatan di satuan pendidikan.

Selama Kegiatan Belajar

Mengajarm

enggunakan masker dan

menerapkan jaga jarak;

PHQJJXQDNDQ�DODW�EHODMDU��DODW�P

XVLN��GDQ�DODW�PDNDQ�P

LQXP�SULEDGL�

dilarang pinjam-m

eminjam

peralatan;

mem

berikan pengumum

an di seluruh area satuan pendidikan secara berulang GDQ�LQWHQVLI�WHUNDLW�SHQJJXQDDDQ�P

DVNHU��&736��GDQ�MDJD�MDUDN�PHODNXNDQ�SHQJDP

DWDQ�YLVXDO�NHVHKDWDQ�ZDUJD�VDWXDQ�SHQGLGLNDQ��MLND�DGD�\DQJ�

mem

iliki gejala gangguan kesehatan maka harus ikuti protokol kesehatan satuan

pendidikan.

Selesai Kegiatan Belajar MengajarWHWDS�P

HQJJXQDNDQ�PDVNHU�GDQ�P

HODNXNDQ�&736�VHEHOXP�P

HQLQJJDONDQ�UXDQJ�kelas;

keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil m

enerapkan jaga jarak;

SHQMHPSXW�SHVHUWD�GLGLN�P

HQXQJJX�GL�ORNDVL�\DQJ�VXGDK�GLVHGLDNDQ�GDQ�m

elakukan jaga jarak sesuai dengan tempat duduk

42

Page 56: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

42

No

PosisiAktivitas

4

Pulang dari

Satuan

pendidikan

Di Perjalanan

a. m

enggunakan masker dan tetap jaga jarak m

inimal 1,5 (satu kom

a lima)

meter;

b. hindari m

enyentuh permukaan benda-benda, tidak m

enyentuh hidung, m

ata, dan mulut, serta m

enerapkan etika batuk dan bersin;

c. m

embersihkan tangan sebelum

dan sesudah menggunakan

transportasi publik/antar-jemput

Di Rum

ah

a. m

elepas alas kaki, meletakan barang-barang yang dibaw

a di luar ruangan dan m

elakukan disinfeksi terhadap barang-barang tersebut, m

isalnya sepatu, tas, jaket, dan lainnya;

b. m

embersihkan diri (m

andi) dan mengganti pakaian sebelum

berinteraksi ! sik dengan orang lain di dalam

rumah;

c. tetap m

elakukan PHBS khususnya CTPS secara rutin;

d. jika w

arga satuan pendidikan mengalam

i gejala umum

seperti suhu tubuh ≥37,3°C, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas setelah kem

bali dari satuan pendidikan, warga satuan

pendidikan tersebut diminta untuk segera m

elaporkan pada tim

kesehatan satuan pendidikan.

H. Protokol Kesehatan W

arga Satuan Pendidikan di Lingkungan Satuan Pendidikan

Tabel 3. 4 Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan di Lingkungan Satuan

Pendidikan

No

PosisiAktivitas

1

Perpustakaan, ruang praktikum

, ruang keteram

pilan, dan/atau ruang sejenisnya

a. m

elakukan CTPS sebelum m

asuk dan keluar dari ruangan;b.

meletakkan buku/alat praktikum

pada tempat yang telah

disediakan;c.

selalu menggunakan m

asker dan jaga jarak minim

al 1,5 (satu kom

a lima) m

eter.

2Kantin

a. m

elakukan CTPS sebelum dan setelah m

akan;b.

selalu menggunakan m

asker dan melakukan jaga jarak m

inimal

1,5 (satu koma lim

a) meter;

c. m

asker hanya boleh dilepaskan sejenak saat makan dan m

inum;

d. m

emastikan seluruh karyaw

an menggunakan m

asker selama

berada di kantin;e.

mem

astikan peralatan mem

asak dan makan dibersihkan dengan

baik.

3Toilet

a. m

elakukan CTPS setelah menggunakan kam

ar mandi dan toilet;

b. selalu m

enggunakan masker dan m

enjaga jarak jika harus m

engantri.

79Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

SAN

ITASI LIN

GKUN

GA

N

A. D

isinfeksi Lingkungan

1. D

isinfeksi merupakan upaya m

embersihkan m

ikroorganisme seperti kum

an atau virus dari perm

ukaan benda benda menggunakan bahan-bahan disinfektan

2. Area yang harus dibersihkan dan didisinfeksi di satuan pendidikan yaitu: lantai, pegangan tangga/escalator, kursi, m

eja, toilet, alat peraga, pegangan pintu, w

astafel, karpet tempat ibadah dan fasilitas um

um lainnya yang sering disentuh

3. Langkah - langkah disinfeksi lingkungan :

a. Pastikan area yang akan didisinfeksi tidak sedang digunakan oleh w

arga satuan pendidikan

b. Petugas m

enggunakan APD lengkap (baju pelindung dengan penutup

kepala, masker, kacam

ata google, sarung tangan sekali pakai dan sepatu boot)

c. Bersihkan

terlebih dahulu

area dan

permukaan

benda yang

kotor m

enggunakan detergen atau sabun

d. Lakukan

disinfeksi perm

ukaan benda yang tidak datar seperti tiang, pegangan tangan pada tangga, dan lain - lain m

enggunakan lap " annel atau kain m

icro! ber

e. Lakukan

disinfeksi perm

ukaan benda yang datar

seperti lantai,

meja,

kursi dan

lain-lain

menggunakan

penyemprot/sprayer

f. Lakukan disinfeksi benda berpori

seperti karpet,

permadani, tirai dengan

cara mencuci dengan air

bersih dan detergen

Page 57: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

78

1. Selama m

asa transisi pembelajaran tatap m

uka di satuan pendidikan,

kantin tidak

diperbolehkan untuk

dibuka/beroperasi

2. Pada masa tatanan kebiasaan baru, kantin diperbolehkan

untuk dibuka/beroperasi

3. Semua

warga

satuan pendidikan

agar m

enggunakan m

asker selama di berada di kantin kecuali ketika sedang

makan

4. Semua w

arga satuan pendidikan agar mencuci tangan

pakai sabun dengan air yang mengalir atau hand sanitizer

setiap akan mem

asuki kantin

5. Semua

penjamah

pangan atau

pekerja yang

kontak langsung

dengan pangan

untuk m

engenakan alat

pelindung diri (APD

) lengkap yang terdiri dari masker,

penutup kepala,

celemek,

sepatu (safety

shoes) dan

pakaian kerja khusus pada saat persiapan, pengolahan, dan penyajian pangan

6. Semua

penjamah

pangan atau

pekerja yang

kontak langsung

dengan pangan

untuk m

enggunakan sarung

tangan atau penjepit pada saat menyentuh pangan siap

saji

7. Penjamah pangan/pekerja agar m

enerapkan pembersihan

dan sanitasi lingkungan di kantin

a. M

elakukan pembersihan dan sanitasi secara berkala

minim

al 2 kali sehari (saat sebelum buka dan tutup)

menggunakan pem

bersih dan disinfektan yang sesuai

b. Meningkatkan

frekuensi pem

bersihan dan

sanitasi (m

isalnya minim

al setiap 4 jam sekali) terutam

a pada perm

ukaan area

dan peralatan

yang sering

disentuh/dilewati

orang seperti

meja

dan kursi

di ruang m

akan, kenop/gagang pintu, sakelar, kran, meja

kasir, m

esin penghitung

uang/kasir, lantai

ruang m

akan, dll

WATER

TE

1 - 1,5 meter

1 - 1,5 meter

c. Menutup alat m

akan yang diletakkan di meja m

akan (sendok,

garpu, pisau

dibungkus m

isalnya dengan

tissue).

d. Tidak meletakkan saus, sam

bal, garam, m

erica, dll di atas m

eja makan atau m

enggantinya dalam bentuk

kemasan sekali pakai/sachet atau diberikan kepada

pengunjung apabila diminta.

e. Masker dan sarung tangan sekali pakai didisinfeksi

dulu, dirusak/hancurkan sebelum dibuang ke tem

pat sam

pah yang tertutup

8. Penjamah m

akanan/pekerja agar mem

asak makanan siap

saji yang

bergizi dengan

matang

sempurna,

Makanan

ringan lokal seperti pisang goreng, risoles, tahu isi goreng, dll agar dibungkus/buah dengan kertas m

akanan, dan pastikan

penjamah

saat m

embungkus

makanan

menggunakan sarung tangan

9. Semua

warga

satuan pendidikan

agar m

enerapkan physical distancing/jaga jarak

a. Mengatur jarak m

inimal 1,5 (satu setengah) m

eter pada saat antri m

embeli m

akanan

b. Beri tanda jaga jarak untuk tempat antrian m

emesan

makanan atau pada saat m

elakukan pembayaran

c. Mengatur jarak antar m

eja/kursi pengunjung minim

al 1,5 (satu setengah) m

eter atau ditutup/diberi penyekat untuk m

emisahkan antar pengunjung/kursi

d. Pada saat

makan,

warga

satuan pendidikan

agar m

enghindarkan diri dari berbincang dengan orang lain

43Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

1,5m

AKTIVITA

S WA

RGA

SEKOLA

H

SEBELUM MASUK GERBANGSELAMA KEGIATANBELAJAR MENGAJAR

SELESAI KEGIATANBELAJAR MENGAJAR

Pengantaran dilakukan di lokasi yang telah ditentukan

Mengikuti pem

eriksaan kesehatan m

eliputi: pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas;

Untuk tam

u, mengikuti

protokol kesehatan di satuan pendidikan.

Melakukan C

TPS sebelum m

emasuki

gerbang satuan pendidikan dan ruang kelas;

Menggunakan m

asker dan menerapkan

jaga jarak minim

al 1,5 (satu koma lim

a) m

eter

menggunakan alat belajar, alat m

usik, dan alat m

akan minum

pribadi

melakukan pengam

atan visual kesehatan w

arga satuan pendidikan, jika ada yang m

emiliki gejala

gangguan kesehatan maka

harus ikuti protokol kesehatan satuan pendidikan.

mem

berikan pengumum

an di seluruh area satuan pendidikan secara berulang dan intensif terkait penggunaaan m

asker, CTPS, dan jaga

jarak

dilarang pinjam-m

emin-

jam peralatan

Tetap menggunakan

masker dan m

elakukan C

TPS sebelum m

eninggal-kan ruang kelas

Penjemput peserta didik

menunggu di lokasi yang sudah

disediakan dan melakukan jaga

jarak sesuai dengan tempat duduk

Keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris

sambil m

enerapkan jaga jarakRU

AN

G TU

NG

GU

/ AREA

PENJEM

PUTA

N

Page 58: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

44

No

PosisiAktivitas

4Tem

pat ibadah

a. m

elakukan CTPS sebelum dan setelah beribadah;

b. selalu m

enggunakan masker dan m

elakukan jaga jarak;c.

menggunakan peralatan ibadah m

ilik pribadi;d.

hindari menggunakan peralatan ibadah bersam

a, misalnya

sajadah, sarung, mukena, kitab suci, dan lain-lain;

e. hindari kebiasaan bersentuhan, bersalam

an, bercium pipi, dan

cium tangan.

5Tangga dan Lorong

a. berjalan sendiri-sendiri m

engikuti arah jalur yang ditentukan;b.

dilarang berkerumun di tangga dan lorong satuan pendidikan.

6Lapangan

Selalu menggunakan m

asker dan menjaga jarak m

inimal 1,5 (satu

koma lim

a) meter dalam

kegiatan kebersamaan yang dilakukan

di lapangan, misalnya upacara, olah raga, pram

uka, aktivitas pem

belajaran, dan lain-lain.

7Ruang Serba G

una dan Ruang O

lah Raga

a. m

elakukan CTPS sebelum dan setelah m

enggunakan ruangan atau berolah raga;

b. selalu m

enggunakan masker dan m

elakukan jaga jarak minim

al 1,5 (satu kom

a lima) m

eter;c.

olah raga dengan menggunakan m

asker hanya dilakukan dengan intensitas ringan sam

pai dengan sedang dengan indikator saat berolahraga m

asih dapat berbicara;d.

gunakan perlengkapan olah raga pribadi, misalnya baju olah raga,

raket, dan lain-lain; e.

dilarang pinjam m

eminjam

perlengkapan olah raga.

8

Asrama (kam

ar, ruang m

akan, kamar m

andi, tem

pat ibadah, ruang belajar, perpustakaan, dan lain-lain)

a. m

elakukan CTPS sebelum dan setelah m

emasuki asram

a;b.

menggunakan m

asker dan tetap menjaga jarak jarak m

inimal 1,5

(satu koma lim

a) meter;

c. m

embersihkan kam

ar dan lingkunganya;d.

melakukan disinfeksi ruangan dan lingkungan asram

a sebelum

digunakan;e.

mem

bersihkan dengan disinfektan pada gagang pintu, tombol/

saklar lampu, dan perm

ukaan benda yang sering disentuh;f.

mem

astikan sirkulasi udara di asrama baik;

g. m

embersihkan kam

ar mandi setiap hari;

h. dilarang pinjam

mem

injam perlengkapan pribadi, m

isalnya alat m

andi, pakaian, selimut, peralatan ibadah, alat m

akan, dan peralatan lainnya.

I. Protokol Kesehatan 3M

3M adalah kependekan dari m

enggunakan masker, m

enjaga jarak aman dan

menghindari kerum

unan, serta mencuci tangan pakai sabun. Perilaku disiplin 3M

yang term

asuk dalam kam

panye #ingatpesanibu merupakan salah satu upaya

menekan penyebaran virus CO

VID-19. Karena itu, U

KS/M dapat berperan aktif

dalam kam

panye 3M m

elalui pembiasaan dan keteladanan kepada w

arga satuan pendidikan. Berikut ini adalah panduan 3M

:

77Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

THERMO

GUN

Thermo G

un dan Instrumen

Pemantauan Kesehatan H

arian

Thermo G

un merupakan alat pengukur

suhu tubuh secara perorangan dengan m

endekatkan alat dengan jarak tertentu ke dahi orang yang diukur.A

. Cara penggunaan therm

o gun sebagai berikut1. N

yalakan thermo gun

2. Tempatkan therm

o gun di depan dahi sesuai dengan jarak yang tercantum

dalam

buku petunjuk3. Jarak ukur akan m

emengaruhi hasil

pembacaan. Jarak pengukuran yang

terlalu jauh akan menyebabkan suhu

badan terdeteksi lebih rendah dari yang sebenarnya

� ��)HJ@�CHC@O@SJ@M�RTGT�STATG�Ƣ����N"�m

aka warga satuan pendidikan

dianjurkan untuk pulang/dijemput

oleh orang tua dan menghubungi

petugas puskesmas setem

pat

B. Instrumen pem

antauan kesehatan harian warga satuan

pendidikan berisi keterangan :1. Suhu pada saat m

emasuki satuan pendidikan

2. Gejala terkait CO

VID

-19 : batuk, demam

, pilek, sesak, nyeri tenggorokan

� ��1HV@X@S�JNMS@J�CDMF@M�NQ@MF�SDQJNMƥQL

@RH�ONRHSHE�CO

VID

-19 selama 14 hari terakhir

4. Riwayat perjalanan ke daerah terjangkit selam

a 14 hari terakhir

Page 59: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

76

SALA

M TA

NPA

BERSENTUHA

NSELA

MA

MA

SA PA

NDEM

I CO

VID-19

45Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

3M5M

3M & 5M

UNTUK PEN

CEG

AH

AN

CO

VID

-19

PAKAI MASKER

PAKAI MASKER

CUCI TANGAN

CUCI TANGAN

JAGA JARAK

JAGA JARAKMENGHINDARIKERUMUNAN

MEMBATASI MOBILISASIDAN INTERAKSI

Page 60: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

46

1. Panduan M

emakai M

asker

Perlu diingat, penggunaan masker yang keliru justru m

eningkatkan risiko penularan. Karena itu, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu ketentuan penggunaan m

asker, tata cara mem

akai masker, dan tata cara m

embersihkan

masker kain yang benar. Langkah-langkah penerapan tiga hal ini adalah sebagai

berikut:

a. Ketentuan Penggunaan M

asker

No

Ketentuan Penggunaan Masker

1M

asker yang digunakan adalah masker kain 3 (tiga) lapis atau 2 (dua) lapis

yang di dalamnya diisi tisu dengan baik

2M

asker sebaiknya diganti secara rutin jika sudah dipakai selama 4 jam

atau kotor/basah/lem

bab

3M

asker wajib digunakan pada saat berada di luar rum

ah/tempat tinggal

dan pada saat tidak dapat menjaga jarak m

inimal 1,5 m

eter dari orang lain.

4Bagi yang batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau yang m

emiliki kom

orbid dianjurkan untuk m

enggunakan masker m

edis

5Tidak boleh saling bertukar/pinjam

mem

injam m

asker. Karena itu, masker

harus diberi tanda/nama pem

ilik6

Setiap orang mem

iliki minim

al 3 (tiga) buah masker

7Bagi disabilitas rungu dapat m

enggunakan masker transparan

b. Tata Cara M

emakai M

asker

�N

�@S@��@Q@��DL

@J@H��@RJDQ

¬

�@RSHJ@M�S@MF@M�C@K@L�JD@C@@M�ADQRHG�RDADKTL

�LDL

@J@H�L@RJDQ~�CDM§

F@M�B@Q@�BTBH�S@MF@M�O@J@H�R@ATM�C@M�@HQ�LDMF@KHQ��L

HMHL@K�­«�CDSHJ���

�HK@�SHC@J�SDQRDCH@�@HQ~�FTM@J@M�B@HQ@M�ODLADQRHG�S@MF@M��L

HMHL@K�@K§

JNGNK�±«¸��

­�@@S�L

DL@J@H�L

@RJDQ�G@MX@�ANKDG�LDL

DF@MF�S@KH®

�@RSHJ@M�LTKTS~�GHCTMF�C@M�C@FT�SDQSTSTO�L

@RJDQ¯

@MF@M�RDMSTG�@S@T�ATJ@§STSTO�L@RJDQ�R@@S�CHFTM@J@M�

°�HK@�GDMC@J�L

DLODQA@HJH�S@S@�KDS@J�L

@RJDQ~�BTBH�S@MF@M�O@J@H�R@ATM�C@M�@HQ�L

DMF@KHQ�LHMHL

@K�­«�CDSHJ~�@S@T�AHK@�SHC@J�@C@~�FTM@J@M�B@HQ@M�ODL

ADQRHG�S@MF@M��LHMHL

@K�@KJNGNK�±«¸��

±

�DO@R�L@RJDQ�X@MF�SDK@G�CHFTM@J@M�CDMF@M�G@MX@�L

DLDF@MF�S@KH~�

C@M�K@MFRTMF�L@RTJJ@M�L

@RJDQ�O@C@�V@C@G�X@MF�CHRH@OJ@M�L

HR@K�OK@RSHJ~�TMSTJ�JDL

TCH@M�CH�A@V@�JD�QTL

@G�C@M�CHBTBH�@S@T�K@MFRTMF�CHAT@MF

²�TBH�S@MF@M�O@J@H�R@ATM�RDSDK@G�L

DL@RTJJ@M�L

@RJDQ�X@MF�SDK@G�CHFTM@J@M�JD�C@K@L

�V@C@G�

75Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

LAM

PIRAN

KEGIA

TAN

LPMP DA

NBP-PA

UD UNTUK M

ITIGA

SI RISIKO

PTM TERBA

TAS

Melakukan rakor dengan:

1. D

inas Pendidikan2.

Dinas Kesehatan

3. Setda/Biro Kesra

4. Kanw

il Kemenag

5. G

ugus Tugas Penanganan COVID

6. D

inas PUPR

7. D

inas lain terkait

Asesmen

Kesiapan Am

an PTM

Terbatas sesuai daftar periksa dan buku panduan am

an PTM

Advokasi dan Sosialisasi aman PTM

terbatas ke sekolah

Pendampingan Pelaksanaan Am

an PTM

terbatas di sekolah

Pemantauan dan Evaluasi

Pelaksanaan Aman PTM

Terbatas

1. vaksinasi guru telah m

enyeluruh2.

ketersediaan sarana sanitasi3.

ketersediaan fasilitas kesehatan4.

pemetaan w

arga satuan pendidikan yang tidak boleh m

elaksanakan kegiatan

5. M

OU

dengan Komite Sekolah

Page 61: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

7447

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka TerbatasBA

GA

IMA

NA

MEN

GG

UNA

KAN

DENG

AN

AM

AN

MA

SKERPenggunaan m

asker bertujuan untuk m

enghindarkan diri dari terpapar penyakit khususnya terkait ISPA

dan COV

ID-19.

Bersihkan tangan sebelum

menyentuh

masker

Am

bil masker dengan

cara mem

egang kaitnya

Cek masker jika ada

kerusakan atau kotor &

gunakan masker

kain berlapis 3

Cek masker jika ada

kerusakan atau kotor &

gunakan masker

kain berlapis 3

Masker m

enutupi m

ulut, hidung dan dagu anda

Hindari m

enyentuh area m

asker bagian depan

Setelah digunakan 4 jam

, masker kain harus

diganti

Cucilah tangan anda sebelum

melepas

masker

Melepas m

asker dengan m

enyentuh bagian kaitnya

Tarik masker m

enjauhi m

uka andaSim

pan masker dalam

plastik bersih tertutup jika m

asker anda tidak kotor untuk pem

akaian selanjutnya

cucilah masker kain dengan

sabun/detergen, sebaiknya dengan air panas

setidaknya sehari sekali

Cucilah tangan anda setelah m

elepaskan m

asker

Page 62: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

48

c. Tata Cara M

embersihkan M

asker Kain yang Benar.

No

Tata Cara Mem

bersihkan Masker Kain yang Benar.

1Siapkan air, bila m

ungkin air panas dengan suhu 60 – 65oC.

2Tam

bahkan deterjen dan rendam m

asker beberapa saat.

3Kucek m

asker hingga kotoran luruh.

4Bilas dibaw

ah air mengalir sam

pai busa deterjen hilang.

5Keringkan di baw

ah sinar matahari atau dapat m

enggunakan pengerin-gan panas.

6Setrika dengan suhu panas agar bakteri dan virus m

ati.

7M

asker siap digunakan.

No

Untuk M

asker Transparan

1Bagian m

ika agar tidak dikucek, melainkan dibersihkan dengan spons/kain

lembut.

2Keringkan dengan tisu atau dianginkan.

3Bagian m

ika tidak disetrika.

2. Panduan M

encuci Tangan

• Basahi tangan dengan air m

engalir.

• Sabuni tangan.

• G

osok semua perm

ukaan tangan, termasuk telapak dan punggung tangan,

sela-sela jari dan kuku, selama m

inimal 20 detik.

• Bilas tangan sam

pai bersih dengan air mengalir.

• Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu pengering tangan yang harus dibuang ke tem

pat sampah segera setelah digunakan.

• Sering cuci tangan pakai sabun, terutam

a sebelum m

akan, usai batuk atau bersin, sebelum

menyiapkan m

akanan, dan setelah ke kamar m

andi.

• Biasakan m

encuci tangan pakai sabun setelah dari luar rumah atau sebelum

m

asuk sekolah dan tempat lain.

• Bila sabun dan air m

engalir tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan

berbahan alkohol (minim

al 60%).

73Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Dokum

en-Dokum

en

Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka M

enengah Nasional (RPJM

N)

2020-2024

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan D

asar dan Menengah 2020-2024

Laman:

covid19.go.idkem

dikbud.go.id/pusm

enjar.kemdikbud.go.id/

sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/

kompas.com

https://ww

w.alodokter.com

Materi Pendukung

No

Materi Pendukung

Alamat

1Cara Cuci Tangan

https://ww

w.youtube.com

/watch?v=3Pm

VJQU

Cm4E

2Cara M

engenakan Masker

https://ww

w.youtube.com

/watch?v=adB8RW

4I3o4

3Cara M

elindungi Diri dari

COVID

-19https://w

ww

.youtube.com/w

atch?v=1APwq1df6M

w

4D

aftar Periksahttp://eform

.kemdikbud.go.id/view

.php?id=20030

5Pedom

an Perilaku Hidup Bersih

dan Sehathttps://prom

kes.kemkes.go.id/phbs

6Video Kapten M

asker Melaw

an Virus Korona

https://ww

w.youtube.com

/watch?v=$ spm

ItIiNk

7Video Perilaku H

idup Bersih dan Sehat

https://ww

w.youtube.com

/watch?v=H

uTSWkU

1dhM

8Pedom

an Kembali ke Sekolah di

Masa Pandem

i COVID

-19https://w

ww

.youtube.com/w

atch?v=REJjgiZ7WJM

9Kem

bali ke Sekolah di Masa

Pandemi

https://ww

w.youtube.com

/watch?v=uFw

q9O6477U

Page 63: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

72

2020. Protokol Layanan Dukungan Kesehatan Jiw

a dan Psikososial Anak dan Remaja

Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandem

i COVID

-19: Kementerian

Kesehatan

2020. Protokol Lintas Sektor Untuk Anak yang M

embutuhkan Perlindungan Khusus

Dalam

Situasi Pandemi CO

VID-19: G

ugus Tugas Penanganan COVID

-19, D

eputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian Pem

berdayaan Perem-

puan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

Baetty, Amanda; Pradhan M

enno; Suryadarma, D

aniel; Tresnatri, Florischa Ayu; Dhar-

maw

an, Goldy Fariz. 2020. M

emulihkan Penurunan Kem

ampuan Peserta

didik Saat Sekolah di Indonesia Dibuka Kem

bali: Pedoman bagi Pem

buat Kebijakan: Sm

eru Reseacrh Institute.

Bao, Xue; Qu, H

ang; Zhang, Ruixiong, Hogan, Ti$ any. Literacy Loss in Kindergarten Chil-

dren during COVID

-19 School Closures: Georgia Institute of Technology.

Basuki, Ismet & H

ariyanto. Asesmen Pem

belajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Conto, Carolina Alban; Akseer, Spogmai; D

reesen, Thomas; Kam

ei, Akito; Mizunoya,

Suguru; Rigole, Annika. 2020. COVID

-19: E$ ects of School Closures on Foundational Skills and Prom

ising Practices for Monitoring and M

itigat-ing Learning Loss: unicef

Mardapi, D

jemari. 2012. Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:

Nuha M

edika

Nitko & Brookhart. 2011. Educational Assessm

ent of Students. 6thEdition. United State

od Amerika: Pearson

Nugroho, D

ita; Pasquini, Chiara; Reuge, Nicolas; Am

aro, Diogo. 2020. CO

VID-19: H

ow

Are Countries Preparing To Mitigate The Learning Loss As Schools Re-

open? Trends And Emerging G

ood Practices To Support The Most Vulner-

able Children: Unicef.

Rosana, Dadan. 2014. Evaluasi Pem

belajaran Sains. Yogyakarta

Subali, Bambang. Prinsip Assesm

en dan Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: U

NY Press

Sukmayadi, Vidi. 2014. M

engembangkan Tes Penem

patan Bagi Peserta didik BIPA. Bandung. U

niversitas Pendidikan Bandung

Suwarto. 2013. Pengem

bangan Tes Diagnostik dalam

Pembelajaran. Yogyakarta: Pus-

taka Pelajar.

Yarrow, N

oah; Masood, Eem

a dan Afkar, Rythia. 2020. Estimasi D

ampak CO

VID-19 pada

Sistem Pem

belajaran dan Pendapatan di Indonesia – Cara Mengubah

Arus: The World Bank.

49Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

MEN

CUC

IM

ASKER

Siapkan air, bila m

ungkin air panas dengan suhu 60

o - 65

oC

Bilas di bawah air

mengalir, hingga busa

hilang

Keringkan di bawah sinar

matahari atau m

enggunakan pengering panas

Setrika dengan suhu panas agar bakteri dan virus m

ati

Masker siap digunakan

Tambahkan deterjen

dan rendam m

asker beberapa saat

Kucek masker hingga

kotoran luruh

Page 64: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

50

GERA

KAN

MEN

CUC

I TAN

GA

N YA

NG

BENA

R

Basahi tangan dengan air m

engalir. Sabuni tangan. Lalu gosok

telapak tangan.

Gosok jari tangan dengan cara saling

mengunci.

Gosok dan putar ibu jari bergantian.

Gosok lengan tangan

Gosok dan silangkan jari tangan.

Gosok punggung tangan.

Gosok dan putar ujung jari ke telapak, untuk m

embersihkan sela sela kuku.

3. Panduan M

enjaga Jarak

• Selalu m

enjaga jarak ! sik (minim

al 1,5 meter) dengan orang lain.

• Tetap berada di rum

ah sesuai panduan pemerintah, kecuali ada keperluan

mendesak.

• Bekerja, belajar dan beribadah di rum

ah.

• Keluar hanya untuk belanja hal penting atau pengobatan, itu pun sem

inimal

mungkin.

• G

unakan masker saat di luar rum

ah.

• Sebisa m

ungkin hindari penggunaan kendaraan umum

.

• Tunda atau batalkan acara berkum

pul bareng keluarga besar atau teman

• Kom

unikasi tatap muka bisa dilakukan via telepon, internet, m

edia sosial, dan aplikasi

• Tunda atau batalkan acara pertem

uan, konser musik, pertandingan olahraga,

kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain yang m

engundang orang banyak.

71Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

2014. Pedoman G

izi Seimbang; Kem

enkes RI

2019. Peta Jalan Pelaksanaan UKS Pendidikan D

asar dan Menengah (2020-2024): D

irek-torat Jenderal Pendidikan D

asar dan Menengah, Kem

enterian Pendidikan dan Kebudayaan

2020. Buku Saku Asesmen D

iagnosis Kognitif Berkala: Pusat Asesmen dan Pem

belaja-ran, Badan Penelitian Pengem

bangan dan Perbukuan, Kementerian Pen-

didikan dan Kebudayaan.

2020. Catatan Tentang Aspek Kesehatan Jiwa D

an Psikososial Wabah CO

VID-19 Versi

1.0: Inter-Agency Standing Comm

ittee (IASC).

2020. Multisectoral Checklist for School Re-O

penings and School-Based Nutrition in the Context of CO

VID-19: U

NICEF and W

FP/World Food Program

me.

2020. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Ta-

hun Akademik 2020/2021 di M

asa Pandemi Coronavirus D

isease 2019 (CO

VID-19): Kem

enterian Pendidikan dan Kebudayaan.

2020. Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan CO

VID-19: Satuan Tugas Penanganan

COVID

-19

2020. Pedom

an Perubahan Perilaku Penangan COVID

-19: Satuan Tugas Penanganan CO

VID-19

2020. Pedom

an Um

um M

enghadapi Pandemi CO

VID-19 bagi Pem

erintah Daerah

(Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis, dan M

anajemen): Kem

enterian D

alam N

egeri

2020. Pengawasan dan Pem

binaan Penerapan Protokol Kesehatan di Satuan Pendi-dikan, Panduan Bagi Puskesm

as: Direktorat Kesehatan Keluarga, D

irek-torat Jenderal Kesehatan M

asyarakat, Kementerian Kesehatan.

2020. Pertolongan Psikologis Pertama: Panduan bagi Relaw

an Bencana: Airlangga Uni-

versity Press

2020. Peta Jalan Usaha Kesehatan Sekolah/M

adrasah (UKS/M

). : Direktorat Jenderal Pen-

didikan Dasar dan M

enengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DA

FTAR PUSTA

KA

Page 65: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

70

3. M

enyiapkan Satgas COVID

-19 di satuan pendidikan, yang melibatkan kom

ite sekolah;

4. M

engoptimalkan peran Tim

Pelaksana UKS/M

dalam edukasi PH

BS kepada peserta didik;

5. M

endorong kolaborasi antara Tim Pelaksana U

KS/M dengan Satgas CO

VID-19 di

satuan pendidikan, terutama dalam

mitigasi risiko CO

VID-19;

6. M

elakukan penanganan kasus dan dapat menutup sem

entara pembelajaran

tatap muka terbatas ketika ditem

ukan kasus kon! rmasi CO

VID-19; dan

7. M

emberikan edukasi gizi kepada orangtua dan anak m

elalui kegiatan UKS/M

.

Kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan adalah kunci. Karena itu,

dibutuhkan gotong-royong seluruh stakeholder dalam m

emastikan setiap anak

Indonesia mendapatkan hak belajarnya dengan am

an dan selamat!

51Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

• G

unakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter dan

fasilitas lain.

• Kalau m

engalami dem

am, m

erasa lelah dan batuk kering, lakukan isolasi diri.

• Sem

ua orang

harus m

elakukan physical distancing

untuk m

encegah penularan SARS-CoV-2.

• Jaga jarak harus lebih ketat jika untuk m

elindungi orang yang berisiko.

• O

rang yang berisiko, yaitu: berusia 60 tahun lebih; atau mem

iliki penyakit penyerta seperti sakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, asm

a dan paru; ibu ham

il.

Seiring pemantauan dan evaluasi, 3M

di atas disempurnakan dengan 2 M

, yaitu m

enjauhi kerumunan, serta m

embatasi m

obilisasi dan interaksi. Dengan dem

ikian 3M

menjadi 5M

, yaitu mem

akai masker, m

encuci tangan pakai sabun dan air m

engalir, menjaga jarak, m

enjauhi kerumunan, serta m

embatasi m

obilisasi dan interaksi. Penyem

purnaan protokol kesehatan menjadi 5M

ini karena masih banyak

ditemukan m

asyarakat yang abai menerapkan 3M

.

J. Protokol Kesehatan 3T

3T m

erupakan kependekan

dari telusur/tracing, tes/testing, dan tindakan

perawatan/treatm

ent. Penerapan praktik 3T sama pentingnya dengan penerapan

perilaku 3M. Kedua hal ini m

erupakan upaya mem

utus mata rantai penularan SARS-

CoV-2. 3M banyak m

embicarakan tentang peran w

arga satuan pendidikan sebagai individu. Sem

entara 3T berbicara tentang bagaimana w

arga satuan pendidikan m

emberikan noti! kasi atau pem

beritahuan pada orang di sekitarnya untuk w

aspada. Dalam

menerapkan 3T, Satgas CO

VID-19 di satuan pendidikan bersam

a Tim

Pelaksana UKS/M

dapat mem

beikan sejumlah penjelasan kepada w

arga satuan sebagai berikut:

1. Pada

tahap tes,

diharapkan w

arga satuan

pendidikan dapat

melakukan

pemeriksaan dini m

elalui daftar periksa/screening mandiri. H

arapannya bila ditem

ukan gejala yang mengarah pada CO

VID-19, ia dapat segera pergi ke

rumah sakit dan/atau tem

pat isolasi yang telah ditetapkan pemerintah daerah

setempat, untuk m

endapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan

mengetahui lebih cepat, w

arga satuan pendidikan dapat menghindari potensi

penularan ke orang lain;

2. Pada tahap telusur, Satgas CO

VID-19 di satuan pendidikan bersam

a Tim

Pelaksana UKS/M

dapat melakukan pelacakan pada kontak-kontak terdekat

Page 66: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

52

+

A PU

SK

ES

MA

S

UNTUK M

EMUTUS M

ATA

RAN

TAI C

OVID-19

3TTESTELUSURTIN

DAKA

N

TES

TELUSUR

TINDAKAN

69Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Peran aktif kepala satuan pendidikan dan pem

erintah daerah sangat dibutuhkan untuk m

emastikan PTM

terbatas dapat berjalan dengan aman, sehingga potensi

terciptanya klaster baru COVID

-19 di satuan pendidikan dapat diminim

alisir. D

engan demikian proses belajar m

engajar dapat berjalan lancar, dan guru dapat lebih fokus m

emberikan dukungan kesehatan jiw

a dan psikososial kepada peserta didik, sekaligus m

emulihkan pem

belajaran dari sejumlah learning loss dan literacy loss yang

dialami peserta didik sealam

a Pandemi CO

VID-19.

Untuk itu, ada sejum

lah peran yang harus dijalankan oleh kepala daerah dan kepala satuan pendidikan, sebagai berikut:

A. Peran Kepala D

aerah

1. M

elalui dinas pendidikan dan kesehatan: mem

astikan pemenuhan daftar

periksa di setiap satuan pendidikan, mem

antau, dan mengevaluasi pelaksanaan

pembelajaran tatap m

uka terbatas di satuan pendidikan;

2. M

elalui dinas perhubungan: mem

astikan adanya akses transportasi yang aman

ke dan dari satuan pendidikan;

3. Bersam

a satgas COVID

-19 daerah: melakukan testing jika ditem

ukan warga

satuan pendidikan yang bergejala dan melakukan tracing jika ditem

ukan kasus kon! rm

asi positif; dan

4. M

elakukan penanganan kasus dan dapat menutup sem

entara PTM terbatas

ketika ditemukan kasus kon! rm

asi COVID

-19.

B. Peran Kepala Satuan Pendidikan

1. Secara konsisten m

emberikan edukasi penerapan protokol kesehatan sebagai

upaya mem

bangun budaya disiplin di satuan pendidikan;

2. M

emastikan seluruh PTM

terbatas dilaksanakan dengan mem

enuhi seluruh protokol kesehatan;

PENUTUP

BAB V

Page 67: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

6853

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

warga satuan pendidikan yang diduga/terkon! rm

asi positif COVID

-19. Setelah diidenti! kasi oleh petugas kesehatan, kontak erat pasien harus m

elakukan isolasi atau m

endapatkan perawatan lebih lanjut. Seandainya si kontak erat

menunjukkan gejala, m

aka perlu dilakukan tes (kembali ke praktik pertam

a/testing);

3. Pada tahap tindakan, Satgas CO

VID-19 di satuan pendidikan bersam

a Tim

Pelaksana UKS/M

berkoordinasi dengan pihak puskesmas terdekat agar w

arga satuan pendidikan yang terkon! rm

asi menderita CO

VID-19 dapat m

enjalani peraw

atan. Jika ditemukan tidak ada gejala, m

aka warga satuan pendidikan

harus melakukan isolasi m

andiri di fasilitas yang sudah ditunjuk pemerintah

daerah setempat. Sebaliknya, jika orang tersebut m

enunjukkan gejala, maka

Satgas COVID

-19 di satuan pendidikan bersama Tim

Pelaksana UKS/M

bersama

petugas kesehatan dapat merujuk w

arga satuan pendidikan ke rumah sakit

yang sudah ditunjuk pemerintah daerah setem

pat.

3M dan 3T sam

a pentingnya dan merupakan satu kesatuan dalam

upaya m

emutus m

ata rantai penularan SARS-CoV-2 dengan cara melindungi diri dan

melindungi sesam

a. Lebih jauh, meskipun vaksinasi CO

VID-19 telah dim

ulai, perilaku 3M

dan 3T harus tetap dijalankan, mengingat SARS-CoV-2 terus berm

utasi. Di sini

Satgas COVID

-19 di satuan pendidikan bersama Tim

Pelaksana UKS/M

harus dapat berperan optim

al dengan mem

berikan keteladanan dalam disiplin 3M

dan 3T.

K. Penguatan UKS/M

di Satuan Pendidikan

Senin 9 Maret 2020, M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem

Anwar

Makarim

telah menandatangani Surat Edaran N

omor 3 Tahun 2020 tentang

Pencegahan COVID

-19 pada Satuan Pendidikan. Surat edaran yang ditujukan kepada kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota, kepala lem

baga layanan pendidikan tinggi, pem

impin perguruan tinggi dan juga kepala sekolah di seluruh

Indonesia itu, berisi 18 instruksi. Salah satu instruksi yang berhubungan dengan U

KS/M, yaitu m

engoptimalkan peran U

saha Kesehatan Sekolah/Madrasah (U

KS/M)

atau unit layanan kesehatan di satuan pendidikan dengan cara berkoordinasi dengan

fasilitas pelayanan

kesehatan setem

pat dalam

rangka

pencegahan penyebaran CO

VID- 19.

Bertolak dari surat edaran tersebut, Tim Pelaksana U

KS/M di satuan pendidikan

yang terdiri dari kepala sekolah, guru pembina U

KS/M dan tenaga kependidikan,

peserta didik, komite sekolah, kepala desa/lurah, m

asyarakat setempat, dan

puskesmas, dapat berkoordinasi dengan Satgas CO

VID-19 di satuan pendidikan

dalam m

enjalankan beberapa peran selama penyelenggaraan PTM

.

Page 68: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

54RUAN

G UKS/M

USAHA

KESEHATA

N SEKO

LAH

1. Setiap satuan pendidikan diharapkan mem

iliki ruang UKS sesuai am

anah pada Perm

endiknas Nom

or 24 Tahun 20072. Ruang U

KS berfungsi untuk mem

isahkan warga satuan pendidikan yang sakit dari

yang tidak sakit dan mem

berikan pertolongan pertama yang sederhana bagi w

arga satuan pendidikan yang sakit

� ��2ODRHƥJ@RH�QT@MF�4*2���L

DLHKHJH�SDL

O@S�SHCTQ��JTQRH�C@M�LDI@

4. Peralatan kesehatan pada ruang UKS sebagaim

ana yang tercantum pada Buku

Pembinaan Tim

Pembina dan Pelaksana U

KS Tahun 2019, Kemendikbud.

5. Obat-obatan sederhana yang tersedia di ruang U

KS sebagaimana yang tercantum

pada Buku Pem

binaan Tim Pem

bina dan Pelaksana UKS Tahun 2019, Kem

endikbud.

67Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

2. D

ukungan untuk PJJ:

a. M

emperluas akses terhadap pem

belajaran daring dan pendidikan jarak jauh dengan m

emperluas konektivitas internet dan radio, serta akses ke

perangkat elektronik, dimulai dari w

ilayah yang sangat mem

butuhkan;

b. M

engingat sekolah dapat menjadi sum

ber akses internet bagi masyarakat

di daerah terpencil, Kemendikbud m

elalui UPT di daerah akan m

endorong pem

erintah daerah melakukan kem

itraan dengan instansi swasta dalam

penguatan sarana telekom

unikasi untuk mendukung pem

beajaran jarak jauh;

c. M

emprioritaskan 100 persen akses internet bagi seluruh sekolah untuk

mendukung guru dalam

meningkatkan pem

belajaran peserta didik;

d. Bekerja sam

a dengan guru dan kepala sekolah, melalui dinas provinsi dan

kabupaten/kota, untuk melaksanakan pengecekan (check-in) m

elalui telepon atau secara perorangan, dengan tetap m

engikuti protokol pembatasan

sosial untuk mem

astikan anak-anak tetap terlibat dalam pem

belajaran dan m

engatasi isu-isu akses daring dan televisi.

e. Pem

erintah daerah

dapat m

emperhatikan

para penerim

a Program

Indonesia Pintar (PIP) untuk m

emastikan bahw

a peserta didik dari keluarga berpenghasilan rendah dapat m

enerima bantuan tam

bahan; dan

f. M

enguji, mengevaluasi dan m

eningkatkan kualitas materi pem

belajaran jarak jauh yang tersedia m

elalui sumber dari institusi publik m

aupun swasta.

Guru dan peserta didik saat ini m

emiliki banyak pilihan untuk m

emilih

modalitas daring dan pem

belajaran jarak jauh lainnya, dan Kemendikbud

akan terus mem

perkaya sumber belajar yang efektif bagi peserta didik.

Page 69: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

66

D. D

ukungan Pembelajaran di M

asa Depan

Sesuai yang termaktub dalam

Keputusan Bersama M

enteri Pendidikan dan Kebudayaan, M

enteri Agama, M

enteri Kesehatan, dan Menteri D

alam N

egeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pem

belajaran di Masa Pandem

i Coronavirus D

isease 2019 (COVID

-19) tanggal 30 Maret 2021, bahw

a setelah PTK di satuan pendidikan divaksinasi CO

VID-19 secara lengkap, pem

erintah pusat, pemerintah

daerah, kanwil, atau kantor Kem

enag mew

ajibkan satuan pendidikan untuk m

enyediakan layanan PTM terbatas dengan m

enerapkan protokol kesehatan, dan PJJ. M

engingat hal ini, berikut ini adalah dukungan pembelajaran untuk PTM

dan PJJ:

1. D

ukungan untuk PTM:

a. M

emastikan bahw

a pembukaan kem

bali sekolah didahului atau disertai dengan kam

panye pendaftaran ulang untuk mem

inimalkan peserta didik

putus sekolah. Peserta didik yang berisiko tinggi putus sekolah harus m

enerima dukungan dan kom

unikasi tertentu, misalnya m

elalui saluran siaga lokal untuk orang tua dan anggota m

asyarakat dalam m

elaporkan kebutuhan dukungan setiap peserta didik untuk m

endaftarkan kembali;

b. Bekerja sam

a dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam

m

erancang kampanye secara intensif tentang infrastruktur sekolah dan

madrasah untuk m

emastikan berfungsinya w

astafel, toilet, dan penyedian ruang kelas yang m

emadai untuk m

enerapkan pembatasan sosial bagi

peserta didik, serta perpustakaan kelas yang lengkap;

c. M

enekankan pemulihan pem

belajaran ketika peserta didik kembali ke

sekolah demi m

encegah dampak negatif yang perm

anen bagi anak dan rem

aja. Hal ini m

eliputi:

1) Penilaian formatif di kelas untuk m

engidenti! kasi kerugian belajar;

2) Pedagogi dan kurikulum yang lebih terfokus yang m

emungkinkan

pembelajaran bertarget pada tingkat pem

belajaran khusus peserta didik, didukung oleh pelatihan praktik dan evaluasi untuk kepala sekolah dan guru; dan

3) Penggunaan pengajaran dan teknologi secara terpadu untuk menjam

in bahw

a semua peserta didik m

enerima dukungan yang m

ereka butuhkan.

d. M

engoptimalkan peran Tim

Pelaksana UKS/M

di satuan pendidikan melalui

koordinasi dengan Satgas COVID

-19 di satuan pendidikan, terutama dalam

m

itigasi risiko COVID

-19 dan edukasi PHBS, serta gizi anak sekolah.

55Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

Lebih jauh, Tim Pelaksana U

KS/M, dapat lebih m

engoptimalkan fungsi Trias

UKS/M

dengan

terlibat aktif

dalam

penyelenggaraan PTM

, terutam

a untuk

meningkatkan

Perilaku H

idup Bersih

dan Sehat

(PHBS),

serta m

enciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, sehingga m

emungkinkan pertum

buhan dan perkem

bangan yang harmonis peserta didik.

L. Peran UKS/M

dalam Edukasi PH

BS

Peran UKS/M

di masa Pandem

i COVID

-19 sangat signi! kan. Organisasi yang

telah dirintis sejak tahun 1956 melalui Pilot Project di Jakarta dan Bekasi, dapat

mem

berikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH

BS), yaitu sekum

pulan perilaku

yang dipraktikkan

atas dasar

kesadaran sebagai

hasil pem

belajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelom

pok atau masyarakat

mam

pu menolong dirinya sendiri (m

andiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mew

ujudkan kesehatan masyarakat.

Dengan pengalam

an di bidang PHBS, Tim

Pelaksana UKS/M

dapat mendorong

warga satuan pendidikan m

eningkatkan PHBS di tatanan rum

ah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tem

pat kerja, tatanan tempat um

um dan tatanan

fasilitas kesehatan. Di baw

ah ini pembiasaan PH

BS di lima lokasi:

Tabel 3. 5 PHBS di Lim

a Lokasi

�N

�NJ@RH�JSHUHS@R

¬�����CH��TL

@G��@MFF@

�H�QTL

@G�S@MFF@~�R@R@Q@M�OQHLDQ�G@QTR�L

DLOQ@JSHJJ@M�

ODQHK@JT�X@MF�C@O@S�LDMBHOS@J@M��TL

@G��@MFF@��DQ§����~�

X@MF�LDMB@JTO�ODQR@KHM@M�CHSNKNMF�NKDG�SDM@F@�JDRDG@S@M~�

LDL

ADQH�A@XH�����DJRJKTRHE~�LDMHL

A@MF�A@KHS@�RDSH@O�ATK@M~�LDMFFTM@J@M�@HQ�ADQRHG~�L

DMBTBH�S@MF@M�CDMF@M�@HQ�ADQRHG�C@M�R@ATM~�ODMFDKNK@@M�@HQ�L

HMTL�C@M�L

@J@M�CH�QTL@G�

S@MFF@~�LDMFFTM@J@M�I@L

A@M�RDG@S���SNO��T@MF��HQ��DR@Q��DL

A@Q@MF@M��SNO������~�ODMFDKNK@@M�KHLA@G�B@HQ�

CH�QTL@G�S@MFF@~�L

DLAT@MF�R@L

O@G�CH�SDLO@S�R@L

O@G~�LDL

ADQ@MS@R�IDMSHJ�MX@LTJ~�L

@J@M�AT@G�C@M�R@XTQ�RDSH@O�G@QH~�L

DK@JTJ@M�@JSHUHS@R�EHRHJ�RDSH@O�G@QH~�SHC@J�LDQNJNJ�CH�

C@K@L�QTL

@G�C@M�K@HM§K@HM�

­�����CH��MRSHSTRH�

�DMCHCHJ@M

�H�HMRSHSTRH�ODMCHCHJ@M��J@L

OTR~�RDJNK@G~�ODR@MSQDM~�RDLHM@QH~�

O@CDONJ@M�C@M�K@HM§K@HM�~�R@R@Q@M�OQHLDQ�G@QTR�L

DLOQ@JSHJJ@M�

ODQHK@JT�X@MF�

C@O@S�LDMBHOS@J@M�

�MRSHSTRH��DMCHCHJ@M�

�DQ§����~�X@MF�L

DMB@MFJTO�@MS@Q@�K@HM�LDMBTBH�S@MF@M�

LDMFFTM@J@M�R@ATM~�L

DMFJNMRTLRH�L

@J@M@M�C@M�LHMTL

@M�RDG@S~�L

DMFFTM@J@M�I@LA@M�RDG@S~�L

DLAT@MF�R@L

O@G�CH�SDL

O@S�R@LO@G~�SHC@J�L

DQNJNJ~�SHC@J�LDMFJNMRTL

RH��@QJNA@~�

�KJNGNK~��RHJNSQNOHJ@�C@M��@S��CHJSHE�K@HMMX@��������~�SHC@J�

LDKTC@G�RDL

A@@Q@MF�SDLO@S~�L

DLADQ@MS@R�IDMSHJ�MX@L

TJ�C@M�K@HM§K@HM�

Page 70: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

56

�N

�NJ@RH�JSHUHS@R

®�����CH��DL

O@S��DQI@

�H�SDL

O@S�JDQI@��J@MSNQ~�O@AQHJ�C@M�K@HM§K@HM�~�R@R@Q@M�OQHLDQ�

G@QTR�LDL

OQ@JSHJJ@M�ODQHK@JT�

X@MF�C@O@S�

LDMBHOS@J@M�

�DLO@S��DQI@��DQ§��

��~�X@MF�LDMB@JTO�L

DMBTBH�S@MF@M�CDMF@M�R@ATM~�L

DMFJNMRTLRH�L

@J@M@M�C@M�LHMTL

@M�RDG@S~�LDMFFTM@J@M�I@L

A@M�RDG@S~�LDL

AT@MF�R@LO@G�CH�SDL

O@S�R@L

O@G~�SHC@J�LDQNJNJ~�SHC@J�L

DMFJNMRTLRH��

����~�SHC@J�LDKTC@G�RDL

A@Q@MF�SDLO@S~�L

DLADQ@MS@R�IDMSHJ�MX@L

TJ�C@M�K@HM§K@HM�

¯�����CH��DL

O@S��LTL

�H�SDL

O@S�TLTL

��SDLO@S�HA@C@G~�O@R@Q~�ODQSNJN@M~�SDQL

HM@K~�CDQL

@F@�C@M�K@HM§K@HM�~�R@R@Q@M�OQHLDQ�G@QTR�L

DLOQ@JSHJJ@M�

ODQHK@JT�X@MF�C@O@S�LDMBHOS@J@M��DL

O@S��LTL

��DQ§����~�

X@MF�LDMB@JTO�L

DMBTBH�S@MF@M�CDMF@M�R@ATM~�LDMFFTM@J@M�

I@LA@M�RDG@S~�L

DLAT@MF�R@L

O@G�CH�SDLO@S�R@L

O@G~�SHC@J�LDQNJNJ~�SHC@J�L

DMFJNMRTLRH��

����~�SHC@J�LDKTC@G�CH�

RDLA@Q@MF�SDL

O@S~�LDL

ADQ@MS@R�IDMSHJ�MX@LTJ�C@M�K@HM§K@HM�

°�����CH�@RHKHS@R�

�DK@X@M@M��DRDG@S@M

�H�E@RHKHS@R�ODK@X@M@M�JDRDG@S@M��JKHMHJ~��TRJDRL

@R~�QTL@G�

R@JHS�C@M�K@HM§K@HM�~�R@R@Q@M�OQHLDQ�G@QTR�L

DLOQ@JSHJJ@M�

ODQHK@JT�X@MF�

C@O@S�LDMBHOS@J@M�

@RHKHS@R�ODK@X@M@M�

JDRDG@S@M��DQ§����~�X@MF�L

DMB@JTO�LDMBTBH�S@MF@M�CDMF@M�

R@ATM~�LDMFFTM@J@M�I@L

A@M�RDG@S~�LDL

AT@MF�R@LO@G�CH�

SDLO@S�R@L

O@G~�SHC@J�LDQNJNJ~�SHC@J�L

DMFJNMRTLRH��

����~�SHC@J�L

DKTC@G�CH�RDLA@Q@MF�SDL

O@S~�LDL

ADQ@MS@R�IDMSHJ�MX@L

TJ�C@M�K@HM§K@HM�

65Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

terdampak ekonom

i yang sulit untuk menyediakan m

akan sehat bagi keluarga term

asuk anak sekolah; dan ketiga, sebagai insentif bagi keluarga/anak untuk tetap sekolah. H

al ini penting dilakukan untuk mengurangi tingkat putus sekolah.

Apabila program pem

berian makan di sekolah akan diterapkan, sebaiknya

mem

perhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. M

emprioritaskan daerah-daerah yang raw

an pangan dan gizi (mengikuti

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 2020 yang diterbitkan oleh Badan Ketahanan Pangan, Kem

entan);

2. Apabila m

emungkinkan m

emprioritaskan pem

belian bahan pangan dari petani lokal, seperti sayuran, telur, ayam

, ikan dan buah-buahan segar;

3. M

emastikan m

akanan yang diberikan di sekolah mengandung gizi seim

bang sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah;

4. M

enerapkan protokol kesehatan dalam penyiapan m

akanan, termasuk prinsip

keamanan pangan;

5. M

emastikan kebersihan diri bagi penyedia m

akanan dan ketersediaan alat pelindung

seperti m

asker, sarung

tangan, tutup

kepala, celem

ek, serta

ketersediaan bahan pembersih dan desinfektan; dan

6. M

emastikan anak m

encuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum

dan setelah m

akan.

C. Indikator yang Harus D

ipantau

1. Peserta didik yang m

asih belajar dari rumah;

2. Tingkat kehadiran, stres, dan m

otivasi guru;

3. Pelaksanaan asesm

en peserta didik secara berkala;

4. Pelaksanaan

diferensiasi pengajaran,

model

diferensiasi pengajaran

yang digunakan guru; dan

5. Tren pem

belajaran berbagai kelompok peserta didik (langkah ini m

embutuhkan

data asesmen secara terperinci).

Idealnya, proses pemantauan didesain sedem

ikian rupa dan berbasiskan aplikasi agar perubahan pada tingkat satuan pendidikan dapat terlihat.

Page 71: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

64

6. G

uru sebaiknya mem

ilih praktik yang sesuai dengan kondisi yang ia hadapi. Lalu, lakukan evaluasi terhadap efektivitas m

etode diferensiasi pengajaran m

enggunakan instrumen asesm

en berkala;

7. Tunda pelatihan guru hingga kondisi m

ulai mem

baik. Pandemi m

emberi

tekanan lebih kepada guru. Ditam

bah motivasi dan kem

ampuan m

ereka yang secara um

um rendah. Pelatihan guru dapat kem

bali dilaksanakan saat kondisi secara um

um telah m

embaik;

8. Sadari bahw

a model pem

belajaran campuran (tatap m

uka dan jarak jauh) akan m

akin sering dilakukan di masa depan, khususnya di daerah padat penduduk.

Banyak peserta didik yang masih harus belajar dari rum

ah. Peserta didik yang tertular atau tinggal bersam

a orang dewasa yang tertular, serta gelom

bang penularan kedua, dapat m

enyebabkan peserta didik harus tetap berada di rum

ah. Banyak orang tua yang mungkin m

emilih untuk m

elarang anaknya ke luar rum

ah (termasuk ke sekolah);

9. Ke depan, perlu ada pengem

bangan sistem untuk pem

belajaran campuran.

Sistem tersebut dapat m

elibatkan orang tua hanya jika orang tua bersedia dan m

ampu m

emberikan dukungan;

10. Poin B nomor 9, Perlu adanya penerapan sistem

pembelajaran cam

piran (Blended Learning) baik secara on-line dan o$ -line.

11. Pantau dengan cermat kondisi guru dan peserta didik, terutam

a untuk mengenali

tanda-tanda adanya tekanan psikologis. Semakin lam

a sekolah ditutup, masalah

yang timbul bisa jadi lebih berat. D

i tingkat SMP dan SM

A, guru bimbingan

konseling dapat mem

impin upaya ini. D

i tingkat SD, pemerintah daerah dapat

menyediakan konselor yang m

elakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan rum

ah-rumah; dan

12. Pertimbangkan untuk m

enerapkan program pem

berian makan di sekolah.

Izinkan sekolah menggunakan sebagian dari dana BO

S untuk menyediakan

makanan bernutrisi bagi peserta didik di sekolah. Sekolah di perdesaan dapat

bekerja sama dengan kepala desa untuk m

enggunakan Dana D

esa, atau bekerja sam

a dengan program penyedia m

akanan milik pem

erintah lainnya. Program

ini sangat penting untuk mendukung pem

belajaran dan dapat mengurangi

dampak negatif dari tekanan ekonom

i.

Pemberian m

akan di sekolah penting di masa pandem

i COVID

-19, karena tiga alasan. Pertam

a, agar anak tetap sehat dan mem

iliki respons imunitas yang

cukup. Kedua, sebagai bagian dari jaring pengaman sosial khususnya bagi keluarga

57Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

+

A

MEM

BUDAYA

KAN

Perilaku Hidup Bersih dan SehatPHBS

ME

NC

UC

I TAN

GA

N

MIN

UM

AIR

YA

NG

CU

KU

P

RU

TIN

BE

RO

LAH

RA

GA

ISTIR

AH

AT

YA

NG

CU

KU

P

SAN

ITASI Y

AN

G B

AIK

ME

NJA

GA

KE

BE

RSIH

AN

ME

MB

UA

NG

SAM

PA

HP

AD

A T

EM

PA

TN

YA

MA

KA

N M

AK

AN

AN

SEIM

BA

NG

RU

MA

HTEM

PAT

UM

UM

SEKO

LAH

FAS

ILITAS

KES

EHATA

N

TEMP

AT KER

JA

Page 72: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

5863

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

secara perorangan. Apabila asesmen diagnostik tidak tersedia, guru dapat

menggunakan asesm

en untuk kelas yang lebih rendah, misalnya soal tes kelas 4

(empat) diujikan kepada peserta didik kelas 5 (lim

a);

3. Lanjutkan asesm

en low-stakes secara berkala sepanjang tahun ajaran. U

ntuk m

elacak perkembangan pem

belajaran, peserta didik harus menjalani asesm

en low

-stakes secara berkala. Siklus asesmen sebaiknya pendek di aw

al, misalnya,

setiap dua minggu sekali. Sedapat m

ungkin, gunakan instrumen asesm

en yang dapat dibandingkan dari w

aktu ke waktu;

4. Tekankan

pada upaya

menciptakan

kemajuan

dalam

pembelajaran

(berdasarkan titik awal kem

ampuan peserta didik, bukan berdasarkan standar

kurikulum).

Fokuslah pada

perbaikan kem

ampuan

literasi dan

numerasi.

Penilaian perkembangan peserta didik hendaknya tidak m

engacu kepada standar kurikulum

, melainkan peningkatan dari tingkat pem

belajaran peserta didik saat baseline. Ketika m

enyusun rencana untuk mem

ulihkan penurunan kem

ampuan peserta didik, ingatlah bahw

a menetapkan target yang terlalu

tinggi dapat menim

bulkan tekanan baru pada guru dan peserta didik;

5. Sediakan seperangkat alat (tool kit) yang dapat langsung digunakan oleh guru dalam

mem

praktikkan diferensiasi pengajaran. Pengalaman peserta didik

belajar dari rumah bisa jadi berbeda-beda sehingga penurunan kem

ampuan

peserta didik dalam satu kelas bisa sangat bervariasi. D

iferensiasi pengajaran harus diperhatikan. Peserta didik perlu m

endapat pengajaran sesuai dengan tingkat pem

belajarannya saat ini. Pedoman pengajaran sebaiknya m

encakup praktik-praktik sederhana yang langsung dapat diadopsi guru;

Page 73: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

62

Lingkungan berikutnya adalah sekolah. Guru sebagai lingkungan paling dekat

di luar orang tua berperan penting dalam m

enjaga psikososial peserta didik. Kehadiran guru yang aktif m

enyapa—baik daring atau luring—

akan mem

buat peserta didik m

erasa terus diperhatikan. Guru harus terus m

enjalankan perannya secara profesional, personal dan sosial. D

i sini guru dituntut untuk adaptif dalam

mengantarkan m

ateri edukasi dan stimulasi terhadap peserta didik dengan

mem

anfaatkan teknologi.

Dukungan psikososial untuk peserta didik selanjutnya adalah dari m

asyarakat. Seiring akses inform

asi yang mudah, m

asyarakat luas mem

iliki peran untuk m

enyebarkan informasi posistif terkait CO

VID-19. Inform

asi yang salah turut m

empengaruhi psikologis orang tua dan/atau pengasuh, sehingga dapt berdam

pak pada pola pengasuhan anak yang berada di usia sekolah.

Peran berikutnya diemban oleh Pem

erintah sebagai otoritas pembuat kebijakan

terkait penanganan dampak psikososial akibat pandem

i COVID

-19. Dalam

hal ini, Kem

enterian Kesehatan Republik Indonesia telah meluncurkan Pedom

an D

ukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada CO

VID-19, yang dapat diunduh

di lam

an https://covid19.kem

kes.go.id/protokol-covid-19/pedoman-dukungan-

kesehatan-jiwa-dan-psikososial-pada-pandem

i-covid-19.

Adanya sinergi yang baik dari orang tua, guru, masyarakat, dan pem

erintah, diharapkan dapat m

eminim

alkan dampak Pandem

i COVID

-19, sekaligus menjaga

dan mengem

bangkan aspek psikososial bagi peserta didik, terutama yang berada

di jenjang PAUD

.

B. Pemulihan Pem

belajaran untuk Peserta Didik

Ada banyak referensi tentang tata cara mem

ulihkan penurunan kemam

puan peserta didik akibat learning loss dan literacy loss selam

a Pandemi CO

VID-19. Satu

di antaranya adalah buku “Mem

ulihkan Penurunan Kemam

puan Peserta Didik saat

Sekolah di Indonesia Dibuka Kem

bali”, terbitan Smeru Reseacrh Institute. Berikut ini

langkah-langkahnya:

1. Adakan pertem

uan dengan orang tua peserta didik untuk mem

berikan penjelasan tentang rencana m

embuka kem

bali sekolah. Jika pertemuan dalam

kelom

pok kecil dianggap terlalu berisiko, pertemuan dapat dilakukan secara

daring atau kunjungan dari rumah ke rum

ah;

2. Lakukan asesm

en pembelajaran pada sem

ua peserta didik saat masuk sekolah

kembali. Sekolah dapat m

elakukan asesmen diagnostik berbasis aplikasi

atau komputer untuk peserta didik kelas 4 ke atas. U

ntuk peserta didik kelas 4 ke baw

ah, guru perlu melakukan asesm

en literasi dan numerasi dasar

59Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

PEMULIH

AN

PEM

BELAJA

RAN

BAB IV

Telah

disinggung pada

BAB sebelum

nya bahw

a Pandem

i CO

VID-19

telah m

enyebabkan learning lost dan literacy lost kepada peserta didik. Karena itu, perlu dilakukan sejum

lah upaya pemulihan pem

belajaran kepada peserta didik.

Di sisi lain, CO

VID-19 tidak hanya berdam

pak pada kesehatan ! sik manusia, tapi

juga berisiko terhadap kesehatan jiwa dan psikososialnya. M

engingat hal ini, maka

pada BAB IV ini akan diulas tentang langkah-langkah pemulihan pem

belajaran, baik yang m

enyentuh aspek afektif maupun aspek kognitif w

arga satuan pendidikan, terutam

a peserta didik.

A. D

ukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial

Secara um

um,

manusia

yang berada

dalam situasi Pandem

i COVID

-19, baik yang terdam

pak secara langsung atau tidak, akan m

erasakan:

1. Takut jatuh sakit dan m

eninggal;

2. Tidak m

au datang ke fasilitas layanan kesehatan

karena takut

tertular saat

dirawat;

3. Takut

kehilangan m

ata pencaharian,

tidak dapat bekerja selama isolasi, dan

dikeluarkan dari pekerjaanya;

4. Takut

diasingkan m

asyarakat/dikarantina karena

dikait-kaitkan dengan

penyakit (seperti rasisme terhadap orang yang berasal atau dianggap berasal

dari tempat-tem

pat terdampak);

5. M

erasa tidak berdaya untuk melindungi dan/atau takut kehilangan orang-orang

terkasih karena virus yang menyebar;

6. Takut terpisah dari orang-orang terkasih dan pengasuh karena aturan karantina;

7. M

enolak untuk mengurusi anak kecil yang sendirian atau terpisah, penyandang

Page 74: PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Panduan Aman

Pembelajaran Tatap M

uka Terbatas

60

disabilitas atau orang berusia lanjut karena takut infeksi, karena orang tuanya atau pengasuhnya dikarantina;

8. M

erasa tidak berdaya, bosan, kesepian dan depresi selagi diisolasi; dan

9. Takut m

engalami pengalam

an wabah sebelum

nya.

Rasa takut, kekhawatiran yang m

endalam dan faktor penyebab tekanan yang

terus ada di masyarakat selam

a wabah CO

VID-19 tersebut, dapat m

enyebabkan konsekuensi jangka panjang kepada w

arga satuan pendidikan dan keluarganya, seperti:

1. M

elemahnya hubungan sosial, dinam

ika lokal dan ekonomi;

2. Stigm

a terhadap pasien yang selamat sehingga ditolak m

asyarakat;

3. Kem

ungkinan timbulnya am

arah dan permusuhan terhadap pem

erintah dan tenaga garis depan;

4. Kem

ungkinan rasa-ragu atas informasi dari pem

erintah dan otoritas lain; dan

5. Kem

ungkinan kambuhnya gangguan kesehatan jiw

a dengan penyalahgunaan obat-obatan, dan akibat-akibat negatif lain karena orang m

enghindari fasilitas kesehatan atau tidak dapat m

enjangkau tenaga kesehatan.

Mengingat potensi kerugian tersebut, m

aka warga satuan pendidikan yang

terdampak CO

VID-19 secara langsung m

aupun tidak langsung, perlu mem

peroleh D

ukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (D

KJPS).

Secara global istilah DKJPS atau M

ental Health and Psychososcial Support (M

HPSS) digunakan dalam

Panduan Inter Agency Standing Comm

ittee (IASC) dalam

Situasi Kedaruratan, yang berarti dukungan jenis apa pun dari luar atau lokal yang bertujuan m

elindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/atau

mencegah serta m

enangani kondisi kesehatan jiwa dan psikososial. D

KJPS dipakai berbagai pihak untuk m

erespons kondisi kedaruratan maupun bencana, salah

satunya pandemi CO

VID-19.

DKJPS m

engintegrasikan pendekatan biologis, psikologis, dan sosiokultural di bidang kesehatan, sosial, pendidikan dan kom

unitas, serta untuk menekankan

perlunya pendekatan-pendekatan yang beragam dan saling m

elengkapi dari berbagai profesi dalam

mem

berikan dukungan yang sesuai.

DKJPS

dalam

Situasi Kedaruratan

mengedepankan

berbagai tingkatan

intervensi agar

diintegrasikan dalam

kegiatan

respons pandem

i. Tingkatan-tingkatan

ini disesuaikan

dengan spektrum

kebutuhan

kesehatan jiw

a dan

61Panduan Am

an Pem

belajaran Tatap Muka Terbatas

psikososial dan digambarkan dalam

piramida intervensi (gam

bar 4.1), mulai dari

mem

pertimbangkan aspek sosial dan budaya dalam

layanan-layanan dasar, hingga m

emberikan layanan spesialis untuk orang-orang dengan m

asalah kesehatan jiwa

dan psikososial yang lebih berat.

Gam

bar 4. 1 Piramida Intervensi D

ukungan Kesehatan Jiwa

dan Psikososial (IASC, 2020)

Sumber: Pedom

an Dukungan Kesehatan Jiw

a dan Psikososial pada Pandemi CO

VID-19, Kem

enterian Kesehatan RI

Prinsip-prinsip utamanya adalah jangan m

enyakiti, menjunjung hak asasi

manusia dan kesetaraan, m

enggunakan pendekatan partisipatif, meningkatkan

sumber daya dan kapasitas yang sudah ada, m

enjalankan intervensi berlapis, dan m

enjalankan tugas dengan sistem dukungan terintegrasi.

DKJPS untuk Peserta D

idik

Dalam

kondisi Pandemi CO

VID-19, orang tua tidak boleh stres terlebih dahulu

sehingga mereka bisa m

emenuhi hak-hak pengasuhan anaknya yang berada di

usia sekolah, terutama di jenjang PAU

D. Kreativitas orang tua dalam berinteraksi

juga mem

pengaruhi mental anak-anak untuk tetap ceria dan bersedia bergaul

dengan orang-orang di sekitarnya. Orangtua juga didorong untuk m

enggunakan kata-kata positif dalam

menjelaskan situasi terkait pandem

i, sehingga anak tidak m

erasa stres karena tidak aman.