24
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI (STANDAR DIKTI) OLEH PERGURUAN TINGGI Oleh: Tim Pengembang SPMI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu Agustus 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI (STANDAR DIKTI) … · PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI (STANDAR DIKTI) OLEH PERGURUAN TINGGI Oleh: Tim Pengembang SPMI ... Standar kompetensi

  • Upload
    others

  • View
    61

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI

(STANDAR DIKTI) OLEH PERGURUAN

TINGGIOleh:Tim Pengembang SPMI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan MutuAgustus 2017

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Turunan

• Standar turunan adalah standar-standar yang ditetapkan secara lebih spesifik pada level yang lebih rendah untuk menjamin terpenuhinya standar induk pada level yang lebih tinggi (lebih luas)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Induk Standar Turunan

- Standar penilaian pembelajaran - Standar penyelenggaraan ujian tulis- Standar penyelengaraan ujian praktek- Standar pelaksanaan ujian skripsi

- Standar proses pembelajaran - Standar penyelenggaraan perkuliahan- Standar penyelenggaraan praktikum- Standar penyelenggaraan field trip

Rumusan Standar Pendidikan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan:

a. Standar kompetensi lulusan

b. Standar isi pembelajaran

c. Standar proses pembelajaran

d. Standar penilaian pembelajaran

e. Standar dosen dan tenaga kependidikan

f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran

g. Standar pengelolaan pembelajaran

h. Standar pembiayaan pembelajaran.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Kompetensi Lulusan

digunakan sebagai acuan utama pengem-bangan

Standar isi pembelajaran, Standar proses pembelajaran, Standar

penilaian pembelajaran,Standar dosen dan tenaga

kependidikan, Standar sarana dan prasarana pembelajaran, Standar

pengelolaan pembelajaran, dan Standar pembiayaan pembelajaran

Permenristekdikti 44 2015 tentang SN Dikti Pasal 5

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan

Sikap

Pengetahuan

Ketrampilan

KetrampilanKhusus

KetrampilanUmum

disusun oleh:a.forum program studi sejenis atau nama lain yang setara; ataub.pengelola program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis.

Tercantum dalam Lampiran Permenristekdikti 44 tahun 2015 (dapat ditambah oleh perguruan tinggi)

Tercantum dalam LampiranPermenristekdikti 44 tahun 2015(dapat ditambah oleh perguruan tinggi)

Pasal 7

Ketentuan Peralihan

Diusulkan ke Direktur Jenderal Belmawa, dikaji dan ditetapkanMenristekdikti sebagai rujukan program studi sejenis.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Biro Hukor Kemristekdikti, 2016

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Proses Pembelajaran

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SN DIKTI

Pasal 12 ayat (1):

Perencanaan proses pembelajaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat(2) huruf b disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain.

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusunrencana pembelajaran semester (RPS) selambat-lambatnya satu bulan sebelum perkuliahan dimulaidengan melibatkan sejawat dengan keahlian yangrelevan, dan disoasialisasikan di absensi berita acaraperkuliahan

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Penilaian Pembelajaran

SN DIKTI

Pasal 25 ayat 1:Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Mahasiswa program studi sarjana farmasi diSTTIF dinyatakan lulus, harus telahmenempuh seluruh beban belajar yangditetapkan dan memiliki capaianpembelajaran lulusan yang ditargetkan olehprogram studi S1 Farmasi STTIF denganindeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besaratau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Penilaian Pembelajaran

SN DIKTI

Pasal 25 ayat 1:

Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Mahasiswa program sarjana farmasi STTIF Bogor dinyatakan lulus apabila telahmenempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaranlulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK)lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).

Kelulusan mahasiswa dari program sarjana farmasi dapat diberikan predikatmemuaskan, sangat memuaskan, atau pujian dengan kriteria:

a.mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai indeksprestasi kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam) sampai dengan 3,00 (tiga koma nolnol);

b.b. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapaiindeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga komalima nol); atau

c.c. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai indeksprestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma lima nol).

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Dosen

SN DIKTI

Pasal 27 ayat 8:Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi.

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Dosen prodi S1 Farmasi wajib memiliki kualifikasiakademik dan kompetensi pendidik, sehat jasmanidan rohani, serta memiliki kemampuan untukmenyelenggarakan pendidikan dalam rangkapemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademikpaling rendah lulusan magister atau magister terapanyang relevan dengan program studi danmenghasilkan minimal 1 publikasi ilmiah padajurnal nasional terakreditasi dalam satu tahun

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SN Dikti

Pasal 26 (4)Dosen program diploma satu dan program diploma dua harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan palingrendah setara dengan jenjang 6 (enam)KKNI).

Standar Dikti sesuai orientasi pendidikan PT

Dosen program diploma satu dan program diploma dua harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dengan pengalaman kerja industri sekurang-kurangnya tiga tahun, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI) serta memiliki sertifikat kompetensi yang relevan.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Dosen

S2

S1

S3

1

2

3

4

5

7

8

9

6

D I

D III

D II

D IV

S2 (Terapan)

S3 (Terapan) Spesialis

Profesi

SMK SMA

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Tenaga Kependidikan

SN DIKTI

Pasal 30 ayat 3:

Tenaga administrasi wajib memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat.

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendahlulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuaidengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya kecuali tenagaadministrasi memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atausederajat.

Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memilikisertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 32 ayat 1:Standar sarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:a.perabot;b.peralatan pendidikan;c.media pendidikan;d.buku, buku elektronik, dan repositori;e.sarana teknologi informasi dan komunikasi;f.instrumentasi eksperimen;g.sarana olahraga;h.sarana berkesenian;i.sarana fasilitas umum;j.bahan habis pakai; dank.sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.

Prodi S1 Farmasi wajib memiliki sarana pembelajaran yangmencakup: perabot, peralatan pembelajaran, mediapembelajaran, buku dan sumber belajar, serta bahan habispakai sudah tersedia pada tahun 2019.

Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkanrasio penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metodedan bentuk pembelajaran, serta menjamin terselenggaranyaproses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

SN DIKTI

Pasal 32 ayat 1:Standar sarana pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:a.perabot;b.peralatan pendidikan;c.media pendidikan;d.buku, buku elektronik, dan repositori;e.sarana teknologi informasi dankomunikasi;f.instrumentasi eksperimen;g.sarana olahraga;h.sarana berkesenian;i.sarana fasilitas umum;j.bahan habis pakai; dank.sarana pemeliharaan, keselamatan, dankeamanan.

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Standar sarana pembelajaran S1 Farmasi STTIF sebagaimana paling sedikit terdiri atas:a. perabot,b. peralatan pendidikan,c. media pendidikan,d. buku, buku elektronik, dan repositori;e. sarana teknologi informasi dan komunikasi;f. instrumentasi eksperimen;g. sarana olahraga;h. sarana berkesenian;i. sarana fasilitas umum;j. bahan habis pakai; dank. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.

Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan saranasesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta menjaminterselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

SN DIKTI

Pasal 33 ayat 1:Standar prasarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:a. lahan;b. ruang kelas;c. perpustakaan;d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi;e. tempat berolahraga;f. ruang untuk berkesenian;g. ruang unit kegiatan mahasiswa;h. ruang pimpinan perguruan tinggi;i. ruang dosen;j. ruang tata usaha; dank. fasilitas umum.

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

1. Standar prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:a. Lahan yang berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses pembelajarandengan total luas minimum 10.000 meter persegi;b. ruang kelas yang dapat menampung maksimum 40 mahasiswa dengan luas minimum 1,5 m2/mahasiswa dan total tidak kurang dari 20 m2 serta dilengkapi alat pendingin ruangan (AC), papan tulis, lcd viewer, listrik, akses Internet;c. perpustakaan dengan luas minimal 1,5 m2/orang pengunjung;d. laboratorium/unit produksi sesuai dengan kurikulum dan jumlah pemakaian yang direncanakan serta kebutuhan dan pemanfaatan ruang;e. tempat berolahraga; f. ruang untuk berkesenian mampu menampung jumlah mahasiswa untuk latihan dan melakukan pentas seni;g. ruang unit kegiatan mahasiswa memenuhi rencana dan jenis kegiatan mahasiswa (teater, seni tari, ruang senat mahasiswa);h. ruang pimpinan perguruan tinggi dengan minimum luas12 (dua belas) m2 per orang, dilengkapi dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, peralatan kantor, peralatan komunikasi, peralatanpenunjang sistem informasi mutu pendidikan;i. ruang dosen tetap yang dapat menjaga privasi harus disediakan dengan luas minimum 4 (empat) m2 per dosen,dilengkapi dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, dan aksesinformasi dan komunikasi.; j. Ruang tata usahak. fasilitas umum yang meliputi: jalan; air; listrik; jaringan komunikasi suara; dan data.

2. Bangunan kampus harus memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara.

3 Bangunan kampus harus memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun limbah khusus, apabila diperlukan.

4 Prasarana harus dipelihara secara berkala dan berkesinambungansehingga dapat digunakan sesuai masa pakai,

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Pengelolaan Pembelajaran

SN DIKTI

Pasal 39, ayat 3: Perguruan tinggi wajib :

a. Menyusun

kebijakan, rencana strategis,

dan operasional terkait dengan

pembelajaran yang dapat

diakses oleh sivitas akademika

dan pemangku kepentingan,

serta dapat dijadikan pedoman

bagi program studi dalam

melaksanakan program

pembelajaran;

STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

• Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, danrencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapatdiakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, sertadijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan programpembelajaran sehingga dapat menghasilkan program pembelajaranyang berdaya saing nasional.

• Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, danrencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapatdiakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, sertadijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan programpembelajaran sehingga dapat menghasilkan program pembelajaranyang berdaya saing internasional.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Pembiayaan Pembelajaran

Permenristekdikti No 44/2015 Standar Pembiayaan Pembelajaran, pasal 41Perguruan tinggi wajib:a. mempunyai sistem pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program studi;

• Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan

sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dengan

sistem komputerisasi untuk mencatat setiap

transaksi keuangan secara tepat sampai pada

satuan program studi;

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Permenristekdikti No 44/2015

Standar Pengelolaan Pembelajaran Pasal 39,

ayat 2 program studi wajib :

a. melakukan penyusunan

kurikulum dan rencana

pembelajaran dalam setiap

mata kuliah;

Ka Prodi melakukan penyusunan kurikulum dan

rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah pada setiap

semester sesuai dengan KKNI level 8, serta

mempertimbangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI) bidang farmasi, Profesi Pekerjaan dan

Kebutuhan pengguna lulusan.

Rencana Isi Pembelajaran dalam Kurikulum diuraikan dalam

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang disusun

berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan memuat

perencanaan pembelajaran, pencapaian pembelajaran,

metode pembelajaran dan penilaian, serta referensi pustaka

yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

kemajuan teknologi terkini dan masa depan.

Program Studi S1 Farmasi pada tiap semester ganjil/genap

ataupun semester antara jika diperlukan menawarkan mata

kuliah sesuai dengan Kurikulum yang berlaku dan ketentuan

dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Ka Prodi harus melakukan

penyusunan kurikulum dan

rencana pembelajaran

dalam setiap mata kuliah

(SASARAN MUTU)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR

Rektor harus menetapkan capaian pembelajaran lulusan Univ

Sangkuriang berdasarkan usulan capaian pembelajaran dari

Fakultas dengan memperhatikan telah dimasukannya visi

universitas dan ciri kekhasan Univ Sangkuriang pada setiap

adanya perubahan kurikulum

Dekan harus mengusulkan capaian pembelajaran lulusan di

lingkungan fakultasnya berdasarkan usulan capaian

pembelajaran dari program studi dengan memperhatikan telah

dimasukannya visi universitas, visi fakultas, ciri kekhasan Univ

Sangkuriang dan fakultas setiap adanya perubahan kurikulum

KaProdi harus menyusun capaian pembelajaran lulusan di

lingkungannya dengan memperhatikan kebutuhan Kemampuan

Kerja, Kewenangan dan Tanggung Jawab (Manejerial), Sikap

dan Tata Nilai, Pengetahuan Umum dan Keterampilan Khusus,

dengan memperhatikan telah dimasukannya visi universitas,

visi fakultas, visi program studi, ciri kekhasan Univ

Sangkuriang , fakultas dan program studi pada setiap

perubahan kurikulum.

1. Terdapat SK Rektor Univ

Sangkuriang tentang penetapan

Capaian Pembelajaran Program

Studi.

2. Terdapat usulan capaian

pembelajaran program studi dari

Dekan.

3. Terdapat rumusan capaian

pembelajaran program studi.

SIKAP ContoSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Lulusan Program Studi Ilmu Silat harus :

Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu

menunjukkan sikap religius pada akhir masa studi

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas

berdasarkan agama,moral,dan etika pada akhir masa studi

Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban

berdasarkan Pancasila pada akhir masa studi

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain

pada akhir masa studi

Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian

terhadap masyarakat dan lingkungan pada akhir masa studi

Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara pada akhir masa studi

Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik pada akhir

masa studi

Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di

bidang keahliannya secara mandiri pada akhir masa studi

Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan

kewirausahaan pada akhir masa studi

h

INDIKATOR

• Mahasiswa terlihat menjalankan ibadah di masing-masing

tempat ibadahnya secara konsisten ditunjukan dengan bukti hasil

kuesioner dari temannya.

Mahasiswa menunjukan sikap religius yang tercermin dari cara

berpakaian, cara bertegur sapa, ditunjukan dengan bukti hasil kuesioner

dari temannya.

Mahasiswa menunjukan sikap toleransi dan berkeinginan untuk saling

membantu tanpa memperlihatkan unsur SARA

Mahasiswa menunjukan keterlibatan dalam kerja sama baik di dalam

maupun di luar kampus.

Mahasiswa menunjukkan sikap cinta tanah air dan tidak terlibat dalam

organisasi yang tidak mengakui NKRI

Mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah (skripsi, papper)

memperlihatkan tidak melakukan plagiat, dan tidak bertendensi terhadap

SARA.

Mahasiswa menunjukan tidak melanggar aturan baik di dalam

maupun di luar kampus.

Mahasiswa menunjukan sikap disiplin dan bertanggungjawab dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang sudah ditetapkan sesuai

dengan profesi dan bidang keahliannya

Mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dan tugas-tugas lainnya,

memerlihatkan keuletan, kemandirian dan kreativitasnya

Terima Kasih

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi