7
PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu dikaitkan dengan ukuran tubuh manusia. Penerapan ukuran ini juga berlaku pada benda lain. Terdapat sembilan shot size (ukuran gambar) : 2.1.1. Extreme Long Shot (ELS). Ukuran gambar ELS merupakan kekuatan yang ingin menetapkan suatu (peristiwa, pemandangan) yang sangat jauh, panjang dan luas berdimensi lebar. ELS biasa digunakan untuk komposisi gambar indah pada sebuah panorama. Extreme Long Shot 2.1.2. Very Long Shot (VLS) Gambar-gambar opening scene atau bridging scene dimana pemirsa divisualkan adegan kolosal, kota metropolitan dll. Posisi kamera diletakkan beragam seperti top angle dari helikopter, menggunakan crane atau jimmy jib. Hindarilah shooting VLS menggunakan hand held atau kamera di panggul bahu, karena akan kehilangan arah dan gambar akan goyang atau tidak fokus.

pengambilan gambar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengambilan gambar

Citation preview

  • PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

    Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran,

    angle kamera dan pergerakan kamera.

    2.1. UKURAN GAMBAR

    Ukuran pengambilan gambar selalu dikaitkan dengan ukuran tubuh manusia. Penerapan

    ukuran ini juga berlaku pada benda lain. Terdapat sembilan shot size (ukuran gambar) :

    2.1.1. Extreme Long Shot (ELS).

    Ukuran gambar ELS merupakan kekuatan yang ingin menetapkan suatu (peristiwa,

    pemandangan) yang sangat jauh, panjang dan luas berdimensi lebar. ELS biasa

    digunakan untuk komposisi gambar indah pada sebuah panorama.

    Extreme Long Shot

    2.1.2. Very Long Shot (VLS)

    Gambar-gambar opening scene atau bridging scene dimana pemirsa divisualkan adegan

    kolosal, kota metropolitan dll. Posisi kamera diletakkan beragam seperti top angle dari

    helikopter, menggunakan crane atau jimmy jib. Hindarilah shooting VLS menggunakan

    hand held atau kamera di panggul bahu, karena akan kehilangan arah dan gambar akan

    goyang atau tidak fokus.

  • Very Long Shot

    2.1.3. Long Shot (LS)

    Keseluruhan gambaran dari pokok materi dilihat dari kepala ke kaki atau gambar

    manusia seutuhnya. LS dikenal sebagai landscape format yang mengantarkan mata

    penonton kepada keluasan suatu suasana dan objek.

    Long shot

    2.1.4. Medium Long Shot (MLS)

    Memotong pokok materi dari lutut sampai puncak kepala pokok materi. Medium long

    shot sering dipakai untuk memperkaya keindahan gambar.

  • Medium long shot

    2.1.5. Medium Shot (MS)

    Gambar diambil dari pinggul pokok materi sampai kepala. Ukuran MS biasa digunakan

    sebagai komposisi gambar terbaik untuk wawancara. Dimana pemirsa dapat melihat

    dengan jelas ekspresi dan emosi dari wawancara yang sedang berlangsung.

    Medium shot

  • 2.1.6. Middle Close Up (MCU)

    Dari dada pokok materi sampai puncak kepala. MCU dapat dikategorikan sebagai

    komposisi potret setengah badan dengan keleluasaan back ground yang masih bisa

    dinikmati. MCU memperdalam gambar dengan menunjukkan profil dari objek yang

    direkam.

    Middle close up

    2.1.7. Close Up (CU)

    Meliput wajah secara keseluruhan dari pokok materi. Objek menjadi titik perhatian

    utama dalam pengambilan gambar dan latar belakang hanya terlihat sedikit. CU focus

    kepada wajah, digunakan sebagai komposisi yang paling baik untuk menggambarkan

    emosi atau reaksi seseorang. CU selalu bagus pada wajah marah, kesal, senang, sedih,

    kagum dll. Terhadap benda pun demikian, karena mampu mengeksplorasi daya tarik

    tersembunyi.

  • Close up

    2.1.8. Big Close Up (BCU)

    Lebih tajam dari CU, yang mampu mengungkapkan kedalaman pandangan mata,

    kebencian raut muka, dan emosional wajah. Tanpa intonasi/narasi BCU sudah bisa

    mewujudkan arti reaksi spontanitas atau refleks seseorang. BCU juga dapat digunakan

    untuk objek berupa benda wayang, asap rokok, ataupun makanan.

    Big close up

    2.1.9. Extreme Close Up (ECU)

    Kekuatan ECU pada kedekatan dan ketajaman yang hanya focus pada satu objek. Paling

    sering digunakan untuk memperhebat emosi dari suatu pertunjukan music atau situasi

    dramatis. Kelemahan ECU sulit menciptakan depth of field, karena jarak objek dan

    jangkauan lensa kamera terlalu dekat. Misalnya ketika focus pada mata, maka gambar di

    sekitarnya menjadi soft atau tidak focus.

  • Extreme close up

    2.2. CAMERA ANGLE

    Camera angle merupkan cara meletakkan lensa kamera pada sudut pandang

    pengambilan gambar yang tepat. Camera angle bertujuan untuk membentuk kedalaman

    gambar/ dimensi dan menentukan titik pandang penonton dalam menyaksikan suatu adegan

    serta membangun kesan psikologis gambar. Beberapa camera angle diantaranya :

    2.2.1. High angle (HA)

    Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di atas objek /garis mata orang.

    Kesan psikologis yang ingin disampaikan objek tampak seperti tertekan.

    High angle

  • 2.2.2. Eye level (normal)

    Tinggi kamera sejajar dengan garis mata objek yang dituju. Kesan psikologis yang ingin

    disajikan adalah kewajaran, kesetaraan atau sederajat.

    Eye level

    2.2.3. Low angle (LA)

    Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di bawah objek atau di bawah

    garis mata orang. Kesan psikologis yang ingin disajikan adalah objek tampak berwibawa.

    Low angle

    Tugas :

    Buatlah foto dengan berbagai ukuran dalam berbagai angle kamera !