Upload
lethuan
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH ASAM SITRAT TERHADAP INDEKS BROWNING, KANDUNGAN
KARBOHIDRAT TERLARUT TOTAL, DAN AKTIFITAS ENZIM
DEHIDROGENASE PADA BUAH PIR YALI
(Pyrus bretschneideri Rehd.)
(Skripsi)
Oleh
Catur Wulandari
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
PENGARUH ASAM SITRAT TERHADAP INDEKS BROWNING, KANDUNGAN
KARBOHIDRAT TERLARUT TOTAL, DAN AKTIFITAS ENZIM
DEHIDROGENASE PADA BUAH PIR YALI
(Pyrus bretschneideri Rehd.)
OLEH
Catur Wulandari
ABSTRAK
Pengaruh asam sitrat terhadap indeks browning, kandungan karbohidrat terlarut total, dan
aktifitas enzim dehidrogenase buah pir var. Yali diteliti pada bulan November 2015 di
Laboratorium Biologi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan alam,
Universitas Lampung. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan
asam sitrat sebagai faktor utama dengan enam taraf konsentrasi : 0,00 % b/v ( kontrol ) ;
0025 % b/v ; 0050 % b/v ; 0075 % b/v ; 0100% b/v ; dan 0.125% b/v. Indeks browning
ditentukan dengan mengukur absorbansi ekstrak buah Pir Yali pada panjang gelombang
420 nm. Kandungan karbohidrat terlarut total ditentukan dengan metode fenol sulfur
sedangkan pendugaan aktivitas enzim dehidrogenase dengan metode methylene blue.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam sitrat menurunkan indeks browning signifikan
14%-55%. Ada hubungan negatif yang kuat antara konsentrasi asam sitratdengan indeks
browning ( y = -2.1646x + 0.5596 R2 = 0.931). Sebaliknya, asam sitrat meningkatkan
secara signifikan kandungan karbohidrat terlarut total 30% - 49%. Selain itu, aktivitas
enzim dehidrogenase tidak dipengaruhi oleh asam sitrat. Kegiatan enzim dehidrogenase
relatif konstan pada seluruh konsentrasi asam sitrat. Dapat disimpulkan bahwa asam sitrat
mampu menurunkan indeks browning buah pir Yali tetapi meningkatkan jumlah kandungan
karbohidrat terlarut total, dan tidak mempengaruhi aktivitas enzim dehidrogenase.
Penurunan indeks browning mungkin mempengaruhi proses metabolisme lainnya seperti
respirasi dan aktifitas enzim α amilase.
Kata kunci : Asam sitrat, browning, karbohidrat terlarut total, enzim dehidrogenase, Buah
pir Yali
PENGARUH ASAM SITRAT TERHADAP INDEKS BROWNING, KANDUNGAN
KARBOHIDRAT TERLARUT TOTAL, DAN AKTIFITAS ENZIM
DEHIDROGENASE PADA BUAH PIR YALI
(Pyrus bretschneideri Rehd.)
Oleh
Catur Wulandari
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Catur Wulandari anak keempat dari lima bersaudara oleh
pasangan Bapak Tugiyo dan Ibu Purwati Ningsih yang
dilahir di Bandar Lampung pada tanggal 23 Oktober 1994.
Penulis mengawali pendidikannya dari Taman Kanak-kanak
Sriwijaya pada tahun 1998. Dilanjutkan dengan pendidikan
Sekolah DasarNegeri 1 Sukarame di Tahun 1999. Setelah
menamatkan pendidikan dasarnya penulis melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 31
Bandar Lampung pada tahun 2005 dan Sekolah Menengah Atas SMA Gajah Mada
Bandar Lampung tahun 2008. Penulis diterima di Universitas Lampung pada tahun
2012 di Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Biologi.
Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah menjadi asisten Praktikum Biologi Umum
Jurusan Agroteknologi. Selain itu penulis selama kuliah aktif dalam berorganisasi dan
pernah menjadi anggota Bidang Danus (Dana dan Usaha) di HIMBIO (Himpunan
Mahasiswa Biologi) FMIPA UNILA.
Pada tahun 2015 penulis melaksanakan Kerja Praktik di Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Lampung selama 40 hari dengan judul “Studi Teknik Perbanyakan Kakao
Secara Generatif di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung”.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur Kepada Allah SWT
Kupersembahkan karya kecilku ini kepada :
Ibu dan Bapak yang menjadi penyemangat hidupku, yang selalu
memanjatkan doa disetiap sujudnya untuk keberhasilanku
Kakak, adik, keponakan tersayang dan seluruh keluargaku yang selalu
memberikan semangat dan dukungan di setiap langkahku untuk
menyelesaikan studiku
Bapak Ibu Dosen yang telah memberikan Ilmu dengan tulus ikhlas,
Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung menemani saat duka maupun
duka,
Dan Almamaterkuter cinta
Universitas Lampung
SANWACANA
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Asam Sitrat Terhadap
Indeks Browning, Kandungan Karbohidrat Terlarut Total, dan Aktifitas Enzim
Dehidrogenase Pada Buah Pir (Pyrus bretschneideri Rehd.)”.
Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc., selaku Pembimbing Utama atas segala kesabaran
dalam memberikan bimbingan, saran, dan semangat selama penulis
melaksanakan penelitian hingga menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Dra. Tundjung T. Handayani, M.S., selaku pembimbing kedua atas segals
bimbingan, saran, dan semangat selama penulis melaksanakan penelitian hingga
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Martha L.Lande. M.P., selaku Pembahas atas segala bimbingan, saran,
kritik, selama penulis melaksanakan penelitian hingga menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. G.Nugroho Susanto, M.Sc., selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan semangat arahan selama masa studi.
5. Prof. Warsito.S.Si., DEA., Ph.D., Selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
6. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku ketua jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
7. Bapak Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas ilmu yang telah diberikan
selam masa studi.
8. Terimakasih yang tak terhingga kepada orangtuaku Bapak, Ibu yang memberikan
dukungan selama ini.
9. Kakak-kakakku, adik, keponakan dan keluarga yang memberikan doa dan
motivasi selama ini.
10. Teman terbaik selama ini mas imam atas doa, motivasi, bantuan dan semangat
yang diberikan.
11. Sahabat-sahabatku Merli Haryanti, Rovita Sari, Nani Saputri, Vina Aprilia,
Rubbianti, Nike Sinaga, Linda Oktaviani, Afrisa Herni, terimakasih persahabatan
yang terjalin selama ini.
12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 Biologi yang penulis sayangi
terimakasih atas kekeluargaan yang terjalin selama ini sukses selalu untuk kita
semua.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan-kebaikan yang telah
kalian berikan dan semoga karya ini dapat membantu dan berguna bagi yang
membutuhkan.
Bandar Lampung, April 2016
Penulis
Catur Wulandari
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vi
I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang dan Masalah ................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 3
C. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 3
D. Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 4
E. Hipotesis ................................................................................................................. 5
II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 6
A. Deskripsi Tanaman Pir ............................................................................................ 6
1. Klasifikasi Pir .................................................................................................... 7
2. Morfologi Tanaman Pir ..................................................................................... 7
3. Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Pir ............................................................ 8
B. Enzim Polifenol Oksidase (PPO) ........................................................................... 9
C. Sifat Kimia dan Fisik Asam Sitrat .......................................................................... 12
1. Struktur Kimia Asam Sitrat .............................................................................. 12
2. Kandungan Asam Sitrat Pada Tumbuhan dan Manusia .................................. 12
3. Sifat-sifat Asam Sitrat ...................................................................................... 13
4. Penggunaan Asam Sitrat .................................................................................. 13
D. Senyawa Kimia Anti Browning .............................................................................. 14
III METODE PENELITIAN ........................................................................................... 17
A. Tempat dan Waktu................................................................................................... 17
B. Alat dan Bahan ....................................................................................................... 17
C. Rancangan Percobaan .............................................................................................. 18
D. Variabel dan Parameter ........................................................................................... 19
E. Pelaksanaan ............................................................................................................. 19
1. Penyiapan Satuan Percobaan ........................................................................... 19
2. Pemberian Perlakuan ....................................................................................... 19
3. Pengukuran Parameter ..................................................................................... 20
3.1 Indeks Browning ........................................................................................ 20
3.2 Kandungan Karbohidrat Terlarut Total ..................................................... 20
3.2.1 Pembuatan Kurva Standar Glukosa .............................................. 21
3.2.2 Identifikasi Gula Pereduksi ........................................................... 21
4. Penentuan Aktifitas Enzim Dehidrogenase ..................................................... 22
F. Analisis Data ........................................................................................................... 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 23
A. Hasil ........................................................................................................................ 23
1. Indeks Browning .............................................................................................. 23
2. Kandungan Karbohidrat Terlarut Total ........................................................... 26
3. Level Gula Pereduksi ....................................................................................... 28
4. Aktifitas Enzim Dehidrogenase ....................................................................... 29
B. Pembahasan ............................................................................................................ 31
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 36
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 36
B. Saran ....................................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 37
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 40
iii
III METODE PENELITIAN ........................................................................................... 17
A. Tempat dan Waktu................................................................................................... 17
B. Alat dan Bahan ....................................................................................................... 17
C. Rancangan Percobaan .............................................................................................. 18
D. Variabel dan Parameter ........................................................................................... 19
E. Pelaksanaan ............................................................................................................. 19
1. Penyiapan Satuan Percobaan ........................................................................... 19
2. Pemberian Perlakuan ....................................................................................... 19
3. Pengukuran Parameter ..................................................................................... 20
3.1 Indeks Browning ........................................................................................ 20
3.2 Kandungan Karbohidrat Terlarut Total ..................................................... 20
3.2.1 Pembuatan Kurva Standar Glukosa .............................................. 21
3.2.2 Identifikasi Gula Pereduksi ........................................................... 21
4. Penentuan Aktifitas Enzim Dehidrogenase ..................................................... 22
F. Analisis Data ........................................................................................................... 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 23
A. Hasil ........................................................................................................................ 23
1. Indeks Browning .............................................................................................. 23
2. Kandungan Karbohidrat Terlarut Total ........................................................... 26
3. Level Gula Pereduksi ....................................................................................... 28
4. Aktifitas Enzim Dehidrogenase ....................................................................... 29
B. Pembahasan ............................................................................................................ 31
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 36
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 36
B. Saran ....................................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 37
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 40
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Uji Lanjut (BNT) Indeks Browning Buah Pir Yali .............................................. 23
Tabel 2. Uji Lanjut (BNT) Kandungan Karbohidrat Terlarut Total Buah Pir .................... 26
Tabel 3. Level Gula Pereduksi ........................................................................................... 28
Tabel 4. Aktifitas Enzim Dehidrogenase Pada Buah Pir ................................................... 29
Tabel 5. Rata-rata, standart deviasi, ragam, standart eror, dan koefisien keragaman
indeks browning .................................................................................................. 41
Tabel 6. ƩY, ƩY2, (ƩY)
2 Absorbansi estrak daging buah pir untuk penentuan indeks
browning .............................................................................................................. 41
Tabel 7. Analisis ragam indeks browning sampel estrak buah Pir .................................... 42
Tabel 8. Perbedaan indeks browning buah Pir Yali .......................................................... 42
Tabel 9. Rata-rata, standart deviasi, ragam, standart eror, dan koefisien keragaman
Kandungan karbohidrat terlarut total .................................................................. 43
Tabel 10. ƩY, ƩY2, (ƩY)
2 Absorbansi estrak daging buah pir untuk penentuan
kandungan karbohidrat terlarut total ................................................................... 43
Tabel 11. Analisis ragam kandunagn karbohidrat terlarut total sampel estrak buah pir .... 44
Tabel 12. Kandungan karbohidrat terlarut total .................................................................. 44
vii
Tabel 13. Rata-rata, standart deviasi, ragam, standart eror, dan koefisien keragaman
Aktifitas enzim dehidrogenase ........................................................................... 45
Tabel 14. ƩY, ƩY2, (ƩY)
2 Absorbansi estrak daging buah pir untuk penentuan
Aktifitas enzim dehidrogenase ........................................................................... 45
Tabel 15. Analisis ragam Aktifitas enzim dehidrogenase .................................................. 46
Tabel 16. Analisis ragam indeks browning buah pir yali .................................................... 48
Tabel 17. Analisis ragam kandungan karbohidrat terlarut total buah pir yali .................... 48
Tabel 18. Analisis aktifitas enzim dehidrogenase buah Pir yali ......................................... 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Buah Pir Yali .................................................................................................. 8
Gambar 2. Reaksi Enzimatis oleh PPO ......................................................................... 11
Gambar 3. Susunan satuan percobaan setelah pengacakan ............................................ 18
Gambar 4. Kurva hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan indeks
Browning buah pir yali ................................................................................ 24
Gambar 5. Perubahan warna potongan pir Yali berdasarkan perbedaan indeks ........... 25
Gambar 6. Kurva hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan kandungan
karbohidrat terlarut total (mg/g jaringan) .................................................... 27
Gambar 7. Uji benedict level gula pereduksi buah pir Yali .......................................... 28
Gambar 8. Kurva hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan aktifitas enzim
dehidrogenase .............................................................................................. 30
Gambar 9. Kurva hubungan antara indeks browning dengan kandungan karbohidrat
terlarut total ................................................................................................. 32
Gambar 10. Tata letak satuan percobaan ........................................................................ 49
Gambar 11. Perendaman buah pir dengan asam sitrat .................................................... 49
Gambar 12. Alat-alat yang digunakan dengan penelitian ............................................... 50
Gambar 13. Perbedaan buah pir kontrol dan perlakuan asam sitrat ............................... 50
v
Gambar 14. Sampel estrak pir (Uji indeks browning) ................................................... 50
Gambar 15. Sampel estrak buah pir yang sedang di centrifuge ..................................... 51
Gambar 16. Perendaman estrak pir dengan air panas (Uji gula pereduksi) ................... 51
Gambar 17. Sampel uji enzim dehidrogenase ................................................................ 52
Gambar 18. Sampel larutan karbohidrat buah Pir ........................................................... 52
Gambar 19 Penyiapan Larutan Methylene blue Uji Enzim Dehidrogenase ................... 53
Gambar 20. Kurva standar glukosa ................................................................................ 53
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Pir (Pyrus bretschneideri Rehd.) adalah buah khas daerah Cina dan Timur
Tengah. Buah ini banyak diproduksi di Cina, Eropa, dan Amerika Serikat.
Buah pir satu keluarga dengan apel dengan memiliki beberapa kekhasan
dengan rasa lembut. Buah pir memiliki nilai penting dalam segi ekonomi dan
budaya di berbagai Negara (Silva et al.,2014).
Menurut Oliu et al.,(2006) kegiatan mengupas dan memotong selama
pengolahan pir menyebabkan pencoklatan enzimatis pada jaringan buah.
Oliu et al., meneliti efek senyawa asam organik dan kombinasi dari N-asetil,
glutation tereduksi, asam askorbat, dan 4-hexylresorcinol dalam pencegahan
browning pada buah. Browning pada buah pir potong segar dapat dicegah
oleh konsentrasi minimum 0,75N Asetil-L- sistein hingga 28 hari pada 40C.
Penggunaan glutathione juga efektif mengurangi browning selama masa
penyimpanan, browning terlihat setelah 21 hari. Penggunaan asam askorbat
tidak sepenuhnya dapat mencegah browning pir selama periode
2
penyimpanan. Penggunaan glutathione juga efektif mengurangi browning
selama masa penyimpanan, browning terlihat setelah 21 hari. Efek anti
browning diamati ketika penggabungan kedua N –asetil –L sistein dan
glutation tereduksi. Selain itu, N asetil L sistein, glutation dan 4-
hexylresorcinol menghambat aktifitas polifenol oksidase serta inhibitor
browning sedikit berkurang pada buah pir potong segar.
Permasalahan yang terjadi selama penyimpanan pir jangka panjang dapat
menyebabkan kerugian ekonomi, terutama bila buah mengalami kerusakan
luar. Daging buah pir mengalami perubahan warna pencoklatan melalui
oksidasi enzimatik senyawa fenolik polimer berwarna coklat selama masa
penyimpanan. Browning dapat terjadi karena ketidak seimbangan antara
oksidatif dan proses reduktif metabolisme dalam buah yang menyebabkan
oksigen menjadi reaktif. Hal ini menyebabkan hilangnya tekstur dan rasa pada
buah pir (Christin et al., 2007).
Pencegahan reaksi browning telah banyak dilakukan dengan penambahan
sulfit dan perendaman dalam air panas (blansir) atau kombinasi keduanya.
Penambahan sulfit sebagai zat anti browning telah dilarang karena dapat
menyebabkan asmatik pada konsumen (Sappers and Miller, 1992).
3
Proses browning ini memerlukan enzim polifenol oksidase dan oksigen untuk
berhubungan dengan substrat tersebut. Enzim-enzim yang dikenal yaitu fenol
oksidase, polifenol oksidase, fenolase/polifenolase, enzim-enzim ini bekerja
secara spesifik untuk substrat tertentu (Winarno, 2002).
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang mampu
mengkompleks ion tembaga yang berperan sebagai katalis dalam reaksi
pencoklatan (browning). Selain itu, asam sitrat juga dapat menghambat
pencoklatan dengan cara menurunkan pH dibawah 3 sehingga enzim polifenol
oksidase menjadi inaktif (Winarno, 2002).
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah asam sitrat dapat
menurunkan indeks browning pada buah pir (Pyrus bretschneideri Rehd.),
dan apakah ada korelasi antara penurunan indeks browning dengan kandungan
karbohidrat terlarut total, dan aktifitas enzim dehidrogenase.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman
tentang asam sitrat dalam proses fisiologi dalam hubungannya dengan
browning pada buah pir. Dari segi pasca panen hasil penelitian ini diharapkan
dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kualitas buah pir.
4
D. Kerangka Pemikiran
Buah pir (Pyrus bretschneideri Rehd.) merupakan buah yang mudah
mengalami browning. Reaksi browning menyebabkan permukaan buah (cut
surface) berwarna coklat sehingga menurunkan kualitas buah pir.
Derajad browning sangat bergantung pada kandungan fenol, aktifitas enzim
polifenol oksidase dan konsentrasi oksigen. Asam sitrat merupakan bahan
pengkelat (chelating agent) terbaik yang dikenal untuk buah-buahan dan
sayuran dan merupakan bahan pengkelat Cu fenolase (phenolase Cu chelating
agent). Penghambatan polifenol oksidase disebabkan oleh kerja pengkelatan.
Ion Cu diketahui merupakan katalisator dalam reaksi browning pada buah-
buahan. Asam sitrat menghambat browning karena dapat membentuk
kompleks dengan ion Cu. Disamping membentuk kompleks dengan Cu asam
sitrat menurunkan pH jaringan sehingga menonaktifkan enzim polifenol
oksidase (PPO) (Winarno, 2002).
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa asam sitrat cukup efektif mencegah
terjadinya browning pada buah-buahan. Dalam kaitannya dengan browning
pada buah, salah satu pertanyaan yang penting adalah apakah browning
mempengaruhi proses fisiologi lainnya seperti hidrolisis pati dan respirasi.
5
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka upaya yang dilakukan adalah
membandingkan kandungan karbohidrat terlarut total dan aktifitas enzim
dehidrogenase buah pir yang mengalami browning (kontrol) dengan buah pir
yang tidak mengalami browning. Disamping itu korelasi antara derajad
browning yang ditunjukkan dengan indeks browning dengan kandungan
karbohidrat terlarut total serta aktifitas enzim dehidrogenase ditentukan
berdasarkan regresi linear.
E. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam peneluitian ini adalah :
1. Indeks browning, kandungan karbohidrat terlarut total, aktifitas enzim
dehidrogenase buah pir kontrol berbeda dengan indeks browning,
kandungan karbohidrat terlarut total, aktifitas enzim dehidrogenase buah
pir perlakuan.
H0 : µ0 = µ1
H1 : µ0 ≠ µ1
µ0 = nilai tengah indeks browning, kandungan karbohidrat terlarut total,
aktifitas enzim dehidrogenase buah pir kontrol.
µ1 = nilai tengah indeks browning, kandungan karbohidrat terlarut total,
aktifitas enzim dehidrogenase buah pir perlakuan.
Hipotesis diterima jika H0 ditolak atau H1 diterima.
2. Indeks browning berkorelasi negatif dengan kandungan karbohidrat
terlarut total dan aktifitas enzim dehidrogenase.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Tanaman Pir
1. Klasifikasi Pir
Berdasarkan (Adiyanto,2009) klasifikasi buah pir adalah sebagai berikut.
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Dicotyledonae
Sub classis : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Pyrus
Species : Pyrus bretschneideri Rehd.
Varietas : Yali
Pir (Pyrus bretschneideri) adalah pohon yang berasal dari daerah beriklim
tropis di Eropa Barat, Asia dan Afrika Utara. Pohon berketinggian sedang,
7
bisa mencapai 10-17 meter tapi sebagian spesies merupakan pohon yang
pendek yang memiliki daun yang rimbun.
2. Morfologi Tanaman Pir
Menurut Percy,(2013) morfologi tanaman pir sebagai berikut pir mempunyai
daun berselang-seling, berbentuk lonjong yang lebar tetapi bias juga berbentuk
membujur panjang (lanceolate) yang langsing. Daun mempunyai panjang antara
2 sampai 12 cm. Pada sebagian spesies, daun berwarna hijau mengkilat atau
sedikit berbulu berwarna keperakan. Sebagian besar pohon merontokkan
daunnya dimusim dingin (deciduous) dengan perkecualian dua spesies pir di
Asia Tenggara selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Tanaman pir mempunyai
bunga mekar di bulan April, berwarna putih sedikit aksen warna kuning atau
merah jambu. Bunga terdiri dari 5 daun mahkota. Diameter bunga antara 2
sampai 4 cm. Buah pir memilki berat 160 g dengan panjang 18 cm dan lebar 8
cm. Bentuk buah ini bermacam-macam,sebagian besar spesies menghasilkan
buah berbentuk bulat,tetapi ada juga yang bentuknya membesar di bagian
bawah dan langsing di bagian bawah dan langsing di bagian pangkal buah. Biji
pada buah pir memiliki bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni dan
merupakan tangkai bji yang sering disebut tali pusar (funiculus).
8
Selanjutnya menurut Silva et al.,(2014) salah satu karakteristik utama buah pir
adalah renyah, manis dan asam. Daging buah ditandai dengan memiliki
“sel batu” yang merupakan sel sclerenchyma yang berbeda dari serat karena
mereka sangat memanjang. Memiliki tekstur berpasir, ukuran bervariasi, bulat
bagian ujung dan memanjang bagian pangkal buah. Buah pir sangat sensitif
terhadap kerusakan fisik, baik dipanen dan masa penyimpanan.
Gambar 1. Buah pir Yali (Yana, 2004)
3. Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Pir
Buah pir mengandung air yang banyak dan nilai gizi yang cukup baik
diantaranya kalium, serat pangan (dietary fiber),vitamin C, vitamin E,
provitamin A/karotenoid, niasin, fosfor, kalsium dan tembaga serta
mengandung hydrogen peroksida yang baik untuk pemutihan gigi (Hakimah,
2010).
9
Menurut Silva et al.,(2014) buah pir meliki nilai gizi yang tinggi yaitu vitamin
A, B1, B2, B3,dan 7,0 mg vitamin C,58 kalori, 6 gram serat, mineral seperti
sodium, potasium, fosfor, kalium, seng, tembaga, mangan, memiliki sejumlah
besar kalsium, magnesium, zat besi, brbas dari lemak, Pir adalah bagian dari
keluarga Rosaceae, memiliki sorbitol gula utama translokasi yang diubah
menjadi glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Buah pir memiliki banyak serat,
memberikan hasil yang sangat baik dalam pengobatan sembelit dan radang
usus. Banyak merekomendasikan pir untuk menyembuhkan batu ginjal.
B. Enzime Polifenol Oksidase (PPO)
Menurut Variyar et al., (1988) fenolase merupakan enzyme yang menyebabkan
reaksi browning pada buah-buahan dan sayur-sayuran lainnya yang
menghasilkan pigmen warna coklat (melanin). Enzim fonolase aktif pada
kisaran pH 3-8,5 dan optimal pada pH 7. Sedangkan menurut Weller et al.,
(1997) enzim polifenol oksidase menyebabkan browning karena mengkatalis
komponen fenolik terkonversi menjadi melanin coklat.
Proses browning memerlukan adanya enzim fenol oksidase dan oksigen yang
harus berhubungan dengan substrat tersebut. Enzim-enzim yang dapat
mengkatalisa oksidasi dalam proses pencoklatan dikenal dengan berbagai nama
yaitu fenol oksidase, polifenol oksidase (PPO), fenolase atau polifenolase
masing-masing bekerja secara spesifik untuk substrat tertentu (Winarno, 2002).
10
Menurut Jiang et al.,(1999) enzim polifenol oksidase memiliki dua sub unit
yang identik. Glutation,L-cysteine, dan asam sitrat menekan aktivitas enzim
polifenol oksidase, sedangkan asam askorbat dan n-propil gallat menunjukkan
sedikit penghambatan. Efek asam askorbat dan n-propil gallat terhadap aktivitas
enzim polifenol oksidase meningkat dengan penambahan asam sitrat.
Berdasarkan penghambatan aktivitas enzim polifenol oksidase. Penggunaan 10
mmol glutation dan 100 mmol asam sitrat memberikan hasil terbaik terhadap
kontrol browning buah leci dan 80-85% penghambatan aktivitas PPO teramati.
Penghambatan browning dapat dilakukan baik dengan perlakuan fisik
(pemanasan, pendinginan, pembekuan, aplikasi tekanan tinggi, irradiasi, dan
lain-lain), maupun penambahan zat penghambat (pereduksi, pengkelat,
asidulan, penghambatan enzim, dan agen pengkompleks). Perlakuan yang
dilakukan untuk mendapatkan penghambatan yang lebih efektif. Penggunaan
zat penghambat sebaiknya tidak mempengaruhi tekstur, rasa, dan aroma produk
akhir (Marshall et al., 2000).
Menurut Winarno, (2002) bahwa browning terjadi pada buah-buahan yang
banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Ada banyak sekali senyawa
fenolik yang dapat bertindak sebagai substrat dalam proses browning pada buah
dan sayuran. Senyawa fenolik dengan jenis orthodihidrokdi atau trihidroksi
yang saling berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses browning.
11
E fek asam askorbat,asam sitrat dan kalsium klorida terhadap polifenol oksidase
dan kandungan fenolik buah apel (Malus domestica, cv.Jonagored) yang
diproses minimal selama penyimpanan dingin telat dipelajari oleh Rocha et al.,
(2005). Perendaman buah apel dalam larutan pada askorbat (42.6 mmol)
selama 5 menit adalah perlakuan kimia yang efesien dalam mengurangi
aktivitas PPO potongan buah apel. Perubahan warna,yang ditentukan oleh
absorbansi pada 420 nm (pigmen terlarut)berkolerasi dengan fenolik total.
Tidak ada kolerasi antara aktivitas PPO dengan indeks browning atau
kandungan fenolik potongan buah apel yang diberiperlakuan asam askorbat.
Menurut Kaviya (2012), polifenol oksidase (PPO) merupakan enzimyang
memiliki gugus Cu,sehingga dapat mengkatalisis pengikatan molekul oksigen
dalam posisi ortho membentuk gugus hidroksil pada cincin aromatic yang
diikuti dengan proses oksidasi diphenol menjadi quinine. Hal tersebut diperkuat
oleh Quieroz et al., (2008) yang menggambarkan rekasi enzimatis oleh PPO
yang dapat dilihat pada (gambar 2).
Gambar 2. Reaksi enzimatis oleh PPO (Queiroz et al.,2008)
12
C. Sifat Kimia dan Fisik Asam Sitrat
1. Struktur Kimia Asam Sitrat
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 atau CH2(COOH)-C luah-
buahan yanimau. BOH(COOH)-CH2(COOH). Struktur asam ini
tercermin pada nama IUPAC-nya,asam2-hidroksi 1,2,3-trikarboksilat,
dengan massa molar 192,12. Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga
gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika
hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat (Apelblat, 2014).
2. Kandungan Asam Sitrat Pada Tumbuhan dan Manusia
Asam sitrat adalah senyawa organik yang banyak terdapat pada
tanaman,jaringan hewan dan cairan fisiologis. Diantaranya ditemukan
pada berbagai buah-buahan dan sayuran. Dalam jumlah besar dapat
ditemukan pada buah jeruk terutama lemon dan limau. Buah-buahan
yang mengandung asam sitrat (berdasarkan berat kering) adalah : lemon
4,0-8,0%, black currents 1,5-3,0%, graperfruits 1,2-2,1%, jeruk,
tangerines, red currents, raspberries dan stroberi mengandung asam
sitrat pada kisaran 0,6-1,3%. Dalam jumlah khusus pada tubuh manusia
adalah : darah 10-25 ppm, tulang 7500 ppm,semen 2000-4000 ppm,
kelenjar tiroid 750-900 ppm, kelenjar susu 3000 ppm, ASI 500-1250
ppm dan urin 100-750 ppm (Apelblat, 2014).
13
3. Sifat-Sifat Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang
berbentuk kristal atau serbuk putih. Sifat-sifat asam sitrat antara lain :
mudah larut dalam air, spiritus, dan ethanol,tidak berbau,rasanya sangat
asam,serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang
selanjutnya terbakar sampai menjadi arang. Asam sitrat merupakan agen
pengkelat. Asam sitrat menghambat terjadinya pencoklatan karena dapat
mengkompleks ion tembaga yang dalam hal ini berperan sebagai katalis
dalam reaksi pencoklatan. Selain itu,asam sitrat juga dapat menghambat
pencoklatan dengan cara menurunkan pH sehingga enzim PPO menjadi
inaktif (Winarno, 2002).
4. Penggunaan Asam Sitrat
Menurut Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas
Obat dan Makanan Amerika Serikat asam sitrat merupakan bahan
pengawet yang dinyatakan benar-benar aman untuk dikonsumsi. Asam
sitrat masih berdekatan dengan vitamin C dan sama-sama merupakan
pengawet alami yang baik. Kandungan asam didalamnya berfungsi
mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Asam sitrat dinyatakan aman
pada 99,9% populasi (Cahyono, 2013).
14
Menurut Balai Pengawasan Pangan Obat dan Makanan (BPPOM)
penggunaan maksimum asam sitrat dalam minuman adalah sebesar 3
gram/liter. Asam sitrat dapat dipakai untuk mengatur keasaman ataupun
bahan pengawet makanan, dan juga untuk mencegah
pemucatan/browning misalnya pada buah-buahan (Resti, 2012).
D. Senyawa Kimia Anti Browning
Penelitian untuk mengevaluasi aktivitas anti browning berbagai senyawa
kimia telah dilakukan oleh Son et al.,(2001). Lima kelompok senyawa
kimia, termasuk asam karboksilat, asam fenolik,dan beragam senyawa
lainnya telah diuji pada potongan buah apel pada kondisi yang sama.
Diantara senyawa-senyawa yang diuji asam oksalat, asam
oksaloasetat,asam askorbat 2 fosfat, sistein, glutation, N-acetylcysteine,
kojic acid, dan 4-hexyl resorcinol, merupakan kelompok yang
menunjukan aktifitas penghambatan tertinggi terhadap browning pada
buah apel. Konsentrasi minimal asam oksaloasetat, asam oksalat, sistein,
dan kojic ocid untuk aktifitas anti browning berturut-turut adalah 0.25,
0.05, 0.05 dan 0.05%. Asam oksalat menunjukkan efek sinergi jika
0,02% asam oksalat digunakan dengan 1% asam askorbat atau
turunannya.
15
Efek senyawa anti browning terhadap fenolik total, aktivitas PPO, dan
browning telah diteliti oleh Jeong et al., (2008) pada potongan segar buah apel
Fuji. Dalam penelitian ini bahan anti browning yang digunakan adalah air
berklorin (0,01%v/v), larutan sistein (0,5 % v/v) dan larutan asam askorbat
(0,5% v/v). Sampel potongan buah apel yang telah diberi perlakuan senyawa
anti browning disimpan pada tempat gelap pada temperature 40C selam 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks browning meningkat selama
penyimpanan. Perlakuan sistein dan asam askorbat meningkatkan fenolik total
sedangkan air berklorin tidak meningkatkan senyawa fenolik. Indeks
browning perlakuan air berkorelasi dengan aktifitas PPO dan degredasi warna,
sedangkan perlakuan sistein dan asam askorbat tidak berkorelasi dengan
aktivitas PPO dan degradasi warna.
Selanjutnya efek asam askorbat, asam sitrat, dan kalsium klorida terhadap
kualitas rasa, warna, dan tekstur kol yang diproses minimal telah diteliti oleh
Monopoulou dan Theodoros Varzakas (2011). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa asam askorbat dapat mempertahankan kualitas secara keseluruhan
selama 14 hari pada 00C dan 7 hari pada 5
0C. Tidak ada perbedaan browning
antara perlakuan dan sampel pada kedua temperature. Kalsium klorida
mempertahankan kualitas selama 14 hari pada kedua temperature. Asam sitrat
(1% v/v) dapat mempertahankan warna dan meningkatkan kualitas kol segar,
menurunkan browning dan melindungi kol dari pembentukan bintik-bintik
16
hitam. Selanjutnya kombinasi asam sitrat dengan temperature rendah
memperpanjang umur kol menjadi 22 hari.
Javdani, et al., (2013), membandingkan efektifitas perlakuan air panas (500C)
dan asam askorbat (1%v/v) terhadap kontrol browning enzimatis dalam buah
apel segar. Hasil penelitian menunjukkan kedua perlakuan dapat mengurangi
browning, walaupun perlakuan asam askorbat lebih efektif. Kedua perlakuan
menunjukkan efek penghambatan terhadap enzim PPO dan POD yang
berkaitan dengan enzimatik browning pada buah, walaupun perlakuan air
panas kurang efektif dari asam askorbat dalam menekan enzim monofenolase
dan diphenolase.
Penelitian untuk mengevaluasi potensi asam sitrat dan askorbat sebagai bahan
anti browning juga telah dilakukan oleh Abbasi, et al.,(2013) pada buah
loquat. Pada konsentrasi yang lebih tinggi (700 mg/l) asam askorbat lebih
efektif dalam mempertahankan kualitas buah dari pada asam sitrat dan mampu
mengurangi browning. Selanjutnya efek asam sitrat, asama askorbat dan
kalsium klorida terhadap warna dan kualitas organolitik kol potong segar pada
konsentrasi oksigen yang rendah (1,5%) dan kualitas visual. Kombinasi
temperature rendah dengan modified atmosphere packaging (MAP) dan
perlakuan asam sitrat memperpanjang umur kol menjadi 22 hari.
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lampung dari bulan November 2015 sampai Desember 2015.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah beaker glass, enlenmeyer, gelas
ukur, tabung reaksi dan raknya, mortar dan penggerus, pipet volum, pipet tetes,
pengaduk, corong, timbangan digital, spektrofotometer uv, pisau, label, tissue,
dan penggaris.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah pir Yali yang didapat
dari supermarket di Bandar Lampung, larutan asam sitrat, fenol (2% b/v),asam
sulfat pekat, reagen Benedict, methylene blue, aquades, kertas saring Whatman
no 1, karet gelang, dan plastik.
18
C. Rancangan Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
Asam sitrat sebagai faktor utama yang terdiri dari 6 taraf konsentrasi: K1 0% b/v
(kontrol), K2 0,025% b/v, K3 0,050% b/v, K4 0,075% b/v, K5 0,100% b/v, K6
0,125% b/v. Setiap perlakuan diulang 5 kali sehingga jumlah satuan percobaan
adalah 30 buah pir.
Susunan satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2.Susunan satuan percobaan setelah pengacakan
Keterangan
K1-K5 : Konsentrasi Asam sitrat
U1-U5 : Ulangan
K0U1 K4U1 K2U2
2
K5U1 K2U1 K0U4
K4U4
K0U2
K2U4 K0U3 K3U2 K5U4
K1U5 K3U4 K1U1 K5U2
K2U3 K3U5
K4U3
K5U3 K0U5
K1U4
K5U5 K2U5
K1U3
K3U1
K3U3 K4U2 K1U2 K4U5
19
D. Variabel dan Parameter
Variabel dalam penelitian ini adalah indeks browning, kandungan karbohidrat
terlarut totaldan aktifitas enzim dehidrogenase.
Parameter kuantitatif dalam penelitian ini adalah indeks browning, kandungan
karbohidrat terlarut total, dan aktifitas enzim dehidrogenase, sedangkan
parameter kualitatif adalah gula pereduksi.
E. Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu : penyiapan satuan percobaan,
pemberian perlakuan, pengukuran parameter, analisis data.
1. Penyiapan satuan percobaan
Buah pir Yali dengan tingkat kematangan dan ukuran yang relatif seragam
dibelah secara membujur menjadi 4 bagian.
2. Pemberian perlakuan
100 ml asam sitrat dengan konsentrasi masing-masing 0% b/v (kontrol);
0,025% b/v; 0,050% b/v; 0,075% b/v; 0,100% b/v; dan 0,125% b/v disiapkan
dalam 6 beaker glass. Sebanyak 5 potongan buah pir dimasukkan kedalam
masing-masing beaker glass dan dibiarkan selama 10 menit.
20
3. Pengukuran parameter
3.1 Indeks browning
Penentuan indeks browning menurutJeong et al.,(2008). Potongan buah
pir 1gram dari setiap ulangan digerus sampai halus dalam mortar dan
ditambahkan 10 ml aquades. Estrak disaring kedalam Enlemeyer dengan
kertas saring Whatman no 1. Absorbansi diukur menggunakan
spektrofotometer uv pada panjang gelombang 420 nm.
3.2 Kandungan karbohidrat terlarut total
Kandungan karbohidrat terlarut total ditentukan berdasarkan metoda
fenol sulfur. 1 gram buah pir digerus sampai halus dalam mortar, lalu
ditambahkan 100 ml aquades. Estrak disaring ke dalam enlenmeyer
dengan mengguanakan kertas saring Whatman no1. Ekstrak pir diambil 1
ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Selanjutnya 2 ml larutan H2SO4
pekat dan 1 ml larutan fenol ditambahkan pada ekstrak tersebut. Tabung
reaksi didiamkan beberapa saat, warna coklat kemerahan menunjukkan
adanya karbohidrat terlarut. Nilai absorbsansi diukur dengan
spektrofotometer uv pada panjang gelombang 490 nm. Nilai absorbansi
setiap ekstrak pir dicatat. Kandungan karbohidrat ditentukan berdasarkan
kurva standar glukosa dan dinyatakan dalam satuan mg/g jaringan.
21
3.2.1 Pembuatan Kurva Standar Glukosa
10 mg glukosa dilarutkan dalam 100 ml aquades. Selanjutnya 0,2 ;
0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1ml larutan glukosa di pipet kedalam 5 tabung
reaksi yang sudah diberi label konsentrasi glukosa. Volume
disesuaikan menjadi 3 ml dengan menambahkan aquades. 2 ml
asam sulfat pekat dan 1 ml fenol ditambahkan kesetiap tabung
reaksi, diaduk rata dan diinkubasi sampai warnanya merah
kecoklatan. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 490 nm.Kurva standar diplot dengan sumbu X
sebagai konsentrasi dan sumbu Y sebagai absorbansi.
3.2.2 Identifikasi Gula Pereduksi
Gula pereduksi dideteksi dengan uji Benedict.1 gram buah pir
ditumbuk halus dalam mortar dan ditambahkan 5 ml aquades.
Estrak disaring dengan kertas saring Whatman No.1 ke dalam
tabung reaksi. Kemudian tabung reaksi ditambahkan 3 ml benedict
dan dipanaskan selama 10 menit. Endapan warna merah bata yang
terbentuk menunjukkan adanya gula pereduksi.
22
4. Penentuan Aktifitas Enzim Dehidrogenase
Aktifitas enzim dehidrogenase diukur berdasarkan metoda methylene
blue (Witham et al.,1986). Daging buah pir dipotong dadu berukuran
1x1x1 cm, dan buah pir dimasukkan ke tabung reaksi ditambah methylen
blue sebanyak 0,025%. Tabung reaksi ditutup rapat dengan plastik dan
diikat dengan karet gelang, dan diinkubasi selama 24 jam. Perubahan
warna ditentukan bedasarkan absorbansi larutan pada panjang gelombang
600nm. Sebagai kontrol adalah daging buah pir yang telah dinonaktifkan
enzim dehidrogenasenya dengan cara direndam dalam air panasselama 20
menit. Aktifitas enzim dehidrogenase ditunjukkan oleh transmisi larutan
methylen blue. Semakin besar transimi semakin bening larutan, maka
semakin tinggi aktifitas enzim dehidrogenase.
F. Analisis Data
Data dianalisis ragam pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji BNT
pada taraf nyata 5%. Korelasi antar variabel ditentukan berdasarkan regresi
linear.
.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Asam sitrat menurunkan indeks browning buah pir Yali dengan visualisasi yang
nyata
2. Asam sitrat meningkatkan kandungan karbohidrat terlarut total buah pir Yali.
3. Aktifitas enzim dehidrogenase relative konstant dan tidak dipengaruhi oleh
asam sitrat.
B. Saran
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukanya penelitian efek
asam sitrat terhadap laju respirasi dan kandungan protein buah pir Yali.
DAFTAR PUSTAKA
Abbasi, N.A., Attiq Akhtar, Azhar Husain and Irfan A.2013. Effect of Anti-Browning
Agents On Quality Changes of loquat [Eriobotrya japonica (Thunb.)
Lindley] Fruit After Harvest.J. Bot. 45(4): 1391-1396.
Adiyanto, I.O. 2009. Pengaruh Lama Perendaman Gigi Dengan Jus Buah
(Pyrus communis) Terhadap Perubahan Warna Gigi Pada Proses
Pemutihan Gigi Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. Semarang.
Apelblat, A. 2014.Citric Acid.Springer International Publishing Switzerland. P 357.
Cahyono, R.A.2013. Zat Pengawet yang Aman Dikonsumsi. [internet]. Terdapat
pada: riskyanang.blogspot.co.id/2013/05/zat-pengawet-yang-aman-
dikonsumsi.html deakses pada : 20 Desember 2015 pukul 11.05 WIB.
Christin, F., Jeroen Lammertyn, Quang Tri Ho, Pieter Verboven, Bert Verlinden
. Bart
M. Nicolai. 2007.Browning disorders in pear fruit. Postharvest Biology
and Technology. 43(1) : 1–13.
Hakimah, I. A,. 2010. 81 Macam Buah Berkhasiat Istimewa. Syura Media Utama.
Jawa Tengah.
Heddy, S. 1989. Hormon Tumbuhan. CV Rajawali. Jakarta.
Iyengar, R.J.A. and. Evily. 1992. Anti browning Agent : Alternatives to the use of
sulfite in foods ;Trend in food Technology. Elsevier trends Journal. 3 :
60-63
Javdani, Z., Mahmood Ghasemnezhad and Somaye Zare.2013. A Comparison of
Heat Treatment and Ascorbic Acid on Controlling Enzymatic Browning
of Fresh-Cuts Apple Fruit. International Journal of Agriculture and Crop
Sciences. 5(3) : 186-193.
Jeong, H.L., Jin,W.J., Kwang,D.M. and Kee,J.P. 2008.Effect of Anti-Browning
Agents on Poyphenoloxidase Activity and Total Phenolics as Related to
Browning of Fresh-Cut ‘Fuji’ Apple. ASEAN Food Journal. 15(1): 79-8.
38
Jiang, Y., Jiarui Fu, Giora Zauberman and Yoram Fuchs.1999. Purification of
polyphenol oxidase and the browning control of litchi fruit by glutathione
and citric acid. Journal of the Science of Food andAgriculture.
Guangzhou, China. 79 : 950-954.
Kader.A.A. 1992. Postharvest Biology and Technology of Banana peel polyphenol
oxidase (PPO). Department of Biotechnology, Kumaraguru College of
Technology. Coimbatore.
Kaviya, R.,et al., 2012. Comparative studies on the inhibitors of banana peel
polyphenol oxidase (PPO). Departement of Biotechlogopy, Kumaraguru
College of Technology. Coimbatore.
Manolopoulou, E., and Theodoros Varzakas.2011.Effect of Storage Conditions on the
Sensory Quality, Colour and Texture of Fresh-Cut Minimally Processed
Cabbage with the Addition of Ascorbic Acid, Citric Acid and Calcium
Chloride. Food and Nutrition Sciences. 2 : 956-963.
Marshall, M.R., Kim, J., and Wei, C.I,. 2000. Enzymatic browning in fruits,
vegetable and seafoods. FAO. P 45.
Oliu, G.O.,Ingrid Aguiló-Aguayo and Olga Martín-Belloso.2006. Inhibition of
Browning on Fresh-cut Pear Wedges by Natural Compounds. Journal of
Food Science. 71(3) : 216–224.
Paramita, Octavianti. 2010. Pengaruh Memar Terhadap Perubahan Pola Respirasi,
Produksi Etilen dan Jaringan Buah Mangga (Mangifera indica L.) Var
Gedong Gincu pada Berbagai Suhu Penyimpanan. Jurnal Kompetensi
Teknik. 2 (1).
Percy, A.J. 2013.Pir [internet]. Terdapat pada: globalonlinebook1.blogspot.
com/2013/06/morfologi-tanaman-buah-pir.html diakses pada : 17
Oktober 2015 Pukul 17.00 WIB.
Queiroz, C., Lopes, M.L., Fialho, E and Valente-Mesquita, V.L. 2008. Polyphenol
oxidase : characteristics and mechanisms of browning control. Food
Review International 24: 361-375.
Resti nurani. 2012. Jenis Bahan Pengawet Makanan [internet]. Terdapat pada:
restinurani-entoetkoepoe.blogspot.co.id/2012_04_01_archive.html
diakses pada : 17 Oktober 2015 Pukul 17.00 WIB.
39
Rocha, A.M.C.N..,and A.M.M.B.De Morais.2005. Polyphenoloxidase Activity of
Minimally Processed ‘Jonagored’ Apples (Malus domestica). Journal of
Food Processing and Preservation. 29(1) : 8-19.
Sappers, G. M. and R. L. Miller. 1992. Enzymatic browning control in potato with
ascorbic acid-2-phosphates. Journal of Food Science. 57(5):1132-1135.
Silva, G. J., Tatiane Medeiros Souza, Rosa Lía Barbieri, and Antonio Costa de
Oliveira.2014. Origin, Domestication, and Dispersing of Pear
(Pyrus spp.). Advances in Agriculture. Federal University of Pelotas,
RS, Brazil P 8.
Son, S.M., K.D. Moon, C.Y. Lee.2001. Inhibitory effects of various antibrowning
agents on apple slices.Food Chemistry. 73(1) : 23–30.
Variyar, P.S., M.B. Penddharkar, A. Banerje, and C. Bandyopadhyay.1988.
Blackening in green pepper berries.Phytochemistry. 27(3) : 715-717.
Weller, A., C.A. Sims, R.F. Matthews, R.P. Bates, and J.K. Brecht.1997. Browning
Susceptibility and Changes in Compotition during Storage of Carambola
Slices. Journal of Food Science. 62(2): 256-260.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Witham H.F., D.F. Blaydes and R.M.Delvin.1986. Exercise in Plant Physiology
Second Edition. Prindle, Weber and Schmudt Publishers, Boston.
Yana. 2014. 10 Manfaat Buah Pir dan Kandungan Gizinya.[internet]. Terdapat pada :
http : manfaat.co.id/manfaat-buah-pir.html diakses pada : 21 Desember
2015.