126
PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE NORMS, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, SELF EFFICACY DAN LATAR BELAKANG PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Oleh : Aulia Amriana S. NIM : 1111070000093 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE NORMS,

PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, SELF EFFICACY DAN

LATAR BELAKANG PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP

INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh :

Aulia Amriana S.

NIM : 1111070000093

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,
Page 3: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,
Page 4: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,
Page 5: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Juni 2015

C) Aulia Amriana S.

D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms, Perceived Behavioral

Control, Self Efficacy & Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua terhadap Intensi

Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

E) xiv + halaman + lampiran

F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel attitudes toward

behavior, subjective norms, perceived behavioral control, self efficacy & latar

belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha mahasiswa. Sampel

berjumlah 230 Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diambil dengan

teknik probability sampling. Penulis memodifikasi alat ukur yang terdiri dari

Entrepreneurial Intention Questionnaire (EIQ), Occupational Status Choice

Attitude Index, Linan & Chen (2009), General Self Efficacy (GSE). Uji validitas

alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA). Analisis data

menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan attitudes

toward behavior, subjective norms, perceived behavioral control, self efficacy &

latar belakang pekerjaan orang tua terhadap terhadap intensi berwirausaha

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 41.1%. Hasil uji hipotesis

minor menunjukan lima variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan antara

lain, attitudes toward behavior-autonomy & authority, attitudes toward

behavior-self realization & participation, attitudes toward behavior-perceived

confidence, subjective norms dan perceived behavioral control. Sementara

attitudes toward behavior (economic opportunity & challenge, security &

workload, avoid responsibility, social environment & career), self efficacy (level,

strength, generality) dan latar belakang pekerjaan orang tua tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap intensi berwirausaha. Penulis berharap

implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikaji kembali dan dikembangkan pada

penelitian selanjutnya. Misalnya, dengan lebih memperhatikan alat ukur yang

digunakan dalam mengukur sebuah variabel. Lalu, untuk penelitian selanjutnya

dapat meniliti variabel perilaku berwirausaha agar semakin terlihat jelas minat

berwirausaha pada mahasiswa.

Bahan bacaan: 29; buku: 3 + jurnal: 18 + artikel: 4 + skripsi: 4

Page 6: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) June 2015

C) Aulia Amriana S.

D) Influence Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms, Perceived Behavioral

Control, Self Efficacy and Employment Background of Parents of Intention

Student Entrepreneurship at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

E) xiv + page + attachment

F) This study aims to determine the effect of variable attitudes toward behavior,

subjective norms, perceived behavioral control, self-efficacy and employment

background of parents on student entrepreneurship intentions. The total sample

was 230 students UIN Syarif Hidayatullah Jakarta which were taken with

probability sampling techniques. The researcher modify scales consists of

Entrepreneurial Intention Questionnaire (EIQ), Occupational Status Index

Attitude Choice, Linan and Chen (2009), General Self Efficacy (GSE). This

study examined the validity of measurement tools by using confirmatory factor

analysis (CFA) technique, while data analysis used regression analysis

techniques.

The results showed that there was a significant influence attitudes toward

behavior, subjective norms, perceived behavioral control, self-efficacy and

employment background of parents to the intention towards entrepreneurship

students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta at 41.1%. Minor hypothesis test

results showed five variables that have significant influence among others,

attitudes toward behavior-autonomy and authority, attitudes toward behavior-self

realization and participation, attitudes toward behavior-perceived confidence,

subjective norms, and perceived behavioral control. While attitudes toward

behavior (economic opportunity and challenge, security and workload, avoid

responsibility, social environment and career), self-efficacy (level, strength,

generality) and employment background of parents do not have a significant

effect on entrepreneurial intentions. The researcher hopes the implications of the

findings of this study can be reviewed and developed in subsequent studies.

Giving more attention to measuring instruments used in measuring a variable, for

instance. Further research can review variable entrepreneurial behavior so that

entrepreneurship interest can be apparently seen in students.

Reading: 29; books: 3 + journals: 18 + article: 4 + thesis: 4

Page 7: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., berkat segala kekuasaan dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun masih jauh dari

kesempurnaan. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW beserta pengikutnya.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periode 2014-2019, beserta jajarannya.

2. Ikhwan Lutfi, M.Psi yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran serta ide

dalam proses penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas waktu yang diberikan

kepada penulis.

3. Desi Yustari Muchtar, M.Psi selaku penguji I.

4. Liany Luzvinda, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis selama masa pekuliahan.

5. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu dan wawasan bagi penulis. Para staff Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan kemudahan bagi

penulis dalam proses administrasi.

Page 8: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

viii

6. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan motivasi, dukungan (baik

moral maupun materiil) serta doa tulus yang tidak pernah berhenti kepada penulis.

Adik perempuan penulis yang selalu memberikan semangat untuk penulis.

7. Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti

dengan menjadi responden penelitian.

8. Mahasiswa/i Fakultas Psikologi angkatan 2011 khususnya kelas C yang telah

menemani penulis selama empat tahun menuntut ilmu di Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih atas cinta, kasih sayang, persahabatan,

dukungan, bantuan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut

berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dapat

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, sangat besar harapan penulis semoga skripsi

ini memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa

saja yang membaca dan berkeinginan untuk mengeksplorasinya lebih lanjut.

Jakarta, 3 Juni 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN ORISINALITAS ............................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

ABSTRACT ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1-13

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 7

1.2.1 Pembatasan masalah .................................................................. 7

1.2.2 Perumusan masalah .................................................................... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 10

1.3.1 Tujuan penelitian ....................................................................... 10

1.3.2 Manfaat penelitian ..................................................................... 11

1.4 Sistematika Penelitian ......................................................................... 12

BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 14-39

2.1 Intensi Berwirausaha ........................................................................... 14

2.1.1 Definisi intensi berwirausaha ..................................................... 14

2.1.2 Teori planned behavior .............................................................. 15

2.1.3 Dimensi intensi .......................................................................... 18

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha .......... 18

2.1.5 Pengukuran intensi berwirausaha ............................................... 22

2.2 Attitudes Toward Behavior ................................................................. 23

2.2.1 Definisi attitudes toward behavior ............................................ 23

2.2.2 Dimensi attitudes toward behavior ............................................ 23

2.2.3 Pengukuran attitudes toward behavior ...................................... 25

2.3 Subjective Norms ................................................................................ 26

2.3.1 Definisi subjective norms ........................................................... 26

2.3.2 Dimensi subjective norms .......................................................... 27

2.3.3 Pengukuran subjective norms .................................................... 27

2.4 Perceived Behavioral Control ............................................................ 28

2.4.1 Definisi perceived behavioral control ....................................... 28

2.4.2 Dimensi perceived behavioral control ....................................... 29

2.4.3 Pengukuran perceived behavioral control ................................. 30

Page 10: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

x

2.5 Self Efficacy ........................................................................................ 31

2.5.1 Definisi self efficacy ................................................................... 31

2.5.2 Dimensi self efficacy .................................................................. 32

2.5.3 Pengukuran self efficacy ............................................................. 32

2.6 Kerangka Berpikir ............................................................................... 33

2.7 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 38

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 40-57

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................... 40

3.1.1 Populasi ...................................................................................... 40

3.1.2 Sampel ....................................................................................... 40

3.1.3 Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 40

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...................... 41

3.2.1 Identifikasi variabel ................................................................... 41

3.2.2 Definisi operasional variabel ..................................................... 42

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 44

3.3.1 Skala intensi berwirausaha ......................................................... 45

3.3.2 Skala attitudes toward behavior ................................................ 45

3.3.3 Skala subjective norms ............................................................... 46

3.3.4 Skala perceived behavioral control ........................................... 47

3.3.5 Skala self efficacy ....................................................................... 47

3.4 Uji Validitas Konstruk ........................................................................ 48

3.4.1 Uji validitas alat ukur intensi berwirausaha ............................... 50

3.4.2 Uji validitas alat ukur attitudes toward behavior ...................... 51

3.4.3 Uji validitas alat ukur subjective norms ..................................... 51

3.4.4 Uji validitas alat ukur perceived behavioral control ................. 52

3.4.5 Uji validitas alat ukur self efficacy ............................................. 53

3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................... 53

3.6 Prosedur Penelitian ............................................................................. 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................ 58-74

4.1 Gambaran Subjek Penelitian ............................................................... 58

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ..................................................................... 60

4.2.1 Kategorisasi intensi berwirausaha .............................................. 61

4.2.2 Kategorisasi attitude toward behavior ....................................... 61

4.2.3 Kategorisasi subjective norms .................................................... 62

4.2.4 Kategorisasi perceived behavioral control ................................ 63

4.2.5 Kategorisasi self efficacy ............................................................ 63

4.3 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 64

4.3.1 Pengujian hipotesis mayor ......................................................... 64

4.3.2 Uji hipotesis minor ..................................................................... 66

4.4 Analisis Proporsi Varians Masing-Masing Independen Variabel ....... 71

Page 11: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

xi

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................................ 75-82

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 75

5.2 Diskusi ................................................................................................ 75

5.3 Saran ................................................................................................... 81

5.3.1 Saran Teoritis ............................................................................. 81

5.3.2 Saran Praktis .............................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83

LAMPIRAN ......................................................................................................... 86

Page 12: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skala Intensi Berwirausaha .................................................... 45

Tabel 3.2 Blue Print Skala Attitudes Toward Behavior ........................................... 46

Tabel 3.3 Blue Print Skala Subjective Norms .......................................................... 47

Tabel 3.4 Blue Print Skala Perceived Behavioral Control ...................................... 47

Tabel 3.5 Blue Print Skala Self Efficacy .................................................................. 48

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item untuk Intensi Berwirausaha ..................................... 50

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item untuk Attitudes Toward Behavior ........................... 51

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item untuk Subjective Norms .......................................... 52

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item untuk Perceived Behavioral Control ...................... 52

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item untuk Self Efficacy ................................................ 53

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Fakultas .................................. 58

Tabel 4.2 Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Fakultas ................................. 59

Tabel 4.3 Hasil Statistika Deskriptif ........................................................................ 60

Tabel 4.4 Rumus Kategorisasi ................................................................................. 61

Tabel 4.5 Kategorisasi Intensi Berwirausaha ........................................................... 61

Tabel 4.6 Kategorisasi Attitude Toward Behavior ................................................... 62

Tabel 4.7 Kategorisasi Subjective Norms ................................................................ 62

Tabel 4.8 Kategorisasi Perceived Behavioral Control ............................................ 63

Tabel 4.9 Kategorisasi Self Efficacy ........................................................................ 63

Tabel 4.10 Tabel R Square ....................................................................................... 64

Tabel 4.11 Anova ..................................................................................................... 65

Tabel 4.12 Koefisien ................................................................................................ 66

Tabel 4.13 Koefisien Self Efficacy secara utuh ........................................................ 71

Tabel 4.14 Proporsi Varian Sumbangan Masing-Masing Independen Variabel ..... 72

Page 13: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Theory planned behavior (Ajzen, 2005) .............................................. 17

Gambar 2.2 Pengaruh attitudes toward behavior, subjective norms, perceived

behavioral control, self efficacy & latar belakang pekerjaan orang tua terhadap

intensi berwirausaha ................................................................................................. 38

Page 14: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Skala ........................................................................................................ 86

2. Lampiran Hasil Lisrell .............................................................................................. 90

3. Lampiran Uji Hasil Hipotesis ................................................................................... 109

4. Lampiran Surat Izin Penelitian ................................................................................. 113

Page 15: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian,

perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini, mahasiswa yang baru lulus tidak hanya terbebani dengan

proses pencarian pekerjaan yang sesuai dengan jurusan pendidikannya tetapi juga

dihadapkan pada permasalahan ketersediaan lapangan pekerjaan itu sendiri. Hal ini

dikarenakan semakin lama jumlah individu yang mencari kerja semakin bertambah,

serta adanya kesempatan bagi warga negara asing untuk mencari pekerjaan di

Indonesia. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia, para pemimpin negara ASEAN memutuskan untuk mempercepat

pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015.

Dampak dari adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebenarnya tidak

selalu negatif. Program ini juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian

negara. Diberlakukannya pasar bebas dapat mempermudah masyarakat untuk

melakukan ekspor dan impor. Proses ekspor suatu negara perlu ditingkatkan apabila

suatu negara ingin maju. Hal ini bisa diwujudkan jika produksi negara berjumlah

banyak dan memiliki kualitas yang baik. Produksi negara sangat berkaitan dengan

Page 16: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

2

jumlah wirausaha yang ada di negara itu sendiri, sehingga ini berarti peluang untuk

menjadi seorang wirausaha justru lebih terbuka.

Adanya program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mengakibatkan semakin

ketatnya persaingan lulusan Indonesia dalam mencari pekerjaan di Indonesia

khususnya, serta di Asia secara umum. Kemampuan diri sangatlah berpengaruh pada

proses persaingan dengan para job seeker (orang yang sedang mencari kerja) lain dari

berbagai latar belakang budaya, daerah, serta pendidikan. Bagi individu yang

memang memiliki kompetensi handal dalam suatu bidang tentunya hal ini tidak akan

terlalu bermasalah, tetapi bagi individu dengan kompetensi standar adanya

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini bisa menyulitkan untuk mendapatkan

pekerjaan.

Beberapa tahun belakangan, makin banyak mahasiswa yang baru menyelesaikan

studi sarjana strata-1 nya justru menjadi pengangguran. Menurut data dari Badan

Pusat Statistik, sampai pada bulan Agustus tahun 2014, terdapat 7,25 juta

pengangguran di Indonesia. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)

terakhir pada bulan Agustus 2014 juga menunjukkan bahwa jumlah pengangguran

yang berasal dari lulusan diploma I, II, III/Akademi sebanyak 193.517 serta 495.143

dari lulusan universitas.

Gurbuz dan Aykol (2008) mengatakan bahwa wirausaha penting untuk

pembangunan ekonomi negara. Hal ini karena bidang kewirausahaan dapat menjadi

solusi untuk mengatasi masalah pengangguran dan pembangunan ekonomi. Daerah

yang memiliki banyak wirausaha dapat membantu menghasilkan kekayaan,

Page 17: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

3

pekerjaan, serta penerimaan pajak industri dan negara secara keseluruhan

(Angriawan, Conners, Furdek, & Ruth, 2012). Dengan kata lain, adanya wirausaha

dapat membantu perekonomian negara. Oleh karena itu, mahasiswa perlu untuk

melihat peluang lain selain mencari suatu pekerjaan. Mahasiswa justru dapat

menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri dengan menjadi seorang wirausaha.

Terciptanya lapangan pekerjaan baru tentunya akan mengurangi jumlah

pengangguran dan dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Syarifuddin Hasan, mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2011)

mengatakan Indonesia masih kekurangan wirausaha jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk Indonesia. Pernyataan ini diperkuat oleh Wakil Ketua Umum Kadin

Bidang Corporate Social Responsibility, Suryani Motik (2014) juga mengatakan

Indonesia minimal memerlukan 2% atau sekitar 4,8 juta wirausahawan untuk

mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Data-data di atas menunjukan bahwa

negara Indonesia masih membutuhkan banyak wirausaha.

Untuk menguatkan data-data diatas, peneliti melakukan survei pendahuluan

kepada 25 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu, 11 Februari 2015.

Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pernah berwirausaha.

Mahasiswa menyadari pentingnya berwirausaha dalam kehidupan ini. Namun,

mahasiswa yang ingin berwirausaha setelah lulus kuliah justru hanya sebagian kecil.

Sementara alasan mahasiswa melakukan aktivitas wirausaha semasa kuliah

bermacam-macam, antara lain alasan ekonomi, ingin mandiri, ingin menambah

pengalaman, memiliki motivasi berwirausaha dan merasa memiliki kesempatan.

Page 18: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

4

Kecenderungan individu untuk menjadi seorang wirausaha dapat disebut dengan

intensi berwirausaha. Intensi berwirausaha adalah keinginan yang ada pada diri

individu untuk melakukan kegiatan kewirausahaan (Gurbuz & Aykol, 2008). Intensi

berwirausaha juga telah diidentifikasi sebagai salah satu kunci yang diperlukan untuk

memacu adanya wirausaha, dimana individu berani mengambil keputusan untuk

mengeksploitasi peluang dan menciptakan usaha baru (Angriawan, et.al., 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha pada individu ada

bermacam-macam. Faktor tersebut antara lain, attitudes toward behavior, subjective

norm, dan perceived behavioral control (Angriawan, et.al., 2012; Gurbuz & Aykol

2008), kepribadian (Rhoade, Doerr, Erickson, & Wolfe, 2012; Osiri, Kungu, &

Prieto, 2012), kreativitas (Schmidt, Soper, & Bernaciak, 2012), kepemimpinan

(Jensen & Luthans, 2006), self-efficacy (Sugiarto, 2013; Handayani, 2013;

Woroningrum, 2014), latar belakang pekerjaan orang tua (Bhandari, 2012; Schoon &

Duckworth, 2012) serta latar belakang pendidikan (Cunningham & Lischeron, 1991).

Dalam penelitian ini, faktor yang menjadi independent variable adalah attitudes

toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, self efficacy dan

latar belakang pekerjaan orang tua. Hal ini berdasarkan pada saran penelitian

Angriawan, et.al. (2012) supaya menggunakan model lengkap dari teori planned

behavior dalam mengukur intensi berwirausaha. Penelitian dengan model lengkap

teori planned behavior pernah dilakukan di Turki (Gurbuz & Aykol 2008). Akan

tetapi, Turki dan Indonesia merupakan dua negara yang memiliki kebudayaan yang

berbeda sehingga hasil penelitiannya belum tentu sama. Pemilihan IV ini juga

Page 19: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

5

berdasarkan hasil survey pendahuluan yang menyatakan bahwa alasan terbesar

mahasiswa melakukan aktifitas kewirausahaan yaitu karena ingin meningkatkan

ekonomi dan kemandirian.

Berdasarkan teori planned behavior yang berdimensikan attitudes toward

behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control dijelaskan bahwa ketiga

dimensi tersebut merupakan prediktor yang positif dan signifikan dari intensi

berwirausaha (Angriawan, et.al., 2012). Ajzen (2005) mengatakan attitudes toward

behavior merupakan keyakinan tentang konsekuensi dari hasil perilaku tertentu.

Sementara subjective norms adalah keyakinan bahwa pihak tertentu menyetujui atau

menolak suatu perilaku (Ajzen, 2005). Ajzen (2005) menambahkan perceived

behavioral control dianggap sebagai keyakinan tentang ada atau tidak adanya faktor-

faktor yang memfasilitasi atau menghambat kinerja perilaku.

Kolvereid (1996) dalam Gurbuz dan Aykol (2008) menyebutkan attitudes toward

self-employment yang merupakan istilah lain variabel attitudes toward behavior

dalam berwirausaha. Variabel ini mengukur bagaimana sikap individu terhadap

pekerjaan yang dikembangkannya sendiri. Dimensi yang diukur antara lain, autonomy

and authority, economic opportunity and challenge, security and workload, avoid

responsibility, self-realization and participation, social environment and career, dan

perceived confidence.

Penelitian di fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah tentang independent

variable yang mempengaruhi intensi berwirausaha belum menghasilkan data yang

konsisten. Ditemukan bahwa self efficacy memiliki pengaruh yang tinggi pada intensi

Page 20: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

6

berwirausaha (Sugiarto, 2013; Woroningrum, 2014) dan sebaliknya memiliki

pengaruh yang rendah pada intensi berwirausaha (Handayani, 2013; Ahmad, 2014).

Dimensi yang diukur dari self efficacy sendiri yaitu level, strength dan generality.

Bandura (1977) dalam Baron dan Byrne (2000) mendefinisikan self efficacy sebagai

evaluasi individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan sebuah

tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan.

Bhandari (2012) menunjukkan bahwa latar belakang pekerjaan orang tua

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap intensi berwirausaha pada seseorang.

Penelitian Schoon dan Duckworth (2012) justru menemukan bahwa terdapat

perbedaan faktor pengaruh antara anak laki-laki dan anak perempuan dalam

mengambil langkah berwirausaha. Anak laki-laki yang ayahnya menjadi seorang

wirausaha memiliki kemungkinan lebih besar menjadi seorang wirausaha pada masa

dewasanya, sementara pada anak perempuan lebih ditentukan oleh sumberdaya

ekonomi yang ia miliki.

Dari uraian data diatas, akhirnya peneliti memilih untuk melakukan penelitian

tentang intensi berwirausaha pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal

ini karena pentingnya menumbuhkan keinginan berwirausaha di kalangan mahasiswa.

Mahasiswa merupakan salah satu generasi penerus bangsa yang akan menentukan

maju tidaknya perekonomian suatu negara.

Faktor-faktor yang akan digunakan sebagai prediktor dari intensi berwirausaha

sendiri antara lain attitudes toward behavior, subjective norms, perceived behavioral

control, self efficacy dan latar belakang pekerjaan orang tua. Dimana attitudes toward

Page 21: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

7

behavior memiliki dimensi antara lain, autonomy and authority, economic

opportunity and challenge, security and workload, avoid responsibility, self-

realization and participation, social environment and career, dan perceived

confidence. Self efficacy memiliki dimensi antara lain level, strength dan generality.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini berjudul “Pengaruh Attitudes Toward

Behavior, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control, Self Efficacy dan Latar

Belakang Pekerjaan Orang Tua terhadap Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Dalam menulis sebuah karya ilmiah sangat diperlukan adanya pembatasan masalah.

Hal ini berguna untuk membatasi masalah yang akan diteliti agar tidak menyimpang

dari tujuan penelitian itu sendiri. Adapun konsep-konsep yang berkaitan dengan

objek penelitian “Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms, Perceived

Behavioral Control, Self Efficacy dan Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua terhadap

Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” dibatasi

pada :

1. Intensi berwirausaha adalah kecenderungan mahasiswa untuk menjadi seorang

wirausaha dalam kehidupannya (Gurbuz & Aykol, 2008).

2. Attitudes toward behavior adalah keyakinan tentang konsekuensi dari hasil

perilaku tertentu (Ajzen, 2005). Attitudes toward behavior pada penelitian ini

terdiri dari tujuh dimensi, yaitu autonomy and authority, economic opportunity

Page 22: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

8

and challenge, security and workload, avoid responsibility, self-realization and

participation, social environment and career, dan perceived confidence.

3. Subjective norms adalah keyakinan individu tentang persetujuan pihak tertentu

terhadap suatu perilaku, termasuk pula referen sosial yang turut menyumbangkan

pendapat (Ajzen, 2005).

4. Perceived behavioral control adalah keyakinan individu tentang adanya faktor-

faktor yang memfasilitasi atau menghambat suatu perilaku (Ajzen, 2005).

5. Self efficacy adalah evaluasi individu terhadap kemampuan atau kompetensinya

untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan

(Bandura, 1977). Self efficacy pada penelitian ini terdiri atas dimensi level,

strength dan generality.

6. Latar belakang pekerjaan orang tua adalah jenis pekerjaan orang tua responden,

baik ayah maupun ibu. Jenis pekerjaan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

kategori, yaitu wirausaha dan non-wirausaha.

7. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah mahasiswa yang tercatat aktif

kuliah strata-1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2.2 Perumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan attitudes toward behavior, subjective

norms, perceived behavioral control, self efficacy dan latar belakang pekerjaan

orang tua terhadap terhadap intensi berwirausaha?

Page 23: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

9

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan autonomy and authority terhadap intensi

berwirausaha?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan economic opportunity and challenge

terhadap intensi berwirausaha?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan security and workload terhadap intensi

berwirausaha?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan avoid responsibility terhadap intensi

berwirausaha?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan self-realization and participation terhadap

intensi berwirausaha?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan social environment and career terhadap

intensi berwirausaha?

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan perceived confidence terhadap intensi

berwirausaha?

9. Apakah ada pengaruh yang signifikan subjective norms terhadap intensi

berwirausaha?

10. Apakah ada pengaruh yang signifikan perceived behavioral control terhadap

intensi berwirausaha?

11. Apakah ada pengaruh yang signifikan level terhadap intensi berwirausaha?

12. Apakah ada pengaruh yang signifikan strength terhadap intensi berwirausaha?

13. Apakah ada pengaruh yang signifikan generality terhadap intensi berwirausaha?

Page 24: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

10

14. Apakah ada pengaruh yang signifikan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap

intensi berwirausaha?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Berdasarkan dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah :

1. Untuk melihat pengaruh attitudes toward behavior, subjective norms,

perceived behavioral control, self efficacy dan latar belakang pekerjaan orang

tua terhadap intensi berwirausaha.

2. Untuk melihat pengaruh autonomy and authority terhadap intensi

berwirausaha.

3. Untuk melihat pengaruh economic opportunity and challenge terhadap intensi

berwirausaha.

4. Untuk melihat pengaruh security and workload terhadap intensi berwirausaha.

5. Untuk melihat pengaruh avoid responsibility terhadap intensi berwirausaha.

6. Untuk melihat pengaruh self-realization and participation terhadap intensi

berwirausaha.

7. Untuk melihat pengaruh social environment and career terhadap intensi

berwirausaha.

8. Untuk melihat pengaruh perceived confidence terhadap intensi berwirausaha.

9. Untuk melihat pengaruh subjective norms terhadap intensi berwirausaha.

10. Untuk melihat pengaruh perceived behavioral control terhadap intensi

berwirausaha.

Page 25: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

11

11. Untuk melihat pengaruh level terhadap intensi berwirausaha.

12. Untuk melihat pengaruh strength terhadap intensi berwirausaha.

13. Untuk melihat pengaruh generality terhadap intensi berwirausaha.

14. Untuk melihat pengaruh yang signifikan latar belakang pekerjaan orang tua

terhadap intensi berwirausaha.

1.3.2 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dalam diambil dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai seberapa

besar pengaruh attitudes toward behavior, subjective norms, perceived behavioral

control, self efficacy dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi

berwirausaha. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi berkembangnya ilmu

pengetahuan Psikologi.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian lanjutan

terutama yang berkaitan dengan intensi berwirausaha beserta faktor yang

mempengaruhinya.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat memberi masukan bagi mahasiswa tentang keinginan untuk

berwirausaha. Bagaimana peluang wirausaha itu terbuka lebar untuk setiap

mahasiswa di berbagai jurusan dengan tetap memanfaatkan ilmu yang telah

Page 26: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

12

dipelajari. Misalnya, seseorang yang sudah menjadi psikolog dapat membuka biro

konsultan psikologi.

b. Diharapkan dapat memberi masukan bagi institusi pendidikan, khususnya

Universitas tentang bagaimana meningkatkan keinginan berwirausaha pada

mahasiswa. Misalnya, pihak Universitas dapat meningkatkan self efficacy para

mahasiswanya dengan melakukan pelatihan kewirausahaan sehingga kemampuan

mahasiswa bertambah dan kepercayaan diri untuk berwirausaha juga meningkat.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan dalam skripsi ini berpedoman pada sistematika penulisan American

Psychology Association (APA) style. Untuk memudahkan penulisan penelitian ini,

penulis menyusunnya dalam bentuk beberapa bab sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, perumasan dan pembatasan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Berisi tentang definisi intensi, definisi wirausaha, definisi intensi berwirausaha,

faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha, pengukuran intensi

berwirausaha , teori planned behavior, attitudes toward behavior, dimensi attitudes

toward behavior, pengukuran attitudes toward behavior, subjective norms,

pengukuran subjective norms, perceived behavioral control, pengukuran perceived

behavioral control, self efficacy, dimensi self efficacy, pengukuran self efficacy,

kerangka berpikir dan hipotesa penelitian.

Page 27: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

13

BAB III : Metode Penelitian

Berisi tentang populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, variabel penelitian

dan definisi operasional variabel, instrumen pengumpulan data, uji validitas konstruk,

teknik analisis data serta prosedur penelitian.

BAB IV : Hasil Penelitian

Berisi tentang gambaran umum subjek penelitian, analisis deskriptif, kategorisasi

skor serta uji hipotesis.

BAB V : Kesimpulan, Diskusi dan Saran

Berisi kesimpulan, diskusi serta saran.

Page 28: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan teori-teori yang terkait dengan variabel penelitian, baik

variabel terikat maupun variabel bebas. Bab ini terdiri dari tujuh sub bab. Dimulai

sub bab pertama yang menjelaskan intensi berwirausaha, attitudes toward behavior,

subjective norms, perceived behavioral control, self efficacy, hingga kerangka

berpikir dan hipotesis penelitian.

2.1 Intensi Berwirausaha

2.1.1 Definisi intensi wirausaha

Intensi adalah indikasi seberapa kuat keinginan individu untuk mencoba atau berapa

banyak usaha yang direncanakan untuk menampilkan perilaku. Intensi (dan perilaku)

adalah fungsi dari tiga faktor penentu dasar, yaitu satu bersifat pribadi, lalu

mencerminkan pengaruh sosial, dan ketiga berkaitan dengan isu-isu kontrol. Ketiga

faktor tersebut diterjemahkan menjadi attitudes toward the behavior, subjective

norms dan perceptions of behavioral control (Ajzen, 2005).

Byham (2000) mengatakan bahwa wirausaha dapat didefinisikan sebagai individu

yang berani untuk mengambil resiko dengan perhitungan untuk memanfaatkan tren

yang sedang berkembang. Wirausaha merupakan individu yang dapat melihat batas-

batasan organisasi untuk tumbuhnya peluang baru (misalnya, kemitraan, teknologi

baru atau aplikasi, dll). Wirausaha merupakan individu yang mampu mengubah

ancaman dari pesaing, kebijakan pemerintah, dan teknologi baru menjadi sebuah

Page 29: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

15

peluang bisnis (Byham, 2000). Wirausaha merupakan orang yang mampu berinovasi,

mempromosikan produk, meningkatkan kualitas layanan, melakukan kompetisi untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Hisrich, Fox, & Grant, 2007).

Keputusan untuk memulai sebuah usaha diasumsikan telah melalui perencanaan

dalam beberapa waktu dan didukung oleh adanya intensi. Sehingga, intensi untuk

menjadi seorang wirausaha diasumsikan sebagai prediksi yang menentukan pilihan

individu dalam mengambil langkah memulai usaha pribadinya (Davidsson, 1995).

Gurbuz dan Aykol (2008) menyatakan bahwa “Entrepreneurial intention is one’s

willingness in undertaking entrepreneurial activity, or in other words become self

employed”. Dari definisi yang dikemukakan menunjukkan bahwa intensi untuk

menjadi seorang wirausaha merupakan pendorong bagi individu dalam mengambil

aktifitas kewirausahaan. Intensi berwirausaha merupakan keinginan yang ada pada

diri individu untuk mengambil aktifitas kewirausahaan.

Berdasarkan definisi intensi berwirausaha diatas, peneliti memilih untuk

menggunakan definisi intensi berwirausaha menurut Gurbuz dan Aykol (2008). Hal

ini karena dijelaskan bahwa intensi berwirausaha merupakan keinginan yang ada

pada diri individu untuk mengambil aktifitas kewirausahaan. Definisi tersebut sejalan

dengan tujuan peneliti untuk mengetahui intensi mahasiswa dalam menjadi seorang

wirausaha dengan berlandaskan pada teori planned behavior.

2.1.2 Teori planned behavior

Teori planned behavior bertujuan untuk menjelaskan bagaimana intensi dapat

memprediksikan perilaku yang sesungguhnya (Gurbuz & Aykol 2008). Teori ini

Page 30: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

16

sering digunakan untuk menjelaskan dan memprediksikan mengapa individu

melakukan tindakan dalam beberapa cara. Teori ini mengusulkan tiga alasan

munculnya intensi. Alasan pertama, yaitu penilaian dari perilaku, yang merupakan

sejauh mana individu memiliki sikap yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan terhadap perilaku. Alasan kedua adalah norma subjektif, yang

merupakan tekanan sosial untuk melakukan perilaku. Sedangkan kesulitan yang

dirasakan untuk melakukan perilaku disebut dirasakan kontrol perilaku merupakan

alasan yang ketiga (Ajzen, 1991 dalam Gurbuz & Aykol 2008).

Ajzen (2005) mengatakan theory planned behavior didasarkan pada asumsi

bahwa manusia biasanya berperilaku dengan cara yang masuk akal, mereka

mempertimbangkan informasi yang tersedia dan secara implisit atau eksplisit

mempertimbangkan implikasi dari tindakan mereka. Teori ini mendalilkan bahwa

intensi individu untuk melakukan (atau tidak melakukan) perilaku adalah penentu

yang paling utama dari tindakan itu sendiri. Teori ini mengasumsikan bahwa

kepentingan relatif dari attitudes toward behavior, subjective norm, dan perceived

behavioral control dirasakan bergantung pada intensi yang diselidiki. Untuk beberapa

hal, intensi untuk mempertimbangan sikap dianggap lebih penting dari sekedar

pertimbangan normatif, walaupun dalam bentuk intensi yang lain pertimbangan

normatif lebih dibutuhkan.

Teori perilaku yang direncanakan tidak berhubungan langsung dengan jumlah

kontrol yang sebenarnya dimiliki individu dalam situasi tertentu. Sedangkan intensi

mencerminkan kesediaan individu untuk mencoba melakukan perilaku tertentu,

Page 31: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

17

kontrol yang dirasakan cenderung hanya untuk mempertimbangkan beberapa kendala

realistis yang mungkin ada. Apabila persepsi kontrol perilaku berjalan cukup baik,

maka mereka akan memberikan informasi yang berguna atas intensi yang hendak

diungkapkan.

Gambar 2.1 Theory planned behavior (Ajzen, 2005)

Gambar 2.1 menunjukkan dua fitur penting dari teori perilaku yang direncanakan.

Pertama, teori ini mengasumsikan bahwa perceived behavioral control memiliki

implikasi motivasi untuk intensi. Orang-orang yang percaya bahwa mereka tidak

memiliki sumber daya maupun peluang untuk melakukan suatu perilaku tertentu,

tidak mungkin akan membentuk intensi perilaku yang kuat untuk terlibat di

dalamnya. Hal ini walaupun mereka menahan sikap favoritnya dan keyakinannya

bahwa faktor lain juga penting untuk suksesnya perilaku mereka.

Kedua, intervensi dapat diarahkan pada satu atau lebih dari perilaku penentu

teoritis: attitudes toward behavior, subjective norm, atau perceived behavioral

control. Perubahan faktor-faktor tersebut menghasilkan perubahan perilaku dan

intensi untuk memberikan kontrol yang memadai atas perilaku. Dengan kata lain,

intensi memiliki tiga faktor penentu yaitu attitudes toward behavior, subjective norm,

Perceived BehavioralControl

Subjective Norms

Attitudes Toward Behavior

Attitudinal beliefs

Normative Beliefs

Power of Control Beliefs

Intention Behaviour

Page 32: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

18

atau perceived behavioral control. Intensi inilah yang nantinya akan berkembang

menjadi sebuah perilaku.

2.1.3 Dimensi intensi

Fishbein dan Ajzen (1975) menyebutkan dimensi-dimensi intensi, antara lain :

2.1.3.1 Perilaku (behavior). Dimensi ini merupakan dimensi tentang perilaku

spesifik yang nantinya akan diwujudkan.

2.1.3.2 Sasaran (target). Dimensi ini merupakan dimensi tentang objek yang menjadi

sasaran perilaku. Objek tersebut terbagi menjadi tiga yaitu orang atau objek

tertentu (particular object), sekelompok orang atau objek (a class of object)

dan orang atau objek pada umumnya (any object).

2.1.3.3 Situasi (situation). Dimensi ini merupakan dimensi tentang situasi atau

tempat yang mendukung untuk melakukan suatu perilaku (bagaimana dan

dimana perilaku akan diwujudkan).

2.1.3.4 Waktu (time). Dimensi ini merupakan dimensi tentang waktu terjadinya

perilaku yang meliputi waktu tertentu, dalam satu periode ataupun tidak

terbatas.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha pada individu ada bermacam-

macam. Hal ini bisa diketahui dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh

banyak tokoh baik di dalam maupun di luar negeri. Faktor tersebut antara lain :

2.1.4.1 Attitudes toward behavior, subjective norm, dan perceived behavioral

control. Gurbuz dan Aykol (2008) melakukan penelitian di Turki dengan 324

Page 33: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

19

mahasiswa sebagai responden. Dalam penelitiannya digunakan teori planned

behavior sebagai landasan. Adapun hal-hal yang dianggap sebagai pendorong

sesesorang untuk menjadi seorang wirausaha, antara lain memiliki orang tua

seorang wirausaha, jenis kelamin, subjective norm, perceived behavioral

control, sikap, kondisi lingkungan yang mendukung dan dukungan akademik

Menurut Angriawan, Conners, Furdek, dan Ruth (2012) attitudes toward

behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control merupakan

faktor yang memiliki pengaruh positif terhadap intensi individu untuk menjadi

seorang wirausaha. Berdasarkan penelitian empiris mereka, perceived

behavioral control merupakan faktor yang paling berpengaruh. Hal ini diikuti

dengan variable attitudes toward behavior dan subjective norm.

2.1.4.2 Kepribadian. Kepribadian proaktif cenderung untuk menjadi seorang

wirausaha (Osiri, Kungu, & Prieto, 2012). Kepribadian proaktif menjadikan

individu belajar lebih mandiri karena ada kemauan dari dalam dirinya. Hal ini

menjadi kontribusi tersendiri untuk mendorong intensi individu menjadi

seorang wirausaha. (Rhoade, Doerr, Erickson, & Wolfe, 2012).

2.1.4.3 Kreativitas. Kreativitas menjadi keahlian khusus yang perlu dimiliki oleh

seorang wirausaha (Schmidt, Soper, & Bernaciak, 2012). Kreativitas itu

sendiri terdiri atas berpikir konvergen dan berpikir divergen. Dari keahlian

inilah dapat dihasilkan wirausaha-wirausaha baru.

2.1.4.4 Kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dalam berwirausaha mendukung

seorang wirausaha mencapai kesuksesannya (Jensen & Luthans, 2006).

Page 34: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

20

Kepemimpinan ini akan berpengaruh pada bagaimana nantinya seorang

wirausaha menyikapi usaha yang ia rintis, karena terdapat perbedaan antara

managing dan leading. Sehingga intensi menjadi seorang wirausaha juga

dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang ada dalam diri individu.

2.1.4.5 Self efficacy. Zhao, Seibert, dan Hills (2005) melakukan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dalam intensi mahasiswa

untuk menjadi seorang wirausaha. Ia menggunakan 265 sampel mahasiswa

bisnis administrasi yang berasal dari lima universitas yang berbeda. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa efek pembelajaran dari kursus

berwirausaha, pengalaman berwirausaha dan keberanian untuk mengambil

risiko dalam intensi berwirausaha dimediasi oleh entrepreneurial self-efficacy.

Dalam penelitian Linan dan Chen (2009) menyebutkan bahwa konsep

perceived behavioral control sekilas mirip dengan self efficacy Bandura

(1997) dalam Linan dan Chen (2009). Namun terdapat perbedaan antara

perceived behavioral control dan self efficacy, yaitu perceived behavioral

control tidak hanya perasaan mampu namun juga persepsi tentang mengontrol

sebuah perilaku (Linan dan Chen, 2009). Tetapi kedua hal tersebut dianggap

memiliki pengaruh terhadap intensi individu untuk menjadi wirausaha.

2.1.4.6 Latar belakang pekerjaan orang tua. Intensi untuk menjadi seorang

wirausaha dikaitkan dengan latar belakang pekerjaan orang tua individu

(Bhandari, 2012). Anak laki-laki yang memiliki ayah seorang wirausaha

memiliki kemungkinan akan menjadi wirausaha pada masa dewasanya,

Page 35: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

21

sementara pada anak perempuan lebih ditentukan oleh sumberdaya ekonomi

(Schoon, & Duckworth, 2012). Sehingga latar belakang pekerjaan orang tua

dapat mempengaruhi intensi individu untuk menjadi seorang wirausaha.

2.1.4.7 Latar belakang pendidikan. Sikap dasar individu dalam memahami fungsi

dan proses dalam berwirausaha dipengaruhi oleh lembaga pendidikannya

(Cunningham & Lischeron, 1991). Mendeskripsikan mengenai enam jenis

sekolah atau lembaga yang berkaitan dengan bagaimana memahami proses

berwirausaha. Setiap sekolah memiliki pandangan yang unik dalam

mengilustrasikan fungsi dan proses berwirausaha. Keenam jenis sekolah atau

lembaga yang dimaksud antara lain, Great Person School, Psychological

Characteristics School, Classical School, Management School, Leadership

School, dan Intrapreneurship School. Setiap lembaga memiliki fokus yang

berbeda. Great Person School fokus pada individu yang memang telah

memiliki bakat menjadi seorang wirausaha sejak lahir. Psychological

Characteristics School fokus pada nilai-nilai unik, sikap dan kebutuhan yang

mendorong individu menjadi wirausaha. Classical School fokus pada

karakteristik wirausaha, yaitu memiliki sikap berinovasi. Management School

fokus pada individu yang memahami perekonomian, mengorganisasi dan

berani menerima resiko. Leadership School fokus terhadap kemampuan

individu untuk memimpin. Serta yang terakhir, Intrapreneurship School fokus

terhadap kemampuan individu dalam organisasi yang kompleks, bagaimana

Page 36: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

22

mengembangkan unit independen untuk membuat, menjual dan

meningkatkan pelayanan.

2.1.5 Pengukuran intensi berwirausaha

Pengukuran intensi berwirausaha pernah dilakukan oleh beberapa tokoh dalam

penelitian sebelumnya. Davidsson (1995) membuat skala pengukuran untuk intensi

berwirausaha. Skala ini terdiri dari tiga item dan memakai skala Likert mulai 1

(sangat tidak setuju) hingga 6 (sangat setuju). Nilai Alpha Cronbach pada

keseluruhan skala ini yaitu 0,84.

Terdapat skala EIQ (Entrepreneurial Intention Questionnaire) yang didapat dari

mengembangkan sumber teoritis dan empiris dari aplikasi teori planned behavior

untuk menjadi seorang wirausaha. Skala ini terdiri dari enam item dan memakai tipe

skala Likert (Linan & Chen, 2009). Nilai Alpha Cronbach pada keseluruhan skala ini

yaitu 0,943. Sedangkan nilai Alpha Cronbach pada masing-masing item berkisar

antara 0, 654 sampai 0, 914.

Peneliti memutuskan untuk menggunakan skala EIQ (Entrepreneurial Intention

Questionnaire) yang dikonstruk oleh Linan dan Chen (2009). Hal ini karena skala

EIQ (Entrepreneurial Intention Questionnaire) dikembangkan melalui teori planned

behavior. Dimana teori tersebut merupakan landasan yang dipakai peneliti untuk

melakukan penelitian ini.

Page 37: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

23

2.2 Attitudes Toward Behavior

2.2.1 Definisi attitudes toward behavior

Ajzen (2005) mengatakan attitudes toward behavior merupakan keyakinan yang

diakses tentang konsekuensi dari hasil perilaku tertentu, atau beberapa atribut lainnya

seperti biaya yang dikeluarkan dengan melakukan sebuah perilaku. Individu percaya

bahwa melakukan perilaku tertentu akan menyebabkan hasil yang sebagian besar

akan menampilkan sikap yang menguntungkan, sementara orang yang percaya bahwa

melakukan perilaku tertentu akan memberikan hasil yang negatif akan menampilkan

sikap yang tidak menguntungkan.

Linan dan Chen (2009) menjelaskan bahwa sikap merupakan tingkah laku

individu untuk mempertahankan nilai diri yang positif atau negatif. Dalam praktiknya

tidak hanya afeksi yang diperhatikan tetapi juga evaluasi. Sehingga individu

bertingkah laku sesuai nilai yang ia miliki dalam dirinya.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, peneliti memutuskan untuk menggunakan

definisi menurut Ajzen (2005). Attitudes toward behavior merupakan keyakinan yang

diakses tentang konsekuensi dari hasil perilaku tertentu. Hal ini menunjang tujuan

peneliti untuk mengetahui pengaruh attitudes toward behavior terhadap intensi

berwirausaha.

2.2.2 Dimensi attitudes toward behavior

Kolvereid (1996) dalam Gurbuz dan Aykol (2008) menyebutkan dimensi dari attitude

toward self-employment yang merupakan istilah lain attitudes toward behavior dalam

berwirausaha. Dimensi yang diukur antara lain:

Page 38: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

24

2.2.2.1 Autonomy and authority. Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan

dengan otoritas individu. Dimana individu mampu untuk menjadi pemimpin

bagi dirinya sendiri serta dapat menentukan keputusannya sendiri secara

independen.

2.2.2.2 Economic opportunity and challenge. Dimensi ini merupakan dimensi yang

berkaitan dengan bagaimana individu berani mengambil tantangan dalam

pekerjaannya. Individu bisa termotivasi oleh pekerjaannya dan merasa

memiliki kesempatan untuk memiliki ekonomi yang baik.

2.2.2.3 Security and workload. Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan

dengan tingkat kepercayaan individu terhadap pekerjaannya, dimana individu

merasa aman dengan pekerjaannya. Dimensi ini juga melihat apakah individu

menyukai pekerjaan yang stabil dengan jam kerja yang pasti atau tidak.

2.2.2.4 Avoid responsibility. Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan dengan

kemauan individu untuk bertanggung jawab dan berkomitmen. Dimensi ini

melihat apakah individu hanya bersedia melakukan pekerjaan yang mudah

atau justru bersedia melalui pekerjaan yang rumit.

2.2.2.5 Self-realization and participation. Dimensi ini merupakan dimensi yang

berkaitan dengan kreativitas individu untuk membuat sesuatu yang baru atau

justru hanya mengikuti kebiasaan yang sudah ada. Dimensi ini juga melihat

apakah individu bersedia ikut terlibat dalam seluruh proses pekerjaan atau

tidak.

Page 39: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

25

2.2.2.6 Social environment and career. Dimensi ini merupakan dimensi yang

berkaitan dengan partisipasi individu dalam lingkungan sosial. Dimensi ini

juga melihat apakah individu menjadi bagian dari lingkungan sosial dan

mendapatkan promosi untuk mendapat kesempatan dalam jenjang karirnya.

2.2.2.7 Perceived confidence. Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan dengan

kepercayaan diri individu akan kesuksesannya dalam membangun sebuah

usaha. Dimensi ini melihat apakah individu yakin bahwa dirinya memiliki

kemampuan sebagai wirausaha atau tidak.

2.2.3 Pengukuran attitudes toward behavior

Terdapat skala Occupational Status Choice Attitude Index untuk mengukur attitudes

toward behavior. Pengukuran ini dilakukan oleh Kolvereid (1996) dalam Gurbuz dan

Aykol (2008). Skala ini memiliki 34 item yang mengukur tujuh dimensi attitudes

toward behavior. Nilai Alpha Cronbach pada skala ini berkisar antara 0,526 hingga 0,

913.

Angriawan, et.al., (2012) melakukan pengukuran terhadap attitudes toward

behavior. Digunakan empat item yang didapatkan dari modifikasi item yang dibuat

oleh Linan dan Chen (2009). Semua item tersebut diukur dengan lima poin skala

Likert, dimana poin 1 (sangat tidak setuju) dan 5 (sangat setuju).

Peneliti memutuskan untuk menggunakan skala Occupational Status Choice Attitude

Index. Alasannya karena skala ini mengukur attitudes toward behavior dengan

membaginya sesuai dimensi-dimensinya. Hal ini sesuai dengan tujuan peneliti yang

ingin melakukan penelitian dengan mengacu pada teori planned behavior secara utuh.

Page 40: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

26

2.3 Subjective Norms

2.3.1 Definisi subjective norms

Subjective norms merupakan fungsi dari keyakinan, yaitu keyakinan individu bahwa

individu atau kelompok tertentu menyetujui atau menolak untuk melakukan perilaku;

atau bahwa referen sosial sendiri terlibat atau tidak terlibat di dalamnya (Ajzen,

2005). Referen sosial termasuk orang tua individu, pasangan, teman dekat, maupun

rekan kerja. Individu yang percaya bahwa kebanyakan referen tersebut berkaitan,

maka akan memotivasi mereka untuk patuh dan memiliki pikiran bahwa mereka

harus melakukan perilaku sesuai dengan tekanan sosialnya.

Subjective norms merupakan persepsi sosial untuk menunjang atau justru

menekan perilaku berwirausaha (Linan & Chen 2009). Hal ini mengacu pada

“reference people” individu yang akan turut menentukan pilihan untuk menjadi

wirausaha atau tidak. Reference People itu sendiri dapat berasal dari keluarga, teman

maupun lingkungan sekitar individu.

Subjective norms merupakan persepsi individu tentang pentingnya persetujuan

atau ketidaksetujuan anggota keluarga atau teman atas keputusan mereka untuk

melakukan suatu tingkah laku (Angriawan, et.al., 2012). Subjective norms ini

berhubungan dengan pikiran individu terhadap penilaian serta persetujuan keluarga

maupun temannya apabila ia memilih suatu keputusan dalam hidupnya.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, peneliti memutuskan untuk menggunakan

definisi menurut Ajzen (2005). Karena subjective norms berarti keyakinan individu

bahwa individu atau kelompok tertentu akan menyetujui atau menolak untuk

Page 41: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

27

melakukan sebuah perilaku; atau bahwa referen sosial sendiri terlibat atau tidak

terlibat di dalamnya. Hal ini menunjang tujuan peneliti untuk mengetahui pengaruh

subjective norms terhadap intensi berwirausaha.

2.3.2 Dimensi subjective norms

Subjective norms terdiri atas dua komponen, yaitu:

2.3.2.1 Normative belief. Normative belief fokus pada kemungkinan mengenai

pentingnya referensi dan persetnjuan dari individu atau kelompok dalam

memunculkan perilaku. Belief ini meyangkut harapan normatif dari pihak lain

(Fishbein dan Ajzen 1975).

2.3.2.2 Motivation to comply. Orang yang memiliki normative belief akan memiliki

motivasi untuk memunculkan perilaku yang disetujui oleh referensi sosial

mereka, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut menekankan peran persepsi

mereka atas tekanan sosial untuk memunculkan sebuah perilaku (Fishbein dan

Ajzen 1975).

2.3.3 Pengukuran subjective norms

Armitage dan Conner (2001) pernah melakukan pengukuran terhadap subjective

norms. Terdapat enam kategori didalamnya. Namun dari seluruh item yang

dikonstruk, terdapat 32 item yang merupakan multiple item. Sementara 52 item

lainnya adalah single item. Multiple item yang digunakan untuk mengukur subjective

norms memiliki korelasi yang signifikan dengan intensi. Nilai korelasi pada skala ini

yaitu 0,50.

Page 42: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

28

Angriawan, et.al., (2012) pernah melakukan pengukuran terhadap subjective

norms. Digunakan tiga item yang didapatkan dari item yang dibuat oleh Linan dan

Chen (2009). Semua item tersebut diukur dengan lima poin skala Likert, dimana poin

1 (sangat tidak setuju) dan 5 (sangat setuju).

Peneliti memilih menggunakan skala subjective norms yang dikonstruk oleh

Linan dan Chen (2009). Hal ini karena itemnya tunggal dan sudah berbentuk

pernyataan. Selain itu, skala ini juga mengacu pada teori planned behavior.

2.4 Perceived Behavioral Control

2.4.1 Definisi perceived behavioral control

Perceived behavioral control didefinisikan sebagai persepsi individu tentang

kemudahan atau kesulitan dalam melakukan perilaku tertentu (Armitage & Conner

2001). Dengan kata lain, individu dapat diharapkan untuk terlibat dalam suatu

perilaku ketika mereka percaya bahwa perilaku mereka dapat diterima (Armitage,

et.al., 2001). Teori ini menunjukkan bahwa individu akan menjadi pengusaha jika dia

memiliki niat dan merasa mampu mengontrol perilakunya.

Perceived behavioral control merupakan fungsi dari keyakinan tentang ada atau

tidak adanya faktor-faktor yang memfasilitasi atau menghambat kinerja perilaku

(Ajzen, 2005). Perceived behavioral control didasarkan pada pengalaman masa lalu

dengan perilaku, informasi tentang perilaku, atau dengan mengamati pengalaman

kenalan maupun teman-teman, serta faktor lain yang meningkatkan atau mengurangi

kesulitan yang dirasakan untuk melakukan perilaku yang bersangkutan.

Page 43: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

29

Perceived behavioral control didefinisikan sebagai persepsi atas mudah atau

sulitnya menjadi seorang wirausaha. Konsep ini sekilas mirip dengan self efficacy

Bandura (1997) dalam Linan dan Chen (2009). Terdapat perbedaan antara perceived

behavioral control dan self efficacy, yaitu perceived behavioral control tidak hanya

perasaan mampu namun juga persepsi tentang mengontrol sebuah perilaku (Linan &

Chen, 2009).

Peneliti memutuskan untuk menggunakan definisi menurut Ajzen (2005). Hal ini

karena dalam definisi ini, perceived behavioral control merupakan fungsi dari

keyakinan tentang ada atau tidak adanya faktor-faktor yang memfasilitasi atau

menghambat kinerja perilaku. Sehingga mendukung peneliti yang ingin meneliti

tentang faktor yang mendukung atau menghambat individu dalam mengambil

langkah berwirausaha.

2.4.2 Dimensi perceived behavioral control

Fishbein dan Ajzen (1975) menyebutkan dimensi-dimensi perceived behavioral

control, antara lain :

2.4.2.1 Control Belief. Dimensi ini berdasarkan atas pengalaman masa lalu terhadap

perilaku tertentu. Hal ini dapat dipengaruhi oleh informasi orang lain

mengenai perilaku, pengalaman kenalan atau teman seta faktor lain yang

mengembangkan atau mengurangi kesulitan yang dipersepsikan atas

pemunculan perilaku.

2.4.2.2 Perceived Power. Dimensi ini tentang kendali yang aktual dari seseorang atas

suatu perilaku. Setiap control belief dilipatgandakan oleh perceived power

Page 44: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

30

dari faktor kendali tertentu untuk memfasilitasi atau menghambat pemunculan

perilaku. Perceived power sendiri berhubungan dengan rasa percaya diri dari

individu untuk menghadapi faktor-faktor yang dapat memfasilitasi atau

menghalangi pemunculan perilaku.

2.4.3 Pengukuran perceived behavioral control

Pengukuran mengenai perceived behavioral control pernah dilakukan oleh Kolvereid

(1996) dan Autio, et.al., (2001) dalam Gurbuz dan Aykol (2008). Partisipan diminta

untuk meranking pernyataaan yang disediakan peneliti dengan menggunakan skala.

Dimulai dari “strongly disagree” untuk poin=satu sampai dengan “strongly agree”

untuk nilai poin=enam. Skala ini memiliki nilai Alpha Cronbach antara 0, 811 sampai

0, 833.

Angriawan, et.al., (2012) melakukan pengukuran terhadap perceived behavioral

control. Digunakan enam item yang didapatkan dari modifikasi item yang dibuat oleh

Linan dan Chen (2009). Semua item tersebut diukur dengan lima poin skala Likert,

dimana poin 1 (sangat tidak setuju) dan 5 (sangat setuju).

Peneliti memutuskan untuk menggunakan skala perceived behavioral control

yang dikonstruk oleh Linan dan Chen (2009). Hal ini karena skala ini dikembangkan

melalui teori planned behavior. Dimana teori tersebut merupakan landasan yang

dipakai peneliti untuk melakukan penelitian ini.

Page 45: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

31

2.5 Self Efficacy

2.5.1 Definisi self efficacy

Boyd dan Vozikis (1994) mengatakan self efficacy adalah sebuah konstruk yang

berguna untuk menjelaskan proses dinamis dari evaluasi dan pilihan dalam

pengembangan niat kewirausahaan dan selanjutnya menjadi keputusan untuk terlibat

dalam perilaku kewirausahaan. Integrasi self efficacy menyediakan tambahan

wawasan tentang proses kognitif dimana niat kewirausahaan yang baik

dikembangkan dan dilakukan melalui perilaku tertentu.

Istilah self efficacy berasal dari teori pembelajaran sosial Bandura (1977) dan

mengacu pada keyakinan individu tentang kemampuannya untuk melakukan tugas

yang diberikan. Menurut Bandura (1977) dalam Baron dan Byrne (2000), self efficacy

adalah evaluasi individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan

sebuah tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan. Self efficacy membuat

penilaian tentang kemampuan individu untuk melaksanakan sebuah tugas dalam hal

yang spesifik. Self efficacy cenderung konsisten sepanjang waktu, tetapi bukan

berarti tidak bisa berubah.

Peneliti menggunakan definisi menurut Bandura (1977). Hal ini karena self

efficacy adalah evaluasi individu terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk

melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan. Sehingga

mendukung peneliti yang ingin meneliti tentang pengaruh self efficacy terhadap

intensi individu dalam berwirausaha.

Page 46: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

32

2.5.2 Dimensi self efficacy

Bandura (1997) dalam Zimmerman (2000) membagi self efficacy menjadi tiga

dimensi. Setiap dimensi memiliki implikasi yang penting terhadap performa individu.

Dimensi dari self efficacy yaitu :

2.5.2.1 Level. Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan dengan tingkat

kesulitan tugas. Tugas tersebut berpengaruh pada individu, dimana individu

merasa mampu atau tidak dalam menyelesaikan tugas tersebut. Sehingga

individu memiliki keyakinan terhadap kemampuannya terhadap tingkat

kesulitan tugas yang ia hadapi.

2.5.2.2 Strength. Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan dengan tingkat

kekuatan dari keyakinan individu tentang kemampuan dirinya. Hal ini diukur

dengan jumlah kepastian individu tentang tugas yang diberikan. Sejauh mana

besar dan kekuatan keyakinan digeneralisasikan dalam tugas dan situasi yang

dialami.

2.5.2.3 Generality. Dimensi ini merupakan dimensi yang berkaitan dengan keyakinan

individu tentang kemampuannya dalam menyelesaikan tugas. Dimana

keyakinan tersebut berkaitan pada kepastian dalam keberhasilan melakukan

tingkat kesulitan tugas tertentu. Sehingga individu dapat yakin pada

kemampuannya dalam banyak bidang.

2.5.3 Pengukuran self efficacy

Pengukuran mengenai self efficacy pernah dilakukan oleh Zhao, Seibert, dan Hills

(2005). Partisipan diminta untuk meranking pernyataaan yang disediakan peneliti

Page 47: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

33

dengan menggunakan skala. Dimulai dari “no confidence” untuk poin=satu sampai

dengan “complete confidence” untuk nilai poin=lima. Nilai alpha Cronbach pada

skala ini sebesar 0,78.

Terdapat skala General Self Efficacy (GSE) untuk mengukur self efficacy, Imam

(2007). Digunakan tujuh belas item yang diukur dengan lima poin skala Likert,

dimana poin 1 (sangat tidak setuju) dan 5 (sangat setuju). Nilai Alpha Cronbach dari

skala ini sebesar 0,85.

Peneliti memilih menggunakan skala self efficacy yang dikonstruk oleh Imam

(2007). Hal ini karena skala GSE menggambarkan self efficacy individu secara

umum.

2.6 Kerangka Berpikir

Attitudes toward behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control

merupakan prediktor yang positif dan signifikan dari intensi berwirausaha

(Angriawan, et.al., 2012). Attitudes toward behavior merupakan keyakinan individu

tentang konsekuensi dari hasil perilaku tertentu (Ajzen, 2005). Attitudes toward

behavior memiliki tujuh aspek di dalamnya antara lain autonomy and authority,

economic opportunity and challenge, security and workload, avoid responsibility,

self-realization and participation, social environment and career, dan perceived

confidence (Kolvereid, 1996 dalam Gurbuz dan Aykol, 2008). Asumsinya adalah,

jika individu memiliki attitudes toward behavior yang tinggi maka kemungkinan

intensi berwirausahanya juga akan tinggi sebaliknya jika nilai attitudes toward

behavior individu rendah, maka kemungkinan intensi berwirausahanya pun mengecil.

Page 48: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

34

Autonomy and authority berkaitan dengan otoritas individu, dimana individu

mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri serta dapat menentukan keputusan

secara independen. Apabila individu memiliki autonomy and authority yang tinggi,

maka dapat dikatakan bahwa ia siap untuk berwirausaha. Hal ini karena dalam

berwirausaha sangat dibutuhkan sikap kepemimpinan dan kemampuan mengambil

keputusan.

Economic opportunity and challenge berkaitan dengan keyakinan individu

tentang kesempatan memiliki ekonomi yang lebih baik dengan keberaniannya

mengambil tantangan dalam pekerjaannya. Individu dengan economic opportunity

and challenge yang tinggi akan lebih berani mengambil langkah berwirausaha. Hal

ini karena ia ingin memiliki ekonomi yang lebih baik.

Security and workload berkaitan dengan tingkat kepercayaan individu terhadap

pekerjaannya, dimana individu merasa aman dengan pekerjaannya. Apabila individu

memiliki nilai security and workload yang tinggi pada sikap berwirausaha, maka

kemungkinannya untuk mengambil langkah berwirausaha dalam kehidupannya akan

lebih tinggi.

Avoid responsibility berkaitan dengan kemauan individu untuk bertanggung

jawab dan berkomitmen. Nilai-nilai ini tentu penting ketika individu memutuskan

untuk berwirausaha. Berhasil tidaknya sebuah usaha sangatlah ditentukan oleh

komitmen individu dalam menjalankan usahanya tersebut. Avoid responsibility yang

tinggi akan membuat intensi berwirausaha individu menjadi tinggi pula.

Page 49: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

35

Self-realization and participation berkaitan dengan kemampuan individu untuk

membuat sesuatu yang baru dan partisipasinya dalam melakukan sebuah pekerjaan.

Dalam kegiatan berwirausaha sangat diperlukan pengembangan usaha dan partisipasi

aktif pemilik di dalamnya. Hal inilah yang akan menentukan keberhasilan usaha yang

dilakukan oleh individu.

Social environment and career berkaitan dengan partisipasi individu dalam

lingkungan sosial dan jenjang karir yang ingin diraih. Apabila individu memiliki

social environment and career yang tinggi, kemungkinan intensi berwirausahanya

juga akan tinggi. Hal ini karena kegiatan berwirausaha mengharuskan individu untuk

banyak bersosialisasi dengan lingkungan.

Perceived confidence berkaitan dengan kepercayaan diri individu akan

kesuksesannya dalam membangun sebuah usaha. Perceived confidence yang tinggi

dalam diri individu akan meningkatkan intensi berwirausahanya. Apabila individu

yakin dan percaya ia akan sukses menjalankan sebuah usaha, maka ia akan lebih

cepat pula dalam mengambil langkah berwirausaha.

Subjective norm merupakan keyakinan individu bahwa individu atau kelompok

tertentu akan menyetujui atau menolak untuk melakukan perilaku (Ajzen, 2005).

Subjective norm berpengaruh terhadap intensi berwirausaha karena individu yang

berwirausaha akan mempertimbangkan bagaimana lingkungan di sekitarnya menilai

tindakannya itu. Misalnya, individu mempertimbangkan persetujuan orang tuanya

ketika hendak berwirausaha. Asumsinya adalah, jika individu memiliki subjective

norm yang tinggi maka kemungkinan intensi berwirausahanya juga akan tinggi

Page 50: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

36

sebaliknya jika nilai subjective norm individu rendah, maka kemungkinan intensi

berwirausahanya pun mengecil.

Perceived behavioral control merupakan fungsi dari keyakinan tentang ada atau

tidak adanya faktor-faktor yang memfasilitasi atau menghambat kinerja perilaku

(Ajzen, 2005). Hal ini berpengaruh terhadap intensi berwirausaha karena individu

dengan perceived behavioral control tinggi akan yakin bahwa kegiatan

berwirausahanya mampu mendapatkan faktor-faktor pendukung yang dapat

memfasilitasi usahanya. Asumsinya adalah, jika individu memiliki perceived

behavioral control yang tinggi maka kemungkinan intensi berwirausahanya juga akan

tinggi sebaliknya jika nilai perceived behavioral control individu rendah, maka

kemungkinan intensi berwirausahanya pun mengecil.

Faktor lain yang turut mempengaruhi intensi berwirausaha adalah self efficacy.

Self efficacy merupakan evaluasi individu terhadap kemampuan atau kompetensinya

untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan (Bandura,

1977 dalam Baron & Byrne, 2000). Self efficacy memiliki dimensi antara lain,

level,strength dan generality. Asumsinya adalah, jika individu memiliki self efficacy

yang tinggi maka kemungkinan intensi berwirausahanya juga akan tinggi sebaliknya

jika nilai self efficacy individu rendah, maka kemungkinan intensi berwirausahanya

pun mengecil.

Level berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas. Tugas dalam penelitian ini yaitu

tugas berwirausaha. Apabila individu yakin bahwa tugas-tugas yang ada dalam

Page 51: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

37

berwirausaha akan mampu ia selesaikan maka kemungkinannya untuk berwirausaha

tentu akan lebih besar.

Strength berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan individu tentang

kemampuan dirinya. Individu yang yakin bahwa dirinya mampu untuk melalui setiap

masalah yang menghadang dalam berwirausaha akan lebih mudah untuk mengambil

langkah berwirausaha.

Generality berkaitan dengan keyakinan individu tentang kemampuannya untuk

berhasil menyelesaikan tugas dalam tingkat kesulitan tertentu. Generality yang tinggi

akan mendorong seseorang untuk berwirausaha karena kegiatan berwirausaha sangat

berkaitan dengan keberhasilan individu menyelesaikan tugas berwirausahanya.

Intensi untuk menjadi seorang wirausaha dikaitkan dengan latar belakang

pekerjaan orang tua individu. Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa individu

yang memiliki orang tua sebagai wirausaha memiliki intensi berwirausaha yang lebih

tinggi dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki orang tua sebagai

wirausaha. Hal ini karena individu dengan orang tua yang berwirausaha menjadi

memiliki role model seorang wirausaha dalam kehidupannya, sehingga ia dapat

memperlajari cara-cara berwirausaha melalui orang tuanya sendiri.

Dengan demikian, kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu :

Page 52: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

38

Attitudes Toward Behavior

Self Efficacy

Gambar 2.2 Pengaruh attitudes toward behavior, subjective norms, perceived

behavioral control, self efficacy dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap

intensi berwirausaha

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang terdapat dalam penelitian ini, antara lain :

H1 : Ada pengaruh yang signifikan attitudes toward behavior, subjective norms,

perceived behavioral control, self efficacy dan latar belakang pekerjaan orang

tua terhadap intensi berwirausaha.

Subjective Norms

Perceived Behavioral Control

INTENSI

BERWIRAUSAHA

Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua

Strength

Generality

Level

Perceived confidence

Social environment and career

Self-realization and participation

Avoid responsibility

Security and workload

Economic opportunity and challenge

Autonomy and authority

Page 53: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

39

H2 : Ada pengaruh yang signifikan autonomy and authority terhadap intensi

berwirausaha.

H3 : Ada pengaruh yang signifikan economic opportunity and challenge terhadap

intensi berwirausaha.

H4 : Ada pengaruh yang signifikan security and workload terhadap intensi

berwirausaha.

H5 : Ada pengaruh yang signifikan avoid responsibility terhadap intensi

berwirausaha.

H6 : Ada pengaruh yang signifikan self-realization and participation terhadap

intensi berwirausaha.

H7 : Ada pengaruh yang signifikan social environment and career terhadap intensi

berwirausaha.

H8 : Ada pengaruh yang signifikan perceived confidence terhadap intensi

berwirausaha.

H9 : Ada pengaruh yang signifikan subjective norms terhadap intensi berwirausaha.

H10 : Ada pengaruh yang signifikan perceived behavioral control terhadap intensi

berwirausaha.

H11 : Ada pengaruh yang signifikan level terhadap intensi berwirausaha.

H12 : Ada pengaruh yang signifikan strength terhadap intensi berwirausaha.

H13 : Ada pengaruh yang signifikan generality terhadap intensi berwirausaha.

H14 : Ada pengaruh yang signifikan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap

intensi berwirausaha.

Page 54: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

40

BAB 3

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas metode penelitian. Terdiri dari populasi, sampel, teknik

pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrument

pengumpulan data, uji validitas konstruk, teknik analisa data dan prosedur penelitian.

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mahasiswa yang termasuk populasi yaitu mahasiswa yang terdaftar aktif pada tahun

ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 23.099 mahasiswa

(Akademik Pusat UIN per Tiga November 2014).

3.1.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur

tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi. Pada penelitian ini, yang

dijadikan sampel adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 230

responden.

3.1.3 Teknik pengambilan sampel

Peneliti menentukan jumlah sampel dengan mengambil proporsi 1% dari tiap Fakultas

yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik yang digunakan untuk

pengambilan sampel dalam penelitian ini bersifat probability sampling, yaitu dengan

Page 55: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

41

proporsional. Proporsi sampel dari tiap Fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yaitu :

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan = 1%×5.031 = 50,31(51) responden

2. Fakultas Adab dan Humaniora = 1%×2.169 = 21,69(22) responden

3. Fakultas Ushuluddin = 1%×1.506 = 15,06(16) responden

4. Fakultas Syariah dan Hukum = 1%×2.637 = 26,37(27) responden

5. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi = 1%×2.218 = 22,18(23) responden

6. Fakultas Dirasat Islamiyah = 1%×440 = 4,4(5) responden

7. Fakultas Psikologi = 1%× 893 = 8,93(9) responden

8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis = 1%×2.101 = 21,01(22) responden

9. Fakultas Sains dan Teknologi = 1%×2.568 = 25,68(26) responden

10. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan = 1%×1.588 = 15,88(16) responden

11. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik = 1%×1.259 = 12,59(13) responden

Jumlah sampel = 230 responden

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Identifikasi variabel

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Dependent variable

Pada penelitian ini, variabel yang diteliti dan menjadi dependent variable adalah

intensi berwirausaha.

Page 56: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

42

b. Independent variable

Pada penelitian ini, variabel yang termasuk dalam independent variable adalah :

1. Attitudes toward behavior yang terdiri dari :

a. Autonomy and authority

b. Economic opportunity and challenge

c. Security and workload

d. Avoid responsibility

e. Self realization dan participation

f. Social environment and career

g. Perceived confidence

2. Subjective norms

3. Perceived behavioral control

4. Self efficacy, yang terdiri dari :

a. Level

b. Strength

c. Generality

5. Latar belakang pekerjaan orang tua

3.2.2 Definisi operasional variabel

Setelah menentukan DV dan IV, selanjutnya peneliti menentukan definisi operasional

dari variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun penjelasan

definisi operasional variabel adalah sebagai berikut :

Page 57: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

43

3.2.2.1 Intensi berwirausaha. Intensi berwirausaha merupakan keinginan yang ada

pada diri individu untuk mengambil aktifitas kewirausahaan. Intensi

berwirausaha diketahui dari skor yang diperoleh melalui pengukuran dengan

menggunakan skala EIQ (Entrepreneurial Intention Questionnaire) yang

dikonstruk oleh Linan dan Chen (2009). Skala EIQ (Entrepreneurial Intention

Questionnaire) terdiri dari enam item.

3.2.2.2 Attitudes toward behavior. Attitudes toward behavior merupakan keyakinan

yang diakses tentang konsekuensi dari hasil perilaku tertentu. Attitudes toward

behavior diukur dengan skala Occupational Status Choice Attitude Index oleh

Kolvereid (1996) dalam Gurbuz dan Aykol (2008). Skala Occupational Status

Choice Attitude Index mengukur tujuh dimensi, yaitu autonomy and authority,

economic opportunity and challenge, security and workload, avoid

responsibility, self-realization dan participation, social environment and

career, perceived confidence. Jumlah item dalam skala ini yaitu 34 item.

3.2.2.3 Subjective norms. Subjective norms berarti keyakinan individu bahwa individu

atau kelompok tertentu akan menyetujui atau menolak untuk melakukan

sebuah perilaku. Subjective norms ini diukur menggunakan skala yang

dikonstruk oleh Linan dan Chen (2009). Jumlah item pada skala tersebut ada

tiga item.

3.2.2.4 Perceived behavioral control. Perceived behavioral control dianggap sebagai

fungsi dari keyakinan tentang ada atau tidak adanya faktor-faktor yang

memfasilitasi atau menghambat kinerja perilaku. Perceived behavioral control

Page 58: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

44

ini diukur dengan menggunakan skala perceived behavioral control yang

dikonstruk oleh Linan dan Chen (2009). Jumlah item pada skala tersebut ada

enam item.

3.2.2.5 Self efficacy. Self efficacy adalah evaluasi individu terhadap kemampuan atau

kompetensinya untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan atau

mengatasi hambatan. Self efficacy terdiri atas tiga dimensi, yaitu level,

strength, dan generality. Self efficacy diukur dengan menggunakan GSE yang

memiliki item sebanyak 17 item.

3.2.2.6 Latar belakang pekerjaan orang tua. Latar belakang pekerjaan orang tua

dalam penelitian ini dilihat berdasarkan dua kategori, yaitu orang tua yang

berprofesi sebagai wirausaha dan orang tua yang tidak berprofesi sebagai

wirausaha. Orang tua dalam penelitian ini yaitu ayah/ibu.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Skala

pengukuran terdiri atas pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negative

(unfavorable). Partisipan diminta untuk memilih salah satu dari beberapa kategori

skala yang disediakan. Bagian pertama terdiri atas informed consent dan identitas

partisipan (termasuk di dalamnya latar belakang pekerjaan orang tua partisipan).

Bagian kedua dari instrumen ini berisi skala mengenai intensi berwirausaha. Bagian

ketiga instrumen merupakan serangkaian penyataan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi intensi berwirausaha, terdiri atas skala skala Occupational Status

Choice Attitude Index untuk mengukur attitudes toward behavior, skala yang

Page 59: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

45

dikonstruk oleh Linan dan Chen (2009) untuk mengukur subjective norms dan

perceived behavioral control, serta skala GSE untuk mengukur self efficacy.

3.3.1 Skala intensi berwirausaha

Skala intensi berwirausaha yang digunakan untuk mengukur kecenderungan individu

dalam melakukan tindakan wirausaha dilihat menggunakan skala EIQ

(Entrepreneurial Intention Questionnaire) yang dikonstruk oleh Linan dan Chen

(2009). Tanggapan untuk setiap item dari skala EIQ (Entrepreneurial Intention

Questionnaire) tersebut dijumlahkan untuk membuat skor keseluruhan dari intensi

berwirausaha. Skala ini terdiri atas 35 item favorable. Adapun blue print skala EIQ

(Entrepreneurial Intention Questionnaire) dijelaskan pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Blue Print Skala Intensi Berwirausaha

Indikator Item

Favorable Jumlah

Bersedia melakukan hal apapun yang dapat mendukung individu

untuk menjadi seorang wirausaha.

1,2,3,

4,5,6

6

Jumlah 6 6

3.3.2 Skala attitudes toward behavior

Skala attitudes toward behavior yang digunakan untuk mengukur keyakinan yang

diakses oleh individu tentang konsekuensi dari hasil perilaku tertentu dilihat

menggunakan skala Occupational Status Choice Attitude Index yang dikonstruk oleh

Kolvereid (1996) dalam Gurbuz dan Aykol (2008). Tanggapan untuk setiap item dari

skala Occupational Status Choice Attitude Index tersebut dijumlahkan untuk membuat

skor keseluruhan dari attitudes toward behavior. Skala ini terdiri atas 35 item

Page 60: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

46

favorable dan unfavorable Adapun blue print skala Occupational Status Choice

Attitude Index dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Blue Print Skala Attitudes Toward Behavior

Dimensi Indikator Item

Jumlah Fav Unfav

Autonomy and authority

Individu memiliki otoritas untuk

mengambil keputusan bagi

dirinya sendiri.

1,2,3,

4,5,6

- 6

Economic opportunity and

challenge

Individu berani mengambil

tantangan dalam pekerjaannya.

7,8,9,10,

11,12,

13,14

- 8

Security and workload

Individu merasa yakin dengan

pekerjaan yang dijalaninya.

15,17,19 16,18 5

Avoid responsibility

Sejauh mana individu mampu

berkomitmen dan bertanggung

jawab.

23

20,21,

22

4

Self realization and

participation

Sejauh mana individu

berpartisipasi dalam membuat

sesuatu.

24,25,

26,27

- 4

Social environment and

career

Sejauh mana individu

berpartisipasi dalam lingkungan

sosial.

28,29,

30,31

- 4

Perceived confidence

Keyakinan individu terhadap

kemampuannya.

32,33,34 35 4

Jumlah 29 6 35

3.3.3 Skala subjective norms

Skala subjective norms yang digunakan untuk mengukur keyakinan individu bahwa

individu atau kelompok tertentu akan menyetujui atau menolak untuk melakukan

sebuah perilaku dilihat menggunakan skala subjective norms yang dikonstruk oleh

Linan dan Chen (2009). Tanggapan untuk setiap item dari skala subjective norms

tersebut dijumlahkan untuk membuat skor keseluruhan dari subjective norms. Skala ini

terdiri atas 4 item favorable. Adapun blue print skala subjective norms dijelaskan pada

tabel 3.3 berikut ini:

Page 61: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

47

Tabel 3.3

Blue Print Skala Subjective Norms

Indikator Item

Jumlah Fav Unfav

Keyakinan individu bahwa individu lain atau kelompok akan

menyetujui untuk melakukan sebuah perilaku.

1,2,3 4 4

Jumlah 3 1 4

3.3.4 Skala perceived behavioral control

Skala perceived behavioral control yang digunakan untuk mengukur fungsi dari

keyakinan tentang ada atau tidak adanya faktor-faktor yang memfasilitasi atau

menghambat kinerja perilaku dilihat menggunakan skala perceived behavioral control

yang dikonstruk oleh Linan dan Chen (2009). Tanggapan untuk setiap item dari skala

perceived behavioral control tersebut dijumlahkan untuk membuat skor keseluruhan

dari perceived behavioral control. Skala ini terdiri atas 6 item favorable. Adapun blue

print skala perceived behavioral control dijelaskan pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4

Blue Print Skala Perceived Behavioral Control

Indikator Item

Jumlah Favorable

Keyakinan individu akan faktor-faktor yang akan mendukung kinerja

perilakunya.

1,2,3,4,5,6 6

Jumlah 6 6

3.3.5 Skala self efficacy

Skala self efficacy yang digunakan untuk mengukur evaluasi individu terhadap

kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan atau

mengatasi hambatan dilihat menggunakan skala General Self Efficacy (GSE).

Tanggapan untuk setiap item dari skala self efficacy tersebut dijumlahkan untuk

membuat skor keseluruhan dari self efficacy. Skala ini terdiri atas 17 item favorable

Page 62: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

48

dan unfavorable. Adapun blue print skala self efficacy dijelaskan pada tabel 3.5

berikut ini:

Tabel 3.5

Blue Print Skala Self Efficacy

Dimensi Indikator Item

Jumlah Fav Unfav

Level Tingkat kesulitan tugas yang diyakini individu akan

tercapai.

1,3 2,4,5 5

Strength Tingkat keyakinan individu terhadap kemampuannya

untuk mencapai kesuksesan.

8,9,1

3

6,7,10,

11,12

8

Generality Keyakinan individu akan kemampuannya dalam

berbagai situasi.

15 14,16,

17

4

Jumlah 6 11 17

3.4 Uji Validitas Konstruk

Dalam rangka pengujuan validitas alat ukur, peneliti melakukan uji validitas konstruk

intsrumen tersebut. Oleh karena itu, digunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis)

untuk pengujian validtitas instrument. Adapun logika dari CFA (Umar, 2012) adalah:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefiniskan secara

operasional sehingga disusun pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya.

Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini

dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap subtes

hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes bersifat

unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks korelasi

antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks

korelasi ini disebut sigma (Ʃ), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data

Page 63: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

49

empiris, yang disebut matriks S. jika teori tersebut benar (unidimensional) maka

tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Ʃ – matriks S atau bisa juga

dinyatakan dengan Ʃ – S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi

square. Jika hasil chi square tidak signifikan (p > 0.05), maka hipotesis nihil

tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat diterima

bahwa item ataupun subtes instrument hanya mengukur satu faktor saja.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya apakah item signifikan atau tidak

mengukur apa yang hendak di ukur, dengan menggunakan t-test. Jika hasil t-test

tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa yang

hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop dan sebaliknya.

6. Terakhir, apabila hasil dari CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan sifat

item, yang bersifat positif (favorable).

Kemudian setelah didapat model fit dihitung faktor skornya. Penggunaan faktor skor

ini adalah untuk menghindari hasil penelitian yang bisa akibat dari kesalahan

pengukuran. Jadi skor yang dianalisis dalam penelitian ini bukanlah skor yang

diperoleh dari variabel pada umumnya, melainkan justru true score yang diperoleh

dnegan memperhitungkan perbedaan validitas dari setiap item. Namun demikian,

untuk menghindari faktor skor yang bertanda negatif dan positif (Z-score) maka

peneliti mentransformasikan faktor tersebut menjadi T-score dengan rumusnya yaitu

(Umar, 2011):

Page 64: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

50

T skor = 50 + (10 x faktor skor)

Dalam hal ini, T-score akan memiliki mean = 50 dan SD = 10 dan diharapkan seluruh

skor merupakan bilangan positif. Setelah didapatkan faktor skor yang telah diubah

menjadi T-score, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis regresi.

Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software

LISREL.

3.4.1 Uji validitas alat ukur intensi berwirausaha

Dalam subbab ini peneliti menguji apakah enam item yang ada dalam alat ukur intensi

berwirausaha bersifat unidimensional atau tidak. Untuk melihat signifikan tidaknya

item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur diujikan hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor. Jika nilai t>1.96 artinya item tersebut signifikan

dan sebaliknya, hasilnya terdapat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item untuk Intensi Berwirausaha No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.76 0.06 12.64 √

2 0.84 0.06 14.76 √

3 0.78 0.06 13.30 √

4 0.84 0.09 9.74 √

5 0.71 0.06 11.34 √

6 0.54 0.07 8.17 √

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa semua item signifikan dan semua koefisien

bermuatan positif. Artinya keenam item dalam alat ukur intensi berwirausaha terbukti

signifikan dan tidak akan di drop, serta dapat diikut sertakan dalam analisis uji

hipotesis.

Page 65: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

51

3.4.2 Uji validitas alat ukur attitudes toward behavior

Peneliti menguji unidimensionalitas skala attitudes toward behavior yang terdiri dari

35 item. Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item untuk Attitudes Toward Behavior No Koefisien Nilai t Signifikan No Koefisien Nilai t Signifikan

1 0.78 13.18 √ 19 0.32 4.33 √

2 0.82 14.09 √ 20 0.30 3.48 √

3 0.68 10.74 √ 21 0.69 4.77 √

4 0.79 13.45 √ 22 1.02 5.07 √

5 0.50 7.40 √ 23 -0.18 -2.38 X

6 0.69 11.30 √ 24 0.65 7.10 √

7 0.61 8.87 √ 25 0.82 7.90 √

8 0.72 9.39 √ 26 0.39 5.11 √

9 0.79 11.66 √ 27 0.42 4.66 √

10 0.57 8.16 √ 28 0.78 13.30 √

11 0.63 9.26 √ 29 0.83 13.51 √

12 0.39 5.31 √ 30 0.73 12.23 √

13 0.40 5.61 √ 31 0.82 13.32 √

14 0.40 5.66 √ 32 0.75 12.76 √

15 0.69 6.99 √ 33 0.91 16.57 √

16 -0.71 -7.57 X 34 0.85 15.14 √

17 0.25 3.42 √ 35 0.50 7.48 √

18 -0.65 -6.61 X

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa terdapat item yang signifikan dan tidak

signifikan. Item yang signifikan tidak akan di drop dan diikut sertakan dalam analisis

uji hipotesis. Sementara item nomor 16, 18 dan 23 terbukti tidak signifikan dan harus

di drop. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari alat ukur attitudes toward behavior

terdapat 32 item yang signifikan dan 3 item yang tidak signifikan.

3.4.3 Uji validitas alat ukur subjective norms

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada dalam alat ukur subjective norms

bersifat unidimensional atau tidak. Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel berikut

ini:

Page 66: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

52

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item untuk Subjective Norms No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.82 0.06 14.46 √

2 0.89 0.05 16.43 √

3 0.88 0.0.5 16.15 √

4 0.32 0.07 4.55 √

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Artinya keempat item dalam alat ukur subjective norms

terbukti signifikan dan tidak akan di drop, serta dapat diikut sertakan dalam analisis

uji hipotesis.

3.4.4 Uji validitas alat ukur perceived behavioral control

Peneliti menguji apakah keenam item yang ada dalam alat ukur perceived behavioral

control bersifat unidimensional atau tidak. Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel

berikut ini :

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item untuk Perceived Behavioral Control No Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.50 0.07 7.15 √

2 0.74 0.06 12.14 √

3 0.83 0.06 14.18 √

4 0.70 0.06 11.30 √

5 0.66 0.06 10.40 √

6 0.74 0.06 12.13 √

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa semua item signifikan (t>1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Artinya keenam item dalam alat ukur perceived

behavioral control terbukti signifikan dan tidak akan di drop, serta dapat diikut

sertakan dalam analisis uji hipotesis.

Page 67: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

53

3.4.5 Uji validitas alat ukur self efficacy

Peneliti menguji apakah 17 item yang ada dalam alat ukur self efficacy bersifat

unidimensional atau tidak. Hasil pengujiannya terdapat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item untuk Self Efficacy No Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.96 0.05 19.90 √

2 -0.12 0.04 -2.81 X

3 1.75 0.39 4.48 √

4 -0.01 0.04 -0.36 X

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

0.25

0.72

0.71

0.14

0.29

0.64

0.79

0.74

0.52

0.75

0.27

0.78

0.64

0.06

0.07

0.06

0.07

0.07

0.06

0.06

0.06

0.07

0.07

0.08

0.07

0.07

4.07

11.11

11.20

2.05

4.10

10.27

12.80

12.13

7.91

10.81

3.43

11.18

9.32

Keterangan : tanda √ = signifikan(t>1.96); X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat item yang signifikan dan tidak

signifikan. Item yang signifikan tidak akan di drop dan diikut sertakan dalam analisis

uji hipotesis. Sementara item nomor 2, 4 dan terbukti tidak signifikan dan harus di

drop. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari alat ukur self efficacy terdapat 15 item yang

signifikan dan dua item yang tidak signifikan.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk melihat pengaruh independent variable terhadap dependent variable, peneliti

akan menggunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda merupakan metode

Page 68: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

54

statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara DV dengan lebih

dari satu IV. Persamaan regresi berganda penelitian ini adalah :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9+b10X10+ b11X11+ b12X12+

b13X13+ b14X14+e

Keterangan :

Y = intensi berwirausaha

a = intersep atau konstan

b = koefisien regresi

X1 = autonomy and authority

X2 = economic opportunity and challenge

X3 = security and workload

X4 = avoid responsibility

X5 = self realization and participation

X6 = social environment and career

X7 = perceived confidence

X8 = subjective norms

X9 = perceived behavioral control

X10 = level

X11 = strength

X12 = generality

X13 = latar belakang pekerjaan orang tua

e = error

Selanjutnya, untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model

yang paling sesuai (memiliki error terkecil), dibutuhkan beberapa pengujian dan

analisis sebagai berikut.

1. R2

(koefisien determinasi berganda)

Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu melalui regresi berganda

antara attitudes toward behavior, subjective norms, perceived behavioral control, self

efficacy dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha.

Besarnya intensi berwirausaha yang disebabkan oleh faktor-faktor yang telah

Page 69: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

55

disebutkan sebelumnya, ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R2. R

2

menunjukkan variasi oleh perubahan variabel dependen (Y) yang disebabkan variabel

independen (X) atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y) atau merupakan proporsi varians dari

attitudes toward behavior, subjective norms, perceived behavioral control, self

efficacy dan latar belakang pekerjaan orang tua. Untuk mendapat nilai R2 digunakan

rumus sebagai berikut:

R2

=

2. Uji F

Selanjutnya R2 diuji untuk membuktikan apakah regresi Y pada X signifikan atau

tidak maka digunakanlah uji F. Untuk membuktikan hal tersebut menggunakan rumus

:

F =

( ) ( )

K adalah jumlah IV dan N adalah jumlah sampel. Dari uji F yang dilakukan nantinya,

dapat dilihat apakah IV yang diuji memiliki pengaruh terhadap DV.

3. Uji t

Kemudian dilanjutkan dengan uji t dimana ini digunakan untuk melihat apakah

pengaruh yang diberikan IV (X) signifikan dengan DV (Y). Oleh karena itu, sebelum

didapat nilai t dari setiap IV harus didapat dahulu nilai standar error estimate dari b

(koefisien regresi) yang didapatkan melalui akar mean square dibagi SS. Setelah

Page 70: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

56

didapat nilai Sb barulah bisa dilakukan uji t, yaitu hasil bagi dari b (koefisien regresi)

dengan Sb itu sendiri. Uji t dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

R2

=

dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar eror dari b. Hasil uji t ini akan

diperoleh dan hasil regresi yang akan dilakukan oleh peneliti nantinya.

3.6 Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :

1. Tahap persiapan

- Perumusan masalah yang diteliti.

- Menentukan variabel yang diteliti.

- Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori yang tepat mengenai

variabel penelitian.

- Menentukan subjek penelitian.

- Persiapan alat pengumpulan data dengan menggunakan alat berupa skala model

Likert yang terdiri dari skala intensi berwirausaha, skala attitudes toward

behavior, subjective norms, perceived behavioral control dan self efficacy.

2. Tahap pelaksanaan

- Menentukan jumlah sampel penelitian.

- Memberikan penjelasan tujuan penelitian dan meminta kesediaan responden

untuk mengisi skala dalam penelitian.

- Melaksanakan pengambilan data.

Page 71: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

57

3. Tahap pengolahan data

- Melakukan skoring terhadap skala hasil jawaban responden.

- Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh dan membuat tabel data.

- Menganalisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji

hipotesis.

- Membuat kesimpulan.

Page 72: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

58

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Dalam bab hasil penelitian ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pembahasan tersebut meliputi tiga bagian yaitu, gambaran subjek penelitian, hasil

analisis deskriptif dan terakhir hasil uji hipotesis.

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Pada sub bab yang pertama dideskripsikan tentang subjek penelitian yang berjumlah

230 orang. Gambaran subjek penelitian dijelaskan berdasarkan fakultas, jenis kelamin,

semester, pengalaman wirausaha, tinggal bersama dan pekerjaan orang tua. Gambaran

subjek penelitian berdasarkan fakultasnya dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Fakultas Fakultas Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 11 40 51 22.17%

Adab dan Humaniora 13 9 22 9.57%

Ushuluddin 12 4 16 6.96%

Syariah dan Hukum 17 10 27 11.74%

Dakwah dan Ilmu Komunikasi 16 7 23 10%

Dirasat Islamiyah 5 0 5 2.17%

Psikologi 3 6 9 3.91%

Ekonomi dan Bisnis 15 7 22 9.57%

Sains dan Teknologi 17 9 26 11.30%

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2 14 16 6.96%

Ilmu Sosial dan Politik 1 12 13 5.65%

Total 112 118 230 100%

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa subjek penelitian perempuan jumlahnya lebih

banyak daripada laki-laki yaitu 118 orang atau 51.30% sedangkan subjek penelitian

laki-laki berjumlah 112 orang atau 48.70%.

Page 73: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

59

Berdasarkan tabel 4.1 fakultas yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini

diklasifikasikan menjadi 11 macam, yaitu Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 51

(22.17%)orang, Adab dan Humaniora sebanyak 22 (9.57%)orang, Ushuluddin

sebanyak 16 (6.96%)orang, Syariah dan Hukum sebanyak 27 (11.74%)orang, Dakwah

dan Ilmu Komunikasi sebanyak 23 (10%)orang, Dirasat Islamiyah sebanyak 5

(2.17%)orang, Psikologi sebanyak 9 (3.91%)orang, Ekonomi dan Bisnis sebanyak 22

(9.57%)orang, Sains dan Teknologi sebanyak 26 (11.30%)orang, Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan sebanyak 16 (6.96%)orang dan Ilmu Sosial dan Politik sebanyak 13

(5.65%)orang.

Subjek penelitian dalam penelitian ini juga dijelaskan berdasarkan semester,

pengalaman wirausaha, tinggal bersama dan pekerjaan orang tuanya. Adapun

penjelasannya terdapat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Semester

Semester

Pengalaman Wirausaha Tinggal Bersama Pekerjaan Orang Tua

Ada Tidak Ada Orang

Tua Kost Wirausaha

Non-

wirausaha Dua 34(14.8%) 32(13.9%) 42(18.3%) 24(10.4%) 44(19.2%) 22(9.6%)

Empat 18(7.8%) 46(20%) 31(13.5%) 33(14.35%) 30(13.05%) 34(14.7%)

Enam 12(5.2%) 17(7.4%) 19(8.3%) 10(4.35%) 10(4.35%) 19(8.3%)

Delapan 35(15.2%) 28(12.2%) 42(18.3%) 21(9.1%) 17(7.4%) 46(20%)

Sepuluh 6(2.6%) 2(0.9%) 7(3%) 1(0.4%) 3(1.3%) 5(2.1%)

Total 105(45.65

%)

125(54.35

%)

141(61.3%) 89(38.7%) 104(45.21

%)

126(54.79%)

Berdasarkan tabel 4.2 pengalaman berwirausaha subjek penelitian dalam penelitian

ini terdiri dari pernah berwirausaha sebanyak 105 (45.65%) orang dan tidak pernah

berwirausaha sebanyak 125 (54.35%)orang. Subjek penelitian dalam penelitian ini

lebih banyak yang tinggal bersama orang tua yaitu sebanyak 141 (61.30%) orang dan

Page 74: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

60

kost sebanyak 89 (38.70%) orang. Sementara jenis pekerjaan orang tua dari subjek

penelitian dalam penelitian ini terdiri dari wirausaha sebanyak 104 (45.21%) orang

dan non-wirausaha sebanyak 126 (54.79 %) orang.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji statistika deskriptif dari sampel yang

berjumlah 230 orang. Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui nilai minimum dan

maksimum dari tiap variabel yang diteliti. Tabel 4.3 juga menunjukkan nilai mean dan

standar deviasi dari masing-masing variabel.

Tabel 4.3

Hasil Statistika Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INTENSI BERWIRAUSAHA 230 12.12 67.22 50.0000 9.07245

Autonomy Authority 230 18.92 68.30 50.0000 9.08359

Economic Opportunity Challenge 230 30.50 66.15 50.0000 8.80873

Security Workload 230 26.23 62.40 50.0000 8.33478

Avoid Responsibility 230 17.06 59.87 50.0000 8.93442

Self Realization Participation 230 16.73 68.38 50.0000 8.19783

Social Environment Career 230 26.71 65.97 50.0000 8.86135

Perceived Confidence 230 27.82 65.56 50.0000 9.18121

Subjective Norms 230 15.84 64.32 50.0000 9.21383

Perceived Behavioral Control 230 23.35 71.05 50.0000 9.16699

Level 230 22.76 62.78 50.0000 7.17825

Strength 230 20.95 66.41 50.0000 9.09817

Generality 230 21.92 63.53 50.0000 8.51022

Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua 230 .00 1.00 .6435 .48002

Valid N (listwise) 230

Pada penelitian ini, peneliti membagi klasifikasi intensi berwirausaha, attitudes

toward behavior (autonomy and authority, economic opportunity and challenge,

security and workload, avoid responsibility, self realization and participation, social

environment and career, perceived confidence), subjective norms, perceived

behavioral control dan self efficacy (level, strength, generality) menjadi dua skor,

Page 75: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

61

yaitu skor rendah dan tinggi. Kategorisasi didapat berdasarkan rumus pada tabel 4.4

berikut ini:

Tabel 4.4

Rumus Kategorisasi Kategorisasi Rumus

Rendah X<M

Tinggi X>M

Adapun kategorisasi skor masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

4.2.1 Kategorisasi intensi berwirausaha

Kategorisasi skor intensi berwirausaha akan dijelaskan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Kategorisasi Intensi Berwirausaha Rendah Tinggi Total

Frequency 121 109 230

Presentase 52.6% 47.4% 100%

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 230 jumlah subjek penelitian, terlihat

bahwa subjek penelitian dengan skor intensi berwirausaha rendah sebanyak 121

subjek penelitian (52.6%), sedangkan subjek penelitian dengan skor intensi

berwirausaha tinggi sebanyak 109 subjek penelitian (47.4%).

4.2.2 Kategorisasi attitudes toward behavior

Kategorisasi skor attitudes toward behavior akan dijelaskan pada tabel 4.6 sebagai

berikut :

Page 76: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

62

Tabel 4.6

Kategorisasi Attitudes Toward Behavior

Dimensi Negatif

(Persentase)

Positif

(Persentase)

Total

(Persentase)

Autonomy and authority 125 (54.4%) 105 (45.6%) 230 (100.0%)

Economic opportunity and challenge 116 (50.4%) 114 (49.6%) 230 (100.0%)

Security and workload 96 (41.7%) 134 (58.3%) 230 (100.0%)

Avoid responsibility 122 (53.0%) 108 (47.0%) 230 (100.0%)

Self realization and participation 158 (68.7%) 72 (31.3%) 230 (100.0%)

Social environment and career 146 (63.5%) 84 (36.5%) 230 (100.0%)

Perceived confidence 151 (65.6%) 79 (34.4%) 230 (100.0%)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 230 jumlah subjek penelitian,

terlihat bahwa subjek penelitian dengan skor attitudes toward behavior negatif

tertinggi terdapat pada dimensi self realization and participation dengan nilai 158

(68.7%). Sementara skor attitudes toward behavior negatif terendah terdapat pada

dimensi security and workload dengan nilai 96 (41.7%).

Berdasarkan tabel 4.6 juga dapat dilihat bahwa dari 230 jumlah subjek penelitian,

terlihat bahwa subjek penelitian dengan skor attitudes toward behavior positif

tertinggi terdapat pada dimensi security and workload dengan nilai 134 (58.3%).

Sementara skor attitudes toward behavior positif terendah terdapat pada dimensi self

realization and participation dengan nilai 72 (31.3%).

4.2.3 Kategorisasi subjective norms

Kategorisasi skor subjective norms akan dijelaskan pada tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7

Kategorisasi Subjective Norms Rendah Tinggi Total

Frequency 151 79 230

Persentase 65.6% 34.4% 100%

Page 77: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

63

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 230 jumlah subjek penelitian,

terlihat bahwa subjek penelitian dengan skor subjective norms rendah sebanyak 151

subjek penelitian (65.6%), sedangkan subjek penelitian dengan skor subjective norms

tinggi sebanyak 79 subjek penelitian (34.4%).

4.2.4 Kategorisasi perceived behavioral control

Kategorisasi skor perceived behavioral control akan dijelaskan pada tabel 4.8 sebagai

berikut :

Tabel 4.8

Kategorisasi Perceived Behavioral Control Rendah Tinggi Total

Frequency 111 119 230

Persentase 48.3% 51.7% 100%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 230 jumlah subjek penelitian,

terlihat bahwa subjek penelitian dengan skor perceived behavioral control rendah

sebanyak 111 subjek penelitian (48.3%), sedangkan subjek penelitian dengan skor

perceived behavioral control tinggi sebanyak 119 subjek penelitian (51.7%).

4.2.5 Kategorisasi self efficacy

Kategorisasi skor self efficacy akan dijelaskan pada tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9

Kategorisasi Self Efficacy Dimensi Rendah (Persentase) Tinggi (Persentase) Total (Persentase)

Level 117 (50.8%) 113 (49.2%) 230 (100.0%)

Strength 125 (54.3%) 105 (45.7%) 230 (100.0%)

Generality 128 (55.7%) 102 (44.3%) 230 (100.0%)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 230 jumlah subjek penelitian, terlihat

bahwa subjek penelitian dengan skor self efficacy rendah terbanyak terdapat pada

Page 78: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

64

dimensi generality dengan nilai 128 (55.7%). Sementara skor self efficacy rendah

terkecil terdapat pada dimensi level dengan nilai 117 (50.8%).

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 230 jumlah subjek penelitian,

terlihat bahwa subjek penelitian dengan skor self efficacy tinggi terbanyak terdapat

pada dimensi level dengan nilai 113 (49.2%). Sementara skor self efficacy tinggi

terkecil terdapat pada dimensi generality dengan nilai 102 (44.3%).

4.3 Hasil Uji Hipotesis

4.3.1 Pengujian hipotesis mayor

Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda

dengan menggunakan software SPSS 18.

Seperti yang sudah disebutkan pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat,

yaitu besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians DV yang

dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh signifikan

terhadap DV dan signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.

Langkah pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa

persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square

dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10

Tabel R Square Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .641a .411 .375 7.17226

a. Predictors: (Constant), Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua, Generality, Security Workload,

Subjective Norms, Economic Opportunity Challenge, Avoid Responsibility, Self Realization

Participation, Level, Social Environment Career, Perceived Behavioral Control, Perceived

Confidence, Autonomy Authority, Strength

Page 79: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

65

Berdasarkan tabel 4.10 dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.411

atau 41.1%. Artinya proporsi varians dari intensi berwirausaha yang dijelaskan oleh

attitudes toward behavior (autonomy and authority, economic opportunity and

challenge, security and workload, avoid responsibility, self realization and

participation, social environment and career, perceived confidence), subjective norms,

perceived behavioral control, self efficacy (level, strength, generality) dan latar

belakang pekerjaan orang tua dalam penelitian adalah sebesar 41.1% sedangkan

58.9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independen variabel

terhadap intensi berwirausaha. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11

Anova Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 7737.535 13 595.195 11.570 .000a

Residual 11111.324 216 51.441

Total 18848.859 229

a. Predictors: (Constant), Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua, Generality, Security Workload,

Subjective Norms, Economic Opportunity Challenge, Avoid Responsibility, Self Realization

Participation, Level, Social Environment Career, Perceived Behavioral Control, Perceived

Confidence, Autonomy Authority, Strength

b. Dependent Variable: INTENSI BERWIRAUSAHA

Jika dilihat dari kolom ke enam dari kiri (.Sig) pada tabel 4.11 dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi lebih kecil (p<0.05). Maka hipotesis nihil yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap dependen

variabel, yaitu intensi berwirausaha ditolak. Artinya adalah ada pengaruh yang

signifikan attitudes toward behavior (autonomy and authority, economic opportunity

and challenge, security and workload, avoid responsibility, self realization and

Page 80: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

66

participation, social environment and career, perceived confidence), subjective norms,

perceived behavioral control, self efficacy (level, strength, generality) dan latar

belakang pekerjaan orang tua terhadap terhadap intensi berwirausaha.

4.3.2 Uji hipotesis minor

Uji hipotesis ini merupakan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis minor. Hasilnya

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.12

Koefisien

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficient Sig.

B Beta

(Constant) 13.103 .023

Autonomy and Authority .346 .347 .000

Economic Opportunity and Challenge -.029 -.028 .681

Security and Workload .068 .062 .252

Avoid Responsibility .052 .051 .404

Self Realization and Participation -.217 -.196 .003

Social Environment and Career -.120 -.117 .079

Perceived Confidence .205 .207 .004

Subjective Norms .135 .137 .020

Perceived Behavioral Control .214 .216 .003

Level -.017 -.013 .842

Strength .033 .033 .661

Generality .083 .077 .320

Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua -1.124 -.059 .266

a. Dependen Variabel : INTENSI BERWIRAUSAHA

Berdasarkan pada tabel 4.12, dapat disimpulkan persamaan regresinya sebagai berikut:

Intensi berwirausaha = 13.103 + 0.346 Autonomy and Authority* - 0.029 Economic

Opportunity and Challenge + 0.068 Security and Workload + 0.052 Avoid

Responsibility - 0.217 Self Realization and Participation* - 0.120 Social Environment

and Career + 0.205 Perceived Confidence* + 0.135 Subjective Norms* + 0.214

Perceived Behavioral Control * - 0. 017 Level + 0.033 Strength + 0.083 Generality -

1.124 Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua

Page 81: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

67

Keterangan :

Tanda (*) = Variabel Signifikan

Begitu juga dengan hasil uji hipotesis minor dapat dilihat berdasarkan tabel 4.12,

rinciannya yaitu sebagai berikut :

1. Variabel attitudes toward behavior-autonomy and authority memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.000 dengan arah koefisien yang positif. Karena nilai

sig.<0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak. Jadi, dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan attitudes toward behavior-

autonomy and authority terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Artinya, semakin tinggi nilai attitudes toward behavior-

autonomy and authority seseorang maka intensi berwirausaha akan semakin tinggi

pula.

2. Variabel attitudes toward behavior-economic opportunity and challenge memiliki

nilai signifikansi sebesar 0.681. Karena nilai sig.>0.05 maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis nihil (H0) diterima. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh signifikan attitudes toward behavior-economic opportunity and

challenge terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Variabel attitudes toward behavior-security and workload memiliki nilai

signifikansi .>0.05 yaitu sebesar 0.252. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

nihil (H0) diterima. Jadi, diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan

Page 82: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

68

attitudes toward behavior-security and workload terhadap intensi berwirausaha

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Variabel attitudes toward behavior-avoid responsibility memiliki nilai signifikansi

sebesar 0.404. Nilai sig.> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0)

diterima. Oleh karena itu tidak terdapat pengaruh signifikan attitudes toward

behavior-avoid responsibility terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Variabel attitudes toward behavior-self realization and participation memiliki

nilai signifikansi sebesar 0.003 dengan arah koefisien yang negatif. Karena nilai

sig.< 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak. Jadi, dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan attitudes toward behavior-self

realization and participation terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Nilai koefisien regresi pada variabel ini juga bernilai negatif.

Artinya semakin tinggi nilai attitudes toward behavior-self realization and

participation seseorang maka intensi berwirausaha justru akan semakin rendah,

begitu pula sebaliknya.

6. Variabel attitudes toward behavior-social environment and career memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.079. Karena nilai sig.> 0.05 maka hipotesis nihil (H0)

diterima. Jadi, disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan attitudes

toward behavior-social environment and career terhadap intensi berwirausaha

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 83: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

69

7. Variabel attitudes toward behavior-perceived confidence memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.004 dengan arah koefisien yang positif. Karena nilai sig.<

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak. Jadi, dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan attitudes toward behavior-perceived

confidence terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Artinya, semakin tinggi nilai attitudes toward behavior-perceived

confidence seseorang maka intensi berwirausaha akan semakin tinggi pula.

8. Variabel subjective norms memiliki nilai signifikansi sebesar 0.020 dengan arah

koefisien yang positif. Karena nilai sig.< 0.05 maka hipotesis nihil (H0) ditolak.

Dengan demikian diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan subjective norms

terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Artinya, semakin tinggi nilai subjective norms seseorang maka intensi

berwirausaha akan semakin tinggi pula.

9. Variabel perceived behavioral control memiliki nilai signifikansi .< 0.05, yaitu

sebesar 0.003 dengan arah koefisien yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis nihil (H0) ditolak. Jadi, disimpulkan terdapat pengaruh signifikan

perceived behavioral control terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Artinya, semakin tinggi nilai perceived behavioral control

seseorang maka intensi berwirausaha orang akan semakin tinggi pula.

10. Variabel self efficacy-level memiliki nilai signifikansi sebesar 0.842. Karena sig.>

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) diterima. Jadi, dapat

Page 84: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

70

dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan self efficacy-level terhadap

intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Variabel self efficacy- strength memiliki nilai signifikansi .>0.05, yaitu sebesar

0.661. Hipotesis nihil (H0) diterima sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh signifikan self efficacy- strength terhadap intensi berwirausaha

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Variabel self efficacy-generality memiliki nilai signifikansi sebesar 0.320. Karena

sig.>0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) diterima. Jadi, dapat

dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan self efficacy- generality

terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

13. Variabel latar belakang pekerjaan orang tua memiliki nilai signifikansi sebesar

0.266. Karena sig.>0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0)

diterima. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan latar

belakang pekerjaan orang tua terhadap intensi berwirausaha mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Peneliti juga melakukan uji hipotesis dengan menjadikan self efficacy sebagai

sebuah variabel yang utuh tanpa dibagi per dimensi level, strength maupun generality.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan hasil apabila self efficacy

diolah menjadi satu kesatuan utuh atau diolah per dimensi level, strength maupun

generality. Namun hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

hasil untuk self efficacy, baik diolah per dimensi level, strength maupun generality

Page 85: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

71

maupun diolah secara utuh. Self efficacy tetap saja tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap intensi berwirausaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

4.13.

Tabel 4.13

Koefisien Self Efficacy secara utuh

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficient Sig.

B Beta

(Constant) 13.405 .014

Autonomy and Authority .351 .351 .000

Economic Opportunity and Challenge -.030 -.029 .661

Security and Workload .070 .064 .236

Avoid Responsibility .055 .054 .366

Self Realization and Participation -.212 -.192 .004

Social Environment and Career -.122 -.119 .072

Perceived Confidence .204 .206 .004

Subjective Norms .133 .136 .020

Perceived Behavioral Control .213 .215 .003

Self Efficacy .085 .088 .142

Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua -1.144 -.061 .255

a. Dependen Variabel : INTENSI BERWIRAUSAHA

4.4 Analisis Proporsi Varians pada Masing-Masing Independen Variabel

Pengujian pada tahap ini bertujuan untuk melihat signifikan tidaknya penambahan

(incremented) proporsi varian dari tiap independent variable. Independent variable

tersebut dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.14 akan dipaparkan besarnya

proporsi varians pada intensi berwirausaha. Tabel 4.14 akan menjelaskan seberapa

banyak sumbangan setiap independen variabel yang digunakan dalam penelitian

memberikan pengaruh terhadap dependen variabel intensi berwirausaha.

Page 86: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

72

Tabel 4.14

Proporsi Varian Sumbangan Masing-Masing Independen Variabel No. Independent Variable R

2 Sumbangan

1 Autonomy and authority 0.280 28 %

2 Economic opportunity and challenge 0.280 0 %

3 Security and workload 0.287 0.7 %

4 Avoid Responsibility 0.291 0.4 %

5 Self realization and participation 0.297 0.6 %

6 Social environment and career 0.297 0 %

7 Perceived Confidence 0.356 5.9 %

8 Subjective Norms 0.376 2 %

9 Perceived Behavioral Control 0.401 2.5 %

10 Level 0.401 0 %

11 Strength 0.404 0.3 %

12 Generality 0.407 0.3 %

13 Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua 0.411 0.4 %

Total 41.1 %

Berdasarkan tabel 4.13 didapatkan informasi sebagai berikut :

1. Sumbangan variabel autonomy and authority terhadap intensi berwirausaha

sebesar 28%. Artinya, variabel autonomy and authority memberikan pengaruh

bagi bervariasinya intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

2. Variabel economic opportunity and challenge memberikan sumbangan terhadap

intensi berwirausaha sebesar 0%. Hal ini berarti variabel economic opportunity

and challenge tidak memberikan sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya

intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

3. Variabel security and workload memberikan sumbangan terhadap intensi

berwirausaha sebesar 0.7%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel security

and workload memberikan sedikit sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya

intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

Page 87: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

73

4. Sumbangan variabel avoid responsibility terhadap intensi berwirausaha sebesar

0.4%. Ini berarti variabel avoid responsibility memberikan sedikit sumbangan atau

pengaruh bagi bervariasinya intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

5. Sumbangan variabel self realization and participation terhadap intensi

berwirausaha sebesar 0.6%. Hal ini berarti variabel self realization and

participation memberikan sedikit sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya

intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

6. Variabel social environment and career memberikan sumbangan terhadap intensi

berwirausaha sebesar 0%. Hal ini berarti variabel social environment and career

tidak memberikan sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya intensi

berwirausaha dalam diri seseorang.

7. Variabel perceived confidence memberikan sumbangan terhadap intensi

berwirausaha sebesar 5.9%. Hal ini berarti variabel perceived confidence

memberikan sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya intensi berwirausaha

dalam diri seseorang.

8. Variabel subjective norms memberikan sumbangan terhadap intensi berwirausaha

sebesar 0.2%. Hal ini menunjukkan variabel subjective norms memberikan

sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya intensi berwirausaha dalam diri

seseorang.

9. Variabel perceived behavioral control memberikan sumbangan terhadap intensi

berwirausaha sebesar 2.5%. Ini berarti variabel perceived behavioral control

Page 88: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

74

memberikan sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya intensi berwirausaha

dalam diri seseorang.

10. Sumbangan variabel level terhadap intensi berwirausaha sebesar 0%. Hal ini

berarti variabel level tidak memberikan sumbangan atau pengaruh bagi

bervariasinya intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

11. Sumbangan variabel strength terhadap intensi berwirausaha sebesar 0.3%. Ini

berarti variabel strength memberikan sedikit sumbangan atau pengaruh bagi

bervariasinya intensi berwirausaha sebesar 0.3% dalam diri seseorang.

12. Sumbangan variabel generality terhadap intensi berwirausaha sebesar 0.3%. Hal

ini berarti variabel generality memberikan sedikit sumbangan atau pengaruh

sebesar 0.3% bagi bervariasinya intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

13. Variabel latar belakang pekerjaan orang tua memberikan sumbangan terhadap

intensi berwirausaha sebesar 0.4%. Hal ini menunjukkan variabel latar belakang

pekerjaan orang tua memberikan sumbangan atau pengaruh bagi bervariasinya

intensi berwirausaha dalam diri seseorang.

Dengan demikian, sumbangan atau pengaruh varians terbesar berasal dari variabel

autonomy and authority. Dilanjutkan dengan variabel perceived confidence, perceived

behavioral control, subjective norms, security and workload, self realization and

participation, avoid responsibility, latar belakang pekerjaan orang tua, strength dan

generality. Sementara variabel economic opportunity and challenge, social

environment and career dan level tidak memberikan sumbangan sama sekali.

Page 89: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

75

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran. Adapun

penjelasannya sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji multiple

regression, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

attitudes toward behavior, subjective norms, perceived behavioral control, self

efficacy dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap terhadap intensi

berwirausaha.

Berdasarkan uji hipotesis minor, terdapat lima variabel yang memiliki pengaruh

yang signifikan antara lain, attitudes toward behavior-autonomy and authority,

attitudes toward behavior-self realization and participation, attitudes toward

behavior-perceived confidence, subjective norms dan perceived behavioral control.

Sementara attitudes toward behavior (economic opportunity and challenge, security

and workload, avoid responsibility, social environment and career), self efficacy

(level, strength, generality) dan latar belakang pekerjaan orang tua tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap intensi berwirausaha.

5.2 Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hal-hal yang mempengaruhi intensi

berwirausaha. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa dari

Page 90: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

76

13 independen variable yang diteliti terdapat lima variabel yang mempengaruhi

intensi berwirausaha secara signifikan. Kelima variabel tersebut antara lain autonomy

and authority, self realization and participation, perceived confidence, subjective

norms dan perceived behavioral control.

Autonomy and authority mempengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Angriawan, Conners, Furdek,

dan Ruth (2012). Apabila individu sudah memiliki nilai autonomy and authority yang

tinggi maka ia sudah siap untuk memulai wirausaha. Hal ini karena sikap otoritas yang

dimiliki dapat membantu individu dalam proses kepemimpinannya ketika melakukan

kegiatan berwirausaha. Hasil ini juga sesuai dengan survey pendahuluan yang

dilakukan bahwa kemandirian menjadi alasan yang kuat bagi individu untuk

berwirausaha.

Self realization and participation mempengaruhi intensi berwirausaha secara

signifikan. Dimensi ini melihat kreativitas yang ada dalam diri individu dan

bagaimana individu berpartisipasi dalam proses pekerjaan. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Angriawan, et.al. (2012) dan Gurbuz dan Aykol

(2008). Kemampuan kreativitas yang ada dalam diri individu akan membantunya

ketika menjalankan sebuah usaha. Kreativitas dapat menjadikan sebuah usaha menjadi

lebih menarik dari sebelumnya.

Perceived confidence mempengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan.

Dimensi ini melihat sejauh mana individu merasa percaya diri akan kesuksesannya

dalam membangun sebuah usaha. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Page 91: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

77

oleh Angriawan, et.al. (2012). Apabila individu sudah yakin akan sukses dalam

membangun usaha maka ia akan lebih cepat memulai kegiatan berwirausahanya.

Keyakinannya inilah yang akan mendorong intensi berwirausaha dalam diri individu.

Subjective norms mempengaruhi intensi berwirausaha secara signifikan. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Angriawan, et.al. (2012) dan Gurbuz

dan Aykol (2008). Dalam mengambil langkah berwirausaha individu akan

mempertimbangkan persetujuan orang-orang di sekelilingnya. Apabila individu

mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya maka intensinya untuk

berwirausaha akan semakin besar.

Perceived behavioral control mempengaruhi intensi berwirausaha secara

signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Angriawan, et.al.

(2012) dan Gurbuz dan Aykol (2008). Apabila individu mempersepsikan bahwa ia

mudah mendapatkan faktor-faktor yang memfasilitasinya sebagai seorang wirausaha

maka intensinya untuk berwirausaha akan menjadi tinggi.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang tidak terbukti memiliki

pengaruh terhadap intensi berwirausaha. Hal ini terkadang menjadi bertentangan

dengan penelitian sebelumnya dan survey pendahuluan yang telah dilakukan. Adapun

variabel yang tidak terbukti memiliki pengaruh terhadap intensi berwirausaha antara

lain economic opportunity and challenge, security and workload, avoid responsibility,

social environment and career, level, strength, generality dan latar belakang pekerjaan

orang tua.

Page 92: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

78

Economic opportunity and challenge tidak terbukti memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap intensi berwirausaha. Artinya, intensi berwirausaha dalam diri

individu tidak ditentukan oleh faktor ekonomi yang bisa diperoleh dari kegiatan

berwirausaha. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angriawan,

et.al. (2012) dan Gurbuz dan Aykol (2008) yang mengatakan bahwa economic

opportunity and challenge mempengaruhi intensi berwirausaha mahasiswa. Hasil

survey pendahuluan pun menyatakan bahwa faktor ekonomi akan menjadi alasan kuat

mahasiswa dalam berwirausaha. Namun, perbedaan yang terjadi bisa saja disebabkan

karena mahasiswa yang menjadi responden penelitian tidak menganggap bahwa

profesi berwirausaha merupakan cara untuk mendapat perekonomian yang lebih baik.

Security and workload tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

intensi berwirausaha. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Angriawan, et.al. (2012) dan Gurbuz dan Aykol (2008). Hasil ini bisa saja dipengaruhi

oleh faktor budaya Indonesia yang masih beranggapan bahwa bekerja pada pihak lain

(PNS, Pegawai Swasta) lebih meyakinkan karena memiliki penghasilan pasti setiap

bulannya dibandingkan berwirausaha dengan penghasilan yang tidak sama tiap

bulannya.

Avoid responsibility tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

intensi berwirausaha. Tanggung jawab dan komitmen dalam diri individu belum cukup

untuk mendorong intensi berwirausaha dikarenakan sikap tersebut belum tentu

dimiliki oleh setiap individu secara kuat. Hasil ini bertentangan dengan penelitian

Page 93: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

79

yang dilakukan oleh Angriawan, et.al. (2012) yang menyatakan bahwa avoid

responsibility mempengaruhi intensi berwirausaha secara keseluruhan.

Social environment and career tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap intensi berwirausaha. Partisipasi individu dalam lingkungan sosial belum

mampu mendorong individu untuk memilih berwirausaha dalam kehidupannya. Hal

ini menunjukkan bahwa lingkungan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum cukup

mendukung mahasiswa untuk tertarik dengan kegiatan kewirausahaan. Hasil ini

bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angriawan, et.al. (2012) yang

menyatakan bahwa avoid responsibility mempengaruhi intensi berwirausaha secara

keseluruhan.

Self efficacy tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi

berwirausaha, baik secara satu kesatuan variabel maupun dipisah per dimensi (level,

strength, generality). Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Zhao, Seibert dan Hills (2005). Penelitian tentang self efficacy terhadap intensi

berwirausaha di fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah juga menunjukkan bahwa

self efficacy memiliki pengaruh yang tinggi pada intensi berwirausaha (Sugiarto, 2013;

Woroningrum, 2014) dan sebaliknya memiliki pengaruh yang rendah pada intensi

berwirausaha (Handayani, 2013; Ahmad, 2014).

Perbedaan hasil penelitian tentang variabel self efficacy ini dapat disebabkan oleh

banyak hal. Misalnya responden penelitian maupun lokasi penelitian. Pada penelitian

ini, peneliti menggunakan responden mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasilnya menjadi berbeda dengan penelitian yang menggunakan responden hanya

Page 94: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

80

mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saja (Sugiarto, 2013;

Handayani, 2013), siswa-siswi SMK (Ahmad, 2014) serta pada Pegawai Pra

Purnabhakti Kementrian Kelautan dan Perikanan (Woroningrum, 2014). Perbedaan ini

menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan memang mempengaruhi intensi

berwirausaha dalam diri individu (Cunningham & Lischeron, 1991). Kondisi individu

pun dapat mempengaruhi intensi berwirausaha. Mahasiswa masih memiliki banyak

kesempatan dalam memilih pekerjaan, sementara pada Pegawai Pra Purnabhakti

wirausaha merupakan profesi yang paling memungkinkan untuk dijalankan.

Self efficacy berasal dari teori pembelajaran sosial Bandura (1977) dan mengacu

pada keyakinan individu tentang kemampuannya untuk melakukan tugas yang

diberikan. Keyakinan menyelesaikan tugas yang terdapat dalam self efficacy belum

tentu berkaitan dengan tugas dalam berwirausaha. Hal ini dikarenakan tugas dalam

berwirausaha memerlukan penyelesaian dari individu langsung, sementara tugas lain

bisa saja berasal dari atasannya. Jika hal tersebut terjadi berarti individu hanya sekedar

menyelesaikan tugas yang ia peroleh, bukan menyelesaikan tugas dalam kegiatan

berwirausahanya.

Latar belakang pekerjaan orang tua tidak terbukti memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap intensi berwirausaha. Hal ini bertentangan dengan beberapa

penelitian terdahulu yang pernah dilakukan (Gurbuz dan Aykol, 2008; Bhandari,

2012; Schoon dan Duckworth, 2012). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa latar belakang pekerjaan orang tua tidak cukup untuk menjadi alasan

yang kuat bagi individu untuk mengambil langkah sebagai seorang wirausaha. Hal ini

Page 95: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

81

karena intensi berwirausaha dalam diri individu lebih ditentukan oleh nilai-nilai

internal yang ada dalam dirinya.

5.3 Saran

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan yang ada dalam

penelitian yang telah dilakukan. Namun peneliti berharap hal tersebut dapat menjadi

bahan pembelajaran dan bahan evaluasi bagi peneliti sendiri maupun peneliti di masa

mendatang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti membagi dua

saran, yaitu saran teoritis dan saran praktis.

5.3.1 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan variabel lain di

luar penelitian ini, misalnya kepribadian (Rhoade, Doerr, Erickson, & Wolfe,

2012; Osiri, Kungu, & Prieto, 2012), kreativitas (Schmidt, Soper, & Bernaciak,

2012), kepemimpinan (Jensen & Luthans, 2006), serta latar belakang pendidikan

(Cunningham & Lischeron, 1991). Dapat pula melihat faktor budaya yang ada

dalam masyarakat Indonesia, karena selama ini masih banyak masyarakat yang

belum menganggap wirausaha sebagai profesi yang menjanjikan.

2. Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti lebih memperhatikan responden

dalam mengisi kuesioner yang diberikan. Apakah responden mengisi secara benar

atau terburu-buru. Selain itu melihat kemungkinan responden menjawab secara

kuesioner secara asal atau sudah melalui pemahaman terlebih dahulu.

Page 96: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

82

5.3.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Dalam rangka meningkatkan intensi berwirausaha pada mahasiswa, maka dapat

dibuat program pelatihan kemandirian dan kepemimpinan untuk meningkatkan

autonomy and authority dalam diri mahasiswa. Program ini dapat direalisasikan

melalui pihak BEM atau DEMA yang ada dalam Fakultas.

2. Untuk menambah kepercayaan diri mahasiwa tentang kemampuannya

berwirausaha, maka dapat membuat sebuah acara yang mampu menampung minat

berwirausaha mahasiswa. Misalnya, mengadakan bazar kampus secara berkala

dengan anggota bazar adalah mahasiswa itu sendiri. Hal ini bermanfaat untuk

meningkatkan perceived confidence dan perceived behavioral control yang ada

dalam diri mahasiswa karena mahasiswa diberi kesempatan untuk membuktikan

kemampuan yang ada dalam dirinya. Mahasiswa juga dapat merasakan dukungan

dari referen sosialnya dan meningkatkan subjective norms dalam dirinya.

Page 97: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

83

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. (2014). Pengaruh kebutuhan dan kemampuan diri serta gender terhadap

intensi berwirausaha. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality and behavior. Inggris: Open University Press.

Angriawan, A., Conners, S.E., Furdek, J., & Ruth, D. (2012). An empirical

examination of entrepreneurial intent in the equine industry. Alliance Academies

International Conference, 18(1), 1-14

Armitage, J.C., & Conner, M. (2001). Efficacy of the theory of planned behaviour: A

Meta-Analytic Review. Journal of Social Psychology, 40, 471-499

Bhandari, N.C. (2012). Relationship between student’s gender, their own employment,

their parent’s employment, and the student’s intention for entrepreneurship.

Journal of Entrepreneurship Education, 15, 133-144

Boyd, N.G., & Vozikis, G.S. (1994). The influence of self-efficacy on the

development of entrepreneurial intentions and actions. Entrepreneurship Theory

and Practice, (94), 63-77

Byham, W.C. (2000). Entrepreneurship: a personal story. The Psychologist-Manager

Journal, 4(1), 19-26

Byrne, D., & Baron, R.A. (2003). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga

Cunningham, J.B., & Lischeron, J. (1991). Defining entrepreneurship. Journal of

Small Business Management, 29(1), 45

Davidsson, P. (1995). Determinants of entrepreneurial intentions. Jönköping

International Business School (JIBS), 9, 23-24

Fishbein, M., & Ajzen, L. (1975). Belief, attitude, intention and behaviour: An

introduction to theory and research. Reading, Massachusetts: Addison-Wesley

Publishing Company.

Gurbuz, G., & Aykol, S. (2008). Entrepreneurial intention of young educated public in

turkey. Journal of Global Strategic Management, 4, 47-56

Handayani, D. (2013). Pengaruh self efficacy dan dukungan sosial terhadap intensi

berwirausaha. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 98: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

84

Hisrich, R., Fox, J.L., & Grant, S. (2007). A call to action for psychology.

Entrepreneurship Research and Practice, 62(6), 575-589

Imam, S.S. (2007). Sherer et al. general self-efficacy scale: dimensionality, internal

consistency, and temporal stability. Department of Psychology-International

Islamic University Malaysia

Jensen, S.M., & Luthans, F. (2006). Relationship between entrepreneurs'

psychological capital and their authentic leadership. Journal of Managerial Issues,

18(2), 254-273

Linan, F., & Chen, Y.W. (2009). Development and cross-cultural application of a

specific instrument to measure entrepreneurial intentions. Entrepreneurship

Theory and Practice, 1042-2587

Osiri, J.K., Kungu K., & Prieto, L.C. (2012). Relationships between personality

constructs and entrepreneurial intentions. Alliance Academies International

Conference, 18(1), 93-94

Rhoade, C., Doerr, A., Erickson, A., & Wolfe, K. (2012). Leadership among nascent

entrepreneur. Alliance Academies International Conference, 18(1), 43-46

Schmidt, J.J., Soper, J.C., & Bernaciak, J. (2012). Creativity in the entrepreneurship

program: a survey of directors of award winning programs. Alliance Academies

International Conference, 18(1), 51-54

Schoon, I., & Duckworth, K. (2012). Who becomes an entrepreneur? early life

experiences as predictors of entrepreneurship. Developmental Psychology, 48(6),

1719-1726

Sugiarto, A. (2013). Pengaruh self efficacy, locus of control dan risk taking behavior

terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa fakultas psikologi uin jakarta.

Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Umar, J. (2012). Statistika mentor akademik. Bahan Ajar Fakultas Psikologi UIN

Jakarta. Tidak Dipublikasikan.

Woroningrum, R. (2014). Pengaruh self efficacy, loc dan faktor demografis terhadap

intensi berwirausaha pegawai pra purnabhakti kementerian kelautan dan

perikanan. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Zhao, H., Seibert, S.E., & Hills, G.E. (2005). The mediating role of self-efficacy in the

development of entrepreneurial intentions. Journal of Applied Psychology, 90 (6),

1265–1272

Page 99: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

85

Zimmerman, B.J. (2000). Self-efficacy: an essential motive to learn. Contemporary

Educational Psychology, 25, 82–91

Web :

Data pengangguran. Diunduh tanggal 29 oktober 2014 dari

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=06

&notab=5

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=06

&notab=4

Jumlah wirausaha indonesia masih rendah. Diunduh tanggal 29 oktober 2014 dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/27/14344960/Jumlah.Wirausaha.I

ndonesia.Masih.Rendah

Kadin dorong pertumbuhan wirausaha melalui CSR. Diunduh tanggal 29 oktober

2014 dari http://ekbis.sindonews.com/read/869559/34/kadin-dorong-pertumbuhan-

wirausaha-melalui-csr

Indonesia tanah airku-ASEAN dunia usahaku. Diunduh tanggal 29 oktober 2014 dari

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=category&layout

=blog&id=87&Itemid=139

Page 100: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

86

1. Lampiran Skala

INFORMED CONSENT

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Selamat Pagi/ Siang/ Sore

Saya Aulia Amriana S. mahasiswi Semester 8 dari Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saya ingin melakukan penelitian tentang Intensi Berwirausaha sebagai bagian dari persyaratan untuk

mencapai gelar sarjana Psikologi. Saya berharap teman-teman bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini. Semua informasi yang teman-teman berikan terjamin kerahasiannya. Saya mohon teman-

teman untuk mengisi informed consent di bawah sebagai tanda persetujuan teman-teman untuk menjadi

responden penelitian saya.

Saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini,

nama/inisial :

jenis kelamin (pilih salah satu) :

1. Laki-laki

2. Perempuan

fakultas (pilih salah satu) :

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2. Fakultas Adab dan Humaniora

3. Fakultas Ushuluddin 4. Fakultas Syariah dan Hukum

5. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi 6. Fakultas Dirasat Islamiyah

7. Fakultas Psikologi 8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

9. Fakultas Sains dan Teknologi 10. Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan

11. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

semester (pilih salah satu) :

1. 2 2. 4 3. 6 4. 8 5. 10

pekerjaan orang tua (pilih salah satu) :

1. Wirausaha

2. Non-wirausaha

pengalaman berwirausaha (pilih salah satu) :

1. Tidak ada

2. Ada, yaitu

tinggal bersama (pilih salah satu) :

1. Orang Tua

2. Kost

Ciputat, 2015

Tanda Tangan

Page 101: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

87

Instruksi :

Terdapat beberapa pernyataan yang sesuai atau tidak sesuai dengan diri Anda.

Pilihlah nomor yang menyatakan tingkat Setuju (S) sampai Tidak Setuju (TS) pada

tiap-tiap pernyataan. Pastikan pada setiap pernyataan hanya ada SATU pilihan

jawaban. Cara menjawabnya yaitu dengan memberikan tanda √ pada pilihan jawaban

yang paling menggambarkan diri Anda.

Keterangan pilihan jawaban :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Skala 1

No. Item STS TS S SS

1 Saya siap melakukan apapun untuk menjadi seorang

wirausaha.

2 Tujuan utama saya adalah menjadi seorang wirausaha.

3 Saya akan melakukan segala upaya untuk memulai dan

menjalankan usaha saya sendiri.

4 Saya memutuskan untuk memulai sebuah usaha di masa

depan.

5 Saya memiliki pikiran yang serius untuk memulai sebuah

usaha.

6 Saya memiliki niat yang kuat untuk memulai sebuah usaha

suatu saat nanti.

Skala 2

No. Item STS TS S SS

1 Saya memiliki kekuatan untuk membuat keputusan dalam

usaha saya.

2 Saya memiliki kekuasaan terhadap usaha saya.

3 Saya mampu memilih tugas pribadi saya.

4 Saya mampu menjadi pemimpin dalam usaha yang saya

bangun.

5 Saya mampu bersikap mandiri dalam menjalankan usaha

saya.

6 Saya memiliki kebebasan dalam menjalankan usaha saya.

7 Saya ingin memiliki pekerjaan yang menantang.

8 Saya ingin memiliki pekerjaan yang sesuai dengan minat

saya.

9 Saya ingin memiliki pekerjaan yang memotivasi.

10 Saya ingin menerima kompensasi berdasarkan prestasi yang

Page 102: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

88

saya buat.

11 Saya ingin memiliki pekerjaan yang menarik.

12 Saya menjaga sebagian besar hasil usaha saya.

13 Saya mampu melihat kesempatan ekonomi yang ada.

14 Saya mampu merealisasikan diri saya.

15 Saya menyukai pekerjaan yang stabil.

16 Saya menyukai pekerjaan yang terjamin keamanannya.

17 Saya tidak menyukai pekerjaan yang menghabiskan waktu

berjam-jam.

18 Saya menyukai pekerjaan yang memiliki jam kerja pasti.

19 Saya tidak menyukai pekerjaan yang penuh dengan stressor.

20 Saya tidak mengambil terlalu banyak tanggung jawab.

21 Saya menghindari tanggung jawab.

22 Saya menghindari komitmen.

23 Saya menyukai pekerjaan yang tidak rumit.

24 Saya mampu menciptakan sesuatu.

25 Saya mengambil manfaat dari kebutuhan kreativitas yang

saya miliki.

26 Saya mengerjakan pekerjaan mulai dari a sampai z secara

berurutan.

27 Saya berpartisipasi dalam seluruh proses pekerjaan.

28 Saya berpartisipasi dalam lingkungan sosial.

29 Saya menjadi anggota sebuah komunitas sosial.

30 Saya memiliki kesempatan untuk memajukan potensi saya.

31 Saya mampu mempromosikan diri saya.

32 Saya yakin bahwa saya akan berhasil jika saya mulai

menjalankan usaha saya sendiri.

33 Saya memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk berhasil

sebagai seorang wirausaha.

34 Saya memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses

sebagai seorang wirausaha.

35 Saya tidak yakin akan berhasil dalam menjalankan usaha saya

sendiri.

Skala 3

No. Item STS TS S SS

1 Ketika saya memutuskan untuk membuat sebuah usaha,

keluarga dekat saya akan menyetujuinya.

2 Ketika saya memutuskan untuk membuat sebuah usaha,

teman-teman saya akan menyetujuinya.

3 Ketika saya memutuskan untuk membuat sebuah usaha,

kolega (rekan bisnis) saya akan menyetujuinya.

4 Orang-orang terdekat saya tidak menyetujui jika saya

membuat sebuah usaha.

Page 103: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

89

Skala 4

No. Item STS TS S SS

1 Memulai suatu usaha dan tetap menjaganya merupakan hal

yang mudah bagi saya.

2 Saya siap untuk memulai sebuah usaha secara konsisten.

3 Saya dapat mengendalikan proses pembuatan usaha baru.

4 Saya mengetahui hal-hal detail yang diperlukan untuk

memulai sebuah usaha.

5 Saya mengetahui bagaimana mengembangkan sebuah proyek

kewirausahaan.

6 Jika saya mencoba memulai sebuah usaha, saya akan

memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berhasil.

Skala 5

No. Item STS TS S SS

1 Ketika saya membuat rencana, saya yakin bisa membuat

rencana tersebut berjalan.

2 Salah satu masalah saya adalah bahwa saya tidak bisa turun

sendiri untuk mengerjakan apa yang seharusnya saya

kerjakan.

3 Jika saya tidak bisa melakukan suatu pekerjaan maka saya

akan terus mencoba sampai saya bisa.

4 Ketika saya menetapkan tujuan yang penting untuk diri

sendiri, saya jarang mencapai tujuan saya itu.

5 Saya menyerah pada suatu hal sebelum saya

menyelesaikannya.

6 Saya menghindari menghadapi kesulitan.

7 Jika sesuatu terlihat terlalu rumit maka saya tidak akan

mencobanya.

8 Ketika ada hal yang tidak menyenangkan untuk dilakukan

saya tetap akan menyelesaikannya.

9 Ketika saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang baru

maka saya akan segera melakukannya.

10 Ketika mencoba mempelajari sesuatu yang baru, saya akan

segera menyerah jika saya mengalami kegagalan di awal.

11 Ketika masalah tak terduga terjadi, saya tidak mampu

menangani masalah dengan baik.

12 Saya tidak akan mencoba mempelajari hal-hal baru yang

terlihat sulit bagi saya.

13 Kegagalan membuat saya berusaha lebih keras.

14 Saya merasa tidak yakin tentang kemampuan saya untuk

melakukan sesuatu.

15 Saya seorang yang mandiri.

16 Saya mudah menyerah.

17 Saya tampaknya tidak mampu menangani sebagian besar

masalah yang muncul dalam kehidupan saya.

Page 104: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

90

2. Lampiran Hasil Lisrell

2.1 Output CFA Intensi Berwirausaha

UJI VALIDITAS KONSTRUK INTENSI BERWIRAUSAHA DA NI=6 NO=230 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 PM SY FI=IB.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK IB FR LX 1 1 - LX 6 1 FR TD 6 5 TD 4 1 TD 4 2 TD 4 3 TD 5 1 TD 6 4 PD OU SS TV MI

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 3 Minimum Fit Function Chi-Square = 1.19 (P = 0.76) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 1.19 (P = 0.76) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 4.00)

Page 105: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

91

Minimum Fit Function Value = 0.0052 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.017) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.076) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.88 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.17 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.17 ; 0.19) ECVI for Saturated Model = 0.18 ECVI for Independence Model = 4.19 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 947.86 Independence AIC = 959.86 Model AIC = 37.19 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 986.49 Model CAIC = 117.07 Saturated CAIC = 135.20 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.01 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.20 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.99 Critical N (CN) = 2189.44 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.0088 Standardized RMR = 0.0088 Goodness of Fit Index (GFI) = 1.00 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.99 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.14

a. Output CFA Attitudes Toward Behavior-Autonomy&Authority

UJI VALIDITAS KONSTRUK ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR DA NI=6 NO=230 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 PM SY FI=ATB-1.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK ATB-1 FR LX 1 1 - LX 6 1 FR TD 6 5 TD 5 4 TD 3 2 PD OU SS TV MI

Page 106: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

92

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 6 Minimum Fit Function Chi-Square = 8.54 (P = 0.20) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 8.75 (P = 0.19) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 2.75 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 14.85) Minimum Fit Function Value = 0.037 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.012 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.065) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.045 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.10) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.49 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.17 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.16 ; 0.22) ECVI for Saturated Model = 0.18 ECVI for Independence Model = 4.54 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 1027.42 Independence AIC = 1039.42 Model AIC = 38.75 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 1066.05 Model CAIC = 105.32 Saturated CAIC = 135.20

Page 107: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

93

Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.40 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.98 Critical N (CN) = 451.59 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.020 Standardized RMR = 0.020 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.28

b. Output CFA Attitudes Toward Behavior-Economic Opportunity&Challenge

UJI VALIDITAS KONSTRUK ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR DA NI=8 NO=230 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 PM SY FI=ATB-2.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK ATB-2 FR LX 1 1 - LX 8 1 FR TD 8 7 TD 3 2 TD 7 6 TD 8 6 TD 6 5 TD 6 2 TD 5 4 TD 2 1 PD OU SS TV MI

Page 108: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

94

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 12 Minimum Fit Function Chi-Square = 16.29 (P = 0.18) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 16.10 (P = 0.19) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 4.10 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 18.74) Minimum Fit Function Value = 0.071 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.018 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.082) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.039 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.083) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.61 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.28 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.26 ; 0.34) ECVI for Saturated Model = 0.31 ECVI for Independence Model = 4.40 Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 992.32 Independence AIC = 1008.32 Model AIC = 64.10 Saturated AIC = 72.00 Independence CAIC = 1043.83 Model CAIC = 170.61 Saturated CAIC = 231.77 Normed Fit Index (NFI) = 0.98 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.42 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.96 Critical N (CN) = 369.66 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.030 Standardized RMR = 0.030 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.95 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.33

c. Output CFA Attitudes Toward Behavior-Security&Workload

UJI VALIDITAS KONSTRUK ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR

DA NI=5 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5

Page 109: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

95

PM SY FI=ATB-3.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

ATB-3

FR LX 1 1 - LX 5 1

FR TD 5 3 TD 4 1

PD

OU SS TV MI

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 3 Minimum Fit Function Chi-Square = 3.73 (P = 0.29) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 3.69 (P = 0.30) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.69 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 9.93) Minimum Fit Function Value = 0.016 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0030 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.043) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.032 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.12) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.52 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.12 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.12 ; 0.16) ECVI for Saturated Model = 0.13 ECVI for Independence Model = 0.96 Chi-Square for Independence Model with 10 Degrees of Freedom = 208.84

Page 110: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

96

Independence AIC = 218.84 Model AIC = 27.69 Saturated AIC = 30.00 Independence CAIC = 241.03 Model CAIC = 80.95 Saturated CAIC = 96.57 Normed Fit Index (NFI) = 0.98 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.29 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.94 Critical N (CN) = 697.22 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.024 Standardized RMR = 0.024 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.97 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.20

d. Output CFA Attitudes Toward Behavior-Avoid Responsibility

UJI VALIDITAS KONSTRUK ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR

DA NI=4 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4

PM SY FI=ATB-4.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

ATB-4

FR LX 1 1 - LX 4 1

FR TD 4 1 TD 2 1

PD

OU SS TV MI

Page 111: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

97

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 0 Minimum Fit Function Chi-Square = 0.00 (P = 1.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.00 (P = 1.00)

The Model is Saturated, the Fit is Perfect !

e. Output CFA Attitudes Toward Behavior-Self Realization & Participation

UJI VALIDITAS KONSTRUK ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR

DA NI=4 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4

PM SY FI=ATB-5.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

ATB-5

FR LX 1 1 - LX 4 1

FR TD 4 3 TD 4 2

PD

OU SS TV MI

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 0 Minimum Fit Function Chi-Square = 0.00 (P = 1.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.00 (P = 1.00)

The Model is Saturated, the Fit is Perfect !

Page 112: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

98

f. Output CFA Attitudes Toward Behavior-Social Environment & Career

UJI VALIDITAS KONSTRUK ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR

DA NI=4 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4

PM SY FI=ATB-6.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

ATB-6

FR LX 1 1 - LX 4 1

FR TD 4 2

PD

OU SS TV MI

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 1 Minimum Fit Function Chi-Square = 1.12 (P = 0.29) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 1.11 (P = 0.29) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.11 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 7.28) Minimum Fit Function Value = 0.0049 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.00049 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.032) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.022 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.18) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.42

Page 113: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

99

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.083 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.083 ; 0.11) ECVI for Saturated Model = 0.087 ECVI for Independence Model = 2.13 Chi-Square for Independence Model with 6 Degrees of Freedom = 480.25 Independence AIC = 488.25 Model AIC = 19.11 Saturated AIC = 20.00 Independence CAIC = 506.01 Model CAIC = 59.06 Saturated CAIC = 64.38 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.00 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.17 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.99 Critical N (CN) = 1363.64 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.011 Standardized RMR = 0.011 Goodness of Fit Index (GFI) = 1.00 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.98 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.100

g. Output CFA Attitudes Toward Behavior-Perceived Confidence

UJI VALIDITAS KONSTRUK ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR

DA NI=4 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4

PM SY FI=ATB-7.COR

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

ATB-7

FR LX 1 1 - LX 4 1

FR TD 4 3

PD

OU SS TV MI

Page 114: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

100

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 1 Minimum Fit Function Chi-Square = 0.092 (P = 0.76) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.092 (P = 0.76) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 3.22) Minimum Fit Function Value = 0.00040 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.014) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.12) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.82 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.083 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.083 ; 0.097) ECVI for Saturated Model = 0.087 ECVI for Independence Model = 1.96 Chi-Square for Independence Model with 6 Degrees of Freedom = 441.77 Independence AIC = 449.77 Model AIC = 18.09 Saturated AIC = 20.00 Independence CAIC = 467.52 Model CAIC = 58.03 Saturated CAIC = 64.38 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.01 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.17 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 1.00

Page 115: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

101

Critical N (CN) = 16520.21 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.0034 Standardized RMR = 0.0034 Goodness of Fit Index (GFI) = 1.00 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 1.00 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.100

h. Output CFA Subjective Norms

UJI VALIDITAS KONSTRUK SUBJECTIVE NORMS DA NI=4 NO=230 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 PM SY FI=SN.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK SN FR LX 1 1 - LX 4 1 FR TD 4 3 PD OU SS TV MI

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 1 Minimum Fit Function Chi-Square = 0.35 (P = 0.55) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.35 (P = 0.55) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 4.90) Minimum Fit Function Value = 0.0015

Page 116: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

102

Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.021) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.15) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.65 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.083 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.083 ; 0.10) ECVI for Saturated Model = 0.087 ECVI for Independence Model = 1.87 Chi-Square for Independence Model with 6 Degrees of Freedom = 421.13 Independence AIC = 429.13 Model AIC = 18.35 Saturated AIC = 20.00 Independence CAIC = 446.89 Model CAIC = 58.29 Saturated CAIC = 64.38 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.01 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.17 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.99 Critical N (CN) = 4329.19 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.0063 Standardized RMR = 0.0063 Goodness of Fit Index (GFI) = 1.00 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.99 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.100

i. Output CFA Perceived Behavioral Control

UJI VALIDITAS KONSTRUK PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL

DA NI=6 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6

PM SY FI=PBC.COR

MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PBC

FR LX 1 1 - LX 6 1

FR TD 5 4 TD 6 5 TD 6 1 TD 2 1

PD

OU SS TV MI

Page 117: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

103

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 5 Minimum Fit Function Chi-Square = 6.22 (P = 0.29) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 6.42 (P = 0.27) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 1.42 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 12.21) Minimum Fit Function Value = 0.027 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0062 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.053) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.035 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.10) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.56 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.17 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.16 ; 0.21) ECVI for Saturated Model = 0.18 ECVI for Independence Model = 4.23 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 957.65 Independence AIC = 969.65 Model AIC = 38.42 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 996.28 Model CAIC = 109.42 Saturated CAIC = 135.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.00

Page 118: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

104

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.33 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.98 Critical N (CN) = 556.65 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.018 Standardized RMR = 0.018 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.24

j. Output CFA Self Efficacy-Level

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF EFFICACY

DA NI=5 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5

PM SY FI=SE-1.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SE-1

FR LX 1 1 - LX 5 1

VA 0.07 TD 1 1

FI TD 1 1

FR TD 3 1 TD 5 4 TD 4 2

PD

OU SS TV MI

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 3 Minimum Fit Function Chi-Square = 5.44 (P = 0.14)

Page 119: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

105

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 5.47 (P = 0.14) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 2.47 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 13.23) Minimum Fit Function Value = 0.024 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.011 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.058) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.060 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.14) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.33 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.13 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.12 ; 0.18) ECVI for Saturated Model = 0.13 ECVI for Independence Model = 0.64 Chi-Square for Independence Model with 10 Degrees of Freedom = 137.21 Independence AIC = 147.21 Model AIC = 29.47 Saturated AIC = 30.00 Independence CAIC = 169.40 Model CAIC = 82.73 Saturated CAIC = 96.57 Normed Fit Index (NFI) = 0.96 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.94 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.29 Comparative Fit Index (CFI) = 0.98 Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.87 Critical N (CN) = 478.61 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.044 Standardized RMR = 0.044 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.95 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.20

k. Output CFA Self Efficacy-Strength

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF EFFICACY

DA NI=8 NO=230 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

PM SY FI=SE-2.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

SE-2

Page 120: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

106

FR LX 1 1 - LX 8 1

FR TD 2 1 TD 8 4 TD 8 7 TD 6 1 TD 4 3 TD 8 3 TD 7 2 TD 4 1

PD

OU SS TV MI

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 12 Minimum Fit Function Chi-Square = 12.96 (P = 0.37) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 12.55 (P = 0.40) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.55 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 13.32) Minimum Fit Function Value = 0.057 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0024 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.058) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.014 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.070) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.81 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.26 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.26 ; 0.32) ECVI for Saturated Model = 0.31 ECVI for Independence Model = 4.34 Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 977.77 Independence AIC = 993.77 Model AIC = 60.55

Page 121: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

107

Saturated AIC = 72.00 Independence CAIC = 1029.28 Model CAIC = 167.07 Saturated CAIC = 231.77 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.00 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.42 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.97 Critical N (CN) = 464.30 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.024 Standardized RMR = 0.024 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.33

2.13 Output CFA Self Efficacy-Generality

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF EFFICACY DA NI=4 NO=230 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 PM SY FI=SE-3.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK SE-3 FR LX 1 1 - LX 4 1 FR TD 3 2 PD OU SS TV MI

Page 122: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

108

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 1 Minimum Fit Function Chi-Square = 0.11 (P = 0.74) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.11 (P = 0.74) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 3.40) Minimum Fit Function Value = 0.00047 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.015) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.12) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.80 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.083 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.083 ; 0.098) ECVI for Saturated Model = 0.087 ECVI for Independence Model = 1.04 Chi-Square for Independence Model with 6 Degrees of Freedom = 230.60 Independence AIC = 238.60 Model AIC = 18.11 Saturated AIC = 20.00 Independence CAIC = 256.35 Model CAIC = 58.05 Saturated CAIC = 64.38 Normed Fit Index (NFI) = 1.00 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.02 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.17 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 1.00 Critical N (CN) = 14004.27 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.0047 Standardized RMR = 0.0047 Goodness of Fit Index (GFI) = 1.00 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 1.00 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.100

Page 123: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

109

3. Lampiran Uji Hasil Hipotesis

Model Summary

Model R R Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error of the

Estimate

d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .641a .411 .375 7.17226

a. Predictors: (Constant), LatarBelakang_PekerjaanOrangTua,

Generality, Security_Workload, Subjective_Norms,

EconomicOpportunity_Challenge, Avoid_Responsibility,

SelfRealization_Participation, Level,

SocialEnvironment_Career, Perceived_Behavioral_Control,

Perceived_Confidence, Autonomy_Authority, Strength

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7737.535 13 595.195 11.570 .000a

Residual 11111.324 216 51.441

Total 18848.859 229

a. Predictors: (Constant), LatarBelakang_PekerjaanOrangTua, Generality, Security_Workload,

Subjective_Norms, EconomicOpportunity_Challenge, Avoid_Responsibility,

SelfRealization_Participation, Level, SocialEnvironment_Career,

Perceived_Behavioral_Control, Perceived_Confidence, Autonomy_Authority, Strength

b. Dependent Variable: INTENSI_BERWIRAUSAHA

Page 124: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

110

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.103 5.732 2.286 .023

Autonomy_Authority .346 .073 .347 4.739 .000

EconomicOpportunity_Ch

allenge

-.029 .070 -.028 -.412 .681

Security_Workload .068 .059 .062 1.149 .252

Avoid_Responsibility .052 .062 .051 .836 .404

SelfRealization_Participat

ion

-.217 .073 -.196 -2.958 .003

SocialEnvironment_Caree

r

-.120 .068 -.117 -1.763 .079

Perceived_Confidence .205 .071 .207 2.874 .004

Subjective_Norms .135 .057 .137 2.352 .020

Perceived_Behavioral_Co

ntrol

.214 .073 .216 2.953 .003

Level -.017 .085 -.013 -.200 .842

Strength .033 .076 .033 .439 .661

Generality .083 .083 .077 .996 .320

LatarBelakang_Pekerjaan

OrangTua

-1.124 1.008 -.059 -1.115 .266

a. Dependent Variable: INTENSI_BERWIRAUSAHA

Hasil Regresi Sumbangan Varians Tiap Variabel

Model Summary

Model

R R

Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

dimen

1 .530a .280 .277 7.71310 .280 88.830 1 228 .000

2 .530b .280 .274 7.72990 .000 .010 1 227 .919

3 .536c .287 .277 7.71202 .007 2.054 1 226 .153

4 .539d .291 .278 7.70698 .004 1.296 1 225 .256

5 .545e .297 .282 7.68946 .006 2.026 1 224 .156

Page 125: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

111

sion0

6 .545f .297 .279 7.70600 .000 .039 1 223 .843

7 .596g .356 .335 7.39714 .059 20.011 1 222 .000

a. Predictors: (Constant), Autonomy_Authority b. Predictors: (Constant), Autonomy_Authority, EconomicOpportunity_Challenge c. Predictors: (Constant), Autonomy_Authority, EconomicOpportunity_Challenge, Security_Workload d. Predictors: (Constant), Autonomy_Authority, EconomicOpportunity_Challenge, Security_Workload, Avoid_Responsibility e. Predictors: (Constant), Autonomy_Authority, EconomicOpportunity_Challenge, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation f. Predictors: (Constant), Autonomy_Authority, EconomicOpportunity_Challenge, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, SocialEnvironment_Career g. Predictors: (Constant), Autonomy_Authority, EconomicOpportunity_Challenge, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, SocialEnvironment_Career, Perceived_Confidence

Page 126: PENGARUH ATTITUDES TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · C) Aulia Amriana S. D) Pengaruh Attitudes Toward Behavior, Subjective Norms,

112

Model Summary

Model

R R

Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

dimension0

1 .596a .356 .335 7.39714 .356 17.496 7 222 .000

2 .613b .376 .354 7.29347 .020 7.356 1 221 .007

3 .633c .401 .376 7.16667 .025 8.889 1 220 .003

4 .634d .401 .374 7.17779 .000 .319 1 219 .573

5 .636e .404 .374 7.17568 .003 1.129 1 218 .289

6 .638f .407 .374 7.17628 .003 .963 1 217 .327

7 .641g .411 .375 7.17226 .004 1.244 1 216 .266

a. Predictors: (Constant), Perceived_Confidence, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, EconomicOpportunity_Challenge, SocialEnvironment_Career, Autonomy_Authority b. Predictors: (Constant), Perceived_Confidence, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, EconomicOpportunity_Challenge, SocialEnvironment_Career, Autonomy_Authority, Subjective_Norms c. Predictors: (Constant), Perceived_Confidence, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, EconomicOpportunity_Challenge, SocialEnvironment_Career, Autonomy_Authority, Subjective_Norms, Perceived_Behavioral_Control d. Predictors: (Constant), Perceived_Confidence, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, EconomicOpportunity_Challenge, SocialEnvironment_Career, Autonomy_Authority, Subjective_Norms, Perceived_Behavioral_Control, Level e. Predictors: (Constant), Perceived_Confidence, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, EconomicOpportunity_Challenge, SocialEnvironment_Career, Autonomy_Authority, Subjective_Norms, Perceived_Behavioral_Control, Level, Strength f. Predictors: (Constant), Perceived_Confidence, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, EconomicOpportunity_Challenge, SocialEnvironment_Career, Autonomy_Authority, Subjective_Norms, Perceived_Behavioral_Control, Level, Strength, Generality g. Predictors: (Constant), Perceived_Confidence, Security_Workload, Avoid_Responsibility, SelfRealization_Participation, EconomicOpportunity_Challenge, SocialEnvironment_Career, Autonomy_Authority, Subjective_Norms, Perceived_Behavioral_Control, Level, Strength, Generality, LatarBelakang_PekerjaanOrangTua