138
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI RESIDEN PRIMARY PROGRAM DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT (RSKO) JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh SYIFA FAUZIAH NIM 1113054100054 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M  

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA

TERHADAP PENYESUAIAN DIRI RESIDEN PRIMARY

PROGRAM DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT

(RSKO) JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

SYIFA FAUZIAH

NIM 1113054100054

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

 

Page 2: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 3: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 4: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 5: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

i

ABSTRAK

Syifa Fauziah. Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya

Terhadap Penyesuaian Diri Residen Primary Program Di

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, 2018

Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap penyesuaian

diri residen Primary Program di Rumah Sakit Ketergantungan

Obat (RSKO) Jakarta.

Menurut Schneiders definisi penyesuaian diri dapat ditinjau

dari tiga sudut pandang, yaitu penyesuaian diri sebagai bentuk

adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk

konformitas (conformity) dan penyesuaian diri sebagai bentuk

penguasaan (mastery).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik

pengambilan sampel yang dipakai adalah non probability

sampling, yaitu sampling jenuh, karena dalam penelitian ini

seluruh populasi dijadikan sampel, yaitu seluruh residen yang

berada pada tahap Primary Program di RSKO Jakarta yang

berjumlah 25 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang

signifikan dari dukungan sosial teman sebaya terhadap

penyesuaian diri residen Primary Program di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Analisis data dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana,

berdasarkan data yang diperoleh nilai thitung sebesar 5,479 dengan

nilai Sig. sebesar 0,000 dan nilai ttabel sebesar 1,70. Artinya thitung

> ttabel (5,479 > 1,70) dan nilai probabilitas Sig (0,05 > 0,000)

maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan

dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan dari

dukungan sosial teman sebaya terhadap penyesuaian diri residen

Primary Program di RSKO Jakarta. Selanjutnya didapatkan

Koefisien determinasi R square (R2) sebesar 0,566. Hal ini

menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya memberikan

sumbangsih sebesar 56,6% terhadap penyesuaian diri residen

Primary Program di RSKO Jakarta.

Kata Kunci : Dukungan Sosial, Penyesuaian Diri, Residen,

Primary Program

 

Page 6: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT

karena atas limpahan rahmat, hidayah dan kasih sayang-

Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap

Penyesuaian Diri Residen Primary Program di Rumah

Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta” sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosial di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama

proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Ibu Dr.

Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi

Umum. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si selaku Ketua Program

Studi Kesejahteraan Sosial. Ibu Hj. Nunung Khairiyah, MA

selaku Sekretaris Program Studi Kesejahteraan Sosial.

3. Dosen-dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

dan pengalamannya kepada penulis. Semoga ilmu yang

diberikan bermanfaat di masa yang akan datang.

4. Ibu Artiarini Puspita Arwan, M.Psi selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang paling sabar, baik, penuh

perhatian dalam membimbing dan memberikan

 

Page 7: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

iii

masukan/nasihat kepada penulis dalam penyusunan skripsi

hingga selesainya skripsi ini.

5. Seluruh karyawan staf administrasi, staf Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta staf

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan penulis untuk mendapatkan

berbagai referensi dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Keluarga besar Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)

Jakarta, penulis ucapkan terimakasih khususnya kepada

Direktur Utama dr. Azhar Jaya, SKM., MARS yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian; kepada

para Konselor dan Pekerja Sosial RSKO Jakarta Bapak

Agus Darmawan, S.Sos dan Bapak Syarifuddin, S.Sos yang

telah membimbing dan membantu penulis dalam

pelaksanaan penelitian di RSKO Jakarta; serta tidak lupa

para residen yang telah bersedia membantu untuk menjadi

responden dalam penelitian penulis.

7. Kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Madi Iskandar dan

Ibunda Hj. Siti Halimah yang senantiasa selalu memberi

dukungan moril maupun materil, serta kasih sayang dan doa

yang tidak pernah terputus, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi dengan baik. Dan juga Adik tercinta

Abidah Ardelia, serta tak lupa juga untuk semua keluarga

yang selalu memberikan motivasi, semangat dan

mendoakan yang terbaik. Terimakasih semoga kalian

bangga.

8. Dini, Indah, Ratu, Prawita, Aya, Fatma, Risha, Ayu dan

Okta. Terimakasih untuk dukungan semangat kalian selama

ini sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan

baik.

9. Igal, Putri, Dena, Fika dan Anggun, yang selalu

memberikan motivasi, semangat dan bantuan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

 

Page 8: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

iv

10. Teman-teman seperjuangan Program Studi Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, terimakasih atas

kebersamaan dalam perkuliahan ini dan dukungan kepada

penulis.

Penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang turut membantu,

semoga dukungan yang diberikan dibalas dengan baik oleh

Allah SWT. Penulis juga berharap bahwa skripsi ini

memberikan pengetahuan baru dan bermanfaat bagi penulis,

mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 29 November 2018

Syifa Fauziah

 

Page 9: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................ 8

C. Rumusan Masalah ............................................. 9

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......... 9

1. Tujuan Penelitian .......................................... 9

2. Manfaat Penelitian ........................................ 9

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................ 10

F. Sistematika Penulisan ........................................ 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................... 16

A. Penyesuaian Diri ................................................ 16

1. Definisi Penyesuaian Diri ............................. 16

2. Kriteria Penyesuaian Diri ............................. 18

3. Dimensi Penyesuaian Diri ............................ 19

B. Dukungan Sosial ................................................ 20

1. Definisi Dukungan Sosial ............................. 20

2. Sumber Dukungan Sosial ............................. 22

3. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial ................. 22

4. Aspek-Aspek Dukungan Sosial .................... 24

 

Page 10: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

vi

5. Faktor-Faktor Dukungan Sosial .................... 26

C. Napza ................................................................. 27

1. Definisi Napza .............................................. 27

2. Jenis-Jenis Napza .......................................... 28

3. Faktor-Faktor Penyebab Penggunaan Napza 31

4. Penyalahgunaan Napza ................................. 33

D. Primary Program .............................................. 34

E. Dinamika Teori .................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN ...................................... 41

A. Pendekatan dan Desain Penelitian .................... 41

B. Populasi dan Sampel.......................................... 41

1. Populasi ......................................................... 41

2. Sampel .......................................................... 42

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................... 42

D. Variabel Penelitian ............................................ 43

E. Definisi Konseptual Variabel Penelitian ........... 43

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......... 44

G. Metode Pengumpulan Data ............................... 45

H. Instrumen Penelitian .......................................... 46

I. Uji Instrumen Penelitian .................................... 50

1. Uji Validitas .................................................. 50

2. Uji Reliabilitas .............................................. 55

J. Teknik Analisis Data ......................................... 58

1. Uji Regresi Linear Sederhana ....................... 58

2. Uji Prasyarat Analisis ................................... 58

3. Uji Hipotesis ................................................. 60

 

Page 11: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

vii

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN ...................................................... 62

A. Gambaran Umum Latar Penelitian .................... 62

B. Gambaran Umum Responden ............................ 69

C. Temuan Hasil Penelitian.................................... 72

D. Hasil Uji Prasyarat Analisis............................... 76

1. Uji Normalitas ............................................. 76

2. Uji Linearitas ................................................ 78

E. Hasil Uji Hipotesis ............................................ 79

1. Hasil Regresi Linear Sederhana .................... 79

2. Uji F (Signifikan Simultan) ......................... 81

3. Hasil Koefisien Determinasi (R2) ................. 83

4. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ......................... 84

F. Analisis Hasil Penelitian.................................... 85

BAB V PENUTUP ............................................................... 93

A. Kesimpulan ........................................................ 93

B. Saran .................................................................. 94

1. Saran Teoritis ................................................ 94

2. Saran Praktis ................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................

 

Page 12: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

viii

DAFTAR TABEL

3.1 Skala Likert ................................................................... 46

3.2 Blue Print Skala Dukungan Sosial (Variabel X)........... 47

3.3 Blue Print Skala Penyesuaian Diri (Variabel Y)........... 49

3.4 Blue Print Skala Dukungan Sosial (Variabel X) Setelah

Uji Validitas .................................................................. 52

3.5 Blue Print Skala Penyesuaian Diri (Variabel Y)

Setelah Uji Validitas ..................................................... 54

3.6 Norma Reliabilitas Guilford .......................................... 56

3.7 Reliabilitas Skala Dukungan Sosial .............................. 57

3.8 Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri .............................. 57

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 70

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................. 71

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya

Tinggal di Rehabilitasi .................................................. 72

4.4 Skor Statistik Dukungan Sosial ..................................... 73

4.5 Kategorisasi Skor Dukungan Sosial .............................. 74

4.6 Deskriptif Statistik Penyesuaian Diri ............................ 75

4.7 Kategorisasi Skor Penyesuaian Diri .............................. 76

4.8 Hasil Uji Normalitas ..................................................... 78

4.9 Hasil Uji Linearitas ....................................................... 79

4.10 Regresi Linear Sederhana ............................................. 80

4.11 Hasil Uji F ..................................................................... 82

4.12 Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 83

4.13 Uji t ............................................................................... 85

 

Page 13: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

ix

DAFTAR GAMBAR

3.1 Variabel Penelitian ........................................................ 43

4.1 Hasil Grafik Normal P-Plot ........................................... 77 

Page 14: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika,

psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Selain narkoba,

sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah

Napza yaitu narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Istilah

Napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi

kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya

pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada

tiga jenis zat yang sama (Ali dan Duse 2007, 25).

―Tak kurang dari 4 juta orang di negeri ini dalam usia

produktif yaitu 10-59 tahun terkontaminasi narkoba. Kepala

BNN RI periode 2015-2018, Drs. Budi Waseso bahkan

menyebutkan bahwa dari hasil penelitian pada 2016,

diperoleh fakta yang mencengangkan, bahwa 1,9% kelompok

pelajar dan mahasiswa, atau 2 dari 100 pelajar/mahasiswa

menyalahgunakan narkoba. Jelas hal ini menjadi lonceng

pengingat bahaya bagi seluruh masyarakat Indonesia

untuk berbuat nyata agar lost generation tidak terjadi di

tanah air tercinta‖ (BNN t.t.).

Masalah penyalahgunaan Napza di Indonesia

merupakan masalah serius yang harus dicarikan jalan

penyelesaiannya. Menurut hasil data dari penelitian Badan

Narkotika Nasional (BNN) dan Puslitkes UI pada 2017,

sekitar 1,77% atau 3,3 juta penduduk Indonesia menjadi

 

Page 15: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

2

penyalahguna narkoba dengan jumlah kerugian ekonomi

maupun sosial mencapai Rp 84,7 triliun. David Hutapea

(Direktur Diseminasi Informasi Bid. Pencegahan Badan

Narkotika Nasional (BNN)), mengatakan jumlah prevalensi

pengguna narkoba dari tahun ke tahun terlihat meningkat.

Pada 2016 masih 0,02% dari total penduduk Indonesia dan

pada tahun 2017 menjadi 1,77%. Selain kerugian material,

permasalahan narkoba di Indonesia juga sudah menyebabkan

korban meninggal, yakni diperkirakan 11.071 orang per

tahun atau 30 orang per hari (Info DATIN Kementerian

Kesehatan RI) 2017, 5).

Dari total pengguna narkoba tersebut, mayoritas adalah

pekerja (59%), disusul pelajar (24%) dan populasi umum

(17%).

Data-data di atas menunjukkan bahwa jumlah

penyalahguna Napza di Indonesia sudah tergolong tinggi.

Tingginya jumlah penyalahguna tersebut membuat

pemerintah tidak tinggal diam. Untuk itu, Badan Narkotika

Nasional (BNN) sebagai Lembaga Pemerintah Non

Kementerian (LPNK) memfokuskan kegiatan Pencegahan

dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkoba (P4GN) pada lima bidang. Kelima bidang itu adalah

bidang Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum dan

Kerja Sama, Pemberantasan, serta Rehabilitasi (Badan

Narkotika Nasional dan Departemen Kesehatan RI 2003, 26).

Rehabilitasi merupakan cara yang cukup tepat untuk

menyembuhkan para penyalahguna Napza. Rehabilitasi

 

Page 16: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

3

adalah suatu proses pemulihan penyalahguna narkoba baik

dalam jangka waktu pendek maupun panjang yang bertujuan

mengubah perilaku mereka agar siap kembali ke masyarakat.

Ada dua macam rehabilitasi di Indonesia, yaitu

rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika, disebutkan bahwa untuk menanggulangi

masalah narkotika, Kementerian Sosial sebagai instansi

pemerintah berkewajiban menyelenggarakan rehabilitasi

sosial, sementara Kementerian Kesehatan melaksanakan

rehabilitasi medis. Rehabilitasi medis adalah suatu proses

kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan

pecandu dari ketergantungan narkoba. Rehabilitasi sosial

adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik

fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu narkoba

dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan

masyarakat (Kepmen-Kes RI 2010, 48–49).

Ketika masuk ke rehabilitasi, individu dihadapkan

dengan berbagai macam program untuk membantu individu

pulih dari ketergantungannya. Rehabilitasi adalah bukan

sekadar memulihkan kesehatan semula si penyalahguna,

melainkan memulihkan serta menyehatkan seseorang secara

utuh dan menyeluruh. Salah satu tempat rehabilitasi untuk

penyalahguna Napza adalah Rumah Sakit Ketergantungan

Obat (RSKO) Jakarta. Rumah sakit ini merupakan satu-

satunya rumah sakit khusus dibidang Napza yang dimiliki

oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan

 

Page 17: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

4

memiliki tempat rehabilitasi yang disebut Unit Rehabilitasi

Napza. Tempat ini merupakan instalasi pemulihan narkoba

yang berfungsi memberikan terapi rehabilitasi penyalahguna

Napza (residen), kemudian didukung oleh program dan

tenaga profesional dibidangnya dalam membantu pemulihan

residen untuk kembali hidup normal bersama keluarga dan

masyarakat. Rehabilitasi memiliki empat program, yaitu

Medical Psychiatric Evaluation (MPE), Special Program,

Primary Program, dan Re-Entry.

MPE merupakan program yang harus terlebih dahulu

dilalui untuk semua residen yang ingin menjalani rehabilitasi

di Unit Rehabilitasi Napza. MPE adalah sebuah program

dimana residen akan dipisahkan dengan zat yang biasa

residen konsumsi dan kemudian residen tersebut akan

dibantu untuk mengurangi gejala putus zat dengan obat-

obatan khusus. Setelah melewati tahap MPE, dokter akan

menganjurkan residen untuk masuk ke dalam dua pilihan

program, yaitu Regular Program dan Special Program.

Regular Program adalah hanya untuk residen dengan

masalah ketergantungan Napza, kemudian dilakukan

stabilisasi fisik, emosi dan menumbuhkan motivasi untuk

tahap terapi residen berikutnya. Sedangkan Special Program

adalah untuk para residen yang tidak hanya bermasalah

dengan ketergantungan Napza tetapi juga memiliki masalah

dengan kondisi fisik atau psikis.

Setelah melewati Special Program maupun Regular

Program, residen akan memasuki program Re-Entry, dimana

 

Page 18: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

5

dalam program ini residen diharapkan dapat mempersiapkan

diri agar siap menghadapi kehidupan kembali ke masyarakat.

Menurut data yang didapatkan dari RSKO Jakarta

jumlah pasien Napza di RSKO mengalami peningkatan

dalam 5 tahun dari tahun 2013-2017. Tahun 2013 diperoleh

data pasien Napza berjumlah 78 orang. Tahun 2014 terdapat

penurunan pasien berjumlah 70 orang. Tahun 2015 pasien

berjumlah sama dengan tahun sebelumnya yakni 70 orang.

Tahun 2016 pasien meningkat drastis dengan jumlah 263

orang. Dan pada tahun 2017 pasien mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya berjumlah 244 orang.

Menurut Kartono penyesuaian diri adalah usaha

manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan

lingkungannya. Sehingga rasa permusuhan, kemarahan,

depresi dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang

tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis. Penyesuaian diri

juga dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki

kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisir

respon-respon sedemikian rupa sehingga dapat menanggapi

segala macam konflik, kesulitan masalah hidup, dan frustasi-

frustasi dengan cara efisien.

Bagi penyalahguna yang mampu bertahan dan

menyelesaikan proses rehabilitasi dapat dikatakan mampu

menyesuaikan diri dengan baik. Penyesuaian diri ini tentu

saja tidak ditempatkan begitu saja, melainkan ada faktor

yang mempengaruhinya. Begitu pula dengan para

penyalahguna Napza yang mengalami kegagalan saat

 

Page 19: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

6

melakukan penyesuaian diri di awal masa rehabilitasi,

kegagalan tersebut menunjukkan adanya suatu masalah yang

dihadapi oleh sebagian besar para penyalahguna Napza yang

baru memasuki proses rehabilitasi. Hal inilah yang

menggambarkan bahwa dalam proses awal rehabilitasi,

penyalahguna Napza akan mendapat sebuah tuntutan untuk

dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan baik agar mereka

bisa menjalankan proses rehabilitasi dengan baik sejak awal

agar memperoleh hasil yang maksimal. Penyesuaian diri

terdiri dari proses saat individu berusaha untuk menangani

atau mengatasi berbagai tuntutan dan tekanan. Jika mengacu

pada pendapat Lazarus tersebut mengenai penyesuaian diri,

para penyalahguna Napza akan dihadapkan pada tuntutan

dan tekanan pada saat proses rehabilitasi seperti disebutkan

di atas. Hal ini berarti semakin memperkuat bahwa

penyesuaian diri sangatlah penting bagi para penyalahguna

Napza yan menjalani proses rehabilitasi pada sebuah

lembaga rehabilitasi (Fuad, t.t., 56–59).

Kemampuan individu dalam melakukan penyesuaian

dengan lingkungannya tidak timbul dengan sendirinya.

Kemampuan ini diperoleh individu dari bekal kemampuan

yang telah dipelajari dari lingkungan keluarga, dan proses

belajar dari pengalaman-pengalaman baru yang dialami

dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya.

Seorang penyalahguna Napza sangat butuh dukungan

sosial untuk bisa menyesuaikan diri di tempat rehabilitasi,

agar proses rehabilitasi dapat berjalan dengan baik.

 

Page 20: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

7

Dukungan sosial merupakan suatu fungsi penting dari

hubungan sosial. Menurut House (Nurhidayati dan

Nurdibyanandaru 2014, 54–55) dukungan sosial adalah kadar

keberfungsian dari hubungan yang dapat dikategorikan

dalam empat hal yaitu dukungan emosional, dukungan

instrumental, dukungan informasi dan dukungan penilaian.

Menurut Gottlieb (Kuntjoro 2002, 72) yang mendefinisikan

dukungan sosial sebagai informasi verbal atau non-verbal,

saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan

orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan

sosialnya atau berupa kehadiran dalam hal-hal yang

memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada

tingkah laku penerimanya.

Lingkungan yang mendukung terutama keluarga sangat

berperan dalam proses penyembuhan seseorang dalam kasus

Napza. Menurut PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa),

efektifitas terapi dan rehabilitasi dapat ditingkatkan jika

pecandu berada di tengah keluarga atau masyarakat dan

menjalani pemulihan dengan dukungan kelompok (Martono

dan Joewana 2006, 43). Dukungan sosial bisa didapatkan

dari beberapa tipe, yaitu dari lingkungan informal contoh:

keluarga, teman, rekan kerja, atasan dan beberapa lagi dari

lingkungan bantuan formal, contoh: pekerja kesehatan,

pekerja jasa kemanusiaan. Menurut Agneessens, Waege, &

Leavens perbedaan anggota lingkungan dapat menyediakan

jumlah dan tipe yang berbeda dari dukungan. Selain itu,

 

Page 21: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

8

keefektifan dukungan yang dibutuhkan juga bergantung dari

sumber dukungan.

Penyesuaian diri penyalahguna Napza dalam proses

menjalankan rehabilitasi membutuhkan dukungan sosial,

terutama dari keluarga. Selain itu, dukungan sosial juga bisa

didapatkan dari lingkungan rehabilitasi itu sendiri, seperti

teman sesama residen, konselor, pekerja sosial, psikolog,

dokter dan pekerja profesional lainnya yang ada didalam

Unit Rehabilitasi Napza.

Fokus perhatian adalah “Pengaruh Dukungan Sosial

Teman Sebaya Terhadap Penyesuaian Diri Residen

Primary Program Di Rumah Sakit Ketergantungan Obat

(RSKO) Jakarta.” Dari pemaparan di atas, apakah ada

pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap

penyesuaian diri residen Primary Program di RSKO Jakarta?

Untuk membuktikan pernyataan tersebut perlu dilakukan

suatu penelitian. Penelitian yang memastikan adanya

pengaruh serta melihat besarnya pengaruh dari dukungan

sosial terhadap penyesuaian diri.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan

membatasi masalah mengenai pengaruh dukungan sosial

teman sebaya terhadap penyesuaian diri residen Primary

Program di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)

Jakarta yang hanya di subjek fase Primary Program nya saja.

 

Page 22: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

9

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di

atas, maka peneliti merumuskan masalahnya, yaitu apakah

terdapat pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap

penyesuaian diri residen Primary Program di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah,

maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

dukungan sosial teman sebaya terhadap penyesuaian diri

residen Primary Program di RSKO Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

referensi yang melengkapi kajian kepustakaan bagi

penelitian selanjutnya dan memberikan pengetahuan

mengenai pengaruh dukungan sosial teman sebaya

terhadap penyesuaian diri residen Primary Program di

RSKO Jakarta.

b. Manfaat praktis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

acuan dalam mengembangkan penyesuaian diri

residen Primary Program di RSKO Jakarta.

 

Page 23: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

10

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur

untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan

dukungan sosial dan penyesuaian diri.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang

menunjang dengan penelitian yang ditulis oleh peneliti

sendiri, diantaranya adalah :

1. Nama Peneliti : Putri Aditya Pratiwi (2014)

Judul Penelitian : ―HUBUNGAN DUKUNGAN

SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PENGGUNA

NARKOBA SELAMA MENGIKUTI PROGRAM

REHABILITASI‖

Penelitian yang dilakukan mahasiswi Psikologi,

Universitas Muhammadiyah Malang ini tujuannya untuk

mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan

sosial dengan penyesuaian diri pengguna narkoba selama

menjalani program rehabilitasi. Perbedaan dengan penelitian

yang akan dilakukan adalah tempat rehabilitasinya,

penelitian ini dilakukan di 4 rehabilitasi yang berbeda.

Kemudian proses analisa data menggunakan korelasi product

moment. Hasil analisa data diperoleh r = 0,523, dengan

tingkat signifikan hubungan dukungan sosial dengan

penyesuaian diri adalah p = 0,000 (p < 0,01). Dengan kata

lain hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan

antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri pengguna

 

Page 24: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

11

narkoba selama mengikuti program rehabilitasi. Sedangkan

nilai koefisien determinasi (r2) = 0,283 yang berarti

memberikan sumbangan efektif dari dukungan sosial

terhadap penyesuaian diri pengguna narkoba selama

mengikuti program rehabilitasi sebesar 28,3% sedangkan

pengaruh faktor lain terhadap penyesuaian diri pengguna

narkoba selama mengikuti program rehabilitasi sebesar

71,7%.

2. Nama Peneliti : Nur Faizah (2015)

Judul Penelitian : ―PENGARUH DUKUNGAN

SOSIAL DAN FORGIVENESS TERHADAP

BERKURANGNYA EFEK KEKERASAN SEKSUAL

PADA REMAJA‖

Penelitian yang dilakukan mahasiswi Fakultas Psikologi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mencari apakah ada

pengaruh dari dukungan sosial dan forgiveness terhadap

berkurangnya efek kekerasan seksual pada remaja. Ternyata,

hasil penelitiannya ini terdapat pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama pada variabel dukungan sosial seperti,

Appraisal Support, Tangible Assistance, Informational

Support dan Emotional Support dan Forgiveness seperti

Avoidance Motivation, Revenge Motivation, Benevolence

Motivation terhadap berkurangnya efek kekerasan seksual

pada remaja. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah variabel terikatnya, yakni penyesuaian diri.

Kemudian subjek yang akan diteliti juga berbeda pada

 

Page 25: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

12

penelitian sebelumnya, subjeknya adalah remaja yang

mengalami kekerasan seksual, sedangkan pada penelitian ini

subjeknya adalah orang-orang yang dalam tahap proses

rehabilitasi narkoba.

3. Nama Peneliti : Ani Nur Sayyidah (2014)

Judul Penelitian : ―DINAMIKA PENYESUAIAN

DIRI PENYANDANG DISABILITAS DI TEMPAT

MAGANG KERJA‖

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Fakultas

Psikologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini tujuannya

untuk mengetahui bagaimana dinamika Psikologis

penyesuaian diri yang dialami klien penyandang disabilitas

di tempat magang kerja. Dalam penelitian ini diketahui

bahwa para penyandang disabilitas kurang mampu

melakukan penyesuaian diri selama magang, salah satu

penyebabnya adalah tempat kerja yang kurang aksesibel

terhadap penyandang disabilitas. Perbedaan dengan

penelitian yang akan peneliti lakukan adalah subjeknya, pada

penelitian sebelumnya subjek yaitu penyandang disabilitas,

sedangkan pada penelitian ini subjeknya adalah orang-orang

yang dalam tahap proses rehabilitasi narkoba. Kemudian

metode penelitiannya juga berbeda yaitu sebelumnya

menggunakan metode kualitatif dan penelitian yang akan

dilakukan adalah metode kuantitatif.

 

Page 26: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

13

4. Nama Peneliti : Selvina Isnaini (2014)

Judul Penelitian : ―HUBUNGAN ANTARA

DUKUNGAN SOSIAL DAN KEBERFUNGSIAN

KELUARGA PADA REMAJA KETERGANTUNGAN

NARKOBA YANG MENJALANI REHABILITASI‖

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Psikologi,

Universitas Indonesia ini bertujuan untuk mengetahui apakah

ada hubungan antara dukungan sosial dan keberfungsian

keluarga pada remaja ketergantungan narkoba yang

menjalani rehabilitasi. Hasil penelitian ini adalah ada

hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian

keluarga dan dukungan sosial pada remaja pecandu narkoba

yang menjalani rehabilitasi.

Hubungan yang positif memiliki arti peningkatan pada

variabel keberfungsian keluarga diikuti peningkatan variabel

dukungan sosial. Hubungan ini menunjukkan semakin tinggi

keberfungsian keluarga, maka semakin tinggi dukungan

sosial pada remaja. Keberfungsian keluarga pada penelitian

ini memberikan sumbangan pada dukungan sosial, akan

tetapi keberfungsian keluarga paling berpengaruh pada

dimensi support actually received. Hal ini menunjukkan

semakin tinggi keberfungsian keluarga, akan semakin tinggi

support actually received pada remaja ketergantungan

narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi. Keberfungsian

keluarga tidak cukup besar dan signifikan berpengaruh pada

tiga dimensi dukungan sosial lainnya yaitu perceived

available support, need for support, dan seeking support.

 

Page 27: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

14

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yang

terdiri sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan; terdiri dari latar belakang, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian, tinjauan kajian terdahulu, serta sistematika

penulisan.

2. BAB II Tinjauan Pustaka; terdiri dari pembahasan

deskripsi teoritis tentang penyesuaian diri, deskripsi

teoritis tentang dukungan sosial, deskripsi tentang Napza

dan dinamika teori.

3. BAB III Metode Penelitian; terdiri dari pendekatan dan

desain penelitian, populasi dan sampel, tempat dan waktu

penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual variabel

penelitian, definisi operasional variabel penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen penelitian, uji instrumen

penelitian, serta teknik analisis data.

4. BAB IV Temuan Penelitian dan Pembahasan; Dalam

bab ini menjelaskan tentang temuan penelitian dan

pembahasan. Terdiri dari gambaran umum latar penelitian

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta yang

terdiri dari latar belakang berdirinya RSKO Jakarta, visi

dan misi RSKO Jakarta, unit rehabilitasi instalasi MPE

(Medical Psychiatric Evaluation) dan rehabilitasi. Pada

bab ini juga membahas deskripsi hasil penelitian,

gambaran umum responden, temuan hasil penelitian, hasil

 

Page 28: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

15

uji prasyarat analisis, hasil uji hipotesis, serta analisis hasil

penelitian.

5. BAB V Penutup; Bab ini berisikan kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, serta saran

penelitian.

 

Page 29: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyesuaian Diri

1. Definisi Penyesuaian Diri

Menurut Schneiders definisi penyesuaian diri dapat

ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu penyesuaian diri

sebagai bentuk adaptasi (adaptation), penyesuaian diri

sebagai bentuk konformitas (conformity) dan penyesuaian

diri sebagai usaha penguasaan (mastery). Pada mulanya

penyesuaian diri sama dengan adaptasi (adaptation).

Penyesuaian diri sebagai bentuk adaptasi pada umumnya

lebih mengarah kepada penyesuaian diri dalam arti fisik,

fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri sebagai

konformitas terhadap norma memaknai penyesuaian diri

individu sebagai usaha konformitas yang menyiratkan

bahwa individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk

selalu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku,

baik secara moral, sosial, maupun emosional. Penyesuaian

diri sebagai usaha penguasaan (mastery) yaitu

kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan

respon dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik,

kesulitan, dan frustasi tidak terjadi (M. Ali dan Asrori

2005, 173–75).

Menurut Lazarus penyesuaian diri pada setiap

individu dapat pahami menjadi dua pemahaman, yaitu

penyesuaian diri sebagai hasil (achievment) dan

 

Page 30: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

17

penyesuaian diri sebagai proses. Penyesuaian diri

dipahami sebagai sebuah hasil, yaitu berkaitan dengan

baik buruknya hasil dari sebuah penyesuaian diri. Baik

buruknya penyesuaian diri dapat dilihat atau dievaluasi

melalui kualitas ataupun efisiensi penyesuaian diri yang

dilakukan oleh seorang individu. Sedangkan penyesuaian

diri sebagai sebuah proses, yaitu berkaitan dengan cara

atau pola yang dilakukan individu dalam menghadapi

tuntutan (Lazarus 1976, 9).

Kemudian Ali dan Asrori juga menyatakan bahwa

penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu proses

yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang

diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi

kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi,

konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan

antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan

dunia luar atau lingkungan tempat individu berada (M. Ali

dan Asrori 2005, 173–75).

Calhoun dan Acocella menyatakan bahwa

penyesuaian diri adalah interaksi individu yang terus

menerus dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan

lingkungan sekitar tempat individu hidup (Calhoun dan

Acocella 1990, 13).

Hurlock memberikan perumusan tentang

penyesuaian diri secara lebih umum, yaitu seseorang

mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara

umum ataupun terhadap kelompoknya, dan ia

 

Page 31: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

18

memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang

menyenangkan berarti ia terima oleh kelompok atau

lingkungannya. Dengan perkataan lain, orang itu mampu

menyesuaikan sendiri dengan baik terhadap

lingkungannya (Hurlock 1997, 123).

Selanjutnya Runyon dan Haber juga menjelaskan

penyesuaian diri adalah sebuah usaha individu dalam

mencocokkan kemampuannya dengan lingkungan.

Disebutkan pula bahwa penyesuaian diri merupakan

sebuah proses yang berlangsung secara terus menerus

dalam kehidupan individu. Situasi yang senantiasa

berubah menuntut individu dapat merubah tujuannya

seiring dengan perubahan ini (Haber dan Runyon 1984,

80–83).

Dari beberapa definisi di atas, peneliti

menyimpulkan penyesuaian diri adalah suatu perubahan-

perubahan yang terbentuk melalui hubungan yang

harmonis dengan lingkungan, yang meliputi kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan individu itu sendiri dan

tuntutan serta tekanan lingkungannya.

2. Kriteria Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri berlangsung secara terus menerus

dalam diri individu dan lingkungan. Schneiders

(Schneiders 1964, 123–25) memberikan kriteria individu

dengan penyesuaian diri yang baik, yaitu sebagai berikut :

a. Pengetahuan tentang kekurangan dan kelebihan dirinya

b. Objektivitas diri dan penerimaan diri

 

Page 32: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

19

c. Kontrol dan perkembangan diri

d. Integrasi pribadi yang baik

e. Adanya tujuan dan arah yang jelas dari perbuatannya

f. Adanya perspektif, skala nilai, filsafat hidup yang kuat

g. Mempunyai rasa humor

h. Mempunyai rasa tanggung jawab

i. Menunjukkan kematangan respon

j. Adanya perkembangan kebiasaan yang baik

k. Adanya adaptabilitas

l. Bebas dari respon-respon yang simtomatis atau cacat

m. Memiliki kemampuan bekerjasama dan menaruh minat

terhadap orang lain

n. Memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain

o. Adanya kepuasan dalam bekerja dan bermain

p. Memiliki orientasi yang kuat terhadap realitas.

3. Dimensi Penyesuaian Diri

Schneiders (M. Ali dan Asrori 2005, 173–75)

membedakan kemampuan “personal adjustment” atau

penyesuaian diri ke dalam beberapa dimensi yaitu

adaptation, conformity dan mastery. Adapun penjelasan

dari setiap dimensinya adalah sebagai berikut :

a. Dimensi Adaptation

Dimensi ini mengacu kepada penyesuaian diri terhadap

keadaan lingkungan. Misalnya seseorang yang pindah

tempat tinggal dari daerah tropis ke daerah dingin

maka orang tersebut harus beradaptasi dengan iklim

yang berlaku di daerah dingin tersebut.

 

Page 33: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

20

b. Dimensi Conformity

Dimensi ini mencakup penyesuaian diri terhadap suatu

norma yang berlaku di dalam masyarakat, karena

norma yang berlaku pada suatu budaya tertentu tidak

sama dengan norma pada budaya lain sehingga

mengharuskan setiap individu untuk dapat

meyesuaikan diri dengan norma yang ada dalam

lingkungan masyarakatnya.

c. Dimensi Mastery

Dimensi ini mengacu pada kemampuan untuk

merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam

cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan,

dan frustrasi tidak terjadi. Dengan kata lain,

penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan

penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga

dorongan, emosi, dan kebiasaan menjadi terkendali dan

terarah.

B. Dukungan Sosial

1. Definisi Dukungan Sosial

Setiap manusia pasti membutuhkan bantuan ataupun

peranan orang lain dalam hidupnya. Hal ini dikarenakan

manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan satu sama

lainnya. Jika seseorang sedang menghadapi masalah baik

ringan ataupun berat, keberadaan orang lain disampingnya

tentu akan sangat berdampak bagi orang tersebut. Efek

atau peranan positif ini dinamakan dukungan sosial.

 

Page 34: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

21

Menurut House dukungan sosial adalah tindakan

yang bersifat membantu melibatkan emosi, pemberian

informasi, bantuan instrumen, dan penilaian positif pada

individu dalam menghadapi permasalahannya. Sedangkan

menurut Baron & Byrne dukungan sosial juga bisa

diartikan sebagai pemberian perasaan nyaman baik secara

fisik maupun psikologis, misalnya keluarga kepada

seseorang untuk menghadapi masalah (Baron dan Byrne

2004, 50).

Individu yang mempunyai perasaan aman karena

mendapatkan dukungan akan lebih efektif dalam

menghadapi masalah daripada individu yang mendapat

penolakan orang lain.

Taylor (Taylor 2009, 556) menjelaskan dukungan

sosial akan lebih berarti bagi seseorang apabila diberikan

oleh orang-orang yang memiliki hubungan signifikan

dengan individu yang bersangkutan, dengan kata lain,

dukungan tersebut diperoleh dari orangtua, pasangan

(suami atau istri), anak dan kerabat keluarga lainnya.

Selain itu menurut Johnson dan Jhonson (1991) dukungan

sosial merupakan keberadaan orang lain yang dapat

diandalkan untuk memberi bantuan, semangat,

penerimaan dan perhatian, sehingga bisa meningkatkan

kesejahteraan hidup bagi individu yang bersangkutan.

Sarafino menyatakan bahwa dukungan sosial adalah

suatu kesenangan yang dirasakan sebagai perhatian,

penghargaan dan pertolongan yang diterima dari orang

 

Page 35: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

22

lain atau suatu kelompok. Lingkungan yang memberikan

dukungan tersebut adalah keluarga, kekasih atau anggota

masyarakat. Sarafino berpendapat bahwa akan ada banyak

efek dari dukungan sosial karena dukungan sosial secara

positif dapat memulihkan kondisi fisik dan psikis

seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung

(Smet 1994, 192–93).

2. Sumber Dukungan Sosial

Sumber dukungan sosial dikelompokkan oleh

Sarafino yang mengemukakan bahwa dukungan sosial

dapat berasal dari :

a. Orang-orang sekitar individu yang termasuk kalangan

non-profesional (signification others) seperti: keluarga,

teman dekat, atau rekan. Hubungan dengan kalangan

non-profesional atau significant others merupakan

hubungan yang menempati bagian terbesar dari

kehidupan seorang individu dan menjadi sumber

dukungan sosial yang sangat potensial.

b. Profesional, seperti psikolog atau dokter, yang berguna

untuk menganalisis secara klinis maupun psikis.

c. Kelompok-kelompok dukungan sosial (social support

groups).

3. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial

Sheridan dan Radmacher (1992), Sarafino (1998)

serta Taylor (1999) membagi dukungan sosial kedalam

lima bentuk (Wibowo 2013, 50), yaitu :

1) Dukungan instrumental (tangible assisstance)

 

Page 36: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

23

Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan

materi yang dapat memberikan pertolongan langsung

seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan

serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat

mengurangi stress karena individu dapat langsung

memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan

materi. Dukungan instrumental sangat diperlukan

terutama dalam mengatasi masalah dengan lebih

mudah.

2) Dukungan informasional

Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian

informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan

kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat

menolong individu untuk mengenali dan mengatasi

masalah dengan lebih mudah.

3) Dukungan emosional

Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki

perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh

sumber dukungan sosial sehingga individu dapat

menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini

sangat penting dalam menghadapi keadaan yang

dianggap tidak dapat dikontrol.

4) Dukungan pada harga diri

Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif

pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada

pendapat individu, perbandingan yang positif dengan

 

Page 37: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

24

individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu

dalam membangun harga diri dan kompetensi.

5) Dukungan dari kelompok sosial

Bentuk dukungan ini akan membuat individu

merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki

kesamaan minat dan aktivitas sosial dengannya.

Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman

senasib.

4. Aspek-Aspek Dukungan Sosial

Para ahli berpendapat bahwa dukungan sosial dapat

dibagi ke dalam berbagai komponen yang berbeda-beda.

Misalnya Weiss (Cutrona 1994, 369–378) mengemukakan

adanya 6 (enam) komponen dukungan sosial yang disebut

sebagai “The Social Provision Scale”, dimana masing-

masing komponen dapat berdiri sendiri, namun satu sama

lain saling berhubungan dan digunakan sebagai

pengukuran pada dukungan sosial. Adapun komponen-

komponen tersebut adalah :

1) Kelekatan emosi (emotional attachment) merupakan

jenis dukungan sosial yang memungkinkan seseorang

memperoleh kelekatan (kedekatan) emosional

sehingga menimbulkan rasa aman bagi yang

menerima. Orang yang menerima dukungan sosial

semacam ini merasa tentram, aman dan damai yang

ditunjukkan dengan sikap tenang dan bahagia. Sumber

dukungan sosial semacam ini dapat diperoleh dari

pasangan hidup, anggota keluarga, teman dekat atau

 

Page 38: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

25

sanak keluarga yang akrab dan memiliki hubungan

yang harmonis.

2) Integrasi sosial (social integration) merupakan jenis

dukungan sosial yang memungkinkan untuk

memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yang

dapat membagi minat, perhatian serta melakukan

kegiatan yang sifatnya rekreatif secara bersama-sama.

Sumber dukungan sosial semacam ini memungkinkan

mendapatkan rasa aman, nyaman serta merasa

memiliki dan dimiliki dalam kelompok. Mereka

merasa bahagia, ceria dan dapat mencurahkan segala

yang ada pada dirinya untuk bercerita yang sesuai

dengan kebutuhan.

3) Adanya pengakuan (reanssurance of worth)

merupakan jenis dukungan sosial yang mendapat

pengakuan atau kemampuan dan keahliannya serta

mendapat penghargaan dari orang lain atau lembaga.

Sumber dukungan sosial semacam ini dapat diperoleh

dari keluarga, lembaga, instansi, perusahaan atau

organisasi.

4) Ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable

reliance) merupakan jenis dukungan sosial yang

berupa jaminan bahwa ada orang yang dapat

diandalkan bantuannya ketika membutuhkan bantuan

tersebut. Jenis dukungan sosial ini berasal dari

keluarga.

 

Page 39: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

26

5) Bimbingan (guidance) merupakan jenis dukungan

sosial yang berupa adanya hubungan kerja ataupun

hubungan sosial yang memungkinkan mendapatkan

informasi, saran atau nasehat yang diperlukan dalam

memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan

yang dihadapi. Jenis dukungan sosial semacam ini

dapat diperoleh dari guru, pamong dalam masyarakat,

figur yang dituakan dan juga orang tua.

6) Kesempatan untuk mengasuh (oppurtunity for

nurturance) merupakan suatu aspek penting dalam

hubungan interpersonal akan perasaan dibutuhkan

oleh orang lain. Jenis dukungan sosial ini

memungkinkan untuk memperoleh perasaan bahwa

orang lain tergantung padanya untuk memperoleh

kesejahteraan.

5. Faktor-Faktor Dukungan Sosial

Sarafino (Sarafino 2002, 132–136) menguraikan

beberapa faktor yang mempengaruhi perolehan dukungan

sosial dari orang lain yaitu:

a. Penerima dukungan (recipient)

Seseorang tidak akan memperoleh dukungan bila

mereka tidak ramah, tidak mau menolong orang lain

dan tidak membiarkan orang lain mengetahui bahwa

mereka membutuhkan pertolongan. Ada orang yang

kurang asertif untuk meminta bantuan, atau mereka

berfikir bahwa mereka seharusnya tidak tergantung dan

membebani orang lain, merasa tidak enak

 

Page 40: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

27

mempercayakan sesuatu pada orang lain atau tidak tahu

siapa yang dapat dimintai bantuannya.

b. Penyedia dukungan (provider)

Individu tidak akan memperoleh dukungan jika

penyedia tidak memiliki sumber-sumber yang

dibutuhkan oleh individu, penyedia dukungan sedang

berada dalam keadaan stres dan sedang membutuhkan

bantuan, atau mungkin juga mereka tidak cukup

sensitif terhadap kebutuhan orang lain.

c. Komposisi dan struktur jaringan sosial (hubungan

individu dengan keluarga dan masyarakat)

Hubungan ini bervariasi dalam hal ukuran yaitu jumlah

orang yang biasa dihubungi, frekuensi hubungan yaitu

seberapa sering individu bertemu dengan orang

tersebut, komposisi yaitu apakah orang tersebut adalah

keluarga, teman, rekan kerja atau lainnya; dan

keintiman yaitu kedekatan hubungan individu dan

adanya keinginan untuk saling mempercayai.

C. Napza

1. Definisi Napza

Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika,

dan bahan adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintetis

yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik

dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (BNN

2009, 18). Napza adalah zat yang memengaruhi struktur

atau fungsi beberapa bagian tubuh orang yang

 

Page 41: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

28

mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko penggunaan

Napza bergantung pada seberapa banyak, seberapa sering,

cara menggunakannya, dan bersamaan dengan obat atau

Napza lain yang dikonsumsi (Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia 2010).

Menurut Budiarta, napza merupakan zat atau obat

yang berasal dari tanaman, baik sintetis maupun semi

sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan. Napza adalah bahan aktif, yang artinya

menimbulkan ketergantungan dan bahan psikoaktif, yang

artinya berpengaruh pada otak. Napza (Narkotika,

Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat,

atau zat yang bukan makanan yang jika diminum, dihisap,

dihirup, ditelan, atau disuntikkan, berpengaruh pada kerja

otak atau susunan saraf pusat (Budiarta 2000, 20).

2. Jenis-Jenis Napza

Napza dibagi dalam 3 jenis, yaitu narkotika,

psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-

bagi lagi ke dalam beberapa kelompok.

a. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari

tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun

bukan sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan

atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa. Zat ini

dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri

 

Page 42: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

29

dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika

memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat.

Narkotika juga memiliki daya toleran (penyesuaian)

dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.

Ketiga sifat narkotika yang menyebabkan pemakai

narkotika tidak dapat lepas dari ―cengkraman‖-nya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009,

jenis narkotika dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu

narkotika golongan I, golongan II, dan golongan III.

1) Narkotika golongan I adalah : narkotika yang paling

berbahaya, dan daya adiktifnya sangat tinggi.

Golongan ini tidak boleh digunakan untuk

kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian atau

ilmu pengetahuan. Contohnya ganja, heroin, kokain,

morfin, opium, MDPV (Methylene Dioxy

Pyrovalerone) dan lain-lain.

2) Narkotika golongan II adalah : narkotika yang

memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk

pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah petidin

dan turunannya, benzetidin, betametadol, dan lain-

lain.

3) Narkotika golongan III adalah : narkotika yang

memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk

pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah kodein

dan turunannya.

 

Page 43: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

30

b. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika,

baik alamiah maupun sintetis, yang memiliki khasiat

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan

saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada

aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika adalah

obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati

gangguan jiwa (psyche).

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1997,

psikotropika dapat dikelompokkan ke dalam 4

golongan, yaitu :

1) Golongan I adalah : psikotropika dengan daya adiktif

yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk

pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya.

Contohnya adalah MDMA (Methylenedeoxy

Methamfetamine), ekstasi, LSD (Lysergic Acid

Diethylamid), dan STP, DOM (Dimethoxy Alpha,

Dimethylphenethylamine).

2) Golongan II adalah : psikotropika dengan daya adiktif

kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.

Contohnya adalah amfetamin, metamfetamin,

metakualon, dan sebagainya.

3) Golongan III adalah : psikotropika dengan daya

adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan

penelitian. Contohnya adalah lumibal, buprenorsina,

fleenitrazepam, dan sebagainya.

 

Page 44: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

31

4) Golongan IV adalah : psikotropika yang memiliki

daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan

dan penelitian. Contohnya adalah nitrazepam (BK,

mogadon, dumolid), diazepam, dan lain-lain.

c. Bahan Adiktif Lainnya

Golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain

narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan

ketergantungan. Contohnya :

1) Rokok

2) Kelompok alkohol dan minuman lain yang

memabukkan dan menimbulkan ketagihan.

3) Thinner dan zat-zat lain, seperti lem kayu, penghapus

cair, aseton, cat, bensin, yang bila dihisap, dihirup,

dan dicium, dapat memabukkan.

Jadi, alkohol, rokok, serta zat-zat lain yang

memabukkan dan menimbulkan ketagihan juga

tergolong Napza.

3. Faktor-faktor Penyebab Penggunaan Napza

Menurut Hawari faktor yang berkontribusi terhadap

penyalahgunaan Napza dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu :

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam

diri individu, misalnya kepribadian. Individu yang

mempunyai ciri-ciri rendah diri, emosional dan

mempunyai pendirian yang labil biasanya terjadi pada

usia remaja, sebab pada usia tersebut sedang

 

Page 45: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

32

mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial

yang pesat. Beberapa ciri perkembangan remaja

tersebut dapat mendorong seseorang untuk

menyalahgunakan Napza.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah lingkungan yang berada di

sekitar individu yaitu keluarga dan lingkungan

pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya,

maupun masyarakat. Faktor dari keluarga dikarenakan

komunikasi orang tua dan anak kurang baik, hubungan

kurang harmonis, orang tua yang bercerai, kawin lagi,

orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter,

kurangnya orang yang menjadi teladan dalam

hidupnya, dan kurangnya kehidupan beragama. Faktor

dari lingkungan sekolah dikarenakan sekolah yang

kurang disiplin, sekolah terletak dekat tempat hiburan,

sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa

untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif,

dan adanya murid penyalahguna Napza.

Faktor dari lingkungan sebaya dikarenakan

berteman dengan penyalahguna dan adanya tekanan

atau ancaman dari teman. Faktor dari lingkungan

masyarakat/sosial dikarenakan lemahnya penegakan

hukum dan situasi politik, sosial dan ekonomi yang

kurang mendukung. Faktor–faktor tersebut diatas

memang tidak selalu membuat seseorang kelak

menjadi penyalahguna Napza. Akan tetapi makin

 

Page 46: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

33

banyak faktor–faktor di atas, semakin besar

kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna Napza

(Hawari 2001, 43–44).

4. Penyalahgunaan Napza

Penyalahguna Napza adalah individu yang

menggunakan narkotika atau psikotropika tanpa indikasi

medis dan tidak dalam pengawasan dokter. Korban

penyalahguna Napza adalah orang yang menderita

ketergantungan terhadap Napza yang disebabkan oleh

penyalahguna Napza, baik atas kemauan sendiri maupun

paksaan dari orang lain (BNN dan Departemen Kesehatan

RI 2003, 34).

Penyalahgunaan Napza adalah penggunaan Napza

yang bersifat patologis, paling sedikit telah berlangsung

satu bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan

dalam pekerjaan dan fungsi sosial. Sebetulnya Napza

banyak dipakai untuk kepentingan pengobatan, misalnya

menenangkan klien atau mengurangi rasa sakit. Tetapi

karena efeknya ―enak‖ bagi pemakai, maka Napza

kemudian dipakai secara salah, yaitu bukan untuk

pengobatan tetapi untuk mendapatkan rasa nikmat.

Penyalahgunaan Napza secara tetap ini menyebabkan

pengguna merasa ketergantungan pada obat tersebut

sehingga menyebabkan kerusakan fisik (Sumiati 2009,

29).

Menurut Pasal 1 UU RI No.35 Tahun 2009

Ketergantungan adalah kondisi yang ditandai oleh

 

Page 47: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

34

dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terus-

menerus dengan takaran yang meningkat agar

menghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya

dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba,

menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.

Ketergantungan terhadap Napza dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Ketergantungan fisik adalah keadaan bila seseorang

mengurangi atau menghentikan penggunaan Napza

tertentu yang biasa ia gunakan, ia akan mengalami

gejala putus zat. Selain ditandai dengan gejala putus

zat, ketergantungan fisik juga dapat ditandai dengan

adanya toleransi.

b. Ketergantungan psikologis adalah suatu keadaan bila

berhenti menggunakan Napza tertentu, seseorang akan

mengalami kerinduan yang sangat kuat untuk

menggunakan Napza tersebut walaupun ia tidak

mengalami gejala fisik.

D. Primary Program

Primary Program merupakan program rehabilitasi

yang disiapkan untuk residen yang mengalami masalah

dengan ketergantungan Napza tanpa diikuti dengan

permasalahan fisik atau psikis. Rencana program yang dibuat

bertujuan untuk merubah perilaku menuju kehidupan yang

seimbang, bersih tanpa Napza dan membangun kehidupan

yang lebih baik (balancing, clean, and sober life style).

 

Page 48: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

35

Dalam Primary Program, residen diharapkan melakukan

sosialisasi, mengalami pengembangan diri, serta

meningkatkan kepekaan psikologis dengan melakukan

berbagai aktivitas dan sesi terapeutik yang telah ditetapkan.

Lama program yang dijalani di Regular Program sekitar

enam bulan tergantung dengan kondisi residen. Dalam

program Primary Program terapat beberapa fase, yaitu

sebagai berikut :

a. Fase Induction

Fase Induction adalah fase pengenalan residen terhadap

lingkungan barunya di unit Rehabilitasi. Dimana residen

diharapkan mampu menerima kondisinya dan mau

berubah dengan menaati nilai, norma serta peraturan dan

kegiatan yang telah ditetapkan.

b. Fase Primary / Younger

Fase Primary adalah fase lanjutan dan utama. Pada fase

ini, residen diharapkan dapat belajar untuk mengenali diri

dan kebutuhannya serta belajar untuk peduli dengan

lingkungan sekitar. Selain itu, residen juga belajar untuk

mengatasi permasalahan pribadi yang muncul akibat

ketergantungan Napza.

c. Fase Pre Re-entry

Fase Pre Re-entry adalah fase dimana residen dapat

mengembangkan kemampuannya. Tujuan dari fase ini

adalah untuk meningkatkan tanggung jawab residen

terhadap diri sendiri, seluruh komunitas, dan terhadap

operasional Unit Rehabilitasi Napza. Serta meningkatkan

 

Page 49: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

36

kemampuan penyesuaian diri residen terhadap lingkungan

luar yaitu: keluarga, peer group, dan masyarakat.

d. Fase Re-Entry

Fase Re-Entry adalah fase akhir di Primary Program

dimana residen diharapkan sudah mampu untuk membuat

rencana kedepan, baik dengan melanjutkan kegiatan yang

sebelumnya tertunda atau dengan memulai kegiatan yang

baru (Instalasi Rehabilitasi Napza RSKO Jakarta, t.t., 33–

47).

E. Dinamika Teori

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Putri Aditya Pratiwi (2014) yang berjudul ―Hubungan

dukungan sosial dengan penyesuaian diri pengguna narkoba

selama mengikuti program rehabilitasi‖, terdapat hubungan

antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri dengan

pengguna narkoba selama mengikuti program rehabilitasi.

Dalam penelitian tersebut dukungan sosial memberikan

peranan penting bagi seorang pecandu narkoba untuk

dicintai, dengan cara menunjukkan perhatian kepada seorang

pecandu narkoba untuk menjalani dan menyesuaikan diri

lingkungan baru selain rumah mereka. Adanya dukungan

sosial dari orang tua, keluarga dan kerabat dekat lainnya

membuat seorang pecandu narkoba semangat untuk

menjalani rehabilitasi.

Dalam penelitian yang dilakukan peneliti yang dengan

judul ―Pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap

 

Page 50: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

37

penyesuaian diri residen Primary Program di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta‖, seorang

penyalahguna Napza sangat membutuhkan dukungan sosial

untuk bisa menyesuaikan diri di tempat rehabilitasi, agar

proses rehabilitasi dapat berjalan dengan baik. Untuk dapat

menyesuaikan diri dengan baik para residen Napza ini juga

membutuhkan lingkungan yang mendukung, terutama

keluarga yang sangat berperan dalam proses rehabilitasi

tersebut. Selain itu, dukungan sosial juga bisa didapatkan

dari lingkungan rehabilitasi itu sendiri, seperti teman sesama

residen, konselor, pekerja sosial, psikolog, dokter dan

pekerja profesional lainnya yang ada di dalam Unit

Rehabilitasi Napza.

Penelitian sebelumnya pernah mengenai dukungan

sosial dan penyesuaian diri dilakukan oleh Puspita Artiarini

(2008) yang berjudul ―Peranan konsep diri dan dukungan

sosial terhadap penyesuaian diri akademik mahasiswa tingkat

pertama‖. Penelitian tersebut menyatakan bahwa konsep diri

dan dukungan sosial, secara bersama-sama memiliki

kontribusi yang signifikan terhadap penyesuaian diri

akademik mahasiswa tingkat pertama. Selain itu, konsep diri

sebagai faktor personal terbukti memiliki kontribusi yang

lebih besar terhadap penyesuaian diri akademik

dibandingkan dengan dukungan sosial sebagai faktor

lingkungan. Menurut Zimet, Dahlem, Zimet, Farley (1988)

mendefinisikan dukungan sosial sebagai persepsi individu

terhadap perilaku mendukung dari orang-orang di lingkungan

 

Page 51: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

38

sosialnya, dimana individu tersebut mempersepsikan bahwa

ia memiliki orang-orang yang selalu ada (available) ketika ia

mengalami masa-masa sulit. Penelitian ini juga menjelaskan

bahwa persepsi remaja akan dukungan sosial dari

keluarganya memiliki peran dalam mengurangi efek dari

situasi yang menekan (stressful). Parker dan Asher (1987)

dalam sumber yang sama juga mengatakan bahwa remaja

yang merasa tidak diterima oleh teman sebayanya beresiko

memiliki fungsi psikologis yang buruk. Sedangkan, remaja

yang memiliki hubungan yang dekat, stabil, dan suportif

dengan orang yang mereka anggap penting secara emosional

akan memiliki opini yang lebih baik mengenai diri mereka,

memiliki performa yang baik di sekolahnya, sociable, dan

tidak mudah mengalami kecemasan, depresi atau rasa

permusuhan (Arwan, t.t., 3–5).

Secara langsung dukungan sosial jenis apapun akan

memiliki dampak yang besar, yang dapat langsung dirasakan

dari pemberian dukungan sosial adalah tumbuhnya

keyakinan dalam diri individu yang menerima dukungan

bahwa dirinya diterima, dicintai, dihargai. Adanya perasaan

ini membuat individu merasa lebih percaya diri dan yang

lebih penting adalah mencegah individu dari frustasi, stress

ataupun depresi. Tak hanya itu pemberian dukungan sosial

dapat membantu individu untuk menyelesaikan konflik-

konflik yang dialaminya, seperti pada penelitian dari Weiss

(1974) mengatakan bahwa adanya dukungan sosial yang

diterima individu dapat menjadikan individu tersebut

 

Page 52: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

39

terampil untuk memecahkan setiap permasalahan yang

terjadi di dalam hidupnya. Keterampilan untuk memecahkan

masalah dikarenakan adanya dukungan-dukungan yang

berupa arahan, bimbingan, saran-saran yang membangun,

bantuan pemikiran, sehingga individu dapat memikirkan

beberapa alternatif cara penyelesaian permasalahan yang

dihadapinya. Dan dalam penyesuaian diri juga dapat dinilai

baik dan benar apabila pada individu tersebut menunjukkan

perilaku seperti adanya kemampuan untuk mengontrol emosi

yang berlebihan, tidak adanya mekanisme pertahanan diri,

tidak adanya perasaan frustasi, adanya kemampuan untuk

belajar, memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang

rasional, mampu memanfaatkan masalalu, berpikir realistik

dan mampu untuk menerima kenyataan hidup secara wajar

dan bersikap objektif (Schneiders 1964). Dimensi

penyesuaian diri menurut Schneiders, Schneiders

membedakan kemampuan “personal adjustment” atau

penyesuaian diri ke dalam beberapa dimensi yaitu

adaptation, conformity dan mastery.

Dampak positif dari dukungan sosial seperti yang

dijelaskan dapat terjadi bila dukungan sosial berasal dari

orang-orang terdekat. Di beberapa penelitian maupun

penjabaran tentang dukungan sosial menjelaskan bahwa

dukungan sosial yang berasal dari oranmg terdekat memiliki

dampak positif paling besar. Namun pada penelitian ini

dukungan sosial juga residen perlu mencari orang lain yang

ada di lingkungan rehabilitasi, yang berpotensi untuk

 

Page 53: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

40

memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan untuk

keberhasilan penyesuaian diri.

Bagi residen yang sedang menjalani rehabilitasinya,

orang di lingkungan rehabilitasi yang dinilai berpotensi

memberikan dukungan sosial diantaranya orang tua, lalu

teman sesama residen, konselor, pekerja sosial, psikolog,

dokter dan pekerja profesional lainnya yang berada di

lingkungan rehabilitasi. Dari pemaparan orang-orang sekitar

rehabilitasi tersebut yang berpotensi memberikan dukungan

sosial terlihat bahwa tidak hanya orang terdekat saja yang

dapat memberikan dukungan sosial, orang yang tidak

memiliki hubunga keluarga namun telah terjalin kedekatan

juga masih dapat berpotensi untuk memberikan dukungan

sosial.

 

Page 54: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu

penelitian yang menekankan pada data-data numerikal

(angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar 2007,

27). Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,

karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga

sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris,

obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2010) berpendapat populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2006, 36). Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah semua residen yang

berada pada tahap Primary Program di RSKO Jakarta

yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 22 laki-laki dan 3

perempuan.

 

Page 55: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

42

2. Sampel

Menurut Prasetyo dan Miftahul sampel merupakan

bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu,

sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap

populasi dan bukan populasi itu sendiri. Bila populasi

besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada di populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu (Prasetyo dan Jannah 2008,

50). Namun Menurut Arikunto apabila subjeknya kurang

dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya penelitian populasi (Arikunto 2007, 42).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan non probability sampling, yaitu sampling

jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel,

hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil

(Sugiyono 2006, 43). Penggunaan teknik sampling jenuh

dipilih karena dalam penelitian ini yang berada pada tahap

Primary Program di RSKO Jakarta.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta yang beralamat di Jl.

Lapangan tembak No. 75 Cibubur, Jakarta Timur. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2018.

 

Page 56: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

43

D. Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini

variabel yang menjadi objek penelitian yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variabel/X), yaitu

Dukungan Sosial Teman Sebaya.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel/Y), yaitu

Penyesuaian diri.

Gambar 3.1

Variabel Penelitian

Variable Independent Variable Dependent

E. Definisi Konseptual Variabel Penelitian

Definisi konseptual adalah suatu definisi konstrak yang

diberikan kepada suatu konstrak dengan mengunakan

konstrak yang lain. Definisi konseptual dari variabel-variabel

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Definisi Konseptual Dukungan Sosial

Menurut Sarafino (Smet 1994, 137) bahwa dukungan

sosial adalah suatu kesenangan yang dirasakan sebagai

perhatian, penghargaan dan pertolongan yang diterima

dari orang lain atau suatu kelompok. Lingkungan yang

Penyesuaian Diri

( Variabel Y )

Dukungan Sosial Teman Sebaya

( Variabel X )

 

Page 57: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

44

memberikan dukungan tersebut adalah keluarga, teman

atau anggota masyarakat.

b. Definisi Konseptual Penyesuaian Diri

Menurut Schneiders (M. Ali dan Asrori 2005, 173–75)

definisi penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut

pandang, yaitu penyesuaian diri sebagai bentuk adaptasi

(adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas

(conformity) dan penyesuaian diri sebagai usaha

penguasaan (mastery). Pada mulanya penyesuaian diri

sama dengan adaptasi (adaptation).

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian merupakan

penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang

membentuknya.

a. Definisi Operasional Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah suatu perubahan-perubahan yang

terbentuk melalui hubungan yang harmonis dengan

lingkungan, yang meliputi kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan individu itu sendiri dan tuntutan serta tekanan

lingkungannya. Dilihat berdasarkan hasil skala

Penyesuaian Diri yang disusun peneliti, terdiri atas tiga

dimensi yaitu adaptasi, konformitas, dan penguasaan.

b. Definisi Operasional Dukungan Sosial

Dukungan Sosial adalah perhatian, perasaan nyaman dan

bantuan yang didapat dari orang lain atau kelompok

 

Page 58: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

45

sehingga menimbulkan perasaan bahwa kita memiliki arti

bagi orang lain atau menjadi bagian dari jaringan

sosialnya. Yang juga dapat dilihat berdasarkan hasil skala

Dukungan Sosial yaitu “The Social Provision Scale”,

yang terdiri dari enam aspek yaitu kelekatan emosi,

integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang

dapat diandalkan, bimbingan, dan kesempatan untuk

mengasuh.

G. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan

data primer dan sekunder, dalam suatu penelitian

pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting,

karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk

pemecahan masalah yang sedang diteliti atau untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan (Syofian 2014, 65).

Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini

dengan menggunakan kuesioner. Sugiyono (2010)

menyatakan bahwa kuesioener merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada

responden untuk menjawabnya. Dalam penelitian ini

kuesioner digunakan dengan tujuan untuk mengumpulkan

data dari para responden yang telah ditentukan.

 

Page 59: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

46

H. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang hendak

diungkap yaitu dukungan sosial teman sebaya dan

penyesuaian diri. Oleh karena itu terdapat dua instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen

dukungan sosial teman sebaya dan instrumen penyesuaian

diri. Yang dimana kedua instrumen dikembangkan

berdasarkan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Model skala

likert yang digunakan peneliti memiliki lima alternatif

jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), Cukup Setuju

(CS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Pernyataan Favorable yaitu pernyataan yang mendukung dan

memihak skala tersebut, sebaliknya pernyataan Unfavorable

yaitu pernyataan yang tidak mendukung atau memihak.

Tabel 3.1

Tabel Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Cukup Setuju 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat Tidak Setuju 1 5

 

Page 60: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

47

a. Instrumen Dukungan Sosial Teman Sebaya

Instrumen Dukungan sosial teman sebaya yang

digunakan dikembangkan dari Komponen Dukungan

Sosial menurut Weiss (Cutrona 1994, 369–378) yang

disebut sebagai “The Social Provision Scale”. Dimana

masing-masing aspek tersebut satu sama lain saling

berhubungan dan digunakan sebagai pengukuram pada

dukungan sosial teman sebaya. Item-item yang terdapat

dalam instrumen ini disusun berdasarkan aspek-aspek

dukungan sosial yaitu Kelekatan emosi (emotional

attachment), Integrasi sosial (social integration), Adanya

pengakuan (reanssurance of worth), Ketergantungan

yang dapat diandalkan (reliable reliance), Bimbingan

(guidance), Kesempatan untuk mengasuh (oppurtunity

for nurturance).

Tabel 3.2 Blue Print Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya

(Variabel X)

NO Aspek Indikator No Item

Jumlah Favo Unfavo

1.

Kelekatan

Emosi

(Emotional

Attachment)

Seseorang

memperoleh

kelekatan

(kedekatan)

emosional sehingga

menimbulkan rasa

aman, tentram, dan

damai bagi yang

menerima.

11, 17 2, 21 4

2.

Integrasi

Sosial

(Social

Untuk memperoleh

perasaan memiliki

suatu kelompok

5, 8 14, 22 4

 

Page 61: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

48

Integration) yang dapat

membagi minat,

perhatian serta

melakukan

kegiatan yang

sifatnya rekreatif

secara bersama-

sama.

3.

Adanya

Pengakuan

(Reanssura

nce Of

Worth)

Mendapat

pengakuan/kemam

puan dan

keahliannya serta

mendapat

penghargaan dari

keluarga, orang

lain atau lembaga.

13, 20 6, 9 4

4.

Ketergantun

gan yang

dapat

diandalkan

(Reliable

Reliance)

Orang yang dapat

diandalkan

bantuannya ketika

membutuhkan

bantuan tersebut.

1, 23 10, 18 4

5. Bimbingan

(Guidance)

Hubungan sosial

yang memberikan

informasi, saran

atau nasehat yang

diperlukan dalam

memenuhi

kebutuhan dan

mengatasi

permasalahan yang

dihadapi.

12, 16 3, 19 4

6.

Kesempatan

Untuk

Mengasuh

(Oppurtunit

y For

Naturance)

Hubungan

interpersonal akan

perasaan

dibutuhkan oleh

orang lain.

4, 7 15, 24 4

Jumlah 12 12 24

 

Page 62: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

49

b. Instrumen Penyesuaian Diri

Schneiders membedakan kemampuan “Personal

adjustment” atau penyesuaian diri ke dalam beberapa

dimensi yaitu adaptasi (adaptation), konformitas

(conformity) dan penguasaan (mastery) (Ali dan Asrori

2005, 173–175).

Tabel 3.3 Blue Print Skala Penyesuaian Diri (Variabel Y)

No Dimensi Indikator No Item

Jumlah Favo Unfavo

1. Adaptasi

(Adaptation)

a. Berpakaian

sesuai dengan

keadaan

lingkungan

b. Membuka diri

untuk

rehabilitasi

c. Beradaptasi

dengan

lingkungan baru

1, 3,

13,

19,

22

5, 8, 15,

23, 27

10

2. Konformitas

(Conformity)

a. Menghormati

dan melestarikan

kebudayaan yang

ada

b. Mematuhi norma

yang berlaku

4, 9,

14,

20, 30

2, 11, 16,

21, 26 10

3. Penguasaan a. Mengembangkan 6, 10, 10

 

Page 63: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

50

(Mastery) diri agar menjadi

pribadi yang

lebih terkendali

dan terarah

b. Menyesuaikan

diri dengan

kenyataan secara

efektif dan

efisien

c. Mampu

memanipulasi

faktor-faktor

lingkungan

dengan baik

18,

24, 28

7, 12, 17,

25, 29

TOTAL 15 15 30

I. Uji Instrumen Penelitian

Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data try out terpakai. Try out terpakai merupakan

istilah yang digunakan untuk proses penelitian yang

menggunakan sampel yang sama dengan sampel dalam uji

validitas dan reliabilitasnya (Setiadi et. al 1998, 46).

1. Uji Validitas

Validitas seringkali dikonsepkan sebagai tes yang

mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur.

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauh ketepatan dan kecermatan suatu instrumen

 

Page 64: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

51

pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas

tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi

ukurnya yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran tersebut. Pengukuran terhadap variabel

psikologis dan sosial mengandung lebih banyak sumber

error daripada pengukuran terhadap aspek fisik (Azwar

2007, 29).

Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu

melakukan uji validitas isi dengan menggunakan pendapat

dari ahli (experts judgement). Para ahli tersebut akan

memberikan keputusan apakah instrumen tersebut dapat

digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin

dirombak total (Widoyoko 2012).

Pada penelitian ini uji validitasnya menggunakan

statistika korelasi Product Moment Pearson dari Karl

Pearson. Penghitungan uji validitas dilakukan dengan

menggunakan program komputer Statistical Packages for

Social Science (SPSS) for windows versi 22.0.

Sebuah item dinyatakan valid apabila nilai korelasi

antara skor item dengan skor total lebih besar dari r tabel

(Priyatno 2008, 28). Setelah dilakukan penghitungan

terhadap skor yang diperoleh dengan uji coba instrumen

untuk r tabel dengan N = 25 dan taraf signifikasi 0,05

adalah 0,337. Hasil uji validitas instrumen dukungan

sosial dari 24 item terdapat 19 item yang nilai r nya lebih

besar dari 0,337. R hitung > 0,337 dikategorikan item

 

Page 65: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

52

yang valid. Berikut ini merupakan tabel blue print skala

dukungan sosial setelah dilakukan uji validitas.

Tabel 3.4

Blue Print Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya

(Variabel X) Setelah Uji Validitas

No Aspek Indikator No Item

Jumlah Favo Unfavo

1.

Kelekatan

Emosi

(Emotional

Attachment)

Seseorang memperoleh

kelekatan (kedekatan)

emosional sehingga

menimbulkan rasa

aman, tentram, dan

damai bagi yang

menerima.

11*,

17 2*, 21

4

2.

Integrasi

Sosial

(Social

Integration)

Untuk memperoleh

perasaan memiliki

suatu kelompok yang

dapat membagi minat,

perhatian serta

melakukan kegiatan

yang sifatnya rekreatif

secara bersama-sama.

5, 8 14, 22

4

3.

Adanya

Pengakuan

(Reanssuran

ce Of Worth)

Mendapat pengakuan /

kemampuan dan

keahliannya serta

mendapat

13, 20

6*, 9

4

 

Page 66: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

53

penghargaan dari

keluarga, orang lain

atau lembaga.

4.

Ketergantun

gan yang

dapat

diandalkan

(Reliable

Reliance)

Orang yang dapat

diandalkan

bantuannya ketika

membutuhkan bantuan

tersebut.

1, 23 10, 18

4

5. Bimbingan

(Guidance)

Hubungan sosial yang

memberikan

informasi, saran atau

nasehat yang

diperlukan dalam

memenuhi kebutuhan

dan mengatasi

permasalahan yang

dihadapi.

12*,

16* 3, 19 4

6.

Kesempatan

Untuk

Mengasuh

(Oppurtunity

For

Naturance)

Hubungan

interpersonal akan

perasaan dibutuhkan

oleh orang lain.

4, 7 15, 24 4

Jumlah 12 12 24

*Keterangan : (*) = Item Tidak Valid

 

Page 67: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

54

Sedangkan untuk uji validitas instrumen

penyesuaian diri, setelah dilakukan penghitungan terhadap

skor yang diperoleh dengan uji coba instrumen untuk r

tabel dengan N = 25 dengan taraf signifikasi 0,05 adalah

0,337. Hasil uji coba validitas instrumen penyesuaian diri

dari 30 item terdapat 26 item yang nilai r nya lebih besar

dari 0,337. R hitung > 0,337 dikategorikan item yang

valid. Berikut ini merupakan tabel blue print skala

penyesuaian diri setelah dilakukan uji validitasnya.

Tabel 3.5

Blue Print Skala Penyesuaian Diri (Variabel Y) Setelah Uji

Validitas

No Dimensi Indikator No Item

Jumlah Favo Unfavo

1. Adaptasi

(Adaptation)

a. Berpakaian sesuai

dengan keadaan

lingkungan

b. Membuka diri

untuk rehabilitasi

c. Beradaptasi

dengan

lingkungan baru

1, 3*,

13,

19*,

22

5, 8,

15,

23, 27

10

2. Konformitas

(Conformity)

a. Menghormati

dan melestarikan

kebudayaan yang

ada

4, 9,

14,

20,

30*

2, 11,

16, 21,

26

10

 

Page 68: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

55

b. Mematuhi norma

yang berlaku

3. Penguasaan

(Mastery)

a. Mengembangkan

diri agar menjadi

pribadi yang

lebih terkendali

dan terarah

b. Menyesuaikan

diri dengan

kenyataan secara

efektif dan

efisien

c. Mampu

memanipulasi

faktor-faktor

lingkungan

dengan baik

6, 10,

18,

24, 28

7*, 12,

17, 25,

29

10

TOTAL 15 15 30

*Keterangan : (*) = Item Tidak Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sifat konsisten dalam

pengukuran. Namun, reliabilitas jarang bersifat

―seluruhnya atau tidak sama sekali‖; reliabilitas umumnya

lebih terkait dengan tingkatan (Gregory 2010, 40).

Menurut Arikunto (Arikunto 2007), reliabilitas merupakan

sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

 

Page 69: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

56

sudah baik. Reliabilitas instrumen adalah hasil

pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen

diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan

pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji

reliabilitas dengan menggunakan metode alpha

cronbach’s diukur berdasarkan skala alpha cronbach’s 0

sampai 1. Adapun norma reliabilitas yang dijelaskan oleh

Guilford diantaranya :

Tabel 3.6

Norma Reliabilitas Guilford

Reliabilitas (r) Kriteria

> 0,90 Sangat Reliabel

0,70-0,90 Reliabel

0,40-0,70 Cukup Reliabel

0,20-0,40 Kurang Reliabel

< 0,20 Tidak Reliabel

Sumber : (Rostina Sundayana 2010)

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik

jika memiliki nilai Cronbach Alpha‘s > 0,60. Uji

Reliabilitas ini dianalisis dengan menggunakan Statistical

Packages for Social Science (SPSS) for windows versi

22.0. Pengujian Instrumen dilakukan pada item-item yang

valid dari setiap skala penelitian, yaitu skala dukungan

sosial yang berjumlah 24 item dan skala penyesuaian diri

yang berjumlah 30 item. Dari hasil penghitungan uji

reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut:

 

Page 70: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

57

Tabel 3.7

Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.979 19

Pada tabel Reliability Statistics dapat dilihat bahwa

nilai Cronbach’s Alpha dari variabel Dukungan Sosial

adalah 0,979. Artinya, nilai reliabilitas 0,979 > 0,60, maka

variabel dukungan sosial dapat dikatakan reliabel dan

dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.

Tabel 3.8

Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.939 26

Pada tabel Reliability Statistics dapat dilihat bahwa

nilai Cronbach’s Alpha dari variabel Penyesuaian Diri

adalah 0,939. Artinya, nilai reliabilitas 0,939 > 0,60, maka

variabel Penyesuaian Diri dapat dinyatakan reliabel dan

dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian. Karena

Reliabilitas kedua skala berada dalam kategori tinggi,

maka dapat disimpulkan bahwa kedua skala reliabel untuk

digunakan dalam penelitian.

 

Page 71: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

58

J. Teknik Analisis Data

1. Uji Regresi Linear Sederhana

Rangkuti (2012) mengatakan bahwa analisis regresi

linear merupakan salah satu analisis yang menjelaskan

bagaimana prediksi suatu variabel terhadap variabel

lainnya serta bagaimana hubungan sebab akibat antar

variabel tersebut. Analisis regresi linear juga digunakan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini

melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat

(Y) maka dinamakan dengan analisis Regresi Linear

Sederhana (Simple Linear Regression) (Sarjono &

Julianita 2013, 90). Secara umum perhitungan analisis

regresi dengan satu variabel prediktor menggunakan

rumus berikut :

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel yang diprediksi

X = Variabel prediktor

a = Konstanta (nilai Y, bila X = 0)

b = Koefisien regresi

2. Uji Prasyarat Analisis

Terdapat beberapa uji asumsi yang harus dipenuhi

terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear

Regression sebagai alat untuk menganalisis variabel-

variabel yang diteliti. Uji asumsi klasik yang digunakan

terdiri atas uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis.

 

Page 72: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

59

Adapun untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini perlu

dilakukan karena semua perhitungan statistic parametric

memiliki asumsi normalitas sebaran (Santoso 2010, 26).

Jika nilai p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis nol diterima. Hal ini berarti data yang di uji

memiliki distribusi yang tidak berbeda dengan data yang

normal, atau data yang diuji memiliki distribusi normal.

Sebaliknya, jika nilai p < 0,05 maka hipotesis nol ditolak.

Hal ini berarti data yang diuji memiliki distribusi yang

berbeda dari data normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas

hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen. Selain itu, uji linearitas juga diharapkan dapat

mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari

linearitas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan yang

ditemukan tidak signifikan (p < 0,05), maka hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen

adalah linear (Hadi 2000, 43).

 

Page 73: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

60

3. Uji Hipotesis

a. Uji F (Signifikan Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata

lain, uji F ini dapat digunakan untuk mengetahui

apakah sebuah model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi sebuah variabel dependen atau tidak.

Nilai F dari hasil perhitungan kemudian dibandingkan

dengan F tabel yang diperoleh dengan menggunakan

tingkat resiko 5%. Jika F hitung > F tabel, maka Ho

ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan secara signifikan antara variabel independen

secara bersamaan terhadap variabel dependen.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R atau adjust R merupakan alat ukur untuk

menilai seberapa jauh variabel yang dapat menjelaskan

hubungan dengan variabel dependen. Semakin tinggi

nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik

pula kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang

kecil menandakan kemampuan variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

 

Page 74: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

61

c. Uji t-test (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel independen secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Masing-masing

thasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan

ttabel dengan menggunakan taraf 0,05 dengan ketentuan:

thitung ≤ ttabel : Ho ditolak

thitung ≥ ttabel : Ho Diterima

Apabila Ho diterima, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar

kedua variabel, sebaliknya apabila Ho ditolak maka

terdapat pengaruh yang signifikan antar kedua variabel

(Sugiyono 2006, 60–65).

 

Page 75: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

62

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Latar Penelitian

1. Latar Belakang Rumah Sakit Ketergantungan Obat

(RSKO) Jakarta

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta

yang sebelumnya merupakan salah satu unit RSUP

Fatmawati Jakarta. Rumah sakit ini merupakan satu-

satunya Rumah Sakit milik Pemerintah yang khusus

bergerak dalam bidang penanganan gangguan yang

berhubungan dengan zat.

Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta digagas

pendirinya pada tahun 1971 oleh (alm) Bapak Ali Sadikin

mantan Gubernur DKI Jakarta, dr. Herman Susilo (mantan

Kepala Dinkes DKI Jakarta), dan Prof. dr. Kusumanto

Setyonegoro (mantan Kepala Ditkeswa Depkes atau

Kepala Bagian Psikiatri FKUI. Secara resmi mulai

beroperasi pada tanggal 12 April 1972, sebagai upaya

memenuhi kebutuhan masyarakat luas akan adanya rumah

sakit pemerintah yang secara khusus memberikan layanan

kesehatan dibidang gangguan penyalahgunaan Napza.

Dengan meningkatnya jumlah pasien

ketergantungan obat pada akhir tahun 90 dan

meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan

kesehatan yang lebih baik dan lebih lengkap, sedangkan

lahan di Fatmawati tidak memadai untuk dikembangkan.

 

Page 76: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

63

Menjawab kebutuhan ini, Rumah Sakit Ketergantungan

Obat menambah kapasitas layanannya dengan mendirikan

bangunan baru di Cibubur, Jakarta Timur. Pada tahun

2002, gedung RSKO di Cibubur ini resmi beroperasi dan

sejak itu secara bertahap dilakukan pemindahan seluruh

aktivitas Rumah Sakit dari lokasi Fatmawati ke Cibubur

(RSKO Jakarta 2018).

2. Visi dan Misi Rumah Sakit Ketergantungan Obat

(RSKO) Jakarta

Visi :

―Menjadi Rumah Sakit yang unggul dalam pelayanan,

pendidikan dan penelitian dalam bidang Napza di

tahun 2019‖

Misi :

a. Menyelenggarakan upaya preventif, promotif, kuratif

dan rehabilitatif dalam bidang Napza dan penyakit

terkait secara komprehensif dan paripurna yang

memenuhi keselamatan pasien dan terjangkau oleh

masyarakat yang dikelola oleh tenaga yang

berkompeten.

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi

tenaga profesi serta masyarakat umum dalam bidang

Napza dan melaksanakan penelitian dan

pengembangan berbasis bukti dalam bidang Napza.

c. Menjadi sarana bagi pegawai untuk meningkatkan

kompetensi dan kesejahteraan.

 

Page 77: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

64

3. Unit Rehabilitasi Instalasi MPE (Medical Psychiatric

Evaluation) dan Rehabilitasi

Penyembuhan merupakan fokus utama yang

dilakukan setiap rumah sakit bagi para pasiennya. Begitu

pun di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) yang

menggunakan beberapa cara dalam menyembuhkan

pasien yang berhubungan dengan zat beserta penyakit-

penyakit yang menyertainya. Untuk pasien yang akan

menjalani rehabilitasi di RSKO harus melalui proses

detoksifikasi yang lebih dikenal dengan Medical

Psychiatric Evaluation (MPE), MPE merupakan program

yang harus terlebih dahulu dilalui untuk semua pasien

menjalani rehabilitasi di Unit Rehabilitasi Napza RSKO.

MPE adalah sebuah program dimana pasien akan

dipisahkan dengan zat yang biasa pasien konsumsi dan

kemudian pasien akan dibantu untuk mengurangi gejala

putus zat dengan obat-obatan khusus. Pemulihan fisik ini

selama 1 sampai 3 minggu. Setelah melewati tahap MPE,

dokter merujuk residen untuk masuk ke dalam dua pilihan

program, yaitu Regular program dan Special Program,

sesuai dengan hasil diagnosa atau evaluasi dokter. Jika

pasien merupakan putusan pengadilan maka dirinya wajib

melanjutkan program rehabilitasi untuk menjalani

perawatan sesuai dengan keputusan pengadilan.

Model rehabilitasi yang digunakan oleh RSKO

adalah Therapeutic Community (TC) yang berbasis

Rumah Sakit. Selain itu ada pula penerapan 12 Steps

 

Page 78: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

65

Narcotic Anonymous dan Integrated Dual Disorder

Treatment (IDDT).

Therapeutic Community (TC) merupakan suatu

kumpulan atau komunitas orang dengan masalah yang

sama tinggal di tempat yang sama, memiliki seperangkat

peraturan, filosofi, norma, dan nilai serta kultur yang

disepakati, dipahami, dan dianut bersama. Hal tersebut

semuanya dijalankan demi pemulihan dirinya masing-

masing.

Program rehabilitasi di RSKO yaitu: Regular

Program dan Special Program. Setelah itu klien akan

masuk tahap Re-Entry Program dan After Care Program.

Didalam rehabilitasi terdapat dua program yang

diperuntukkan untuk pasien Napza, diantaranya adalah :

a. Special Program

Merupakan program yang diperuntukkan bagi pasien

atau residen yang tidak hanya bermasalah dengan

ketergantungan Napza tetapi juga meiliki masalah

dengan kondisi fisik atau psikis (dual diagnosis).

Beberapa pertimbangan pasien tersebut berada dalam

Special Program dapat dilihat dari faktor kesehatan

yang membutuhkan pengawasan medis lebih intensif,

faktor usia yang terlalu muda atau terlalu tua, dan

faktor psikis yang mengganggu seperti delusi,

halusinasi, skizofrenia, bipolar dan lain sebagainya.

Dalam penerapannya Special Program tidak

 

Page 79: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

66

menggunakan metode TC, tetapi terdapat metode

tersendiri untuk menangani para pasiennya.

b. Regular Program

Meupakan tahap adaptasi guna menyesuaikan diri

pasien terhadap program rehabilitasi yang akan

dijalaninya. Dalam penerapan Regular Program RSKO

menggunakan TC dengan dibantu pekerja profesional

yakni konselor ang sudah berpengalaman. Pemilihan

pasien regular program untuk mengikuti metode TC,

pasien harus seha secara medis yang artinya pasien

tidak boleh mempunyai gangguan fisik ataupun mental

yang di derita karena dengan begitu pasien akan lebih

bisa menjalani program TC dengan lebihh baik.

Selama menjalani proses rehabilitasi di regular

program, pasien akan mejalani 2 tahapan program dan

terdiri dari beberapa fase dengan menunjukkan tingkat

kemajuan dari proses rehabilitasi, meliputi :

1. Primary Program, yang terdiri dari beberapa fase,

yakni :

a) Fase Induction

Merupakan tahap adaptasi yang bertujuan

untuk penyesuaian diri pasien terhadap program

rehabilitasinya yang akan dijalani. Dalam fase ini

biasanya dibutuhkan waktu selama satu setengah

bulan. Pasien induction mendapatkan tantangan

yang mungkin terbesar di hidupnya ketika dia harus

melepaskan ketergantungannya terhadap Napza dan

 

Page 80: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

67

substitusi Napza, memisahkan dirinya dari

lingkungan lama yang lebih nyaman, sementara itu

beradaptasi ke dalam suatu lingkungan ―asing‖ yang

kesannya ―intimidatif‖. Sifat-sifat negatif seorang

pecandu masih nampak kental seperti banyaknya

penyangkalan, manipulasi, berbohong, mencari

alasan, tidak menerima dan lain-lain (Instalasi

Rehabilitasi Napza RSKO Jakarta, t.t.).

b) Fase Primary / Younger

Bertujuan untuk mengarahkan pasien untuk

menerima dan menyadari bahwa dirinya adalah

seorang pecandu yang membutuhkan pertolongan.

Motivasi dari dalam diri, serta menyadari

bahwasanya disamping masalah penyalahgunaan

Napza ada masalah yang jauh lebih penting yaitu

masalah perilaku dan bagaimana cara merubahnya.

Biasanya dalam fase ini membutuhkan waktu dua

sampai dengan tiga bulan.

c) Fase Pre Re-Entry

Merupakan stabilisasi sikap dan perilaku

hidup sehat. Pemantapan kondisi emosi dan

keseimbangan psikologis. Proses simulasi fung-

fungsi kognitif, pemantapan sikap dan perilaku

bertanggung jawab serta proses interaksi sosial

dengan keluarga sebgai basis utama. Fase ini

merupakan masa persiapan untuk menjalani fase Re-

Entry yang biasanya dibutuhkan waktu selama satu

 

Page 81: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

68

sampai dua bulan untuk menjalaninya. Tujuan dari

fase ini adalah untuk melatih jiwa kepemimpinan

(leader skill) dan dapat berkoordinasi dengan

sesama family dan staff. Belajar untuk lebih

memahami secara mendalam berbagai komponen

program, belajar untuk dapat menjelaskan inti dari

berbagai macam permasalahan (issue), yang

menyangkut rumah, tingkah laku, pola pikir dan

perasaan yang ada. Belajar untuk mulai berinteraksi

dengan masyarakat luar, dengan keluarga sebagai

basis utama.

2. Re-Entry Program

Merupakan pengembangan sikap dan perilaku

bertanggung jawab dan proses pengenalan serta

pemantapan sikap dan perilaku hidup sehat didalam

keluarga dan lingkungan sosial. Menambah wawasan

untuk mempersiapkan diri untuk masa depan.

Mendayagunakan penalaran, dan mengembangkan

keterampilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Mengimplementasikan kemampuan dan keterampilan

yang telah dicapai. Msmpu mewujudkan sikap dan

perilaku yang bertanggung jawab dengan kualitas

hidup yang lebih baik dalam masyarakat. Dalam fase

ini biasanya membutuhkan waktu sesuai kebutuhannya.

Setelah menjalani Primary Program dan Re-

Entry Program pasien juga harus menjalani fase

Aftercare, Aftercare Program merupakan satu tingkat

 

Page 82: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

69

dimana seorang pecandu kembali membangun hidup

dengan keluarga di lingkungan masyarakat, pasien

yang telah menyelesaikan proram residensial secara

otomatis menjadi bagian dari aftercare dan dibawah

monitor komunitas aftercare.

Adapun tujuannya menyediakan dukungan bagi

anggotanya kembali ke masyarakat serta bertujuan

untuk memastikan penyelesaian keseluruhan program

rehabilitasinya. Secara terus menerus memberikan

motivasi untuk melanjutkan pemulihannya dan

mencegah terjadinya relapse atau kambuh kembali.

Dalam fase ini dibagi menjadi dua, yang pertama

adalah in house atau didalam rumah rehabilitasi dan

yang kedua adalah regular program biasanya satu

bulan sekali untuk tes urin dan konseling dengan

konselor sesuai dengan kesepakatan (Instalasi

Rehabilitasi Napza RSKO Jakarta, t.t.).

B. Gambaran Umum Responden

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta yaitu di Jl. Lapangan

tembak No. 75 Cibubur, Jakarta Timur. Pengambilan data

dilakukan dengan cara memberikan skala yang berbentuk

kuesioner kepada responden. Responden penelitian ini adalah

penyalahguna Napza (residen) yang sedang menjalani proses

rehabilitasi pada tahap Primary Program yang berjumlah 25

 

Page 83: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

70

orang, residen yang berada dalam tahap Primary Program

merupakan responden pada penelitian ini.

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini merupakan data yang diperoleh peneliti

mengenai kriteria responden berdasarkan jenis kelamin,

antara lain :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 3 12%

Laki-laki 22 88%

TOTAL 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa

responden terbanyak yaitu berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 22 responden atau sebesar 88% dan responden

berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 responden atau

sebesar 12%.

2. Responden Berdasarkan Usia

Dalam pengelompokkan responden berdasarkan

usia, peneliti terlebih dahulu menghitung jarak untuk

menentukkan pengelompokkan responden.

Jarak = nilai maksimum – nilai minimum

kategori

= 46 – 17 = 7,25 = 7

4

 

Page 84: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

71

Berikut ini merupakan data yang diperoleh peneliti

mengenai kriteria responden berdasarkan usia, antara lain:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Persentase

1. ≤ 23 tahun 8 32%

2. 24-31 tahun 6 24%

3. 32-39 tahun 7 28%

4. ≥ 39 tahun 4 16%

TOTAL 25 100%

Berdasarkan tabel, diketahui bahwa responden

terbanyak pada rentang usia <23 tahun sebanyak 8

responden atau sebesar 32%, kemudian rentang usia 32-39

tahun sebanyak 7 responden atau sebesar 28%,

selanjutnya usia 24-31 tahun sebanyak 6 responden atau

sebesar 24%, dan yang paling sedikit adalah usia >39

tahun sebanyak 4 responden atau sebesar 16%.

3. Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Rehabilitasi

Berikut ini merupakan data yang diperoleh peneliti

mengenai kriteria responden berdasarkan lamanya tinggal

di rehabilitasi, antara lain :

 

Page 85: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

72

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya

Tinggal di Rehabilitasi

Berdasarkan tabel, diketahui bahwa responden

terbanyak berdasarkan lamanya tinggal di rehabilitasi

pada 2-3 bulan yaitu sebanyak 16 responden atau sebesar

64%, sedangkan < 1 bulan sebanyak 6 responden atau

sebesar 24%, dan yang paling sedikit adalah > 4 bulan

sebanyak 3 responden atau sebesar 12%.

C. Temuan Hasil Penelitian

1. Skor Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya

Temuan hasil penelitian dalam penelitian ini yaitu

dilihat berdasarkan hasil kategorisasi antara dukungan

sosial teman sebaya terhadap penyesuaian diri. Berikut ini

akan diuraikan deskripsi hasil penelitian statistik skor

sampel penelitian dukungan sosial teman sebaya :

No Lamanya tinggal di

rehabilitasi Frekuensi Persentase

1. ≤ 1 bulan 6 24%

2. 2-3 bulan 16 64%

3. ≥ 4 bulan 3 12%

TOTAL 25 100%

 

Page 86: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

73

Tabel 4.4

Skor Statistik Dukungan Sosial Teman Sebaya

Statistics

Dukungan Sosial

N Valid 25

Missing 0

Mean 61.12

Std. Error of Mean 3.056

Median 58.00

Std. Deviation 15.282

Variance 233.527

Minimum 39

Maximum 93

Dari tabel di atas untuk mengetahui skor dukungan

sosial teman sebaya yang diperoleh responden tersebut

tinggi atau rendah, maka disajikan skor skala Dukungan

Sosial, diketahui nilai Minimum = 39, Maximum = 93,

Mean = 61,12, Median = 58,00. Untuk mengetahui tingkat

Dukungan Sosial pada responden, peneliti menggunakan

kategorisasi untuk setiap responden. Kategorisisai dibagi

menjadi dua, yaitu kategori rendah, dan tinggi. Adapun

tingkat motivasi berprestasi pada responden, dapat dilihat

pada tabel berikut :

 

Page 87: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

74

Tabel 4.5

Kategorisasi Skor Dukungan Sosial Teman Sebaya

Kategori Skor Frekuensi Persentase

(%)

Rendah X < 61 4 16%

Tinggi X ≥ 61 21 84%

TOTAL 25 100%

Karena hasil skor mean yang didapatkan 61,12,

maka peneliti membulatkan angka tersebut menjadi 61.

Berdasarkan hasil pengolahan dari persebaran data di atas

dapat kita lihat bahwa dari 25 responden tahap Primary

Program di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)

Jakarta, terdapat 4 responden (16%) memiliki tingkat

dukungan sosial teman sebaya yang masuk dalam kategori

rendah dan 21 responden (84%) masuk dalam kategori

tinggi.

2. Skor Sekala Penyesuaian Diri

Berikut ini akan diuraikan deskripsi hasil penelitian

statistik skor sampel penelitian Penyesuaian Diri :

 

Page 88: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

75

Tabel 4.6

Deskriptif Statistik Penyesuaian Diri

Statistics

Penyesuaian Diri

N Valid 25

Missing 0

Mean 73.40

Std. Error of Mean 2.905

Median 75.00

Std. Deviation 14.523

Variance 210.917

Minimum 47

Maximum 103

Dari tabel di atas untuk mengetahui skor

Penyesuaian Diri yang diperoleh responden tersebut tinggi

atau rendah, maka disajikan norma skor skala Penyesuaian

Diri, diketahui nilai Minimum = 47, Maximum = 103,

Mean = 73,40, dan Median = 75,00. Untuk mengetahui

tingkat Penyesuaian Diri pada responden, peneliti

menggunakan kategorisasi untuk setiap responden.

Kategorisasi dibagi menjadi dua, yaitu kategori rendah,

dan tinggi. Adapun tingkat Penyesuaian Diri pada

responden, dapat dilihat pada tabel berikut :

 

Page 89: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

76

Tabel 4.7

Kategorisasi Skor Penyesuaian Diri

Kategori Skor Frekuensi Persentase

(%)

Rendah X < 73 6 24%

Tinggi X ≥ 73 19 76%

TOTAL 25 100%

Hasil skor mean yang didapatkan sebesar 73,40,

sehingga peneliti bulatkan menjadi 73. Berdasarkan hasil

pengolahan dari persebaran data di atas dapat kita lihat

bahwa dari 25 responden tahap Primary Program di

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta,

terdapat 6 responden (24%) memiliki tingkat Penyesuaian

Diri yang masuk dalam kategori rendah dan 19 responden

(76%) masuk dalam kategori tinggi.

D. Hasil Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Data yang baik adalah

data yang memiliki pola seperti distribusi normal, yakni

distribusi data tersebut tidak condong ke kiri maupun ke

kanan.

 

Page 90: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

77

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik shapirowilk, teknik ini adalah uji

normalitas yang efektif dan valid digunakan untuk sampel

berjumlah kecil, mengingat sampel pada penelitian ini

berjumlah 25 orang. Adapun setelah dilakukan uji

normalitas dengan bantuan program komputer Statistical

Packages for Social Science (SPSS) for windows versi

22.0, diketahui bahwa model regresi penelitian ini

berdistribusi normal, hal ini dapat disimpulkan melalui :

Gambar 4.1

Hasil Grafik Normal P-Plot

Berdasarkan grafik normal p-plot dapat disimpulkan

bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi

secara normal, hal ini tergambar pada grafik normal p-plot

 

Page 91: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

78

tampak bahwa data menyebar disekitar garis diagonal

mengikuti arah garis diagonal.

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig

Shapiro-Wilk Dukungan Sosial sebesar 0,350 dan nilai sig

Shapiro-Wilk Penyesuaian Diri sebesar 0,875. Nilai

tersebut diketahui lebih besar dari taraf signifikansi (p >

0,05). Dengan demikian model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah

dua variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan. Uji linearitas dilakukan dengan

pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for

linearity pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Dukungan Sosial .101 25 .200* .957 25 .350

Penyesuaian Diri .085 25 .200* .979 25 .875

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

 

Page 92: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

79

signifikansi (linearity) kurang dari 0,05. Adapun diperoleh

hasil pengujian sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Linearitas

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai

signifikansi pada linearity sebesar 0,002. Karena

signifikansi kurang dari 0,05 (0,002 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa antara variabel dukungan sosial teman

sebaya dan penyesuaian diri terdapat hubungan yang

linear.

E. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Regresi Linear Sederhana

Pada analisis regresi linear sederhana dapat dilihat

seberapa jauh pengaruh dari variabel independen (X)

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Penyesuaian

Diri * Dukungan

Sosial

Between

Groups

(Combined) 4840.833 20 242.042 4.378 .081

Linearity 2865.922 1 2865.922 51.833 .002

Deviation

from Linearity 1974.911 19 103.943 1.880 .286

Within Groups 221.167 4 55.292

Total 5062.000 24

 

Page 93: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

80

terhadap variabel dependen (Y). Hasil dari pengolahan

analisis regresi sederhana yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.10

Tabel Regresi Linear Sederhana

Dari tabel di atas dapat dibuat model persamaan

regresinya sebagai berikut:

Y = 29,694 + 0,715X

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh koefisien

regresi variabel dukungan sosial teman sebaya 0,715

menunjukkan bahwa jika variabel dukungan sosial teman

sebaya mengalami kenaikan sebesar satu maka

penyesuaian diri akan mengalami kenaikan skor sebesar

0,715. Koefisien yang bernilai positif menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang positif terhadap kedua variabel

tersebut, semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya

maka semakin tinggi pula penyesuaian diri yang dimiliki.

Jika nilai probabilitas lebih besar daripada nilai

probabilitas Sig. (0,05>Sig.), maka H0 ditolak dan Ha

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 29.694 8.213 3.615 .001

Dukungan Sosial .715 .131 .752 5.479 .000

a. Dependent Variable: Penyesuaian Diri

 

Page 94: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

81

diterima. Berdasarkan tabel diperoleh nilai thitung sebesar

5,479 dengan nilai Sig. sebesar 0,000 dan nilai ttabel

sebesar 1,70. Artinya thitung > ttabel (5,479 > 1,70) dan nilai

probabilitas Sig (0,05 > 0,000) maka H0 ditolak dan Ha

diterima, dengan pengertian dukungan sosial teman

sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap

penyesuaian diri residen pada tahap Primary Program di

RSKO Jakarta.

2. Uji F (Signifikan Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen (Dwi Priyanto

2009). Dengan kata lain, uji F ini dapat digunakan untuk

mengetahui apakah sebuah model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi sebuah variabel dependen atau tidak.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung

dengan ketentuan jika signifikansi <0,05 maka Ha

diterima, sedangkan jika signifikansi >0,05 maka Ha

ditolak. Serta membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel,

apabila Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan begitu pula

sebaliknya.

 

Page 95: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

82

Tabel 4.11

Hasil Uji F

Tabel di atas menunjukan bahwa hasil Fhitung dan

Ftabel yang didapatkan yaitu Fhitung sebesar 30,015, adapun

nilai Ftabel pada tingkat signifikan 5% dan degree of

freedom (df) sebesar k - 1 (2 – 1 = 1) dan derajat bebas

penyebut (df2) sebesar n - k (25 - 2 = 23) adalah 4,28.

Jika kedua nilai ini dibandingkan maka nilai Fhitung > Ftabel

(30,015 > 4,28) dengan signifikansi 0,000 dimana p <

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima atau

dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan pada

dukungan sosial meliputi kelekatan emosi, integrasi sosial,

adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat

diandalkan, bimbingan dan kesempatan untuk mengasuh;

terhadap penyesuaian diri residen Primary Program di

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta.

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 2865.922 1 2865.922 30.015 .000b

Residual 2196.078 23 95.482

Total 5062.000 24

a. Dependent Variable: Penyesuaian Diri

b. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial

 

Page 96: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

83

3. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengetahui seberapa besar persentase dukungan sosial

teman sebaya dapat mempengaruhi penyesuaian diri.

Perhitungan koefisien determinasi dilakukan

menggunakan bantuan program SPSS. Koefisien

determinasi (R2) merupakan suatu nilai yang

menggambarkan seberapa besar sumbangsih aspek-aspek

dukungan sosial teman sebaya terhadap penyesuaian diri

residen Primary Program di Rumah Sakit Ketergantungan

Obat (RSKO) Jakarta. Adapun diperoleh hasilnya sebagai

berikut:

Tabel 4.12

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai R square

atau koefisien determinasi (R2) yang didapat adalah 0,566.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial

teman sebaya memberikan pengaruh sebesar 56,6% bagi

perubahan variabel penyesuaian diri. Dengan demikian

43,4% dipengaruhi oleh aspek lain diluar dari indikator

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .752a .566 .547 9.771

a. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial

 

Page 97: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

84

variabel dukungan sosial teman sebaya yang tidak terukur

dalam penelitian ini yang dapat memberikan perubahan

terhadap variabel penyesuaian diri.

4. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi variabel independen secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Cara

melakukan uji t adalah dengan membandingkan

signifikansi thitung dengan ketentuan jika signifikansi

<0,05 maka Ha diterima dan jika signifikansi >0,05 maka

Ha ditolak. Serta membandingkan nilai thitung dengan ttabel,

apabila thitung > ttabel maka Ha diterima, begitupun

sebaliknya.

Dalam penelitian ini nilai ttabel didapatkan dengan

ketentuan α/2 (0,05/2) = 0,025 dan df = n - 2 (25-2) = 23.

Dengan ketentuan tersebut didapatkan nilai ttabel sebesar

2,068. Dalam menentukan kriteria tersebut didasarkan

ketentuan sebagai berikut:

Apabila thitung > ttabel dan Sig < 0,05 = Ha diterima dan

Ho ditolak

Apabila thitung < ttabel dan Sig > 0,05 = Ha ditolak dan

Ho diterima

 

Page 98: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

85

Tabel 4.13

Hasil Uji t

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa

dukungan sosial teman sebaya mempengaruhi

penyesuaian diri, yang diperoleh dari nilai signifikan

sebesar 0,000 < 0,05 dengan thitung > ttabel (5,479 > 2,068).

Maka dapat dikatakan bahwa variabel dukungan sosial

teman sebaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel penyesuaian diri.

F. Analisis Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 orang

responden yang merupakan residen Primary Program di

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta,

didapatkan bahwa jumlah responden jenis kelamin laki-laki

dan perempuan memiliki perbedaan, dimana responden

terbanyak yaitu laki-laki sebesar 88% dan responden

perempuan sebesar 12%. Dan diketahui bahwa responden

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 29.694 8.213 3.615 .001

Dukungan

Sosial .715 .131 .752 5.479 .000

a. Dependent Variable: Penyesuaian Diri

 

Page 99: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

86

berdasarkan kategori usia terbanyak pada rentang usia <23

tahun yaitu sebanyak 8 responden atau sebesar 32%,

kemudian rentang usia 32-39 tahun sebanyak 7 responden

atau sebesar 28%, selanjutnya usia 24-31 tahun sebanyak 6

responden atau sebesar 24%, dan yang paling sedikit adalah

usia >39 tahun sebanyak 4 responden atau sebesar 16%.

Responden juga dikategorikan berdasarkan lamanya tinggal

di rehabilitasi ke empat kategori, yaitu diketahui bahwa

responden terbanyak berdasarkan lamanya tinggal di

rehabilitasi pada 2-3 bulan yaitu sebanyak 16 responden atau

sebesar 64%, sedangkan <1 bulan sebanyak 6 responden atau

sebesar 24%, dan yang paling sedikit adalah >4 bulan

sebanyak 3 responden atau sebesar 12%.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS versi 22.0 for windows, melalui

uji regresi linear sederhana diperoleh hasil nilai thitung sebesar

5,479 dengan nilai Sig. sebesar 0,000 dan nilai ttabel sebesar

2,068. Artinya thitung > ttabel (5,479 > 2,068) dan nilai

probabilitas Sig (0,05 > 0,000) maka Ho ditolak dan Ha

diterima, dengan pengertian dukungan sosial teman sebaya

berpengaruh secara signifikan terhadap penyesuaian diri

residen Primary Program di Rumah Sakit Ketergantungan

Obat (RSKO) Jakarta.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Putri Aditya Pratiwi (2014) yang menyatakan bahwa

hasil penelitiannya tersebut membuktikan adanya hubungan

yang signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian

 

Page 100: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

87

diri pengguna narkoba selama mengikuti program

rehabilitasi, dengan proses analisa data menggunakan

korelasi product moment. Hasil analisa datanya yang

diperoleh r = 0,523, dengan tingkat signifikan hubungan

dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri

adalah p = 0,000 (p<0,01). Dan nilai koefisien determinasi

(r2) = 0,283 yang berarti memberikan sumbangan efektif dari

dukungan sosial teman sebaya terhadap penyesuaian diri

pengguna narkoba selama mengikuti program rehabilitasi

sebesar 28,3% sedangkan pengaruh faktor lain terhadap

penyesuaian diri pengguna narkoba selama mengikuti

program rehabilitasi sebesar 71,7%. Karena dukungan sosial

teman sebaya memberikan peranan penting bagi residen yang

menjalani proses rehabilitasi yang menimbulkan persepsi

bagi seorang residen untuk disayangi, dengan cara

menunjukkan perhatian kepada residen untuk menjalani dan

menyesuaikan diri di lingkungan baru selain rumah mereka.

Adanya dukungan sosial berarti adanya penerimaan dari

orang lain atau kelompok, seperti dukungan sosial dari

orangtua, keluarga, kerabat, konselor, pekerja sosial, dan

teman-teman di lingkungan rehabilitasi lainnya membuat

residen semangat untuk menjalani proses rehabilitasi.

Lazarus (1969) menyatakan bahwa penyesuaian diri itu

dilakukan karena adanya tuntutan yang bersifat internal

maupun eksternal. Haber dan Runyon (1984) mengatakan

bahwa sesungguhnya penyesuaian diri adalah tingkah laku

yang ditunjukkan seseorang disesuaikan dengan tuntutan

 

Page 101: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

88

situasi yang dialaminya, yang mana efektifitas penyesuaian

diri dilihat dari bagaimana seseorang mengatasi situasi yang

terus berubah. Schneiders (1960) juga mengatakan bahwa

orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah

orang dengan keterbatasan yang ada pada dirinya, belajar

untuk berinteraksi terhadap dirinya, belajar untuk bereaksi

terhadap lingkungan dengan cara yang matang, bermanfaat,

efisien, dan memuaskan, serta dapat menyelesaikan konflik,

frustasi, maupun kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial tanpa

mengalami gangguan tingkah laku.

Dengan demikian, menurut Pekerja Sosial di RSKO

(Bapak Agus Darmawan, S.Sos) residen yang sedang

menjalani proses rehabilitasi ini sangat membutuhkan

penyesuaian diri yang baik untuk bisa beradaptasi dan

menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Dalam

menjalani proses rehabilitasi para residen pasti akan dihadapi

oleh berbagai macam tuntutan dan peraturan yang ketat,

aktivitas yang padat dan lain sebagainya. Dalam hal ini

residen tentu sangat membutuhkan dukungan sosial dari

lingkungannya yaitu terutama dukungan keluarga dan juga

dukungan dalam lingkungan rehabilitasi, yakni para

konselor, pekerja sosial, psikolog, dokter, maupun dari

teman-teman residen.

Dengan adanya dukungan dari lingkungan berarti

adanya penerimaan dari orang lain atau kelompok terhadap

individu yang menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa

seseorang tersebut disayangi, diperhatikan, dihargai dan

 

Page 102: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

89

ditolong (Sarafino 2002). Perasaan nyaman atau merasa

dihargai dirinya tersebut bisa membuat individu

penyalahguna Napza meningkat dalam menyesuaikan

dirinya dengan baik di tempat rehabilitasinya.

Dari hasil uji regresi diperoleh koefisien regresi

variabel dukungan sosial teman sebaya sebesar +0,715

dimana p<0,05. Koefisien yang bernilai positif mengartikan

bahwa semakin dukungan sosial mengalami kenaikan, maka

penyesuaian diri pun akan mengalami kenaikan dan begitu

pula sebaliknya.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dari

25 orang responden yang merupakan residen Primary

Program di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)

Jakarta, dimana terdapat 4 responden (16%) yang masuk

dalam kategori dukungan sosial teman sebaya rendah dan 21

responden (84%) masuk dalam kategori dukungan sosial

teman sebaya tinggi. Selanjutnya, responden yang masuk

dalam kategori penyesuaian diri rendah terdapat 6 responden

(24%) dan responden yang masuk dalam kategori

penyesuaian diri tinggi terdapat 19 responden (76%).

Ketika seseorang terjerumus pada lingkungan sosial

yang salah seperti seseorang yang menyalahgunakan Napza

dan harus menjalani proses rehabilitasi, maka hal yang utama

yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan baik

dalam lingkungan baru seperti teman baru, situasi dan

kondisi lingkungan baru, dan peraturan-peraturan di tempat

rehabilitasi yang mereka harus jalani. Oleh karena itu,

 

Page 103: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

90

seorang penyalahguna Napza sangat butuh dukungan sosial

terutama dari keluarga, karena dukungan sosial dari orang

terdekat itu dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri

penyalahguna Napza agar bisa semangat menjalani

rehabilitasi serta proses penyesuaian diri di tempat

rehabilitasinya pun bisa berjalan dengan baik juga.

Salah satu Pekerja Sosial di RSKO (Bapak Agus

Darmawan, S.Sos) menjelaskan bahwa tingginya dukungan

sosial yang didapatkan residen Primary Program di RSKO

Jakarta salah satunya dipengaruhi oleh teraturnya jadwal

kunjungan keluarga untuk para residen. Walaupun jika

residen ingin dijenguk oleh keluarga ataupun kerabat harus

memasuki fase younger member. Ketika keluarga datang

menjenguk, residen pasti memanfaatkan waktu sebaik

mungkin untuk bisa memiliki waktu bersama. Kegiatan yang

dilakukan residen bersama keluarga ketika waktu kunjungan

adalah makan siang bersama dan berdiskusi. Dukungan

sosial merupakan suatu fungsi penting dari hubungan sosial.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Cohen dan

Wills, menemukan bahwa orang yang kurang mendapatkan

dukungan sosial lebih banyak merasakan depresi dan

kecemasan dalam mengalami stress.

Dengan demikian, dalam proses penyesuaian diri juga

harus ada dukungan sosial seperti rasa persaudaraan yang

diciptakan antara konselor, Pekerja Sosial dengan

penyalahguna Napza yang sedang menjalani rehabilitasi

sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan peduli antar

 

Page 104: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

91

sesama, serta interaksi yang baik dengan orang-orang yang

berada di lingkungan rehabilitasi yaitu konselor, Pekerja

Sosial dan teman-teman rehabilitasi lainnya.

Penyesuaian diri adalah langkah awal untuk

menentukan keberhasilan dari proses rehabilitasi untuk

memberikan pemulihan agar penyalahguna Napza dapat

terlepas dari ketergantungan obat, karena dengan

penyesuaian diri yang baik seseorang mampu memposisikan

dirinya untuk menjalani segala tahap-tahap kegiatan/aktivitas

yang berada di tempat rehabilitasi tersebut.

Hasil dari analisis koefisien determinasi (R2) pada

penelitian ini, variabel dukungan sosial teman sebaya

memberikan sumbangsih sebesar 56,6% bagi perubahan

variabel penyesuaian diri. Dengan demikian aspek lain diluar

dari indikator variabel dukungan sosial teman sebaya yang

tidak terukur dalam penelitian ini yang dapat memberikan

perubahan variabel penyesuaian diri memberikan

sumbangsih sebesar 43,4%. Hasil ini pun menunjukkan

bahwa semakin dukungan sosial mengalami kenaikan, maka

penyesuaian diri pun akan semakin mengalami kenaikan

juga.

Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa ada dua

orang responden yang memiliki nilai dukungan sosial teman

sebaya rendah tetapi nilai penyesuaian dirinya tinggi. Hal ini

disebabkan karena adanya faktor lain yang membuat

penyesuaian dirinya tinggi seperti faktor internal; misalnya

motivasi intrinsik dan tipe kepribadian.

 

Page 105: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

92

Dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga dan orang

terdekat di sekitar lingkungan rehabilitasi untuk para residen

bisa dengan berbagai hal, seperti perhatian, kasih sayang,

rasa peduli, empati, dan lain sebagainya yang tentunya

membuat residen merasakan bahwa keluarga dan orang

terdekat di sekitar lingkungan rehabilitasinya lah yang

menjadi dukungan untuk proses penyesuaian diri.

Ketika residen menjalani rehabilitasi, residen harus

melakukan proses penyesuaian diri dalam waktu dan tempat

yang berbeda, dimana residen harus melewati proses

penyesuaian diri di dalam Unit Rehabilitasi Napza dengan

beberapa tuntutan yang harus dihadapi seperti lingkungan

yang baru, jauh dari keluarga dan kerabat, mampu mengikuti

dengan baik semua kegiatan yang terdapat dalam Unit

Rehabilitasi Napza, residen harus dapat beradaptasi dengan

teman lingkungan yang baru, teman baru dan peraturan-

peraturan yang harus dipatuhi sebagai upaya untuk

perubahan perilaku menjadi yang lebih baik. Maka,

disamping itu peran keluarga yang merupakan lingkungan

inti yang harus ada untuk memberikan dukungan utama

ketika residen menjalani proses penyesuaian diri di tempat

rehabilitasi selain dukungan dari lingkungan sekitar tempat

rehabilitasinya

 

Page 106: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis

yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah H0

ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan dari dukungan sosial teman sebaya terhadap

penyesuaian diri residen Primary Program di Rumah Sakit

Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Hal ini diperoleh

melalui uji regresi linear sederhana, nilai thitung sebesar

33,344 dengan nilai Sig. sebesar 0,000 dan nilai ttabel sebesar

1,69. Artinya thitung > ttabel (5,479 > 1,70) dan nilai

probabilitas Sig (0,05 > 0,000).

Dengan demikian, hal ini berarti residen yang sedang

menjalani proses rehabilitasi ini sangat membutuhkan

penyesuaian diri yang baik untuk bisa beradaptasi dan

menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Dalam

menjalani proses rehabilitasi para residen pasti akan dihadapi

oleh berbagai macam tuntutan dan peraturan yang kuat,

aktivitas yang padat dan lain sebagainya. Dalam hal ini

resdien tentu sangat mebutuhkan dukungan sosial dari

lingkungannya yaitu dukungan keluarga dan juga dukungan

dalam lingkungan rehabilitasi, yakni para konselor, pekerja

 

Page 107: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

94

sosial, psikolog, teman-teman residen, dokter dan pekerja

profesional lainnya yang ada di lingkungan rehabilitasi.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai R square atau

koefisien determinasi (R2) yang didapat adalah 0,566. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial memberikan

pengaruh sebesar 56,6% bagi perubahan variabel

penyesuaian diri. Dengan demikian 43,4% dipengaruhi oleh

aspek lain diluar dari indikator variabel dukungan sosial yang

tidak terukur dalam penelitian ini yang dapat memberikan

perubahan terhadap variabel penyesuaian diri.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti mencoba

memberikan saran bagi pihak-pihak terkait selanjutnya.

Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan diantaranya

sebagai berikut :

1. Saran Teoritis

a. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka

bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk

mengembangkan variabel lainnya yang mempengaruhi

penyesuaian diri residen/penyalahguna Napza.

b. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti

dengan variabel penelitian yang sama diharapkan

memperoleh subjek penelitian yang lebih banyak agar

hasil yang ditemukan lebih mendalam serta mengkaji

 

Page 108: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

95

aspek lain yang mempengaruhi penyesuaian diri

residen/penyalahguna Napza.

2. Saran Praktis

Saran aplikatif yang disarankan untuk pekerja sosial

yang ada di RSKO Jakarta :

a. Bagi Pekerja Sosial di RSKO Jakarta, diharapkan

memberikan pengarahan dan membantu residen dalam

menjalani penyesuaian diri residen dalam proses

rehabilitasi sebagai upaya pemulihan dari ketergantungan

Napza dan perubahan tingkah laku yang positif, agar

selalu memberikan motivasi, nasihat, bimbingan,

dukungan moril serta kepedulian yang tinggi terhadap

semua residen untuk selalu semangat dalam menjalani

proses rehabilitasi sampai selesai. Meskipun apa yang

telah diberikan oleh mereka sudah cukup baik.

b. Bagi Pekerja Sosial di RSKO Jakarta, diharapkan untuk

memiliki peran dalam pendampingan sebagai penjangkau,

mediator, motivator utnuk membantu konselor dalam

setiap kegiatan residen Primary Program, seperti Sharing

Session agar residen merasa mendapatkan dukungan

sosial dari lingkungan rehabilitasinya.

c. Bagi Pekerja Sosial di RSKO Jakarta, diharapkan lebih

memahami karakteristik masing-masing residen Primary

Program di RSKO Jakarta, agar mampu mengetahui hal

apa yang mendukung dan melemahkan residen, dan juga

Pekerja Sosial di RSKO Jakarta ini meningkatkan

konseling antara residen dengan Pekerja Sosial agar

 

Page 109: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

96

kebutuhan, masalah, potensi residen lebih tergali serta

penyesuaian diri dan dukungan sosial para residen dapat

berjalan dengan baik dan efisien.

 

Page 110: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

97

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. Amir P, dan Imran Duse. 2007. Narkoba Ancaman

Generasi Muda. Kaltim: Pemkab Kutai Kertanegara

GERPANA.

Ali, M., dan M. Asrori. 2005. Psikologi Remaja Perkembangan

Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta:

Rineka.

Arwan, Artiarini Puspita. t.t. ―Peranan Konsep Diri dan

Dukungan Sosial terhadap Penyesuaian Diri Akademik

Mahasiswa Tingkat Pertama.‖

Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Narkotika Nasional dan Departemen Kesehatan RI. 2003.

Pelayanan rehabilitasi terpadu bagi korban

penyalahgunaan narkoba. Jakarta: BNN.

Baron, Robert A., dan Donn Byrne. 2004. Psikologi Sosial. 10 ed.

Jakarta: Erlangga.

BNN. 2009. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta:

BNN.

———. t.t. ―‗Press Release Akhir Tahun 2015.‘‖ BNN. Diakses

22 November 2017.

http://www.bnn.go.id/_multimedia/document/20151223/p

ress-release-akhir-tahun-2015-20151223003357.pdf.

BNN, dan Departemen Kesehatan RI. 2003. Pelayanan

rehabilitasi terpadu bagi korban penyalahgunaan

narkoba. Jakarta: BNN.

 

Page 111: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

98

Budiarta. 2000. ―Dampak Narkoba dan Upaya

Penanggulangannya.‖ Depok, Universitas Indonesia 6: 20.

Calhoun, J.F, dan J.R Acocella. 1990. Psikologi tentang

Penyesuaian tentang Hubungan Kemanusiaan.

(Terjemahan oleh Satmoko). Semarang: IKIP Semarang

Press.

Cutrona, Carolyn E. 1994. ―Peceived Parental Social Support and

Academic Achievement: an attachment theory

perspective.‖ Journal of Personality and Social

Psychology, 2, 66: 369–78.

Dwi Priyanto. 2009. Mandiri Belajar Dengan Program SPSS.

Jakarta: Buku Kita.

Fuad, Fitri Tasliatul. t.t. ―Hubungan Penyesuaian Diri Di

Perguruan Tinggi Dan Stres Psikologis Mahasiswa Di

Fakultas Psikologi‖ 03: 56–59.

Gregory, Robert J. 2010. Tes Psikologi: Sejarah, Prinsip, dan

Aplikasi. 6 ed. 1. Jakarta: Erlangga.

Haber, A., dan R.P Runyon. 1984. Psychology of adjustment.

Illinois: The Dorsey Press.

Hadi. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hawari, Dadang. 2001. ―Penyalahgunaan dan Ketergantungan

NAPZA (Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif).‖ Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, 43–44.

Hurlock, E.B. 1997. Psikologi Perkembangan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Alih Bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo. 5

ed. Jakarta: Erlangga.

 

Page 112: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

99

Info DATIN (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan

RI). 2017. Kementerian Kesehatan RI.

Instalasi Rehabilitasi Napza RSKO Jakarta. t.t. Walking Paper

Reguler Program. Rumah Sakit Ketergantungan Obat

(RSKO) Jakarta.

Kepmen-Kes RI. 2010. ―Tentang Pedoman Layanan Terapi dan

Rehabilitasi Komprehensif Pada Gangguan Penggunaan

NAPZA Berbasis Rumah Sakit.‖ Direktorat Bina

Pelayanan Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Bina

Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010.

―Tentang Pedoman Layanan Terapi dan Rehabilitasi

Komprehensif Pada Gangguan Penggunaan NAPZA

Berbasis Rumah Sakit. Nomor

420/MENKES/SK/III/2010.‖ Direktorat Bina Pelayanan

Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan

Medik, Kementerian Kesehatan RI.

Kuntjoro, Zainuddin. 2002. ―Dukungan Sosial Pada Lansia.‖

http://www.epsikologi. com/epsi/search.aps.

Lazarus, Richard S. 1976. Pattern of Adjustment. 3rd ed. New

York, United States: McGraw-Hill Education - Europe.

Martono, Lydia Harlina, dan Satya Joewana. 2006. Belajar Hidup

Bartanggung Jawab, Menangkal Narkoba dan Kekerasan.

Jakarta: Balai Pustaka.

Nurhidayati, Nuni, dan Duta Nurdibyanandaru. 2014. ―Hubungan

antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Self Esteem

pada Penyalahguna Narkoba yang Direhabilitasi.‖

 

Page 113: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

100

Fakultas Psikologi. Universitas Airlangga, Surabaya, 03,

03: 54–55.

Prasetyo, Bambang, dan Lina M. Jannah. 2008. Metode

Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta:

MediaKom.

RSKO Jakarta. 2018. ―Brosur Rumah Sakit Ketergantungan Obat

(RSKO) Jakarta.‖

Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi

dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sarafino, Edward P. 2002. Health Psychology: Biopsychosocial

Interactions. 4 ed. New York: Chichester, Wiley.

Sarjono, Haryadi, dan Winda Julianita. 2013. SPSS vs

LISREL:Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. 2 ed.

Jakarta: Salemba Empat.

Schneiders, A.A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health.

New York: Holt, Reinhart & Winston Inc.

Setiadi, B.N, R.W Matindas, dan L.S Chairy. 1998. Pedoman

Penulisan Skripsi Psikologi. Jakarta: LPSP3-UI.

Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumiati. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja Dan Konseling. Jakarta:

Trans Info Media.

Sundayana, Rostina. 2010. Statistika Penelitian Pendidikan.

Garut: STKIP Garut Press.

 

Page 114: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

101

Syofian, Siregar. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kencana.

Taylor. 2009. Psikologi Sosial. 12 ed. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Wibowo, Istiqomah. 2013. Psikologi Komunitas. 3 ed. Depok:

LPSP3 UI.

Widoyoko, E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

Page 115: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

LAMPIRAN

 

Page 116: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN

(Informed Consent)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Saya Syifa Fauziah, mahasiswa tingkat akhir Jurusan

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini

Saya sedang mengadakan penelitian dalam rangka memperoleh

gelar Sarjana Sosial. Pada penelitian ini, Saya membutuhkan

data-data yang berkenaan dengan Saudara/i. Adapun judul yang

diambil yaitu “Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya

Terhadap Penyesuaian Diri Residen Primary Program di Rumah

Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta”.

Sehubungan dengan hal tersebut, Saya memohon

kesediaan serta bantuan Saudara/i untuk mengisi daftar

pernyataan yang terlampir. Disini tidak ada jawaban benar

maupun salah terhadap jawaban yang Saudara/i berikan. Saya

berharap Saudara/i memberi jawaban yang sebenar-benarnya

sesuai dengan keadaan diri Saudara/i dan jawaban yang diberikan

akan dijaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.

Atas pengertian dan partisipasinya, Saya ucapkan

terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Page 117: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Data Responden

ID :

Usia : tahun

Jenis kelamin :

Lama tinggal di Rehabilitasi :

Jakarta, 07 Agustus 2018

( ) ( ) ( )

Peneliti Saksi Responden

 

Page 118: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Petunjuk Pengerjaan

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang terkait dengan

situasi Anda saat ini. Anda hanya diminta untuk memberikan

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda dengan

cara memberikan tanda check (√) di kolom yang telah disediakan.

Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia.

Pilihan jawaban sebagai berikut :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

CS : Cukup Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Masing-masing memiliki jawaba yang berbeda untuk setiap

pernyataan. Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai

untuk mewakili diri Anda terhadap pernyataan yang disajikan.

Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengerjaan ini.

Pastikan jangan sampai ada yang terlewat. Apabila Anda ingin

mengganti jawaban, berilah garis minus (-) pada jawaban yang

salah, kemudian berilah tanda check (√) pada kolom jawaban

yang ingin Anda ganti.

Contoh :

NO PERNYATAAN STS TS CS S SS

1. Saya membutuhkan

dukungan dari keluarga

√ √

 

Page 119: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

BAGIAN I

NO. PERNYATAAN STS TS CS S SS

1.

Saya memiliki teman yang bisa

membantu ketika saya

membutuhkan bantuan

2. Saya tidak memiliki hubungan yang dekat dengan teman-teman saya

3.

Tidak ada yang bisa dimintai

nasihat saat saya memiliki

masalah

4. Ada teman yang menghubungi saya ketika membutuhkan bantuan

5. Ada teman yang memiliki kegiatan sosial yang sama dengan saya

6. Teman saya berpikir bahwa saya tidak pandai dalam apa yang saya lakukan

7. Saya merasa bertanggung jawab untuk mengurus teman-teman saya

8.

Saya tergabung dalam kelompok pertemanan yang memiliki minat dan keyakinan yang sama dengan saya

9. Saya merasa bahwa teman saya tidak menghargai kemampuan saya

 

Page 120: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

10. Tidak ada yang membantu saya ketika saya mengalami kesulitan

11.

Saya memiliki hubungan akrab

dengan teman-teman yang

membuat saya nyaman

12.

Saya memiliki teman yang bisa

diajak bicara tentan keputusan

penting dalam hidup saya

13.

Ada teman yang menghargai

dan kagum dengan kompetensi

dan keterampilan yang saya

miliki

14.

Tidak ada seorang pun yang

perhatian dan memiliki minat

yang sama dengan saya

15.

Tidak ada yang membutuhkan

saya untuk membantu mereka

16.

Saya memiliki teman yang

dapat dipercaya untuk

menasihati saat saya memiliki

masalah

17.

Saya memiliki ikatan

emosional yang kuat dengan

setidaknya satu orang teman

saya

18. Tidak ada yang bisa dimintai

 

Page 121: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

bantuan disaat saya

membutuhkannya

19.

Tidak ada yang dapat saya ajak

bicara tentang masalah saya

20.

Ada teman yang mengagumi

talenta dan kemampuan saya

21.

Saya tidak merasakan

kedekatan dengan siapapun

22.

Teman-teman saya tidak suka

melakukan hal-hal yang saya

lakukan

23.

Saya memiliki teman yang

dapat diandalkan saat

mengalami masa darurat

24.

Tidak seorang pun yang

membutuhkan saya untuk

membantu mereka

 

Page 122: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

BAGIAN II

NO. PERNYATAAN STS TS CS S SS

1.

Saya dapat beradaptasi di

lingkungan baru

2.

Saya tidak mau mengikuti

norma yang ada di masyarakat

3.

Saya dengan mudah

beradaptasi di lingkungan

rehabilitasi

4.

Saya bisa mengikuti norma

yang ada di masyarakat

5.

Saya sulit beradaptasi di

lingkungan baru

6.

Saya berusaha menjadi pribadi

yang lebih terkendali dalam

menghadapi masalah

7.

Saya sulit mengendalikan

emosi ketika menghadapi

masalah

8.

Saya tidak bisa bergaul dengan

teman satu kamar di Unit

Rehabilitasi Napza

9. Saya menghormati dan

melestarikan kebudayaan yang

 

Page 123: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

ada

10.

Saya mampu menyesuaikan diri

dengan kenyataan yang ada

11.

Saya tidak menghormati norma

dalam budaya orang lain

12.

Saya mampu memanipulasi

faktor-faktor lingkungan

dengan baik

13.

Saya berpakaian sesuai dengan

keadaan lingkungan

14.

Saya bisa mengikuti peraturan

di dalam Unit Rehabilitasi

Napza

15.

Saya tidak mau membuka diri

untuk informasi terkait proses

rehabilitasi

16.

Saya tidak mau mengikuti

peraturan di dalam Unit

Rehabilitasi Napza

17.

Saya sulit mengendalikan

keinginan saya untuk memakai

Napza kembali

18.

Saya menyesuaikan diri untuk

pulih dari ketergantungan

Napza

 

Page 124: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

19. Saya bisa mengikuti kegiatan di

dalam Unit Rehabilitasi Napza

20.

Menghargai keberagaman

kebudayaan yang ada di

masyarakat

21.

Saya tidak menerapkan

kebiasaan 3S (Salam, Senyum,

Sapa) dimanapun

22. Saya bertanya kepada konselor

terkait proses rehabilitasi

23. Saya tidak mengikuti proses

rehabilitasi dengan baik

24.

Pola hidup apa adanya sesuai

dengan keadaan ekonomi

keluarga saya

25.

Saya tidak menjadikan masalah

Napza ini sebagai motivasi

kehidupan yang lebih baik

26. Saya malas mengikuti kegiatan

Sharing Session

27. Saya tidak mencari informasi

mengenai bahaya Napza

28.

Saya selama di tempat

rehabilitasi, saya membiasakan

 

Page 125: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Terimakasih atas waktunya untuk berpartisipasi, Semoga Sukses !

diri untuk selalu berolahraga

dan menjaga pola makan

29. Saya tidak mau mendengar

nasihat dari konselor

30.

Saya senang mengikuti

aktivitas yang diselenggarakan

oleh pihak RSKO

 

Page 126: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Uji Validitas dan Reabilitas Dukungan Sosial Teman Sebaya

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.979 19

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

X.1 76.28 235.877 .804 .947

X.2 75.44 260.423 -.107 .955

X.3 76.24 235.773 .839 .946

X.4 76.20 234.667 .711 .948

X.5 76.12 238.443 .740 .948

X.6 74.92 254.910 .199 .952

X.7 75.92 236.827 .826 .947

X.8 76.04 237.957 .701 .948

X.9 76.16 237.473 .744 .947

X.10 76.20 229.917 .869 .946

X.11 76.04 247.957 .191 .957

X.12 75.84 252.890 .078 .958

X.13 76.04 233.373 .874 .946

X.14 76.24 231.023 .881 .946

X.15 76.20 231.417 .895 .945

X.16 76.48 251.093 .157 .955

X.17 76.12 229.360 .869 .946

X.18 76.40 234.000 .844 .946

X.19 76.36 232.240 .888 .946

X.20 76.20 232.833 .888 .946

X.21 76.32 230.643 .885 .946

X.22 76.28 231.210 .889 .946

 

Page 127: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

X.23 76.08 237.827 .755 .947

X.24 76.08 230.077 .838 .946

Uji Validitas dan Reabilitas Penyesuaian Diri

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.939 26

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Y.1 81.56 208.090 .701 .918

Y.2 81.36 211.823 .606 .920

Y.3 81.44 229.673 .029 .928

Y.4 81.56 205.840 .699 .918

Y.5 81.80 213.417 .536 .921

Y.6 81.84 211.390 .649 .919

Y.7 82.08 224.327 .205 .926

Y.8 81.80 213.083 .526 .921

Y.9 81.84 212.557 .807 .918

Y.10 81.76 211.357 .785 .918

Y.11 81.96 218.207 .528 .921

Y.12 81.92 216.077 .627 .920

Y.13 81.72 217.627 .476 .922

Y.14 82.00 219.250 .448 .922

Y.15 81.80 211.417 .688 .919

Y.16 81.76 218.607 .518 .921

Y.17 81.96 216.373 .508 .921

Y.18 81.84 219.557 .533 .921

 

Page 128: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Y.19 82.00 225.167 .168 .927

Y.20 81.76 219.857 .501 .922

Y.21 81.68 219.227 .626 .921

Y.22 81.80 213.250 .692 .919

Y.23 81.84 219.807 .480 .922

Y.24 81.76 221.357 .432 .922

Y.25 81.80 219.333 .512 .921

Y.26 81.84 214.473 .631 .920

Y.27 81.72 212.210 .721 .918

Y.28 81.48 219.010 .449 .922

Y.29 82.04 221.623 .549 .921

Y.30 81.68 222.810 .234 .926

DESKRIPTIF STATISTIK

Statistics

Dukungan Sosial

N Valid 25

Missing 0

Mean 61.12

Std. Error of Mean 3.056

Median 58.00

Std. Deviation 15.282

Variance 233.527

Minimum 39

Maximum 93

 

Page 129: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Statistics

Penyesuaian Diri

N Valid 25

Missing 0

Mean 73.40

Std. Error of Mean 2.905

Median 75.00

Std. Deviation 14.523

Variance 210.917

Minimum 47

Maximum 103

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Dukungan Sosial .101 25 .200* .957 25 .350

Penyesuaian Diri .085 25 .200* .979 25 .875

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

 

Page 130: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Hasil Grafik Normal P-Plot

 

Page 131: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Uji Linearitas

Regresi Linear Sederhana

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Penyesuaian

Diri * Dukungan

Sosial

Between

Groups

(Combined) 4840.833 20 242.042 4.378 .081

Linearity 2865.922 1 2865.922 51.833 .002

Deviation

from Linearity 1974.911 19 103.943 1.880 .286

Within Groups 221.167 4 55.292

Total 5062.000 24

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 29.694 8.213 3.615 .001

Dukungan Sosial .715 .131 .752 5.479 .000

a. Dependent Variable: Penyesuaian Diri

 

Page 132: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

Uji F

Koefisien Determinasi (R

2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .752a .566 .547 9.771

a. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 2865.922 1 2865.922 30.015 .000b

Residual 2196.078 23 95.482

Total 5062.000 24

a. Dependent Variable: Penyesuaian Diri

b. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 29.694 8.213 3.615 .001

Dukungan

Sosial .715 .131 .752 5.479 .000

a. Dependent Variable: Penyesuaian Diri

 

Page 133: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 134: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 135: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 136: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 137: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN

 

Page 138: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45626/1/SYIFA...PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP PENYESUAIAN