49
PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) TERHADAP PRODUKTIVITAS BIOGAS PADA DIGESTER SEMI KONTINYU (Skripsi) Oleh: Rivan Okfrianas JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN KOTORAN

SAPI DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) TERHADAP

PRODUKTIVITAS BIOGAS PADA DIGESTER

SEMI KONTINYU

(Skripsi)

Oleh:

Rivan Okfrianas

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

ABSTRACT

THE EFFECT OF SUBSTRATE COMPOSITION ON BIOGAS

PRODUCTIVITY FROM A MIXTURE OF COW DUNG AND ELEPHANT

GRASS ON SEMI-CONTINUOUS DIGESTER

By

Rivan Okfrianas

Energy demands in Indonesia become a problem that is getting special attention,

especially energy from fossil fuels. Energy consumption that is continuously

increasing has caused the depletion of fossil fuel reserve. Therefore, it is

necessary to have a renewable energy alternative that can be used as a substitute.

Biogas is a renewable energy alternative that is cheap, effective, efficient and

easily applied by the wider community. This study aims to determine the effect of

substrate composition on biogas productivity from a mixture of cow manure and

elephant grass in a semi continuous digester.

This research was carried out from April to June 2018 at the Agricultural

Machinery Power Laboratory. The experiment was conducted by using semi-

continuous type digester with working volume 28-liter. Fresh elephant grass and

cow dung were obtained from the Laboratory of the Department of Animal

Husbandry, University of Lampung. Elephant grass is chopped first before

Page 3: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

smoothing with a kitchen blender. Biogas production was performed at loading

rate of 0.5 liter/day with different of substrate mixture. Six treatments of mixture

of cow manure to elephant grass are P1 (75%: 25%), P2 (70% 30%), P3 (65%:

35%), P4 (60%: 40% 0, P5 (55%: 45%), and P6 (50%: 50%). Parameters to be

observed in this study include pH, morning and evening temperature, gas volume,

biogas productivity, and biogas quality.

The results showed that in 6 treatments had the same average pH of 6,9. The

average working temperatures in the morning ranged from 26,34 °C to 26,43 °C,

very close with average ambient temperature of 26,52 °C. In afternoon the

temperatures increase to average of 29,55 °C to 29,68 °C, also very close to

average ambient temperature of 29,68 °C. The total biogas production is 413,25

liters, 608,44 liters, 676,76 liters, 600,02 liters and 613,27 liters respectively for

P1, P3, P4, P5, and P6 with biogas productivity sequentially of 762,17 ℓ/kg VSr,

894,18 ℓ/kg VSr, 1189,87 ℓ/kg VSr, 718,39 ℓ/kg VSr and 1036,51 ℓ/kg VSr. The

produced a bright blue flame color that indicates good quality (high methane

content)

Keywords: Biogas, cow dung, elephant grass, loading rate, productivity.

Page 4: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

ABSTRAK

PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN KOTORAN

SAPI DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) TERHADAP

PRODUKTIVITAS BIOGAS PADA DIGESTER

SEMI KONTINYU

By

Rivan Okfrianas

Kebutuhan energi di Indonesia menjadi suatu masalah yang sedang mendapat

perhatian khusus, terutama energi dari bahan bakar fosil. Konsumsi energi yang

terus meningkat menyebabkan cadangan bahan bakar fosil semakin menipis, maka

perlu adanya suatu energi alternatif terbarukan yang dapat dipakai sebagai

penggantinya. Energi alternatif terbarukan yang murah, efektif, efisien dan

mudah diaplikasikan oleh masyarakat luas yaitu biogas. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh komposisi subtrat terhadap produktivitas biogas dari

campuran kotoran sapi dan rumput gajah pada digester semi kontinyu.

Penelitian ini menggunakan digester tipe semi kontinyu dengan volume kerja

28 liter. Rumput gajah dan kotoran sapi segar diperoleh dari Laboratorium

Jurusan Peternakan, Universitas Lampung. Rumput gajah dicacah terlebih dahulu

sebelum diperhalus dengan Blander. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April

Page 5: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

sampai dengan bulan Juni 2018 di Laboratorium Daya Alat Mesin Pertanian

(DAMP). Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dengan Loading rate

0,5 liter/hari dari campuran kotoran sapi dan rumput gajah dengan perbandingan

berdasarkan TS sebagai berikut P1 (75%:25%), P2 (70%30%), P3 (65%:35%), P4

(60%:40%0, P5 (55%:45%), dan P6 (50%:50%). Parameter yang diamati pada

penelitian ini meliputi pH, Suhu pagi dan sore, volume gas, produktivitas

biogas,dan kualitas biogas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 6 perlakuan memiliki rata-rata pH yang

sama yaitu 6,9. Suhu rata-rata pada pagi hari berturut-turut adalah 26,42 °C,

26,35 °C, 26,43 °C, 26,41 °C, 26,34 °C, 26,38 °C, dan 26,52°C sedangkan pada

sore hari berturut-turut adalah 29,55 °C, 29,55°C, 29,68 °C, 29,63 °C, 29,64 °C,

29,56 °C dan 29,68 °C. Total produksi biogas adalah 413,25 liter, 116,49 liter,

608,44 liter, 676,76 liter, 600,02 liter dan 613,27 liter berturut-turut untuk P1, P2,

P3, P4, P5, dan P6 dengan produktivitas biogas secara berurutan adalah 762,17 ℓ

/kg VSr, 117,79 ℓ/kg VSr, 894,18 ℓ/kg VSr, 1189,87 ℓ/kg VSr, 718,39 ℓ/kg VSr

dan 1036,51 ℓ/kg VSr. Kualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna

nyala api biru cerah, mengindikasikan kadar metana yang tinggi.

Kata kunci : Biogas, kotoran sapi, rumput gajah, Loading rate, produktivitas.

Page 6: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

PENGARUH KOMPOSISI SUBTRAT DARI CAMPURAN KOTORAN

SAPI DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) TERHADAP

PRODUKTIVITAS BIOGAS PADA DIGESTER

SEMI KONTINYU

Oleh

Rivan Okfrianas

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada

Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 7: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,
Page 8: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,
Page 9: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,
Page 10: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wayharong, pada tanggal 20

Oktober 1996, sebagai anak pertama dari dua

bersaudara keluarga Bapak Helmiadi dan Ibu Umi

Suryani. Penulis menyelesaikan pendidikan mulai

dari Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di TK

PKK Wayharong, diselesaikan pada tahun 2002.

SD Negeri 1 Wayharong pada tahun 2002-2008, SMP Negeri 1 Talang Padang

pada tahun 2008-2011, SMA Negeri 1 Talang Padang pada tahun 2011-2014 dan

terdaftar sebagai mahasiswa S1 Teknik Pertanian di Universitas Lampung pada

tahun 2014 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN).

Penulis bergabung dalam organisasi tingkat jurusan sebagai anggota Persatuan

Mahasiswa Teknik Pertanian (PERMATEP) Fakultas Pertanian. Penulis

bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Sepak Bola. Penulis Menjabat

Sebagai Bendahara Umum pada periode 2016-2017.

Pada bidang Akademik penulis pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah

Gambar Teknik.

Page 11: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

Pada tahun 2018 penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Tematik periode I tahun 2018 di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Pringsewu dan melaksanakan Praktik Umum (PU) di PT Sinar

Pematang Mulya II , Lampung Tengah dengan judul laporan ―Mempelajari Proses

Produksi Tepung Tapioka dan Proses Pengolahan Limbah Cair Menjadi Biogas Di

PT. Sinar Pematang Mulya II Lampung Tengah‖. Penulis berhasil mencapai gelar

Sarjana Teknologi Pertanian (S.T.P.) S1 Teknik Pertanian pada tahun 2018

dengan menghasilkan skripsi yang berjudul ―Pengaruh Komposisi Substrat Dari

Campuran Kotoran Sapi dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Terhadap

Produktivitas Biogas Pada Digester Semi Kontinyu.‖

Page 12: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

Persembahan

“Kupersembahkan Karya Ini Untuk Keluargaku Tercinta

Bapak Helmiadi dan ibu Umi Suryani adikku wahyu Dera Aini

Serta

“Kepada Almamater Tercinta” Teknik Pertanian Universitas Lampung 2014

UKM Sepak Bola Unila

Page 13: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

ii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“PENGARUH KOMPOSISI SUBTRAT DARI CAMPURAN KOTORAN

SAPI DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum)TERHADAP

PRODUKTIVITAS BIOGAS PADA DIGESTER SEMI KONTINYU”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

(S.T.P) di Universitas Lampung.

Penulis memahami dalam penyusunan skripsi ini begitu banyak cobaan, suka dan

duka yang dihadapi, namun berkat ketulusan doa, semangat, bimbingan, motivasi,

dan dukungan orang tua serta berbagai pihak sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Maka pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr. Ir. Agus Haryanto M.P. selaku ketua jurusan Teknik Pertanian, sekaligus

Pembiming Akademik dan Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan memberikan saran

dalam proses penyusunan skripsi ini.

Page 14: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

iii

3. Winda Rahmawati, S.T.P., M.Sc., M.Si. selaku dosen Pembimbing Kedua,

yang telah memberikan bimbingan dan saran sehingga terselesaikanya skripsi

ini.

4. Ir. Budianto Lanya, M.T. selaku pembahas yang telah memberikan saran

masukan, dan motivasinya dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Kedua orang tua dan adik-adikku yang sangat saya cintai. Bapak Helmiadi,

Ibu Umi Suryani, Adikku Wahyu Dera Aini, Lovita Martha Tilova dan

Arfattustary Noorfizir yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa.

6. Rizki Zuliyantoro selaku tim penelitian biogas dan mahasiswa Teknik

Pertanian angkatan 2011 yang telah memberikan doa serta semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua sahabat-sahabat kontrakan, yang telah memberikan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut

berkontribusi dalam penelitian yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan.

Bandar Lampung, 2018

Penulis,

Rivan Okfrianas

Page 15: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.3. Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4

2.1. Keadaan Energi Fosil Indonesia ............................................................ 4

2.2. Energi Alternatif Terbarukan ................................................................. 5

2.3. Biogas .................................................................................................... 7

2.4. Bakteri Metanogenik ............................................................................ 10

2.5. Gas Metana .......................................................................................... 10

2.6. Limbah Kotoran Sapi ........................................................................... 11

2.7. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) ............................................. 13

2.8. Faktor-Faktor Penting Dalam Produksi Biogas. .................................. 14 2.8.1. Temperatur............................................................................... 14 2.8.2. pH ............................................................................................ 15

2.8.3. Rasio C-N ................................................................................ 15 2.8.4. Laju Pembebanan atau Loading Rate ...................................... 16 2.8.5. Jenis Substrat ........................................................................... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 18

Page 16: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

v

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................... 18

3.2. Alat dan Bahan ..................................................................................... 18

3.3. Metode Penelitian ................................................................................ 19

3.4. Prosedur Penelitian .............................................................................. 19 3.4.1. Persiapan Alat .......................................................................... 21 3.4.2. Persiapan Bahan ...................................................................... 21

3.5. Parameter Pengamatan ......................................................................... 21

3.5.1. Pengukuran kadar air, TS dan VS ........................................... 22 3.5.2. Pengukuran C/N ratio .............................................................. 23

3.5.3. Pengukuran pH dan temperatur ............................................... 23 3.5.4. Pengukuran produksi biogas .................................................... 24 3.5.5. Pengukuran produktivitas biogas ............................................ 25 3.5.6. Kualitas Biogas ........................................................................ 25

3.6. Analisis Data ........................................................................................ 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 26

4.1. Karakteristik Substrat ........................................................................... 26

4.2. Periode Startup (Adaptasi) ................................................................... 28

4.3. Derajat Keasaman (pH) ....................................................................... 29

4.4. Temperatur ........................................................................................... 31

4.5. Penurunan Volatile Solid (VS) ............................................................ 33

4.6. Produksi Biogas ................................................................................... 34

4.7. Produktivitas Biogas ............................................................................ 40

4.8. Kualitas Biogas .................................................................................... 41

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 445

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 445

5.2. Saran .................................................................................................. 445

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 456

LAMPIRAN ...................................................................................................... 489

Page 17: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

vi

Tabel 6-10 ........................................................................................................... 50

Gambar 18-28...................................................................................................... 60

Page 18: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Produksi biogas dari berbagai macam substrat .............................................. 17

2. Karakteristik Substrat ................................................................................. 2627

3. Periode Startup (Adaptasi) ............................................................................. 29

4. Penurunan Volatile Solids .............................................................................. 34

5. Produktivitas Biogas ...................................................................................... 40

Lampiran

6. Suhu Harian Pagi Hari ................................................................................... 50

7. Suhu Harian Sore Hari .................................................................................... 52

8. pH Harian Digester ........................................................................................ 54

9. Produksi Biogas Harian.................................................................................. 56

10. Volume Biogas Kumulatif ........................................................................... 58

Page 19: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Diagram Alir Proses Fermentasi Anaerobik .................................................... 8

2. Diagram Alir Proses Penelitian ...................................................................... 20

3. Reaktor Biogas ............................................................................................... 21

4. Pengukuran Volume Biogas ........................................................................... 24

5. Nilai pH Harian .............................................................................................. 30

6. Grafik Suhu Rata-rata .................................................................................... 32

7. Grafik Suhu Rata-rata Pada Pagi Hari ........................................................... 33

8. Grafik Suhu Rata-rata Pada Sore Hari ........................................................... 33

9. Grafik Volume Biogas Harian ....................................................................... 35

10. Grafik Pergerakan Rata-rata produksi Biogas (moving average)

5 Harian ........................................................................................................ 37

11. Grafik Produksi Biogas Hari ke-57 hingga Hari ke-60 ................................ 38

12. Grafik Kumulatif Biogas .............................................................................. 39

13. Grafik Produktivitas Biogas ......................................................................... 41

14. Grafik Uji Nyala ........................................................................................... 43

15. Uji Nyala Hari Ke-15 ................................................................................. 443

16. Uji Nyala Hari Ke-18 ................................................................................. 443

17. Uji Nyala Hari Ke-27 ................................................................................. 443

Page 20: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

ix

Lampiran

18. Rumput Gajah Yang Belum Dicacah ........................................................... 60

19. Cacahan Rumput Gajah................................................................................ 60

20. Penghalusan Rumput Gajah ......................................................................... 61

21. Bahan Rumput Gajah ................................................................................... 61

22. Bahan Kotoran Sapi ..................................................................................... 62

23. Pencampuran Bahan ..................................................................................... 62

24. Pengukuran pH ............................................................................................. 63

25. Pengukuran Volume Biogas ......................................................................... 63

26. Uji Nyala Biogas .......................................................................................... 64

27. Proses Pengisian Digester ............................................................................ 64

28. Keadaan Sebelum Pengukuran Volume Biogas ........................................... 65

29. Keadaan Setelah Pengukuran Volume Biogas ............................................. 65

Page 21: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan energi di Indonesia menjadi suatu masalah yang sedang mendapat

perhatian khusus, terutama energi dari bahan bakar fosil. Seiring dengan

peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan konsumsi energi yang terus

meningkat. Tingkat konsumsi energi yang terus meningkat membuat cadangan

bahan bakar fosil semakin menipis. Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi (BPPT, 2015), bila diasumsikan tidak ada penemuan cadangan baru

maka minyak bumi akan habis dalam 13 tahun, gas bumi 34 tahun dan batu bara

72 tahun. Melihat permasalahan energi fosil yang semakin menipis, maka perlu

adanya suatu energi alternatif terbarukan atau energi non fosil yang dapat dipakai

sebagai penggantinya.

Energi terbarukan atau non fosil merupakan jenis energi yang bisa diperbaharui

dalam waktu yang relatif singkat. Beberapa contoh energi non fosil yaitu

mikrohidro, biomassa, tenaga angin, biogas dan lain sebagainya. Energi alternatif

terbarukan yang murah, efektif, efisien dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat

luas yaitu biogas. Biogas merupakan teknologi pembentukan sumber energi

melalui perombakan bahan organik oleh mikroorganisme secara anaerob.

Page 22: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

2

Teknologi biogas merupakan teknologi pembentukan sumber energi yang mudah

diaplikasikan, ramah lingkungan dan bahan bakunya mudah didapat. Menurut

Simamora dkk (2006), beberapa bahan baku utama penghasil biogas yaitu limbah

pertanian, peternakan, manusia dan limbah bahan organik lainnya. Limbah

peternakan sapi adalah salah satu jenis bahan baku yang umum digunakan pada

teknologi pembentukan biogas dan pada penelitian ini bahan baku utama yang

dipakai adalah limbah peternakan sapi. Sapi mampu menghasilkan limbah lebih

banyak dari hewan ternak lainnya. Menurut Wahyuni (2011), seekor sapi dapat

menghasilkan kotoran segar 20-29 kg/hari.

Dalam teknologi biogas semakin tinggi kandungan bahan organik, pada

lingkungan yang sesuai maka produksi biogas semakin banyak. Semakin tinggi

bahan organik yang terkandung dalam digester, maka semakin banyak mikroba

yang berperan untuk meningkatkan produksi biogas (Setiawan, 2004). Oleh sebab

itu tidak cukup hanya dengan kotoran sapi, perlu penambahan bahan organik

campuran supaya produksi biogas lebih maksimal. Dalam penelitian ini, bahan

campuran yang dipakai adalah rumput gajah. Rumput gajah adalah salah satu

bahan yang kandungan organiknya tinggi dan ketersediannnya melimpah.

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan salah satu rumput unggul

yang berasal dari Philipina dan dapat tumbuh subur di Indonesia dimana

produksinya dapat mencapai 200 ton rumput segar/hektar/tahun (Rukmana, 2005).

Menurut Sawasdee dan Nipon (2014), komposisi rumput gajah mengandung

30,9% karbohidrat total, 27% protein, lipid 14,8%, abu total 18,2%, serat 9,1%

(berat kering). Dari komposisi tersebut rumput gajah merupakan bahan baku ideal

untuk produksi biogas. Produksi dan kandungan organik rumput gajah yang

Page 23: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

3

tinggi membuatnya layak dipakai sebagai bahan campuran untuk menghasilkan

biogas.

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

junaidi (2018), yang menggunakan campuran komposisi substrat kotoran sapi dan

rumput gajah pada digester semi kontinyu. Namun dalam pencampuran

komposisi subtrat kotoran sapi dengan rumput gajah pada digester semi kontinyu

belum diketahui perbandingan yang tepat untuk menghasilkan biogas secara

maksimal. Maka dari itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai komposisi

substrat pada biogas.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui pengaruh komposisi subtrat terhadap produktivitas biogas dari

campuran kotoran sapi dan rumput gajah pada digester semi kontinyu.

2. Mengetahui komposisi subtrat terbaik dari campuran kotoran sapi dan

rumput gajah pada digester semi kontinyu.

1.3. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah rekomendasi komposisi substrat

campuran kotoran sapi dan rumput gajah yang tepat untuk menghasilkan biogas

yang maksimal.

Page 24: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keadaan Energi Fosil Indonesia

Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, dengan ekspansi bidang industri

menyebabkan peningkatan permintaan energi. Meskipun Indonesia adalah salah

satu negara penghasil minyak dan gas, namun berkurangnya cadangan minyak

menyebabkan beberapa tahun terakhir harga minyak tidak stabil. Penggunaan

minyak bumi yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan krisisnya

pasokan minyak yang ada di perut bumi. Minyak bumi merupakan energi fosil

yang tidak dapat diperbaharui. Sedangkan energi tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia.

Energi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Berbagai alat dan

mesin pendukung dalam penggunan energi seperti alat penerangan, mesin

penggerak, peralatan rumah tangga dan mesin-mesin industri. Sumber energi

yang digunakan sifatnya tidak dapat diperbaharui, seperti bahan bakar minyak,

gas dan batu bara. Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbaharui dalam hal

ini fosil secara berlebihan dapat menyebabkan krisis energi. Salah satu gejala

krisis energi yaitu kelangkaan BBM seperti minyak tanah, bensin dan solar.

Kelangkaan ini diakibatkan karena kebutuhan BBM selalu meningkat setiap

tahunnya (Wahyuni, 2011).

Page 25: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

5

Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT, 2015), bila

diasumsikan tidak ada penemuan cadangan baru maka minyak bumi akan habis

dalam 13 tahun, Gas bumi 34 tahun dan batu bara 72 tahun. Apabila masyarakat

Indonesia tetap terpaku dengan energi fosil maka bukan tidak mungkin Indonesia

akan menjadi gelap gulita dan terhentinya kegiatan sektor-sektor yang

memanfaatkan energi fosil. Masyarakat harus segera mengaplikasikan penemuan-

penemuan mengenai energi alternatif terbarukan.

Fakta yang tidak bisa dihindari meskipun Indonesia merupakan negara penghasil

minyak bumi, namun harus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan

BBM. Solusi bagi krisis energi yang dialami Indonesia adalah adanya sumber

energi alternatif yang dapat diperbaharui. Sumber energi alternatif tersebut harus

bisa menjadi bahan bakar ramah lingkungan, efektif, efisien dan mudah diakses

oleh masyarakat luas.

2.2. Energi Alternatif Terbarukan

Saat ini manusia tidak dapat lagi mengandalkan fosil sebagai sumber energi

utama. Krisis energi fosil yang berkelanjutan menyebabkan manusia harus

memikirkan energi alternatif lain sebagai pengganti energi fosil. Sebelum energi

fosil habis, sumber energi harus beralih kepada sumber energi alternatif yang

dapat diperbaharui.

Beberapa sumber energi alternatif yang ada adalah sebagai berikut:

1. Biomassa dan biodiesel.

Biomassa berasal dari sampah organik atau sampah perkotaan yang dapat

dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dan bahan bakar kompor. Biodiesel

Page 26: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

6

digunakan sebagai pengganti minyak diesel sebagai sumber energi yang

berasal dari tumbuhan, seperti minyak kelapa sawit atau minyak jarak pagar.

2. Tenaga air

Memanfaatkan air terjun atau gelombang air laut untuk menghasilkan energi

dengan cara memutar turbin. Turbin yang berputar dapat mengubah energi

gerak menjadi listrik melalui generator.

3. Tenaga angin

Tenaga angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan

turbin yang kemudian akan menghasilkan energi listrik.

4. Tenaga surya

Energi surya dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik melalui sel

surya. Pemanfaatan lainnya adalah untuk pemanas ruangan, atau pemanas air.

5. Tenaga pemanas bumi

Panas bumi juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber pemutar turbin untuk

menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan panas bumi ini sebagai pembangkit

listriktenaga panas bumi (Aksara, 2007).

6. Biogas

Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat memenuhi

kebutuhan energi alternatif. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses

penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob

(Wahyuni, 2013).

Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang sangat melimpah untuk

menghasilkan sumber energi alternatif. Sejumlah penelitian ilmiah dilakukan

untuk meneliti potensi energi alternatif. Penelitian potensi energi alternatif

Page 27: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

7

tersebut harus diaplikasikan sehingga menghasilkan energi alternatif dengan harga

terjangkau bagi masyarakat (Simamora dkk, 2006).

2.3. Biogas

Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan

organik oleh bakteri-bakteri secara anaerob atau kedap udara. Biogas dapat

dihasilkan pada hari ke 4-5 sesudah biodigester terisi penuh dan mencapai

puncaknya pada hari ke 20-25. Akan tetapi perlu juga dipertimbangan ketinggian

lokasi pembuatannya karena pada temperatur dingin biasanya bakteri lambat

berproses sehingga biogas yang dihasilkan mungkin lebih lama. Komponen

biogas yang paling penting adalah gas metana (CH4). Biogas yang dihasilkan oleh

biodigester sebagian besar terdiri dari 54-70% metana (CH4), 27-35% meliputi

karbondioksida (CO2), nitrogen (N2) dan hidrogen (H2), 0,1% karbon monoksida

(CO), 0,1% oksigen (O2) dan hidrogen sulfida (H2S). Biogas memiliki nilai kalori

sebesar 5500-6700 kcal/kg (Wahyono dan Sudarno, 2012).

Pembentukan gas yang dilakukan oleh mikroba pada kondisi anaerob memiliki

tahap proses diantaranya proses perombakan selulosa hingga terbentuk gas,

seperti ditampilkan pada Gambar 1.

1. Hidrolisis

Pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik mudah larut dan

pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana, perubahan

struktur bentuk polimer menjadi bentuk monomer.

Page 28: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

8

2. Pengasaman

Pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk

pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk

asam. Produk akhir dari perombakan gula-gula sederhana ini yaitu asam

asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas

karbondioksida, hidrogen, dan amonia.

3. Metanogenesis

Pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas metan. Bakteri

pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini, yaitu mereduksi sulfat dan

komponen sulfur lainnya menjadi hidrogen sulfida .

Selulosa

Glukosa

(C6H10O5)n + nH2 n(C6H12O6)

selulosa glukosa 1. Hidrolisis

2. Pengasaman

(C6H12O6) 2CH3CHOHCOOH

(glukosa) (asam laktat)

(C6H12O6) CH3CH2CH2COOH + 2CO2 + 2H2

(glukosa) (asam butirat)

(C6H12O6) 2C2H5OH+2CO2

(glukosa) (etanol)

Asam lemak dan alkohol

3. Metanogenesis

4H2 + CO2 2H2O + CH4

(hidrogen) (air)

CH3CH2OH + CO2 CH3COOH + CH4

(etanol) (asam asetat)

CH3COOH + CO2 CO2 + CH4

(asam asetat)

CH3(CH2)2COOH + 2H2O + CO2 CH3COOH + CH4

(asam butirat) (asam asetat)

Gambar 1. Diagram Alir Proses Fermentasi Anaerobik

Metana + Co2

Page 29: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

9

Prinsip teknologi biogas adalah proses penguraian bahan organik oleh

mikroorganisme dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob) untuk menghasilkan

campuran dari beberapa gas, seperti metana dan karbondioksida. Biogas

merupakan gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan organik oleh

aktivitas bakteri fermentatif, bakteri asetogen dan bakeri metanogen. Biogas

memiliki kandungan nilai energi tinggi yang tidak kalah dari kandungan nilai

energi bahan fosil. Oleh karena itu, biogas sangat cocok menggantikan minyak

tanah, LPG dan bahan bakar fosil lainnya.

Sumber energi biogas memiliki keunggulan dibandingkan dengan sumber energi

lainnya. Selain ramah lingkungan, biogas juga termasuk energi yang memiliki

sifat renewable artinya biogas dapat diperbaharui. Oleh karena itu biogas menjadi

solusi yang tepat dari sumber energi lain yang tidak dapat diperbaharui. Biogas

juga tidak memiliki resiko meledak sehingga tidak berbahaya.

Beberapa keuntungan memanfaatkan biogas sebagai energi alternatif yaitu

(Wahyuni, 2011) :

1. Menghasilkan energi yang bersih dengan nyala api berwarna biru.

2. Menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi yang dapat diperbaharui.

3. Dapat digunakan untuk berbagai macam pengaplikasian energi.

4. Tidak mudah meledak.

Selain itu dari sisi lingkungan, biogas juga termasuk ramah lingkungan.

Berikut keunggulan dari sisi lingkungan (Wahyuni, 2011) :

1. Mengurangi polusi udara.

2. Memaksimalkan proses daur ulang.

Page 30: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

10

3. Menurunkan emisi gas metana dan karbondioksida secara signifikan.

4. Memperkecil pencemaran air.

5. Tidak menimbulkan bau yang bebahaya bagi manusia.

2.4. Bakteri Metanogenik

Mikroorganisme yang membantu proses fermentasi bahan organik hingga

terbentuk biogas dikenal dengan sebutan bakteri metanogenik. Bakteri ini

berfungsi merombak bahan organik dan menghasilkan gas metana dalam kondisi

anaerobik. Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh sejumlah mikroorganisme,

terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk pertumbuhan organisme tersebut

adalah 30-50º C. Pada suhu tersebut mikroorganisme dapat bekerja secara optimal

dalam merombak bahan-bahan organik (Simamora dkk, 2006).

Mikroorganisme akan tumbuh dengan optimal apabila keadaan lingkungan

mikronya sesuai, seperti suhu dan pH (Chandra, 2017). Ketika pertumbuhan

organisme optimal, maka semakin cepat perombakan bahan organik. Perombakan

bahan organik ini menghasilkan gas metana dalam kondisi anaerobik.

2.5. Gas Metana

Komponen utama dari biogas adalah Gas metana (CH4). Berat jenis gas metana

yaitu 0,65 g/liter. Hal ini menyebabkan gas metana cepat terbang ke udara

sehingga lebih aman dari LPG. Biogas merupakan bahan bakar yang berguna

karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4,8 sampai 6,7

kcal/kg, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8,9 Kcal/kg.

Page 31: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

11

Karena nilai kalor yang cukup tinggi biogas dapat dimanfaatkan untuk

penerangan, memasak, menggerakan mesin dan sebagainya (Sunaryo, 2014).

Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul

CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air).

CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O…………………….(1)

Dibandingkan dengan bahan bakar hidrokarbon lain, pembakaran gas metana

menghasilkan sedikit karbondioksida untuk setiap unit panas dilepaskan. Rasio

panas pembakaran metana sekitar 891 kJ/mol, lebih rendah dari pada hidrokarbon

lainnya. Dengan massa molekul (16,0 g/mol) menunjukkan bahwa metana

menjadi hidrokarbon paling sederhana, menghasilkan panas lebih banyak per unit

massa (55,7 kJ/g) dari hidrokarbon kompleks lainnya. Pengujian oleh peneliti

lain menunjukkan, HHV = 55,57 mj/kg atau 37,06 mj/m3 * LHV = 50,05 mj/kg

atau 33,38 mj/m3 pada 20 °C dan 10,0027 atm (Marks,1999) dalam Hery dkk

(2011).

2.6. Limbah Kotoran Sapi

Sektor peternakan di Indonesia sebagian besar merupakan peternakan sapi.

Peternakan sapi biasanya hanya skala kecil, dan masih menggunakan teknologi

sederhana atau tradisional. Desain kandang maupun tempat pembuangan limbah

kotorannya kadang masih sangat sederhana. Pembuangan limbah dari peternakan

sapi ini biasanya hanya di sekitar kandang, dan bahkan di dalam kandang itu

sendiri. Limbah dari peternakan ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian, sebagain besar peternak mendayagunakan kotoran

sapi sebagai pupuk organik (dengan cara menumpuk kotoran sapi atau

Page 32: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

12

dimasukkan ke tanah berlubang). Sebagian kecil petani membuang kotoran sapi

begitu saja sehingga mencemari lingkungan tempat tinggal. Bahkan ada peternak

yang membiarkan kotoran tersebut di kadang sapi sehingga sanitasi lingkungan

kandang menjadi buruk yang dapat berdampak kepada kesehatan sapi (Budiyanto,

2011).

Satu ekor sapi rata-rata setiap hari menghasilkan 7 kg kotoran kering, sehingga

kotoran sapi kering yang dihasilkan di Indonesia sebanyak 78,4 juta kg kotoran

kering/hari (Budiyanto, 2011). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung

memiliki populasi ternak sapi 665.712 ekor pada tahun 2016 sehingga setiap hari

produksi kotoran kering sapi mencapai 4659,98 ton.

Pemanfaatan kotoran sapi untuk pupuk organik sangat baik, namun pada proses

pematangan pupuk ini yang belum sepenuhnya baik. Proses pematangan kotoran

sapi untuk pupuk bila tidak menggunakan teknologi yang tepat akan

menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat berupa

pencemaran udara, air maupun tanah.

Teknologi pembuatan biogas dari kotoran sapi menghasilkan hasil akhir berupa

gas metana untuk sumber energi dan padatan yang dapat dimanfaatkan sebagai

pupuk organik. Proses pembuatan biogas ini kedap udara dan menggunakan

sistem tertutup, maka pencemaran yang diakibatkan sangat minim. Selain itu

proses perombakan oleh mikroorganisme lebih cepat. Oleh karena itu teknologi

biogas dapat diaplikasikan untuk mendapat nilai ekonomis yang lebih besar,

daripada hanya menumpuk kotoran sapi di sekitar kandang.

Page 33: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

13

2.7. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Rumput gajah (elephant grass), disebut juga naper (napier grass), atau rumput

uganda ( uganda grass). Karakteristik morfologi rumput gajah adalah tumbuh

tegak, merumpun lebat, tingi tanaman dapat mencapai 7m, berbatang tebal dan

keras, daun panjang dan berbunga seperti es lilin. Kandungan zat gisi rumput

gajah terdiri atas 19,9% bahan kering (BK), 10,2% protein kasar (PK), 1,6%

lemak 34,2% serat kasar 11,7% abu dan 42,3% bahan ekstrak tanpa nitrogen

(Rukmana, 2005).

Rumput gajah mempunyai beberapa varietas, antara lain varietas Afrika dan

Hawai.

a. Varietas Afrika

Ditandai dengan batang dan daun kecil, tumbuh tegak, berbunga dan produksi

lebi rendah dibandingkan dengan varietas Hawai.

b. Varietas hawai

Ditandai dengan batang dan daun lebar, pertumbuhan rumput sedikit melebar,

produksi cukup tinggi dan berbunga.

Produksi hijauan rumput gajah antara 100-200 ton rumput segar/hektar/tahun.

Peremajaan dilakukan setelah umur 4-6 tahun untuk diganti tanaman yang baru

(Rukmana, 2005).

Dengan menanami lahan yang dimiliki dengan rumput gajah maka ketersediaan

rumput untuk pakan sapi sepanjang tahun tercukupi, bahkan apabila lahan rumput

gajah yang dimiliki luas disamping kebutuhan untuk ternaknya tercukupi juga bisa

menjual rumput gajah kepada peternak yang tidak mempunyai lahan rumput di

Page 34: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

14

lokasi terdekat maupun lokasi lain. Hal ini merupakan tambahan pendapatan bagi

peternak. Pola pengembangan hijauan pakan ternak di daerah-daerah berpenduduk

padat adalah intensifikasi komersial, artinya bahwa setiap luasan lahan yang

digunakan dapat dipertanggungjawabkan secara komersial.

2.8. Faktor-Faktor Penting Dalam Produksi Biogas.

Faktor penting dalam keberhasilan penerapan teknologi biogas meliputi faktor

lingkungan digester. Faktor ini sangat penting karena apabila keadaan lingkungan

tidak sesuai, maka produksi biogas akan terganggu, atau bahkan tidak

berproduksi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi biogas yaitu

sebagai berikut :

2.8.1. Temperatur

Faktor penting yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan biogas

dalam digester anaerob adalah suhu atau temperatur. Temperatur berperan

penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi bakteri. Temperatur

lingkungan yang berada lebih tinggi dari temperatur yang dapat ditoleransi akan

menyebabkan rusaknya protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel

akan mati. Demikian pula bila temperatur lingkungannya berada di bawah batas

toleransi, transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan

terhenti, dengan demikian temperatur berpengaruh terhadap proses perombakan

anaerob bahan organik dan produksi gas. Kondisi temperatur pada masing-

masing digester tidak hanya berpengaruh terhadap tingginya produksi biogas

Page 35: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

15

namun berpengaruh juga terhadap kecepatan waktu untuk menghasilkan produksi

pada nilai optimum (Darmanto dkk, 2012).

Temperatur dapat menyebabkan bakteri metanogen tidak aktif. Produksi gas

sangat bagus yaitu pada kisaran mesophilic, antara 25-30°C. Ketika temperatur

turun sampai 10°C produksi biogas menjadi terhenti. Penggunaan isolasi yang

memadai pada digester membantu produksi gas khususnya di daerah dingin

(Wahyuni, 2013). Kondisi thermophilic pembentukan biogas ideal pada kisaran

50-55°C (Haryati, 2006).

2.8.2. pH

Derajat keasaman (pH) menunjukan sifat asam atau basa pada suatu bahan.

Derajat keasaman merupakan suatu ekspresi dari konsentrasi ion hydrogen, [H+]

yang besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion hidrogen.

Faktor pH sangat berperan pada dekomposisi anaerob karena pada rentang pH

yang tidak sesuai, mikroba tidak dapat tumbuh dengan maksimum dan bahkan

dapat menyebabkan kematian. Pada akhirnya kondisi ini dapat menghambat

perolehan gas metana. Derajat keasaman yang optimum bagi kehidupan

mikroorganisme adalah 6,8-7,8 (Simamora dkk, 2006).

2.8.3. Rasio C-N

Nilai atau bandingan antara unsur C (karbon) dengan unsur N (nitrogen) secara

umum dikenal dengan nama rasio C/N. Perubahan senyawa organik menjadi gas

metana dan gas karbondioksida memerlukan persyaratan rasio C/N antara 20-30.

Bakteri anaerob mengkonsumsi karbon sekitar 30 kali lebih cepat dibanding

Page 36: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

16

nitrogen. Rasio optimum untuk digester anaerobik berkisar 20–30. Jika rasio C/N

terlalu tinggi, nitrogen akan dikonsumsi dengan cepat oleh bakteri metanogen

untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya dan hanya sedikit yang bereaksi

dengan karbon akibatnya gas yang dihasilnya menjadi rendah. Sebaliknya jika

rasio C/N rendah, nitrogen akan dibebaskan dan berakumulasi dalam bentuk

amonia (NH4) yang dapat meningkatkan pH, jika pH lebih tinggi dari 8,5 akan

menunjukkan pengaruh negatif pada populasi bakteri metanogen (Haryati, 2006).

Sedangkan rasio C/N yang ideal untuk isian digester adalah 25-30 (Wahyuni,

2011).

2.8.4. Laju Pembebanan atau Loading Rate

Laju pembebanan atau loading rate yaitu besaran yang menyatakan jumlah

material organik dalam satu satuan volume yang diumpankan pada reaktor per

satuan waktu. Pengaruh laju pembebanan terhadap produksi biogas yaitu bila

ditambahkan substrat pada digester maka substrat tersebut akan menjadi makanan

bagi mikroorganisme sehingga biogas akan terus berproduksi. Perlakuan laju

pembebanan berpengaruh terhadap produktivitas biogas, laju pembebanan yang

lebih rendah menyebabkan waktu tinggal substrat lebih panjang sehingga dapat

terdegradasi secara lebih maksimal dan menghasilkan produktivitas terbaik

(Wicaksono, 2016).

2.8.5. Jenis Substrat

Dalam pembuatan biogas dapat digunakan bahan-bahan organik yang tersedia

melimpah di alam. Jenis substrat pembuatan biogas yang dapat digunakan bisa

dari limbah peternakan, pertanian, industri dan limbah lainnya seperti sampah

Page 37: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

17

organik dan kotoran manusia. Pembuatan biogas yang umum dibuat dari limbah

peternakan seperti sapi, babi, itik, domba dan lain sebagainya. Limbah pertanian

sangat potensial sebagai bahan baku pembuatan biogas karena jumlahnya yang

melimpah, seperti jerami padi, eceng gondok dan lain sebagainya. Meskipun

kerap dianggap mencemarkan namun beberapa limbah industri dapat

dimanfaatkan sebagai bahan baku penghasil biogas, seperti limbah kelapa sawit

dan limbah tahu. Selain limbah peternakan, pertanian, dan industri, masih ada

limbah lainnya yang dapat diolah menjadi biogas, yaitu sampah organik dan

kotoran manusia (Wahyuni, 2013). Potensi biogas dari berbagai limbah disajikan

dalam Tabel 1.

Tabel 1. Produksi Biogas Dari Berbagai Macam Substrat

Tipe Bahan Organik Produksi Biogas ( l/kg Substrat )

Kotoran sapi 20—40

Kotoran babi 40—60

Kotoran ayam 65,5—115

Kotoran manusia 20—28

Sampah Sisa Panen 34—40

Eceng gondok (Water Hyacinth) 40—50

Sumber : United Nations (1984)

Page 38: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2018 di

Laboratorium Daya Alat Mesin Pertanian (DAMP) dan Laboratorium Rekayasa

Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat digester tipe

semi kontinyu (Gambar 3). Perangkat lain yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain karung, cangkul, golok, ember atau bak, pengaduk, oven, timbangan

analitik, blender, pH meter, thermocopple, balon.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kotoran sapi,

rumput gajah, dan air.

Page 39: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

19

3.3. Metode Penelitian

Bahan baku penelitian ini menggunakan kotoran sapi dan rumput gajah. Starter

biogas diisi kotoran sapi dan air sebanyak 22 liter dengan perbandingan 1:1

berdasarkan berat. Selanjutnya dibiarkan beberapa hari untuk stabilisasi. Apabila

produksi biogas stabil maka akan ditambahakan substrat dengan loading rate 0,5

liter/hari, dengan 6 komposisi kotoran sapi dan rumput gajah yang berbeda

dengan perbandingan kotoran sapi dan rumput gajah berdasarkan TS sebagai

berikut:

P1 (75% : 25%) P2 (70% : 30%) P3 (65% : 35%)

P4 (60% : 40%) P5 (55% : 45%) P6 (50% : 50%)

Penelitian ini menggunakan 6 digester kapasitas kerja 28 liter dan waktu tinggal

bahan baku pembentuk biogas selama 60 hari dengan menggunakan sistem biogas

semi kontinyu.

3.4. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dimulai dari langkah persiapan penelitian hingga

mendapatkan data yang kemudian akan diolah untuk mendapatkan suatu

kesimpulan dari penelitian yang akan dilakukan. Gambar 2 memperlihatkan

prosedur yang telah disusun dan direncanakan dalam penelitian ini:

Page 40: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

20

Gambar 2. Diagram alir prosedur penelitian.

Mulai

Persiapan alat dan bahan

Analisa substrat awal Total Padatan

(TS), Padatan Menguap (VS),

C/N rasio

Dibiarkan selama 10 hari hingga

didapatkan produksi biogas yang

stabil

Pengisian substrat rumput gajah dengan

loading rate 0,5 liter/ hari

dari perbandingan kotoran sapi dan rumput

gajah berdasarkan TS

P1 (75% : 25%) P4 (60% : 40%)

P2 (70% : 30%) P5 (55% : 45%)

P3 (65% : 35%) P6 (50% : 50%)

Pengamatan parameter pH, suhu,

produksi biogas, produktivitas

biogas,dan kualitas biogas

Pengumpulan data parameter

Analisis data

selesai

Pegisian starter biogas

(22 liter) kotoran sapi + air

(1:1 berdasarkan berat)

Page 41: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

21

3.4.1. Persiapan Alat

Digester yang digunakan merupakan jenis semi kontinyu dengan volume 30 liter.

Desain digester disajikan pada Gambar 3.

3.4.2. Persiapan Bahan

Bahan yang digunakan berupa kotoran sapi, rumput gajah, dan air. Bahan kotoran

sapi dan rumput gajah didapat dari Laboratorium Jurusan Peternakan, Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung. Rumput gajah di cacah secara manual terlebih

dahulu sebelum diperhalus dengan Blender.

3.5. Parameter Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan meliputi kadar air (KA), total solids (TS), volatile

solids (VS), C/N rasio, produksi/volume biogas, produktivitas biogas dan kualitas

biogas. Kontrol digester juga diamati, meliputi parameter pH dan suhu dalam dan

luar digester.

Gambar 3. Reaktor Biogas

Input

Output

Stop kran

Outpu Biogas

Page 42: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

22

3.5.1. Pengukuran kadar air, TS dan VS

Analisa TS bertujuan untuk mengetahui komponen kering pada bahan, sedangkan

VS dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan organik pada suatu bahan.

Pengukuran dilakukan di labolatorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan

(RSDAL) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

Dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kadar Air (KA) =

……………................(2)

Total Solid (TS) sampel (gr) = 100 % - KA …………………..............(3)

Volatile Solid (VS) sampel (gr) =

……….……..............(4)

dimana :

W1 = Berat basah (gr)

W2 = Berat kering oven (gr)

W3 = Berat sampel sebelum abu (gr)

W4= Berat abu (gr)

Selisih dari VS awal dan akhir loading rate diukur sebagai banyaknya bahan

organik yang terdegradasi (removal), dan dihitung dengan persamaan sebagai

berikut:

VSremoval = VS in – VS out…………………………………………………………(5)

dimana :

VS in = VS bahan isian

VS out = VS bahan yang keluar dari digester

Page 43: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

23

3.5.2. Pengukuran C/N ratio

Masing-masing bahan baku substrat juga dihitung rasio C/N nya. Perhitungan

C/N bertujuan untuk mengetahui rasio C/N substrat pada setiap perlakuan.

Berikut adalah rumus rasio C/N substrat :

Rasio C/N substrat = ……………………………….(6)

dimana :

CKS = Karbon Kotoran Sapi

CRG = Karbon Rumput Gajah

NKS = Nitrogen Kotoran Sapi

NRG = Nitogen Rumput Gajah

TSKS = Total Solid Kotoran Sapi

TSRG = Total Solid Rumput Gajah

NUrea = Nitrogen Urea

3.5.3. Pengukuran pH dan temperatur

Pengukuran pH dan temperatur dilakukan setiap hari dan setiap pengamatan

dilakukan pada waktu yang sama. Pengukuran pH substrat menggunakan pH

meter, dengan cara mengambil sampel substrat, kemudian dilakukan pengukuran.

Parameter temperatur yang diamati adalah temperatur dalam digester dan di luar

digester. Temperatur dalam digester diamati dengan menggunakan alat

thermocopple. Cara mengukur temperatur adalah kabel sensor pada alat

thermocopple dimasukkan ke dalam reaktor.

(TSks × Cks) + (TSRG × CRG)

(TSks × Nks) + (TSRG × NRG) + (Nurea)

Page 44: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

24

3.5.4. Pengukuran produksi biogas

Pengukuran mulai ketika biogas telah terbentuk dan dilakukan setiap hari sekali

semenjak pengisian awal. Cara mengukur produksi biogas yaitu galon yang terisi

air dimasukkan kedalam pipa penyangga yang berada didalam bak yang terisi air,

lalu selang balon yang terisi biogas dimasukkan kedalam lubang penyangga galon

tersebut, setelah itu balon ditekan maka air yang ada didalam galon akan turun.

Di dinding galon dibuat skala sehingga terlihat seberapa banyak air yang turun

maka sebanyak itu pula produksi biogas yang dihasilkan. Satuan yang digunakan

yaitu liter. Setelah pengukuran selesai, biogas diuji nyala terlebih dahulu, uji

nyala api dilakukan dengan cara mengeluarkan biogas dari galon melalui dop

yang telah dipasang, pada dop tersebut diberi nyala api, kemudian dilihat apakah

biogas menghasilkan nyala api atau tidak. Pengukuran produksi biogas disajikan

pada Gambar 4.

Balon berisi biogas

Selang

Air

Bak

Galon

Selang

Gambar 4. Pengukuran volume biogas.

Page 45: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

25

3.5.5. Pengukuran produktivitas biogas

Produktivitas biogas diukur sebagai hasil produksi biogas per VSremoval

Pengukuran mengunakan perhitungan sebagai berikut:

Produktivitas Biogas = ………………..………(7)

3.5.6. Kualitas Biogas

Biogas yang dihasilkan diuji kandungan metananya dengan cara melihat warna

api yang dihasilkan ketika melakukan uji nyala.

3.6. Analisis Data

Data hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Grafik

yang digunakan yaitu grafik scatter. Selanjutnya data yang didapat akan dibahas

dan disimpulkan. Adapun data yang dianalisis yaitu kinerja digester ( pH, suhu,

VSremoval ), produksi biogas, dan kualitas biogas.

Produksi Biogas (l)

VS removal (kg)

Page 46: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah

1. Komposisi substrat campuran kotoran sapi dan rumput gajah berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas biogas pada digester semi kontinyu.

2. Perlakuan campuran substrat yang mampu menghasilkan produksi gas

tertinggi setelah mencapai komposisi yang diinginkan adalah P6 dengan

perbandingan TS 50% kotoran sapi 50% rumput gajah dengan produksi biogas

sebesar 7,487 ℓ/hari atau 0,27 ℓ biogas/ℓ substrat/hari.

5.2. Saran

Pada penelitian ini digester sering mengalami kebocoran, yang disebabkan karena

goncangan untuk menghomogenkan loading rate yang baru dimasukkan kedalam

digester. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah membuat rancang bangun

digester yang memiliki sistem pengaduk, untuk meminimalisir kebocoran

digester.

Page 47: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

DAFTAR PUSTAKA

Aksara, K.D. 2007. Energi Terbarukan. Yudistira. Bogor. 15 hlm.

BPPT. 2015. Outlook energi Indonesia 2015. Pusat Teknologi Pengembangan

Sumberdaya Energi. Jakarta. 93 hlm.

Budiyanto, M.A.K. 2011. Tipologi Pendayagunaan Kotoran Sapi Dalam Upaya

Mendukung Pertanian Organik Di Desa Sumbersari Kecamatan

Poncokusumo Kabupaten Malang. GAMMA 7(1) : 42 – 49.

Budiyono, G. Kaerunnisa, I. Rahmawati. 2013. Pengaruh PH dan Rasio COD:N

Terhadap Biogas Dengan Bahan Baku Limbah Industri Alkohol (Vinasse).

Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. Vol 11 No 1 : 1 – 6.

Candra, P. A. 2017. Pengaruh Laju Pembebanan Dan Penambahan Urea

Terhadap Produksi Biogas Dari Campuran Kotoran Sapi Dengan Rumput

Gajah (Pennisetum purpureum) Pada Digester Tipe Semi Kontinyu.

(Skripsi) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Darmanto, A., Sudjito, S. dan Denny, W. 2012. Pengaruh Kondisi Temperatur

Mesophilic (35ºC) Dan Thermophilic (55ºC) Anaerob Digester Kotoran

Kuda Terhadap Produksi Biogas. Jurnal Rekayasa Mesin. 3( 2) : 317-326.

Deublein, D. and Steinhauser, A. 2008. Biogas from Waste and Renewable

Resource. Wiley-VCH Verlag GmbH &Co. KgaA. Weinheim. 443 hlm.

Fachry, H.A., Rasyidi., Rinenda. dan Gustiawan. 2004. Penentuan Nilai

Kalorifik yang Dihasilkan dari Proses Pembentukan Biogas. Jurnal Teknik

Kimia. 2(5) : 7-12.

Haryanto, A. 2017. Energi Terbarukan. Innosain : Yogyakarta.

Haryanto, A.,Cahyani, D., Triyono, S., Murdapa, F., Haryono, D. 2017. Economy

benefit and greenhouse gas emission reduction potential of a family-scale

cowdung anaerobic biogas digester. Int. Journal of Renewable Energy

Development. 6:29-36.

Page 48: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

46

Haryati, T. 2006. Biogas Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi

Alternatif. Wartazoa. 16(3) : 163–165.

Hery, A.F. Septiropa, Z. Riansyah, S. dan Romadhi, F. 2011. Pemanfaatan

Biogas/Landfillgas Sebagai Bahan Bakar Mesin Bensin 1 Silinder 4

Langkah. Jurnal Teknik Industri. 12 (2) : 162-168.

Ihsan, A., S. Bahri, dan Musafira. 2013. Produksi Biogas Menggunakan Cairan

Isi Rumen Sapi dengan Limbah Cair Tempe. Online Jurnal of Natural

Science. 2(2). 27-35

Junaidi,A. 2018. Pengaruh Frekuensi Pengumpanan Terhadap Produksi dan

Kualitas Biogas dari Campuran Kotoran Sapid an Rumput Gajah

(Pennisetum purpureum) Pada Digester Semi Kontinyu (Skripsi). Jurusan

Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar

Lampung.

Kaparaju,P., 2007. Effect of Temperature and Active Biogas Process on Passive

Separation of Digested Manure. Journal Bioresources Technology.

Australian Government Publishing Service. 99(5) :1345-1352

Khaerunisa, G., dan Rahmawati, I. 2013. Pengaruh pH dan Rasio COD:N

Terhadap Produksi Biogas dengan Bahan Baku imbah Industri Alkohol

(Vinasse). Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. 2(3) : 1-7

Marchaim U. 1992. Biogas Processes for Sustainable Development. FAO.

Rome.

Ni’mah, L. 2014. Biogas from Solid Waste ofTofu Production and Cow Manure

Mixture Composition Effect. Chemica. 1(1) : 1 – 9.

Rekha, B.N. and Aniruddha, B.P. 2013. Performance enhancement of batch

anaerobic digestion of napier grass by alkali pre-treatment. International

Journal of ChemTech Research. 5(2) : 558-564

Rukmana, H.R. 2005. Budidaya Rumput Unggul. Kanisius. Yogyakarta.

73 hlm.

Santoso, A.A. 2010. Produksi Biogas Dari Limbah Rumah Tangga Melalui

Peningkatan Suhu dan Penambahan Urea Pada Perombakan Anaerob.

(Skripsi). Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Sawasdee, S. dan Nipon, P. 2014. Feasibility of Biogas Production from Napier

Grass. Energy Procedia. 61 : 1229 – 1233.

Setiawan, AI. 2004. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta

Page 49: PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DARI CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/55834/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKualitas biogas melalui uji nyala menghasilkan warna nyala api biru cerah,

47

Schmid,L.A and R.I.Lipper. 1969. Swine Wastes, Characterization and anaerobic

digestion. In Proceedings Animal Waste Management Cornell University

Conference on Agricultural Waste management. hlm.50-57

Simamora, S.,Salundik, S.W. dan Surajudin. 2006. Membuat Biogas Pengganti

Minyak Dan Gas Dari Kotoran Ternak. Agromedia Pustaka : Jakarta. 53

hlm.

Sunaryo. 2014. Rancang Bangun Reaktor Biogas Untuk Pemanfaatan Limbah

Kotoran Ternak Sapi Di Desa Limbangan Kabupaten Banjarnegara.

Jurnal PPKM UNSIQ. I : 21-30.

United Nations. 1984. Update Guidebook on Biogas Development-Energy

Resources Development Series No(27). United Nation. New York.

Uwar, N.A., I. Wardana. dan D. Widhiyanuriawan. 2012. Karakteristik

Pembakaran CH4 dengan Penambahan CO2 pada Model Helle-Shaw Cell

pada Penyalaan Bawah. Jurnal Rekayasa Mesin. 3(1): 249-257. Wahyono, E. H. dan N. Sudarno. 2012. Biogas : Energi Ramah Lingkungan.

Yapeka. Bogor. 48 hlm.

Wahyuni, S. 2011. Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah. PT. Agromedia

Pustaka. Jakarta. 104 hlm.

Wahyuni, S. 2013. Panduan Praktis Biogas. Penebar Swadaya. Jakarta. 116 hlm.

Wicaksono, N.H. 2016. Pengaruh Laju Pembebanan Terhadap Produktivitas Biogas

Berbahan Baku Kotoran Sapi Pada Digester Semi Kontinyu.(Skripsi).

Jurusan Teknik Pertanian Fakults Pertanian Universitas Lampung. Bandar

Lampung.

Yahya, Y. 2017. Produksi Biogas Dari Campuran Kotoran Ayam, Kotoran Sapid

An Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Dengan Sistem

Batch. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 6(3): 151-160