48
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWET TERHADAP SIFAT FISIK DAGING BROILER Skripsi Oleh SITI HARTIKA SARI JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

  • Upload
    lephuc

  • View
    284

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN DAUNSALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWET TERHADAP

SIFAT FISIK DAGING BROILER

Skripsi

Oleh

SITI HARTIKA SARI

JURUSAN PETERNAKANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

ABSTRAK

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN DAUNSALAM (Syzygium Polyanthum) SEBAGAI PENGAWET TERHADAP

SIFAT FISIK DAGING BROILER

Oleh

Siti Hartika Sari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya waktu perendamandengan menggunakan larutan daun salam (syzygium polyanthum) sebagaipengawet terhadap kualitas fisik daging broiler. Rancangan percobaan yangdigunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4perlakuan dan 5 ulangan. Daging broiler yang digunakan yaitu bagian dadasebanyak 20 buah dan daun salam yang digunakan sebagai larutan adalah daunsalam yang sudah tua (berwarna hijau tua). Perlakuan yang diberikan padapenelitian ini yaitu P0: daging broiler tanpa direndam dengan menggunakanlarutan daun salam, P1: daging broiler direndam menggunakan larutan daunsalam selama 20 menit, P2: daging broiler direndam menggunakan larutan daunsalam selama 40 menit, P3: daging broiler direndam menggunakan larutan daunsalam selama 60 menit. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisi denganmenggunakan analisis of varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwalamanya waktu perendaman dengan menggunakan larutan daun salam (syzygiumpolyanthum) tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas fisik (pH, Daya Ikat Air,Susut Masak) daging broiler.

Kata kunci: lama perendaman, daun salam (syzygium polyanthum), sifat fisikdaging broiler, pengawet.

Page 3: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

ABSTRACT

EFFECTS OF LONG IMMERSION WITH SALAM LEAF SOLUTION(Syzygium polyanthum) AS THE PRESERVE ON THE PHYSICAL

PROPERTIES OF BROILER MEATS

oleh

Siti Hartika Sari

This study aims to determine the effect of immersion time using salam leafsolution (Syzygium polyanthum) as a preservative of the physical quality ofbroiler meat. The experimental design used was Completely Randomized Design(RAL) with 4 treatments and 5 replications. Broiler meat used is the chest asmuch as 20 pieces and salam leaves are used as an salam solution is old salamleaves (dark green color). Treatment given in this research is P0: broiler meatwithout immersion using salam leaf solution, P1: broiler meat immersion withleaf solution for 20 minutes, P2: broiler meat immersion with salam leaf solutionfor 40 minutes, P3: broiler meat immersion using a salam leaf solution for 60minutes. The data obtained in this study was analyzed by using variance analysis(ANOVA). The results showed that the time of immersion by using the leaf ofsalam (syzygium polyanthum) did not significantly affect the physical quality (pH,Water Holding Capacity, Cooking loss) broiler meat.

Key words: long immersion, salam leaf (syzygium polyanthum), physicalproperties of broiler meat, preservative.

Page 4: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN DAUNSALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWET TERHADAP

SIFAT FISIK DAGING BROILER

Oleh

SITI HARTIKA SARI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSarjana Peternakan

Pada

Jurusan PeternakanFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)
Page 6: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)
Page 7: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sekampung 17 Januari 1995. Penulis merupakan anak

terakhir dari dua bersaudara, putri pasangan Bapak Idi Surahyo dan Ibu Suhartati.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Girikelopomulyo

pada 2007; Sekolah Menengah Pertama di SMPN 3 Metro pada 2010; Sekolah

Menengah Atas di SMA Kartikatama Metro pada 2013. Penulis diterima di

Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa

Peternakan (HIMAPET), Fakultas Pertanian, Universitas Lampung periode 2014 -

- 2015. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tri Karya

Mulya, Tanjung Raya, Mesuji pada Januari--Februari 2016 dan penulis juga

melaksanakan Praktik Umum di Mulawarman Farm Gading Rejo, Pringsewu

pada Juli--Agustus 2016.

Page 8: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu.Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagikamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”

(Al-Baqarah: 216)

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja iamenyelesaikannya dengan baik”.

( HR. Thabrani )

“Barang siapa keluar untuk mencari Ilmu maka dia beradadi jalan Allah “.( HR. Tirmidzi)

“Barang siapa yang keluar dalam menuntut ilmu maka ia adalah sepertiberperang di jalan Allah hingga pulang”

(HR.Tirmidzi)

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”(QS. Al-Insyirah 94:6)

“Bersyukurlah, karena itu dapat meringankan beban di pundakmu”(Siti Hartika Sari)

Page 9: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji syukur atas nikmat dan rizki yangAllah SWT berikan kepada hamba. Sembah sujud syukur

kuberikan atas segala yang telah diberikanNya. Sholawat sertasalam teruntuk Baginda Rosulullah SAW dan sahabatNya di

jannah.

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada orangtuatercinta atas segala kasih sayang yang tulus, segala doa yangtelah diberikan, dan menjadi sumber semangat dan kekuatan

dalam setiap perjalananku.

Teruntuk keluarga besar, sahabat, dan teman teman yangselalu memberikan semangat, dukungan, dan motivasinya

Teruntuk pembimbing akademik dan pembimbing penelitianyang dengan sabar memberikan masukan, motivasi, dan

dukungannya.

Serta lembaga yang turut membentukpribadiku,mendewasakanku dalam berpikir dan bertindak

yaitu almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 10: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

SANWACANA

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Lama Perendaman dengan Larutan Daun Salam (Syzygium

Polyanthum) Sebagai Pengawet Terhadap Sifat Fisik Daging Broiler”. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dian Septinova, S. Pt., M.T.A. selaku -- Dosen pembimbing utama yang

senantiasa memberikan waktu, dukungan, motivasi, dan pemahaman;

2. Bapak drh. Purnama Edy Santosa, M.Si. selaku -- Dosen pembimbing

anggota yang senantiasa memberikan waktu, dukungan, dan pemahaman;

3. Ibu Ir. Khaira Nova, M.P. selaku -- Dosen penguji yang selalu memberikan

kritik dan masukan yang membangun untuk menyempurnakan tulisan ini;

4. Bapak Siswanto, S. Pt., M. Si. selaku -- Dosen Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan waktu, dukungan, dan bimbingan;

5. Bapak Dr. Kusuma Adhianto, S.Pt., M.S. selaku -- Sekretaris Jurusan

Peternakan yang telah memberikan dukungan;

6. Ibu Sri Suharyati, S.Pt., M.P. selaku -- Ketua Jurusan Peternakan;

7. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku -- Dekan Fakultas Pertanian;

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Peternakan, yang telah memberikan

pembelajaran dan pemahaman yang berharga;

Page 11: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

9. Mami, Bapak, Babe dan Ibu ku, atas kasih sayang, doa, semangat, dan

motivasi kebersamaan dan kebahagiaan yang diberikan selama ini;

10. Kakak – kakak ku atas kasih sayang, doa, semangat, dan motivasi yang selalu

diberikan;

11. Sahabat-sahabat ku: Odit, Armi, Semi, Silfia, Mayora, Tri, Shinta, Aje, Lara,

Jeje, Farah, Tiara, Arum, Widya, Pipit, Irma, Lubis, Erlina, St, Elli, Dea, Elsa

dan Hani yang tiada henti memberikan nasihat-nasihat dan kawan bertukar

pikiran yang luar biasa, terimakasih atas kebersamaan dan kekeluargaan kita

selama ini semoga kita dapat menggapai semua impian dan cita-cita kita serta

dipertemukan kembali dalam keadaan sehat dan sukses. Aamiin;

12. Teman seperjuangan sekaligus keluarga besar ku Peternakan Angkatan 2013,

terimakasih atas pertemanan dan dukungan kita selama perkuliahan sampai

sekarang, semoga sukses selalu bersama kita, Aamiin;

13. Keluarga cemara (Okti, Lara, Made, Yunda Raina, Bang Adit), kakanda dan

Ayunda Angkatan 2011 dan 2012, serta adik-adik ku Angkatan 2014 dan

2015 Jurusan Peternakan yang telah memberikan semangat, saran, dan

motivasi;

14. Seluruh pihak yang ikut terlibat selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga amal baik diterima Allah dan skripsi yang sederhana ini

dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Bandar Lampung, Oktober 2017

Siti Hartika Sari

Page 12: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang dan Masalah .......................................................... 1

B. Tujuan Penelitian............................................................................ 4

C. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4

D. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 4

E. Hipotesis ......................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8

A. Daging Broiler .............................................................................. 8

B. Daun Salam ................................................................................... 10

C. Kualitas Daging............................................................................. 12

1. Nilai pH daging ....................................................................... 12

2. Daya ikat air (DIA) ................................................................. 16

3. Susut masak............................................................................. 18

III. METODE PENELITIAN ............................................................... 23

A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 23

B. Alat dan Bahan.............................................................................. 23

Page 13: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

ii

C. Rancangan Penelitian .................................................................... 24

D. Analisis Data ................................................................................. 24

E. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 25

1. Pembuatan larutan daun salam................................................ 25

2. Persiapan daging broiler ......................................................... 25

3. Persiapan perlakuan daging broiler ........................................ 26

4. Pengamatan ............................................................................. 26

a. Nilai pH............................................................................. 26

b. Daya ikat air (DIA) ........................................................... 27

c. Susut masak....................................................................... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 28

A. Nilai pH Daging Broiler .............................................................. 28

B. Daya Ikat Air (DIA) Daging Broiler............................................ 32

C. Susut Masak Daging Broiler ........................................................ 35

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 39

A. Simpulan ...................................................................................... 39

B. Saran............................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 40

LAMPIRAN............................................................................................. 45

Page 14: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pengaruh pH daging terhadap DIA...................................................... 17

2. Tata letak percobaan ............................................................................ 24

3. Skema pembuatan larutan daun salam ................................................. 25

4. Dada broiler yang digunakan saat penelitian....................................... 49

5. Proses perendaman daging broiler dalam larutan daun salam............. 49

6. Penyimpanan daging broiler pada suhu ruang..................................... 49

7. Pengukuran pH daging broiler............................................................. 50

8. Pengukuran daya ikat air daging broiler .............................................. 50

9. Pengukuran susut masak daging broiler .............................................. 50

Page 15: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan gizi daging broiler ............................................................ 8

2. Rata-rata pH daging broiler dengan lama perendaman menggunakanlarutan daun salam................................................................................ 28

3. Rata-rata nilai daya ikat air daging broiler dengan lama perendamanmenggunakan larutan daun salam ........................................................ 32

4. Rata-rata nilai susut masak daging broiler dengan lama perendamanmenggunakan larutan daun salam ........................................................ 36

5. Analisis ragam pengaruh perlakuan terhadap pH daging broiler ........ 46

6. Bobot sampel daya ikat air ................................................................... 46

7. Analisis ragam pengaruh perlakuan terhadap daya ikat air dagingbroiler................................................................................................... 46

8. Bobot sampel susut masak ................................................................... 47

9. Analisis ragam pengaruh perlakuan terhadap susut masak dagingbroiler ................................................................................................... 47

10. Transformasi Arcsin data pH daging broiler ..................................... 48

11. Analisis ragam data pH daging broiler setelah ditransformasi .......... 48

12. Transformasi Arcsin data susut masak daging broiler....................... 48

13. Analisis ragam data susut masak daging broiler setelahditransformasi .................................................................................... 48

Page 16: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan hasil ternak yang disukai oleh

masyarakat. Hal tersebut dikarenakan kandungan nutrisi daging ayam yang tinggi

dan harganya yang murah dibandingkan dengan jenis daging lainnya. Kandungan

nutrisi yang ada di dalam daging ayam meliputi karbohidrat, protein, lemak,

mineral, dan zat lainnya yang berguna bagi tubuh. Komposisi kimia daging ayam

terdiri dari protein 18,6%, lemak 15,06%, air 65,95%, dan abu 0,79% (Stadelman

et al., 1988).

Kandungan nutrisi yang lengkap pada daging ayam mengakibatkan daging sangat

disukai oleh bakteri. Daging ayam segar berkadar air cukup tinggi, sehingga pada

suhu ruang kondisi ini menyebabkan daging segar menjadi media yang baik bagi

pertumbuhan bakteri patogen atau bakteri pembusuk. Bakteri pembusuk

umumnya termasuk bakteri mesofil yaitu bakteri yang dapat tumbuh optimal pada

suhu kamar atau suhu ruangan.

Pertumbuhan bakteri dalam daging segar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain suhu, waktu, tersedianya oksigen, dan kadar air daging. Pada suhu

kamar, bakteri akan sangat cepat berkembang. Pertumbuhan mikroorganisme ini

dapat mengakibatkan perubahan fisik maupun kimiawi yang tidak diinginkan,

Page 17: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

2

sehingga daging tersebut rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi. Daging broiler

akan mengalami pembusukan lima jam setelah pemotongan tanpa pengawetan

(Pura et al., 2015).

Upaya yang dilakukan untuk menambah lama simpan daging broiler yaitu proses

pengawetan. Prinsip pengawetan yaitu usaha yang dilakukan agar bakteri

pembusuk yang berada di dalam daging tidak tumbuh dengan cepat yang akan

menyebabkan daging akan cepat membusuk. Semakin banyak bakteri pembusuk

yang tumbuh maka daging akan semakin mudah rusak. Oleh sebab itu, dengan

adanya upaya pengawetan diharapkan dapat membunuh ataupun menghambat

pertumbuhan bakteri pembusuk yang ada pada daging.

Pengawetan daging dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu secara fisik,

biologi, dan kimia. Pengawetan secara fisik yaitu dengan cara pelayuan,

pemanasan, dan pendinginan. Pengawetan biologis melibatkan proses fermentasi

dengan menggunakan mikroba. Sedangkan pengawetan secara kimia yaitu

dengan penambahan bahan kimia (sintetis) dan aktif alamiah. Penggunaan bahan

aktif alamiah sebagai bahan pengawet bertujuan untuk menghindari penggunaan

bahan pengawet kimia yang berbahaya seperti formalin dan klorin yang

berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Selain itu, penggunaan pengawet alamiah

bertujuan untuk mendapatkan produk aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Bahan kimia aktif alamiah misalnya terdapat pada rempah-rempah. Rempah-

rempah yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet adalah daun salam.

Menurut Kusumaningrum et al. (2013), daun salam merupakan salah satu jenis

tanaman yang diketahui dapat digunakan sebagai antibakteri karena mampu

Page 18: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

3

menghambat aktivitas mikroba. Senyawa yang terkandung di dalam daun salam

yaitu minyak atsiri (sitral dan eugenol), tanin, flavonoid, dan triterpenoid.

Senyawa bioaktif dalam daun salam dapat bersifat bakterisidal, bakteriostatik,

fungisidal, dan germinal/menghambat germinal spora bakteri (Suharti et al.,

2008).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Pura et al. (2015), kandungan

senyawa aktif dalam larutan daun salam dengan lama perendaman selama 20

menit dapat mengurangi total bakteri pada daging broiler. Berkurangnya bakteri

pada daging mengakibatkan daging tidak mudah rusak dan kualitasnya tetap baik.

Lamanya waktu perendaman dengan menggunakan bahan pengawet dapat

berpengaruh terhadap kualitas daging. Hal tersebut dikarenakan daging memiliki

cukup waktu untuk menyerap kandungan yang terdapat pada bahan pengawet

sehingga zat aktif dalam bahan dapat bekerja secara efektif. Lama perendaman

dengan menggunakan larutan daun salam selama 10 menit yang dilakukan oleh

Agustina et al. (2012) menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap nilai pH

dan daya ikat air pada daging ayam. Penelitian yang juga dilakukan oleh Rohman

et al. (2015), bahwa lama perendaman dengan menggunakan ekstrak nanas selama

30--60 menit menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap pH dan susut masak

daging dada ayam petelur afkir.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

pengaruh lama perendaman dengan menggunakan larutan daun salam terhadap

kualitas fisik daging broiler yang meliputi pH, daya ikat air, dan susut masak.

Page 19: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

4

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dengan menggunakan larutan

daun salam terhadap sifat fisik (pH, daya ikat air, dan susut masak) daging

broiler;

2. untuk mengetahui lama perendaman yang terbaik guna pengawetan daging

broiler.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan informasi tentang

manfaat pemberian larutan daun salam dan lama perendaman terhadap kualitas

fisik daging broiler (pH, daya ikat air, dan susut masak) serta dapat diterapkan di

masyarakat.

D. Kerangka Pemikiran

Daging ayam merupakan sumber pangan yang sangat disukai oleh masyarakat.

Hal tersebut karena daging ayam memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan

harganya lebih murah bila dibandingkan dengan daging sapi dan kambing.

Besarnya nilai nutrisi yang terkandung di dalam daging mengakibatkan daging

sangat disukai oleh mikroorganisme, tidak terkecuali mikroorganisme yang

menyebabkan kebusukan pada daging. Mikroorganisme akan tumbuh sangat

cepat pada suhu ruang, pertumbuhan mikroorganisme ini dapat mengakibatkan

perubahan fisik maupun kimiawi yang tidak diinginkan, sehingga daging tersebut

rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Page 20: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

5

Daun salam mengandung tannin, flavanoid,saponin, triterpenoids, polifenol,

alkaloid, dan minyak atsiri (Utami, 2008). Senyawa bioaktif dalam daun salam

dapat bersifat bakterisidal, bakteriostatik, fungisidal, dan germinal/ menghambat

germinal spora bakteri (Suharti et al., 2008). Menurut Murtini (2006), kandungan

kimia dari daun salam adalah minyak atsiri 0.05% (sitral dan eugenol), tanin, dan

flavonoid.

Senyawa aktif yang terdapat di dalam larutan daun salam dapat masuk ke dalam

daging melalui proses perendaman. Lama perendaman yang dilakukan dapat

berpengaruh terhadap kualitas fisik daging. Pada penelitian yang telah dilakukan,

oleh Agustina et al. (2012), perendaman dengan menggunakan larutan daun salam

selama 10 menit dapat meningkatkan daya ikat air (DIA). Begitu pula penelitian

yang dilakukan oleh Rohman et al. (2015), lama perendaman selama 30--60 menit

dengan mengunakan ekstrak nanas menunjukkan hasil yang berbeda nyata

terhadap pH dan susut masak pada daging dada ayam petelur afkir. Lamanya

waktu perendaman menyebabkan banyaknya waktu yang dimiliki daging untuk

menyerap kandungan zat pada daun salam sehingga dapat memengaruhi kualitas

fisik daging broiler.

Masuknya antibakteri daun salam ke dalam daging akan menyebabkan degradasi

protein akan menurun. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan tanin pada

daun salam. Tanin merupakan zat antimikroba yang memiliki kemampuan untuk

berikatan dengan protein dan menurunkan degradasi protein. Terhambatnya

degradasi protein daging akibat adanya zat antinutrisi dalam daun salam dapat

mengakibatkan proses glikolisis anaerob menjadi terhambat karena menurunnya

Page 21: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

6

aktivitas enzim ATP-ase. Oleh karena itu asam laktat yang terbentuk menjadi

sedikit dan pH daging masih tinggi

Kualitas fisik daging erat hubungannya dengan kemampuan daging dalam

mengikat air atau yang sering disebut daya ikat air (DIA). DIA pada daging dapat

dipengaruhi oleh nilai pH daging. Pada pH yang tinggi struktur protein longgar

dan hal ini menyebabkan struktur serat dagingnya juga longgar, sehingga daging

mampu mengikat air daging lebih banyak (Warris, 2000). Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Agustina et al. (2012), daging ayam yang direndam dengan

menggunakan larutan daun salam dapat meningkatkan DIA.

Nilai daya ikat air (DIA) pada daging dapat menentukan susut masak pada daging.

Menurut Jamhari (2000), DIA yang rendah akan mengakibatkan nilai susut masak

yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan kemampuan daging untuk mengikat air

rendah sehingga air dalam daging akan terlepas. Pengawetan dengan

menggunakan larutan daun salam diduga dapat mengakibatkan susut masak

daging yang rendah, hal tersebut karena DIA daging yang tinggi. Daging dengan

susut masak yang rendah memiliki kualitas yang relatif lebih baik daripada daging

dengan susut masak yang lebih besar, karena kehilangan nutrisi selama

pemanasan akan lebih sedikit (Soeparno, 2005).

Berdasarkan beberapa hal yang telah diuraikan, semakin lama perendaman dengan

larutan daun salam maka larutan daun salam mampu mempertahankan pH daging

agar tidak turun dengan cepat dan membunuh bakteri yang merugikan pada

daging broiler. Nilai pH yang masih tinggi dan tidak adanya mikroba dalam

Page 22: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

7

daging akan mengakibatkan daging menjadi lebih awet dan kualitas daging tetap

baik.

E. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah

1. lama perendaman dengan larutan daun salam berpengaruh nyata terhadap

kualitas fisik daging broiler (pH, daya ikat air, dan susut masak);

2. terdapat lama perendaman dengan larutan daun salam terbaik yang dapat

digunakan sebagai pengawet alami daging broiler.

Page 23: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Daging Broiler

Daging broiler merupakan daging yang cukup ekonomis dengan kandungan gizi

yang tinggi, rendah kalori dan serta mengandung asam lemak jenuh, asam lemak

tidak jenuh, dan asam amino esensial (Mountney, 1983). Daging broiler juga

merupakan sumber protein hewani yang baik dan mempunyai kelebihan-kelebihan

antara lain: mengandung asam amino lebih komplit daripada daging sapi,

termasuk daging putih dan disukai oleh banyak konsumen, harganya relatif murah

dibandingkan dengan sapi sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat, dan lebih

sedikit mengandung kolesterol (Palupi, 1986).

Komposisi kimia daging broiler terdiri dari protein 18,6%, lemak 15,06%, air

65,95% dan abu 0,79% (Stadelman et al., 1988). Menurut SNI 01- 4258 - 2010,

kandungan gizi yang terdapat dalam 100 g daging broiler dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan gizi daging broiler

Komponen nutrisi Per 100 g dagingAir 74%Protein 22%Kalsium (Ca) 13 mgFosfor (P) 190 mgZat besi (Fe) 1,5 mgVitamin A, C, dan E <1%

Page 24: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

9

Kandungan protein dalam daging broiler terdiri dari protein myofibril 50-55%,

sarkoplasma 30--35% dan fraksi stroma 3--6% (Sams, 2001). Daging broiler

mempunyai komposisi protein yang sangat baik karena mengandung semua asam

amino esensial serta mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Karbohidrat dalam

daging ayam terdapat dalam bentuk glikogen dan asam laktat. Kadar glikogen

kurang dari 1% sedangkan asam laktat merupakan hasil utama dari proses

glikolosis glikogen pada fase postmortem dan ketika ayam disembelih (Forrest et

al., 1975).

Mineral pada daging ayam terdiri dari makromineral dan mikromineral.

Makromineral terdiri dari Ca, P, Mg, Na, dan K, sedangkan yang termasuk

mikromineral adalah Fe, Cu, dan Zn (Ensminger, 1992). Vitamin yang terkandung

pada daging ayam adalah niasin, thiamin, riboflavin, dan asam askorbat

(Mountney, 1983).

Daging broiler sangat memenuhi persyaratan dalam perkembangan

mikroorganisme, termasuk mikroorganisme perusak atau pembusuk. Hal ini

dikarenakan daging broiler mempunyai kadar air yang tinggi 68--75%, kaya akan

zat yang mengandung nitrogen dengan kompleksitas yang berbeda, mengandung

sejumlah karbohidrat yang dapat difermentasi, kaya akan mineral dan

kelengkapan faktor untuk pertumbuhan mikroorganisme, mempunyai pH yang

menguntungkan bagi sejumlah mikroorganisme sekitar 5,3--6,5 (Soeparno, 2005).

Kadar air yang tinggi dalam daging merupakan salah satu faktor yang mendukung

perkembangan mikroorganisme dan faktor yang besar pengaruhnya terhadap daya

awet suatu bahan makanan (Ketaren, 1989). Daging dengan kadar air yang tinggi

Page 25: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

10

akan mudah mengalami kerusakan karena kadar air yang tinggi akan

meningkatkan aktivitas mikroba dalam menguraikan protein dalam melepaskan

air (Winarno, 1997), sehingga daging yang berkualitas tinggi, kadar airnya harus

dalam batas normal (Hidajati, 2005).

B. Daun Salam

Salam merupakan tanaman yang telah lama dikenal masyarakat

Indonesia sebagai bumbu dapur karena memiliki aroma dan citarasa yang khas,

memiliki nilai harga yang murah dan mudah untuk mendapatkannya.

Salam merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang mudah tumbuh pada daerah

tropis. Bagian salam yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu daunnya.

Berikut ini merupakan klasifikasi dari tanaman salam:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium polyanthum (Wight) Walp.

(Nety, 2006)

Daun salam merupakan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai antibakteri

karena mampu menghambat aktivitas mikroba. Senyawa yang terkandung di

dalam daun salam yaitu minyak atsiri (sitral dan eugenol), tanin, flavonoid, dan

Page 26: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

11

triterpenoid. Senyawa bioaktif dalam daun salam dapat bersifat bakterisidal,

bakteriostatik, fungisidal, dan germinal/menghambat germinal spora bakteri

(Suharti et al., 2008).

Kandungan minyak astiri yang terdapat di dalam daun salam yaitu sebesar 0,2%

(Harismah dan Chusniatun, 2016). Minyak atsiri merupakan senyawa fenol

berperan pada mekanisme pertahanan mikroorganisme. Pada konsentrasi rendah,

fenol bekerja dengan merusak membran sel sehingga menyebabkan kebocoran sel.

Pada konsentrasi tinggi, fenol dapat berkoagulasi dengan protein seluler dan

menyebabkan membran sel menjadi tipis (Buchbaufr, 2003).

Kandungan tanin 7,82% yang diekstrak dengan air selama 17 menit mampu

menghambat bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Sukardi et al.,

2007). Kandungan tanin mampu menghambat pertumbuhan bakteri karena tanin

merupakan growth inhibitor sehingga banyak mikroorganisme yang dapat

dihambat pertumbuhannya oleh tanin (Hendradjatin, 2009).

Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan.

Perendaman daging ayam dalam infusa daun salam mengalami laju oksidasi yang

lebih lambat Agustina et al. (2012). Senyawa flavonoid mampu menghambat

antioksidan melalui mekanisme penangkapan radikal bebas dengan cara

menyumbangkan satu elektron kepada elektron yang tidak berpasangan dalam

radikal bebas sehingga banyaknya radikal bebas menjadi berkurang. Gugus

fungsi pada senyawa flavonoid dapat berperan sebagai penangkap radikal bebas

hidroksi (OH) sehingga tidak mengoksidasi lemak (Salamah et al., 2008).

Komponen fenolik yang terdapat dalam daun salam juga memiliki kemampuan

Page 27: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

12

mereduksi dan berperan penting dalam menyerap dan menetralkan radikal bebas,

serta dekomposisi peroksida (Javanmardi et al., 2003). Kandungan senyawa

antioksidan pada daun salam selain dapat memperlambat laju kerusakan oksidatif

juga mempertahankan sifat-sifat fisik yang dapat digunakan sebagai indikator

kualitas daging (Soeparno, 2005).

C. Kualitas Daging

Sifat-sifat daging segar menjadi pertimbangan bagi konsumen pada saat membeli

daging. Pengolahan lebih lanjut daging segar bisa dikaitkan dengan sifat-sifat

daging tersebut pada saat masih segar. Sifat fisik daging dapat dijadikan suatu

indikator dalam memilih daging karena dapat memengaruhi kualitas daging

olahan (Septinova et al., 2016).

1. Nilai pH daging

Nilai pH merupakan salah satu kriteria dari dalam sifat fisik daging. Daging

setelah pemotongan akan mengalami penurunan nilai pH. Setelah ternak mati

terjadi proses biokimiawi yang sangat kompleks di dalam jaringan otot dan

jaringan lainnya sebagai akibat tidak adanya aliran darah ke jaringan tersebut,

karena terhentinya pompa jantung. Salah satu proses yang terjadi dan merupakan

proses dominan dalam jaringan otot setelah kematian adalah proses glikolisis

anaerob atau glikolisis postmortem. Dalam glikolisis anaerob ini, selain

dihasilkan energy (ATP) maka dihasilkan juga asam laktat. Asam laktat tersebut

akan terakumulasi di dalam jaringan dan mengakibatkan penurunan nilai pH

jaringan otot (Septinova et al., 2016).

Page 28: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

13

Nilai pH otot saat ternak hidup sekitar 7,0--7,2 (pH netral). Setelah ternak

disembelih (mati), nilai pH dalam otot (pH daging) akan menurun akibat adanya

akumulasi asam laktat. Penurunan nilai otot ternak dan ditangani dengan baik

sebelum pemotongan akan berjalan secara bertahap dari 7,0 sampai 5,6--5,7 dalam

waktu 6--8 jam postmortem dan akan mencapai nilai pH akhir sekitar 5,5--5,6

(Septinova et al., 2016). Hasil penelitian Duna et al. (1993) bahwa rata-rata pH

awal otot dada broiler 7,09 kemudian menurun menjadi 5,94 yaitu pada enam jam

postmortem (Lesiak et al., 1997).

Nilai pH akhir otot menjadi asam akan terjadi setelah rigor mortis terbentuk

secara sempurna. Tapi kebanyakan yang terjadi adalah rigor mortis sudah

terbentuk tetapi pH otot masih diatas pH akhir yang normal (pH>5.5--5.8). pH

akhir otot yang tinggi pada saat rigor mortis terbentuk memberikan sifat

fungsional yang baik pada otot yang dibutuhkan dalam pengolahan daging (bakso,

sosis, nugget). Demikian pula pada saat prarigor, dimana otot masih berkontraksi

sangat baik digunakan dalam pengolahan. Nilai pH rendah (asam) akan

mengakibatkan daya ikat air (water holding capacity) akan menurun, sebaliknya

ketika pH akhir tinggi akan memberikan daya ikat air yang tinggi (Abustam et al.,

2005).

Nilai pH pada otot ayam pada saat pemotongan sekitar 7,0 dan menurun selama

glikolisis anaerob (glikolisis postmortem) menjadi 5,5--5,9. Kisaran nilaipH

daging ayam setelah rigor mortis adalah 5,5--6,4. Nilai pH akhir daging ayam

dicapai sekitar 3 jam setelah pemotongan dan nilai pH akhir yang baik pada

Page 29: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

14

daging ayam antara 5,5--5,9 (Septinova et al., 2016). Nilai pH ultimat daging

broiler berkisar antara 5,7--5,9 (Van Laack et al., 2000).

Nilai pH daging setelah pemotongan ditentukan dengan banyak sedikitnya jumlah

ATP. Jumlah ATP yang ada akan memengaruhi cepat atau lambatnya proses

rigor mortis. Pada ternak yang mengalami kecapaian/kelelahan atau stress dan

kurang istirahat menjelang disembelih akan menghasilkan persediaan ATP yang

kurang sehingga proses rigor mortis akan berlangsung cepat. Demikian pula

temperatur yang tinggi pada saat ternak disembelih akan mempercepat habisnya

ATP akibat perombakan oleh enzim ATPase sehingga rigor mortis akan

berlangsung cepat. Waktu yang cepat untuk terbentuknya rigor mortis

mengakibatkan pH daging masih tinggi pada saat terbentuknya rigor mortis

(Septinova et al., 2016).

Sesaat setelah ternak mati maka sisa-sisa glikogen dan khususnya ATP yang

terbentuk menjelang ternak mati akan tetap digunakan untuk kontraksi otot

sampai ATP habis sama sekali dan pada saat itu akan terbentuk rigor mortis

ditandai dengan kekakuan otot (tidak ekstensibel lagi). Produksi ATP dari

glikogen melalui tiga jalur:

1. Glikolisis; perombakan glikogen menjadi asam laktat (produk akhir) atau

melalui pembentukan terlebih dahulu asam piruvat (dalam keadaan aerob)

kemudian menjadi asam laktat (anaerob). Pada kondisi ini akan terbentuk 3

mol ATP

2. Siklus asam trikarboksilat (siklus krebs); sebagian asam piruvat hasil

perombakan glikogen bersama produk degradasi protein dan lemak akan

Page 30: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

15

masuk kedalam siklus asam trikarboksilat yang menghasilkan CO2 dan atom H.

Atom H kemudian masuk ke rantai transport elektron dalam mitokondria untuk

menghasilkan H2O serta 30 mol ATP.

3. Hasil glikolisis berupa atom H secara aerob via rantai transport elektron dalam

mitokondria bersama dengan O2 dari suplai darah akan menghasilkan H2O dan

4 mol ATP (Abustam et al., 2005).

Setelah mencapai pH ultimat, pH daging akan mengalami peningkatan.

Peningkatan pH daging dapat dikarenakan mulai terjadinya perusakan protein oleh

mikroorganisme (Lawrie, 2003). Perombakan protein oleh mikroorganisme

menghasilkan senyawa yang bersifat basa kuat seperti indol, skeatol, senyawa-

senyawa amin dan kadavarin (Tikasari, 2008).

Menurut Handayani et al. (2015), lama perendaman berpengaruh terhadap nilai

pH dendeng yang dimarinasi dengan asap cair dikarenakan sel daging

mendapatkan cukup waktu untuk masuknya asap cair dalam bahan. Daging entok

yang direndam selama 20--80 menit dapat meningkatkan daya ikat air dan

menurunkan pH daging entok (Jengel et al., 2016). Selain itu, lama perendaman

juga berpengaruh sangat nyata terhadap pH dan berpengaruh nyata terhadap susut

masak daging dada ayam petelur afkir (Rohman et al., 2015).

Perendaman daging dengan menggunakan daun salam selama 10 menit memiliki

pH 5,3--5,6 (Agustina et al., 2012). Penelitian lain menunjukkan bahwa

perendaman daging broiler dalam larutan daun salam selama 20 menit dengan

memiliki pH 5,7 (Pura et al., 2015). Nilai pH tersebut hampir sama dengan nilai

pH daging ayam saat rigormortis yaitu antara 5,00--5,60 (Mutiasari et al., 2015).

Page 31: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

16

D. Daya Ikat Air (DIA)

Daya ikat air (DIA) didefinisikan sebagai kemampuan dari daging untuk mengikat

atau menahan air selama mendapat tekanan dari luar, seperti pemotongan,

pemanasan, penggilingan atau pengepresan. DIA jaringan otot mempunyai efek

langsung pada pengkerutan dari daging selama penyimpanan. Daging dengan

DIA yang rendah akan menyebabkan banyaknya cairan yang hilang, sehingga

selama pemasakan akan terjadi kehilangan berat yang besar. DIA merupakan

faktor mutu yang penting karena berpengaruh langsung terhadap keadaan fisik

daging seperti keempukan, warna, tekstur, juiceness, serta pengerutan daging

(Forrest et al., 1975).

Bouton et al. (1971) dan Wismer-Pedersen(1971) menyatakan bahwa DIA

dipengaruhi oleh pH. DIA menurun dari pH tinggi sekitar 7--10 sampai pada pH

titik isoelektrik protein-protein daging antara 5,0--5,1. Pada pH isoelektrik ini

protein daging tidak bermuatan (jumlah muatan positif sama dengan jumlah

muatan negatif) dan solubilitasnya minimal. Pada pH yang lebih tinggi dari pH

isoelektrik protein daging, sejumlah muatan positif dibebaskan dan terdapat

surplus muatan negatif yang mengakibatkan penolakan dari miofilamen dan

member lebih banyak ruang untuk molekul air. Demikian pula dengan pH lebih

rendah dari pH isoelektrik protein-protein daging, terdapat ekses muatan positif

yang mengakibatkan penolakan miofilamen dan memberi lebih banyak ruang

untuk molekul-molekul air. Menurut Soeparno (2005), pada pH lebih tinggi atau

lebih rendah dari pH isoelektrik protein-protein daging, DIA meningkat.

Pengaruh pH daging terhadap DIA dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 32: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

17

Gambar 1. Pengaruh pH daging terhadap DIA

Menurut Kompudu (2008), senyawa fenol mampu mengikat gugus aldehid, keton

asam, dan ester yang dapat mempengaruhi kemampuan mengikat air pada daging,

dalam hal ini fenol terdisosiasi sehingga menghasilkan H+ dan anion. Hamm,

(1986) menyatakan perluasan jaringan protein atau pengembangan protein

miofibril (khususnya miosin) akibat pelemahan ikatan-ikatan hidrogen ataupun

ikatan hidrofobik menyebabkan lebih banyak yang termobilisasi antara miofibril

sehingga terjadi peningkatan daya ikat air.

Daya ikat air akan meningkat dengan ditambahkannya bahan pengawet dalam

daging. Zat aktif yang terdapat pada daun salam dapat meningkatkan daya ikat air

pada daging ayam (Agustina et al., 2012). Daging yang diawetkan dengan tepung

bunga kecombrang yang mengandung senyawa bioaktif salah satunya fenolik

yang bersifat sebagai antioksidan dapat meningkatkan daya ikat air daging

(Prabowo, 2016). Selain itu, daging entok yang direndam selama 20--80 menit

dapat meningkatkan daya ikat air daging entok (Jengel et al., 2016).

Nilai pH yang rendah dapat menyebabkan penurunan keadaan lemak daging.

Hidrolisa asam terhadap lemak pernah diteliti oleh Supirman dan Zaelani (2013)

Page 33: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

18

yakni perendaman dengan penambahan asam organik ekstrak jeruk nipis terhadap

kandungan lemak teh alga cokelat, hasil penelitian menyatakan bahwa pH

perendaman yang semakin asam menurunkan kandungan lemak teh alga cokelat.

Edwars (1981) menyatakan bahwa kadar lemak mempunyai kolerasi negatif

dengan kadar protein. Penurunan lemak daging menyebabkan kenaikan jumlah

protein daging (Purnamasari et al., 2013).

Penurunan pH yang cepat, misalnya karena pemecahan ATP yang cepat, akan

meningkatkan kontraksi aktomiosin dan menurunkan DIA protein (Bendall,

1960). Temperatur tinggi juga mempercepat penurunan pH otot postmortem,

meningkatkan penurunan DIA karena meningkatnya denaturasi protein otot dan

meningkatnya perpindahan air ke ruang ekstraseluler (Penny, 1997). Pemasakan

dan pemanasan juga berpengaruh terhadap DIA. Pada temperatur tinggi, protein

akan mengalami denaturasi (Soeparno, 2005).

E. Susut Masak

Susut masak adalah berat yang hilang selama pemasakan, makin tinggi temperatur

pemasakan dan atau makin lama waktu pemasakan, makin besar pula kadar cairan

daging yang hilang sampai mencapai tingkat yang konstan. Susut masak

merupakan indikator nilai nutrien daging yang berhubungan dengan kadar jus

daging, yaitu banyaknya air yang terikat di dalam dan di antara serabut otot

(Soeparno, 2005). Susut masak dipengaruhi oleh pH, panjang sarkomer serabut

otot, panjang potongan serabut otot, status kontraksi myofibril, ukuran dan berat

sampel daging dan penampang lintang daging (Bouton et al., 1971).

Page 34: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

19

Pada temperatur pemasakan 80°C, daging yang mengalami pemendekan dingin

pada pH noral 5,4--5,8, menghasilkan susut masak yang lebih besar daripada susut

masak daging regang dengan panjang serabut yang sama (Bouton et al., 1971).

Pemasakan pada temperatur 90°C juga dapat menghasilkan susut masak otot

pendek dingin yang lebih besar dibandingkan dengan otot regang. Susut masak

dapat meningkat dengan panjang serabut otot yang lebih pendek. Pemasakan yang

relatif lama akan menurunkan pengaruh panjang serabut otot terhadap susut

masak (Bouton et al., 1971).

Menurut Soeparno (2005), susut masak dapat dipengaruhi oleh temperatur

pemasakan, umur ternak, bangsa ternak, dan konsumsi pakan. Susut masak

menurun secara linier dengan bertambahnya umur ternak. Bangsa ternak dapat

mempengaruhi susut masak karena terdapat hubungan antara jumlah lemak

daging. Pada umumnya susut masak bervariasi antara 1,5--54,5% dengan kisaran

15-- 40%. Sifat mekanik daging termasuk susut masak merupakan indikasi sifat

mekanik myofibril dan jaringan ikat dengan bertambahnya umur ternak, terutama

peningkatan panjang sarkomer (Bouton et al., 1971).

Menurut Jamhari (2000), daya ikat air yang rendah (DIA) akan mengakibatkan

nilai susut masak yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan kemampuan daging untuk

mengikat air rendah sehingga air dalam daging akan terlepas. Penelitian yang

dilakukan oleh Prabowo (2016), semakin besar nilai DIA akan menurunkan susut

masak pada daging broiler yang ditambahkan tepung bunga kecombrang. Lama

perendaman juga berpengaruh berpengaruh nyata terhadap susut masak daging

dada ayam petelur afkir (Rohman et al., 2015).

Page 35: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

20

Besarnya susut masak dapat dipergunakan untuk mengestimasikan jumlah jus

dalam daging masak. Daging dengan susut masak yang lebih rendah mempunyai

kualitas yang relatif lebih baik daripada daging dengan susut masak yang lebih

besar, karena kehilangan nutrisi selama pemasakan akan lebih sedikit (Soeparno,

2005).

Rendahnya pH dapat mengakibatkan nilai susut masak yang tinggi. Tingginya

susut masak ini disebabkan terjadinya penurunan pH daging post mortem yang

mengakibatkan banyak protein miofibriler yang rusak, sehingga diikuti dengan

kehilangan kemampuan protein untuk mengikat air. Semakain lamanya waktu

daging broiler setelah pemotongan mengakibatkan nilai susut masak semakin

tinggi (Suradi, 2006).

F. Difusi dan Osmosis

Proses difusi merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi

menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. Peristiwa

perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang

berkonsentrasi lebih rendah terjadi di dalam sel untuk mencapai kesamaan

konsentrasi (Nurjannah, 2014). Proses terjadinya difusi terdapat pada

penambahan gula ke dalam air teh tawar. Lambat laun air teh akan menjadi manis

(Oktea, 2017).

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi (Oktea, 2017):

1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu

bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi;

Page 36: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

21

2. Luas suatu area. Semakin luas area, semakin cepat kecepatan difusinya;

3. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan

difusinya;

4. Temperatur. semakin tinggi temperatur, partikel mendapat energi untuk

bergerak dengan lebih cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut/air dari wilayah dengan konsentrasi

tinggi ke wilayah dengan konsentrasi rendah melewati membran semipermeabel

sampai kondisi kesetimbangan telah tercapai. Larutan yang memiliki konsentrasi

molekul terlarut lebih tinggi disebut hipertonik. Larutan dengan konsentrasi

molekul terlarut lebih rendah disebut hipotonik. Larutan dengan konsentrasi

molekul yang sama disebut isotonik. Osmosis terjadi ketika molekul pelarut

berpindah dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik (William, 2014).

Ada 3 macam bentuk osmosis (Maulana, 2015):

1. Hipotonik, adalah keadaan dimana konsentrasi air di luar sel lebih besar dari

pada yang ada didalam sel.

2. Isotonik, adalah keadaan dimana konsentrasi air di dalam sel sama dengan

yang ada di luar sel, sehingga tidak terjadi gerakan apa-apa.

3. Hipertonik, adalah keadaan dimana konsentrasi di luar sel lebih kecil dari pada

yang ada di dalam sel.

Menurut Kuntoro et al. (2007), tekanan osmosis merupakan pertukaran air antara

sel dengan lingkungan karena perbedaan konsentrasi. Kadar air daging sapi yang

diawetkan dengan menggunakan ekstrak daun katuk mengalami penurunan akibat

Page 37: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

22

adanya proses osmosis. Ekstrak daun katuk memiliki konsentrasi yang lebih

tinggi daridaging sapi sehingga air yang terdapat dalam daging sapi akan keluar.

Faktor yang memengaruhi kecepatan osmosis :

1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat

lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap

lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.

3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas

permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan

jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal,

kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.

5. Temperatur: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh temperatur. Kadar resapan

akan menjadi lebih cepat pada temperatur yang tinggi dibandingkan dengan

temperatur yang rendah.

(Pangestu, 2015)

Page 38: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada April 2017 di Laboratorium Produksi dan

Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung.

B. Bahan dan Alat

1. Bahan Penelitian

Bahan- bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu larutan daun salam dari

hasil perebusan daun salam segar, aquades, dan daging broiler bagian dada.

Broiler yang digunakan yaitu broiler jantan berumur 1 bulan dan memiliki bobot

1 kg.

2. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan pada saat penelitian yaitu pisau, talenan, timbangan

analitik, blender, pH meter, label, wadah plastik, panci sebanyak 2 buah yang

digunakan untuk merebus air, kompor, cawan porselen, besi pemberat (10 kg),

kaca plat ukuran 25x25 cm, kertas saring ukuran 5x5 cm, plastik bening

berukuran ½ kg, beaker glass, dan alat tulis.

Page 39: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

24

C. Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Tata letak

percobaan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Perelakuan yang diberikan

adalah

P0: daging broiler tanpa perendaman dengan larutan daun salam

P1: daging broiler yang direndam dengan larutan daun salam selama 20 menit

P2: daging broiler yang direndam dengan larutan daun salam selama 40 menit

P3: daging broiler yang direndam dengan larutan daun salam selama 60 menit

P2U3 P3U5 P1U4 P3U2

P3U4 P1U3 P2U5 P2U2

P0U2 P0U1 P0U5 P1U5

P3U3 P0U4 P1U1 P1U2

P3U1 P0U3 P2U4 P2U1

Gambar 2. Tata letak percobaan

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis of varian (ANOVA) pada taraf

nyata 5%, apabila dari hasil analisis varian menunjukkan hasil yang nyata maka

dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) untuk mendapatkan waktu

perendaman yang terbaik.

Page 40: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

25

E Pelaksanaan Penelitian

1. Pembuatan larutan daun salam

Tahapan pembuatan larutan daun salam yaitu dengan menggunakan metode

modifikasi oleh Cornelia et al. (2005) dan Pura et al. (2015). Skema pembuatan

larutan daun salam dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Skema pembuatan larutan daun salam

2. Persiapan daging broiler

Tahapan yang dilakukan dalam penyiapan daging broiler:

1) memotongan karkas dengan metode kosher yaitu dengan memotong

tenggorokan (trachea), pembuluh balik leher (vena jugularis), pembuluh nadi

leher (arteri karotis), dan kerongkongan (esophagus) secara bersamaan.

Memblender daun salam tua hingga halus.Menambahkan air dengan perbandingan air dan

daun salam 1:2 (b/v);

Campuran air dan daun salam dipanaskansampai suhu 100°C. Waktu pendidihan 15

menit. Lalu dilakukan penyaringan

100 ml larutan daun salam kemudianditambahkan aquades sebanyak 400 untuk

satu potong dada.

Larutan daun salam siap digunakan

Page 41: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

26

3) kemudian mengeluarkan darah ayam;

4) setelah itu mencelupkan ayam ke dalam air hangat (50°C) selama 30 detik.

5) selanjutnya yaitu mencabuti bulu dan mengeluarkan organ dalam ayam;

8) kemudian memotong ayam menjadi 4 bagian (2 potong dada dan 2 potong

paha).

3. Persiapan perlakuan daging broiler

Tahapan persiapan daging broiler yang diberi perlakuan yaitu:

1) menyiapkan daging broiler bagian dada sebanyak 20 buah;

2) merendam dada broiler dalam larutan daun salam dan lamanya waktu

perendaman sesuai dengan perlakuan yang digunakan (0, 20, 40, 60 menit);

3) meniriskan daging broiler;

4) menyimpan selama 8 jam (setelah pemotongan) pada suhu ruang;

5) mengamati pH, DIA, dan susut masak dari daging broiler.

3. Pengamatan

Parameter pengukuran sifat fisik daging broiler yang diamati yaitu nilai pH

daging, daya ikat air (DIA), dan susut masak daging broiler:

a. Nilai pH

Langkah-langkah pengukuran pH daging dapat didilakukan dengan cara:

1) menimbang daging dengan berat 5 g;

2) menambahkan aquades sebanyak 45 ml

3) menghaluskan dengan menggunakan blender

4) mengukur pH dengan menggunakan pH meter

(Mach et al., 2008).

Page 42: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

27

b. Daya ikat air (DIA)

Pengukuran daya ikat air yang akan dilakukan yaitu

1. menimbang sampel 0,28 --0,32 g;

2. menaruh sampel pada kertas saring berukuran 5x5 cm diantara dua kaca datar

(25x25 cm);

3. menaruh pemberat seberat 10 kg diatas kaca dan biarkan selama 5 menit,

4. menimbang kembali sampel daging;

5. menghitung daya ikat air dengan rumus:

% DIA = 100% — [(W0 —W1) / W0) x 100%]

Keterangan:

W0: berat awal

W1: berat akhir

(Kisseh et al., 2009).

c. Susut masak

Pengukuran susut masak pada daging dapat dilakukan dengan cara:

1. menyiapkan daging broiler beserta kulit dan tulang;

2. menimbang sampel sebagai berat awal;

3. memasukkan ke dalam kantung plastik (untuk direbus);

4. memasak pada suhu 100ºC selama 20 menit;

5. setelah itu dinginkan sampel pada suhu ruang ( 1 jam) dan timbang kembali

6. hitung susut masak dengan rumus:

Berat sebelum dimasak – berat daging setelah dimasakX 100%

Berat sebelum dimasak

(Kouba, 2003).

Page 43: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari dilakukannya penelitian ini yaitu lamanya waktu

perendaman (0, 20, 40, 60 menit) dengan menggunakan larutan daun salam tidak

memberikan pengaruh yang nyata terhadap kualitas fisik daging broiler yaitu pH,

daya ikat air, dan susut masak.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian ini dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai waktu

pengukuran sifat fisik daging broiler yang berbeda yaitu 2, 4, 6, 8 jam setelah

pemotongan.

Page 44: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

DAFTAR PUSTAKA

Abustam, E dan H. M. Ali. 2005. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Buku Ajar.Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makasar.

Agustina, F.D., P. Widyaningrum, A. Yuniastuti. 2012. Efek perendaman infusadaun salam (Syzygium polyanthum) terhadap kualitas daging ayampostmortem. Jurnal Biosaintifika 4 (2) : 78--82.

Bendall, J.R. 1960. The Structure and Function of Muscle. Vol. 3.Ed. G.H.Bourne. Academic Press. New York.

Bouton, P.E., P.V.Harris, W. R. Shorthose. 1971. Effect of ultimate ph upon thewater holding capacity and tenderness of mutton. J. Food Sci. 36:435 --439.

Buchbaufr, G. 2003, Original research paper. Acta Pharm 53 : 73-81.

Cornelia. M., C. Nurwitri dan Manissjah. 2005. Peranan ekstrak kasar daun salam(Syzygium plyanthum (wight) walp) dalam menghambat pertumbuhan totalmikroba dan Escherichia coli pada daging ayam segar. Jurnal Ilmu danTeknologi Pangan 3 (2): 44--45.

Cseke, L.J., A. Kirakosyan, P.B. Kaufman, S.L. Warber, J.A. Duke, and H.L.Brielman. 2006, Natural Product for Plant. 2nd Edition. Taylor and FrancisGroup, New York.

Duna, A.A., D.J. Kilpatrick dan N.F.S. Gault. 1993. Effect of PostmortemTemperatur on Chiken in Pectorales Major : Muscle Shortening andCooked Meat Tenderness. J. British Poultry Sci. 34 : 689--697.

Edwards, H.M. Jr. 1981. Carcass composition studies. 3. Influence of age, sex andcalorie protein contents of the diet on carcass composition of Japanesequail. Poultry Sci. 60 : 250-- 2512.

Ensminger, M. E. 1992. Poultry Science (Animal Agriculture series). InterstatePublisher, Inc. Danville, Illinois.

Forrest, J.G., E.D. Aberk, H.B. Hendrick, M.D. Judge, R.A. Merks. 1975.Principle of Meat Science. WH Freeman Company. San Fransisco.

Page 45: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

41

Hamm, R. 1986. Fungtional Properties of the myofibrillar system and theirmeasuremens in; muscle of foods (Ed: Bechtel, P.J) Academic Press, IncOrlando, Florida.

Handayani, B.R., C.C.E. Margana, Kertanegara, A. Hidayati, dan W.Werdiningsih. 2015. Kajian waktu perendaman “marination” terhadapmutu dendeng sapi tradisional siap makan. Jurnal Teknologi dan IndustriPangan 26 (1): 17--25.

Harismah, K., dan Chusniatun. 2016. Pemanfaatan daun salam (Eugeniapolyantha) sebagai obat herbal dan rempah penyedap makanan. WartaLPM 19 (2) : 110--118.

Hendradjatin, A.A. 2009. Efek antibakteri infusa daun salam (Eugenia polyantha)secara in vitro terhadap V. Cholerae dan E. Coli Enteropatogen. MajalahKedokteran Bandung 36 (2): 89--96.

Hidajati N. 2005. Peran Bawang Putih (Allium sativum) dalam MeningkatkanKualitas Daging Ayam Pedaging. Media Kedokteran Hewan 21(1) : 32--34.

Jamhari. 2000. Teknologi Pengolahan Daging. Penebar Swadaya. Bandung

Javanmardi, J., C. Stushnoff, E. Locke, dan J.M. Vi Vanco. 2003. Antioxidantactivity and total phenolic content of iranian ocimum accessions. Journalof Food Chemistry 83: 547--550.

Jengel, E.N., E.H.B. Sondakh, F.S. Ratulangi, C.K.M. Palar. 2016. Pengaruh lamaperendaman menggunakan cuka saguer terhadap peningkatan kualitas fisikdaging entok (Chairina moschata). Jurnal Zootek 36 (1): 105 --112.

Ketaren S. 1989. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UniversitasIndonesia. Jakarta.

Kisseh, C., A.L. Soarest, A. Rossa, ad M. Shimokomaki. 2009. FunctionalProperties of PSE (Pale, Soft, Exudative) Broiler Meat in the Production ofMortadella. Brazilian archives of Biology and Technology an InternationalJournal 52 : 213--217.

Kompudu, A.J.M. 2008. Pengaruh Antioksidan Catechins Tea, Eugenol EkstrakKayu Manis dan Asap Cair Terhadap Terjadinya Perubahan KualitasDaging Dada ayam Pedaging. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Kouba M. 2003. Quality of organic animal products. Lives Prod. Sci. 80 : 33--40.

Kuntoro, B., I. Mirdhayati, T. Adelina. 2007. Penggunaan ekstrak daun katuk(Sauropus androgunus 1. Men) sebagai bahan pengawet alami daging sapisegar. Jurnal Petemakan 4 (1) : 6--12.

Page 46: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

42

Kusumaningrum, A., P. Widiyaningrum, I. Mubarok. 2013. Penurunan totalbakteri daging ayam dengan perlakuan perendaman infusa daun salam(Syzygium polyanthum). Jurnal MIPA 36 (1): 14--19.

Lawrie RA. 2003. Ilmu Daging. Terjemahan Aminuddin Parakkasi. UniversitasIndonesia Press. Jakarta.

Lesiak, M.T., D.G. Olson, L.A. Lesiak dan D.U. Ahn. 1997. Effects of postmortem time before chilling and chilling temperatures on water holdingcapacity and texture of turkey breast muscle. J. Poultry Sci. 76 : 552--556.

Mach, N., A. Bach, A. Velarde, M. Devant . 2008. Association between animal,transportation, slaughterhouse practices, and meat pH in beef. Meat Sci 78:232--238.

Maulana, A. 2015. Difusi dan Osmosis Pengertian dan Perbedaannya.http://www.informasibelajar.com/2015/08/difusi-dan-osmosis-pengertian-dan-perbedaan.html. Diakses pada 11 September 2017.

Mountney, G.J. 1983. Poultry Product Technology. 2nd Edition. AVI PublishingCompany Inc. Connecticut.

Mutiasari, S. D., Djalan, Rosyadi dan Imam. T. 2015. Kualitas fisik daging ayammati kemarin “tiren” dan daging ayam sehat strain cobb 500 ditinjau daripH, tekstur, WHC (Water Holding capacity), dan warna daging. Jurnal-Jurnal Ilmu Peternakan 2(7):1--8.

Murtini, S. 2006. Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (syzygium polyanthum)dengan dosis 540 Mg terhadap hitung jumlah koloni kuman Salmonellatyphimurium pada hepar mencit Balb/C yang diinfeksi Salmonellatyphimurium. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Universitas Diponegoro.Semarang.

Nety, W. 2006. Pengaruh pemberian ekstrak Syzygium polyanthum terhadapproduksi ROI makrofog pada mencit BALB/c yang diinokulai Salmonellatyphimurium. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Nurjannah, S. 2014. Makalah tentang pengasinan telur (transport membran).http://sitinurjannahsm.blogspot.co.id/2014/10/makalah-tentang-pengasinan-telur.html. Diakses pada 12 September 2017.

Ockerman. 1983. Chemistry of Meat Tissue. 10 th Ed. Departemen of Animal Sc.The Ohio State University. Ohio.

Oktea. 2017. Difusi dan Osmosis. https://oktean.wordpress.com/biologi/difusi-dan-osmosis/. Diakses pada 12 September 2017.

Palupi, W.D.E. 1986. Tinjauan Literatur Pengolahan Daging. Jakarta: PusatDokumentasi Ilmiah Nasional. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Page 47: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

43

Pangestu, B. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi dan osmosis(Terlengkap). http://www.biosend.id/2015/08/faktor-yang-memengaruhi-difusi-dan.html. Diakses pada 12 September 2017.

Penny. 1997. Masturasi Daging Teknologi Pengolahan Daging. Media Nusantara.Jakarta.

Prabowo, L.G. 2016. Efektivitas Tepung Bunga Kecombarang (NicolaiaSpecieosa Horan) Sebagai Pengawet Terhadap Sifat Fisik Daging Broiler.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Pura, E. A., K. Suradi, L. Suryaningsih. 2015. Pengaruh berbagai konsentrasidaun salam (Syzygium polyanthum) terhadap daya awet dan akseptabilitaspada karkas ayam broiler. Jurnal Ilmu Ternak 15(2) 32--38.

Purnamasari, E., Mardiana, Y. Fazila, W.H.Z. Nurwidada, D. Febrina. 2013. Sifatfisik dan kimia daging sapi yang dimarinasi jus buah pinang (Arecacatechu L.). Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 19(2):216--226.

Rohman, F., R. Eny M., dan H.D. Arifin. 2015. Pengaruh dosis dan lamaperendaman ekstrak nanas (Ananas comosus L. merr) terhadap kualitasfisik daging dada ayam petelur afkir. Jurnal Surya Agritama 4 (1) : 35--42.

Salamah, E., E. Ayuningrat, dan S. Purwaningsih. 2008. Penapisan awalkomponen bioaktif dari kijing Taiwan (Anodonta woodianan Lea.) sebagaisenyawa antioksidan. Buletin Teknologi Hasil Perikanan 11(2):113--132.

Sams, A.R. 2001. Poultry Meat Processing. CRC Press. Washington DC.

Septinova, D., Riyanti, V. Wanniatie. 2016. Dasar Teknonoli Hasil Ternak. BukuAjar. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan ke-6. Gajah MadaUniversity Press. Yogyakarta.

Stadelman, W.J., V.M. Olson, G.A. Shmwell, S. Pasch. 1988. Egg and PoultryMeat Processing. Ellis Horwood Ltd.New York.

Suharti S., A. Banowati, W. Hermana,dan K.G. Wiryawan. 2008. Komposisi dankandungan kolesterol karkas ayam broiler diare yang diberi tepung daunsalam (Syzygium polyanthum Wight) dalam ransum. J Peternakan.31(2):138--145.

Sukardi, A. R., Mulyarto, dan W. Safera. 2007. Optimasi waktu ekstraksi terhadapkandungan tanin pada bubuk ekstrak daun jambu biji (Psidii folium) sertabiaya produksinya. Jurnal Teknologi Pertanian 8 (2): 93.

Page 48: PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN …digilib.unila.ac.id/29069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh lama perendaman dengan larutan daun salam (s yzygium polyanthum)

44

Suradi, K. 2006. Perubahan sifat fisik daging ayam broiler post mortem selamapenyimpanan temperatur ruang (change of physical characteristics ofbroiler chicken meat post mortem during room temperature storage).Jurnal Ilmu Ternak 6 (1) : 23--27.

Supirman, H.K., dan K. Zaelanie. 2013. Pengaruh perbedaan pH perendamanasam jeruk nipis (Citrus auratifolia) dengan pengeringan sinar matahariterhadap kualitas kimia teh alga coklat (Sargassum filipendula). THPiStudent Journal, 1: 45--52.

Taufiq, S., U. Yuniarni, dan S. Hazar. 2015. Uji aktivitas antibakteri ektrak etanolbiji buah papaya (Carica papaya L) terhadap Escherichia coli danSalmonella typhi. Jurnal Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2: 654--661.

Tikasari, C. 2008. Kualitas mikrobiologis daging sapi segar dengan penambahanbakteriosin dari Lactobasillus sp. galur SCG 1223 yang diisolasi darisususapi. Skripsi. Fakultas Peternakan IPB. Bogor.

Utami, I.W. 2008. Efek fraksi air ekstrak etanol daun salam (Syzygiumpolyanthum wight) terhadap penurunan kadar asam urat pada mencit putih(Mus musculus) jantan galur balb-c yang diinduksi dengan kalium oksonat.Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Van Laack, R.L.J.M., C.H. Liu, M.O. Smith, and H.D. Loveday. 2000.Characterization of pale, soft, exudative broiler breasts. Poultry Sci. 79 (7):1057--1061.

Warris, 2000. Meat Science an Introductory Text..CAB Publishing. New York.

William, J. 2014. Pengertian Perbedaan Difusi dan Osmosis.http://www.jendelasarjana.com/2014/03/pengertian-perbedaan-difusi-dan-osmosis.html. Diakses pada 12 September 2017.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wismer-Pesersen, J. 1971. The Science of Meat and Meat Products. 2nd Ed. J.F.Price and B.S, Schweigert, W. H. Freeman and Co., San Fransisco.

Yanti, H., Hidayati, dan Elfawati. 2008. Kualitas daging sapai dengan kemasanplastik PE (Polyethylen) dan plastik PP (Polypropylen) di Pasar ArengkaKota Pekabaru. Jurnal Peternakan 5(1) : 22--27.