54
IV-1 PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE (Studi Kasus: UD. Wanamulya, Desa Dagen, Karanganyar) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik NOVA APRIYANA I 1304025 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 DAFTAR ISI

PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-1

PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS

PERUSAHAAN FURNITURE (Studi Kasus: UD. Wanamulya, Desa Dagen, Karanganyar)

Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

NOVA APRIYANA I 1304025

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

DAFTAR ISI

Page 2: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-2

hal

ABSTRAK................................................................................................................. vi

ABSTRACT.............................................................................................................. . vii

KATA PENGANTAR............................................................................................... viii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………….........

I-1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………

I-2

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………. I-2

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………….. I-3

1.5 Batasan Masalah……………………………………………….........

I-3

1.6 Asumsi penelitian..…………………………………………………. I-3

1.7 Sistematika Penulisan………………………………………………. I-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Data Umum Perusahaan...............................................……………. II-1

2.1.1 Visi dan Misi UD WANAMULYA .…………………… II-1

2.1.2 Sejarah dan Perkembangan UD WANAMULYA …..….

II-1

2.1.3 Jenis Produk…………………………………………….. II-2

2.2. Landasan Teori............................................................……………. II-2

2.2.1 Pengertian Ergonomi...............…………………………. II-2

2.2.2 Ergonomi dan Pengaruhnya dalam Pekerjaan…………..

II-3

2.2.3 Kelelahan………….………………………………..….. II-4

2.2.4 Bunyi............................................................…….……… II-6

2.2.5 Telinga Manusia dan Pendengaran ……………………..

II-7

2.2.6 Kebisingan.....................................................…………... II-9

2.2.7 Sumber-sumber Bising…………………………………. II-10

2.2.8 Pengukuran Tingkat Kebisingan ……………………… II-11

Page 3: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-3

2.2.9 Pengaruh Kebisingan ………...................................…. II-13

2.2.10 Rencana dan Langkah Pengendalian

Kebisingan di Tempat Kerja ….................................…..

II-14

2.2.11 Musik...................................................................……….. II-16

2.2.12 Pengertian Musik.................……………………………. II-16

2.2.13 Musik Pada Manusia....................................................... II-17

2.2.14 Musik dan Pengaruhnya Dalam Pekerjaan …..................

II-19

2.2.15 Penyajian Musik………………………………………… II-20

2.2.16 Semangat Kerja …………………..…………………….. II-20

2.3. Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC)..................

II-23

2.3.1 Definisi Peta Proses Operasi ….………….…………….. II-23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Studi Pendahuluan………………………………………….

III-2

3.1.1 Perumusan masalah…………………………………… III-2

3.1.2 Tujuan Penelitian..…………………………………….. III-2

3.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data……………………..

III-2

3.2.1 Pengumpulan Data Produktivitas................................. III-2

3.2.2 Membandingkan produktivitas tanpa musik dan

produktivitas dengan musik............…………..………… III-3

3.3 Tahap Analisis ...................................…………………………. III-3

3.4 Tahap Kesimpulan dan Saran……………………………………. III-3

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data………………………………………………….. IV-1

Page 4: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-4

4.1.1 Alur Proses Produksi………………………………………

IV-1

4.1.2 Data Karyawan…………………………………………… IV-

3

4.2 Pengolahan Data…..……………………………………………….. IV-3

4.2.1 Perhitungan Waktu Produksi.............................................. IV-3

4.2.2 Perbandingan Produktivitas Tanpa Musik dan

Dengan Musik.................................................................... IV-5

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

5.1 Analisis Perbandingan Produksi Awal dan Produksi akhir....................

V-1

5.1.1. Analisis Waktu Proses dan Jumlah Kursi……………………

V-1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan…………………………………………………………. VI-1

6.2 Saran………………………………………………………………... VI-1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran A : Produk Kursi Kobra UD.Wanamulya

ABSTRAK

Nova Apriyana, NIM : I 1304025, PENGARUH MUSIK TERHADAP

PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE (Studi Kasus: UD.

Page 5: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-5

Wanamulya, Desa Dagen, Karanganyar), Skripsi, Surakarta : Jurusan

Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, April 2010.

Pekerjaan pembuatan furniture di UD.Wanamulya merupakan

pekerjaan yang monoton. Pekerjaan monoton adalah pekerjaan yang

berulang dan terpusat pada beberapa kegiatan yang tidak luas

jangkauannya. Pekerjaan monoton seperti ini dapat menyebabkan

timbulnya kelelahan yang berakibat menurunnya produktivitas

perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah ada

pengaruh dari musik terhadap tingkat produktivitas perusahaan saat

melaksanakan pekerjaan pembuatan furniture. Adapun jenis musik yang

diteliti terdiri dari dua jenis musik yaitu musik pop musik dangdut dan

yang dibandingkan juga dengan produktivitas tanpa musik. Pekerjaan

yang menjadi obyek penelitian ini adalah pekerjaan pembuatan kursi

kobra di UD.Wanamulya.

Hasil penelitian tingkat produktivitas sebelum mendengarkan

musik di UD.Wanamulya diketahui bahwa waktu baku dalam pembuatan

kursi 13 jam 41 kursi dan jumlah kursi yang dapat terselesaikan selama

empat hari sebanyak satu buah, setelah mendengarkan musik pop di

UD.Wanamulya diketahui bahwa waktu baku dalam pembuatan kursi 14

jam 30 menit dan jumlah kursi yang dapat terselesaikan selama empat

hari sebanyak satu kursi, dan setelah mendengarkan musik dangdut di

UD.Wanamulya diketahui bahwa waktu baku dalam pembuatan kursi 12

jam 04 menit dan jumlah kursi yang dapat terselesaikan selama empat

hari sebanyak dua kursi.

Kata kunci : waktu baku, produktivitas, pekerjaan monoton, jenis musik

xiv+43 halaman; 6 gambar; 6 tabel; 1 lampiran

Daftar pustaka: 17(1979 – 2009)

Page 6: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-6

ABSTRACT

Nova Apriyana, NIM: I 1304025, INFLUENCE OF MUSIC ON

THE COMPANY FURNITURE PRODUCTIVITY (Case Study: UD.

Wanamulya, Dagen Village, Karanganyar), Thesis, Surakarta: Industrial

Engineering Department, Sebelas Maret University, April 2010.

Furniture making taks in UD.Wanamulya is a monotone taks.

Monotony task is monotonous and concern on several activities that are

not wider scope. Monotony of a taks like this can cause the fatigue that

result in decreasing productivity of the company. The purpose of this

study was to determine whether there was an effect of music on the level

of productivity of the company when carrying out the furniture making

taks. The music that investigated consists of two types music that is

dangdut music, and pop music are compared also with productivity

without music. The taks to be the object of this research is making kobra

seats jobs in UD.Wanamulya.

Results of research productivity level before listening music in

UD.Wanamulya known that the time to making the seats 13 hours 41

minutes and the number of seats that can be resolved during the four days

of a one seats, after listening pop music in UD.Wanamulya known that the

time to making seats 14 hours 30 minutes and the number of seats that can

be resolved during the four-day total of one seats, and after listening

dangdut music in UD.Wanamulya known that the time to making the

seats 12 hours 04 minutes and the number of seats that can be resolved

over four days by the two seats.

Keywords: standard time, productivity, monotonous work, kind of music

Page 7: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-7

xiv+43 pages; 6 figures; 6 tables; 1 appendix

Bibliography: 17(1979 – 2009)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan latar

belakang, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat bekerja tanpa

mendengarkan musik dengan mendengarkan musik. Uraian

selengkapnya mengenai hal–hal yang mendasari penelitian akan

dijelaskan secara rinci dalam sub bab berikut ini.

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan

mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung.

Kondisi kualitas lingkungan yang baik akan memberikan rasa nyaman

dan sehat yang mendukung kinerja dan produktivitas manusia (A. Hedge

dan M. Navai, 2003 ).

Pekerjaan manusia dalam suatu perusahaan akan sangat berpengaruh

terhadap produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Dalam pekerjaan yang

dilakukan secara manual, manusia memegang peran utama yang akan menentukan

output pekerjaan tersebut. Pada umumnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan

manusia bersifat monoton, dimana pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang

dan terus menerus tanpa adanya variasi. Pekerjaan yang dilakukan secara monoton

akan mengakibatkan kelelahan secara psikologis. Kelelahan akan mengakibatkan

pekerja mengalami perlemahan aktivitas, perlemahan motivasi dan kelelahan fisik

akibat psikologis (Sutalaksana, 1979).

Kondisi tersebut dapat menyebabkan turunnya semangat kerja manusia yang

dapat berakibat pada menurunnya produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

Pada pekerjaan yang melibatkan proses fisik, kondisi ini bisa menyebabkan stres

kerja dan berkuranganya semangat kerja dalam melakukan pekerjaan. Hal ini akan

Page 8: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-8

mengakibatkan masalah dalam perusahaan jika pekerjaan itu membutuhkan

semangat kerja dan konsentrasi tinggi misalnya pekerjaan pembuatan furniture.

UD.WANAMULYA termasuk perusahaan yang bergerak dibidang

industri pembuatan furniture. Produk yang dihasilkan antara lain: meja, kursi, dan

lemari. Pembuatan produk tersebut saat ini masih dilakukan secara manual,

sehingga perusahaan memerlukan banyak tenaga kerja. Untuk itu perusahaan

perlu memikirkan kualitas lingkungan kerja yang mendukung produktivitas kerja.

Persaingan antar perusahaan yg semakin ketat, khususnya pada industri

furniture menuntut pekerjaan di UD. Wanamulya membutuhkan semangat kerja

dan konsentrasi tinggi agar dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik. UD.

Wanamulya memiliki 18 karyawan pada bagian produksi, jam kerja di UD.

Wanamulya selama 7 jam dengan waktu istirahat 30 menit dalam satu hari.

Berdasarkan jumlah karyawan dan jam kerja tersebut, UD.Wanamulya

memiliki standar dalam menyelesaikan satu buah kursi selama 13 jam sehingga

dapat memenuhi permintaan pasar sebanyak 13-15 kursi setiap bulannya. Tingkat

produktivitas di UD.Wanamulya saat ini masih rendah, hal ini ditandai dengan

memproduksi satu buah kursi selama 13 jam 26 menit sehingga tidak dapat

memenuhi standar yang telah ditetapkan perusahaan.

Salah satu usaha untuk meningkatkan produksinya adalah dengan

penggunaan musik selama bekerja. Penelitian mengenai pengaruh musik

terhadap produktivitas telah diteliti oleh Budi Purnomo (2003) yang

menghasilkan bahwa penggunaan musik di lingkungan kerja dapat

mengurangi pengaruh suara yang mengganggu dengan tujuan agar

pekerja merasa lebih rileks dalam melakukan pekerjaan yang berdampak

pada meningkatnya produktivitas kerjanya.

Untuk itu dalam penilitian ini akan dilakukan penggunaan musik

terhadap produktivitas pembuatan kursi di UD.Wanamulya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Page 9: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-9

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan pada

sub bab sebelumnya, maka diharapkan penelitian ini mengetahui jenis

musik apakah yang menghasilkan produktivitas terbesar di

UD.WANAMULYA ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis musik yang

diperdengarkan untuk meningkatkan produktivitas pembuatan kursi di

UD.WANAMULYA.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang

diharapkan adalah perusahaan mengetahui dalam menentukan jenis

musik apakah yang menghasilkan produktivitas terbesar di

UD.Wanamulya.

1.5 BATASAN PENELITIAN

Agar tujuan dalam studi lapangan ini tercapai, maka diperlukan batasan-

batasan :

1. Jenis musik yang diteliti pengaruhnya adalah musik pop dan dangdut.

2. Waktu penelitian untuk satu jenis musik adalah empat hari.

1.6 ASUMSI PENELITIAN

Asumsi penelitian diperlukan untuk menyederhanakan

kompleksitas permasalahan yang diteliti. Asumsi-asumsi yang digunakan

adalah:

1. Karyawan bekerja secara normal dan wajar seperti biasanya.

2. Pembacaan alat ukur selama pengambilan data valid.

3. Semua peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan mendukung

pelaksanaan penelitian.

Page 10: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-10

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dibuat agar dapat memudahkan pembahasan

penyelesaian masalah dalam penelitian dan isi pokok dari laporan Tugas

Akhir ini. Penjelasan mengenai sistematika penulisan adalah sebagai

berikut:

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan gambaran singkat mengenai penelitian yang

dilakukan yang diuraikan dalam bentuk latar belakang penelitian, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi-asumsi

yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi studi literatur yang mendukung penelitian. Studi literatur

tersebut antara lain berupa buku, jurnal, hasil-hasil penelitian terdahulu maupun

artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab ini berisi langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian yang

dilakukan. Tahap-tahap penelitian dimulai dari tahap studi literatur, tahap

pengumpulan dan pengolahan data, tahap analisis hingga tahap penarikan

kesimpulan dan saran. Uraian secara terperinci mengenai masing-masing tahap

terdapat pada bab ini. Dalam bab ini juga diuraikan langkah-langkah dalam

melakukan penelitian.

Bab IV : Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab ini membahas mengenai proses pengumpulan dan pengolahan

data hasil perbandingan produktivitas kursi sebelum mendengarkan

Page 11: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-11

musik dengan setelah mendengarkan musik. Proses pengambilan data

penelitian dan waktu penelitian akan dibahas secara rinci dalam bab ini.

Bab V : Analisis dan Interpretasi Hasil

Bab ini membahas mengenai analisis hasil pengolahan data dan

interpretasi hasil penelitian.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan

kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Bab ini juga

menguraikan saran dan masukan bagi penelitian selanjutnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi konsep-konsep dan teori-teori yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan. Dengan demikian analisis tidak akan meluas ke

arah yang tidak sesuai dengan topik. Hal ini untuk menghindari

subyektivitas peneliti dan hanya didasarkan cara berpikir yang obyektif. 2.1. DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1.1. Visi dan Misi UD WANAMULYA

1. Visi

Menjadi home industri pembuatan kerangka dan perakitan furniture

yang maju didaerah jawa tengah dan karanganyar khususnya

2. Misi

a. Membuat furniture bermutu dengan citra merek yang kuat dan harga

yang lebih bersaing dibanding produk kompetitor lainnya.

b. Dengan senantiasa berlandaskan falsafah dan nilai-nilai perusahaan

mengabdi untuk membangun sebuah organisasi kelas satu yang secara

Page 12: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-12

konsisten memberikan nilai tambah kepada konsumen pelanggan dan

karyawan.

2.1.2. Sejarah dan Perkembangan UD WANAMULYA

UD WANAMULYA berawal dari usaha keluarga yang dirintis oleh

bapak Wana pada tahun 1983. Perusahaan itu berlokasi di Desa Dagen Rt

01 Rw 10, kelurahan Dagen, kecamatan Jaten, Karanganyar untuk

memeproduksi kerangka meja atau kursi saja.

Perkembangan perusahaan setelah dipegang oleh generasi kedua

dalam melakukan pengembangan baik dalam wilayah pasar, produk

maupun kualitas membuat perusahaan dalam waktu singkat mampu

menambah jumlah produksi sehingga meningkatkan pendapatan

perusahaan tersebut. Setelah dipegang oleh bapak Sunarto kemudian

perusahaan itu berganti nama menjadi UD WANAMULYA dengan

jumlah karyawan saat ini sebanyak 21 orang

2.1.3. Jenis Produk

UD WANAMULYA memproduksi produk furniture berupa

pembuatan kerangka meja, lemari atau kursi pada khususnya, UD

WANAMULYA juga sanggup melayani pembuatan furniture hingga

menjadi produk jadi kerena pada perusahaan tersebut juga tersedia

stasiun finishing dan perakitan yang didukung tenaga kerja ahli dalam

bidang tersebut.

2.1. LANDASAN TEORI

2.2.1. Pengertian Ergonomi

Ergonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu ergos yang

berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Definisi dari kata ergonomi

sangat bermacam-macam. Menurut Sutalaksana (1979), ergonomi adalah suatu

cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai

Page 13: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-13

sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja

sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu

mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif aman dan

nyaman.

Manfaat dan tujuan penerapan ilmu ini untuk mengurangi

ketidaknyamanan pada saat bekerja. Dengan demikian ergonomi berguna

sebagai media pencegah terhadap kelelahan kerja sedini mungkin

sebelum nantinya berakibat kronis yang fatal. Di Amerika istilah ini lebih

dikenal sebagai Human Factors Engineering atau Human Engineering.

Demikian pula ada banyak istilah lainnya yang secara praktis mempunyai

maksud yang sama seperti Biomechanis, Bio-technology, Engineering

Psychology atau Arbekswissensscbaft (Jerman) (Nurmianto 1996).

Dengan demikian terlihat jelas bahwa ergonomi adalah suatu

keilmuan yang multidisiplin, karena disini akan mempelajari

pengetahuan dan ilmu kehayatan (kedokteran, biologi), ilmu kejiwaan

(psichologi) dan kemasyarakatan (sosiologi). Pada prinsipnya disiplin

ergonomi akan mempelajari apa akibat-akibat jasmani, kejiwaan dan

sosial, teknologi dan produk terhadap manusia melalui interaksi manusia

dengan teknologi dan produknya, sehingga dimungkinkan rancangan

sistem manusia-mesin yang optimal.

Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi mengenai sifat,

kemampuan dan keterbatsan manusia untuk merancang sistem kerja. Aplikasi

ergonomi dapat dilaksanakan dengan prinsip pemecahan masalah, dimana tahap

awal adalah identifikasi masalah yang sedang dihadapi. Hal ini dapat dilakukan

dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi. Langkah selanjutnya adalah

menentukan prioritas masalah; masalah yang paling mencolok harus ditangani

lebih dahulu. Ergonomi sendiri mencakup :

Anthropometri

Ruang iklim

Page 14: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-14

Display

Biomekanik

Fisiologi

2.2.2. Ergonomi dan Pengaruhnya dalam Pekerjaan

Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat

selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa tangguh menghadapi persaingan.

Oleh karena itu diperlukan kemampuan pengelolaan sumber daya perusahaan

secara efisien dan efektif agar dapat memberikan hasil maksimal bagi perusahan.

Usaha untuk mengelola perusahaan dengan baik, terutama untuk perusahaan skala

kecil dan menengah antara lain dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Sedangkan produktivitas tenaga kerja perusahaan dapat meningkat apabila kondisi

dan suasana kerja mendukung. Untuk itulah diperlukan penerapan ergonomidalam

merancang sistem kerja dan lingkungan kerja.

Penerapan prinsip-prinsip ergonomi secara tepat pada perusahaan akan

menghasilkan manfaat-manfaat antara lain:

a. Meningkatkan unjuk kerja, seperti: menambah kecepatan kerja, ketepatan,

keselamatan, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan.

b. Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan.

c. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan

keterampilan yang diperlukan.

d. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan

peralatan yang disebabkan kesalahan manusia.

e. Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

Bila kelima kondisi tersebut dapat tercapai, maka efisiensi dan

produktivitas kerja perusahaan akan meningkat.

2.2.3. Kelelahan

Kelelahan menurut Sutalaksana (1979) merupakan suatu pola yang timbul

pada suatu keadaan yang secara umum terjadi pada setiap individu yang telah

tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya. Pada dasarnya pola ini

Page 15: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-15

ditimbulkan oleh dua hal, yaitu akibat kelelahan fisiologis (fisik dan kimia) dan

akibat kelelahan psikologi (mental atau fungsional). Hal ini bisa bersifat subyektif

(akibat perubahan performansi) dan bisa bersifat subyektif (akibat perubahan

dalam perasaan dan kesadaran).

Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang timbul karena adanya

perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat lima

macam mekanisme yaitu sistem peredaran, sistem pencernaan, sistem otot, sistem

syaraf dan sistem pernapasan. Kerja fisik yang kontinu akan berpengaruh pada

mekanisme di atas baik secara sendiri-sendiri maupun sekaligus. Kelelahan terjadi

karena terkumpulnya produk-produk sisa dalam otot dan peredaran darah. Produk-

produk sisa ini mempengaruhi aktivitas otot dan sistem syaraf pusat yang

menyebabkan manusia bekerja dengan lambat saat lelah.

Gambar 2.1. Kecepatan konsumsi oksigen sebelum, selama dan sesudah bekerja

Kelelahan psikologis dapat dikatakan sebagai kelelahan palsu. Kelelahan

ini timbul dalam perasaan orang yang bersangkutan dan terlihat dengan tingkah

lakunya atau pendapat-pendapatnya yang tidak konsekwen lagi serta jiwanya yang

labil dengan adanya perubahan, walaupun sedikit, dalam kondisi lingkungan atau

kondisi tubuhnya. Sebab-sebab kelelahan ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal,

diantaranya kurang minat dalam pekerjaan, pekerjaan yang monoton, keadaan

lingkungan, hukum moral yang mengikat, sebab-sebab mental seperti tanggung

jawab, kekuatiran, dan konflik-konflik. Pengaruh-pengaruh ini seakan-akan

terkumpul dalam tubuh (benak) dan menimbulkan rasa lelah.

Keadaan dan perasaan kelelahan ini timbul karena adanya reaksi

fungsionil dari pusat kesadaran, yaitu cortex cerebri yang bekerja atas pengaruh

Page 16: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-16

dua sistem antgonistik, yaitu sistem penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak

(aktivasi). Sistem penghambat ini terdapat dalam thalamus dan bersifat

menurunkan kemampuan manusia untuk bereaksi. Sistem penggerak terdapat

dalam formatio retikolaris, yang bersifat dapat merangsang pusat-pusat vegetatif

untuk konversi ergotropis dari peralatan-peralatan tubuh ke arah bereaksi. Kedua

sistem ini sangat mempengaruhi keadaan seseorang pada suatu saat tertentu.

Demikian juga kerja yang monoton bisa menimbulkan kelelahan walaupun

mungkin beban kerjanya tidak seberapa. Hal ini disebabkan karena sistem

penghambat lebih kuat dibandingkan sistem penggerak.

Gambar 2.2. Sistem penghambat dan penggerak kelelahan

Gejala-gejala atau perasaan kelelahan ditandai dengan:

1. Adanya perlemahan kegiatan, antara lain: perasaan berat di kepala, menjadi

lelah seluruh badan, kaki terasa berat, menguap, pikiran merasa kacau,

mengantuk, mata terasa berat, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak

seimbang dalam berdiri dan merasa ingin berbaring.

2. Adanya perlemahan motivasi, antara lain: merasa sulit berpikir, lelah

berbicara, menjadi gugup, tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai

perhatian terhada sesuatu, cenderung untuk lupa, kurang kepercayaan, cemas

terhadap sesuatu, tidak mengontrol sikap dan tidak dapat tekun dalam

pekerjaan.

3. Kelelahan fisik akibat psikologis, antara lain: sakit kepala, kekakuan bahu,

merasa nyeri di punggung, pernapasan merasa tertekan, haus, suara serak,

Page 17: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-17

merasa pening, spasme dari kelopak mata, tremor pada anggota badan dan

merasa kurang sehat.

Kelelahan dalam bekerja baik kelelahan fisik maupun kelelahan psikologis

dapat dikurangi dengan beberapa cara dibawah ini, antara lain:

1. Sediakan kalori secukupnya sebagai input bagi tubuh.

2. Bekerja dengan menggunakan metode kerja yang baik.

3. Memperhatikan kemampuan tubuh.

4. Memperhatikan waktu kerja yang teratur antara lain dengan melakukan

pengaturan terhadap jam kerja, waktu istirahat dan sarana-sarananya, masa

libur, rekreasi dan lain-lain.

5. Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya, seperti temperature, kelembaban,

sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran, bau atau wangi-wangian

dan lain-lain.

6. Berusaha untuk mengurangi monotoni dan ketegangan-ketegangan akibat

kerja, misalnya dengan menggunakan warna dan dekorasi ruangan kerja,

menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga dan sebagainya.

2.2.4. Bunyi

Bunyi adalah fenomena fisis berbentuk gelombang longitudinal

yang merambat melalui medium sehingga sampai ke telinga mengikuti

garis lurus kecuali ada peredam atau dialihkan arahnya (Halliday dan

Resnick, 1978). Mediumnya dapat berupa zat padat, cair dan gas. . Kualitas

bunyi akan sangat ditentukan oleh intensitas dan frekuensi bunyi.

Frekuensi mengacu pada tinggi nada, tinggi atau rendahnya kualitas

suara dan diukur dalam satuan Hz, yang menyatakan jumlah daur per

detik dimana gelombang bergetar. Semakin tinggi suatu nada semakin

cepat getarannya, semakin rendah suatu nada semakin lambat

getarannya. Telinga normal dapat menangkap bunyi yang memiliki

frekuensi 16 – 20000 Hz. Ambang pendengaran manusia bervariasi,

bergantung pada kebudayaan dan lingkungan. Amplitudo bunyi

diperoleh dengan mengukur sound pressure level (SPL). Range SPL untuk

Page 18: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-18

manusia adalah 0.00002 N/m2 hingga 20 N/m2. Skala linear ini akan

menimbulkan masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu skala

logarithmic (skala desibel) digunakan untuk menunjukkan intensits

bunyi. Desibel ini merupakan ukuran dari intensitas atau kerasnya bunyi.

Decibel (dB) merupakan skala unit tanpa dimensional berhubungan

dengan logaritma dari rasio dari level tekanan bunyi yang terukur ke level

yang direkomendasikan (biasanya diambil sebagai ambang batas

pendengaran). Perbedaan nyata yang terkecil dalam intensitas antara dua

bunyi adalah sekitar 1 dB. Rasa nyeri pada kepala terjadi pada intensitas

suara mulai 120 dB.

Ciri lain dari bunyi adalah warna nada (timbre), yaitu cirri suara

atau instrumen yang membedakannya dari yang lain-lain tanpa

membedakan tinggi atau intensitasnya. Tidak ada skala ilmiah untuk

mengukur warna nada, meskipun warna nada terutama merupakan

fungsi bentuk gelombang. Istilah-istilah subyektif yang mirip dengan

istilah rasa (“kaya”, “hidup”, “hambar”, “pengap”, “cerah”) sering

digunakan untuk melukiskan warna nada. Rupa dan bentuk yang dapat

diciptakan oleh bunyi tidak terbatas dan dapat divariasi cukup dengan

mengubah tinggi nada, harmonic tone, dan bahan yang bergetar. Apabila

ditambahkan kord, hasilnya dapat menghasilkan sesuatu yang indah

2.2.5. Telinga Manusia dan Pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya bunyi oleh daun

telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau

tulang ke koklea. Telinga manusia merupakan saluran terbuka di bagian

luar, dan bersatu dengan tulang tengkorak. Di bagian dalam terdapat

gendang telinga atau membran timpani. Membran ini memisahkan

saluran telinga luar dengan bagian tengah. Telinga bagian tengah

dihubungkan dengan tenggorokan melalui corong eustachius, sehingga

Page 19: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-19

akan terjadi keseimbangan tekanan udara antara telinga bagian tengah

dengan udara luar.

Telinga bagian tengah mempunyai tiga tulang, yaitu tulang martil,

landasan, dan sanggurdi. Ketiga tulang ini membentuk rangkaian yang

melintang dalam telinga tengah tersebut. Rangkaian ini bersatu dengan

membran timpani. Pada bagian akhir telinga tengah, tulang sanggurdi

bersatu dengan membran, yang disebut dengan tingkap bundar. Tingkap

bundar ini menutupi telinga bagian dalam.

Telinga bagian dalam tersusun atas dua bagian penting, yaitu

rumah siput dan saluran gelung. Rumah siput merupakan saluran spiral

yang menyerupai rumah siput. Saluran ini berisi cairan dan permukaan

dalamnya merupakan tempat bermuara saraf. Ujung-ujung saraf sangat

peka oleh getaran yang ditimbulkan oleh cairan tersebut. Semua ujung

saraf ini menyatu membentuk saraf pendengar. Saraf ini menghubungkan

rumah siput dengan otak. Salu:an gelung terdiri dari tiga saluran yang

saling terkait, mempunyai peranan dalam menjaga keseimbangan.

Semua kegaduhan atau suara berisik pada dasarnya merupakan

getaran. Apabila suatu obyek bergetar di udara, maka secara mekanik

akan menggerakkan molekul-molekul udara. Sebagai akibat getaran oleh

obyek tertentu di udara atau oleh medium tertentu, maka timbullah

gelombang suara. Apabila gelombang suara sampai pada telinga kita,

maka gelombang suara ini akan masuk ke telinga bagian luar timpani.

Gelombang suara ini menggetarkan membran, dan kemudian tulang martil, dan

selanjutnya landasan dan sanggurdi ikut bergetar. Akhirnya tingkap

bundar ikut bergetar juga. Getaran ini akan menggetarkan cairan di dalam

rumah siput. Cairan yang bergetar menstimulasi ujung-ujung saraf.

Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak besar.

Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola gelombang suara yang

diterima. Otak besar menerima impuls ini kemudian menerjemahkannya

dan kita mempersepsikannya sebagai suara.

Page 20: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-20

Keseluruham proses mendengar tersebut merupakan proses yang

amat kompleks. Apabila ada gangguan dari salah satu rangkaian, maka

seseorang tidak akan dapat mendengar dengan baik. Bahkan apabila

gangguan sangat banyak, orang tidak dapat mendengar sama sekali atau

bahkan dapat menjadi tuli.

Kelainan/gangguan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif dan

tuli sensorineural (perseptif). Tuli akibat bising (noise induced hearing loss)

ialah tuli yang disebabkan oleh bising yang cukup keras dalam jangka

awaktu yang cukup lama dan biasanya disebabkan oleh bising

lingkungan kerja. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf koklea dan umumnya

terjadi pada kedua telinga.

Secara umum bising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Secara

khusus, bising adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai

frekuensi. Bising yang intensitasnya 85 dB atau lebih, dapat

mengakibatkan kerusakan pada receptor pendengaran corti di telinga

bagian dalam.

2.2.6. Kebisingan

Polusi suara atau kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara

yang tidak dikehendaki dan mengganggu manusia. (Lord, Gatley dan

Evensen, 1980; Magrad, 1982). Dikatakan tidak dikehendaki karena dalam

jangka panjang, bunyi-bunyian akan dapat mengganggu ketenangan

kerja, kesehatan dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan

kebisingan yang serius dapat mengakibatkan kematian. Semakin lama

telinga mendengar kebisingan, makin buruk pula dampak yang

diakibatkan. (Sutalaksana, 1979), secara psikologis, “ Bising adalah suara

yang tidak dikehendaki “. Bising dapat dibedakan menjadi beberap jenis

yaitu : Bising “steady”, “fluctuating”, “intermitted”, serta “implusive” .

Pengaruh utama kebisingan terhadap kesehatan adalah kerusakan

pada indera-indera pendengaran, yang menyebabkan ketulian atau

Page 21: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-21

kehilangan pendengaran. Kebisingan berdampak terhadap fungsi

pendengaran, yaitu dapat menyebabkan kerusakan fisik permanen untuk

mendengar dan mungkin dapat menyebabkan hilangnya pendengaran.

Pemulihan pendengaran menjadi normal memerlukan waktu tergantung

dari intensitas dan tekanan kebisingan yang diterima karyawan.

Gangguan pendengaran dan keseimbangan juga dipengaruhi faktor usia

lebih dan 40 tahun, masa kerja lebih dan sembilan tahun, jam kerja lebih

dan delapan jam perhari, bekas perokok berat, serta kegemukan

2.2.7. Sumber-sumber Bising

Sumber bising dalam pengendalian kebisingan lingkungan dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yakni:

1. Bising Interior

Adalah bising yang berasal dari manusia, alat-alat rumah tangga atau

mesin-mesin gedung yang antara lain disebabkan oleh radio, televisi,

alat-alat musik, dan juga bising yang ditimbulkan oleh mesin-mesin

yang ada digedung tersebut seperti kipas angin, motor kompresor

pendingin, pencuci piring dan lain-lain.

2. Bising Eksterior

Adalah bising yang dihasilkan oleh kendaraan transportasi darat, laut,

maupun udara, dan alat-alat konstruksi. Dalam dunia industri jenis

jenis bising yang sering dijumpai antara lain meliputi:

a. Bising kontinyu dengan jangkauan frekuensi yang luas. Misalkan

suara yang ditimbulkan oleh mesin bubut, mesin frais, kipas angin,

dan lain-lain.

b. Bising kontinu dengan jangkauan frekuensi yang sempit. Misalkan

bising yang dihasilkan oleh suara mesin gergaji, katup gas, dan

lain-lain.

Page 22: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-22

c. Bising terputus-putus (intermittent). Misal suara lalu lintas, suara

kapal terbang.

d. Bising impulsive seperti pukulan palu, tembakan pistol, dan lain-

lain.

Sifat suatu kebisingan ditentukan oleh intensitas suara, frekuensi

suara, dan waktu terjadinya kebisingan. Ketiga faktor diatas juga dapat

menentukan tingkat gangguan terhadap pendengaran manusia. Apabila

pada suatu kebisingan, intensitas suaranya semakin tinggi maka

kebisingan tersebut semakin keras. Kebisingan yang mempunyai

frekuensi tinggi lebih berbahaya daripada kebisingan dengan frekuensi

lebih rendah.

Dan semakin lama terjadinya kebisingan disuatu tempat, semakin

besar akibat yang ditimbulkannya. Disamping itu juga terdapat faktor lain

yang perlu diperhatikan dalam melakukan studi tentang kebisingan,

faktor tersebut berupa bentuk kebisingan yang dihasilkan, berbentuk

tetap/terus-menerus (steady) atau tidak tetap (intermittent).

Kerusakan pendengaran manusia terjadi karena pengaruh

kumulative exposure dari suara diatas intensitas maksimal dalam jangka

waktu lebih lama dari waktu yang diijinkan untuk tingkat kebisingan

yang hersangkutan.

2.2.8. Pengukuran Tingkat Kebisingan

Sumber kebisingan di perusahaan biasanya berasal dan mesin-mesin untuk

proses produksi dan alat-alat lain yang dipakai untuk melakukan pekerjaan.

Sumber sumber tersebut harus diidentifikasi agar dapat dipantau sedini mungkin

dalam upaya mencegah dan mengendalikan pengaruh paparan kebisingan

terhadap pekerja yang terpapar. Dengan demikian penilaian tingkat intensitas

kebisingan di perusahaan secara umum dimaksudkan untuk beberapa tujuan yaitu:

Memperoleh data intensitas kebisingan pada sumber suara.

Page 23: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-23

Memperoleh data intensitas kebisingan pada penerima suara.

Menilai efektivitas sarana pengendalian kebisingan yang telah ada dan

merencanakan langkah pengendalian lain yang lebih efektif.

Mengurangi tingkat intensitas kebisingan baik pada sumber suara maupun

pada penerima suara sampai batas diperkenankan.

Membantu memilih alat pelindung dan kebisingan yang tepat sesuai dengan

jenis kebisingannya.

Tingkat tekanan suara dapat diukur dengan bantuan Sound Level Meter.

Untuk mengukur bunyi atau bising secara fisik dan untuk menghubungkan

pengukuran dengan reaksi subjektif manusia, sound level meter menyediakan

karakteristik tanggapan frekuensi yang berbeda-beda dengan memasukkan jala-

jala pembobot yang ditandai dengan A, B, dan C. Masing-masing jala pembobot

mewakili tingkat bunyi dan beberapa frekuensi tertentu. Gambar 2.3.

rnenunjukkan kurva respon relatif dan skala A, B, dan C serta respon karakteristik

ambang dengar telinga manusia. Dapat dilihat pada gambar bahwa skala C

memberi bobot yang hampir sama untuk semua frekuensi. Skala B dimaksudkan

untuk mewakili respon pendengaran manusia dalam intensitas sedang. Skala B

jarang digunakan. Skala yang paling sering digunakan adalah skala A. Standar

OSHA (Occupational Safety and Health Administration) menetapkan skala ini

untuk pengukuran batas tingkat kebisingan dalam kegiatan sehari-h1ani dan

Environmental Protection Agency (1974) memilih skala A sebagai skala yang

sesuai untuk mengukur tingkat kebisingan lingkungan. Ketiga skala A, B, dan C,

skala A paling mendekati untuk memperkirakan respon karakteristik pendengaran

manusia.

Page 24: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-24

Sumber: Jenson, 1978

Gambar 2.3. Karakteristik Respon Relatif Sound Level Meter Skala A, B, C

Setelah intensitas dinilai dan dianalisis, selanjutnya hasil yang diperoleh

harus dibandingkan dengan standar yang ditetapkan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah intensitas kebisingan yang diterima oleh pekerja sudah

melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) yang diperkenankan atau belum. Dengan

demikian akan dapat segera dilakukan upaya pengendalian untuk mengurangi

dampak pemaparan terhadap kebisingan tersebut. Nilai Ambang Batas kebisingan

di tempat kerja berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.

51/MEN/1999 yang merupakan pembaharuan dan Surat Edaran Menteri Tenaga

Kerja No. O1IMEN/1978, besarnya rata-rata 85 db untuk batas waktu kerja terus-

menerus tidak lebih dari 8 jam atau 40 jam seminggu. Besarnya NAB yang

ditetapkan tersebut sama dengan NAB untuk negara-negara lain seperti Australia

dan Amerika. Selanjutnya apabila tenaga kerja menerima pemaparan kebisingan

lebih dan ketetapan tersebut, maka harus dilakukan pengurangan waktu

pemaparan seperti pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Batas Waktu Pemaparan Kebisingan Per Hari Kerja

Berdasarkan Intensitas Kebisingan yang Diterima Pekerja

Page 25: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-25

Catatan: Tidak boleh terpapar Iebih dari140 dB(A) walaupun

sesaat Sumber: Kepmennaker No. 51 Tahun 1999

2.2.9. Pengaruh Kebisingan

Pengaruh pemaparan kebisingan secara umum dapat

dikategorikan menjadi dua berdasarkan tinggi rendahnya intensitas

kebisingan dan lamanya waktu pemaparan. Pertama, pengaruh

pemaparan kebisingan intensias tinggi (diatas NAB) dan kedua, adalah

pengaruh pemaparan kebisingan intensitas rendah (di bawah NAB).

a. Pengaruh kebisingan intensitas tinggi

• Pengaruh pemaparan kebisingan intensitas tinggi adalah terjadinya

kerusakan pada indera pendengaran yang dapat menyebabkan

penurunan daya dengar baik yang bersifat sementara maupun bersifat

permanen atau ketulian. Sebelum terjadi kerusakan pendengaran yang

permanen, biasanya didahului dengan gangguan pendengaran yang

bersifat sementara.

Page 26: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-26

• Pengaruh kebisingan akan sangat terasa apabila jenis kebisingannya

terputusputus dan sumber kebisingannya tidak diketahui.

• Secara fisiologis, kebisingan dengan intensitas tinggi dapat

menyebabkan gangguan kesehatan seperti: meningkatnya tekanan

darah dan tekanan jantung, resiko serangan jantung meningkat, dan

gangguan pencernaan.

• Reaksi masyarakat, apabila kebisingan dari suatu proses produksi

demikian hebatnya sehingga masyarakat sekitarnya menuntut agar

kegiatan tersebut dihentikan.

b. Pengaruh kebisingan intensitas tingkat rendah

Tingkat intensitas kebisingan rendah banyak ditemukan di

lingkungan kerja seperti perkantoran, ruang administrasi perusahaan, dan

lain-lain. Intensitas kebisingan yang masih dibawah NAB tersebut secara

fisiologis tidak menyebabkan kerusakan pendengaran. Namun demikian,

kehadirannya sering dapat menyebabkan penurunan performansi kerja,

sebagai salah satu penyebab stres dan gangguan kesehatan lainnya. Stres

yang disebabkan karena pemaparan kebisingan dapat menyebabkari

terjadinya kelelahan dini, kegelisahan dan depresi. Secara spesifik stres

karena kebisingan tersebut dapat menyebabkan antara lain:

Stres menuju keadaan cepat marah, sakit kepala, dan

gangguan tidur.

Gangguan reaksi psikomotor

Kehilangan konsentrasi.

Penurunan performansi kerja yang dapat menimbulkan kehilangan

efisiensi dan produktivitas kerja.

2.2.10. Rencana dan Langkah Pengendalian Kebisingan di Tempat

Kerja

Sebelum dilakukan langkah pengendalian kebisingan, langkah

pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana pengendalian

Page 27: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-27

yang didasarkan pada hasil penilaian kebisingan dan dampak yang

ditimbulkan. Rencana pengendalian dapat diiakukan dengan

pendekatan melalui perspektif manajemen resiko kebisingan.

Manajemen resiko yang dimaksud adalah suatu pendekatan yang logik

dan sistemik untuk mengendalikan resiko yang mungkin timbul.

Langkah manajemen resiko kebisingan tersebut adalah:

• Mengidentifikasi surnber-sumber kebisingan yang berada di tempat

kerja.

• Menilai resiko kebisingan yang berakibat serius terhadap penyakit dan

cedera akibat kerja.

• Mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengendalikan atau

merninimasi resiko kebisingan.

Setelah rencana dibuat seksama, langkah selanjutnya adalah

melaksanakan rencana pengendalian kebisingan degan dua arah

pendekatan, yaitu pendekatan jangka pendek (short-term gain) dan

pendekatan jangka panjang (long-term gain) dari hirarki pengendalian.

Pada pengendalian kebisingan dengan orientasi jangka panjang, teknik

pengendaliannya secara berurutan adalah mengeliminasi sumber

kebisingan secara teknik, secara administratif, dan penggunaan alat

pelindung diri. Sedangkan untuk orientasi jangka pendek adalah

sebaliknya secara berurutan.

a. Eliminasi sumber kebisingan

Pada teknik eliminasi ini dapat dilakukan dengan penggunaan

tempat kerja atau pabrik baru sehingga biaya pengendalian dapat

diminimalkan.

Pada tahap tender mesin-mesin yang akan dipakai, harus

mensyaratkan maksimum intensitas kebisingan yang dikeluarkan

dari mesin baru.

Page 28: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-28

Pada tahap pembuatan pabrik dan pemasangan mesin, konstruksi

bangunan harus dapat meredam kebisingan serendah mungkin.

b. Pengendalian kebisingan secara teknik

Pengendalian kebisingan pada sumber suara. Penurunan kebisingan

pada sumber suara dapat dilakukan dengan menutup mesin atau mengisolasi mesin sehingga terpisah dengan pekerja. Teknik ini

dapat dilakukan dengan mendesain mesin memakai remote control.

Selain itu dapat dilakukan redesain landasan mesin dengan bahan anti

getaran. Namun demikian teknik ini memerlukan biaya yang sangat

besar sehingga dalam prakteknya sulit diimplementasikan. Pengendalian kebisingan pada bagian transmisi kebisingan. apabila

teknik pengendalian pada sumber suara sulit dilakukan, maka teknik

berikutnya adalah dengan memberi pembatas atau sekat antara mesin

dan pekerja. Cara lain adalah dengan menambah atau melapisi

dinding, plafon, dan lantai dengan bahan penyerap suara.

c. Pengendalian kebisingan secara administrative

Apabila teknik pengendalian secara teknik belum memungkinkan

untuk dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah merencanakan teknik

pengendalian , secara administratif. Teknik pengendalian ini lebih

difokuskan. pada manajemen pemaparan. Langkah yang ditempuh

adalah dengan mengatur rotasi kerja antara tempat yang bising dengan

tempat yang lebih nyaman yang didasarkan pada intensitas kebisingan

yang diterima.

d. Pengendalian pada penerima atau pekerja.

Teknik ini merupakan langkah terakhir apabila teknik

pengendalian seperti yang telah dijelaskan diatas belum dimungkinkan

untuk dilakukan. Jenis pengendalian ini dapat dilakukan dengan

pemakaian alat pelindung telinga (tutup atau sumbat telinga). Menurut

Pulat (1992) pemakaian sumbat telinga dapat mengurangi kebisingan

sebesar 30 dB. Sedangkan tutup telinga dapat mengnrangi kebisingan

Page 29: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-29

sedikit lebih besar 40-50 dB. Pengendalian kebisingan pada penerima ini

telah banyak ditemukan di perusahaan-perusahaan, karena secara sekilas

biayanya relatif lebih murah. Namun demikian, banyak ditemukan

kendala dalam pemakaian tutup atau sumbat telinga seperti, tingkat

kedisplinan pekerja, mengurangi kenyamanan kerja, dan mengganggu

pembicaraan.

2.2.11. Musik

Kehidupan seseorang tidak akan pernah terlepas dari dunia musik.

Tentunya musik yang didengar tidak lewat begitu saja dari diri individu

karena musik mempunyai efek pada manusia yang dapat dihubungkan

dengan segala sesuatu seperti fisik, emotional, tingkah laku seseorang

pendidikan, imajinasi, kualitatif dan integratif

2.2.12. Pengertian musik

Musik adalah rangkaian nada dan ucapan serta dalam cita-cita.

Musik terjadi juga karena suara manusia atau alat musik. Sedangkan

Parasita, memberi pengertian musik adalah salah satu budaya dari

manusia yang lahir dari perasaan dan hasil ungkapan yang berbentuk

ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan

sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik. Menurut Kurth

(1995) merupakan kekuatan alam yang berada dalam manusia namun

kekuatan alam tersebut tidak mencerminkan alam luar. Maka musik tidak

merupakan semacam gambaran alam luar yang ditonjolkan dengan

bunyi-bunyi hasil ciptaan dari manusia.

2.2.13. Musik pada Manusia

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari irama, denyut

nadi dan detak jantung manusia pun memiliki irama khusus. Pada

manusia otak kanan memiliki peran yaitu mendengarkan musik,

Page 30: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-30

memanfaatkan paduan warna menarik, menciptakan aneka simbol baru,

belajar kelompok, teka-teki, humor, lelucon, dan kreativitas. Otak kanan

ini menunjukkan aktivitas kerja jika diperdengarkan musik. Otak kiri

berperan dalam aktivitas membaca, berhitung, membuat rangkuman,

mengerjakan PR, menganalisa, bernalar, dan menghafal. Otak akan

bekerja optimal bila kedua belahan otak digunakan secara bersama- sama,

otak kanan memiliki spesifikasi berfikir dan mengolah data seputar

perasaan mosi, seni, dan musik sementara otak kiri berfungsi mengolah

data seputar sains, bisnis, dan pendidikan. Penggunaan otak kiri

spesifikasi cara berpikir yang logis, sekuensial, linear dan rasional. Cirinya

yaitu sangat teratur, sangat tepat untuk memikirkan keteraturan dalam

berekspresi secara verbal, tulisan, membaca, penempatan data dan fakta.

Orang yang menggunakan otak kanannya bersifat acak, tidak teratur,

intuitif dan holistik. Ia mewakili cara berfikir non verbal seperti perasaan,

emosi, kesadaran spatial, penggunaan bentuk dan pola, musik, seni,

kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi. Jika kita hanya menggunakan

otak kiri sedangkan otak kanan tidak aktif maka mudah timbul perasaan

jenuh, bosan dan mengantuk.

Sebagian besar di antara kita menikmati mendengarkan musik tanpa

sepenuhnya menyadari pengaruhnya. Apa pun tanggapan kita, musik

menghasilkan efek mental dan fisik. Musik memiliki beberapa manfaat yaitu :

1. Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan.

Penggunaan musik di ruang tunggu dan ruang praktek dokter gigi dapat

menutupi suara bor dokter gigi dan mengurangi ketegangan pasien yang sedang

menjalani perawatan.

2. Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak

Memainkan musik di rumah, di kantor atau di sekolah dapat membantu

menciptakan keseimbangan dinamis antara belahan otak kiri yang lebih logis

dengan belahan otak kanan yang lebih intuitif. Kerja sama di antara kedua belahan

otak ini dianggap merupakan landasan suatu kreativitas.

3. Musik mempengaruhi pernapasan.

Page 31: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-31

Pernapasan bersifat ritmis. Dalam keadaan normal manusia bernapas

sebanyak dua puluh lima hingga tiga puluh lima kali dalam satu menit. Laju

pernapasan yang lebih dalam atau lebih lambat menimbulkan ketenangan, kendali

emosi, pemikiran yang lebih dalam, metabolisme yang lebih baik. Pernapasan

yang dangkal dan cepat dapat membawa ke pemikiran yang superfisial dan

terpecah-pecah, perilaku impulsif, dan kecenderungan untuk melakukan

kesalahan. Tempo musik yang lambat atau musik yang bunyinya lebih panjang

dan lebih lambat akan memperdalam dan memperlambat pernapasan sehingga

memungkinkan pikiran menjadi tenang.

4. Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi dan tekanan darah.

Denyut jantung manusia menyesuaikan dengan bunyi dan musik yang

didengar. Denyut jantung menanggapi variabel-variabel musik seperti frekuensi,

tempo dan volume. Denyut jantung cenderung menjadi lebih cepat atau lebih

lambat menyamai ritme musik.

5. Musik mempengaruhi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi

tubuh

Saraf pendengaran menghubungkan telinga dalam dengan semua otot

dalam tubuh melalui sistem syaraf otonom. Oleh karena itu kekuatan, kelenturan

dan ketegangan otot dipengaruhi oleh bunyi dan getaran. Pada tempat-tempat

pemulihan dan terapi musik digunakan secara luas untuk merestrukturisasi dan

mempola ulang gerakan-gerakan repetitif.

6. Musik mempengaruhi suhu badan.

Semua bunyi dan musik mempunyai pengaruh yang subtil terhadap suhu

tubuh dan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan panas

dan dingin. Musik dapat melakukan hal ini dengan mempengaruhi peredaran

darah, denyut nadi, pernapasan dan pengeluaran keringat.

7. Musik dapat mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stress.

8. Musik dapat meningkatkan produktivitas.

2.2.14. Musik dan Pengaruhnya Dalam Pekerjaan

Penyebab kelelahan akibat tidak ergonomisnya kondisi sarana,

prasarana dan lingkungan kerja merupakan faktor dominan bagi

Page 32: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-32

menurunnya atau rendahnya produktivitas kerja seseorang tenaga kerja.

Suasana kerja yang tidak ditunjang oleh kondisi lingkungan kerja yang

sehat antara lain adalah sebagai penyebab timbulnya kelelahan kerja.

Banyak dijumpai kasus kelelahan kerja sebagai akibat pembebanan kerja

yang berlebihan, antara lain irama kerja yang tidak serasi, pekerjaan yang

monoton dan kondisi tempat kerja yang tidak menggairahkan.

Musik perlu disediakan di tempat kerja bagi jenis pekerjaan yang

monoton dan pekerjaan tangan (manual work) yang berulang serta

pekerjaan lain yang memerlukan aktivitas mental. Hal ini dimaksudkan

untuk mengurangi atau menghindari kebosanan, kelelahan dan kejenuhan

dalam bekerja.

Musik lembut dan sesuai dengan tempat, suasana dan waktu akan

membuat karyawan merasa senang bekerja dalam kantor. Mendengarkan

Musik sambil bekerja perlu memperhatikan pertimbangan berikut.

1. Musik yang dimainkan harus dapat menciptakan suasana nyaman

dalam bekerja.

2. Musik yang dimainkan mempunyai nilai bagi karyawan yang

bekerja secara fisik dan memberikan semangat kerja bagi karyawan

yang bekerja dengan sedikit kegiatan mental.

3. Musik yang terlalu bising akan merusak semangat kerja.

4. Musik yang bernada keras sebaiknya tidak diperdengarkan pada

pekerjaan yang menuntut banyak kegiatan mental dan tidak

diperdengarkan secara kontinyu.

5. Irama musik sebaiknya sedang saja, karena musik yang terlalu

lambat dapat menyebabkan kantuk, sedangkan irama yang terlalu

cepat dapat mengganggu dan menciptakan ketergesaan.

Musik dapat meningkatkan semangat kerja karena musik dapat

mempengaruhi perhatian dan kesiagaan seseorang, membangkitkan

perasaan bahagia dan dapat menambah perasaan puas terhadap

Page 33: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-33

pekerjaannya. Jadi dengan musik, semangat kerja yang meningkat maka

produktivitas kerja juga akan meningkat.

2.2.15. Penyajian Musik

Diambil kesimpulan bahwa musik manusia yang dapat

mengeluarkan Ada beberapa bentuk penyajian musik. Dalam hal ini

Kurth (1995), mengatakan bahwa penyajian musik dalam waktu yang

tepat dapat menimbulkan daya tarik terhadap musik sehingga dapat

menimbulkan kepuasan batin yang luar biasa dan timbul perasaan senang

dan gembira. Menyajikan musik sebagai pengiring kerja pada beberapa

penelitian menunjukan adanya peningkatan produksi. Jenis musik yang

diperdengarkan juga dapat mempengaruhi produktivitas karena secara

psikologis musik akan membuat karyawan berada pada kondisi yang

segar.

2.2.16. Semangat Kerja

Semangat kerja dalam organisasi sering dianggap oleh para

manajer sebagai suatu yang sudah lazim atau wajar, sehingga seringkali

kurang diperhatikan. Sering para manajer tidak mengetahui betapa buruk

keadaan semangat kerja karyawannya sampai para manajer akhirnya

menghadapi kasus yang serius seperti meningkatnya permohonan unfuk

pindah, absenteisme dan slowdown, bahkan sering terjadi pemogokan.

Faktor semangat kerja ini perlu diketahui oleh para pimpinan perusahaan

atau manajer karena penting artinya bagi keberhasilan suatu usaha.

Dikatakan penting bagi keberhasilan dalam suatu perusahaan karena

semangat kerja mempengaruhi produktivitas dan prestasi kerja

dikalangan karyawan.

Menurut Nitisemito (1992), semangat kerja adalah suatu kegiatan

melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian

pengerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan baik.

Page 34: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-34

Menurut Djui (1996), mengatakan bahwa ada 4 aspek yang

menunjukan bahwa seseorang tersebut mempunyai semangat kerja yang

tinggi. Keempat aspek tersebut adalah :

Kegairahan dan antusias

Secara tidak langsung kegairahan atau antusias menyatakan

sesuatu yang berhubungan dengan motivasi yang tinggi. Jika

karyawan memiliki kegairahan dalam bekerja maka itu berarti

bahwa karyawan tersebut memiliki motivasi atau dorongan untuk

melakukan pekerjaan sebaik- baiknya

Kualitas untuk bertahan

Aspek ini secara tidak langsung menyatakan bahwa seseorang

yang mempunyai semangat kerja yang tinggi maka orang tersebut

tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesukaran - kesukaran

yang timbul dalam pekerjaannya. Ini berarti bahwa orang tersebut

mempunyai kekerasan hati atau keyakinan dalam dirinya. Kekuatan

untuk melawan frustasi (resistance to frustatiotr) Aspek ini

menunjukkan adanya kekuatan seseorang untuk selalu

konstruktif walaupun sedang mengalami kegagalan yang

ditemuinya dalam bekerja.

Semangat kelompok

Semangat kelompok menggambarkan hubungan antar

karyawan.Dengan adanya semangat kerja, karyawan akan lebih

berpikir sebagai "kami" daripada sebagai "saya". Mereka akan

saling tolong menolong dan tidak saling bersaing untuk

menjatuhkan.

Gejala - gejala Turunnya Semangat Kerja

Dengan adanya semangat kerja yang tinggi, maka perusahaan

banyak mendapatkan keuntungan, sebaliknya bila semangat kerja

karyawan turun berarti perusahaan tersebut banyak mendapatkan

Page 35: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-35

kerugian. Sebenarnya kerugian yang mungkin timbul dapat dikatakan

sebagai gejala – gejala turunnya semangat kerja.

Gejala - gejala turunnya semangat kerja penting diketahui oleh

setiap perusahaan karena dengan mengetahui tentang gejala - gejala

tersebut dapat diketahui sebab - sebab turunnya semangat kerja. Dengan

demikian perusahaan dapat mengambil tindakan tindakan pencegahan

seawal mungkin.

Menurut Nitisemito (1992.), gejala - gejala turunnya semangat kerja

antara lain adalah :

Turunnya produktivitas kerja

Seseorang karyawan yang semangat dan kegairahan kerjanya turun

cenderung malas dalam melaksanakan tugas - tugas, sengaja

menunda-nunda pekerjaan, mungkin juga memperlambat pekerjaan

dsb. Tingkat absensi yang tinggi Pada umumnya bila semangat malas

datang bekerja.

Labour turn over ( keluar masuknya karyawan ) yang tinggi

Bila dalam perusahaan tersebut terjadi tingkat labour turn over yang

tinggi, maka sebetulnya hal ini merupakan indikasi dari turunnya

semangat kerja. Keluar masuknya karyawan yang meningkat tersebut

terutama adalah disebabkan karena ketidaksenangan karyawan

bekerja pada perusahaan tersebut, sehingga untuk itu karyawan

mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih sesuai. Tingkat keluar

masuknya karyawan yang tinggi tersebut selain dapat menurunkan

produktivitas juga dapat mengurangi kelangsungan jalannya

perusahaan.

Tingkat kerusakan yang tinggi

Indikasi lain yang menunjukkan turunnya semangat kerja adalah

bilamana ternyata tingkat kerusakan baik terhadap bahan baku,

barang jadi maupun peralatan yang dipergunakan meningkat.

Naiknya tingkat kerusakan tersebut sebetulnya menunjukkan bahwa

Page 36: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-36

perhatian dalam pekerjaan berkurang, terjadinya kecerobohan dalam

pekerjaan dsb. Dan ini semua manunjukkan bahwa semangat kerja

menurun.

Pemogokan

Faktor- faktor untuk meningkatkan Semangat Kerja Menurut.

Nitisemito (1992), untuk mengurangi gejala dan meningkatkan semangat

kerja dibutuhkan :

1. Gaji yang cukup

2. Memperhatikan kebutuhan rohani

3. Sesekali mendapatkan perhatian

4. Harga diri perlu mendapat perhatian

5. Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat

6. Berikan kesempatan pada mereka untuk maju

7. Perasaan aman menghadapi masa depan perlu di perhatikan

8. Usahakan karyawan mempunyai loyalitas

9. Sesekali karyawan perlu diajak berunding

10. Pemberian intensif yang terarah

11. Fasilitas yang menyenangkan, mencakup musik

2.3. Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC)

2.3.1. Definisi Peta Proses Operasi Peta proses operasi adalah peta kerja yang menggambarkan urutan

kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen

operasi secara detail. Di sini tahapan proses operasi kerja harus diuraikan

secara logis dan sistematis. Dengan demikian seluruh operasi kerja dapat

digambarkan dari awal sampai menjadi produk akhir, sehingga analisa

perbaikan dari masing-masing operasi kerja secara individual maupun

urut-urutannya secara keseluruhan akan dapat dilakukan (Sritomo, 2006).

Menurut Sutalaksana (2006), peta proses operasi merupakan suatu

diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan

Page 37: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-37

dialami bahan-bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan

pemeriksaan dari tahap awal sampai menjadi produk jadi atau komponen,

dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisis

lebih lanjut seperti waktu, material, tempat, alat, dan mesin yang

digunakan. Informasi-informasi yang diperoleh dari peta proses operasi

memiliki beberapa manfaat antara lain:

1. Mengetahui kebutuhan terhadap mesin dan anggarannya.

2. Memperkirakan kebutuhan terhadap bahan baku dengan

memperhitungkan efisiensi tiap operasi dan pemeriksaan.

3. Menentukan tata letak pabrik.

4. Melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan.

5. Melatih cara kerja.

Standar pengerjaan Peta Proses Operasi adalah:

1. Pilih komponen pertama yang akan digambarkan, jika peta akan

digunakan sebagai dasar bagi sebuah jalur rakitan bagian yang

mempunyai komponen paling banyak sebaiknya dipilih pertama

kali, mulai dari sudut kanan kertas, catat operasi rakitan.

Komponen-komponen yang dibeli dalam keadaan jadi

digambarkan dengan garis pendek ke kiri.

2. Jika semua operasi rakitan dan pemeriksaan pada bagian utama

sudah masuk, lanjutkan ke operasi fabrikasi, dalam urutan terbalik,

gambarkan garis mendatar pada bagian kanan atas peta ke kanan,

untuk menuliskan bahan baku, uraian tentang bahan langsung

dicatat pada garis tersebut yang dapat dibuat selengkap-

lengkapnya.

Page 38: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-38

3. Ke sebelah kanan dari lambang operasi, buat uraian operasi, waktu

penyelesain pekerjaan, dll.

4. Cirikan komponen terakhir pada operasi tersebut. Gambar garis

mendatar jauh ke kiri, tunjukkan dengan lingkaran 12 mm untuk

operasi dan segi empat untuk pemeriksaan dalam urutan terbalik

kearah atas. Masukkan nomor operasi dari lintasan produksi

tersebut.

5. Lanjutkan sampai semua komponen terselesaikan dipetakan, baik

komponen yang dibuat dan yang dibeli harus tercantum di dalam

peta.

6. Rakitan bagian digambarkan sedemikian rupa seperti cara pada

peta rakitan.

7. Periksa peta dengan dokumen barang dan lintasan produksi untuk

menjamin agar tidak ada bagian atau operasi yang luput.

Gambar 2.4. Operation Process Chart

Page 39: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-39

Peta proses operasi yang telah dipetakan dapat dianalisis untuk mengetahui

informasi-informasi yang diperlukan dari kegiatan kerja yang dilakukan. Analisis

yang perlu dilakukan terdiri dari hal-hal seperti di bawah ini:

1. Bahan-bahan

Semua alternatif dari bahan yang dipergunakan harus dipertimbangkan

supaya proses penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sesuai dengan fungsi,

realibilitas, pelayanan, dan waktunya.

2. Operasi

Semua pilihan yang mungkin terjadi dalam proses pengolahan,

pembuatan, pengerjaan dengan mesin atau metode perakitannya, serta

alat-alat dan perlengkapan yang digunakan perlu dipertimbangkan.

Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan,

menggabungkan, merubah, atau menyederhanakan operasi-operasi yang

terjadi.

3. Pemeriksaan

Pemeriksaan perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas maupun kuantitas

suatu obyek untuk memenuhi standar atau ketentuan yang sudah ditetapkan

supaya produk tersebut dapat dikatakan baik atau memenuhi syarat. Pemeriksaan

dilakukan dengan melakukan teknik pengambilan sampel untuk mengetahui

kondisi suatu obyek atau produk.

4. Waktu

Untuk mempersingkat waktu penyelesaian, kita harus mempertimbangkan

semua alternatif mengenai metoda, peralatan dan tentunya penggunaan

perlengkapan-perlengkapan khusus.

Dari Peta Proses Operasi yang telah selesai terlihat bahwa pola aliran yang

tetap mulai terbentuk dan dengan sedikit imajinasi, tata letak akan mulai

Page 40: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-40

terbayang oleh perancang fasilitas. Peta Proses Operasi juga dapat

memperlihatkan komponen-komponen yang menimbulkan masalah terbesar

dalam perencanaan dan komponen yang tidak terlalu penting.

Selain itu Peta Proses Operasi juga akan menunjukkan bagian mana

yang erat kaitannya dengan yang lain dan dengan demikian harus dibuat

dalam wilayah yang berdekatan. Dilain pihak, Peta Proses Operasi akan

menjadi kurang berarti jika dibuat untuk produk yang mengandung

jumlah komponen yang besar.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Berikut adalah metodologi penelitian yang digunakan dalam

penyusunan penelitian ini :

Page 41: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-41

Gambar 3.1.Metodologi penelitian pengaruh musik

Adapun urutan pemecahan masalah dalam penelitian ini secara

detail dijelaskan pada masing-masing tahap sebagai berikut :

3.1 Tahap Studi Pendahuluan

3.1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan pada

sub bab sebelumnya, maka diharapkan penelitian ini mengetahui jenis

musik apakah yang menghasilkan produktivitas terbesar di

UD.WANAMULYA ?

3.1.2 Tujuan Penelitian

Tanpa Musik

Dengan Musik

Mulai

Perumusan

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data Produktivitas Awal

Pengumpulan Data Produktivitas Akhir

Perbandingan Produktivitaas Tanpa Musik dan Dengan Musik

Kesimpulan dan

Selesai

Analisa Produktivitas Awal

Pemutaran Musik (Pop dan Dangdut)

Analisa

Tahap Studi

Tahap pengumpulan dan pengolahan data

Tahap Analisa

Tahap Kesimpulan dan

Page 42: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-42

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis musik yang

diperdengarkan untuk meningkatkan produktivitas pembuatan kursi di

UD.WANAMULYA.

3.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada tahap pengumpulan dan pengolahan data ini terdiri dari

beberapa tahapan, yaitu :

3.2.1. Pengumpulan Data Produktivitas

Tanpa musik

Pengumpulan data produktivitas awal dilakukan dengan menghitung

tingkat produktivitas kursi selama empat hari di UD.Wanamulya.

Sebelum mendengarkan musik dengan data alur proses produksi yang

diperlukan berupa peta proses operasi (OPC) maka dapat diketahui

waktu proses satu buah kursi. Selanjutnya adalah menganalisa apakah

waktu dan jumlah kursi tersebut sudah sesuai dengan standar yang

ditetapkan perusahaan.

Dengan musik

Pada tahap ini, pertama dilakukan pemutaran musik pop dan musik

dangdut selama empat hari untuk setiap jenis musik di line produksi,

pemutaran musik ini bertujuan untuk mengetahui waktu proses

produksi dan jumlah kursi yang dapat dihasilkan selama empat hari

berdasarkan setiap jenis musik.

3.2.2. Membandingkan produktivitas tanpa musik dan produktivitas

dengan musik

Pada tahap ini dilakukan perbandingan tingkat produktivitas,

produktivitas yang dibandingkan yaitu antara produktivitas sebelum

mendengarkan musik, setelah mendengarkan musik pop, dan setelah

mendengarkan musik dangdut. Setelah tingkat produktivitas masing-

masing diketahui, kemudian dilakukan pemilihan berdasarkan alasan-

Page 43: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-43

alasan yang dapat meningkatkan produktivitas perusahaan antara tanpa

musik, mendengarkan musik pop dan dengan mendengarkan musik

dangdut yang memiliki produktivitas sama atau lebih baik dari yang telah

ditetapkan perusahaan.

Alasan pemilihan produktivitas :

Waktu proses produksi yang tercepat dalam menyelesaikan

satu buah kursi.

Jumlah kursi terbanyak yang dapat dihasilkan selama empat

hari.

Peningkatan produktivitas terpilih ini yang selanjutnya akan

digunakan di UD.Wanamulya.

3.3 Tahap Analisa

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap sub bab pada tahap

sebelumnya. Analisa tersebut antara lain adalah hal apa saja yang

mempengaruhi produktivitas karyawan di UD.Wanamulya setelah

mendengarkan musik.

3.4 Tahap Kesimpulan dan Saran

Bagian ini menguraikan target pencapaian tujuan penelitian dan kesimpulan

yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Bab ini juga menguraikan

saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian yang telah dilakukan dan masukan

bagi penanggung jawab jenis pekerjaan yang sama.

Cara penarikan kesimpulan yang dilakukan pada penelitian di UD.Wanamulya

ini adalah:

jika ada peningkatan produktivitas setelah penambahan fasilitas musik,

maka upaya peningkatan produktivitas dapat dikatakan berhasil.

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Page 44: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-44

Bab ini membahas tentang proses pengambilan data dan dilanjutkan

dengan proses pengolahan data sesuai arahan metodologi pada bab sebelumnya.

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Alur Proses Produksi

Proses produksi dari pembuatan kursi di UD.Wanamulya adalah sebagai

berikut :

1 Bahan baku yang digunakan berupa kayu jati yang telah dipersiapkan, kayu

jati tersebut dilakukan pengovenan terlebih dahulu sebelum digunakan.

2 Setelah kayu siap selanjutnya kayu jati dipotong sesuai dengan bentuk yang

dibutuhkan, kemudian diukur sesuai dengan bagian-bagian kursi yang akan

dikerjakan seperti sandaran kursi, kaki kursi, dan lain-lain.

3 Pembubutan merupakan tahap selanjutnya agar bentuk kayu sesuai seperti

yang diingankan. Pengukiran dilakukan jika bagian-bagian kursi telah

selesai dibubut, kemudian dilakukan tahap pengeleman dan pemakuan

sesuai dengan bagian-bagian kursi tersebut.

4 Perakitan sudah bisa dilakukan jika seluruh bagian-bagian kursi telah siap,

perakitan disini dilakukan dengan pemasangan baut, dan pemasangan besi

sambungan. Sebelum dilakukan pengecatan keseluruhan terlebih dahulu

dilakukan pendempulan dengan maksud agar tidak ada bagian kursi yang

bolong atau tidak rata.

5 Selanjutnya dilakukan proses pengecatan keseluruhan bagian kursi dengan

cat kayu, setelah pengecatan kursi maka pemasangan busa pada bagian

tangan kursi dan dudukan kursi dapat dilakukan.

6 Setelah busa kursi selesai dipasang, kemudian kursi dipernis agar cat pada

kayu lebih cerah dan lebih tahan lama. Tahap yang terakhir adalah inspeksi

untuk melihat apakah kursi tersebut layak dipasarkan atau tidak.

7 Setelah produk lolos inpeksi, maka untuk sementara ditaruh di tempat

penyimpanan sementara produk jadi (storage) sebelum dipasarkan.

Page 45: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-45

Alur proses pembuatan kursi di UD.Wanamulya digambarkan secara jelas

dengan Peta Proses Operasi (OPC) seperti dibawah ini :

0-28 Pemotongankaki7,53

0-29

0-30

5,57 Pengukurankaki

pembentukanlebar,pjg&tebal kaki

12,32

Diperiksa paku&pengelemanya

0-19 Pemotongantangan6,33

0-20

0-21

5,13 Pengukurantangan

pembentukanlebar,pjg&tebaltangan

11,49

0-36I-5 Dirakit

0-37 Didempul

0-39I-6

Pemasanganbusa

Dempul

0-38 Dicat

0-40 Dipernis

Busa

pernis

Diperiksa paku&pengelemanya

0-10 Pemotongandudukan8,48

0-11

0-12

6 Pengukurandudukan

pembentukanlebar,pjg&tebaldudukan

12,59

Lem kayu

125,57

12,45

68,39

86,55

7,24

0-1 Pemotongansandaran9,57

0-2

0-3

5,57 Pengukuransandaran

pembentukanlebar,pjg&tebalsandaran

14

0-9 Mengukur tmpkayu sambungan36,38

kayu jatiKAKI KURSI TANGAN KURSI

kayu jati kayu jatiDUDUKAN KURSI

kayu jatiSANDARAN KURSI

PETA PROSES OPERASINAMA PROYEK : KURSI KOBRADIPETAKAN OLEH : NOVA APRIYANATANGGAL DIPETAKAN : 20 JANUARI 2010

ringkasanKEGIATAN JUMLAH WAKTU(JAM)

OPERASI

PEMERIKSAAN

TOTAL

40

6

46

13,26

0,15

13,41

Pengukiranmotif kaki18,15 0-32

0-33 Pengelemankaki10,27

Lem kayu

0-34 pemakuankaki2,54

Paku kayu

I-4

0-35 Pembuatanlubang baut13,12

0-31 Pembubutan kaki26,48

17,44 0-23

0-24

Pengelemantangan

9,10

Lem kayu

pemakuantangan

Paku kayu

I-3 Diperiksa paku&pengelemanya

0-2510,37

5,15

Pembuatanlubang baut

0-26 Pembentukantempat besisambungan

0-27Pemasanganbesisambungan

Besisambungan

Lem besi

23,44

Pembubutantangan

0-2221,33

0-16 Pembuatanlubang baut13,12

0-17Pembentukantempat besisambungan

0-18 Pemasanganbesisambungan

Besisambungan

Lem besi

0-14 Pengelemandudukan15,23

0-15 pemakuandudukan10

Paku kayu

I-2

21,33

5,47

Pembubutandudukan

0-1319,57

Pengukiranmotifsandaran

52,38 0-5

0-6 Pengelemansandaran16,12

Lem kayu

0-7 pemakuansandaran10,18

Paku kayu

I-1 Diperiksa paku&pengelemanya

0-8Pembuatanlubang besisambungan

12,24

0-4 Pembubutansandaran22,36

1,45

1,45 1,45

1,45

2

1.30

(satuan waktu dalam menit)

Gambar 4.1. OPC Proses Produksi Kursi Kobra di UD.Wanamulya

Page 46: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-46

4.1.2 Data Karyawan

UD.Wanamulya secara keseluruhan memiliki 21 karyawan, pada bagian line

produksi terdiri dari 18 karyawan. Perincian karyawan bagian prduksi dijelaskan

table berikut di bawah ini :

Tabel 4.1. Jumlah dan Tugas Karyawan Tiap Stasiun

Stasiun Karyawan Tugaspemotongan 4 Pemotongan bahan baku dan pembentukan bagian-bagian kursipengukuran 3 pengukuran bagian-bagian kursi, pembuatan lubang besi sambungan, dan mengukur tempat sambunganpembubutan 4 pembubutan bagian-bagian kursi, pembuatan lubang baut, pembentukan tmp besi sambungan , dan pengukiran

perakitan 4 pengeleman dan pemakuan, pemasangan besi sambungan, dan pemasangan busafinishing 3 pendempulan, pengecatan, dan pernis

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Perhitungan Waktu Produksi

Perhitungan waktu produksi dilakukan dengan cara membandingkan

waktu proses berdasarkan hasil Peta Proses Operasi (OPC) tanpa musik diatas

dengan waktu produksi kursi setelah mendengarkan musik pop dan musik

dangdut.

Tabel 4.2. Data Waktu Proses Kursi Kobra Tanpa musik (satuan waktu dalam

menit)

Nomor operasi

Waktu proses produksi

O-1 9.57 O-2 5.57 O-3 14.00 O-4 22.36 O-5 52.38 O-6 16.12 O-7 10.18 O-8 12.24 O-9 36.38

Page 47: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-47

O-10 8.48 O-11 6.00 O-12 12.59 O-13 19.57 O-14 15.23 O-15 10.00 O-16 13.12 O-17 21.33 O-18 5.47 O-19 6.33 O-20 5.13 O-21 11.49 O-22 21.44 O-23 17.44 O-24 9.10 O-25 10.37 O-26 23.44 O-27 4.15 O-28 7.53 O-29 5.57 O-30 12.32 O-31 26.48 O-32 18.15 O-33 10.27 O-34 2.54 O-35 13.12 O-36 125.57 O-37 12.45 O-38 68.39 O-39 86.55 O-40 7.24 I-1 1.45 I-2 1.45 I-3 1.45 I-4 1.45 I-5 2.00 I-6 1.30

jumlah(menit) 804.76 jam 13.41

Page 48: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-48

Berdasarkan waktu proses tanpa musik diatas diketahui dapat

memproduksi satu buah kursi kobra dengan waktu selama 13 jam 41 menit,

jumlah kursi yang dapat diproduksi selama empat hari hanya satu buah kursi

kobra.

Waktu proses pembuatan kursi kobra dan jumlah kursi yang terselesaikan

selama empat hari setelah mendengarkan musik pop dan musik dangdut

seperti dijelaskan tabel di bawah ini :

Tabel 4.3. Data Waktu Proses dan Jumlah Kursi dengan Musik

Musik Waktu(menit)/ kursi

Waktu(jam)/ kursi

Jumlah Kursi/ 4 hari

Pop 858.13 14.30 1 Dangdut 722.15 12.04 2

Berdasarkan hasil tabel 4.3 diatas diketahui waktu proses dalam

pembuatan kursi tercepat dan jumlah kursi terbanyak yang dapat terselesaikan

selama 4 hari yaitu setelah mendengarkan musik dangdut.

4.2.2 Perbandingan produktivitas Tanpa Musik dan Dengan Musik

Tahap selanjutnya membandingkan waktu proses pembuatan kursi kobra

sebelum mendengarkan musik dengan waktu proses dan jumlah produksi

akhir setelah mendengarkan musik pop dan musik dangdut. Perbandingan

waktu proses dijelaskan berdasarkan Tabel dibawah ini :

Tabel 4.4. Perbandingan Waktu Proses dan Jumlah Kursi

Waktu(menit)/

kursi Waktu(jam)/

kursi

Jumlah Kursi/ 4 hari

Tanpa musik 804.76 13.41 1

Pop 858.13 14.30 1 Dangdut 722.15 12.04 2

Page 49: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-49

Berdasarkan hasil tabel di atas, diketahui produktivitas UD.Wanamulya

tanpa musik masih jauh dari produktivitas yang telah ditetapkan perusahaan

karena waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah kursi selama 13

jam 41 menit, sehingga hanya dapat menyelesaikan satu buah kursi selama

empat hari. Setelah mendengarkan musik dangdut produktivitas kursi menjadi

lebih tinggi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu buah kursi

hanya membutuhkan waktu 12 jam 04 menit, jumlah kursi yang terselesaikan

menjadi 2 buah kursi selama empat hari.

Setelah mendengarkan musik pop, tingkat produktivitas kursi menjadi

sangat jauh dari standar yang telah ditetapkan perusahaan karena waktu yang

dibutuhkan untuk memproduksi satu buah kursi selama 14 jam 30 menit,

sehingga jumlah kursi yang terselesaikan juga tidak jauh berbeda dengan

sebelum mendengarkan musik yaitu sebanyak satu buah kursi selama 4 hari.

BAB V

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

5.1 Analisis Perbandingan Produksi Awal dan Produksi akhir

5.1.1 Analisis Waktu Proses dan Jumlah Kursi

Dari bab sebelumnya diperoleh data bahwa tingkat produktivitas

awal kursi kobra tanpa musik membutuhkan waktu selama 13 jam 41

menit untuk memproduksi satu buah kursi. Setelah mendengarkan

musik pop, tingkat produktivitas akhir menjadi sangat lama karena

membutuhkan waktu 14 jam 30 menit untuk menyelesaikan satu buah

kursi. Setelah mendengarkan musik dangdut, produktivitas akhir

mengalami penaikan sehingga dapat memproduksi satu buah kursi

hanya membutuhkan waktu selama 12 jam 04 menit.

Page 50: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-50

Hasil perbandingan produktivitas sebelum mendengarkan

musik dengan setelah musik ditunjukan pada tabel 5.1 berikut ini.

Tabel 5.1. Data Perbandingan produktivitas Kursi Kobra

Berdasarkan hasil tabel diatas, produktivitas setelah

mendengarkan musik pop menjadi sangat berkurang dari standar

UD.Wanamulya, sedangkan produktivitas mengalami peningkatan

setelah mendengarkan musik dangdut, bahkan dapat melebihi standar

produktivitas yang telah ditetapkan perusahaan.

Setelah penelitian yang dilakukan terhadap produktivitas di

UD.Wanamulya seperti ditunjukan diatas, maka dapat diketahui

tingkat produktivitas UD.Wanamulya tanpa musik belum dapat

mencapai target atau standar yang telah ditetapkan, karena tanpa

fasilitas pendukung seperti musik maka banyak karyawan yang

bekerja kurang semangat dan sering melakukan kesalahan sehingga

produktivitas yang dihasilkan belum dapat memenuhi standar

perusahaan. Setelah dilakukan penambahan fasilitas musik pop,

tingkat produktivitas di UD.Wanamulya menjadi sangat jauh

berkurang karena karyawan tidak menyukai ritme yang terlalu

lembut, selain itu umur dari karyawan di UD.Wanamulya berkisar 30-

Waktu(menit)/

kursi Waktu(jam)/

kursi Jumlah Kursi/

4 hari Standar perusahaan 780 13 2

Tanpa musik 804.76 13.41 1 Pop 858.13 14.30 1

Dangdut 722.15 12.04 2

Page 51: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-51

35 tahun sehingga tidak begitu mengerti lirik dari musik pop. Hal

tersebut menyebabkan tingkat produktivitas dengan musik pop

menjadi tidak dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan

UD.Wanamulya.

Peningkatan produktivitas yang terpilih oleh perusahaan yaitu

menambahkan fasilitas musik dangdut, pemilihan musik dangdut

terlihat dari hasil penelitian yang dapat memenuhi standar

produktivitas yang telah ditetapkan perusahaan.

Peningkatan produktivitas setelah mendengarkan musik

dangdut di UD.Wanamulya disebabkan karyawan-karyawan dalam

perusahaan di UD.Wanamulya ini berumur sekitar 30 – 35 tahun yang

rata-rata berasal dari kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala

kesederhanaan dan kelugasannya sehingga kecenderungan untuk

menyukai musik yang tercermin dari lirik serta bangunan lagunya

menjadi salah satu penyebab terpilihnya musik dangdut sebagai jenis

musik yang memiliki pengaruh paling baik pada peningkatan

produktivitas di UD.Wanamulya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian yang sudah ditetapkan pada bab sebelumnya yaitu jenis musik

yang diperdengarkan untuk meningkatkan produktivitas kursi di

UD.WANAMULYA, maka kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian yang

telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 52: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-52

1. Jenis musik yang diperdengarkan di UD.Wanamulya berdasarkan

produktivitas akhir adalah musik dangdut, karena dapat memproduksi

satu buah kursi hanya dengan waktu 12 jam 04 menit dan dapat

menyelasikan 2 buah kursi dalam 4 hari.

2. Musik dangdut berpengaruh sangat besar dalam mencapai target

perusahaan, hal tersebut terlihat dari waktu produksi satu kursi lebih

cepat dari standar yang telah ditetapkan perusahaan.

6.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian sebagai

berikut:

1. UD.Wanamulya dapat meningkatkan produktivitas dengan cara

menambahkan fasilitas berupa musik saat bekerja, Sebaiknya pihak

perusahaan memperdengarkan musik dangdut yang sesuai dengan

selera karyawan.

2. Pemilihan jenis musik yang digunakan selama bekerja sebaiknya

disesuaikan dengan batasan usia karyawan yang ada di

UD.Wanamulya

3. Penelitian selanjutnya perlu juga dipertimbangkan menambah

penggunaan jenis-jenis musik yang lain dan menambah waktu

pemutaran sebagai penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

A. Hedge, and M, Navai, Handbook of human factors and ergonomics methods

(pp. 33-1–33-7). Boca Raton, FL: CRC Press, 2003. Arikunto, Suharsimi., Prof. Dr, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Edisi Revisi IV, Rineka Cipta: Jakarta, 1998.

Page 53: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-53

Austical Solutions, OSHA Hearing Regulation, Web Page :

www.austicalsolutions.com,2005

http://en.wikipedia.org/wiki/dangdut, 6 April 2009 http://id.mediawikiorg/wiki/pop, 6 April 2009 http://www.gravatar.com/blavatar, 15 juni 2009 Kurth, Ernest. Sejarah Musik IV, Dalam Buku Dieter Mack, PenerbitMusik Liturgi,1995. Lord, H. W., Gatley, W. S., Evensen, H. A., 1980, Noise Control for Engineers,

Magrad, 1982. Co., New York. McCormick,E.J and M.S. Sanders. Human Factor in Engineering and Design.

New York: McGraw Hill Book Company, 1994 Nitisemito, Alex S. Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia, 1992. Pulat, MustafaB.,1992, Fundamentals of Industrial Erginomics, Prentice-Hall,

Inc, New Jersey, USA.

Purnomo, Budi., Pengaruh musik pengiring kerja terhadap semangat dan produktivitas karyawan pelintingan rokok pada PT Urip Sugiharto di Pekalongan, http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_826.html

Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, 2006, Studi Gerak dan Waktu Teknik

Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya,:Surabaya Santoso, Dedik S., Pengaruh Musik terhadap Performance Fisik, http://puslit. Petra.ac.id/journals/industrial Sutalaksana dkk. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri, Bandung: ITB, 1979. Tan Djui. Pengaruh Musik Pengiring Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan

Bagian Administrasi di PT. Saka Farma Semarang, Skripsi Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Surabaya 1996,Tidak diterbitkan.

Young, Gregory, Effects of Music on Task Performance, July 26, 2003.

Page 54: PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN …/Pengaruh... · PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE ... DAFTAR TABEL ... berulang dan terpusat pada beberapa

IV-54