15
PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN GELOMBANG MICROWAVE TERHADAP PERBANDINGAN CA/F PADA LIMBAH GIPSUM : STUDI AWAL SINTESA HIDROKSIAPATIT (HAP) DARI LIMBAH GIPSUM KERAMIK. EFFECT OF PHOSPHATE ADDITION AND EXPOSURE OF MICROWAVE WAVES ON COMPARATIVES CA/F IN GIPSUM WASTE : PRELIMINARY STUDY OF HYDROXYAPPATITE SYNTHESIS (HAP) FROM WASTE GYPSUM INDUSTRI CERAMICS. Oleh: Dewantoro 652013046 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2019

PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN GELOMBANG

MICROWAVE TERHADAP PERBANDINGAN CA/F PADA LIMBAH GIPSUM :

STUDI AWAL SINTESA HIDROKSIAPATIT (HAP) DARI LIMBAH GIPSUM

KERAMIK.

EFFECT OF PHOSPHATE ADDITION AND EXPOSURE OF MICROWAVE

WAVES ON COMPARATIVES CA/F IN GIPSUM WASTE : PRELIMINARY STUDY

OF HYDROXYAPPATITE SYNTHESIS (HAP) FROM WASTE GYPSUM INDUSTRI

CERAMICS.

Oleh:

Dewantoro

652013046

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika guna

memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2019

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

ii

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

iii

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

iv

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

1

PENDAHULUAN

Kebutuhan masyarakat akan keramik meningkat 10-15 persen dengan volume

mencapai 385-402 juta m2 pada tahun 2016 (Kementerian Perindustrian Airlangga).

Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan,

aksesories rumah, dan properti yang lainnya. Semakin meningkatnya keramik yang

diproduksi, maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Gypsum adalah salah satu

limbah yang dihasilkan dalam produksi keramik. Gypsum ini sendiri adalah master cetakan

dalam produksi keramik. Ketika keramik sudah tidak diproduksi lagi, maka gypsum/master

cetakan akan dibuang begitu saja. Tidak jarang limbah gypsum ini dijadikan sebagai kapur

tulis, dan ada beberapa penelitian mengenai gypsum sebagai bahan pengisi bata.

Menurut Ahmad (2014), secara umum gypsum memiliki komposisi kimia sebagai

berikut : Ca (23,28%), H (2,34%), CaO (32,57%), H2O (20,93%), S (18,62). Menurut

Ardhi (2014), komposisi dalam gypsum dari limbah PT. Petrokimia Gresik sebagai berikut

: SiO2 (2,4%), Fe2O3 (0,07%), CaO (52,39%), P2O5 (0,85%), SO3 (43,59%), TiO2 (0,08%),

CuO (0,03%), SrO (0,45%), Yb2O3 (0,14%). Dari data tersebut, kandungan yang cukup

besar dalam gypsum adalah Ca dan CaO. Hal ini tentu dapat dijadikan sebagai titik terang

untuk memanfaatkan gypsum sebagai bahan dasar sintesa pembuatan biokeramik

Hidroksiapatit (HAp) guna mengurangi limbah gypsum.

Menurut Nayak (2010) dan Suryadi (2011), komponen utama penyusun HAp adalah

kalsium dan fosfat dengan rumus molekul Ca10(PO4)6(OH)2. Kalsium dan fosfat

merupakan komponen utama mineral pada tulang dan gigi. Untuk memperoleh material

substitusi tulang dan gigi yang tepat dengan menggunakan modifikasi senyawa kalsium

dan fosfat, yaitu dengan cara mencampurkan prekursor kalsium dan fosfat melalui proses

sintesa.

Hidroksiapatit (HAp) memiliki sifat bioaktif, hal ini dikarenakan sifat-sifat ion

Kalsium pada hidroksiapatit dapat mengubah ion-ion logam berat yang beracun dan

memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap unsur-unsur kimia organik dalam tubuh,

serta memiliki biokompabilitas dan bioaktivitas yang baik. Hidroksiapatit (HAp) dalam

bidang medis dimanfaatkan sebagai bahan penyambung tulang, penambal gigi, dan

pembuatan gigi palsu. Sudah banyak penelitian tentang HAp alami, akan tetapi di

Indonesia masih menggunakan HAp sintetis yang diimpor dari luar negeri (Mahreni dkk.

2012).

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

2

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian untuk mensintesa gypsum

menjadi biokeramik Hidroksiapatit (HAp), menentukan kadar kalsium fosfat dalam HAp,

karakterisasi HAp dan uji antibakteri. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya

wawasan dan menjadi sumber informasi dasar terkait HAp. Adapun tujuan dari penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan Hidroksiapatit (HAp) dengan bahan baku Gypsum master

keramik.

2. Menentukan kadar kalsium dan fosfat dalam HAp dari gypsum.

3. Mengkarakterisasi HAp yang dihasilkan dengan Spektrofotometer FTIR

dan XRD.

METODE PENELITIAN

Bahan dan Piranti

Bahan yang digunakan adalah limbah gypsumindustri keramik, sedangkan bahan kima

yang digunakan adalah ammonium dihydrogen phosphate (ADP), amonium molibdat,

H2SO4, asam askorbat, HNO3, HClpekat dan aquades. Piranti yang digunakan antara lain

blender, neraca analitik, glass beaker, gelas labu, spatula, ayakan, cawan petri, pipet,

magnetic stirrer, kertas saring, kertas PH, Spektrofotometer UV- Vis, Atomic Absorption

Spectrometer (AAS), microwave, Fourier Transform InfraRed (FTIR) dan X-Ray

Diffraction (XRD).

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai Desember 2018 bertempat di

laboratorium kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana.

Preparasi Sampel

Limbah gypsum diambil dan dicuci dengan bersih menggunakan air mengallir.

Agar tanah serta kotoran yang menempel pada gypsum hilang. Selanjutnya gypsum yang

sudah dicuci, dikeringkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung sampai benar-

benar kering. Jika dirasa sudah benar-benar kering, gypsum kemudian dihancurkan dengan

cara dipukul dengan palu. Gypsum dihaluskan dengan menggunakan blender, lalu diayak

supaya didapat serbuk gypsum. Serbuk gypsum dioven selama kurang lebih 24 jam, agar

serbuk gypsum benar-benar bebas dari air.

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

3

Sintesa Limbah Gipsum (Sedyono, dkk., 2007)

ADP ditimbang menggunakan neraca analitik untuk membuat larutan dengan

konsentrasi 0,5 M. serbuk limbah gypsum ditimbang dengan perbandingan 0,25 gr serbuk

dan 20 ml larutan DHP dan kemudian dicampur. Campuran larutan tersebut dimasukkan ke

dalam microwave dan dipanaskan (proses hidrotermal) pada suhu 100o C, selama 10, 20,

30, 40, dan 50 menit. Larutan kemudian dicuci menggunakan aquades dan sekaligus

disaring beberapa kali menggunakan kertas saring, sampai PH netral. Serbuk kemudian

dikeringkan menggunakan microwave dengan suhu 400 C selama 4 jam.

Penentuan Kadar Fosfat Metode Spektrofotometer UV-Vis (Doolitle, 2014 dan SNI

06-6989.31-2005)

a. Pembuatan Reagen PB

Amonium molibdat ditimbang sebanyak 1,5g, dilarutkan dalam 30 mL akuades, di

panaskan pada suhu 60ºC, disaring dan didinginkan. Ditambahkan H2SO4 sebanyak 3,42

mL, digenapkan hingga 100 mL dengan akuades.

b. Pembuatan Reagen PC

Asam askorbat ditimbang sebanyak 0,1g, dan dilarutkan dalam 25 mL akuades.

c. Pembuatan Kurva Standar

Larutan standar diambil sebanyak 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0 mL, masing-

masing ditambahkan akuades agar totalnya menjadi 2 mL, ditambahkan 1 mL reagen PB

dan 0,4 mL reagen PC, lalu diinkubasi selama 15 menit, diukur pada λ 650 nm.

d. Penentuan Kadar Fosfat Sampel (HAp)

HAp ditimbang sebanyak 2,5g dan dilarutkan dalam 25 mL larutan campuran HNO3 :

H2O2 (7:3) (v/v), lalu dipanaskan pada air mendidih, dinginkan pada suhu ruang. Diambil 5

mL larutan sampel, ditambahkan reagen PB ditambahkan sebanyak 5 mL dan ditambahkan

beberapa tetes reagen PC. Diinkubasi selama 15 menit.

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

4

Penentuan Kadar Kalsium Metode AAS (Fitri, 2014)

HAp ditimbang sebanyak 1 g, ditambahkan 10 ml HCl pekat sampel diukur menggunakan

AAS pada λ 422,7 nm.

Karakterisasi Hidroksiapatit (Sedyono, dkk., 2007)

Karaterisasi HAp terbaik dilakukan dengan menggunakan XRD dan FTIR di

Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Hasil % yield serbuk gipsum dengan variasi waktu pemanasan

Tabel 1

Perlakuan 10

Menit

20

Menit

30

Menit

40

Menit

50

Menit

± SE

73,11±0.

1697

85,32±0.

0632

82,62±0.

0921

82,54±0.

0669

96,01±0.

0829

Tabel 1 menunjukkan bahwa yield mengalami kenaikan sesuai peningkatan waktu

analisa dan paling besar pada variasi waktu 50 menit yaitu 96,01 % (w/w). Hal ini sesuai

dengan penelitian Kalita et al, bahwa sintesis dengan microwave memiliki yield relatif

tinggi. Sintesa dengan pemanasan microwave merupakan proses sintesa tanpa

menghasilkan produk padatan sampingan. Pemanasan microwave berbeda dari pemanasan

konvensional, dengan cara, bahwa panas dihasilkan secara internal didalam material bukan

berasal dari sumber pemanas eksternal dan transfer radiasi selanjutnya. Pembentukan HAp

terjadi dalam suasana basa dengan sejumlah asam dan sejumlah molekul air

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

5

1.2. Hasil % kadar fosfat mg/g

Tabel 2.

Perlakuan 10

Menit

20

Menit

30

Menit

40

Menit

50

Menit

± SE

0.60682±

0.0016

0.51343±

0.0024

0.41714±

0.0013

0.38914±

0.0001

0.38314±

0.0001

Hasil kadar fosfat yang didapat dari limbah gipsum dengan menggunakan proses

hidrotermal tertinggi di tunjukkan pada menit ke-10 yaitu 0.60682% (mg/g). Semakin lama

proses yang diberikan pada sampel mengakibatkan pernurunan nilal kadar fosfat yang

didapatkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pada Tabel 2 dimana semakin lama waktu

yang diberikan makan semakin menurun kadar fosfat yang akan didapat. Penurunan kadar

fosfat dalam penelitian ini disebabkan oleh adanya pengaruh panas yang diberikan oleh

microwave. Suhu panas disini berperan sangat penting dalam pembentukan fosfat, dimana

ketika fosfat berada dalam suhu panas yang cukup lama, maka fosfat akan mengalami

kerusakan karakter. Kadar fosfat yang besar dibutuhkan dalam penelitian ini karena ketika

diaplikasikan dalam pasta gigi maka akan semakin maksimal dalam mencegah lubang pada

gigi serta karies pada gigi. Batas maksimal kandungan fosfat dalam pasta gigi yang

diizinkan di Indonesia adalah 0.15%, hal ini berarti dalam penelitian ini kadar fosfat yang

didapatkan masih mendekati dari batas maksimal.

1.3. Hasil % kadar Kalsium mg/g

Tabel 3.

Perlakuan 10

Menit

20

Menit

30

Menit

40

Menit

50

Menit

± SE

0.1338±0

.0074

0.14594±

0.0083

0.1712±0

.0095

0.1553±0

.0087

0.1623±0

.0091

Penetapan kadar kalsium dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya

adalah dengan metode SSA, gravimetri dan kompleksometri. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah SSA. Metode SSA dipakai dalam penelitian ini karena

kelebihannya yaitu hasil yang didapat spesifik dari batas deteksi sampel yang rendah.

Kadar Ca maksimum ditunjukkan pada waktu pemanasan 30 menit yaitu 0.1712% (mg/g).

Menurut Alfian, kalsium dan fosfat pada kondisi tertentu akan bereaksi dan membentuk

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

6

dikalsium fosfat, kalsium akan terpisah dengan fosfat dan membentuk kalsium karbonat

apabila ada suhu yang terlalu panas.

1.4. Hasil % kadar Kalsium/Fostat (Ca/P)

Tabel 4

Perlakuan 10

Menit

20

Menit

30

Menit

40

Menit

50

Menit

± SE

W= 0,08428

0.22159±

0.1134

(a)

0.28677±

0.1512

(b)

0.41270±

0.2308

(c)

0.39909±

0.2224

(c)

0.42352±

0.2370

(c)

Data peningkatan kadar kalsium/fosfat dianalisa menggunakan racangan dasar

Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengujian antar perlakuan digunaan uji Beda Nyata

Jujur (BNJ) dengan tingkat kebermaknaan 5 %. Dari hasil analisa data yang diperoleh,

maka mulai waktu pemanasan 30 menit memberikan hasil yang berbeda nyata.

Gambar 4. Grafik peningkatan kadar Ca / F.

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

0,45

1 2 3 4 5

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

7

1.5. Hasil FTIR SHIMADZU IRPrestige-21 Serbuk Gypsum

(a)

Gambar (a) menunjukkan pola-pola FTIR serbuk gypsum yang belum ditambahkan

perlakuan pemanasan dengan microwave

(b)

Gambar (b) menunjukkan pola-pola FTIR serbuk gypsum yang sudah ditiambahkan

perlakuan pemanasan dengan microwave selama 30 menit..

Gambar (a) dan (b) menunjukkan pola-pola FTIR yang tidak jauh berbeda sebelum

perlakuan dan setelah perlakuan, hal ini dapat dilihat pada peak-peak tertentu yang

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

8

mengalami sedikit kenaikan intensitas. Dari sini diyakini bahwa serbuk Gypsum

mengandung Hidroksiapatit, walaupun masih dalam skala yang kecil. Suatu sampel dapat

dikatakan mengandung hidroksiapatit apabila adanya ikatan senyawa hidrogen (-OH),

ikatan gugus fosfat (PO43-), dan gugus fungsi Ca-O.

Spektra inframerah yang menunjukkan adanya ikatan molekul hidrogen terjadi

pada bilangan gelombang 3412,08 cm-1 dan 3145,90 cm-1 yang ditandai adanya gugus

fungsi H-O-H. Sedangkan menurut Pattanayak dkk ikatan OH terdapat pada gelombang

3400 cm-1 dan 630 cm-1.. Gambar (a) dan (b) menunjukkan adanya gelombang yang cukup

tinggi pada bilangan 3404.51 cm-1.

Ikatan gugus fosfat (PO43-) merupakan intensitas yang paling tinggi nampak pada

bilangan 526.59 cm-1, 602.78 cm-1, dan 1137.09 cm-1. Menurut Sasikumar [13] intensitas

yang paling tinggi merupakan ikatan gugus fosfat (PO43-) yang di tandai dengan bending

dan stretching dari P-O yang terdapat pada bilangan gelombang 503.21 cm-1, 603.72 cm-1,

dan 1026.13 cm-1. Sedangkan menurut Pattanayak dkk , ikatan gugus fosfat (PO43-) paling

kuat dengan stretching terdapat pada bilangan interval gelombang 1000 cm-1-1150 cm-1

dan medium pada bilangan gelombang 960 cm-1. Untuk bending diamati pada 560 cm-1-

610 cm-1.

Gugus fungsi senyawa fase Ca-O menurut Pattanayak dkk ditemukan pada

gelombang 1400 cm-1 - 1700 cm-1. Gugus fungsi senyawa fase Ca-O ditemukan dalam

struktur ini yang ditandai pada gelombang 1621.24 cm-1 - 1685.86 cm-1. Menurut

Fernandes dkk bilangan gelombang 2100 – 2300 yang merupakan ikatan CO2,, memiliki

intensitas yang sangat rendah yang diindikasikan berasal dari udara luar. Ikatan CO2 di

temukan dalam struktur ini yang muncul pada bilangan gelombang 2116.00 cm-1 dan

2239.45 cm-1.

1.6. Hasil XRD BRUKER ADVENCE 8 Serbuk Gipsum

Tabel 6.

2 Theta Intensitas

Tanpa Perlakuan Perlakuan 30 menit

31.08 10381.36 32633.12

32.14 6268.36 28231.12

33.45 8738.36 31203.12

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

9

Gambar 5. Grafik uji XRD

Analisis dengan menggunakan metode difraksi sinar-X (XRD) sebagai tahap awal

untuk mengidentifikasi pembentukan fasa pada sampel serbuk gypsum dengan

menggunakan metode hidrotermal dan perbandingan sebelum dilakukan perlakuan dan

setelah dilakukan perlakuan. Hasil analisa uji XRD pada sampel serbuk gypsum

menunjukkan kenaikan peak-peak intensitas setelah dilakukan pemanasan dengan

microwave selama 30 menit. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 6 dimana pada intensitas;

yang selalu mengalami kenaikan setelah adanya perlakuan yang dilakukan pada serbuk

gypsum. Menurut Boujaady (2016), tiga puncak utama dari hidroksiapatit adalah pada 2;

31 – 33 secara berurutan. Dan hasil dari penelitian ini yaitu pada 2: 31.08, 32.14 dan

33.45 secara berurutan . Dari hasil XRD didapatkan bahwa penambahan variasi waktu

(30menit) dapat meningkatkan kadar HAp dalam serbuk gypsum. Sebelumnya dalam

penelitian tentang hidroksiapatit yang dilakukan oleh Purwasasmita B dan Gultom R

dengan judul “Sintesis dan karakterisasi serbuk hidroksiapatit skala sub-mikron

menggunakan metode prespitasi” menunjukkan hasil XRD yang sama yaitu terbentuknya

puncak tertinggi pada pada 2θ; 31.77, 32.90 dan 32.19 secara berurutan. Dengan semakin

kuatnya hasil yang diperoleh serta hasil yang tidak meleset jauh dari hasil referensi, ini

menunjukkan bahwa perlakuan yang ditambahkan pada serbuk gypsum sudah cukup akurat

untuk menaikkan kandungan hidroksiapatit, walaupun kandungan yang didapatkan masih

terlalu kecil

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

10

KESIMPULAN

Hidroksiapatit sudah muncul pada limbah gypsum dengan menggunakan perlakuan

hidrotermal, walaupun masih dalam skala yang kecil. Munculnya hidroksiapatit

ditunjukkan pada hasil FTIR dimana muncul ikatan senyawa hidrogen (-OH), ikatan gugus

fosfat (PO43-), dan gugus fungsi Ca-O. Terdapatnya hidroksiapatit dalam limbah gypsum

juga diperkuat dengan munculnya terbentuknya puncak tertinggi pada pada 2θ; 31.77,

32.90 dan 32.19 secara berurutan pada hasil XRD.

SARAN

1. Perlu dilakukan karakterisasi HAp lebih lanjut menggunakan karakterisasi SEM

dan TEM untuk mendukung hasil karakterisasi FTIR dan FTIR.

2. Perlu diperhatikan tiap tahap dalam proses sintesa dilakukan karena akan

berpengaruh terhadap tingkat kemurnian HAp yang disintesa.

DAFTAR PUSTAKA

A. F. Surya, “Gypsum,” Universitas Indonesia, 2014.

H. B. Ardhiyanto, Y. Yustisia, and A. Naini, “Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit

dari Limbah Dental GypsumTipe 2 sebagai Bahan Baku Bone Graft,” in FORKINAS

VI FKG UNEJ 14th-15th, 2016, pp. 285–293.

A. K. Nayak, “Hydroxyapatite Synthesis Methodologies: An Overview,” Int. J. ChemTech

Res., vol. 2, no. 2, pp. 903–907, 2010.

J. Sedyono and A. E. Tontowi, “Proses Sintesis dan Karakterisasi FTIR Hidroksiapatit dari

Gipsum Alam Kulon Progo,” Media Mesin, vol. 9, no. 1, pp. 6–12, 2008.

I. Wadu, H. Soetjipto, and M. N. Cahyanti, “Sintesa dan Penentuan Kadar Kalsium-Fosfat Hidroksiapatit ( HAp ) dari Kerabang Telur Ayam,” JKPK (Jurnal Kim. dan

Pendidik. Kim., vol. 3, no. 1, pp. 1–5, 2018.

K. A. Puspa and D. Asmi, “Sintesis dan Karakterisasi Biokeramik Hidroksiapatit Bahan

Tulang Sapi pada Suhu 800-1100 C,” J. Teor. dan Apl. Fis., vol. 2, no. 2, pp. 125–

130, 2014.

Mahreni, E. Sulistyowati, S. Sampe, and W. Chandra, “Pembuatan Hidroksi Apatit dari

Kulit Telur,” in Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan,” 2012, pp.

1–5.

S. J. Kalita and S. Verma, “Nanocrystalline Hydroxyapatite Bioceramic Using Microwave

Radiation: Synthesis and Characterization,” Mater. Sci. Eng., vol. 30, pp. 295–303,

2010.

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN FOSFAT DAN PAPARAN …€¦ · Peningkatan permintaan keramik dalam masyarakat adalah guna renovasi bangunan, aksesories rumah, dan ... menjadi biokeramik Hidroksiapatit

11

P. Doolittle, “Ascorbic Acid Method for Phosphorus Determination,” pp. 1–8, 2014.

J. Hendri, Wardana, I. Ginting, and A. Laila, “Penentuan Kadar Ca dan Mg pada Hasil

Demineralisasi Optimum Kulit Udang Windu (Penaeus monodon) Secara Gravimetri

dan Spektroskopi Serapan Atom,” J. Sains MIPA, vol. 13, no. 2, pp. 93–99, 2007.

Z. Alfian, “Penentuan Kadar Unsur Kalsium ( Ca+) pada Susu Sapi Murni dan Susu Sapi

di Pasaran dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom,” J. Sains Kim., vol. 8,

no. 1, pp. 27–29, 2004.

Z. Hussain, A. Nazir, U. Shafique, and M. Salman, “Comparative Study for the

Determination of Metals in Milk Samples Using Flame-AAS and EDTA

Complexometric Titration,” J. Sci. Res., vol. XXXX, no. 1, pp. 9–14, 2010.

S. Sasikumar and R. Vijayaraghavan, “Low Temperature Synthesis of Nanocrystalline

Hydroxyapatite from Egg Shells by Combustion Method,” Trends

Biomater.Artif.Organs, vol. 19, no. 2, pp. 70–73, 2006.

D. K. Pattanayak, D. P, S. Upadhyay, R. . Prasad, B. . Rao, and T. R. R. Mohan,

“Synthesis and Evaluation of Hydroxyapatite Ceramics,” Trends

Biomater.Artif.Organs, vol. 18, no. 2, pp. 87–92, 2005.

G. F. Fernandes and M. C. . Laranjeira, “Calcium Phosphate Biomaterials from Marine

Algae. Hydrothermal Synthesis and Characterisation,” Quim. Nova, vol. 23, no. 4,

pp. 441–446, 2000.

H. El Boujaady, M. Mourabet, A. EL Rhilassi, M. Bennani-Ziatni, R. El Hamri, and A.

Taitai, “Adsorption of a textile dye on synthesized calcium deficient hydroxyapatite

(CDHAp): Kinetic and thermodynamic studies,” J. Mater. Environ. Sci., vol. 7, no.

11, pp. 4049–4063, 2016

.

B. S. Purwasasmita and R. S. Gultom, “Sintesis dan Karakterisasi Serbuk Hidroksiapatit

Skala Sub-Mikron Menggunakan Metode Presipitasi,” J. Bionatura, vol. 10, no. 2,

pp. 155–167, 2008.