50
PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2008 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: SETYO ANUNG DEWANTOKO NIM. F1306609 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAGIAN

DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2008

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

SETYO ANUNG DEWANTOKO

NIM. F1306609

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya

adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan memperoleh return dari

dana yang telah diinvestasikan. Investasi pada saham merupakan suatu

alternatif investasi yang cukup menarik karena investor dapat berspekulasi dan

berharap bahwa saham yang dimilikinya akan mendatangkan

keuntungan. Return yang dibayarkan kepada para pemegang saham adalah

dividen.

Dalam kaitannya dengan pembagian dividen, keputusan mengenai

apakah laba akan dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan untuk

pembiayaan investasi di masa depan disebut dengan kebijakan dividen.

Beberapa ahli telah mencoba untuk mendefinisikan makna dari kebijakan

dividen. Menurut Rosdini (2009) kebijakan dividen adalah kebijakan yang

berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa

penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba

yang ditahan untuk kepentingan perusahaan. Sedangkan menurut Dhailami

(2006) kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam

bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan

Page 3: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

2

investasi di masa yang akan datang. Selanjutnya Hidayati (2006)

mendefinisikan kebijakan dividen sebagai suatu keputusan untuk menentukan

berapa besar bagian dari laba perusahaan akan dibagikan kepada para

pemegang saham dan akan diinvestasikan kembali atau ditahan di dalam

perusahaan.

Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang sangat penting, sebab

akan melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan

yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. Berbagai konflik

kepentingan dalam perusahaan seperti konflik kepentingan antara manajer

dengan pemegang saham tersebut disebabkan karena di satu pihak,

manajemen perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi

perusahaan tersebut, namun di pihak lain para pemegang saham ingin

memperoleh return dari dana yang telah mereka investasikan tersebut. Kedua

hal tersebut sangat bertentangan sehingga sulit untuk dilakukan kedua-duanya

dalam waktu yang bersamaan. Sebab semakin tinggi tingkat dividen yang

dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang dapat ditahan, dan sebagai

akibatnya adalah dapat menghambat tingkat pertumbuhan. Apabila perusahaan

ingin menahan sebagian besar dari pendapatannya, berarti bagian untuk

pembayaran diviven adalah semakin kecil. Untuk menjaga kedua kepentingan

itu, manajer keuangan harus menempuh kebijakan dividen yang optimal yaitu

dengan menciptakan keseimbangan di antara pembayaran dividen saat ini dan

pertumbuhan di masa mendatang.

Page 4: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

3

Dalam hal pembayaran dividen Hidayati (2006) mengatakan bahwa

pembayaran dividen dalam bentuk tunai atau kas lebih banyak diinginkan

investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai

membantu mengurangi ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas

investasinya pada suatu perusahaan. Demikian pula, stabilitas dividen yang

dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas

perusahaan, sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang

harus dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan.

Menurut Hidayati (2006) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kebijakan dividen dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Profitabilitas

Daya tarik utama bagi pemegang saham dan para calon investor

dalam suatu perusahaan adalah profitabilitas. Dalam konteks ini

profitabilitas berarti hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen

terhadap dana yang diinvestasikan pemilik dan investor. Semakin besar

tingkat laba atau profitabilitas yang diperoleh perusahaan akan

mengakibatkan semakin besar dividen yang akan dibagikan dan

sebaliknya.

2. Likuiditas

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas dapat diukur dengan

cash ratio dan current ratio. Perusahaan dalam membayar dividen

memerlukan aliran kas keluar, sehingga harus tersedia likuiditas yang

Page 5: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

4

cukup. Semakin tinggi likuiditas yang dimiliki, perusahaan semakin

mampu membayar dividen.

3. Investasi

Tujuan kegiatan investasi adalah untuk memperoleh penghasilan

atau return dari investasi. Penghasilan tersebut dapat berupa penerimaan

kas dan atau kenaikan investasi. Perusahaan dengan perkembangan cepat

membutuhkan lebih besar dana untuk pelaksanaan investasi. Kebutuhan

dana pertama kali dipenuhi oleh internal equity, karena banyak dana yang

dialokasikan untuk retained earning maka menyebabkan dana untuk

membayar dividen semakin berkurang.

4. Pembiayaan

Pembiayaan ini terutama dana yang diperoleh dari utang jangka

panjang ditambah dengan utang jangka pendek, yang diukur dengan rasio

leverage. Semakin tinggi tingkat hutang semakin banyak dana yang

tersedia untuk membayar dividen yang lebih tinggi karena akan

memberikan sinyal positif dan menyebabkan nilai perusahaan naik.

Penelitian mengenai kebijakan dividen ini telah banyak diteliti oleh

peneliti-peneliti terdahulu. Beberapa peneliti terdahulu yang melakukan

penelitian mengenai kebijakan dividen antara lain adalah sebagai berikut.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2006) dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta.”

Variabel dependen pada penelitian ini adalah dividen kas dengan rasio

total dividen kas dengan jumlah lembar saham sebagai proksinya. Variabel

Page 6: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

5

independen pada penelitian ini adalah return on investment, cash ratio,

current ratio, debt to total asset, earning per share, dan firm size. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan keenam variabel tersebut

(return on investment, cash ratio, current ratio, debt to total asset, earning

per share, dan firm size) secara bersama-sama signifikan berpengaruh

positif terhadap dividen kas sebesar 72,9% sedangkan sisanya sebesar

27,1% dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model

analisis regresi. Secara parsial hanya variabel current ratio dan earning

per share yang berpengaruh positif terhadap dividen kas di BEJ,

sedangkan variabel return on investment, cash ratio, debt to total asset,

dan firm size tidak berpengaruh terhadap dividen kas di BEJ.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hakim (2007) dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Rasio Pembayaran Dividen

Pada Perusahaan Manufaktur yang Membagikan Dividen Dan Terdaftar di

BEJ Tahun 2003-2005.” Variabel dependen pada penelitian ini adalah

dividend payout ratio. Variabel independen pada penelitian ini adalah cash

position, profitability, firm size, dan debt to equity ratio. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa variabel cash posisition, profitability, firm size dan

debt to equity ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dividend payout ratio. Secara parsial variabel cash posisition dan

profitability berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dividend

payout ratio. Sedangkan variabel firm size dan debt to equity ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dividend payout ratio. Secara

Page 7: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

6

bersama-sama variabel cash posisition, profitability, firm size dan debt to

equity ratio memberikan sumbangan 21,8% dalam menjelaskan dividend

payout ratio, sedangkan sisanya sebesar 78,2% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain diluar model. Dari hasil tersebut maka manajemen dapat

memperhatikan faktor cash posisition, profitability, firm size dan debt to

equity ratio sebagai prediksi untuk menentukan kebijakan dividen.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rosdini (2009) dengan judul “Pengaruh

Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio.” Penelitian ini

menganalisis pengaruh Free Cash Flow terhadap dividend payout ratio,

dimana free cash flow diukur dengan mengurangi cash flow from

operations dengan net capital expenditure ditambah changes in working

capital. Unit analisis penelitian ini adalah perusahaan manufaktur tertentu

pada tahun 2000-2002 yang sesuai dengan kriteria penelitian. Analisis

regresi dilakukan untuk meneliti pengaruh free cash flow terhadap

dividend payout ratio. Berdasarkan uji t untuk meneliti signifikansi

diperoleh hasil bahwa free cash flow berpengaruh terhadap dividend

payout ratio. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa free

cash flow dapat dijadikan salah satu indikator dalam penetapan kebijakan

dividen dalam suatu perusahaan

Berdasarkan ulasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang kebijakan dividen. Penelitian ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 8: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

7

kebijakan dividen. Berikut ini adalah letak perbedaaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya.

1. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004-2008 dan membagikan

dividen tunai secara berturut-turut dari periode tahun 2004-2008.

2. Penelitian ini membahas lebih spesifik mengenai kebijakan dividen tunai

sama seperti penelitian yang dilakukan Hidayati (2006), perbedaan terletak

proksi yang digunakan untuk mengukur dividen tunai. Hidayati (2006)

menggunakan dividen tunai per lembar saham sebagai proksi dari dividen

tunai sedangkan pada penelitian ini menggunakan rasio total dividen tunai

yang dibagikan dengan net income.

3. Pada penelitian ini menggunakan rasio net income terhadap total aktiva

sebagai proksi dari profitabilitas. Hal ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hakim (2007), yang menggunakan Return On Investment

(ROI) sebagai proksi dari profitabilitas.

4. Mengenai pertumbuhan perusahaan, pada penelitian ini diukur

menggunakan rasio penambahan total aktiva dengan total aktiva tahun

sebelumnya. Sedangkan pada penelitian Kusuma (2006) proksinya adalah

rasio nilai pasar aktiva terhadap nilai buku.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan, Posisi Kas,

Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Pembagian

Page 9: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

8

Dividen Tunai (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008).”

B. Rumusan Masalah

Kebijakan dividen merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi.

Manajemen perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi

perusahaan, namun di lain pihak investor ingin memperoleh return dari dana yang

telah mereka investasikan tersebut. Kedua hal tersebut sangat bertentangan

sehingga sulit untuk dilakukan kedua-duanya dalam waktu yang bersamaan.

Sebab semakin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, berarti semakin sedikit

laba yang dapat ditahan, dan sebagai akibatnya adalah dapat menghambat tingkat

pertumbuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pembagian dividen

tunai pada penelitian ini adalah pertumbuhan, posisi kas, profitabilitas, dan ukuran

perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini dinyatakan dalam pernyataan berikut:

1. Apakah pertumbuhan, posisi kas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan

secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan pembagian dividen tunai

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun

2004-2008?

2. Apakah pertumbuhan, posisi kas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan

secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan pembagian dividen tunai

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun

2004-2008?

Page 10: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui atau mendapatkan bukti empiris apakah pertumbuhan, posisi kas,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan memperngaruhi kebijakan pembagian

dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2004-2008.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diambil dengan adanya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi manajemen perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi manajemen

perusahaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dan membantu dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan pembagian dividen

tunai yang optimal sehingga menciptakan keseimbangan antara

pembayaran dividen tunai saat ini dan pertumbuhan perusahaan di masa

mendatang.

2. Bagi investor dan calon investor

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi investor untuk

dijadikan bahan untuk mengevaluasi keputusan investasinya dan bagi

calon investor untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan

investasinya agar mendapatkan return sesuai dengan yang diharapkan.

Page 11: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

10

3. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti baik dalam hal

penelitian maupun obyek penelitian yang dalam hal ini adalah memperoleh

bukti adanya pengaruh pertumbuhan, posisi kas, profitabilitas, dan ukuran

perusahaan baik secara parsial maupun simultan terhadap kebijakan

pembagian dividen tunai.

4. Bagi pihak lain

Memperkaya penelitian-penelitian tentang kebijakan dividen yang

telah ada dan dapat dijadikan literatur untuk penelitian-penelitian

berikutnya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang

lebih jelas dan sistematis agar mempermudah bagi pembaca dalam memahami

penelitian ini. Dari masing-masing bab, secara garis besar dapat diuraikan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang pembahasan

latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini berisi teori-teori yang melandasi penelitian. Teori-teori

yang dibahas antara lain adalah mengenai dividen dan konsep-

Page 12: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

11

konsep yang berhubungan dengan kebijakan dividen. Selain itu,

pada bab ini juga akan menjabarkan kerangka pikir penelitian

dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang populasi dan sampel penelitian,

sumber data dan metode pengumpulan data, variabel penelitian,

dan metoda analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang analisis data, yang merupakan analisis

penelitian yang membahas hasil pengumpulan data, pengolahan

data, pengujian hipotesis, dan pembahasan dalam rangka

menyusun kesimpulan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan

penelitian dan saran-saran untuk penelitian mendatang.

Page 13: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Dividen

1. Definisi Dividen

Ikatan Akuntansi Indonesia (2002) dalam PSAK No. 23,

merumuskan dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang saham

sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Menurut kamus

Bank Indonesia (www.bi.go.id) dividen merupakan bagian dari laba bersih

sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang ditetapkan

untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan atas

kepemilikan saham. Selanjutnya Hidayati (2006) mengartikan dividen

sebagai distribusi yang bisa berbentuk kas, aktiva lain, surat atau bukti lain

yang menyatakan utang perusahaan, dan saham kepada pemegang saham

suatu perusahaan sebagai proporsi dari jumlah saham yang dimiliki oleh

pemilik. Dividen tunai (cash dividend) adalah dividen yang dibagikan

dalam bentuk uang tunai.

Page 14: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

2. Proses Pembagian Dividen

Pada dasarnya proses pembagian dividen dibagi menjadi empat

tahap (Christian, 2004) sebagi berikut:

a. Tanggal deklarasi

Tanggal dimana direksi perusahaan mengeluarkan pernyataan

berisi pengumuman pembagian dividen.

b. Tanggal pencatatan

Tanggal atau waktu dimana perusahaan menutup buku

pencatatan pemindahtanganan saham dan membuat daftar pemegang

saham per tanggal tersebut. Apabila seorang investor melaporkan

kepemilikan saham dan tercatat sebagai pemilik pada tanggal ini, maka

pemegang saham tersebut berhak menerima dividen.

c. Tanggal pemisahan dividen

Tanggal pada saat dividen dipisahkan dari saham. Maksudnya

di sini adalah penentuan siapa yang akan menerima dividen yang

berkaitan dengan pengalihan hak, supaya tidak terjadi perselisihan.

d. Tanggal pembayaran

Tanggal realisasi pembayaran dividen, perusahaan akan

melaksanakan pengiriman cek kepada pemegang saham yang tercatat

sebagai pemegang saham.

Page 15: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

B. Kebijakan Dividen

1. Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang

menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di

masa mendatang sehingga dapat memaksimumkan harga saham

perusahaan. Manajemen mempunyai dua alternatif perlakuan terhadap laba

yang diperoleh perusahaan, yang pertama adalah dibagikan kepada para

pemegang saham dalam bentuk dividen, dan yang kedua adalah

diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan. Pembuatan

keputusan mengenai perlakuan terhadap laba perusahaan ini disebut

dengan kebijakan dividen. Menurut Rosdini (2009), kebijakan dividen

merupakan penggunaan laba bersih setelah pajak yang akan dibagikan

kepada para pemegang saham dan berapa besar bagian laba bersih yang

akan digunakan untuk membiayai investasi perusahaan.

2. Macam-Macam Kebijakan Dividen

Berikut ini adalah macam-macam kebijakan dividen menurut

Horne (1986) dalam Hidayati (2006).

a. Kebijakan dividen yang stabil

Artinya jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan

setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun

laba per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi.

Page 16: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

b. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal

ditambah dividen ekstra

Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per

lembar saham setiap tahunnya, dan jika terjadi peningkatan laba secara

drastis atau keadaan keuangan yang lebih baik maka jumlah tersebut

ditambah lagi dengan dividen ekstra.

c. Kebijakan dividen yang konstan

Berarti jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan

setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan laba

bersih yang diperoleh setiap tahunnya.

d. Kebijakan dividen yang fleksibel

Kebijakan dividen yang fleksibel berarti besarnya dividen per

lembar saham setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi keuangan dan

kebijakan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

3. Teori-Teori Kebijakan Dividen

Ada beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam

menentukan kebijakan dividen untuk perusahaan, sehingga dapat dijadikan

pemahaman mengapa suatu perusahaan mengambil kebijakan dividen

tertentu. Berikut ini adalah pemaparan mengenai beberapa teori tentang

kebijakan dividen yang digunakan pada penelitian ini, antara lain:

Page 17: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

a. Pecking order theory

Pecking order theory merupakan salah satu teori yang

melandasi pembiayaan perusahaan. Menurut Myers (1984) dalam

Kusuma (2006), adanya kecenderungan suatu perusahaan untuk

memilih sumber pendanaan yang berdasarkan pada pecking order

theory. Myers berpendapat bahwa keputusan pendanaan berdasar

pecking order theory mengikuti urutan pendanaan sebagai berikut: (1)

kebijakan dividen bersifat konstan, (2) lebih baik dana internal

dibandingkan eksternal, dan (3) bila menggunakan dana eksternal

maka memilih urutan surat berharga dari risk free debt, risky debt,

convertible security, saham preferen, common stock. Teori ini

berasumsi bahwa perusahaan yang profitable memiliki dorongan untuk

membayar dividen relatif rendah dalam rangka memiliki dana internal

lebih banyak untuk membiayai proyek-proyek investasinya. Jadi pada

perusahaan yang bertumbuh, peningkatan dividen dapat menjadi berita

buruk karena diduga perusahaan telah mengurangi rencana

investasinya.

b. Residual theory

Teori ini menyatakan bahwa dividen yang dibayarkan

merupakan sisa dari laba perusahaan setelah dikurangkan dengan yang

dibayarkan untuk membiayai perencanaan modal perusahaan (Weston

dan Brigham 1983, dalam Rosdini 2009). Artinya, perusahaan

membayarkan dividen hanya jika terdapat kelebihan dana atas laba

Page 18: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

perusahaan yang digunakan untuk membiayai proyek yang telah

direncanakan. Jadi ketika pendapatan perusahaan yang dihasilkan

tinggi dan kebutuhan dana investasi untuk proyek yang dijalankan

rendah, maka dividen yang dibagikan bisa jadi besar. Sebaliknya,

ketika pendapatan rendah dan banyak proyek yang akan dikerjakan

menunggu untuk diberi dana, bisa jadi tidak ada pembagian dividen.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran pada penelitian ini secara skematis tampak seperti

gambar berikut ini.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Ukuran Perusahaan

Profitabilitas

Pertumbuhan

Posisi Kas Dividen

Tunai

Page 19: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

D. Pengembangan Hipotesis

1. Hubungan Pertumbuhan dan Dividen Tunai

Menurut Myers (1984) dalam Kusuma (2006) mengatakan bahwa

adanya kecenderungan suatu perusahaan untuk memilih sumber pendanaan

yang berdasarkan pada pecking order theory. Artinya bahwa pemilihan

sumber dana untuk investasi pada perusahaan bertumbuh lebih

mengutamakan menggunakan dana internal daripada eksternal.

Selanjutnya Weston dan Brigham (1983) dalam Rosdini (2009)

menyatakan bahwa dividen yang dibayarkan merupakan sisa dari laba

perusahaan setelah dikurangkan dengan yang dibayarkan untuk membiayai

perencanaan modal perusahaan (residual theory).

Hasil penelitian Smith dan Watts (1992) serta Gaver dan Gaver

(1993) menemukan bahwa perusahaan high growth mempunyai dividen

yang rendah. Perusahaan high growth mempunyai kesempatan investasi

yang lebih tinggi dari low growth sehingga memerlukan dana yang cukup

besar untuk investasi (Mahadwartha, 2002). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan, semakin besar

kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan tersebut. Dalam

kebijakan dividen, apabila perusahaan mengurangi dividen yang akan

dibayarkan maka keuntungan yang didapat akan digunakan untuk

perluasan usaha, sehingga terjadi pertumbuhan perusahaan. Untuk itu

hipotesis ke satu penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 20: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

H1 : Pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

pembagian dividen tunai.

2. Hubungan Posisi kas dan Dividen Tunai

Perusahaan yang memiliki posisi kas yang semakin kuat akan

semakin besar kemampuannya untuk membayar deviden. Nupikso (2002)

mengatakan bahwa posisi kas dari suatu perusahaan merupakan faktor

yang penting dan harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan

untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibagikan kepada

pemegang saham. Oleh karena pembayaran dividen merupakan arus kas

keluar, maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar

kemampuan perusahaan membayar dividen. Untuk itu hipotesis ke dua

penelitian ini adalah sebagai berikut.

H2 : Posisi kas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan pembagian

dividen tunai.

3. Hubungan Profitabilitas dan Dividen Tunai

Faktor profitabilitas juga berpengaruh terhadap kebijakan deviden

karena deviden adalah sebagian dari laba bersih yang diperoleh

perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan

memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada

pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi

kewajiban-kewajibannya (residual theory). Hasil penelitian Hakim (2007)

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari profitabilitas

terhadap dividend payout ratio. Perusahaan yang semakin besar

Page 21: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar

sebagai deviden. Untuk itu hipotesis ke tiga penelitian ini adalah sebagai

berikut.

H3 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

pembagian dividen tunai.

4. Hubungan Ukuran Perusahaan dan Dividen Tunai

Menurut Hidayati (2006), perusahaan besar akan mampu

mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat mengakses ke pasar

modal dengan lebih mudah jika dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Perusahaan yang dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal maka

perusahaan tersebut akan mampu mendapatkan dana dalam waktu yang

relatif cepat. Oleh karena itu, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar

diperkirakan akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan earning yang

lebih besar, sehingga akan mampu membayar dividen yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Selanjutnya, dari penelitian yang

dilakukan oleh Lloyd, Jahera, dan Page (1985) dan Vogt (1994) dalam

Hatta (2002), mengindikasikan bahwa besarnya perusahaan memainkan

peranan dalam menjelaskan rasio pembayaran deviden dalam perusahaan.

Mereka menemukan bahwa perusahaan yang besar cenderung untuk lebih

mature dan mempunyai akses yang lebih mudah dalam pasar modal,

dimana hal tersebut akan mengurangi ketergantungan mereka pada

pendanaan internal, sehingga perusahaan akan memberikan rasio

Page 22: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

pembayaran dividen yang tinggi. Untuk itu hipotesis ke empat penelitian

ini adalah sebagai berikut.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

pembagian dividen tunai.

Page 23: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua

perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) tahun 2004-2008. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang telah menyampaikan

laporan keuangan per 31 desember secara rutin selama lima tahun

berturut-turut, yaitu 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 (laporan keuangan

per 31 Desember merupakan laporan yang telah diaudit sehingga laporan

keuangan tersebut dapat dipercaya).

2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang secara konsisten

membagikan dividen kas selama lima tahun berturut-turut, yaitu tahun

2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008.

3. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang menyampaikan datanya

secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan.

Page 24: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

23

B. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Data atau dokumen yang

digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang diperoleh dari Indonesian Capital Market

Directory (ICMD) dan Indonesia Stock Exchange (ISX) melalui internet.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

dividen tunai. Keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan kepada

pemegang saham atau ditahan untuk pembiayaan investasi di masa depan

disebut dengan kebijakan dividen. Sedangkan dividen tunai adalah dividen

yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada setiap pemegang

saham. Rasio total dividen tunai yang dibagikan dengan net income adalah

proksi yang digunakan untuk mengukur dividen tunai. Dengan demikian

dividen tunai dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

Dividen Tunai (DT) =

Total Dividen Tunai

Net Income

Page 25: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

24

2. Variabel Independen

Pada penelitian ini menggunakan empat variabel independen.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengukuran masing-masing

variabel independen.

a. Pertumbuhan

Pada penelitian ini pertumbuhan diukur dengan rasio

penambahan total aktiva dengan total aktiva tahun sebelumnya.

Dengan demikian pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

Dimana:

TAt = total aktiva tahun ke t

TAt-1 = total aktiva tahun ke t-1

b. Posisi Kas

Posisi kas merupakan rasio jumlah kas dan setara kas pada

akhir tahun dengan net income. Dengan demikian posisi kas dapat

dirumuskan sebagai berikut ini.

c. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Pada penelitian ini

Pertumbuhan (PT) = TAt – TAt-1

TAt-1

Posisi Kas (PK) = Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

Net Income

Page 26: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

25

profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA). ROA adalah

rasio net income terhadap total aktiva. Dengan demikian profitabilitas

dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

d. Ukuran Perusahaan

Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan Log

natural (Ln) dari jumlah atau total aktiva (TA) yang dimiliki oleh

perusahaan. Dengan demikian ukuran perusahaan dapat dirumuskan

sebagai berikut ini.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel

dependen dengan beberapa variabel independen. Berikut ini adalah

persamaan matematis untuk regresi linier berganda yang digunakan.

DT = a + b1 PT + b2 PK + b3 PR + b4 UP + e.

Dimana:

DT = Dividen Tunai, merupakan rasio antara total deviden tunai

dengan net income.

Profitabilitas (PR) = Net Income

Total Aktiva

Ukuran Perusahaan (UP) = Ln TA

Page 27: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

26

PT = Pertumbuhan, merupakan rasio antara penambahan total

aktiva dengan total aktiva tahun sebelumnya.

PK = Posisi Kas, merupakan rasio antara kas dan setara kas akhir

tahun dengan net income.

PR = Profitabilitas, merupakan rasio antara net income dengan

total aktiva.

UP = Ukuran Perusahaan, merupakan log natural dari total aktiva

a = Konstanta.

b1, b2,

b3, dan b4 = Koefisien regresi dari setiap variable independent.

e = Faktor error.

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, terlebih

dahulu dilakukan beberapa pengujian terkait dengan data yang dapat

diuraikan sebagai berikut ini.

a. Pengujian Normalitas

Menurut Ghozali (2007) uji normalitas data dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui apakah sampel data yang diambil telah

memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Walaupun

normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan

tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel

berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat

menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov test. Dengan uji ini

dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati

Page 28: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

27

terdistribusi normal. Kriteria pengujian dengan dua arah (two tailed

test) yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat

signifikansi 0,05. Dasar pengambilan keputusan pada pengujian ini

adalah sebagai berikut:

Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi

normal.

Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tersebut tidak

terdistribusi normal.

b. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah analisis

regresi yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini

terbebas dari penyimpangan asumsi dasar yang merupakan problema

regresi. Uji asumsi klasik pada penelitian ini dijabarkan sebagai

berikut:

1) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti variasi variabel tidak sama untuk

semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas, kesalahan yang

terjadi tidak acak tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis

sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel independen (Hasan,

2002). Menurut Pratisto (2009), uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan

variasi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Deteksi

terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan cara

Page 29: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

28

melakukan pengamatan pada scatterplot chart, dengan dasar

pemikiran sebagi berikut:

Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

Jika tak ada pola yang jelas maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode pengamatan dengan kesalahan pada

periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada

problem autokorelasi (Pratisto, 2009). Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini

dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan

membandingkan nilai DW hitung dengan nilai DW tabel (dU dan

dL). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika DW > dU (batas atas), maka tidak terjadi autokorelasi

Jika DW < dL (batas bawah), maka terjadi autokorelasi

Jika batas bawah dL < DW > dU, maka tidak dapat diketahui

terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu)

Page 30: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

29

3) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel

independen dalam suatu persamaan regresi mempunyai korelasi

(hubungan) yang erat satu sama lain (Pratisto, 2009). Pengujian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan

korelasi antar variabel-variabel independen. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel-variabel

independen. Cara mendeteksi multikolinieritas adalah dengan

melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF).

Sebuah model regresi akan terbebas dari multikolinieritas apabila

mempunyai nilai VIF disekitar 1 dengan batas atas VIF adalah 10,0

dan nilai tolerance mendekati 1.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi yang

masih bisa ditoleransi. Tingkat signifikansi yang masih bisa ditoleransi

pada penelitian ini ditetapkan sebesar 5% (α = 0,05). Pengujian ini

dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.00. Pengujian hipotesis

yang dilakukan pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini dilakukan

Page 31: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

30

dengan membandingkan tingkat signifikasi (α = 5%) terhadap tingkat

signifikansi aktual (p-value). Dasar pengambilan keputusan pada

pengujian ini adalah sebagai berikut:

Jika p-value > α, maka Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Hal

tersebut berarti bahwa variabel independen secara individu tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika p-value < α, maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Hal

tersebut berarti bahwa variabel independen secara individu

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama/simultan terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi (α

= 5%) terhadap tingkat signifikansi aktual (p-value). Dasar

pengambilan keputusan pada pengujian ini adalah sebagai berikut:

Jika p-value > α, maka variabel-variabel independen secara

simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika p-value < α, maka variabel-variabel independen secara

simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi (R square)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan

seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

Page 32: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

31

dependennya. Menurut Suyatno (2009) nilai koefisien determinasi

menerangkan proporsi dari variabel dependen yang bisa dijelaskan

oleh variabel-variabel independen yang dimasukkan dalam model

regresi. Koefisien determinasi dapat diketahui dari nilai R square atau

adjusted R square jika jumlah variabel independen lebih dari dua

variabel. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang di masukkan ke

dalam model regresi. Setiap tambahan satu variabel independen, maka

R square pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga dalam

penelitian ini digunakan adjusted R square untuk menilai model

regresi, karena nilai adjusted R square dapat naik atau turun apabila

satu variabel independen ditambahkan ke dalam model regresi.

Page 33: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Perusahaan Sampel

Perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini dipilih sesuai

dengan kriteria-kriteria sampel yang telah dijabarkan pada bab

sebelumnya. Berdasarkan kriteria-kriteria sampel penelitian, maka

perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini dapat dilihat pada lampiran

1.

2. Pengukuran Variabel

Setelah didapatkan perusahaan yang menjadi sampel, selanjutnya

dilakukan pencarian data-data yang dibutuhkan untuk mengukur variabel

penelitian. Setelah didapatkan data-data yang diperlukan dari perusahaan

sampel, maka dilakukan perhitungan untuk mengukur variabel penelitian.

Variabel penelitian diukur berdasarkan rasio-rasio yang telah dijabarkan

pada bab sebelumnya.

Page 34: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

33

3. Pengujian Normalitas

Dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk

mengetahui apakah nilai sampel yang teramati sesuai dengan distribusi

tertentu. Untuk itu kriteria yang harus dipenuhi adalah jika Asymp. Sig. (2-

tailed) lebih besar dari nilai alpha 5 % maka data terdistribusi normal.

Pengujian normalitas dengan bantuan program SPSS memberikan hasil

berupa data yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas I

Variabel Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan

Dividen Tunai Pertumbuhan Posisi Kas Profitabilitas Ukuran Perusahaan

0,000 0,000 0,000 0,001 0,431

Tidak Berdistribusi Normal Tidak Berdistribusi Normal Tidak Berdistribusi Normal Tidak Berdistribusi Normal

Berdistribusi Normal

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, variabel ukuran perusahaan yang

mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05. Selanjutnya variabel dividen

tunai, pertumbuhan, posisi kas, dan profitabilitas mempunyai Asymp. Sig.

(2-tailed) < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa data dari variabel

ukuran perusahaan berdistribusi normal, sedangkan data dari variabel

dividen tunai, pertumbuhan, posisi kas, dan profitabilitas tidak

berdistribusi normal.

Page 35: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

34

Dari uji normalitas yang telah dilakukan di atas diketahui bahwa

variabel kesulitan keuangan dan ukuran perusahaan berdistribusi normal,

sedangkan variabel dividen tunai, pertumbuhan, posisi kas, dan

profitabilitas tidak berdistribusi normal. Agar dapat memenuhi syarat

normalitas untuk dilakukan uji parametri maka persamaan regresi

ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma. Hasil uji normalitas setelah

dilakukan transformasi data dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas II

Variabel Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan

Dividen Tunai Pertumbuhan Posisi Kas Profitabilitas Ukuran Perusahaan

0,282 0,097 0,149 0,091 0,595

Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal

Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kelima variabel mempunyai Asymp.

Sig. (2-tailed) > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima

variabel mempunyai distribusi normal.

Page 36: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

35

4. Pengujian Asumsi Klasik

Hasil dari pengujian asumsi klasik pada penelitian ini dijabarkan

sebagai berikut:

a. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terdapat ketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji

dengan menggunakan garfik scatterplot. Hasil dari uji

heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 37: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

36

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diamati bahwa titik-titik

tersebar di atas dan di bawah angka nol dan tidak membentuk pola

tertentu yang teratur, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

b. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

pengamatan dengan kesalahan pada periode sebelumnya (Pratisto,

2009). Untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi dapat dilakukan

dengan uji Durbin-Watson. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat

pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi

Durbin-Watson N K dL dU Keterangan

1,879 129 5 1,557 1,693 Tidak ada autokorelasi Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 yang menunjukkan bahwa nilai Uji

Durbin-Watson sebesar 1,879 berada di daerah tidak ada autokorelasi

(DW > dU). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada

persamaan regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi.

Page 38: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

37

c. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada model

regresi ditemukan korelasi antar variabel-variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel-

variabel independen. Cara mendeteksi multikolinieritas adalah dengan

melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Sebuah

model regresi akan bebas dari multikolinieritas apabila ditandai nilai

VIF disekitar 1 dengan batas atas 10 dan mempunyai angka tolerance

mendekati 1 dan tidak lebih dari 1. Hasil dari pengujian

multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF

Pertumbuhan Posisi Kas Profitabilitas Ukuran Perusahaan

0,986 0,637 0,628 0,992

1,014 1,571 1,591 1,008

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari multikolinieritas. Hal ini ditunjukan oleh nilai

tolerance semua variabel yang mendekati angka 1 dan nilai VIF semua

variabel berada disekitar angka 1 dan kurang dari 10.

Page 39: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

38

5. Pengujian Hipotesis

Hasil dari pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat di lihat

pada Tabel 4.6 dan dijabarkan sebagai berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis

Variabel Independen t hitung t sig.

(p-value)

Pertumbuhan Posisi Kas Profitabilitas Ukuran Perusahaan

-2,395 1,114 1,322 3,036

0,018 0,268 0,189 0,003

F hitung F sig. (p-value) R squre Adjusted R squre

4,515 0,002 0,127 0,099

Variabel dependen : Dividen Tunai Sumber: Data sekunder yang diolah

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas maka pengaruh variabel-variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen diuraikan

sebagai berikut ini.

1) Pengaruh pertumbuhan terhadap dividen tunai

Nilai signifikansi aktual (p-value) pengaruh pertumbuhan

terhadap dividen tunai adalah sebesar 0,018. Berdasarkan nilai

signifikansi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

Page 40: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

39

pengaruh yang signifikan dari pertumbuhan terhadap dividen kas.

Hal tersebut terjadi karena nilai signifikansi (0,018) lebih kecil dari

tingkat signifikansi yang digunakan (0,05). Dengan demikian

hipotesis ke satu (H1) yang menyatakan bahwa pertumbuhan

berpengaruh terhadap kebijakan pembagian dividen tunai, diterima.

2) Pengaruh posisi kas terhadap dividen tunai

Nilai signifikansi aktual (p-value) pengaruh posisi kas

terhadap dividen tunai adalah sebesar 0,268. Berdasarkan nilai

signifikansi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dari posisi kas terhadap dividen kas. Hal

tersebut terjadi karena nilai signifikansi (0,268) lebih besar dari

tingkat signifikansi yang digunakan (0,05). Dengan demikian

hipotesis ke dua (H2) yang menyatakan bahwa posisi kas

berpengaruh terhadap kebijakan pembagian dividen tunai, ditolak.

3) Pengaruh profitabilitas terhadap dividen tunai

Nilai signifikansi aktual (p-value) pengaruh profitabilitas

terhadap dividen tunai adalah sebesar 0,189. Berdasarkan nilai

signifikansi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dari posisi kas terhadap dividen kas. Hal

tersebut terjadi karena nilai signifikansi (0,189) lebih besar dari

tingkat signifikansi yang digunakan (0,05). Dengan demikian

hipotesis ke tiga (H3) yang menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh terhadap kebijakan pembagian dividen tunai, ditolak.

Page 41: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

40

4) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap dividen tunai

Nilai signifikansi aktual (p-value) pengaruh ukuran

perusahaan terhadap dividen tunai adalah sebesar 0,003.

Berdasarkan nilai signifikansi tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pertumbuhan

terhadap dividen kas. Hal tersebut terjadi karena nilai signifikansi

(0,003) lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (0,05).

Dengan demikian hipotesis ke empat (H4) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan pembagian

dividen tunai, diterima.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukkan nilai signifikansi

aktual (p-value) sebesar 0,002. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pertumbuhan, posisi kas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan

secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan pembagian dividen tunai. Hal ini ditunjukkan dari nilai

signifikansi aktual (p-value) dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,002

yang berarti angka ini jauh berada di bawah tingkat signifikansi yang

digunakan yaitu 0,05.

c. Koefisien Determinasi (R square)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelima variabel

independen memberikan adjusted R squre sebesar 0,099. Hal ini

berarti bahwa 9,9% variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh

Page 42: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

41

variasi kelima variabel independen yaitu pertumbuhan, posisi kas,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan sedangan sisanya sebasar 90,1%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model yang di uji dalam

penelitian ini.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas maka pembahasan atas hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hipotesis 1

Weston dan Brigham (1983) dalam Rosdini (2009) menyatakan

bahwa dividen yang dibayarkan merupakan sisa dari laba perusahaan

setelah dikurangkan dengan yang dibayarkan untuk membiayai

perencanaan modal perusahaan (residual theory). Hasil uji hipotesis ke

satu pada penelitian ini mendukung pernyataan Weston dan Brigham di

atas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung variabel pertumbuhan -

2,395 dan signifikan pada α = 5% dengan p-value 0,018. Koefisien negatif

t hitung pada variabel pertumbuhan mengandung arti bahwa semakin

tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka akan semakin rendah dividen

tunai yang dibayarkan. Hasil uji hipotesis ke satu ini menunjukkan bahwa

hasil penelitian ini tidak sejalan dengan temuan dari penelitian terdahulu

yang dilakukan Nupikso (2002) dan Hatta (2002). Perbedaan ini terjadi

dikarenakan terdapat perbedaan dalam pengambilan objek (populasi dan

sampel) dan penggunaan proksi variabel penelitian.

Page 43: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

42

2. Hipotesis 2

Berdasarkan hasil uji hipotesis, hipotesis ke dua ditolak. Meskipun

hipotesis ini ditolak karena p-value > 0,05, tetapi arah positif koefisien t

hitung sebesar 0,268 menggambarkan bahwa semakin kuat posisi kas

maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

Arah positif koefisien t hitung variabel posisi kas memang sejalan

konsisten dengan pernyataan dari Nupikso (2002) yang mengatakan bahwa

posisi kas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting dan harus

dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan

besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Oleh

karena pembayaran dividen merupakan arus kas keluar, maka makin kuat

posisi kas perusahaan, berarti makin besar kemampuan perusahaan

membayar dividen. Hasil uji hipotesis ke dua ini menunjukkan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan temuan dari penelitian terdahulu yang

dilakukan Hakim (2007). Perbedaan ini terjadi dikarenakan terdapat

perbedaan dalam pengambilan objek (populasi dan sampel) dan

penggunaan proksi variabel penelitian.

3. Hipotesis 3

Weston dan Brigham (1983) dalam Rosdini (2009) menyatakan

bahwa dividen yang dibayarkan merupakan sisa dari laba perusahaan

setelah dikurangkan dengan yang dibayarkan untuk membiayai

perencanaan modal perusahaan (residual theory). Jadi semakin tinggi

tingkat profitabilitas perusahaan maka sisa laba yang dimiliki juga akan

Page 44: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

43

semakin besar sehingga semakin besar pula dividen yang dibayarkan

kepada para pemegang saham.

Berdasarkan hasil uji hipotesis, hipotesis ke tiga ditolak. Meskipun

hipotesis ini ditolak karena p-value > 0,05, tetapi arah positif koefisien t

hitung sebesar 1,322 sejalan dengan residual theory yang menggambarkan

bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin tinggi pula

dividen yang dibayarkan perusahaan kepada para pemegang saham. Hasil

uji hipotesis ke dua ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan profitabilitas perusahaan terhadap kebijakan dividen tunai. Hal

ini mengandung arti bahwa tidak selamanya perusahaan yang mempunyai

tingkat profitabilitas tinggi akan membayarkan dividen yang tinggi pula.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan temuan dari penelitian terdahulu

yang dilakukan Nupikso (2002) dan Hakim (2007). Perbedaan ini terjadi

dikarenakan terdapat perbedaan dalam pengambilan objek (populasi dan

sampel) dan penggunaan proksi variabel penelitian.

4. Hipotesis 4

Menurut Hidayati (2006), perusahaan besar akan mampu

mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat mengakses ke pasar

modal dengan lebih mudah jika dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Perusahaan yang dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal maka

perusahaan tersebut akan mampu mendapatkan dana dalam waktu yang

relatif cepat. Oleh karena itu, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar

diperkirakan akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan earning yang

Page 45: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

44

lebih besar, sehingga akan mampu membayar dividen yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Hasil uji hipotesis ke empat pada penelitian ini mendukung

pernyataan Hidayati di atas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien t

hitung variabel ukuran perusahaan 3,036 dan signifikan pada α = 5%

dengan p-value 0,003. Arah positif koefisien t hitung pada variabel

pertumbuhan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lloyd, Jahera,

dan Page (1985) dan Vogt (1994) dalam Hatta (2002), yang

mengindikasikan bahwa besarnya perusahaan memainkan peranan dalam

menjelaskan rasio pembayaran deviden dalam perusahaan. Mereka

menemukan bahwa perusahaan yang besar cenderung untuk lebih mature

dan mempunyai akses yang lebih mudah dalam pasar modal, dimana hal

tersebut akan mengurangi ketergantungan mereka pada pendanaan

internal, sehingga perusahaan akan memberikan rasio pembayaran dividen

yang tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hatta (2002)

tetapi tidak sejalan dengan temuan Hakim (2007). Perbedaan hasil

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terjadi dikarenakan terdapat

perbedaan dalam pengambilan objek (populasi dan sampel) dan

penggunaan proksi variabel penelitian.

Page 46: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

kebijakan pembagian dividen tunai yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2004-2008. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada

bab sebalumnya maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut ini.

1. Pada pengujian secara parsial, variabel independen yang berpengaruh

signifikan terhadap kebijakan pembagian dividen tunai pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2004-2008 adalah pertumbuhan

dan ukuran perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai probabilitas

signifikansinya yang lebih kecil dari 5%, sehingga hipotesis 1 dan 4

diterima atau terbukti. Sedangkan posisi kas dan profitabilitas tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan pembagian dividen tunai pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2004-2008. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikansinya yang lebih besar dari

5%, sehingga hipotesis 2 dan 3 tidak terbukti atau ditolak.

2. Pertumbuhan, posisi kas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

Page 47: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

pembagian dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2004-2008, karena nilai probabilitas signifikansinya yang lebih kecil

dari 5%. Selanjutnya adjusted R square yang merupakan koefisien

determinasi menunjukkan nilai sebesar 0,095. Angka tersebut menunjukkan

hanya 9,9% variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi keempat

variabel independen, sedangkan sisanya 90,1% dijelaskan oleh faktor-faktor

lain di luar model regresi yang diuji dalam penelitian ini.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan

perhatian oleh peneliti yang akan datang dan pihak yang berkepentingan.

Keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian ini adalah sebagai berikut

ini.

1. Populasi pada penelitian ini masih terbatas pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga tidak dapat untuk

menggeneralisasi seluruh perusahaan yang go public di Indonesia.

2. Kurang maksimalnya hasil penelitian yang disebabkan oleh variabel posisi

kas tidak dapat menggambarkan kondisi kas saat pengumuman pembagian

dividen tunai pada Rapat Umum Pemegang Saham. Hal ini dikarenakan

posisi kas hanya menggambarkan kekuatan kas per tanggal 31 Desember.

3. Penelitian ini hanya meneliti faktor internal perusahaan, sedangkan faktor

eksternal seperti peraturan pemerintah dan inflasi tidak tercakup dalam

Page 48: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

penelitian ini, padahal faktor tersebut kemungkinan mempengaruhi hasil

penelitian apabila di masukkan ke dalam model penelitian.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian ini

maka penulis mencoba memberikan saran bagi penelitian mendatang. Saran-

saran bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut ini.

1. Hendaknya memperluas populasi penelitian tidak hanya terbatas pada

perusahaan manufaktur saja sehingga dapat digunakan untuk melihat

kebijakan pembagian dividen tunai pada perusahaan-perusahaan yang go

public di Indonesia.

2. Untuk mengatasi kurang maksimalnya hasil penelitian, sebaiknya

penelitian selanjutnya mempertimbangkan penggunaan free cash flow

untuk menggambarkan pengaruh kondisi kas terhadap kebijakan dividen

tunai. Free cash flow dirasa lebih tepat karena menggambarkan kondisi

kas selama suatu periode.

3. Hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor ekternal perusahaan seperti

peraturan pemerintah dan inflasi untuk di masukkan ke dalam model

regresi penelitian.

Page 49: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

DAFTAR PUSTAKA

Christian, I. 2004. “Reaksi Investor Atas Pengumuman Dividen Terhadap

Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003)”. Tesis S2. Universitas Widyatama, Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Dhailami, A. F. 2006. “Pengaruh Insider Ownership dan Resiko Pasar Terhadap

Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2003”. Skripsi S1. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan.

Ghozali, I. 2007. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Hakim, F. R. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Rasio

Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Membagikan Dividen dan Terdaftar di BEJ Tahun 2003-2005”. Skripsi S1. Universitas Negeri Semarang, Semarang. Tidak Dipublikasikan.

Hasan, M. I. 2002. “Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif)”. Jakarta:

PT Bumi Aksara. Hatta, A. J. 2002. ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen:

Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol 6, No. 2.

Hidayati, N. 2006. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di

Bursa Efek Jakarta”. Skripsi S1. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan.

Indonesia, Ikatan Akuntansi. 2002. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta:

Salemba Empat. Kusuma, H. 2006. “Efek Informasi Asimetri Terhadap Kebijakan Dividen”.

Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol 10, No. 1, 1-12. Mahadwartha, P. A. 2002. “Independensi Antara Kebijakan Leverage dengan

Kebijakan Dividen: Perspektif Teori Keagenan”. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Vol 2, No 2. STIE, Yogyakarta.

Nupikso, G. dan Hana N. 2002. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen

Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Laporan Penelitian. Universitas Terbuka, Jakarta. Tidak Dipublikasikan.

Page 50: PENGARUH PERTUMBUHAN, POSISI KAS, PROFITABILITAS, …/Pengaruh... · A. Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ... pembayaran dividen tunai saat

Putra, A. P. 2006. “Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Abnormal Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Telekomunikasi Indonesia dan Indosat Tahun 1999-2003)”. Skripsi S1. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Tidak Dipublikasikan.

Pratisto, A. 2009. “Statistik Menjadi Mudah Dengan SPSS 17”. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo. Rosdini, D. 2009. “Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividen Payout Ratio”.

Working Paper in Accounting and Finance October 2009. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Suyatno. 2009. “Uji Asosiasi (Hubungan)”. Universitas Diponegoro, Semarang.

(http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2010/01/uji-asosiasi1.pdf)