42
PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl DENGAN KOMBINASI PENGUKUSAN TERHADAP NILAI RENDEMEN, KADAR PROTEIN DAN DAYA CERNA IN-VITRO TEPUNG BULU AYAM RAS PEDAGING SKRIPSI Oleh ASYHADI UMAR I 111 13 040 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl

DENGAN KOMBINASI PENGUKUSAN TERHADAP

NILAI RENDEMEN, KADAR PROTEIN DAN

DAYA CERNA IN-VITRO TEPUNG BULU

AYAM RAS PEDAGING

SKRIPSI

Oleh

ASYHADI UMAR

I 111 13 040

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

ii

PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl

DENGAN KOMBINASI PENGUKUSAN TERHADAP

NILAI RENDEMEN, KADAR PROTEIN DAN

DAYA CERNA IN-VITRO TEPUNG BULU

AYAM RAS PEDAGING

Oleh

ASYHADI UMAR

I 111 13 040

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

iii

Page 4: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

iv

Page 5: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi yang berjudul “Pengaruh Proses

Perendaman NaOH dan HCl dengan Kombinasi Pengukusan Terhadap Nilai

Rendemen, Kadar Protein dan Daya Cerna In-Vitro Tepung Bulu Ayam Ras

Pedaging” dapat terselesaikan meskipun dengan segala kekurangan dan

keterbatasan kemampuan penulis. Tak lupa pula penulis kirimkan shalawat dan

salam atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW, Nabi pembawa risalah, Nabi

penutup zaman dan semoga dapat tercurahkan kepada kita sekalian. Amin Yaa

Rabbal Alamin.

Melalui kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapakan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini utamanya kepada,

1. Bapak Dr. Muhammad Irfan Said, S.Pt., M.P sebagai pembimbing utama dan Ibu

drh. Hj. Farida Nur Yuliati, M.Si. selaku pembimbing anggota yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan

memberikan nasihat serta motivasi sejak awal penelitian samapai selesainya

penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Hikma M. Ali, S.Pt., M.Si, Bapak Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc,

dan Ibu Dr. Wahniyathi Hatta, S.Pt., M.Si. yang telah banyak memberikan

masukan dan arahan kepada penulis.

Page 6: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

vi

3. Bapak Dekan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc., Ibu Wakil Dekan I dan

Ibu Wakil Dekan II serta Bapak Wakil Dekan III.

4. Ibu Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc selaku Ketua Program Studi

Peternakan, terima kasih atas segala bantuan terhadap penulis selama menjadi

mahasiswa di Fakultas Peternakan.

5. Bapak Dr .Ir. Syamsuddin Nompo, M.P. selaku Penasehat Akademik yang

telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama penulis berstatus

mahasiswa.

6. Ibu drh. Hj. Farida Nur Yuliati. M.Si dan Kakanda Kakanda Syamsuddin,

S.Pt. selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah

membimbing penulis selama pelaksanaan PKL

7. Bapak dan Ibu Dosen tanpa terkecuali yang telah membimbing saya selama

kuliah di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

8. Staff Pegawai Fakultas Peternakan terima kasih atas dukungan bantuan yang

diberikan kepada penulis selama ini.

9. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

dengan segenap cinta dan hormat kepada orang tua saya, Ayahanda Drs. Umar

dan Ibunda Sitti Aminah atas segala doa, motivasi, teladan, pengetahuan,

dukungan, kasih sayang yang tiada bandinganya didunia sehingga penulis

selalu berusaha dengan semangat dan percaya diri. Kepada kedua adik penulis

Hamdiyar Umar dan Arumdina Umar yang selalu memberikan doa, bantuan

dan dukungan serta memberikan semangat bagi penulis.

Page 7: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

vii

10. Teman satu tim Praktek Kerja Lapang (PKL) Alim Rays Ahyar dan Try

Wahyuni M terima kasih atas kerja sama dan bantuannya mulai dari rencana

sampai selesainya Praktek Kerja Lapang (PKL).

11. Teman satu tim penelitian Midiawati Sukma terima kasih atas kerja sama dan

bantuannya mulai dari rencana sampai selesainya penelitian.

12. Rekan-rekan Larfa 2013 terima kasih telah banyak menjadi inspirasi penulis

untuk selalu belajar ditengah tingginya perbedaan diantara kita, terima kasih

telah menjadi saudara dan sahabat yang menerima kekurangan penulis.

13. Kepada Kakanda Syamsuddin, S.Pt. Syachroni, S.Pt. Andri Teguh Prabowo,

S.Pt. Asmi Mangalisu, S.Pt, M.Si. Syahriana sabil, S.Pt, M.Si. Kiki Reski

Muchlis, S.Pt. Nurul Ilmi Harun S.Pt, M.Si. Nur Ichwan Husain, S.Pt. Haikal

S.Pt. Andi Dharmawan Wicaksono, S.Pt. Kartina S.Pt. Andi Tuang S.Pt,

Dartina S.Pt. Andi Muslimah, S.Pt. Suprianto dan Sofyan Basri terima kasih

atas bantuan dan motivasinya kepada penulis.

14. HIMATEHATE_UH terima kasih atas segala pengorbanan, bantuan,

pengertian, ilmu dan persahabatan selama ini, terima kasih atas kepercayaan

dan kerja samanya selama ini.

15. SEMA FAPET_UH atas segala pengalaman dan ilmu yang telah diajarkan

kepada penulis. Terima kasih pula kepada HIMAPROTEK_UH,

HUMANIKA_UH dan HIMSENA_UH.

16. Terima kasih kepada rekan-rekan UKM Sepak Bola UH dan IPMIL RAYA

UNHAS dan I LAGALIGO UH atas segala pengalaman dan ilmu yang telah

diajarkan kepada penulis.

Page 8: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

viii

17. Kepada Solandeven 011, Flock Mentality 012, Larfa 013, Ant 014, Rantai

015, dan Tanduk 016 penulis ucapkan banyak terima kasih.

18. Teman-teman Grup “Sayang Kalian Semua” Laode Rahman, Arham, Eka

Wahyuni, Ainun Raudhya Tuz Zahira, Tri Wahyuni M, Alim Rays Ahyar,

Rafikah Zahra Umar, Rifadha Hafid, dan Muh. Syafiiy Yusuf

19. Teman-teman KKN Reguler UNHAS angkatan 93 khususnya Kecamatan

Bungin, Kabupaten Enrekang. Kepada teman posko Desa Banua, terima kasih

atas kebersamaan yang telah kalian ciptakan serta dukungan dan motivasi

kepada penulis.

20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terima kasih telah

membantu dan banyak menjadi inspirasi bagi penulis.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dengan limpahan berkah, rahmat,

karunia dan hidayah-Nya. Amin. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini

belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran unuk

perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca

Amin. Wassalam.

Makassar, November 2017

Asyhadi Umar

Page 9: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

ix

ABSTRAK

ASYHADI UMAR (I 111 13 040). Pengaruh Proses Perendaman NaOH dan

HCl dengan Kombinasi Pengukusan Terhadap Nilai Rendemen, Kadar Protein

dan Daya Cerna In-Vitro Tepung Bulu Ayam Ras Pedaging. Dibawah bimbingan

IRFAN SAID sebagai pembimbing utama dan FARIDA NUR YULIATI

sebagai pembimbing anggota.

Tepung bulu adalah produk pakan ternak yang terbuat dari limbah bulu

ayam yang telah melalui proses pengolahan yang kemudian dihaluskan dengan

cara digiling menggunakan mesin hingga berbentuk halus seperti tepung pada

umumnya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola

searah dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Parameter yang diamati dalam

penelitian ini adalah nilai rendemen, kadar protein dan daya cerna in-vitro.

Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini yaitu P1 (kontrol) tanpa perendaman,

P2 = perendaman NaOH 20% + Pengukusan, P3 = peredaman HCl 20% +

pengukusan, P4 = perendaman NaOH 10% + HCl 10% + pengukusan. Data yang

diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam, dilanjutkan uji lanjut Duncan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara perlakuan berpengaruh

sangat nyata terhadap nilai rendemen dan nilai daya cerna in-vitro (P<0,01),

sedangkan pemberian perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kadar

protein (P>0,05). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa produk tepung bulu

yang diproduksi memiliki nilai rendemen yaitu P1 (90,81%), P2 (83,72%), P3

(84,47%), dan P4 (80,24%). Hasil penelitian terhadap nilai kadar protein yaitu P1

(88,53%), P2 (89,60%), P3 (89,07%) dan P4 (91,77%) dan hasil penelitian

terhadap nilai daya cerna in-vitro yaitu P1 (21,38%), P2 (59,53%), P3 (42,25%)

dan P4 (45,92%). Perendaman NaOH 20% dan pengukusan dengan tekanan 21 Psi

selama 10 jam dapat meningkatkan nilai daya cerna in-vitro produk tepung bulu

ayam.

Kata kunci : Bulu ayam. Tepung. Perendaman dan Pengukusan,

Page 10: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

x

ABSTRACT

ASYHADI UMAR (I 111 13 040). Effect of Immersion NaOH and HCl With of

Combination Steaming Process on the Value of Rendemen, Protein Levels, and

in-vitro Digestibility of Broiler's Feather Meal. Under the guidance of IRFAN

SAID as main Supervisor and FARIDA NUR YULIATI as Co-Supervisor.

Feather meal is a product of animal feed made from the process of chicken

feather waste then finely ground with a machine until smooth like general flour.

This research used unidirectional pattern of complete randomized design with 4

treatment and 5 repeated. Parameters observed in this research is the value of

rendemen, protein levels, and in-vitro digestibility. The treatment in this research

is P1 (control) without immersion, P2 = immersion with NaOH 20% + steaming,

P3 = immersion with HCl 20% + steaming, P4 = immersion with NaOH 10% +

HCl 10% + steaming. Data obtained were analyzed using variance continued with

Duncan further testing. The result of this study showed that the differences

between treatments effected very significant to the value of rendemen and in-vitro

digestibility (P< 0,01), while treatment has no significant effect on the value of

protein levels (P > 0,05). Research results showed that feather meal product was

produced have the value of rendemen is P1 (90.81%), P2 (83.72%), P3 (84.47%),

and P4 (80.24%). Research result to value of protein levels is P1 (88.53%), P2

(89.60%), P3 (89.07%), and P4 (91.77%) and research result to in-vitro

digestibility is P1 (21.38%), P2 (59.53%), P3 (42.25%) and P4 (45.92%).

Immersion with NaOH 20% and steaming with pressure 21 Psi during 10 h can

improve an in-vitro digestibility chicken feather meal product.

Keywords: Chicken Feather. Feather. Immersion and Steaming

Page 11: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA

Limbah Bulu Ayam ................................................................................. 3

Keratin (Fibrous Protein) ....................................................................... 5

Tepung Bulu Ayam ................................................................................. 6

Proses Kimia dan Fisik Pengolahan Tepung Bulu Ayam ....................... 11

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat .................................................................................. 13

Materi Penelitian ..................................................................................... 13

Rancangan Percobaan ............................................................................. 13

Prosedur Penelitian ................................................................................. 14

Parameter Yang Diamati ......................................................................... 16

Analisa Data ............................................................................................ 18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rendeman................................................................................................ 20

Kadar Protein .......................................................................................... 22

Daya Cerna In-Vitro ................................................................................ 24

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 28

LAMPIRAN ................................................................................................... 31

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 38

Page 12: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

xii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Kandungan Zat Makanan Tepung Bulu Ayam (% BK) .......................... 7

2. Nilai Rata-rata Rendemen Tepung Bulu Ayam ...................................... 19

3. Nilai Rata-rata Kadar Protein Tepung Bulu Ayam ................................. 22

4. Nilai Rata-rata Daya Cerna In-Vitro Tepung Bulu Ayam ...................... 24

Page 13: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Struktur Kimia Keratin ........................................................................... 6

2. Diagram Alir Pembuatan Tepung Bulu Ayam ........................................ 15

Page 14: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Analisis Sidik Ragam Tepung Bulu Ayam Terhadap Nilai Rendemen ...... 32

2. Analisis Sidik Ragam Tepung Bulu Ayam Terhadap Nilai Kadar Protein..

33

3. Analisis Sidik Ragam Tepung Bulu Ayam Terhadap Nilai Daya Cerna

In-Vitro ......................................................................................................... 34

4. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................................ 35

Page 15: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

1

PENDAHULUAN

Limbah merupakan bahan sisa hasil buangan dari suatu industri yang tidak

memiliki nilai ekonomis yang dapat berpengaruh terhadap pencemaran

lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik. Industri usaha peternakan ayam

menghasilkan peningkatan limbah antara lain bulu ayam yang dihasilkan dari

rumah potong ayam dan tempat pemotongan yang lainnya, melimpahnya limbah

bulu ayam yang terdapat pada industri rumah potong ayam membawa masalah

terhadap lingkungan. Kebanyakan bulu ayam tersebut dibuang ditempat

pembuangan akhir (TPA). Apabila limbah bulu ayam tersebut dibakar akan

menyebabkan pencemaran udara dan penguburan akan menimbulkan pencemaran

tanah, karena didalam bulu ayam mengandung keratin yang sukar terdekomposisi

oleh proses alamiah.

Limbah bulu ayam memiliki kandungan keratin yang merupakan protein

fibrous yang kaya akan sulfur dan banyak terdapat pada rambut, kuku dan bulu

yang sulit dicerna oleh unggas. Keratin memiliki suatu ikatan di-sulfida kimia

yang kompleks yang sulit untuk dipecah oleh pencernaan ternak. Bulu ayam dapat

dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pakan apabila ikatan tersebut dapat

dipecah dengan berbagai perlakuan pengolahan pada bulu ayam, sehingga ternak

dapat mencernanya apabila dicampurkan ke dalam pakan. Oleh karena itu limbah

bulu ayam memerlukan teknologi pengolahan khusus untuk dapat dimanfaatkan

sebagai pakan ternak.

Salah satu alternatif yang dapat dikembangkan untuk meminimalisasi

dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam

Page 16: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

2

menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung bulu ayam adalah

produk yang dihasilkan dari bulu yang telah dihaluskan dengan cara digiling

menggunakan mesin hingga berbentuk butiran atau halus seperti tepung pada

umumnya.

Teknologi pengolahan tepung bulu ayam dengan proses perendaman

(NaOH dan HCl) yang dikombinasikan dengan proses pengukusan diharapkan

dapat melemahkan/memutuskan ikatan keratin yang terdapat pada produk tepung

bulu ayam sehingga dapat dicerna dengan baik oleh ternak unggas, adapun

parameter yang diamati dalam pengolahan produk tepung bulu ayam yaitu nilai

rendemen, kadar protein dan daya cerna in-vitro tepung bulu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan

proses perendaman NaOH dan HCl dengan kombinasi pengukusan terhadap nilai

rendemen, kadar protein, dan daya cerna in-vitro produk tepung bulu ayam.

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai sumber informasi ilmiah bagi mahasiswa

dan masyarakat dalam upaya penanganan limbah bulu ayam terhadap pencemaran

lingkungan dan memanfaatkan limbah bulu ayam sebagai pakan alternatif untuk

ternak unggas.

Page 17: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

3

TINJAUAN PUSTAKA

Limbah Bulu Ayam

Bulu pada dasarnya merupakan suatu struktur epidermis yang membentuk

penutup luar dari tubuh dengan rasio kira-kira 60% dari bobot hidup ternak. Pada

hewan vertebrata, bulu merupakan struktur yang tergolong paling rumit. Seperti

halnya dengan tanduk, kuku dan sisik. Bulu adalah sebuah tambahan

integumenter. Bulu merupakan bagian dari kulit yang terbentuk dari proses

pembiakan secara terkendali dari aktivitas sel-sel biologi dari jaringan epidermis

atau lapisan terluar dari tubuh. Bulu didominasi oleh struktur protein keratin,

(Said, 2014).

Bulu ayam merupakan limbah dari rumah pemotongan ayam (RPA)

dengan jumlah berlimpah dan terus bertambah seiring meningkatnya populasi

ayam dan tingkat pemotongan sebagai akibat meningkatnya permintaan daging

ayam di pasar. Bulu ayam sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan dan hanya

sebagian kecil saja yang dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kemoceng,

pengisi jok, kerajinan tangan/hiasan dan shuttle cock (Adiati et al., 2004).

Jumlah ayam yang di potong setiap tahun semakin meningkat, dan hal ini

akan menghasilkan jumlah bulu yang melimpah (Purwanti et al., 2010). Pada

tahun 1999 populasi ayam pedaging di indonesia mencapai 418.941.541 ekor dan

diperkirakan jumlah bulu ayam yang di hasilkan sejumlah 26.280 ton (Jendral

Peternakan, 1999). Produksi bulu ayam dari jenis ayam broiler sebanyak 25.690

Page 18: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

4

ton (1999), 42.050 ton (2000), 49.250 ton (2001), 68.510 ton (2002), 72.680 ton

(2003) dan 72.775 ton (2005) (Direktorat Jenderal Peternakan, 2006).

Pemotongan ternak unggas menghasilkan rata-rata bobot bulu 4-9% dari

bobot hidup. Bulu ayam mengandung protein yang tinggi yaitu sekitar 80-90%,

namun mempunyai daya cerna yang rendah khususnya kecernaan lemak dan

kecernaan energi (Kim dan Patterson, 2000). Hal tersebut disebabkan struktur

protein keratin yang sangat kuat dan dilapisi lilin yang membuat bulu ayam sulit

larut. Padahal profil asam amino tepung bulu ayam memiliki kemiripan dengan

tepung ikan (Sarmwatanakul dan Bamrongtum, 2000; Arunlertaree dan

Moolthongnoi, 2008).

Bulu ayam memiliki kelemahan untuk dicerna dengan baik karena

mengandung keratin. Dalam pemanfaatn bulu ayam perlu dilakukan hidrolisis

atau pemasakan pada temperatur yang cukup tinggi yaitu titik didih 130 oC selama

30 menit (Murtidjo, 1987), karena dengan pengolahan tersebut ikatan keratin

berupa ikatan disulfida dapat diputuskan atau pecah menjadi komponen-

komponen asam amino yang mudah dicerna oleh unggas. Metode pengukusan

pada suhu 118 oC selama 30 menit dan 60 menit menunjukkan pengaruh yang

nyata terhadap peningkatan komsumsi nitrogen dan energi pada ternak ayam.

(Arifin, 2008).

Menurut Indah (1993) asam amino bersulfur (sistin, sistein, methionine)

merupakan asam amino pembatas yang perlu ditambahkan sebagai prekursor

untuk pertumbuhan bahan optimum mikroba rumen. Salah satu sumber asam

amino bersulfur yang alami adalah tepung bulu ayam.

Page 19: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

5

Bulu memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai pakan, dapat dilihat

dari kandungan yang terdapat pada bulu tersebut. Kecernaan dari bulu juga

meningkat setelah diberi berbagai macam perlakuan yang terbukti dapat

meningkatkan kecernaan dari bulu tersebut. Bulu yang telah diolah menjadi

tepung bulu mengandung protein yang sebelumnya tidak tercerna akhirnya dapat

dicerna oleh ternak. Sesuai dengan pendapat Sari (2015) yang menyatakan bahwa

penggunaan hidrolisat bulu ayam (HBA) atau tepung bulu hasil pemrosesan

dengan berbagai cara memberikan respon yang positif terhadap kecernaan bahan

kering dan protein.

Keratin (Fibrous Protein)

Keratin adalah protein yang hampir terdapat dalam semua hewan dalam

golongan vertebrata tingkat tinggi. Keratin diklasifikasikan sebagai a-keratin dan

b-keratin. a-keratin adalah golongan keratin yang menyusun rambut termasuk

wol, tanduk, kuku, cakar yang didominasi oleh hewan mamalia dan b-keratin yang

mendominasi kuku dan cakar pada reptil serta paruh burung, cangkang pada kura-

kura dan punya, serta duri pada landak (Said, 2014).

Berdasarkan tingkat kemudahan hidrolisis, keratin digolongkan menjadi

soft keratin dan hard keratin. Kuku, sisik, bulu, atau wool lebih mudah dihidrolisis

dibanding rambut manusia, kemudahan tersebut berkaitan dengan kandungan

sisteinnya (Kunert, 2000).

Karatin atau serat terdiri dari ikatan sistin disulfida, ikatan hidrogen, dan

interaksi hidrofobik melekul protein (Line et al., 1992). Ikatan sistin disulfida atau

Page 20: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

6

ikatan silang terbentuk antara asam amino sistin yang mengandung gugus –SH.

Jika dua unit sistim berikatan, maka terbentuklah sebuah jembatan disulfida –S-S

melalui oksidasi-oksidasi gugus -SH. Protein serat terbentuk sebuah jembatan dari

molekul yang rapat dan teratur berupa ikatan silang antara rantai-rantai asam

amino yang berdekatan sehingga molekul air sukar menerobos struktur ini, oleh

karena itu protein serat tidak larut (hidrofobik).

Logam berat dapat merusak ikatan disulfida karena aktivitasnya yang

tinggi dan kemampuannya untuk menarik sulfur sehingga mengakibatkan

denaturasi protein. Pembentukan ikatan silang sistin disulfida atau ikatan komplek

peptida terjadi karena proses hidrolisis yang tidak sempurna, hal ini dapat diatasi

dengan melakukan hidrolisis ulang melalui fermentasi (Kataren, 2008).

Selain itu ikatan karatin dapat diputuskan dengan bantuan-bantuan enzim

proteolitik. Secara jelas kompenen-kompenen keratin dapat dilihat pada struktur

kimia keratin pada Gambar 1 sebagai berikut :

NH – CHR – CO – NH – CH – CO – NH – CHR – CO

CH2

S

S

CH2

OC – CHR – NH – OC – CH – NH - CO – CHR – CO

Gambar 1. Struktur kimia keratin

Sumber : Haurowitz (1984) dalam Ketaren (2008).

Tepung Bulu Ayam

Tepung bulu adalah produk yang dihasilkan dari bulu yang telah

dihaluskan dengan cara digiling menggunakan mesin hingga berbentuk butiran

Page 21: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

7

atau halus seperti tepung pada umumnya. Bahan pembuatan tepung bulu secara

umum diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat diperoleh pada

industri peternakan. Pembuatan tepung bulu ini erat-kaitannya dengan perlakuan

yang diberikan pada bulu sebelum diubah menjadi tepung bulu karena dapat

dilihat apakah keratin sebagai komponen utama bulu dapat dipecah dengan

perlakuan yang diberikan. Menurut Papadopoulos et al. (1985) kualitas tepung

bulu tergantung dari proses pengolahan dan lama pengolahan, sehingga harus

teliti melihat teknologi apa yang dinilai bagus kemudian dipilih sebagai perlakuan

untuk bulu tersebut.

Tepung bulu merupakan salah satu bahan pakan dengan kandungan

protein relatif tinggi (Desi, 2002). Hal ini didukung dengan pendapat Howie et al.

(1996), bulu ayam sangat potensial dijadikan sebagai sumber protein pada ransum

ternak karena kandungan protein kasarnya sangat tinggi, yaitu antara 85-95%.

Kandungan zat-zat makanan yang terdapat dalam tepung bulu ayam dapat dilihat

pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Kandungan Zat Makanan Tepung Bulu Ayam (% BK)

Zat Makanan Jumlah (%)

Bahan kering 93.00

Protein kasar 81.00

Lemak kasar 7.00

Serat kasar 1.00

Kalsium 0.33

Posphor 0.55

Energi metabolisme (kcal/kg) 2360

Sumber : Desi, 2002.

Bulu pada umumnya memiliki kandungan yang sama yaitu dengan adanya

kadar protein yang tinggi berupa keratin, apabila dilihat dari sumbernya baik dari

Page 22: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

8

bulu unggas hingga ruminansia, kandungan utamanya tetap sama yaitu keratin.

Keratin tersebut memiliki tingkat kecernaan yang rendah karena adanya ikatan

kimia berupa disulfida yang terdapat pada bulu. Hal ini didukung oleh Tarmizi,

(2001) yang mengatakan bahwa penggunaan bulu secara alami tanpa pengolahan

sebagai bahan pakan mempunyai nilai nutrisi sangat rendah, karena adanya

keratin yang membuat bulu murni tidak dapat dicerna, sehingga perlu dilakukan

perlakuan untuk memecah ikatan ini, salah satunya dengan mengubah bulu

menjadi tepung bulu.

Limbah bulu ayam pada prinsipnya harus dilemahkan atau diputuskan

terlebih dahulu ikatan dalam keratinnya menggunakan prinsip hidrolisis. metode

yang dapat dilakukan untuk pemrosesan bulu ayam, yaitu secara fisik, kimiawi

dengan asam, kimiawi dengan basa, serta mikrobiologis. Tahap awal yang

dilakukan dalam mengolah limbah bulu ayam adalah membersihkan kotoran-

kotoran yang menempel dengan air bersih, kemudian dikeringkan (Puastuti,

2007). Pemrosesan limbah bulu ayam pada prinsipnya digunakan untuk

memutuskan ikatan sulfur dari sistin di dalam bulu ayam tersebut (Adiati et al.,

2004).

Kebutuhan akan tepung bulu sangat penting dari segi pemenuhan

pemberian pakan pada ternak. Penekanan biaya pakan serendah mungkin tanpa

mengurangi produksi yang optimum perlu dilakukan yaitu dengan pencarian

sumber-sumber pakan yang penggunaanya tidak bersaing dengan manusia, dapat

memberikan nilai gizi ransum yang cukup, tersedia dalam jumlah banyak dan

kontinyu serta harganya relatif murah. Tepung bulu memiliki nilai seperti yang

Page 23: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

9

diuraikan tersebut apabila diolah dengan baik, salah satu cara yang dapat

diaplikasikan pada bulu yaitu pengolahan secara kimiawi dengan penambahan

NaOH (Williams et al., 1991).

Kendala umum penggunaan tepung bulu ayam sebagai pakan adalah

adanya ikatan karatin dengan kandungan 85-90% dari kandungan proteinnya

dengan sifat sukar larut dalam air dan sukar dicerna. Untuk memecahkan ikatan

karatin tersebut guna meningkatkan kecernaan tepung bulu ayam dilakukan

dengan beberapa teknik pengolahanya (Arifin, 2008).

Adapun pengolahan tepung bulu dapat dilihat sebagai berikut.

a. Pengolahan secara fisik

Limbah bulu ayam yang diproses menggunakan teknik fisik yaitu dengan

tekanan dan suhu tinggi pada suhu 105 °C dengan tekanan 3 atm dan kadar air

40% selama 8 jam. Sampel yang sudah bersih akan di autoklaf, kemudian

dikeringkan dan siap untuk digiling (Adiati et al., 2004).

b. Pengolahan secara kimiawi

Proses kimiawi dilakukan dengan penambahan HCl 12%, dengan ratio 2:1

pada bulu ayam yang sudah bersih, lalu disimpan dalam wadah tertutup selama

empat hari. Sampel yang telah direndam oleh HCl 12% kemudian dikeringkan dan

siap untuk digiling menjadi tepung.

c. Pengolahan secara enzimatis

Bulu ayam yang diproses dengan teknik enzimatis dilakukan dengan

menambahkan enzim proteolitik 0,4% dan disimpan selama dua jam pada suhu

52 oC. Bulu ayam kemudian dipanaskan pada suhu 87

oC hingga kering dan

digiling hingga menjadi tepung.

Page 24: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

10

d. Pengolahan secara kimia dengan basa

Pengolahan secara kimia menggunakan basa, dapat dilakukan dengan

menambahka NaOH 6%, disertai pemanasan dan tekanan menggunakan autoklaf.

Bulu ayam yang sudah siap kemudian dikeringkan dan digiling (Puastuti, 2007).

e. Pengolahan secara mikrobiologi.

Proses hidrolisis bulu ayam menggunakan agen mikrobiologis, dilakukan

dengan menambahkan Bacillus licheniformis dan diinkubasi selama 72 jam

(Puastuti, 2007).

Teknik lain yang dapat dilakukan adalah dengan teknik fermentasi

menggunakan jamur hasil isolasi dari tanah kandang ayam. Jamur didapat dengan

cara melarutkan 200 gram tanah didalam 200 ml akuades, lalu dilakukan

pengenceran hingga 10-7

dan ditumbuhkan pada media PDA. Jamur yang sudah

berkembang kemudian diisolasi hingga dihasilkan kultur murni. Kadar air yang

terkandung didalam media fermentasi berupa bulu ayam, minimal sebanyak 30%.

Kadar air yang terkandung didalam tepung bulu ayam kering adalah 10%, karena

itu dilakukan penambahan air sebanyak 20% dari berat kering tepung bulu ayam.

Proses fermentasi dilakukan mencampurkan inokulum jamur yang telah

diencerkan ke dalam 20 gram tepung bulu ayam, dan ditempatkan pada wadah

kedap udara (Ketaren, 2008).

Kandungan protein kasar bulu ayam (85-90%) lebih tinggi dari kandungan

protein kasar bungkil kedelai (42,5%) dan tepung ikan yang mencapai 66,2%,

yang umumnya dipergunakan sebagai komponen utama sumber protein dalam

konsentrat/ransum. Namun demikian, kandungan protein kasar yang tinggi

Page 25: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

11

tersebut belum disertai dengan nilai biologis yang tinggi. Tingkat kecernaan

bahan kering dan bahan organik bulu ayam secara in vitro masing-masing hanya

sebesar 5,8% dan 0,7%. Rendahnya nilai kecernaan tersebut disebabkan bulu

ayam tergolong dalam protein fibrous/serat. Oleh karena itu, diperlukan sentuhan

teknologi, agar kualitas protein tercerna bulu ayam dapat ditingkatkan (Adiati et

al., 2002).

Proses Kimia dan Fisik Pengolahan Tepung Bulu Ayam

Penggunaan bahan kimia untuk mengolah bulu dilakukan dengan cara

mencampur bulu ayam yang telah kering dengan larutan 0,4% NaOH, kemudian

dikukus dengan autoclave, selanjutnya bulu ayam dimasukkan ke dalam oven

dengan tujuan untuk dikeringkan dan akhirnya digiling menjadi tepung bulu ayam

(Steiner et al., 1983).

Pengolahan secara kimia menggunakan basa, dapat dilakukan dengan

menambahkan NaOH 6% disertai pemanasan dan tekanan menggunakan

autoclave. Bulu ayam yang sudah siap kemudian dikeringkan dan digiling.

Pemrosesan kimiawi dan basa menggunakan NaOH 6% dengan pemanasan dan

tekanan meningkatkan kecernaan bahan kering 64,4% (Puastuti, 2007).

Perlakuan kimia dapat berhasil berkat adanya bahan kimia yang bersifat

basa yaitu NaOH sehingga perlu diketahui bagaimana karakteristik dari NaOH itu

sendiri. NaOH mudah larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika

dilarutkan, NaOH juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH

dalam kedua cairan ini lebih kecil dari pada kelarutan KOH, NaOH tidak larut

Page 26: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

12

dalam dietil-eter dan pelarut non-polar lainnya. NaOH berbentuk padat bersifat

lembab cair dan secara spontan menyerap CO2 yang ada diudara, NaOH juga

dikenal sebagai soda kuastik atau Sodium hidroksida adalah sejenis basa logam

kuastik. NaOH murni berbentuk putih pada dan tersedia dalam bentuk pelet,

serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50 %. (Alamsyah, 2013).

Perlakuan fisik berupa pemanasan menggunakan autoklaf yang di

lanjutkan hidrolisis menggunakan NaOH mampu meningkatkan daya cerna bulu

ayam (Kim dan Petterson, 2000). Teknik hidrolisis bulu ayam yang telah banyak

dilakukan yaitu dengan asam alkali. Selain itu penggunaan tekanan dan suhu

tinggi juga telah digunakan.

Tepung bulu ayam dalam bentuk alami tanpa pengolahan mempunyai nilai

nutrisi yang rendah. Oleh sebab itu, bulu ayam sebelum digunakan sebagai pakan

ternak terlebih dahulu dilakukan pengolahan. Hidrolisat bulu ayam dengan HCl

12% merupakan salah satu cara pengolahan bulu ayam (Adiati et al., 2002).

Proses fisikokimia (pemanasan dalam larutan kimia) mampu melunturkan

lapisan lilin bulu sehingga bulu lebih larut. Bulu ayam direbus dalam larutan yang

mengandung 0,5% NaOH selama 45 menit. Bulu selanjutnya direndam dalam

larutan 0,5% NaOH dan Na2S pada suhu 60 oC residu bahan kimia dihilangkan

dengan cara bulu dicuci menggunakan air mengalir. Setelah ditiriskan, bulu

disterilisasi menggunakan autoklaf pada tekanan 121 atm selama 20 menit.

Setelah dikeringkan didalam oven 60 °C selama 2 hari selanjutnya bulu digiling

menjadi tepung bulu (Rahayu, dkk., 2014).

Page 27: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

13

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2017 yang

bertempat di Laboratorium Teknologi Pengolahan Sisa Hasil Ternak dan

Laboratorium Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bulu ayam, NaOH, HCl,

akuades, air, tissue dan kertas label.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, kantong plastik, talenan,

ember/baskom, gelas ukur, gelas erlenmeyer, penutup, autoklaf, oven, penggiling

(blender) dan timbangan

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap

(RAL) pola searah dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan.

Perlakuan = Perendaman (P)

P1 : Tanpa perendaman (kontrol) + Pengukusan (21 Psi, 10 Jam)

P2 : Perendaman NaOH 20% + Pengukusan (21 Psi, 10 Jam)

P3 : Perendaman HCl 20% + Pengukusan (21 Psi, 10 Jam)

P4 : Perendaman NaOH 10% dan HCl 10% + Pengukusan (21 Psi, 10 Jam)

Page 28: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

14

Prosedur Penelitian

Tahapan proses penelitian dilakukan yaitu sebagai berikut:

Persiapan Bahan Penelitian

Limbah bulu ayam diperoleh dari industri pemotongan ayam Daya, Kota

Makassar. Sampel bulu kemudian dimasukkan pada wadah plastik untuk

selanjutnya dipreparasi di Laboratorium Teknologi Pengolahan Sisa Hasil Ternak.

Penyiapan Larutan Perendaman

Larutan yang digunakan pada penelitian ini yaitu larutan yang bersifat

basa dan asam, yaitu NaOH 1 Molar dan HCl 1 Molar sebagai larutan induk,

untuk menghasilkan larutan NaOH dan HCl dengan level 10% dan 20%, cara

pembuatan larutan perendaman level 10 % yaitu 100 ml dan level 20 % yaitu 200

ml larutan NaOH dan HCl kemudian dituangkan pada gelas ukur yang kemudian

ditambahkan akuades sampai mencapai 1000 ml pada gelas ukur.

Pembuatan Tepung Bulu Ayam

Limbah Bulu ayam dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada

suhu 60 o

C selama 15 jam, kemudian bulu ayam ditimbang sebanyak 50 g pada

setiap sampel, lalu dilakukan perlakuan (P1) Tanpa Perendaman, (P2) perendaman

NaOH 20% selama 4 jam. (P3) perendaman HCl 20% selama 4 jam dan perlakuan

(P4) perendaman NaOH 10% selama 4 jam kemudian sampel bulu ayam dicuci

dan dilakukan perendaman HCl 10% selama 4 jam. Kemudian sampel bulu ayam

pada setiap perendaman dilakukan pencucian untuk menetralkan bahan kimianya.

Page 29: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

15

Bulu ayam kemudian dilakukan pengukusan ke dalam mesin autoklaf pada

tekanan 21 Psi (1,24 atm) selama 10 jam, kemudian bulu ayam dikeringkan

menggunakan oven pada suhu 60 oC selama 24 jam. Bulu ayam digiling sehingga

menjadi tepung bulu ayam.

Diagram alir dalam pembuatan tepung bulu ayam yang disajikan pada

Gambar 3 sebagai berikut :

Gambar.2. Diagram alir proses pembuatan tepung bulu ayam

Limbah Bulu Ayam

Pencucian

Tepung Bulu

Pengeringan

(Oven 60 oC selama 24 jam)

Pengeringan

(Oven 60 oC selama 15 jam)

Penimbangan

Penggilingan

Analisis

(Nilai Rendemen. Kadar Protein. Daya Cerna In-Vitro)

Perendaman (P)

P1 = Tanpa Perendaman

P2 = Perendaman NaOH 20%

P3 = Perendaman HCl 20%

P4 = Perendaman NaOH 10% dan HCl 10%

Pengukusan (21 Psi, 10 jam)

Pencucian

Page 30: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

16

Parameter Yang Diamati

Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu nilai rendemen, kadar

protein dengan metode Association of Official Agriculture Chemist (AOAC,

1970) (Sudarmadji, dkk., 1997), dan analisis daya cerna in-vitro dengan metode

pepsin, dilakukan pengujian di Laboratorium Kimia Makanan Ternak. Fakultas

Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Nilai Rendemen

Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang

didapatkan dengan cara (menghitung) menimbang berat akhir bahan yang

dibandingkan dengan berat awal bahan kemudian dikalikan 100%. (Sudarmadji

dkk., 1997).

Rumus uji rendemen yaitu :

Analisis Kadar Protein

Analisis kadar protein metode Association of Official Agriculture Chemist

(AOAC, 1970). Menimbang dengan teliti ± 0,5 gram sampel, memasukkan ke

dalam labu Khjedal, ditambahkan ± 1 gram campuran selenium dan 25 ml H2SO4

pekat, labu khjedal bersama isinya digoyangkan sampai semua sampel terbasahi

dengan H2SO4.

Sampel kemudian didekstruksi didalam lemari asam sampai jernih,

biarkan dingin kemudian tuang kedalam labu ukur 100 ml dan bilas dengan air

% Rendemen = Berat produk tepung bulu

Berat limbah bulu ayam X 100 %

Page 31: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

17

suling, biarkan dingin kemudian diimpitkan hingga tanda garis dengan air suling

lalu dikocok hingga homogen, siapkan penampungan yang terdiri dari 10 ml

H3BO3 2% + 4 tetes larutan indikator campuran dalam enlenmeyer, pipet 5 ml

larutan sampel ke dalam labu destilasi, tambahkan 10 ml NaOH 30% dan 100 ml

air suling, kemudian suling hingga volume penampung menjadi ± 50 ml, bilas

ujung penyuling dengan air suling kemudian penampung bersama isinya dititrasi

dengan larutan H2SO4 0,0103 N.

Persentase kadar protein kasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

V = Volume Titrasi contoh

N = Normalitas Larutan H2SO4

P = Faktor Pengenceran

Analisis Daya Cerna In-Vitro

Analisis daya cerna in-vitro dengan metode pepsin. Timbang sampel

sedemikian rupa sehingga beratnya ± 0.5 kg bahan kering dan dimasukkan ke

dalam tabung centrifuge plastik yang volumenya 120 ml. Dalam setiap percobaan

diikutkan setiap 3 sampel yang mudah diketahui daya cerna in-vitronya atau

sudah ditentukan daya cerna in-vitronya beberapa kali dengan menggunakan

metode pepsin. Sampel yang akan diteliti ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan

ke dalam cawan porselin untuk ditentukan bahan kering dan bahan organik

dilakukan dengan duplikat.

Kemudian tambahkan 25 ml larutan asam-pepsin kedalam setiap tabung

tutup tabung dengan sumbat karet. Lalu inkubasikan sampel selama 72 jam pada

% Protein Kasar = V x N x 14 x 6,25 x P

Berat Sampel mgr X 100 %

Page 32: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

18

suhu 50 oC, selama inkubasi dilakukan pengocokan halus sebanyak 2 x sehari.

Kemudian isi sampel disaring pada tabung melalui crucible yang sudah

dikeringkan dan ditimbang sebelumnya, crucible yang digunakan adalah crucible

dengan prorocity 2. Keringkan crucible yang sudah mengandung sampel selama

semalam pada temperature 103 oC, kemudian timbang crucible pada sisa sampel

yang sudah dikeringkan.

Persentase daya cerna dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

A = Berat sampel bahan kering

B = Berat sintreglass sisa setelah di oven

C = Berat sintreglass kosong

Analisa Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam berdasarkan rancangan

acak lengkap (RAL) (Gazperz, 1991), dengan rumus sebagai berikut :

i = 1, 2, 3, 4 (Perlakuan perendaman)

j = 1, 2, 3, 4, 5 (Ulangan)

Keterangan :

Yij = Hasil pengamatan untuk perendaman ke-i ulangan ke-j

µ = Nilai tengah sampel

τi = Pengaruh perlakuan perendaman ke-i

εij = Pengaruh galat percobaan dari perendaman ke-i dan ulangan ke-j

Selanjutnya jika perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata, maka

dilanjutkan uji Duncan (Gazperz, 1991) untuk melihat perbedaan antara

perlakuan.

Yij = µ + τi+ εij

% Bahan Kering Tercerna = B − C

A X 100% = BK %

% Daya Cerna = 100 % BK %

Page 33: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

19

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengaruh pemberian perlakuan proses perendaman NaOH dan HCl

dengan kombinasi pengukusan memberikan pengaruh yang sangat nyata

terhadap nilai rendemen dan daya cerna in-vitro tepung bulu ayam namun

tidak memberikan pengaruh nyata terhadap nilai kadar protein.

2. Perendaman NaOH 20% dan pengukusan dengan tekanan 21 Psi selama 10

jam dapat meningkatkan nilai daya cerna in-vitro produk tepung bulu

ayam yaitu sebesar 59,53% dibandingkan dengan kontrol yaitu 21,38%.

Saran

Sebaiknya dalam pengolahan produk tepung bulu ayam dilakukan dengan

menggunakan bahan perendaman NaOH 20% dan dilanjutkan dengan pengukusan

pada tekanan 21 Psi selama 10 jam.

Page 34: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

20

DAFTAR PUSTAKA

Adiati, U., W. Puastuti, dan I.W. Mathius. 2004. Peluang pemanfaatan tepung

bulu ayam sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Wartazoa 14 (1) : 39-

44.

Adiati, U., W. Puastuti dan I.W. Mathius. 2002 . Explorasi potensi produk

samping rumah potong (bulu dan darah) sebagai bahan pakan imbuhan

pascarumen. Laporan Penelitian Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.

Alamsyah, A.A.D., J. Christyawan, A.P. Tiarasukma, dan V. Paramita. 2013.

Pembuatan pangan ternak lele organik berbahan baku protein dari bulu

ayam dengan metode fermentasi bio. Prosiding SNST ke-4. Semarang.

AOAC. 1970. Official Methods of Analysis of the Association of Official

Analytical Chemist. Association of Official Analytical Chemist,

Washington, DC.

Arunlertaree dan C. Moolthongnoi. 2008. The use of fermented fheather meal for

replacement fish meal in the diet of orechoromis niloticus. Enveronment

and Natural Resources J. 6 (1) : 13-24.

Arifin, T. 2008. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Potong Metode Pengukusan

Untuk Bahan Ransum Ayam Potong. Tesis. Pengolahan Sumberdaya Alam

dan Lingkungan. Universitas Sumatera Utara. Sumatra Utara.

Cai, C., and X. Zheng. 2009. Medium optimization for keratinase production in

hair substrate be a new Bacillus subtilis KD-N2 using response surface

methodology. J. Ind. Microbiol. Biotechnol. 36:875 – 883.

Desi, M. 2002. Aktivitas Keratinase Bacillus licheniformis. Tesis. Istitut Pertanian

Bogor. Bogor.

Direktorat jendral Peternakan. 1999. Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal

Bina Produksi Peternakan. Depertemen Pertanian RI, Jakarta.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2006. Buku Statistik Peternakan. Departemen

Pertanian RI, Jakarta.

Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Armico. Bandung.

Hasmah. 2000. Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi NaOH terhadap

Kualitas Gelatin Kulit Kaki Ayam Ras Pedaging. [Skripsi]. Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar

Haurowitz, F. 1984. Biochemistry An Introduction Textbook. John Willey and

Sons Inc., New York.

Page 35: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

21

Harrow, B dan A. Mazur. 1954. Biochemistri. Six Edition. W.B. Saunders

Company. Hilappelphia and London.

Hamri. 2016. Karakteristik Kimiawi Tepung Bulu Limbah Pengolahan Kerupuk

Kulit Sapi Menggunakan pengukusan dan lama pemanasan dalam tekanan.

[Skripsi]. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar

Howie, S.A., Calsamiglin and M.D. Stern. 1996. Variation in ruminant

degradation and Intestinal digestion of animal by product protein. Animal.

Feed Science. Tech. 63(1-4) : 1-7.

Indah, Z. 1993. Pengaruh Lama Pengolahan dan Tingkat Pemberian Tepung Bulu

Tehadap Performans Ayam Jantan Broiler. skripsi, Fakultas peternakan,

Institut Pertanian Bogor.

Junianto, K. Haetami, dan I Maulina. 2006. Produksi Kulit Ikan dan

Pemanfaatannya Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kerupuk. Laporan

Penelitian Hibah Bersaing I V Tahun I. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas hasanuddin. Makassar.

Ketaren, N. 2008. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam sebagai Sumber Protein

Ayam Pedaging dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. [Tesis].

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Kim, W. K and P. H. Patterson. 2000. Nutritional Value of Enzyme or Sodium

Hydroxide-Treated Feathers from Dead Hens. Poultry Science 79:528-534.

Kunert, J. 2000. Physiology of Keratinopholic fungi. Revisi Iberoamericanan de

Micologia. Bilbao: 66-85.

Line, X., Lee C.G., E.S. casale and J.C.H. Shih. 1992. Purfication and

Characterization of a Karatinase from a Fheather-Degrading Bacillus

licheniformis Strain [chemistry journal vol. 58] Shenyang Agricltural

University. China.

Lin, X., Soo-Won Lee, H.D. Bea. J.A. Shelford and K.J. Cheng. 2001.

Comparisiom of two fheather meal on the performance of broiler chickens.

AJAS. 6 (4) : 597-600.

Murtidjo, B.M. 1987. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta.

Ophart, C.E. 2003. Virtual Chembook. Elmhurts Collage. Fessenden. 1991. Kimia

Organik Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Papadopaulus, M.C., A.R. El-Boushy and E.M. Katalars. 1985. Effect of different

processing condition on amino acid digestibility of feather meal

determined by chicken assay. Poultry Science. 64: 1729 – 1741.

Page 36: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

22

Purwanti, E, M.S. Rakhman. A.N. Khaula. 2010. Optimalisasi Pemanfaatan

Hidrolisat Bulu Ayam Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Biodiesel.

[PKM GT] Universitas Negeri Malang. Malang.

Puastuti, W. 2007. Teknologi pemrosesan bulu ayam dan pemanfaatannya sebagai

sumber protein pakan ruminansia. Wartazoa 17 (2) : 53-60.

Rahayu, S., M. Bata and W. Hadi. 2014. Subtitusi Konsentrat Protein

Menggunakan Tepung Bulu Ayam yang Diolah Secara Fisiko-Kimia dan

Fermentasi Menggunakan Bacillus sp. Mts. Fakultas Peternakan,

Universitas Jenderal Soedirman.

Said, M.I. 2014. By Product Ternak Teknologi dan Aplikasinya. IPB Press.

Bogor.

Sari, E.P., I.S.F. Putri, R.A. Putri, S. Imanda, D. Elfidasari, dan R.L. Puspitasari.

2015. Pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai pakan ternak ruminansia.

Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1 (1) : 136-138.

Saleh, A.R., D. Setiawan., E. Rosihin., R. Wahyuni., S. Rahayu dan Abidin. 2002.

Gelatin. Tekno pangan dan agroindustri. 1 (9) : 133-135.

Sarmwatanakul, A. and B. Bamrongtum. 2000. Aquarium Fish Nutrition.

Extension paper No. 1/2000. Ornament Fish Research and Public

Aquarium. Bangkok.

Sidik. 2016.Karakteristik Kimiawi Tepung Bulu Limbah Pengolahan Kerupuk

Kulit Sapi Menggunakan NaOH dan Lama Perendaman. [Skripsi].

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Sudarmadji, S., B. Haryono and Suhardi. 1997. Prosedur Anlisa untuk Bahan

Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Suryaningrum, L.H. 2011. Pemanfaatan bulu ayam sebagai alternative bahan baku

pakan ikan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akiakultur: 1031-1036.

Steiner, R.J., R.O. Kellems and D.C. 1983. Feather and hair meals for ruminant.

IV. Effects o chemical treatments of feathers and processing timeon

digestibility. Journal Animal Science 57: 495 – 502.

Tarmizi, A. 2001. Evaluasi Nilai Nutrisi Tepung Bulu yang Difermentasi dengan

Menggunakan Bacillus licheniformis pada Ayam Broiler. Skripsi. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawito Kusuma dan S.

Lebdosoekoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada

University Press. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Williams. C. M., C.G. Lee. J.D. Garlich and J.C.H. Shih. 1991. Evaluation of a

bacterial feather fermentation product, feather-lysate as a feed protein.

Journal Poultry Science 70 : 85-95.

Page 37: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

23

LAMPIRAN

Page 38: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

24

Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Penelitian.

Proses Pembuatan Tepung Bulu Ayam

Page 39: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

25

Analisis Kadar Protein Sampel Tepung Bulu Ayam

Page 40: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

26

Proses Analisis Daya Cerna Protein In-Vitro Tepung Bulu Ayam

Page 41: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

27

RIWAYAT HIDUP

Asyhadi Umar. Lahir pada tanggal 13 April 1996 di Burau,

Kabupaten Luwu Utara. Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis

adalah anak Pertama dari empat bersaudara pasangan Umar

dan St. Aminah. Jenjang pendidikan formal yang pernah

ditempuh Penulis adalah SD 144 Matoto di Kecamatan

Masamba Kab. Luwu Utara yang lulus pada tahun 2007 dan melanjutkan Sekolah

di SMP Negeri 1 Masamba lulus pada tahun tahun 2010, kemudian melanjutkan

di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Masamba, lulus pada tahun 2013.

Setelah menyelesaikan SMA, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

melalui Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di

Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makasssar. Penulis adalah salah

satu bagian dari Team asisten Teknologi Pengolahan Hasil Ternak (TPHT) dan

Asisten Pengasawasan Mutu Industri Peternakan (PMIP) dan Kegiatan organisasi

yang diikuti penulis yaitu Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Ternak

Universitas Hasanuddin (HIMATEHATE_UH). Unit Kegiatan Mahasiswa Sepak

Bola Universitas Hasanudddin (UKM_Sepak Bola_UH) dan Ikatan Pelajar

Mahasiswa Luwu Raya Indonesia Universitas Hasanuddin (IPMIL_RAYA_UH).

Page 42: PENGARUH PROSES PERENDAMAN NaOH DAN HCl … · dampak limbah bulu ayam dilingkungan yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam . 2 menjadi olahan tepung bulu ayam sebagai pakan ternak. Tepung

28