38
PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP PERFORMA DAN STATUS FISIOLOGIS AYAM BROILER YANG DIBERI CEKAMAN TEMPERATUR TINGGI SITI NURJANAH DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP

PERFORMA DAN STATUS FISIOLOGIS AYAM BROILER YANG

DIBERI CEKAMAN TEMPERATUR TINGGI

SITI NURJANAH

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis
Page 3: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Suplementasi

Berbagai Antioksidan Terhadap Performa dan Status Fisiologis Ayam Broiler

yang Diberi Cekaman Temperatur Tinggi adalah benar karya saya dengan arahan

dari komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Siti Nurjanah

NIM D24090095

Page 4: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

ABSTRAK

SITI NURJANAH. Pengaruh Suplementasi Berbagai Antioksidan Terhadap

Performa dan Status Fisiologis Ayam Broiler yang Diberi Cekaman Temperatur

Tinggi. Pembimbing TOTO TOHARMAT dan SUMIATI.

Lingkungan temperatur yang tinggi menyebabkan heat stress pada ayam

broiler. Antioksidan merupakan suplemen yang paling efisien yang dapat

mencegah efek negatif dari heat stress. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh suplementasi berbagai antioksidan terhadap performa dan status

fisiologis ayam broiler yang diberi cekaman terhadap temperatur tinggi. Sejumlah

48 ekor ayam broiler umur 10 hari dilakukan rancangan acak lengkap dengan 2x3

faktorial, 8 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan pakan dan faktor kedua

adalah perlakuan temperatur lingkungan. Pakan yang diberikan adalah pakan

komersial tanpa dan disuplementasi antioksidan. Perlakuan lingkunagn yang

digunakan sebagai berikut: temperatur konstan pada 25 ˚C, temperatur bersiklus

pada suhu 25-35-25 ˚C, dan temperatur konstan pada suhu 32 ˚C. Ayam broiler

pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan,

dan pertumbuhan bobot badan yang lebih rendah dibandingkan ayam broiler pada

suhu lingkungan normal (P<0.01). Suplementasi antioksidan tidak memberikan

efek terhadap performa dan fiologis ayam broiler. Suplementasi antioksidan

meningkatkan yellowness pada otot dada (P<0.05). Suplementasi antioksidan dan

perlakuan lingkungan tidak mempengaruhi kandungan malondialdehida. Dari

hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa antioksidan tidak terbukti dapat

mencegah efek negatif dari heat stress pada ayam broiler

Kata kunci: antioksidan, ayam broiler, heat stress

ABSTRACT

SITI NURJANAH. Effect of Antioxidants Supplementation on Performance and

Physiological Status of Broiler Chickens Exposed to High Temperature.

Supervised by TOTO TOHARMAT and SUMIATI.

High ambient temperature results in heat stress on broiler chickens.

Antioxidant is the most efficient suplement, which alleviate the negative effects of

heat stress. This study was conducted to determine the effects of antioxidants

suplementation on performance and physiological status of broiler chickens

exposed to high environmental temperature. Ten days-old 48 broilers were

randomly assigned to a 2x3 factorial design to 3 environmental treatments, 2

experimental diets of 8 replication of one birds each. The chickens were fed a

commercial diet with or without mixed antioxidants. The environmental

treatments were as follows: constant temperature at 25 ˚C, cyclic temperature at

25-35-25 ˚C, and constant temperature at 32 ˚C. Chickens in high environmental

temperature had lower (P<0.01) feed intake, body weight, and body weight gain

than in normal temperature. Antioxidants suplementation had no effect on

performances and physiological. Antioxidants suplementation increased

yellowness (P<0.05) of breast muscle. Antioxidants and environmental

Page 5: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

treatments did not influence malondialdehyde (MDA) level. These results

suggested that antioxidants did not alleviate the negative effect of heat stress on

broiler chickens.

Keywords: antioxidants, broiler, heat stress

Page 6: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis
Page 7: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP

PERFORMA DAN STATUS FISIOLOGIS AYAM BROILER YANG

DIBERI CEKAMAN TEMPERATUR TINGGI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

SITI NURJANAH

Page 8: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis
Page 9: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

Judul Skripsi : Pengaruh Suplementasi Berbagai Antioksidan Terhadap Performa

dan Status Fisiologis Ayam Broiler yang Diberi Cekaman Terhadap

Lingkungan Temperatur Tinggi

Nama : Siti Nurjanah

NIM : D24090095

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Toto Toharmat, MAgrSc

Pembimbing I

Dr Ir Sumiati, MSc

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Panca Dewi MHK, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis
Page 11: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2013 hingga Maret

2013 ini ialah suplementasi antioksidan pada ayam broiler, dengan judul Pengaruh

Suplementasi Berbagai Antioksidan Terhadap Performa dan Status Fisiologis

Ayam Broiler yang Diberi Cekaman Temperatur Tinggi.

Antioksidan dapat mengurangi dan mencegah kerugian akibat heat stress

pada ayam broiler. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh suplementasi

berbagai antioksidan terhadap performa dan status fisiologis ayam broiler yang

diberi cekaman terhadap temperatur tinggi. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Peternakan di Departemen

Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, namun

demikian semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Siti Nurjanah

Page 12: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis
Page 13: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1 METODE 2

Bahan 2 Alat 2 Lokasi dan Waktu 2

Prosedur Percobaan 2 Analisis Data 4 Peubah yang Diamati 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Mortalitas 5 Performa 6 Suhu Rektal 7 Bobot Hati dan Dada 8 Lipid Peroksidasi Darah, Hati dan Otot 9 Warna Daging 10

SIMPULAN DAN SARAN 12 Simpulan 12

Saran 12 DAFTAR PUSTAKA 12 LAMPIRAN 16

RIWAYAT HIDUP 21

Page 14: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

DAFTAR TABEL

1 Perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 3 2 Mortalitas ayam broiler pada perlakuan temperatur lingkungan 5 3 Rataan performa ayam broiler yang disuplementasi antioksidan 6 4 Suhu rektal ayam broiler sebelum dan sesudah diberi perlakuan

temperatur lingkungan 7 5 Bobot hati dan bobot dada ayam broiler yang telah diberi perlakuan

temperatur lingkungan 8

6 Rataan kadar malondialdehida (MDA) pada plasma, hati, dan otot pada

ayam broiler yang diberikan pakan tanpa dan disuplementasi antioksidan 9

7 Rataan warna otot ayam broiler yang diberi pakan tanpa dan

disuplementasi antioksidan pada temperatur lingkungan normal dan

tinggi 11

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil sidik ragam (ANOVA) pertumbuhan bobot badan ayam broiler

yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 16 2 Hasil sidik ragam (ANOVA) konsumsi pakan ayam broiler yang diberi

perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 16 3 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot badan ayam broiler umur 15 hari 16

4 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot badan ayam broiler umur 21 hari 16 5 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna redness (a*) otot dada ayam broiler

yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 16 6 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna yellowness (b*) pada otot dada

ayam briler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 17 7 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna lightnes (L*) pada otot dada ayam

broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 17

8 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna redness (a*) pada otot kaki ayam

broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 17 9 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna yellowness (b*) pada otot kaki ayam

broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 17

10 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna lightness (L*) pada otot kaki ayam

broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 17 11 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot hati ayam broiler yang diberi

perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 18 12 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot dada ayam broiler yang diberi

perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 18 13 Hasil sidik ragam (ANOVA) kandungan malondialdehida (MDA) hati

ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 18

14 Hasil sidik ragam (ANOVA) kandungan malondialdehida (MDA)

plasma darah ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur

lingkungan 18 15 Hasil sidik ragam (ANOVA) kandungan malondialdehida (MDA) otot

dada ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur

lingkungan 19

Page 15: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

16 Hasil sidik ragam (ANOVA) suhu rektal ayam broiler (umur 15 hari)

yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 19 17 Hasil sidik ragam (ANOVA) suhu rektal ayam broiler (umur 21 hari)

yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan 19 18 Uji Chi-Squre mortalitas ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan

temperatur lingkungan 19 19 Foto kandang biotron 20 20 Foto panel kontrol kandang biotron 20 21 Minolta Chroma meter CR-200 20

Page 16: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis
Page 17: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

PENDAHULUAN

Industri peternakan ayam broiler di Indonesia memiliki kemajuan yang

sangat pesat. Menurut data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2011)

jumlah populasi ayam broiler atau ayam pedaging pada tahun 2011 mencapai 1

milyar ekor. Akan tetapi industri peternakan ayam broiler memiliki masalah

dengan iklim tropis Indonesia. Suhu yang sangat tinggi pada musim kemarau

maupun peralihan musim menyebabkan sebagian besar peternak mengalami

kerugian yang diakibatkan oleh menurunnya performa hingga banyaknya ayam

yang mati (Abidin dan Khatoon 2013).

Suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan terjadinya heat stress atau

cekaman panas pada ayam broiler. Heat stress merupakan kondisi kesehatan dan

fisiologis ternak yang terganggu akibat pengaruh dari lingkungan yang sangat

ekstrim (Lesson dan Summers 2001). Suhu maksimum di Indonesia pada siang

hari menurut data Badan Meteorologi dan Geofisika (2012) mencapai 35 ˚C-37 ˚C

dengan kelembapan 70%-80%. Suhu nyaman bagi ayam broiler periode grower

untuk dapat tumbuh dengan baik adalah 24 ˚C (Weaver 2002). Suhu lingkungan

yang tinggi bersamaan dengan kelembapan yang tinggi akan menimbulkan

berbagai gejala stres pada ayam broiler (Daghir 1995). Heat stress dapat

mempengaruhi performa ayam broiler seperti menurunnya efesiensi pakan,

konsumsi pakan, dan pertumbuhan bobot badan. Selanjutnya heat stress dapat

menurunkan kualitas daging serta meningkatkan kandungan malondialdehida

(MDA) sebagai akibat dari stres oksidatif dalam tubuh (Azad et al. 2010b).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat heat

stress diantaranya sistem kandang dan manipulasi nutrisi. Solusi sistem kandang

dengan menambahkan pendingin dinilai kurang efisien karena biayanya yang

cukup mahal. Manipulasi nutrisi dianggap paling tepat dalam mengatasi masalah

heat stress. Suplemen yang sering digunakan dalam mengatasi heat stress adalah

antioksidan. Antioksidan dapat mengurangi dan mencegah akibat dari oksidasi

yang terjadi dalam tubuh ayam broiler ketika mengalami cekaman panas.

Antioksidan adalah molekul atau senyawa yang berperan sebagai penangkal

radikal bebas. Sebagian besar antioksidan merupakan elektron donor yang

bereaksi dengan radikal bebas untuk merubahnya menjadi senyawa yang tidak

berbahaya (Surai 2003).

Jenis antioksidan dapat berasal dari vitamin, mineral, metionina, dan

nutrien mikro lainnya. Penelitian tentang keefektifan antioksidan telah banyak

dilakukan. Penambahan vitamin E (100 ppm) yang berperan sebagai antioksidan

mampu meningkatkan pertumbuhan bobot badan dan konversi pakan (Yuming et

al. 2001). Penambahan vitamin E (250 ppm) dan A (15 000 IU) terbukti efektif

untuk mengatasi heat stress pada broiler yang diberi cekaman panas 32 ˚C (Sahin

et al. 2002).

Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa diantara berbagai

jenis antioksidan terdapat hubungan timbal balik (Hidiroglou et al. 2004;

Levander dan Morris 1970; McDowell 1989). Vitamin E memiliki hubungan

dengan nutrien lain seperti vitamin A, vitamin C, methionina, dan selenium.

Gallo-Torres (1980) menjelaskan bahwa penggunaan seluruh antioksidan lebih

efisien dan efektif dibandingkan hanya menggunakan salah satu jenis antioksidan.

Page 18: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

2

Akan tetapi masih sedikit informasi yang menjelaskan keefektifan vitamin E

dengan jenis antioksidan lain untuk menangani heat stress pada ayam broiler.

Disamping itu banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat

berubah bentuk menjadi prooksidan yang dapat membahayakan tubuh (Mézes dan

Balogh 2009; Polyakov et al. 2001). Dengan adanya hal tersebut, perlu dilakukan

pengujian terhadap keefektifan antioksidan yang memiliki hubungan timbal balik

satu sama lain serta membuktikan komposisi paling efektif yang digunakan untuk

mengatasi efek negatif heat stress pada ayam broiler.

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh suplementasi berbagai

antioksidan terhadap performa dan status fisiologis ayam broiler yang diberi

cekaman terhadap lingkungan temperatur tinggi.

METODE

Bahan

Penelitian ini menggunakan 48 ekor day old chick (DOC) ayam broiler

strain ROSS, yang berasal dari perusahaan pembibitan Zao (Miyagi, Jepang).

Pakan yang digunakan merupakan pakan komersial yang memiliki kandungan

protein kasar 23%, serat kasar 4%, lemak kasar 5%, kalsium 0.7%, dan Energi

Metabolis 3 050 kkal/kg.

Alat

Jenis kandang yang digunakan adalah kandang electrically-heated

batteries dan kandang biotron. Kandang electrically-heated batteries merupakan

kandang kelompok, sedangkan kandang biotron merupakan kandang individu

(Lampiran 19). Micro climate dapat diatur secara komputerisasi pada kandang

biotron. Alat pengukur warna daging yang digunakan adalah Minolta Chroma

meter CR-200 (Lampiran 21) dan spektofotometer digunakan untuk analisis

kandungan malondialdehida.

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013 hingga bulan Maret 2013,

di Laboratorium Nutrisi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Tohoku, Jepang.

Prosedur Percobaan

Hewan Percobaan dan Perlakuan

Ayam broiler ditempatkan di kandang electrically-heated batteries selama

10 hari dengan suhu kandang 30 ˚C-32 ˚C. Pakan dan air minum diberikan ad

libitum. Umur 10 hari, ayam broiler dipindahkan ke kandang biotron dengan suhu

Page 19: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

3

kandang 27 ˚C. Adaptasi di kandang biotron dilakukan selama 3 hari. Perlakuan

pakan dilakukan pada ayam broiler umur 13 hari. Selanjutnya, perlakuan

temperatur lingkungan dilakukan pada ayam broiler umur 15 hari.

Gambar 1. Tahapan penelitian

Sejumlah 48 ekor ayam broiler berumur 10 hari dialokasikan ke dalam

rancangan acak lengkap pola 2x3 faktorial, 8 ulangan. Faktor pertama adalah

perlakuan pakan dan faktor kedua adalah perlakuan temperatur lingkungan. Pakan

yang diberikan adalah pakan komersial tanpa (A0) dan disuplementasi dengan

campuran antioksidan yang mengandung vitamin E 250 ppm, vitamin A 15 000

IU, vitamin C 250 ppm, Se 0.2 ppm, dan metionina 0.24% (A1). Perlakuan

cekaman panas yang digunakan sebagai berikut: temperatur konstan pada 25 ˚C

(ET25), temperatur bersiklus pada suhu 25-35-25 ˚C (ETCY), dan temperatur

konstan pada suhu 32 ˚C (ET32). Pada temperatur bersiklus setiap pukul 06.00

diatur suhu 25 ˚C, suhu akan naik secara perlahan sebesar 1 ˚C setiap 40 menit,

setelah mencapai suhu 35 ˚C selama 4 jam, suhu turun secara perlahan sebesar 1

˚C setiap 40 menit hingga mencapai suhu 25 ˚C. Kelembapan yang digunakan

pada kandang dengan suhu konstan adalah 55%. Pada kandang dengan suhu

bersiklus, kelembapan yang digunakan adalah 65% hingga 80%.

Tabel 1 Perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

Perlakuan Pakan

A0 A1

Temperatur

lingkungan

ET25 ET25A0 ET25A1

ETCY ETCYA0 ETCYA1

ET32 ET32A0 ET32A1 Keterangan :

ET25A0 = ransum tanpa suplementasi berbagai antioksidan dengan temperatur

konstan pada 25 ˚C; ET25A1 = ransum dengan suplementasi berbagai antioksidan

dengan temperatur konstan pada 25 ˚C; ETCYA0 = ransum tanpa suplementasi

berbagai antioksidan dengan temperatur bersiklus pada suhu 25-35-25˚C;

ETCYA1 = ransum dengan suplementasi berbagai antioksidan dengan temperatur

bersiklus pada suhu 25-35-25 ˚C. ET32A0 = ransum tanpa suplementasi berbagai

antioksidan dengan temperatur konstan pada suhu 32 ˚C; ET32A1 = ransum

dengan suplementasi berbagai antioksidan dengan temperatur konstan pada 25 ˚C.

Pertumbuhan Bobot Badan, Konsumsi Pakan, Konversi Pakan, dan

Mortalitas

Bobot badan dan konsumsi pakan dari setiap ayam broiler diukur setiap

dua hari sekali. Pertumbuhan bobot badan pada setiap ayam broiler dihitung.

Konversi pakan dihitung dari jumlah pakan yang dikonsumsi selama pemeliharaan

dibagi dengan pertumbuhan bobot badan. Mortalitas dicatat setiap hari sepanjang

penelitian berlangsung.

1 hari

Perlakuan panas

10 hari 21 hari

Perlakuan pakan Pakan komersial

15 hari

Page 20: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

4

Pengukuran Bobot Hati dan Bobot Dada

Pada umur 21 hari, ayam broiler disembelih. Selanjutnya otot pectoralis

superficialis dan hati ditimbang bobotnya.

Pengukuran Suhu Rektal

Suhu rektal diukur menggunakan termometer digital. Pengukuran

dilakukan dengan cara memasukkan termometer ke dalam rektal ayam broiler

hingga angka pada thermometer stabil. Semua ayam broiler diukur suhu rektalnya

sebelum dilakukan perlakuan cekaman panas (15 hari) dan sebelum ayam broiler

disembelih (21 hari).

Pengukuran Warna Daging

Pengukuran warna daging dilakukan setelah ayam disembelih (umur 21

hari) menggunakan Minolta Chroma meter CR-200, sesaat setelah ayam

disembelih. Alat pengukur warna ditempelkan beberapa saat ke permukaan otot

hingga angka stabil. Otot daging yang diukur warnanya pada penelitian ini adalah

otot dada (pectoralis superficialis) dan otot kaki (iliotibialis lateris).

Kandungan Malondialdehida (MDA) pada Darah, Hati, dan Otot Dada

Kandungan peroksidasi lipid yang akan diukur adalah plasma, hati dan

otot dada dengan menggunakan metode Mujahid et al. (2007). Hati, otot dada, dan

plasma diambil segera setelah ayam disembelih. Selanjutnya hati dan otot dada

ditumbuk hingga menjadi serbuk dengan menggunakan nitrogen cair dan

disimpan pada freezer -80 ˚C. Serbuk hati dan otot dada dihomogenkan dengan

buffer (1.15% KCl) menggunakan physcotron. Darah yang diambil segera setelah

ayam disembelih dimasukkan ke dalam tabung yang berisi 150 µL heparin. Darah

yang telah diambil disentrifuge 3 000 rpm selama 10 menit. Plasma darah diambil

menggunakan micropipette ke dalam tabung affendorf.

Sebanyak 800 µL homogenat/plasma dicampurkan dengan 200 µL SDS

8.1%, 1.5 ml asam asetat 20% (pH 3.5), 50 µL butyl-hydroxyl toluene 0.8%, dan

1.5 ml 2-thiobarbituric acid 0.8%. Setelah divortex, sampel diinkubasi di dalam es

selama 60 menit. Selanjutnya, dipanaskan pada 95 ˚C selama 60 menit di water

bath. Sampel didinginkan beberapa saat dan ditambahkan dengan 1 ml H2O, 5 ml

campuran n-butanol dan pyridine (15:1, v v-1

), dicampur secara sempurna dan

divortex. Berikutnya, setelah dikocok menggunakan shaker selama 10 menit,

sampel disentrifuse pada 3 000 rpm selama 10 menit dan diukur absorbansi

menggunakan spektrofotometer pada 532 nm.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) rancangan

acak lengkap (RAL), 2x3 faktorial, perlakuan pakan merupakan faktor pertama

dan perlakuan lingkungan merupakan faktor kedua (Steel dan Torrie 1980).

Metode Chi-square digunakan untuk menganalisis data mortalitas. Perbedaan

nyata dinyatakan dengan P < 0.05.

Page 21: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

5

Perlakuan temperatur bersiklus pada penelitian ini menyebabkan tingkat

mortalitas hingga 87.5%. Sehubungan dengan hal tersebut peubah selain

mortalitas dari perlakuan temperatur bersiklus tidak tersedia, sehingga analisis

sidik ragam hanya dapat dilakukan tanpa temperatur bersiklus.

Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah mortalitas, pertumbuhan

bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, bobot hati, bobot dada, suhu

rektal, kandungan malondialdehida (MDA) pada darah, hati, dan otot, serta warna

daging pada otot dada dan otot kaki.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mortalitas

Perlakuan temperatur lingkungan meningkatkan mortalitas secara

signifikan (P<0.01), tidak ada interaksi diantara perlakuan pakan dan perlakuan

temperatur lingkungan (Tabel 2). Hampir semua ayam broiler (15 hari) ETCY

mengalami kematian pada hari pertama dilakukannya perlakuan temperatur

lingkungan. Angka mortalitas pada ayam broiler tanpa dan disuplementasi

antioksidan pada temperatur bersiklus adalah 87.5% dan 75% secara berturut-

turut.

Tabel 2 Mortalitas ayam broiler pada perlakuan temperatur lingkungan

Perlakuan Mortalitas (%)a

ET25 A0 0.0b

A1 0.0b

ETCY A0 87.5a

A1 75.0a

ET32 A0 0.0b

A1 0.0b aAngka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda

nyata pada taraf uji 1% (uji ordinal Chi-square).

Hasil penelitian (Azad et al. 2010b) terhadap ayam broiler yang diberikan

suhu bersiklus (32–24–32 ˚C) dengan kelembapan 55% tidak mempengaruhi

mortalitas. Berbeda dengan penelitian ini yang digunakan kelembapan hingga

65%–85% menghasilkan mortalitas yang sangat tinggi pada ayam broiler.

Termoregulasi pada ayam broiler terjadi pada periode starter (1 minggu) yang

sangat rentan terhadap kelembapan yang tinggi. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa faktor kelembapan harus lebih diperhatikan, terutama pada area panas dan

lembap (Lin et al. 2006). Lin et al. (2005) menjelaskan bahwa ayam broiler sangat

sensitif terhadap perubahan kelembapan tinggi, rendah, bahkan suhu

thermoneutral.

Tidak ada mortalitas yang terjadi pada suhu lingkungan tinggi. Hal ini

disebabkan ayam pada ET32 sudah mengalami proses adaptasi terhadap

Page 22: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

6

Tabel 3 Rataan performa ayam broiler yang disuplementasi antioksidan

Peubah

Perlakuan Signififikansi

ET25 ET32

A0 A1 A0 A1 A

ET

AxET

BB (15 h, g

ekor-1

)

471±51

454±45

466±50

461±46

TN

TN TN

BB (21 h, g

ekor-1

)

928±57a

895±56a

753±79b

774±66b

TN <0.01 TN

PBB (g ekor-1

) 457±15a

441±29a

288±50b

313±73b

TN <0.01 TN

Konsumsi

pakan (g ekor-

1)

599±34a

556±41a

431±36b

446±70b

TN <0.01 TN

Konversi

pakan

1.31±0.05bc 1.26±0.08c

1.53±0.27a

1.46±0.20ab

TN <0.01 TN

A : Perlakuan pakan

ET: Perlakuan temperatur lingkungan

TN: Tidak nyata

temperatur yang tinggi. Ayam broiler memiliki respon terhadap aklimasi panas,

yang secara otomatis mengatur mekanisme fisiologis untuk mengurangi sistem

kerja metabolisme, menurunkan temperatur untuk mengaktifkan efektor

penghilang panas, dan meningkatkan kapasitas dari sistem evaporasi (Garriga et al.

2005).

Performa

Bobot badan ayam broiler pada umur 15 hari pada penelitian ini tidak

berbeda nyata (Tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa pada masa adaptasi kandang

(umur 11 hari) dan adaptasi pakan yang disuplementasi berbagai antioksidan

(umur 13 hari) tidak mempengaruhi bobot badan ayam broiler. Berbeda dengan

bobot badan ayam broiler pada umur 21 hari yang telah diberi perlakuan suhu

berbeda nyata pada P<0.01. Tidak terdapat interaksi diantara penambahan

antioksidan dan temperatur lingkungan.

Ayam broiler pada suhu lingkungan tinggi (ET32) memiliki bobot badan,

pertumbuhan bobot badan, dan konsumsi pakan yang lebih rendah dibandingkan

ayam broiler pada suhu lingkungan normal (ET25). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa suhu lingkungan mempengaruhi performa ayam broiler. Hasil ini sesuai

dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa suhu

lingkungan yang tinggi menurunkan performa ayam broiler (Azad et al. 2010a;

Azad et al. 2010b; Stephani et al. 1998; Quinteiro-Filho et al. 2010). Efek negatif

akibat suhu yang ekstrim berhubungan dengan menurunnya absorbsi dan

kecernaan berbagai macam nutrien. Ayam broiler yang diberi cekaman panas

memiliki konsumsi pakan yang lebih rendah dibandingkan ayam broiler yang

berada pada suhu normal (22 ˚C–25 ˚C). Menurunnya konsumsi nutrien dapat

menyebabkan performa yang buruk bagi ternak (Abidin dan Khatoon 2013).

Quinteiro-Filho et al. (2010) menyatakan bahwa heat stress meningkatkan

kandungan kortikosteron yang berperan sebagai kontrol makan pada hipotalamus

yang mengatur konsumsi pakan dan rasa kenyang, sehingga menyebabkan

Page 23: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

7

Tabel 4 Suhu rektal ayam broiler sebelum dan sesudah diberi perlakuan

temperatur lingkungan

Peubah

Perlakuan Signififikansi

ET25 ET32

A0 A1 A0 A1 A

ET

AxET

Suhu rektal

(15 h,˚C)

40.84±0.09b

40.97±0.18b

41.31±0.22a

41.27±0.20a

TN <0.001 TN

Suhu rektal

(21 h, ˚C)

40.78±0.34b

40.89±0.21b

42.32±0.31a

42.36±0.33a

TN <0.001 TN

A : Perlakuan pakan

ET: Perlakuan temperatur lingkungan

TN: Tidak nyata

menurunnya konsumsi pakan dan berakibat pada menurunnya pertumbuhan bobot

badan.

Nilai konversi ransum didapatkan dari hasil perbandingan antara ransum

yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan pada kurun waktu tertentu.

Semakin tinggi nilai konversi ransum menunjukkan bahwa untuk meningkatkan

bobot badan persatuan berat membutuhkan pakan yang tinggi. Nilai konversi

ransum pada suhu normal (ET25) dan suhu tinggi (ET32) adalah 1.3 dan 1.5

secara berturut-turut. Nilai konversi tersebut dinilai lebih baik dibandingkan

penelitian sebelumnya yang menghasilkan nilai konversi ransum ayam broiler

yang berada pada suhu ruang 24 ˚C mencapai 1.84 (Kusnadi 2006). Hal ini

diperkirakan karena genetik ayam broiler yang digunakan berbeda (NRC 1994).

Ayam broiler yang diberikan suplementasi antioksidan memiliki performa

yang sedikit lebih baik dibandingkan tanpa disuplementasi antioksidan pada

temperatur tinggi (ET32). Hasil tersebut berbeda dengan performa ayam broiler

yang diberikan suplementasi antioksidan pada temperatur lingkungan dengan suhu

25 ˚C (Tabel 3). Hal ini disebabkan kebutuhan dasar ayam broiler terhadap

antioksidan. Ayam broiler yang diberi cekaman panas lebih membutuhkan

suplementasi antioksidan dibandingkan ayam broiler pada suhu lingkungan

normal. Heat stress menurunkan kadar vitamin A (McDowell 1989), vitamin C

dan vitamin E pada serum (Sahin et al. 2003).

Suhu Rektal

Ayam broiler merupakan hewan homeotermis, yaitu hewan yang mampu

mengendalikan suhu tubuh, namun mekanisme homeotermis tersebut hanya

berfungsi secara efisien pada zona termoneutral (Weaver 2002). Pada saat ayam

broiler berada pada suhu yang ekstrim, ayam broiler terengah-engah (panting),

meminum air lebih banyak, merebahkan sayap, dan sedikit bergerak. Suhu rektal

merupakan salah satu indikator kondisi fisiologi pada ternak sebagai salah satu

respon tubuh terhadap kondisi lingkungan. Suhu rektal ayam broiler setelah diberi

cekaman panas lebih tinggi dibandingkan ayam broiler pada suhu lingkungan

normal secara signifikan, namun tidak terdapat interaksi diantara perlakuan pakan

dan temperatur lingkungnan (Tabel 4).

Page 24: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

8

Tabel 5 Bobot hati dan bobot dada ayam broiler yang telah diberi perlakuan

temperatur lingkungan

Parameter

Perlakuan Signififikansi

ET25 ET32

A0 A1 A0 A1 A

ET

AxET

Bobot hati

(%)

2.29±0.22a

2.30±0.31a

1.94±0.24b

2.28±0.82a

TN <0.05 TN

Bobot

dada (%)

5.58±0.44

5.48±0.40

4.94±0.82

5.03±0.56

TN TN TN

A : Perlakuan pakan

ET: Perlakuan temperatur lingkungan

TN: Tidak nyata

Lin et al. (2005) menjelaskan bahwa suhu dan kelembapan mempengaruhi

suhu rektal. Suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan peningkatan suhu tubuh

yang disebabkan penerimaan panas dari lingkungan lebih besar dibandingkan

dengan kemampuan tubuh untuk membuang panas, sehingga keseimbangan

pelepasan panas tubuh terganggu (Sugito dan Delima 2009). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa suplementasi berbagai antioksidan tidak berpengaruh secara

nyata terhadap suhu rektal ayam broiler. Hal ini disebabkan suhu lingkungan lebih

memiliki peran penting terhadap suhu rektal dibandingkan pengaruh pakan (Abu-

Dieyeh 2006).

Bobot Hati dan Dada

Hati merupakan organ ayam yang terletak diantara gizzard dan empedu

(North 1987). Rataan bobot hati normal ayam broiler berkisar 1.7% - 2.8% dari

bobot badan (Putnam 1991). Bobot hati ayam broiler pada suhu normal, baik yang

disuplemetasi berbagai antioksidan maupun tidak disuplementasi antioksidan

mencapai 2.30±0.31% dan 2.29±0.22% secara berturut-turut. Bobot tersebut

sesuai dengan bobot hati ayam broiler pada kondisi normal. Rangsangan dari luar

seperti suhu lingkungan yang terlalu ekstrim dapat mempengaruhi ukuran hati

(Nabib 1987). Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa temperatur lingkungan

mempengaruhi bobot hati (P<0.05), namun tidak ada interaksi diantara dua faktor

perlakuan. Bobot hati ayam broiler tanpa disuplementasi antioksidan pada ET32

memiliki bobot paling rendah dibandingkan semua perlakuan (Tabel 5).

Dada merupakan bagian karkas yang paling banyak disukai konsumen

karena serat dagingnya lebih lunak dibandingkan paha atau bagian lainnya. Bobot

dada sering digunakan sebagai salah satu indikator kualitas karkas. Berdasarkan

kedua perlakuan yang dilakukan tidak terdapat perbedaan pada bobot dada ayam

broiler. Bobot dada ayam broiler pada penelitian ini mencapai sekitar 5% dari

bobot badan. Scheuermann et al. (2003) menjelaskan bahwa bobot otot dada

tergantung pada kepadatan myofiber pada otot pectoralis. Dari hasil penelitian,

maka dapat disimpulkan bahwa suhu lingkungan dan suplementasi antioksidan

tidak mempengaruhi kepadatan myofiber pada ayam broiler. Bobot dada

berkorelasi positif dengan bobot badan ayam broiler. Ayam broiler tanpa

Page 25: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

9

Tabel 6 Rataan kadar malondialdehida (MDA) pada plasma, hati, dan otot

pada ayam broiler yang diberikan pakan tanpa dan disuplementasi

antioksidan

MDA

Perlakuan Signifikansi

ET25 ET32

A0 A1 A0 A1 A

ET

AxET

Plasma

(nmol/L)

7.63±1.53

7.56±1.14

7.48±1.45

7.10±1.49

TN

TN TN

Otot dada

(nmol/g)

16.60±5.67

14.01±5.55

17.96±4.84

14.60±6.16

TN TN TN

Hati

(nmol/g)

75.72±8.31

76.28±19.91

89.57±22.51

85.29±21.32

TN TN TN

A : Perlakuan pakan

ET: Perlakuan temperatur lingkungan

TN: Tidak nyata

suplementasi antioksidan yang berada pada suhu normal (A0ET25) memiliki nilai

bobot badan dan bobot dada tertinggi, begitu pula ayam broiler tanpa

suplementasi antioksidan yang berada pada suhu tinggi memiliki nilai bobot

badan dan bobot dada terendah dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai

dengan penjelasan Resnawati (2004) bahwa bobot dada dipengaruhi oleh bobot

badan dan bobot karkas ayam broiler.

Lipid Peroksidasi Darah, Hati dan Otot

Perlakuan pakan dan perlakuan temperatur lingkungan tidak

mempengaruhi kadar malondialdehida (MDA) pada plasma, hati, dan otot dada

(Tabel 6). Tidak terdapat interaksi diantara perlakuan pakan dan temperatur

lingkungan. Meskipun tidak ada perbedaan yang nyata pada kadar MDA pada

semua perlakuan, kadar MDA pada ayam broiler yang disuplementasi antioksidan

pada temperatur lingkungan tinggi (ET32) lebih rendah dibandingkan dengan

ayam broiler tanpa disuplementasi antioksidan. Kadar MDA pada hati lebih tinggi

dibandingkan pada plasma dan otot dada, hal tersebut membuktikan bahwa hati

merupakan organ tubuh yang paling banyak terjadi proses oksidasi.

Secara normal reactive oxygen species (ROS) diproduksi oleh tubuh dari

berbagai macam mekanisme enzimatik dan nonenzimatik yang beraksi pada sel

dan mitokondria (Fellenberg dan Speisky 2006; Sheu 2006). Heat stress

menyebabkan perubahan metabolik pada oksidasi substrat dan menghasilkan ROS

di mitokondria lebih tinggi dibandingkan kondisi normal (Mujahid et al. 2007).

ROS dihasilkan di dalam sel, seperti superoksida (O2-•), hidrogen peroksida

(H2O2), radikal hydroksil (HO•), radikal alkoxyl (RO

•), radikal peroxyl (ROO

•),

singlet oksigen (1O2), radikal nitrit oksida (NO

•)2, peroxynitrite (ONOO

-)3, dan

radikal semiquinone (Q•-) (Sheu et al. 2006; Sies dan Stahl 1995). Meningkatnya

ROS dalam tubuh menurunkan mekanisme pertahanan dari antioksidan, keadaan

ini membahayakan bagi berbagai zat dalam tubuh, termasuk lemak, protein, dan

inti sel (Walliman 2007).

Page 26: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

10

Ketidakseimbangan antara antioksidan dan ROS sebagai prooksidan dalam

tubuh menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Ayam broiler yang diberi cekaman

panas hingga 32 ˚C, tidak terindikasi mengalami stres oksidatif, jika dilihat dari

kandungan malondialdehida yang tidak terdapat perbedaan nyata. Oksidasi lemak

menghasilkan malondialdehida pada tubuh (Adly 2010). Peroksidasi lipid

merupakan indikator yang baik dalam menentukan terjadi kerusakan oksidatif di

tingkat sel pada hewan yang mengalami heat stress (Azad et al. 2010a; Mujahid et

al. 2005). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa ayam broiler yang

disuplementasi antioksidan memiliki kadar MDA yang lebih rendah dibandingkan

tanpa disuplementasi antioksidan. Penelitian sebelumnya menghasilkan bahwa

suplementasi vitamin E (150 IU kg-1

) dan selenium (0.1 ppm) (Sodhi et al. 2008)

dan suplementasi vitamin E (250 ppm) dengan vitamin A (15 000 IU) dapat

menurukan kadar MDA ayam broiler (Sahin et al. 2002).

Ketidakefektifan suplementasi berbagai antioksidan dari penelitian ini

dapat disebabkan dari reaksi antioksidan yang berubah menjadi prooksidan atau

radikal bebas di dalam sel (Miller et al. 1996; Mortensen et al. 2001; Penniston

dan Tanumihardjo 2006; Pinchuk et al. 2012; Polyakov et al. 2001). Kadar MDA

pada plasma, hati dan otot dada pada penelitian ini menunjukkan bahwa

suplementasi berbagai antioksidan yang diberikan belum optimum. Keefektifan

antioksidan tidak hanya tergantung reaksi kimia dengan radikal bebas namun juga

tergantung interaksi diantara semua jenis antioksidan (Niki et al. 1995; Tesoriere

et al. 1996; Sies dan Stahl 1995).

Warna Daging

Rataan warna otot ayam broiler yang diberi pakan tanpa dan

disuplementasi antoksidan pada temperatur lingkungan normal dan tinggi

ditampilkan pada Tabel 7. Suplementasi antioksidan mempengaruhi redness (a*)

dan yellowness (b*) pada otot dada dan redness (a*) pada otot kaki. Terdapat

interaksi diantara perlakuan pakan dan temperatur lingkungan pada a* (redness)

dan b* (yellowness) otot dada.

Feng et al. (2008) melaporkan bahwa temperatur tinggi (41.5 ˚C) dapat

meningkatkan nilai L* (linghtness) pada otot dada, namun tidak mempengaruhi

nilai a* (redness) dan b* (yellowness). Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa tingginya temperatur lingkungan meningkatkan terjadinya kemungkinan

daging menjadi PSE (pale, soft, exudative). Menurut Rémignon dan Le Bihan-

Duval (2003) menyatakan bahwa nilai L* pada otot dada berkisar antara 43.1 dan

48.8. Hal tersebut menunjukkan bahwa otot dada ayam broiler yang berada pada

suhu tinggi (32 ˚C) pada penelitian ini memiliki warna yang lebih gelap

dibandingkan warna normal. Nilai L* pada ayam broiler yang disuplementasi

antioksidan dan tanpa disuplementasi antioksidan adalah 42.56±1.20 dan

42.04±1.35 secara berturut-turut. Warna yang lebih gelap disebabkan karena pada

daging terjadi reaksi oksidasi lemak.

Page 27: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

11

Tabel 7 Rataan warna otot ayam broiler yang diberi pakan tanpa dan

disuplementasi antoksidan pada temperatur lingkungan normal dan

tinggi

Jenis otot

Perlakuan Signifikansi

ET25 ET32

A0 A1 A0 A1 A

ET

AxET

Otot dada

Lightness (L*) 42.53±1.06

43.33±1.42

42.56±1.20

42.04±1.35

TN

TN TN

Redness (a*) 4.88±0.89a

3.58±0.46b

3.74±0.75b

3.96±0.93b

<0.05 TN <0.01

Yellowness

(b*)

2.79±0.86b

3.94±0.83a

2.93±0.90b

2.35±0.80b

<0.05 TN <0.01

Otot kaki

Lightness (L*) 46.10±2.00

46.10±2.15

45.59±1.30

46.79±1.59

TN TN TN

Redness (a*) 6.96±0.98a

6.00±1.13b

5.49±0.92b

5.08±0.42b

<0.05 <0.01 TN

Yellowness

(b*)

4.53±1.57

5.09±1.07

5.08±1.02

4.89±1.22

TN TN TN

A : Perlakuan pakan

ET: Perlakuan temperatur lingkungan

TN: Tidak nyata

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa nilai yellowness otot

dada pada ayam broiler yang diberi suplementasi antioksidan lebih rendah

dibandingkan kontrol (Lohakare et al.2005). Komponen oksidasi lipid pada

jaringan otot merupakan penyebab utama dari menurunnya kualitas daging setelah

penyembelihan. Aktifitas antioksidan mampu mencegah terjadinya oksidasi

mioglobin menjadi metmioglobin sehingga dapat mencegah penurunan kualitas

daging (Guo et al. 2001). Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa suplementasi

antioksidan tidak memberikan efek yang menguntungkan untuk warna daging

(Kim et al. 2010; Ryu et al. 2005). Suplementasi antioksidan pada ayam broiler

yang berada pada suhu lingkungan tinggi (32 ˚C) memiliki nilai yellowness yang

lebih rendah dibandingkan perlakuan lain. Namun, nilai yellowness pada ayam

broiler yang disuplementasi antioksidan yang berada pada temperatur lingkungan

normal (25 ˚C) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan ayam broiler tanpa

disuplementasi antioksidan.

Suplementasi antioksidan berpengaruh secara nyata terhadap nilai redness

pada otot dada maupun otot kaki (P<0.05). Terdapat interaksi perlakuan pakan

dan temperatur lingkungan pada nila a* otot dada. Nilai a* pada otot tergantung

pada kandungan pigmen haeminic pada otot (Rémignon dan Le Bihan-Duval

2003). Pada suhu 25 ˚C otot dada dan otot kaki pada ayam broiler yang diberi

suplementasi antioksidan memiliki nilai a* yang lebih rendah dibandingkan pada

ayam tanpa disuplemantasi antioksidan. Akan tetapi, pada suhu tinggi (32 ˚C)

nilai a* pada otot dada maupun otot kaki tidak memiliki perbedaan yang nyata.

Nilai a* pada penelitian Allen et al. (1997) yang mengukur warna otot dada

setelah penyimpanan 2 jam mencapai 1.5-2.9. Nilai tersebut lebih rendah

dibandingkan pada penelitian ini. Otot dada pada penelitian ini memiliki nilai a*

diantara 3.58-4.88. Hal tersebut dapat disebabkan dari lama penyimpanan yang

berbeda pada saat mengukur warna daging.

Page 28: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

12

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Suplementasi dari campuran berbagai antioksidan pada penelitian ini tidak

efektif dalam mencegah efek negatif dari heat stress pada ayam broiler. Ayam

broiler pada umur pertumbuhan lebih rentan mengalami kematian terutama pada

suhu yang bersiklus dengan kelembapan yang tinggi.

Saran

Penelitian selanjutnya disarankan untuk menemukan jenis dan komposisi

optimum dalam penggunaan antioksidan untuk mendapatkan performa terbaik

pada ayam broiler. Selain itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk

mengevaluasi respon ayam broiler terhadap suhu bersiklus dengan kelembapan

yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Z, Khatoon A. 2013. Heat stress in poultry and the beneficial effect of

ascorbic acid (vitamin C) supplementation during periods of heat stress.

World’s Poult Sci J. 69:135-152.

Abu-Dieyeh ZHM. 2006. Effect of high temperature per se on growth

performance of broilers. Int J Poult Sci. 5(1):19-21.

Adly Amira AM. 2010. Oxidative stress and disease: an update review. Res J

Immunol. 3(2):129-145.

Allen CD, Russel MS, Fletcher DL. 1997. The relationship of broiler breast meat

color and pH to shelf-life and odor development. Poult Sci. 76:1042-1046.

Azad MAK, Kikusato M, Azharul MH, Toyomizu M. 2010a. Effect of chronic

heat stress on performance and oxidative damage in different strains of

chickens. J. Poult. Sci. 47:333-337.

Azad MAK, Kikusato M, Maekawa T, Shirakawa H, Toyomizu M. 2010b.

Metabolic characteristic and oxidative damage to skeletal muscle in broiler

chickens exposed to chronic heat stress. Compar Biochem Physiol. 155:401-

406.

[BMKG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2012. Rata-rata Iklim [Internet].

[diunduh 2012 Sep 05]. Tersedia pada http://iklim.bmg.go.id/normal.asp.

Daghir NJ. 1995. Poultry Production in Hot Climates: Present Status and Future

of the Poultry Industry in Hot Region. Cambridge (US): CABI.

Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Statistik Peternakan

dan Kesehatan Hewan 2011. Jakarta (ID): Karya Cemerlang.

Fellenberg MA, Speisky H. 2006. Antioxidants: their effects on broiler oxidative

stress and its meat oxidative stability. World’s Poult Sci J. 62:53-67.

Page 29: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

13

Feng J, Zhang M, Zheng S, Xie P, Ma A. 2008. Effects of high temperature on

multiple parameters of broilers in vitro and in vivo. Poult Sci. 87:2133-2139.

Gallo-Torres DC. 1980. Absorption, Blood Transport and Metabolism of Vitamin

E. In: A Comprehensive Treatise. Machlin LJ, editor. New York (US):

Marcel Dekker.

Garriga C, Hunter RR, Amat C, Planas JM, Mitchell MA, Moretó M. 2005. Heat

stress increase apical glucose transport in the chicken jejunum. Anim J

Physiol Reful Integr Comp Physiol. 290:R195-R201.

Guo Y, Tang Q, Yuan J, Jiang Z. 2001. Effects of supplementation with vitamin E

on the performance and the tissue peroxidation of broiler chicks and the

stability of thigh meat against oxidative deterioration. Anim Feed Sci Tech.

89:165-173.

Hidiroglou N, Gilani GS, Long L, Zhao X, Madere R, Cockell K, Belonge B,

Ratnayake WMN, Peace R. 2004. The influence of dietary vitamin E, fat,

and methionine on blood cholesterol profile, homocysteine levels, and

oxidizability of low density lipoprotein in the gerbil. J Nutr Biochem.

15:730-740.

Kim JY, Park WY, Choi IH. 2010. Effects of dietary a-tocopherol, selenium, and

their different combinations on growth performance and meat quality of

broiler chickens. Poutl Sci. 89:603-608.

Kusnadi E. 2006. Suplementasi vitamin C sebagai penangkal cekaman panas pada

ayam broiler. JITV. 2(4):249-253.

Leeson S, JD Summers. 2001. Nutrition of the Chicken. Ed ke-4. Ontarion (CA) :

University Books, Guelph.

Levander OA, Morris VC. 1970. Interactions of methionine, vitamin E and

antioxidants in selenium toxicity in the rat. J Nutr. 100:1111-1118.

Lin H, Jiao HC, Buyse J, Decuypere E. 2006. Strategies for pereventing heat

stress in poultry. World’s Poult Sci J. 62:71-85.

Lin H, Zhang HF, Jiao HC, Sui SJ, Gu XH, Zhang ZY, Buyse J, Decuypere E.

2005. Thermoregulation responses of broiler chickens to humidity at

difference ambient temperatures one week of age. Poult Sci. 84:1166-1172.

Lohakare JD, Choi JY, Kim JK, Yong JS, Shim YH, Hahn TW, Chae BJ. 2005.

Effects of dietary combinations of vitamin A, E and methionine on growth

performance, meat quality and immunity in commercial broilers Asian-Aust

J Anim Sci. 18(4):316-523.

McDowell LR. 1989. Vitamins in Animal Nutrition: Comparative Aspects to

Human Nutrition. California (US): Academy Pr.

Mézes M, Balogh K. 2009. Prooxidant mechanisms of selenium toxicity – a

review. Acta Biol Szeged. 53:15-18.

Miller NJ, Sampson J, Candeias LP, Bramley PM, Rice-Evans CA. 1996.

Antioxidant activities of carotenes and xanthophylls. FEBS Lett. 384:240-

242.

Mortensen A, Skibsted LH, Truscott TG. 2001. The interaction of dietary

carotenoids with radical species. Archives Biochem Biophys. 385(1):13-19.

Mujahid A, Pumford NR, Bottje W, Nakagawa K, Miyazawa T, Akiba Y,

Toyomizu M. 2007. Mitochondrial oxidative damage in chicken skeletal

muscle induced by acute heat stress. J Poult Sci. 44:439-445.

Page 30: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

14

Mujahid A, Yoshiki Y, Akiba Y, Toyomizu M. 2005. Superoxide radikal

production in chicken skeletal muscle induced by acute heat stress. Poult Sci.

84:307-314.

Nabib R. 1987. Patologi Khusus Veteriner. Ed ke-3. Bogor (ID): IPB Pr.

Niki E, N Noguchi, H Tsuchihashi, N Gotoh. 1995. Interaction among vitamin C,

vitamin E, and β-karoten. Am J Clin Nutr. 62:1322S-1326S.

North MO. 1987. Commercial Chicken Production. Connecticut (US): Springer.

[NRC] National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry.

Washington DC (US): National Academis Pr.

Penniston KL, Tanumihardjo SA. 2006. The acute and chronic toxic effects of

vitamin A. Am J Clin Nutr. 83:191-201.

Pinchuk I, Shoval H, Dotan Y, Lichtenberg D. 2012. Evaluation of antioxidants:

scope, limitations and relevance of assays. Chem Phys Lipids. 165:638-647.

Putnam PW. 1991. Handbook of Animal Science. San Diego (US): Academy Pr.

Polyakov NE, Leshina TV, Konovalova TA, Kispert LD. 2001. Carotenoids as

scavengers of free radicals in a fenton reaction: antioxidants or pro-

oxidants ?. Free Radical Biol Med. 31(3):398-404.

Quinteiro-Filho WM, Ribeiro A, Ferraz-de-Paula V, Pinheiro ML, Sakai M, Sá

LRM, Ferreira AJP, Palermo-Neto J. 2010. Heat stress impairs performance

parameters, induces intestinal injury, and decrease macrophage activity in

broiler chickens. Poult Sci. 89:1905-1914.

Rémignon H, Le Bihan-Duval E. 2003 Meat quality problem associated with

selection for increased production. Di dalam: Muir WM, Aggrey SE, editor.

Poultry Genetics, Breeding and Biotechnology. London (GB): CABI. hlm

53-66.

Resnawati H. 2004. Bobot potongan karkas dan lemak abdomen ayam ras

pedaging yang diberi ransum mengandung tepung cacing tanah (Lumbricus

rubellus). Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan

Veteriner [Internet]. 2004 Agust 4-5; Bogor, Indonesia. Bogor (ID):

Balitnak. hlm 473-477; [diunduh 2012 Des 2]. Tersedia pada:

http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/semnas/pro04-75.pdf

Ryu YC, Rhee MS, Lee KM, Kim BC. 2005. Effects of different levels of dietary

suplemental selenium on performance, lipid oxidation, and color stability of

broiler chicks. Poult Sci. 84:809-815.

Sahin K, Sahin N, Sari M, Gursu MF. 2002. Effects of vitamins E and A

suplementation on lipid peroxidation and concentration of some mineral in

broilers reared under heat stress (32 ˚C). Nutr Research. 22:723-731.

Sahin K, Sahin N, Onderci M, Gursu MF, Issi M. 2003. Vitamin C and E can

alleviate negative effects of heat stress in Japanese quails. Food Agri

Envi.1(2):244-249.

Scheuermann GN, Bilgili SF, Hess JB, Mulvaney DR. 2003. Breast muscle

development in commercial broiler chickens. Poult Sci 82:1648-1658.

Sheu S, Nauduri D, Anders MW. 2006. Targeting antioxidants to mitochondria: a

new therapeutic direction. Bioch et Biophysica Acta. 1762:256-265.

Sies Helmut, Stahl W. 1995. Vitamins E and C, β-karoten, and other carotenoids

as antioxidants. Am J Clin Nutr. 62:1315S-1321S.

Page 31: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

15

Sodhi S, Sharma A, Brar APS, Brar RS. 2008. Effect of α-tocopherol and

selenium on antioxidant status, lipid peroxidation and hepatopathy induced

by malathion in chicks. Pesticide Bioch Phys. 90:82-86.

Steel RGD, Torrie JH. 1980. Principles and Procedures of Statistics. Ed ke-2.

New York (US): McGraw-Hill.

Stephanie L, Berrong, Kenneth WW. 1998. Effects of genetic variation on total

plasma protein, body weight gains, and body temperature responses to heat

stress. Poult Sci. 77:379-385.

Surai PF. 2003. Natural Antioxidants in Avian Nutrition and Reproduction.

Nottingham (GB): Nottingham Univ Pr.

Sugito, Delima M. 2009. Dampak cekaman panas terhadap pertambahan bobot

badan, rasio heterofil, limfosit, dan suhu tubuh ayam broiler. JKH. 3(1):216-

224.

Tesoriere L, Bongiorno A, Pintaudi AM, D’Anna R, D’Arpa D, Livrea MA. 1996.

Synergistic interactions between vitamin A and vitamin E against lipid

peroxidation in phosphatidylcholine liposomes. Archives Biochem Biophys.

326(1):57-63.

Walliman T, Tokarsa-Schlattner M, Neumann D, Epand RM, Epand RF, Andres

RH, Widmer HR, Hornemann T, Saks V, Agarkova I et al. 2007. The

Phosphocreatin Circuit: Molecular and Cellular Physiologi of Creatin

Kinases, Sensitivity to Free Radicals, and Enhancement by Creatine

Supplementation. Molecular System Bioenergetics. Weinheim (DE): Willey-

VCH.

Weaver WD Jr. 2002. Poultry housing. Di dalam: Bell DD, Weaver WD Jr, editor.

Commercial Chicken Meat and Egg Production. Ed ke-5. New York (US):

Springer. hlm 101-128.

Yuming G, Qing T, Jiannin Y, Zhirong J. 2001. Effect of suplementation with

vitamin E on the performance and the tissue peroxidation of broiler chicks

and the stability of thigh meat against oxidative deterioration. Anim Feed Sci

Tech. 89:165-173.

Page 32: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

16

Lampiran 1 Hasil sidik ragam (ANOVA) pertumbuhan bobot badan ayam broiler

yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 180.975 1 180.975 0.080 0.779

Perlakuan suhu 175661.463 1 175661.463 78.059 0.000

Pakan * suhu 3459.040 1 3459.040 1.537 0.225

Galat 63010.674 28 2250.381

Total 4736688.910 32

Lampiran 2 Hasil sidik ragam (ANOVA) konsumsi pakan ayam broiler yang

diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 1658.880 1 1658.880 0.739 0.397

Perlakuan suhu 154512.405 1 154512.405 68.809 0.000

Pakan * suhu 6652.811 1 6652.811 2.963 0.096

Galat 62874.912 28 2245.533

Total 8483137.420 32

Lampiran 3 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot badan ayam broiler umur 15 hari

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 942.865 1 942.865 0.404 0.530

Perlakuan suhu 7.900 1 7.900 0.003 0.954

Pakan * suhu 313.125 1 313.125 0.134 0.717

Galat 65373.579 28 2334.771

Total 6920612.910 32

Lampiran 4 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot badan ayam broiler umur 21 hari

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 297.680 1 297.680 0.070 0.793

Perlakuan suhu 173313.281 1 173313.281 40.855 0.000

pakan * suhu 5853.620 1 5853.620 1.380 0.250

Galat 118779.648 28 4242.130

Total 2.275E7 32

Lampiran 5 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna redness (a*) otot dada ayam

broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 2.311 1 2.311 3.796 0.061

Perlakuan suhu 1.125 1 1.125 1.848 0.185

Pakan * suhu 4.651 1 4.651 7.640 0.010

Galat 17.048 28 0.609

Total 546.780 32

Page 33: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

17

Lampiran 6 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna yellowness (b*) pada otot dada

ayam briler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan .661 1 0.661 0.914 0.347

Perlakuan suhu 4.205 1 4.205 5.811 0.023

Pakan * suhu 5.951 1 5.951 8.224 0.008

Galat 20.263 28 0.724

Total 319.080 32

Lampiran 7 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna lightnes (L*) pada otot dada

ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 0.151 1 0.151 0.094 0.761

Perlakuan suhu 3.125 1 3.125 1.949 0.174

Pakan * suhu 3.511 1 3.511 2.190 0.150

Galat 44.888 28 1.603

Total 58158.080 32

Lampiran 8 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna redness (a*) pada otot kaki ayam

broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 3.781 1 3.781 4.635 0.040

Perlakuan suhu 11.520 1 11.520 14.121 0.001

Pakan * suhu 0.605 1 0.605 0.742 0.396

Galat 22.842 28 0.816

Total 1145.600 32

Lampiran 9 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna yellowness (b*) pada otot kaki

ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 0.281 1 0.281 0.184 0.672

Perlakuan suhu 0.245 1 0.245 0.160 0.692

Pakan * suhu 1.125 1 1.125 0.734 0.399

Galat 42.908 28 1.532

Total 810.920 32

Lampiran 10 Hasil sidik ragam (ANOVA) warna lightness (L*) pada otot kaki

ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 2.880 1 2.880 0.898 0.352

Perlakuan suhu 0.061 1 0.061 0.019 0.891

Pakan * suhu 2.880 1 2.880 0.898 0.352

Galat 89.838 28 3.208

Total 68231.520 32

Page 34: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

18

Lampiran 11 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot hati ayam broiler yang diberi

perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 0.300 1 0.300 3.229 0.083

Perlakuan suhu 0.263 1 0.263 2.826 0.104

Pakan * suhu 0.263 1 0.263 2.826 0.104

Galat 2.604 28 0.093

Total 158.750 32

Lampiran 12 Hasil sidik ragam (ANOVA) bobot dada ayam broiler yang diberi

perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 0.000 1 0.000 0.001 0.977

Perlakuan suhu 2.365 1 2.365 6.620 0.016

Pakan * suhu 0.090 1 0.090 0.253 0.619

Galat 10.004 28 0.357

Total 895.510 32

Lampiran 13 Hasil sidik ragam (ANOVA) kandungan malondialdehida (MDA)

hati ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur

lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 25.777 1 25.777 0.070 0.793

Perlakuan suhu 975.695 1 975.695 2.665 0.115

Pakan * suhu 44.070 1 44.070 0.120 0.731

Galat 9518.341 26 366.090

Total 212764.590 30

Lampiran 14 Hasil sidik ragam (ANOVA) kandungan malondialdehida (MDA)

plasma darah ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan

temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 0.393 1 0.393 0.198 0.661

Perlakuan suhu 0.586 1 0.586 0.294 0.592

Pakan * suhu 0.129 1 0.129 0.065 0.801

Galat 49.754 25 1.990

Total 1667.050 29

Page 35: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

19

Lampiran 15 Hasil sidik ragam (ANOVA) kandungan malondialdehida (MDA)

otot dada ayam broiler yang diberi perlakuan pakan dan temperatur

lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 71.700 1 71.700 2.316 0.139

Perlakuan suhu 7.703 1 7.703 0.249 0.622

Pakan * suhu 1.163 1 1.163 0.038 0.848

Galat 866.744 28 30.955

Total 8932.630 32

Lampiran 16 Hasil sidik ragam (ANOVA) suhu rektal ayam broiler (umur 15

hari) yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 0.038 1 0.038 0.402 0.531

Perlakuan suhu 18.150 1 18.150 193.143 0.0001

Pakan * suhu 0.008 1 0.008 0.083 0.775

Galat 2.631 28 0.094

Total 55373.790 32

Lampiran 17 Hasil sidik ragam (ANOVA) suhu rektal ayam broiler (umur 21

hari) yang diberi perlakuan pakan dan temperatur lingkungan

JK db KT F Sig.

Perlakuan pakan 0.020 1 0.020 0.585 0.451

Perlakuan suhu 1.201 1 1.201 35.128 0.0001

Pakan * suhu 0.061 1 0.061 1.791 0.192

Galat 0.958 28 0.034

Total 54056.960 32

Lampiran 18 Uji Chi-Squre mortalitas ayam broiler yang diberi perlakuan pakan

dan temperatur lingkungan

Nilai db Sig.

Pearson Chi-Square 35.657 2 0.001

Rasio 40.630 2 0.001

N 48

Page 36: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

20

Lampiran 19 Foto kandang biotron

Lampiran 20 Foto panel kontrol kandang biotron

Lampiran 21 Minolta Chroma meter CR-200

Page 37: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

21

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung tanggal 11 bulan Juli

tahun 1991. Penulis merupakan anak keempat dari Bapak

Emid Tarmidi dan Ibu Imas Rukmini. Penulis menyelesaikan

sekolah menengah pertama di MTs Persatuan Islam no 31

Banjaran pada tahun 2003-2006 kemudian sekolah menengah

atas di MA Persatuan Islam no 67 Tasikmalaya tahun 2006-

2009 dan diterima di Institut Pertanian Bogor pada bulan

Juni 2009 Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

Fakultas Peternakan melalui jalur Beasiswa Kementerian

Agama. Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis pernah

aktif di organisasi UKM Keilmiahan FORCES sebagai Sekretaris Departemen

Service periode 2010-2011 dan sebagai staf Departemen Research and Education

periode 2011-2012, Himpunan Mahasiswa Ilmu Nutrisi Peternakan

(HIMASITER), dan CSS MoRA IPB sebagai Ketua Departemen KOMINFO

periode 2011-2012. Selain kegiatan keorganisasian, penulis juga sempat

mengikuti kegiatan pertukaran pelajar JYPE (Junior Program in English) di

Tohoku University, Jepang tahun 2012-2013. Penulis menerima dana penelitian

untuk program kreatifitas mahasiswa (PKM-P) yang berjudul “Produksi Prebiotik

dari Kulit Pisang dan Bungkil Inti Sawit Menggunakan Isolat Bakteri Rumen

untuk Menekan Aktivitas Salmonella typhimurium pada Broiler” tahun 2011.

Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Formulasi Ransum

pada tahun ajaran 2013-2014.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

kepada Kementerian Agama RI dan JASSO Scholarship yang telah memberikan

beasiswa selama perkuliahan dan penelitian. Terima kasih penulis sampaikan

kepada Prof Dr Ir Toto Toharmat, MAgrSc sebagai dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen pembimbing skripsi atas bimbingan dan arahan baik di bidang

akademik maupun non akademik. Kepada Dr Ir Sumiati M.Sc selaku dosen

pembimbing skripsi atas saran dan bimbingan selama penulisan skripsi. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof Toyomizu Masaaki, Assoc Prof

Motoi Kikusato serta anggota laboratorium Animal Nutrition di Universitas

Tohoku atas bimbingan, bantuan dan kerjasamanya selama penelitian. Selanjutnya

penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr Despal, Spt MSc. selaku dosen

pembahas pada seminar hasil yang dilaksanakan pada 20 Juni 2013. Terima kasih

pula penulis ucapkan kepada Dr Ir Asep Sudarman MRur.Sc. dan Ir Niken Ulupi

MS. selaku dosen penguji sidang ujian akhir sarjana pada 14 Februari 2014.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua, kakak, dan

adik atas doa, kasih sayang dan semangat yang diberikan. Tidak lupa kepada

sahabat yang selalu mendukung penulis Widya, Arsy, Rima, Hanum, Gea, dan

Caca. Terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman Kostan Aulia, CSS

Page 38: PENGARUH SUPLEMENTASI BERBAGAI ANTIOKSIDAN … · pada temperatur lingkungan yang tinggi memiliki konsumsi pakan, bobot badan, ... Alat 2 Lokasi dan Waktu 2 Prosedur Percobaan 2 Analisis

22

MoRA 46 IPB, INTP 46, PPI Sendai dan KMI Sendai atas saran dan semangat

selama ini.