16
Macam macam bentuk dudukan inti : Dudukan Inti mendatar bertumpu dua Dudukan inti dasar tegak

Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengecoran

Citation preview

Page 1: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Macam macam bentuk dudukan inti :Dudukan Inti mendatar bertumpu dua

Dudukan inti dasar tegak

Dudukan Inti mendatar bertumpu dua

Dudukan inti dasar tegak

Page 2: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Macam macam bentuk dudukan inti :Dudukan inti untuk penghalang mengantung

Dudukan inti lebih

Dudukan inti untuk penghalang mengantung

Dudukan inti lebih

Page 3: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Untuk membuat inti harus dibuat dalamKotak inti (core box)

• 1. Kotak Inti berukir

• 2. Kotak Inti biasa

• 1. Kotak Inti berukir

• 2. Kotak Inti biasa

Page 4: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Untuk membuat inti harus dibuat cetakan inti(core box)

• 3. Kotak inti dengan penyapu

• 4. Kotak inti lengkung

• 3. Kotak inti dengan penyapu

• 4. Kotak inti lengkung

Page 5: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

◦ Core prints pada benda coran akandihilangkan dari benda cor akhir(produk)

Location Point◦ Digunakan untuk memerikasa ketepatan dimensi

ukuran casting

◦ Menetapkan posisi permukaan keseluruhanbenda casting

◦ Core prints pada benda coran akandihilangkan dari benda cor akhir(produk)

Location Point◦ Digunakan untuk memerikasa ketepatan dimensi

ukuran casting

◦ Menetapkan posisi permukaan keseluruhanbenda casting

Page 6: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

D.D. PenambahanPenambahan ukuranukuran untukuntukpenyusutanpenyusutan Ukuran pola ≠ ukuran benda coran akibat

pembekuan Perlu ditambahan dimensi/ Toleransi Tujuan : mendapatkan ketepatan ukuran

benda tuang. Toleransi untuk mengakomodasi :

◦ Shrinkage/penyusutan◦ Machine finish Allowance◦ Distortion Allowance

Ukuran pola ≠ ukuran benda coran akibatpembekuan Perlu ditambahan dimensi/ Toleransi Tujuan : mendapatkan ketepatan ukuran

benda tuang. Toleransi untuk mengakomodasi :

◦ Shrinkage/penyusutan◦ Machine finish Allowance◦ Distortion Allowance

Page 7: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

D.1 ShrinkageD.1 Shrinkage

Faktor koreksi pada pattern untukmengimbangi kontraksi ukuran bendacasting pada saat solidifikasi danpendinginan Umumnya dibuat lebih besar dari ukuran

benda casting sebenarnya Tergantung pada paduan logam yang

dilakukan pengecoran

Faktor koreksi pada pattern untukmengimbangi kontraksi ukuran bendacasting pada saat solidifikasi danpendinginan Umumnya dibuat lebih besar dari ukuran

benda casting sebenarnya Tergantung pada paduan logam yang

dilakukan pengecoran

Page 8: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Type penyusutan dan toleransinya pada berbagai material

Page 9: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

D.2D.2 PenambahanPenambahan ukuranukuran untukuntukpengerjaanpengerjaan lanjutlanjut

Faktor koreksi pada pattern untuk mengimbangikontraksi ukuran benda casting pada saat solidifikasi danpendinginan

Umumnya dibuat lebih besar dari ukuran benda castingsebenarnya

Besar penambahan tergantung :◦ Jenis bahan benda tuang◦ Cara pencetakan◦ Bentuk benda tuang dan ukuran nya◦ Kehalusan cetakan◦ Jumlah benda tuang yang dibuat

Faktor koreksi pada pattern untuk mengimbangikontraksi ukuran benda casting pada saat solidifikasi danpendinginan

Umumnya dibuat lebih besar dari ukuran benda castingsebenarnya

Besar penambahan tergantung :◦ Jenis bahan benda tuang◦ Cara pencetakan◦ Bentuk benda tuang dan ukuran nya◦ Kehalusan cetakan◦ Jumlah benda tuang yang dibuat

Page 10: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

D.3D.3 KemiringanKemiringan PolaPola

Pola yg tegak lurus arah penarikan perludibuat lebih miring mulai dari parting line. Lebih diutamakan untuk pengecoran dari

cetakan logam Besar kemiringan tergantung :

◦ Kehalusan Pola◦ Cara pencetakan◦ Ketinggian pola◦ Alat bantu permesinan.

Pola yg tegak lurus arah penarikan perludibuat lebih miring mulai dari parting line. Lebih diutamakan untuk pengecoran dari

cetakan logam Besar kemiringan tergantung :

◦ Kehalusan Pola◦ Cara pencetakan◦ Ketinggian pola◦ Alat bantu permesinan.

Page 11: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Pola dari logam membutuhkan kemiringan1/2000

Pola dari kayu memerlukan kemiringan 1/30sampai 100

Page 12: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

D.4D.4 TambahanTambahan PelenturanPelenturan

Benda cor yang cukup panjang umumnyaakan mengalami pelenturan

Sehingga, pola sengaja dibuat pelenturandengan arah yang berlawanan

Page 13: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Pattern CoatingPattern Coating

Meningkatkan wear resistance patterndiperlukan proses pelapisan yang tepat Coating :

◦ Standart elektrolytic plating◦ Elektroless nikel plating◦ Metal spraying

Meningkatkan wear resistance patterndiperlukan proses pelapisan yang tepat Coating :

◦ Standart elektrolytic plating◦ Elektroless nikel plating◦ Metal spraying

Page 14: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Pattern Coating Material & Methode used to Enhace Wear Resistance MaterialPattern Coating Material & Methode used to Enhace Wear Resistance Material

Page 15: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Averege Weight Loss of Pattern materials testfor 12 h in silika erosion

Averege Weight Loss of Pattern materials testfor 12 h in silika erosion

Page 16: Pengecoran 2c. Pola Dan Disain Pola

Ref.Ref.

Surdia, T. “ Teknik Pengecoran Logam”.Pradnya Paramitha.

ASM Handbook , Casting edition.vol 15

Surdia, T. “ Teknik Pengecoran Logam”.Pradnya Paramitha.

ASM Handbook , Casting edition.vol 15