25
Pengelolaan engambilan Sampel Lingkungan Dr.rer.nat. Ganden Supriyanto, M.Sc

Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

PengelolaanPengambilan Sampel Lingkungan

Dr.rer.nat. Ganden Supriyanto, M.Sc

Page 2: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Permasalahan

1. Polutan bersifat dinamis dan bermigrasi sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi setempatMigrasi dipengaruhi:• karakteristik fisik matrik air, udara, tanah/sedimen,

padatan/lumpur atau cairan,• cuaca,• jumlah polutan,• kecepatan lepasnya polutan ke lingkungan,• sumber emisi atau efluen,• sifat kimia, biologi dan fisika polutan,• intervensi manusia

Page 3: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

2. Konsentrasi parameter kualitas lingkungan rendahMenyebabkan:degradasi, deteriosasi, dan kontaminasi dari berbagai sumber saat pengambilan sampel, perlakuan sampel di lapangan, transportasi, penyimpanan, preparasi, dan analisis di laboratorium

3. Sulit mendapatkan sampel yang homogen

Permasalahan

Page 4: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Aspek yang harus dipertimbangkan

1. Lokasi dan titik pengambilan sampelPertanyaan pentinga. Tujuan pengambilan sampel?b. Apakah lokai dan titik sesuai dengan ketentuan yang

berlaku?c. Representatif?d. Parameter yang dianalisis?e. Penentuan lokasi?f. Apa yang harus direkam? Mengapa representatif?

Penentuan lokasi dan titik pengambilan sampel harus memperhatikan fasilitas untuk menuju lokasi dan aksesibilitas ke titik pengambilan

Page 5: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

2. Parameter kualitas lingkunganAda 3:1. Parameter primer : senyawa kimia yang masuk ke

lingkungan tanpa berinteraksi dengan senyawa lain2. Parameter sekunder: terbentuk akibat adanya interaksi,

transformasi atau reaksi kimia antar parameter primer menjadi senyawa lain

3. Parameter kunci: parameter yang mewakili kualitas lingkungan

4. Parameter lapangan: memastikan kesahihan hasil pengujian

Aspek yang harus dipertimbangkan

Page 6: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

3. Ukuran, jumlah dan volume sampelTergantung pada:• parameter yang akan diuji• metode pengujian yang digunakan• distribusi polutan di lingkungan

4. Homogenitas sampel• Pengambilan sampel lingkungan yang homogen sangat sulit.• Jika sampel lingkungan seragam secara visual dilakukan

pengambilan sampel sesaat (grab sample)• Jika tidak seragam, dilakukan pengambilan sampel gabungan

(composite sample) atau sampel terpadu (integrated sample)

Aspek yang harus dipertimbangkan

Page 7: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

5. Jumlah titik pengambilan sampel• Sangat menentukan representatif atau tidaknya sampel

lingkungan• Tergantung pada biaya, masalah yang dihadapi dan tujuan

yang ditetapkan

6. Waktu pengambilan sampel• Tidak ada peraturan kapan pengambilan sampel lingkungan

harus dilakukan• Pendekatannya adalah dengan mengasumsikan saat media

lingkungan cukup homogen sehingga sampel dapat mewakili kondisi yang disyaratkan

Aspek yang harus dipertimbangkan

Page 8: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

• Hasil uji kualitas lingkungan harus dapat dipertanggungjawab kan secara ilmiah dan hukum karena dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, evaluasi dan pengawasan dalam pegelolaan lingkungan hidup

• Kaidah ilmiah dan peraturan perundang-undangan dijadikan dasar dalam pengambilan sampel

• Filosofi “benar sejak awal” harus diterapkan

Kaidah ilmiah dan hukum

Page 9: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Perencanaanpengambilan sampel

Persiapanpengambilan sampel

Pengambilan sampel pendahuluan

Analisis sampeldi lapangan

Sesuai perencanaan pengambilan sampel ?

Perubahan perencanaan pengambilan sampel

Pengulangan pengambilan sampel pendahuluan

Pengambilan sampel

Ya

Tidak Tidak

Page 10: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Pengambilan sampel

Perlakuan sampel di lapangan

Transportasi sampel

Preparasi sampel di laboratorium

Analisis sampel di laboratorium

Sesuai perencanaan pengambilan sampel?

Pelaporan hasil pengujian parameter lingkungan

Penyimpanan sampel di laboratorium

Pengulangan pengambilan sampel

Bila diperlukan

Ya

Tidak

Page 11: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Tujuan perencanaan:1. Memastikan dan menegaskan kembali tujuan

pengambilan sampel lingkungan2. Memutuskan cara-cara mencapai tujuan3. Mnegetahui apa yang harus dilakukan saat

mengambil sampel4. Menyiapkan sumber daya yang diperlukan5. Menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin

terjadi pada saat pengambilan sampel dan tahap selanjutnya

Perencanaan pengambilan sampel

Page 12: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

1. Tujuan pengambilan sampel• Mengumpulkan data rona awal lingkungan (exploratory)• Memantau lingkungan (monitoring)

Tujuan:a. menentukan status kualitas lingkunganb. mengelola sumber daya alamc. menentukan kebijakan pengelolaan lingkungand. menghadapi masalah lingkungan global

• Menegakkan hukum lingkungan• Melakukan penelitian lingkungan

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 13: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

2. Biaya pengambilan sampelAda 4 faktor yang mempengaruhi:a. Aksesibilitas lokasi dan titik pengambilan sampelb. Jumlah, jenis dan kompleksitas sampelc. Frekuensi pengambiland. Penjaminan dan pengendalian mutu di lapangan

3. Administrasi pengambilan sampelSurat ijin masuk, surat tugas, surat pengantar

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 14: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

4. Pengambil sampelPersonel pengambil sampel harus:• memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai,• mendapatkan pelatihan pengambilan sampel dan pelatihan

terkait yang memadai• memiliki cukup pengalaman• mampu mendemonstrasikan keahlian serta ketrampilannya

5. Bidang uji kualitas lingkungan dan parameter uji• Bidang uji: air permukaan, air limbah, air laut, udara, tanah• Parameter uji: COD, BOD, TSS, deterjen, total nitrogen, NH3

bebas, ortofosfat, pH

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 15: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

6. Tipe sampelSecara umum dibedakan:• sampel sesaat (discrete sample atau grab sample)• Sampel yang dikumpulkan dalam suatu wadah pada waktu tertentu• Hasil pengujian hanya menunjukkan kualitas lingkungan pada saat

sampel diambil• Tidak dapat digunakan sebagai dasar kebijakan lingkungan hidup

• sampel gabungan (composite sample)• Campuran dua atau lebih sampel sesaat• Menentukan rerata parameter uji• Dibedakan menjadi sampel gabungan waktu dan sampel gabungan

tempat

• sampel terpadu (integrated sample)

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 16: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

7. Pengendalian mutu lapanganMutu data lapangan sangat tergantung pada:• pengambilan sampel yang representatif• penggunaan peralatan yang tepat• penanganan dan pengawetan yang sesuai• prosedur identifikasi dan rangkaian pengamanan sampel yang memadai• pengendalian mutu lapangan yang tepat

TujuanMengecek secara sistematis kesalahan yang mungkin terjadi sejak pengambilan sampel sampai pengujian laboratorium

Dapat dilakukan dengan menggunakan blank, duplicate sample, split sample, atau control chart

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 17: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

8. Peralatan pengambilan sampel• Terdiri dari peralatan utama dan peralatan pendukung• Peralatan terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi atau mengubah komposisi kimia sampel uji

9. Wadah sampelHarus memenuhi persyaratan:• terbuat dari gelas atau plastik• dapat ditutup dengan kuat dan rapat• mudah dicuci• tidak mudah pecah atau bocor• tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel• tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel• tidak bereaksi dengan sampel

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 18: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

10. Pengawetan sampel• Meliputi pendinginan, pengaturan pH, dan penambahan

bahan kimia untuk mengikatpolutan yang akan dianalisis• Penggunaan es kering (dry ice) dalam pengawetan sampel

lingkungan harus dihindari

11. Batas penyimpanan maksimum• Menurut ASTM: waktu penyimpanan sampel setelah

pengambilan dan pengawetan tanpa mempengaruhi akurasi analisis secara signifikan• Sangat tergantung pada karakteristik matrik sampel

lingkungan, sifat parameter uji, dan teknik pengawetan

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 19: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

12. Pengamanan sampel di lapangan• Setiap sampel harus diberi label dan ditulis dengan tinta

kedap air serta kertas kedap air• Label identifikasi memuat nomor wadah, lokasi dan titik

pengambilan sampel, waktu pengambilan, jenis sampel, pengawetan, parameter uji, dan nama pengambil sampel• Pada pengambilan sampel untuk pembuktian kasus

pencemaran lingkungan, wadah sampel harus disegel oleh personel yang berwenang dengan disertai pemberkasan sesuai undang-undang.• Pengemasan sampel harus diperhatikan untuk mencegah

penguapan, kontaminasi, degradasi dan kebocoran sampel

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 20: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

13. Transportasi sampelTransportasi dari lokasi pengambilan sampel ke laboratorium harus dipertimbangkan karena beberapa sampel lingkungan mempunyai batas penyimpanan maksimum kurang dari sehari

14. Penyimpanan sampel• Selama penyimpanan sampel, aktivitas biologi, hidrolisis

dan penguapan harus ditekan sehingga konsentrasi parameter uji konstan• Penyimpanan sampel dapat dilakukan dengan:• pendinginan untuk menekan aktivitas bakteri• penambahan bahan pembentuk kompleks• filtrasi

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 21: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

15. Kesehatan dan keselamatan kerja• Kesehatan dan keselamatan kerja pengambil sampel juga harus diperhatikan saat mengambil sampel• Faktor- faktor yang harus diperhatikan:

a. Identifkasi sumber bahaya dan resikob. Pencegahanc. Penyelamatan

Unsur perencanaan pengambilan sampel

Page 22: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Tahapan kritis Sumber kontaminasiPengambilan sampel

Peralatan pengambilan sampel, penanganan sampel, pengawetan wadah, kondisi lingkungan

Transportasi dan penyimpanan

Wadah, kontaminasi silang dari sampel lain atau reagen, penanganan sampel

Preparasi Peralatan gelas, reagen, kondisi lingkungan, penanganan sampel

Analisis Peralatan gelas, peralatan pengujian, reagen, kondisi lingkungan

Sumber kontaminasi sampel

Page 23: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Bahan peralatan Jenis kontaminanPVC-threaded joints KloroformPVC-cemented joints Metil etil keton, toluen, aseton, metil

klorida, bensen, etil asetat, tetrahidrofuran, sikloheksanon, senyawa Sn organik, dan vinil klorida

Teflon Tidak ada yang bisa dideteksiPolipropilen atau polietilen

Plasticizer atau phtalat

Fiberglass reinforce epoxy (FRE)

Tidak ada yang dapat dideteksi

Stinless steel Cr, Fe, Ni dan MoGlas B dan Si

Kontaminan dari pengambil sampel

Page 24: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

• Sifat kimia atau fisika kontaminan yang menyebabkan kesalahan dalam proses pengujian disebut interferensi

• Interferensi ada 2:1. interferensi tambahan (additive interference)

Menyebabkan perubahan intersep tetapi tidak mengubah kemiringan

2. interferensi penggandaan (multiple interference)Menyebabkan perubahan kemiringan tetapi tidak megubah

interse• Efek kontaminasi adalah tidak akurasinya hasil pengujian

yang diperoleh sehingga tidak bisa menggambarkan kualitas lingkungan yang sesungguhnya

Efek kontaminan

Page 25: Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan

Perubahan sampel disebabkan karena perubahan fisika, kimia dan biologi antara lain:• Penguapan• Adsorpsi dan absorpsi• Difusi• Pengendapan• Perubahan kimia• Perubahan fotokimia• Degradasi mikrobiologi

Perubahan sampel