118
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA FANTASI DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK SISWA SMP KELAS VII (Tesis) Oleh ERIKA PRATIWI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA FANTASI

DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

UNTUK SISWA SMP KELAS VII

(Tesis)

Oleh

ERIKA PRATIWI

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA FANTASI

DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

UNTUK SISWA SMP KELAS VII

Oleh

ERIKA PRATIWI

Permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan pengembangan bahan ajar (LKPD)

menulis teks cerita fantasi dengan model Project Based Learning. Tujuan penelitian

yakni menghasilkan produk bahan ajar, mendeskripsikan kelayakan bahan ajar, dan

menguji efektivitas bahan ajar berupa “LKPD Menulis Cerita Fantasi dengan Model

Project Based Learning”.

Metode penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan yang

mengadaptasi tujuh dari sepuluh langkah dalam prosedur penelitian pengembangan

menurut Borg and Gall. Teknis pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan

penyebaran angket di tiga sekolah yaitu SMP Negeri 2 Bunga Mayang, SMP Negeri 3

Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) berhasil dikembangkan bahan ajar berupa

“Bahan Ajar (LKPD) Menulis Cerita Fantasi dengan model Project Based Learning”,

2) kelayakan lembar kerja peserta didik secara keseluruhan dinyatakan “sangat baik”

oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi dengan persentase penilaian 91.25, 90, dan

Page 3: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

96.75, 3) LKPD memperoleh nilai efektifitas (N-gain) sebesar (0,74) termasuk dalam

kategori tinggi, nilai efektifitas (N-gain) (0,55), dan (0,65) termasuk dalam kategori

sedang.

Kata kunci: bahan ajar, LKPD, menulis cerita fantasi, project based learning

Page 4: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIAL (LKPD) WRITING A

FANTASY STORY WITH PROJECT BASED LEARNING MODEL FOR

SEVENTH GRADE STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL

By

ERIKA PRATIWI

The problem of this research deals with the development of teaching material (LKPD)

writing fantasy story with Project Based Learning model. The objectives of the research

are to produce teaching material product, to describe the properness of teaching

material, and to examine the effectiveness of the teaching material in the model “LKPD

writing fantasy story with Project Based Learning”.

In this research, the researcher applied research and development design method

adapting seven of the ten steps in the research and development procedures according to

Borg and Gall. The data collections technique were observations, interview, and

questionnaire conducted in three schools namely SMP Negeri 2 Bunga Mayang, SMP

Negeri 3 Bunga Mayang, and SMP PG Bunga Mayang.

This study shows 3 points as the result 1) teaching materials in the form of “Writing

Fantasy Story with Project Based Learning Model (LKPD)”, 2) the properness of the

Page 5: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

entire student activity sheet was declared “very good” by the teaching material

development experts, media experts, and practitioners with a percentage rating 91.25,

90, and 96.75, 3) student activity sheet value of N-gain of (0,74) in high category, and

(0,55), (0,65) in medium category.

Keywords: fantasy story, LKPD, project based learning model, student activity sheet

Page 6: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA FANTASI

DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

UNTUK SISWA SMP KELAS VII

Oleh

ERIKA PRATIWI

(Tesis)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

pada

Program Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 7: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan
Page 8: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan
Page 9: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan
Page 10: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ketapang pada tanggal

28 September 1993, putri tunggal dari pasangan Bapak

Amizar (Almarhum) dan Ibu Ernawati. Penulis memulai

pendidikan di TK PG Bunga Mayang Lampung Utara

diselesaikan pada tahun 2000; SD PG Bunga Mayang

Lampung Utara diselesaikan pada tahun 2006; SMP PG Bunga Mayang Lampung

Utara diselesaikan pada tahun 2009; SMA Negeri 2 Kotabumi Lampung Utara

diselesaikan pada tahun 2012; Strata-1 (S-1) Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP Universitas Lampung diselesaikan pada

tahun 2016. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung pada tahun

2017.

Page 11: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

MOTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(QS. Al-Insyirah: 6)

Kesuksesan bukan kunci kebahagiaan, namun kebahagianlah kunci kesuksesan.

Jika Anda mencintai apa yang Anda kerjakan, Anda akan sukses.

(Albert Sehmeitzer)

Page 12: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

PERSEMBAHAN

Ya Allah Ya Tuhanku, Tuhan semesta alam. Mahasuci Engkau yang telah

menurunkan Islam dan mengangkat serta meninggikan derajat wanita sama

dengan kaum laki-laki di sisi-Mu. Terima kasih Tuhan atas segala nikmat-Mu,

baik berupa perlindungan, keselamatan, keindahan, kebahagiaan, kelebihan

maupun kekuranganku, dan atas takdirku yang tertulis di Lauhul Mahfudz-Mu.

Penuh dengan kerendahan hati dan atas rasa hormat serta baktiku,

kupersembahkan tesis ini kepada orang-orang tersayang.

1. Ayahanda dan Ibundaku tercinta yakni Bapak Amizar (Almarhum) dan Ibu

Ernawati yang tak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, mendidik

dengan penuh cinta, dan berdoa dengan keikhlasan hati untuk keberhasilanku

menggapai cita-cita.

2. Untuk keluarga besarku yang selalu memberikan doa dan dukungan untuk

keberhasilanku.

3. Keluarga besar Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2017.

4. Almamater tercinta, Universitas Lampung, yang telah mendewasakan dan

mengiringi keberhasilanku.

Page 13: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

SANWACANA

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wataala yang telah melimpahkan rahmat-

Nya sehingga tesis ini terselesaikan. Tesis dengan judul “Pengembangan Bahan

Ajar (LKPD) Menulis Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning

untuk Siswa SMP Kelas VII” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan pada Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada

pihak-pihak berikut.

1. Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Lampung;

3. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

4. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni Universitas Lampung;

5. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung;

Page 14: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

6. Dr. Iing Sunarti, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

membantu, membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada

penulis dengan penuh kesabaran selama proses penyelesaian tesis;

7. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak membantu, membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran

kepada penulis dengan penuh kesabaran selama proses penyelesaian tesis;

8. Dr. Farida Ariyani, M.Pd., selaku dosen pembahas I yang telah

memberikan kritik, saran, dan motivasi kepada penulis;

9. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku dosen pembahas II yang telah

memberikan kritik, saran, dan motivasi kepada penulis;

10. Seluruh dosen Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah mendidik dan memberikan berbagai bekal ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat;

11. Nimbang Marga, S.Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2

Bunga Mayang, Sumiyati, S.Pd. selaku Guru di SMP Negeri 3 Bunga

Mayang, dan Nanik Harsidah, S.Pd. selaku Guru di SMP PG Bunga

Mayang yang telah membantu penulis selama proses penelitian;

12. Teman-teman di Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia angkatan 2017, terima kasih atas dukungan, persahabatan, serta

kebersamaan yang kalian berikan;

13. Seseorang yang aku cita-citakan menjadi imam dalam hidupku yang

begitu sabar memotivasi dan menemaniku dalam penyelesaian tesis;

14. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah

membantu menyelesaikan tesis.

Page 15: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

Semoga Allah Subhanahu Wataala membalas semua budi baik pihak yang telah

membantu penulis. Penulis juga mohon maaf apabila terdapat kata yang salah,

kekurangan, dan kekhilafan dalam penulisan tesis ini. Penulis berharap semoga

tesis ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi kemajuan pendidikan,

khususnya Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Bandar Lampung, Januari 2020

Penulis,

Erika Pratiwi

Page 16: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................. ii

HALAMAN JUDUL .................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vii

MOTO ......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ....................................................................................... ix

SANWACANA ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11

E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bahan Ajar ....................................................................................... 13

1. Pengertian Bahan Ajar ................................................................ 13

2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar ............................ 14

3. Prinsip Penyusunan Bahan Ajar ................................................. 16

4. Pengembangan Bahan Ajar ........................................................ 17

5. Jenis Bahan Ajar ......................................................................... 19

B. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) ......................................... 24

1. Pengertian Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) .................. 24

2. Fungsi Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) ........................ 26

3. Kriteria Kualitas Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) ......... 27

4. Sistematika Penulisan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) 29

5. Langkah-langkah Menyusun LKPD ............................................ 29

C. Keterampilan Menulis ...................................................................... 32

1. Pengertian Menulis ..................................................................... 32

2. Tujuan Menulis............................................................................ 33

Page 17: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

xiv

3. Manfaat Menulis.......................................................................... 35

4. Tahap Menulis ............................................................................ 36

5. Jenis-Jenis Teks Bahasa Indonesia Kelas VII SMP .................... 38

D. Teks Cerita Fantasi ........................................................................... 39

1. Pengertian Teks Cerita Fantasi.................................................... 40

2. Ciri-Ciri Cerita Fantasi ............................................................... 40

3. Struktur Cerita Fantasi ................................................................ 42

4. Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Fantasi ......................................... 43

5. Unsur Kebahasaan Cerita Fantasi .............................................. 46

6. Langkah-langkah Menyusun Cerita Fantasi................................ 47

7. Jenis-jenis Cerita Fantasi ............................................................ 48

E. Model Pembelajaran Project Based Learning ................................. 49

1. Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning .......... 49

2. Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning ...... 50

3. Manfaat Model Pembelajaran Project Based Learning .............. 52

4. Kelebihan dan Kelemahan Project Based Learning ................... 52

5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based Learning 53

6. Perbedaan Pembelajaran Problem Based Learning dengan Project

Based Learning .......................................................................... 55

F. Pembelajaran Menulis Cerita Fantasi dengan Project Based

Learning ............................................................................................. 56

G. Metode Penelitian R & D (Research and Development) ................. 59

1. Pengertian Penelitian R & D (Research and Development) ....... 59

2. Karakteristik Penelitian R & D (Research and Development).... 61

3. Langkah-langkah R & D (Research and Development) ............. 62

4. Kelebihan dan Kekurangan R & D (Research and Development 66

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan ....................................................................... 67

B. Tempat Penelitian.............................................................................. 71

C. Spesifikasi Produk Pengembangan ................................................... 71

D. Langkah Penelitian Pengembangan ................................................. 72

E. Studi Pendahuluan ............................................................................ 72

1. Perancangan dan Pengembangan Produk .................................. 73

2. Evaluasi Produk ......................................................................... 74

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 76

G. Instrumen Penelitian ......................................................................... 77

H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 88

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 91

1. Studi Pendahuluan ...................................................................... 92

a. Potensi dan Masalah ............................................................. 92

b. Pengumpulan Data Pengembangan LKPD .......................... 100

c. Menentukan Jenis dan Bentuk Pengembangan Bahan Ajar .. 102

2. Pengembangan Produk Awal ..................................................... 103

a. Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti, dan Indikator Pencapaian

Kompetensi .......................................................................... 105

Page 18: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

xv

b. Memahami Teks Cerita Fantasi Melalui Model Project Based

Learning ............................................................................... 106

3. Evaluasi dan Revisi .................................................................... 107

a. Hasil Uji Ahli ....................................................................... 107

b. Uji Coba Produk ................................................................... 130

4. Kelayakan Produk ...................................................................... 143

5. Hasil Efektivitas ......................................................................... 151

B. Pembahasan ...................................................................................... 153

1. Hasil Pengembangan LKPD dengan Model Project Based

Learning ..................................................................................... 153

2. Hasil Kelayakan LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan

Model Project Based Learning .................................................. 160

3. Hasil Uji Efektivitas LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan

Model Project Based Learning .................................................. 163

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................... 165

B. Saran ................................................................................................. 167

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Nilai Rata-Rata Siswa Kelas VII TP. 2018/2019 ................. 7

Tabel 2.1 Manfaat Pembelajaran Project Based Learning .......................... 52

Tabel 2.2 Perbedaan PBL dengan PjBL ....................................................... 55

Tabel 3.1 Angket Wawancara Siswa Terhadap Kebutuhan LKPD ............. 77

Tabel 3.2 Angket Wawancara Guru Terhadap Kebutuhan LKPD ............... 79

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian LKPD Teks Cerita Fantasi .......................... 80

Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Teman Sejawat untuk Uji Coba LKPD ........ 81

Tabel 3.5 Instrumen Penilaian LKPD oleh Siswa sebagai Pengguna ........... 83

Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Menulis Cerita Fantasi ................................. 85

Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Menulis Cerita Fantasi ..................................... 87

Tabel 3.8 Kategori Penilaian Teks Cerita Fantasi Siswa ............................. 87

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kelayakan .......................................................... 89

Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi N-gain ........................................................ 90

Tabel 4.1 Analisis Hasil Wawancara Siswa tentang Kebutuhan Bahan Ajar. 93

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa Terhadap Kebutuhan Bahan Ajar ......... 97

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar yang Dibahas pada LKPD ............................. 105

Tabel 4.4 Instrumen Penilaian LKPD Teks Cerita Fantasi .......................... 107

Tabel 4.5 Penilaian Kelayakan Ahli Materi ................................................. 108

Tabel 4.6 Penilaian Kelayakan Bahasa Ahli Materi .................................... 109

Tabel 4.7 Penilaian Kelayakan Penyajian Ahli Materi ................................ 110

Tabel 4.8 Penilaian Kelayakan Kegrafikan Ahli Materi .............................. 111

Tabel 4.9 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 112

Tabel 4.10 Instrumen Penilaian LKPD Teks Cerita Fantasi ......................... 113

Tabel 4.11 Penilaian Kelayakan Isi Ahli Media ........................................... 114

Tabel 4.12 Penilaian Kelayakan Bahasa Ahli Media .................................... 115

Tabel 4.13 Penilaian Kelayakan Penyajian Ahli Media................................ 116

Tabel 4.14 Penilaian Kelayakan Kegrafikan Ahli Media ............................. 117

Tabel 4.15 Hasil Validasi Ahli Media........................................................... 118

Tabel 4.16 Instrumen Penilaian Teman Sejawat untuk Uji Coba LKPD ...... 118

Tabel 4.17 Penilaian Kelayakan Isi oleh Praktisi ......................................... 120

Tabel 4.18 Penilaian Kelayakan Bahasa oleh Praktisi ................................. 121

Tabel 4.19 Penilaian Kelayakan Penyajian oleh Praktisi .............................. 121

Tabel 4.20 Penilaian Kelayakan Kegrafikan oleh Praktisi............................ 122

Tabel 4.21 Hasil Validasi Praktisi ................................................................ 123

Tabel 4.22 Saran Perbaikan LKPD Ahli Materi .......................................... 125

Tabel 4.23 Saran Perbaikan LKPD Ahli Media ............................................ 126

Page 20: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

xvii

Tabel 4.24 Saran Perbaikan LKPD Praktisi/Teman Sejawat ....................... 129

Tabel 4.25 Tingkat Kelayakan oleh Guru Bahasa Indonesia ....................... 131

Tabel 4.26 Hasil Uji Penggunaan LKPD pada Skala Kecil ......................... 138

Tabel 4.27 Hasil Penggunaan LKPD Skala Luas di SMP Negeri 2

Bunga Mayang ........................................................................... 139

Tabel 4.28 Hasil Penggunaan LKPD Skala Luas di SMP Negeri

Bunga Mayang ........................................................................... 140

Tabel 4.29 Hasil Penggunaan LKPD Skala Luas di SMP PG

Bunga Mayang ........................................................................... 142

Tabel 4.30 Hasil Penilaian LKPD Uji Skala Luas Responden Siswa .......... 144

Tabel 4.31 Hasil Validasi LKPD Uji Skala Luas Responden Guru ............. 145

Tabel 4.32 Saran Perbaikan Guru Bahasa Indonesia ................................... 145

Tabel 4.33 Hasil Revisi Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2

Bunga Mayang ........................................................................... 146

Tabel 4.34 Hasil Revisi Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3

Bunga Mayang ........................................................................... 147

Tabel 4.35 Hasil Revisi Guru Bahasa Indonesia SMP PG

Bunga Mayang ........................................................................... 148

Tabel 4.36 Saran Perbaikan Siswa SMP Kelas VII ..................................... 150

Tabel 4.37 Hasil Revisi Siswa SMP Negeri 2 Bunga Mayang .................... 150

Tabel 4.38 Hasil Revisi Siswa SMP Negeri 3 Bunga Mayang .................... 150

Tabel 4.39 Hasil Revisi Siswa SMP PG Bunga Mayang ............................. 151

Tabel 4.40 Hasil Pretest, Postest, dan N-gain .............................................. 152

Tabel 4.41 Sintag Pembelajaran Project Based Learning ............................ 158

Page 21: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

xviii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian R & D Borg and Gall ................... 68

Page 22: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Izin Penelitian

2. Angket Validasi Ahli Materi

3. Angket Validasi Ahli Media

4. Angket Validasi Guru/Praktisi

5. Hasil Angket Validator

6. Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Ujicoba Kelas Besar

7. Hasil Menulis Cerita Fantasi oleh Siswa

8. Hasil Penilaian LKPD oleh Guru Bahasa Indonesia

9. Hasil Uji Efektivitas Bahan Ajar

10. RPP Bahasa Indonesia Kelas VII Materi Menulis Cerita Fantasi

11. Foto Kegiatan

Page 23: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

akan diperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pembentuk kepribadian, baik

melalui bimbingan dan pengarahan dari orang tua maupun guru. Jalur pendidikan

yang bisa ditempuh di sekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang di dalamnya terjadi proses

pembelajaran antara guru dan peserta didik. Pembelajaran adalah proses untuk

seseorang belajar, sehingga terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Di

dalam proses pembelajaran seseorang memiliki rasa ingin tahu dan mencari tahu

tentang maksud dari apa yang diajarkan. Menurut Sutikno (2013:31)

pembelajaran yaitu segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi

proses belajar pada diri peserta didik. Secara implisit, di dalam pembelajaran,

terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk

mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan

pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara

Page 24: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

2

mengorganisasikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan

mengelola pembelajaran.

Supaya pendidikan tidak tertinggal perlu adanya penyesuaian-penyesuaian

terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Oleh karena

itu, dunia pendidikan menyikapi secara positif pemanfaatan dan pengembangan

bahan ajar untuk penunjang pembelajaran. Bahan ajar merupakan salah satu unsur

pembelajaran yang tidak dapat diabaikan manfaatnya untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar (Depdiknas, 2008: 6).

Bahan ajar digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Dengan

bahan ajar, program pembelajaran dapat dilaksanakan secara lebih teratur karena

guru sebagai pelaksana pendidikan akan memperoleh materi yang jelas. Majid

(2013: 174) mengungkapkan bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi,

alat, dan teks yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar. Depdiknas (2008: 6) menyebutkan bahwa bahan ajar

merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau

instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Salah satu bahan ajar cetak yakni lembar kegiatan peserta didik atau LKPD.

Lembar kegiatan peserta didik merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa

lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan peserta didik yang

mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai (Prastowo, 2015: 204).

Page 25: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

3

LKPD memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

1) Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing.

2) Siswa dapat mengulang materi dalam cetakan.

3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik

serta memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.

4) Siswa dapat aktif menjawab pertanyaan dan latihan yang disusun.

5) Materi di dalam LKPD dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan

dengan mudah (Arsyad, 2009: 38-39).

LKPD sebagai bahan ajar dalam pembelajaran memudahkan guru dalam

menyampaikan pelajaran pada siswa siswinya. Dengan adanya LKPD juga dapat

membantu guru dalam penyampaian pembelajaran, khususnya guru menjadi tidak

banyak bicara, tanpa menjelaskan panjang lebar, guru menyampaikan pembuka,

inti, dan penutup, maka pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan benar.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah model

pembelajaran project based learning. Model pembelajaran project based learning

adalah model dengan aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam

merancang, membuat, dan menampilkan produk untuk mengatasi permasalahan

dunia nyata (Sani, 2018 : 172). Model pembelajaran project based learning

merupakan salah satu model yang sangat baik dalam mengembangkan

keterampilan berpikir, keterampilan mengambil keputusan, kemampuan

berkreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan sekaligus dipandang

efektif untuk mengembangkan rasa percaya diri dan manajemen diri para siswa

(Abidin, 2016: 167).

Page 26: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

4

Salah satu mata pelajaran yang akan dicapai di dalam Kurikulum 2013 adalah

Bahasa Indonesia yang diatur oleh Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pelajaran pada Kurikulum 2013 pada

pendidikan dasar dan menengah. Pelajaran Bahasa Indonesia di dalam

Kurikulum 2013 secara umum bertujuan agar peserta didik mampu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis.

Keterampilan menulis merupakan bentuk manifestasi kemampuan dan

keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa

setelah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan

membaca (Iskandarwassid dan Suhendar, 2008: 248). Pada dasarnya

keterampilan menulis tidak hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan

saja, tetapi juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan

pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, menulis

bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari, tetapi

justru dikuasai (Saddhono dan Slamet, 2014: 151).

Dalam Kurikulum 2013 untuk pembelajaran keterampilan menulis pada siswa

SMP Kelas VII terdapat lima jenis teks, yaitu: (1) teks deskripsi, (2) teks cerita

fantasi, (3) teks prosedur, (4) teks laporan hasil observasi, dan (5) teks fabel

(Harsiati, 2016).

Teks cerita fantasi dibelajarkan pada siswa kelas VII semester ganjil sesuai

dengan KD 3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan cerita fantasi yang dibaca dan

didengar dan 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara

lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa. Teks

Page 27: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

5

cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur

cerita yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata

(Dimyati, 2017: 14).

Teks cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk

melatih kreativitas. Cerita fantasi merupakan cerita khayalan yang berisi

perkembangan kejadian atau peristiwa (Harsiati, 2016: 44). Teks cerita fantasi

adalah teks yang berisi struktur yang terdiri atas orientasi, komplikasi, dan

resolusi dan penggunaan bahasa dalam teks tersebut (Dalman, 2012: 146). Alasan

memilih cerita fantasi disesuaikan dengan karakteristik siswa SMP Kelas VII pada

usia 10─14 tahun yaitu keinginan menjelajah dan berkhayal mencari kepuasan.

Khayalan ini tidak selamanya bersifat negatif, justru dapat menjadi sesuatu yang

konstruktif, misalnya dengan munculnya ide cemerlang yang dituangkan ke dalam

sebuah tulisan (Arajoo T.V., 1986).

Di era seperti sekarang ini, guru mempunyai tugas untuk mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas peserta didik untuk mencapai tujuan dalam

pembelajaran. Permendikbud Nomor 103 konsep pembelajaran pada Kurikulum

2013 menyebutkan pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi

dan pembangunan karakter setiap peserta didik, sebagai hasil dari sinergi antara

pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses

tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang

diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta

Page 28: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

6

berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Pengembangan potensi

peserta didik tersebut tidak terlepas dari bahan ajar.

Pembelajaran yang efektif dan efisien tidak terjadi dengan sendirinya namun

dirancang oleh guru melalui pengelolaan pembelajaran dan pemanfaatan sumber

daya pembelajaran dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk mencapai

tujuan. Hal ini tertuang dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa

proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakannya secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif

serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan minat, bakat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dengan

demikian, perencanaan pembelajaran yang mempersiapkan bahan ajar dan model

yang tepat, serta peranan guru dalam proses pembelajaran yang mampu

memotivasi siswa menjadi hal yang penting untuk dikelola.

Berdasarkan wawancara dengan guru di tiga sekolah menunjukkan bahwa

kemampuan menulis teks cerita fantasi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari

nilai rata-rata siswa tahun pelajaran 2018/1019 dengan rata-rata di bawah kriteria

ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75. Berikut tabel nilai rata-rata siswa

mata pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil pada tiga sekolah di Bunga

Mayang Tahun Pelajaran 2018/2019.

Page 29: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

7

Tabel 1.1 Data Nilai Rata-Rata Siswa Kelas VII Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2018/2019

No Nama Sekolah Kelas Jumlah

Siswa

Nilai Rata-Rata

1 SMP Negeri 2 Bunga Mayang VII 30 68,8

2 SMP Negeri 3 Bunga Mayang VII 30 58,5

3 SMP PG Bunga Mayang VII 38 68,2

Rata-Rata 65,1

KKM=75 <75

Selain itu dapat dilihat pula dari hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan

peneliti terhadap tiga guru SMP, yaitu guru di SMP Negeri 2 Bunga Mayang,

guru di SMP Negeri 3 Bunga Mayang, dan guru di SMP PG Bunga Mayang,

Bapak Nimbang Marga, S.Pd mengatakan bahwa dibutuhkan bahan ajar yang

membuat siswa tertarik untuk menulis cerita fantasi selain buku paket.

Adapun menurut guru SMP Negeri 3 Bunga Mayang, Ibu Sumiyati, S.Pd

rendahnya kualitas pembelajaran karena kurangnya bahan ajar yang menunjang

pembelajaran dan belum diterapkannya model pembelajaran yang menarik bagi

siswa. Guru belum menggunakan bahan ajar berupa LKPD dan belum

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Berdasarkan hasil

penelitian, faktor yang berasal dari siswa yaitu siswa kurang siap mengikuti

pembelajaran menulis cerita fantasi. Dalam proses pembelajaran menulis cerita

fantasi, siswa belum dapat menulis cerita fantasi dengan struktur dan penggunaan

bahasa yang baik dan benar.

Masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran menulis teks cerita fantasi

membutuhkan penerapan bahan ajar dan model pembelajaran yang tepat oleh guru

untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, guru

Page 30: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

8

Bahasa Indonesia dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang

interaktif dan menarik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan

menggunakan LKPD dan model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk

berpikir kritis. Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran project based learning. Model

pembelajaran project based learning digunakan pada LKPD dalam materi

pembelajaran menulis teks cerita fantasi.

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan dengan model pembelajaran berbasis

Model Project Based Learning yaitu pertama oleh Sundyana (2017) dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Menulis Melalui Model Project Based Learning pada

Peserta Didik Kelas VII D SMP Negeri 1 Tumijajar Tahun Pelajaran

2015/2016”. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut bahwa kemampuan

menulis dengan model Project Based Learning mengalami peningkatan dari

prasiklus, siklus I, siklus II, dan siklus III. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis

proyek sangat tepat diterapkan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya

kompetensi menulis.

Kedua, oleh Susanti (2016) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis

Puisi Melalui Model Project Based Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

16 Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016”. Hasil yang diperoleh dari penelitian

tersebut bahwa aktivitas pembelajaran menulis puisi meningkat karena

diterapkannya Project Based Learning.

Ketiga, oleh Laila (2018) dengan judul “Pengembangan Media Buku Permainan

Labirin Fantasi (Buperlafa) dalam Pembelajaran Menulis Cerita Fantasi

Page 31: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

9

Berbasis Psychowriting Kelas VII SMP Negeri 1 Cerme, Gresik” . Penelitian ini

menghasilkan produk berupa media pembelajaran. Media Buperlafa digunakan

untuk membantu peserta didik belajar materi cerita fantasi khususnya

pembelajaran menulis.

Keempat, oleh Suwandi (2017) dalam Jurnal Internasional dengan judul

“Internalization of Values of Ecological Literacy through Fantasy Based

Indonesia Laguage Learning on Junior High School Students in Surakarta”.

Jurnal ini menjelaskan tentang penelitian tindakan kelas yang terdiri atas siklus I,

siklus II, dan siklus III. Pada beberapa siklus tersebut ditemukan siswa

memperoleh banyak pemahaman dan mampu menginternalisasi nilai-nilai melalui

deskripsi konflik dan resolusi dalam cerita fantasi.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, tentu ada perbedaan dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

sebagai berikut.

1) Penelitian Sundyana bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis

secara umum, sedangkan penelitian ini memfokuskan pada kegiatan menulis

cerita fantasi.

2) Penelitian Susanti bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi,

sedangkan penelitian ini memfokuskan pada kegiatan menulis cerita fantasi.

3) Penelitian Laila bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran

Buperlafa, sedangkan penelitian ini menghasilkan produk berupa LKPD.

4) Penelitian Suwandi yakni penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan menginternalisasi nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan

Page 32: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

10

melalui cerita fantasi, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan produk menulis cerita fantasi dengan model Project Based

Learning.

Penelitian ini dikembangkan untuk membantu guru mengajarkan kepada siswa

dalam membangun pengetahuan dan keterampilan menulis cerita fantasi. Dengan

melihat kenyataan di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian

mengenai pengembangan model Project Based Learning terhadap kemampuan

menulis cerita fantasi pada siswa kelas VII, dengan judul penelitian

“Pengembangan Bahan Ajar (LKPD) Menulis Cerita Fantasi dengan Model

Project Based Learning untuk Siswa SMP Kelas VII”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, rumusan

masalah penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah pengembangan produk berupa bahan ajar “LKPD Menulis

Cerita Fantasi dengan model Project Based Learning untuk siswa SMP

kelas VII”?

2. Bagaimanakah kelayakan bahan ajar “LKPD Menulis Cerita Fantasi

dengan model Project Based Learning untuk siswa SMP kelas VII”?

3. Bagaimanakah efektivitas bahan ajar “LKPD Menulis Cerita Fantasi

dengan model Project Based Learning untuk siswa SMP kelas VII”?

Page 33: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut.

1. Menghasilkan produk LKPD Menulis Cerita Fantasi dengan model Project

Based Learning untuk siswa SMP kelas VII.

2. Mendeskripsikan kelayakan LKPD Menulis Cerita Fantasi dengan model

Project Based Learning untuk siswa SMP kelas VII.

3. Menguji efektifitas LKPD Menulis Cerita Fantasi dengan model Project

Based Learning untuk siswa SMP kelas VII.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun

secara praktis. Adapun manfaat tersebut sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian pengembangan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

pembelajaran menulis cerita fantasi dengan Pengembangan LKPD model

Project Based Learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP

kelas VII.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi tiga,

yaitu bagi siswa, bagi guru, dan bagi sekolah. Secara terinci diuraikan sebagai

berikut.

a. Manfaat bagi siswa, hasil penelitian pengembangan ini dapat menjadi

rujukan untuk siswa saat menulis cerita fantasi dengan model Project

Based Learning.

Page 34: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

12

b. Manfaat bagi guru, hasil penelitian pengembangan ini dapat digunakan

sebagai alternatif atau bahan rujukan untuk pembelajaran menulis,

khususnya menulis cerita fantasi dan memberikan informasi tentang

bagaimana menulis cerita fantasi melalui model Project Based Learning.

c. Manfaat bagi sekolah, sebagai masukan dalam memberikan pembinaan

dan pengembangan pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bunga

Mayang, SMP Negeri 3 Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang tahun

pelajaran 2018/2019.

2. Objek penelitian ini adalah pengembangan LKPD dalam pembelajaran cerita

fantasi dengan menggunakan model Project Based Learning pada siswa kelas

VII SMP.

3. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bunga Mayang, SMP

Negeri 3 Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang.

4. Waktu penelitian ini adalah tahun pelajaran 2018/2019.

5. KD yang digunakan untuk menulis teks cerita fantasi ini adalah 3.4 Menelaah

struktur dan kebahasaan cerita fantasi yang dibaca dan didengar dan 4.4

Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis

dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa.

Page 35: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar (LKPD) menulis cerita fantasi dengan model Project

Based Learning merupakan suatu penelitian pengembangan bahan ajar. Sebelum

melakukan kegiatan pengembangan tersebut terlebih dahulu diperlukan pemahaman

hakikat bahan ajar. Berikut ini diuraikan selengkapnya tentang bahan ajar dari

beberapa ahli.

1. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur

untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah

segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang dimaksud berupa

bahan tertulis maupun tidak tertulis. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang

disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta

lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar (Daryanto dan

Dwicahyono, 2014: 171).

Page 36: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

14

Oleh sebab itu, bahan ajar menjadi bagian yang penting dalam proses belajar

mengajar yang menempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar

mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan

kegiatan- kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2002: 139). Selanjutnya, menurut

Sanjaya (2008: 141) bahan ajar adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum

yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka

pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan

tertentu.

Bahan ajar atau materi ajar pembelajaran (Instructional materials) secara garis besar

terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam

rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-

jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur), keterampilan, dan sikap (Depdiknas, 2006: 3). Berdasarkan beberapa

pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah sumber belajar

yang sangat dibutuhkan oleh siswa maupun guru untuk menunjang proses

pembelajaran agar berjalan secara maksimal.

2. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru dalam

implementasi pembelajaran. Dalam implementasi pembelajaran bahan ajar memiliki

tujuan-tujuan tertentu. Tujuan penyusunan bahan ajar tersebut adalah sebagai berikut.

Page 37: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

15

a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan

karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.

b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping

makalah-makalah teks yang terkadang sulit diperoleh.

c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan

bahan ajar sendiri, yakni sebagai berikut.

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa, tidak lagi bergantung pada makalah teks yang terkadang

sulit untuk diperoleh.

b. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan

berbagai referensi.

c. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan

ajar.

d. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara

guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.

e. Menambah angka kredit DUPAK (Daftar Ulasan Pengusulan Angka Kredit) jika

dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan

Page 38: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

16

Adapun manfaat bagi peserta didik, yakni sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik;

b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan

terhadap kehadiran guru;

c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari sikap kompetensi yang harus

dikuasainya (Daryanto dan Dwicahyono, 2014: 171-172).

3. Prinsip Penyusunan Bahan Ajar

Depdiknas (2006: 11) mengungkapkan “pengembangan bahan ajar hendaknya

memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran berikut. (1) mulai dari yang mudah

untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami yang abstrak; (2)

pengulangan memperkuat pemahaman; (3) umpan balik positif memberikan

penguatan terhadap pemahaman siswa; (4) motivasi yang tinggi merupakan salah satu

faktor penentu keberhasilan belajar; (5) mencapai tujuan; dan (6) mengetahui hasil

yang dicapai”.

Selain prinsip di atas, Prastowo (2013: 317) menjelaskan “ada beberapa prinsip yang

perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-

prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi,

dan kecukupan. Ketiga penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut.

1. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau

ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian SK dan KD. Cara termudah

ialah dengan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus

Page 39: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

17

dikuasai siswa. Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui apakah materi

yang hendak diajarkan tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap

atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru terhindar dari kesalahan

pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan pencapaian SK dan KD.

2. Prinsip konsistensi, artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai

siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi

empat macam.

3. Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai

dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak

boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan

kurang membantu mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan

membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Dari penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam penyusunan bahan

ajar, hal utama yang perlu diperhatikan adalah kurikulum. Setiap penyusunan bahan

ajar, hendaknya disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku dan dalam

penyusunan bahan ajar harus memperhatikan prinsip-prinsip dari bahan ajar itu

sendiri, sehingga nantinya bahan ajar dapat digunakan secara maksimal.

4. Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar yang akan dilakukan mempertimbangkan beberapa

langkah teknis yakni (1) analisis terhadap KI-KD, (2) analisis sumber belajar, dan

Page 40: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

18

(3) penentuan jenis bahan ajar. Analisis KI-KD dilakukan untuk menentukan

kompetensi-kompetensi mana yang memerlukan bahan ajar (Abidin, 2014: 270).

Selanjutnya, bahan ajar paling tidak mencakup beberapa hal sebagai berikut.

1. Petunjuk belajar.

2. Kompetensi yang akan dicapai.

3. Informasi pendukung.

4. Latihan-latihan.

5. Petunjuk kerja berupa lembar kerja.

6. Evaluasi (Majid, 2013: 174).

Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis

yang digunakan guru dan siswa dalam KBM (Daryanto dan Dwicahyono, 2014: 176).

Tujuan bahan tersebut sebagai berikut.

1. Menimbulkan minat baca.

2. Ditulis dan dirancang untuk siswa.

3. Menjelaskan tujuan intruksional.

4. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.

5. Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.

6. Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih.

7. Mengakomodasi kesulitan siswa.

8. Memberikan rangkuman.

9. Gaya penulisan komunikatif dan semi formal.

10. Kepadatan berdasarkan kebutuhan siswa.

Page 41: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

19

11. Dikemas untuk proses intruksional.

12. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa.

13. Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

5. Jenis Bahan Ajar

Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014: 173), bahan ajar memiliki beberapa jenis

di dalam pembelajaran. Adapun jenis-jenis bahan ajar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) antara lain handout,

buku, modul, lembar kerja peserta didik, brosur, leaflet, wallchart, foto atau

gambar. Noncetak (non printed) antara lain model atau maket.

2. Bahan ajar dengar (audio) antara lain kaset, radio, dan compact disc audio.

3. Bahan ajar pandang dan dengar (audio visual) antara lain video compact disk, dan

film.

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) antara lain CAI

(Computer Assisterd Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran

interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi

empat kategori sebagai berikut.

1. Bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja

siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.

2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, dan compact disk audio.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk dan film.

Page 42: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

20

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI

(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn

interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials)

(Majid, 2013: 174).

Bahan ajar cetak yang tersusun dengan baik mendatangkan beberapa keuntungan

sebagai berikut.

1. bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi sehingga memudahkan bagi

seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang

dipelajari;

2. biaya untuk pengadaannya relatif sedikit;

3. bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah

susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu;

4. bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja

5. bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas,

seperti menandai, mencatat, dan membuat sketsa;

6. bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar;

7. pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri (Majid, 2013: 175).

Majid (2013: 175) mengemukakan bahwa jenis bahan ajar cetak, antara lain sebagai

berikut.

a. Handout

Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk

memperkaya pengetahuan peserta didik dan biasanya diambilkan dari

Page 43: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

21

beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau KD

dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat

diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara download dari internet,

atau menyadur dari sebuah buku.

b. Buku

Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari

pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara, misalnya

hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil

imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Buku adalah sejumlah lembaran

kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai

bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis

terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku yang baik adalah buku yang ditulis

dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara

menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga

menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.

c. Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat

belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi

paling tidak tentang, 1) petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru); 2) kompetensi

yang akan dicapai; 3) konten atau isi materi; 4) informasi pendukung; 5) latihan-

latihan; 6) petunjuk kegiatan; 7) evaluasi; 8) balikan terhadap hasil evaluasi. Sebuah

modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya.

Page 44: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

22

Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki

kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD

dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus

menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan

menggunakan bahasa yang baik, menarik, dan dilengkapi dengan ilustrasi.

d. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran yang berisi

tugas dan harus dikerjakan oleh peserta didik. Tugas yang diperintahkan dalam

lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Tugas-tugas sebuah lembar

kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak

dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya.

Keuntungan adanya lembar kegiatan bagi guru, yakni memudahkan guru dalam

melaksanakan pembelajaran, sedangkan bagi siswa akan belajar secara mandiri dan

belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. Dalam menyiapkannya guru

harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena

sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan

tercapai/ tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.

e. Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun

secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan

dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat, tetapi

Page 45: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

23

lengkap tentang perusahaan atau organisasi. Dengan demikian, brosur dapat

dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus

dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik

karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu

banyak sebaiknya brosur didesain hanya memuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah

brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk menggunakannya.

f. Leaflet

Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat, tetapi tidak

dimatikan atau dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat

dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat

serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang

dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.

g. Wallchart

Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus atau proses atau

grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih

menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan

tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam

kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart

didesain sebagai bahan ajar. Wallchart harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar

yakni memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh

peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya.

Page 46: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

24

Sebagai contoh wallchart tentang siklus binatang antara lain ular, tikus, dan

lingkungannya.

h. Foto atau Gambar

Foto atau gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang

baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat

melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD. Melalui

membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan

dari melihat yang diingat 30%. Foto atau gambar yang didesain secara baik dapat

memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya

harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara

menggunakannya dan atau bahan tes.

B. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Penelitian pengembangan ini akan menghasilkan produk bahan ajar berupa Lembar

Kegiatan Peserta Didik (LKPD) menulis cerita fantasi dengan model pembelajaran

Project Based Learning. Berikut ini diuraikan selengkapnya mengenai Lembar

Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

1. Pengertian Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan sebuah perangkat

pembelajaran yang berperan penting dalam pembelajaran. LKPD yaitu berupa

lembar kerja yang harus dikerjakan oleh siswa. Menurut Prastowo (2012: 204)

Page 47: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

25

LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran

yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk yang harus dilaksanakan oleh

peserta didik. Dalam hal ini tugas- tugas tersebut sudah disesuaikan dengan

kompetensi dasar yang harus dicapai.

“Worksheet is a kind of printed instructional material that is prepared and

frequently used by teachers in order to help students to gain knowledge, skills,

and value by providing helpful comment about the course objectives and enabling

students to engage in active learning and learning-by-doing in out of the school

(Kaymakci, 2012: 57).”

“Lembar kegiatan adalah sejenis bahan ajar cetak yang disiapkan dan sering

digunakan oleh guru untuk membantu siswa mendapatkan pengetahuan,

keterampilan, dan nilai dengan memberikan komentar bermanfaat tentang tujuan

khusus dan memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran aktif dan

pembelajaran dapat dilakukan di keluar sekolah (Kaymakci, 2012: 57).”

Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa LKPD merupakan sebuah

kumpulan lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, tugas-tugas yang harus

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, serta langkah-langkah yang harus dilakukan

dalam pembelajaran. Tugas-tugas yang diberikan dalam LKPD harus jelas dan sesuai

dengan materi yang diajarkan sehingga kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dapat tercapai dengan baik.

Menurut Prastowo (2012: 205) dalam menyiapkan LKPD, ada beberapa syarat yang

mesti dipenuhi oleh pendidik. Pendidik harus cermat, serta memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang memadai untuk bisa membuat LKPD yang bagus. Sebuah LKPD

harus memenuhi kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau tidaknya sebuah

kompetensi dasar yang harus dikuasi dan dipahami oleh peserta didik.

Page 48: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

26

2. Fungsi Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Berdasarkan pengertian di atas Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) memiliki

beberapa fungsi. Menurut Prastowo (2012: 205), LKPD memiliki empat fungsi

sebagai berikut.

1. Sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran pendidik, namun lebih

mengaktifkan peserta didik.

2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah untuk memahami materi yang diberikan.

3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, serta

4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

Selain sebagai media pembelajaran, LKPD juga mempunyai fungsi lain sebagai

berikut.

1. Sebagai alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan

suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan pembelajaran.

2. Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan menghemat waktu

penyampaian topik.

3. Dapat untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai oleh peserta

didik.

4. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas.

5. Membantu peserta didik dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar.

6. Dapat membantu meningkatkan minat peserta didik jika Lembar Kegiatan Peserta

Didik (LKPD) disusun secara rapi, sistematis mudah dipahami oleh peserta didik

sehingga menarik perhatian peserta didik.

Page 49: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

27

7. Dapat menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik dan meningkatkan motivasi

belajar dan rasa ingin tahu.

8. Dapat mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok, atau klasikal

karena peserta didik dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan kelompok.

9. Dapat melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif mungkin.

10. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.

3. Kriteria Kualitas Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Dalam sebuah pembelajaran Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) memiliki

peranan yang sangat penting, karena LKPD merupakan pedoman pendidik dalam

melakukan kegiatan pembejaran dan pemberian tugas-tugas kepada peserta didik.

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang disusun harus memenuhi syarat-syarat

berikut ini, yakni syarat didatik, syarat konstruksi, dan syarat teknik. (Darmodjo dan

Kaligis dalam Rohaeti 2008: 3).

a. Syarat-Syarat Didaktik

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang berkualitas harus memenuhi syarat-

syarat didaktik sebagai berikut.

a. Mengajak peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

b. Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep.

c. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik.

d. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan

estetika pada diri peserta didik.

Page 50: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

28

e. Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi.

b. Syarat-syarat Konstruksi

LKPD yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat konstruksi sebagai berikut.

a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.

b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

c. Syarat-syarat Teknik

1) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau Romawi.

2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi

garis bawah.

3) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari satu kata dalam satu baris.

4) Gunakan bingkai untuk menentukan kalimat perintah dan jawaban peserta didik.

5) Usahakan agar besarnya huruf dan gambar sesuai.

d. Gambar

Gambar yang baik dalam Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah gambar

yang dapat menyampaikan isi dari materi pelajaran yang disampaikan atau sedang

dipelajari. Agar peserta didik lebih memahami materi yang disampaikan.

e. Penampilan

Penampilan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) harus menarik karena anak akan

melihat LKPD dan lebih tertarik pada sampulnya. Maka LKPD dibuat semenarik

mungkin.

Page 51: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

29

4. Sistematika Penulisan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Menurut Prastowo (2012: 210) sistematika penulisan LKPD adalah sebagai berikut.

1) Judul kegiatan, tema, sub tema, kelas, dan semester berisi topik kegiatan sesuai

dengan Kompetensi Dasar (KD) dan identitas kelas. Untuk LKPD dengan

pendekatan inkuiri maka judul dapat berupa rumusan masalah.

2) Tujuan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).

3) Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka

dituliskan alat dan bahan yang diperlukan.

4) Prosedur kerja, berisi petunjuk kerja untuk peserta didik yang berfungsi

mempermudah peserta didik melakukan kegiatan belajar.

5) Tabel data, berisi tabel di mana peserta didik dapat mencatat hasil pengamatan

atau pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data bisa diganti

dengan tabel/kotak kosong yang dapat digunakan peserta didik untuk menulis,

menggambar atau berhitung.

6) Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun peserta didik

melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi.

5. Langkah-langkah Menyusun Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan hal penting yang menunjang

pembelajaran. Oleh sebab itu, penyusunan LKPD harus dilakukan secara baik dan

LKPD yang disusun harus inovatif dan kreatif. Penyusunan LKPD harus

memperhatikan langkah-langkah dan kaidah penyusunan LKPD yang baik. Menurut

Page 52: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

30

Prastowo (2012: 212) langkah-langkah dalam menyusun LKPD adalah sebagai

berikut.

1) Melakukan analisis kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKPD.

Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang

memerlukan bahan ajar LKPD. Materi yang digunakan ditentukan dengan cara

melakukan analisis terhadap materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang

diajarkan.

2) Menyusun peta kebutuhan LKPD

Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKPD yang

harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKPD-nya. Menyusun peta

kebutuhan diambil dari hasil analisis kurikulum dan kebutuhan yang diperlukan

dalam pembelajaran sesuai dengan hasil analisis. Hal-hal yang biasa dianalisis

untuk menyusun peta kebutuhan di antaranya, KI, KD, indikator pencapaian, dan

LKPD yang sudah digunakan.

3) Menentukan judul LKPD

Judul ditentukan dengan melihat hasil analisis standar kompetensi dan kompetensi

dasar, materi-materi pokok, atau dari pengalaman belajar yang terdapat dalam

kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi sebuah judul

LKPD. Jika kompetensi dasar tersebut tidak terlalu besar.

4) Penulisan LKPD

Penulisan LKPD memiliki langkah-langkah yang harus diperhatikan. Berikut

langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun LKPD.

Page 53: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

31

a. Merumuskan kompetensi dasar

Untuk merumuskan kompetensi dasar dapat dilakukan dengan melihat pada

kurikulum yang berlaku. Kompetensi dasar merupakan turunan dari standar

kompetensi. Untuk mencapai kompetensi dasar peserta didik harus mencapai

indikator-indikator yang merupakan turunan dari kompetensi dasar.

b. Menentukan alat penilaian

LKPD yang baik harus memiliki alat penilaian untuk menilai semua yang

sudah dilakukan. Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja

peserta didik. Alat penilaian dapat berupa soal pilihan ganda dan soal essai.

Penilaian yang dilakukan didasarkan pada kompetensi peserta didik, maka alat

penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan

Patokan (PAP). Dengan demikian demikian pendidik dapat melakukan

penilaian melalui proses dan hasilnya.

c. Menyusun materi

Sebuah LKPD di dalamnya terdapat materi pelajaran yang akan dipelajari.

Materi dalam LKPD harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.

Ketika menyusun materi untuk LKPD ada beberapa hal yang harus

diperhatikan. Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung, gambaran

umum mengenai ruang lingkup materi yang akan dipelajari. Materi dalam

LKPD dapat diambil dari berbagai sumber seperti, buku, majalah, jurnal,

internet, dan sebagainya. Tugas-tugas yang diberikan dalam LKPD harus

tuliskan secara jelas guna mengurangi hal-hal yang seharusnya dapat

dilakukan oleh peserta didik.

Page 54: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

32

d. Memperhatikan struktur LKPD

Langkah ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan dalam penyusunan

LKPD. Kita terlebih dahulu harus memahami segala sesuatu yang akan kita

gunakan dalam penyusunan LKPD, terutama bagian dasar dalam penyusunan

LKPD sebelum melakukan penyusunan LKPD. Komponen penyusun LKPD

harus sesuai apabila salah satu komponen penyusun LKPD tidak sesuai maka

LKPD tidak akan terbentuk.

C. Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia. Dengan menulis,

seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan

tujuannya. Berikut ini diuraikan selengkapnya mengenai keterampilan menulis.

1. Pengertian Menulis

Keterampilan menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa yaitu

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis

merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk ber-komunikasi

secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 1994: 3).

Selain itu menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan

perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis (Rosidi, 2009: 2).

Berdasarkan apa yang dijelaskan di atas, penulis sependapat dengan kedua pendapat

Page 55: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

33

tersebut bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terdiri dari

kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan yang diungkapkan dalam

bahasa tulis sehingga tulisan tersebut dapat digunakan sebagai sarana komunikasi

tidak langsung.

Menulis bukanlah suatu keterampilan yang mudah karena untuk dapat menulis

dengan baik dan benar memerlukan latihan intensif. Kegiatan menulis sangat penting

dalam pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan

gagasan, dan menecahkan masalah. Menulis adalah salah satu bentuk berpikir, yang

juga merupakan alat untuk membuat orang lain (pembaca) berpikir (Rosidi, 2009: 3).

Rosidi berusaha mengemukakan pentingnya menulis untuk melatih daya nalar

seseorang dan melaui menulis banyak sekali manfaat yang diperoleh yaitu di

antaranya dapat melatih pemikiran seseorang menjadi lebih kritis, menjadi sarana

untuk berkreatifitas menciptakan tulisan-tulisan yang bermanfaat dalam bentuk

karangan, artikel, cerpen, dan lain-lain.

2. Tujuan Menulis

Komunikasi dapat terjadi melalui tulisan, karena tulisan bisa dikatakan sebagai media

penghubung maksud dan tujuan antara si penulis dengan si pembaca. Seperti yang

dikatakan oleh Hartig dalam Tarigan (2008: 25) bahwa ada beberapa tujuan menulis

seperti berikut ini.

Page 56: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

34

1. Tujuan Penugasan (Assignment Purpose)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis

menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya, siswa

menulis rangkuman buku atau sekretaris membuat laporan.

2. Tujuan Altruistik (Altruistik purpose)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan

para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan

dan penalarannya dan ingin membuat hidup para pembaca lebih menyenangkan

dengan karyanya.

3. Tujuan Persuasif (Persuasive Purpose)

Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan yang

diutarakan.

4. Tujuan Informasional (Informasional Purpose)

Tulisan ini bertujuan untuk memberi informasi atau keterangan atau penerangan

kepada para pembaca.

5. Tujuan Pernyataan Diri (Self-Ekspressive Purpose)

Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan diri sang pengarang kepada

pembaca.

6. Tujuan Kreatif (Creative Purpose)

Tujuan penulisan ini berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Namun,

keinginan penulis di sini lebih cenderung kepada keinginan untuk mencapai

norma dan nilai estetika/ seni/ keindahan yang ideal.

Page 57: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

35

7. Tujuan Pemecahan Masalah (Problem-Solving Purpose)

Dalam tulisan ini, penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis

menjelaskan secara detil tentang pikiran-pikiran, ide-ide, dan gagasannya sendiri

agar dimengerti oleh pembaca.

3. Manfaat Menulis

Tarigan (2008: 16) mengemukakan ada empat manfaat dari menulis sebagai berikut.

1. Menulis menyenangkan dalam hal penjelajahan diri pribadi. Kegiatan menulis

dapat menjadi hal yang sangat menyenangkan karena dengan menulis, seseorang

mampu menjelajahi potensi dirinya.

2. Menulis membuat kita sadar akan kehidupan. Dalam kegiatan menulis, kepekaan

dan keterbukaan pikiran akan lingkungan sekitar dapat membuat seseorang

menyadari makna kehidupan sebenarnya.

3. Menulis membantu kita memahami diri kita lebih baik. Salah satu dari tujuan

menulis adalah untuk pernyataan diri. Dengan menulis, seseorang mampu

menyelami kepribadiannya sendiri dan secara tidak langsung, seorang penulis

dapat memahami kepribadiannya sendiri.

4. Menulis membantu memecahkan masalah. Salah satu tujuan dari menulis itu

adalah untuk memecah masalah. Tidak semua masalah dapat terselesaikan

dengan cara berbicara atau berdebat. Menulis bisa menjadi satu alternatif untuk

memecahkan masalah jika tidak memungkinkan untuk berbicara.

Page 58: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

36

Pada dasarnya ketika seseorang menulis, orang tersebut menciptakan sebuah karya

yang mengungkapkan pikiran dan perasaannya tentang sesuatu yang ia alami sendiri

dan tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Ketika seseorang menuangkan idenya ke

dalam berbagai bentuk tulisan seperti cerpen, karangan, dan lainnya, pada prinsipnya

ia sedang mengalami proses kreativitas.

4. Tahap Menulis

Menulis dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan untuk menyatakan gagasan atau

pendapat secara tertulis, ini berarti menulis adalah suatu aktivitas yang membutuhkan

proses dalam pengerjaannya. Dalman (2012: 15) menyatakan bahwa proses menulis

ada 3 tahap sebagai berikut.

1. Tahap Prapenulisan (Persiapan)

Tahap ini merupakan tahap pertama, tahap prapenulisan, atau tahap persiapan

adalah ketika pembelajar menyiapkan diri, mengumpulkan informasi,

merumuskan masalah, menetukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran

dan inferensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca,

mengamati, dan lain-lain yang memperkaya kognitifnya yang akan diproses

selanjutnya. Pada tahap prapenulisan ini terdapat aktivitas memilih topik,

menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan, dan informasi yang

diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk karangka

karangan.

Page 59: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

37

2. Tahap Penulisan

Pada tahap penulisan, kita mengembangkan butir demi butir ide yang terdapat

dalam kerangka karangan, dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang

telah kita pilih dan kita kumpulkan.Seperti yang kita ketahui, struktur karangan

terdiri atas bagian awal, isi, dan akhir. Awal paragraf berfungsi untuk

memperkenalkan dan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok tulisan kita,

bagian ini sangat menentukan. Karena itu, upayakan awal karangan semenarik

mungkin.Isi karangan menyajikan bahasan topik atai ide utama karangan, berikut

hal-hal yang menjelaskan atau mendukung ide tersebut, seperti contoh, ilustrasi,

informasi, bukti, atau alasan. Akhir karangan berfungsi untuk mengembalikan

pembaca pada ide-ide inti dan penekanan ide-ide penting. Bagian ini berisi

simpulan, dan ditambah rekomendasi atau saran bila diperlukan.

3. Tahap Pascapenulisan

Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita

hasilkan. Kegiatanya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan (revisi). Kegiatan

penyuntingan dan perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

a. Membaca keseluruhan karangan.

b. Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki atau memberi catatan bila ada hal-

hal yang harus diganti, ditambahkan, disempurnakan.

c. Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan.

Page 60: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

38

5. Jenis-Jenis Teks Bahasa Indonesia Kelas VII SMP

Dalam Kurikulum 2013, konsep pembelajaran bahasa Indonesia memang berbasis

teks. Hal tersebut dapat dilihat dalam rumusan kompetensi dasar substansi bahasa

Indonesia dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Adapun jenis-jenis

teks yang dipelajari tentu berbeda di tiap jenjang pendidikan. Menurut Harsiati (2016)

menyatakan bahwa jenis-jenis teks bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 (revisi)

untuk jenjang SMP kelas VII sebagai berikut.

a. Teks Deskripsi

Teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan objek dengan cara memerinci objek

secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Teks

deskripsi bertujuan menggambarkan atau melukiskan secara rinci dan penggambaran

sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/ perasaan sehingga pembaca seolah-olah

melihat, mendengar, dan mengalami apa yang dideskripsikan (Harsiati, 2016: 7).

b. Teks Cerita Fantasi

Cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih

kreativitas. Berfantasi secara aktif bisa mengasah kreativitas. Cerita fantasi

merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa (Harsiati,

2016: 44).

c. Teks Prosedur

Teks prosedur adalah teks yang menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan agar

pembaca atau pemirsa dapat secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses

Page 61: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

39

membuat sesuatu, melakukan suatu pekerjaan, atau menggunakan suatu alat. Ciri teks

ini adanya panduan langkah-langkah yang harus dilakukan, aturan atau batasan dalam

hal bahan, dan isi kegiatan yang dilakukan (Harsiati, 2016: 88).

d. Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang bertujuan untuk memerinci,

mengklasifikasi, dan memberi informasi faktual tentang orang, hewan, objek, atau

fenomena. Teks laporan hasil observasi dapat berbentuk buku referensi

(ensiklopedia), film dokumenter, dan hasil penelitian (Harsiati, 2016: 123). Teks

laporan hasil observasi biasanya berisi hasil obervasi dan analisis secara sistematis

serta berisi fakta-fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah (Harsiati, 2016: 129).

e. Teks Fabel

Teks fabel adalah teks yang menceritakan kehidupan binatang yang berperilaku

menyerupai manusia. Teks fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang

kehidupan nyata. Teks fabel juga disebut cerita moral karena pesan yang ada didalam

cerita fabel berkaitan erat dengan moral.Teks fabel tidak hanya mengisahkan

kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala

karakternya (Harsiati, 2016: 194).

D. Teks Cerita Fantasi

Pembahasan mengenai teori teks cerita fantasi akan diulas satu persatu, dimulai dari

pembahasan mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, unsur-unsur intrinsik, unsur

Page 62: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

40

kebahasaan, langkah-langkah, dan jenis. Berikut ini diuraikan selengkapnya

mengenai teks cerita fantasi.

1. Pengertian Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur

cerita yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Umumnya

unsur unsur dan struktur cerita fantasi ini seperti setting, alur, penokohan, konflik,

ending, dan lain sebagainya akan dibuat berlebihan dan terkesan tidak akan pernah

terjadi di dunia nyata (Dimyati, 2017: 14). Harsiati (2014: 43) mengungkapkan cerita

fantasi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih

kreativitas. Berfantasi secara aktif bisa mengasah kreativitas.

Sedangkan menurut Kurniawan (2014: 39) menulis teks cerita fantasi adalah menulis

teks cerita yang isinya bernuansa keajaiban dengan pemunculan tokoh-tokoh unik

seperti robot, pohon, ataupun batu yang bisa berbicara atau berperilaku seperti

manusia. Interaksi yang terjadi antara tokoh memunculkan hal-hal di luar pemahaman

logika manusia. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa cerita fantasi bersifat fiksi atau khayalan dengan pemunculan tokoh-tokoh

yang unik sehingga memiliki daya tarik yang berbeda dari teks lainnya.

2. Ciri-Ciri Teks Cerita Fantasi

Sama seperti jenis teks pada umumnya cerita fantasi ini dapat dikatakan sebagai teks

cerita fantasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Page 63: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

41

a. Ide Cerita yang Terbuka

Ide cerita dalam cerita fantasi umumnya tidak memiliki batasan realita (kenyataan)

dan dapat dikembangkan sesuka pengarang. Tema dan ide yang diusung oleh cerita

fantasi biasanya adalah mistis, supranatural, futuristik, dan lain sebagainya.

b. Terdapat Keanehan, Misterius, dan Keajaiban

Jika Anda mendapati sebuah teks cerita mengandung unsur keanehan, bersifat

misterius seperti mengandung unsur mistis maupun terdapat keajaiban yang tidak

dapat dilogika oleh pikiran maka itu dapat menjadi ciri-ciri cerita fantasi.

Umumnya segala keanehan dan keajaiban yang timbul dalam cerita bersifat

berlebihan seperti Anda sedang membayangkan manusia bersayap dan bisa

terbang tinggi atau lain sebagainya.

c. Tokoh yang Unik

Tokoh dalam teks cerita fantasi umumnya memiliki kelebihan tersendiri yang unik

dan berbeda dari yang lain, Seperti dalam cerita Superman yang tokoh utamanya

yakni Clark Kent (Superman) memiliki kekuatan super untuk terbang,

mengangkan beban jutaan kilogram dan mengeluarkan laser dari matanya.

d. Fiksi atau Khayalan

Bersifat fiksi dan merupakan cerita khayalan semata, maka cerita fantasi ini tidak

akan bisa dinalar oleh akal pikiran jika dibandingkan dengan kehidupan di dunia

nyata.

Page 64: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

42

e. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini umumnya tidak harus selalu terikat

menggunakan bahasa yang formal. Melainkan menggunakan bahasa yang

bervariasi (Dimyati, 2017: 36).

3. Struktur Cerita Fantasi

Struktur cerita fantasi umumnya hampir sama dengan struktur teks cerita fantasi

yakni terdiri dari orientasi, konflik, dan resolusi. Adapun penjelasan dari masing-

masing struktur adalah sebagai berikut.

a. Orientasi

Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang

memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita

kepada pembacanya.

b. Konflik

Konflik sendiri merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari

awal permasalahan hingga menuju ke puncak permasalahan.

c. Resolusi

Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang terjadi.

Resolusi sendiri merupakan bagian penentu yang akan mengarah pada ending

(Dimyati, 2017: 38).

Page 65: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

43

4. Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Fantasi

Unsur-unsur intrinsik dalam cerita fantasi sebagai berikut.

a. Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang

terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-

persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko dalam Nurgiyantoro, 2012: 68). Tema

merupakan jiwa cerita dalam karya fiksi (Priyatni, 2010: 119). Pada cerita fantasi

biasanya tema yang digunakan bersifat fantasi, berhubungan dengan majic,

supranatural, dan futuristik.

b. Alur (Plot)

Plot merupakan hubungan antarperistiwa yang bersifat sebab akibat, tidak hanya

jalinan secara kronologis. Alur ini erat hubungannya dengan tokoh-tokoh yang

berperan dalam sebuah cerita karena melukiskan peristiwa yang dialami oleh tokoh-

tokoh cerita atau aktivitas dari tokoh cerita yang melahirkan konfliks (Nurgiyantoro,

2012: 112). Alur adalah rangkaian peristiwa yang berarti bahwa peristiwa menjadi

unsur dari alur. Keterampilan pengarang dalam menggarap peristiwa menjadi jalinan

cerita yang menarik ikut menentukan kualitas cerita yang ditampilkan pengarang

(Priyatni, 2010: 112).

c. Penokohan

Penokohan adalah teknik bagaimana pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam

cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh. Tokoh cerita adalah

Page 66: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

44

orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh

pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang

diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh dalam

cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan

sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa

misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh mengalami kejadian

dalam berbagai latar waktu. Tokoh dapat ada pada seting waktu dan tempat yang

berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).

d. Watak

Watak atau karakter berhubungan dengan perangai si pelaku dengan perangai si tokoh

dalam suatu narasi.

e. Latar (setting)

Latar atau setting yang disebut sebagai landasan tumpu, menyarankan pada

pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret

dan jelas. Unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat,

waktu, dan sosial. Berikut ini ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan

permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya

saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

a. Latar Tempat

Latar tempat adalah lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah

karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat

Page 67: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

45

dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama

jelas.

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi masalah “kapan” tersebut

biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang kaitannya atau dapat

dikaitkan dengan peristiwa sejarah.

c. Latar Sosial

Latar sosial berhubungan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya

fiksi.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang berhubungan dengan dari mana penulis memandang suatu

peristiwa. Ada sudut pandang orang pertama atau orang ketiga. Menurut

Nurgiyantoro (2012: 256) dapat dibedakan dua, yaitu sudut pandang persona

ketiga: dia, mereka, dan kalian. Sudut pandang persona pertama “Aku”. Sudut

pandang campuran adalah sudut pandang yang menggabungkan antara sudut

pandang orang ketiga “Dia” dan sudut pandang orang pertama “Aku”.

Pengarang melakukan kreativitas dalam penceritaan dengan mencampurkan

sudut pandang tersebut. Menurut Nurgiyantoro (2012: 267) tidak semua

penceritaan menggunakan sudut pandang ini, namun tergantung dengan efek

yang diinginkan oleh pengarang saja.

Page 68: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

46

5. Unsur-Unsur Kebahasaan Cerita Fantasi

Terdapat lima ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi sebagai berikut.

1. Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan

(contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Queen, Angel Biru).

2. Penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat,

waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.

a. Latar Tempat

Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang

mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan

angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.

b. Latar Suasana

Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek

menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.

c. Latar Waktu

Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar

terang membawa hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari

telah datang.

3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus

Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan

keberanian. Semakin mendekat semakin melawan.

Page 69: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

47

4. Kata Sambung Penanda Urutan Waktu

Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-

tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu

untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar

suasana, waktu, dan tempat.

Contoh:

1. Sebelum Alien itu datang langit mendung

2. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin

3. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.

5. Penggunaan Kata atau Ungkapan Keterkejutan

Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita

(memulai masalah). Contoh: Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan

Pertamanya (Harsiati, 2016: 68-69).

6. Langkah-Langkah Menyusun Cerita Fantasi

Cerita fantasi dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1. Memilih topik atau menjadi dasar penceritaan yaitu menentukan ide awal.

2. Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian dengan melakukan riset.

3. Menentukan pola pengembangan bahan uraian. Pengarang dapat melakukan

pembuatan detail-detail ide awal cerita.

4. Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dan gagasan penjelas lainnya.

Page 70: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

48

5. Mengembangkan kerangka paragraf menjadi kalimat yang padu sehingga

tersusun sebuah cerita.

7. Jenis-Jenis Cerita Fantasi

Jenis-jenis cerita fantasi akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Cerita Fantasi Total dan Irisan

Pertama dalam kategori fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap

objek atau tertentu pada cerita kategori ini semua yang terdapat dalam

cerita, tidak terjadi dalam dunia nyata. Kedua cerita fantasi irisan yaitu

cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi, tetapi masih menggunakan

nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada

dalam kehidupan nyata, atau peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada

dunia nyata.

2. Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu

Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuainya dibedakan menjadi dua

kategori, yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman

berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa

lampau, atau fantasi masa yang akan datang atau futuristik). Latar lintas

waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar watu yang berbeda

(misalnya masa kini, dengan zaman prasejarah, masa kini, dan 40 tahun

mendatang atau futuristik).

Page 71: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

49

E. Model Pembelajaran Project Based Learning

Pengembangan bahan ajar (LKPD) menulis cerita fantasi ini menggunakan model

Project Based Learning. Model ini diharapkan dapat memperbaiki proses

pembelajaran sehingga siswa mampu memproduksi cerita fantasi. Berikut akan

dijelaskan mengenai model pembelajaran Project Based Learning.

1. Pengertian Project Based Learning

Hosnan (2014: 319) menjelaskan bahwa Project Based Learning (PBL) atau

model pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan model pembelajaran

yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Guru menugaskan siswa

untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sistesis, dan informasi

untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran ini

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktivitas secara nyata.

Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pembelajaran dengan aktivitas

jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat, dan

menampilkan produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata (Sani, 2018 :

172). Sedangkan Grant dalam Priansa (2015: 168) menyatakan bahwa

pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran secara konstruktif

untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap

Page 72: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

50

permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan bagi kehidupan

peserta didik.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka pembelajaran berbasis proyek

(Project Based Learning) merupakan model pembelajaran yang diorientasikan

untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar para siswa melalui

serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan

produk tertentu yang dibingkai dalam satu wadah berupa proyek pembelajaran.

2. Karakteristik Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberikan

pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa (Gear dalam

Hosnan, 2014: 321). Sedangkan menurut Buck Institute for Education (Hosnan, 2014:

321) belajar berbasis proyek PBL memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Siswa mengambil keputusan sendiri dalam kerangka kerja yang telah

ditentukan bersama sebelumnya.

b. Siswa berusaha memecahkan sebuah masalah atau tantangan yang tidak

memiliki satu jawaban pasti.

c. Siswa ikut merancang proses yang akan ditempuh dalam mencari solusi.

d. Siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah,

berkolaborasi, serta mencoba berbagai macam bentuk komunikasi.

e. Siswa bertanggung jawab mencari dan mengelola sendiri informasi yang

mereka kumpulkan.

Page 73: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

51

f. Pakar-pakar dalam bidang yang berkaitan dengan proyek yang dijalankan

sering diundang menjadi guru tamu dalam sesi-sesi tertentu untuk

memberikan pencerahan bagi siswa.

g. Evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama proyek berlangsung.

h. Siswa secara regular merefleksikan dan merenungi apa yang telah mereka

lakukan, baik proses maupun hasilnya.

i. Produk akhir dari proyek (belum tentu berupa material, tapi bisa berupa

presentasi, drama, dan lain-lain) dipresentasikan di depan umum

(maksudnya, tidak hanya pada gurunya, namun bisa juga pada dewan

guru, orang tua, dan lain-lain) dan dievaluasi kualitasnya.

j. Di dalam kelas dikembangkan suasana penuh toleransi terhadap kesalahan

dan perubahan, serta mendorong bermunculannya umpan balik serta

revisi.

Senada dengan karakteristik di atas, Mac Donell (dalam Abidin, 2014: 168)

menjelaskan bahwa model pembelajaran ini memiliki tujuh karakteristik sebagai

berikut.

a. Melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran

b. Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata

c. Dilaksanakan dengan berbasis penelitian

d. Melibatkan berbagai sumber belajar

e. Bersatu dengan pengetahuan dan keterampilan

f. Dilakukan dari waktu ke waktu

Page 74: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

52

g. Diakhiri dengan sebuah produk tertentu.

3. Manfaat Pembelajaran Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek memiliki sejumlah manfaat yang penting bagi peserta

didik, antara lain sebagai berikut.

Tabel 2.1 Manfaat Pembelajaran Project Based Learning

No Manfaat Penjelasan

1. Merangsang Keaktifan

Peserta Didik

Pembelajaran berbasis proyek mendorong

peserta didik untuk aktif dan terlibat proses

pembelajaran.

2. Mendorong Pembelajaran

Interaktif

Pembelajaran berbasis proyek mendorong

peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran

yang interaktif, baik secara individu maupun

kelompok.

3. Berfokus pada Peserta

Didik

Pembelajaran berbasis proyek berfokus pada

peserta didik.

4. Guru merupakan Fasilitator Pembelajaran berbasis proyek berasumsi bahwa

guru merupakan fasilitator yang mampu

mendorong dan memotivasi peserta didik untuk

belajar secara lebih mandiri.

5. Mendorong Peserta Didik

Berpikir Lebih Kritis

Pembelajaran berbasis proyek mendorong

peserta didik berpikir lebih kritis sehingga

makna sesungguhnya dari proses pembelajaran

dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik.

6. Pengetahuan Lebih

Mendalam

Pembelajaran berbasis proyek mendorong

peserta didik untuk berpikir lebih mendalam

sehingga pengetahuan yang dimilikinya akan

semakin berkembang.

Sumber: (Priansa, 2015: 170)

4. Kelebihan dan Kelemahan Project Based Learning

Sebagai model yang telah lama diakui kekuatannya dalam mengembangkan

kompetensi siswa, banyak ahli mengungkapkan keunggulan model ini. Railsback

Page 75: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

53

dalam Priansa (2015: 171-172) menyatakan keunggulan model ini sebagai

berikut.

a. Mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupan nyata yang terus

berkembang.

b. Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar dan mendorong

kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting.

c. Membentuk sikap peserta didik.

d. Meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.

e. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah yang

dihadapi.

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan model pembelajaran Project Based

Learning, namun masih ada kelemahan dan kesulitan seperti waktu dan biaya yang

lebih banyak dibutuhkan. Diperlukan desain khusus untuk kelas atau sekolah yang

menggunakannya untuk mencapai hasil yang maksimal. Tahap pembelajaran ini

selalu mengikutsertakan presentasi atau performance, maka dibutuhkan sekolah yang

lebih efektif dan dinamis.

5. Langkah-Langkah Project Based Learning

Langkah-langkah model pembelajaran project based learning menurut (Kamdi,

2007: 9) adalah sebagai berikut.

Page 76: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

54

a. Searching

Siswa dihadapkan pada masalah yang real dan guru mendorong siswa

untuk mengidentifikasi masalah tersebut. Masalah yang diajukan adalah

masalah yang nyata dan siswa dianggap mampu untuk mengerjakannya

dalam rentang waktu tertentu. Pada proses ini guru menjadi motivator

eksternal bagi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

dapat memberi dorongan kepada siswa untuk berjuang memperoleh

konsep dan prinsip utama suatu bidang tertentu.

b. Solving

Siswa dibimbing menemukan alternatif dan merumuskan strategi

pemecahan masalah. Perlu digarisbawahi bahwa permasalahan yang

diberikan haruslah permasalahan yang nyata dan dapat mendorong siswa

mengontruksi pengetahuannya sendiri untuk memecahkan persoalan yang

dihadapinya.

c. Designing

Guru membimbing siswa dalam melakukan perencanaan dan tahapan-

tahapan yang harus dilalui untuk membuat suatu produk. Guru juga

memperhatikan perkiraan waktu pembuatan proyek dan memastikan siswa

dapat mengerjakan proyek tersebut sesuai dengan kemampuannya.

d. Producting/ Creating

Setelah siswa menyusun desain perencanaan proyek dan memperkirakan

waktu pembuatannya, siswa mengerjakan proyek tersebut sesuai dengan

Page 77: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

55

rancangan yang telah direncanakan. Guru mengawasi, membimbing, dan

memfasilitasi apa yang dibutuhkan siswa.

e. Evaluating

Siswa dibimbing melakukan evaluasi terhadap produknya sendiri.

Memeriksa apakah sudah sesuai dengan rancangan awal atau belum dan

mencari kekurangan produk tersebut.

f. Sharing

Siswa mempresentasikan karya yang telah dibuat kepada teman-temannya

untuk mendapatkan masukan agar dalam mengerjakan proyek menjadi

lebih baik.

6. Perbedaan Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning

Menurut Sani (2018: 187) menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara problem

based learning dengan project based learning sebagai berikut.

Tabel 2.2 Perbedaan PBL dengan PjBL

No. Problem Based Learning Project Based Learning

1. Dilakukan secara berkelompok. Dilakukan secara berkelompok.

2. Permasalahan dunia nyata yang

bersifat divergen atau terbuka

(mungkin terkait dengan kehidupan

siswa atau mungkin merupakan

permasalahan di daerah lain).

Pertanyaan terkait dengan

permasalahan dalam kehidupan siswa.

3. Dapat bersifat multidisiplin atau

hanya satu pelajaran.

Pada umumnya bersifat multidisiplin

atau kolaborasi beberapa mata

pelajaran.

4. Menghasilkan solusi konseptual

atau prosedural berdasarkan analisis

permasalahan.

Menghasilkan produk yang terkait

dengan solusi permasalahan.

Page 78: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

56

F. Pembelajaran Menulis Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning

Pembelajaran project based learning merupakan pengembangan dalam pembelajaran

yang dikembangkan dari teori John Dewey. Dalam perkembangannya project based

learning menjadi sebuah model pembelajaran yang digunakan sebagai sarana bagi

siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan belajar (Simskins dalam

Abidin, 2014: 168). Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menunjukkan eksistensi dirinya dalam menghadapi sebuah masalah dengan

melibatkan kerja proyek. Model pembelajaran berbasis proyek ini akan menghasilkan

produk berupa LKPD cerita fantasi.

Sintag model pembelajaran Project Based Learning yang dikembangkan oleh The

George Lucas Educational Foundation dalam Priansa, (2015: 176) adalah sebagai

berikut.

a. Dimulai dengan Pertanyaan Esensial

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang

dapat mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik serta memberi

penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.

b. Mendesain Rencana Proyek

Perencanaan proyek yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta

didik dalam menentukan aturan main pengerjaan proyek. Pada tahap ini, guru

membantu peserta didik untuk menentukan judul proyek yang sesuai dengan

materi dan permasalahannya.

Page 79: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

57

c. Membuat Jadwal

Tahap ketika guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal

aktivitas dalam menyelesaikan proyek.

d. Memonitor Peserta Didik dan Memantau Perkembangan Proyek

Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta

didik selama menyelesaikan proyek.

e. Menilai Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian

standard an tujuan pembelajaran.

f. Mengevaluasi Pengalaman

Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil akhir

proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk

mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Berikut tahapan-tahapan penerapan model Project Based Learning dalam

pembelajaran menyusun cerita fantasi secara tertulis di ruang kelas.

a. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pengiring untuk mengarahkan siswa

kepada sebuah permasalahan. Setelah menemukan permasalahan, guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk selanjutnya

mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.

Page 80: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

58

b. Siswa mendiskusikan mengenai cara-cara apa saja yang dapat dilakukan untuk

mengatasi permasalahn yang ditemukan. Guru bertindak sebagai pembimbing

ketika siswa melaksanakan diskusi.

c. Siswa dan guru mendiskusikan pembuatan suatu produk, baik tahapan-

tahapan yang harus dilalui maupun penentuan waktu pembuatan.

d. Siswa membuat cerita fanatsi berdasarkan pengamatan terhadap objek sekitar

dengan memperhatikan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

e. Setelah cerita fantasi tersebut jadi, guru mengajak siswa untuk mengevaluasi

produk hasil kelompok sendiri maupun kelompok lain. Setelah mengevaluasi

produk, siswa memperbaiki produk berdasarkan evaluasi yang telah

dilakukan.

f. Siswa berbagi pengalaman mengenai cara dan kesulitan yang dialami serta

suka duka dalam pembuatan proyek.

Model pembelajaran berbasis proyek selalu dimulai dengan menemukan apa

sebenarnya pertanyaan mendasar, yang nantinya akan menjadi dasar untuk

memberikan tugas proyek bagi siswa (melakukan aktivitas). Tentu saja topik yang

dipakai berhubungan dengan dunia nyata. Selanjutnya dengan dibantu guru,

kelompok-kelompok siswa akan merancang aktivitas yang akan dilakukan pada

proyek mereka masing-masing. Semakin besar keterlibatan dan ide-ide siswa

(kelompok siswa) yang digunakan dalam proyek itu, akan semakin besar pula rasa

memiliki mereka terhadap proyek tersebut.

Page 81: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

59

Selanjutnya, guru dan siswa menentukan batasan waktu yang diberikan dalam

penyelesaian tugas (aktivitas) proyek mereka. Seiring berjalannya waktu, siswa

melaksanakan seluurh aktivitas mulai dari persiapan pelakasanaan proyek mereka

hingga melaporkannya, sementara guru memonitor dan memantau perkembangan

proyek kelompok-kelompok siswa dan memberikan pembimbingan yang dibutuhkan.

Tahap berikutnya, setelah siswa melaporkan hasil proyek yang dilakukan, guru

menilai pencapaian yang siswa peroleh baik segi pengetahuan (knowledge terkait

konsep yang relevan denga topik), hingga keterampilan dan sikap yang

mengiringinya. Terakhir, guru memberikan kesempatan kepada siswa merefleksi

semua kegiatan (aktivitas) dalam pembelajaran berbasis proyek yang telah mereka

lakukan agar di lain kesempatan pembelajaran dan aktivitas penyelasaian proyek

menjadi lebih baik lagi.

G. Metode Penelitian R & D (Research and Development)

Pengembangan bahan ajar (LKPD) menulis cerita fantasi ini menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning dengan metode penelitian pengembangan

(Research and Development). Berikut ini diuraikan mengenai metode tersebut.

1. Pengertian Penelitian R & D (Research and Development)

“ Educational Research and Development is a process used to develop and validate

educational products” yang maknanya adalah “penelitian pendidikan dan

pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan

suatu produk baru atau memvalidasi produk pendidikan” (Borg and Gall, 1989: 772).

Page 82: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

60

Produk dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul,

LKPD, alat bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi bisa juga perangkat

lunak (software) seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,

perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran

pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan sebagainya. Menurut Borg and Gall

(1989: 772) bahwa:

“Educational Research and development (R & D) is a process used to develop

and validate educational products. The steps of this process are usually referred

to as the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to

the product to be developed, developing the products based on these findings,

field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to

correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous

programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the

product meets its behaviorally defined objectives.”

“Penelitian pendidikan dan pengembangan adalah sebuah proses untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah proses

ini biasanya disebut sebagai siklus Litbang, yang terdiri atas mempelajari

temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan

dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan ini,

mengujinya di tempat yang akan digunakan akhirnya, dan merevisi untuk

memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada tahap pengujian yang diajukan.

Dalam program R & D yang lebih ketat, siklus ini diulangi hingga data uji

lapangan menunjukkan bahwa produk memenuhi tujuan yang ditetapkan secara

perilaku.”

Sugiyono (2015: 35) berpendapat bahwa, metode penelitian dan pengembangan

(R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk

tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode

survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat

Page 83: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

61

berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan

produk tersebut (digunakan metode eksperimen).

Selanjutnya menurut Sukmadinata (2009: 164), mengemukakan bahwa penelitian dan

pengembangan (R&D) merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan R & D ini digunakan untuk

mengembangkan dan mengetahui validitas suatu produk.

2. Karakteristik Penelitian R & D (Research and Development)

Borg and Gall (1989) menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian R & D adalah

sebagai berikut.

1. Studying research findings pertinent to the product to be develop artinya

melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan temuan penelitian

terkait dengan produk yang akan dikembangkan.

2. Developing the product base on this findings artinya mengembangkan produk

berdasarkan temuan penelitian tersebut.

3. Field testing it in the setting where it will be used eventually artinya

dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana

produk tersebut nantinya digunakan.

4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage artinya

melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan

dalam tahap-tahap uji lapangan.

Page 84: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

62

Dari keempat ciri utama R & D tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri utama R

& D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal terkait dengan produk yang akan

dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk.

3. Langkah-langkah Penelitian R & D (Research and Development)

Secara ringkas langkah-langkah penelitian R & D menurut Borg dan Gall (1989: 782)

diuraikan sebagai berikut.

a. Research and Information Collecting (Penelitian dan Pengumpulan Data)

Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literatur,

penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan. Untuk melakukan

analisis kebutuhan ada beberapa kriteria yang terkait dengan urgensi

pengembangan produk dan pengembangan produk itu sendiri, juga

ketersediaan SDM yang kompeten dan kecukupan waktu untuk

mengembangkan.

b. Planning (Perencanaan)

Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang

diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai

dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian,

kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

c. Develop Preliminary Form of Product (Pengembangan Draft Produk

Awal)

Langkah ini meliputi penentuan desain produk yang akan dikembangkan

(desain hipotetik), penentuan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan

Page 85: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

63

selama proses penelitian dan pengembangan, penentuan tahap-tahap

pelaksanaan uji desain di lapangan, dan penentuan deskripsi tugas pihak-pihak

yang terlibat dalam penelitian. Termasuk di dalamnya antara lain

pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen

evaluasi.

d. Preliminary Field Testing (Uji Coba Lapangan Awal)

Langkah ini merupakan uji produk secara terbatas, yaitu melakukan uji

lapangan awal terhadap desain produk, yang bersifat terbatas, baik substansi

desain maupun pihak-pihak yang terlibat. Uji lapangan awal dilakukan secara

berulang-ulang sehingga diperoleh desain layak, baik substansi maupun

metodologi. Misal uji ini dilakukan di 1 sampai 3 sekolah, menggunakan 6

sampai 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan,

wawancara dan pengedaran angket. Pengumpulan data dengan kuesioner dan

observasi yang selanjutnya dianalisis.

e. Main Product Revision (Revisi Hasil Uji Coba)

Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarakan uji

lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah

dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan

produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif.

Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga

perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.

Page 86: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

64

f. Main Field Text (Uji Lapangan Produk Utama)

Langkah ini merupakan uji produk secara lebih, meliputi uji efektivitas desain

produk, uji efektivitas desain (pada umumnya menggunakan teknik

eksperimen model penggulangan). Hasil dari uji ini adalah diperolehnya

desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi. Contoh uji

ini misalnya dilakukan di 3 sampai 15 sekolah dengan 20 sampai 100 subjek.

Pengumpulan data tentang dampak sebelum dan sesudah implementasi produk

menggunakan kelas khusus, yaitu data kuantitatif penampilan subjek uji coba

(guru) sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan. Hasil-hasil

pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan

kelompok pembanding.

g. Operational Product Revision (Revisi Produk)

Langkah ini merupakan penyempurnaan produk atas hasil uji lapangan

berdasarkan masukan dan hasil uji lapangan utama. Jadi, perbaikan ini

merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas

dari uji lapangan yang pertama. Penyempurnaan produk dari hasil uji

lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang dikembangkan,

karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya

kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain

perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada

evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif.

Page 87: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

65

h. Operational Field Testing (Uji Coba Lapangan Skala Luas/Uji

Kelayakan)

Langkah ini sebaiknya dilakukan dengan skala besar, meliputi uji efektivitas

dan adaptabilitas desain produk, dan uji efektivitas dan adabtabilitas desain

melibatkan para calon pemakai produk. Hasil uji lapangan berupa model

desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi.

Misal uji ini dilakukan di 10 sampai 30 sekolah dengan 40 sampai 200 subjek.

Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan hasilnya

dianalisis.

i. Final Product Revision (Revisi Produk Final)

Langkah ini merupakan penyempurnaan produk yang sedang dikembangkan.

Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk

yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang

tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan

produk akhir memiliki nilai "generalisasi" yang dapat diandalkan.

Penyempurnaan didasarkan masukan atau hasil uji kelayakan dalam skala

luas.

j. Disemination and Implementation (Desiminasi dan Implementasi)

Desiminasi dan implementasi, yaitu melaporkan produk pada forum-forum

profesional di dalam jurnal dan implementasi produk pada praktik pendidikan.

Penerbitan produk untuk didistribusikan secara komersial maupun free untuk

dimanfaatkan oleh publik. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui

quality control.

Page 88: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

66

4. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian R & D (Research and Development)

Pada dasarnya Model Borg dan Gall (1989) bagian dari penelitian pengembangan

(R&D) yang memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

a. Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here and

now) melalui pengembangan solusi atas suatu masalah sembari menghasilkan

pengetahuan yang bisa digunakan di masa mendatang.

b. Mampu menghasilkan suatu produk atau model yang memiliki nilai validasi

tinggi, karena melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli.

c. Mendorong proses inovasi produk atau model yang tiada henti sehingga

diharapkan akan selalu ditemukan model atau produk yang selalu aktual

dengan tuntutan kekinian.

d. Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan.

e. Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang, karena prosedur

yang harus ditempuh relatif kompleks.

f. Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian ditujukan untuk

pemecahan masalah “here and now”, dan dibuat berdasarkan sampel

(spesifik), bukan populasi.

g. Penelitian memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar.

Page 89: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

67

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Borg and Gall (1989: 624), educational research and development is aprocess

used to develop and validate educational product yang artinya bahwa penelitian

pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan

Pengembangan pendidikan (R & D Education) adalah model pembangunan

berbasis industri di mana temuan penelitian digunakan untuk merancang prosedur

dan produk baru, yang kemudian diujikan di lapangan secara sistematis,

dievaluasi, dan disempurnakan sampai memenuhi kriteria efektivitas yang

ditentukan, kualitas, atau standar yang sama (Borg and Gall, 2003: 569).

Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk

yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas

permasalahan praktis. Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan

sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011: 297),

sedangkan menurut Setyosari (2015: 275-277) penelitian pengembangan

memfokuskan pada bidang desain atau rancangan, apakah itu berupa model desain

dan desain bahan ajar. Pengembangan juga merupakan suatu proses yang dipakai

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Page 90: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

68

Dari beberapa pendapat pakar di atas, penulis menentukan model pengembangan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development (R&D)

Borg and Gall yang selanjutnya lebih dikenal dengan research and development

research (RDR) dengan langkah-langkah diadaptasi oleh peneliti. Dalam model

RDR dikelompokkan menjadi tiga kegiatan, yakni penelitian pendahuluan,

pengembangan produk, dan uji efektivitas.

Langkah-langkah utama dalam melaksanakan penelitian pengembangan ini pada

research and development yang dikembangkan oleh Borg and Gall ini dapat

digambarkan dengan bagan berikut ini.

Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and

Development (R&D) menurut Borg dan Gall

Pengumpulan

informasi

penelitian

Perencanaan Mengembangkan

bentuk awal

produk

Uji lapangan tahap

awal

Revisi produk

utama

Uji lapangan

utama

Revisi produk

operasional

Uji lapangan

operasional

Revisi produk

tahap akhir

Diseminasi dan

implementasi

Page 91: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

69

Berikut penjelasan langkah-langkah pengembangan menurut Borg and Gall.

1. Pengumpulan informasi penelitian (research and information collecting)

Tahap ini adalah tahap awal dalam penelitian pengembangan, meliputi

tinjauan pustaka, observasi kelas, dan persiapan penyusunan laporan.

2. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan, meliputi kegiatan mendefinisikan (membatasi)

keterampilan, menyatakan tujuan dalam mementukan pelajaran, dan

pengujian kelayakan dalam skala kecil. Kegiatan perencanaan meliputi

kegiatan mendefinisikan (membatasi) keterampilan, menyatakan tujuan

dalam mementukan pelajaran, danpengujian kelayakan dalam skala kecil.

3. Mengembangkan bentuk awal produk (develop preliminary form of

product)

Komponen-komponen yang terintegrasikan ke dalam produk merupakan

bentuk fisik dari produk pengembangan. Pengembangan draf produk

meliputi kegiatan mempersiapkan bahan ajar, buku panduan, dan alat

evaluasi.

4. Uji lapangan tahap awal (preliminary field testing)

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengumpulkan dan

menganalisis datawawancara, observasional, dan kuesioner.

5. Revisi produk utama (main product revision)

Hasil dari uji lapangan tahap awal yang dilakukan oleh para ahli terhadap

desain produk maka akan diketahui apa saja kelemahan dan kekurangan

dari produk yang telah dikembangkan. Dari kelemakan kelebihan tersebut,

Page 92: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

70

perlu dilakukan perbaikan desain sehingga produk menjadi layak untuk

memenuhi kebutuhan belajar peserta didik setelah uji coba.

6. Uji lapangan utama (main field testing)

Pengumpulan data kuantitatif atas kinerja sebelum dan sesudah pelajaran.

Hasilnya kemudian dievaluasi dan dibandingkan dengan data kelompok

kontrol.

7. Revisi produk operasional (operational product revision)

Revisi produk yang disarankan melalui uji lapangan utama.

8. Uji lapangan operasional (operational field testing)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan dan

menganalisis data wawancara, observasional, dan kuesioner.

9. Revisi produk tahap akhir (final product revision)

Revisi produk sebagaimana yang disarankan oleh uji lapangan

operasional.

10. Diseminasi dan Implementasi

Produk yang telah selesai dapat disebarluaskan dan dipergunakan untuk

umum.

Dengan tetap mengacu pada model pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall

(1983: 775), kesepuluh langkah dalam model penelitian dan pengembangan Borg

and Gall tidak semuanya dilakukan peneliti. Peneliti menyederhanakan menjadi

tujuh tahap yang disesuaikan dengan karakterisktik, keterbatasan waktu, biaya,

serta tenaga.

Page 93: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

71

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah yakni SMP Negeri 2 Bunga Mayang,

SMP Negeri 3 Bunga Mayang, SMP PG Bunga Mayang pada siswa kelas VII

tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan berdasarkan pertimbangan

efisiensi waktu, tenaga, dan biaya.

C. Spesifikasi Produk Pengembangan

Produk yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini berupa LKPD teks

cerita fantasi menggunakan model Project Based Learning pada siswa kelas VII

SMP dengan spesifikasi sebagai berikut.

1. Lembar Kegiatan Peserta Didik adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik kelas VII SMP.

2. Lembar kegiatan ini berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk

menyelesaikan tugas sesuai dengan kompetensi dasar materi teks cerita

fantasi untuk memahami bagaimana siswa bisa membuat teks cerita fantasi.

3. Lembar kegiatan ini digunakan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

VII selama empat jam pelajaran. Lembar kegiatan ini digunakan sebagai

pendamping buku paket yang digunakan dalam pembelajaran terkait

pembelajaran menulis teks cerita fantasi.

4. Lembar kegiatan ini disusun dengan struktur judul, petunjuk belajar,

kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas, dan

langkah kerja, serta penilaian.

Page 94: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

72

D. Langkah Penelitian Pengembangan

Peneliti mengadaptasi tahapan dalam model penelitian dan pengembangan Borg

and Gall yang dilaksanakan dalam tujuh tahap hingga dihasilkan LKPD yang

layak untuk uji lapangan. Penelitian pengembangan ini dimulai dengan studi

pendahuluan yang merupakan bagian research (R) pertama dalam RDR. Studi

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang kebutuhan dan

kondisi lapangan pembelajaran untuk dilakukan pengembangan bahan ajar. Hasil

studi pendahuluan digunakan untuk mendesain dan mengembangkan produk.

Desain pengembangan produk merupakan bagian development (D) dalam RDR.

Tahapan-tahapan hasiladaptasi Borg and Gall dikelompokkan dalam tahapan

utama yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan evaluasi produk. Tahapan

tersebut kemudian diuraikan dalam langkah-langkah berupa (1) potensi dan

masalah; (2) pengumpulan data kebutuhan bahan ajar; (3 ) pengembangan bahan

ajar melalui perancangan (desain) produk dan mengembangkan bentuk produk

awal; (4) evaluasi produk melalui validasi oleh ahli/ pakar yang relevan; (5) revisi

rancangan produk hasil validasi; (6) uji coba produk pada teman sejawat dan uji

coba kelas kecil dan revisi produk hasil uji coba dilanjutkan dengan uji coba lebih

luas dengan kelas sesungguhnya (30 siswa); (7) melakukan revisi menjadi produk

operasional berupa LKPD yang siap diuji efektivitas penggunaannya.

E. Studi Pendahuluan

Penelitian dan pengembangan bahan ajar dimulai dengan analisis kebutuhan.

Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang ada dalam

pembelajaran dan pengumpulan data yang digunakan untuk mengembangkan

Page 95: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

73

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) untuk siswa kelas VII SMP di Lampung

Utara. Analisis potensi dan masalah pembelajaran diamati berdasarkan

pelaksanaan pembelajaran dan wawancara kepada guru dan siswa mengenai

penggunaan LKPD saat ini dan pengembangan yang diharapkan. Pengumpulan

data pengembangan LKPD melalui review produk LKPD yang ada dan analisis

konsep materi pengembangannya.

Hal penting dalam studi pendahuluan ini adalah didapatkannya deskripsi

kebutuhan tentang bahan ajar dengan model Project Based Learning. Dasar

deskripsi kebutuhan ini adalah hasil penyebaran angket kebutuhan tentang

perlunya bahan ajar LKPD dengan model Project Based Learning. Angket

ditujukan kepada guru-guru dan para siswa dari tiga sekolah yakni SMP Negeri 3

Bunga Mayang, SMP Negeri 2 Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang

Lampung Utara.

Hasil observasi, wawancara, dan angket tersebut dianalisis untuk mendapatkan

deskripsi yang tepat tentang kondisi pembelajaran dan bahan ajar. Hasil analisis

kebutuhan berupa deskripsi bahan ajar yang diperlukan, yaitu bahan ajar LKPD

dengan model Project Based Learning yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa

SMP. Hasil studi pendahuluan dijadikan landasan untuk menetapkan desain

produk bahan ajar LKPD dengan model Project Based Learning.

1. Perancangan dan Pengembangan Produk

Perancangan LKPD dimulai dengan menentukan peta kebutuhan LKPD disusun

berdasarkan analisis kebutuhan materi yang harus disiapkan dalam LKPD.

Struktur LKPD secara umum adalah sebagai berikut: judul, petunjuk belajar

Page 96: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

74

(petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-

tugas, langkah-langkah kerja, dan penilaian.

Setelah desain struktur bahan ajar dan panduan penggunaan bahan ajar telah

ditetapkan, langkah berikutnya adalah pembuatan produk awal dalam bentuk

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Revisi rancangan awal bahan ajar berupa

LKPD ini ketika terdapat ketidak sesuaian rancangan dengan kelayakan

pembelajaran. Tahap validasi materi teks cerita fantasi direvisi kembali sehingga

layak digunakan dalam pembelajaran berdasarkan serangkaian pengujian sebagai

proses evaluasi pengembangan produk.

2. Evaluasi Produk

Evaluasi pengembangan LKPD ini dilakukan dalam empat tahap, yakni (1) uji

ahli/ pakar yang relevan dengan bidang kajian, (2) uji teman sejawat yaitu guru

bidang studi Bahasa Indonesia di SMP, (3) uji coba dalam skala kecil (10 siswa),

dan (4) uji coba dalam skala luas (1 kelas = 30 siswa).

a. Penilaian LKPD oleh Ahli/ Pakar

Pelaksanaan uji ahli/ pakar dimaksudkan untuk memperoleh masukan dari

ahli/ pakar yang memiliki kompetensi pada bidang kajian yang relevan.

Dalam konteks ini uji ahli/ pakar dilakukan kepada ahli materi/ isi

pembelajaran dan ahli teknologi pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan

pengujian terhadap produk yang dihasilkan berupa validasi para ahli sebelum

digunakan pada tahap implemantasi. Hasil uji ahli/ pakar berupa komentar,

kritik, saran, koreksi, dan penilaian terhadap produk pengembangan.

Page 97: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

75

Pengujian dilakukan dengan teknik diskusi dan angket penilaian produk.

Hasil uji dimanfaatkan untuk merevisi desain produk hingga diperoleh desain

produk yang layak.

b. Penilaian Teman Sejawat/ Praktisi

Uji teman sejawat atau praktisi pembelajaran dilakukan untuk memperoleh

masukan dari guru-guru Bahasa Indonesia di SMP. Pengujian ini bertujuan

untuk menjaring respon guru terhadap produk yang dikembangkan. Penilaian

meliputi bahasa, kesesuaian isi, kemenarikan penyajian dan kegrafikan diukur

menggunakan angket yang diisi oleh guru. Hasil observasi selanjutnya

dianalisis secara deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif.

c. Uji Coba dalam Skala Kecil

Uji coba terbatas dalam skala kecil (10 siswa) dilakukan untuk mengetahui

respon siswa mengenai kelayakan penggunaan LKPD melalui angket uji

kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan LKPD. Pelaksanaan uji

dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bunga Mayang dan

dimanfaatkan untuk merevisi rancangan produk LKPD sebelum diujikan

dalam kelompok besar.

d. Uji Coba Produk

Uji coba skala luas dilakukan pada kelas pembelajaran (1 kelas= 30 siswa).

Hasil pengujian diperoleh penilaian produk operasional berupa LKPD yang

siap digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Langkah-langkah uji

coba dilakukan dengan cara berikut ini.

Page 98: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

76

1) Menyiapkan perangkat untuk uji coba (kriteria LKPD yang layak dan

angket kelayakan).

2) Menentukan responden uji coba peserta didik kelas VII di SMP yang

telah ditentukan.

3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

mengimplementasikan LKPD dalam pembelajaran.

4) Menginformasikan kepada responden tentang tujuan uji coba dan

kegiatan yang harus dilakukan oleh responden.

5) Melakukan uji coba sebagaimana kegiatan pembelajaran materi teks

cerita fantasi mengunakan model Project Based Learning yang

dihasilkan sebagai bahan ajarnya.

6) Mengumpulkan data hasil uji coba lembar angket uji daya tarik.

7) Mengolah data dan menyimpulkan hasilnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan bahan ajar teks cerita fantasi untuk peserta didik SMP. Dokumentasi

dilakukan di kelas di beberapa SMP, perangkat pembelajaran berupa RPP,

LKPD, media, evaluasi, serta kondisi guru dan siswa dalam pembelajaran.

2. Observasi

Teknik observasi lapangan dilakukan dengan melakukan pengamatan

terhadap proses pembelajaran di kelas. Tujuannya untuk memperoleh

Page 99: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

77

deskripsi kegiatan guru sebelum dan sesudah menerapkan LKPD saat

pembelajaran.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk mengetahui secara

langsung kondisi pembelajaran yang dilakukan berkaitan dengan kebutuhan

penggunaan LKPD pembelajaran teks cerita fantasi.

4. Angket

Pemberian angket ditujukan kepada ahli atau pakar yang memiliki kompetensi

pada bidang kajian yang relevan, guru-guru pelajaran Bahasa Indonesia SMP

dan siswa kelas VII yang menerima materi teks cerita fantasi. Tujuan

penyebaran angket ini adalah untuk mendapatkan deskripsi objektif tentang

kelayakan LKPD yang dikembangkan dan daya tarik penggunaannya

sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

diteliti. Penelitian ini menggunakan instrumen sebagai berikut.

1. Lembar wawancara kebutuhan guru dan siswa, untuk mengetahui LKPD yang

dibutuhkan dalam pembelajaran.

Tabel. 3.1 Angket Wawancara Siswa Terhadap Kebutuhan LKPD

No Aspek Pernyataan

1. Ketersediaan bahan ajar

1. Apakah Bapak/Ibu menggunakan

bahan ajar sebagai panduan siswa

dalam kegiatan pembelajaran menulis

teks cerita fantasi?

2. Jika ada, apakah bahan ajar tersebut

buatan sendiri?

3. Jika tidak ada, apa panduan

Page 100: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

78

No Aspek Pernyataan

pembelajaran menulis teks cerita

fantasi yang biasa digunakan?

2. Kesesuaian dengan standar

kompetensi pembelajaran

1. Apakah panduan kegiatan

belajar siswa yang

digunakan sudah sesuai

dengan KI dan KD

pembelajaran menulis teks

cerita fantasi?

2. Jika tidak sesuai, apa kekurangan

panduan kegiatan tersebut yang

masih harus diperbaiki atau

dilengkapi?

3 Penyajian

1. Apakah bahan ajar yang

digunakan memudahkan

Bapak/ Ibu dalam mencapai

tujuan belajar siswa yaitu

mampu mengidentifikasi ciri-

ciri dan unsur-unsur

pembangun teks cerita fantasi?

2. Apakah bahan ajar memberikan

panduan langkah-langkah

belajar menulis teks cerita

fantasi secara kontekstual?

3. Adakah Bapak/ Ibu

mengalami kendala selama

memberikan materi menulis

teks cerita fantasi

menggunakan panduan yang

ada?

4. Jika ada, kendala apa yang

mendasari kesulitan

mengajarkan menulis teks

cerita fantasi kepada siswa?

4 Pengayaan materi

1. Apakah panduan kegiatan

belajar siswa yang

digunakan memberikan

pengayaan materi?

2. Jika ada, pengayaan seperti

apa yang disajikan dalam

materi menulis teks cerita

fantasi ini?

3. Jika tidak ada, pengayaan

seperti apa yang diinginkan

dalam pembelajaran menulis

Page 101: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

79

No Aspek Pernyataan

teks cerita fantasi?

4. Apakah Bapak/ Ibu

membutuhkan panduan

kegiatandalam bentuk LKPD

untuk membantu membelajarkan

materi menulis teks cerita fantasi

pada siswa?

5 Penambahan Model Project

Based Learning

Apakah Bapak/Ibu setuju adanya

penambahan model pembelajaran

Project Based Learning ?

Selain pada guru, wawancara juga dilakukan pada siswa untuk mengetahui

kebutuhan LKPD sebagai panduan pembelajaran materi teks cerita fantasi

Tabel 3.2 Angket Wawancara Siswa Terhadap Kebutuhan LKPD

No. Pernyataan Jawaban

1. Ketersediaan LKPD

1. Apakah Anda menggunakan LKPD sebagai panduan kegiatan pembelajaran menulis teks cerita fantasi?

2. Jika tidak ada, apa panduan pembelajaran menulis teks cerita fantasi yang biasa digunakan?

2. Kesesuaian dengan

tujuan pembelajaran

1. Apakah panduan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran menulis teks cerita fantasi?

2. Jika tidak sesuai, apa kekurangan panduan kegiatan tersebut yang masih harus diperbaiki atau dilengkapi?

3. Penyajian 1. Apakah LKPD yang digunakan memudahkan

siswa mencapai tujuan belajar siswa yaitu

mengidentifikasi struktur dan unsur-unsur

pembangun teks cerita fantasi?

2. Apakah LKPD memberikan panduan materi

mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks

cerita fantasi?

3. Apakah Anda mengalami kendala dalam

mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks

cerita fantasi dengan menggunakan panduan

yang ada?

Page 102: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

80

No. Pernyataan Jawaban

4. Jika ada, kendala apa yang mendasari kesulitan

khususnya dalam mengidentifikasi unsur-unsur

pembangun teks cerita fantasi?

5. Apakah Anda membutuhkan panduan kegiatan

dalam bentuk LKPD khususnya pada materi

menulis teks cerita fantasi?

4. Pengayaan materi 1. Apakah panduan kegiatan belajar yang Anda

gunakan memberikan pengayaan materi?

2. Jika ada, pengayaan seperti apa yang disajikan

dalam materi menulis teks cerita fantasi ini?

3. Jika tidak ada, pengayaan seperti apa yang

diinginkan dalam materi menulis teks cerita

fantasi?

4. Apakah Anda membutuhkan panduan kegiatan

dalam bentuk LKPD untuk membantu

mempelajari materi menulis teks cerita fantasi?

2. Validasi pakar/ ahli melalui angket uji pakar/ ahli untuk menilai kelayakan

LKPD yang dihasilkan. Angket berupa lembar instrumen penilaian LKPD

mengacu pada panduan penyusunan bahan ajar Depdiknas (2008: 16).

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian LKPD Teks Cerita Fantasi

No. Komponen 1 2 3 4 5

Kelayakan Isi

1. Kesesuaian dengan KI, KD

2. Kesesuaian dengan kebutuhan

siswa

3. Kesesuaian dengan kebutuhan

bahan ajar

4. Kebenaran substansi materi

Kebahasaan

5. Keterbacaan

6. Kejelasan informasi

7. Kesesuaian dengan kaidah

Bahasa Indonesia

8. Penggunaan bahasa secara

efektif dan efisien

Page 103: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

81

No. Komponen 1 2 3 4 5

Sajian

9. Kejelasan tujuan

10. Urutan penyajian

11. Pemberian motivasi

12. Interaktivitas (stimulus dan

respons)

13. Kelengkapan informasi

Kegrafisan

14. Penggunaan font (jenis dan

ukuran)

15. Layout, tata letak

16. Ilustrasi, grafis, gambar, foto

17. Desain tampilan, penggunaan

warna yang sesuai

Penilaian angket dilakukan menggunakan skala likert dengan kriteria SK (Sangat

Kurang) = 1, K (Kurang) = 2, C (Cukup = 3, B (Baik) = 4, dan SB (Sangat Baik)

= 5 (Depdiknas, 2008: 16).

Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Teman Sejawat/ Praktisi untuk Uji Coba

LKPD

No. Indikator Penilaian Jawaban Deskripsi/

Saran

Validator SB

(5)

B

(4)

C

(3)

K

(2)

SK

(1)

1. Kelayakan Isi

a. Kesesuaian LKPD

dengan KI dan KD

b. Kesesuaian LKPD

dengan kebutuhan

guru atau siswa

c. Kesesuaian LKPD

dengan kebutuhan

pembelajaran cerita

fantasi

d. Manfaat untuk

penambahan wawasan

pengetahuan

e. Kebenaran substansi

Page 104: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

82

No. Indikator Penilaian Jawaban Deskripsi/

Saran

Validator SB

(5)

B

(4)

C

(3)

K

(2)

SK

(1)

materi

2. Kebahasaan

a. Keterbacaan tulisan

b. Kejelasan informasi

pembelajaran

c. Kesesuaian dengan

kaidah bahasa

Indonesia

d. Penggunaan bahasa

secara efektif dan

efisien

3. Penyajian Materi

a. Kejelasan LKPD

tujuan pembelajaran

b. Urutan penyajian

LKPD pembelajaran

c. Pemberian motivasi

d. Interaktivitas (stimulus

dan respon) LKPD

dengan kegiatan siswa

e. Kelengkapan

penyajian materi

4. Kegrafikan

a. Penggunaan font (jenis

dan ukuran)

b. Layout, tata letak

c. Ilustrasi, grafis,

gambar, dan foto

d. Harmonisasi warna

ilustrasi, grafis, dan

gambar memperjelas

fungsi dan pesan cerita

e. Desain tampilan

penggunaan warna

yang sesuai

Skor Rata-Rata

Penilaian oleh teman sejawat/praktisi yaitu guru Bahasa Indonesia yang dilakukan

dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang paling sesuai berdasarkan

kriteria 1 = sangat kurang, 2= kurang sesuai, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat

Page 105: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

83

baik/sesuai. Selain penilaian, guru sebagai pengguna LKPD juga memberikan

saran perbaikan sehingga LKPD yang dikembangkan layak untuk digunakan.

3. Angket uji coba produk LKPD sebagai bahan ajar dalam pembelajaran teks

cerita fantasi yang diberikan kepada siswa. Angket diberikan untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap LKPD yang telah dihasilkan melalui dua tahap, yaitu uji

skala kecil dan uji skala besar atau kelas pembelajaran sebenarnya. Tanggapan

siswa pada skala kecil menjadi masukan perbaikan sebelum diujicobakan pada

kelas pembelajaran. Penilaian angket dilakukan menggunakan skala likert dengan

kriteria kriteria 1 = sangat kurang, 2= kurang sesuai, 3 = cukup, 4 = baik, 5 =

sangat baik/sesuai.

Tabel 3.5 Instrumen Penilaian LKPD oleh Siswa sebagai Pengguna

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban Keterangan

TM

(1)

KM

(2)

M

(3)

SM

(4)

A. Kemenarikan LKPD

1. Apakah variasi penggunaan

huruf (ukuran, bentuk, jenis,

dan warna) membuat LKPD

menarik dipelajari?

2. Apakah ilustrasi yang ada

membuat LKPD menarik

dipelajari?

3. Apakah desain layout

membuat LKPD menarik

dipelajari?

4. Apakah penggunaan variasi

warna membuat LKPD

menarik dipelajari?

5. Apakah penggunaan gambar-

gambar membuat LKPD

menarik dipelajari?

6. Apakah kesesuaian

permasalahan membuat LKPD

menarik dipelajari?

7. Apakah dengan adanya contoh

Page 106: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

84

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban Keterangan

TM

(1)

KM

(2)

M

(3)

SM

(4)

membuat LKPD menarik

dipelajari?

8. Apakah kesesuaian gambar

membuat LKPD menarik

dipelajari?

9. Apakah soal-soal latihan dan

tes formatif dalam LKPD

menarik untuk dikerjakan?

10. Apakah format keseluruhan

LKPD membuat LKPD

menarik dipelajari?

B. Kemudahan Penggunaan

11. Apakah cakupan isi LKPD

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

12. Apakah kejelasan isi LKPD

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

13. Apakah alur penyajian LKPD

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

14. Apakah bahasa yang

digunakan dalam LKPD dapat

dipahami secara jelas sehingga

mempermudah Anda

menggunakan bahan ajar?

15. Apakah kejelasan pemaparan

materi LKPD mempermudah

Anda menggunakan bahan

ajar?

16. Apakah petunjuk/perintah/

panduan dalam LKPD dapat

dipahami maksudnya secara

jelas sehingga mempermudah

Anda menggunakan bahan

ajar?

17. Apakah pertanyaan-

pertanyaan dalam LKPD dapat

Anda pahami maksudnya

secara jelas sehingga

mempermudah penggunaan

bahan ajar?

Page 107: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

85

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban Keterangan

TM

(1)

KM

(2)

M

(3)

SM

(4)

C. Kemanfaatan LKPD Pembelajaran

18. Apakah LKPD membantu

Anda meningkatkan minat

mempelajari materi?

19. Apakah LKPD membantu

Anda mempelajari materi

secara lebih mudah?

20. Apakah evaluasi (soal latihan

dan ulangan harian) yang ada

membantu Anda mengetahui

kemampuan konsep yang

Anda kuasai?

Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Menulis Cerita Fantasi

Berikut ini aspek-aspek penilaian keterampilan menulis teks cerita fantasi.

No. Aspek

penilaian Bobot

Skala

nilai Kriteria

1.

Ide Cerita

yang

Terbuka

4 4 Ide cerita sangat menarik, ide yang

ditampilkan tidak dibatasi oleh realitas

kehidupan nyata, sehingga menimbulkan

ketertarikan untuk dibaca.

3 Ide cerita yang dipilih cukup menarik,

ada perpaduan dunia nyata dan dunia

khayali, cukup menimbulkan

ketertarikan untuk dibaca.

2 Ide cerita yang dipilih sudah baik namun

kurang menimbulkan dunia khayali

dalam teks, sehingga ketertarikan untuk

dibaca.

1 Ide cerita kurang tepat dengan isi cerita

fantasi, ide tidak mengandung realitas

kehidupan nyata maupun dunia khayali.

2. Terdapat

Keanehan,

Misterius,

dan

Keajaiban

4 4 Pendeskripsian keanehan, misterius, dan

keajaiban sangat nampak terlihat

sehingga menunjukkan ciri-ciri cerita

fantasi.

3 Pendeskripsian keanehan, misterius, dan

keajaiban yang dikembangkan sesuai

Page 108: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

86

No. Aspek

penilaian Bobot

Skala

nilai Kriteria

dengan isi cerita fantasi.

2 Pendeskripsian keanehan, misterius, dan

keajaiban yang dikembangkan belum

nampak dalam cerita.

1 Pendeskripsian keanehan, misterius, dan

keajaiban yang dikembangkan dalam

cerita kurang nampak.

3.

Tokoh yang

Unik

4

4 Sangat baik dalam menampilkan tokoh

yang unik dalam cerita sehingga berbeda

dari yang lain.

3 Baik dalam menampilkan tokoh yang

unik dalam cerita sehingga berbeda dari

yang lain.

2 Cukup terlihat dalam menampilkan

tokoh yang unik dalam cerita sehingga

berbeda dari yang lain.

1 Pendeskripsian tokoh yang unik dalam

cerita kurang terlihat, sehingga tidak

menarik untuk dibaca.

4. Fiksi atau

Khayalan

4 4 Baik dalam menampilkan unsur fiksi

dalam cerita sehingga menarik untuk

dibaca.

3 Cukup baik dalam menampilkan unsur

fiksi dalam cerita sehingga menarik

untuk dibaca.

2 Kurang dalam menampilkan unsur fiksi

dalam cerita sehingga menarik untuk

dibaca.

1 Sangat kurang sesuai dalam dalam

menampilkan unsur fiksi dalam cerita

sehingga menarik untuk dibaca.

5. Bahasa 4 4 Sangat baik dalam memilih bahasa yang

ekspresif dan menggunakan ragam

percakapan.

3 Baik dalam dalam memilih bahasa yang

ekspresif sehingga tidak terikat dengan

bahasa yang formal.

2 Cukup baik dalam dalam memilih bahasa

yang ekspresif sehingga tidak terikat

dengan bahasa yang formal.

1 Kurang baik dalam dalam memilih

bahasa yang ekspresif sehingga tidak

menimbulkan ketertarikan untuk dibaca.

Page 109: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

87

Perolehan hasil dari penjumlahan skor maksimal tiap-tiap aspek pada kriteria di

atas telah diketahui, selanjutnya akan diketahui pula kategori keterampilan

menulis teks cerita fantasi dari berbagai aspek kriteria penilaian di atas menjadi

dasar untuk rubrik penilaian. Adapun rubrik penilaian keterampilan menulis cerita

fantasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Menulis Cerita Fantasi

No. Aspek Penilaian Skala Nilai

Bobot

Skor

Maksimal 1 2 3 4

1. Ide Cerita yang Terbuka 5 20

2. Terdapat Keanehan,

Misterius, dan Keajaiban

5 20

3. Tokoh yang Unik 5 20

4. Fiksi atau Khayalan 5 20

5. Bahasa ekspresif dan ragam

percakapan

5 20

Jumlah 100

Nilai akhir = Perolehan Skor x Skor Ideal (100)

Skor maksimal

Rubrik penilaian diatas berdasarkan kriteria penilaian keterampilan menulis teks

cerita fantasi. Adapun kriteria penilaian keterampilan menulis teks cerita fantasi

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.8 Kategori Penilaian Teks Cerita Fantasi Siswa

No. Skor Kategori

1. 85 – 100 Sangat baik

2. 75 – 84 Baik

3. 60 – 74 Cukup

4. 0 – 59 Kurang

Sumber: Kemendikbud (2016: 78-79)

Page 110: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

88

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

Analisis data yang dilakukan adalah menelaah lembar validitas untuk uji ahli,

lembar angket siswa, dan lembar angket guru.

a. Analisis lembar angket Ahli Materi, Ahli Media, reviewer (Guru Bahasa

Indonesia) diubah dari bentuk kualitatif menjadi kuantitatif.

b. Setelah data terkumpul, kemudian dihitung skor rata-rata setiap aspek

kriteria yang dinilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,

2010:109).

Keterangan:

X = skor rata-rata

n = jumlah penilaian

ΣX =jumlah skor

c. Setelah menghitung skor rata-rata seluruh kriteria penilaian, kemudian

diubah ke dalam hasil persentase/proporsi. Skor persentase diperoleh dengan

cara menghitung rata-rata jawaban berdasarkan instrumen penilaian menurut

1 ahli materi, 1 ahli media, 3 guru Bahasa Indonesia dan siswa SMP/MTs

kelas VII. Rumus menghitung persentase kelayakan bahan ajar sebagai

berikut.

Jumlah Skor Persentase=

Skor Maksimal x 100%

ΣX

X=

N

Page 111: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

89

Skor dari penghitungan tersebut akan menunjukkan tingkat kelayakan dari

penelitian yaitu berupa ―LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Model

Project Based Learning‖ dari ahli media, ahli materi, guru dan siswa dari 3

sekolah yaitu kelas VII SMP Negeri 2 Bunga Mayang, SMP Negeri 3 Bunga

Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil persentase skor tersebut

kemudian diubah ke dalam data kualitatif dengan menggunakan interpretasi

skor menurut Riduwan & Sunarto (2009: 23) yang telah dimodifikasi.

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kelayakan

No. Rentang Skor Kriteria

1. 21%— 40% Kurang Menarik

2. 41%— 60% Cukup Menarik

3. 61%— 80% Menarik

4. 81%— 100% Sangat Menarik

(Sumber: Riduwan & Sunarto, 2009: 23)

d. Tahapan yang terakhir setelah menghitung presentase kelayakan LKPD

yakni menghitung efektivitas dengan menghitung rata-rata pretest, postest,

dan N-gain. Skor gain yaitu perbandingan gain aktual dengan gain

maksimum. Gain aktual yaitu selisih skor posttest terhadap skor pretest.

Rumus N-gain adalah sebagai berikut.

N-gain = nilai posttest nilai pretest

skor maksimal ideal nilai pretest

Kriteria interpretasi N-gain yang dikemukakan oleh Meltzer (2002)

seperti pada Tabel 3.10.

Page 112: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

90

Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi N-gain

Rata-rata Gain Ternormalisasi Kriteria Interpretasi

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedang

g ≤0,3 Rendah

Kriteria uji efektifitas LKPD, jika tingkat pencapaian N-gain minimal kategori

sedang.

Page 113: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

165

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penilitian yang telah diuraikan mengenai pengembangan

LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning,

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pengembangan LKPD lebih dikhususkan untuk materi menulis teks cerita

fantasi pada pembelajaran menulis dengan penambahan model project

based learning pada materi LKPD.

2. Kelayakan bahan ajar LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Model

Project Based Learning yang telah dikembangkan memenuhi kriteria

“sangat baik”. Hal tersebut didukung oleh data berikut ini.

a. LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning

memperoleh skor akhir dengan persentase 91,25 dinyatakan “sangat baik”.

Penilaian terendah pada aspek kebahasaan dengan skor akhir 85 dari ahli

materi.

b. LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning

memperoleh skor akhir dengan persentase 92 dinyatakan ke dalam kategori

“sangat baik”. Penilaian terendah pada aspek kebahasaan dengan skor akhir

88 dari ahli media.

Page 114: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

166

c. LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning

memperoleh skor akhir 96,75 dinyatakan “sangat baik” dan penilaian

terendah pada aspek kebahasaan dengan skor akhir 95 dari praktisi.

d. LKPD Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning

“sangat baik” untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis teks

cerita fantasi dengan model project based learning. Penilaian terendah pada

aspek kebahasaan dengan skor akhir 89,55 dari ahli tiga guru di tiga

sekolah.

3. Berdasarkan perhitungan hasil pretest, postest, dan N-gain, Menulis Teks

Cerita Fantasi dengan Model Project Based Learning dinyatakan

memperoleh nilai efektivitas sebesar (0,74) termasuk dalam kategori tinggi,

(0,55), (0,65) termasuk dalam kategori sedang.

B. Saran

Saran dalam penelitian ini yakni sebagai berikut.

1. Bagi guru dan siswa, LKPD diharapkan dapat menambah wawasan,

pelengkap buku teks, dan tambahan referensi dalam pembelajaran, berbasis

model project based learning dimaksudkan agar peserta didik dapat secara

aktif dan kreatif untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa

terhadap materi teks cerita fantasi.

2. Bagi peneliti lain, disarankan untuk dapat meneliti fakta kebahasaan yang

terdapat dalam LKPD, mengingat aspek kebahasaan menjadi skor terendah

Page 115: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

167

di masing-masing aspek penilaian dari ahli materi, ahli media, praktisi, dan

tiga guru di tiga sekolah.

3. LKPD ini diharapkan memberikan sebuah pandangan bahwa dalam

pembuatan bahan ajar sebaiknya memperhatikan kondisi geografis setiap

wilayah yang akan menggunakannya, sehingga siswa juga memiliki

pengalaman yang tidak jauh berbeda dengan realita dan materi dalam

LKPD tersebut.

Page 116: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

168

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Abidin, Yunus. 2014. Desain Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: PT Refika Aditama.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawal Press.

Borg and Gall. 1989. Educational Research and Introduction. New York:

Longman.

Dalman. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Daryanto dan Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran.

Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP. 2006. Panduan

Penyusunan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat

Kurikulum.

Dimyati. 2017. Menulis Teks Fantasi Untuk Anak Sekolah Dasar. Universitas

Negeri Malang.

Hamalik. Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Harsiati, Titik. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Hosnan, Muhammad. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam

Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamdi, W dkk. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Kaymakci, S. 2012. A Review of Studies on Worksheets in Turkey. US-China

Education Review A.

Page 117: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

169

Kurniawan, Heru. 2014. Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Laila, Izatul. 2018. Pengembangan Media Buku Permainan Labirin Fantasi

(Buperlafa) dalam Pembelajaran Menulis Cerita Fantasi Berbasis

Psychowriting Kelas VII SMP Negeri 1 Cerme, Gresik. Jurnal Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume: 1 Nomor: 1 Tahun 2018, hlm 1—10.

Universitas Negeri Surabaya. Diunduh 10-6-2018.

Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Meltzer, D.E. 2002. “The Realitionsip Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning gains in Physics: Posisible “Hidden Variable” in

Diagnostic Pretest Scores”. American Journal of Physics.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta. Gajamada:

University Press.

Prastowo. Andi. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap

Aplikatif. Yogyakarta: Diva Press.

Priansa, Donni Juni. 2015. Manajemen Peserta Didik dan Model

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Bandung.

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rohaeti. 2008. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.

Saddhono dan Slamet. 2014. Pembelajaran Keterampilan Bahasa Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sundyana. 2017. Peningkatan Kemampuan Menulis Melalui Model

Project Based Learning pada Peserta Didik Kelas VII D SMP

Negeri 1 Tumijajar Tahun Pelajaran 2015/2016. Tesis: FKIP

Unila. Diakses 25 Januari 2019.

Page 118: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKPD) MENULIS CERITA …digilib.unila.ac.id/61353/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Bunga Mayang, dan SMP PG Bunga Mayang. Hasil penelitian menunjukkan

170

Susanti, Maria. 2016. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui

Model Project Based Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

16 Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016. FKIP Unila. Diakses

25 Januari 2019.

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Suwandi, Sarwiji. 2017. Internalization of Values of Ecological Literacy through

Fantasy Based Indonesia Language Learning on Junior High School

Students in Surakarta. Jurnal Internasional. ISSN 2549-5607. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Diunduh 10-6-2018.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung.