158
i PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO TAHUN PELAJARAN 2016-2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Hilarius Alvin Krisnawan NIM : 131134030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

i

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN

MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Hilarius Alvin Krisnawan

NIM : 131134030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan penulis kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan nikmat sehat, berkat, sempat,

juga penyertaan sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan skripsi

ini.

2. Bapak Andreas Ismono dan Ibu Theresia Rina Titik Kristanti yang selalu

memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

3. Adik saya Vincentia Indira Oktaviani yang selalu memberikan semangat

kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar.

4. Agnes Rahayu Epifani yang selalu memberikan dukungan, penyertaan, dan

juga motivasi pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Teman dekat juga sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

terima kasih atas keceriaan, semangat dan kebersamaan selama ini.

6. Teman-teman angkatan 2013 terima kasih atas kebersamaan selama kurang

lebih 4 tahun ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

v

MOTTO

“Siapa pun yang pada saat bekerja tidak mencintai pekerjaannya, itulah buruh.”

(presiden, dalang, ibu rumah tangga, dll)

“Sudjiwotedjo”

“Tidak hanya ilmu, doa, kesempatan, maupun keberuntungan yang mendekatkan

pada pintu rezeki, tetapi juga teman”

(Hilarius Alvin K)

“Doa tanpa usaha itu bohong

Usaha tanpa doa itu sombong”

(Bambang Widoyoko)

“Ojo dumeh, ojo gumunan”

(NN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Mei 2017

Peneliti

Hilarius Alvin Krisnawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Hilarius Alvin Krisnawan

Nomor Mahasiswa : 131134030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN

MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 4 Mei 2017

Yang menyatakan

Hilarius Alvin Krisnawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA

SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO

TAHUN PELAJARAN

2016-2017

Hilarius Alvin Krisnawan

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari

permasalahan dan juga adanya potensi terkait dengan pendidikan anti korupsi.

Masalah yang dihadapi adalah belum adanya media penunjang terkait penanaman

nilai pendidikan anti korupsi. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan media

berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk

pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research

and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk

dan mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas II B SD

Negeri Dayuharjo. Penelitian ini melalui tujuh langkah pengembangan penelitian

yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)

validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

wawancara analisis kebutuhan dan kuisioner. Wawancara yang digunakan untuk

analisis kebutuhan kepada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo, sedangkan

kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media bahan ajar oleh dosen ahli dan

guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Uji coba produk melalui kuisioner

dilakukan kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo sebagai subjek

penelitian.

Hasil validasi dosen ahli dan guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan

total skor keseluruhan 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk

kepada 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo dengan total skor keseluruhan

4,31dengan kategori “sangat baik”.

Kata kunci: pendidikan anti korupsi, buku cerita bergambar, pembelajaran

membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF PICTURE STORY BOOKS

BASED ON ANTI-CORRUPTION EDUCATION ON READING

LEARNING TO ELEMENTARY SCHOOL

STUDENTS CLASS II B OF DAYUHARJO STATE ELEMENTARY

SCHOOL YEAR 2016 – 2017

Hilarius Alvin Krisnawan

Sanata Dharma University

2017

This research was a development research that came from problem and

other potential related to Anti-Corruption Education. The problem was there was

no supported media that planted values related to Anti-Corruption Education. This

research focused on making media such as picture books based on anti-corruption

on reading learning for second grade B student of Dayuharjo state elementary

school.

This Research and Development or R & D aimed to develop product and

know the quality of picture books for second grade B students of Dayuharjo state

elementary school. This research used 7 steps of development, those were (1)

problem and potential, (2) data collection, (3) product design, (4) design

validation, (5) design revision, (6) product trials, and (7) product revision.

Instrument used in this research was a question list for interview about needs

analysis and questioner. The interview about needs analysis was for second grade

B teacher of Dayuharjo state elementary school, and the questioner was used for

quality validation in teaching materials by lecture and second grade B teacher of

Dayuharjo state elementary school. The product trial through questioner was for 6

second grade student B of Dayuharjo State Elementary School as the subject of

this research.

The lecture and teacher‟s validation result was 4,31 in total that was

including in category of “very good”. The product trial result of 6 second grade B

student of Dayuharjo state elementary school was 4,31 in total that was “very

good.”

Keywords: Anti-corupption education, picture books, reading learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat

dan penyertaan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang

berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti

Korupsi Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II B SD Negeri Dayuharjo

Tahun Ajaran 2016-2017” dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun

dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti

mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak

terkait kepentingan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Maka pada kesempatan ini

peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD.

3. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi Program Studi

PGSD.

4. Brigita Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing I

yang telah membimbing dan memberi dukungan kepada peneliti sehingga

dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

5. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah membimbing dan juga mendukung sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Para validator yang telah berkenan meluangkan waktu dan juga membantu

dalam proses validasi produk.

7. Drs. Abu Yamin Kepala Sekolah SD Negeri Dayuharjo yang telah

memberikan izin dalam melakukan penelitian di SD Negeri Dayuharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xi

8. Guru SD Negeri Dayuharjo yang telah membantu pelaksanaan analisis

kebutuhan dan mengijinkan siswa untuk berpartisipasi dalam uji coba

produk yang dikembangkan oleh peneliti.

9. Seluruh siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo yang telah bersedia

berpartisipasi dalam pelaksanaan uji coba produk.

10. Bapak Andreas Ismono dan Ibu Theresia Rina Titik Kristanti yang selalu

memberikan doa, semangat, cinta kasih, dan dukungan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

11. Adik Vincentia Indira Oktaviani yang selalu memberikan semangat kepada

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar.

12. Agnes Rahayu Epifani yang selalu memberikan dukungan, penyertaan, dan

juga motivasi pada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih

untuk setiap chat yang selalu mengingatkan dalam mencicil tugas skripsi.

GBU

13. Teman-teman PGSD angkatan 2013, teman-teman PPL, teman payung

skripsi dan teman-teman lain yang mendukung serta ikut mendoakan.

14. Member To School For School : Spesial Muhammad Ais Erwin & Dyah

Nevi Anggraini. Terima kasih Arif Sae, Iyus, Danang, Albertin, Ristiana

Putri, dan teman-teman lain yang telah membantu.

15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini memiliki banyak

kekurangannya. Oleh karena itu, peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran

dari berbagai pihak demi perbaikan karya ilmiah ini.

Yogyakarta, 4 April 2017

Peneliti,

Hilarius Alvin Krisnawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xii

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... ........ iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 7

1.5 Definisi Operasional .............................................................................. 9

1.6 Spesifikasi Produk ................................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 11

2.1.1 Pendidikan Anti Korupsi ....................................................... ....... 11

2.1.1.1 Pengertian Korupsi ........................................................ 11

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi ................................ . 16

2.1.1.3 Nilai-Nilai Terkait Pendidikan Anti Korupsi.................19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xiii

2.1.1.3.1 Kejujuran .......................................................... 19

2.1.1.3.2 Kepedulian ........................................................ 19

2.1.1.3.3 Kemandirian ..................................................... 20

2.1.1.3.4 Kedisiplinan ...................................................... 20

2.1.1.3.5 Tanggung Jawab ............................................... 20

2.1.1.3.6 Kerja Keras ....................................................... 21

2.1.1.3.7 Sederhana .......................................................... 21

2.1.1.3.8 Keberanian ........................................................ 21

2.1.1.3.9 Keadilan ............................................................ 21

2.1.2 Buku Cerita Bergambar .................................................................. 22

2.1.2.1 Unsur-Unsur Cerita ....................................................... 24

2.1.2.2 Kriteria Buku Cerita yang Baik bagi Anak....................28

2.1.3 Pengertian Membaca ..................................................................... .29

2.1.3.1 Tujuan Membaca ........................................................... 30

2.1.3.2 Gerakan Literasi Sekolah .............................................. 31

2.1.3.3 Prinsip-Prinsip Literasi Sekolah .................................... 33

2.1.3.4 Langkah-Langkah Kegiatan Membaca Literasi ............ 34

2.1.3.4.1 Membacakan Nyaring ...................................... 35

2.1.3.4.2 Membaca Dalam Hati ...................................... 37

2.1.4 Tahap Perkembangan Anak ........................................................... 38

2.1.4.1 Perkembangan Anak SD Kelas Bawah ......................... 42

2.2 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 45

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 49

2.4 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 52

3.2 Prosedur Pengembangan ....................................................................... 59

3.2.1 Potensi dan Masalah ..................................................................... 60

3.2.2 Pengumpulan Data ....................................................................... 61

3.2.3 Desain Produk .............................................................................. 61

3.2.4 Validasi Desain ............................................................................ 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xiv

3.2.5 Revisi Desain ................................................................................ 62

3.2.6 Uji Coba Produk ........................................................................... 62

3.2.7 Revisi Produk ................................................................................. 62

3.3 Setting Penelitian .................................................................................. 63

3.3.1 Lokasi Penelitian .......................................................................... 63

3.3.2 Subjek Penelitian .......................................................................... 63

3.3.3 Waktu Penelitian .......................................................................... 63

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 64

3.4.1 Wawancara .................................................................................... 64

3.4.2 Kuesioner ....................................................................................... 65

3.5 Instrumen Penelitian............................................................................... 65

3.5.1 Wawancara ................................................................................... 66

3.5.2 Kuisioner ...................................................................................... 67

3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 70

3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif .................................................... 70

3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif .................................................. 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................. 73

4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita .............................................. 73

4.1.1.1 Potensi dan Masalah ..................................................... 73

4.1.1.2 Pengumpulan Data ...................................................... 74

4.1.1.3 Desain Produk Awal ................................................... 77

4.1.1.3.1 Konsep Buku .................................................. 77

4.1.1.3.2 Tokoh .............................................................. 77

4.1.1.3.3 Format dan Ukuran Buku ............................... 78

4.1.1.3.4 Isi dan Tema Buku .......................................... 79

4.1.1.3.5 Judul Buku ...................................................... 79

4.1.1.3.6 Desain Gambar ............................................... 80

4.1.1.3.7 Teknik Pengerjaan .......................................... 81

4.1.1.3.8 Warna .............................................................. 83

4.1.1.3.9 Tipografi .......................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xv

4.1.1.3.10 Teknik Cetak .................................................. 84

4.1.1.4 Validasi................................................................................ 84

4.1.1.4.1 Data Hasil Validasi Dosen Ahli ...................... 85

4.1.1.4.2 Data Hasil Validasi Guru Kelas II B ............... 88

4.1.1.5 Revisi Desain ...................................................................... 89

4.1.1.6 Uji Coba Produk ................................................................. 93

4.2 Kualitas Buku Cerita .............................................................................. 95

4.3 Pembahasan ........................................................................................... 96

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 101

5.2 Keterbatasan Pengembangan ............................................................. 102

5.3 Saran .................................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 103

LAMPIRAN ...................................................................................................... 106

BIODATA PENULIS ....................................................................................... 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Membaca Nyaring ....................................................................35

Tabel 2.2 Tahapan Membaca dalam Hati ...........................................................37

Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................................66

Tabel 3.2 Pedoman Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru ........................68

Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Pakar dan Guru ................68

Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................71

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara ............................................................75

Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Harsa ....................................................................78

Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen............................85

Tabel 4.4 Komentar Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas ..........................88

Tabel 4.5 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar oleh Dosen ...........................89

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk ......................................................93

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Validator ...............................................................95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Judul Buku ................................................................................... 80

Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan................................................................. 81

Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan yang Belum diberikan Warna ................ 82

Gambar 4.4 Gambar Sesudah Diwarnai Menggunakan Adobe Photoshop

CS6 .................................................................................................................. 82

Gambar 4.5 Font untuk Judul Buku ................................................................. 83

Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita ..................................................................... 84

Gambar 4.7 Sampul Depan Sebelum Revisi .................................................... 90

Gambar 4.8 Sampul Depan Setelah Revisi Diberi Gradasi Warna .................. 90

Gambar 4.9 Gambar Sampul Depan Awal ....................................................... 91

Gambar 4.10 Gambar Sampul Setelah Revisi .................................................. 91

Gambar 4.11 Box Caption Sebelum Revisi ..................................................... 92

Gambar 4.12 Box Caption Setelah Revisi........................................................ 92

Gambar 4.13 Gambar Gaya Tipografi Sebelum Revisi ................................... 94

Gambar 4.14 Gambar Gaya Tipografi Setelah Revisi ..................................... 94

Gambar 4.15 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi ............................. 96

Gambar 4.16 Caption Bahasa Yang Digunakan dalam Buku Cerita ............... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II B ................................. 107

Lampiran 2. Hasil Validasi Dosen Ahli .......................................................... 109

Lampiran 3. Hasil Validasi Guru Kelas II B .................................................... 112

Lampiran 4. Hasil Uji Coba Produk 6 Siswa ................................................... 116

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian..................................................................... 134

Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................... 135

Lampiran 7. Dokumentasi ................................................................................ 136

Lampiran 8. Buku Cerita Bergambar (Dicetak Terpisah) ................................ 138

Lampiran 9. Biodata Penulis ............................................................................ 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan anti korupsi dalam Syarbini dan Arbain (2014 : 7) adalah usaha

sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi

yang dilakukan dari pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal pada

lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal di masyarakat. Pendidikan anti

korupsi dapat dikatakan sebagai sikap penolakan terhadap berkembangnya budaya

korupsi. Korupsi menurut Wijaya (2014 : 4) memiliki pengertian sebagai

sekumpulan kegiatan yang menyimpang dan merugikan orang lain. Tindakan

korupsi meliputi berbagai bentuk perbuatan, dimulai dari skala kecil hingga yang

berpengaruh terhadap kepentingan orang banyak.

Penolakan terhadap tindakan korupsi merupakan mentalitas dalam membina

kemampuan generasi mendatang untuk mampu mengidentifikasi berbagai

kelemahan dari sistem nilai yang mereka warisi dan memperbaharui sistem nilai

warisan dengan situasi-situasi tertentu (Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 114).

Pembinaan generasi muda terhadap bahaya budaya korupsi dapat dilakukan

melalui institusi pendidikan seperti halnya sekolah. Sekolah menjadi wahana yang

strategis dalam pengenalan nilai-nilai pendidikan anti korupsi. Dikatakan strategis

karena disadari atau tidak, anak-anak memeroleh pengetahuan, sikap, dan

keterampilan bermula dari pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

2

menjadi waktu bagi guru dalam menginternalisasi nilai-nilai terkait suatu mata

pelajaran tertentu, seperti halnya nilai-nilai pendidikan anti korupsi.

Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), istilah korupsi mungkin akan

terasa asing di telinga anak terutama bagi anak kelas II. Pemahaman terkait nilai-

nilai pendidikan anti korupsi penting untuk diberikan sejak dini terutama pada

anak usia SD. Berdasarkan hasil wawancara pada guru kelas II B SD Negeri

Dayuharjo, menuturkan bahwa pendidikan anti korupsi penting untuk diberikan

pada anak. Menurut narasumber pendidikan anti korupsi secara tidak langsung

disampaikan melalui penanaman nilai-nilai anti korupsi yang diimplementasikan

dalam 2 mata pelajaran yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Bahasa

Indonesia.

Pentingnya penanaman nilai anti korupsi menurut narasumber berdasarkan

pengaplikasian nilai pendidikan anti korupsi yang selalu bersinggungan dengan

dunia anak. Narasumber memberikan contoh bahwa nilai pendidikan anti korupsi

hadir semisal mengajarkan akan nilai kejujuran yang diimplementasikan dalam

mata pelajaran PKn. Nilai ini dapat ditemukan dalam bab yang membahas nilai

kejujuran maupun terdapat dalam soal. Selain itu, penggambaran nilai pendidikan

anti korupsi juga dapat dimunculkan dalam cerita pada bacaan terkait amanat

maupun karakter tokoh pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini menjadi

alasan mengapa pendidikan anti korupsi perlu diberikan pada anak SD terutama

kelas bawah.

Pengenalan nilai pendidikan anti korupsi pada anak dapat dilakukan dengan

beragam cara, salah satunya melalui buku cerita bergambar. Buku bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

3

menurut Nurgiyantoro (2010:152) adalah buku bacaan cerita anak yang di

dalamnya terdapat gambar-gambarnya. Bahan bacaan anak memiliki kesan penuh

gambar, warna, tersaji dengan kemasan buku yang menarik, karakter tokoh mudah

dikenali, dan alur cerita yang sederhana. Buku bergambar dipergunakan untuk

bacaan anak di usia awal sampai usia yang lebih besar dan bahkan, tidak jarang

juga, untuk orang dewasa. Buku bergambar merupakan perpaduan antara tulisan

dan gambar. Melalui gambar dapat diterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk

lebih realistis (Anitah, 2009: 8). Penggambaran dalam bentuk yang lebih realistis

ditunjukkan lewat hadirnya media pembelajaran di kelas. Media tersebut seperti

gambar tokoh pahlawan, pakaian tradisional, rumah adat maupun

keanekaragaman hayati yang ditempelkan di dinding-dinding ruang kelas.

Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

oleh guru agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan di dalam diri

siswa (Wijaya, 2014 : 51). Pembelajaran di kelas dapat terselenggara dengan baik

apabila terdapat hubungan yang saling mendukung antara guru dan juga siswa.

Guru menjalankan tugas utama sebagai pendidik dan pengajar, sementara siswa

membalas bantuan yang diberikan oleh guru dengan bersikap kooperatif guna

mencapai kompetensi ataupun kecakapan yang ditetapkan oleh guru dalam

pembelajaran. Kompetensi siswa dalam proses pembelajaran dibutuhkan guna

mendukung penyampaian materi yang diberikan oleh guru. Salah satu kompetensi

yang perlu dimiliki oleh siswa adalah kompetensi dalam hal membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

4

Membaca merupakan suatu kegiatan berpikir untuk memahami dan

mengetahui maksud dari keterangan yang diberikan oleh penulis. Menurut

Dalman (2013: 5) membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif untuk

menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Informasi hadir

melalui karya tulisan penulis berupa gagasan, pengalaman dan lain sebagainya.

Dalam usaha memperoleh informasi yang diberikan oleh penulis, pembaca harus

mampu menginterpretasikan maksud dari tulisan penulis. Dengan demikian

pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian yang tertuang dalam

kalimat-kalimat yang disajikan oleh pengarang sesuai dengan konsep yang

terdapat pada diri pembaca (Haryadi, 2007:77).

Di Indonesia minat baca terbilang masih rendah. Hasil survei UNESCO

pada 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya

0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih mau

membaca buku secara serius (jurnalasia.id, 30/04/2016). Berdasarkan survei

tersebut, ditemukan fakta di lapangan berupa hasil wawancara yang dilakukan

pada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo pada 29 November 2016, yang

menunjukkan kompetensi terkait membaca belum terpenuhi oleh anak di sekolah

tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan (hasil wawancara terlampir), ada

sedikitnya 1 anak dari total 29 anak kelas II B SD Negeri Dayuharjo yang belum

dapat membaca, 3 anak kurang cermat dalam mengeja dan sebagian besar kurang

memahami bacaan yang dibaca. Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui

bahwa pembelajaran membaca perlu ditingkatkan pada siswa kelas bawah. Selain

itu, menurut penuturan guru kesulitan anak dalam membaca juga dipengaruhi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

5

kebijakan pemerintah yang diterapkan di sekolah yaitu berupa larangan

penerimaan anak baru melalui tes membaca. Oleh karena itu, ditemukan banyak

anak yang belum dapat membaca memasuki jenjang pendidikan SD dikarenakan

oleh sistem penerimaan siswa baru berdasarkan usia anak.

Membaca sebagai salah satu cara dalam memperoleh informasi terus

diusahakan hadir di sekitar lingkungan belajar anak. Hal ini terlihat dengan

adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS sebagai upaya menyeluruh yang

dilakukan di lingkungan sekolah memiliki tujuan menanamkan budaya membaca

sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan ramah pada anak agar warga sekolah

mampu mengelola pengetahuan. Penanaman kebiasaan membaca anak dilakukan

dengan pembiasaan membaca oleh anak di sekolah dengan kisaran waktu 15

menit sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran selesai. Sebagai gerakan

yang partisipatif, GLS melibatkan seluruh elemen terutama bagi peserta didik

yang diwujudkan melalui pembiasaan membaca.

Tahapan keterampilan membaca anak senada dengan perkembangan anak

yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan anak oleh Piaget

dibagi menurut empat tahap seperti (1) tahap sensorimotor yang berlangsung sejak

anak lahir hingga berusia dua tahun, (2) tahap praoperasional yang berlangsung

dari usia dua tahun sampai dengan anak berusia tujuh tahun, (3) tahap operasional

konkret yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai dengan dua belas tahun,

(4) tahap operasional formal yang berlangsung pada usia dua belas tahun sampai

dengan dewasa (Salkind, 2009: 328). Pada anak kelas II SD, anak masuk pada

tahapan operasional konkret. Menurut Jarvis (2011:142) pada tahap ini, anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

6

sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi

hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini, anak telah hilang

kecenderungan terhadap animism dan articialisme. Egosentrisnya berkurang dan

kemampuannya dalam tugas-tugas konservasi menjadi lebih baik. Namun, tanpa

objek fisik di hadapan mereka, anak-anak pada tahap operasional konkret masih

mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika. Hal ini

merupakan kecenderungan dari anak usia sekolah awal di mana perkembangan

berbanding lurus dengan logika terkait objek fisik yang abstrak. Semakin matang

pola berpikir anak, semakin dapat pula menyelesaikan tugas-tugas yang

mempergunakan logika pada objek yang berbentuk abstrak.

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti akan mencoba mengembangkan

buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran

membaca siswa kelas II SD. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat memberi

motivasi anak untuk meningkatkan keterampilan membaca sekaligus

memperkenalkan nilai pendidikan anti korupsi disesuaikan dengan tampilan buku,

isi cerita, maupun karakter tokoh menurut karakteristik siswa kelas II SD. Buku

yang akan dikembangkan merupakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan

anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo

tahun pelajaran 2016/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan

anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri

Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri

Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian pengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi adalah :

1. Menjelaskan bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar

berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II

B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017.

2. Mendeskripsikan bagaimana kualitas pengembangan buku cerita bergambar

berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II

B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1`Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi dan memperkenalkan siswa

untuk mengetahui lebih dalam mengenai pendidikan anti korupsi melalui

buku cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

8

1.4.2 Bagi Guru

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan membuat guru dapat mempergunakan

buku cerita bergambar ini sebagai referensi dalam mengajar khususnya

mengajarkan nilai anti korupsi. Selain itu, melalui pengembangan buku cerita

bergambar ini diharapkan dapat menambah variasi pada kegiatan

pembelajaran membaca sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan

menarik minat siswa dalam belajar membaca.

1.4.3 Bagi Sekolah

Pengembangan buku cerita bergambar ini diharapkan menambah

perbendaharaan buku cerita bergambar di sekolah. Selain itu, hadirnya buku

cerita bergambar ini juga dapat dipergunakan sebagai referensi milik sekolah

dalam pengenalan nilai anti korupsi pada siswa khususnya kelas bawah.

1.4.4 Bagi prodi PGSD

Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma

terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar untuk pembelajaran

membaca kelas II SD.

1.4.5 Bagi Peneliti

Memberikan tambahan wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam

mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi.

Peneliti mengharapkan melalui hadirnya buku cerita bergambar berbasis

pendidikan anti korupsi ini dapat membantu dalam pembelajaran membaca

anak sekaligus memperkenalkan nilai anti korupsi yang bersinggungan

dengan dunia anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

9

1.5 Definisi Operasional

1. Membaca adalah kegiatan aktif yang dilakukan untuk memperoleh

informasi terkait makna tulisan penulis yang didapatkan melalui berbagai

media tulis atau media lainnya.

2. Buku cerita bergambar adalah buku yang dibuat dengan memadukan cerita,

gambar dan bahasa yang sederhana serta dikemas halaman sampul yang

menarik.

3. Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana dalam

memberikan penanaman dan penguatan nilai-nilai dalam membentuk sikap

anti korupsi yang diharapkan mampu diwujudkan generasi muda dalam

usaha melawan korupsi.

1.6 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah :

1. Disesuaikan menurut tahap perkembangan anak yaitu konkret dan bahasa

yang digunakan sederhana.

2. Pembuatan buku cerita bergambar didesain penuh warna dan dikemas

menarik supaya meningkatkan minat anak dalam membaca.

3. Dilengkapi dengan komponen kata pengantar, panduan penggunaan buku,

kesimpulan, dan refleksi.

4. Bersifat kontekstual atau terkait dengan lingkungan sekitar anak.

5. Buku cerita bergambar dicetak dengan menggunakan kertas ivory 230 pada

bagian sampul buku, sedangkan isi buku dicetak dengan kertas AP (Art

Paper) berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

10

6. Buku ini dibuat menggunakan gambar manual yang dipadukan ke dalam

Adobe Photoshop CS6.

7. Produk buku cerita bergambar memiliki jumlah halaman sebanyak 26 lembar

sudah termasuk sampul bagian depan dan belakang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pendidikan Anti Korupsi

2.1.1.1 Pengertian Korupsi

Korupsi merupakan permasalahan yang banyak dihadapi oleh negara-negara

di dunia tak terkecuali di Indonesia. Korupsi bagaikan penyakit yang sukar

disembuhkan dan merupakan fenomena yang kompleks (Wijaya, 2014 : 4). Istilah

korupsi dalam Syarbini dan Arbain (2014 : 4) berasal dari bahasa Latin

“corruptus” atau “corruptio” yang berarti “to abuse” (menyalahgunakan) atau

“to deviate” (menyimpang). Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(dalam Wijaya, 2014 : 4) adalah busuk, palsu, suap.

Korupsi adalah tindakan yang menyebabkan negara menjadi bangkrut dengan

pengaruh luar biasa seperti hancurnya perekonomian, pelayanan kesehatan tidak

memadai, dan rusaknya sistem pendidikan sehingga membudaya dalam kehidupan

bangsa indonesia. Korupsi menurut Hamzah (dalam Syarbini dan Arbain, 2014 :

7) adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak

bermoral, penyimpangan dari kesucian, dan kata-kata atau ucapan yang

memfitnah. Korupsi diartikan secara lebih luas adalah perbuatan yang merugikan

orang lain dan juga menyimpang. Perbuatan merugikan dan menyimpang ini perlu

mendapat perhatian khusus oleh negara. Di Indonesia, korupsi tergolong ekstra

ordinary crime, karena telah merusak tidak hanya keuangan Negara dan potensi

ekonomi Negara, tetapi juga telah meluluhlantahkan pilar-pilar sosio budaya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

12

moral, politik, dan tatanan hukum dan keamanan sosial (Syarbini dan Arbain,

2014 : 27).

Lebih lanjut, untuk menganalisis secara detail tentang konsep korupsi, Harahap

(dalam Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 12) membagi korupsi menjadi 7 (tujuh)

tipologi, yakni:

a. Korupsi Transaktif (transactive corruption), yaitu kesepakatan timbal balik

antara pihak pemberi dan penerima demi keuntungan kedua belah pihak dan

dengan aktif diusahakan keuntungan oleh kedua-duanya. Misalnya, transaksi

ilegal luar negeri, transaksi penyelundupan, dan menyalahgunakan dana.

b. Korupsi Memeras (exportive corruption), yaitu perilaku dengan pihak pemberi

dipaksa menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam dirinya,

kepentingannya, atau orang-orang yang bersamanya, seperti intimidasi,

penyiksaan, menawarkan jasa perantara dan konflik kepentingan.

c. Korupsi Investif (investivecorruption), adalah pemberian barang dam jasa tanpa

ada pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain keuntungan yang

dibayangkan akan diperoleh di masa mendatang. Misalnya penyuapan dan

penyogokan, meminta komisi, menerima hadiah uang jasa, dan uang pelicin.

d. Korupsi Perkerabatan (nepotisic corruption) adalah menunjuk perilaku yang

tidak sah terhadap teman atau sanak saudara memegang jabatan atau tindakan

yang memberikan perlakuan khusus dalam bentuk uang atau bentuk lain

kepada mereka yang bertentangan dengan norma dan peraturan yang berlaku,

seperti pertemanan dan menutupi kejahatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

13

e. Korupsi Defensif (defensive corruption) adalah perbuatan korban korupsi

pemerasan demi mempertahankan diri, seperti menipu, mengecoh, mencurangi

dan memperdayai, serta memberi kesan salah.

f. Korupsi Otogenik (autogenic corruption) adalah korupsi yang dilakukan sendiri

tanpa melibatkan orang lain, seperti menipu, mencuri, merampok, tidak

menjalankan tugas, memalsu dokumen, menyalahgunakan telekomunikasi, pos,

stempel, kertas surat kantor, dan hak istimewa jabatan.

g. Korupsi Dukungan (support corruption) adalah korupsi yang secara tidak

langsung menyangkut uang atau imbalan langsung dalam bentuk lain, tindakan

yang dilakukan untuk melindungi dan memperkuat korupsi kekuasaan yang

sudah ada, seperti memalsu peraturan, menjegal pemilihan umum dan lain

sebagainya.

Menyikapi fenomena tersebut diperlukan suatu upaya yang holistik dalam

pemberantasan korupsi baik dari segi aparat penegak hukum, kebijakan

pengelolaan negara sampai ke pendidikan formal di sekolah (Aditjondro, 2002).

Di lingkungan sekolah banyak ditemukan praktik korupsi mulai dari yang paling

sederhana seperti menyontek, berbohong, melanggar aturan sekolah, masuk

sekolah terlambat, sampai menggelapkan uang pembangunan sekolah yang

bernilai puluhan juta rupiah (Wijaya, 2014 : 4). Terkait contoh tersebut, apabila

dihubungkan pada konsep korupsi menurut tipologi, perbuatan menyontek,

berbohong, melanggar aturan sekolah, masuk sekolah terlambat maupun

penggelapan uang sekolah termasuk konsep tipologi korupsi defensif dan

otogenik. Kebijakan pengelolaan sebagai antisipasi terkait tindakan korupsi di

lingkungan sekolah dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai luhur dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

14

beberapa mata pelajaran di sekolah. Pengintegrasian nilai-nilai luhur tersebut

dilakukan sebagai upaya membentuk perilaku siswa yang anti korupsi. Melalui

perilaku anti korupsi, mata rantai virus korupsi dapat terputus.

Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilaksanakan

karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan merupakan wahana yang sangat

strategis untuk membina generasi muda agar menanamkan nilai-nilai kehidupan

termasuk anti korupsi (Wijaya, 2014 : 24). Pendidikan menurut John Dewey

(dalam Syarbini dan Arbain, 2014 : 3) adalah proses pembentukan kecakapan-

kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama

manusia. Pengertian pendidikan juga dikemukakan oleh Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga mengemukakan

pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Usaha ini termasuk dalam

pengembangan potensi peserta didik dalam segala aspek dalam diri (intern peserta

didik), kemudian pada lingkup yang lebih luas seperti lingkup masyarakat dalam

hidup berbangsa dan bernegara.

Melihat peran sentral pendidikan bagi pemberantasan korupsi, pendidikan

anti korupsi penting ditanamkan pada generasi muda sebagai upaya sadar dan

terencana menanggulangi bahaya tindakan korupsi. Pendidikan anti korupsi dalam

pengertiannya adalah usaha sadar untuk memberi pemahaman dan pencegahan

terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan dari pendidikan formal di sekolah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

15

pendidikan informal pada lingkungan keluarga, dan pendidikan non formal di

masyarakat. Pendidikan anti korupsi tidak berhenti pada pengenalan nilai-nilai

anti korupsi saja, akan tetapi, berlanjut pada pemahaman nilai, penghayatan nilai

dan pengamatan nilai anti korupsi menjadi kebiasaan hidup sehari-hari.

Pendidikan anti korupsi secara umum dikatakan sebagai pendidikan koreksi

budaya yang bertujuan untuk mengenalkan cara berfikir dan nilai-nilai baru

kepada peserta didik (Syarbini dan Arbain, 2014 :7).

Pendidikan anti korupsi adalah penanaman dan penguatan nilai-nilai dasar

yang diharapkan mampu membentuk sikap anti korupsi dalam diri peserta didik

(Wijaya, 2014 : 24). Melalui penanaman nilai dasar anti korupsi dapat

meningkatkan sikap tidak toleran pada tindakan korupsi sehingga mewujudkan

nilai-nilai dalam usaha melawan korupsi di kalangan generasi muda.

Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan bukan suatu alternatif

melainkan suatu keharusan atau kewajiban (Wijaya, 2014 : 24). Hal ini

dikarenakan oleh upaya yang dilakukan oleh pemerintahan tidak mampu

mematahkan keyakinan bahwa negara ini memang negara yang korup. Fakta

terkait kasus korupsi dapat diketahui melalui pemberitaan di televisi, surat kabar,

maupun media informasi lainnya. Tertangkapnya oknum pejabat pemerintahan,

seniman maupun oknum yang bekerja di berbagai bidang, merupakan gambaran

bahwa korupsi terjadi hampir di semua bidang dan sektor pembangunan.

Keberhasilan penanggulangan pemberantasan korupsi tidak hanya bergantung

pada penegakkan hukum saja, namun ditentukan pula pada aspek tindakan

preventifnya. Tindakan preventif ini diartikan bahwa korupsi dapat dicegah secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

16

dini dengan menguatkan pendidikan anti korupsi di sekolah/madrasah (Mukodi

dan Burhanuddin, 2014 : 113).

Melalui penjelasan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa pendidikan

anti korupsi merupakan usaha sadar dan terencana dalam memberikan penanaman

dan penguatan nilai-nilai dalam membentuk sikap anti korupsi yang diharapkan

mampu diwujudkan generasi muda dalam usaha melawan korupsi. Pendidikan

anti korupsi berwujud dalam pengintegrasian suatu mata pelajaran di sekolah.

Pendidikan anti korupsi di sekolah merupakan salah satu cara dalam memutus

mata rantai korupsi di Indonesia melalui sektor pendidikan.

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi merupakan langkah pencegahan sejak dini terjadinya

korupsi. Strategi ini punya dampak baik dalam penanggulangan korupsi. Hanya

saja, pendekatan preventif ini memang tidak dapat dinikmati langsung, tetapi akan

terlihat hasilnya dalam jangka panjang (Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 113).

Usaha dalam pemberian pengetahuan dan pemahaman mengenai korupsi tentu

saja memiliki tujuan.

Tujuan pendidikan anti korupsi menurut Syarbini dan Arbain (2014 : 13)

adalah untuk :

1. Menanamkan nilai dan sikap hidup anti korupsi kepada warga sekolah.

Penanaman nilai dan sikap hidup anti korupsi kepada warga sekolah

merupakan tujuan utama dalam menerapkan pendidikan anti korupsi di

lingkungan pendidikan. Dengan penanaman nilai dan sikap kepada warga

sekolah, secara sadar telah mengajak warga sekolah untuk dapat menjadikan

sekolah sebagai wadah penanaman nilai-nilai kebaikan dalam diri pendidik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

17

peserta didik, dan tenaga kependidikan serta warga sekolah secara menyeluruh.

Dengan adanya penanaman nilai dan sikap anti korupsi di lingkungan warga

sekolah dan menjadikan warga sekolah anti terhadap korupsi maka tujuan

pendidikan anti korupsi dapat terwujud.

2. Menumbuhkan kebiasaan perilaku anti korupsi kepada warga sekolah.

Ala bisa karena biasa. Itulah sepenggal kalimat sederhana yang sering

dilontarkan oleh kebanyakan orang. Melalui sebuah pembiasaan yang baik dan

terus-menerus dilakukan secara konsisten dalam bersikap dan berperilaku akan

menghadirkan sebuah stigma positif dalam diri setiap warga sekolah.

Kebiasaan perilaku anti korupsi kepada warga sekolah ini merupakan upaya

untuk melatih, membimbing, dan membina diri insan pendidikan dan lembaga

pendidikan untuk dapat bersikap jujur dan amanah dalam setiap perilaku yang

dilakukannya serta dapat memiliki tanggung jawab yang besar terhadap diri,

masyarakat, dan negara.

3. Mengembangkan kreativitas warga sekolah dalam memasyarakatkan dan

membudayakan perilaku anti korupsi.

Tujuan terakhir dari pendidikan anti korupsi adalah pengembangan kreativitas

masyarakat dan membudayakan perilaku anti korupsi di lingkungan sekolah.

Hal ini sangat penting dan memiliki peranan besar dalam menciptakan sekolah

yang terbebas dari korupsi. Menjadikan sekolah sebagai wahana anti korupsi

dan menjadikan sebuah kebiasaan (budaya) di sekolah adalah solusi logis untuk

dapat membebaskan sekolah dari virus-virus korupsi. Sebab, begitu banyak

lembaga pendidikan sudah terjangkiti oleh virus korupsi bahkan sudah menjadi

amalan sehari-hari dalam diri lembaga pendidikan. Oleh karena itu, penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

18

kiranya membudayakan perilaku anti korupsi di setiap sekolah secara universal

dan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan terintegrasi dalam setiap

mata pelajaran guna menjadikan sekolah sebagai media untuk dapat

memberantas virus korupsi sampai ke akar-akarnya.

Tujuan pendidikan anti korupsi juga disampaikan oleh Wijaya (2014 : 25)

berikut ini :

1. Membangun kehidupan sekolah sebagai bagian dari masyarakat melalui

penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya integritas (anti korupsi), yaitu

jujur, disiplin, adil, tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri, berani,

peduli, dan bermasyarakat.

2. Mengembangkan potensi kalbu/nurani peserta didik melalui ranah afektif

sebagai manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu menjunjung tinggi

nilai-nilai budaya sebagai wujud rasa cinta tanah air serta didukung wawasan

kebangsaan yang kuat.

3. Menumbuhkan sikap, perilaku, kebiasaan terpuji sejalan dengan nilai universal

dan tradisi budaya bangsa yang religius.

4. Menanamkan jiwa kepemimpinan yang profesional dan bertanggung jawab

sebagai generasi penerus bangsa.

5. Menyelenggarakan manajemen sekolah secara terbuka, transparan, profesional,

serta bertanggung jawab.

Pada hakikatnya tujuan pendidikan anti korupsi adalah untuk menanamkan

nilai dan sikap dalam penciptaan lingkungan belajar yang terbuka, transparan,

profesional, serta bertanggung jawab demi menumbuhkan kebiasaan perilaku anti

korupsi pada warga sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

19

2.1.1.3 Nilai-Nilai Terkait Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan anti korupsi secara internal sangat dipengaruhi oleh nila-nilai anti

korupsi yang tertanam dalam diri seseorang. Menurut Nanang dan Romie (dalam

Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 79) terdapat 9 (sembilan) nilai anti korupsi,

yaitu 1) kejujuran, 2) kepedulian, 3) kemandirian, 4) kedisiplinan, 5) tanggung

jawab, 6) kerja keras, 7) kesederhanaan, 8) keberanian, dan 9) keadilan.

2.1.1.3.1 Kejujuran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jujur diartikan sebagai 1) lurus hati,

tidak berbohong, berkata apa adanya, 2) tidak curang dengan mengikuti aturan

yang berlaku, 3) tulus, ikhlas. Nilai kejujuran ibarat sebuah mata uang yang

berlaku dimana-mana termasuk dalam kehidupan di sekolah/madrasah. Prinsip

kejujuran harus dipegang teguh oleh peserta didik. Nilai kejujuran di

sekolah/madrasah dapat diwujudkan oleh peserta didik dalam bentuk tidak

melakukan kecurangan akademik seperti tidak menyontek saat ujian, tidak

melakukan kecurangan akademik, tidak memalsukan nilai, dan sebagainya.

2.1.1.3.2 Kepedulian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline v1.3, peduli diartikan

sebagai sikap mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan. Nilai kepedulian

dapat diwujudkan oleh peserta didik dalam beragam bentuk, diantaranya berusaha

ikut memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan

sumber daya di sekolah atau madrasah, memantau kondisi infrastruktur

lingkungan sekolah atau madrasah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

20

2.1.1.3.3 Kemandirian

Menurut Nanang dan Romie dalam (Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 85)

kondisi mandiri bagi peserta didik diartikan sebagai proses mendewasakan diri

yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan

tanggung jawabnya. Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk

mengerjakan tugas secara mandiri, mengerjakan ujian secara mandiri, dan

menyelenggarakan kegiatan kesiswaan dengan swadaya.

2.1.1.3.4 Kedisiplinan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin diartikan sebagai ketaatan

(kepatuhan) kepada peraturan. Sikap disiplin diperlukan dalam berkehidupan di

sekolah atau madrasah maupun masyarakat. Manfaat dari hidup yang disiplin

adalah peserta didik dapat mencapai tujuan hidupnya dengan efektif dan efisien.

Disiplin pada akhirnya juga dapat menambah rasa kepercayaan kepada orang lain.

Dalam berbagai situasi guru dituntut untuk dapat mengembangkan sikap disiplin

peserta didik.

2.1.1.3.5 Tanggung Jawab

Menurut Nanang dan Romie (dalam Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 88)

mendefinisikan tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu dari sebuah

perbuatan yang salah, baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Penerapan nilai

tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan

sungguh-sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai yang baik, mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan

kepadanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

21

2.1.1.3.6 Kerja Keras

Kerja keras didasarkan atas kemauan yang tinggi. Kerja keras dapat

diwujudkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam

melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil semata, tidak melakukan jalan

pintas, belajar dan mengerjakan tugas-tugas akademik dengan sungguh-sungguh.

2.1.1.3.7 Sederhana

Prinsip hidup sederhana merupakan indikator bagian penting dalam menjalin

hubungan antara sesama peserta didik. Hidup sederhana menjauhkan pada bentuk

kecemburuan sosial yang tak jarang berujung pada sebuah tindakan melawan

hukum. Prinsip hidup sederhana juga menghindari seseorang dari keinginan yang

berlebihan. Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh peserta didik dalam bentuk

diantaranya hidup sesuai dengan kemampuan, hidup sesuai dengan kebutuhan,

tidak suka pamer kekayaan dan sebagainya.

2.1.1.3.8 Keberanian

Berani menyampaikan pendapat adalah modal awal untuk mencegah

terjadinya korupsi. Nilai keberanian dapat dikembangkan peserta didik

diantaranya melalui berani mengatakan dan membela kebenaran, berani

bertanggung jawab terhadap segala bentuk kesalahan, berani menyampaikan

pendapat, dan sebagainya.

2.1.1.3.9 Keadilan

Keadilan diartikan dengan memberikan hak seimbang dengan kewajiban, atau

memberi sesuatu dengan kebutuhannya. Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh

peserta didik diantaranya melalui bentuk memberikan saran perbaikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

22

semangat pada temannnya yang tidak berprestasi, tidak memilih teman dalam

bergaul berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan.

Terkait dengan 9 nilai pendidikan anti korupsi di atas, peneliti berusaha

memunculkan 4 nilai anti korupsi dalam pengembangan produk buku cerita

bergambar miliknya. Nilai pendidikan anti korupsi yang dimunculkan peneliti

seperti nilai kejujuran, tanggung jawab, sederhana, dan keberanian. Peneliti

memunculkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi dimaksudkan agar anak dapat

mengambil amanat setelah membaca cerita tersebut.

2.1.2 Buku Cerita Bergambar

Buku bergambar (picture books) menurut Huck (dalam Nurgiyantoro,

2005 : 153) adalah buku yang menyampaikan pesan lewat dua cara, yaitu ilustrasi

dan tulisan. Ilustrasi (gambar) merupakan pendukung yang menguatkan dan

mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan dalam buku secara lebih baik dan

jelas. Pemakaian gambar dalam memperkuat suatu pesan diperjelas oleh Gerlach

dan Ely (dalam Anitah, 2009:7-8) yang menyatakan bahwa:

Gambar tidak hanya bernilai seribu bahasa, tetapi juga seribu tahun atau

seribu mil. Melalui gambar dapat ditunjukkan kepada pebelajar suatu

tempat, orang, dan segala sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan

pengalaman pebelajar sendiri. Gambar juga dapat memberikan gambaran

dari waktu yang telah lalu atau potret (gambaran) masa yang akan datang.

Gambar diyakini menarik perhatian anak dalam hubungan menumbuhkan

minat terhadap bacaan. Keberadaan gambar juga dapat menambah keindahan

buku yang ditampilkan lewat sampul halaman buku yang beraneka ragam dan

memperkuat gambaran terkait isi cerita. Isi cerita dalam buku bergambar juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

23

harus mempergunakan bahasa yang baik dan benar. Hal ini dimaksudkan agar

cerita dapat dipahami pembaca sesuai pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Bahasa yang diwujudkan dalam bentuk teks dan kata-kata merupakan

aspek yang penting dalam penulisan cerita. Menurut Huck dkk. (dalam

Nurgiyantoro, 2005 : 157) kata-kata dan teks dalam buku cerita bergambar sama

pentingnya dengan gambar ilustrasi. Hal itu akan membantu pembaca

mengembangkan sensitivitas awal ke imajinasi dalam penggunaan bahasa. Bahasa

dalam buku untuk anak-anak juga harus sederhana. Kesederhanaan tersebut

merujuk pada kemudahan pengenalan arti kata yang dapat membantu anak

memahami isi cerita. Pemahaman terkait isi cerita dibantu dengan gambar

merupakan keunggulan dari buku cerita bergambar. Oleh karena itu, buku cerita

bergambar tidak lepas dengan dunia anak-anak yang mengkreasikan gambar

menarik pada tiap halaman sampulnya. Meskipun, tidak jarang juga buku cerita

bergambar dikonsumsikan pada pembaca dewasa. Selain dilengkapi dengan

gambar yang menarik dan bahasa yang sederhana, penampilan buku secara fisik

dibuat agar menarik minat baca anak untuk membaca. Hal ini diperkuat menurut

pernyataan Nurgiyantoro (2005 : 158) yang menyatakan bahwa anak memiliki

bakat untuk menyenangi keindahan, maka hal itu perlu dipupuk lewat penampilan

keindahan bahasa dan gambar-gambar ilustrasi.

Buku cerita bergambar menurut Stewing (dalam Susanto, 2011) adalah

sebuah buku yang menjajarkan cerita dengan gambar. Sementara Mitchell (dalam

Nurgiyantoro, 2005 : 153) lebih menyukai istilah picture storybooks yaitu buku

cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya

saling menjalin. Kedua pengertian di atas memiliki persamaan pendapat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

24

mengungkapkan bahwa buku cerita bergambar memadukan unsur cerita dan

gambar. Unsur cerita yang termuat pada teks, sedangkan gambar berperan sebagai

pelengkap cerita yang keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar

merupakan buku yang dibuat dengan memadukan cerita, gambar dan bahasa yang

sederhana serta dikemas halaman sampul yang menarik. Buku cerita bergambar

dibuat menarik agar membantu meningkatkan minat baca anak.

2.1.2.1 Unsur-Unsur Cerita

Menurut Nurgiyantoro (2005 : 7) mengatakan bahwa isi cerita anak tidak

harus yang baik-baik saja, seperti kisah anak rajin, suka membantu ibu, dan lain-

lain. Anak-anak juga dapat menerima cerita yang “tidak baik” seperti anak malas,

anak pembohong, kucing pemalas, atau bintang yang suka memakan sebangsanya.

Terkait beberapa contoh isi cerita di atas merupakan kesatuan dari berbagai

elemen yang membentuknya. Elemen-elemen itu dapat dibedakan ke dalam unsur

instrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur instrinsik adalah unsur-unsur cerita fiksi yang secara langsung berada

di dalam, menjadi bagian dan ikut membentuk eksistensi cerita yang

bersangkutan. Unsur fiksi yang termasuk dalam kategori ini misalnya adalah

tokoh dan penokohan, alur, pengaluran, dan berbagai peristiwa yang

membentuknya, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Berbeda dengan unsur

ekstrinsik, di pihak lain, adalah unsur yang berada di luar teks fiksi yang

bersangkutan, tetapi mempunyai pengaruh membangun cerita yang dikisahkan,

langsung atau tidak langsung (Nurgiyantoro, 2005 : 221).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

25

Rampan (2012: 73) menyatakan bahwa sebuah cerita sebenarnya terdiri dari

pilar-pilar sebagai berikut. (1) tema, (2) tokoh, (3) latar, (4) alur, dan (5) gaya.

Pilar pertama merupakan tema atau disebut rancang bangun cerita yang

dikehendaki pengarang harus dilandasi amanat, yaitu pesan moral yang ingin

disampaikan kepada pembaca. Namun, amanat ini harus dijalin secara menarik,

sehingga anak-anak tidak merasa sedang membaca wejangan moral. Pembaca

dihadapkan pada sebuah cerita yang menarik dan menghibur, dan dari bacaan itu

anak-anak atau orang tua mereka dapat membangun pengertian dan menarik

kesimpulan tentang pesan yang hendak disampaikan pengarang. Umumnya tema

yang dinyatakan secara terbuka dan gamblang tidak akan menarik minat pembaca.

Pilar kedua adalah tokoh. Secara umum, tokoh dapat dibagi dua yaitu tokoh

utama (protagonis) dan tokoh lawan (antagonis). Tokoh utama ini biasanya

disertai dengan tokoh-tokoh sampingan yang umumnya ikut serta dan menjadi

bagian kesatuan cerita. Sebagai tokoh bulat, tokoh utama ini mendapat porsi

paling istimewa dibandingkan dengan tokoh-tokoh sampingan. Kondisi fisik atau

karakternya digambarkan secara lengkap, sebagaimana manusia sehari-hari.

Disamping itu, seiring pula dihadirkan tokoh datar, yaitu tokoh yang ditampilkan

secara satu isi (baik atau jahat), sehingga dapat melahirkan tanggapan memuja

atau membenci dari para pembaca. Penokohan harus memperlihatkan

perkembangan karakter tokoh. Peristiwa-peristiwa yang terbina dan dilema yang

muncul di dalam alur harus mampu membawa perubahan dan perkembangan pada

tokoh, sehingga lahir diidentifikasi pembaca pada tokoh yang muncul sebagai

hero atau sebagia antagonis yang dibenci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

26

Pilar ketiga adalah latar. Peristiwa-peristiwa di dalam cerita dapat dibangun

dengan menarik jika penempatan latar waktu dan tempatnya dilakukan secara

tepat, karena latar berhubungan dengan tokoh, dan tokoh berkaitan erat dengan

karakter. Bangunan latar yang baik menunjukan bahwa cerita tertentu tidak dapat

dipindahkan ke kawasan lain, karena latarnya tidak menunjang tokoh dan

peristiwa-peristiwa khas yang hanya terjadi di suatu latar tertentu saja. Dengan

kata lain, latar menunjukan keunikan tersendiri dalam rangkaian kisah, sehinggga

mampu membangun tokoh-tokoh spesifik dengan sifat-sifat tertentu yang hanya

ada pada kawasan tertentu itu. Dengan demikian, tampak latar memperkuat tokoh

dan mengidupkan peristiwa-peristiwa yang dibina di dalam alur, menjadikan

cerita spesifik dan unik.

Alur merupakan pilar keempat. Alur menuntut kemampuan utama pengarang

untuk menarik minat pembaca. Secara sederhana, alur dapat dikatakan sebagai

rentetan peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Alur dapat dibina secara lurus,

dimana cerita dibangun secara kronologis. Peristiwa-peristiwa demi peristiwa

berkaiatan langsung satu sama lain hingga cerita berakhir. Alur juga dapat

dibangun secara episodik, dimana cerita diikat oleh episode-episode tertentu, dan

pada setiap episodenya ditemukan gawatan, klimaks dan leraian. Alur juga dapat

dibangun dengan sorot balik atau maju. Sorot balik adalah paparan informasi atau

peristiwa yang terjadi di masa lampau, dikisahkan kembali dalam situasi masa

kini, sementara alur maju merupakan wujud ancang-ancang untuk menerima

peristiwa-peristiwa tertentu yang nanti akan terjadi.

Pilar kelima adalah gaya. Disamping pilar-pilar lainnya, gaya menentukan

keberhasilan sebuah cerita. Secara tradisional dikatan bahwa keberhasilan sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

27

cerita bukan pada apa yang dikatakan, tetapi bagaimana mengatakannya. Kalimat-

kalimat yang enak dibaca, ungkapan-ungkapan yang baru dan hidup, suspence

yang menyimpan kerahasiaan, pemecahan persoalan yang rumit namun penuh

tantangan, pengalaman-pengalaman baru yang bernuansa kemanusiaan, dan

sebagainya merupakan muatan gaya yang membuat pembaca terpesona.

Disamping sebagai tanda seorang pengarang, gaya tertentu mampu menyedot

perhatian pembaca untuk terus membaca. Bersama elemen lainnya, seperti

penggunaan sudut pandang yang tepat, pembukaan dan penutup yang memberi

kesan tertentu, gaya adalah salah satu kunci yang menentukan berhasil atau

gagalnya sebuah cerita.

Penyusunan kerangka buku cerita bergambar didasari oleh teori kelima pilar

cerita di atas. Kelima pilar tersebut seperti tema yang diangkat yaitu mengenai

nilai pendidikan anti korupsi berisi nilai kejujuran, tanggung jawab, keberanian,

dan juga sederhana. Selanjutnya mengenai tokoh, pengembangan buku cerita

bergambar ini mengambil beberapa tokoh seperti tokoh utama bernama Harsa,

Ibu, Pak Teten, dan kedua teman Harsa yaitu Jujuk dan Emen. Latar yang

digunakan dalam cerita seperti rumah Harsa, warung, dan juga jalan raya. Selain

itu, alur yang digunakan dalam pembuatan buku cerita menggunakan alur maju,

sehingga pemunculan masalah hingga penyelesaian masalah terdapat pada isi

cerita. Pilar cerita yang terakhir yaitu gaya. Buku cerita dilengkapi gambar dipadu

tulisan dan warna yang diharapkan memberi kesan buku terlihat lebih menarik.

Hal ini dilakukan supaya menumbuhkan minat baca anak ketika melihat tampilan

buku sehingga membantu anak dalam belajar membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

28

2.1.2.2 Kriteria Buku Cerita yang Baik bagi Anak

Kebutuhan akan bahan bacaan merupakan salah satu faktor bagi

perkembangan tahap membaca anak. Oleh sebab itu, guru maupun orang tua perlu

membimbing dan memperhatikan kebutuhan bacaan bagi anak-anaknya. Perlu

diketahui bahwa buku bacaan yang baik adalah buku bacaan yang : (1) dapat

memberikan nilai positif pada pembacanya; (2) disampaikan dalam bahasa yang

sederhana, enak dibaca dan penulisnya seakan ingin berbagi dengan pembaca,

bukan menggurui; (3) gaya penulisan tidak meledak-ledak; (4) menggunakan

kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, tidak menggunakan istilah asing yang

sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia Christantiowati (dalam

Santosa, 2008: 9).

Pendapat serupa juga dikatakan oleh Effendi, Bangsa, dan Yudani (2013)

yang mengatakan bahwa buku cerita yang baik meliputi: (a) tampilan visual buku

dirancang menggunakan tampilan full color; (b) tampilan visual buku lebih

dominan gambar dibandingkan dengan teks; (c) jenis huruf pada buku cerita

memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak; (d) judul buku cerita

mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih

lanjut; dan (e) tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap

oleh indera penglihatan anak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria buku cerita yang

baik bagi anak dalam pengembangan buku cerita bergambar peneliti meliputi

penggunaan bahasa yang sederhana, enak dibaca bagi pembaca. Selain itu, buku

cerita yang baik memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang baik, tampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

29

visual buku full color, gambar lebih dominan dibandingkan teks, judul buku cerita

mewakili isi cerita, dan juga dapat memberikan nilai positif bagi pembaca seperti

nilai pendidikan anti korupsi.

2.1.3 Pengertian Membaca

Membaca merupakan kegiatan dalam menemukan berbagai informasi dalam

tulisan. Tulisan memiliki makna sebagai pesan yang ingin disampaikan oleh

penulis kepada pembaca. Menurut Wassid dan Sunendar (2008 : 246) membaca

merupakan proses memperoleh makna dari apa yang tertulis dalam teks.

Mengetahui makna dari pikiran penulis merupakan cara dalam mendapatkan

informasi dengan sejelas mungkin terkait bahan bacaan yang sedang dibaca. Oleh

sebab itu, membaca juga merupakan kegiatan yang mempergunakan penalaran

dalam menangkap informasi yang diberikan oleh penulis.

Pengertian membaca juga disampaikan Subyakto (1998: 145) yang

mengemukakan membaca adalah suatu aktivitas yang rumit atau kompleks karena

bergantung pada keterampilan berbahasa pelajar, dan pada tingkat penalarannya.

Kegiatan membaca pada pernyataan sebelumnya disebut sebagai keterampilan

berbahasa dipahami serupa oleh Pratiwi, dkk. (2007: 15) mengemukakan bahwa

membaca merupakan kegiatan berbahasa yang secara aktif menyerap atau

informasi atau pesan yang disampaikan melalui media tulis, seperti buku, artikel,

modul, surat kabar, atau media tulis lainnya. Disebut aktif karena membaca bukan

hanya sekedar memahami lambang tulis, tetapi juga membangun makna,

memahami, menerima, menolak, membandingkan, dan meyakini isi tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

30

Berdasarkan uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah

kegiatan aktif yang dilakukan untuk memperoleh informasi terkait makna tulisan

penulis yang didapatkan melalui berbagai media tulis atau media lainnya. Pada

penelitian ini, peneliti ingin mengajak siswa kelas II SD untuk belajar membaca.

Cara yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan memperkenalkan siswa pada

bahan bacaan berbentuk buku cerita bergambar bertemakan pendidikan anti

korupsi. Selain belajar membaca dilengkapi dengan penjelasan tampilan gambar,

siswa diharapkan mampu menangkap nilai-nilai pendidikan anti korupsi yang

terdapat di dalam cerita tersebut.

2.1.3.1 Tujuan Membaca

Informasi dapat diperoleh melalui membaca. Informasi dibutuhkan untuk

memperkaya pengetahuan dari seseorang akan suatu peristiwa, asal-usul dan lain

sebagainya. Hal ini merupakan salah satu dari tujuan yang ingin dicapai pada

kegiatan membaca. Supriyadi mengemukakan dalam (1992: 117) tujuan membaca

sebagai berikut.

a. Mengisi waktu luang atau mencari hiburan.

b. Kepentingan studi (secara akademik).

c. Mencari informasi, menambah ilmu pengetahuan.

d. Memperkaya perbendaharaan kosakata, dan lain-lain.

Selain itu, tujuan dari kegiatan membaca juga disampaikan oleh Zuchdi

dan Budiasih (2001: 24). Menurut Zuchdi dan Budiasih membaca meliputi

beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut :

a. Mendapatkan informasi yaitu mencakup informasi tentang fakta dan kejadian

sehari-hari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

31

b. Membaca untuk meningkatkan citra diri,

c. Submilasi atau penyaluran yang positif,

d. Rekreatif yaitu untuk mendapatkan kesenangan atau hiburan,

e. Membaca hanya karena iseng, dan

f. Untuk mencari nilai-nilai keindahan dan nilai kehidupan.

Pada umumnya tujuan membaca adalah untuk memperoleh informasi terkait

makna tulisan penulis yang didapatkan dari berbagai media. Namun secara

khusus, setiap orang memiliki tujuan tersendiri dalam membaca seperti

menambah ilmu pengetahuan, iseng mengisi waktu luang, mendapatkan

kesenangan, dan lain sebagainya.

2.1.3.2 Gerakan Literasi Sekolah

Literasi sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan

kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas

melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan

atau berbicara (dikdas.kemdikbud 2016: 2). Literasi juga bermakna praktik dan

hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO,

2003).

GLS merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat

partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah,

tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid

peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat

yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku

kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dikdas.kemdikbud 2016: 7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

32

Sebagai gerakan yang partisipatif, GLS melibatkan seluruh elemen terutama

bagi peserta didik yang diwujudkan melalui pembiasaan membaca. Pembiasaan

membaca ini selanjutnya diarahkan pada tahap pengembangan dan juga

pembelajaran. Oleh karena itu, variasi kegiatan GLS ini dapat berupa perpaduan

pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif. Keterampilan reseptif

merupakan keterampilan yang bersifat menerima meliputi keterampilan membaca

dan menyimak. Sedangkan keterampilan produktif merupakan keterampilan yang

bersifat mengungkap meliputi keterampilan menulis dan berbicara (Muchlisoh,

1992 : 119).

GLS sebagai upaya menyeluruh yang dilakukan di lingkungan sekolah

memiliki tujuan dalam menanamkan budaya membaca sebagai kebiasaan yang

menyenangkan dan ramah pada anak agar warga sekolah mampu mengelola

pengetahuan. Penanaman kebiasaan membaca anak dilakukan dengan pembiasaan

membaca oleh anak di sekolah dengan kisaran waktu 15 menit sebelum pelajaran

dimulai dan sesudah pelajaran selesai.

Kegiatan GLS pada tahap pembiasaan ini, memiliki prinsip dalam

pelaksanaan kegiatan membaca seperti bahan bacaan yang dibaca oleh anak dalam

kegiatan ini merupakan buku bacaan, bukan buku teks pelajaran. Selain itu peserta

didik diperkenankan memilih buku bacaan sesuai minat mereka dengan memberi

keleluasaan untuk membawa buku dari rumah. Kegiatan membaca tidak diikuti

oleh tugas lain seperti menghafalkan cerita, menulis sinopsis, dan lain-lain.

Adapun dalam kegiatan membaca dapat diikuti dengan diskusi informal tentang

buku yang dibaca ataupun kegiatan yang menyenangkan lainnya terkait buku yang

dibacakan apabila waktu memungkinkan. Tanggapan dalam diskusi dan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

33

lanjutan ini tidak dinilai/dievaluasi. Kegiatan membaca juga berlangsung dalam

suasana yang santai dan menyenangkan. Guru menyapa peserta didik dan

bercerita sebelum membacakan buku dan meminta mereka untuk membaca buku

(dikdas.kemdikbud 2016: 8).

2.1.3.3 Prinsip-prinsip Literasi Sekolah

Menurut Beers (2009), praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi

sekolah menekankan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat

diprediksi.

Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan menulis saling beririsan

antar tahap perkembangan. Memahami tahap perkembangan literasi peserta didik

dapat membantu sekolah untuk memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran

literasi yang tepat sesuai kebutuhan perkembangan mereka.

b. Program literasi yang baik bersifat berimbang

Sekolah yang menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap

peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi

membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasikan dan disesuaikan dengan

jenjang pendidikan. Program literasi yang bermakna dapat dilakukan dengan

memanfaatkan bahan bacaan kaya ragam teks, seperti karya sastra untuk anak dan

remaja.

c. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum

Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab semua

guru di semua mata pelajaran sebab pembelajaran mata pelajaran apapun

membutuhkan bahasa, terutama membaca dan menulis. Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

34

pengembangan profesional guru dalam hal literasi perlu diberikan kepada guru

semua mata pelajaran.

d. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun

Misalnya, „menulis surat kepada presiden‟ atau „membaca untuk ibu‟ merupakan

contoh-contoh kegiatan literasi yang bermakna.

e. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan

Kelas berbasis literasi yang kuat diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan

berupa diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi ini

juga perlu membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar kemampuan

berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk menyampaikan

perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan menghormati perbedaan

pandangan.

f. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap keberagaman

Warga sekolah perlu menghargai perbedaan melalui kegiatan literasi di sekolah.

Bahan bacaan untuk peserta didik perlu merefleksikan kekayaan budaya Indonesia

agar mereka dapat terpajan pada pengalaman multikultural

(http://dikdas.kemdikbud.go.id).

2.1.3.4 Langkah-langkah Kegiatan Membaca Literasi

Kegiatan pelaksanaan gerakan literasi ini bertujuan untuk menumbuhkan

minat siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca. Membaca buku

dilakukan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan 15 menit sesudah

pembelajaran selesai. Kegiatan membaca yang dapat dilakukan adalah

membacakan buku dengan nyaring dan membaca dalam hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

35

2.1.3.4.1 Membacakan Nyaring

Tujuan :

a. Memotivasi peserta didik agar mau membaca.

b. Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca.

c. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.

d. Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik.

e. Guru / pustakawan / kepala sekolah menjadi teladan membaca.

Tabel 2.1 Tahap Membaca Nyaring

Tahap Membaca Kegiatan

1. Persiapan yang perlu

dilakukan

a. Memahami tujuan membacakan

nyaring, yaitu menumbuhkan minat

baca, memeragakan cara membaca, dan

menjadikan peserta didik lancar

membaca.

b. Mengetahui tingkat kemampuan

berpikir dan membaca peserta didik.

c. Memilih buku yang berkualitas baik

dan memiliki isi yang disesuaikan

dengan jenjang dan minat peserta didik.

d. Melakukan kegiatan prabaca dan

baca ulang dengan

Tujuan:

1. Mengetahui jalannya cerita, atau

isi/pesan dalam setiap buku yang

dibaca;

2. Mengetahui letak tanda-tanda baca

sehingga memungkinkan untuk

mengatur intonasi suara agar menarik

atau menentukan kapan harus jeda;

3. Mengantisipasi pertanyaan yang

ditanyakan oleh peserta didik; dan

4. Melakukan prediksi atau

menghubungkan isi bacaan dengan

topik lain yang relevan.

5. Menulis pertanyaan-pertanyaan

sebagai bahan diskusi.

6. Melatih intonasi, volume suara, dan

gerak tubuh agar dapat membacakan

buku dengan menarik serta ekspresi

wajah yang mendukung penceritaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

36

2. Sebelum membacakan

nyaring

a. Memulai dengan menyapa peserta

didik dan menyebutkan alasan memilih

bacaan tersebut.

b. Menunjukkan sampul buku cerita

yang akan dibacakan dan

menyampaikan gambaran singkat

cerita.

c. Menyebutkan judul, pengarang, dan

ilustrator buku.

d. Menggali pengalaman peserta didik,

misalnya dengan menanyakan: Apakah

ada di antara mereka yang pernah

membaca buku tersebut? Apakah ada

yang memiliki buku itu? Atau, apakah

ada yang dapat menduga isi buku itu?

e. Mulai menyusuri ilustrasi, apabila

terdapat dalam buku atau bahan bacaan.

f. Membacakan buku dengan cara yang

sangat menarik.

3. Saat membacakan

Nyaring

a. Suara dapat didengar seluruh peserta

didik: tidak terlalu cepat, disertai

intonasi, ekspresi, dan gestur yang

sesuai isi cerita.

b. Bersikap ramah.

c. Menanggapi komentar dan

pertanyaan peserta didik.

d. Mengingatkan peserta didik untuk

menyimak.

e. Membagi informasi dan berdiskusi

selama membacakan buku.

f. Mengajak peserta didik aktif

bertanya.

g. Mengajak peserta didik untuk

menceritakan apayang dibacakan dan

apa yang dipikirkan (think aloud)

terkait bacaan.

4. Setelah membacakan

nyaring

a. Meminta peserta didik mengajukan

pertanyaan.

b. Guru mengajukan pertanyaan

seandainya peserta didik tidak bertanya.

c. Meminta peserta didik untuk

menceritakan ulang bacaan dengan

kata-katanya sendiri.

d. Meletakkan buku atau materi bacaan

di tempat yang mudah dilihat dan

dijangkau oleh tangan peserta didik.

e. Mencatat judul buku yang telah

dibacakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

37

Sumber:http://dikdas.kemdikbud.go.id

2.1.3.4.2 Membaca dalam hati

Membaca dalam hati (sustained silent reading) adalah kegiatan

membaca 15 menit yang diberikan kepada peserta didik tanpa

gangguan. Guru menciptakan suasana tenang, nyaman, agar peserta

didik dapat berkonsentrasi pada buku yang dibacanya.

Tabel 2.2 Tahapan Membaca Dalam Hati

Tahap Membaca Kegiatan

1. Persiapan membaca

dalam hati.

a. Memahami tujuan membaca dalam

hati, yaitu untuk menumbuhkan minat

baca peserta didik.

b. Memastikan agar bacaan sesuai

dengan tingkat keterampilan membaca

peserta didik.

2. Sebelum membaca

dalam hati dilakukan.

a. Menawarkan kepada peserta didik

apakah mereka memilih sendiri buku

yang ingin dibaca dari sudut baca kelas

atau membawanya sendiri dari rumah.

b. Membebaskan peserta didik untuk

memilih buku yang sesuai dengan

minat dan kesenangannya.

c. Memberi semangat kepada peserta

didik bahwa ia harus membaca buku

tersebut sampai selesai, dalam kurun

waktu tertentu, bergantung pada

ketebalan buku.

d. Membolehkan peserta didik untuk

mencari buku lain apabila isi buku

dianggap kurang menarik.

e. Membolehkan peserta didik untuk

memilih tempat yang disukainya untuk

membaca.

f. Menyediakan buku-buku dengan

jenis dan judul yang variatif.

3. Saat membaca dalam

hati

Peserta didik dan guru bersama-sama

membaca buku masing-masing dengan

tenang selama 15 menit.

4. Setelah membaca

dalam hati

Guru dapat menggunakan 5–10 menit

setelah membaca untuk bertanya

kepada peserta didik tentang buku yang

dibaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

38

Sumber: http://dikdas.kemdikbud.go.id

Literasi sangat penting bagi siswa karena keterampilan dalam literasi

berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mereka dan kehidupannya.

Keterampilan literasi yang baik akan membantu siswa dalam memahami teks

lisan, tulisan, maupun gambar/visual. Kemampuan literasi (membaca dan

menulis) di kelas awal berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar

siswa. Di tingkat ini, pembelajaran membaca dan menulis perlu diperkenalkan.

Kedua keterampilan tersebut tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi perlu

diajarkan. Jika pembelajaran literasi (membaca dan menulis) di kelas awal tidak

kuat, maka pada tahap membaca dan menulis lanjut siswa akan mengalami

kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai

(USAID, 2014 : 2).

2.1.4 Tahap Perkembangan Anak

Sepanjang jenjang kehidupan manusia, semenjak awal kehidupan dari lahir

sampai meninggal dunia, manusia selalu mengalami perubahan, baik perubahan

dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis, perubahan-perubahan

tersebut terus berlangsung karena terjadinya pertumbuhan dan perkembangan

pada dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses tahapan

hidup manusia yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.

Pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan psikologis dari proses

kematangan secara normal dalam perubahan fisik maupun psikisnya. Seperti

bertambah berat badan, bertambah tinggi badan dan lain sebagainya. Sedangkan

perkembangan memiliki pengertian proses perubahan kualitatif yang mengacu

pada kualitas fungsi-fungsi organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

39

tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan

fungsi psikologis (Agustina, 2014 : 2).

Kehidupan manusia berlangsung dari beragam fase kehidupan, dimulai dari

manusia lahir hingga fase tua. Pada tiap fase ini manusia mengalami perubahan

yang berlangsung secara berkesinambungan. Menurut Santrock (dalam Agustina,

2014: 27) periode perkembangan itu terdiri atas tiga periode, yaitu

anak(childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood). Dari ketiga

periode ini diklasifikasikan lagi menjadi beberapa periode yaitu: (1) periode anak

sebelum kelahiran (prenatal), masa bayi (infacy), masa awal anak-anak (early

childhood), masa pertengahan dan akhir anak-anak (midle and late childhood); (2)

periode remaja (adolescence), dan (3) periode dewasa: masa awal remaja (early

adulthood), masa pertengahan dewasa (midle adulthood), dan masa akhir dewasa

(late adulthood). Dan di setiap periode ini memiliki tugasnya masing-masing.

Tugas di tiap periode ini akan dilewati anak dalam proses yang sama, namun tidak

harus dalam umur yang sama pula.

Piaget (dalam Nurgiyantoro, 2005: 50) membedakan perkembangan

intelektual anak ke dalam empat tahapan. Tiap tahapan memiliki karakteristik

yang membedakannya dengan tahapan lain. Tahapan tersebut meliputi : tahap

sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi konkret, dan tahap operasional

formal.

Pertama : tahap sensorimotor (the sensorymotor period, 0-2 tahun). Tahap ini

merupakan tahapan pertama dalam perkembangan kognitif anak. Tahap

sensorimotor terjadi berdasarkan informasi dari indera (senses) dan bodi (motor).

Karakteristik utama dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar lewat koordinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

40

persepsi indera dan aktivitas motor serta mengembangkan pemahaman sebab-

akibat atau hubungan-hubungan berdasarkan sesuatu yang dapat diraih atau dapat

berkontak langsung. Anak mulai memahami hubungannya dengan orang lain,

mengembangkan pemahaman objek secara permanen. Pada usia anak 1-2 tahun,

anak pada tahapan ini menyukai aktivitas atau permainan bunyi yang mengandung

perulangan-perulangan yang ritmis. Anak menyukai bunyi-bunyian yang bersajak

dan berirama. Permainan bunyi yang dimaksud dapat berupa nyanyian, kata-kata

yang dinyanyikan, atau kata-kata biasa dalam perkataan yang tidak dilagukan

(Nurgiyantoro, 2005: 50).

Kedua: tahap praoperasional (the preoperational period, 2-7 tahun). Dalam

tahap ini anak mulai dapat “mengoperasikan” sesuatu yang sudah mencerminkan

aktivitas mental dan tidak lagi semata-mata bersifat fisik. Karakteristik dalam

tahap ini antara lain adalah bahwa (i) anak mulai belajar mengaktualisasi dirinya

lewat bahasa, bermain, dan menggambar (corat-coret). (ii) Jalan pikiran anak

masih bersifat egosentris, menempatkan dirinya sebagai pusat dunia, yang

didasarkan persepsi segera, dan pengalaman langsung karena masih kesulitan

menempatkan dirinya di antara orang lain. Anak tidak dapat memahami sesuatu

dari sudut pandang orang lain. (iii) Anak mempergunakan simbol dengan cara

elementer yang pada awalnya lewat gerakan-gerakan tertentu dan kemudian lewat

bahasa dalam pembicaraan. (iv) Pada masa ini anak mengalami proses asimilasi di

mana anak mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan

dengan cara menerima ide-ide tersebut ke dalam suatu bentuk skema di dalam

kognisinya (Nurgiyantoro, 2005: 51).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

41

Ketiga: tahap operasional konkret (the concrete operational, 7-11 tahun). Pada

tahap ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil. Karakteristik anak

pada tahap ini antara lain adalah (i) anak dapat membuat klasifikasi sederhana,

mengklasifikasikan objek berdasarkan sifat-sifat umum, misalnya klasifikasi

warna, klasifikasi karakter tertentu. (ii) Anak dapat membuat urutan sesuatu

secara semestinya, mengurutkan abjad, angka, besar-kecil, dan lain-lain. (iii)

Anak mulai dapat mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan;

adanya perkembangan dari pola berpikir yang egosentris menjadi mudah untuk

mengidentifikasikan sesuatu dengan sudut pandang berbeda. (iv) Anak mulai

dapat berpikir argumentatif dan memecahkan masalah sederhana, ada

kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana yang dilakukan oleh orang

dewasa, namun belum dapat berpikir tentang sesuatu yang abstrak karena jalan

pikirnya terbatas pada situasi yang konkret (Nurgiyantoro, 2005: 52).

Keempat: tahap operasi formal (the formal operational, 11 atau 12 tahun ke

atas). Pada tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu berpikir abstrak.

Karakteristik penting dalam tahap ini antara lain adalah (i) anak sudah mampu

berpikir “secara ilmiah”, berpikir teoritis, berargumentasi, dan menguji hipotesis

yang mengutamakan kemampuan berpikir. (ii) Anak sudah mampu memecahkan

masalah secara logis dengan melibatkan berbagai masalah yang terkait

(Nurgiyantoro, 2005 : 53).

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penyusunan buku cerita bergambar

dengan mempertimbangkan perkembangan kognitif operasional konkret

berdasarkan usia anak kelas 2 SD yang memiliki kecenderungan belum dapat

diajak berpikir secara abstrak. Maka dari hal tersebut, peneliti menyusun buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

42

cerita bergambar dengan anak menampilkan cerita yang bersifat nyata atau

kontekstual mengangkat pemecahan masalah sederhana terkait cerita, bertemakan

pendidikan anti korupsi.

2.1.4.1 Perkembangan Anak SD Kelas Bawah

SD merupakan jenjang pendidikan sekolah pertama dalam kegiatan belajar

anak bersama dengan guru sekolah. Pada masa ini anak menjalani sebagian besar

kehidupannya di sekolah. Masa usia sekolah dasar sering pula disebut sebagai

masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa keserasian sekolah ini

secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada sebelumnya dan

sesudahnya. Sugiyanto dan Sudjarwo (dalam Agustina, 2014 : 93), masa ini dapat

dirinci lagi menjadi 2 fase yaitu sebagai berikut:

1. Karakteristik anak pada masa kelas-kelas bawah sekolah dasar (6-10

tahun)

Beberapa sifat khas anak pada masa ini antara lain adalah:

a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan

prestasi sekolah.

b. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.

c. Adanya kecenderungan menuju diri sendiri.

d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain pada

kecenderungan meremehkan anak lain.

e. Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu hal, maka soal itu dianggapnya

tidak penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

43

f. Pada masa ini anak menghendaki nilai rapor yang baik, tanpa

mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai atau tidak.

Soemantri dan Saodih (dalam Agustina, 2014 : 94).

2. Karakteristik anak pada masa kelas-kelas tinggi SD (10-12 tahun)

Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah :

a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.

b. Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar.

c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata

pelajaran khusus.

d. Sampai kira-kira umur II tahun anak dapat membutuhkan seorang

guru orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan

memenuhi keinginannya. Setelah kira-kira umur II tahun pada

umunya anak menghadapi tugasnya dengan bebas dan berusaha

menyelesaikannya sendiri.

e. Pada masa ini anak memandang (nilai rapor) sebagai ukuran yang

tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.

f. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya

biasanya untuk dapat bermain bersama-sama.

g. Mengembangkan kata hati, moralitas suatu skala nilai-nilai. Soemantri

dan Saodih (dalam Agustina, 2014 : 95).

Perkembangan manusia itu ada periode-periodenya dan ada tugas-tugas yang

harus dilewati di setiap periode tersebut. Perkembangan yang baik adalah

perkembangan yang mengarah ke arah yang lebih positif dan sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

44

periodenya masing masing. Tugas perkembangan anak usia sekolah menurut

Agustina (2014: 34) seperti:

1. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain.

2. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme

yang sedang tumbuh.

3. Belajar bergaul dan bersahabat dengan anak-anak sebaya.

4. Belajar peranan jenis kelamin.

5. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan

berhitung.

6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan

sehari-hari.

7. Mengembangkan kata hati, moralitas, dan skala nilai-nilai.

8. Belajar membebaskan ketergantungan diri.

Pengembangan buku cerita bergambar disusun peneliti

mempertimbangkan dasar-dasar kecakapan membaca dan menulis anak.

Selain itu, peneliti juga ingin mengembangkan kata hati anak terkait nilai-nilai

yang terkandung dalam bacaan yang mencerminkan 4 nilai dalam pendidikan

anti korupsi yaitu kejujuran, tanggung jawab, sederhana, dan keberanian.

Memperkenalkan 4 sikap terpuji pendidikan anti korupsi diharapkan mampu

mengembangkan sikap yang sehat terhadap diri anak sebagai organisme yang

sedang tumbuh sesuai dengan tugas perkembangan usia anak sekolah di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

45

1.2 Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

melakukan penelitian dengan mengambil beberapa penelitian yang sudah ada

sebelumnya. Beberapa penelitian tersebut sebagai berikut :

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Yeni (2013) yang melakukan

penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui

Media Cerita Bergambar Siswa Kelas III SD Negeri Panggang, Bantul Tahun

Ajaran 2013/2014”. Pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses

pembelajaran membaca nyaring melalui media cerita bergambar pada siswa kelas

II B SD Negeri Panggang, Bantul. Selain itu, pada penelitian ini juga bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring melalui media cerita

bergambar. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) tes, 2)

observasi, dan 3) dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

penggunaan media cerita bergambar dapat meningkatkan proses pembelajaran

membaca nyaring. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam

merespon guru saat melakukan tanya jawab tentang isi cerita yaitu sebesar 50%

dan peningkatan dalam menyimpulkan isi cerita yang dibacanya yaitu sebesar

41,67%. Hal ini menyebabkan kemampuan membaca nyaring siswa meningkat.

Penelitian kedua dilakukan oleh Wardhani (2011) dengan judul

“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Konservasi Lingkungan untuk

Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Rendah”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran profil buku cerita bergambar yang sesuai kebutuhan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

46

dan guru, penilaian buku cerita bergambar dari guru dan ahli, dan prototipe buku

cerita bergambar yang telah diperbaiki berdasarkan penilaian guru dan ahli.

Penelitian ini menggunakan prosedur Research and Development (Penelitian dan

Pengembangan). Subjek penelitian ini yaitu model buku cerita bergambar untuk

siswa SD kelas bawah (kelas III) yang berbasis konservasi lingkungan. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu

melalui pemaparan dan simpulan data (verifikasi). Berdasarkan temuan tersebut,

dapat disimpulkan, pertama, siswa dan guru membutuhkan buku cerita bergambar

berbasis konservasi lingkungan. Kedua, buku cerita bergambar yang diharapkan

siswa adalah buku cerita yang ada materinya dikemas dengan menarik dan

disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Ketiga, buku cerita bergambar berbasis

konservasi lingkungan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Sri (2011) dengan judul “Pelaksanaan

Pendidikan Antikorupsi di SMP Keluarga Kudus.” Penelitian ini memiliki dua

tujuan, tujuan pertama penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan

pelaksanaan pendidikan sikap anti korupsi di SMP Keluarga Kudus. Tujuan yang

kedua yaitu untuk mendeskripsikan apa saja hambatan-hambatan dalam

pelaksanaan pendidikan sikap anti korupsi di SMP Keluarga Kudus. Penelitian ini

menggunakan metodepenelitian kualitatif sehingga menghasilkan data deskriptif.

Penelitian ini berlokasi di SMP Keluarga Kudus. Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi

pustaka yang diolah dan diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi untuk

pengecekan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis

interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan sikap anti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

47

korupsi di SMP Keluarga Kudus meliputi pembelajaran antikorupsi dan kegiatan

pembiasaan. Kegiatan pembiasaan melalui adanya warung kejujuran, telepon

kejujuran, Gerakan Anti Mencontek (GAM), penggunaan PIN anti korupsi dan

PILKAO. Dengan adanya pendidikan sikap anti korupsi di SMP Keluarga Kudus

dapat membentuk sikap jujur, tanggung jawab, berani, adil terbuka, kerja keras,

dan disiplin.

Berdasarkan ketiga penelitian relevan di atas peneliti akan melakukan

penelitian berupa pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo

tahun pelajaran 2016/2017. Peneliti meyakini bahwa penelitian yang telah

dilakukan memiliki ciri khusus dibandingkan dengan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Kekhasan penelitian ini mengacu pada aspek yang ingin

diajarkan pada anak yaitu nilai pendidikan anti korupsi. Pada ketiga penelitian

sebelumnya, pembelajaran menyangkut nilai pendidikan anti korupsi belum

diajarkan pada anak jenjang pendidikan SD seperti penelitian yang dilakukan oleh

peneliti.

Selain itu, menurut pandangan peneliti, pembelajaran terkait nilai pendidikan

anti korupsi penting untuk diberikan pada anak jenjang pendidikan SD sebagai

upaya menanggapi ancaman budaya tindakan korupsi. Peneliti juga melihat bahwa

penelitian yang dilakukan dapat mengajarkan anak dalam membaca sekaligus

memahami bacaan dengan hadirnya gambar pendukung isi cerita. Peneliti juga

menyesuaikan isi cerita dibuat secara kontekstual. Hal ini supaya nilai-nilai

pendidikan anti korupsi dapat diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

48

Terkait beberapa penelitian relevan di atas, peneliti membuat literatur map yang

relevan dengan penelitian milik peneliti.

Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, peneliti akan membuat penelitian

pengembangan buku cerita bergambar. Penelitian ini dikhususnya terbatas bagi

siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Penelitian disesuaikan dengan kebutuhan

siswa yang diketahui memiliki kesulitan dalam membaca. Oleh karena itu, peneliti

berharap pengembangan buku cerita bergambar dapat digunakan sebagai referensi

dalam mengajarkan pembelajaran membaca anak sekaligus memperkenalkan

Yeni, (2013)

Peningkatan

Kemampuan

Membaca Nyaring

Melalui Media Cerita

Bergambar Siswa

Kelas III SD Negeri

Panggang, Bantul

Tahun Ajaran

2013/2014

Wardhani, (2011)

Pengembangan Buku

Cerita Bergambar

Berbasis Konservasi

Lingkungan untuk

Pembelajaran

Membaca Siswa SD

Kelas Rendah

Sri, (2011)

Pelaksanaan

Pendidikan Anti

korupsi di SMP

Keluarga Kudus

Pengembangan Buku

Cerita Bergambar

Berbasis Pendidikan

Anti Korupsi Untuk

Pembelajaran

Membaca Siswa

Kelas II B SD Negeri

Dayuharjo Tahun

Pelajaran 2016/2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

49

nilai-nilai pendidikan anti korupsi yang terdapat dalam buku bacaan. Dalam

penelitian ini, produk yang dihasilkan menggunakan pendekatan kontekstual.

Pendekatan kontekstual terletak bukan hanya terkait isi cerita yang diangkat oleh

peneliti, namun lebih dari itu peneliti ingin nilai yang terkandung dalam cerita

dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Kerangka Berpikir

Pendidikan Anti Korupsi merupakan usaha sadar dan terencana dalam

memberikan penanaman dan penguatan nilai-nilai dalam membentuk sikap anti

korupsi yang diharapkan mampu diwujudkan generasi muda dalam usaha

melawan korupsi. Di samping merupakan usaha penanaman dan penguatan nilai

anti korupsi, pendidikan anti korupsi juga merupakan usaha dalam pengamalan

nilai-nilai anti korupsi menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Mengangkat

penanaman nilai menjadi kebiasaan hidup bukanlah sesuatu yang mudah untuk

dilakukan. Kebiasaan dapat terbentuk dalam waktu yang relatif lama. Oleh sebab

itu, pendidikan anti korupsi layak untuk diperkenalkan pada anak sedini

mungkin.

Pendidikan anti korupsi dewasa ini, dirasa perlu diperkenalkan pada anak

melihat fenomena korupsi yang kian menjadi-jadi menyeret pejabat publik di

berbagai sektor pemerintahan. Korupsi seakan-akan membudaya dan terus

menggerogoti karakter bangsa ini. Pengenalan nilai-nilai anti korupsi pada anak

dapat dilakukan melalui berbagai cara salah satunya dengan buku cerita

bergambar. Buku cerita bergambar merupakan salah satu media efektif yang

dapat digunakan dalam pengenalan nilai pendidikan anti korupsi. Selain

dipercaya dekat dengan dunia anak yang menyukai tampilan penuh gambar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

50

buku cerita bergambar memungkinkan anak dapat menerima pesan yang

disampaikan oleh penulis seperti halnya nilai pendidikan anti korupsi.

Buku cerita bergambar menjadi media yang realistis diberikan pada anak

terutama bagi anak usia SD. Buku cerita bergambar juga dapat digunakan

sebagai bahan bacaan dalam proses latihan membaca anak, terutama bagi anak

yang benar-benar belum dapat membaca. Gambar yang dominan terdapat dalam

buku cerita bergambar bermanfaat untuk merangsang pikiran anak terhadap

maksud kejadian yang diceritakan dalam buku cerita bergambar tersebut. Oleh

sebab itu, sasaran peneliti kepada anak-anak yang belum dapat membaca

diharapkan melalui buku cerita bergambar ini, dapat sedikit membantu anak

untuk belajar membaca. Buku cerita bergambar ini juga menggunakan bahasa

yang mudah untuk dimengerti disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

Penggunaan buku cerita bergambar ini dapat menjadi salah satu referensi anak

untuk membantu memahami mengenai pendidikan anti korupsi terkait nilai-nilai

positif anti korupsi dalam cerita yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-

hari.

Berdasarkan oleh pemaparan yang ditulis di atas, peneliti bermaksud untuk

mengembangkan sebuah buku cerita terkait pendidikan anti korupsi dan

pembelajaran membaca untuk anak SD kelas II. Pengembangan buku cerita

bergambar yang disesuaikan oleh peneliti mengandung nilai-nilai terkait sikap

anti korupsi ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

51

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis

pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD

Negeri Dayuharjo?

2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti

korupsi yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD

Negeri Dayuharjo?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

52

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini menggunakan

jenis penelitian Research and Development (R&D). Menurut Borg dan Gall

(dalam Setyosari, 2013: 222) pengertian penelitian pengembangan adalah

suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan. Sementara menurut Sugiyono (2012: 404) penelitian kombinasi

adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan

antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara

bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang

lebih komprehensif, valid, reliabel, dan obyektif.

Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development

bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan

melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan

dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan misalnya kurikulum yang

spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media

pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem

evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar

tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai,

sistem penggajian dan lain-lain (Sugiyono, 2012 : 412). Terkait dengan

pengertian di atas, peneliti melakukan penelitian dalam pengembangan buku

cerita bergambar mempergunakan metode penelitian dan pengembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

53

Berdasarkan oleh pendapat dari para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) adalah proses dalam pengembangan

produk melalui proses validasi sehingga diperoleh data yang komprehensif, valid,

reliabel, dan obyektif. Penelitian yang akan dikembangkan adalah berupa buku

cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca

kelas II B SD Negeri Dayuharjo.

Penelitian ini mengadopsi prosedur pengembangan milik Borg dan Gall

(dalam Setyosari, 2013: 237-239) dan pengembangan Sugiyono (2012: 409-427).

Langkah pelaksanaan pengembangan Borg dan Gall (dalam Setyosari, 2013: 237-

239) adalah:

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal

Penelitian dan pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka,

pengamatan atau observasi kelas, dan persiapan laporan awal.

2. Perencanaan

Merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan

urutan bahan, dan uji coba skala kecil.

3. Pengembangan Format Produk Awal

Pengembangan format produk awal, atau draf awal, yang mencakup

penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbooks, dan alat evaluasi.

4. Uji Coba Awal

Uji coba awal, yang dilakukan pada 1-3 sekolah, yang melibatkan 6-12

subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan

dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

54

5. Revisi Produk

Revisi produk, yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji

coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau

produk yang dikembangkan. Berdasarkan data tersebut apakah masih

diperlukan untuk melakukan evaluasi yang sama dengan mengambil situs

yang sama pula. Produk yang telah direvisi kemudian diadakan uji coba.

6. Uji Coba Lapangan

Produk yang telah direvisi, berdasarkan hasil uji coba skala kecil,

kemudian diujicobakan lagi kepada unit atau subyek coba yang lebih

besar. Uji coba lapangan dilakukan terhadap sebanyak 5-15 sekolah

dengan melibatkan 30-100 subyek. Uji coba ini dikategorikan skala

sedang. Data kuantitatif hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai

dengan tujuan khusus yang ingin dicapai, atau jika memungkinkan

dibandingkan dengan kelompok kontrol; sehingga diperoleh data untuk

melakukan revisi produk lebih lanjut.

7. Revisi Produk

Revisi produk, yang dikerjakan, berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil

uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subyek lebih besar ini

dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai

tujuannya dan mengumpulkan informasi yang dapat dipakai untuk

meningkatkan program atau produk untuk keperluan perbaikan pada tahap

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

55

8. Uji Lapangan

Setelah produk direvisi, apabila pengembang menginginkan produk yang

lebih layak dan memadai maka diperlukan uji lapangan. Uji lapangan ini

melibatkan unit atau subyek yang lebih besar lagi. Uji lapangan ini bisa

melibatkan 10-30 sekolah atau terhadap 40-200 subjek; dan disertai

wawancara, observasi, dan penyampaian angket dan kemudian dilakukan

analisis. Hasil analisis ini kemudian menjadi bahan untuk keperluan revisi

produk berikutnya, atau revisi produk akhir.

9. Revisi Produk Akhir

Revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan

yang lebih luas (field testing). Revisi produk akhir inilah yang menjadi

ukuran bahwa produk tersebut benar-benar dikatakan valid karena telah

melewati serangkaian uji coba secara bertahap.

10. Desiminasi dan Implementasi

Desiminasi dan implementasi, yaitu menyampaikan hasil pengembangan

(produk, prosedur, program, atau produk) kepada para pengguna dan

profesional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal, atau

dalam bentuk buku atau handbook.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

56

Sugiyono (2012: 409-427) memaparkan sepuluh langkah pengembangan

pada penelitian Research and Development, yaitu:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi

adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai

tambah. Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan

dengan yang terjadi. Masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita

dapat mendayagunakannya. Data potensi dan masalah tidak harus dicari

sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau

dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang

masih up to date.

2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktula dan up to

date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat

digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang

diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Metode apa yang akan

digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan

yang ingin dicapai.

3. Desain Produk

Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa

desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk

harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan

sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

57

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah

rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional

akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional

karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran

rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan

cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.

5. Revisi Desain

Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para

ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan

tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki

desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau

menghasilkan produk tersebut.

6. Uji Coba Produk

Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru

dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap

awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode mengajar tersebut.

Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok terbatas.

Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah

metode mengajar baru tersebut efektif dan efisien dibandingan metode

mengajar yang lama atau yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

58

7. Revisi Produk

Revisi produk memiliki tujuan untuk memperbaiki kelemahan yang ada

setelah dilakukan uji coba produk. Revisi akan terus dilakukan untuk

mendapatkan produk yang efektif dan efisien.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang

tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode

mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan

yang luas. Dalam operasinya, metode baru tersebut, tetap harus dinilai

kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih

lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian lembaga pendidikan

yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian,

sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk

dalam hal ini adalah metode mengajar.

10. Pembuatan Produk Masal

Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan

efektif dalam beberapa kali pengujian, maka metode mengajar baru

tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

59

Berdasarkan langkah-langkah menurut Borg dan Gall dan langkah-langkah

pengembangan menurut Sugiyono, peneliti menyimpulkan beberapa langkah

menurut kedua teori tersebut. Prosedur pengembangan dibuat menjadi tujuh

langkah agar sesuai dengan langkah penelitian yang dilakukan. Hal ini

dikarenakan dalam pengembangan produk ini hanya dilakukan pada uji

terbatas kepada siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Ketujuh langkah

penelitian sebagai berikut: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3)

desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk ; dan

(7) revisi produk.

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan merupakan beberapa langkah penelitian yang

akan dilakukan. Melalui prosedur pengembangan penelitian tersebut akan

menghasilkan produk akhir yaitu buku cerita bergambar berbasis pendidikan

anti korupsi untuk pembelajaran membaca kelas II SD. Pengembangan model

langkah penelitian yang dilakukan menurut Borg dan Gall (dalam Setyosari,

2013: 237-239) dan Sugiyono (2012: 409- 427).

Peneliti mengadaptasi metode menurut Borg dan Gall maupun Sugiyono

pada penelitian ini. Hal ini menyesuaikan penelitian yang dilakukan dalam

pengembangan buku cerita bergambar. Langkah penelitian yang diambil

adalah sebagai berikut : 1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3)

desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk dan

(7) revisi produk. Beberapa langkah penelitian pengembangan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

60

Bagan 3.1 Model Pengembangan Hasil Modifikasi

3.2.1 Potensi dan Masalah

Peneliti memulai langkah awal dalam pengembangan buku cerita

bergambar dengan mencari potensi dan masalah terkait pendidikan anti

korupsi pada sasaran penelitian yaitu pada anak kelas II B SD. Potensi dan

masalah didapatkan berdasarkan oleh hasil wawancara yang dilakukan pada

tanggal 29 November 2016 kepada wali kelas II B SD Negeri Dayuharjo.

Desain Produk

Hasil Uji Coba

Produk

Langkah 1

Potensi dan

Masalah

Analisis

Kebutuhan

Langkah 2

Pengumpulan

Data

Langkah 4

Validasi

Desain

Langkah 3

Desain Produk

Langkah 5

Revisi Desain

Langkah 6

Uji Coba

Produk

Langkah 7

Revisi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

61

Tujuan dari dilakukannya wawancara yaitu untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran di kelas berdasarkan kesulitan pada pembelajaran membaca

serta mengetahui pandangan guru terkait pentingnya penanaman pendidikan

anti korupsi bagi siswa SD terutama di kelas II B SD Negeri Dayuharjo tahun

pelajaran 2016/2017.

3.2.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah pada langkah pertama yaitu potensi

dan masalah telah ditemukan oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan

melalui wawancara dan kuesioner. Berdasarkan pengumpulan data yang

tersebut, hasil dipakai untuk memperkuat data dalam pengembangan buku

cerita anak berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca

kelas II B SD.

3.2.3 Desain Produk

Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar. Produk

buku cerita bergambar yang akan dihasilkan terdiri dari kemasan buku atau

cover, isi buku, dan anatomi buku. Penyusunan buku cerita bergambar

menyesuaikan usia anak kelas II SD dimana pengembangan buku cerita

dibuat dengan memperhatikan beberapa hal berikut seperti: pemilihan

gambar, penataan tulisan dan gambar, isi dari buku cerita, kesesuaian warna

gambar beserta kemasan buku dan lain sebagainya. Selain itu di dalam buku

ini terdapat anatomi buku yang mencakup ukuran dan format, jumlah

halaman, font yang dipakai, isi buku dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

62

3.2.4 Validasi Desain

Pembuatan buku cerita bergambar apabila sudah selesai kemudian

divalidasikan kepada para ahli. Hal ini dimaksudkan untuk menilai produk

yang telah dibuat apakah memerlukan perbaikan ataukah sudah baik melalui

tanggapan yang diberikan oleh para ahli. Pada proses validasi desain,

penilaian belum berdasarkan fakta di lapangan. Validasi dilakukan oleh 2 ahli

yaitu 1 dosen ahli dan 1 guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Kritik dan

saran dari ahli digunakan untuk mengetahui kekurangan ataupun kelebihan

buku sebelum dilakukan revisi desain.

3.2.5 Revisi Desain

Pada proses revisi desain, produk dilakukan perbaikan dari kekurangan

yang dikemukakan oleh ahli. Revisi desain dilakukan untuk menyempurnakan

kekurangan yang terdapat dari produk menurut para ahli.

3.2.6 Uji Coba Produk

Pada proses uji coba produk akan dilakukan pada 6 siswa kelas II B SD

Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 2016/2017. Uji coba produk dilakukan

untuk mengetahui bagaimana keefektifan produk yang telah dibuat dan

dikembangkan oleh peneliti.

3.2.7 Revisi Produk

Pada proses revisi produk dilakukan setelah melakukan uji coba lapangan.

Produk yang sudah diujicobakan pada siswa, akan mendapatkan masukan dari

siswa berupa kuesioner. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain

produk akhir buku cerita bergambar anak berbasis pendidikan anti korupsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

63

Pada penelitian ini menggunakan 7 langkah pengembangan. Hal ini

dikarenakan oleh pengembangan produk buku cerita bergambar ini

dikembangkan secara terbatas. Dari beberapa langkah yang telah dilakukan,

peneliti berharap dalam proses pengembangan buku cerita bergambar ini

dapat bermanfaat sehingga layak digunakan untuk pembelajaran membaca

siswa SD kelas bawah.

3.3 Setting Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Dayuharjo yang akan diujicobakan

kepada 6 siswa kelas II B. SD Negeri Dayuharjo beralamatkan di jalan

Damai, Prujakan, Sindhuharjo, Ngaglik, Sleman. Peneliti melakukan

penelitian di sekolah tersebut merangkap dengan kegiatan PPL selama kurang

lebih 3 bulan yang merupakan salah satu program wajib di semester VI

program studi PGSD Universitas Sanata Dharma.

3.3.2 Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah 6 siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo

tahun pelajaran 2016/2017. Analisis kebutuhan pada penelitian ini dilakukan

kepada wali kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Uji coba produk yang sudah di

revisi akan dilakukan kepada enam siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo

tahun pelajaran 2016/2017.

3.3.3 Waktu Penelitian

Pada penelitian terkait pengembangan produk buku cerita bergambar anak

berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca di kelas II B

SD Negeri Dayuharjo ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

64

dengan bulan Maret 2017. Analisis kebutuhan yang dilakukan kepada wali

kelas II B pada tanggal 29 November 2016, dan uji coba produk dilakukan

pada tanggal 15 Maret 2017.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

mengumpulkan suatu data. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan

gabungan ketiganya (Sugiyono, 2012 : 193). Penelitian pengembangan buku

cerita bergambar ini mempergunakan pengumpulan data berupa wawancara

dan kuesioner. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur. Sementara untuk kuesioner dibagikan pada siswa

setelah melakukan uji coba produk demi mengetahui kelebihan maupun

kelemahan produk.

3.4.1 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012

: 194). Pelaksanaan wawancara dilakukan guna melakukan analisis

kebutuhan. Analisis kebutuhan melalui proses wawancara dilakukan dengan

terlebih dahulu menyusun pertanyaan terstruktur. Pertanyaan tersebut akan

diberikan pada narasumber yaitu guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

65

Wawancara dilakukan untuk memperoleh jawaban yang lebih terperinci

terkait penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

3.4.2 Kuesioner

Kuesioner digunakan pada tahap validasi produk yang diberikan pada

dosen ahli bahasa dan guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Kuesioner yang

diberikan pada ahli bahasa maupun guru kelas terdiri dari 17 pernyataan

meliputi aspek judul buku, warna, isi cerita, pesan terkait pendidikan anti

korupsi, bahasa yang digunakan, tampilan gambar, ketertarikan isi buku,

halaman, tata letak dan juga jenis huruf.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 148). Pada

penelitian ini peneliti menggunakan variabel buku cerita bergambar berbasis

pendidikan anti korupsi. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian

seperti wawancara dan kuisioner. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan

data awal seperti bagaimana ketersediaan buku cerita bergambar yang

dimiliki oleh perpustakaan sekolah dan mengetahui pentingnya pendidikan

anti korupsi untuk siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Peneliti juga

membuat kuesioner untuk digunakan sebagai bahan dalam memvalidasi

produk berupa buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti.

Berikut gambaran umum mengenai instrumen yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian ini melalui tabel pedoman di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

66

3.5.1 Wawancara

Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara terstruktur

dalam penelitian ini, dimana wawanacara dilakukan oleh peneliti dengan

menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber.

Peneliti menyusun daftar pertanyaan ini untuk digunakan sebagai referensi

dalam mendapatkan data pada analisis kebutuhan. Pedoman terkait daftar

pertanyaan wawancara disusun oleh peneliti sebagai berikut :

Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara Nomor

Aitem

Apakah Bapak/Ibu mengetahui keberadaan siswa yang saat ini

masih mengalami kesulitan dalam membaca? 1

Sejauh mana kesulitan yang siswa alami terkait dengan

pembelajaran di kelas yang tentunya mengandalkan

kemampuan siswa dalam membaca?

2

Kesulitan apa yang Bapak/Ibu temukanpada saat memberi

pelatihan membaca terhadap siswa yang bersangkutan? 3

Apakah siswa di sekolah ini tertarik dengan buku cerita

bergambar? 4

Apakah di sekolah ini telah menyediakan kelengkapan buku

bacaan bagi siswa seperti buku cerita bergambar? 5

Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terkait penanaman nilai anti

korupsi bagi siswa sekolah dasar? 6

Seberapa penting menurut Bapak/Ibu penanaman nilai anti

korupsi bagi siswa sekolah dasar? Berikan beberapa alasan! 7

Pernahkah Bapak/Ibu memberikan pembelajaran di kelas

menyangkut penanaman nilai anti korupsi bagi siswa? Berikan

contoh!

8

Menurut Bapak/Ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita

bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk

cerita tentang pendidikan anti korupsi?

9

Adakah saran yang mungkin dapat Bapak/Ibu berikan terkait

dengan buku cerita bergambar yang telah beredar menyangkut

kebutuhan pembelajaran membaca siswa?

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

67

Terkait dengan isi tabel di atas memaparkan daftar pertanyaan wawancara

yang telah disusun oleh peneliti. Pertanyaan terkait wawancara sebanyak 10

butir pertanyaan.

3.5.2 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Kuesioner dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk yang sudah

dikembangkan apakah sudah baik ataukah memerlukan masukan untuk

memperbaikki kekurangan. Kuesioner berbentuk penyataan dan peneliti

menggunakan kuesioner tertutup. Pelaksanaan pembagian kuesioner tertutup

dilakukan pada saat validasi terhadap produk yang akan dikembangkan yaitu

berupa buku cerita bergambar. Kuesioner diberikan dan akan dinilai oleh 1

dosen ahli/pakar yang memiliki kemampuan dalam menilai produk tersebut

dan 1 guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo. Penyusunan kuesioner terlebih

dahulu dilakukan dengan pembuatan pedoman validasi. Berikut terkait

pedoman kuesioner yang digunakan dalam menilai produk buku cerita

bergambar untuk pakar dan guru :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

68

Tabel 3.2 Pedoman Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru

No. Topik Nomor Pertanyaan

1.

Cover buku

a. Judul buku

b. Warna

1, 2, 3, 4

2.

Isi buku

a. Isi cerita

b. Pesan untuk pendidikan lingkungan

hidup

c. Bahasa yang digunakan

d. Tampilan gambar dan tulisan

e. Ketertarikan isi buku

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13

3.

Anatomi buku

a. Rancangan halaman

b. Tata letak

c. Jenis huruf

14, 15, 16, 17

Tabel di atas adalah pedoman dari kuesioner uji validasi produk yang akan

diberikan kepada ahli/pakar dan guru. Terkait dengan pedoman dari kuesioner uji

validasi produk maka peneliti menyusun instrumen kuesioner yang akan

digunakan dalam melakukan penilaian terhadap produk buku cerita bergambar.

Instrumen kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian pengembangan untuk

ahli/pakar dan guru adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar

dan Guru

No. Aspek yang Dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4 5

A. Cover buku

1. Judul buku cerita mewakili

keseluruhan isi cerita.

2.

Judul buku cerita menarik

minat siswa untuk membaca

lebih lanjut.

3. Judul cover buku membawa

pesan yang akan disampaikan.

4. Warna cover buku cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

69

menarik minat siswa untuk

membaca lebih lanjut.

B. Isi buku cerita

5. Isi cerita mudah dipahami oleh

siswa kelas rendah.

6.

Isi buku cerita memberikan

pembelajaran nilai-nilai

pendidikan lingkungan hidup

berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari.

7.

Isi buku cerita menggunakan

bahasa yang sederhana

sehingga mudah dibaca dan

dipahami siswa kelas rendah.

8.

Isi buku cerita memiliki gambar

dan teks yang saling

berhubungan.

9. Tampilan buku lebih dominan

gambar dibandingkan teks.

10. Gambar buku cerita jelas dan

mudah dibedakan.

11.

Ilustrasi buku cerita

memperjelas latar, rangkaian

cerita, penjiwaan dan karakter.

12. Gaya dan ketepatan bahasa

cocok untuk siswa kelas rendah.

13.

Isi buku berhasil memikat siswa

untuk terus mengikuti jalan

cerita.

C. Anatomi buku

14. Rancangan halaman buku

tertata dengan baik.

15. Pemilihan jenis huruf menarik

perhatian siswa.

16.

Jenis huruf pada buku cerita

memiliki tingkat mudah dibaca

yang baik bagi siswa.

17.

Tata letak/sistematika penulisan

tidak terlalu sempit

memudahkan siswa untuk

membaca.

Total Skor

Rata-rata skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

70

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2012: 332) merupakan proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Penelitian ini dianalisis

menggunakan dua teknik yaitu kualitatif dan kuantitatif.

3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif

Teknik analisa data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara yang

dilakukan kepada wali kelas II B dan juga berdasarkan masukan yang

diterima dari ahli/pakar dan wali kelas II B SD Negeri Dayuharjo tahun

pelajaran 2016/2017 terkait validasi terhadap produk yang telah

dikembangkan. Masukan terkait kritik dan saran yang diberikan oleh penilai

baik itu dari ahli/pakar dan wali kelas II B SD Negeri Dayuharjo

dipergunakan sebagai referensi dalam memperbaiki atau untuk mengetahui

kelayakan produk terkait perbaikan desain yang dikembangkan. Peneliti

melakukan revisi terhadap produk tersebut sesuai dengan komentar dan saran

dari para validator.

3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari penilaian ahli/pakar dan wali kelas II B

SD Negeri Dayuharjo dalam proses validasi yang dilakukan dalam bentuk

angka. Data yang diperoleh dari lembar kuesioner yang telah dibuat oleh

peneliti kemudian dianalisis secara deskriptif melalui langkah-langkah

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

71

a. Pengumpulan data kasar.

b. Pemberian skor untuk analisis kuantitatif.

c. Skor yang telah diperoleh dikonversikan dari data kuantitatif ke data

kualitatif skala lima dengan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.4 Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif Skala Lima

(Widoyoko, 2009: 238)

Rumus Rerata Skor Klasifikasi x > Xi + 1,8 sb i >4,2 Sangat baik

Xi + 0,6 Sbi < ≤ Xi + 1,8 Sbi >3,4 – 4,2 Baik Xi - 0,6 Sbi < ≤ Xi + 0,6 Sbi >2,6 – 3,4 Cukup Xi - 1,8 Sbi < ≤ Xi + 0,6 Sbi >1,8 – 2,6 Kurang

≤ Xi – 1,8 sbi ≤1,8 Sangat Kurang

Keterangan :

Xi ( Rerata ideal) = (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)

Sbi (Simpangan baku ideal) = (skor maksimum ideal – skor minimum

ideal).

= Skor empiris

Berdasarkan rumus konversi rerata nilai total di atas maka berikut

penjelasan perhitungan rerata total skor:

Xi = rerata ideal = (skor maksimum ideal + skor minimum

ideal)

= (5 + 1) = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

72

Simpangan baku ideal (Sbi) = (skor maksimum ideal – skor minimum

ideal)

= (5–1) = 0,67

Sangat baik = > Xi + 1,8 Sbi

= >3 + (1,8 x 0,67)

= >3 + 1,206

= x > 4,206

Baik = Xi + 0,6 Sbi < ≤ Xi + 1,8 Sbi

= 3 + (0,6 x 0,67) <x ≤ 3 + (1,8 x 0,67)

= 3 + 0,402<x ≤ 3 + 1,206

= 3,402<x ≤ 4,206

Cukup baik = Xi –0,6 Sbi < ≤ Xi + 0,6 Sbi

= 3 – (0,6 x 0,67) <x ≤ 3 + (0,6 x 0,67)

= 3 – 0,402<x ≤ 3 + 0,402

= 2,598<x ≤ 3,402

Kurang baik = Xi – 1,8 Sbi < ≤ Xi – 0,6 Sbi

= 3 – (1,8 x 0,67) <x ≤ 3 – (0,6 x 0,67)

= 3 – 1,206<x ≤ 3 – 0,402

= 1,794<x ≤ 2,598

Sangat kurang baik = ≤ Xi – 1,8 SBi

= x ≤ 3 – (1,8 x 0,67)

= x ≤ 3 – 1,206

= x ≤ 1,794

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan

Pada penelitian pengembangan ini terdapat permasalahan yang hendak

dikemukakan yaitu mengenai bagaimana pengembangan buku cerita bergambar

ini. Permasalahan tersebut akan dijelaskan melalui beberapa langkah berikut:

4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita

Pengembangan buku cerita ini dijelaskan berdasarkan tahap yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya seperti :

4.1.1.1 Potensi dan Masalah

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan

penelitian pengembangan buku cerita bergambar anak adalah melakukan

analisis kebutuhan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara

melakukan wawancara dengan wali kelas II B SD Negeri Dayuharjo.

Wawancara dilakukan di SD Negeri Dayuharjo yang beralamat lengkap

di jalan Damai, Prujakan, Sindhuharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

Pelaksanaan wawancara dilakukan demi mendapatkan spesifikasi produk

yang sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah tersebut.

Kejujuran merupakan salah satu sikap yang melawan budaya

korupsi. Kejujuran perlu dipupuk sedini mungkin agar korupsi tidak

membudaya dan menggerogoti karakter generasi muda dewasa ini. Salah

satu cara dalam melawan budaya korupsi adalah melalui bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

74

pendidikan. Pendidikan menjadi wahana yang paling rasional dalam

meletakkan nilai-nilai kejujuran pada siswa di lingkungan sekolah. Selain

melalui peran guru di sekolah, hadirmya media penunjang pendidikan

turut berperan dalam menyukseskan pendidikan karakter bagi siswa.

Media penunjang dapat berupa buku dan alat peraga pendidikan

lainnya. Buku menjadi media yang paling dekat dengan siswa. Terutama

untuk mengajarkan siswa dalam membaca dan menulis. Membaca

menjadi kegiatan yang tak terpisahkan dari buku. Melalui kegiatan

membaca, informasi terkait pesan yang disampaikan oleh penulis berupa

nilai maupun amanat sebuah karangan cerita, dapat tersampaikan dengan

baik untuk pembaca.

4.1.1.2 Pengumpulan Data

Peneliti dalam hal ini melakukan pengumpulan data dengan cara

wawancara dengan narasumber terkait yaitu dengan guru kelas.

Pelaksanaan wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi terkait

keberadaan siswa yang masih kesulitan dalam membaca dan juga untuk

mengetahui sejauh mana pengenalan nilai pendidikan anti korupsi melalui

pengembangan buku cerita bergambar ini mampu membantu siswa dalam

pembelajaran membaca.

Di bawah ini merupakan rangkuman hasil wawancara yang

dilakukan kepada guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

75

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara

Apakah Bapak/Ibu mengetahui

keberadaan siswa yang saat ini masih

mengalami kesulitan dalam membaca?

Iya mengetahui. Terdapat 4 anak

dari jumlah keseluruhan siswa di

kelas sebanyak 29 anak.

Sejauh mana kesulitan yang siswa alami

terkait dengan pembelajaran di kelas yang

tentunya mengandalkan kemampuan

siswa dalam membaca?

Kesulitan yang siswa alami

seperti belum lancar ketika

membaca dan juga kurang cermat

dalam memahami bacaan.

Kesulitan apa yang Bapak/Ibu

temukanpada saat memberi pelatihan

membaca terhadap siswa yang

bersangkutan?

Sebenarnya tidak ada kesulitan

yang berarti ketika memberikan

pelatihan membaca, hanya saja

dibutuhkan kesabaran dan

pemilihan metode yang sesuai.

Apakah siswa di sekolah ini tertarik

dengan buku cerita bergambar?

Cukup tertarik terlebih buku

cerita bergambar dilengkapi

dengan gambar dan warna yang

dapat menarik minat siswa dalam

membaca.

Apakah di sekolah ini telah menyediakan

kelengkapan buku bacaan bagi siswa

sepertibuku cerita bergambar?

Buku cerita bergambar tersedia di

perpustakaan sekolah meskipun

jumlah buku bacaan tersebut

masih terbatas.

Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terkait

penanaman nilai anti korupsi bagi siswa

sekolah dasar?

Cukup penting diberikan

penanaman nilai pendidikan anti

korupsi pada siswa SD

dikarenakan mengingat usia anak

yang masih cukup dini sehingga

nilai yang ditanamkan diharapkan

dapat lebih tertanam pada diri

anak melalui pengaplikasian

perilaku sehari-hari.

Seberapa penting menurut Bapak/Ibu

penanaman nilai anti korupsi bagi siswa

sekolah dasar? Berikan beberapa alasan!

Sangat penting, semisal contoh

nilai kejujuran yang saya temukan

sehari-hari di kelas seperti saat

siswa pernah menemukan uang

yang bukan miliknya kemudian

melaporkannya pada saya. Hal ini

dapat dijadikan contoh apabila

penanaman nilai anti korupsi

penting diberikan pada anak

seperti halnya nilai kejujuran.

Pernahkah Bapak/Ibu memberikan

pembelajaran di kelas menyangkut

penanaman nilai anti korupsi bagi siswa?

Berikan contoh!

Pernah, hal itu dapat

diintegrasikan pada pelajaran

PKN dan Bahasa Indonesia

terdapat nilai-nilai yang

menyangkut pendidikan anti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

76

korupsi seperti nilai kejujuran

pada pelajaran PKN, mengenal

amanat dari suatu cerita pada

pelajaran Bahasa Indonesia.

Menurut Bapak/Ibu apakah sekolah

membutuhkan buku cerita bergambar

untuk kebutuhan membaca siswa dalam

bentuk cerita tentang pendidikan anti

korupsi?

Boleh juga karena buku

bertemakan pendidikan anti

korupsi cukup penting diberikan

pada anak terkait nilai yang dapat

diteladani dari cerita tersebut.

Adakah saran yang mungkin dapat

Bapak/Ibu berikan terkait dengan buku

cerita bergambar yang telah beredar

menyangkut kebutuhan pembelajaran

membaca siswa?

Ada, buku cerita bergambar

sebaiknya dibuat semenarik

mungkin seperti penuh dengan

warna, gambar, bahasa yang

dipakai sederhana sehingga

mudah ditangkap anak, tidak

terlalu tebal, kontekstual dan lain

sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber,

terdapat 4 anak yang masih mengalami kesulitan dalam membaca dari total

keseluruhan jumlah siswa di kelas sebanyak 29 anak. Selain itu, narasumber

mengatakan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam membaca

lebih kepada kurang lancar dalam membaca seperti masih mengeja dan

kurang cermat dalam memahami bacaan. Hal itu terlihat dalam pembelajaran

sehari-hari apabila siswa membaca dan kurang cermat mengetahui maksud

dari bacaan. Kemudian narasumber juga menambahkan apabila sekolah

membutuhkan buku cerita bergambar mengingat terbatasnya ketersediaan

buku cerita bergambar yang dimiliki oleh sekolah.

Minimnya buku yang dimiliki oleh sekolah menurut narasumber

berbanding terbalik dengan ketertarikan siswa terhadap buku cerita

bergambar yang cukup besar. Hal ini dikatakan narasumber berdasarkan

temuan terhadap siswa meminjam buku di perpustakaan sekolah pada jam

istirahat dan setelah pulang sekolah. Oleh karena itu, narasumber cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

77

mengapresiasi buku cerita bergambar bertemakan pendidikan anti korupsi

dikarenakan oleh pentingnya nilai-nilai pendidikan anti korupsi yang dapat

diteladani anak setelah membaca cerita tersebut.

4.1.1.3 Desain Produk Awal

Pada langkah selanjutnya peneliti melakukan rancangan buku

cerita sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan terkait dengan prinsip

yang dijadikan langkah dalam penyusunan sebagai berikut :

4.1.1.3.1 Konsep buku

Konsep buku cerita ini mengambil contoh kehidupan sehari-hari

seorang anak yang disesuaikan dengan nilai-nilai terkait pendidikan anti

korupsi. Buku cerita ini bersifat kontekstual sehingga dekat dengan

kehidupan sehari-hari anak. Peneliti melihat bahwa pendidikan anti

korupsi sangat penting diberikan pada anak, terlebih nilai-nilai yang

dapat diteladani dari cerita yang mereka baca dapat diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, peneliti berharap dengan adanya

buku cerita bergambar ini dapat membantu anak dalam berlatih membaca

juga mengenali nilai-nilai anti korupsi yang dihadirkan dalam cerita.

4.1.1.3.2 Tokoh

Tokoh utama pada buku cerita bergambar ini adalah seorang anak

laki-laki bernama Harsa. Harsa adalah anak yang jujur, rajin, dan patuh

terhadap perintah orang tua. Pemilihan tokoh dikarenakan oleh peneliti

mengharapkan anak-anak yang membaca buku cerita bergambar ini dapat

melihat contoh tindakan Harsa yang jujur, berani, sederhana, dan

bertanggung jawab terhadap perintah yang diberikan oleh ibunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

78

Peneliti juga menginginkan apabila setelah membaca buku cerita

bergambar ini, pembaca mengetahui nilai-nilai terkait dalam cerita

merupakan nilai dalam pendidikan anti korupsi yang mampu untuk

diaplikasikan anak dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tokoh Harsa

yang terdapat dalam cerita :

Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Utama Harsa

Gambar

Ciri-ciri

1. Tokoh Harsa memiliki

postur badan yang kurus

dan kulit berwarna putih

langsat.

2. Memiliki rambut lurus dan

berponi.

4.1.1.3.3 Format dan Ukuran Buku

Buku ini berukuran 21,2 cm x 29,7 cm atau sama dengan ukuran

kertas A4 dengan halaman sebanyak 26 halaman sudah termasuk sampul

bagian depan dan belakang. Selain itu, buku cerita bergambar ini

dilengkapi dengan tambahan 3 soal yang terdapat di halaman 19 dalam

bentuk refleksi yang mengajak anak untuk dapat merefleksikan cerita

yang telah mereka baca. Pada halaman sebelumnya yaitu halaman 18

terdapat kesimpulan cerita yang memberikan penjelasan bahwa melalui

cerita yang telah mereka baca, anak sebenarnya sudah mempelajari nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

79

terkait pendidikan anti korupsi yaitu nilai kejujuran, keberanian,

tanggung jawab dan kesederhanaan.

4.1.1.3.4 Isi dan Tema Buku

Isi dalam buku ini merupakan hasil dari karangan peneliti yang

dibuat berdasarkan pengalaman pribadi dan disesuaikan dengan nilai-

nilai dalam pendidikan anti korupsi yang dapat diteladani oleh pembaca.

Peneliti juga mengambil tema yang disesuaikan dengan lingkungan

terdekat anak, sehingga diharapkan dapat diaplikasikan di kehidupan

sehari-hari pembaca. Peneliti dalam hal ini juga memberikan kesan pada

buku yang dikembangkan dengan gambar, warna yang cerah, bahasa

yang sederhana dan mudah dipahami sehingga mampu menarik perhatian

anak untuk membaca dan memahami isi cerita.

4.1.1.3.5 Judul Buku

Judul buku yang digunakan oleh peneliti pada buku cerita

bergambar ini adalah “Manisnya Kejujuran”. Buku ini berisi tentang

nilai-nilai pendidikan anti korupsi yang ditunjukkan melalui perilaku

tokoh yang terdapat di dalam cerita seperti perilaku jujur, sederhana,

berani dan bertanggung jawab. Berikut adalah gambar judul buku yang

dibuat oleh peneliti :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

80

Gambar 4.1 Judul Buku

4.1.1.3.6 Desain Gambar

Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar menggunakan

sketsa manual yang sederhana. Sketsa gambar ini memberikan kesan

sederhana dan jelas sehingga tidak membuat anak bingung ketika melihat

gambar. Selain itu, gambar dilengkapi dengan tampilan benda-benda yang

memperjelas latar suatu tempat yang mendukung suasana dalam cerita

agar terlihat lebih nyata.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

81

Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan

4.1.1.3.7 Teknik Pengerjaan

Pada proses pengerjaan buku cerita bergambar ini menggunakan

teknik yang menggabungkan pengerjaan secara manual dan juga

komputer. Langkah yang dilakukan seperti sketsa digambar secara

manual atau menggunakan sketsa tangan kemudian dilakukan tracing,

pemrosesan, dan diwarnai menggunakan program Adobe Photoshop CS6.

Contoh tampilan gambar sebelum dan sesudah berikan warna sebagai

berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

82

Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan yang Belum Diberikan Warna

Gambar 4.4 Gambar yang sudah diwarnai

menggunakan Adobe Photoshop CS6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

83

4.1.1.3.8 Warna

Warna yang digunakan dalam pengembangan buku cerita

bergambar ini adalah warna terang yang disesuaikan dengan situasi dan

kondisi dalam cerita berjudul “Manisnya Kejujuran” ini.

4.1.1.3.9 Tipografi

Penggunaan gaya tipografi yang digunakan peneliti dalam

pengembangan buku cerita bergambar ini meliputi 2 gaya yaitu Arial

Bold dan Arial Black untuk judul buku cerita sekaligus nama pengarang

buku. Selain itu, peneliti menggunakan gaya tipografi Comic Sans untuk

digunakan pada kata pengantar, panduan penggunaan buku, isi cerita,

kesimpulan, refleksi, dan juga biodata penulis. Penggunaan tipografi ini

menurut peneliti dikarenakan oleh jenis gaya tipografi mudah untuk

dibaca dan juga menarik bagi anak untuk dibaca. Tampilan font yang

digunakan sebagai berikut :

Gambar 4.5 Font Arial Bold dan Arial Black untuk Judul Buku

Arial Bold

Arial

Black

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

84

Gambar 4.6 Font Comic Sans untuk isi cerita

4.1.1.3.10 Teknik Cetak

Jenis kertas yang digunakan oleh peneliti dalam mencetak cover

buku cerita bergambar adalah kertas ivory 230 sedangkan jenis kertas

yang digunakan peneliti untuk mencetak isi buku adalah AP (Art Paper)

120. Teknik penjilidan yang digunakan menggunakan teknik penjilidan

stapler, sementara untuk isi buku cerita mengunakan cetakan bolak balik.

4.1.1.4 Validasi

Berdasarkan oleh hasil validasi dapat diperoleh skor rerata yang

mengacu pada tabel konveksi nilai skala lima berdasarkan Penilaian

Acuan Patokan (PAP) yang telah sebelumnya pada bab 3 di tabel 3.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

85

Pengembangan buku cerita bergambar disusun dengan terlebih dahulu

dilakukan penilaian kepada dosen ahli dan guru kelas II B SD Negeri

Dayuharjo. Hasil data validasi buku cerita bergambar anak oleh validator

sebagai berikut:

4.1.1.4.1 Data Hasil Validasi Dosen Ahli

Proses validasi buku cerita bergambar ini dilakukan oleh dosen ahli

pada tanggal 8 Maret 2017. Berdasarkan validasi tersebut diperoleh data

penilaian dan komentar pada buku cerita bergambar. Berikut merupakan

data hasil validasi pada buku cerita bergambar :

Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli

1: sangat kurang baik; 2 : kurang baik; 3 : cukup baik; 4 : baik; 5 : sangat

baik

No. Aspek yang Dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4 5

D. Sampul buku

1. Judul buku cerita mewakili

keseluruhan isi cerita.

2.

Judul sampul buku sesuai

dengan pesan yang akan

disampaikan.

3.

Judul buku cerita menarik

minat siswa untuk membaca

lebih lanjut

4.

Warna sampul buku cerita

menarik minat siswa untuk

membaca lebih lanjut.

√ tambahkan

gradasi

warna pada

background

5.

Tampilan sampul buku cerita

menggunakan gambar yang

menarik minat siswa

√ sebaiknya

gunakan 1

gambar saja

yang

menggambar

kan isi cerita

6.

Tampilan gambar pada sampul

buku cerita menggunakan

warna yang menarik minat

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

86

E. Isi buku cerita

7.

Isi dalam buku cerita sederhana

sehingga mudah dipahami oleh

siswa kelas rendah.

8.

Isi cerita dibuat dengan

pendekatan kontekstual

sehingga siswa mudah

mengaitkan nilai dalam cerita

pada kehidupan sehari-hari.

9.

Gaya dan ketepatan kata cocok

untuk siswa kelas rendah.

√ Beberapa

kata di ganti

dengan

ungkapan

yang

sederhana

10.

Isi buku cerita memberikan

pembelajaran terkait nilai-nilai

pendidikan anti korupsi

berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari.

11.

Perpaduan gambar dan teks

yang terdapat dalam buku cerita

bergambar saling berhubungan

sehingga menjelaskan isi terkait

cerita.

12.

Tampilan buku cerita

bergambar lebih dominan

gambar dibandingkan teks.

13.

Gambar pada buku cerita

bergambar jelas dan mudah

dibedakan.

14.

Ilustrasi yang terdapat pada

buku cerita memperjelas latar,

rangkaian cerita, penjiwaan dan

karakter.

15.

Isi buku berhasil memikat siswa

untuk terus mengikuti jalan

cerita.

F. Anatomi buku

16. Rancangan halaman buku

tertata dengan baik.

17. Pemilihan jenis huruf menarik

perhatian siswa.

18.

Pemilihan jenis huruf pada

buku cerita memiliki tingkat

mudah dibaca yang baik bagi

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

87

19.

Tata letak/sistematika penulisan

tidak terlalu sempit

memudahkan siswa untuk

membaca.

Total Skor 9 16 65

Rata-rata skor 87:19 : 4,57

Komentar umum dan saran perbaikan :

Kesimpulan :

Buku cerita bergambar yang dikembangkan dinyatakan:

(*Lingkari salah satu pada nomor)

1. Layak untuk digunakan uji coba lapangan tanpa revisi.

2. Layak untuk digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

3. Tidak layak untuk digunakan uji coba lapangan.

Berdasarkan perhitungan yang mengacu pada penilaian acuan

patokan (PAP) dan berlandaskan tabel 3.6 yang terdapat pada bab III

terkait kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar.

Hasil yang didapatkan oleh peneliti dari dosen ahli pada bagian sampul

buku yaitu 5,5,4,3,3, dan 4 (sangat baik, sangat baik, cukup baik, baik, dan

cukup baik), pada bagian isi buku mendapatkan nilai 5,5,4,5,5,5,5,5, dan 5

(sangat baik, sangat baik, cukup baik, sangat baik, sangat baik, sangat

baik, sangat baik, sangat baik, dan sangat baik), sedangkan pada bagian

anatomi buku mendapatkan nilai 5,5,4, dan 5 (sangat baik, sangat baik,

cukup baik, dan sangat baik). Setelah dilakukan validasi diketahui bahwa

total nilai yang diperoleh oleh peneliti dari dosen ahli adalah 90 dengan

Penyusunan buku telah baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

88

rata-rata skor (x) sebesar 4,57. Berdasarkan skor yang didapatkan, produk

yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Hasil ini

menunjukkan bahwa buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai

saran yang telah diberikan oleh dosen ahli.

4.1.1.4.2 Data Hasil Validasi Guru Kelas II B SD Negeri Dayuharjo

Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli, peneliti kemudian

melanjutkan validasi yang dilakukan oleh guru kelas II B SD Negeri

Dayuharjo. Validasi ini dilakukan pada tanggal 8 Maret 2017. Data hasil

validasi buku cerita bergambar oleh Guru Kelas II B SD Negeri Dayuharjo

dapat dilihat pada lampiran 3 penulisan skripsi ini.

Tabel 4.4 Komentar dari guru kelas II B SD Negeri Dayuharjo

Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan

dengan melihat tabel 3.6 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan

kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Diketahui bahwa

total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari guru kelas II B adalah 77

dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,05. Berdasarkan hasil di atas

menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki

No. Komentar

1. Gambar pada cover membingungkan. Diganti

dengan satu gambar yang lebih jelas.

2. Warna cover diganti yang lebih cerah.

3. Perhatikan penulisan, penggunaan tanda baca,

dan lain-lain.

4. Kertas terlalu kaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

89

kriteria “baik”. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari guru kelas II B,

maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita layak digunakan dengan revisi

sesuai dengan saran.

4.1.1.5 Revisi Desain

Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil validasi yang sudah

didapatkan oleh peneliti terkait beberapa komentar yang diperoleh dari

dosen ahli. Berlandaskan komentar-komentar yang tersebut, peneliti

melakukan perbaikan supaya diperoleh produk penelitian yang lebih

baik. Revisi produk yang dilakukan peneliti berdasarkan komentar dari

dosen ahli selaku validator adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar dari Dosen Ahli

Hal. Komentar Dosen Ahli Revisi

Sampul Tambahkan gradasi warna pada

background

Telah ditambahkan gradasi

warna pada sampul buku

sesuai komentar dosen ahli.

Sampul Sebaiknya gunakan 1 gambar

saja yang menggambarkan isi

cerita

Tampilan sampul buku telah

diperbaiki dengan

mengganti gambar sesuai

saran yang diberikan oleh

dosen ahli.

9 Beberapa kata diganti dengan

ungkapan yang sederhana

Telah dilakukan perbaikan

terhadap kata-kata yang

digunakan dalam

percakapan cerita Manisnya

Kejujuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

90

Berdasarkan komentar yang telah diberikan oleh dosen ahli,

peneliti melakukan revisi seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.7 Sebelum revisi

Gambar 4.8 Setelah revisi

Telah diberikan

gradasi warna pada

sampul buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

91

Gambar 4.9 Sebelum revisi

Gambar 4.10 Setelah revisi

Perubahan gambar

sampul buku

menjadi 1 gambar

pokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

92

Gambar 4.11 Sebelum revisi

Gambar 4.12 Setelah revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

93

4.1.1.6 Uji Coba Produk

Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 15 Maret 2017.

Langkah yang dilakukan oleh peneliti seperti pembagian buku cerita

bergambar yang telah selesai divalidasi, disertai dengan penjelasan

terkait pengisian kuesioner pada siswa. Penjelasan dilakukan guna

mengantisipasi kesalahan dalam pengerjaan lembar kuesioner oleh siswa.

Siswa kemudian diminta oleh peneliti membaca buku cerita bergambar

berurutan dari halaman pertama hingga halaman yang terakhir. Ketika

siswa telah selesai membaca buku, peneliti menanyakan terkait isi cerita

yang telah mereka baca seperti pertanyaan mengenai tokoh, kronologi

cerita, amanat yang terkandung dalam cerita dan lain sebagainya. Siswa

kemudian diminta untuk mengisi lembar refleksi yang terdapat pada

bagian belakang buku yang memuat pertanyaan-pertanyaan terkait cerita

pada kertas yang telah disediakan oleh peneliti. Setelah selesai mengisi

lembar refleksi, siswa diminta untuk mengisi kuesioner terkait penilaian

kualitas buku cerita bergambar. Hasil kuesioner yang dilakukan terhadap

6 siswa dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk

Siswa Ke : Total Skor Rata-rata Skor

Pertama 53 4,81

Kedua 49 4,45

Ketiga 52 4,72

Keempat 48 4,36

Kelima 43 3,90

Keenam 40 3,63

Rata-rata total 4,31

Sudah

diberikan

gradasi

warna pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

94

4.1.1.7 Revisi Produk

Produk buku cerita bergambar yang telah diujicoba diberikan komentar

oleh pakar. Kemudian peneliti menindaklanjuti komentar pakar dengan

melakukan revisi yang dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.13 Sebelum revisi

Gambar 4.14 Setelah revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

95

Berdasarkan rekomendasi pakar, peneliti melakukan revisi terkait dengan

gaya tipografi yang digunakan pada buku cerita bergambar. Sebelum dilakukan

revisi, peneliti menggunakan jenis gaya tipografi Comic Sans, kemudian setelah

dilakukan revisi peneliti mengganti gaya tipografi berjenis Myrad Pro. Kebijakan

penggantian gaya tipografi dianjurkan pakar terkait dengan pemilihan gaya

tipografi yang memudahkan siswa dalam membaca.

4.2 Kualitas Buku Cerita

Terkait dengan hasil validasi yang dilakukan kepada 1 dosen ahli dan 1

Guru Kelas II B SD Negeri Dayuharjo mengenai produk yang dikembangkan

yaitu buku cerita bergambar, dapat dihitung skor rata-rata semua validator. Hasil

rekapitulasi data dari 2 validator yang akan dipaparkan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Validator

Rata-rata Kategori

Dosen ahli 4,57 Sangat baik

Guru kelas II B 4,05 Baik

Rata-rata 4,31 Sangat baik Terkait dengan hasil rekapitulasi yang dipaparkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti

memperoleh skor rata-rata 4,31 dengan kategori “sangat baik.” Hasil rekapitulasi

penilaian yang dilakukan oleh validator dalam bentuk diagram batang sebagai

berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

96

Gambar 4.15 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi

4.3 Pembahasan

Penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini dimulai dari

kebutuhan guru dalam penyediaan media berbentuk buku cerita bergambar demi

menambah referensi buku yang dapat digunakan siswa untuk belajar membaca

sekaligus mengenal nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan anti korupsi.

Kebutuhan akan pengembangan buku cerita bergambar digali melalui wawancara

dengan guru kelas II B yang turut mengapresiasi hadirnya buku cerita bergambar

anak berbasis pendidikan anti korupsi. Narasumber juga menambahkan bahwa

buku cerita bergambar merupakan media yang cukup efektif menarik perhatian

siswa untuk membaca sekaligus mencermati nilai-nilai yang terkandung dalam

cerita. Melalui membaca siswa diberikan gambaran terkait suatu peristiwa yang

terjadi di sekitarnya maupun di suatu tempat sesuai dengan latar yang diceritakan

dalam buku.

Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi

merupakan salah satu media dalam menanggapi fenomena korupsi yang terjadi di

berbagai sektor pemerintahan dewasa ini. Melalui pengembangan buku cerita

bergambar berbasis pendidikan anti korupsi, peneliti mencoba mengkreasikan

3,73,83,9

44,14,24,34,44,54,64,7

Dosen Ahli Guru Kelas II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

97

berbagai masukan dari narasumber terkait kelengkapan isi buku maupun berbagai

aspek yang membuat buku cerita bergambar tampil lebih menarik untuk siswa.

Tampilan buku yang menarik sangat penting untuk mendorong minat siswa dalam

membaca dan mencermati setiap nilai yang terkandung dalam cerita. Terlebih

membantu siswa dalam memahami nilai-nilai terkait pendidikan anti korupsi.

Pengembangan penelitian yang dilakukan mengadaptasi modifikasi dari

langkah pengembangan produk Borg dan Gall dan penelitian pengembangan

menurut Sugiyono (2012: 409-427). Adanya modifikasi menghasilkan tujuh

langkah penelitian yang disesuaikan oleh peneliti sehingga dapat digunakan untuk

mengembangkan produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi.

Penggunaan ketujuh langkah tersebut semata-mata ingin menciptakan

pengembangan produk yang lebih terarah dan jelas terkait dengan kualitas produk

yang dihasilkan.

Judul buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti yaitu

“Manisnya Kejujuran.” Penggunaan judul buku ini disesuaikan menurut isi cerita

dan juga nilai yang ingin diperkenalkan dalam buku. Buku cerita bergambar ini

menceritakan tentang perilaku seorang anak bernama Harsa yang jujur dan

bertanggung jawab dalam menjalankan perintah yang diberikan kepadanya. Tokoh

Harsa dalam cerita ini diharapkan dapat memberi gambaran pada pembaca dalam

menanggapi suatu persoalan secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan, judul buku cerita dinilai menarik

perhatian pembaca, isi sudah memaparkan cerita yang sederhana sehingga tidak

membingungkan pembaca. Selain itu, buku cerita bergambar memapaparkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

98

gambar lebih dominan dari tulisan serta bahasa yang digunakan mudah ditangkap

oleh pembaca.

Buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti menggunakan pendekatan

kontekstual atau dekat dengan lingkungan sekitar anak. Hal ini dikarenakan oleh

peneliti ingin setelah membaca buku cerita bergambar ini, pembaca dapat

mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita ke dalam kehidupan

sehari-hari pembaca. Selain itu, di dalam buku cerita bergambar ini

mempergunakan tokoh manusia bukan hewan maupun karakter tokoh lain sebagai

pemeran dalam cerita. Hal ini disesuaikan agar pembaca dapat seolah-olah

menempatkan dirinya sendiri dalam sebuah persoalan mirip seperti tokoh cerita

Harsa. Buku cerita ini juga dibuat dengan latar tempat yang berbeda-beda, selain

di rumah Harsa tempat yang digunakan cerita ini seperti di warung Pak Teten,dan

juga jalan raya. Adapun suasana yang ditampilkan dalam cerita ini yaitu suasana

bimbang dan juga menyenangkan. Salah satu contoh gambaran cerita dalam buku

“Manisnya Kejujuran” adalah sebagai berikut :

Gambar 4.16 Bahasa yang Digunakan dalam Buku Cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

99

Berdasarkan hasil validasi guru kelas II B, buku cerita menggunakan

bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami oleh anak. Gambar yang

digunakan juga sederhana yang membedakan tokoh yang satu dengan yang lain.

Narasumber menambahkan bahwa bahasa yang digunakan tidak terlalu panjang

sehingga cocok untuk digunakan siswa kelas bawah. Dalam penelitian ini, peneliti

berharap buku cerita yang dikembangkan dapat membantu anak dalam membaca

juga memperkenalkan nilai pendidikan anti korupsi melalui perpaduan gambar

dan tulisan yang mendukung isi cerita.

Buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti memuat

sebanyak 26 halaman sudah termasuk sampul depan dan juga sampul belakang. Isi

cerita dalam buku ini sebenarnya memiliki tebal 17 halaman. Selain itu, buku

cerita bergambar ini dilengkapi pula dengan tambahan kesimpulan di akhir cerita

juga lembar refleksi yang dapat dikerjakan oleh siswa. Berdasarkan hasil validasi

guru kelas II B, jumlah halaman pada buku sudah sesuai kemampuan baca pada

anak kelas bawah karena isi cerita tidak terlalu panjang maupun terlalu singkat.

Pengembangan buku cerita bergambar anak milik peneliti menggunakan

jenis font Arial Bold yang digunakan pada judul sampul buku, Arial Black pada

penulisan penulis buku, dan juga Myrad Pro digunakan untuk penulisan isi cerita

berikut tambahan seperti kata pengantar, panduan penggunaan buku, kesimpulan

cerita, refleksi, dan juga biodata penulis. Berdasarkan hasil validasi yang telah

dilakukan oleh dosen ahli dan guru, pemilihan jenis dan ukuran font sudah sesuai

untuk digunakan pada anak-anak.

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa kualitas yang terdapat pada pengembangan buku ini telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

100

baik. Buku cerita ini dapat digunakan guru sebagai media yang membantu dalam

proses pembelajaran membaca di kelas juga memperkenalkan nilai terkait

pendidikan anti korupsi. Selain itu, isi yang terdapat pada cerita menggunakan

kalimat yang sederhana juga tidak terlalu panjang sehingga mudah untuk

ditangkap oleh anak. Pengembangan buku cerita ini didesain mengguanakan

sketsa gambar manual kemudian diberikan warna menggunakan Adobe Photoshop

CS6 sehingga terkesan sederhana namun jelas untuk diikuti jalan cerita dimulai

dari awal sampai akhir.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan kepada 1 dosen ahli dan 1 guru

kelas II B dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar berbasis pendidikan

anti korupsi yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori sangat baik

dan layak untuk diujicobakan kepada siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo

dengan rata-rata skor 4,31. Hasil skor berkategori sangat baik tersebut, dipandang

oleh peneliti merupakan keberhasilan pengintegrasian nilai-nilai pendidikan anti

korupsi yang diungkapkan secara kontekstual dalam isi cerita. Pengungkapan isi

cerita secara kontekstual disesuaikan oleh peneliti mengacu pada tahap

perkembangan anak kelas II SD yang memasuki tahap operasi konkret. Tahapan

ini mengungkapkan apabila anak belum dapat menerima sesuatu secara abstrak

melainkan sesuatu yang dapat dipahami berdasarkan pemahaman logika anak

yang mulai secara stabil. Hal ini senada menurut Huck dkk. dalam (Nurgiyantoro,

2005 : 157) yang mengatakan bahwa kata-kata dan teks dalam buku cerita

bergambar sama pentingnya dengan gambar ilustrasi. Gambar ilustrasi akan

membantu anak mengembangkan sensitivitas awal ke imajinasi dalam

penggunaan bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

101

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengembangan buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti

dilaksanakan melalui tujuh langkah. Langkah-langkah tersebut adalah

sebagai berikut : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk,

dan (7) revisi produk. Penelitian dan pengembangan buku cerita

bergambar ini dilakukan melalui langkah-langkah pengembangan tersebut.

Hasil penelitian ini berupa produk buku cerita bergambar yang telah di

ujicobakan dengan enam Siswa SD Negeri Dayuharjo Kelas II B.

2. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk

pembelajaran membaca ini dikembangkan dengan kualitas yang teruji

sangat baik dan dapat dikatakan layak untuk digunakan dalam

pembelajaran membaca serta memperkenalkan nilai-nilai anti korupsi pada

siswa kelas bawah. Selain itu, buku ini telah dikembangkan melalui

beberapa tahapan salah satunya tahap validasi para ahli. Hasil validasi

terhadap buku yang dikembangkan peneliti memiliki skor rata-rata 4,31

dengan kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek desain buku, tujuan

pengembangan buku, tata bahasa, pendekatan yang digunakan juga isi

yang disesuaikan dengan nilai yang ingin ditonjolkan dalam cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

102

5.2 Keterbatasan Pengembangan

Penelitian pengembangan produk buku cerita bergambar memiliki

beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan penelitian ini diantaranya :

1. Pelaksanaan waktu uji coba produk dirasa kurang memadai dikarenakan

oleh pihak sekolah memberikan waktu yang cukup terbatas untuk

melakukan uji coba produk.

5.3 Saran

Saran untuk penelitian pengembangan terkait dengan buku cerita

bergambar yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Wawancara terkait analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan dengan

beberapa guru. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal secara

mendalam dan menyeluruh dalam menemukan akar permasalahannya.

2. Pelaksanaan waktu uji coba produk dapat dilakukan dengan waktu yang

relatif lebih lama. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan hasil yang lebih

maksimal.

3. Pelaksanaan pengumpulan data sebaiknya dapat ditambahkan dengan

tahapan observasi. Hal ini dilakukan supaya data yang dihasilkan dapat

lebih lengkap dan sesuai kondisi yang dilihat oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

103

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Nora. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Deepublish.

Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta : Yama Pustaka Bekerjasama

dengan FKIP UNS.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. 2001. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra

Indonesia Kelas Rendah. Yogyakarta : PAS.

Haryadi. 2007. Retorika Membaca Model, Metode dan Teknik. Semarang : Rumah

Indonesia.

Iskandar, Wassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT

Remaja Rosdakarya.

Matt Jarvis, Teori-Teori Psikologi, Cet. X, Bandung: Nusa Media, 2011,hal. 142.

Mukodi dan Afid Burhanudin. 2014. Pendidikan Anti Korupsi (Rekontruksi

Interpretatif dan Aplikatif di Sekolah). Pacitan: LPPM Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Pratiwi, Yuni. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sadiman, Arif S, dkk. 2009. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya). Jakarta: Rajawali Press.

Salkind, Neil J. (2009). Teori-teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa

Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

104

Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Rajawali Press.

Subyakto, Sri Utari. 1998. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta : Depdikbud.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Peneitian Kombinasi (Mixedmethods). Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Supriyadi. 1992. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta :

Depdikbud.

Susanto, Hadi. 2011. Membangun Minat Baca Anak Usia Dini Melalui

Penyediaan Buku Bergambar. Makalah Malang : Perpustakaan UM.

Syahrini, Amirulloh dan Muhammad Arbain. (2014). Pendidikan Anti Korupsi

Konsep, Strategi, dan Implementasi Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah/

Madrasah. Bandung: Alfabeta.

Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Wijaya, David. 2014. Pendidikan Anti Korupsi untuk Sekolah dan Perguruan

Tinggi. Jakarta: PT Indeks.

Refrensi Online: Aditjondro, George Junus. 2002. Bukan Persoalan Telur dan Ayam. Membangun

Suatu Kerangka Analisis Yang Lebih Holistik Bagi Gerakan Anti Korupsi Di

Indonesia. ejournal.unp.ac.id>article>download, diakses tanggal 04 Januari

2017 pukul 10.31 wib ).

Effendy, Y., Bangsa, G., & Yudani, H.D. 2013. Perancangan Buku Bergambar

Dang Gedunai untuk anak usia 4-5 tahun. Jurnal DKV Adiwarna, Universitas

Kristen Petra. Diunduh pada 6 Mei 2017 dari

http://studentjournal.petra.ac.id/index.php?dkv/article/view/749/651

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

105

http://jurnalasia.id/berita/Minat-Baca-Indonesia-ke-60-dari-61-Negara/dilihat

tanggal 26 februari 2017 pukul 18.10 wib.

http://dikdas.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/03/Proposal_Gerakan-

Literasi-Sekolah-Ditjen-Dikdasmen-Kemendikbud-ok.pdf (diunduhpada

tanggal 18 Desember 2016) pukul 20.54 Wib.

http://dikdas.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/03/Panduan-Gerakan

Literasi-Sekolah-di-SD-Ditjen-Dikdasmen-Kemendikbud-ok.pdf (diunduhpada

tanggal 18 Desember 2016) pukul 20.59 Wib.

Santosa, Hari. 2008. Peran Buku Bacaan dan Lingkungan dalam Menunjang

Perkembangan Bahasa Anak. Diakses pada tanggal 6 Mei 2017 dari

http://digilib.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfhasan/Peran%20buku%20

bacaan%20dan%20lingkungan%20dalam%20menunjungperkembangan%20ba

hasa%20anak.pdf

USAID PRIORITAS. 2014. BUKU SUMBER UNTUK DOSEN LPTK

Pembelajaran Literasi Kelas Awal SD/MI di LPTK.

www.prioritaspendidikan.org diakses pada 4 Februari 2017 pukul 12.33 wib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

106

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

107

LAMPIRAN 1

Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II B SD Negeri Dayuharjo

Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara

Apakah Bapak/Ibu mengetahui

keberadaan siswa yang saat ini masih

mengalami kesulitan dalam membaca?

Iya mengetahui. Terdapat 4 anak

dari jumlah keseluruhan siswa di

kelas sebanyak 29 anak.

Sejauh mana kesulitan yang siswa alami

terkait dengan pembelajaran di kelas yang

tentunya mengandalkan kemampuan

siswa dalam membaca?

Kesulitan yang siswa alami

seperti belum lancar ketika

membaca dan juga kurang cermat

dalam memahami bacaan.

Kesulitan apa yang Bapak/Ibu

temukanpada saat memberi pelatihan

membaca terhadap siswa yang

bersangkutan?

Sebenarnya tidak ada kesulitan

yang berarti ketika memberikan

pelatihan membaca, hanya saja

dibutuhkan kesabaran dan

pemilihan metode yang sesuai.

Apakah siswa di sekolah ini tertarik

dengan buku cerita bergambar?

Cukup tertarik terlebih buku

cerita bergambar dilengkapi

dengan gambar dan warna yang

dapat menarik minat siswa dalam

membaca.

Apakah di sekolah ini telah menyediakan

kelengkapan buku bacaan bagi siswa

sepertibuku cerita bergambar?

Buku cerita bergambar tersedia di

perpustakaan sekolah meskipun

jumlah buku bacaan tersebut

masih terbatas.

Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terkait

penanaman nilai anti korupsi bagi siswa

sekolah dasar?

Cukup penting diberikan

penanaman nilai pendidikan anti

korupsi pada siswa SD

dikarenakan mengingat usia anak

yang masih cukup dini sehingga

nilai yang ditanamkan diharapkan

dapat lebih tertanam pada diri

anak melalui pengaplikasian

perilaku sehari-hari.

Seberapa penting menurut Bapak/Ibu

penanaman nilai anti korupsi bagi siswa

sekolah dasar? berikan beberapa alasan!

Sangat penting, semisal contoh

nilai kejujuran yang saya temukan

sehari-hari di kelas seperti saat

siswa pernah menemukan uang

yang bukan miliknya kemudian

melaporkannya pada saya. Hal ini

dapat dijadikan contoh apabila

penanaman nilai anti korupsi

penting diberikan pada anak

seperti halnya nilai kejujuran.

Pernahkah Bapak/Ibu memberikan Pernah, hal itu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

108

pembelajaran di kelas menyangkut

penanaman nilai anti korupsi bagi siswa?

berikan contoh!

diintegrasikan pada pelajaran

PKN dan Bahasa Indonesia

terdapat nilai-nilai yang

menyangkut pendidikan anti

korupsi seperti nilai kejujuran

pada pelajaran PKN, mengenal

amanat dari suatu cerita pada

pelajaran Bahasa Indonesia.

Menurut Bapak/Ibu apakah sekolah

membutuhkan buku cerita bergambar

untuk kebutuhan membaca siswa dalam

bentuk cerita tentang pendidikan anti

korupsi?

Boleh juga karena buku

bertemakan pendidikan anti

korupsi cukup penting diberikan

pada anak terkait nilai yang dapat

diteladani dari cerita tersebut.

Adakah saran yang mungkin dapat

Bapak/Ibu berikan terkait dengan buku

cerita bergambar yang telah beredar

menyangkut kebutuhan pembelajaran

membaca siswa?

Ada, buku cerita bergambar

sebaiknya dibuat semenarik

mungkin seperti penuh dengan

warna, gambar, bahasa yang

dipakai sederhana sehingga

mudah ditangkap anak, tidak

terlalu tebal, kontekstual dan lain

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

109

LAMPIRAN 2

HASIL VALIDASI DOSEN AHLI

1: sangat kurang baik; 2 : kurang baik; 3 : cukup baik; 4 : baik; 5 : sangat

baik

No. Aspek yang Dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4 5

G. Sampulbuku

1. Judul buku cerita mewakili

keseluruhan isi cerita.

2.

Judulsampul buku sesuai

dengan pesan yang akan

disampaikan.

3.

Judul buku cerita menarik

minat siswa untuk membaca

lebih lanjut

4.

Warna sampul buku cerita

menarik minat siswa untuk

membaca lebih lanjut.

√ tambahkan

gradasi

warna

pada

backgroun

d

5.

Tampilan sampul buku cerita

menggunakan gambar yang

menarik minat siswa

√ sebaiknya

gunakan 1

gambar

saja yg

menggam

barkan isi

cerita

6.

Tampilan gambar pada sampul

buku cerita menggunakan

warna yang menarik minat

siswa

H. Isi buku cerita

7.

Isi dalam buku cerita sederhana

sehingga mudah dipahami oleh

siswa kelas rendah.

8.

Isi cerita dibuat dengan

pendekatan kontekstual

sehingga siswa mudah

mengaitkan nilai dalam cerita

pada kehidupan sehari-hari.

9. Gaya dan ketepatan kata cocok √ Beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

110

untuk siswa kelas rendah. kata di

ganti

dengan

ungkapan

yang

sederhana

10.

Isi buku cerita memberikan

pembelajaran terkait nilai-nilai

pendidikan anti korupsi

berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari.

11.

Perpaduan gambar dan teks

yang terdapat dalam buku cerita

bergambar saling berhubungan

sehingga menjelaskan isi terkait

cerita.

12.

Tampilan buku cerita

bergambar lebih dominan

gambar dibandingkan teks.

13.

Gambar pada buku cerita

bergambar jelas dan mudah

dibedakan.

14.

Ilustrasi yang terdapat pada

buku cerita memperjelas latar,

rangkaian cerita, penjiwaan dan

karakter.

15.

Isi buku berhasil memikat siswa

untuk terus mengikuti jalan

cerita.

I. Anatomi buku

16. Rancangan halaman buku

tertata dengan baik.

17. Pemilihan jenis huruf menarik

perhatian siswa.

18.

Pemilihan jenis huruf pada

buku cerita memiliki tingkat

mudah dibaca yang baik bagi

siswa.

19.

Tata letak/sistematika penulisan

tidak terlalu sempit

memudahkan siswa untuk

membaca.

Total Skor 9 16 65

Rata-rata skor 87:19 : 4,57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

111

Komentar umum dan saran perbaikan :

Kesimpulan :

Buku cerita bergambar yang dikembangkan dinyatakan:

(*Lingkari salah satu pada nomor)

1. Layak untuk digunakan uji coba lapangan tanpa revisi.

2. Layak untuk digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

3. Tidak layak untuk digunakan uji coba lapangan.

Penyusunan buku telah baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

112

LAMPIRAN 3

HASIL VALIDASI GURU KELAS II B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

116

LAMPIRAN 4

HASIL UJI COBA PRODUK 6 SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

134

LAMPIRAN 5

SURAT IZIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

135

LAMPIRAN 6

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

136

LAMPIRAN 7

DOKUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

138

LAMPIRAN 8

BUKU CERITA BERGAMBAR (DICETAK TERPISAH)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

139

LAMPIRAN 9

BIODATA PENULIS

Hilarius Alvin Krisnawan lahir di Bantul, 12 Januari

1995, sebagai anak pertama dari dua bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri

Mlati I mulai tahun 2001 hingga tamat pada tahun

2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan

menengah pertama di SMP Negeri 4 Ngaglik hingga

tamat tahun 2010. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Sleman

dan ditamatkan pada tahun 2013.

Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),

Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013. Pendidikan di perguruan tinggi

diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul : “Pengembangan Buku Cerita

Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk PembelajaranMembaca

Siswa Kelas 2 B SD Negeri Dayuharjo Tahun Ajaran 2016/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS … · MEMBACA SISWA KELAS II B SD NEGERI DAYUHARJO ... Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI