20
Orasi Bisnis Edisi ke-2 PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 25 PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Hadi Jauhari Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract Mata Kuliah Kewirausahaan adalah mata kuliah Keahlian berkarya pada jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya yang diberikan pada mahasiswa semester 5 selama 18 jam per minggu dalam satu semester (semester ganjil) dengan beban kredit sebanyak 2 sks dan 4 jam per minggu. Proses belajar mengajar mata kuliah Kewirausahaan yang digunakan adalah pertemuan di kelas dengan bantuan media pembelajaran seperti papan tulis putih (white board), overhead transparancy (OHT), modul kuliah, GBPP, SAP, hand out, perencanaan bisnis (Business Plan), disket/compact disc, diskusi kelompok mengenai business plan, dan tanya jawab, dengan pengembangan metode pembelajaran dan penyempurnaan proses belajar mengajar diharapkan terjadi peningkatan kinerja pembelajaran. Disamping itu diharapkan mahasiswa lebih tertarik mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Indikator keberhasilan dari pengembangan metode ini dapat dilihat dari hasil ujian mid test 1, mid test 2 dan akhir semester nilai rata-rata kelas untuk tiga kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC tahun akademik 2005/2006 adalah 76, 01, sedangkan untuk nilai akhir rata-rata kelas tahun akademik 2004/2005 kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC adalah 68,42 mengalami kenaikan sebesar 7,59 point. Berdasarkan kegiatan teaching grant yang telah dilakukan dihasilkan keluaran-keluaran dalam proses pembelajaran berupa strategi instruksional, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Overhead Transparancy (OHT), Modul Kuliah (Bahan Ajar), Perencanaan Bisnis (Business Plan), Literatur, Disket/Compact Disc yang berisikan gambar-gambar hasil kerajinan kerajinan Usaha Kecil Menengah di Kota Palembang. Key words : Kewirausahaan, Teaching Grant, GBPP, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul Belajar Perencanaan Bisnis (Business Plan), Silabus, Transparansi dan disket PENDAHULUAN Latar Belakang Politeknik merupakan salah satu lembaga pendidikan penyelenggara pendidikan profesional yang menyiapkan lulusan dengan kualifikasi Diploma, ini berarti bahawa politeknik dengan pola pendidikan profesional diharapkan mampu mencetak alumni yang terampil dan siap untuk mengisi lapangan pekerjaan yang ada, karena pendidikan profesional diarahkan untuk kesiapan penerapan dan keahlian tertentu. Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Administrasi Niaga dengan program Studi Administrai Bisnis berdasarkan Kepmen Nomor: 232/U/2000. Kurikulum pendidikan

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

  • Upload
    buidiep

  • View
    250

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

25

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Hadi Jauhari

Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Sriwijaya

Abstract

Mata Kuliah Kewirausahaan adalah mata kuliah Keahlian berkarya pada jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya yang diberikan pada mahasiswa

semester 5 selama 18 jam per minggu dalam satu semester (semester ganjil) dengan

beban kredit sebanyak 2 sks dan 4 jam per minggu. Proses belajar mengajar mata kuliah Kewirausahaan yang digunakan adalah pertemuan di kelas dengan bantuan media

pembelajaran seperti papan tulis putih (white board), overhead transparancy (OHT),

modul kuliah, GBPP, SAP, hand out, perencanaan bisnis (Business Plan), disket/compact disc, diskusi kelompok mengenai business plan, dan tanya jawab, dengan pengembangan

metode pembelajaran dan penyempurnaan proses belajar mengajar diharapkan terjadi

peningkatan kinerja pembelajaran. Disamping itu diharapkan mahasiswa lebih tertarik mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Indikator keberhasilan dari pengembangan

metode ini dapat dilihat dari hasil ujian mid test 1, mid test 2 dan akhir semester nilai

rata-rata kelas untuk tiga kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC tahun akademik 2005/2006 adalah 76, 01, sedangkan untuk nilai akhir rata-rata kelas tahun akademik 2004/2005

kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC adalah 68,42 mengalami kenaikan sebesar 7,59 point.

Berdasarkan kegiatan teaching grant yang telah dilakukan dihasilkan keluaran-keluaran dalam proses pembelajaran berupa strategi instruksional, Satuan Acara Perkuliahan

(SAP), Overhead Transparancy (OHT), Modul Kuliah (Bahan Ajar), Perencanaan Bisnis

(Business Plan), Literatur, Disket/Compact Disc yang berisikan gambar-gambar hasil kerajinan –kerajinan Usaha Kecil Menengah di Kota Palembang.

Key words : Kewirausahaan, Teaching Grant, GBPP, Satuan Acara Perkuliahan

(SAP), Modul Belajar Perencanaan Bisnis (Business Plan), Silabus,

Transparansi dan disket

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Politeknik merupakan salah satu lembaga

pendidikan penyelenggara pendidikan

profesional yang menyiapkan lulusan dengan kualifikasi Diploma, ini berarti bahawa

politeknik dengan pola pendidikan profesional

diharapkan mampu mencetak alumni yang terampil dan siap untuk mengisi lapangan

pekerjaan yang ada, karena pendidikan

profesional diarahkan untuk kesiapan penerapan

dan keahlian tertentu. Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan

Administrasi Niaga dengan program Studi

Administrai Bisnis berdasarkan Kepmen Nomor: 232/U/2000. Kurikulum pendidikan

Page 2: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

26

tinggi memiliki beban kuliah yang terdiri dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

(MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Mata Kuliah Prilaku Berkarya

(MPB) Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat (MBB) dan Mata Kuliah Keahlian

Berkarya (MKB). Mata kuliah kewirusahaan ini

diberikan pada mahasiswa

semester V yang merupakan Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

adalah kelompok bahan kajian dan

pelajaran yang bertujuan

menghasilkan tenaga ahli dengan perilaku berkarya berdasarkan

ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki. Mata kuliah Kewirausahaan ini diasuh

oleh dua hinga tiga orang dosen

dengan alokasi waktu 4 jam perminggu dengan jumlah tatap muka 4 jam perminggu selama 18 minggu dalam satu

semester dengan beban kredit 2 SKS. Kemudian dirubah kembali berdasarkan (Undang-

Undang No. 20 Tahun 2003) yaitu bahwa sistem pendidikan nasional ini memberikan

dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.

Perubahan kurikulum mata kuliah Kewirausahaan dengan penambahan materi

ajarnya dengan muatan praktis yang ditunjang dengan kurikulum yang sesuai program kewirausahan yang dikembangkan oleh perguruan tinggi di Indonesia melalui

Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti yang

bertujuan untuk mengembangkan beberapa wahana pembudayaan kewirausahaan di

Perguruan tinggi, ialah (1) Kuliah Kewirausahaan, (2) Karya Alternatiif Mahasiswa, (3) Magang Kewirausahaan, (4) Kuliah Kerja Nyata Usaha, (5) Konsultasi Bisnis dan

Penempatan Kerja, serta (6) Inkubasi Wirausaha Baru.

Metode pembelajaran yang digunakan selama ini adalah pertemuan di kelas dengan bantuan papan tulis (metode ceramah), oleh 1 orang dosen perkelas dengan jumlah 3

kelas pararel yang terdiri dari kelas 5 NA, 5NB dan 5NC dengan jumlah mahasiswa

sebanyak 73 orang. Adapun yang menjadi permasalahan selama ini kurang adalah mahasiswa kurang dapat menerima dan menyerap materi yang telah diberikan

dikarenakan sebagian waktu habis dipergunakan oleh dosen yang mengajar di dalam

kelas hanya menulis dan menerangkan dengan media papan tuli tersebut. Akibatnya

mahasiswa cenderung menjadi bosan Mengikuti matakuliah setelah waktu berjalan 50 menit pertama, sehingga aspek penyampaian materi berkurang.

Selain itu program pengajaran seperti Garis Besar Program Pengajaran (GBPP),

Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul Kuliah bahan ajar serta tidak adanya diskusi kelompok, quiz, dan pembuatan perencanaan bisnis, maka materi kuliah yang

disampaikan belum berisi matarei kuliah yang lebih selektif dan aplikatifa, serta belum

tersedianya strategi instruksional, hal ini mengakibatkan materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar tidak seragam antara dosen kelas yang satu dengan kelas yang

lain, akibatnya dosen yang bersangkutan mengajar dengan silabus dan jadwal pengaturan

waktu yang berbeda. Sehingga nantinya para peserta didik mendapatkan materi yang

tidak seragam ditinjau dari kualitas dan kuantitas pengajaran.

Page 3: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

27

Peningkatan kualitas belajar

dan mengajar dapat dilakukan

dengan memperbaiki metodologi

pengajaran yaitu materi yang sesuai dengan GBPP, SAP, Silabus, Modul

dan Bahan Ajar. Dalam

penyampaian materi harus disesuaikan dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi seperti

hand out, Modul ajar persentase

dengan Power point, OHT, Infocus, laptop, video film dan foto-foto dari

usaha kecil menengah yang

dilakukan melalui magang dan pembuatan perencanaan bisnis (business plan) selain menggunakan media papan tulis putih.

Diharapkan kedepan melalui penerapan metode pengajaran yang baru ini

mahasiswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar pada mata kuliah kewirausahaan, dan evaluasi tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar akan dapat dilihat dari

hasil nilai Mid Tes 1, Mid Tes 2, dan Final Tes dan hasil angket penilaian mahasiswa

terhadap metode pengajaran, kehadiran, Quiz, Magang di UKM, pembuatan perencanaan

bisnis dan diskusi kelompok, sehingga diharapkan dapat meningkat rata-rata nilai di kelas dari 68, 42 meningkat menjadi 75 keatas.

Perumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan pada proses belajar mengajar mata kuliah

kewirausahaan ini adalah “ Bagaimana membuat program pengajaran kewirausahaan

yang lebih lengkap, seperti pembuatan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Silabus, Modul-

Modul (Bahan Ajar), Business Plan dan Teaching Aid serta dapat menerapkan prinsip-prinsip belajar yang terarah melalui magang di usaha kecil menengah agar tumbuh jiwa

kewirausahaan yang nantinya bermanfaat bagi mahasiswa jika sudah menyelesaikan

studinya dari Politeknik Negeri Sriwijaya”.

Tujuan

1. Membuat Perbaikan dan penyempurnaan pedoman program pengajaran dengan menggunakan metodologi pengajaran lengkap berupa Silabus, GBPP, SAP, Modul

(bahan ajar) dan teaching aid.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami mata kuliah kewiruasahaan.

3. Mendapatkan media pembelajaran yang lebih baik, dan lengkap. 4. Melatih mahasiswa dalam hal pembuatan format Business Plan

5. Memberikan masukan kepada pihak Jurusan Administrasi Niaga untuk menerapkan

prinsip-prinsip belajar kewirausahaan yang sesuai dengan perubahan zaman yang mengarah kedunia kerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM), supaya diperoleh hasil

pembelajaran yang optimal.

Manfaat

1. Meningkatkan motivasi mahasiswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang

terarah dan sitematis serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat

Business plan kewirausahaan sesuai dengan ranah kognitif, apektik dan psikomotorik. 2. Menambah sarana pendukung pengajaran mata kuliah kewirausahaan

3. Diperoleh format untuk acuan penilaian hasil

Page 4: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

28

4. Menciptakan nuansa pembelajaran yang menyenangkan antar pengajar dan mahasiswa

dalam menerima, memahami dan menguasai materi yang diberikan.

KONSEP PENGEMBANGAN Melalui program teaching grant

mata kuliah kewirausahaan dalam

konsep pengembangan dan tinjauan teoritik terhadap metodologi

pengajaran yang menjadi strategi

dasar dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar yang lebih efektif, aplikatif san sistematis.

Mata kuliah kewirausahaan

terdiri 6 pokok bahasan yang disampaikan selama 19 minggu (satu

semester) termasuk mid tes I dan II

dan final tes (Matrik SAP, Evaluasi, Kuesioner, dan Nilai terlampir)

Dalam penyampaian materi mata kuliah kewirausahaan dilakukan melalui berbagai

metode pengajaran melalui teori (ceramah), quiz, pembuatan perencanaan bisnis, dan

diskusi kelompok. Sedangkan untuk kegiatan praktek dilakukan melalui magang di industri kerajinan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seperti kerajinan Songket, Tas

Enceng Gondok, Ukiran Khas Palembang, Ukiran Jati Jepara, dan pabrik Mie Ayam

Berkah serta pembuatan Perencanaan Bisnis (Business Plan). . Guna tercapainya korelasi kompetensi psikomotorik terhadap penerapan ilmu

pengetahuan pada program pendidikan profesional serta terpenuhinya kompetensi lulusan

pendidikan D III, dengan cara mengembangkan sistem instruksional yang sesuai bagi

mata kuliah, program pendidikan tertentu maka harus dikembangkan suatu teknologi yang disebut teknologi instruksional serta tujuan pengajaran.

TINJAUAN TEORITIK Dalam proses lahirnya wirausaha, akan melibatkan unsur inovasi, kajadian pemicu,

implementasi dan pertumbuhan. Semua proses akan dipengaruhi oleh faktor-faktor

pribadi, lingkungan dan sosiologis (Koswara, 2000: hal 5). Guna mengembangkan sistem instruksional yang sesuai bagi mata kuliah program

pendidikan dan mahasiswa tertentu telah berkembang suatu teknologi yang disebut

teknologi instruksional. Menurut Atwi pengembangan instruksional mempunyai 4

(empat) ciri utama, yaitu (Hadi Jauhari, Yusleli, Jalalludin Sayuti 2004 :7) yaitu: 1. Menerapkan pendekatan sistem

2. Menggunakan sumber belajar seluas mungkin

3. Bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia 4. Berorientasi kepada kegiatan instruksional individu

Fokus dari teknologi pengembangan instruksional lebih menentukan kepada proses

psikologi mahasiswa belajar, melainkan pada proses bagaimana teknologi perangkat lunak dan keras digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan keterampilan atau

sikap kepada mahasiswa sehingga mahasiswa mengalami perubahan perilaku seperti yang

diharapkan, tujuan adalah untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang

disampaikan dosen kepada mahasiswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri mahasiswa (Sagala, 2005:115). Perpaduan dengan empat ciri utama tersebut teknologi

pengembangan isntruksional semakin memperhalus dan mempertajam kemampuannya

Page 5: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

29

dalam memecahkan masalah. Dalam bentuk bagan sederhana pendekatan sistem akan

tampak seperti berikut:

Bagan 1: Pendekatan Sistem

Keterangan: Tahap pertama, tahap mengidentifikasi diuraikan menjadi tiga langkah, yaitu,

1. Tahap Mengidentifikasi

Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum

Melakukan analisis instruksional

Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa

2. Tahap mengembangkan

Menulis tujuan instruksional khusus

Menulis tes acuan patokan

Menyusun strategi instruksional

3. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi

Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya

kegiatan merevisi.

Hasil akhir dari langkah tersebut adalah sistem instruksional yang siap pakai

dengan konsep, prinsip dan prosedur yang bersifat keperluan praktis daripada keperluan teoritis dan cocok untuk diterapkan pada sistem pembelajaran di

Politeknik.

Materi yang diberikan dalam kewirausahaan terdiri dari 60%

teori dan 40% praktek. Dalam

pemberian teori mata kuliah kewirausahaan terdiri dari

pemberian materi, quiz,

diskusi/studi kasus business plan. Sedangkan untuk mata kuliah

praktek kewirausahaan dilakukan

dengan cara magang di UKM

yaitu tempat pembuatan kerajinan songket, kerajinan ukiran khas

Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie

Page 6: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

30

ayam berkah serta praktek dilaboratorium jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri

Sriwijaya.

Materi praktek dilakukan seperti pembuatan Business Plan, pengadaan foto-foto dari

industri kerajinan khas Palembang seperti songket, tas enceng gondok, ukiran khas Palembang dan lain-lain, guna memberikan motivasi dalam belajar mengajar dilakukan

kunjungan ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Palembang, serta melakukan

perubahan dalam sistem pengajaran melalui tampilan-tampilan dan pembuatan gambar-gambar dalam bentuk transparansi dan compact disk agar dalam penyampaian materi

(transfer knowledge) lebih tercapai. Guna memperbaiki metodologi pegajaran maka

strategi penyampaian materi di kelas harus meliputi empat komponen kurikulum yaitu;

(1) tujuan, (2) bahan pelajaran, (3) proses belajar mengajar, (4) evaluasi. Alasan mengapa pembahasan dilakukan melalui keempat komponen kurikulum adalah karena kurikulum

dan pembelajaran yang dimaksud sudah termasuk kedalam empat komponen tersebut.

Keempat komponen ini sering disebut sebagai anatomi kurikulum karena saling berkaitan satu sama lain. Gambar dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Bagan 2: Proses belajar mengajar

Komponen Tujuan

Tujuan memegang peranan yang sangat penting dan

akan mewarnai keseluruhan

komponen-komponen lainnya dan akan mengarahkan semua

kegiatan mengajar, tujuan

pengajaran merupakan target

yang harus dicapai oleh sesuatu pokok bahasan. Bloom

mengemukakan tiga kategori

tujuan mengajar sesuai dengan domain-domain prilaku individu yaitu Kognitif (pengetahuan) yaitu berkenaan dengan pengenalan dan pemahaman pengetahuan, serta

perkembangan kecakapan dan keterampilan intelektual. Afektif (keterampilan) yaitu

berkenaan dengan perubahan dalam minat, sikap, nilai-nilai, perkembangan apresiasi dan perkembangan menyesuaikan diri, dan Psikomotorik (sikap dan nilai) yaitu berkenaan

dengan keterampilan gerak dan keterampilan manipulatif. Dalam merumuskan tujuan

harus diperhatikan:

a. Tingkat perkembangan mahasiswa

Page 7: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

31

b. Kemajuan pengetahuan dan teknologi

c. Kebutuhan industri dan dunia kerja

Komponen Bahan Pelajaran Dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan diperlukan bahan

pelajaran berupa penjabaran isi silabus yang mengacu pada tujuan pembelajaran.

Sehingga akan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam berwirausaha. Tata urutan atau sekuensi materi ini dikelompokkan atas dua pendekatan menurut

Hasan (1996:150-152) yaitu pendekatan logis dan pedagogis:

a. Pendekatan logis adalah pendekatan berdasarkan pemikiran logis suatu disiplin

ilmu. b. Pendekatan Pedagogis lebih ditekankan pada pertimbangan menegnai mahasiswa

dan bukan tata urutan yang ada pada disiplin ilmu.

c. Komponen Proses Belajar Mengajar Penyusunann sekuensi bahan pelajaran berhubungan erat dengan perangkat

pengajaran yang lengkap dan media pengajaran yang memadai sehingga dapat

memperlancar proses belajar mengajar. Untuk menghidari agar tidak terjadi kesenjangan atau paling tidak mengurangi melebarnya kesenjangan antara

kurikulum yang direncanakan (ideal curriculum), maka pemilihan strategi

pembelajaran harus benar-benar tepat.

2. Komponen Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai efektifitas pencapaian proses belajar mengajar secara

keseluruhan sebagai implementasi dari silabus yang digunakan, serta dapat memberikan umpan balik. Umpan balik ini digunakan untuk mengadakan berbagai

penyempurnaan baik penentuan dan perumusan proses belajar mengajar seperti :

GBPP, SAP, Silabus, Modul-Modul (bahan ajar), Business Plan maupun strategi

belajar mengajar.

METODE PENGEMBANGAN

Perbaikan metode pengajaran mengarah kepada pengembangan sistem pembelajaran yang dilaksanakan melalui instruksional, dengan cara melakukan

pengembangan sistem melalui pengembangan teknologi Instruksional, yaitu:

Menerapkan Pendekatan Sistem, Pendekatan sistem yang dilakukan adalah pendekatan sistem pembelajaran yang menumbuh kembangkan budaya wirausaha

mahasiwa di jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya, dilakukan dengan

cara:

a. Melakukan pendekatan sistem pembelajaran dengan merancang sistem pembelajaran dengan cara mengidentifikasi atau menetapkan latar belakang

perlunya mahasiswa belajar kewirausahaan yang mengarah kebudaya wirausaha

yang dipadukan dengan penguasaan sains dan teknologi dalam satu kegiatan pendidikan khususnya Politeknik.

b. Merumuskan tujuan instruksional secara umum guna melahirkan apa yang

dinamakan perangkat asumsi landasan dalam menetapkan apakah mata kuliah tertentu perlu dilakukan proses pembelajaran praktek di laboratorium dan proses

pembelajaran teori di kelas.

c. Penguasaan materi mahasiswa menjadi lebih baik, dengan adanya magang di usaha

kecil dan menengah, mahasiswa dapat mempraktekan cara berwirausaha yang sebenarnya sehingga akan tercipta variasi dalam proses belajar mengajar tersebut.

Page 8: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

32

Menggunakan sumber belajar seluas mungkin, Sumber belajar yang luas dapat

dilakukan melalui proses pembelajaran yang sebelumnya hanya bersumber pada buku

dan setelah dilakukan penelaahan lebih sistematis maka sistem pembelajaran dilakukan

melalui: a. Literatur yang seragam,

b. Internet,

c. Magang di usaha kecil dan menengah (UKM), d. Media cetak berupa informasi bisnis pada surat kabar dan majalah, seperti jurnal

ekonomi, jurnal manajemen, usahawan dan lain-lain

e. Praktek di laboratorium.

f. Tersedianya perpustakaan jurusan dan perpustakaan Politeknik. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mahasiswa, Tahap ini dilakukan

melalui penyajian pengalaman belajar mahasiswa, sehingga penetapan bentuk dan jumlah

pengalaman belajar dirancang dalam program pengembangan belajar yang dimaksud dengan cara menetapkan isi jumlah dan tata urutannya maka akan diperoleh:

a. Perencanaan kuliah

b. Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) c. Pembuatan SAP dan Silabus

d. Bahan Ajar (modul) yang seragam.

Berorientasi kepada kegiatan instruksional individu, Orientasi yang ditawarkan pada

saat pembuatan GBBP, Silabus dosen harus memperhatikan tujuan intruksional umum dan tujuan instruksional khusus, dalam tujuan instruksional khusus harus dimuat sistem

pengajaran yang sesuai dengan program pengembangan kewirausahaan yang secara

terintegrasi dilaksanakan diharapkan akan mampu membekali alumni Politeknik khususnya jurusan Administrasi Niaga memiliki konsep dasar kewirausahaan,

pengalaman di lapangan usaha sampai dengan mempraktekan usaha baik masih sebagai

mahasiswa maupun setelah yang bersangkutan menyelasaikan studinya dari Politeknik

Negeri Sriwijaya. Berdasarkan uraian keempat ciri diatas, ciri utama teknologi pengembangan

instruksional yang dijelaskan diatas merupakan usaha dosen agar proses belajar mengajar

dapat terlaksana sesuai dengan hasil belajar. Sesuai dengan hasil yang telah ditentukan sebelumnya mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih baik dibanding dengan

sebelumnya. Pemberian motivasi menjadi bagian dari teknik pembelajaran baik di kelas

maupun dilaboratorium dan magang di UKM . Hasil dari belajar banyak ditentukan oleh motivasi, makin tepat motivasi yang kita berikan makin banyak berhasil pembelajaran itu.

Motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu:

a. Mendorong manusia berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan

energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Meseleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dijalankan yang serasi, guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dosen untuk meningkatkan motivasi

mahasiswa dalam belajar, yakni: a. Menjelaskan tujuan dari tugas-tugas yang diberikan baik di kelas maupun di

laboratorium, maupun magang diUKM pada setiap pertemuan.

b. Memberikan makna dalam kehidupan sehari-hari mengenai tugas yang diberikan

pada setiap pertemuan. c. Menjelaskan bahwa peralatan yang akan digunakan dapat membantu mahasiswa

mencapai tujuan pembelajarannya.

Page 9: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

33

d. Memberikan umpan balik terhadap setiap permasalahan yang ditemukan oleh

mahasiswa dalam belajar.

e. Bersikap ramah dan berpenampilan simpatik terhadap mahasiswa.

f. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang mahasiswa untuk berfikir. g. Memeriksa setiap hasil dari tugas mahasiswa dan memberikan umpan balik secara

klasikal, kalau perlu secara individual.

Berdasarkan uraian diatas tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan pada jurusan. Administrasi Niaga dan metode pengembangan sistem pembelajaran yang

baru, maka akan dapat dilihat perbandingan pada proses pembelajaran yang lama

dengan proses pembalajaran yang baru sebagai tolak ukur dalam proses pembelajaran

dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Bagan 3: Proses Pembelajaran Lama

Bagan 4: Proses Pembelajaran Baru

Sumber:Tim Metologi Pembelajaran P5D Bandung

Pada proses pembelajaran lama belum menitik beratkan kepada pendekatan

kompetensi melainkan hanya pendekatan sistem saja. Pada proses pembelajaran yang baru dilakukan perpaduan antara pendekatan sistem kompetensi melalui magang di UKM,

Page 10: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

34

pada pelaksanaan proses belajar yang baru pada mata kuliah kewirausahaan yang

diberikan kepada mahasiswa dengan cara menitik beratkan kepada kurikulum yang

mengarah kedunia kerja (industri) yang bertujuan untuk menambah pengetahuan,

keahlian dan sikap, prilaku dan keterampilan yang dibutuhkan yaitu yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan melalui:

a. Membuat perencanaan bisnis (business plan), yang bertujuan untuk menciptakan

keterkaitan dan kerjasama antara perguruan tinggi dan industri UKM b. Mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dikalangan masyarakat yang

ada pada industri UKM sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kewirausahaan

mahasiswa baik dalam hal keilmuan maupun pengalaman berwirausaha.

c. Dapat mengevaluasi hasil kegiatan magang sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan kegiatan magang kewirausahaan kepada jurusan Adminitrasi Niaga

Politeknik Negeri Sriwijaya pada tahun-tahun berikutnya.

Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi bahan pelajaran proses belajar mengajar serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar. Secara lebih rinci dalam proses pengembangan kurikulum harus memperhatikan beberapa prinsip umum, yaitu:

1. Prinsip relevansi dengan perkembangan zaman (internal maupun eksternal)

2. Prinsif pleksibelitas

3. Prinsip kontinuitas 4. Prinsip praktis

5. Prinsip efektifitas

Arah perkembangan kurikulum merupakan sebuah yang kompleks, karena di dalamnya akan

melibatkan banyak pihak, seperti administrasi

pendidikan, para pakar, pendidik (dosen), orang

tua dan masyarakat, agar dapat dirumuskan tujuan dan isi yang tepat. Disamping itu, pengembangan

kurikulum merupakan sebuah proses panjang dan

membutuhkan waktu yang cukup untuk mengkaji berbagai aspek yang berpengaruh terhadap

pendidikan.

Berdasarkan analisis para ahli terhadap keadaan peserta didik dimasa sekarang dan masa

yang akan datang memerlukan kualitas dan

keterampilan dan intlektual yang kompetitif. Guna

menjawab tantangan di era informasi, maka Berdasarkan desain pengembangan kurikulum

untuk mendukung tercapainya isi kurikulum

(content of curriculum) yang dikembangkan dalam struktur kurikulum kemudian dituangkan

ke dalam handout atau silabus dan SAP (Satuan

Acara Perkuliahan). Untuk meng up to date bahan ajar maupun pustaka acuan, maka perangkat kurikulum tersebut senantiasa direview sesuai dengan perkembangan IPTEK

dan perubahan kebutuhan.

Berikut ini tabel perbandingan dalam proses belajar mengajar antara proses belajar

mengajar yang lama dengan proses belajar mengajar yang baru, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 11: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

35

Tabel 2: Perbandingan Antara Metode Pengajaran Lama dan Baru

Pendekatan

Sistem

Proses

Belajar

Mengajar

Lama

Keterangan Proses

Belajar

Mengajar

Baru

Keterangan

Tahap I

a. Mengidentifi

kasi Kebutuhan

Instruksional

b. Melakukan Analisis

Instruksional

c. Mengidentifi

kasi perilaku dan

karateristik

awal Mahasiswa

-

Tidak semua

dosen

melakukan

Memperhatikan

Kompetensi pengetahuan,

keterampilan

dan sikap perilaku yang

dibutuhkan

dunia kerja/

industri dan magang di

UKM sebagai

pengguna alumni

Tahap II

a. Menulis Tujuan

Instruksional

Khusus b.Menulis tes

acuanPatokan

c. Menyusun strategi

Instruksional

-

Bahan Ajar tidak

seragam antar dosen, akibatnya

materi untuk tes

tidak seragam baik kualitas

maupun

kuantitasnya tidak ada magang,

pembuatan

perencanaan

bisnis

Tahap III

a.Mengevaluasi

b. Merevisi

STRATEGI PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan (implementasi) teaching grant mata kuliah Kewirausahaan

dilaksanakan diawal semester ganjil tanggal 12 September 2005 dan berakhir pada

tanggal 19 Maret 2006 yang merupakan jadwal ujian semester. Mata Kuliah

Kewirausahaan diberikan kepada mahasiswa semester 5 (lima) dengan beban sks 2 SKS dan alokasi waktu 4 jam/minggu. Adapun jumlah kelas untuk semester 5 adalah 3 kelas

dan masing-masing kelas 30 orang. Tempat pelaksanaan kegiatan ini yaitu di gedung. Strategi pelaksanaan yang digunakan mengacu pada Pendekatan Sistem dan

dititikberatkan pada teknologi Pengembangan Instruksional. merupakan pola yang sangat

baik diterapkan dalam proses belajar mengajar yang nerapkan pendekatan sistem yang mengacu pada perubahan dalam sistem pembelajaran baik leteratur maupun sumber-

sumber yang digunakan, perubahan dalam program pengajaran, menggunakan Garis

Page 12: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

36

Besar Program Pengajaran (GBPP), keseragaman modul/bahan ajar dan menggunakan

sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar. Adapun tahapan pelaksanaan

perbaikan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausahaan, adalah sebagai berikut:

Tahap Mengidentifikasi

Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum

Pengadaan Literatur

1. Husein Umar, 2001, Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara komprehensif, Edisi Kedua, Penerbit Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta,

2. Freddy Rangkuti, 2000, Business Plan, Teknik Mebuat Perencanaan Bisnis dan

Analisis Kasus , Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI, Jakarta. 3. Masykur Wiratmo, 2001, Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki

Dunia Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

4. Suryana, 2001, Kewirausahaan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Salemba Empat Patria, Jakarta.

5. Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough, 1998, Essentials Of

Entrepreneurship and Small Business Management, Seceond Ed, By Prentice Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey.

Masing-masing buku terdiri dari 3 (tiga) exemplar, masing-masing untuk ketiga

dosen pengajar dan perpustakaan jurusan. Kelima buku ini dipakai sebagai bahan

rujukan dalam pembuatan modul mata kuliah Kewirausahaan.

Membuat Program Pengajaran

Program pengajaran dibuat untuk menjadwalkan alokasi waktu setiap bab

perkuliahan dalam satu semester ada 18 minggu (18 kali pertemuan) terbagi atas

kuliah, mid tes 1 satu kali mid tes 2 satu kali dan 1 kali final tes (semesteran).

Membuat GBPP

GBPP berisi tentang materi untuk setiap bab, pokok bahasan dan sub pokok

bahasan, alokasi waktu, kriteria penilaian dan ringkasan materi. Melalui langkah

kedua yaitu mengidentifikasi adalah melakukan analisis instruksional melalui ;

Pembuatan Satuan Acara Pengajaran (SAP)

SAP bersisi tentang tujuan instruksional umum untuk setiap pokok bahasan dan sub

pokok bahasan, pebuatan perencanaan bisnis (business plan) alokasi waktu, kriteria

penilaian dan ringkasan materi serta langkah ketiga mengidentifikasi perilaku

mahasiswa dengan cara:

Membuat kuisioner

Kuesioner dibuat dua macam yaitu kuesioner untuk mahasiswa artinya penilaian

mahasiswa terhadap dosen. Kuisioner untuk dosen artinya dosen menilai mahasiswa

untuk mengidentifikasi perilaku dan karakteristik mahasiswa sebagai peserta pembelajaran, karena melalui hasil jawaban mahasiswa tersebut mencerminkan

metode pengajaran dan proses pembelajaran yang sebagian besar diinginkan

mahasiswa termasuk apakah mahasiswa peduli dengan kesiapan, penguasaan materi

serta kedisiplinan dosennya.

Tahap Mengembangkan

Pada tahap ini langkah pertama yang perlu dilakukan dosen adalah mendesain tujuan

instruksional khusus dari mata kuliah kewirausaha yang mengarah kedunia industri.

Page 13: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

37

Tujuan instruksional khusus telah dituliskan di dalam SAP, yang terdiri dari

komponen-komponen dalam satuan acara perkuliahan, untuk tiap pokok bahasan dan

tujuan instruksional khusus dan tujuan instruksional umum.

Tujuan instruksional khusus dibuat dengan tujuan mengukur pengusaan materi dan

kompetensi yang diinginkan.

Tahap Mengevaluasi dan Merevisi

Tahap ini diawali dengan tahap implementasi, dimana dilakukan uji coba

terhadap modul kuliah, hand out transparansi dan campact disk yang dibuat sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar (teaching aid) di kelas. Diharapkan dengan adanya

metode baru ini mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan lebih banyak dan nilai akhir

rata-rata yang diperoleh bisa mencapai diatas 68,42.

Evaluasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan perincian mid test 1 pada minggu ke 7, mid test 2 dilakukan pada minggu ke 14 dan final test dilakukan pada minggu ke 19,

kemudian akhir semester sistem penilaian yang dilaksanakan adalah dengan menilai

kehadiran mahasiswa sebesar 15 %, quiz 1-5 20 % dan 65 % niali mid test 1 dan 2 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumusan untuk nilai mid test dan final test sebagai

berikut :dan sistem penilaian telah kami perbaiki dimana akhir suatu mata kuliah di

Politeknik Negeri Sriwijaya didapat dari nilai 2 kali tes tengah semester atau lebih dikenal dengan Mid Tes 1 dan Mid Tes 2 kemudian akhir semester.

2)dan 1 tes(Mid 65 0, 0,20 Quiz absensi (0,15 Tes Mid Nilai

2

(50%)Semester Ujian (Nilai

4

%) 25 ( 2 Tes Mid 1 Tes Mid NA

Salah satu indikator yang menunjang keberhasilan dengan menggunakan

metodologi di atas adalah meningkatnya skor Nilai Akhir Mahasiswa, dengan formula skor NA sebagai berikut :

Tabel 3: Perincian Katergori Penilaian dengan Angka dan Huruf

No.

Score/Angka

Huruf Keterangan

1. 0 – 39 E Sangat kurang

2. 40 – 53 D Kurang

3. 54 – 65 C Memuaskan

4. 66 – 79 B Sangat Memuaskan

5. 80 -100 A Istimewa

Sumber: Buku Pedoman Politeknik Negeri Sriwijaya

Diakhir semester ganjil mahasiswa diminta mengisi kuesioner yang diberikan oleh

team teaching (tim dosen) yang mengajar kewirausahaan. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dosen dalam satu semester, ditinjau dari cara

penyampaian materi, kesiapan dosen dalam menyampaikan materi kuliah dan sikap dosen

dalam memotivasi mahasiswa untuk belajar

HASIL IMPLEMENTASI

Melalui Pelaksanaan Kegiatan teaching grant ini diperoleh metodologi pengajaran yang efisien dan efektif, efisien dari segi waktu karena 16 kali pertemuan

perkuliahan dapat memberikan materi kuliah yang lebih maksimal dari sudut kuantitas

Page 14: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

38

dan kualitas ilmu pengetahuan dan keterampilan dapat diserap oleh mahasiswa dan efektif

jika dilihat dari segi sudut proses belajar mengajar dengan poko bahasan (6 pokok

bahasan), magang di UKM dan pembuatan perencanaan bisnis, bahan ajar dan

pengetahuan yang seragam antar kelas yang pararel yang diajarkan dan didukung dengan tersedianya quiz-quiz individu, latihan dan diskusi kelompok. Sedangkan untuk soal mid

test tes 1 , mid test 2 dan final tes dibuat secara bersama-sama oleh team teaching mata

kuliah kewriausahaan guna keseragaman dalam pembuatan soal melalui pendekatan sistem pengajaran ke dunia industri yang merupakan dasar dan pedoman didalam proses

belajar mengajar. Hasil yng diharapkan dari metodologi proses belajar mengajar ini

adalah meningkatnya penguasaan dan pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah

kewirausahaan meningkatnya nilai rata mahasiswa hasil ujian semester (final tes) dari 68, 42 menjadi 76,01 ini berarti nilai rata-rata mahasiswa dari tiga kelas pararel 5 NA, 5NB

dan 5NC dapat mencapai nilai B adalah 66-79 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 73

orang, dan diajar oleh 3 orang dosen. Selain pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di ruang kelas masing-masing di jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Sriwijaya, praktek di laboratorium, diskusi kelompok, pembuatan

perencanaan bisnis (Business Plan), magang di Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di kota Palembang, terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

magang diusaha kecil menengah yaitu:

1. Pelaksanaan magang dilakukan setelah jam kuliah selesai.

2. Kesulitan dalam mencari tempat magang mahasiswa karena UKM yang mau melakukan kerja sama dalam proses magang mahasiswa banyak yang menolak, tetapi

melalui pendekatan yang dilakukan baik oleh, mahasiswa dan dosen pengajar, maka

hambatan tersebut dapat direalisaikan. 3. Kebanyakan UKM tidak menggunakan administrasi yang baik, oleh sebab itu

mahasiswa harus menyusun laporan keuangan dan perencanaan bisnis harus dimulai

dari awal.

Dari implementasi yang telah dilakukan dalam proses belajar mengajar keluaran-keluaran yang telah dihasilkan berupa GBPP (Garis Besar Program Pengajaran), SAP

(Satuan Acara Perkuliahan), Modul Kuliah/Bahan Ajar, OHT (Overhead Transparancy),

Literatur, Perencanaan Binis (Business Plan), VCD (Video Campac Disk) dan foto-foto kerajinan dari UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain melakukan penilaian terhadap

mahasiswa juga dilakukan penilaian terhadap terhadap dosen pada saat proses belajar

mengajar di kelas, yaitu dengan cara membagikan kuesioner diakhir semester kepada seluruh mahasiswa. Dengan demikian dosen dan mahasiswa dapat mengevaluasi hasil

pembelajaran selama satu semester sehingga dosen dan memperoleh umpan balik sebagai

bekal mengajar agar lebih baik lagi pada tahun ajaran berikutnya. Hasil penilaian

mahasiswa terhadap dosen dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 4: Rekapitulasi Nilai Kuesioner Peningkatan Mutu Pembelajaran Jurusan

Administrasi Niaga Semester Ganjil T A 2005/2006

NO NAMA STAF SCORE SEMESTER SEKARANG SEMESTER LALU

2 4 6 SCORE MAGNA SCORE MAGNA

1. Abdul Hamid, S.E. 3,22 2,44 3,33 3,0 CK 2,82 CK

2. Hadi Jauhari, S.E. 4,18 4,09 4,08 4,12 SB 3,71 SB

3. Hendra Sastra

Winata,S.E,M.M

4,21 3,61 3,96 3,79 B 4,20 SB

Sumber : TPSDP dan Jurusan Adm. Niaga.

Keterangan: < / > 5,00 = Sangat Baik (SB) < 3,00 = Cukup (C) < 1,00 = Jelek (J) < 4,00 = Baik (B) < 2,00 = Kurang (KR)

Page 15: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

39

Berdasarkan revisi modul, soal-saol quiz, diskusi kelompok, pembuatan

perencanaan bisnis dilakukan secara bersama-sama pada saat kuliah Kewirausahaan yang

diajarkan pada mahasiswa semester V, sehingga masukan yang diperoleh pada saat mengajar di kelas, langsung dicatat dan ditinjau ulang dan dijadikan bahan acuan untuk

melakukan revisi terhadap hasil penilaian soal/ quiz-quiz, pembuatan perencanaan bisnis,

diskusi kelompok yang diberikan kepada mahasiswa di tiga kelas pararel berada pada rentang nilai absensi 95-99 keatas, kuis 1-2 74,80 kuis 3-5 72,00, mid tes 1 75,48, mid tes

2 74,88, sedangkan untuk semesteran 76,87 dan final test 76,01

Nilai yang diperoleh dari implementasi sebagaimana terdapat pada tabel-tabel di

bawah ini:

Tabel 5: Hasil Implementasi Nilai Mahasiswa pada Minggu 1-8

(Absensi, Quiz 1-2 dan Mid Tes 1)

No. Kelas Nilai Rata-rata

Kehadiran (%) Kuis 1 - 2 MID 1

1. 5NA 99,85 74,00 72,50

2. 5NB 99,17 75,43 75,67

3. 5NC 99,42 74,96 78,27

Rata-rata 99,48 74,80 75,48

Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah

Tabel 6: Hasil Implementasi Nilai Mahasiswa pada Minggu 9-18

(Absensi, Quiz 3-5 dan Mid Tes 2)

No. Kelas Nilai Rata-rata

Kehadiran (%) Kuis 3 - 5 MID 2

1. 5NA 95,77 72,12 73,38

2. 5NB 99,50 69,17 71,50

3. 5NC 99,20 74,72 79,77

Rata-rata 98,16 72,00 74,88

Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah

Dilihat dari hasil final test atau ujian semester, menunjukan adanya peningkatan

nilai rata-rata final test yaitu di atas 66 yang secara otomatis menunjukan peningkatan

Nilai Akhir (NA). Indikator penilaian terhadap keberhasilan metode ini. Nilai akhir rata-

rata kelas untuk mata kuliah Kewirausahaan tahun akademik 2005/2006 adalah 76,01, sedangkan nilai akhir rata-rata kelas untuk tahun akademik 2004/2005 adalah 68,42.

Tabel 7: Nilai Akhir Mahasiswa Mata Kuliah Kewirusahaan TA. 2005/2006

No. Kelas Nilai Rata-rata

MID 1 MID 2 Semester Nilai Akhir

1. 5NA 72,50 73,38 81,08 77,12

2. 5NB 75,67 71,50 68,33 70,73

3. 5NC 78,27 79,77 81,19 80,19

RATA-RATA 75,48 74,88 76,87 76,01

Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah

Page 16: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

40

Tabel 8: Persentase Nilai Mahasiswa Mata Kuliah Kewirusahaan TA. 2005/2006

NILAI Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai

Mid 1 % Mid 2 % Final Tes % Nilai Akhir %

A 28 34,15 15 18,29 31 37,80 25 30,50

B 49 59,76 61 74,39 34 41,46 52 63,42

C 5 6,09 6 7,32 17 20,73 5 6,10

D 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

E 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah

Tabel 9: Lokasi Magang Kewirusahaan Mahasiswa Kewirusahaan

Kelas 5 NA, 5 NB dan 5 NC Di UKM Palembang No. Jumlah

Mahasiswa

Tempat Magang/

Nama Pemilik

Jenis Kerajinan

1. 10 PD. Mie Ayam Berkah

Bapak Syafarudin

Mie, Siomay, Bakso

2. 10 Handi Craft Karya Sejati

Bapak Wiryo Suparjo

Rotan, Enceng Gondok, dan

Pelepah Pisang

3. 11 Pengerajin Songket Palembang

Cek Rody Ibu Mardijah

Kerajinan Songket Palembang

4. 11 PD. Dank Dink Donat

Industri Donat Bapak Afirman

Aneka Macam Makanan dari

Donat

5. 11 Usaha Meuble Mandiri

Bapak Muksin A Kodir

Kerajinan Lihap dan Spring Bed

6. 10 Niki Sami Ukir

Bapak Subianto

Ukiran Khas Palembang

7. 10 Usaha Kerupuk Kemplang

H Jamil Ronie

Kerupuk Kemplang

Sumber : Usaha Kecil Menengah, diolah

PEMBAHASAN

Hasil implementasi dari metode pembelajaran yang memadukan metode pembelajaran antara pendekatan sistem dan sistem pendekatan kompetensi sesuai dengan

UU No.20 Tahun 2003, menekankan kepada hubungan sistematik antar berbagai

komponen dalam pengajaran, mempunyai hubungan yang terpadu dalm suatu pengajaran

yang sesuai dengan fungsi saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan. Dalam metode pengajaran sebagai suatu sistem merupakan langkah

perencanaan program yang memegang peranan sangat penting dalam menentukan

langkah pelaksanaan dan evaluasi. Keterpaduan pendekatan pengajaran sebagai suatu sistem bukan hanya antar komponen-komponen proses belajar mengajar saja, tetapi juga

antara langkah yang satu dengan langkah berikutnya. Dilihat dari konsep pendekatan

sistem bahwa bahan ajar berkaitan dengan kurikulum, kegiatan belajar mengajar, teknik dan metode pengajaran, kenyamanan dan suasana pembelajaran, sarana dan prasarana

belajar yang baik dan layak guna mendukung berlangsungnya pembelajaran dengan baik

dan menyenangkan.

Kurikulum yang ditetapkan Politeknik Negeri Sriwijaya khsusnya sejak tahun 2003 pada Program Studi Administrasi Bisnis, adalah kurikulum berbasis kompetensi,

dengan tujuan bahwa melalui kurikulum ini mahasiswa menyukai dan menghargai materi

pengajaran, memiliki penguasaan konsep dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan

Page 17: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

41

teknologi sehingga mampu berpikir secara rasional, memiliki kemampuan dan kecakapan

berkomunikasi serta mampu memecahkan masalah secara sistematis dalam hidup mereka

dan memiliki kemampuan mengaplikasikan kecakapan dengan menggunakan teknologi

dan pengukuran yang tepat Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi inilah dosen mata kuliah Kewirausahaan melakukan pengembangan metode pengajaran, agar ilmu

pengetahuan dan keterampilan mahasiswa akan mata kuliah Kewirausahaan sesuai

dengan kebutuhan dunia kerja/industri sebagai pengguna alumni. Agar penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan mata kuliah Kewirausahaan dapat diserap mahasiswa

secara sistematis, mudah dan mampu bertahan lama didalam ingatan mahasiswa dan

Dosen tim pengajar mata kuliah Kewirausahaan dengan cara melakukan pendekatan

kurikulum dengan pendekatan sistem. Berdasarkan hasil pengamatan selama implementasi dilakukan, ketersediaan

GBPP, SAP, Silabus, Modul/Bahan Ajar, Soal Quiz, Pembuatan Perencanaan Binis

(Business Plan), OHT (Overhead Transparancy), Magang di UKM, diskusi kelompok, dan alat bantu pengajaran (Teaching Aid) dapat menghasilkan dan membuat :

1. Proses belajar mengajar menjadi lebih baik, kemampuan dosen dalam merumuskan

bahan ajar dengan jelas serta tujuan apa yang ingin dicapai melalui pengajaran, tidak hanya mengenai materi kuliah yang harus dikuasai akan tetapi keterampilan seperti

magang di UKM, Pembuatan Perencanaan Bisnis (Business Plan) akan tetapi juga

keterampilan, tujuan emosional (motivasi mahasiswa), karena mahasiswa belajar

didorong oleh keingintahuan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan terhadap penguasaan materi.

2. Materi pengajaran akan terjaga keseragaman dalam proses pembelajaran baik kualitas

maupun kuantitas dengan tersedianya GBPP, SAP, Silabus, Modul/Bahan Ajar, Soal Quiz, Pembuatan Perencanaan Binis (Business Plan), OHT (Overhead Transparancy),

Foto-foto kerajinan waktu Magang di UKM, diskusi kelompok , dan alat bantu

pengajaran (Teaching Aid) sebagai pemandu proses pembelajaran guna menjamin

terjaganya keseragaman kuantitas materi ajar dan tingkat kualitas penguasaan materi ajar bagi mahasiswa.

3. Teknik dan metode pengajaran, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa

teknik yang diterapkan pada metode pengajaran untuk mata kuliah Kewirausahaan adalah melakukan kombinasi tipe pengajaran teori dan praktek, melalui metode

ceramah, metode tanya jawab, metode quiz, metode magang di UKM, metode diskusi

kelompok. 4. Kenyamanan sarana dan suasana pembelajaran, dari hasil pengamatan tim pengajar

mata kuliah Kewirausahaan bahwa dengan menerapkan metode pengajaran yang

mengkombinasikan antara teori dan praktek, tersedianya media pengajaran dan

kelengkapan pengajaran lainnya yang memungkinkan dapat dilakukan dan mampu menciptakan perubahan yang diinginkan terhadap tingkah laku mahasiswa. Kondisi

kelas menjadi lebih kondusif karena tertarik untuk mengikuti perkuliahan terlihat dari

Absensi kehadiran mahasiswa sebesar 99 %, tentunya ini membuat motivasi belajar mahasiswa meningkat. Bila motivasi mahasiswa meningkat secara tidak langsung

dosenpun menjadi lebih bersemangat dalam melakukan transfer of knowledge kepada

mahasiswa dan suasana belajar lebih bervariasi dan menjadi lebih menarik, karena dosen dan mahasiswa merasa nyaman menjalan proses pembelajaran tersebut.

5. Berdasarkan hasil implementasi dari kegiatan magang yang dilaksanakan di UKM di

kota Palembang sebagian mahasiswa ada yang tertarik menjalankan usaha sampingan

seperti berjualan songket, bisnis usaha meubel kerajinan khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok dan pelepah pisang, rotan serta yang mengikuti pelatihan

pembuatan bahan baku mie, mie ayam dan bakso dan pembuatan donat.

Page 18: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

42

6. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan didalam melakukan pengembangan metodologi

pengajaran mata kuliah Kewirausahaan seperti ruang kelas, laboratorium seperti papan

tulis, pana board, OHT, Televisi, VCD, Note Book, infocus dan Laptop, kamera dan

handycam telah tersedia di jurusan Administrasi Niaga, tetapi sarana ini dapat dipinjam bila dibutuhkan. Sedangkan cara mengoperasikan alat tersebut dosen belajar

kepada tenaga instruktur yang ada di UPPT Politeknik Negeri Sriwijaya.

7. Dari hasil pengembangan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausaha ini berdampak positif dan dapat dilaksanakan dengan baik terutama kepada mahasiswa

peserta didik, dengan indikasi terjadinya peningkatan rata-rata Akhir menunjukan

adanya peningkatan, sebagai indikator keberhasilan pengembangan metode ini. Nilai

akhir rata-rata untuk mata sedangkan nilai akhir rata-rata untuk mata kuliah Kewirausahaan tahun akademik 2004/2005 adalah 68,42 menjadi 76,01 pada tahun

akademik 2005/2006 mengalami kenaikan sebesar 7,59 point seperti terlihat pada

grafik 1 dan 2 berikut ini:

Grafik 1: Nilai Rata-Rata Kelas Mata Kuliah kewirausahaan TA. 2004/2005

GRAFIK NILAI RATA-RATA TAHUN AKADEMIK 2004/2005

65,50

69,9566,9668,00

70,3366,96

72,0069,90

64,35

69,27 70,0066,00

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

5NA 5NB 5NC

KELAS

NIL

AI

MID 1

MID 2

SEMESTER

NILAI AKHIR

Page 19: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

43

Grafik 2: Nilai Rata-Rata Kelas Mata Kuliah Kewirausahaan TA. 2005-2006

GRAFIK NILAI RATA-RATA TAHUN AKADEMIK 2005-2006

72,5075,67

78,27

73,3871,50

79,7781,08

68,33

81,19

77,12

70,73

80,19

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

5NA 5NB 5NC

KELAS 3

NIL

AI

MID 1

MID 2

SEMESTER

NILAI AKHIR

KESIMPULAN

1. Meningkatkan kualitas dan mutu proses belajar mengajar, sehingga nilai akhir rata-rata mahasiswa meningkat dari 68,42 menjadi 76,01 atau meningkat sebesar 7,59

point.

2. Diperolehnya keluaran-keluaran yang dihasilkan dalam program pengajaran seperti GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran), Satuan Acara Pengajaran (SAP),

Modul-Modul (Bahan Ajar), pembuatan Business Plan, Overhead Transfarancy

(OHT), Diskusi kelompok/studi kasus, Magang di UKM, Disket/CD Gambar-Gambar

kerajinan-kerajinan industri merupakan pengembangan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausahaan ini dapat terlaksana dengan menggunakan dua perpaduan

pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan sistem dan pendekatan kompetensi.

3. Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen dan mahasiswa dalam menggunakan alat bantu proses belajar mengajar serta dapat memotivasi mahasiswa

dalam berwirausaha apabila yang bersangkutan menyelesaikan studinya dari jurusan

Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya.

SARAN 1. Setiap Dosen pengajar mata kuliah Kewirausahaan dapat mengikuti dan menggunakan

program pengajaran yang telah dibuat guna keseragaman dalam proses belajar mengajar untuk kelas pararel yang diajarkan oleh dosen yang berbeda, oleh sebab itu

Dosen diharapkan dalam memimpin proses belajar mengajar di kelas harus

Page 20: PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA · PDF filesongket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie . Orasi Bisnis

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

44

memperhatikan keseragaman materi ajar seperti GBPP, SAP, Modul-Modu/Bahan

Ajar, Business Plan, OHT, Disket/CD-ROM dan foto-foto industri kerajinan

hendaknya dipelihara sehingga proses pembelajaran berlangsung maksimal secara

efisien dan efektif. 2. Bagi mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga dapat menggunakan keluaran-keluaran

yang ada untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari mata

kuliah kewirausahaan. 3. Selain itu sebaiknya tim pengajar memberikan kuesioner kepada mahasiswa dalam

rangka untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dosen mengajar dalam satu semester,

kesiapan dalam menyampaikan materi, dan sikap dosen dalam memotivasi mahasiswa

untuk belajar, apabila hasil evaluasi terhadap dosen kurang baik, maka harus segera melakukan perbaikan, sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA Bygrave William D, 1998, Entrepreneurship In Asian, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta.

David E. Rye, 1995, Wirausaha, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta.

Hadi Jauhari, dkk, 2005, Laporan Hasil Teaching Grant, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.

Hasan, Said Hamid, 1996, Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, IKIP Bandung, Bandung.

Jaja Koswara, 1999, Prgram Pengembangan Budaya Kewirausahaan, P3M Dikti,

Jakarta. Lasiyo, 2000, Entrepreneurshif: Suatu Tinjauan Filosofi, Yogyakarta, Lemabaga

Pembinaan dan Pengmbangan Pendidikan, Jakarta.

Politknik Negeri Sriwijaya, 2004, Buku Pedoman Pelaksanaan Ujian dan Penilaian Hasil Belajar, Palembang.

Politknik Negeri Sriwijaya, 2004, Buku Pedoman Pembuatan Silabus dan Satuan Acara

Perkuliahan, Palembang.

Sagala, Syaiful, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alpabeta, Bandung.. Tim Metodologi Pembelajaran P5D, 2002, Modul Desain Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Pusat Pengembangan Politeknik dan Pendidikan Program

Diploma P5D, bandung. Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough, 1998, Essentials Of

Entrepreneurship and Small Business Management, Second Ed, By Prentice

Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Winardi, 1996, Manajemen Organisasi, PT. Selemba Empat, Jakarta