13
i PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBANTUAN KOMPUTER Mustari S. Lamada, S.Pd., M.T. ([email protected]) Drs. Sugeng A. Karim, M.T. ([email protected]) Abstrak Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi penilaian akreditasi sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan, aplikasi ini dinamakan Aplikasi Penilaian Akreditasi sekolah Menengah Kejuruan (APA-SMK). Disamping itu, penelitian ini juga diharapakan dapat menghasilkan model penilaian akreditasi untuk kurikulum 2013 (kurikulum nasional). Penelitian ini akan dilaksanakan di Badan akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) melalui Badan Akreditasi Propinsi (BAP) di Sulawesi Selatan dan laboratorium komputer Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNM dengan objek penelitiannya adalah asesor senior dan asesor muda pada BAP Sulawesi Selatan. Dalam rangka mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan itu penelitian ini telah dilakukan dengan diadakan survei melalui uji pendahuluan terhadap model penilaian existing di BAP Sulawesi Selatan dengan menggunakan pendekatan analisis kebutuhan. Hasil penelitian mengungkap bahwa dibutuhkannya Aplikasi Penilaian Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi terutama tampilan pada saat diakses serta model konseptual aplikasi penilaian akreditasi SMK dengan meliputi 4 level, yaitu level admin, level pengelola provinsi, level sekolah, dan level penilai (asesor). Key Word: Aplikasi, Akreditasi, SMK

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

i

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN BERBANTUAN KOMPUTER

Mustari S. Lamada, S.Pd., M.T.

([email protected])

Drs. Sugeng A. Karim, M.T.

([email protected])

Abstrak

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah

aplikasi penilaian akreditasi sekolah pada jenjang Sekolah Menengah

Kejuruan, aplikasi ini dinamakan Aplikasi Penilaian Akreditasi sekolah

Menengah Kejuruan (APA-SMK). Disamping itu, penelitian ini juga

diharapakan dapat menghasilkan model penilaian akreditasi untuk

kurikulum 2013 (kurikulum nasional). Penelitian ini akan dilaksanakan

di Badan akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) melalui

Badan Akreditasi Propinsi (BAP) di Sulawesi Selatan dan laboratorium

komputer Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNM dengan objek

penelitiannya adalah asesor senior dan asesor muda pada BAP Sulawesi

Selatan. Dalam rangka mencapai tujuan dan target yang telah

ditetapkan itu penelitian ini telah dilakukan dengan diadakan survei

melalui uji pendahuluan terhadap model penilaian existing di BAP

Sulawesi Selatan dengan menggunakan pendekatan analisis kebutuhan.

Hasil penelitian mengungkap bahwa dibutuhkannya Aplikasi Penilaian

Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem

akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

terutama tampilan pada saat diakses serta model konseptual aplikasi

penilaian akreditasi SMK dengan meliputi 4 level, yaitu level admin,

level pengelola provinsi, level sekolah, dan level penilai (asesor).

Key Word: Aplikasi, Akreditasi, SMK

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

ii

PENDAHULUAN

Dalam era global abad 21 tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sangat

besar. Kesiapan sumber daya manusia merupakan kata kunci dalam menghadapi

tantangan global tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah

Indonesia dalam rangka menyiapkan SDM yang berkualitas. Salah satu upaya yang

dilakukan adalah dengan memberikan prioritas pada sektor pendidikan.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pemerintah telah

menetapkan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan memiliki

tujuan tertentu. Tujuan SNP adalah menjamin mutu pendidikan nasional dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Standar Nasional Pendidikan memiliki tujuan tertentu. Tujuan SNP adalah

menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa (PP No. 19 Tahun 2005). SNP dikembangkan oleh BSNP selanjutnya

ditetapkan oleh Mendiknas dalam bentuk Permendiknas. SNP yang telah ditetapkan

digunakan sebagai acuan untuk dicapai atau dilampaui oleh setiap satuan

pendidikan.

Dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan oleh setiap satuan

pendidikan termasuk satuan program keahliandi SMK maka dilakukan sebuah

penilaian atas standar yang ditetapkan tersebut. Kegiatan penilaian delapan standar

nasional pendidikan disebut akreditasi. Sesuai dengan amanat Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 tersebut, Pemerintah melakukan akreditasi untuk menilai

kelayakan suatu satuan pendidikan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui suatu standar pendidikan yang

baik.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah telah membentuk suatu badan yang

disebut Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) melalui

Peraturan Mendikbud Nomor 59 Tahun 2012. BAN-S/M suatu badan yang

melakukan evaluasi secara mandiri dengan menetapkan kelayakan suatu program

atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan

mengacu pada standar nasional pendidikan. Dalam melaksanakan akreditasi

sekolah/ madrasah, BAN-S/M dibantu oleh Badan akreditasi Provinsi

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

iii

Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) yang dibentuk oleh Gubernur, sesuai Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (BAN

S/M, 2014).

Dalam melakukan proses akreditasi di tingkat satuan pendidikan, BAN S/M

melalui BAP menugaskan asesor untuk melakukan visitasi. Kegiatan visitasi

dilakukan dengan mengunjungi sekolah yang ditunjuk sesuai dengan peugasan

masing-masing asesor. Setelah melakukan visitasi, para asesor mengisi instrumen

penilaian yang telaah disiapkan oleh BAN S/M melalui BAP. Pengisian instrumen

tersebut dilakukan sebagai bahan laporan ke BAP masing-masing propinsi.

Proses pengisian instrumen akreditasi sekolah yang dijalankan saat ini

sebagian besar masih bersifat manual. Proses pengisisan tersebut masih

menggunakan format pengolah tabel yang belum terintegrasi secara otomatis

dengan sebuah sistem yang online. Proses pengisian instrumen secara manual

seringkali memiliki kelemahan (anonim, 2011). Kelemahan yang terjadi berdampak

pada tidak efektif dan efisien penggunaan sumber daya yang ada, sehingga

mengakibatkan pemborosan pada setiap proses.

Selain itu, proses akreditasi di SMK memilik kompleksitas pekerjaan yang

tinggi pada proses penilaian asesor dan pengolahan. Proses penilaian membutuhkan

banyak sekali kriteria yang harus dipenuhi dalam penilaian SMK yang dilakukan

oleh asesor. Sehingga banyak tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil

yang optimal. Tahapan tersebut menjadikan bahwa pekerjaan dilakukan memiliki

tingkat kompleksitas yang tinggi apalagi karena dilakukan secara manual.

Terjadinya kompleksitas akibat penerapan sistem manual dapat mengakibatkan

tidak efektif dan efisien penggunaan waktu serta mengakibatkan beban kerja yang

tinggi dan risiko kesalahan yang besar terhadap proses akreditasi di SMK.

Dibutuhkan model penilaian akreditasi sekolah menegah kejuruan (SMK) terbantu

komputer pada sistem penilaian akreditasi.

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

iv

STUDI PUSTAKA

Akreditasi dan Standar Nasional Pendidikan

Akreditasi berasal dari kata accreditation yaitu sebuah penilaian kelayakan

secara akademis suatu lembaga penyelenggara pendidikan untuk menghasilkan

lulusan dengan spesifikasi kompetensi tertentu. Pengertian Akreditasi

sekolah/madrasah adalah proses penilaian secara menyeluruh terhadap kelayakan

satuan pendidikan yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk sertifikat pengakuan

akan kelayakannya.

Akreditasi dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan secara nasional. Peningkatan mutu di setiap satuan pendidikan,

diarahkan pada upaya terselenggaranya layanan pendidikan kepada pihak yang

berkepentingan atau masyarakat. Upaya yang dilakukan secara berkesinambungan

diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan bermutu dan berkualitas, yang

dapat menjamin bahwa proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai

harapan.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan maka pemerintah melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 membuat kriteria minimal tentang

komponen pendidikan yang disebut Standat Nasional Pendidikan (SNP). Seperti

dinyatakan pada pasal 1 ayat (1) bahwa SNP adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh

karena itu, SNP harus dijadikan acuan guna memetakan secara utuh profil kualitas

sekolah/madrasah. Di dalam pasal 2 ayat (1), lingkup SNP meliputi: (1) standar isi;

(2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga

kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar

pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan.

Kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut di atas diharapkan menjadi

pendorong pertumbuhan pendidikan dan menjadi dasar untuk mengevaluasi

sekolah/madrasah untuk mencapai mutu yang diharapkan. Kedelapan standar

tersebut dievaluasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah melalui

akreditasi sekolah.

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

v

Kegiatan akreditasi sekolah dilaksanakan dengan menggunakan beberapa

prinsip. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam proses akreditasi antara lain: (1)

Objektif; Dalam pelaksanaan akreditasi, aspek yang terkait dengan kelayakan itu

diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh informasi tentang sekolah yang

dinilai; (2) Komprehensif; dalam proses akreditasi Sekolah/Madrasah, penilaian

tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga meliputi seluruh

komponen pendidikan memperoleh gambaran secara utuh kondisi kelayakan

Sekolah/Madrasah; (3) Adil; dalam melaksanakan akreditasi, semua

Sekolah/Madrasah harus diperlakukan sama tanpa membedakan status

Sekolah/Madrasah; (4) Transparan; informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan

akreditasi harus disampaikan secara terbuka kepada seluruh steakholder yang

memerlukannya; (5) Akuntabel; hasil penilaian akreditasi harus dapat

dipertanggungjawabkan (Mustari, 2015).

Semua proses akreditasi saat ini sudah menggunakan komputer sebagai alat

bantu untuk mengolah data secara manual. Pemanfaatan komputer dalam dunia

pendidikan menjadi lebih kompleks dengan adanya perkembangan teknologi

komputer yang semakin canggih dan lebih kompleks karena media audio, video dan

alat komunikasi menjadi terintegrasi. Dengan demikian dalam proses akreditasi,

pemanfaatan komputer diupayakan dapat lebih optimal dan lebih praktis.

Model Pengembangan Penilaian Berbantuan Komputer

Pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan menjadi lebih kompleks

dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih dan lebih

kompleks karena media audio, video dan alat komunikasi menjadi terintegrasi.Ada

beberapa Model Pengembangan penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian

akreditasi SMK. Secara umum model pengembangan ini diadaptasi dari

pengembangan pembelajaran berbantuan komputer (Muis, 2011) seperti model

Kemp, Kemp and Carey serta IDI, ataupun model Briggs, Bla H. Banathy, Kep,

Gerloch dan Ely, juga Dick dan Carey, Philip R. Teske, Calhoun (1976), Ronald

Ribler (1983), model ISD (1960), Coit Butler (1972), Bryl Shoemaker (1979),

Robert Mager (1967) dan model PPSI (1975), serta model pengembangan dari

Romiszowski (1986).

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

vi

Kemp & Dayton (1985: 27-69) memberikan langkah-langkah perencanaan

dan pengembangan pembelajaran berbantuan komputer yakni: (1) prelimenary, (2)

the kinds of media, (3) designing the media, (4) producting the media, dan (5) using

and evaluation media. Model pengembangan lain diberikan oleh Sadiman dkk.

Langkah-langkah yang diberikan oleh Sadiman, (1986: 98) yaitu: (1) indentifikasi

kebutuhan, (2) perumusan tujuan, (3) perumusan butir-butir materi, (4) perumusan

alat pengukur keberhasilan, (5) penulisan naskah, (6) tes/ujicoba, (7) naskah siap

produksi, (8) produksi prototype, (9) ujicoba, (10) revisi, dan (11) program final.

Kesemua model yang disebutkan di atas akan dijadikan acuan dalam

pengembangan model penilaian akreditasi SMK berbantuan komputer.

Untuk pengembangan secara umum dapat mengacu pada model yang

diberikan oleh Kemp seperti yang tergambar pada bagan berikut ini:

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

vii

Gambar 1. Pengembangan dari Romiszowski (Muis, 2011)

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

viii

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

memberi angket kepada para responden penelitian. Lokasi penelitian ini

dilaksanakan di kampus UNM Parangtambung. Waktu penelitian dilaksanakan

pada bulan Februari-April tahun 2015 di Jurusan PTE FT UNM. Populasi dalam

penelitian ini yaitu mahasiswa yang mengambil mata kliah pemrograman web.

Sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu kelas 01 dan 05. Data yang diperoleh

dalam penelitian ini, diperoleh dengan menggunakan metode angket dan

dokumentasi.

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tanggapan Asesor

BAN S/M Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Sekolah (Sispena BAN S/M).

Pengambilan data Dengan 16 item pertanyaan dan 20 responden. Seluruh data yang

dikumpulkan dari hasil penyebaran kuisioner pada guru SMK dan admin yang

ditugaskan pada akreditasi sekolah dilakukan saat melaksanakan kunjungan ke

sekolah di Propinsi Sulawesi Selatan. Dari semua kuisioner yang dibagikan hanya

diambil dari kuisioner yang dianggap valid saja yang kemudian dipakai untuk

melakukan perhitungan pada skala Likert. Skala Likert digunakan mengukur sikap

dan tanggapan responden terhadap sistem penilaian akreditasi yang ada

sebelumnya. Perhitungan dari skala Likert ini akan menjadi hasil penelitian pada

beberapa butir perntanyaan yang diajukan kepada responden.

Hasil kuisioner analisis kebutuhan yang telah dibagikan diperoleh data-data

kemudian diolah untuk melihat hasil tanggapan responden pada sistem penilaian

akreditasi yang sudah berlangsung. Skala Likert yang digunakan menggunakan

bobot sebagai berikut: (a) Untuk jawaban 1 menyatakan sangat tidak setuju; (b)

untuk jawaban 2 menyatakan tidak setuju; (c) Untuk jawaban 3 menyatakan kurang

setuju; (d) Untuk jawaban 4 menyatakan ragu-ragu; (e) Untuk jawaban 5

menyatakan agak setuju; (f) Untuk jawaban 6 menyatakan setuju; dan (g) Untuk

jawaban 7 menyatakan sangat setuju.

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

ix

Analisis Kemudahan Pada Sistem Penilaian Akreditasi Sekolah

Dari hasil penelitian dengan butir pertanyaan kepuasan dengan kemudahan

pada Sistem Penilaian Akreditasi Sekolah/Madrasah Badan Akreditasi

Sekolah/Madrasah (Sispena Ban S/M) menggunakan komputer, dengan jawaban

(1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu Ragu, (4) Setuju, dan (5) Sangat

Setuju.

Gambar 2. Kepuasan dengan Kemudahan pada Sispena menggunakan Komputer

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sistem penilaian akreditasi

Sispena BAN S/M responden yang menjawab sangat mudah sebanyak 20% dan

80% menjawab mudah. Hal ini membuktikan bahwa aplikasi sispena yang dibuat

telah memenuhi syarat kemudahan dalam penggunaannya.

Peran Sispena dalam Persiapan Akreditasi Sekolah

Pada aspek persiapan akreditasi sekolah penggunaan aplikasi hasil analisis

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

10%20%30%

480%

520%

Kepuasan dengan Kemudahan pada Sistem Penilaian

Akreditasi Sekolah/Madrasah Badan Akreditasi

Sekolah/Madrasah (Sispena Ban S/M) menggunakan

Komputer

1 2 3 4 5

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

x

Gambar 3. Peran Sispena dalam Persiapan Akreditasi Sekolah

Dari diagram di atas dapat dilihat pada butir pertanyaan kelima, dari 20

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 25%, setuju 30%, ragu-ragu

sebanyak 45% sedangkan 0% yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Aspek Fitur yang disediakan Sispena

Pada aspek fitur yang disiapkan aplikasi hasil analisis dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar 4. Fitur-Fitur Sispena BAN S/M Menggunakan Komputer Disajikan

Tepat dan Sesuai Tidak Berlebihan

10%20%

345%

430%

525%

Sistem Penilaian Akreditasi Sekolah/Madrasah Badan

Akreditasi Sekolah/Madrasah (Sispena BAN S/M)

Menggunakan Komputer dapat Membantu Admin SMK

dalam Melakukan Tugas Persiapan Akreditasi Sekolah

1 2 3 4 5

10%20%

335%

445%

520%

Fitur-Fitur Sispena BAN S/M Menggunakan Komputer

Disajikan Tepat dan Sesuai Tidak Berlebihan

1 2 3 4 5

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

xi

Dari diagram di atas dapat dilihat pada butir pertanyaan sembilan, dari 20

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 20%, setuju 45%, ragu-ragu

sebanyak 35%, sedangkan 0% yang menjawab tidak setuju.

Secara umum tingkat kepuasan pengguna pada sispena yang digunakan

dalam sistem akreditasi sekolah menunjukkan bahwa responden yang menjawab

puas sebanyak 75%, masih belum menentukan sikap atau ragu-ragu sebanyak 25%,

sedangkan 0% yang menjawab tidak puas. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar

diagram berikut ini.

Gambar 5. Secara Keseluruhan, Puas dengan Sispena BAN S/M

Menggunakan Komputer

Namun beberapa kekurangan yang diperoleh peneliti dalam mengkaji

aplikasi sispena antara lain kekurangan tersebut adalah: (a) tampilan yang kaku

pada halaman muka ketika pertama kali di akses; (b) tidak ditampilkan secara

realtime informasi yang diakses; (c) tampilan informasi identitas menggunakan

form edit yang tidak menampilkan secara rinci identitas user sehingga jika terdapat

kolom informasi yang panjang maka akan terpotong oleh batas kolom input; (d)

halaman ganti foto juga terpisah dengan halaman edit foto padahal harusnya bisa

dijadikan satu; (e) pada saat melakukan pengisian rekomendasi tidak tersimpan

otomatis, dan ketika jaringan terganggu kadang kita harus mengulangi input

rekomendasi ulang yang belum tersimpan; (f) tampilannya masih menggunakan

static table, foto yang tampil dengan ukuran lebar dan panjang yang berbeda-beda,

atau tidak sama pada satu ukuran.

10%20% 3

25%

475%

50%

Secara Keseluruhan, Puas dengan Sispena BAN S/M

Menggunakan Komputer

1 2 3 4 5

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

xii

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada Tahun I, dapat disimpulkan bahwa:

1. Uji pendahuluan mengungkap dibutuhkannya Aplikasi Penilaian Akreditasi

SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di Sekolah

Menengah Kejuruan.

2. Analisis bedah aplikasi mengungkap bahwa dibutuhkannya perbaikan pada

Sispena 2017 terutama tampilan pada saat diakses dan pada saat melakukan

pengisian rekomendasi tidak tersimpan otomatis, dan ketika jaringan terganggu

kadang kita harus mengulangi input rekomendasi ulang yang belum tersimpan.

3. Model konseptual aplikasi penilaian akreditasi SMK melihat 4 level data yang

harus dibuat untuk pengelolaan system penilaian akreditasi yaitu level admin,

level pengelola provinsi, level sekolah, dan level penilai (asesor).

Saran

Setelah hasil analisis data dan kesimpulan maka dalam tulisan ini peneliti

menyarankan: (1) perlu dilakukan pengembanngan model aplikasi penilaian

akreditasi SMK, (2), perlu dilakukan perbaikan pada Sispena 2017 terutama

tampilan pada saat diakses dan pada saat melakukan pengisian rekomendasi tidak

tersimpan otomatis, dan ketika jaringan terganggu kadang kita harus mengulangi

input rekomendasi ulang yang belum tersimpan, dan (3) perlu dibuat sebuah system

aplikasi penilaian akreditasi Sekolah Menengah Kejuruan pada 4 level data yang

harus dibuat untuk pengelolaan system penilaian akreditasi yaitu level admin, level

pengelola provinsi, level sekolah, dan level penilai (asesor).

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AKREDITASI SEKOLAH …€¦ · Akreditasi SMK untuk mempermudah proses tata kelola sistem akreditasi di SMK, perbaikan pada Sistem Penilaian Akreditasi

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2011) Kajian analisis sistem akreditasi sekolah/madrasahDalam rangka

reformasi birokrasi internal Kementerian Pendidikan Nasional [online]

tersedia di: http://luk.staff.ugm.ac.id /atur /rbi/ Akreditasi Sekolah

Madrasah.pdf.

Cotton, Kathlen. (2001). Computer assisted instruction. Regional

EducationalLaboratory, School Improvement Research Eries (SIRS).

Gagne, R, M. & Briggs L.J. (1974). Principle of Instructional Design. New york:

Holt, Rinehart & Winston.

Gall, D. Meredith., Borg., Walter R.(2003). Education Research : an Introduction.

(7th Edition). Allyn and Bacon.

Herman Dwi Surjono & Maltby, J. 2003. Adaptive educational hypermedia based

on multiple student characteristics. Proceedings of the Second

International Conference on Web-based Learning (ICWL 2003).

Melbourne, Australia, 18-20 August 2003.

Hendra J., 2010. Hologhraphy Technology for Virtual Learning in Vocational

Eduction. JETC Jurnal Elektronika Telekomunikasi & Computer.

ISSN: 1829-7021. Vol.4 No.2 Juni 2010. Hal. 720-728.

Kemp, J.E. & Dayton, D.K. (1985). Planning and producing instructional

media.New York: Harper & Row Publisher

Muis Mappalotteng. (2001). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan

Komputer. Disertasi tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Program

PascasarjanaUniversitas Negeri Yogyakarta.

Muhtadi, Ali (2006) Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan

kualitas dan efektifitas pendidikan, Jurnal Dinamika Pendidikan No

2/Th XIII September 2006.

Mustari (2010) Perencanaan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

relevan dengan dunia kerja, Wacana Indonesia, volume 1 nomor 2,

april tahun 2010.

Mustari (2012) Empowering vocational education and training to elevate national

economic growth The development of learning model of web

programming course with project based learning, international

conference on Vocational education and training (ICVET) May

14th,2014 Yogyakarta Proceedings 3rd Hal. 88-90.

Mustari (2013) Needs analysis project based learning in programming webcourses

at informatics and computer engineering education UNM, International

Conference on Education and Technology (ISSET) ISBN : 978-602-

9075-05-2 Hal 65-74