Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

  • Upload
    intan

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    1/14

    Pengertian Fraktur Maksilofasial

    Fraktur ialah hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan keras tubuh (Grace and

    Borley, 2007). Berdasarkan anatominya ajah atau maksilo!asial dibagi menjadi tiga

     bagian, ialah sepertiga atas ajah, sepertiga tengah ajah, dan sepertiga baah

    ajah (gambar 2."). Bagian yang termasuk sepertiga atas ajah ialah tulang !rontalis, regio

    supra orbita, rima orbita dan sinus !rontalis. #aksila, $igomatikus, lakrimal, nasal,

     palatinus, nasal konka in!erior, dan tulang %omer termasuk ke dalam sepertiga tengah ajah

    sedangkan mandibula termasuk ke dalam bagian sepertiga baah ajah (&ruger, "').

    Fraktur maksilo!asial ialah !raktur yang terjadi pada tulang*tulang pembentuk ajah.

     

    Gambar 2." +embagian ajah -ecara ateral (Fonseca, 200/)

    2.2 Etiologi Fraktur Maksilofasial

    Fraktur maksilo!asial dapat diakibatkan karena tindak kejahatan atau

     penganiayaan, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga dan industri, atau diakibatkan

    oleh hal yang bersi!at patologis yang dapat menyebabkan rapuhnya bagian tulang (Fonseca,

    200/).

    2.3 Lokasi Anatomis Fraktur Maksilofasial

    2.3.1  Fraktur Sepertiga Bawah Waah !Fonse"a# 2$$%&

    #andibula termasuk kedalam bagian sepertiga baah ajah.

    &lasi!ikasi !raktur berdasarkan istilah (gambar 2.2)

    ". Simple atau Closed   merupakan !raktur yang tidak menimbulkan luka terbuka keluar baik 

    meleati kulit, mukosa, maupun membran periodontal.

    2. Compound atau Open merupakan !raktur yang disertai dengan luka luar termasuk kulit,

    mukosa, maupun membran periodontal , yang berhubungan dengan patahnya tulang.

    1. Comminuted merupakan !raktur dimana tulang hancur menjadi serpihan.

    . Greenstick merupakan !raktur dimana salah satu korteks tulang patah, satu sisi lainnya

    melengkung. Fraktur ini biasa terjadi pada anak*anak.

    /.  Pathologic merupakan !raktur yang terjadi sebagai luka yang cukup serius yang

    dikarenakan adanya penyakit tulang.

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    2/14

    .  Multiple sebuah %ariasi dimana ada dua atau lebih garis !raktur pada tulang yang sama

    tidak berhubungan satu sama lain.

    7.  Impacted merupakan !raktur dimana salah satu !ragmennya terdorong ke bagian lainnya.

    .  Atrophic merupakan !raktur yang spontan yang terjadi akibat dari atropinya tulang,

     biasanya pada tulang mandibula orang tua.

    '.  Indirect merupakan titik !raktur yang jauh dari tempat dimana terjadinya luka.

    "0. Complicated atau Complex merupakan !raktur dimana letaknya berdekatan dengan

     jaringan lunak atau bagian*bagian lainnya, bisa simpleatau compound .

    ar 2.2 3enis Fraktur #andibula. 4. Greenstick 5 B. Simple5 6.Comminuted 5 dan

    . Coumpound (8upp et al ., 200)

    &lasi!ikasi Fraktur #andibula berdasarkan lokasi anatominya (gambar 2.1)

    ".  Midline  !raktur diantara incisal  sentral.

    2.  Parasymphyseal   dari bagian distal symphysis hingga tepat pada garis al%eolar yang

     berbatasan dengan otot masseter (termasuk sampai gigi molar 1).

    1. Symphysis  berikatan dengan garis %ertikal sampai distal gigi kaninus.

    .  Angle  area segitiga yang berbatasan dengan batas anterior otot masseter hingga

     perlekatan poesterosuperior otot masseter (da ri mulai distal gigi molar 1).

    /. 9amus berdekatan dengan bagian superior angle hingga membentuk dua garis apikal

     pada sigmoid notch.

    .  Processus Condylus  area pada superior prosesus kondilus hingga regio ramus.

    7.  Processus Coronoid termasuk prosesus koronoid pada superior mandibula hingga regio

    ramus.

    .  Processus Alveolaris  regio yang secara normal terdiri dari gigi.

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    3/14

    Gambar 2.1 okasi Fraktur mandibula (6oulthard et al ., 200)

    2.3.2  Fraktur Sepertiga 'engah Waah

    -ebagian besar tulang tengah ajah dibentuk oleh tulang maksila, tulang

     palatina, dan tulang nasal. :ulang*tulang maksila membantu dalam pembentukan tiga

    rongga utama ajah bagian atas rongga mulut dan nasal dan juga !osa orbital. 9ongga

    lainnya ialah sinus maksila. -inus maksila membesar sesuai dengan perkembangan maksila

    orang deasa. Banyaknya rongga di sepertiga tengah ajah ini menyebabkan regio ini

    sangat rentan terkena !raktur.

    Fraktur tulang sepertiga tengah ajah berdasarkan klasi!ikasi e Fort

    ". Fraktur e Fort tipe ; (Guerin

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    4/14

    area in!raorbital dan sutura naso!rontal. &eluarnya cairan cerebrospinal dan epistaksis juga

    dapat ditemukan pada kasus ini.

    Gambar 2./ Fraktur e Fort ;; (Fonseca, 200/)

    1. Fraktur e Fort ;;;

    Fraktur ini disebut juga !raktur tarns%ersal. Fraktur e Fort ;;; (gambar 2.)

    menggambarkan adanya dis!ungsi kranio!asial. :anda yang terjadi pada kasus !raktur ini

    ialah remuknya ajah serta adanya mobilitas tulang $ygomatikomaksila kompleks, disertai

     pula dengan keluarnya cairan serebrospinal, edema, dan ekimosis periorbital.

    Gambar 2. Fraktur e Fort ;;; (Fonseca, 200/)

    2.3.3 Fraktur Sepertiga Atas Waah

    Fraktur sepertiga atas ajah mengenai tulang !rontalis, regio supra orbita, rima

    orbita dan sinus !rontalis. Fraktur tulang !rontalis umumnya bersi!at depressed  ke dalam

    atau hanya mempunyai garis !raktur linier yang dapat meluas ke daerah ajah yang lain.

    2.3.( Fraktur )entoal*eolar !Fonse"a# 2$$%+ An,reasen et al .# 2$$-&

      Fraktur dentoal%eolar sering terjadi pada anak*anak karena terjatuh saat bermain

    atau dapat pula terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor. -truktur dentoal%eolar dapat

    terkena trauma yang langsung maupun tidak langsung. :rauma langsung biasanya dapat

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    5/14

    menyebabkan trauma pada gigi insisi! sentral maksila karena berhubungan dengan

     posisinya yang terekspos.

      Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan !raktur dentoal%eolar ialah oklusi yang

    abnormal, adanya o%erjet lebih dari mm, inklinasi gigi insisal ke arah labial, bibir yang

    inkompeten, pendeknya bibir atas, dan berna!as leat hidung. &ondisi tersebut dapat

    dilihat pada indi%idu dengan kelainan maloklusi kelas ;; di%isi ; 4ngle, atau pada orang

    dengan kebiasaan buruk menghisap ibu jari.

      Fraktur entoal%eolar isertai 4%ulsi +ada Gigi /2, /1, dan 1 +ada +asien ;nstalasi Gaat

    darurat Bagian Bedah #ulut dan #aksilo!asial 9-=+ r. 8asan -adikin Bandung.

    &lasi!ikasi &linis !raumatic "ental Injuries  (:;) yang diadaptasi dari#orld 

     $ealth Organi%ation  (8>) pada Application of international classification of di sease to

    dentistry and stomatology dapat dilihat pada tabel berikut.

    :abel 2." &lasi!ikasi :rauma +ada 3aringan &eras Gigi dan +ulpa

    &ode :rauma &riteria

     ?./02./0 ;n!raksi @mail Fraktur yang tidak menyeluruh pada email tanpa

    hilangnya substansi gigi (retak).

     ?./02./0 Fraktur @mail

    (uncomplicated !raktur 

    mahkota)

    Fraktur dengan adanya kehilangan substansi gigi pada

    email, tanpa melibatkan dentin.

     ?./02./" Fraktur @mail*entin

    (uncomplicated !raktur 

    mahkota)

    Fraktur dengan adanya kehilangan substansi gigi dengan

    melibatkan email dan dentin, namun tidak melibatkan

     pulpa.

     ?./02./2 Complicated Fraktur 

    #ahkota

    Fraktur yang melibatkan email dan dentin, dan

    menyebabkan tereksposnya pulpa.

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    6/14

     ?./02./1 Fraktur 4kar Fraktur yang melibatkan email, dentin, dan pulpa.

    Fraktur akar dapat diklasi!ikasikan lagi berdasarkan

     berpindahnya bagian koronal gigi.

     ?./02./ &ncomplicated !raktur 

    akar*mahkota

    Fraktur yang melibatkan email, dentin, dan sementum

    namun tidak menyebabkan tereksposnya pulpa.

     ?./02./ Complicated !raktur akar*mahkota

    Fraktur yang melibatkan email, dentin, sementum, dan juga menyebabkan tereksposnya pulpa.

    :abel 2.2 &lasi!ikasi :rauma +ada :ulang +endukung Gigi

    &ode :rauma &riteria

     ?./02.0 Comminution-oket

    4l%eolar #aksila

    8ancur dan tertekannya soket al%eolar. &ondisi ini

    ditemukan bersamaan dengan intrusi! dan luksasi lateral

    gigi.

     ?./02.0 Comminution-oket

    4l%eolar #andibula

    8ancur dan tertekannya soket al%eolar. &ondisi ini

    ditemukan bersamaan dengan intrusi! dan luksasi lateral

    gigi.

     ?./02.0 Fraktur dinding soketal%eolar maksila

    Fraktur yang melibatkan dinding soket bagian !asial atauoral.

     ?./02.0 Fraktur dinding soket

    al%eolar mandibula

    Fraktur yang melibatkan dinding soket bagian !asial atau

    oral.

     ?./02.0 Fraktur prosesus Fraktur pada prosesus al%eolaris dimana dapat atau tidak 

    al%eolar is maks ila melibatkan soket al%eolar.

     ?./02.0 Fraktur prosesus

    al%eolaris mandibula

    Fraktur pada prosesus al%eolaris dimana dapat atau tidak 

    melibatkan soket al%eolar.

     ?./02.2 Fraktur #aksila Fraktur dimana melibatkan maksila atau mandibula dan

     juga prosesus al%eolaris. Fraktur tersebut dapat atau tidak 

    melibatkan soket al%eolar.

     ?./02." Fraktur #andibula Fraktur dimana melibatkan maksila atau mandibula dan juga prosesus al%eolaris. Fraktur tersebut dapat atau tidak 

    melibatkan soket al%eolar.

    2.( Penatalaksanaan Pasien Fraktur Maksilofasial !Fonse"a# 2$$%+ uppet al .# 2$$/&

    2.(.1 0ontak Awal Pasien

    -ur%ey aal digunakan untuk melihat kondisi sistemik pasien dan prioritas

     peraatan pasien berdasarkan luka, tanda*tanda %ital, dan mekanisme terjadinya

    luka. Advance !rauma 'ife Support  (4:-) yang dianjurkan oleh American College of 

    Surgeon ialah peraatan trauma 4B6@.

    4 Airay maintenance ith cervical spine control( protection

    ". #enghilangkan !ragmen*!ragmen gigi dan tulang yang !raktur.

    2. #emudahkan intubasi endotrakeal dengan mereposisi segmen !raktur ajah untuk 

    membuka jalan na!as oral dan naso!aringeal.

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    7/14

    1. -tabilisasi sementara posisi rahang baah ke arah posterior dengan !raktur kedua kondilus

    dan sim!isis yang menyebabkan obstruksi jalan na!as atas.

    B )reathing and ade*uate ventilation

    ". -tabilisasi sementara posisi !raktur rahang baah ke arah posterior dengan !raktur kedua

    kondilus dan sim!isis yang menyebabkan obstruksi jalan na!as pada pasien yang sadar.

    6 Circulation ith control of hemorrhage

    ". &ontrol perdarahan dari hidung atau luka intraoral untuk meningkatkan jalan na!as dan

    mengontrol perdarahan.

    2. #enekan dan mengikat perdarahan pembuluh ajah dan perdarahan di kepala.

    1. #enempatkan pembalut untuk mengontrol perdarahan dari laserasi ajah yang meluas

    dan perdarahan kepala.

     "isa+ility, neurologic examination

    ". -tatus neurologis ditentukan oleh tingkat kesadaran, ukuran pupil, dan reaksi.

    2. :rauma periorbital dapat menyebabkan luka pada okular secara langsung maupun tdak 

    langsung yang dapat dilihat dari ukuran pupil, kontur, dan respon yang dapat mengaburkan

     pemeriksaan neurologis pada pasien dengan si stem sara! pusat yang utuh.

    1. #enentukan perubahan pupil pada pasien dengan perubahan sensoris (alkohol atau obat)

    yang tidak berhubungan dengan trauma intrakranial.

    @ -xposure( enviromental control 

    ". #enghilangkan gigi tiruan, tindikan ajah dan lidah.

    2. #enghilangkan lensa kontak.

    2.(.2 Penilaian Glasgow Coma Scale !upp et al .# 2$$/&

      +ada umumnya, Glasgo coma scale (G6-) digunakan untuk memeriksa kesadaran

    yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan neurologis pada saat pertama kali

    terjadi trauma maksilo!asial. 4da tiga %ariabel yang digunakan pada skala ini, yaitu respon

    membuka mata, respon %erbal, dan respon motorik. ?ilai G6- ditentukan berdasarkan skor 

    yang diperoleh berdasarkan tabel berikut.

    :abel 2.1 Glasgo Coma Scale (G6-)

    Glasgo Coma Scale  ?ilai

    9espon #embuka #ata

    (@)

    Buka mata spontan

    Buka mata bila dipanggil A ada

    rangsangan suara

    1

    Buka mata bila ada rangsangnyeri

    2

    :idak ada reaksi dengan

    rangsangan apapun

    "

    &omunikasi %erbal baik,

     jaaban tepat

    /

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    8/14

    9espon erbal

    ()

    Bingung, disorientasi aktu,

    tempat, dan orang

    &ata*kata tidak teratur 1

    -uara tidak jelas 2

    :idak ada reaksi dengan

    rangsangan apapun

    "

    9espon #otorik 

    (#)

    #engikuti +erintah

    engan rangsangan nyeri, dapat

    mengetahui tempat rangsangan

    /

    engan rangsangan nyeri,

    menarik anggota badan

    engan rangsangan nyeri,

    timbul reaksi !leksi abnormal

    1

    engan rangsangan nyeri,

    timbul reaksi ekstensi abnormal

    2

    engan rangsangan nyeri, tidak 

    ada reaksi

    "

    +enilaian ini dilakukan terhadap respon motorik ("*), respon %erbal ("*/), dan respon

    membuka mata ("*), dengan inter%al G6- 1*"/. Berdasarkan beratnya, cedera kepala

    dikelompokkan menjadi

    (") 6edera kepala ringan dengan nilai G6- "*"/

    (2) 6edera kepala sedang dengan nilai G6- '*"1

    (1) 6edera kepala berat dengan nilai G6- sama atau kurang dari

    Glasgo 6oma -cale ditujukan untuk menilai koma pada trauma kepala dan sebagian

    tergantung pada respon %erbal sehingga kurang sesuai bila diterapkan pada bayi baru lahir,

     bayi, dan anak kecil. >leh karena itu, diajukan beberapa modi!ikasi untuk anak.

    4nak dengan kesadaran normal mempunyai nilai "/ pada G6-, nilai "2*" menunjukkan

    gangguan kesadaran ringan, nilai '*"" berkorelasi dengan koma moderat sedangkan nilai

    dibaah menunjukkan koma berat. (:he +aediatric 4ccident and @mergency 9esearch

    Group, 200)

    :abel 2. Glasgo 6oma -cale #odi!ikasi =ntuk Bayi dan 4nak 

    Glasgo Coma Scale  ?ilai

    9espon erbal

    ()

    Berceloteh, bersuara, berkata*

    kata seperti biasanya

    /

    9eel, Bingung

    #enangis bila ada rangsangan

    nyeri, berkata*kata tidak jelas

    1

    #erintih bila ada rangsang

    nyeri, bersuara tidak jelas

    2

    :idak ada reaksi dengan

    rangsangan apapun

    "

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    9/14

    2.(.3 iwaat penakit# 0eluhan tama ,an Pemeriksaan 0linis !Fonse"a# 2$$%+ upp et al .#

    2$$/&

    ima pertanyaan yang harus diketahui untuk mengetahui riayat penyakit pasien

     penderita !raktur maksilo!asial ialah

    ". Bagaimana kejadiannyaC

    2. &apan kejadiannyaC

    1. -pesi!ikasi luka, termasuk tipe objek yang terkena, arah terkena, dan alat yang

    kemungkinan dapat menyebabkannyaC

    . 4pakah pasien mengalami hilangnya kesadaranC

    /. Gejala apa yang sekarang diperlihatkan oleh pasien, termasuk nyeri, sensasi, perubahan

     penglihatan, dan maloklusiC

    @%aluasi menyeluruh pada sistem, termasuk in!ormasi alergi, obat*obatan,

    imunisasi tetanus terdahulu, kondisi medis, dan pembedahan terdahulu yang pernah

    dilakukan.

    3ejas pada sepertiga ajah bagian atas dan kepala biasanya menimbulkan keluhan

    sakit kepala, kaku di daerah nasal, hilangnya kesadaran, dan mati rasa di daerah kening.

    3ejas pada sepertiga tengah ajah menimbulkan keluhan perubahan ketajaman

     penglihatan, diplopia, perubahan oklusi, trismus, mati rasa di daerah paranasal dan

    in!raorbital, dan obstruksi jalan na!as.

    3ejas pada sepertiga baah ajah menimbulkan keluhan perubahan oklusi, nyeri

     pada rahang, kaku di daerah telinga, dan tri smus.

      +erubahan >klusi dan aserasi Gingi%a -erta #ukosa +ada ;nsisi! -entral +asien ;nstalasi

    Gaat arurat Bagian Bedah #ulut dan #aksilo!asial 9-=+. r. 8asan -adikin Bandung

    #enandakan 4danya Fraktur #andibula.

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    10/14

    +emeriksaan klinis pada struktur ajah terpenuhi setelah seluruh pemeriksaan

    !isik termasuk pemeriksaan jantung dan paru, !ungsi neurologis, dan area lain yang

     berpotensi terkena trauma, termasuk dada, abdomen, dan area pel%is.

    @%aluasi pada ajah dan kranium secara hati*hati untuk melihat adanya trauma

    seperti laserasi, abrasi, kontusio, edema atau hematoma. @kimosis di periorbital, terutama

    dengan adanya perdarahan subkonjungti%a, merupakan sebagai indikas dari adanya !raktur 

    $igomatikus kompleks dan !raktur rima orbita.

      8ematoma +ada >rbita -inistra +asien Fraktur #aksilo!asial di ;nstalasi Gaat darurat 9-=+.

    r. 8asan -adikin Bandung.

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    11/14

      Gambar 2."0 @kimosis di +eriorbital (8upp et al ., 200)

    +emeriksaan neurologis pada ajah die%aluasi secara hati*hati dengan memeriksa

     penglihatan, pergerakan ekstraokular, dan reaksi pupil terhadap cahaya.

    +emeriksaan mandibula dengan cara palpasi ekstraoral semua area in!erior dan

    lateral mandibula serta sendi temporomandibular. +emeriksaan oklusi untuk melihat adanya

    laserasi pada area gingi%a dan kelainan pada bidang oklusi. =ntuk menilai mobilisasi

    maksila, stabilisasi kepala pasien diperlukan dengan menahan kening pasien menggunakan

    salah satu tangan. &emudian ibu jari dan telunjuk menarik maksila secara hati*hati untuk 

    melihat mobilisasi maksila.

    Gambar 2."" +emeriksaan #obilisasi #aksila (8upp et al ., 200)

    +emeriksaan regio atas dan tengah ajah dipalpasi untuk melihat adanya

    kerusakan di daerah sekitar kening, rima orbita, area nasal atau $igoma. +enekanan

    dilakukan pada area tersebut secara hati*hati untuk mengetahui kontur tulang yang mungkin

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    12/14

    sulit diprediksi ketika adanya edema di area tersebut. =ntuk melihat adanya !raktur 

    $igomatikus kompleks, jari telunjuk dimasukan ke %estibula maksila kemudian palpasi dan

    tekan kearah superior lateral.

    2.(.(  Pemeriksaan a,iografis !upp et al .# 2$$/&

    +ada pasien dengan trauma ajah, pemeriksaan radiogra!is diperlukan untuk 

    memperjelas suatu diagnosa klinis serta untuk mengetahui letak !raktur. +emeriksaan

    radiogra!is juga dapat memperlihatkan !raktur dari sudut dan perspekti! yang berbeda.

    +emeriksaan radiogra!is pada mandibula biasanya memerlukan !oto

    radiogra!is panoramic vie. open/mouth !one0s vie. postero/anterior vie. lateral 

    o+li*ue vie. Biasanya bila !oto*!oto diatas kurang memberikan in!ormasi yang cukup,

    dapat juga digunakan !oto oklusal dan periapikal.

    Computed !omography (6:) scans dapat juga memberi in!ormasi bila terjadi trauma yang

    dapat menyebabkan tidak memungkinkannya dilakukan teknik !oto radiogra!is biasa.

    Banyak pasien dengan trauma ajah sering menerima atau mendapatkan C!/scan untuk 

    menilai gangguan neurologi, selain itu C!/scan dapat juga digunakan sebagai tambahan

     penilaian radiogra!i.

      +emeriksaan radiogra!is untuk !raktur sepertiga tengah ajah dapat

    menggunakan #ater0s vie. lateral skull vie. posteroanterior skull vie , dan su+mental 

    vertex vie.

    2.(.% Perawatan Fraktur Maksilofasial !upp et al .# 2$$/&

    8asil yang diharapkan dari peraatan pada pasien !raktur maksilo!asial adalah

     penyembuhan tulang yang cepat, normalnya kembali okular, sistem mastikasi, dan !ungsi

    nasal, pemulihan !ungsi bicara, dan kembalinya estetika ajah dan gigi. -elama !ase

     peraatan dan penyembuhan, pent ing untuk meminimalisir e!ek lan jutan pada status nutrisi

     pasien dan mendapatkan hasi l peraatan dengan minimalnya kemungkinan pasien merasa

    tidak nyaman.

    =ntuk mendapatkan hasil yang baik, prinsip dasar pada bedah yang harus

    dipersiapkan sebagai penunjuk untuk peraatan !raktur maksilo!asial ialah reduksi !raktur 

    (mengembalikan segmen*segmen tulang pada lokasi anatomi semula) dan !iksasi segmen*

    segmen tulang untuk meng*imobilisasi segmen*segmen pada lokasi !raktur. -ebagai

    tambahan, sebelum tindakan, oklusi sebaiknya sudah direstorasi dan in!eksi pada area

    !raktur sebaiknya di cegah dan dihilangkan terlebih dahulu.

    aktu peraatan !raktur tergantung dari banyak !aktor. -ecara umum, lebih cepat

    meraat luka akan lebih baik hasilnya. +enelitian membuktikan baha semakin lama luka

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    13/14

    dibiarkan terbuka dan tidak ditangani, semakin besar kemungkinan untuk terjadinya in!eksi

    dan malunion.

    +eraatan !raktur dengan menggunakan intermaxillary fixation (;#F) disebut

     juga reduksi tertutup karena tidak adanya pembukaan dan manipulasi terhadap area !raktur 

    secara langsung. :eknik ;#F yang biasanya paling banyak digunakan ialah

     penggunaan arch +ar .

      3enis :eknik Maxillomandi+ular fixation iring Arch +ar  +ada +asien Fraktur #aksilo!asial

    ;nstalasi Gaat arurat 9-=+. r. 8asan -adikin Bandung.

    +eraatan !raktur dengan reduksi terbuka ialah peraatan pembukaan dan

    reduksi terhadap area !raktur secara langsung dengan tindakan pembedahan. 9eduksi

    terbuka dilakukan bila diperlukan reduksi tulang secara adekuat. ;ndikasi peraatan reduksi

    terbuka ialah berpindahnya segmen tulang secara lanjut atau pada !raktur unfavora+le,

    seperti !raktur angulus, dimana tarikan otot masseter dan medialis pterygoid dapat

    menyebabkan distraksi segmen proksimal mandibula

  • 8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency

    14/14