Upload
intan
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
1/14
Pengertian Fraktur Maksilofasial
Fraktur ialah hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan keras tubuh (Grace and
Borley, 2007). Berdasarkan anatominya ajah atau maksilo!asial dibagi menjadi tiga
bagian, ialah sepertiga atas ajah, sepertiga tengah ajah, dan sepertiga baah
ajah (gambar 2."). Bagian yang termasuk sepertiga atas ajah ialah tulang !rontalis, regio
supra orbita, rima orbita dan sinus !rontalis. #aksila, $igomatikus, lakrimal, nasal,
palatinus, nasal konka in!erior, dan tulang %omer termasuk ke dalam sepertiga tengah ajah
sedangkan mandibula termasuk ke dalam bagian sepertiga baah ajah (&ruger, "').
Fraktur maksilo!asial ialah !raktur yang terjadi pada tulang*tulang pembentuk ajah.
Gambar 2." +embagian ajah -ecara ateral (Fonseca, 200/)
2.2 Etiologi Fraktur Maksilofasial
Fraktur maksilo!asial dapat diakibatkan karena tindak kejahatan atau
penganiayaan, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga dan industri, atau diakibatkan
oleh hal yang bersi!at patologis yang dapat menyebabkan rapuhnya bagian tulang (Fonseca,
200/).
2.3 Lokasi Anatomis Fraktur Maksilofasial
2.3.1 Fraktur Sepertiga Bawah Waah !Fonse"a# 2$$%&
#andibula termasuk kedalam bagian sepertiga baah ajah.
&lasi!ikasi !raktur berdasarkan istilah (gambar 2.2)
". Simple atau Closed merupakan !raktur yang tidak menimbulkan luka terbuka keluar baik
meleati kulit, mukosa, maupun membran periodontal.
2. Compound atau Open merupakan !raktur yang disertai dengan luka luar termasuk kulit,
mukosa, maupun membran periodontal , yang berhubungan dengan patahnya tulang.
1. Comminuted merupakan !raktur dimana tulang hancur menjadi serpihan.
. Greenstick merupakan !raktur dimana salah satu korteks tulang patah, satu sisi lainnya
melengkung. Fraktur ini biasa terjadi pada anak*anak.
/. Pathologic merupakan !raktur yang terjadi sebagai luka yang cukup serius yang
dikarenakan adanya penyakit tulang.
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
2/14
. Multiple sebuah %ariasi dimana ada dua atau lebih garis !raktur pada tulang yang sama
tidak berhubungan satu sama lain.
7. Impacted merupakan !raktur dimana salah satu !ragmennya terdorong ke bagian lainnya.
. Atrophic merupakan !raktur yang spontan yang terjadi akibat dari atropinya tulang,
biasanya pada tulang mandibula orang tua.
'. Indirect merupakan titik !raktur yang jauh dari tempat dimana terjadinya luka.
"0. Complicated atau Complex merupakan !raktur dimana letaknya berdekatan dengan
jaringan lunak atau bagian*bagian lainnya, bisa simpleatau compound .
ar 2.2 3enis Fraktur #andibula. 4. Greenstick 5 B. Simple5 6.Comminuted 5 dan
. Coumpound (8upp et al ., 200)
&lasi!ikasi Fraktur #andibula berdasarkan lokasi anatominya (gambar 2.1)
". Midline !raktur diantara incisal sentral.
2. Parasymphyseal dari bagian distal symphysis hingga tepat pada garis al%eolar yang
berbatasan dengan otot masseter (termasuk sampai gigi molar 1).
1. Symphysis berikatan dengan garis %ertikal sampai distal gigi kaninus.
. Angle area segitiga yang berbatasan dengan batas anterior otot masseter hingga
perlekatan poesterosuperior otot masseter (da ri mulai distal gigi molar 1).
/. 9amus berdekatan dengan bagian superior angle hingga membentuk dua garis apikal
pada sigmoid notch.
. Processus Condylus area pada superior prosesus kondilus hingga regio ramus.
7. Processus Coronoid termasuk prosesus koronoid pada superior mandibula hingga regio
ramus.
. Processus Alveolaris regio yang secara normal terdiri dari gigi.
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
3/14
Gambar 2.1 okasi Fraktur mandibula (6oulthard et al ., 200)
2.3.2 Fraktur Sepertiga 'engah Waah
-ebagian besar tulang tengah ajah dibentuk oleh tulang maksila, tulang
palatina, dan tulang nasal. :ulang*tulang maksila membantu dalam pembentukan tiga
rongga utama ajah bagian atas rongga mulut dan nasal dan juga !osa orbital. 9ongga
lainnya ialah sinus maksila. -inus maksila membesar sesuai dengan perkembangan maksila
orang deasa. Banyaknya rongga di sepertiga tengah ajah ini menyebabkan regio ini
sangat rentan terkena !raktur.
Fraktur tulang sepertiga tengah ajah berdasarkan klasi!ikasi e Fort
". Fraktur e Fort tipe ; (Guerin
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
4/14
area in!raorbital dan sutura naso!rontal. &eluarnya cairan cerebrospinal dan epistaksis juga
dapat ditemukan pada kasus ini.
Gambar 2./ Fraktur e Fort ;; (Fonseca, 200/)
1. Fraktur e Fort ;;;
Fraktur ini disebut juga !raktur tarns%ersal. Fraktur e Fort ;;; (gambar 2.)
menggambarkan adanya dis!ungsi kranio!asial. :anda yang terjadi pada kasus !raktur ini
ialah remuknya ajah serta adanya mobilitas tulang $ygomatikomaksila kompleks, disertai
pula dengan keluarnya cairan serebrospinal, edema, dan ekimosis periorbital.
Gambar 2. Fraktur e Fort ;;; (Fonseca, 200/)
2.3.3 Fraktur Sepertiga Atas Waah
Fraktur sepertiga atas ajah mengenai tulang !rontalis, regio supra orbita, rima
orbita dan sinus !rontalis. Fraktur tulang !rontalis umumnya bersi!at depressed ke dalam
atau hanya mempunyai garis !raktur linier yang dapat meluas ke daerah ajah yang lain.
2.3.( Fraktur )entoal*eolar !Fonse"a# 2$$%+ An,reasen et al .# 2$$-&
Fraktur dentoal%eolar sering terjadi pada anak*anak karena terjatuh saat bermain
atau dapat pula terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor. -truktur dentoal%eolar dapat
terkena trauma yang langsung maupun tidak langsung. :rauma langsung biasanya dapat
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
5/14
menyebabkan trauma pada gigi insisi! sentral maksila karena berhubungan dengan
posisinya yang terekspos.
Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan !raktur dentoal%eolar ialah oklusi yang
abnormal, adanya o%erjet lebih dari mm, inklinasi gigi insisal ke arah labial, bibir yang
inkompeten, pendeknya bibir atas, dan berna!as leat hidung. &ondisi tersebut dapat
dilihat pada indi%idu dengan kelainan maloklusi kelas ;; di%isi ; 4ngle, atau pada orang
dengan kebiasaan buruk menghisap ibu jari.
Fraktur entoal%eolar isertai 4%ulsi +ada Gigi /2, /1, dan 1 +ada +asien ;nstalasi Gaat
darurat Bagian Bedah #ulut dan #aksilo!asial 9-=+ r. 8asan -adikin Bandung.
&lasi!ikasi &linis !raumatic "ental Injuries (:;) yang diadaptasi dari#orld
$ealth Organi%ation (8>) pada Application of international classification of di sease to
dentistry and stomatology dapat dilihat pada tabel berikut.
:abel 2." &lasi!ikasi :rauma +ada 3aringan &eras Gigi dan +ulpa
&ode :rauma &riteria
?./02./0 ;n!raksi @mail Fraktur yang tidak menyeluruh pada email tanpa
hilangnya substansi gigi (retak).
?./02./0 Fraktur @mail
(uncomplicated !raktur
mahkota)
Fraktur dengan adanya kehilangan substansi gigi pada
email, tanpa melibatkan dentin.
?./02./" Fraktur @mail*entin
(uncomplicated !raktur
mahkota)
Fraktur dengan adanya kehilangan substansi gigi dengan
melibatkan email dan dentin, namun tidak melibatkan
pulpa.
?./02./2 Complicated Fraktur
#ahkota
Fraktur yang melibatkan email dan dentin, dan
menyebabkan tereksposnya pulpa.
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
6/14
?./02./1 Fraktur 4kar Fraktur yang melibatkan email, dentin, dan pulpa.
Fraktur akar dapat diklasi!ikasikan lagi berdasarkan
berpindahnya bagian koronal gigi.
?./02./ &ncomplicated !raktur
akar*mahkota
Fraktur yang melibatkan email, dentin, dan sementum
namun tidak menyebabkan tereksposnya pulpa.
?./02./ Complicated !raktur akar*mahkota
Fraktur yang melibatkan email, dentin, sementum, dan juga menyebabkan tereksposnya pulpa.
:abel 2.2 &lasi!ikasi :rauma +ada :ulang +endukung Gigi
&ode :rauma &riteria
?./02.0 Comminution-oket
4l%eolar #aksila
8ancur dan tertekannya soket al%eolar. &ondisi ini
ditemukan bersamaan dengan intrusi! dan luksasi lateral
gigi.
?./02.0 Comminution-oket
4l%eolar #andibula
8ancur dan tertekannya soket al%eolar. &ondisi ini
ditemukan bersamaan dengan intrusi! dan luksasi lateral
gigi.
?./02.0 Fraktur dinding soketal%eolar maksila
Fraktur yang melibatkan dinding soket bagian !asial atauoral.
?./02.0 Fraktur dinding soket
al%eolar mandibula
Fraktur yang melibatkan dinding soket bagian !asial atau
oral.
?./02.0 Fraktur prosesus Fraktur pada prosesus al%eolaris dimana dapat atau tidak
al%eolar is maks ila melibatkan soket al%eolar.
?./02.0 Fraktur prosesus
al%eolaris mandibula
Fraktur pada prosesus al%eolaris dimana dapat atau tidak
melibatkan soket al%eolar.
?./02.2 Fraktur #aksila Fraktur dimana melibatkan maksila atau mandibula dan
juga prosesus al%eolaris. Fraktur tersebut dapat atau tidak
melibatkan soket al%eolar.
?./02." Fraktur #andibula Fraktur dimana melibatkan maksila atau mandibula dan juga prosesus al%eolaris. Fraktur tersebut dapat atau tidak
melibatkan soket al%eolar.
2.( Penatalaksanaan Pasien Fraktur Maksilofasial !Fonse"a# 2$$%+ uppet al .# 2$$/&
2.(.1 0ontak Awal Pasien
-ur%ey aal digunakan untuk melihat kondisi sistemik pasien dan prioritas
peraatan pasien berdasarkan luka, tanda*tanda %ital, dan mekanisme terjadinya
luka. Advance !rauma 'ife Support (4:-) yang dianjurkan oleh American College of
Surgeon ialah peraatan trauma 4B6@.
4 Airay maintenance ith cervical spine control( protection
". #enghilangkan !ragmen*!ragmen gigi dan tulang yang !raktur.
2. #emudahkan intubasi endotrakeal dengan mereposisi segmen !raktur ajah untuk
membuka jalan na!as oral dan naso!aringeal.
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
7/14
1. -tabilisasi sementara posisi rahang baah ke arah posterior dengan !raktur kedua kondilus
dan sim!isis yang menyebabkan obstruksi jalan na!as atas.
B )reathing and ade*uate ventilation
". -tabilisasi sementara posisi !raktur rahang baah ke arah posterior dengan !raktur kedua
kondilus dan sim!isis yang menyebabkan obstruksi jalan na!as pada pasien yang sadar.
6 Circulation ith control of hemorrhage
". &ontrol perdarahan dari hidung atau luka intraoral untuk meningkatkan jalan na!as dan
mengontrol perdarahan.
2. #enekan dan mengikat perdarahan pembuluh ajah dan perdarahan di kepala.
1. #enempatkan pembalut untuk mengontrol perdarahan dari laserasi ajah yang meluas
dan perdarahan kepala.
"isa+ility, neurologic examination
". -tatus neurologis ditentukan oleh tingkat kesadaran, ukuran pupil, dan reaksi.
2. :rauma periorbital dapat menyebabkan luka pada okular secara langsung maupun tdak
langsung yang dapat dilihat dari ukuran pupil, kontur, dan respon yang dapat mengaburkan
pemeriksaan neurologis pada pasien dengan si stem sara! pusat yang utuh.
1. #enentukan perubahan pupil pada pasien dengan perubahan sensoris (alkohol atau obat)
yang tidak berhubungan dengan trauma intrakranial.
@ -xposure( enviromental control
". #enghilangkan gigi tiruan, tindikan ajah dan lidah.
2. #enghilangkan lensa kontak.
2.(.2 Penilaian Glasgow Coma Scale !upp et al .# 2$$/&
+ada umumnya, Glasgo coma scale (G6-) digunakan untuk memeriksa kesadaran
yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan neurologis pada saat pertama kali
terjadi trauma maksilo!asial. 4da tiga %ariabel yang digunakan pada skala ini, yaitu respon
membuka mata, respon %erbal, dan respon motorik. ?ilai G6- ditentukan berdasarkan skor
yang diperoleh berdasarkan tabel berikut.
:abel 2.1 Glasgo Coma Scale (G6-)
Glasgo Coma Scale ?ilai
9espon #embuka #ata
(@)
Buka mata spontan
Buka mata bila dipanggil A ada
rangsangan suara
1
Buka mata bila ada rangsangnyeri
2
:idak ada reaksi dengan
rangsangan apapun
"
&omunikasi %erbal baik,
jaaban tepat
/
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
8/14
9espon erbal
()
Bingung, disorientasi aktu,
tempat, dan orang
&ata*kata tidak teratur 1
-uara tidak jelas 2
:idak ada reaksi dengan
rangsangan apapun
"
9espon #otorik
(#)
#engikuti +erintah
engan rangsangan nyeri, dapat
mengetahui tempat rangsangan
/
engan rangsangan nyeri,
menarik anggota badan
engan rangsangan nyeri,
timbul reaksi !leksi abnormal
1
engan rangsangan nyeri,
timbul reaksi ekstensi abnormal
2
engan rangsangan nyeri, tidak
ada reaksi
"
+enilaian ini dilakukan terhadap respon motorik ("*), respon %erbal ("*/), dan respon
membuka mata ("*), dengan inter%al G6- 1*"/. Berdasarkan beratnya, cedera kepala
dikelompokkan menjadi
(") 6edera kepala ringan dengan nilai G6- "*"/
(2) 6edera kepala sedang dengan nilai G6- '*"1
(1) 6edera kepala berat dengan nilai G6- sama atau kurang dari
Glasgo 6oma -cale ditujukan untuk menilai koma pada trauma kepala dan sebagian
tergantung pada respon %erbal sehingga kurang sesuai bila diterapkan pada bayi baru lahir,
bayi, dan anak kecil. >leh karena itu, diajukan beberapa modi!ikasi untuk anak.
4nak dengan kesadaran normal mempunyai nilai "/ pada G6-, nilai "2*" menunjukkan
gangguan kesadaran ringan, nilai '*"" berkorelasi dengan koma moderat sedangkan nilai
dibaah menunjukkan koma berat. (:he +aediatric 4ccident and @mergency 9esearch
Group, 200)
:abel 2. Glasgo 6oma -cale #odi!ikasi =ntuk Bayi dan 4nak
Glasgo Coma Scale ?ilai
9espon erbal
()
Berceloteh, bersuara, berkata*
kata seperti biasanya
/
9eel, Bingung
#enangis bila ada rangsangan
nyeri, berkata*kata tidak jelas
1
#erintih bila ada rangsang
nyeri, bersuara tidak jelas
2
:idak ada reaksi dengan
rangsangan apapun
"
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
9/14
2.(.3 iwaat penakit# 0eluhan tama ,an Pemeriksaan 0linis !Fonse"a# 2$$%+ upp et al .#
2$$/&
ima pertanyaan yang harus diketahui untuk mengetahui riayat penyakit pasien
penderita !raktur maksilo!asial ialah
". Bagaimana kejadiannyaC
2. &apan kejadiannyaC
1. -pesi!ikasi luka, termasuk tipe objek yang terkena, arah terkena, dan alat yang
kemungkinan dapat menyebabkannyaC
. 4pakah pasien mengalami hilangnya kesadaranC
/. Gejala apa yang sekarang diperlihatkan oleh pasien, termasuk nyeri, sensasi, perubahan
penglihatan, dan maloklusiC
@%aluasi menyeluruh pada sistem, termasuk in!ormasi alergi, obat*obatan,
imunisasi tetanus terdahulu, kondisi medis, dan pembedahan terdahulu yang pernah
dilakukan.
3ejas pada sepertiga ajah bagian atas dan kepala biasanya menimbulkan keluhan
sakit kepala, kaku di daerah nasal, hilangnya kesadaran, dan mati rasa di daerah kening.
3ejas pada sepertiga tengah ajah menimbulkan keluhan perubahan ketajaman
penglihatan, diplopia, perubahan oklusi, trismus, mati rasa di daerah paranasal dan
in!raorbital, dan obstruksi jalan na!as.
3ejas pada sepertiga baah ajah menimbulkan keluhan perubahan oklusi, nyeri
pada rahang, kaku di daerah telinga, dan tri smus.
+erubahan >klusi dan aserasi Gingi%a -erta #ukosa +ada ;nsisi! -entral +asien ;nstalasi
Gaat arurat Bagian Bedah #ulut dan #aksilo!asial 9-=+. r. 8asan -adikin Bandung
#enandakan 4danya Fraktur #andibula.
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
10/14
+emeriksaan klinis pada struktur ajah terpenuhi setelah seluruh pemeriksaan
!isik termasuk pemeriksaan jantung dan paru, !ungsi neurologis, dan area lain yang
berpotensi terkena trauma, termasuk dada, abdomen, dan area pel%is.
@%aluasi pada ajah dan kranium secara hati*hati untuk melihat adanya trauma
seperti laserasi, abrasi, kontusio, edema atau hematoma. @kimosis di periorbital, terutama
dengan adanya perdarahan subkonjungti%a, merupakan sebagai indikas dari adanya !raktur
$igomatikus kompleks dan !raktur rima orbita.
8ematoma +ada >rbita -inistra +asien Fraktur #aksilo!asial di ;nstalasi Gaat darurat 9-=+.
r. 8asan -adikin Bandung.
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
11/14
Gambar 2."0 @kimosis di +eriorbital (8upp et al ., 200)
+emeriksaan neurologis pada ajah die%aluasi secara hati*hati dengan memeriksa
penglihatan, pergerakan ekstraokular, dan reaksi pupil terhadap cahaya.
+emeriksaan mandibula dengan cara palpasi ekstraoral semua area in!erior dan
lateral mandibula serta sendi temporomandibular. +emeriksaan oklusi untuk melihat adanya
laserasi pada area gingi%a dan kelainan pada bidang oklusi. =ntuk menilai mobilisasi
maksila, stabilisasi kepala pasien diperlukan dengan menahan kening pasien menggunakan
salah satu tangan. &emudian ibu jari dan telunjuk menarik maksila secara hati*hati untuk
melihat mobilisasi maksila.
Gambar 2."" +emeriksaan #obilisasi #aksila (8upp et al ., 200)
+emeriksaan regio atas dan tengah ajah dipalpasi untuk melihat adanya
kerusakan di daerah sekitar kening, rima orbita, area nasal atau $igoma. +enekanan
dilakukan pada area tersebut secara hati*hati untuk mengetahui kontur tulang yang mungkin
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
12/14
sulit diprediksi ketika adanya edema di area tersebut. =ntuk melihat adanya !raktur
$igomatikus kompleks, jari telunjuk dimasukan ke %estibula maksila kemudian palpasi dan
tekan kearah superior lateral.
2.(.( Pemeriksaan a,iografis !upp et al .# 2$$/&
+ada pasien dengan trauma ajah, pemeriksaan radiogra!is diperlukan untuk
memperjelas suatu diagnosa klinis serta untuk mengetahui letak !raktur. +emeriksaan
radiogra!is juga dapat memperlihatkan !raktur dari sudut dan perspekti! yang berbeda.
+emeriksaan radiogra!is pada mandibula biasanya memerlukan !oto
radiogra!is panoramic vie. open/mouth !one0s vie. postero/anterior vie. lateral
o+li*ue vie. Biasanya bila !oto*!oto diatas kurang memberikan in!ormasi yang cukup,
dapat juga digunakan !oto oklusal dan periapikal.
Computed !omography (6:) scans dapat juga memberi in!ormasi bila terjadi trauma yang
dapat menyebabkan tidak memungkinkannya dilakukan teknik !oto radiogra!is biasa.
Banyak pasien dengan trauma ajah sering menerima atau mendapatkan C!/scan untuk
menilai gangguan neurologi, selain itu C!/scan dapat juga digunakan sebagai tambahan
penilaian radiogra!i.
+emeriksaan radiogra!is untuk !raktur sepertiga tengah ajah dapat
menggunakan #ater0s vie. lateral skull vie. posteroanterior skull vie , dan su+mental
vertex vie.
2.(.% Perawatan Fraktur Maksilofasial !upp et al .# 2$$/&
8asil yang diharapkan dari peraatan pada pasien !raktur maksilo!asial adalah
penyembuhan tulang yang cepat, normalnya kembali okular, sistem mastikasi, dan !ungsi
nasal, pemulihan !ungsi bicara, dan kembalinya estetika ajah dan gigi. -elama !ase
peraatan dan penyembuhan, pent ing untuk meminimalisir e!ek lan jutan pada status nutrisi
pasien dan mendapatkan hasi l peraatan dengan minimalnya kemungkinan pasien merasa
tidak nyaman.
=ntuk mendapatkan hasil yang baik, prinsip dasar pada bedah yang harus
dipersiapkan sebagai penunjuk untuk peraatan !raktur maksilo!asial ialah reduksi !raktur
(mengembalikan segmen*segmen tulang pada lokasi anatomi semula) dan !iksasi segmen*
segmen tulang untuk meng*imobilisasi segmen*segmen pada lokasi !raktur. -ebagai
tambahan, sebelum tindakan, oklusi sebaiknya sudah direstorasi dan in!eksi pada area
!raktur sebaiknya di cegah dan dihilangkan terlebih dahulu.
aktu peraatan !raktur tergantung dari banyak !aktor. -ecara umum, lebih cepat
meraat luka akan lebih baik hasilnya. +enelitian membuktikan baha semakin lama luka
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
13/14
dibiarkan terbuka dan tidak ditangani, semakin besar kemungkinan untuk terjadinya in!eksi
dan malunion.
+eraatan !raktur dengan menggunakan intermaxillary fixation (;#F) disebut
juga reduksi tertutup karena tidak adanya pembukaan dan manipulasi terhadap area !raktur
secara langsung. :eknik ;#F yang biasanya paling banyak digunakan ialah
penggunaan arch +ar .
3enis :eknik Maxillomandi+ular fixation iring Arch +ar +ada +asien Fraktur #aksilo!asial
;nstalasi Gaat arurat 9-=+. r. 8asan -adikin Bandung.
+eraatan !raktur dengan reduksi terbuka ialah peraatan pembukaan dan
reduksi terhadap area !raktur secara langsung dengan tindakan pembedahan. 9eduksi
terbuka dilakukan bila diperlukan reduksi tulang secara adekuat. ;ndikasi peraatan reduksi
terbuka ialah berpindahnya segmen tulang secara lanjut atau pada !raktur unfavora+le,
seperti !raktur angulus, dimana tarikan otot masseter dan medialis pterygoid dapat
menyebabkan distraksi segmen proksimal mandibula
8/19/2019 Pengertian Fraktur Maksilofasial Sk 2 Emergency
14/14