13
58 Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jenis-Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Mata Pelajaran IPS MUNTRI [email protected] Pendahuluan Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan, siswapun mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi harapan- harapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak siswa yang kurang memahami penjelasan guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal-asalan. Pembelajaran IPS masih menekan- kan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaat- kan pendekatan media dalam pembelajar- an secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi langsung dengan media pembelajaran jarang dilakukan. Guru IPS sebagian masih mempertahankan urutan- urutan dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa pada saat berada di dalam kelas. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar masalah–masalah kesulitan belajar siswa dapat diatasi, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pemanfaatan media kartu bergambar dalam pembelajaran IPS sangat efektif dan efisien karena dapat dilaksanakan dalam materi jenis-jenis pekerjaan untuk membedakan jenis pekerjaan yang menghasilkan barang maupun jasa (2) memanfaatan media kartu bergambar dapat meningkatkan aktifitas, partisipasi dan motivasi belajar siswa di SDN Kramat II Dan (3) secara kuantitatif hasil belajar siswa di SDN Kramat II setelah memanfaatkan media kartu bergambar dalam pembelajaran IPS menunjukkan tingkat ketuntasan belajar yang tinggi. Karena pada prosentase ketuntasan belajar sebelum memanfaatkan media kartu bergambar mencapai 50%, dan setelah memanfaatkan media kartu bergambar meningkat menjadi 70%. Siklus Iprosentase ketuntasan belajar

Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Jenis-Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di

Indonesia Mata Pelajaran IPS

MUNTRI

[email protected]

Pendahuluan

Semua guru atau siswa pasti selalu

mengharapkan agar setiap proses belajar

mengajar dapat mencapai hasil belajar

yang sebaik-baiknya. Guru

mengharapkan agar siswa dapat

memahami setiap materi yang diajarkan,

siswapun mengharapkan agar guru dapat

menyampaikan atau menjelaskan

pelajaran dengan baik, sehingga

memperoleh hasil belajar yang

memuaskan. Akan tetapi harapan-

harapan itu tidak selalu dapat terwujud.

Masih banyak siswa yang kurang

memahami penjelasan guru. Ada siswa

yang nilainya selalu rendah, bahkan ada

siswa yang tidak bisa mengerjakan soal

atau jika mengerjakan soalpun

jawabannya asal-asalan.

Pembelajaran IPS masih menekan-

kan pada konsep-konsep yang terdapat di

dalam buku, dan juga belum memanfaat-

kan pendekatan media dalam pembelajar-

an secara maksimal. Mengajak siswa

berinteraksi langsung dengan media

pembelajaran jarang dilakukan. Guru IPS

sebagian masih mempertahankan urutan-

urutan dalam buku tanpa memperdulikan

kesesuaian dengan lingkungan belajar

siswa. Hal ini membuat pembelajaran

tidak efektif, karena siswa kurang

merespon terhadap pelajaran yang

disampaikan. Maka pengajaran semacam

ini cenderung menyebabkan kebosanan

kepada siswa pada saat berada di dalam

kelas. Semua itu menunjukkan bahwa

guru harus selalu mengadakan perbaikan

secara terus menerus dalam

pembelajarannya, agar masalah–masalah

kesulitan belajar siswa dapat diatasi,

sehingga hasil belajar siswa mencapai

tujuan yang diharapkan.

Hal ini juga berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa yang kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Hasil

penelitian menunjukkan (1) Pemanfaatan

media kartu bergambar dalam

pembelajaran IPS sangat efektif dan

efisien karena dapat dilaksanakan dalam

materi jenis-jenis pekerjaan untuk

membedakan jenis pekerjaan yang

menghasilkan barang maupun jasa (2)

memanfaatan media kartu bergambar

dapat meningkatkan aktifitas, partisipasi

dan motivasi belajar siswa di SDN Kramat

II Dan (3) secara kuantitatif hasil belajar

siswa di SDN Kramat II setelah

memanfaatkan media kartu bergambar

dalam pembelajaran IPS menunjukkan

tingkat ketuntasan belajar yang tinggi.

Karena pada prosentase ketuntasan

belajar sebelum memanfaatkan media

kartu bergambar mencapai 50%, dan

setelah memanfaatkan media kartu

bergambar meningkat menjadi 70%.

Siklus Iprosentase ketuntasan belajar

Page 2: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

sebelum memanfaatkan media kartu

bergambar sebanyak 70% dan meningkat

menjadi 100% pada siklus II setelah

memanfaatkan media kartu bergambar.

Masalah-masalah yang dialami

oleh siswa dalam pembelajaran tidak

muncul begitu saja, tetapi ada faktor–

faktor penyebabnya. Apabila guru

mampu mengidentifikasi penyebab

timbulnya masalah yang dialami oleh

siswa , maka guru tersebut akan dapat

melakukan penanganan–penanganan

yang tepat dalam memecahkan masalah

pembe-lajarannya. Contoh masalah yang

sering muncul dalam pembelajaran yaitu

siswa kurang memahami penjelasan guru,

siswa tidak mengerti kata, kalimat, bentuk

kalimat, yang diucapkan ataupun yang

ditulis. HalIni mungkin karena

penjelasan guru tidak disertai alat

peraga atau alat peraga kurang atau

bahkan tidak sesuai.

Sejujurnya penggunaan alat peraga

untuk pembelajaran IPS di SD jarang

bahkan hampir tidak pernah digunakan

oleh guru-guru SD, padahal alat peraga

itu bisa dibuat atau diciptakan oleh

seorang guru.Alat peraga IPS tidak perlu

mahal, kita bisa menemukannya di sekitar

kita seperti mencari referensi melalui

internet, majalah koran bekas ataupun

mengcopy dari buku-buku pelajaran.

Oleh karena itu penelitian yang kami

laksanakan ini mencoba menggunakan

alat peraga atau media kartu bergambar

sederhana ditunjang oleh metode yang

sesuai dengan materi pelajaran yang

diharapkan dapat membantu pemahaman

siswa tentang jenis-jenis pekerjaan dan

membatu meningkatkan hasil belajar

siswa kelas III di SDN Kramat II ini

dengan memper-timbangkan usaha-usaha

agar siswa dapat belajar dengan

menyenang-kan, agar siswa dapat dengan

jelas membedakan jenis-jenis pekerjaan

yang menghasilkan barang ataupun yang

menghasilkan jasa. Pola pembelajaran

seperti ini akan membantu siswa dalam

proses berpikir dan pada gilirannya siswa

aktif dalam belajar.

Pengertian media kartu bergambar

adalah alat bantu yang dipergunakan

dalam proses pembelajaran, sehingga

tujuan pembelajaran akan lebih mudah

tercapai. misalnya kartu gambar, kartu

huruf, kartu kata dan kartu huruf. Briggs

(1977) berpendapat bahwa media

pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi/materi pembelajaran

dengan menggunakan buku, film, video

dan bisa juga berupa kartu bergambar.

Berdasarkan uraian diatas maka

peneliti merasa terpacu untuk membuat

perubahan dalam pembelajaran yang

semula hanya terpaku dengan metode

ceramah dan tanya jawab menjadi

pembelajaran yang PAKEMI (Pembelajar-

an yang aktif, kreatif, efektif,

menyenangkan dan inovatif) dengan

menggunakan media kartu bergambar

dengan harapan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang

diatas maka penelitian ini rumusan

masalahnya adalah:

“Bagaimana penggunaaan media

kartu bergambar dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis

pekerjaan mata pelajaran IPS Kelas III

SDN Kramat II Lamongan?”

Tujuan Penelitian

Page 3: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:

1. Meningkatkan pemahaman siswa

tentang jenis-jenis pekerjaan baik yang

menghasilkan barang maupun yang

menghasilkan jasa dengan mengguna-

kan media pembelajaran berupa kartu

bergambar pada materi jenis-jenis

pekerjaan pada pelajaran IPS Kelas III

SDN Kramat II Lamongan tahun

pelajaran 2015 /2016.

2. Meningkatan hasil belajar siswa kelas

III SDN Kramat II setelah dilaksana-

kan pembelajaran dengan mengguna-

kan media pembelajaran berupa kartu

bergambar.

Manfaat Penelitian

Manfaat perbaikan penelitian

sebagaai berikut:

1. Dapat memberikan sumbangan bagi

guru khususnya dalam memilih

metode pembelajaran yang tepat.

2. Dapat memberikan informasi

kepada guru dan semua pengajar

mengenai manfaat pembelajaran

melalui media bergambar dalam

meningkatkan prestasi belajar pada

pada materi jenis-jenis pekerjaan.

3. Siswa dapat lebih memahami

tentang materi yang di berikan

dengan suasana belajar yang

menyenangkan sehingga dapat

berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran khususnya pada

materi jenis-jenis pekerjaan.

4. Bagi sekolah penelitian ini

diharapkan dapat menjadi alternatif

untuk meningkatkan hasil belajar

siswa yang rendah.

Kajian Pustaka

Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah alat atau sarana untuk

menyebarluaskan informasi, seperti surat

kabar, radio, gambar dan televisi.

Menurut Martin, Schram, Gagne

(dalam Sutarsih, 2008) media adalah

mencakup semua sumber yang

diperlukan untuk melakukan komunikasi

dengan siswa, ini bisa berupa perangkat

keras dan perangkat lunak, seperti

komputer, televisi, OHP, video tape, slide,

buku, film, model, gambar, transparansi,

dan lain-lain.

Kata media berasal dari Bahasa latin

medius yang secara harfiah berarti"

tengah", "perantara" atau "pengantar".

Dalam Bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan. Media

adalah perantara atau pengantar pesan

dari sumber dari penerima. Gagne (dalam

Hermawan, 2011) menyatakan bahwa

media adalah segala macam komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Persamaan

dapat ditarik bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengiriman

kepada penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan minat sedemikian rupa sehingga

proses belajar mengajar berlangsung.

Meskipun media banyak ragamnya

akan tetapi kenyataanya tidak banyak

jenis media yang bisa digunakan oleh

guru sekolah. Beberapa media yang

paling akrab dan hampir semua sekolah

memanfaatkanya adalah media cetak

(buku) dan papan tulis. Media

pembelajaran memiliki tiga peranan, yaitu

peran sebagai penarik perhatian

(attentional role), peran komunikasi

Page 4: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

(Communications role), dan peran retensi

(retention role). Dalam peranannya sebagai

penarik perhatian siswa, media bersifat

mengundang perhatian peserta didik,

meningkatkan rasa keingin tahuan siswa,

serta menyampaikan informasi.

Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum media pembelajaran

mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian suatu pesan

agar tidak terlalu bersifat verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu

dan daya indera seperti :

a. Obyek yang terlalu besar, dapat

digantikan dengan realita,

gambar, film bingkai, film,

gambar video, atau model

b. Obyek yang kecil dibantu dengan

proyektor mikro, film slide,

gambar video atau gambar

c. Gerak yang terlalu lambat atau

terlalu cepat dapat dibantu

dengan timelapse, highspeed

photografi atau slow motion

playback video

d. Kejadian atau peristiwa yang

terjadi pada masa lalu dapat

ditampilkan lagi melalui rekaman

film, video, atau foto

e. Obyek yang terlalu kompleks dapat

disajikan dengan model, diagram,

dll

f. Konsep yang terlalu luas dapat

divisualkan dalam bentuk film,

slide, gambar atau video

3. Dengan menggunakan media

pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif

siswa. Dalam hal ini media

pembelajaran berguna untuk:

a. Menimbulkan gairah belajar

b. Memungkinkan interaksi lang-sung

antara siswa dengan lingkungan

dan kenyataan

c. Memungkinkan siswa belajar

sendiri menurut minat dan

kemampuannya

4. Dengan sifat yang unik pada siswa

juga dengan lingkungan dan

pengalaman yang berbeda-beda,

sedangkan kurikulum dan materi

pembelajaran yang sama untuk setiap

siswa, masalah ini dapat diatasi

dengan media pembelajaran dalam

kemampuannya:

a. Memberikan perangsang yang

sama

b. Menyamakan pengalaman

c. Menimbulkan persepsi yang sama

Dilihat dari keistimewaan ini, media

pembelajaran mempunyai fungsi yang

jelas untuk menghindari atau

memperkecil gangguan, komunikasi

penyampaian pesan belajar.

Menurut Degeng, 1990 (dalam

Sutarsih, 2008) Hal-hal perlu

dipertimbangkan oleh guru/pendidik

dalam memilih dan menggunakan media

pembelajaran antara lain :

a) Tidak ada satu media yang paling

unggul untuk semua tujuan. Suatu

media hanya cocok untuk tujuan

pembelajaran tertentu, tetapi mungkin

tidak cocok untuk tujuan yang lain.

b) Media adalah bagian integral dari

proses belajar-mengajar. Hal ini berarti

media bukan hanya sekedar alat bantu

mengajar guru saja, tetapi merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari proses

belajar-mengajar.

c) Media apapun yang hendak

digunakan, sasaran akhirnya adalah

untuk memudahkan belajar siswa.

Page 5: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

Kemudian belajar siswa haruslah

dijadikan acuan utama pemilihan dan

penggunaan media.

d) Penggunaan berbagai media dalam

satu kegiatan pembelajaran bukan

hanya sekedar selingan/pengisi waktu.

Melainkan mempunyai tujuan menyatu

dengan pembelajaran yang sedang

berlangsung.

e) Pemilihan media pembelajaran

hendaknya obyektif dan tidak

didasarkan pada keinginan pribadi.

f) Penggunaan beberapa media

pembelajaran akan membingungkan

siswa. Penggunaan multimedia bukan

berarti menggunakan media yang

banyak sekaligus.

g) Kebaikan dan keburukan media

pembelajaran tidak tergantung pada

kekongritan dan keabstrakan media

yang konkrit wujudnya, mungkin

sukar dipahami karena rumitnya, tetapi

media abstrak dapat pula memberikan

pengertian yang tepat.

Tujuan Media Pengajaran

Tujuan utama dalam menggunakan

media adalah agar pesan atau informasi

yang dikomunikasikan tersebut dapat

diserap semaksimal mungkin oleh para

siswa sebagai penerima informasi

Soeparno (dalam, Mahmuda, 2008)

Dengan demikian informasi akan lebih

cepat dan mudah untuk diproses oleh

peserta didik tanpa harus melalui proses

yang panjang yang akan menjadikannya

menjadi jenuh, apalagi dalam proses

pembelajaran Bahasa, dimana peserta

didik dibekali keterampilan Berbahasa

dengan cara berlatih secara kontinyu

untuk memperoleh keterampilan tersebut.

Padahal berlatih secara kontinyu adalah

hal yang membosankan, sehingga

kehadiran media sangat diperlukan.

Kegunaan Media Pembelajaran Dalam

Proses Belajar Mengajar

Secara umum media pembelajaran

mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai

berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan agar

tidak terlalu bersifat verbalistis.

b) Mengatasi keterbatasan ruang,

waktu dan daya indera.

c) Dengan menggunakan media

pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat diatasi sikap pasif

peserta didik Arif (dalam Mahmuda,

2008).

Demikian kegunaan media

pembelajaran dalam proses belajar sangat

urgen sekali untuk menghadirkan

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif

dan menyenangkan, utamanya untuk

belajar Bahasa bahkan terkadang tanpa

memerlukan biaya sama sekali. Seperti

papan tulis, benda peraga, gambar dan

foto serta kartu.

Cara Memilih Media

Secara ringkas mengenalkan

bagaimana cara memilih media sebagai

berikut :

a) Hendaknya mengetahui karekteristik

setiap media.

b) Hendaknya memilih media yang

sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai.

c) Hendaknya memilih media yang

sesuai dengan metode yang

dipergunakan.

d) Hendaknya memilih media yang

sesuai dengan materi yang akan

dikomunikasikan.

Page 6: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

e) Hendaknya memilih media yang

sesuai dengan keadaan siswa, jumlah,

usia maupun tingkat pendidikannya.

f) Hendaknya memilih media yang

sesuai dengan situasi kondisi

lingkungan tempat media

dipergunakan.

g) Janganlah memilih media dengan

alasan barang tersebut baru atau

barang tersebut satu-satunya yang

kita miliki Soeparno (dalam

Mahmuda, 2008).

Media Kartu Bergambar

Pengertian media kartu bergambar

adalah alat bantu yang dipergunakan

dalam proses pembelajaran, sehingga

tujuan pembelajaran akan lebih mudah

tercapai. misalnya kartu gambar, kartu

huruf, kartu kata dan kartu huruf.

Briggs (1977) berpendapat bahwa

media pembelajaran adalah sarana fisik

untuk menyampaikan isi/materi

pembelajaran dengan menggunakan

buku, film, video dan bisa juga berupa

kartu bergambar.

Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Menurut Basuki dan Farida

(2001:42), mengemukakan kelebihan dan

keterbatas-an media gambar, yaitu :

Kelebihan media gambar :

1. Umumnya murah harganya

2. Mudah didapat

3. Mudah digunakan

4. Dapat memperjelas suatu masalah

5. Lebih realistis

6. Dapat membantu mengatasi keter-

batasan pengamatan

7. Dapat mengatasi keterbatasan ruang

Keterbatasan media gambar :

a. Semata-mata hanya medium visual

b. Ukuran gambar seringkali kurang

tepat untuk pengajaran dalam

kelompok besar

c. Memerlukan ketersediaan sumber

ketrampilan dan kejelian guru untuk

dapat memanfaatkannya.

Menurut Arif S. Sadiman (1992)

mengemukakan kelebihan dan

keterbatasan media gambar adalah:

Kelebihan media gambar :

1) Sifatnya konkrit : lebih realistis

menunjukkan pokok masalah yang

dibandingkan dengan gambar verbal

semata

2) Gambar dapat mengatasi batasan

ruang dan waktu

3) Gambar dapat mengatasi keterbatasan

pengamatan kita

4) Dapat memperjelas suatu masalah

kesalah pahaman dalam bidang apa

saja, sehingga dapat mencegah atau

membetulkan kesalah pahaman

5) Murah harganya dan gampang di

dapat serta digunakan, tanpa

memerlukan peralatan khusus

Kelemahan media gambar :

a) Hanya menekankan persepsi indra

mata

b) Gambar benda yang terlaku

kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran

c) Ukurannya sangat terbatas untuk

kelompok besar

d) Memerlukan keterbatasan sumber dan

ketrampilan kejelian untuk dapat

memanfaatkannya.

Dagne (dalam Mahmuda, 2008)

menyatakan bahwa media adalah

berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar.

Page 7: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

Namun pada dasarnya media

pembelajaran tersebut dipakai oleh

seorang guru untuk:

1) Memperjelas informasi/pesan peng-

ajaran

2) Memberi tekanan pada bagian-bagian

yang penting

3) Memberi variasi pengajaran

4) Memperjelas struktur pengajaran

5) Memotivasi proses belajar siswa

dalam (Mahmuda,2008).

Pembelajaran IPS di SD

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) di SD harus memperhatikan

kebutuhan anak yang berusia antara 6-12

tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11

tahun menurut Piaget (1963) berada

dalam perkembangan kemampuan

intelektual/ kognitifnya pada tingkatan

kongkrit operasional. Mereka memandang

dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan

menganggap tahun yang akan sebagai

waktu yang masih jauh. Yang mereka

perdulikan adalah sekarang (kongkrit),

dan bukan masa depan yang belum

mereka pahami (abstrak). Padahal bahan

materi IPS penuh dengan pesan-pesan

yang bersifat abstrak.

Konsep-konsep seperti waktu,

perubahan, kesinambungan (continuity),

arah mata angin, lingkungan, ritual,

akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai,

peranan, permintaan, atau kelangkaan

adalah konsep-konsep abstrak yang

dalam program studi IPS harus

dibelajarkan kepada siswa SD.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar

anak didik memiliki kemampuan sbb :

1. Mengenal konsep-konsep yang

berkaitan dengan kehidupan masyara-

kat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk

berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah,

dan keterampilan dalam kehidupan

sosial .

3. Memiliki komitmen dan kesadaran

terhadap nilai-nilai sosial dan kemanu-

siaan

4. Memiliki kemampuan berkomonikasi,

bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, ditingkat

lokal, nasional, dan global yang

memiliki ruang lingkup meliputi

aspek-aspek sbb :

Manusia, tempat, dan lingkungan.

Waktu, keberlanjutan, dan

perubah-an .

Sistem sosial dan budaya.

Perilaku ekonomi dan kesejah-

teraan.

Metode Penelitian

Subyek Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian

tindakan kelas ini untuk memperbaiki

proses belajar mengajar maka yamg

menjadi subyek penelitian ini adalah

siswa kelas III SDN Kramat II Kecamatan

Lamongan Kabupaten Lamongan Tahun

2015/ 2016 yang berjumlah 17 siswa. Rata-

rata usia mereka antara 8 dan 9 tahun.

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN

Kramat II Kecamatan Lamongan

Kabupaten Lamongan.

Waktu Penelitian

Page 8: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

Pelaksanaan waktu Penelitian

dilaksanakan sebanyak 2 siklus:

Siklus pertama dilaksanakan pada

tanggal 17 Pebruari 2016

Siklus pertama dilaksanakan pada

tanggal 24 pebruari 2016

Mata Pelajaran

Penelitian ini mengkhususkan pada

mata pelajaran IPS dengan Kompetensi

Dasar mengenal jenis-jenis pekerjaan pada

indikator menjelaskan jenis-jenis

pekerjaan yang menghasilkan barang dan

menghasilkan jasa.

Desain Prosedur dan Penelitian

Dalam suat penelitian dibutuhkan

suat rancangan dan pelaksanaan prosedur

penelitian yang baik. Oleh karena itu suat

penelitian harus benar-benar dipersiapkan

dengan baik sebelum dilaksanakan di

lapangan. Kegiatan penelitian ini

dilaksanakan melalui 2 siklus, setiap

siklus memiliki tahapan sebagai berikut:

1. Perencaanaan (Planning)

2. Pelaksanaan (Action)

3. Pengamatan (Obsevasing)dan

4. Refleksi (Reflecting)

Tehnik analisis Data

Dalam melaksanakan penelitian ini

guru melaksanakan metode tanya jawab

yang bertujuan menggali pengetahuan

dan menarik keaktifan siswa dalam

mengenal materi yang akan disajikan oleh

guru. Menggunakan metode ceramah

beserta alat peraga berupa media kartu

bergambar dengan tujuan memberi

pemahaman kepada siswa dengan

memberi penjelasan lebih detail mengenai

materi agar tercapai hasil yang maksimal.

Penelitian ini menggunakan

instrumen penilaian sebagai berikut:

a. Lembar pengamatan kegiatan siswa

b. Lembar pengamatan kegiatan Guru

c. Tes Lembar Kerja Siswa berupa rubrik

penilaian

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan data

berupa hasil tes akhir siswa, hasil

pengamatan terhadap penggunaan media

kartu bergambar, pengamatan kegiatan

guru, dan kegiatan siswa pada proses

pembelajaran pada setiap siklus.

Data berupa hasil tes akhir siswa

digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa apakah sudah sesuai dengan yang

diharapkan guru, sedangkan data hasil

pengamatan baik pengamatan terhadap

penggunaan media kartu bergambar,

maupun pengamatan terhadap kegiatan

guru, dan siswa digunakan untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap

peningkatan hasil belajar siswa.

1. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Tahapan ini peneliti menyiapkan

perangkat pembelajaran yang dibutuhkan

yaitu RPP, Buku Pelajaran IPS, LKS, Soal

lembar kerja siswa, media kartu

bergambar dan alat-alat pendukung yang

lain.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 17

Pebruari 2016 di kelas III dengan jumlah

17 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak

sebagai guru. Pengamatan dilaksanakan

pada waktu yang bersamaan dengan

proses pembelajaran berlangsung.

Page 9: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

Tes berupa soal lembar kerja siswa

diberikan pada proses akhir dari

pembelajaran dengan tujuan untuk

mengetahui keberhasilan siswa dalam

menguasai materi yang telah diberikan.

Tabel 1 : Hasil Tes Siswa pada Siklus I

No Nama Nilai KKM (65)

T TT

1 Ach. Fatkhul Rizqi 60 √

2 Ach.Nur Misyhad 20 √

3 Ach. Ferdiansyah 90 √

4 Aldi Imam Saputra 70 √

5 Alya Nisa Aurindah 80 √

6 Alivia Gladis N. 60 √

7 Bunga Citra Lstri 80 √

8 Hidayatul Nikmah 80 √

9 Irma Dwi Ramadani 90 √

10 Ma'rufah 90 √

11 Mayang Dwi R. 70 √

12 M.Mukhlis M. 60 √

13 Neni Mufarrikha 100 √

14 Raditya Aurel M 80 √

15 Safrina Nurcahyati 90 √

16 Sella Yulia R 90 √

17 Zidatul Ilmiyah 60 √

Jumlah 1270

Rata-rata 74,71

Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas

Dari tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa dengan menggunakan media kartu

bergambar diperoleh nilai rata-rata hasil

tes akhir siswa adalah rata-rata

mendapatkan nilai 70 akan tetapi ada

beberapa siswa yang belum tuntas.

Persentase ketuntasan tersebut

merupakan bukti bahwa pada siklus I

secara klasikal siswa belum tuntas belajar.

Hal itu masih sangat jauh dari nilai

ketuntasan yang ditetapkan yaitu 80%.

Penyebab rendah-nya nilai ketuntasan

tersebut karena siswa belum dapat

memahami materi yaitu antara pekerjaan

yang menghasilkan barang ataupun yang

menghasilkan jasa.

c. Pembahasan

Hasil yang diperoleh pada Siklus I

pengamat bersama pengamat mendapat-

kan bahwa:

1. Hasil tes evaluasi belajar siswa

menunjukkan bahwa masih ada 5

siswa yang belum mendapatkan nilai

yang mencapai KKM. Nilai terendah

yaitu 20.

2. Interaksi siswa dengan guru jarang

terjadi, hal ini karena guru menguasai

kelas dan mendominasi pembelajaran.

3. Guru kurang membimbing siswa dan

memperhatikan siswa, sehingga siswa

kurang terdorong untuk lebih aktif

dalam pembelajaran.

4. Penggunaan media Kartu Bergambar

kurang maksimal, karena guru lebih

banyak berceramah sehingga siswa

hanya mendengarkan saja.

5. Penggunaan waktu kurang maksimal

sehingga melebihi alokasi waktu yang

diberikan.

6. Sebagian besar siswa sudah

mendapatkan nilai mencapai KKM,

sedangkan 5 anak mendapatkan nilai

kurang dari KKM.

Melihat hal ini saran dari Pengamat

2 hendaknya melaksanakan perbaikan

pembelajaran agar 5 siswa yang kurang

mencapai KKM bisa mendapatkan nilai

yang diharapkan, yaitu dengan

melaksanakan Siklus ke II.

2. Tahap Pelaksanaan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Tahapan ini peneliti menyiapkan

perangkat pembelajaran yang dibutuhkan

yaitu RPP, Buku Pelajaran IPS, LKS, Soal

lembar kerja siswa, media kartu

bergambar dan alat-alat pendukung yang

lain.

b. Tahap Pelaksanaan

Page 10: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 24

Pebruari 2016. Dalam hal ini peneliti

memperbaiki rencana pembelajaran atau

RPP yaitu dengan menambahkan jumlah

kartu bergambar untuk menambah

wawasan siswa agar memiliki

pemahaman tentang materi lebih luas lagi.

Tes berupa soal lembar kerja siswa

diberikan pada proses akhir dari

pembelajaran dengan tujuan untuk

mengetahui keberhasilan siswa dalam

menguasai materi yang telah diberikan.

Tabel 2 : Hasil Tes Akhir SiswaSiklus II

No

Nama Nilai KKM (65)

T TT

1 Ach. Fatkhul Rizqi 70 √

2 Ach.Nur Misyhad 70 √

3 Ach. Ferdiansyah 100 √

4 Aldi Imam Saputra 80 √

5 Alya Nisa Aurindah 80 √

6 Alivia Gladis N. 70 √

7 Bunga Citra Lstri 90 √

8 Hidayatul Nikmah 90 √

9 Irma Dwi Ramadani 90 √

10 Ma'rufah 90 √

11 Mayang Dwi R. 100 √

12 M.Mukhlis M. 80 √

13 Neni Mufarrikha 90 √

14 Raditya Aurel M 80 √

15 Safrina Nurcahyati 90 √

16 Sella Yulia R 90 √

17 Zidatul Ilmiyah 90 √

Jumlah 1450

Rata-rata 85,29

Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas

Dari tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa dengan menggunakan media kartu

bergambar diperoleh nilai rata-rata hasil

tes akhir siswa adalah rata-rata

mendapatkan nilai 83 dan semua siswa

mencapai hasil diatas nilai KKM yang

ditentukan yaitu 65. Persentase

ketuntasan tersebut merupakan bukti

bahwa pada siklus II secara klasikal siswa

sudah tuntas belajar. Hal berarti berarti

hasil siswa secara keseluruhan dinyatakan

tuntas.

c. Pembahasan

Berdasarkan hasil tes siswa kelas III

pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas

adalah 75 dan siswa yang mencapai

ketuntasan belajar adalah 85,29% seluruh

siswa mencapai ketuntasan belajar dan

mencapai nilai lebih dari KKM.

Sedangkan data hasil pengamatan

kegiatan Peneliti sudah maksimal karena

diperoleh hasil ketepapatan dalam

penggunaan alokasi waktu, interaksi

dengan siswa lebih sering terjadi daripada

siklus sebelumnya.

Dari data perbaikan pembelajaran

siklus II nilai siswa dianggap sudah

mencapai hasil yang diharapkan, karena

semua mencapai nilai KKM.Hal ini dapat

dikatakan pembelajaran pada siklus II ini

sudah berhasil dan metode ini dapat

diterapkan atau dicoba pada

pembelajaran mata pelajaran yang lain.

Oleh karena itu agar siswa dapat

mencapai hasil belajar sesuai harapan,

maka diputuskan untuk melakukan siklus

II dengan memperbaiki kekurangan yang

terjadi di siklus I.

Hasil yang diperoleh pada Siklus II

pengamat bersama Pengamat 2

mendapat-kan bahwa:

1. Hasil tes evaluasi belajar siswa

menunjukkan bahwa semua siswa

mendapatkan nilai lebih daari KKM

yang ditentukan yakni 65. Nilai

terendah yaitu 70 dan tertinggi 100.

2. Interaksi siswa dengan guru lebih

sering terjadi, hal ini karena guru

mampu menguasai kelas dan

mengajak siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran.

Page 11: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

3. Guru sering membimbing siswa dan

memperhatikan siswa, sehingga siswa

kurang terdorong untuk lebih aktif

dalam pembelajaran.

4. Penggunaan media kartu bergambar

sudah maksimal, karena guru

mengurangi metode berceramah dan

lebih sering aktif terlibat dengan

siswa.

5. Guru menambahkan jumlah kartu

bergambar yang sebelumnya hanya 5

gambar, pada siklus ini ditambah

menjadi 10 gambar dengan tujuan

memberikan pengetahuan yang lebih

luas lagi kepada siswa agar siwa lebih

memahami akan materi yang

disampaikan.

6. Penggunaan waktu sudah maksimal

sesuai dengan alokasi waktu yang

diberikan.

7. Siswa dapat mengerjakan soal yang

diberikan guru dalam bentuk rubrik,

hal ini dimaksudkan agar siswa lebih

fokus pada materi jenis-jenis

pekerjaan yang menghasilkan barang

ataupun menghasilkan jasa.

8. Seluruh siswa sudah mendapatkan

nilai mencapai KKM. Nilai terendah

yaitu 70 dan nilai tertinggi adalah 100.

Dari hasil yang diperoleh ini

menunjukkan paada siklus ke II ini

peneliti berhasil melaksanakan perbaikan

pembelajaran dan saran dari pengamat 2,

hendaknya media kartu bergambar ini

dapat dimanfaatkan untuk perbaikan

pembelajaran pada materi dan pada mata

pelajaran yang lain.

Tabel 3 : Tabel Analisis Ketuntasan Kelas No Keterangan Siklus

I Siklus

II Rata-rata

1 Jumlah Siswa 17 17 -

2 Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65

5 - 74,71

No Keterangan Siklus I

Siklus II

Rata-rata

3 Siswa yang mendapat nilai lebih dari 65

17 - 85,29

4 Persentase Ketuntasan Kelas

70,85% 100% 85,43%

Gambar 1 : Diagram Tes hasil Belajar pada

siklus I dan siklus II

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II

persentase ketuntasan kelas

persentaseketuntasankelas

Gambar 2 : Diagram Persentase Ketuntasan pada siklus I dan siklus II

Simpulan dan Saran

Simpulan Dari hasil pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti selama dua siklus,

dan berdasarkan seluruh pembahasan dan

analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pembelajar

an menggunakan media kartu

bergambar dalam materi jenis-jenis

Page 12: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

58

pekerjaan pada mata pelajaran IPS

mempunyai pengaruh yang signifikan

dalam meningkatkan pemahaman

siswa dan dapat meningkatkan prestasi

hasil belajar sesuai dengan KKM yang

ditentukan.

2. Media

kartu bergambar yang digunakan oleh

peneliti sudah efektif karena sudah

memenuhi syarat-syarat yang meliputi

kese-suaian dengan tujuan

pembelajaran yang dicapai dan

kesesuaian penggunaan alokasi waktu.

3. Aktifitas

siswa kelas II selama pembelajaran

terjadi peningkatan, siswa cenderung

aktif dan interaktif dalam

pembelajaran.

4. Aktifitas

guru dalam melaksanakan

pembelajaran dengan mengguna-kan

media pembelajaran media kartu

bergambar berhasil karena

menunjukkan hasil yang meningkat

dan interaksi yang baik antara guru

dengan siswa di kelas.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas,

penulis ingin memberikan saran untuk

peningkatan mutu pendidikan di Sekolah

Dasar yaitu:

1. Guru

hendaknya senantiasa mengguna-kan

media dalam setiap pembelajaran,

karena pemanfaatan media dalam

proses belajar mengajar mampu

meningkatkan motivasi dan

meningkat-kan hasil belajar siswa serta

dapat memahami materi dengan cepat.

2. Guru

diharapkan dapat menguasai kelas

dengan baik agar proses pembelajaran

dapat berjalan dengan baik sehingga

para siswa atau anak didik kita dapat

menerima materi pembelajaran dengan

maksimal.

Daftar Pustaka

Andayani,dkk. 2008. Pemantapan

Kemam-puan Profesional. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan SD. Jakarta:

Depdiknas.

Sri Anitah, dkk. 2008. Strategi Pembe-

lajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Sadiman, Arif.2008. Media Pembelajaran.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Suryanto, Adi, Djatmiko T. 2009. Evaluasi

Pembelajaran di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Wardani, IGAK. J. Wihardit K, 2010.

Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Wardani, IGAK. J. Wihardit K, 2011.

Tehnik Menulis Karya Ilmiah.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Tim FKIP, 2008. Pemantapan Kemampuan

Mengajar. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Asep herry Hermawan, Novi Resmini,

Andayani. 2008. Pembelajaran IPS

Terpadu. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Resipository,Google/wikipediaindonesi/

mediapembelajaran/diakses pada

tanggal 11 maret 2016.

Page 13: Penggunaan Media Kartu Bergambar untuk Meningkatkan …journal.unisla.ac.id/pdf/1422/MUNTRI.pdf · siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau ... media kartu bergambar dalam

R E F O R M A J u r n a l P e n d i d i k a n & P e m b e l a j a r a n

38