4
Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan dengan sifat tertentu, seperti : 1. Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi. Kebutuhan process water untuk boiler, hydrolisis serta produksi H2, dimana diperlukan air yang terlebih dahulu di oleh melalui ion exchange untuk meminimalisir timbulnya karat serta sumbatan pada pipa api dan jalur distribusi uap dan kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melalui ion exchange kemudian disebut sebagai soft water bahkan untuk produksi hydrogen diperlukan demineralized water (demin water) agar H2 yang diproduksi betul-betul 99,9 % murni. 2. Air untuk pendingin (Cooling Water) pada cooling tower,mesin, heat exchanger,condenser dll. Kebutuhan akan air pendingin (cooling water) bisa di kategorikan kebutuhan umum dalam setiap mesin penggerak, pengolahan air pendingin biasanya kurang diperhatikan oleh operator pabrik karena persepsi yang salah dimana setiap air bersuhu rendah bisa digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air pendingin disalurkan melalui pipa-pipa yang diameternya terkadang cukup kecil, panjang dan

Pengolahan Air Limbah Industri Oleokimia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengolahan Air Limbah Industri Oleokimia

Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan

dengan sifat tertentu, seperti :

1. Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi.

Kebutuhan process water untuk boiler, hydrolisis serta produksi H2,

dimana diperlukan air yang terlebih dahulu di oleh melalui ion exchange

untuk meminimalisir timbulnya karat serta sumbatan pada pipa api dan

jalur distribusi uap dan kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melalui

ion exchange kemudian disebut sebagai soft water bahkan untuk produksi

hydrogen diperlukan demineralized water (demin water) agar H2 yang

diproduksi betul-betul 99,9 % murni.

2. Air untuk pendingin (Cooling Water) pada cooling tower,mesin, heat

exchanger,condenser dll. Kebutuhan akan air pendingin (cooling water)

bisa di kategorikan kebutuhan umum dalam setiap mesin penggerak,

pengolahan air pendingin biasanya kurang diperhatikan oleh operator

pabrik karena persepsi yang salah dimana setiap air bersuhu rendah bisa

digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air pendingin disalurkan melalui

pipa-pipa yang diameternya terkadang cukup kecil, panjang dan

melingkar-lingkar sehingga rawan terhadap karat dan sumbatan tentunya.

3. Air untuk kebutuhan domestik dan umum. Air yang akan digunakan

sebagai air untuk keperluan domestik seperti memasak, toilet dan cuci-cuci

lain biasanya digunakan air dari sumber terdekat seperti Perusahaan air

Minum (PAM) lokal maupun dari sumber sumur dalam. Pengolahan

biasanya dilakukan secara terbatas seperti penjernihan dan aerasi terutama

untuk mengurangi kadar besi yang biasanya berasosiasi dengan air dari

sumber sumur dalam (deep well).

Page 2: Pengolahan Air Limbah Industri Oleokimia

Industri oleokimia merupakan industri yang banyak menggunakan air proses

dan menghasilkan banyak limbah, dari mulai pengolahan asam lemak, gliserin,

dan semua proses pengolahannya menghasilkan air limbah.

Pengolahan asam lemak

Pengolahan asam lemak menghasilkan sejumlah besar air limbah yang

mengandung suspensi dari lemak dan asam lemak, dengan level Biochemical

Oxigen Demand (BOD) dan Cehmical Oxigen Demand (OCD) yang tinggi.

Sumber air limbah meliputi uap asam lemak yang terkondensasi dari water spays,

aliran keluar uap dari splitting tower, kondensasi uap dari operasi penghilangan

bau dan generator vakum yang menggunakan uap. Pengendalian limbah dan

langak-langkah menguranginya antara meliputi :

- Usahakan agar pada saat memasang kondensor dan dry vacuum dibuat

agar air dan asam lemak tidak bersentuhan sehingga dapat mengurangi

volume limbah yang dihasilkan.

- Recycle sebanyak mungkin air agar dapat digunakan kembali dan gunakan

cooling tower jika diperlukan.

- Desain dan pasang unit floating/settling untuk mengolah air stream dari

kedua operasi yang rutin termasuk pembersihan air.

- Recovery dan Reprocess sludge yang berasal dari unit treatment agar

volume limbah yang dihasilkan dapat berkurang.

Produksi Gliserin

Air kondensasi dari penguapan gliserin dan distilasi serta air dari penggunaan

vakum biasanya dihasilkan selama produksi gliserin. Air kondensasi yang

dihasilkan dari proses penyulingan gliserin sekitar 30% gliserin dan residu dari

lemak ester dan asam lemak. Air kondensasi yang dihasilkan dari proses evaporasi

dapat mengandung sejumlah kecil gliserat yang ditandai dengan tingkat COD dan

BOD yang tinggi, air dari vakum biasanya masih mengandung sejumlah gliserin

Page 3: Pengolahan Air Limbah Industri Oleokimia

sehingga masih dapat diolah lagi dan limbah yang dihasilkan dapat diminimalisir.

Pengendalian dan langkah-langkah menanganinya antara lain :

- Recycle air kobndensasi dari proses distlisai, acid treatment, filtrasi dan

evaporasi.

- Industri gliserin biasanya tidak lepas dari pengolahan asam lemak,

gunakan kembali air kondensasi produksi gliserin sebagai umpan untuk

pemisahan lemak dan minyak.

- Gunakan kembali air kondensasi sebagai pencuci gliserin yang direcovery

untuk menghilangkan karbon aktif.

- Netralisasi aam dan kaustik yang berasal dari reaktivasi dari resin (ion-

exchange process) untuk mengolah gliserat sebelum dibuang.

- Gunakan pompa kering sebagai vakum generator supaya air tidak

melakukan kontak dengan uap sehingga dapat mengurangi volume air

limbah.

- Recycle air dari vakum generator sebagai air proses disaat diperlukan.