Upload
santoso-nugroho
View
132
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan
dengan sifat tertentu, seperti :
1. Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi.
Kebutuhan process water untuk boiler, hydrolisis serta produksi H2,
dimana diperlukan air yang terlebih dahulu di oleh melalui ion exchange
untuk meminimalisir timbulnya karat serta sumbatan pada pipa api dan
jalur distribusi uap dan kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melalui
ion exchange kemudian disebut sebagai soft water bahkan untuk produksi
hydrogen diperlukan demineralized water (demin water) agar H2 yang
diproduksi betul-betul 99,9 % murni.
2. Air untuk pendingin (Cooling Water) pada cooling tower,mesin, heat
exchanger,condenser dll. Kebutuhan akan air pendingin (cooling water)
bisa di kategorikan kebutuhan umum dalam setiap mesin penggerak,
pengolahan air pendingin biasanya kurang diperhatikan oleh operator
pabrik karena persepsi yang salah dimana setiap air bersuhu rendah bisa
digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air pendingin disalurkan melalui
pipa-pipa yang diameternya terkadang cukup kecil, panjang dan
melingkar-lingkar sehingga rawan terhadap karat dan sumbatan tentunya.
3. Air untuk kebutuhan domestik dan umum. Air yang akan digunakan
sebagai air untuk keperluan domestik seperti memasak, toilet dan cuci-cuci
lain biasanya digunakan air dari sumber terdekat seperti Perusahaan air
Minum (PAM) lokal maupun dari sumber sumur dalam. Pengolahan
biasanya dilakukan secara terbatas seperti penjernihan dan aerasi terutama
untuk mengurangi kadar besi yang biasanya berasosiasi dengan air dari
sumber sumur dalam (deep well).
Industri oleokimia merupakan industri yang banyak menggunakan air proses
dan menghasilkan banyak limbah, dari mulai pengolahan asam lemak, gliserin,
dan semua proses pengolahannya menghasilkan air limbah.
Pengolahan asam lemak
Pengolahan asam lemak menghasilkan sejumlah besar air limbah yang
mengandung suspensi dari lemak dan asam lemak, dengan level Biochemical
Oxigen Demand (BOD) dan Cehmical Oxigen Demand (OCD) yang tinggi.
Sumber air limbah meliputi uap asam lemak yang terkondensasi dari water spays,
aliran keluar uap dari splitting tower, kondensasi uap dari operasi penghilangan
bau dan generator vakum yang menggunakan uap. Pengendalian limbah dan
langak-langkah menguranginya antara meliputi :
- Usahakan agar pada saat memasang kondensor dan dry vacuum dibuat
agar air dan asam lemak tidak bersentuhan sehingga dapat mengurangi
volume limbah yang dihasilkan.
- Recycle sebanyak mungkin air agar dapat digunakan kembali dan gunakan
cooling tower jika diperlukan.
- Desain dan pasang unit floating/settling untuk mengolah air stream dari
kedua operasi yang rutin termasuk pembersihan air.
- Recovery dan Reprocess sludge yang berasal dari unit treatment agar
volume limbah yang dihasilkan dapat berkurang.
Produksi Gliserin
Air kondensasi dari penguapan gliserin dan distilasi serta air dari penggunaan
vakum biasanya dihasilkan selama produksi gliserin. Air kondensasi yang
dihasilkan dari proses penyulingan gliserin sekitar 30% gliserin dan residu dari
lemak ester dan asam lemak. Air kondensasi yang dihasilkan dari proses evaporasi
dapat mengandung sejumlah kecil gliserat yang ditandai dengan tingkat COD dan
BOD yang tinggi, air dari vakum biasanya masih mengandung sejumlah gliserin
sehingga masih dapat diolah lagi dan limbah yang dihasilkan dapat diminimalisir.
Pengendalian dan langkah-langkah menanganinya antara lain :
- Recycle air kobndensasi dari proses distlisai, acid treatment, filtrasi dan
evaporasi.
- Industri gliserin biasanya tidak lepas dari pengolahan asam lemak,
gunakan kembali air kondensasi produksi gliserin sebagai umpan untuk
pemisahan lemak dan minyak.
- Gunakan kembali air kondensasi sebagai pencuci gliserin yang direcovery
untuk menghilangkan karbon aktif.
- Netralisasi aam dan kaustik yang berasal dari reaktivasi dari resin (ion-
exchange process) untuk mengolah gliserat sebelum dibuang.
- Gunakan pompa kering sebagai vakum generator supaya air tidak
melakukan kontak dengan uap sehingga dapat mengurangi volume air
limbah.
- Recycle air dari vakum generator sebagai air proses disaat diperlukan.