8
Pengolahan dan pemanfaatan limbah elektroplating September 29, 2009 at 12:48 pm Tinggalkan Komentar APAKAH LIMBAH INDUSTRI LAPIS LISTRIK (ELEKTROPLATING) Limbah industri elektroplating berasal dari bahan- bahan kimia yang digunakan dan hasil dari proses pelapisan. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah bahan beracun sehingga limbah yang dihasilkan berbahaya bagi kesehatan manusia baik yang terlibat langsung dengan kegiatan industri maupun yang di sekitar perusahaan.PROSES PELAPISAN LISTRIK (Elektroplating) Pelapisan logam merupakan pengendapan satu lapisan logam tipis pada suatu permukaan logam atau plastik yang dilakukan dengan tenaga listrik, tetapi bias juga bisa dilakukan dengan menggunakan reaksi kimia. JENIS LIMBAH DAN BAHAYANYA 1. Limbah Asam Asam dapat menyebabkan luka pada kulit, selaput lendir, selaput mata dan saluran pernapasan. 2. Limbah Basa Bahan-bahan basa seperti ammonium hidroksida, potassium hidroksida, sodium hidroksida, sodium sianida, sodium karbonat, sodium pryophospat, sodium silikat dan trisodium phispat tidak begitu bahaya bagi sistem saluran pernafasan, tetapi dapat mengiritasi kulit. 3. Limbah Garam dan Senyawa Lainnya Sianida sangat beracun, dan dapat mematikan bila tertelan. Menyebabkan iritasi kerongkongan, pusing-pusing, mabuk, mual, lemah dan sakit kepala dan bahkan berhenti bernafas.

Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Elektroplating

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Elektroplating

Pengolahan dan pemanfaatan limbah elektroplating

September 29, 2009 at 12:48 pm Tinggalkan Komentar

APAKAH LIMBAH INDUSTRI LAPIS LISTRIK (ELEKTROPLATING)Limbah industri elektroplating berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dan hasil dari proses pelapisan. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah bahan beracun sehingga limbah yang dihasilkan berbahaya bagi kesehatan manusia baik yang terlibat langsung dengan kegiatan industri maupun yang di sekitar perusahaan.PROSES PELAPISAN LISTRIK (Elektroplating)Pelapisan logam merupakan pengendapan satu lapisan logam tipis pada suatu permukaan logam atau plastik yang dilakukan dengan tenaga listrik, tetapi bias juga bisa dilakukan dengan menggunakan reaksi kimia.JENIS LIMBAH DAN BAHAYANYA1. Limbah AsamAsam dapat menyebabkan luka pada kulit, selaput lendir, selaput mata dan saluran pernapasan.

2. Limbah BasaBahan-bahan basa seperti ammonium hidroksida, potassium hidroksida, sodium hidroksida, sodium sianida, sodium karbonat, sodium pryophospat, sodium silikat dan trisodium phispat tidak begitu bahaya bagi sistem saluran pernafasan, tetapi dapat mengiritasi kulit.

3. Limbah Garam dan Senyawa LainnyaSianida sangat beracun, dan dapat mematikan bila tertelan. Menyebabkan iritasi kerongkongan, pusing-pusing, mabuk, mual, lemah dan sakit kepala dan bahkan berhenti bernafas.

SUMBER LIMBAH CAIRLimbah cair industri pelapisan bermacam-macam, bersifat asam atau basa yang mengandung sianida beracun dan logam. Sumber limbah berupa larutan di dalam bejana itu sendiriatau air bilasan. Sumber utama air limbah adalah larutan pembilas yang agak encer, dan sering mengandung 5 mg/l – 50 mg/l ion logam beracun.Larutan dalam bejana yang berkonsentrasi tinggi jarang dibuang, akan tetapi jika dibuang, dampak racunnya terhadap air penampung limbah mungkin besar.Pembuangan lemak dengan pelarut membuat pelarut itu sendiri menjadi limbah dan limbah di air bilasan. Kebanyakan pelarut itu berbahaya terhadap lingkungan karena mengandung: silene, tetrakloro-etilena, metilen klorida, aseton, keton, dan lain-lain. Larutan alkali pembersih mengandung padatan tersuspensi, lemak, sabun, dan tingkat pH-nya tinggi.Pengasaman menghasilkan pembuangan larutan asam secara berkala, dan

Page 2: Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Elektroplating

air bilasan dengan pH rendah.Pelapisan, perendaman, dan pencelupan dalam sianida menghasilkan larutan yang mengandung sianida dan logam yang dilapisi.Air cucian lantai sering tercemar oleh percikan, tetesan dan tumpahan larutan pembersih, larutan pengupas, dan larutan pelapis.

PENGOLAHAN LIMBAHA. Pengolahan Limbah CairPengolahan limbah dalam industri pelapisan diutamakan pada penghilangan logam, asam, alkali, sianida dan kadang-kadang pelarut yang membahayakan lingkungan. Karenanya diperlukan langkan terpisah untuk menghilangkan masing-masing komponen, maka aliran limbah harus dipisahkan sebelum diolah. Untuk operasi kecil, pengolahan secara batch sering berhasil baik. Pengolahan secara batch memerlukan daya tampung untuk penyamaaan dan penetralan, baik sebelum dan sesudah pengolahan.

Biasanya pabrik pelapisan memisahkan aliran limbahnya menjadi limbah yang mengandung sianida, limbah yang mengandung krom, dan limbah-limbah lainnya (logam, asam dan alkali).

Sianida dihancurkan dengan oksidasi. Klorinasi basa dengan menggunakan kostik dan kemudian klor (gas atau hipoklorit) adalah cara efektif, tetapi harus diikuti penambahan tiosulfat untuk menghilangkan klor. Ozonisasi, hydrogen peroksida dan oksidasi secara elektrolisis juga dipakai secara terbatas. Penghancuran “alami” dengan menggunakan oksidasi dari udara di dalam kolam-kolam besar dapat digunakan jika tempat tersedia. Pengendapan sianida dengan ferisulfat tidak boleh digunakan , karena efektivitasnya rendah dan menghasilkan gas sianida dan sianida bebas setelah mengalami pemecahan rumit selama beberapa waktu.

Krom dapat diendapkan sesudah direduksi menjadi bentuk bermartabat tiga, yang kurang beracun. Pada ph rendah belerang dioksida, natrium bisulfit, ferosulfat atau metabisulfit dapat digunakan untuk mereduksi krom bermartabat enam. Larutan krom tereduksi yang dihasilkan biasanya dicampur dengan larutan sianida yang telah diolah dan limbah pelapisan lainnya untuk diolah lebih lanjut.

Cara lain pengolahan krom adalah oksidasi langsung dan pengendapan dengan natrium hidrosulfat atau hidrazin, reduksi elektrokimia, penguapan atau penukaran ion.

Logam diendapkan pada pH tinggi dengan penambahan kapur dan/atau kostik. Logam yang berbeda mengendap pada tingkat pH yang berbeda antara 8 sampai 11, sehingga agar pengolahan berlangsung efektif, perlu dilakukan dalam beberapa tahap, masing-masing logam dalam satu tahap.

Page 3: Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Elektroplating

Zat Bantu penggumpal seperti feriklorida, tawas dan polielektrolit sering digunakan untuk membantu pemisahan zat padat-cair.

Penjernihan perlu dirancang dengan benar agar lumpur hidroksida logam dapat dipisahkan dengan tuntas. Untuk mengurangi volume Lumpur digunakan operasi pengurangan air (meningkatkan kadar padatan dari 2% menjadi 50%).

Sistem pengolahan lain yang telah diterapkan pada industri elektroplating adalah

1. Elektrodialisis untuk memperoleh kembali ion logam dalam larutan pelapisan

2. Osmosis balik digunakan untuk memperoleh kembali garam pelapisan dan larutan

3. Penukaran ion adalah proses lain untuk memperoleh kembali logam yang digunakan di banyak pabrik pelapisan

4. Penguapan memerlukan modal dan biaya energi yang tinggi, tetapi telah dipakai di beberapa tempat untuk menghemat biaya logam dan biaya bahan kimia

5. Saringan pasir bekerja baik pada tahap penghalusan akhir sesudah pengendapan.

B. Penanganan Limbah PadatLumpur yang dihasilkan oleh pengolahan air buangan merupakan sumber utama limbah padat dalam pabrik pelapisan. Sumber-sumber lain adalah dari sistem perolehan kembali larutan, sistem perolehan kembali logam dan endapan saringan. Limbah padat mengandung semua logam berat beracun yang berasal dari operasi pelapisan dan harus ditangani secara hati-hati.

Endapan hidroksida logam dapat larut kembali bila kena hujan pada pH 5,5 sampai 6,5. Lumpur harus dihilangkan airnya dengan menggunakan saringan bertekanan, saringan sabuk atau unggun pasir pengering. Lumpur yang telah dihilangkan airnya harus disimpan pada tempat tertutup sampai dapat ditemukan tempat penimbunan tanah yang aman dan dapat mencegah penyebaran logam karena kebocoran. Saat ini di Eropa, operator-operator industri pelapisan logam memperoleh kembali logam-logam dari Lumpur dengan teknologi ekstraksi asam.

MINIMISASI LIMBAHA. MENGURANGI LIMBAHPengurangan/pencegahan limbah pada pelapisan dapat mengurangi banyak volume dan kadar limbah, karena itu dapat mengurangi biaya untuk pengolahan dan biaya bahan kimia yang mahal. Langkah-langkah berikut dapat digunakan untuk mengurangi limbah:

Page 4: Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Elektroplating

1.      Pembilasan dengan aliran berlawanan atau penyemprotan

2.      Penggunaan katup kendali aliran pada saluran penyediaan air

3.      Penundaan operasi di atas penangas atau tangki pembilas supaya penirisan tuntas

4.      Penggunaan tangki peniris dan atau tangki penarik, dan alat pengocok untuk memperbaiki penirisan

5.      Penggunaan dinding penahan percikan, bibir penahan, dan tangki penampung untuk menampung percikan, tumpahan dan bocoran

6.      Daur ulang larutan penangas yang masih pekat

7.      Pemisahan limbah yang mengandung asam, alkali, sianida dan krom

8.      Pemisahan pelarut dan minyak untuk digunakan lagi (distilasi atau penggunaan di luar pabrik), atau penggunaan alkali menggantikan pelarut untuk pembersihan

9.      Penggunaankrom bermartabat tiga menggantikan yang bermartabat enam, dengan kemungkinan penurunan mutu hasil

10.  Penggunaan tembaga sulfat atau tembaga pirofosfat untuk menggantikan tembaga sianida, jika mungkin dan

11.  Penggunaan penangas pelapis seng, yang bersifat asam dan alkali untuk menggantikan seng sianida yang lebih membahayakan lingkungan.

B. PEMANFAATAN LIMBAH1. Pemanfaatan/Penggunaan KembaliAir pembilas dan larutan elektrolit dapat dimanfaatkan kembali. Sebagai contoh air keluaran dari tangki pembilas dari proses pembersihan asam dapat dipergunakan sebagai air masukan untuk tangki pembilas proses pembersihan lemak. Larutan bekas pembersihan asam dapat dipakai untuk pengaturan pH dalam proses pengolahan reduksi krom.

2. Pengambilan Bahan Yang BergunaPengambilan bahan yang berguna dapat dilakukan jika secara ekonomis dianggap layak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan ekonomi adalah volume limbah yang mengandung logam-logam, konsentrasi logam di dalam limbah, dan kemampuan disirkulasi beberapa logam.Beberapa teknologi yang digunakan untuk mengambilkembali logam dan

Page 5: Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Elektroplating

garam logam meliputi:

a. penguapanb. osmose balikc. penukar iond. elektrolitik recoverye. elektrodialisa

Sumber:Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia; Sumber, Pengendalian dan Baku Mutu, Clifton Potter, M. Soeparwadi, Aulia Gani, Penyunting SN Kartikasari, Agus Widyantoro, Project of the Ministry of State for the Environment, Republic of Indonesia and Dalhousie University, Canada, 1994.

Buku Panduan: Teknologi Pengendalian Dampak Lingkungan Industri Lapis Listrik. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1996.