Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    1/17

    i

    PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT YANG

    BERASAL DARI KOLAM AKHIR (FINAL POND) DENGAN PROSES

    KOAGULASI MELALUI ELEKTROLISIS

    BidangKegiatan

    PKM-GT

    Diusulkanoleh :

    Krisna 4113240016/2011 (FISIKA)

    Jiwa Dash Pillay 4103340013/2010 (KIMIA)

    Putri Damayanti 4133140015/2013 (MATEMATIKA)

    Devi Sunday 4113240004/2011 (FISIKA)

    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

    MEDAN

    2014

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    2/17

    ii

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    3/17

    iii

    DAFTAR ISI

    Lembar Pengesahan ................................................................................ ii

    Daftar Isi ................................................................................................... iii

    Ringkasan .................................................................................................. Iv

    1. Pendahuluan1.1.Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

    1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................... 3

    2. Gagasan2.1 Kondisi Terkini .......................................................................... 42.1 Solusiyang Ditawarkan ............................................................... 5

    2.3 Pihak-pihak Terlibat ................................................................... 6

    2.4 Langkah-langkah Strategis ......................................................... 6

    Kesimpulan ..................................................................................... ....... 7

    Daftar Pustaka ......................................................................................... 8

    Lampiran ................................................................................................. 9

    Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. 10

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    4/17

    iv

    Ringkasan

    Dalam pabrik pengolahan minyak kelapa sawit adanya perkembangan

    bisnis dan investasi kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir mengalamipertumbuhan yang sangat pesat.Permintaan atas minyak nabati dan

    penyediaan biofuel telah mendorong peningkatan permintaan minyak nabati yang

    bersumber dari crude palm oil (CPO) yang berasal dari kelapa sawit.Hal ini

    disebabkan tanaman kelapa sawit memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7

    ton/hektar lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang hanya 3

    ton/hektar.Untuk menghasilkan satu ton minyak kelapa sawit dihasilkan dua

    setengah ton limbah cair pabrik kelapa sawit.

    Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen

    pencemaran yang terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi

    bagi masyarakat.Limbah industri dapat digolongkan kedalam tiga golongan yaitulimbah cair, limbah padat, dan limbah gas yang dapat mencemari

    lingkungan.Limbah ini merupakan sumber pencemaran yang potensial bagi

    manusia dan lingkungan, sehingga pabrik dituntut untuk mengolah limbah

    tersebut. Pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari kolam

    akhir dapat dilakukan dengan koagulasi melalui elektrolosi. Sampel limbah cair

    diambil dari kolom akhir Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Bah Jambi Kebun

    Adolina Perbaungan dan diukur pH, COD, BOD dan kekeruhannya.

    Metode yang digunakan untuk pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit

    dengan koagulasi melalui elektrolisis. Sebanyak 250 ml sampel limbah cair pabrik

    kelapa sawit yang berasal dari kolom akhir dimasukkan elektroda aluminiumdengan jarak 2 cm dan divariasikan arus yang mengalir selama 2 jam, lalu

    disaring. Selanjutnya masing-masing perlakuan ditentukan pH, COD, BOD dan

    kekeruhan. Proses koagulasi melalui elektrolisis dapat menurunkan nilai COD,

    BOD, kekeruhan dan pH limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari kolam

    akhir. Semakin besar arus yang digunakan pada proses koagulasi semakin besar

    penurunan nilai dari COD, BOD, kekeruhan dan pHnya.

    Hasilnya menunjukkan bahwa proses koagulasi melalui elektrolisis dapat

    dimanfaatkan dalam proses pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit karena

    dapat menurunkan nilai COD, BOD, pH dan kekeruhan.

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    5/17

    1

    1. PENDAHULUAN1.1 Latar belakang

    Dalam beberapa tahun terakhir bisnis dan investasi pengembangan

    perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah terjadi booming.Permintaan atas

    minyak nabati dan penyediaan untuk biofuel telah mendorong peningkatan

    permintaan minyak nabati yang bersumber dari Crude Palm Oil (CPO).Hal ini

    disebabkan tanaman kelapa sawit memiliki potensi menghasilkan minyak sekitar 7

    ton/hektar bila dibandingkan dengan kedelai yang hanya 3 ton/hektar.Indonesia

    memiliki potensi pengembangan perkebunan kelapa sawit yang sangat besar

    karena memiliki cadangan lahan yang cukup luas, ketersediaan tenaga kerja, dan

    kesesuaian agroklimat.

    Luas perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2007 sekitar 6,8 juta

    hektar yang terdiri dari sekitar 60% diusahakan oleh perkebunan besar dan sisanya

    sekitar 40% diusahakan oleh perkebunan rakyat (Soetrisno, 2008). Luas

    perkebunan kelapa sawit diprediksi akan meningkat menjadi 10 juta hektar pada 5

    tahun mendatang. Mengingat pengembangan kelapa sawit tidak hanyadikembangkan di wilayah Indonesia bagian barat saja, tetapi telah menjangkau

    wilayah Indonesia bagian timur.

    Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit akan

    menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang cukup besar. Untuk menghasilkan

    satu ton minyak kelapa sawit dihasilkan dua setengah ton limbah cair pabrik

    kelapa sawit. Limbah cair tersebut berasal dari proses perebusan, klarifikasi dan

    hidrosiklon.

    Pengembangan industri kelapa sawit yang diikuti dengan pembangunan

    pabrik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan berupa

    pencemaran.Limbah cair pabrik kelapa sawit masih memiliki potensi sebagai

    pencemaran lingkungan karena berbau, berwarna, mengandung nilai COD, BOD

    serta padatan tersuspensi yang tinggi.Apabila limbah tersebut langsung dibuang

    ke badan penerima, maka sebagian akan mengendap, terurai secara perlahan,

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    6/17

    2

    mengkonsumsi oksigen terlarut, menimbul-kan kekeruhan, mengeluarkan bau

    yang tajam dan dapat merusak ekosistem badan penerima (Alaerts, G., 1987 dan

    Betty, J.S., 1996).

    Pengeluaran tentang proses koagulasi melalui elektrolisis telah dilakukan

    oleh Kartini Noor Hafni (1998) yaitu mengamati pengaruh penurunan warna air

    buangan pencelupan tekstil, dimana aliran air dibuat kontinu selama proses.

    Tingginya nilai COD, BOD dan kekeruhan limbah cair pabrik kelapa sawit dapat

    diturunkan dengan koagulasi zat-zat organik dan anorganik yang

    dikandungnya.Proses koagulasi dapat terjadi dengan penambahan ko agulasi

    secara tidak langsung dari proses elektrolisis memakai elektroda aluminium

    sebagai sumber ion Al+3. Ion Aluminium akan bereaksi dengan air membentuk

    aluminium hidroksida yang berfungsi sebagai koagulasi.

    Limbah cair yang dihasilkan berupa Palm Oil Mill Effluent (POME) air

    buangan kondensat (8-12 %) an air hasil pengolahan (13-23 %).Menurut

    Djajadiningrat dan Femiola (2004) dari 1 ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa

    sawit dapat dihasilkan 600-700 kg limbah cair. Bahkan saat ini limbah cair hasil

    pengolahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 28,7 juta ton limbah / tahun.

    Ketersediaan limbah itu meupakan potensi yang sangat besar jika dikelola dan

    dimanfaatkan dengan baik. Namun sebaliknya akan menimbulkan bencana bagi

    lingkungan dan manusia jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan baik dan

    profesional.

    Limbah cair kelapa sawit dapat menghasilkan biogas dengan melakukan

    rekayasa.Limbah cair ditempatkan pada tempat khusus yang disebut

    bioreaktor.Bioreaktor dapat diatur sedemikian rupa sehingga kondisinya optimum

    untuk meproduksi biogas.Selain itu juga dapat ditambahkan mikroba untuk

    mempercepat pembentukan gas metan untuk menghasilkan biogas. Proses tersebut

    dapat menghasilkan potensi yang sangat besar. Dari 28,7 juta ton limbah cair

    kelapa sawit dapat dihasilkan 90 juta m3biogas yang setara dengan 187,5 milyar

    ton gas elpiji.

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    7/17

    3

    Selain itu limbah cair dapat juga dimanfaatkan untuk pakan ternak, bahan

    pembuat sabun, serta pembuatan biodiesel, dan air sisanya dapat digunakan untuk

    pengairan bila telah memenuhi standar baku mutu lingkungan.

    1.2Tujuan dan Manfaat

    Tujuan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari

    kolam akhir (final pond) adalah untuk mengurangi nilai dari COD, BOD,

    kekeruhan , serta pH dari limbah tersebut dengan proses koagulasi melalui

    elektrolisis, sehingga menjadi limbah yang ramah lingkungan.

    Manfaat dari pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari

    kolam akhir ini yaitu mengurangi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat dari

    limbah tersebut, juga untuk menghilangkan zat-zat anorganik dan organik yang

    terdapat dari limbah tersebut sehingga limbah tersebut tidak berbau, tidak

    berwarna, dan dapat meningkatkan kesuburan tanah di sekitar pabrik dan

    masyarakatnya.

    1.3 BAHAN DAN METODA

    Pengukuran COD (Chemical Oxygen Demand)

    Sampel 10 ml dipipet ke dalam erlenmeyer 250 ml. Ditambahkan 5 ml

    K2Cr 2 O7 dan 0,2 g merkuri sulfat. Dimasukkan 2 buah batu didih yang telah

    diaktifkan.ditambahkan 5 ml asam sulfat. Hasil dari perlakuan itu ditambahkan 10

    ml asam sulfat dan direfluks selama 45 menit.Setelah larutan menjadi dingin

    ditambahkan 20 ml aquades.Ditambahkan 2 tetes indikator feroin, lalu dititrasi

    dengan ferro amonium sulfat 0,025 N sampai warna menjadi merah kecoklatan

    dan dicatat volume peniter.

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    8/17

    4

    Pengukuran BOD (Biologycal Oxygen Demand)

    1 liter aquades dimasukkan dalam botol aerasi dan ditambahkan 1 ml

    FeCL3, 1ml CaCl2, 1 ml bufer fosfat , 1 ml HCl 10%, 0,1 g inhibitor nitrifiksasi

    dan 25 ml jentik-jentik lalu diaerasi selama 1 jam. Dipipet 1 ml sampel

    dimasukkan dalam labu Winkler dan diisi dengan larutan pengencer sampai penuh

    dan ditutup.Untuk Do5 dimasukkan ke dalam inkubator selama 5 hari pada suhu

    200C. Untuk Do0 ditambahkan 1 ml mangan sulfat, 1 ml azida dan 1 ml asam

    sulfat lalu diaduk. Dititrasi dengan Na 2 S2 O3 sampai berwarna kuning pucat

    lalu ditambahkan 1 ml indikator amilum dan dititrasi kembali sampai jernih dan

    dicatat volume peniter.

    2. GAGASAN2.1 KONDISI KEKINIAN

    Pengembangan industri kelapa sawit yang diikuti dengan pembangunan

    pabrik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan berupa

    pencemaran.Untuk menghasilkan satu ton minyak kelapa sawit dihasilkan dua

    setengah ton limbah cair pabrik kelapa sawit.

    Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di Pabrik Kelapa

    Sawit PTPN IV Bah Jambi Kebun Adolina Perbaungan, sampel limbah cair dari

    Pabrik Kelapa Sawit yang berasal dari kolam akhir secara acak yakni melalui

    beberapa titik sampel dan beberapa kedalaman. Data yang diperoleh bahwa

    limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari kolam akhir masih banyak

    mengandung zat anorganik dan organik, dengan ukuran dan bentuk yang

    bermacam-macam sehingga mengakibatkan nilai COD dan BOD serta kekeruhan

    semakin tinggi.(Darwin, Y. N., Jurnal Sains Kimia. Vol 8, No.2, 2004: 38-40)

    Dari kondisi ini dapat dilihat bahwa limbah cair dari Pabrik Kelapa Sawit

    yang berasal dari kolam akhir dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan

    dapat mengganggu kesuburan tanah d lingkungan sekitarnya.

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    9/17

    5

    2.2 SOLUSI YANG DITAWARKAN

    Untuk mengurangi zat anorganik dan organik yag berasal dari kolam akhir

    limbah cair pabrik kelapa sawit dan untuk menurunkan nilai COD, BOD,

    kekeruhannya, dan untuk menghilangkan bau dari limbah tersebut diPabrik

    Kelapa Sawit PTPN IV Bah Jambi Kebun Adolina Perbaungan dapat dilakukan

    dengan cara koagulasi melalui elektrolisis.

    Seberapa jauh kondisi kekinian dapat diperbaiki melalui gagasan yang

    diajukan

    Limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari kolam akhir masih

    banyak mengandung zat anorganik dan organik, dengan ukuran dan bentuk yang

    bermacam-macam sehingga mengakibatkan nilai COD dan BOD serta kekeruhan

    semakin tinggi.Dari grafik arus ter-hadap COD ditunjukkan penurunan nilai COD

    dan BOD seiring dengan meningkatnya kuat arus yang dialirkan. Hal ini terjadi

    karena kestabilan sistem koloid yang tersuspensi pada sampel limbah cairdiganggu dengan penambahan ion aluminium yang berasal dari proses oksidasi di

    anoda. Ion Al+3 yang masuk ke dalam sampel akan memperkecil potensial zeta

    yang berarti mengurangi perbedaan muatan di dalam sampel.

    Dengan berkurangnya perbedaan muatan ini ketebalan lapisan diffus akan

    berkurang dan menggangu lapisan stern sehingga gaya tolak menolak antara

    partikel yang berdekatan tersebut dikurangi ataupun ditiadakan sehingga terjadi

    proses koagulasi. Pada kedua grafik tersebut dapat dilihat penurunan nilai COD

    dan BOD yang relatif derastis pada saat arus dialirkan sebesar 2,5 A dibandingkan

    dengan sampel limbah cair yang tidak dielektrolisis. Hal ini disebabkan oleh arus

    yang dialirkan semakin besar maka kecepatan partikel terkoagulasi akan semakin

    cepat sehingga mengakibatkan jumlah partikel yang tersuspensi semakin sedikit.

    Semakin sedikit jumlah dan semakin kecil ukuran partikel maka diperlukan kuat

    arus dan waktu yang lebih besar untuk terkoagulasi.Didapati bahwa semakin

    besar arus yang dialirkan maka pH sampel akan semakin besar. Kenaikan pH ini

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    10/17

    6

    disebabkan adanya pelepasan ion hidroksida atau gas hidrogen pada saat

    berlangsungnya peristiwa reduksi di katoda.

    2.3PIHAK-PIHAK YANG TERLIBATPihak yang terlibat untuk mengimplementasikan gagasan ini yaitu ketua

    dan anggota pelaksana PKM, Pihak Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Bah

    Jambi Kebun Adolina Perbaungan, dan pemerintah daerah.Ketua dan anggota

    pelaksana PKM bertugas untuk melaksanakan kegiatan ini yaitu dengan meneliti

    terlebih dahulu limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari kolam akhir

    dalam keadaan aman atau tidak.Bila tidak aman, maka gagasan anda yaitu dengan

    mengolah limbah cair kelapa sawit yang berasal dari kolam akhir dengan

    koagulasi melalui elektrolisis dapat dilakukan.

    2.4 LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

    Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan

    gagasan ini yaitu dengan cara :

    1. Melakukan pengukuran COD2. Melakukan pengukuran BOD3. Menambahkan ion Al+3 ke dalam sampel limbah cair , gunanya yaitu

    untuk memperkecil potensial zeta yang berarti mengurangi perbedaan

    muatan di dalam nya. Sebanyak 250 ml sampel limbah cair pabrik kelapa

    sawit yang berasal dari kolom akhir dimasukkan elektroda aluminium

    dengan jarak 2 cm dan divariasikan arus yang mengalir selama 2 jam, lalu

    disaring. Selanjutnya masing-masing perlakuan ditentukan pH, COD,

    BOD dan kekeruhan.

    4. Dengan berkurangnya perbedaan muatan ini ketebalan lapisan diffus akanberkurang dan menggangu lapisan stern sehingga gaya tolak menolak

    antara partikel yang berdekatan tersebut dikurangi ataupun ditiadakan

    sehingga terjadi proses koagulasi.

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    11/17

    7

    5. Jika dibandingkan antara limbah cair yang telah dielektrolisis denganlimbah cair yang tidak dielektrolisis maka akan terjadi perbedaan yang

    relatif derastis. Limbah cair yang telah dilektrolisis akan mengalami

    penurunan nilai COD dan BOD- nya. Hal ini disebabkan oleh arus yang

    dialirkan semakin besar maka kecepatan partikel terkoagulasi akan

    semakin cepat sehingga mengakibatkan jumlah partikel yang tersuspensi

    semakin sedikit. Semakin sedikit jumlah dan semakin kecil ukuran partikel

    maka diperlukan kuat arus dan waktu yang lebih besar untuk terkoagulasi.

    Didapati bahwa semakin besar arus yang dialirkan maka pH sampel akan

    semakin besar. Kenaikan pH ini disebabkan adanya pelepasan ion

    hidroksida atau gas hidrogen pada saat berlangsungnya peristiwa reduksi

    di katoda.

    KESIMPULAN

    Proses koagulasi melalui elektrolisis dapat menurunkan nilai COD, BOD,

    kekeruhan dan pH limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari kolam akhir.

    Semakin besar arus yang digunakan pada proses koagulasi semakin besar

    penurunan nilai dari COD, BOD, kekeruhan dan pHnya. Dengan menurunnya

    nilai COD, BOD, kekeruhan, dan pH-nya, maka limbah cair pabrik kelapa sawit

    yang berasal dari kolam akhir ( Final Pond) menjadi tidak tercemar dan dapat

    membantu kesuburan tanah di sekitarnya, serta dapat menghilangkan bau yang

    tidak sedap di areal sekitar pabrik.

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    12/17

    8

    DAFTAR PUSTAKA

    Alaerts, G., 1987, Metode Penelitian Air, Usaha Nasional, Surabaya.

    Betty, J.S., 1996, Penanganan Limbah Industri Pangan, Kanisius, Yogyakarta.

    Djajadiningrat, Surna T dan Famiola, Melia. 2004. Kawasan Industri

    Berwawasan Lingkungan. Bandung; Penerbit Rekayasa Sains.

    Hafni, K.N, 1998, Pengolahan Air Buangan Pencelupan Tekstil dengan Proses

    Elektrokoagulasi Memakai Elektroda Aluminium, FT USU, Medan.

    Sastrawijaya, A.T, 1991, Pencemaran Lingkungan, Rineka Cipta, Jakarta.

    Soetrisno, Noer. 2008. Peranan Industri Sawit dalam Pengembangan Ekonomi

    Regional: Menuju Pertumbuhan Partisipatif Berkelanjutan. Medan:

    Universitas Sumatera.

    Voyutsky, 1975, Colloid Chemistry, Mir Publisher, Moskow.

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    13/17

    9

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    14/17

    10

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    1. KETUA PELAKSANANama : Krisna

    TTL : LubukPakam, 01 Januari 1992

    Jenis Kelamin : Laki-Laki

    AlamatAsal : Jl. Sultan HasanuddinPasar III Lubukpakam, Deli Serdang

    Agama : Hindu

    Status : Mahasiswa

    Riwayat Pendidikan

    Medan,06Maret2014

    Anggota Pelaksana

    Krisna

    NIM.4113240016

    No. Jenjang NamaSekolah Tahun

    1 SD SD Negeri 107955 Lubukpakam 1998-2004

    2 SMP SMP Negeri 1 Lubukpakam 2004-2007

    3 SMA SMA Negeri 1 Lubukpakam 2007-2010

    4 PT Universitas Negeri Medan 2011-sekarang

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    15/17

    11

    2. ANGGOTA PELAKSANANama : Jiwa Dash Pillay

    TTL : Binjai, 2 September 1992

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    AlamatAsal : Jl. Serdang No. 24 Binjai

    Agama : Hindu

    Status : Mahasiswa

    Riwayat Pendidikan

    Medan,06Maret2014Anggota Pelaksana

    Jiwa Dash Pillay

    NIM.4103340013

    No. Jenjang NamaSekolah Tahun

    1 SD SD Negeri 107288 1998-2004

    2 SMP SMP Negeri 1 Hinai 2004-2007

    3 SMA SMA Negeri 1 Hinai 2007-2010

    4 PT Universitas Negeri Medan 2010-sekarang

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    16/17

    12

    3. ANGGOTA PELAKSANA

    Nama : Putri Damayanti

    TTL : Lubukpakam, 21Desember1994

    Jenis Kelamin : Perempuan

    AlamatAsal : Jl. Pagar Jati Lubukpakam, Deli Serdang

    Agama : Kristen

    Status : Mahasiswa

    Riwayat Pendidikan

    Medan,06Maret2014

    Anggota Pelaksana

    Putri DamayantiNIM.4133240029

    No. Jenjang NamaSekolah Tahun

    1 SD SD Negeri 107955 2001-2006

    2 SMP SMP Negeri 11 Lubukpakam 2006-2009

    3 SMA SMA Negeri 1 Lubukpakam 2009-2013

    4 PT Universitas Negeri Medan 2013-sekarang

  • 8/12/2019 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang

    17/17

    13

    4. ANGGOTA PELAKSANA

    Nama : Devi Sunday Hutapea

    TTL : Medan, 29 November 1992

    Jenis Kelamin : Perempuan

    AlamatAsal : Jl. GerejaJetunGg. Agape No. 1 TanjungGusta

    Agama : Kristen Protestan

    Status : Mahasiswa

    Riwayat Pendidikan

    Medan,06Maret2014

    AnggotaPelaksana

    Devi Sunday Hutapea

    NIM.4113240004

    No. Jenjang NamaSekolah Tahun

    1 SD SD Swasta Santo Thomas 4 Medan 1998-2004

    2 SMP SMP Swasta Methodist-5 Medan 2004-2007

    3 SMA SMA Swasta Markus Medan 2007-2010

    4 PT Universitas Negeri Medan 2011-sekarang