Pengolahan Limbah Pabrik Mie Instan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mie instan merupakan jenis makanan yang bahan baku utamanya tepung terigu. Mie instan dikemas menjadi makanan yang praktis dan ekonomis dalam dikonsumsi. Oleh karena meningkatnya permintaan mie instan di pasaran, menjadikan industri mie instan menghasilkan produksi yang lebih meningkat dari sebelumnya. Keberadaan industri mie instan memberikan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang diberikan industri mie instan yaitu membuka lapangan pekerjaan, serta dapat meningkatkan devisa negara sedangkan dampak negatifnya yakni menurunnya kualitas lingkungan di sekitar industri mie instan akibat limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Setiap industri harus meminimalisasi tingkat pencemaran yang terjadi, dengan pengelolaan dan pengolahan limbah yang baik serta pemantauan dampak limbah terhadap lingkungan, yaitu dengan cara penyusunan dokumen UKL/UPL (Upaya Kelola Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan). Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi mie instan adalah limbah gas, limbah cair dan limbah padat.a. Limbah GasMerupakan limbah yang berasal dari asap pabrik dan ditimbulkan oleh proses produksi yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan (cerobong boiler). Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan mencemari udara. Jika terhirup oleh manusia akan mengganggu kesehatan pada peredaran darah dan saluran pernafasan.b. Limbah cairMerupakan limbah yang dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang terkandung dalam air menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan kualitas air.Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organik berbasis bahan baku olahan, seperti tepung terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang terlarut dalam air limbah.c. Limbah padatLimbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit terurai di lingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar seperti kemasan bahan baku dan kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik limbah padat yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.

Citation preview

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

Di sususn oleh 1. Intan Rosita Maharani(P27834113004)2. Burhan Handono (P27834113013)3. Amalia Roswita(P27834113022)4. Fitriyati Mukhlishoh(P27834113031)5. Moch. Kevin Rizaldy(P27834113040)6. Suci Izzati Nafsi Sulaiman(P27834113048)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYAPROGRAM STUDI D4 ANALIS KESEHATAN2014 / 2015BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangMie instan merupakan jenis makanan yang bahan baku utamanya tepung terigu. Mie instan dikemas menjadi makanan yang praktis dan ekonomis dalam dikonsumsi. Oleh karena meningkatnya permintaan mie instan di pasaran, menjadikan industri mie instan menghasilkan produksi yang lebih meningkat dari sebelumnya. Keberadaan industri mie instan memberikan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang diberikan industri mie instan yaitu membuka lapangan pekerjaan, serta dapat meningkatkan devisa negara sedangkan dampak negatifnya yakni menurunnya kualitas lingkungan di sekitar industri mie instan akibat limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Setiap industri harus meminimalisasi tingkat pencemaran yang terjadi, dengan pengelolaan dan pengolahan limbah yang baik serta pemantauan dampak limbah terhadap lingkungan, yaitu dengan cara penyusunan dokumen UKL/UPL (Upaya Kelola Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan). Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi mie instan adalah limbah gas, limbah cair dan limbah padat.a. Limbah GasMerupakan limbah yang berasal dari asap pabrik dan ditimbulkan oleh proses produksi yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan (cerobong boiler). Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan mencemari udara. Jika terhirup oleh manusia akan mengganggu kesehatan pada peredaran darah dan saluran pernafasan.b. Limbah cairMerupakan limbah yang dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang terkandung dalam air menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan kualitas air.Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organik berbasis bahan baku olahan, seperti tepung terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang terlarut dalam air limbah.c. Limbah padatLimbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit terurai di lingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar seperti kemasan bahan baku dan kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik limbah padat yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.

BAB IIPEMBAHASAN

Pengolahan Limbah CairDalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di industri mie instant, salah satu perusahaan di Indonesia menerapkan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Sistem IPAL belum sepenuhnya dapat mengatasi pencemaran air, karena air dari IPAL hanya digunakan untuk menyiram tanaman disekitar pabrik. Limbah cair dapat pula dijadikan sebagai bahan baku pengolahan sabun, karena karakteristik limbah cair mie yang mengandung 55% minyak. Pembuatan sabun dari limbah cair ini sama dengan pembuatan sabun dari minyak-minyak lainnya, dengan penambahan kaustik soda dengan perbandingan 1;5 maka akan terbentuk sabun dengan dua bentuk fisik yang berbeda warna Padahal limbah industri mie masih harus diubah karakteristiknya sebelum dibuang ke lingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.Tabel 1. effluent sesuai dengan baku mutu Kepmen LH no 51 Tahun 1995

NOPARAMETERSATUANBAKU MUTU

1Ph-6-9

2BODMg/L75

3CODMg/L200

4PADATAN TERSUSPENSIMg/L100

5MINYAK LEMAKMg/L20

Limbah ini nantinya diproses menjadi satu di tempat unit pengolahan limbah yang sudah disediakan sehingga tidak mengotori lingkungan dan prosesnya pun sangat ramah lingkungan. Pengolahan limbah cair pada produksi mie instan menggunakan 3 metode, yaitu metode fisika, metode kimia, dan metode biologi. Berikut adalah diagram proses pengolahan limbah cair industri mie instan :

Dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, mencuci ban mobil, dll

Keterangan Bagan: Traping adalah usaha memisahkan antara limbah padat yang terikut dalam limbah mengalir, limbah mengapung dan limbah cair. Equalisasi adalah mengikat sumber limbah yang bermacam-macam yaitu unit produksi, kantin, kamar kecil dan boiler. Aerasi bertujuan untuk mendgradasi sisa polutan secara aerob. Sedimentasi mengendapkan padatan tersuspensi yang terikat dalam proses aerasi. Bak kontrol diuji apakah memenuhi syarat untuk kehidupan atau tidak dengan cara memelihara ikan mas didalamnya. Koagulasi dan sedimentasi penggumpalan dimaksudkan menggumpalkan padatan tersuspensi dengan bantuan Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) yang disebut juga Filter Alumunium. Klorinasi untuk membunuh mikroba yang mungkin ada dalam air limbah maka dimasukkan kaporit (CaCl(OCl) ke dalam air di bak klorinasi. Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih terikat dalam air yang telah diklorinasi disaring dengan menggunakan sand filter dan arang aktif.

Pengelolahan Limbah PadatLimbah padat industri mie instan diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu limbah plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada tempat pembuangan sampah untuk dikelola kembali menjadi plastik atau dibuat kerajinan tangan, sedangkan limbah yang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak karena dapat digunakan sebagai pakan ikan. Limbah potongan-potongan mie ini memiliki kandungan sama dengan pakan ikan yaitu banyak mengandung karbohidrat, maka dari itu limbah indusrti mie instan perlu dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang terkandung dalam limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam limbah mie instan biasanya berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga memiliki FFA rendah, karena untuk konsumsi manusia.Keunggulan limbah industri mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat kasarnya.Kandungan asam amino limbah industri mie instan juga tidak jauh berbeda dengan asam amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam pakan ikan sebanyak 10 -15%, atau menggantikan tepung terigu. Selain pakan ikan, limbah padat mie instant ini juga disarankan untuk pakan ternak, namun penggunaan limbah mie instant melebihi 30% dapat berpengaruh terhadap berat karkas (berat ternak setelah dipotong) dari ternak

Pengelolahan Limbah GasLimbah Gas dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi buangan dari pabrik dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji emisi gas buang, agar gas buang dari pabrik tidak melewati baku mutu yang berlaku.

BAB IIIKESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN Terdapat 3 jenis limbah yang dihasilkan oleh proses produksi mie instan, yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Limbah cair terdiri dari limbah cair organic olahan dan minyak kelapa yang terlarut dalam air limbah. Pengolahan limbah cair produksi mie instan menggunakan tiga metode, yakni metode fisika, metode kimia, dan metode biologi. Sistem pengolahan limbah cair pada industri mie instan menganut sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).B. SARAN Pengolahan limbah industri mie instan yang dihasilkan harus sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan dalam peraturan Kepmen LH no 51 Tahun 1995.