6
TUGAS PENGOLAHAN LIMBAH Oleh : Ahmad Pinandita M.K (I0512005) PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Kebanyakan orang kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh rumah tangga sangat merugikan bagi lingkungan, umumnya jika limbah padat hasil dari rumah tangga tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat. Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.

Pengolahan Limbah Rumah Tangga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas.

Citation preview

TUGAS PENGOLAHAN LIMBAH

Oleh : Ahmad Pinandita M.K (I0512005)

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak

baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas.

Kebanyakan orang kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang

menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan

hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi

masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh rumah tangga sangat

merugikan bagi lingkungan, umumnya jika limbah padat hasil dari rumah tangga

tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak

dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara

kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa

anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat

berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga

perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang

ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan dan mengatur tentang

bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga. PP nomor 18 tahun 2012

menjelaskan bahwa kebijakan dan strategi nasional dalampengolahan sampah yaitu:

1. Setiap individu/produsen sampah harus melakukan kegiatan pengelompokan

sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah yang terdiri atas :

Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah

bahan berbahaya dan beracun (B3).

Sampah yang mudah terurai.

Sampah yang dapat digunakan kembali.

Sampah lainnya.

2. Penglola kawasan pemukiman wajib menyediakan sarana pemilahan sampah

3. Wadah pengelompokan sampah diberi label, tanda / warna yang berbeda.

4. Terdapat TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang terpilah dan menggunakan

system 3R (recycle, reduce, reuse).

 Ada berbagai macam cara mebuang sampah di tempat pembuangan akhir

diantaranya:

a. Open dumping, yaitu membuang sampah secara terbuka diatas permukaan tanah

b. Dumping in water, yaitu membuang sampah secara terbuaka diatas air seperti

dikali atau dilaut

c. Burning in premise, yaitu pembakaran sampah di rumah-rumah

d. Sanitary landfill,yaitu suatu cara pembuangan sampah ke tempat-tempat rendah

dam ditutupi dengan tanah untuk memenuhi persyaratan-persyaratan 

Alternatif pengolahan sampah

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan

alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai,

karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan

alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan

sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi

masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya

alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang

harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa

masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi

sampah harus dijadikan prioritas utama.

Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan

atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah

yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang

produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut.

Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.

Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara

alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah

mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai

menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya

adalah kompos (compost).

Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami

proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau

ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain

sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur

menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak dikenal

lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah.

Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati,

dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi

hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah

kompos (compost).

Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad

renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang

mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya

dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah. Untuk sampah kertas, botol dan

plastik, anda bisa langsung membawanya ke tempat daur ulang terdekat. Jika tidak

buanglah ditempat sampah setelah mengkategorikannya berdasarkan jenisnya.

Karena pengelolaan sampah yang baik tidak hanya soal menangani sampah

yang sudah ada, kita juga perlu mengurangi jumlah sampah. Berikut ini langkah-

langkah sederhana untuk mengurangi sampah di rumah.

1. Membawa tas plastik atau kain dari rumah saat belanja.

2. Mengurangi membeli produk sachet.

3. Memakai ulang toples atau botol bekas.

Penggunaan teknologi biogas juga sangan dianjurkan dalam pengolahan sampah

organic. selain bisa menggredable sampah ada keuntungan lain diantaranya

1. bisa mengurangi gas rumah kaca

2. bisa menghasilkan bahan bakar pengganti 

3. bisa menghasilkan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik degester . 

4. biaya pembuatannya murah karena bahan banyak tersedia

5. mudah digunakan 

6. cara membuatnya mudah karena tidak memerlukan keahlian khusus

7. tidak memerlukan tempat yang luas

Pengertian Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi

dari bahan –bahan organik termasuk diantaranya : kotoran manusia dan hewan,

limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik

yang biodegradable dalam kondisi anaerobik.

Kandungan utama dalam biogas adalah Metana dan Karbon Dioksida. Biogas

dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.