35
PERTEMUAN 2 Pengoperasian Kamera

Pengoperasian Kamera - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/039/039-P02.pdfPosisikan saklar pada posisi MANUAL. Tekan tombol bawah hingga indikator White Balance terlihat (AWB, dst) Tekan

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PERTEMUAN 2

Pengoperasian Kamera

MENGOPERASIKAN KAMERA

1. Memasang Kaset

Geser Tombol OPEN /EJECT

hingga kompartemen Terbuka.

Masukkan Kaset, Perhatikan

Arah posisi kaset.

Tekan besi bagian dalam Untuk

memasukkan kaset. Tunggu

hingga mekanik / Head motor

berhenti bergerak.

Tutup bagian luar dari

Kompartemen kaset.

2. Menghidupkan Kamera

3. Memilih Mode Kamera / Playback

Pilih mode “CAMERA” untuk melakukan pengambilan gambar (Shooting)

Pilih mode “VCR” untuk preview hasil pengambilan gambar.

4. Setting Kamera

Setting Kamera MD 10000 sangatlah mudah, Karena semua tombol ter

integrasi dalam satu bagian saja (10). Hanya diperlukan ketelitian dalam

menekan tombol yang ada. Struktur kedalaman menu dapat dilihat pada

gambar di bawah. Perhatikan posisi saklar geser AUTO/MANUAL/FOCUS (9).

Berikut adalah switch (8) pada mode “VCR”

5. Menggunakan fungsi “MENU” (12)

Pilih menu yang akan di seting

dengan tombol atas/bawah

Tekan tombol tengah / kanan untuk

menuju sub menu

Tekan tombol “MENU” untuk

kembali ke menu awal.

6. Mikrofon Eksternal

Setelah memasang Microfon kedalam

dudukannya, maka langkah

selanjutnya adalah memasukkan jack

speaker ke port yang telah tersedia.

Perhatikan posisi saklar

OFF/MONO/STEREO, indikator baterai

dan saklar WIN CUT OFF/ON

Untuk mengatur tingkat sensitif dari

microfon bisa dilihat pada langkah

berikut:

AGC : Auto Gain Control (Setting

automatic kepekaan mic)

Jika dalam posisi [AUTO] : maka AGC

akan aktif

[SET+AGC] : Tingkat kepekaan diatur

dengan tetap mempertahankan AGC

tetap aktif

[SET] : Tingkat kepekaan mic diatur

dengan cara manual.

Tekan tombol kanan / kiri untuk

menyesuaikan tingkat kepekaan

mic secara manual.

7. Mengatur Warna alami (White Balance)

Setting AUTO pada kamera terkadang tidak menghasilkan warna yang

alami, untuk itu diperlukan setting manual untuk mengatur warna alami

dari obyek. Sebagai patokan warna maka dipilih warna putih sebab warna

putih merupakan gabungan dari semua warna yang ada.

Gunakan tutup lensa kamera MD sebagai patokan warna putih.

Setelah stand by pada mode CAMERA

Posisikan saklar pada posisi MANUAL

Tekan tombol bawah hingga indikator White Balance terlihat (AWB, dst)

Tekan tombol kiri / kanan untuk seleksi pilihan mode.

1) Seting Auto White Balance

2) Mode Indoor (untuk penggunaan dalam ruangan minim cahaya /

dengan cahaya lampu bolam (kuning))

3) Mode Outdoor

4) Mode Manual

Setelah memilih mode Manual white balance, arahkan kamera ke benda

berwarna putih polos. Tekan tombol navigasi bagian tengah dan tahan.

Logo Manual White Balance akan berkedip-kedip menyesuaikan gambar.

Jika Logo selesai berkedip, maka settingan tersebut sudah sesuai dengan

warna alami obyek tersebut. Lakukan proses ini sekali lagi untuk

memastikan tingkat akurasi warna.

Sampai pada tahap ini camera siap digunakan. Untuk mendapatkan

gambar yang stabil dan tidak goyang, sebaiknya untuk moment statis

menggunakan Tripod kamera yang sesuai. Trik lain bila dalam keadaan

darurat biasanya dengan menyangga dengan tangan diatas meja.

WHITE BALANCE

Menurut komposisi warna pada kolorimeter, warna putih dihasilkan dari

perbandingan yang sama antara cahaya merah, hijau dan biru.

Proporsi warna yang dihasilkan

Merah 30% lumen

Hijau 59% lumen

Biru 11% lumen

White balance dilakukan dengan mengarahkan kamera pada permukaan

putih (neutral scene) dengan begitu sinyal warna merah, hijau, biru akan

disamakan komposisinya sehingga akan diperoleh warna merah, hijau dan

biru dengan jumlah yang sama

Cara melakukan white balance

STEADY SHOT dengan Tripod

Fasilitas pada camera yang berfungsi

untuk mereduksi goncangan pada kamera

sehingga gambar semakin steady

TRIPOD akan membuat visual

semakin steady maka pergunakan

tripod semaksimal mungkin,

terutama untuk pengambilan

gambar statis kecuali pada

peliputan berita peristiwa yang

tidak memungkinkan untuk

memakai tripod

Fasilitas pada camera yang berfungsi

untuk mereduksi goncangan pada kamera

sehingga gambar semakin steady

TRIPOD akan membuat visual semakin

steady maka pergunakan tripod

semaksimal mungkin, terutama untuk

pengambilan gambar statis kecuali pada

peliputan berita peristiwa yang tidak

memungkinkan untuk memakai tripod

STEADY SHOT

Fasilitas pada camera yang mengatur seberapa cepat

menangkap cahaya yang diterima lensa dan masuk ke CCD per

detiknya dan mempengaruhi pada seberapa besar cahaya yang

masuk

Kecepatan shutter standar

(PAL) adalah 1/50 perdetik,

maka untuk obyek yang

bergerak cukup cepat di

depan camera dengan

menggunakan shutter 1/50

detik maka akan

menghasilkan gambar yang

blur (kabur).

SHUTTER/ SPEED

Shutter Off 1/120 second 1/500 second

Membuka dan menutup irish/ aperture lensa dapat

merubah intensitas cahaya yang masuk dan mencapai

CCD.

Kontrol iris/ aperture ditandai dengan A (auto irish) dan

M (manual irish).

Pada handycam cenderung memakai auto exposure atau

auto irish sehingga irish akan membuka dengan lebar

untuk cahaya yang lemah dan membuka cukup kecil untuk

cahaya yang kuat atau besar secara otomatis, maka

perhatikan betul dari mana sumber cahayanya.

Hindari backlight dan jangan berhadapan langsung

dengan cahaya karena akan mengakibatkan obyek utama

menjadi gelap (Backlight)

IRISH/ APERTURE/ EXPOSURE

Suatu diafragma yang terdapat pada lensa kamera, yang digunakan untuk

mengkontrol bukaan atau besar kecilnya bukaan pada lensa dalam

menangkap cahaya. System ini dinyatakan atau ditujukkan dengan

bilangan angka ;

1,4 ; 2 ; 2,8 ; 3,5 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; 32

IRIS ( Diafragma ) / APERTURE / EXPOSURE

NIGHT SHOT

Fasilitas pada kamera (handycam) yang dapat digunakan untuk

pengambilan gambar dengan cahaya yang seminim mungkin (efeknya

gambar akan tampak kehijau-hijauan atau cenderung sephia)

Fasilitas Night Shot sebaiknya tidak dipakai dalam pengambilan gambar,

terkecuali dalam situasi sumber cahaya yang benar-benar minim dan

momen itu cukup tinggi news value-nya

HAND HELD CAMERA

PEDESTAL

CRANE /Jimmy Zib Kamera

CRANE (Besar)

Camera Prompters

CAMERA TRACKS

� Bila f/NUMBER kecil, Depth Of Field pendek, Aperture besar maka jumlah

cahaya yang dibutuhkan sedikit.

� Bila f/NUMBER besar, Depth Of Field bertambah luas maka jumlah cahaya

yang dibutuhkan lebih banyak.

DEPTH OF FIELD

KARAKTERISTIK LENSA

Klasifikasi umum lensa terbagi atas 3 (tiga) kategori :

� Normal Lens

� Narrow Lens

� Wide Lens

JARAK

Ilustrasi dibawah ini

menggambarkan perbedaan

yang dapat dihasilkan oleh

lensa Wide, Normal, dan

Narrow dengan posisi yang

di tunjukkan oleh angka 1,2,

dan 3.

Bila karakter tertentu misalnya : Ingin ukuran foreground,

background maupun subyek sama besar atau sebaliknya, maka

penggantian lensa/focal length serta merubah jarak akan

menghasilkan proporsi subyek-subyek dalam gambar berubah,

seperti contoh ilustrasi di bawah ini :

DISTORSI GEOMETRIK

• NORMAL

• BARREL pada lensa

Wide Angle.

• PINCUSHION pada

lensa Narrow Angle.