25
Pengukuran kualitatif dan kuantitatif REFERENSI : NEUMAN, W. LAWRENCE. 2011. METODE PENELITIAN SOSIAL : PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITAIF, INDEKS. JAKARTA

Pengukuran kualitatif dan kuantitatif - Mayang Adelia Puspitamayangadelia.com/.../04/04.-Pengukuran-kualitatif-dan-kuantitatif.pdf · prosedur pengukuran. Definisi operasional konstruk

Embed Size (px)

Citation preview

Pengukuran kualitatifdan kuantitatif

REFERENSI : NEUMAN , W. LAWRENCE. 2011 . METODE PENEL I T I AN SOSI AL :

PENDEKATAN KUALI TATIF DAN KUANTI TAIF, I N DEKS . JAKARTA

Pengertian Variabel Penelitian

Proses Dalam pengukuran Konseptualisasi

Merupakan proses mengembangkan definisi konseptual yang jelas, teliti dan sistematis untukide/konsep yang abstrak. Sedangkan definisi konseptualisasi adalah pernyataan mengenai ide dalambenak peneliti dalam istilah teoritis yang berkaitan dengan ide ide atau konsep lain

Operasionalisasi

Proses pemindahan dari definisi konseptual suatu konstruk kepada aktifitas atau pengukuran tertentuyang memungkinkan peneliti mengamatinya secara empiris. Hasilnya merupakan definisi operasionalyang merupakan variabel sehubungan dengan tindakan tertentu untuk mengukur ataumengindikasikannya dalam dunia empiris. Operasionalisasi menautkan definisi konseotual denganprosedur pengukuran. Definisi operasional konstruk yakni definisi yang berkaitan dengan operasi atautindakan tertentu. Definisi operasional bisa berupa kuisioner survei, pengamatan lapang

Konseptualisasi dan Operasionalisasi

Konstruk Abstrak

Definisi Konseptual

Indikator atau ukuran

Tingkat

Teoritis

Tingkat

Operasional

Tingkat

Empiris

Variabel Independen Variabel Dependen

Konseptualisasi

Operasionalisasi

Konstruk Abstrak

Definisi Konseptual

Indikator atau ukuran

Konseptualisasi

Operasionalisasi

Hubungan Kausal

Hipotesa

Hubungan Empirisa

Teruji

Teori…..

Variabel:1. Sesuatu yan dapat membedakan atau mengubah nilai (nilai dapat berbeda karena waktu

ataupun objek/orang)

2. Proksi dari konstruk yang diukur dengan nilai

3. Mediator antara konstruk dengan fenomena nyata

4. Gambaran yang lebih nyata

5. Dapat berupa angka ataupun atribut

Tipe variabel penelitian:

1. berdasar fungsi

2. berdasar skala nilai

3. berdasar perlakuan terhadap variabel

Berdasar fungsi…..

Variabel dependen: variabel yang menjadi perhatian utama dalam pengamatan.Pengamatan akan dapat memprediksikan atau menerangkan variabel dependen

Variabel independen: variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabeldependen dan mempunyai hubungan. Variasi variabel dependen merupakan hasildari variabel independen

Variabel moderating: variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat padahubungan langsung variabel dependen dan independen

Variabel intervening: variabel yang dapat menjelaskan adanya hubungan tidaklangsung variabel dependen dan independen

Contoh:Keragaman para karyawan memberikan kontribusi lebih terhadap efektifitas organisasi karena setiap kelompok membawa keahlian dan ketrampilan masing-masing ke tempat kerjanya.◦ Keahlian manajerial: var. moderating

◦ Sinergi kreatif: var. intervening

Empat hari kerja dalam seminggu cenderung meningkatkan produktifitas kerja kantor per jam orang◦ Para pekerja usia muda: var. moderating

Suatu kampanye promosi menabung cenderung meningkatkan kegiatan menabung

- penawaran hadiah menarik: var. moderating

- motivasi menabung: var. intervening

Berdasar skala nilai….Variabel kontinyu:◦ Variabel yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu. Contoh:

tinggi-sedang-rendah

Variabel kategoris:

variabel yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu (skala nominal tertentu). Contoh: gender, perilaku, sikap, agama, pendidikan, kewarganegaraan.

Berdasar perlakuan thd variabel….Variabel aktif:

variabel yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian eksperimen

Variabel atribut

variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Contoh: inteligensi, sikap, gender

Tingkat Pengukuran VariabelMerupakan suatu system untuk menyusun informasi dalam pengukuran variable menjadi 4tingkat dari tingkat nominal sd tingkat rasio

A. Pengukuran Tingkat Nominal

Tingkat pengukuran yang terendah dan kurang tepat dengan adanya perbedaan dalam kategori.Misal : agama (protestan, islam, hindu), ras (asia, afrika, kaukasoid)

B. Pengukuran Tingkat Ordinal

Tingkat pengukuran yang mengidentifikasikan perbedaan antar kategori dalam suatu variabledan juga memungkinkan kategori-kategori tersebut diberi peringkat.

Misal : Nilai huruf (A, B, C) ukuran pendapat (sangat setuju, tidak setuju)

Tingkat Pengukuran VariabelC. Pengukuran Tingkat Interval

Tingkat pengukuran yang mengidentifikasikan perbedaan antar atribut variable, kategoriperingkat dan jarak ukuran antar kategori tetapi tidak memiliki nilai nol yang sebenarnya.Melakukan semuanya yang dilakukan kedua pengukuran pertamanya yang dilakukan keduapengukuran pertama dan memungkinkan menentukan jumlah jarak antar kategori.

Misal : Suhu Fahrenheit atau celcius (5, 45, 90), nilai IQ (95,110,125)

d. Pengukuran Tingkat Rasio

Tingkat pengukuran yang paling tinggi dan paling tepat; atribut variable dapat diberi urutanperingkat, jarak antaran peringkat tersebut dengan tepat diukur dan terdapat nilai nol yangabsolut. Memungkinakn menyatakan hubungan dalam bentuk proporsi atau rasio.

Misal : Pendapatan (Rp, 10 jt, Rp. 20 jt, dst) jumlah tahun pendidikan formal (1,10,13)

Perumusan Hipotesa

Hipotesa

Berasal dari kata Hypo (kurang) dan Thesis (pendapat), yang berarti pendapat yang kurang kebenarannya karena

masih harus dibuktikan melalui percobaan.

Merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara

empiris. Walaupun secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Merupakan pernyataan tentang keadaan parameter yang akan diuji kebenarannya melalui contoh atau sampel yang

dicoba.

Dirumuskan secara singkat dan jelas serta menyatakan hubungan antar variabel atau perbedaan perlakuan

Dari Pertanyaan Ke Hipotesa- Untuk mengembangkan hipotesa, kita harus menentukan mana yang merupakan variable independen serta arah hubungannya.

- Hipotesa akan membantu kita untuk menyatakan pertanyaan penelitian secara lebih tepat

- Hipotesa dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menjadi proposisi yang belum teruji darisuatu teori

Perumusan Hipotesa

Hipotesa Penggunaan

hubungan

perbedaan

Ada tidaknya hubunga antar 2

variabel

Ada tidaknya perbedaan antar perlakuan yang

dicoba

Perumusan Hipotesa

Jenis

H0

Hipotesa yang menyatakan tidak adanya hubungan antar 2 variabel atau

lebih atau tidak adanya perbedaan antar perlakuan 1 dan lainnya

Hipotesa yang menyatakan adanya saling hubungan antar 2 variabel atau

lebih atau menyatakan perbedaan antar perlakuan yang dicoba

Uji statistik mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran H0 tsb

Ha

Kesimpulan uji statistik biasanya menerimakebenaran Ha sebagai hal yang benar, karna pada umumnya percobaan ditujukan untuk membuktikan adanya hubungan/perbedaan

Format Pernyataan Hipotesis:

Pernyataan Jika-Maka (If-Then Statement)

Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan jika-maka (if-then statement).

Contoh

1. Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang mengambil cuti sakit.

2. Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti sakit.

Hipotesis Direksional dan Nondireksional

Jika dalam menyatakan hubungan anatara dua variabel atau membandingkan dua kelompok, istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya digunakan, maka hipotesis tersebut disebut direksional (directional).

Contoh

Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan, semakin rendah kepuasan kerja karyawan.

Perumusan Hipotesa

Ho

Yang Mana yang Dirumuskan?

Ha

Tergantung pada dasar teori yang digunakan. Jika landasan teori mengarah ke “ tidak ada hubungan”

atau “tidak ada perbedaan” dalam percobaan maka hipotesa yang digunakan adalah Hipotesa H0

Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar atau memiliki statement yangmenyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang akanditeliti, atau variable independen (X) tidak mempengaruhi variabel dependent(Y)

Hipotesis Alternatif (Ha)

Hipotesis ini menyatakan ada hubungannya, yang berarti ada signifikansihubungan antara variable indepen (X) dan variabel dependen (Y).

Perumusan Hipotesa

Contoh

Hipotesa tentang

Hubungan

1) Dengan semakin banyak pelatihan yang diberikan kepada karyawan, maka produktivitas karyawanpun akan meningkat

1) Pada populasi yang sama, pemberian program pelatihan tidak memberikan dampak lebih baik pada produktivitasHipotesa

tentang Perbedaan

2) Dibandingkan dengan produk yang sama, produk mie instan yang memiliki banyak varian rasa memiliki preferensi konsumen yang lebih tinggi

2) Pemberian discount pada harga produk mie instan membuat penjualan lebih tinggi dari pada harga sebelum discount

Perumusan Hipotesa

Batasan

Jangan mempertahankan hipotesa yang salah

Menguju hipotesa secara kritis

Disiplin untuk menyesuaikan hipotesa dengan data

Di sisi lain, hipotesis nondireksional (nondirectional) adalah hipotesis yang mendalihkan hubungan atauperbedaan, tetapi tidak memberikan indikasimengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut.

Contoh

Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja.

Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawanAmerika dan Asia.

Contoh keterkaitan variabel dan penarikan hipotesa

Hipotesa :tingkat efektivitas sistem informasi sumber daya manusia berpengaruh terhadap tingkat efetivitas pelathihan dan pengembangan karyawan KPSBU Lembang Bandung

Prinsip Pengukuran yang Baik1. Atribut saling tak tumpeng tindih

2. Atribut tuntas/sempurna

3. Unidimensionalitas