Penuntun Kkd Ginjal 2016

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    1/19

    2016  

    1

    PENUNTUN

    KETERAMPILAN KLINIS DASAR

    (KKD)

    MODUL

    GINJAL DAN CAIRAN TUBUH

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS BENGKULU

    2016

    Semester 6

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    2/19

    2016  

    2

    PEDOMAN

    ANAMNESIS

    TUJUAN UMUM :Meningkatkan ketrampilan anamnesis dengan menggunakan teknik komunikasi yang benar pada

     penderita.

    TUJUAN KHUSUS :

    Kalau diberi pasien mampu :1.

     

    Menemukan identitas lengkap pasien

    2.  Menemukan keluhan utama beserta lamanya.3.  Menguraikan perkembangan penyakit secara deskriptif dan kronologis.4.  Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berprilaku yang sesuai dengan sosio-budaya pasien

    dalam hubungan dokter-pasien.5.

     

    Mengidentifikasikan kekurangan dan kesalahan dalam melakukan anamnesis.

    6.  Membuat laporan anamnesis

    PELAKSANAAN :

    1.  Mahasiswa dibagi dalam 11 kelompok2.

     

    Mahasiswa sebagai pengamat memegang daftar tilik anamnesis

    3.  Mahasiswa menjadi pasien simulasi (PS) dan telah menghapal skenario.4.

     

    Mahasiswa menjadi dokter yang melakukan anamnesis.

    5.  Diskusi dipimpin oleh seorang tutor6.  Cara pelaksanaan kegiatan :

    6.1.  Introduksi oleh tutor ………………………………………………………………5menit

    6.2.  Kelompok besar .............…………………………………………………….40 menit. 

    6.3.  Mahasiswa yang menjadi dokter melakukan anmnesis pada pasiensimulasi …………………………………………………………………………..…20menit.

    6.4. 

    Selama anamnesis mahasiswa lain menggunakan daftar tilik anamnesis untuk observasikegiatan.

    6.5.  Selesai anamnesis dilanjutkan dengan diskusi dipimpin tutor ………20 menit. 

    6.6. 

    Selanjutnya kelompok dibagi menjadi 2 grup kecil @ 3-5 mahasiswa.6.7.  Kegiatan Grup kecil………………………………………………………………..55

    menit6.8.

     

    Pada setiap grup kecil dilakukan latihan anamnesis, satu mahasiswa menjadi dokter,

    mahasiswa lain menjadi pasien simulasi dan mahasiswa lain menjadi pengamat dengandaftar tilik anamnesis.

    6.9.  Selesai satu anamnesis dilajnutkan dengan diskusi antar mahasiswa tentang anamnesis

    tersebut dan masukan untuk perbaikan.6.10.  Dilanjutkan dengna mahasiwa kedua, ketiga dan kemepat sesuai waktu yang ada.6.11.  Tutor mengamati jalannya anamnesis pada kedua grup kecil. Tutor dapat memberikan

    masukan pada masing-masing grup.

    6.12.  Mahasiswa kembali dalam kelompok besar

    6.13. 

    Kelompok besar …………………………………………………………………….20menit

    6.14. 

    Diskusi mengenai seluruh anamnesis beserta feedback dari tutor……15 menit 6.15.  Penutup oleh tutor……………………………………………………………………… 5

    menit.

    7. 

    Waktu pelaksanaan :

      Setiap kegiatan Anamnesis dilaksanakan selama 2 jam.

    8.  Tempat pelaksanaan :Gedung Lab Skill FKIK

    RUJUKAN :

    1.  Interviewing and the health history. Dalam Bickley LS, Szilagyi PG ( ed) : Bates’ Guideto physical examination and history taking. Edisi 9, Lippincott Williams and Wilkins,Philapdelphia, 2003, 23-62

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    3/19

    2016  

    3

    Check list ANAMNESIS

     Nama Mahasiswa : ................ ............... ...

     NPM : ................ ............... ...

    Kelompok : ................ .............. ....

     Keterangan (tanda * : untuk poin penilaian bertanda*): 

    Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*

    Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahanSkor 4 : Dilakukan dengan sempurna

    Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ………. Dinyatakan lulus apabila skor > 70%

    No Kompetensi Skor

    1 2 3 4

    I TEHNIK KOMUNIKASI

    1. Menyapa pasien*

    2. Menyambut pasien sambil berdiri*

    3. Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien*

    4. Menunjukkan wajah ramah*

    5. Menyilakan pasien duduk*

    6. Berbasa-basi*

    7. Mendapatkan nama*

    8. Mendapatkan umur *

    9 Mendapatkan pendidikan *10. Mendapatkan suku *

    11. Mendapatkan status pernikahan *

    12 Mendapatkan alamat*

    13. Suara ramah, vokal jelas, kecepatan cukup, volume cukup

    14. Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak bersilang

    15. Kontak mata dipertahankan 70%

    16. Tidak melakukan gerakan/ hal-hal yang tak

     berhubungan dengan tindakan anamnesis

    17. Pertanyaan diajukan satu-persatu

    18 Mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam,

    selain pertanyaan tertutup

    19 Melakukan refleksi isi bila diperlukan

    20. Melakukan refleksi perasaan bila diperlukan

    21 Menunjukkan empati secara verbal dan non-verbal

    II MATERI ANAMNESIS

    22 Mendapatkan keluhan utama

    23 Mendapatkan riwayat penyakit sekarang

    24 Mendapatkan riwayat penyakit dahulu

    25 Mendapatkan riwayat penyakit keluarga

    26 Mendapatkan riwayat sosial

    III LAPORAN ANAMNESIS

    27. Membuat laporan anamnesis

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    4/19

    2016  

    4

    PEDOMAN

    Pemeriksaan Fisik Penyakit Ginjal

    TUJUAN UMUM :Mampu melakukan pemeriksaan fisik Penyakit Ginjal

    TUJUAN KHUSUS :Setelah mahasiswa mengikuti pemeriksaan fisik Penyakit Ginjal, bila diberi pasien mahasiswa :

    1. 

    Mampu melakukan pemeriksaan palpebra2. 

    Mampu melakukan pemeriksaan JVP3.  Mampu melakukan pemeriksaan balotemen4.  Mampu melakukan pemeriksaan cairan bebas ( shifting dullness)

    5.  Mampu melakukan pemeriksaan edema tungkai6.  Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi tangan (palmar eritema,jari tubuh)

    7.  Mampu melakukan pemeriksaan kaki (inspeksi dan palpasi otot) dan perabaan arteridorsalis pedis

    8.  Mampu melakukan pengukuran temperature 9.  Mampu melakukan penghitungan nadi 10. Mampu melakukan pemeriksaan nyeri ketok CVA 

    PELAKSANAAN :1.

     

    Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8 –  11 orang.2.

     

    Latihan pemeriksaan fisik dipimpin oleh seorang tutor.

    3.  Mahasiswa menggunakan jas laboratorium.4.  Tempat pelaksanaan : Skill Lab 2 Parasitologi

    5.  Setiap pemeriksaan fisik penyakit ginjal dilaksanakan dua kali latihan@ 120 menit6.  Setiap mahasiswa mendapat kesempatan melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjal 1 (satu)

    kali dan bila dinilai telah memiliki ketrampilan tersebut akan mendapat tanda tangan pada

     buku logbook.7.  Mahasiswa pria menjadi pasien yang diperiksa oleh teman lainnya, mahasiswa pria secara

     bergiliran menjadi pasien.8.  Ruangan periksa hendaknya memiliki cahaya yang cukup.

    9. 

    Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini ( lihat tujuan khusus):10. Cara pelaksanaan kegiatan:

    Pertemuan 1

    1.  Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.

    2.  Tutor melakukan demonstrasi pemeriksaan fisik penyakit ginjal ........ 20 menit.

    3.  Setiap mahasiswa berlatih melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjal @ 10menit .........90 menit.

    4.  Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan danmenilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan komentar kepadamahasiswa

    5.  Tutor memberikan kesimpulan dan menutup pertemuan 1

    Pertemuan 21.  Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.

    2.  Setiap mahasiswa melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjal @ 10 menit .........90menit.

    3.  Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan dan menilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan asupan kepada mahasiswa.Mahasiswa melakukan peer assessment dan self assessment serta tutor mengisi tutorassessment.

    4. 

    Semua cheklist pemeriksaan fisik penyakit ginjal dikumpulkan kepada Tutor dan

    diberikan kepada secretariat skill lab.

    5.  Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjalmaka tutor memberikan tandatangan pada logbook mahasiswa.

    6.  Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit.

    7.  Bagi mahasiswa yang tidak mendapat tandatangan logbook mohon menghubungi labskill

    untuk dijadwalkan ulang. Sebelum mengikuti ulangan tsb agar mahasiswa berlatihmandiri untuk mencapai ketrampilan tersebut. Ulangan introduksi pemeriksaandilakukan hanya satu kali.

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    5/19

    2016  

    5

    Gambar posisi ginjal

    Gambar Pemeriksaan Bimanual Ginjal

    Gambar Nyeri ketok gin jal  

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    6/19

    2016  

    6

    PEMERIKSAAN FISIK PENYAKIT GINJAL DAN EKSTREMITASKELOMPOK : ..........................................

     Nama Tutor :..............................

    TANGGAL : ......................................Tanda tangan :..............................

    No Ketrampilan  Skor

    1 2 3 4

    1 Memperkenalkan diri dan menjelaskan pemeriksaan

    yang akan dilakukan serta memberi ijin

    Inspeksi Tangan

    2 Inspeksi tangan kanan dan kiri daerah palmar danujung jari

    Pemeriksaan kaki

    3 Inspeksi kaki kanan dan kiri (otot,kulit)

    4 Palpasi di daerah pretibia (edema)

    5 Palpasi arteri dorsalis pedis di dorsal pedis dan

    membandingkan denyutan kanan dan kiri

    Palpasi Ginjal Bimanual

    6 Persiapan sebelum melakukan palpasi (mengesekkan

    kedua telapak tangan untuk menghangatkan)*

    7 Ginjal kanan:

    Melakukan palpasi dengan kedua tangan

    , posisi tangan kiri di dinding posterior, dan tangan

    kanan di dinding anterior.

    Suruh pasien bernafas dalam. Saat pasien dipuncak

    inspirasi,secara serentak keduatangan tersebut melakukan palpasi,

    tekan tangan kanan cepat dan dalam di quadran

    kanan atas lateral dan sejajar dengan M. Rectus

    Abdominis dekstra.

    Tangan kiri mendorong ke atas.

    8 Ginjal kiri:

    Pindahlah ke sebelah kiri pasien. Gunakan tangan

    kanan untuk mendorong dan mengangkat dari

     bawah, kemudian gunakan tangan kiri menekan dikwadrant kiri atas

    lateral, sejajar dengan M. Rectus Abdominis

    sinistra. Lakukan seperti sebelumnya.

    Secara serentak kedua tangan tersebut

    melakukan palpasi seperti point no 7

    9 Melaporkan hasil palpasi ginjal (tidak teraba atau

    teraba)*

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    7/19

    2016  

    7

    Nyeri Ketok CVA

    10 Meminta pasien duduk

    11 Pemeriksaan dilakukan dari arah belakang pasien

    12 Tangan kiri pemeriksa diletakkan di punggung pada

    sudut kostovertebra kanan13 Dengan tangan kanan dilakukan ketukan di atas

    tangan kiri

    14 Menanyakan kepada pasien apakah terasa nyeri atau

    tidak

    15 Melakukan tindakan yang sama (no.8,9,10) pada

    sudut kostovertebra kiri

    Keterangan :  

    Skor 1 : Tidak dilakukan

    Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan

    Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan

    Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna

    Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ………. 

    Dinyatakan lulus apabila skor > 70%

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    8/19

    2016  

    8

    PEDOMAN

    PUNGSI VENA

    Indikasi :1.  Mengambil darah untuk tujuan pemeriksaan laboratorium2.  Melakukan penyuntikan secara intravena

    Kontraindikasi :1.  Terdapat infeksi didaerah penusukan

    Komplikasi :1.  Infeksi

    2.  Iritasi/peradangan ( phlebitis)3.  Hematoma subkutis

    Prosedur Kegiatan :No Aktifitas Waktu Metode

    1 Instruktur memberikan pengantar dan

    gambaran secara teori tindakan pungsi

    vena

    10‘  Kuliah dan diskusi

    2 Instruktur mendemonstrasikan caramelakukan pungsi vena pada phantom

    15’  Demonstrasi

    3 Mahasiswa melakukan praktikumsendiri sesuai gilirannya. Instruktor

    mengevaluasi dan memberikan arahan

    sesuai dengan skill checklist  

    5’ tiapmahasiswa

    Praktikum

    Sasaran Pembelajaran :1. 

    Mahasiswa dapat menerangkan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan

    tujuannya

    2.  Mahasiswa dapat melakukan tindakan desinfeksi3.  Mahasiswa dapat menentukan lokasi vena yang akan dipungsi

    4.  Mahasiswa dapat melakukan tindakan pungsi vena dengan benar

    5.  Mahasiswa dapat membersihkan dan membuang sampah tajam/infeksius padatempatnya

    Peralatan : 1.  Alat pelindung diri (handskun)

    2. 

    Set phantom tangan untuk pungsi vena3.  Spuit 3 cc4.  Wing needle no 25

    5.  Kapas alkohol pada tempatnya

    6.  Alat pembendung vena7.  Kain pengalas

    8.  Plester

    9.  Bengkok untuk tempat bahan kotor, spuit bekas / sampah tajam

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    9/19

    2016  

    9

    Ski ll Checkl ist

    KETERAMPILAN SKOR

    1 2 3 4

    1. Memeriksa kelengkapan alat-alat

    2. Mencuci tangan dan memasang handskun

    3. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai tindakan

    yang akan dilakukan4 Mencari lokasi vena yang cukup besar.

    (lihat gambar)

    5 Pasang kain pengalas dibawah bagian tubuh yang akan

    ditusuk

    6 Raba vena target, lalu pasang karet pembendung

     proksimal dari daerah yang akan ditusuk. Apabila

     pasien sadar, minta pasien untuk mengepalkantangannya, sehingga pembuluh darah vena terlihat

     jelas

    7 Permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi

    dengan menggunakan kapas alkohol.8 Tegangkan kulit diatas vena yang akan ditusuk dengan

    menggunakan jari tangan kiri supaya vena tidak mudah

     bergerak.

    9 Tusukkan jarum ke vena dengan posisi lubang jarum

    menghadap keatas dengan tangan kanan,Fiksasi spuit dengan tangan kiri, lalu tarik penghisap

    spuit sehingga darah mengalir kedalam spuit sebanyak

    yang diperlukan.

    10 Lepaskan karet pembendung, kemudian jarum dicabut

    dengan cepat sambil menekan tempat tusukan dengan

    kapas alkohol.Bekas tusukan diplester tekan sampai darah tidak

    mengalir.

    11 Darah yang telah diambil segera dimasukkan kedalam

     botol khusus atau tetap didalam spuit, lalu diberi etiket berisi nama pasien dan umur.

    12 Alat-alat dirapikan dan/atau dibuang sesuai tempatnya

    Keterangan :  

    Skor 1 : Tidak dilakukan

    Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan

    Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahanSkor 4 : Dilakukan dengan sempurna

    Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ………. 

    Dinyatakan lulus apabila skor > 70%

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    10/19

    2016  

    10

    PEDOMAN

    PEMASANGAN KANULASI VENA

    Indikasi :a)  Melakukan pemasangan jalur intra vena

     b)  Melakukan pemasangan cairan infus

    Kontraindikasi :1.Terdapat infeksi didaerah penusukan

    Komplikasi :1.  Falls route

    2.  Hematoma subkutis

    3.  Infeksi4.  Iritasi/peradangan ( phlebitis)

    5.  Emboli udara

    Prosedur Kegiatan :No Aktifitas Waktu Metode

    1 Instruktur memberikan pengantar dan

    gambaran secara teori tindakan pemasangan kanulasi vena

    10‘  Kuliah dan diskusi

    2 Instruktur mendemonstrasikan caramelakukan kanulasi vena pada

     phantom

    15’  Demonstrasi

    3 Mahasiswa melakukan praktikum

    sendiri sesuai gilirannya. Instruktor

    mengevaluasi dan memberikan arahan

    sesuai dengan skill checklist  

    5’ tiap

    mahasiswa

    Praktikum

    Sasaran Pembelajaran :1.  Mahasiswa dapat menerangkan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan

    tujuannya

    2.  Mahasiswa dapat mempersiapkan botol infus dan infus set/transfusion set

    3.  Mahasiswa dapat melakukan tindakan desinfeksi

    4.  Mahasiswa dapat menentukan lokasi vena yang dapat dikanulasi5.  Mahasiswa dapat melakukan tindakan kanulasi vena dengan benar

    6.  Mahasiswa dapat memfiksasi abocath dengan baik dan benar

    7.  Mahasiswa dapat membersihkan dan membuang sampah tajam/infeksius pada

    tempatnya

    Peralatan : 1.  Alat pelindung diri (handskun)

    2.  Set phantom tangan untuk kanulasi vena3.  Abocath no 22

    4.  Cairan infus, selang infus, selang transfusion, selang infus mikro

    5.  Kapas alkohol pada tempatnya

    6.  Alat pembendung vena7.  Kain pengalas

    8.  Kassa steril, antiseptik (betadine)

    9. 

    Plester, gunting verband

    10. Standar infus11. Bengkok untuk tempat bahan kotor, spuit bekas / sampah tajam

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    11/19

    2016  

    11

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    12/19

    2016  

    12

    Ski ll Checkl ist

     NO KETERAMPILAN SKOR

    1 2 3 4

    1. Memeriksa kelengkapan alat-alat

    2. Mencuci tangan dan memasang handskun

    3. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan

    dilakukan4 Mempersiapkan cairan infus

      Botol cairan digantungkan pada standar infus

      Selang infus di kunci pada penguncinya.

      Tutup botol cairan didesinfeksi dengan kapas alkohol lalutusukkan set infus.

      Tabung tetesan diisi cairan sepertiganya dengan caramenekan botol infus.

      Kunci selang infus dibuka dengan ujung selang infusdiarahkan keatas, cairan dialirkan sampai tidak ada udaralagi di selang infus. Harus diyakini tidak ada lagi udara

    didalam selang infus  Kunci selang infus ditutup kembali

    5 Mencari lokasi vena yang cukup besar. (lihat gambar)

    6 Pasang kain pengalas dibawah bagian tubuh yang akan ditusuk

    7 Raba vena target, lalu pasang karet pembendung proksimal dari

    daerah yang akan ditusuk. Apabila pasien sadar, minta pasienuntuk mengepalkan tangannya, sehingga pembuluh darah vena

    terlihat jelas

    8 Permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi dengan

    menggunakan kapas alkohol.

    9 Tegangkan kulit diatas vena yang akan ditusuk dengan

    menggunakan jari tangan kiri supaya vena tidak mudah bergerak.10   Tusukkan abocath ke vena dengan posisi lubang jarum

    menghadap keatas dengan tangan kanan. Bila berhasil darah

    akan mengalir dan terlihat pada ujung jarum.

      Tarik mandrain abocath ke belakang sambil mendorongkanula masuk kedalam vena sampai seluruh kanul berada

    dibawah kulit

    11   Lepaskan karet pembendung vena

      Lepaskan keseluruhan mandrain sambil melakukan

     penekanan pada ujung kanula vena supaya darah tidak

    mengalir

     

    Buka kunci selang infus perlahan sambil memasang ujungselang infus pada pangkal kanula dengan kuat

      Pastikan tidak ada sela udara antara cairan infus dan darah

    12 Bila tetesan lancar, fiksasi dengan plester pada pangkal kanula,

    kemudian beri kasa betadin pada daerah tusukan dan selanjutnya

    ditutup dengan kasa steril

    13 Hitung tetesan sesuai dengan kebutuhan

    14 Alat-alat dirapikan dan dibuang sesuai tempatnya

    Keterangan :  

    Skor 1 : Tidak dilakukan

    Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan

    Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan

    Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna

    Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ………. 

    Dinyatakan lulus apabila skor > 70%

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    13/19

    2016  

    13

    PEDOMAN

    Insersi Kateter

    TUJUAN UMUM :Mampu melakukan Insersi Kateter

    TUJUAN KHUSUS :

    Setelah mahasiswa mengikuti latihan Insersi Kateter, bila diberi pasien mahasiswa :11. Mampu melakukan Insersi Kateter

    PELAKSANAAN :11. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 9 –  11 orang.12. Latihan Insersi Kateter dipimpin oleh seorang tutor.Mahasiswa menggunakan jas laboratorium.13. Tempat pelaksanaan : ruang Skills Lab Skill gedung FKIK

    14. Setiap latihan Insersi Kateter dilaksanakan dua kali latihan@ 120 menit15. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan melakukan Insersi Kateter 1 (satu) kali dan bila

    dinilai telah memiliki ketrampilan tersebut akan mendapat tanda tangan pada buku logbook.16. Digunakan boneka kateter pria.

    17. 

    Ruangan periksa hendaknya memiliki cahaya yang cukup.18. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini lihat tujuan khusus.19. Cara pelaksanaan kegiatan:

    Pertemuan 1

    1.  Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.

    2.  Tutor melakukan demonstrasi Insersi Kateter........ 10 menit.

    3.  Setiap mahasiswa berlatih melakukan Insersi Kateter @ 10 menit ..............90 menit.

    4.  Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan danmenilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan asupan kepada mahasiswa

    5.  Tutor memberikan kesimpulan dan menutup pertemuan 1

    Pertemuan 2

    8. 

    1. Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.8.2.

     

    Setiap mahasiswa melakukan Insersi Kateter @ 10 menit ...................................90 menit.

    8.3. Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan dan menilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan asupan kepada mahasiswa.Mahasiswa melakukan peer assessment dan self assessment serta tutor mengisi tutor

    assessment.8.4. Semua cheklist Insersi Kateter dikumpulkan kepada Tutor dan diberikan kepada

    sekretariat skill lab.8.5. Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu melakukan Insersi Kateter maka tutor

    memberikan tandatangan pada logbook mahasiswa.

    8.6. Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit.

    9.  Bagi mahasiswa yang tidak mendapat tandatangan logbook mohon menghubungi

    labskill untuk dijadwalkan ulang. Sebelum mengikuti ulangan tsb agar mahasiswa berlatih mandiri untuk mencapai ketrampilan tersebut. Ulangan Insersi Kateterdilakukan hanya satu kali.

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    14/19

    2016  

    14

    Check list Pemasangan KateterKELOMPOK : ..........................................

     Nama Tutor :..................................

    TANGGAL : ..........................................

    No Ketrampilan  Skor

    1 2 3 4

    1.  Mengucapkan salam dam mempersilahkan duduk

    2.  Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

    3.  Mempersilahkan berbaring

    4.  Cuci tangan

    5. 

    Pakai Hand scoon (sarung tangan steril)

    6.  Berdiri di sisi kanan pasien

    7.  Asepsis dan anti sepsis daerah orificium uretra

    eksterna (oue) dan sekitarnya

    8.  Pasang duk steril berlubang

    9.  Mengoleskan jelly pada kateter dengan tehnik steril

    10. 

    Memegang penis (untuk pasien pria) atau membukalabia minora (untuk pasien wanita) dengan tangan

    kiri, untuk melihat OUE

    11.  Memasukkan kateter dengan perlahan-lahan dan

    gentle dengan tangan kanan.

    12.  Memastikan kateter masuk ke dalam kandung kemih

    13.  Mengisi balon kateter dengan cairan

    14.  Membuka duk steril

    15.  Menghubungkan kateter dengan urin bag

    16.  Fiksasi kateter dan tempatkan urin bag dengan benar

    17.  Lepaskan hand scoon dan cuci tangan asepsis

    18.  Merapikan alat dan membuang sampah

    Keterangan (tanda * : untuk poin peni laian bertanda* ):  

    Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*

    Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*

    Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan

    Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna

    Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ………. 

    Dinyatakan lulus apabila skor > 70%

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    15/19

    2016  

    15

    PEDOMAN

    TINDAKAN SIRKUMSISI

    TUJUAN UMUM :

    Mahasiswa mampu melakukan tindakan sirkumsisi dengan baik, legeartis dan efisien.

    TUJUAN KHUSUS :

    Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu:

    1. Melakukan persiapan penderita dengan benar

    2. Melakukan persiapan alat/bahan dengan benar

    3. Memberikan penjelasan pada penderita atau keluarganya tentang apa yang akan

    dilakukan, alat yang dipakai, bagaimana melakukan, apa manfaatnya, dan apa

    risiko yang mungkin terjadi.

    4. Melakukan cuci tangan biasa dan asepsis dengan benar

    5. Memasang sarung tangan steril dengan benar, dan melepaskannya setelah pekerjaan selesai

    6. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat

    7. Melakukan tindakan sirkumsisi dengan tepat.

    1.  Memberi salam kepada pasien dan memperkenalkan diri2.  Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan

    3.  Pemeriksa meminta ijin/ inform consent untuk tindakan pemeriksaan

    4.  Menyuruh pasien tidur terlentang dan relaks

    5. 

    Mempersiapkan alat1.  Minor set/sirkum set yang terdiri dari:

      Gunting jaringan (ujung tajam) 1 buah

      Gunting benang (ujung tumpul) 1 buah

      Pinset anatomis

      Klem lurus 3 buah

      Klem bengkok (arteri/mosquito) 1 atau 2 buah

     

     Needle holder 1 buah2.  Sarung tangan steril 2 pasang sesuai ukuran

    3.  Kasa steril secukupnya

    4.  Disinfektan, seperti povidone iodine/betadine

    5. 

    Doek lubang steril6.  Spuit 3 cc steril

    7.  Lidokain 2% atau Pehacain untuk anestesi infiltrasi8.

     

    Benang bedah yang mudah diserap, misalnya plain catgut 3/0 secukupnya

    9.  Jarum jahit cutting lengkungan ½

    10. Plester

    11. Trifamycetin zalf atau sofratule bila ada12. Adrenalin (sudah dimasukkan dalam spuit dan digunakan bila terjadi reaksi alergi)

    13. Meja untuk pasien berbaring beserta perlaknya serta pencahayaan yang cukup

    14. Tempat sampah

    6.  Informasikan kepada pasien bahwa kita akan memulai tindakan

    7. 

    Memasang sarung tangan steril untuk operator dan asisten8.  Tindakan asepsis

    1.  Desinfeksi lapangan operasi (penis dan sekitarnya) dengan Povidone iodine atau betadin secara melingkar sentrifugal

    2.  Persempit lapangan operasi dengan doek steril berlubang

    9.  Tindakan anestesi (Anestesi infiltrasi)1.  Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari dorsum penis proksimal.

    Gerakkan spuit ke lateral kanan, aspirasi lalu tarik jarum sambil menginjeksi

    cairan anestesi. Jarum jangan sampai keluar, kemudian arahkan jarum ke lateral

    kiri, ulangi seperti sebelumnya. Selanjutnya jarum diinjeksikan di daerah ventraldan lakukan infiltrasi seperti diatas sehingga terbentuk ring block

    2. 

    Pijat daerah penis dan tunggu 3 –  5 menit kemudian yakinkan anestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan/menjepit ujung peputium menggunakan pinset.

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    16/19

    2016  

    16

    Bila belum teranestesi penuh tunggu 3-5menit berikutnya. Pada batas tertentu bila

    dipandang perlu dapat dilakukan anestesi tambahan.

    10. Release/melepaskan perlengketan

    1.  Preputium ditarik dengan tangan kiri ke arah proksimal sampai meregang

    sehingga terlihat perlengketan. Kemudian gunakan kasa steril (tanpa/dengandibasahi povidone iodine) untuk menorong ke arah proksimal sehingga

     p e r l e n g k e t a n t e r l e p a s s e d i k i t d e m i s e d i k i t .

    2. 

    Jika dengan cara ini smegma masih sulit terlepas, dapat diatasi dengancara menjepit gumpalan smegma satu persatu, kemudian bersihkan dengan

    kasa yang telah dicelup iodine povidon 10%.

    11. Prosedur Insisi

      Tandai batas insisi dengan menjepit kulit preputium dengan klem/pinset

      Preputium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal

      Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher

      Preput ium di ins is i pada jam 12 diantara jepi tan klem dengan

    menggunakan gunting kearah sulcus coronarius, sisakan mukosa kulit

    secukupnya dari bagian distal sulcus pasangtali kendali

      Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12’)Insisi

    melingkar ke kiri dan ke kanan dengan arah serong menuju frenulum di distal(padafrenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali)

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    17/19

    2016  

    17

      Buat tali kendali pada jam 3 dan 9

      Gunting dan rapikan kelebihan mukosa

      Rawat perdarahan yang terjadi

    12. Hemostasis

    Cari sumber perdarahan dengan menghapus daerah luka dengan menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di jepit dengan klem arteri kecil. Tarik

    klem, ligasi dengan mengikat jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong

    ikatan sependek mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yangserupa.

    13. Wound suture

    1. 

    Jahitan FrenulumJahit frenulum dengan matras horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross).

    Setelah dijahit sisakan benang untuk digunakan sebagai kendali.·.

    2.  Jahitan Dorsal

    Jahit dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat talikendali.

    3.  Jahitan bagian kulit mukosa yang lain

    Denga menggunakan kendali untuk mengarahkan posisi penis, jahit sekelilingluka dengan jahitan simpul (jam 12). Jahitan simpul bisa dilakukan pada jam 3

    dan 9 atau jam 2,4, 8 dan 10. Tidak diianjurkan Mengikatnya terlalu erat. Tidak

    dianjurkn menggunakan jahitan jelujur (Continuous Suture). Bila telah dijahit

    semua lihatlah apakah ada bagian yang renggang yang memerlukan jahitan14. Wound care

    1.  Setelah selesai dijahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu beri dan olesi

    dengan salep antibiotik.2.  Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode tertutup (close care) atau terbuka

    (open care).

    a.  Metode terbukaBisa dilakukan bila ada jaminan penderita mampu menjaga kebersihan

    luka.Setelah diolesi betadine dan salep antibiotika biarkan secara terbuka

    (dianjurkan urologi).

     b.  Metode tertutup

    Setelah diberi betadine dan salep antibiotika, berikan sufratule secaramelingkar. Tutup dengan kasa steril, ujung kain kasa dipilin sebagai tempat

    fiksasi supra pubic denganmenggunakan plester (balutan suspensorium) atau

     biarkan berbentuk cincin (balutan ring).15. Lepas doek steril dan rapikan peralatan yang telah digunakan.

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    18/19

    2016  

    18

    Check list

    Sirkumsisi

    No. KETERAMPILAN SKOR

    1 2 3 4

    1. Memberi salam kepada pasien dan memperkenalkan diri

    2. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur

    tindakan

    3. Pemeriksa meminta ijin/ inform consent  untuk tindakan pemeriksaan

    4. Menyuruh pasien tidur terlentang dan relaks

    5. Mempersiapkan minor set/sirkum set yang terdiri dari:

    6 Informasikan kepada pasien bahwa kita akan memulai tindakan

    7 Memasang sarung tangan steril untuk operator dan asisten

    8 Tindakan asepsis

    1.  Desinfeksi lapangan operasi (penis dan sekitarnya) dengan

    Povidone iodine atau betadin secara melingkar sentrifugal

    2.  Pasang doek steril berlubang

    9 Tindakan anestesi (Anestesi infiltrasi)

    1.  Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari dorsum

     penis proksimal dilanjutkan ke daerah ventral. Lakukan

    infiltrasi sehingga terbentuk ring block  

    2. 

    Pijat daerah penis dan tunggu 3 –  5 menit kemudian yakinkananestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan/menjepit

    ujung peputium menggunakan pinset.

    10  Release/melepaskan perlengketan

    11 Prosedur Insisi

    1.  Tandai batas insisi dengan menjepit kulit preputium dengan

    klem/pinset

    2.  Preputium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6

    ditarik ke distal

    3.  Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit

    dengan kocher

    4.  Preput ium di ins is i pada jam 12 diantara jepi tan

    klem dengan menggunakan gunting kearah sulcus

    coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian

    distal sulcus pasangtali kendali

    5.   Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11) ke ujung distal sayatan

    (jam 12 dan 12’). Insisi melingkar ke kiri dan ke kanan

    dengan arah serong menuju frenulum di distal (padafrenulum

    insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali)

    6.   Buat tali kendali pada jam 3 dan 9

    7.   Gunting dan rapikan kelebihan mukosa

    8.   Rawat perdarahan yang terjadi

    12 Hemostasis

    Cari sumber perdarahan dengan menghapus daerah luka dengan

  • 8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016

    19/19

    19

    Keterangan :  

    Skor 1 : Tidak dilakukan

    Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan

    Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan

    Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna

    Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ………. 

    Dinyatakan lulus apabila skor > 70%

    menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di

     jepit dengan klem arteri kecil. Tarik klem, ligasi dengan mengikat

     jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong ikatan sependek

    mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yangserupa.

    13 Wound suture

    1.  Jahitan Frenulum

    Jahit frenulum dengan matras horizontal atau boleh denganmatras 8 (cross). Setelah dijahit sisakan benang untuk

    digunakan sebagai kendali.·.

    2.  Jahitan Dorsal

    Jahit dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat tali kendali.

    3.  Jahitan bagian kulit mukosa yang lain

    Denga menggunakan kendali untuk mengarahkan posisi

     penis, jahit sekeliling luka dengan jahitan simpul (jam 12).

    Jahitan simpul bisa dilakukan pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4,8 dan 10. Tidak diianjurkan Mengikatnya terlalu erat. Tidak

    dianjurkn menggunakan jahitan jelujur (Continuous Suture). 

    Bila telah dijahit semua lihatlah apakah ada bagian yangrenggang yang memerlukan jahitan

    14 Wound care

    1.  Setelah selesai dijahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu beri dan olesi dengan salep antibiotik.

    2.  Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode tertutup (close

    care) atau terbuka (open care). a)  Metode terbuka

    Bisa dilakukan bila ada jaminan penderita mampu

    menjaga kebersihan luka.Setelah diolesi betadine dan

    salep antibiotika biarkan secara terbuka (dianjurkan

    urologi). b)  Metode tertutup

    Setelah diber i betadine dan salep ant ibiot ika,

     berikan sufratule secara mel ingkar. Tutupdengan kasa s ter i l , ujung kain kasa dipi l in

    sebagai tempat f iksas i supra pubic

    denganmenggunakan plester (balutan suspensorium) atau biarkan berbentuk cincin (balutan ring).

    15 Lepas doek steril dan rapikan peralatan yang telah digunakan.