8
PENUNTUN PRAKTEK KETERAMPILAN KLINIK MELAHIRKAN BAYI SECARA EMBRIOTOMI LANGKAH KLINIK KASUS PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK 1. Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan bahwa anda petugas yang akan melakukan tindakan medic 2. Jelaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaannya janin mati dalam kadungan 3. Jelaskan bahwa setiap tindakan medik mengandung risiko, baik yang telah diduga sebelumnya maupun tidak 4. Menenangkan pasien jika pasien ketakutan/gelisah 5. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dengan jelas tentang pernejlasan tersebut di atas 6. Beri kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk mendapat penejelasan ulang, apabila ragu atau belum mengerti 7. Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan tindakan ini, mintakan persetujuan secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani formulir yang telah disediakan

Penuntun Praktek Keterampilan Klinik Melahirkan Bayi Embriotomi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penuntun Praktek Keterampilan Klinik Melahirkan Bayi Embriotomi

PENUNTUN PRAKTEK KETERAMPILAN KLINIK

MELAHIRKAN BAYI SECARA EMBRIOTOMI

LANGKAH KLINIK KASUS

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

1. Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan bahwa anda petugas yang

akan melakukan tindakan medic

2. Jelaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaannya janin mati dalam

kadungan

3. Jelaskan bahwa setiap tindakan medik mengandung risiko, baik yang

telah diduga sebelumnya maupun tidak

4. Menenangkan pasien jika pasien ketakutan/gelisah

5. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dengan

jelas tentang pernejlasan tersebut di atas

6. Beri kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk mendapat

penejelasan ulang, apabila ragu atau belum mengerti

7. Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan

persetujuan untuk dilakukan tindakan ini, mintakan persetujuan

secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani formulir yang

telah disediakan

8. Meninjau kembali riwayat pasien dan hasil pemeriksaan

9. Masukkan lembar persetujuan tindakan medic yang telah diisi dan

ditandatangani ke dalam catatan medic pasien

10. Serahkan kembali catatan medic pasien setelah peolong

memeriksa kelengkapannya, catatan kondisi pasien dn

pelaksanaan instruksi

PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

A PASIEN

11 Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur persalinan

12 Mengosongkan kandung kemih, rectum serta membersihkan daerah

perineum dengan antiseptic, bila perlu menggunting rambut di daerah

Page 2: Penuntun Praktek Keterampilan Klinik Melahirkan Bayi Embriotomi

tersebut

B INSTRUMEN

a. scalpel

b. Perforator naegele/siebold

c. Cunam muzeaux/kranioklas braun

d. Cunam boer

e. Gunting siebold

f. Simm’s spekulim

g. Gunting

h. Cunam abortus

i. Larutan antiseptic

C PENOLONG

13 Pakai baju dan alas kamar tindakan, masker dan kaca mata pelindung

14 Cuci tangan hingga siku dengan sabun di bawah air mengalir

15 Keringkan tangan dengan handuk steril

16 Pakai sarung tangan steril

17 Memasang duk (kain penutup) steril

TINDAKAN PERSALINAN SECARA EMBRIOTOMI

18 Melakukan pemeriksaan dalam untuk menilai posisi, pembukaan dan

turunnya bagian terendah janinserta ada hal-hal lain

19 Cara melakukan kraniotomi:

Tangan kiri dimasukan ke dalam jalan lahir secara obstetric

untuk melindungi kandunga kemih dan ureter

Seorang asistn menahan kepala janin dari luar

Dibuat lubang pada ubun-ubun besar atau suttura sagitalis

dengan scalpel

Masukan perforator Naegele secara horizontal dengan bagian

lengkung menghadap ke atas dan dalam keadaan tertutup

Arah perforator harus tegak lurus dengan permukaan kepala

janin

Lubang perforasi diperlebar dengan cara membuka-menutup

Page 3: Penuntun Praktek Keterampilan Klinik Melahirkan Bayi Embriotomi

ujung perforator beberapa kali dalam arah tegak lurus 90o

hingga lubang perforasi berbentuk irisan silang

Perforator dikeluarkan dengan lindungan tangan kiri

Ekstraksi kepala dengan cunam Muzeaux 2 buah atau

kranioklast braun

Jepit kulit kepala dengan 2 cunam Muzeaux

Tarikan searah sumbu panggul sambil mengikuti putaran

paksi dalam

Setelah kepala lahir, badan janin dilahirkan sebagai mana

biasanya

Pada letak sungsang kraniotomi dibuat pada foramen magnum

yang dapat dikerjakan dari arah belakang atau dari arah muka

di bawah mulut

20 Cara melakukan dekapitasi:

Janin letak lintang disertai dengan tangan menumbung, maka

tangan yang menumbung ini diikat dengan tali terlebih dahulu

dan ditarik kea rah bokong oleh seorang asisten

Masukkan tangan yang dekat dengan leher janin ke dalam

jalan lahir dan langsung mencekam leher

Ibu jari berada di depan leher dan jari lain berada di

belakangnnya

Tangan yang lain memasukkan pengait Braun ke dalam jalan

lahir dengan ujungnya menghadap ke bawah

Pengait ini dimasukan dengan cara menelusur tangan dan ibu

jari penolong yang berada di leher dan pengait dikaitkan pada

leher

Leher janin mula-mula ditarik kuat ke bawah dan diputar ke

aarh kepala janin, sehingga tulang leher patah. Saat yang

bersamaan seorang asisten menekan kepala

Putuskan jaringan lunank dengan gunting Siebold

Badan janin dilahirkan lebih dahulu dengan menarik tangan

Page 4: Penuntun Praktek Keterampilan Klinik Melahirkan Bayi Embriotomi

janin

Kepala janin dilahirkan secara Mauriceau

21 Cara melakukan Kleidotomi

Masukan satu tangan ke dalam jalan lahir dan langsung

memegang klavikula terendah (klavikula posterior)

Tangan lain memotong klavikula dengan gunting Siebold

hingga patah, bersamaan dengan itu kepala janin ditekan

dengan kuat oleh seorang asisten

22 Cara melakukan eviserasi/eksenterasi

Masukkan satu tangan ke dalam jalan lahir

Ambil tangan janin dan dibawa keluar vagina

Lengan janin ditarik ke bawah menjauhi perut janin.

Pasang speculum padadinding vagina bawah

Gunnting dinding thorax atau dinding abdomen hingga

menembus rongga thorax atau abdomen

Dengan cunam abortus, melalui lubang tembus dikeluarkan

organ-organ viscera

Pada letak lintang badan janin dilahirkan dengan versi

ekstraksi

23 Cara melakukan Spondilotomi

Masukkan salah satu tangan ke dalam jalan lahir

Pasang speculum pada vagina

Dengan gunting Siebold dan dengan lindungan tangan yang di

dalam, ruas-ruas tulang belakang langsung dipotong hingga

terputus

Potong bagian perut janin dengan memakai gunting Siebold,

sehingga seluuh badan janin terpisah-pisah

Lahirkan bagian bwah badan janin lebih dahulu dengan

menarik kedua kaki

Lahirkan bagian tubuh atas janin

24 Cara melakukan pungsi hydrocephalus:

Page 5: Penuntun Praktek Keterampilan Klinik Melahirkan Bayi Embriotomi

Pada pembukaan lebih 4 cm, pasang speculum.

Jepit kulit kepala dengan cunam willett/cunam Muzeaux

Tusukka jarum pungsi spinal dengan ukuran 16/18 yang

disambung pad alat suntik pada sutura/ubun-ubun kepala

janin

Lakukan aspirasi sedikit untuk membuktikan bear atau

tidaknya cairan otak yang keluar

Kemudian alat suntik dilepas dari jarum pungsi sehingga

cairan otak mengalir keluar

DEKONTAMINASI

25 Sementara masih menggunakan sarung tangan, masukkan bahan dan

instrument yang telah dipergunakan ke dalam wadah yang

mengandung klorin 0,5% dan direndam selama 10 menit

26 Buang bahan habis ke dalam tempa sampah yang tersedia mengandug

larutan klorin 0,5%

27 Masukkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, kemudian

lepaskan secara terbalik dan rendam selama 10 menit

CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN

28 Setelah melepas sarung tangan, cuci tangan kembali dengan sabun

dibawah air mengalir

29 Keringkan tangan dengan handuk yang bersih

PERAWATAN PASCA TNDAKAN

30 Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan

instruksi apabila diperlukan

31 Catat kondisi pasien pasca tindakan dan dibuat laporan tindakan di

dalam kolom yag tersedia pada catatan medik pasien

32 Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting yang

memerlukan pemantauan ketat

33 Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah

selesai dilaksanakan dan pasien masih memerlukan perawatan

34 Bersama petugas yang akan melakukan perawatan, jelaskan

Page 6: Penuntun Praktek Keterampilan Klinik Melahirkan Bayi Embriotomi

perawatan apa yang masi diperlukan, lama perawatan, serta laporkan

pada petugas jika ada keluhan/gangguan pasca tindakan

35 Tegaskan pada petugas yang merwat untuk menjalankan instruksi

perawatan dan pengobatan, serta laporkan segera bila pada perawatan

lanjut ditemkan perubahan-perubahan seperti yang ditulis dalam

catatan pasca tindakan.