29
Penyaringan (Filtration) Kemajuan terbesar dalam menghadapi masalah inklusi adalah perkembangan filter modern untuk logam cair. Pada paduan ringan (massa jenis ringan), terdapat penggunaan teknik penyaringan lama untuk menyaring sebagian besar inklusi. Teknik ini juga beberapa digunakan untuk logam cair dengan massa jenis lebih berat. Teknik itu adalah strainer core (inti saringan). Saringan ini berupa piringan berongga yang terbuat dari pasir atau logam refraktori (logam dengan suhu cair tinggi) yang ditempatkan pada runner bush atau di Proses Manufaktur II Proses Manufaktur II YudySuryaIrawan YudySuryaIrawan 1 dengan suhu cair tinggi) yang ditempatkan pada runner bush atau di sepanjang gate (seperti tampak pada gambar di slide (a) berikutnya). Tujuannya adalah untuk menahan/menyaring inklusi besar dan mengurangi turbulensi dalam sistem. Untuk pengecoran paduan ringan, saringan logam berongga digunakan dalam sistem saluran yang mana dikembangkan oleh Flemings dan Poirier untuk paduan magnesium. (ditunjukkan pada gambar (b) di slide berikutnya) Berbagai macam saringan berupa saringan kawat baja silindris, ayakan kawat atau filter serat juga luas digunakan.

Penyaringan (Filtration) - yudysi.lecture.ub.ac.id · Penyaringan (Filtration) Kemajuan terbesar dalam menghadapi masalah inklusi adalah perkembangan filter modern untuk logam cair

  • Upload
    doanh

  • View
    245

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Penyaringan (Filtration)Kemajuan terbesar dalam menghadapi masalah inklusi adalah

perkembangan filter modern untuk logam cair.

Pada paduan ringan (massa jenis ringan), terdapat penggunaan teknik

penyaringan lama untuk menyaring sebagian besar inklusi. Teknik ini

juga beberapa digunakan untuk logam cair dengan massa jenis lebih

berat.

Teknik itu adalah strainer core (inti saringan). Saringan ini berupa

piringan berongga yang terbuat dari pasir atau logam refraktori (logam

dengan suhu cair tinggi) yang ditempatkan pada runner bush atau di

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 1

dengan suhu cair tinggi) yang ditempatkan pada runner bush atau di

sepanjang gate (seperti tampak pada gambar di slide (a) berikutnya).

Tujuannya adalah untuk menahan/menyaring inklusi besar dan

mengurangi turbulensi dalam sistem.

Untuk pengecoran paduan ringan, saringan logam berongga digunakan

dalam sistem saluran yang mana dikembangkan oleh Flemings dan

Poirier untuk paduan magnesium. (ditunjukkan pada gambar (b) di slide

berikutnya)

Berbagai macam saringan berupa saringan kawat baja silindris, ayakan

kawat atau filter serat juga luas digunakan.

Contoh metode penyaringan dengan inti strainer(saringan)

Dan penggunaan saringan logam

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 2

Filter keramik

Kemajuan cepat dari prinsip penyaringan diikuti dengan pengenalan

filter keramik yang dikontrol dengan karakteristik pori-porinya.

Tipe yang banyak diadopsi adalah yang dibuat dengan memasukkan

busa plastik dengan densitas rendah ke dalam adonan keramik yang

berisi zat pengikat. Setelah pengeringan dan pembakaran dengan suhu

tinggi, plastik akan keluar dari adonan sehingga yang tertinggal adalah

padatan berupa saringan keramik dengan struktur selular dengan pori-

pori yang saling terhubung.

Filter ini dibuat dalam bentuk blok persegi atau blok silindris dalam

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 3

Filter ini dibuat dalam bentuk blok persegi atau blok silindris dalam

berbagai ukuran.

Alternatif lain dalam pembuatannya adalah dengan ekstrusi dan

pembakaran campuran keramik untuk membentuk sebuah blok atau

silinder dengan susunan lubang yang paralel atau membentuk sel.

(gambar ditunjukkan pada slide berikutnya)

Filter ini biasanya dimasukkan di dalam sistem saluran (gating system),

ditempatkan di seperti inti dari saluran dan benar-benar terpasang satu

bagian dengan saluran.

Beberapa contoh jenis filter keramik

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 4

Skema ilustrasi posisi filter dan rasio luasan dalam sistem running

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 5

Beberapa variasi penempatan filter sesuai pada Gambar (a) di slide sebelumnya

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 6

Unit penuangan langsung dengan filter keramik dan selubungnya

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 7

Ceramic filters

Peranan unit penuangan langsung untuk mengurangi turbulensi logam cair

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 8

Contoh Susunan pola dengan sistem saluran yang terakit dari unit logam refractory dan tabung-tabung pola

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 9

Penyusutan Logam Cair (Liquid Contraction)

Penyusutan (shrinkage) dari logam paduan cair merupakan

faktor yang signifikan berhubungan dengan hilangnya tekanan

logam statis selama pendingian hingga suhu pembekuan.

Penyusutan liquid kebanyakan logam paduan berkisar antara 1.0

hingga 2.5% per suhu superheat 100°C.

Pada kondisi saluran riser dan sprue yang langsing, perubahan

volume sedikit dalam logam cair, mampu membuat kehilangan head

dari cairan.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan 10

dari cairan.

Penyusutan logam cair untuk seluruh massa coran harus

dipertimbangkan sehubungan dengan ukuran produk akhir yang

diinginkan dan ukuran rongga cetakan yang akan dibuat.

Pembekuan logam merupakan suatu proses industri penting dalam proses pengecoran yang mana logam dicairkan dimasukkan dalam cetakan dan dibiarkan membeku menjadi produk akhir atau semi akhir.

6. Proses Pembekuan Logam

(Solidification of Metals)

6. Proses Pembekuan Logam

(Solidification of Metals)

atau semi akhir.

Gambar di samping menunjukkan ingot aluminium cor yang besar dan akan dibentuk dengan pengerolan panas dan dingin menjadi produk datar seperti pelat.

Gambar 6.1 Ingot Aluminium yang besar hasil pengecoran

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

� Secara umum pembekuan logam atau paduan dapat dibagi menjadi

beberapa tahap berikut yang ditunjukkan pada gambar di bawah:

1. Pembentukan inti stabil dalam cairan (nucleation) (Gambar 6.2a)

2. Pertumbuhan inti menjadi kritstal (Gbr.6.2b) dan pembentukan

struktur sebuah butir (Gbr.6.2c).

Gambar 6.2 Proses pembekuan logam dari logam cair hingga membeku

Keterangan : Liquid:logam cair ; Nuclei : inti ; Crystal: kristal ; Grains : butir-butir;

Grain boundaries: batas butiran

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

• Gambar 6.3 di bawah menunjukkan bentuk dari beberapa butiran nyata hasil pembekuan logam paduan titanium.

• Bentuk akhir dari butiran dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya yang penting adalah gradien suhu.

• Butiran paduan titanium di gambar adalah butiran bersisi sama (beraturan) atau equiaxed grains karena pertumbuhan kristal yang sama pada semua arah.

Gambar 6.3 Sekelompok butiran dari logam cor paduan titanium.

(perbesaran 1/6 kali)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Tahapan dalam Pembekuan Logam1. Pembentukan Inti Stabil dalam Logam Cair

Terdapat dua mekanisme pengintian dari partikel padat

dalamm logam cair :

a. Pengintian Homogen (Homogeneous nucleation)

Pengintian dalam suatu logam cair terjadi saat logam

menyediakan atom-atom untuk membentuk inti.

Contoh:Contoh:

�Saat logam murni cair didinginkan di bawah suhu

pembekuannya beberapa derajat, inti-inti homogen yang sangat

banyak terbentuk karena atom-atom yang bergerak lambat

membuat ikatan bersama.

�Pengintian homogen biasanya membutuhkan sejumlah

pendinginan bawah (undercooling) sekitar beberapa ratus

derajat untuk beberapa logam dalam Tabel 6.1.

�Suhu undercooling: suhu pendinginan di bawah suhu cair.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Tabel 6.1 Nilai dari suhu pembekuan/suhu cair, panas fusi, energi permukaan dan undercooling maksimum untuk

beberapa logam terpilih

� Sebuah inti logam ini harus mencapai ukuran kritis (critical size) agar menjadi stabil dan tumbuh menjadi kristal.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

� Critical size, r* ini tergantung pada material, derajat pendinginan bawah (undercooling) seperti ditunjukkan pada grafik berikut:

Hubungan antara undercooling

∆T dan ukuran kritis dari inti

tembaga

� Sekelompok atom saling terikat yang berukuran dibawah ukuran kritis disebut embrio.

� Sekelompok atom saling terikat yang memiliki ukuran di atas ukuran kritis disebut nukleus/inti.

� Oleh karena ketidakstabilan kumpulan atom, embrio secara terus menerus terbentuk dan terurai kembali dalam logam cair akibat agitasi (gejolak) dari atom-atom tersebut.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

b. Pengintian Heterogen (Heterogeneous nucleation)

adalah proses pengintian yang sama dengan proses pengintian homogen hanya saja pengintian terjadi dalam logam cair yang

berada pada permukaan cetakan atau logam cair yang tidak

murni seperti logam paduan.

Pengintian heterogen ini banyak terjadi pada proses pengecoran

industri yang mana tidak ada undercooling yang besar dan

biasanya berkisar antara 0.1 hingga 10°C terhadap titik cair.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

• Contoh diagram Pengintian Heterogen

Pengintian heterogen dari sebuah padatan pada agen penginti (nucleating agent).

na: nucleating agent (kontainer, cetakan, ketidakmurnian logam), SL: solid-liquid

(campuran padat-cair), S: solid(padat) , L:Liquid(cair), θ : sudut kontak

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

2. Pertumbuhan Kristal dlm Logam Cair & Pembentukan Struktur Butir

Setelah inti yang stabil terbentuk pada logam yang sedang memadat

Inti tumbuh menjadi kristal seperti pada gambar b di bawah

Pada setiap kristal atom berjajar beraturan sedangkan arah barisanberbeda antara satu kristal dengan yang lainnya.

Saat pembekuan total terjadi , antar kristal saling bertemu membentuk batas butir (grain boundaries) dan butiran (grains)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

• Bila logam yang membeku memiliki banyak kristal maka disebut logam banyak kristal (polycrystalline metal)

• Kristal yang membeku disebut dengan butir (grain) dan permukaan di antara butir disebut batas butir (grain boundaries)

• Bila jumlah inti yang terjadi sedikit maka akan dihasilkan struktur butir yang kasar

• Bila jumlah inti yang terjadi banyak maka akan terjadi struktur butir yang halus.

• Pada umumnya hasil pengecoran industri menghasilkan butiran yang halus, hal ini yang diinginkan karena semakin halus butiran kekuataan dan homogenitas logam makin meningkat.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

• Bila logam murni dicor ke dalam cetakan diam maka akan menghasilkan dua macam mikrostruktur yaitu :

• 1. Equiaxed grains (butiran sama sisi)

Butiran ini terjadi bila pada lokasi tersebut kristal mampu tumbuh

dengan kecepatan yang relatif sama pada berbagai arah.

Biasanya terjadi pada bagian tengah coran yang pendinginannya

lambat dan bagian dekat cetakan yang mana mengalami pendinginan

cepat dan jumlah pengintian yang banyak.

• 2. Columnar grains (butiran kolom)

Butiran ini panjang, tipis dan kasar yang mana terbentuk saat logam

memadat relatif lambat dengan gradien suhu yang tinggi.

Pada lokasi ini sedikit inti yang terbentuk.

Lokasi dari butiran kolom ini terjadi pada daerah tegak lurus terhadap

cetakan yang mana memiliki gradien suhu yang tinggi

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

(a)Gambar skema struktur butir membeku yang menggunakan cetakan dingin.(b)Potongan melintang dari ingot aluminium paduan 1100 (99% Al).Catatan:

- Butir kolom tumbuh tegak lurus permukaan cetakan karena pendinginan yang lambat dengan inti butir yang sedikit.

- Butir halus terjadi karena pendinginan yang cepat dengan inti butir yang banyak.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Struktur Butir dari Pengecoran Industri

• Dalam industri logam dan paduan dicor dalam berbagai

bentuk. Pada umumnya produk hasil pengecoran dibuat

dengan mengecor logam cair menjadi bentuk yang

sederhana dengan ukuran besar kemudian difabrikasi lebih

mendalam menjadi produk semi final dan dilakukan

pengerjaan akhir.

• Contoh: Dalam industri aluminium bentuk umum dibuat

dalam bentuk ingot dengan penampang persegi dan bentuk

ingot ekstrusi dengan penampang lingkaran seperti pada

gambar 6.1

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

• Contoh lain terkadang hasil produk coran dibuat dengan bentuk akhir seperti piston mobil.

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

• Ingot aluminium yang besar pada gambar 6.1 dibuat dengan proses semi kontinyu direct-chill yang mana tanpa cetakan hanya ditahan papan bawah dan langsung didinginkan dengan air sebagai cetakannya seperti pada gambar berikut:

• Dengan cara ini, dapat dihasilkan ingot sepanjang 15 kaki (4.5 meter). Dalam industri baja sekitar 60% logam dicor menjadi bentuk ini dan 40% dicor dengan cara

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Pengecoran kontinyu untuk logam (a) diagram secara umum, (b)

diagram perbesaran untuk pencetakan ingot

(Sumber H.E. McGannon (ed.) 1971)Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

• Untuk memproduksi ingot dengan butiran yang halus biasanya digunakan penghalus butir (grain refiners). Dalam menghaluskan butiran aluminium digunakan Titanium (Ti), Boron (B) atau Zirkonium (Zr). Penghalus butir ini dimasukkan dalam logam cair dan diaduk sebelum dimasukkan dalam cetakan coran. Salah satu hasilnya adalah pada gambar berikut ini:

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Terima kasih kepada Para Penulis Buku

yang menjadi acuan mata kuliah ini:

Peter Beeley, Foundry Technology 2nd

Edition, Butterworth Heinemann (sumber

untuk Filtration)untuk Filtration)

William F. Smith, Foundations of Materials

Science and Engineering, McGraw-Hill

International Editions (sumber untuk

Solidifikasi Logam)

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan

Terima kasih atas perhatian Anda

dan

Selamat Mencatat dan Belajar dengan Baik

Terima kasih atas perhatian Anda

dan

Selamat Mencatat dan Belajar dengan Baik

Proses Manufaktur IIProses Manufaktur II�YudySuryaIrawan�YudySuryaIrawan