33
UPDATE PERKEMBANGAN PENYUSUNAN INDONESIA INTENDED NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTIONS (INDC) Jakarta, 2 Juli 2015 Endah Murniningtyas Deputi bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

PENYUSUNAN RKP 2016

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENYUSUNAN RKP 2016

UPDATE PERKEMBANGAN PENYUSUNANINDONESIA INTENDED NATIONALLY

DETERMINED CONTRIBUTIONS (INDC)

Jakarta, 2 Juli 2015

Endah MurniningtyasDeputi bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan HidupBadan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Page 2: PENYUSUNAN RKP 2016

2

Outline:

1. Latar Belakang2. Tujuan Pelaksanaan Kaji Ulang RAN-GRK3. Metodologi dan Ruang Lingkup Pemodelan4. Proses Pelaksanaan5. Hasil Simulasi Baseline6. Perkembangan Penyusunan INDC

Page 3: PENYUSUNAN RKP 2016

3

Dasar Pertimbangan Kaji Ulang RAN/RAD-GRK

Tujuan:1. Menyesuaikan dengan kebijakan pembangunan baru

Pemerintah yang dituangkan dalam RPJMN 2015-2019.

2. Mempertimbangkan hasil-hasil yang telah dicapai selama 5 tahun 2010-2014.

3. Menyusun proyeksi penurunan emisi pasca 2020 dengan metodologi yang sahih (disesuaikan dengan dinamika negosiasi UNFCCC).

4. Mengkaji kembali angka-angka maupun baseline yang telah ditetapkan sebelumnya. Baseline emisi SNC terlalu tinggi dibandingkan dengan inventori emisi (lihat grafik).

5. Kebutuhan penyampaian Intended Nationally Determined Contribution (INDC) kepada UNFCCC.

Hal–hal yang dikaji ulang: 1. Data, metode perhitungan, metode proyeksi dan tools

yang digunakan untuk membangun baseline emisi;

2. Target penurunan emisi per bidang (lahan, energi dan pengelolaan limbah);

3. Rencana kegiatan aksi mitigasi disesuaikan dengan RPJMN 2015 – 2019;

4. Pelibatan peran pelaku usaha dan masyarakat dalam aksi penurunan emisi GRK.

20002002

20042006

20082010

20122014

20162018

2020 -

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

Perbandingan Baseline Emisi SNC vs Tingkat Inventori Emisi 2000-2012 (draft Biennial

Update Report-BUR) – ribu ton CO2e

Baseline Emission SNC (est trajectori)draft BUR

Gap sangat tinggi

Latar Belakang

Page 4: PENYUSUNAN RKP 2016

4

Sasaran Kaji Ulang RAN-GRK:

Tujuan Penyusunan Kaji Ulang RAN-GRK

• menurunkan emisi GRK • mempertahankan

pertumbuhan ekonomi

1. Menyusun intervensi

kebijakan mitigasi perubahan iklim

• jangka menengah (2010-2020)• Jangka panjang (2020-2030)

2. Mengukur dampak intervensi kebijakan mitigasi perubahan iklim

Pembangunan Berkelanjutan/ Pembangunan Rendah Emisi

Simulasi pemodelan dengan data serta informasi terkini digunakan untuk memenuhi pencapaian ke dua sasaran

Page 5: PENYUSUNAN RKP 2016

5

Pertimbangan dalam pemilihan metodologi:Metodologi terpilih harus dapat:

Membantu para analis kebijakan dalam mengintegrasikan dan mencari hubungan sebab-akibat berbagai parameter yang berpengaruh dalam menurunkan emisi GRK dan pertumbuhan ekonomi.

Membantu para analis kebijakan dalam menyusun berbagai scenario kebijakan pembangunan di masa yang akan datang.

Membantu pengambil keputusan dalam menetapkan scenario kebijakan secara terintegrasi.

Membantu para stakeholders dari berbagai k/l untuk berdialog secara terbuka dalam melakukan kaji ulang dan merumuskan kebijakan.

Metodologi Pemodelan

System Dynamics dipilih sebagai Metodologi Pemodelan

Page 6: PENYUSUNAN RKP 2016

6

Pertimbangan memilih System Dynamics: Membantu pengambil keputusan dalam:

memahami dan menganalisa hubungan sebab-akibat (feedback relationships) antara berbagai parameter yang mempengaruhi sector-sector dalam RAN-GRK

mengkaji dampak kebijakan yang dipilih di masa yang akan datang memahami dampak kebijakan yang negative dan diluar perkiraan.

Mudah dipahami tanpa menggunakan persamaan matematika yang kompleks Mengakomodasi parameter kualitatif Memudahkan untuk membangun model secara bersama dan sekaligus

menyediakan forum untuk berkomunikasi antar K/L

Metodologi Pemodelan

Dalam Kaji Ulang RAN-GRK, Powersim versi 8 Premium digunakan sebagai software pembantu

Page 7: PENYUSUNAN RKP 2016

7

Sektor dalam Kaji Ulang RAN-GRK:

Ruang Lingkup Pemodelan

Hutan

Lahan Gambut

Pertanian dan Perkebunan

Peternakan

Hutan dan

Lahan Pembangkit

Transportasi

Industri

EnergiDomestik

Industri

LimbahPDB

Investasi

Pengeluaran Pemerintah

Ekonomi

1 2 3 4

Gas yang dianalisis adalah: CO2, CH4 dan N2O, tidak termasuk di dalamnya gas yang disepakati dalam

Montreal Protocol

Page 8: PENYUSUNAN RKP 2016

8

Konseptualisasi hubungan antar Sektor dan sasaran Kaji Ulang RAN-GRK:

.

Kesejahteraan

C02 Emission

Ekonomi

Hutan dan lahan Energi

Trade offs

Kebijakan

?

Limbah

Industri Transportasi

Populasi

Ruang Lingkup Pemodelan

Page 9: PENYUSUNAN RKP 2016

9

GARIS BESAR STRUKTUR MODEL YANG DIKEMBANGKAN

Pertumbuhanperekonomian

yang diinginkan

Perekonomian yang diinginkan

Perekonomianyang dirasakan

Investasiyang

dibutuhkan

Investasi

Perekonomianyang terjadi

Kualitaslingkungan

Pencemaran

Teknologi

Teknologi

Teknologi

Kecukupan sumberdaya

Eksploitasisumberdaya alamyang dibutuhkan

Eksploitasisumberdaya

alam

Sumberdayaalam

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+-

-

-

-

-

- -

-

+

(mesin pertumbuhan)

+

delay

delay

delay

delay

+

+

__

L1L2

L3

L4

L5 EMISI

CLD detail

Ruang Lingkup Pemodelan

Page 10: PENYUSUNAN RKP 2016

RUANG LINGKUP SUB-MODEL EKONOMINo Sektor Aktivitas GRK No Sektor Aktivitas GRK

17 Konstruksi

TERKAIT DENGAN ENERGY

18 Perdagangan, Hotel, Restoran

19 Listrik dan Gas20 Air Bersih21 Keuangan dan Jasa-jasa

1 Padi

TERKAIT DENGAN SEKTOR BERBASIS

LAHAN DAN ENERGY

PERTANIAN

2 Perkebunan Sawit3 Perkebunan Non Sawit4 Kehutanan5 Pertanian Lainnya6 Peternakan

7 Pengilangan minyak bumiTERKAIT DENGAN

ENERGY8 Pertambangan Migas9 Pertambangan Non

Migas

10 Ind Kelapa sawit

TERKAIT DENGAN IPPU, LIMBAH

INDUSTRI, DAN ENERGY INDUSTRI

11 Ind Makanan Minuman12 Ind Semen

13 Ind Pupuk

14 Ind Besi dan Baja

15 Ind Pulp dan kertas

16 Ind Lainnya

22 Angkutan Darat

TERKAIT DENGAN TRANSPORTASI

23 Angkutan Laut24 Angkutan Udara25 Angkutan dan Komunikasi

Lainnya

Sub-Model ekonomi dibangun dengan menggunakan Tabel IO 25 Sektor. Pemilihan dan penentuan sektor ekonomi disepakati secara

partisipatif (workshop lintas sektor) menyesuaikan sektor RAN-GRK

Ruang Lingkup Pemodelan

Page 11: PENYUSUNAN RKP 2016

CO2

CH4

N2

O

Ruang Lingkup Model Sektor Energi dan Transportasi

Emisi dihitung berdasarkan penggunaan bahan bakar dan listrik dari 5 sektor pengguna energi

Ruang Lingkup Pemodelan

Page 12: PENYUSUNAN RKP 2016

• Klasifikasi 9 tutupan lahan (merupakan reklasifikasi dari 23 jenis tutupan lahan dari data awal)

Hutan

• Dekomposisi Gambut (Peat Decomposition)

• Kebakaran lahan gambut (peat fire)

Peat

• Sawah• Perkebunan sawit• Lainnya

Pertanian

• Ternak sapi• Jenis ternak lainnyaPeternakan

CO2

Ruang Lingkup Model Sektor Berbasis Lahan

CH4

Kategori apa saja sumber emisi yang diestimasi di dalam model?

N2O

Ruang Lingkup Pemodelan

Page 13: PENYUSUNAN RKP 2016

13

Ruang Lingkup Sektor Limbah dan Penggeraknya:

Penduduk

Produksi

Drivers Sub-Sector

Ruang Lingkup Pemodelan

Emisi

• Emisi dari TPA• Emisi dari Pembakaran sampah

terbuka• Emisi dari proses komposting• Emisi dari sampah yang tidak

tertangani

Limbah Padat Domestik

• Emisi dari pengolahan limbah cair dari Septitank, Latrine, Sewer, Sembarangan

• Pengolahan limbah cair terpusat (aerob dan anaerob)

Limbah Cair Domestik

• Emisi limbah cairdari Pulp and Paper Industry

• Emisi dari limbah cair CPO Industry• Emisi limbah cair dari industri

lainnya

Limbah Cair Industri

CO2

CH4

N2O

Page 14: PENYUSUNAN RKP 2016

14

Proses Pelaksanaan Kaji Ulang

• Membangun pemahaman bersama tentang kebutuhan kaji ulang RAN-GRK sebagai basis penyusunan INDC.

• Memanfaatkan Tim RAN-GRK yang terdiri dari staf perwakilan lintas sektor.

• Mengedepankan transparansi dalam proses pelaksanaan.• Menciptakan mekanisme dialog melalui pembangunan model

simulasi secara bersama.• Peningkatan pemahaman atas fenomena yang dihadapi melalui

pelatihan dan FGD.• Pelibatan Penentuan milestones penting misalnya: komposisi

sektor, baseline,

Prinsip yang dijalankan dalam proses Kaji Ulang RAN-GRK dan INDC

Page 15: PENYUSUNAN RKP 2016

Proses Persiapan Penyusunan INDC: Intensif dan Partisipatif

15

25 NOV 2014 Pertemuan Koordinasi Review RAN-GRK dan Persiapan Peyusunan iNDC

15 JAN 2015 Pertemuan Lanjutan Review RAN-GRK dan Persiapan Peyusunan iNDC

24-26 FEB 2015 Pengenalan System Dynamics Model

4-6 MAR 2015 Penyusunan System Dynamics Model untuk Baseline Bidang Limbah dan Industrial Process and Product Use (IPPU)

18-20 MAR 2015 Penyusunan System Dynamics Model untuk Baseline Bidang Energi

31 MAR-2 APR 2015 Penyusunan System Dynamic Model untuk Baseline Bidang Berbasis Lahan

5 MEI 2015 FGD Kaji Ulang RAN-GRK dan Persiapan Penyusunan iNDC

6-8 MEI 2015 Penyusunan System Dynamic Model untuk Integrasi Baseline di Bidang Berbasis Lahan, Energi, IPPU dan Limbah

26-28 MEI 2015 Penyusunan Baseline BAU dan Skenario Kebijakan (Policy Scenario) dengan System Dynamics Model

15 JUN 2015 Finalisasi Model Baseline Emisi Semua Bidang

Sekurangnya 9 pertemuan lintas sektor telah dilakukan, dan ditambah dengan berbagai pertemuan internal masing-masing sektor

Page 16: PENYUSUNAN RKP 2016

Multi Stakeholders’ Engagement

16

FGD with Line-Ministries & Modellers

FGD with Line-Ministries & Modellers

FGD with Line-Ministries & Modellers

FGD with Line-Ministries & Modellers

FGD with CSO & Modellers

Focus Group Discussions Informal meetings Resource persons: national line ministries

staff Using national modellers from ITB Involve line-ministries since the beginning Wide stakelholders’ engegament including

CSO, Business Community & Local Governments

Using existing data & information Attenting international iNDC workshops &

seminars Budget support from Indonesian

Government and Development Partners

Proses Pelaksanaan Kaji Ulang

Page 17: PENYUSUNAN RKP 2016

17

Kerangka Waktu Simulasi Pemodelan:

• Reference Period: 2000-2010– Indonesia started to reform its development from 2000 (after devastating economic

crisis in 1998-1999)– Indonesia initiated its climate mitigation policy in 2010

• Simulation run: 2000-2030-2045– Selection of 2045 as the final year of simulation refer to the end of second long term

development program

• Policy scenario run: 2010-2014,2015-2019,2020-2030, 2030-2045– 2010-2014: First Mid-Term Development Plan– 2015-2019: Second Mid-Term Development Plan– 2020-2030: Policy Scenario beyond 2020 for LEDS (Regular, Fair and Ambitious)– 2030-2045: Policy Scenario beyond 2020 for LEDS (Regular, Fair and Ambitious)

Hasil Simulasi Pemodelan

Page 18: PENYUSUNAN RKP 2016

• Baseline emisi SNC jauh lebih tinggi dari data inventori (draft BUR Jan 2015).

• Perhitungan baseline emisi Kaji Ulang diupayakan untuk mengkoreksi perhitungan baseline emisi SNC.

• Hasil perhitungan baseline emisi Kaji Ulang relatif lebih dekat dengan tingkat inventori emisi (draft BUR).

• Perbedaan yang terjadi antara perhitungan kaji ulang dibandingkan dengan inventori emisi disebabkan oleh karena perbedaan metodologi penghitungan AFOLU (Agriculture, Forest, Land Use Change) dimana Kaji Ulang menggunakan Stock Difference (sesuai rekomendasi Pokja Lahan RAN GRK), sementara draft BUR menggunakan metodologi gain-loss.

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

Perbandingan Baseline SNC vs Draft BUR Jan 2015 vs New Base-line Kaji Ulang RAN-GRK(dalam ribu ton CO2e)

New Baseline RAN GRK BAU SNC with Peat FireEmisi berdasarkan draft BUR

Hasil Simulasi Pemodelan

Page 19: PENYUSUNAN RKP 2016

Perbandingan antara Baseline Emisi SNC dan Hasil Kaji-Ulang RAN-GRK di tahun 2020

* Perhitungan sementara tanggal 1 Juli 2015

SektorEmisi 2010 (ribu ton CO2e) Emisi 2020 (ribu ton CO2e)

SNC Kaji Ulang SNC Kaji Ulang

IPPU 52.850 37.749 62.117 47.876

Energy 476.994 414.786 1.001,093 806.081

Waste 194.365 108.156 250.231 182.027

Afolu (no peat) 338.895 339.804 192.833 379.803

Peat Decomposition 974.227 245.411 974.227 251.093

Peat Fire 468.286 314.467 468.286 137.171

Total Emission 2.505.617 1.460.373 2.948.787 1.804.051

• Terjadi penurunan tingkat baseline emisi di tahun 2020, dari 2.94 Giga ton CO2e (SNC) menjadi 1.8 Giga ton CO2e (Kaji Ulang).

• Bila tingkat persentase penurunan emisi 26% di tahun 2020 tetap dipertahankan, target penurunan emisi sebesar 766.6 juta ton CO2e (Perpres 61/2011) berubah menjadi 469 juta ton CO2e (hasil kaji ulang)

Page 20: PENYUSUNAN RKP 2016

20002001

20022003

20042005

20062007

20082009

20102011

20122013

20142015

20162017

20182019

2020 -

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

Baseline Emisi Indonesia 2000-2020 (Hasi Kaji Ulang)

Energi dan transportasi AFOLU (no peat) Peat DekomposisiPeat Fire IPPU Limbah

Page 21: PENYUSUNAN RKP 2016

*berdasarkan PEP RADGRK, target 26% masih dapat tercapai berdasarkan trend 2010-2014

2000 2005 2010 2015 2020 2025 -

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

Baseline Emisi Forward Looking VS Policy Scenario (Kaji Ulang)Dalam ribu ton CO2e

Baseline BAU Forward Looking Baseline Emisi Policy Scenario

Penurunan emisi dari RANGRK (2010-2014) dan RPJMN (2015-

2019) mencapai 23,6 % pada 2020 underestimate karena belum

memasukkan peran si dari daerah* dan swasta

Page 22: PENYUSUNAN RKP 2016

Perbandingan antara Baseline Emisi Forward Looking dan Skenario Kebijakan Hasil Kaji-Ulang RAN-GRK di tahun 2020

• Berdasarkan skenario kebijakan, pada tahun 2020 terjadi penurunan tingkat emisi sebesar 426 juta ton CO2e atau setara 23,6%

• Sektor penyumbang penurunan emisi terbesar adalah sektor berbasis lahan diikuti oleh sektor energi.

SektorEmisi Forward Looking (ribu ton CO2e)

Emisi dengan Policy Intervention RAN GRK 2010-

2014 dan RPJMN 2015-2019(ribu ton CO2e)

Total Reduksi (ribu ton CO2e)

IPPU 47.876 46.424 1.452

Energy 806.081 740.164 65.917

Waste 182.027 131.585 50.442

Afolu (no peat) 379.803 72.391 307.412

Peat Decomposition 251.093 250.529 563

Peat Fire 137.171 137.171 -

Total Emisi (tanpa peat fire) 1.666.880 1.241.093 425.787

Total Emisi (termasuk peat fire 1.804.051 1.378.264 425.787

Page 23: PENYUSUNAN RKP 2016

Keterangan SNC Kaji Ulang RAN GRK

Total Emisi tahun 2020 (Giga ton CO2e) 2,95 1,8

Total penurunan emisi dari hasil PEP RAN/RAD GRK pada 2013* 12,3% 19,5%

Target penurunan emisi pada 2020 sebesar 26% (Giga ton CO2e) 0,766 0,469

Kontributor emisi terbesar tahun 2020 AFOLU dan Gambut AFOLU, Gambut dan Energi

Implikasi Perubahan Baseline dari Hasil Kaji Ulang

*Dengan penurunan emisi sebesar 0,353 Giga ton CO2e pada 2013

Page 24: PENYUSUNAN RKP 2016

PERKEMBANGAN PENYUSUNAN INDC

24

Page 25: PENYUSUNAN RKP 2016

Hubungan Antara RAN-GRK dan iNDC

RAN GRK2010-2020

KAJI ULANG RAN - GRK

(Jan-Aug 2015)

Revisi RAN - GRK

2010-2020-2045

Indonesia INDC

RPJMN2015-2019

Kajian terhadap baseline emisi dan skenario kebijakan

mitigasi

Penyampaian dokumen

Indonesia INDC kepada UNFCCC

Revisi Perpres 61/2011 tentang

RAN GRK

Saat ini Proses Kaji Ulang RAN-GRK Dokumen keluaran Keputusan

Indonesia INDC adalah ‘by-product’ dari hasil kaji Ulang RAN-GRK

Proses Teknokratik

Proses Politik

Page 26: PENYUSUNAN RKP 2016

Pendekatan Kaji Ulang RAN-GRK dan iNDC

1. Menyusun baseline emisi Indonesia dari 2010-2045.

2. Melakukan evaluasi pencapaian hasil RAN-RAD GRK 2010-2014, dan menentukan tingkat penurunan emisi per tahun dibandingkan dengan baseline .

3. Melakukan kajian terhadap penurunan emisi dari kebijakan pembangunan di dalam RPJMN 2015-2019 dan membandingkan dengan penurunan emisi di tahuin 2020.

4. Melakukan kajian terhadap pencapaian target 26% penurunan emisi di 2020.

5. Menetapkan target penurunan emisi pasca 2020 dan menyusun kebijakan penurunan emisi secara terintegrasi.

2010 20202015 2030/2045

26% emission

reduction target

achieved?

Emission in

2020 (X)

RAN-RAD GRK 2010-2014

Developent Plan 2015-2019

X2

More efforts in green development to achieve the expected emission beyond 2020

Emission in 20xx

X1

Langkah melaksanakan Kaji Ulang RAN-GRK (termasuk INDC):

2000

X2*

Unilateral

fairambitious

Page 27: PENYUSUNAN RKP 2016

Hasil Simulasi Baseline Total Emisi GRK 2000-2045 (Kaji Ulang) dalam ribu ton CO2e:

Keterangan: - Perhitungan tanggal 24 Juni 2015

Sektor 2010 2015 2020 2030 2045

IPPU 37.749 37.717 47.876 78.205 130.658

Energy 414.786 560.282 806.081 1.438.629 1.712.274

Waste 108.156 133.432 182.027 284.886 491.897

Afolu (no peat) 339.804 367.130 379.803 436.171 625.235

Peat Decomposition 245.411 249.546 251.093 254.047 257.230

Peat Fire 314.467 288.445 137.171 385.709 266.998

Total Emisi (tanpa peat fire) 1.145.906 1.348.107 1.666.880 2.491.938 3.217.294

Total Emisi (termasuk peat fire 1.460.373 1.636.552 1.804.051 2.877.647 3.484.292

Page 28: PENYUSUNAN RKP 2016

- Kontribusi sektor energi meningkat cukup signifikan- Peak Emisi Indonesia diperkirakan berada pada tahun 2045

Page 29: PENYUSUNAN RKP 2016

Pola/ pattern emisi baseline sangat dipengaruhi oleh proyeksi terhadap peat-fire, mengingat kejadian peat fire memberikan dampak emisi GRK yang sangat tinggi

1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050 -

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

4,000,000

Baseline Emisi Indonesia Hasil Kaji Ulangdalam ribu ton CO2e

Energi dan transportasi AFOLU (no peat) Peat DekomposisiPeat Fire IPPU LimbahTotal emisi (tanpa peat fire) Total Emisi termasuk peat fire

Energi

AFOLU no peat

Total emisi

TE tanpa Peatfire

Page 30: PENYUSUNAN RKP 2016

30

2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 20350

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000Indonesia INDC Simulation

Scenario (RAN GRK and RPJMN 2015-2019)dalam ribu ton CO2e

Baseline Policy on 2010-2014,2015-2019,2020

unilateral scenario

Fair scenario

Ambitious scenario

INDC SimulationScenarios

Scenario INDC didasarkan:1. Perkiraan tingkat keberhasilan

dari implementasi kebijakan;2. Perubahan scenario kebijakan

RPJMN 2015-2019 terhadap parameter-parameter penting.

Page 31: PENYUSUNAN RKP 2016

31

CATATAN

1. HASIL DI ATAS MERUPAKAN BASIS UNTUK PENENTUAN BAHAN PERTIMBANGAN INDC.

2. HASIL PERHITUNGAN UNTUK BASELINE MASIH AKAN DISEMPURNAKAN (sektor afolu) MASUKAN LAIN?

3. MELAKUKAN SKENARIO KEBIJAKAN BEYOND 2020

Page 32: PENYUSUNAN RKP 2016

32

Terima kasih

Page 33: PENYUSUNAN RKP 2016

33

AggregateDemand [Rp/year]

Demand Average[Rp/year]

Expected Demand[Rp/year]

Desired Output[Rp/year]

Desired StockInvestment [Rp/year]

++

+

+

Invers[I-A]

+

GDP [Rp/year]

Export GrowthScenario [1/year]

Desired ValueAdded [Rp/year]

+VA Ratio

+

Desired Investment[Rp/year]

Investment[Rp/year]

ResourceAvailability

Consumption[Rp/year]

+Government

Spending [Rp/year]+

Export [Rp/year]+

+

Desired Production[ton/year]+

Desired ProductionCapacity [ton/year]

Production[ton/year]

+

-

Production CapacityIncrease [ton/year/year]

+ ProductionCapacity [ton/year]

+

Depreciation[ton/year/year]

CUF+- +

-+

Desired ProductionCapacity Increase

[ton/year/year]+

+

Value Added[Rp/year]

+

+

Desired Investment inFinal Demand [Rp/year]

+

Total DesiredInvestment [Rp/year]

+

StockAvailability

Final Sales[Rp/year] +

Desired Export[Rp/year]

Export Everage[Rp/year]

+

+

+

Ratio Investment inFinal Demand

+

Desired GovernmentSpending [Rp/year]

Desired Consumption[Rp/year]

+

+

+

+

+ -

Import [Rp/year]-

+

-

+

+

+

+

++

+++

+

[I-A]

+

+ -

-

-

-

Population[person]

GDP per Capita[Rp/person/year]

-

Population Growth[person/year]

+

-

Emission [tonCO2 eq/year]

-

+<GDP [Rp/year]>

+

Waste

+

+

+

+

CAUSAL LOOP YANG DIGUNAKAN UNTUK KAJI ULANG RAN GRK DAN PERKIRAAN INDC

BACK