25
0 PERANAN AKUNTAN SEBAGAI PROFESI PENUNJANG DALAM PASAR MODAL DI INDONESIA DISUSUN GUNA MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH PASAR MODAL DISUSUN OLEH : TAUFIK HIDAYAT 1512231 PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

peran akuntan di pasar modal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

peran akuntan di pasar moda

Citation preview

Page 1: peran akuntan di pasar modal

0

PERANAN AKUNTAN SEBAGAI PROFESI PENUNJANG DALAM PASAR MODAL DI INDONESIA

DISUSUN GUNA MEMENUHI SALAH SATU TUGAS

MATA KULIAH PASAR MODAL

DISUSUN OLEH :

TAUFIK HIDAYAT

1512231

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2013

Page 2: peran akuntan di pasar modal

1

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan segala daya

upaya penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berupa makalah dengan judul “Peranan

Akuntan sebagai Profesi Penunjang dalam Pasar Modal di Indonesia”. Makalah ini

dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen

Keuangan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,

baik dari segi penulisan, tata bahasa, maupun pembahasannya dikarenakan oleh segala

keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala saran dan masukan

sangat penulis harapkan sebagai bahan koreksi dan bekal bagi penulis di masa yang akan

datang.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Januari 2013

Penulis

Page 3: peran akuntan di pasar modal

2

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

A. Permasalahan....................................................................................................................4

B. Tujuan Penulisan..............................................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................................5

LANDASAN TEORI................................................................................................................5

A. Prinsip Keterbukaan........................................................................................................6

B. Mekanisme Keterbukaan.................................................................................................71. Prinsip Keterbukaan Sebelum Go Public........................................................................72. Prinsip Keterbukaan Setelah Go Public..........................................................................8

C. Akuntan sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal........................................................9

D. Kejahatan Pasar Modal..................................................................................................11

BAB III....................................................................................................................................15

PERANAN AKUNTAN DALAM MENCEGAH KEJAHATAN PASAR MODAL.......15

A. Pencegahan Sebelum Go Public.....................................................................................15

B. Pencegahan Setelah Go Public.......................................................................................16

BAB IV....................................................................................................................................17

PENUTUP...............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

Page 4: peran akuntan di pasar modal

3

BAB I

PENDAHULUAN

Peranan pasar modal dalam mendorong perekonomian suatu negara terus

mengalami peningkatan, sebagai salah satu pilar perekonomian, pasar modal telah menjadi

pilihan yang semakin diminati untuk melakukan investasi oleh masyarakat serta sebagai

sumber pembiayaan bagi perusahaan. Sebagai sebuah instrumen keuangan, maka pasar

modal harus menerapkan prinsip keterbukaan, wajar dan aman, tanpa ketiga prinsip tersebut

pasar modal tidak akan dapat berkembang. Ketiga prinsip tersebut ditujukan untuk

melindungi kepentingan investor (investor protection) yang dapat melahirkan kepercayaan

(trust) di dalam mekanisme pasar.

Peranan pasar modal dalam membangun perekonomian Indonesia, selain sebagai

salah satu barometer investasi namun juga menjadi cermin atas tingkat kepercayaan investor

domestik maupun internasional. Salah satu sarana dalam melindungi kepentingan investor

dan meningkatkan kepercayaan investor adalah dengan penerapan prinsip keterbukaan.

Disinilah akuntan berperan dalam memastikan bahwa semua informasi yang bersifat material

dari emiten ataupun perusahaan publik terutama informasi keuangan disajikan kepada

masyarakat.

Dalam ketentuan mengenai pasar modal, keterbukaan informasi atau disclosure

merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan yang ingin menjual surat

berharga/efek perusahaannya di pasar modal. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi

kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurang atau penyimpangan-penyimpangan yang

mungkin dilakukan, yang dapat merugikan para calon investor. Keterbukaan informasi atas

fakta-fakta yang bersifat material merupakan jiwa pasar modal didasarkan pada suatu prinsip

mengenai keterbukaan. Melalui penerapan prinsip tersebut, maka memungkinkan bagi para

calon investor untuk melakukan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan untuk

melakukan pembelian atau penjualan surat berharga secara rasional. Artinya investor dalam

membuat keputusan untuk membeli atau menjual surat berharganya selalu didasarkan pada

data akurat yang diberikan.

Banyak kejahatan pasar modal yang terjadi karena adanya pelanggaran terhadap

prinsip keterbukaan informasi ini. Misalnya missleading information (informasi yang

Page 5: peran akuntan di pasar modal

4

menyesatkan), dimana perusahaan memberikan informasi yang tidak benar sehingga dapat

merugikan calon investor karena mereka salah dalam mengambil keputusan. Mengingat

pentingnya keterbukaan informasi tersebut, maka akuntan berkewajiban untuk memastikan

bahwa informasi yang disajikan oleh perusahaan telah wajar sehingga tidak ada investor

yang dirugikan karena adanya informasi yang salah dan menyesatkan.

Peranan inilah yang mendasari penulisan paper ini, penulis akan mencoba

membahas peranan akuntan dalam mencegah kejahatan dalam bidang pasar modal dengan

cara memastikan prinsip keterbukaan informasi dipenuhi oleh emiten. Pembahasan akan

mencakup definisi, profesi penunjang pasar modal, kejahatan pasar modal, serta peranan

akuntan dalam pencegahan kejahatan pasar modal.

A. Permasalahan

Dalam makalah ini, penulis mengangkat beberapa permasalahan seputar

peranan akuntan dalam pencegahan kejahatan pasar modal di Indonesia terutama

dalam penerapan prinsip keterbukaan. Hal ini bertujuan agar mempermudah pembaca

dalam memahami makalah ini. Adapun permasalahan yang penulis angkat antara

lain:

1. Apa pengertian dari prinsip keterbukaan dalam pasar modal dan apa yang

mendasarinya?

2. Apa peranan akuntan sebagai profesi pendukung pasar modal?

3. Apa saja jenis kejahatan di bidang pasar modal?

4. Bagaimana akuntan dapat mencegah terjadinya kejahatan pasar modal?

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya pemikiran dan

pengetahuan penulis dan pembaca mengenai kejahatan di pasar modal, penerapan

prinsip keterbukaan dalam pasar modal dan peranan apa yang dapat dimainkan oleh

akuntan dalam mencegah kejahatan pasar modal. Diharapkan setelah membaca

makalah ini, pengetahuan pembaca mengenai peranan akuntan dalam mencegah

kejahatan pasar modal bertambah.

Page 6: peran akuntan di pasar modal

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prinsip Keterbukaan

Sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka 25 UU No.8/1995 tentang Pasar Modal,

prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan

Publik dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan

kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi materiil mengenai

usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap

efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut.

Prinsip keterbukaan juga didefinisikan sebagai pengungkapan data perusahaan

secara lengkap dan menyeluruh menyangkut data keuangan, pengurus dan sebagainya

dengan tujuan agar diketahui secara luas oleh masyarakat umum. Tindakan ini

diperlukan sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk

menilai sekuritas yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan yang bersangkutan.

Prinsip keterbukaan diperlukan untuk melindungi masyarakat agar tidak

mengalami kerugian karena membeli saham perusahaan yang tidak sehat. Keharusan

untuk melaksanakan prinsip keterbukaan dapat menimbulkan suatu dilema dalam pasar

modal. Masing-masing pelaku pasar memiliki kepentingan sendiri dan dapat terjadi

conflict of interest diantara pelaku pasar modal, misalnya antara emiten dan investor.

Disatu sisi, untuk melindungi investor undang-undang pasar modal menuntut emiten

untuk men-disclose kondisi perusahaannya. Di sisi lain, undang-undang juga harus

melindungi kepentingan emiten yang kadang bertentangan dengan kewajiban untuk

melaksanakan keterbukaan. Hukum harus dapat menyelaraskan kepentingan emiten dan

investor yang tercermin dalam prinsip yuridis yang dikenal dengan full dan fair

disclosure yang menyatakan bahwa suatu disclosure selain harus full juga harus fair.

Dalam melaksanakan prinsip keterbukaan, baik sebelum maupun sesudah

penawaran umum, emiten harus memberikan informasi yang diperlukan bagi investor

dan Bapepam. Emiten harus memperhatikan hal-hal tertentu yang akan diinformasikan

Page 7: peran akuntan di pasar modal

6

kepada investor, emiten dilarang untuk memberikan informasi yang salah, memberikan

informasi yang setengah benar, memberikan informasi yang tidak lengkap, dan diam

sama sekali terhadap fakta/informasi material. Informasi tersebut diperlukan agar

investor dapat melakukan informed decision untuk membeli atau tidak membeli suatu

efek. Informed decision merupakan landasan bagi terbentuknya harga pasar yang wajar.

Apabila emiten tidak memberikan informasi yang benar maka hal tersebut dapat

menimbulkan salah pengertian (misleading) bagi investor dalam memberikan

judgement.

Dasar penerapan prinsip keterbukaan yang merupakan kewajiban bagi para

pelaku pasar modal terutama Emiten untuk melaksanakan kegitan pada pasar modal

diatur dalam pasal 85 s.d 87 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

B. Mekanisme Keterbukaan

Prinsip keterbukaan harus dilaksanakan baik sebelum maupun setelah go publik

oleh Emiten ataupun perusahaan.

1. Prinsip Keterbukaan Sebelum Go Public

Sebelum go public, calon Emiten sudah diharuskan untuk melaksanakan

prinsip keterbukaan, dengan melaksanakan keterbukaan sebelum go public berari calon

Emiten menginformasikan kepada publik mengenai kondisi perusahaannya. Hal ini

terutama diperlukan bagi calon investor sebagai salah satu pertimbangan yang akan

mempengaruhi keputusan invetasinya.

a. Keterbukaan melalui Prospektus

Salah satu mekanisme agar investor mendapat kepastian bahwa Emiten telah

melaksanakan keterbukaan adalah keharusan bagi setiap perusahaan yang akan go public

untuk menyediakan dokumen yang disebut prospektus. Prospektus adalah setiap

informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain

membeli efek (Pasal 1 angka 26 UU No. 8/1995).

b. Keterbukaan Melalui Legal Audit

Konsultan Hukum dari perusahaan yang akan melakukan Penawaran Umum

wajib membuat legal audit. Legal audit adalah pemeriksaan terhadap hukum tertulis

atau tak tertulis yang relevan untuk memecahkan suatu kasus atau untuk memberikan

Page 8: peran akuntan di pasar modal

7

pendapat hukum terhadap suatu masalah, pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran

seluruh dokumen dan atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan

menurut undang-undang yang berlaku.

c. Keterbukaan melalui Legal Opinion

Legal opinion/legal memorandum adalah memo atau pernyataan tertulis yang

berisi pendapat hukum atas suatu masalah berdasarkan pemeriksaan hukum positif yang

dibuat oleh ahli hukum. Legal opinion lebih ringkas dibandingkan dengan legal audit

karena tidak memaparkan fakta atau data tetapi lebih menitikberatkan pada pendapat

terhadap fakta atau data tersebut, dan legal opinion harus dimuat dalam prospektus.

d. Keterbukaan melalui Public Expose

Public expose merupakan suatu acara dimana Emiten dan pihak lain yang

terlibat menerangkan kepada publik mengenai keadaan emiten. Public expose dilakukan

menjelang diiaksanakannya penawaran efek kepada publik pada pasar perdana.

2. Prinsip Keterbukaan Setelah Go Public

Setelah penawaran umum dinyatakan efektif, emiten harus tetap

menyampaikan informasi dan fakta-fakta yang penting dan relevan yang dapat

mempengaruhi keputusan investasi. Disclosure ini disebut continuing disclosure dan

harus disampaikan kepada Bapepam, diumumkan kepada pubiik serta menjadi dokumen

publik. Informasi yang diungkapkan kepada masyarakat dan investor pada dasarnya

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu informasi keuangan yang termuat dalam laporan

keuangan tahunan dan tengah tahunan dan informasi non-keuangan.

a. Informasi Keuangan

Perusahaan yang telah go public mempunyai kewajiban untu

menyampaikan laporan keuangannya secara periodik kepada Bapepam dan

mengumumkannya kepada publik. Ketentuan ini diatur dalam pasal 86 ayat (1) huruf a

UU No.8/199S tentang Pasar Modal mengenai Pelaporan dan Keterbukaan Informasi

yang dijabarkan lebih lanjut dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-36/PM/2003

tanggal 30 September 2003 Peraturan No.X.K.2 mengenai Kewajiban Penyampaian

Laporan Keuangan Berkala.

Page 9: peran akuntan di pasar modal

8

b. Informasi Non-Keuangan

Selain informasi keuangan, Bapepam juga mengharuskan Emiten untuk

menyampaikan informasi non-keuangan, yaitu informasi mengenai kejadian penting dan

relevan yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investor.

Informasi non-keuangan antara lain meliputi : laporan kejadian materiil, laporan karena

adanya benturan kepentingan, Laporan Realisasi Penggunaan Dana, laporan dalam hal

terjadinya tender offer, dan laporan oleh pemegang saham tertentu.

C. Akuntan sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal

Akuntan adalah pihak yang memiliki kewenangan untuk melakukan

pemeriksaan atas laporan keuangan emiten, dalam rangka memberikan pendapat atas

kewajaran penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan oleh emiten. Peran akuntan

publik dalam pasar modal sangatlah penting. Dalam rangka penawaran umum saham

pendapat yang diberikan oleh akuntan publik akan dijadikan sumber informasi yang

relevan dan terpercaya untuk menentukan layak atau tidaknya suatu perusahaan

melakukan go public, selain itu pendapat yang wajar dari akuntan publik akan

memberikan keyakinan bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan

tersebut.

Mengingat pentingnya peranan seorang akuntan maka akuntan publik yang

boleh melakukan audit laporan keuangan terhadap emiten haruslah yang telah terdaftar

di Bapepam-LK. Hal ini sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.A.1 tentang Pendaftaran

Akuntan yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal salinan Keputusan Ketua Bapepam

dan LK Nomor KEP-41/BL/2008 tanggal 14 Februari 2008, selain itu juga akuntan

harus telah terdaftar di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Adapun data dan informasi yang

harus dilengkapi oleh akuntan public dalam rangka pendaftaran di Bapepam-LK antara

lain:

a. Nomor izin usaha KAP

b. Alamat KAP

c. Nama pimpinan

d. Kontak/email

e. Daftar rekan

Page 10: peran akuntan di pasar modal

9

Akuntan banyak berperan dalam penyajian informasi keuangan perusahaan

baik yang akan maupun telah go public. Peran akuntan publik yaitu :

a. Melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan perusahaan dan memberikan

pendapatnya.

b. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia

dan ketentuan Bapepam.

c. Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang baik (apabila

diperlukan).

Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan

dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan

yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek,

lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP),

dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan

pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan adanya:

a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan

pelaksanaannya.

b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga dimaksdu atau

kepentingan para nasabahnya.

Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang:

a. Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya.

b. Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba

dari emiten.

c. Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran

atas jasa yang diberikan terdahulu.

d. Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah

dilakukan bagi emiten.

e. Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran

jasanya tergantung pada pekerjaanya.

Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 11: peran akuntan di pasar modal

10

a. Tanggung jawab yuridis, berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang

dsampaikan kepada masyarakat, opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya

harus sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku.

Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal tidak terlepas dari kemungkinan

adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata, maupun pidana

b. Tanggung jawab finansial, dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya

kerugian yang diderita oleh pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti

rugi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan tersebut.

c. Tanggung jawab moral, dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk

menjunjung tinggi kode etik akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang

independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang

dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang

diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat.

Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi

akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak,

sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang

bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di

Bapepam-LK mempunyai tanggung jawab untuk turut menjaga kualitas informasi di

Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan

keuangan.

D. Kejahatan Pasar Modal

Kejahatan pasar modal (capital market crime/securities fraud) adalah

segala pelanggaran hukum yang ada hubungannya dengan pasar modal baik

pelanggaran peraturan pe rundang-undangan di bidang pasar modal itu sendiri,

maupun pelanggaran peraturan perundang-undangan di luar bidang pasar modal tetapi

perbuatan tersebut ada kaitannya dengan pasar modal.

Dalam UU Pasar Modal Pasal 110 disebutkan tindak pidana apa saja yang

merupakan pelanggaran dan kejahatan dalam pasar modal. Praktik kejahatan di pasar

modal merupakan perilaku yang dilarang serta diancam dengan hukuman administratif

dan pidana. Di dalam Unda ng-Undang Pasar Modal, ketentuan pidana diatur di dalam

pasal 103 s.d. 110. Penegakan hukum atas tindak pidana ini sangat bergantung pada

Page 12: peran akuntan di pasar modal

11

kepastian hukum yang dijalankan oleh otoritas pasar dan juga self regulatory

organization (SRO) yang diberikan kewenangan dalam menetapkan dan menjalankan

sanksi hukuman kepada pihak yang melakukan praktik yang bertentangan dengan

ketentuan yang ada.

Kejahatan yang umum terjadi di pasar modal antara lain insider trading,

market manipulation, unregi stered broker, unregistered securieties, unregistered issuer,

unregistered trading, unregistered profesisonal, unsuittbility, churning, order faillure,

missrespsentasion, margir account, price manipuation, failer to supensive, broker

ignorance, maupun breach fiduciary duty. Beberapa contoh tindak pidana yang terjadi

di pasar modal dan ketentuan perundang-undangan yang melarangnya.

1. Fraud.

Fraud atau penipuan di pasar modal tergolong sebagai kejahatan.

Dalam pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

disebutkan bahwa dalam kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara

langsung atau tidak langsung :

a. menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara

apapun;

b. turut serta mengelabui pihak lain; dan

c. membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak

mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak

menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan

maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan untuk kerugian diri sendiri

atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli

atau menjual efek.

2. Market Manipulation

Manipulasi pasar dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan

dengan sengaja untuk mencampuri operasi pasar yang bebas dan wajar dan membuat

gambaran yang semu, salah, menyesatkan mengenai harga atau pasar untuk sekuritas,

komoditas atau nilai tukar. Ketentuan yang melarang praktik manipulasi pasar adalah

pasal 91 dan 92 dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Page 13: peran akuntan di pasar modal

12

Dalam pasal 91 disebutkan bahwa setiap pihak dilarang melakukan tindakan,

baik langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu

atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa

efek. Dan pasal 92 menyebutkan bahwa setiap pihak, baik sendiri sendiri maupun bersama-

sama dengan pihak lain, dilarang melakukan dua transaksi efek atau lebih baik langsung atau

tidak langsung sehingga menyebabkan harga efek di bursa efek tetap, naik atau turun dengan

tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual atau menahan efek

3. Insider Trading

Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka

yang tergolong orang dalam perusahaan , perdagangan mana didasarkan karena adanya

suatu informasi orang dalam (inside information) yang penting/material dan belum

terbuka untuk umum, dengan perdagangan mana pihak orang dalam (insider) tersebut

mengharapkan akan mendapatkan keuntungan ekonomi secara pribadi, langsung atau

tidak langsung, atau yang merupakan keuntungan dengan short swing profit. Orang

dalam atau insider adalah komisaris, direktur, pegawai perusahaan, dan pemegang

saham utama perusahaan. Namun selain itu orang di luar perusahaan seperti para

professional dan pegawai perusahaan lain yang menjadi konsultan, kontraktor, maupun

pemasok juga dapat dikategorikan sebagai orang dalam.

Informasi orang dalam adalah informasi material tentang perusahaan

yang belum dipublikasikan kepada publik. Sehingga yang dimaksud dengan insider

trading adalah transaksi sekuritas yang didasarkan oleh informasi penting tentang

perusahaan yang masih bersifat rahasia karena belum dipublikasikan kepada publik.

Insider trading ini dapat merugikan investor publik lainnya. Dalam Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan beberapa ketentuan yang secara

tegas melarang praktik insider trading yaitu pasal 95 sampai dengan pasal 99 dan pasal

104.

4. Unfair Trading

Unfair trading ini dapat diartikan sebagai praktik curang yang melanggar

ketentuan pedoman perilaku yang dilakukan oleh perusahaan efek. Pedoman perilaku ini

Page 14: peran akuntan di pasar modal

13

diatur dalam pasal 35 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Perusahaan efek atau penasehat investasi dilarang:

a. menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang bertentangan dengan

kepentingan nasabah,

b. mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah kecuali diberi instruksi secara

tertulis oleh nasabah atau diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku,

c. mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengemukankan fakta material

kepada nasabah mengenai kemampuan usaha atau keadaan keuangannya,

d. merekomendasikan kepada nasabah untuk membeli atau menjual efek tanpa

memberitahukan adanya kepentingan perusahaan efek dan penasehat investasi

dalam efek tersebut, atau

e. membeli atau memiliki efek untuk rekening perusahaan efek itu sendiri atau untuk

rekening pihak terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan beli dalam penawaran

umum dalam hal perusahaan efek tersebut bertindak sebagai penjamin emisi efek

atau agen penjualan, kecuali pesanan pihak yang tidak terafiliasi telah terpenuhi

seluruhnya.

Page 15: peran akuntan di pasar modal

14

Bab III

Peranan Akuntan dalam Mencegah Kejahatan Pasar Modal

A. Pencegahan Sebelum Go Public

Peranan akuntan dalam mencegah kejahatan di pasar modal dimulai dari

proses sebelum sebuah perusahaan Go Public, sesuai dengan tanggung jawabnya dalam

membantu calon emiten mempersiapkan emisinya. Tanggung jawab akuntan mencakup

penyusunan prospektus dan laporan tahunan, yang berupa laporan keuangan yang telah

diaudit, disajikan secara jelas dan mudah dimengerti dan memenuhi ketentuan yang

telah ditetapkan oleh Bapepam. Akuntan juga berkewajiban untuk memastikan prinsip

keterbukaan benar-benar dijalankan oleh perusahaan sehingga seluruh informasi dan

fakta material yang relevan disajikan seluruhnya.

Sehubungan dengan keterbukaan informasi calon emiten sebelum

dinyatakan efektif, tanggung jawab akuntan tidak terbatas pada laporan keuangan yang

telah diaudit. Semua data yang berkaitan dengan masalah keuangan yang disajikan

dalam prospektus, seperti pengungkapan ikhtisar data keuangan penting, ekuitas,

pernyataan hutang, serta analisis dan pembahasan oleh manajemen merupakan tanggung

jawab akuntan yang mengaudit laporan keuangan calon emiten. Selain prospektus, salah

satu unsur kelengkapan pernyataan pendaftaran yang menjadi tanggung jawab akuntan

adalah comfort letter.

Dalam menyusun prospektus, akuntan harus memastikan seluruh rincian

dan fakta material mengenai Penawaran Umum dan Emiten, yang dapat mempengaruhi

keputusan investor, yang diketahui atau layak diketahui oleh emiten dan Penjamin

Pelaksanaan Emisi Efek disajikan. Emiten juga harus menjaga agar penyampaian

informasi penting tidak dikaburkan dengan informasi yang kurang penting yang

mengakibatkan informasi penting tersebut terlepas dari perhatian pembaca.

Dalam proses penyusunan prospektus dan audit terhadap laporan

keuangan inilah peranan akuntan dalam upaya mencegah kejahatan dalam pasar modal

dijalankan. Jika akuntan telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan kode etik

Page 16: peran akuntan di pasar modal

15

profesi mereka, maka peluang terjadinya fraud dengan menyajikan informasi dan fakta

yang salah atau dengan cara tidak menyajikan fakta material dapat ditekan.

B. Pencegahan Setelah Go Public

Apabila pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam,

emiten waib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Keuangan Tengah

Tahunan, dan Laporan Tahunan kepada Bapepem. Laporan Keuangan Tahunan dan

data-data keuangan yang terdapat dalam Laporan Tahunan menjadi tanggung jawab

akuntan termasuk pengungkapan informasi tentang perubahan kepemilikan emiten.

Dengan adanya kewajiban menyampaikan laporan berkala kepada

Bapepam yang berupa laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah dilakukan

audit, maka sebagaimana halnya dalam penyusunan prospektus, akuntan memainkan

peranannya dalam mencegah terjadinya kejahatan di pasar modal.

Page 17: peran akuntan di pasar modal

16

BAB IV

PENUTUP

Seiring dengan semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia, peranan

pasar modal sebagai sarana investasi dan sumber pembiayaan perusahaan juga semakin

meningkat. Demikian juga dengan besarnya dana yang beredar didalamnya, terus mengalami

peningkatan. Oleh karena itu, jaminan keamanan terhadap investor atas dana yang telah

mereka tanamkan juga harus semakin besar. Melihat banyaknya kasus kejahatan pasar

modal yang terjadi yang terutama sangat merugikan investor, diperlukan suatu regulasi yang

kuat yang mampu mencegahnya, selain itu juga diperlukan partisipasi dari semua pihak yang

terlibat dalam pasar modal.

Kejahatan pasar modal dapat berupa manipulasi perdagangan di pasar modal

(market manipulation), penipuan laporan keuangan (fraud), atau perdagangan yang

melibatkan orang dalam (insider trading). Kejahatan pasar modal tersebut telah diupayakan

pencegahannya oleh otoritas pasar modal Indonesia, dalam hal ini Bapepam, dengan

menerapkan prinsip keterbukaan informasi (full disclosure). Salah satu pihak yang

diharapkan dapat membantu Bapepam dalam rangka penerapan prinsip keterbukaan ini

adalah akuntan sebagai profesi pendukung pasar modal.

Peranan akuntan dalam mencegah terjadinya kejahatan pasar modal, misalnya

penipuan laporan keuangan, adalah dengan memastikan seluruh informasi dan fakta material

yang dapat mempengaruhi keputusan investor disajikan. Peranan ini dimainkan oleh akuntan

mulai dari sebelum penyataan pendaftaran emiten dinyatakan efektif oleh Bapepam sampai

dengan setelah dinyatakan efektif. Tanggung jawab akuntan tidak hanya sebatas dalam

penyusunan dan audit laporan keuangan saja, tetapi juga penyusunan prospektus terkait data-

data keuangan penting, sampai dengan analisis dan pembahasan oleh manajemen, sehingga

tidak ada informasi dan fakta material yang terlewat. Setelah pernyataan pendaftaran

dinyatakan efektif, peranan akuntan dijalankan melalui penyusunan dan audit terhadap

laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan emiten sebagai laporan berkala kepada

Bapepam.

Page 18: peran akuntan di pasar modal

17

DAFTAR PUSTAKA

Taufani, Elfira, S.H., M.Hum. 2005. Penegakan Hukum di Bidang Pasar Modal. Simbur

Cahaya

Rahman, Arif, S.H., M.H. 2006. Insider Trading : Kejahatan Bisnis di Pasar Modal

Indonesia. Universitas Malikussaleh Press.

Safitri, Indra, S.H. Peranan Hukum Pasar Modal dalam Perkembangan Ekonomi Indonesia.

www.legalitas.org. (diakses tanggal 2 Desember 2010).

M.S. Tumanggor. Kajian Hukum Atas Insider Trading di Pasar Modal Suatu Antisipasi

Pengembangan Ekonomi Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

www.bapepam.go.id (diakses pada tanggal 5 Desember 2010)