46
Farmakologi 2

peran perawat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Desman

Citation preview

  • Farmakologi 2

  • KESALAHAN PEMBERIAN OBATKesalahan pemberian obat mencakup semua pengalaman yg menimbulkan respon yang tdk diinginkan atau tdk diharapakan Pencegahan :Memperoleh riwayat pengobatan yg akuratKebiasaan diet dan sosialReaksi terhadap pengobatan sebelumnya

  • Reaksi obat yang merugikan: harus dicurigai setiap kali terdapat perubahanpada kondisi pasien yg bukan merupakanrespon terapeutik terhadap obat yg diberikan

  • Reaksi Toksis :Yg diresepkan bagi pasien berjumlah berlebihKegagalan menghitung ukuran pasien (kaheksi.lansia )kegagalan menghitung karakteristik distribusi obatKegagalan mengperhitungkan kemampuan eksresi /metabolisme /kerusakan hati Kegagalan mengperhitungkan efek obat lain

  • Tindakan yg dilakukan :Menghentikkan sementaraMenurunkan dosis, atau meningkatkan interval dosisInformasi pd psn efek tsb bukan alergi n psn masih bisa menerima obat tsb

  • Efek samping

    Biasanya dianggap sebagai gejala yg muncul akibat pemberian obat dan tidak berhubungan dg kerja obat yg diinginkan Sering terjadi pada dosis biasa hrs waspada Ef lainnya memerlukan perubahan dosis, penambahan agens lain atau penghentian obat, tergantung respon klien atau keparahan reaksi Dokumentasi EF hrs menunjukkan agens yg dicurigai dan waktu terjadinya membantu menghindari pemilihan obat /sbg alat bantu penyuluhan bila obat tsb digunakan kembali

  • Reaksi Idiosinkrasi

    Terjadi tanpa berhubungan dg dosis, yg tdk dapat diperkirakan dan sporadik.Muncuk dlm cara berbeda termasuk demam, efek CV, perub status mental yg tdk diharapkanReaksi ini mungkin atau tdk mungkin muncul lagi bila psn menggunakan kembali obat yg sama Hrs didokumentasikan agar dpt dipertimbangkan dalam perencanaan prog pengobatan di masa yad

  • Reaksi hipersensitifitas Biasanya bersifat alergik dan secara tdk langsung pernah terjadi pajanan terhadap agens tsbManifestasi memiliki rentang dari ruam ringan semua jenis sampai nefritis , Pneumonitis atau anemia hemolitik sampai manifestasi anafilaksis yg berpotensi mengancam kehidupan Obat yg terdiri atas protein (vakin,Enzim) >> pada pajanann berikutnya Dokumentasi hal yg penting

  • Food and Drug Administration Med watch Program Kebutuhan akan obat baru waktu pembuatan dg pemasaran pendek Perlu survai kontinyu FDA med watch : melaporkan reaksi merugikan yg serius , kerusakan produk yg ditemukan pd obat, peralatan medis prod nutrisi khusus, Produk dapat ditarik dari pasaran

  • Kesalahan pemberian obat

    Kesalahan pemberian obat dapat dicegahPencegahan :Mengetahui dg baik proses permintaan obat institusional dan sistem pemberiannya (floor stock dibanding dosis unit)Mengetahui kemana mencari informasi mengenai obat, sumber inf termasuk dr, apoteker, perpustakaan referensi obatVerifikasi setiap instruksi pemberian obat sesering mungkin , proses penyalinan hrs lengkap sesuai potensi kesalahan

  • Menggunakan waktu pemberian obat standar , pemantauan test lab Periksa produk obat , pastikan identitas psn, jaga obat berlabel jelas, dokumentasikan pemberian obat , jangan meminjam dari psn lain, selidiki mengapa obat tdk ada, Obs adanya efek obat , termasuk reaksi merugikan, Bila kalkulasi obat diperlukan periksa kembali dg orang lain (apoteker, )penggunaan konsentrasi, standar tabel kecepatan infus

  • Biasakan diri dg alat pemberian obat sebelum menggunakan dan fahami keuntungan dan kerugiannya (infus pump, inhaler, patch) Ajarkan pd psn mengenai obat mereka , berikan informasi dg format yg dpt difahami , dg hurup yg berukuran besar, terjemahan , gambar, lakukan penyuluhan pd dosis pertama , perkuat informasi pd dosis berikutnyaBila obat tdk diberikan sesuai instruksi , utk alasan apapun hal ini hrs didokumentasikan

  • Penanganan instruksi pemberian obatDilakukan dg cermat agar dapat dihindari beberapa jebakan al :Singkatan : tdk dianjurkan gunakan nama generik/dagang
  • Aturan ambigu :Aturan pemberian obat hrs disebutkan dg jelas, hindari minum sesuai petunjukaturan tambahan hrs dicatat, bila dapat merubah respon /utk mencegar reaksi merugikan

  • Masalah dosis :Tulis dosis dlm kekuatan bukan dlm unit dosis (mis: mg bukan dlm tablet /1/2 tbl)ditulis jelas , tdk membingungkan , spt miligram, mikrogram , menyingkat juga dpt membingungkan (mg, mcg)Bila kekuatan ditentukan unit hrs dituliskan bila menggunakan U dpt disalah artikan dg O

  • masalah Desimal :Angka nol didepan hrs selalu ditulis pada angka dibawah 1 (spt 0,3 )sedangkan angka nol disebelah kanan koma desimal tdk boleh ditulis, karena dpt mengakibatkan kesalahan dosis sepuluh kali lipat (kesalahan pembacaan 5,0 menjadi 50)Sistem pengukuran Gunakan sistem metrik

  • Nama Obat :Banyak obat yg memiliki nama serupa , Cont : vinkristin dan vinblastin, karboplastin dan sisplatin, digoksin dan digitoksin, ranitidin dan rimantadin , bila terdapat keraguan ,nama dagang dan nama generik hrs dituliskan bersama-sama untk klarifikasi, dosisnya hrs sesuai dg obat yg meragukan tadi

  • Instruksi verbal :Instruksi verbal/tilf hrs segera ditulis sesegera mungkin, dlm mengerjakannya perawat hrs mengulang dan memastikan nilai nominalnya (Reedback)Instruksi penghentian :Harus jelas sampai keparameternya , menspesifikasi periode waktu tertentu unt menghindari kebingungan

  • Akal sehat :Setiap instruksi yg tdk masuk akal yg nampak dlm jumlah tablet atau injeksi yg sangat banyak atau ditujukan utk penyakit atau masalah yg tdk diderita psn hrs dikonfirmasi , termasuk pemberian dg rute yg tdk perlu spt IM pada psn yg mampu menelan makanan padat

  • Bagaimana jika Terjadi Kesalahan Didokumentasikan meskipun tdk terjadi bahaya pada psn Kebijakan pelaporan institusi dirancang utk mengevaluasi dimana letak kesalahan dan mencari tindakan yg dpt mencegah terjadinya kembali kecelakaan tersebut

  • Peran perawat Obat menghasilkan efek pada resipien bersifat terapeutik atau toksik

    Reaksi hipersensitivitas dpt terjadi dlm tempo bbrp detik sampai 1 jam sesudah penyuntikan Obs selama sedikitnya15 mnt sangat penting ketika sebuah obat baru diberikan IV untuk pertama kali

  • Type reaksi hipersensitivitas yang paling cepat adalah anafilaksis terjadi akibat makanan, atau sengatan lebah ditandai dg :Urtikaria yangonset nya mendadakPembengkakan jaringan (sekitar mulut)Obstruksi traktus respiratoriusBronhokonstriksiHipotensi kematian (edema sal napas/angiodema

  • Riwayat reaksi obat yang sebelumnya hrs ditanyakan karena reaksi yang paling berat terjadi pd pemberian keduakalinya atau berikutnyaPenatalaksanaan anapilaksis :Penghentian penggunaan obatRumatan saluran nafasPeninggian kedua kakiTindakan meminta bantuanPemberian oksigenPemberian epineprin /adrenalin

  • Memasukan obat kedalam tubuhPemberian obat IV dpt dilakukan dg cara :Infus kontinyuInfus intermitenBolusFormulasi ketiga cara ini tdk dpt saling dipertukarkan

  • Kasus:Klien meninggal ketika mendapat bolus IM yg keliru dgn preparat vankomicyn yg seharusnya diberikan IV dlm waktu 60 mnt (Causin 95) Seorang ibu dg PP demam diberikan AB yg diencerkan dg Nacl (water for injection ) tertukar dg lar Kalium Clorida , diberikan IV henti jantung resusitasi kerusakan otak masif klaim asuransi $ 845 000Dianjurkan KCl disimpan terpisah dg tempat penyimpanan obat umum pemeriksaan yang teliti sebelum obat IV /infus diberikan

  • Bolus dilakukan dg perlahan minimal 3 mntPemberian obat yang cepat cenderung :Trauma pd venaReaksi hipersensitivitas yang beratEfek samping yang seriusEdema paruEmbolisasi jika volume cairan yang diberikan cukup besar

  • Pencampuran :Tercampur dg sempurna Kalium atau Magnesium yg dibiarkan mengendap pada dasar flabot konsentrasi tinggi potensi utk henti jantung Penyimpanan :Aktivitas bbrp jenis obat akan hilang krn cahaya ex : efedrin adrenalin, natrium nitrofusid (obat EMG)

  • Infus kontinyu :Tujuan : menghasilkan dan mempertahankan konsentrasi obat yang konstan dalam darah.Infus intermiten : Dapat menyebabkan konsentrasi obat dlm plasma berfluktuasi intoksikasi/ kegagalan terapi Ex : terapi AB atau heparin IVPemberian bolus :langsung pd pembuluh vena /slang infus, penyuntikan langsung ke vena biasanya ditunda dg alasan : penyuntikan berulang resiko ektravasasi

  • Imkompatibilitas Cairan infus di cek secara teratur : kekeruhan, perubahan warna atau kristalisasi Ex : kombinasi heparin dg Gentamicyn tdk tampak perubahan nyata infeksi tdk bereaksi tromboplebitisKanulasi :utk memudahkan akses vena dlm kondisi vasodilatasi hrs hangatRasa nyeri :dpt dikurangi dg krim anestesi lokal ex : amelokain efek vasodilatasi

  • Pemilihan akses vena Mengempis atau kolaps pada keadaan syock perdarahan PP, mengeras dg pembentukan parut dan tdk bisa diakses penusukan yg sering ex pemberian lithium IV Vena sentral infus jangka panjang, pemberian larutan pekat/invasif, resiko emboli udara pneumotoraks, ex : vena Subclavia Pompa infus sangat berguna suber infeksi yg potensial

  • EkstravasasiPenyuntikan langsung menimbulkan tekanan yg terlalu besar pd pembuluh yg rapuhtroboemboli/ektravasasi/kebocoranCairan hipertonik iritan Noradrenalin adrenalin, cairan yang mengandung kalium atau glukosa sangat iritan nekrosis jaringan yg berat dan ruptur kulit memerlukan pencangkokan (amputasi jika terjadi pd neonatus)

  • Ekstravasasi cenderung terjadi jika :Digunakan jarum baja/bukan cateter plastikPemasangan pada tempat didekat persendianPembuluh vena hrs difungsi selama lebih dari 2 hr pemasangan jarum kurang dalam

  • Plebitis :Implantasi pembuluh vena karena kerusakan dinding vena yg menyebabkan pelepasan mediator imflamasi dan pembentukan bekuan Gejala : kemerahan, nyeri, edemaTimbul : 2-3 hr sesudah pemasanganObat : fenitoin, diazepam, lar kalium, multivitamin dextrosa, asam amino, preparat iritanCenderung terjadi pd cairan infus yg alkalis /pekat

  • Kewaspadaan :Memastikan agar rule IV tetap patenMenghindari pemasangan pada punggung tangan tendon dan syaraf dibagiab tsb mudah rusakMenghindari vena yg sirkulasinya sdh tergangguMenghindari daerah pergelangan tangan dan jari-jari yg sulit dimobilisasiMemilih tempat yg memudahkan akses proksimal

  • Memeriksa kebocoran sebelum memberi obat lewat infusMengobservasi lokasi infus jika menemukan pembengkakan atau kemerahan Meminta klien melaporkan rasa terbakar, gatal atau nyeriTdk menggunakan kassa yang memungkinkan infeksiPembilasan obat dg lar bbrp ml lar garam salin

  • Infeksi :Selang infus merupakan sumber infeksiMikroorganisme yg sering : Candida, Enterobakteri, Staphilococ epidemis, Stap Aureus dan Klebsiela

  • Insiden infeksi dpt dikurangi dg :Mengganti kanula setiap 4 jamMencuci tanganDesinfeksi kulit klienHanya plester steril yg mengenai tempat pemasangan infusMenggunakan kassa penutup yg transparan utk memudahkan inspeksiMengganti kassa bila basahMemeriksa tempat infus setipa hariMeminta klien melaporkan bila timbul gejalaMemriksa klien utk menemukan demam

  • Bagimana tubuh menghadapi obat IV :Pemberian obat lewat infus/IV merupakan cara pemberian paling cepat,Penyuntikan bolus dg dosis tunggal akan menghasilkan konsentrasi obat yg tinggi dlm plasma obat dg cepat akan mencapai kisaran teraputiknya Pencapaian kisaran cepat amat berguna pd keadaan emergensi Terlalu cepat melampaui kisaran toksik

  • Overload sirkulasiJumlah cairan dlm pembuluh darah bertambah sehingga melampaui kemampuan jantung darah yg seharusnya mengalir ke vena pulmonalis tertimbun edema paru sesak ARDS (Adult Resporatory Distress Syndrom) edema sistemik dan gagal ginjalEx : Preeklampsi resiko overload dg pemberian lar isotonik (Nacl 0,9% Rl,), Lar Hipertonik (Dx 5% dlm lar salin 0,45%)

  • T I KJIka melakukan infus larutan hipotonik air murni jumlah berlebih akan mengalir kedlm sel bengkak merusak sel-sel otak /sistem hantaran jantung.Larutan hipotonik ( Lar Salin 0,45% )/tdk diberikan pd klien dg resiko kenaikan intrakranial Mis : Ekslampsi, PEB, edema kepala dan srtoke

  • Defisiensi Protein Bila konsentrasi protein plasma menurun( peny Hepar malnutrisi, luka bakar) tdk dapat menahan cairan dalam pembuluh darah mengalir masuk kedlm rongga tubuh, ruang jaringan dan sel-sel tdk boleh mendapat cairan hipotonikInfus laktat :RL akan dimetabolisme menjadi ion ion bicarbonat oleh hati, pemberian hrs dihindari pd keadaan alkaloid (hiperventilasi), peny hepar (mis; Sidroma HELPP)

  • Reaksi HipersensitivitasErupsi kulit yg tdk berbahaya dg gejala urtikari dan gatal , pembengkakan didaerah yg diinfus, spasme bronhus dan anafilaksis bukan hanya obat tetapi pengawet cairan infus misal : sulfit

  • Kerja dan efeksamping obat Ampisilin:Penyuntikan IV bisa menimbulkan masalah yg tdk dijumpai pd pemberian oral Dlm cairan infus ampicilin tdk dpt bercampur dg banyak obat mis GentamicinKerja Ampicilin dpt hilang jika terkena tetrasiklin atau eritromicynPotensiasi heparin dpt terjadi bila terkena ampicilinSerangan kejang dpt terjadi jika penyuntikan terlalu cepat (neonatus, ggn ginjal)Reaksi hipersensitivitas cenderung parah

  • DiazepamSangat penting utk mengendalikan kejang dpt menyebabkan bbrp masalah :Depresi pernapasan dukungan respirasi disediakanTdk dpt diencerkan /dicampur dg obat/cairan infusCenderung mengendap pada selang infus disuntikan langsung kedalam vena

  • Bersifat iritan hindari vena kecilPreparat sedativ lain mis : pethidin menimbulkan potensiasi --< dukungan respirasi Tirah baring dipertahankan selama 3 jam setelah penyuntikan Pemberian dosis tinggi gejala putus obat (ansietas, insomnia, fotofobia, mual) dpt berlangsung bbrp minggu

  • CARA PEMBERIAN OBAT DENGAN 7 BENAR Benar obat Benar dosisBenar klienBenar cara pemberianBenar waktuBenar dokumentasiBenar file/rekam medis

    ***************************