2
Peran perawat dalam hubungannya dengan pasien yang menjalani torasentesis sebagai berikut: 1. Pastikan sebelumnya apakah film sinar-x dada telah dipesankan dan diselesaikan serta formulir inform consent sudah ditanda tangani oleh pasien. 2. Kaji apakah pasien alergi terhadap agen anastetetik lokal yang akan digunakan. Berikan sedasi jika diresepkan 3. Informasikan pasien tentang prosedur: a) Sifat dari prosedur b) Pentingnya untuk imobil c) Sensasi tekanan yang akan dialami d) Bahwa akan ada rasa tidak nyaman setelah prosedur dilakukan 4. Buat pasien merasa nyaman dengan dukungan yang mencukupi (terkait posisi). Jika mungkin, baringkan pasien tegak dan dalam salah satu posisi berikut: a) Duduk pada tepi tempat tidur dengan tungkai disangga dam lengan serta kepala pada bantalan di atas meja tempat tidur b) Meraih (seperti memeluk) kursi dengan lengan dan kepala diletakkan pada bagian belakang kursi c) Berbaring pada posisi yang tidak sakit dengan tempat tidur dinaikkan 30 sampai 45 derajat jika tidak mampu untuk mengambil posisi duduk 5. Dukung dan tenangkan pasien selama prosedur a) Siapkan pasien terhadap sensasi dingin akibat larutan germisida kulit dan sensasi tekanan akibat infiltrasi lokal agen anastesi b) Berikan dorongan pada pasien untuk menahan batuk 6. Pajankan keseluruhan dada. Tempat aspirasi ditentukan dari hasil fil sinar-x dada dan dengan perkusi. Jika terdapat cairan dalam kavitas pleura, tempat torasentesis ditentukan dengan film sinar-x dada, pemindaian ultrasound, dan temuan-temuan fisik, dengan perhatian pada sisi pekak maksimal saat perkusi 7. Prosedur dilakukan dibawah kondisi aseptik. Setelah kulit dibersihkan, disuntukkan anestesi lokal dengan lambat menggunakan jarum dengan diameter kecil ke dalam spasium interkosta oleh dokter

Peran Perawat Dalam Pungsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perran perawat dalam mepersiapkan selama proses dan post pungsi

Citation preview

Peran perawat dalam hubungannya dengan pasien yang menjalani torasentesis sebagai berikut:1. Pastikan sebelumnya apakah film sinar-x dada telah dipesankan dan diselesaikan serta formulir inform consent sudah ditanda tangani oleh pasien.

Peran perawat dalam hubungannya dengan pasien yang menjalani torasentesis sebagai berikut:1. Pastikan sebelumnya apakah film sinar-x dada telah dipesankan dan diselesaikan serta formulir inform consent sudah ditanda tangani oleh pasien.

Kaji apakah pasien alergi terhadap agen anastetetik lokal yang akan digunakan. Berikan sedasi jika diresepkan

Informasikan pasien tentang prosedur:

Sifat dari prosedur

Pentingnya untuk imobil

Sensasi tekanan yang akan dialami

Bahwa akan ada rasa tidak nyaman setelah prosedur dilakukan

Buat pasien merasa nyaman dengan dukungan yang mencukupi (terkait posisi). Jika mungkin, baringkan pasien tegak dan dalam salah satu posisi berikut:

Duduk pada tepi tempat tidur dengan tungkai disangga dam lengan serta kepala pada bantalan di atas meja tempat tidur

Meraih (seperti memeluk) kursi dengan lengan dan kepala diletakkan pada bagian belakang kursi

Berbaring pada posisi yang tidak sakit dengan tempat tidur dinaikkan 30 sampai 45 derajat jika tidak mampu untuk mengambil posisi duduk

Dukung dan tenangkan pasien selama prosedur

Siapkan pasien terhadap sensasi dingin akibat larutan germisida kulit dan sensasi tekanan akibat infiltrasi lokal agen anastesi

Berikan dorongan pada pasien untuk menahan batuk

Pajankan keseluruhan dada. Tempat aspirasi ditentukan dari hasil fil sinar-x dada dan dengan perkusi. Jika terdapat cairan dalam kavitas pleura, tempat torasentesis ditentukan dengan film sinar-x dada, pemindaian ultrasound, dan temuan-temuan fisik, dengan perhatian pada sisi pekak maksimal saat perkusi

Prosedur dilakukan dibawah kondisi aseptik. Setelah kulit dibersihkan, disuntukkan anestesi lokal dengan lambat menggunakan jarum dengan diameter kecil ke dalam spasium interkosta oleh dokter

Dokter mendorong jarum torasentesis dengan jarum yang dipasang. Ketika telah mencapai spasium pleura suksion akan dipasang dengan spuit.

Spuit 20 ml dengan three way dipasangkan pada jarum. Salah satu adapter disambungkan pada jarum dan lainnya pada selang yang mengarah pada wadah yang menampung cairan yang sedang diaspirasi.

Jika didapatkan cairan dalam jumlah yang banyak, jarum dibiarkan didada dengan hemostat kecil

Setelah jarum dilepaskan, tekanan diberikan di atas tempat pungsi dan balutan kecil, steril dilekatkan ditempat tersebut

Pasien dibaringkan ditempat tidur. Dilakukan pemeriksaan film sinar-x dada setelah prosedur torasentesis

Catat jumlah cairan total yang dikeluarkan dan sifat cairan, warnanya serta kekentalannya. Jika diminta siapkan sampel cairan untuk evaluasi laboratorium. Wadah spesimen dengan formalin mungkin akan diperlukan jika dilakukan biopsi pleural

Evaluasi pasien dengan interval teratur terhadap frekuensi pernafasan, asimetri dalam geerakan pernafasan, pingsan, vertigo, rasa sesak dalam dada, batuk tidak terkontrol, bersemu darah, berlendir berbusa, nadi cepat, dan tanda-tanda hipoksemia