124
PERANAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN INPRES KARAWA KAB. PINRANG PADA POKOK BAHASAN KPK DAN FPB SKRIPSI Diajukan kepada fakultas ilmu pendidikan Universitas negeri makassar untuk memenuhi Sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd) SABARUDDIN UPP PGSD PAREPARE

Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

PERANAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN INPRES KARAWA KAB. PINRANG

PADA POKOK BAHASAN KPK DAN FPB

SKRIPSI

Diajukan kepada fakultas ilmu pendidikan

Universitas negeri makassar untuk memenuhi

Sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana pendidikan (S.Pd)

SABARUDDIN

UPP PGSD PAREPARE

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2009

Page 2: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini sejalan

dengan banyaknya usaha yang dilakukan oleh Indonesia untuk meningkatkan

kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan matematika disekolah

namun belum menampakkan hasil yang memuaskan, baik ditinjau dari proses

pembelajarannya maupun dari prestasi belajar siswanya padahal tujuan

pembangunan nasional pada dasarnya sejalan dengan tujuan pendidikan nasional

Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan Undang- mampu

membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab atas Undang

Dasar 1945 bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila yang bertujuan

untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,

keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan

mempertebal semangat kebangsaan serta rasa cinta pada tanah air agar dapat

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang pembangunan bangsa.

Menurut Raka Joni (1990), kegiatan belajar mengajar secara operasional di

sekolah-sekolah pada umumnya tidak lebih dari upaya pemberian informasi, yang

penguasaannya ditagih melalui ujian yang terutama mempersyaratkan hafalan.

Akibatnya siswa menjadi tidak termotivasi dalam proses pembelajaran, yang pada

akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar.

Page 3: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

2

Di SD Negeri INP. Karawa tidak begitu banyak perubahan yang kita lihat.

Para guru masih banyak menekankan pada pemberian informasi pada para siswa.

Kegiatan belajar mengajar demikian itu membuat anak didik sebagai pendengar

yang pasif saja, kesempatan untuk belajar mengamati, memegang, dan merasakan

tidak terjadi. Hal lain yang tidak memuaskan dalam cara belajar seperti itu adalah

tidak aktifnya siswa dalam proses pembelajaran mungkin inilah salah satu

penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Inp. Karawa Kab.

Pinrang yaitu, jumlah siswa dengan perolehan nilai antara 0-45 sebanyak 11

orang atau 50%, perolehan nilai 46-55 sebanyak 7 orang atau 30%, perolehan

nilai 56-69 sebanyak 3 orang atau 15%, dan perolehan nilai 70-84 sebanyak 2

orang atau 5%.

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

pembelajaran yang terjadi di Kelas V SD Negeri INP. Karawa sebagai berikut:

1) Pemahaman siswa Kelas V terhadap materi IPA sangat kurang khususnya pada

peristiwa kenampakan bulan..

2) Kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan percobaan-percobaan

sederhana

Hasil belajar dari beberapa kali ulangan harian rendah yaitu ada 19 orang siswa

dari 23 siswa yang masih berada di bawah batas ketuntasan minimal 7.00

Siswa tidak aktif dalam proses belajar mengajar, Untuk itu perlu dicari

pemecahan masalah dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat, dengan

tetap mempertimbangkan kondisi-kondisi dalam kelas. Semuanya dimaksudkan

Page 4: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

3

untuk memperoleh pendekatan pembelajaran yang tepat bagi seluruh siswa. Oleh

karena itu, peneliti bermaksud mengadakan upaya perbaikan dengan menawarkan

kepada guru untuk menerapkan pendekatan tutor sebaya.

Kadangkala seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan

oleh kawannya karena tidak adanya rasa enggan atau malu untuk bertanya.

Menurut Arikunto (1986: 77) tutor sebaya adalah seseorang atau beberapa orang

siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai pembantu guru dalam melakukan

bimbingan terhadap kawan sekelas. Penggunaan pendekatan tutor sebaya dalam

menyelesaikan soal-soal matematika merupakan salah satu pendekatan yang

diharapkan dapat memberi peran aktif serta motivasi kepada siswa, agar mereka

mempelajari dengan sungguh-sungguh materi yang diberikan. Sehingga

diharapkan dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya ini, siswa lebih mudah

menyerap materi yang diajarkan dan pada akhirnya siswa tidak mengalami

banyak kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti mencoba mengadakan penelitian

dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas menurut

Purwadi (dalam Sukidin, 2002: 10) adalah suatu bentuk penelitian yang

dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam

melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar (KBM) dalam arti luas.

Page 5: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

4

Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil

belajar siswa. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari

dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Menurut Suryabrata (1982: 27) yang termasuk faktor internal adalah faktor

fisiologis dan Psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan

kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor

lingkungan dan Instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model

pembelajaran). Bloom (1982: 11) mengemukakan tiga faktor utama yang

mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan

kualitas pembelajaran.

Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu subjek

dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran

tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Timbul pertanyaan

apakah mungkin dikembangkan suatu model pembelajaran yang sederhana,

sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat membantu

meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar, dari hal tersebut maka dapat

ditentukan landasan faktual yang sering teridentifikasi yaitu sebagai berikut :

1) Apa yang menyebabkan kreatifitas siswa tidak dapat atau sulit untuk

meningkat dalam pembelajaran matematika pada kelas V ?

Page 6: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

5

2) Mengapa mata pelajaran matematika nampak lebih sulit (kurang mampu)

dipahami dibanding dengan mata pelajaran lainnya ?

Akhir-akhir ini makin banyak perhatian terhadap pengajaran tutor sebaya

yang pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan

memberikan bantuan dari dan kepada siswa dapat mencapai prestasi belajar

secara optimal.

Pengajaran tutor sebaya ini dapat dipandang sebagai reaksi terhadap

pengajaran klasikal dengan kelas yang terlampau besar dan padat sehingga guru

atau tenaga pengajar tak dapat memberikan bantuan individual, bahkan sering

tidak mengenal para pelajar seorang demi seorang. Selain itu para pendidik

mengetahui bahwa para siswa menunjukkan perbedaan dalam cara-cara belajar.

Pengajaran klasikal yang menggunakan proses belajar-mengajar yang sama bagi

semua siswa tidak akan sesuai bagi kebutuhan dan kepribadian setiap siswa.

Maka karena itu perlu dicari sistem pengajaran yang membuka kemungkinan

memberikan pengajaran bagi sejumlah besar siswa dan di samping itu memberi

kesempatan bagi pengajaran tutor sebaya..

Jadi, kita dapat menugaskan siswa pandai untuk memberikan penjelasan

kepada siswa kurang pandai (tutor sebaya). Demikian juga, anjurkan siswa kurang

pandai untuk bertanya kepada atau meminta penjelasan dari siswa pandai terlebih

dahulu sebelum kepada gurunya. Hal ini untuk menanamkan kesan bahwa belajar

itu bisa dari siapa saja, tidak selalu dari guru yang akibatnya tergantung kepada

guru, dari

Page 7: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

6

Tutor dikatakan berhasil jika dapat menjelaskan dan yang dijelaskan dapat

membuktikan bahwa dia telah mengerti atau memahami dengan meninjau hasil

pekerjaannya.

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

(1) Apakah Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kreatifitas siswa pada

pembelajaran Matematika ?

(2) Bagaimana Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kedalaman

pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika ?

2. Pemecahan masalah

Berdasarkan kepada masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan

maka salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan metode Tutor

Sebaya hal ini didasarkan juga kepada beberapa alasan, sebagai mana yang

dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979 : 184) bahwa memilih metode

mengajar tidak boleh sembarang, hal ini disesuaikan dengan banyak faktor

yang mempengaruhinya, seperti :

1) Tujuan

2) Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya.

3) Situasi

4) Fasilitas : Kualitas dan kuantitas.

5) Pribadi guru.

Page 8: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

7

Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil langkah-

langkah pemecahan masalah sebagai berikut :

1) Menyusun rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang lebih

efektif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

2) Melakukan tes untuk mengelompokan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui kemampuan siswa dan kreatifitas siswa dalam cara

mengerjakan tes.

3) Membuat kelompok siswa yang dijadikan sebagai tutor (siswa yang

dianggap sudah mengerti/pandai) dan kelompok siswa yang menjadi

teman sebaya dalam pembelajaran. Pembagian kelompok berdasarkan

kemampuan siswa ini dilakukan untuk beberapa kali pertemuan atau

beberapa siklus yang selanjutnya akan dikelompokan secara acak pada

siklus terakhir.

4) Menggunakan media pembelajaran yang ada sebagai alat bantu untuk

menjelaskan materi pelajaran.

Kelebihan tutor sebaya dalam pendidikan yaitu dalam penerapan tutor

sebaya, anak-anak diajar untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan

yang tinggi. Artinya dalam penerapan tutor sebaya itu, anak yang dianggap

pintar bisa mengajari atau menjadi tutor temannya yang kurang pandai atau

ketinggalan. Di sini peran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing

saja.

Page 9: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

8

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan atau menumbuhkan kreatifitas siswa pada pembelajaran

matematika.

2. Meningkatkan kemampuan pemahaman siswa terhadap pembelajaran

matematika

3. Mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan dan

mengembangkan pembelajaran dengan metode tutor sebaya pada

pembelajaran matematika.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritik, yaitu dapat menjadi teori baru atau dapat menguatkan teori

yang sudah ada yaitu metode tutor sebaya dalam rangka pengembangan

pengajaran selanjutnya.

2. Manfaat praktis yaitu,

a. Menjadi sumber informasi tentang bagaimana guru mengajarkan metode

tutor sebaya pada pembelajaran Matematika di sekolah dasar.

b. Menjadi sumber informasi untuk penelitian berikutnya yang hendak

meneliti lebih dalam tentang pengajaran Matematka.

c. Menjadi petunjuk dan pedoman yang baik bagi siswa yang mendalami

pembelajaran Matematika.

Page 10: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

9

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan interprestasi terhadap variabel yang diteliti,

maka variabel tersebut perlu dioperasionalkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan

kegiatan belajar yang dapat diukur dengan evaluasi tersebut yang berupa

nilai.

2. Metode tutor sebaya adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru

memberi kesempatan kepada siswa (tutor) yang dianggap telah memahami

materi yang telah diajarkan untuk mengajarkannya kembali kepada teman

kelasnya agar siswa yang belum faham dapat berkomunikasi berupa bertanya

atau menanggapi dengan temannya (tutor) tanpa rasa canggung, takut, atau

ragu.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini ialah jika hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika dikelas V SDN Karawa meningkat setelah

menggunakan metode tutor sebaya hingga batas minimal KKM sekolah atau

lebih.

Page 11: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DANHIPOTESIS TINDAKAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Metode Tutor Sebaya

a. Pengertian Metode Tutor Sebaya

Peer Tutoring atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan

istilah tutor sebaya, ada beberapa  ahli ada yang meneliti masalah ini

diantaranya, adalah Edward L. Dejnozken dan David E. Kopel dalam

American Education Encyclopedia menyebutkan  pengertian tutor sebaya

bahwa Tutor sebaya adalah sebuah prsedur siswa mengajar siswa lainnya.

Tipe pertama adalah pengajar dan pembelajar dari usia yang sama. Tipe

kedua adalah pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe yang

lainkadang  dimunculkan pertukaran usia pengajar.

Conny Semiawan (dalam Suherman dkk, 2003:276) mengemukakan

bahwa :

“Tutor sebaya adalah siswa yang pandai memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan teman-teman di luar sekolah. Mengingat bahwa siswa merupakan elemen pokok dalam pengajaran, yang pada akhirnya dapat mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, maka siswa harus dijadikan sumber pertimbangan di dalam pemilihan sumber pengajaran”.

Page 12: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

11

Suryo dan Amin (1984:51) yang dimaksud dengan tutor sebaya

adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan

untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan belajar.

Dengan memperhatikan pengertian tutor sebaya dari para ahli diatas ,

maka dapat disimpulkan bahwa metode tutor sebaya ialah pemanfaatan

siswa yang mempunyai keistimewaan, kepandaian dan kecakapan di

dalam kelas untuk membantu memberi penjelasan, bimbingan dan arahan

kepada siswa yang kepandaiannya agak kurang atau lambat dalam

menerima pelajaran yang usianya hampir sama atau sekelas.

b. Persiapan Metode Tutor Sebaya

Untuk menentukan seorang tutor ada beberapa kriteria yang harus

dimiliki oleh seorang siswa yaitu siswa yang dipilih nilai prestasi belajar

matematikanya lebih besar atau sama degan delapan, dapat memberikan

bimbingan dan penjelasan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar dan memiliki kesabaran serta kemampuan memotivasi siswa

dalam belajar.

Arikunto (1986: 62) mengemukakan bahwa dalam memilih tutor

perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(1) Tutor dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program

perbaikan sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan

untuk bertanya kepadanya.

(2) Tutor dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh

Page 13: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

12

siswa yang menerima program perbaikan.

(3) Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.

(4) Tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan

bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.

Siswa yang ditunjuk sebagai tutor akan ditugaskan membantu siswa

yang akan mendapat program perbaikan, sehingga setiap tutor harus

diberikan petunjuk yang sejelas-jelasnya tentang apa yang harus

dilakukan. Petunjuk ini memang mutlak diperlukan bagi setiap tutor

karena hanya gurulah yang mengetahui kelemahan siswa, sedangkan tutor

hanya membantu melaksanakan perbaikan, bukan mendiagnosa.

Menurut Hamalik (1998:163) tahap-tahap persiapan dengan

menggunakan pendekatan tutor sebaya adalah sebagai berikut:

(1) Guru membuat program pengajaran satu pokok bahasan yang

dirancang dalam bentuk penggalan-penggalan sub pokok bahasan.

Setiap penggalan satu pertemuan yang didalamnya mencakup judul

penggalan tujuan pembelajaran, khususnya petunjuk pelaksanaan

tugas-tugas yang harus diselesaikan.

(2) Menentukan beberapa orang siswa yang memenuhi kriteria sebagai

tutor sebaya. Jumlah tutor sebaya yang di tunjuk disesuaikan dengan

jumlah kelompok yang dibentuk.

(3) Mengadakan latihan bagi para tutor. Dalam pelaksanaan tutorial atau

bimbingan ini, siswa yang menjadi tutor bertindak sebagai guru.

Page 14: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

13

Sehingga latihan yang diadakan oleh guru merupakan semacam

pendidikan guru atau siswa itu. Latihan di adakan dengan dua cara

yaitu melalui latihan kelompok kecil dimana dalam hal ini yang

mendapatkan latihan hanya siswa yang akan menjadi tutor, dan

melalui latihan klasikal, dimana siswa seluruh kelas dilatih

bagaimana proses pembimbingan ini berlangsung.

(4) Pengelompokan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang yang

terdiri atas 4-6 orang. Kelompok ini disusun berdasarkan variasi

tingkat kecerdasan siswa. Kemudian tutor sebaya yang telah ditunjuk

di sebar pada masing-masing kelompok yang telah ditentukan.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tutor Sebaya

Menurut Suryo dan Amin (1982:51), beberapa kelebihan metode tutor

sebaya adalah sebagai berikut.

(1) Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara siswa

yang dibantu dengan siswa sebagai tutor yang membantu.

(2) Bagi tutor sendiri, kegiatan remedial ini merupakan kesempatan untuk

pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar.

(3) Bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak yang dibantu.

(4) Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.

Adapun kekurangan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut.

(1) Siswa yang dipilih sebagai tutor dan berprestasi baik belum tentu

mempunyai hubungan baik dengan siswa yang dibantu.

Page 15: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

14

(2) Siswa yang dipilih sebagai tutor belum tentu bisa menyampaikan

materi dengan baik.

d. Langkah Penerapan Metode Tutor Sebaya

Diskusi kelompok terbimbing dengan model tutur sebaya merupakan

kelompok diskusi yang beranggotakan 5-6 siswa pada setiap kelas di

bawah bimbingan guru mata pelajaran dengan menggunakan tutor sebaya.

Tutur sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuan di

atas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan

anggota dalam memahami materi ajar. Dengan menggunakan model tutor

sebaya diharapkan setiap anggota lebih mudah dan leluasa dalam

menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan

terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik.

Untuk menghidupkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus

terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Oleh karena itu,

selain aktivitas anggota kelompok, peran ketua kelompok atau tutor

sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam

mempelajari materi ajar yang disajikan. Ketua kelompok dipilih secara

demokratis oleh seluruh siswa. Misalnya, jika di suatu kelas terdapat 46

siswa, berarti ada 9 kelompok dengan catatan ada satu kelompok yang

terdiri atas 6 siswa. Sebelum diskusi kelompok terbentuk, siswa perlu

mengajukan calon tutor. Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria:

(1) memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata siswa satu kelas;

Page 16: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

15

(2) mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa;

(3) memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik;

(4) memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dengan sesama;

(5) memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya

sebagai yang terbaik;

(6) bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab;

(7) suka membantu sesamanya yang mengalami kesulitan.

Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut :

(1) memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang

sedang dipelajari;

(2) mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis;

(3) menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing apabila ada

materi ajar yang belum dikuasai;

(4) menyusun jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat

tatap muka di kelas maupun di luar kelas, secara rutin dan insidental

untuk memecahkan masalah yang dihadapi;

(5) melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru

pembimbing pada setiap materi yang dipelajari.

Peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing model tutor

sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya,

Page 17: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

16

guru hanya melakukan intervensi ketika betul-betul diperlukan oleh

siswa.

2. Hasil belajar

a. Pengertian hasil belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa :

“ hasil belajar merupakan sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh

suatu usaha atau dapat juga berarti pendapat atau perolehan, buah”.

Lebih lanjut Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa : “hasil

belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan

dalam bentuk angka”.

Pendapat lain dikemukakan oleh sudajana (1989:3) mengatakan

bahwa :

“Hasil belajar adalah tingkah laku yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Hasil belajar dalam hal ini meliputi wawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah perubahan yang terjadi oleh pelajar setelah mengikuti

kegiatan belajar mengajar yang diperoleh setelah terjadi interaksi kegiatan

belajar mengajar.

Page 18: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

17

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Piaget (dalam Helena, 2004), Faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi 2 bagian

besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

(1) Faktor internal

(a) Faktor Biologis (Jasmaniah)

Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi

fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam

kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini

terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota

tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat

dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam

menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur, olahraga

serta cukup tidur.

(b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar

ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental

seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan

belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor

psikologis ini meliputi hal-hal berikut. Pertama, intelegensi.

Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang

Page 19: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

18

berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang.

Kedua, kemauan. Kemauan dapat dikatakan faktor utama

penentu keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat. Bakat ini

bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu

bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya

kemampuan seseorang dalam suatu bidang.

(2) Faktor Eksternal

(a) Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan

lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan

keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang

cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap

perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya

maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

(b) Faktor lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan

keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi

keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa

dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin

yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

Page 20: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

19

(c) Faktor lingkungan masyarakat

Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan

masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar.

Masyarakt merupkan faktor ekstern yang juga berpengruh

terhadap belajar siswa karena keberadannya dalam masyarakat.

Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar

diantaranya adalah, lembaga-lembaga pendidikan nonformal,

seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan

lain-lain.

Dengan meperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah

siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

c. Hakekat Matematika

Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan

dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran

manusia itu merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk

menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem

bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan masalah.

Soal-soal Cerita Matematika dapat melatih siswa untuk berpikir

secara logis, rasional, operasional dan terukur sesuai dengan karakteristik

ilmu ini. Salah satu materi dalam matematika yang penting dipelajari

Page 21: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

20

siswa dan perlu ditingkatkan mutu pembelajarannya adalah materi yang

disajikan dalam bentuk cerita (soal cerita).

Menurut Ahmad (2001: 171) soal cerita (word/story problems)

biasanya merupakan soal terapan dari suatu pokok bahasan yang

dihubungkan dengan masalah sehari-hari. Untuk menyelesaikan

matematika umumnya dan terutama soal cerita, Soedjadi (1992: 65)

mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna tiap kalimat

2) Memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui dalam soal

3) Apa yang diminta/ditanyakan dalam soal

4) Operasi/pengerjaan apa yang diperlukan

5) Membuat model matematika dari soal

6) Menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga

mendapatkan jawaban dari model tersebut

Hudoyo (1988: 3) menyatakan matematika berkenaan dengan ide-ide

(gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur

secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep

abstrak. Suatu kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas

alasan logik yang menggunakan pembuktian deduktif. Oleh sebab itu

dalam mempelajari matematika kita dapat mengaitkannya dalam

kehidupan sehari – hari sehingga kita lebih mudah dalam mempelajari

matematika.

Page 22: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

21

Matematika sebagai ilmu mengenai struktur dan hubungannya

dengan simbol-simbol diperlukan. Simbol-simbol itu penting untuk

membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang ditetapkan.

Simbol-simbol menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan

keterangan untuk membentuk suatu konsep baru (Hudoyo,1990: 10).

Dengan demikian mempelajari matematika harus teratur dan

memperhatikan hubungan keterkaitan dengan materi yang mendasari serta

harus memperhatikan kemampuan sebagai individu sehingga penyajian

ide atau konsep matematika yang baru didasarkan pada pengalaman

sebelumnya.

Matematika sebagai salah satu cabang ilmu yang dinilai dapat

memberikan kontribusi positif dalam memacu ilmu pengetahuan dan

teknologi selain itu juga matematika mempunyai peranan yang sangat

esensial untuk ilmu lain, utamanya sains dan teknologi. Sehingga

matematika menjadi sangat penting dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan. Oleh karena itu, para siswa dituntut untuk menguasai

matematika.

Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini

sejalan dengan banyaknya usaha yang dilakukan oleh Indonesia untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan

matematika disekolah namun belum menampakkan hasil yang

Page 23: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

22

memuaskan, baik ditinjau dari proses pembelajarannya maupun dari

prestasi belajar siswanya.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara singkat dengan guru

bidang studi matematika kelas VIIA yang dilaksanakan tanggal 10 Mei

2008 oleh salah satu perguruan tinggi di Makassar Sulawesi Selatan

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam memahami materi operasi bilangan pecahan hal ini disebabkan

pada saat siswa belajar di kelas kurang aktif, kurang kreatif dan enggan

untuk bertanya walaupun ada yang mereka tidak mengerti. Sering juga

ditemui siswa lebih senang bertanya kepada temannya dari pada kepada

gurunya karena siswa merasa enggan atau malu. Hal ini menyebabkan

kemampuan siswa pada pokok bahasan bilangan pecahan terutama dalam

menyelesaikan soal-soal cerita operasi bilangan pecahan masih rendah,

hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai matematika siswa kelas VIIA

semester I tahun pelajaran 2008/2009 yaitu 5,6.

Untuk memahami konsep matematika yang bersifat abstrak di

butuhkan aktifitas dan kreatifitas yang tinggi dari siswa. Oleh sebab itu

pembelajaran harus di arahkan agar dapat membangkitkan kreatifitas

siswa tersebut slah satunya adalah belajar dengan cara kelompok. Dengan

cara berkelompok, siswa dapat berdiskusi satu sama lain, siswa dapat

bertukar informasi dan siswa yang pintar dapat membantu siswa yang

kurang pintar.

Page 24: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

23

Untuk itu perlu dicari pemecahan masalah dalam menentukan strategi

pembelajaran yang tepat, dengan tetap mempertimbangkan kondisi-

kondisi dalam kelas. Semuanya dimaksudkan untuk memperoleh

pendekatan pembelajaran yang tepat bagi seluruh siswa. Oleh karena itu,

peneliti bermaksud mengadakan upaya perbaikan dengan menawarkan

kepada guru untuk menerapkan pendekatan tutor sebaya utamanya pada

pokok bahasan.

Kadangkala seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang

diberikan oleh kawannya karena tidak adanya rasa enggan atau malu

untuk bertanya. Menurut Arikunto (1986: 77) tutor sebaya adalah

seseorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai

pembantu guru dalam melakukan bimbingan terhadap kawan sekelas.

Penggunaan pendekatan tutor sebaya dalam menyelesaikan soal-soal

cerita operasi bilangan pecahan merupakan salah satu pendekatan yang

diharapkan dapat memberi peran aktif serta motivasi kepada siswa, agar

mereka mempelajari dengan sungguh-sungguh materi yang diberikan.

Sehingga diharapkan dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya ini,

siswa lebih mudah menyerap materi yang diajarkan dan pada akhirnya

siswa tidak mengalami banyak kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

yang berhubungan dengan pokok bahasan Persekutuan Terkecil (KPK)

dan persekutuan terbesar (FPB). Berikut uraian pokok bahasan tersebut,

Page 25: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

24

(1) Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Kelipatan suatu bilangan adalah himpunan bilangan-bilangan asli

yang habis oleh bilangan tersebut. Misalnya himpunan 2 adalah {2, 4,

6, 8, 10} himpunan kelipatan dari 4 adalah {4, 8, 14, 16, . . . .}

kelipatan persekutuan adalah himpunan irisan dari himpunan-

himpunan kelipatan. Misalnya dari himpunan kelipatan persekutuan 2

dan 4 adalah {4, 8, 12, . . .} dari himpunan itu anggota terkecilnya

adalah 4, maka kelipatan persekutuan terkecil (KPK adalah anggota

terkecil dari himpunan kelipatan persekutuan. Faktor suatu bilangan

adalah himpunan bilangan-bilangan yang habis membagi bilangan

tersebut. Misalnya himpunan faktor 12 adalah {1, 2, 3, 4, 6, 12}

himpunan faktor 18 adalah {1, 2, 3, 6, 9, 18}. Faktor persekutuan dari

12 dan 18 adalah irisan dari himpunan faktor 12 dan 18 yaitu 1, 2, 3,

6 dimana 6 adalah faktor persekutuan terbesar (FPB). Dalam

menentukan FPB dan KPK bilangan-bilangan besar dapat dengan

menguraikan faktor-faktor primanya. Misalnya faktor prima dari 12

adalah 2 dan 3 karena 12 = 2 x 2 x 3, sedangkan faktor prima dari 18

adalah 2 dan 3 karena 18 = 2 x 3 x 3 KPK dapat dihitung dari 2 x 2 x

3 x 3 = 36 dan FPB dari n dihitung dari 3 x 2 = 6. Dalam penentuan

FPB dan KPK untuk mencari faktor-faktor primanya bisa dengan

pohon faktor maupun tabel matriks, berikut untuk Faktor Persekutuan

Terbesar (FPB) :

Page 26: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

25

(a) Menggunakan Himpunan Faktor Persekutuan

Contoh :

1. Tentukan FPB dari bilangan 18 dan 24

Faktor 18 = {1, 2, 3, 6, 9, 18}

Faktor 24 = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24}

Faktor persekutuan dari 18 dan 24 = { 1, 2, 3, 6}

FPB dari 18 dan 24 = 6

2. Tentukan FPB dari bilangan 75 dan 120

Faktor 75 = {1, 3, 5, 15, 25, 75}

Faktor 120 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 20, 24, 30, 40, 60, 120}

Faktor persekutuan dari 75 dan 120 = {1, 3, 4, 15}

FPB dari 75 dan 120 = 15

3. Tentukan FPB dari bilangan 36, 48 dan 72

Faktor 36 = {1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36}

Faktor 48 = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16,24, 48}

Faktor 72 = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 18, 24, 36, 72}

Faktor persekutuan dari 36 dan 48 = {1, 2, 3, 4, 6, 12}

FPB dari 36 dan 48 = 12

Page 27: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

26

(b) Menggunakan Pohon Faktor

i. Buatlah pohon faktor dari kedua bilangan yang dicari FPB-nya.

ii. Tulis faktorisasi primanya.

iii. Pilihlah bilangan pokok yang sama pada kedua faktorisasi prima.

iv. Jika bilangan tersebut memiliki pangkat yang berbeda, ambillah bilangan prima

dengan pangkat yang terendah.

Contoh :

1. Tentukan FPB dari bilangan 20 dan 30

20 30

2 10 2 15

2 5 3 5

22 X 5 2 X 3 X 5

FPB = 2 X 5

= 10

2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima kedua

pohon faktor.

Pangkat terendah dari 2 adalah 1.

Pangkat terendah dari 5 adalah 1.

Maka FPB = 2 X 5 = 10

2. Tentukan FPB dari bilangan 48 dan 60

Page 28: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

27

48 60

2 24 2 30

2 12 2 15

2 6 3 5

2 3 22 X 3 X 5 24 X 3 FPB = 22 X 3

= 12

2 dan 3 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima kedua

pohon faktor.

Pangkat terendah dari 2 adalah 2.

Pangkat terendah dari 3 adalah 1.

Maka FPB = 22 X 3 = 12

3. Tentukan FPB dari bilangan 18, 30, dan 3618 30 36

2 9 2 15 2 18

3 3 3 5 2 9 2 X 32 2 X 3 X 5 3 3

22 X 32

FPB = 2 X 3

= 6

Page 29: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

28

2 dan 3 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima ketiga

pohon faktor.

Pangkat terendah dari 2 adalah 1.

Pangkat terendah dari 3 adalah 1.

Maka FPB = 2 X 3 = 6

(c) Menggunakan Tabel

i. Buatlah cara tabel untuk mencari faktorisasi prima dari bilangan yang

dicari FPB-nya.

ii. Beri tanda faktor prima yang sama.

Contoh :

1. Tentukan FPB dari bilangan 21 dan 35

21 35

3 7 5

5 7 1

7 1 1

Jadi FPB dari bilangan 21 dan 35 = 3

2. Tentukan FPB dari bilangan 36 dan 54

Page 30: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

29

36 54

2 18 27

2 9 27

3 3 9

3 1 3

3 1 1

FPB = 2 X 3 X 3

= 2 X 32 = 18

Jadi FPB dari 36 dan 54 = 18

3. Tentukan FPB dari bilangan 75, 105 dan 120

75 105 120

2 75 105 60

2 75 105 30

2 75 105 15

3 25 35 5

5 5 7 1

5 1 7 1

7 1 1 1

FPB = 3 X 5 = 15

Jadi FPB dari 75, 105, dan 120 = 15

Page 31: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

30

Berikut cara mencari Faktor Prima Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK),

(a) Menggunakan Himpunan Kelipatan Persekutuan

Contoh :

1. Tentukan KPK dari bilangan 8 dan 12

Kelipatan 8 = {8, 16, 24, 32, 40, 48, …}

Kelipatan 12 = {21, 24, 36, 48, 60, 72, ….}

Kelipatan persekutuan dari 8 dan 12 = { 24, 48, …}

KPK dari 8 dan 12 = 24

2. Tentukan KPK dari bilangan 15 dan 20

Kelipatan 15 = {15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, …}

Kelipatan 20 = {20, 40, 60, 80, 100,120, …}

Kelipatan persekutuan dari 15 dan 20 = {60, 120, ….}

KPK dari 15 dan 20 = 60

3. Tentukan KPK dari bilangan 6, 8 dan 10

Kelipatan 6 = {6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, …}

Kelipatan 8 = {8, 16, 24, 32, 40, 48, …}

Kelipatan 12 = {12, 24, 36, 48, 60, …}

Kelipatan persekutuan dari 6, 8 dan 12 = {24, 48, …}

KPK dari 6, 8 dan 12 = 24

Page 32: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

31

(b) Menggunakan Pohon Faktor

i. Buatlah pohon faktor dari kedua bilangan yang dicari KPK-nya.

ii. Tulis faktorisasi primanya.

iii. Kalikan semua faktorisasi prima

iv. Jika satu bilangan terdapat di lebih dari satu pohon, ambillah bilangan dengan

pangkat yang tertinggi.

Contoh :

1. Tentukan KPK dari bilangan 10 dan 15

10 15

2 5 3 5 2 X 5 3 X 5

FPB = 2 X 3 X 5

= 30

Jadi KPK dari 10 dan 15 = 30

2, 3, dan 5 adalah faktor prima yang terdapat pada faktorisasi prima.

Pangkat tertinggi 5 adalah 1

Maka KPK = 2 X 3 X 5 = 30

2. Tentukan KPK dari bilangan 12 dan 30

12 30

2 6 2 15

2 3 3 5

22 X 3 2 X 3 X 5

KPK = 22 X 3 X 5 = 60

Page 33: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

32

2, 3, dan 5 adalah faktor prima yang terdapat pada faktorisasi prima.

Pangkat tertinggi 2 adalah 2.

Pangkat tertinggi 3 adalah 1.

Jadi KPK dari 12 dan 30 = 60

3. Tentukan KPK dari bilangan 8, 24, dan 36

8 24 36

2 4 2 12 2 18

2 2 2 6 2 9 23 2 3 3 3

23 X 3 22 X 32

KPK = 23 X 32

= 72

2 dan 3 adalah faktor prima yang terdapat pada faktorisasi prima.

Pangkat tertinggi 2 adalah 3.

Pangkat tertinggi 3 adalah 2.

Jadi KPK dari 8, 24, dan 36 = 72

Menggunakan Tabel

(c) Buatlah cara tabel untuk mencari faktorisasi prima dari bilangan yang dicari KPK-

nya.

(d) Kalikan semua faktor prima.

Contoh :

Page 34: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

33

1. Tentukan KPK dari bilangan 16 dan 40

16 40

2 8 20

2 4 10

2 2 5

2 1 5

5 1 1

KPK = 2 X 2 X 2 X 2 X 5

= 24 X 5 = 80

Jadi KPK dari 16 dan 40 = 80

2. Tentukan KPK dari bilangan 36 dan 64

36 54

2 18 27

2 9 27

3 3 9

3 1 3

3 1 1

KPK = 2 X 2 X 3 X 3 X 3

= 22 X 33 = 108

Jadi KPK dari 36 dan 64 = 108

4. Tentukan KPK dari bilangan 10, 15 dan 25

Page 35: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

34

10 15 25

2 5 15 25

3 5 5 25

5 1 1 5

5 1 1 1

KPK = 2 X 3 X 5 X 5

= 2 X 3 X 52 = 150

Jadi KPK dari 10, 15 dan 25 = 150

B. KERANGKA PIKIR

Matematika adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan

penting dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam bidang pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Mengingat besarnya peranan matematika, maka

pelajaran matematika di semua jenjang pendidikan khususnya sekolah menengah,

siswa perlu dituntun untuk menguasai konsep dalam matematika.

Kenyataan selama pembelajaran matematika masih menggunakan

pendekatan tradisional. Pendekatan ini memusatkan pembelajaran pada guru

sehingga banyak siswa yang merasa enggan atau malu untuk bertanya pada guru

tersebut. Pendekatan tutor sebaya memungkinkan siswa untuk tidak merasa

enggan bertanya pada guru karena tutor diambil dari teman sekelasnya (sebaya)

Page 36: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

Guru menjelaskan materi Matematika

Siswa diObservasi untuk menunjuk tutor

Tutor diberi arahan oleh guru

Tutor mengajari teman kelasnya

Siswa merasa malu, takut, dsb

Siswa tidak merasa malu, takut, dsb

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

35

yang menjadi staf ahli yang mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa

sehingga diharapkan kemampuan siswa dapat meningkat yang dampak positifnya

adalah peningkatan hasil belajar.

Gambar 1. Bagan kerangka pikir pelaksanaan tindakan penelitian pada siswa kelas V SDN INP Karawa.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah :

1) Jika digunakan pendekatan tutor sebaya digunakan dalam proses

pembelajaran matematika pokok bahasan KPK dan FPB, maka hasil

belajar siswa akan meningkat.

2) Jika pendekatan tutor sebaya digunakan dalam proses pembelajaran

matematika matematika pokok bahasan KPK dan FPB, maka kemampuan

siswa dalam memahami matematika pokok bahasan tersebut akan lebih

mudah.

Page 37: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

36

BAB III

PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan

guru. Pendekatan atau model dalam pembelajaran ini adalah metode tutor sebaya

dalam membantu siswa meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

Matematika pokok bahasan KPK dan FPB. Jenis penelitian yang peneliti gunakan

adalah jenis empirik Penelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat

pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi dalam

penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi dengan guru yang melaksanakan

tindakan di kelas.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting penelitian

Setting atau latar dalam penelitian ini adalah SDN Inpres Karawa kelas V di

Kabupaten Pinrang provinsi Sulawesi Selatan.

2. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah seluruh siswa-siswi kelas V.

Subjek penelitian ini selanjutnya dapat diketahui yakni : siswa kelas V adalah

sejumlah 23 orang, 11 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

Page 38: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

37

C. Teknik dan prosedur pengambilan data

Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik pengumpulan

data yang berorientasi pada observasi partisipasif (Wolcott,1992), yaitu peneliti

melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan.

Pengambilan data dilakukan dengan Tes dan Observasi. Untuk memudahkan

dan terkumpulnya data maka peneliti menggunakan format penilaian berupa

format penilaian diri (self assesment) dan format observasi dengan skala

penilaian.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan pengambilan data

dokumentasi berupa foto-foto kegiatan siswa.

1. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif. Analisis yang memberikan deskripsi atas penilaian skor

kualitas respon siswa. Penilaian kualitatif diberi skor: A (amat baik) = Jika

penjelasan dari tutor dapat dijelaskan dengan dengan baik dan benar serta

terstruktur ; B (baik) = jika siswa dapat menjelaskan kembali penjelasan tutor

dengan rangkaian bahasanya sendiri dengan fasih dan benar meskipun tidak

terstruktur; C (cukup) = jika siswa dapat menjelaskan kembali penjelasan tutor

dengan tidak fasih dan tidak terstruktur tetapi benar; D/E (kurang/tidak lulus) =

jika siswa tidak mampu menjelaskan kembali penjelasan tutor dengan benar;

Selanjutnya skor kualitatif berdasarkan tingkat pemahaman siswa

dari tiap-tiap siswa dikumpulkan dan didata secara kuantitatif, yaitu jumlah

Page 39: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

38

siswa yang mendapat nilai A, B, C, dianggap lulus dan jumlah siswa yang

mendapat nilai D atau E dianggap tidak lulus.

Jika jumlah siswa yang lulus ≥ 70% maka metode pendekatan tutor sebaya

berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran

matematika.

Jika jumlah siswa yang lulus di bawahnya maka perlu diadakan

koreksi dan perbaikan, apakah perbaikan terhadap siswa, cara penyajian

guru, ataupun kesiapan dan kelengkapan yang mendukung pelaksanaan

metode.

5. Prosedur pengambilan data

Data yang diperoleh data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari:

a. Data hasil belajar dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan KPK

dan FPB.

b. Data observasi terhadap proses belajar.

c. Data observasi terhadap proses mengajar.

6. Cara pengambilan data

a. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes pada siswa.

b. Data observasi proses belajar diambil dari hasil observasi terhadap

siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi siswa.

Page 40: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

39

c. Data observasi proses mengajar diambil dari hasil observasi secara

sistematis dan menyeluruh terhadap guru yang mengajar diperoleh

dengan lembar observasi guru.

d. Data tentang refleksi serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas

diambil dari pelaksanaan tindakan.

Page 41: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan data dan temuan hasil penelitian tindakan

proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode tutor sebaya yang

dimulai dengan pratindakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui

hal yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil belajar

melalui metode tutor sebaya pada pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dua siklus dan setiap siklus dilaksanakan

secara terpisah. Hal ini bertujuan untuk melihat adanya persamaan, perbedaan,

perubahan, dan perkembangan yang terjadi dalam setiap siklus.

Dalam kegiatan awal, peneliti mengadakan kunjungan ke SD Inpres Karawa

Kab. Pinrang untuk membicarakan rencana penelitian, dan peneliti juga

menyampaikan tes awal. pada pertemuan tersebut, kepala sekolah memberi izin

kepada pelaksana dan mempersilahkan berhubungan dengan guru kelas V untuk

menetapkan jadwal pelaksanaan tes awal dan rencana pelaksanaan tindakan

penelitian.

Dalam diskusi antara peneliti dan guru kelas V disepakati bahwa tes awal

dilaksanakan dan diikuti oleh semua siswa kelas V SD Inpres Karawa yang

berjumlah 23 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarna, peneliti

bertindak sebagai guru. Tahap pembelajaran tahap-tahap pembelajaran setiap

yang ada serta pada pembelajaran pemecahan masalah yaitu tahap memahami

Page 42: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

41

masalah, membuat rencana untuk menyelesaikan masalah, dan memberikan soal

lisan kepada siswa dan siswa langsung menjawab.

Untuk menjejaki permasalahan yang berkaitan dengan hasil belajar siswa

kelas V tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui metode tutor sebaya pada

mata pelajaran matematika. Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V

SDI karawa bahwa peningkatan hasil belajar siswa melalui metode tutor sebaya

masih jarang dilaksanakan oleh guru kelas dimana dalam metode tutor sebaya,

kesalahan – kesalahan terjadi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Metode tutor sebaya hanya bisa dilaksanakan apabila salah satu siswa ada

yang berani menjadi tutor.

2. Metode ini tidak dapat berlangsung pada siswa jika yang menjadi tutoring

terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah peserta tutor.

3. Terkadang ada siswa yang justru semakin acuh jika yang menjadi tutor

adalah temannya sendiri.

Dengan adanya kesalahan tersebut berarti murid mengalami kesulitan dalam

peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode tutor sebaya. Untuk itu

penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus.

Hal ini menunjukkan bahwa masih kurang siswa yagn menguasai konsep

Matematika yang diajarkan. Yang menjadi penyebab kurangnya kemampuan

siswa pada materi ini adalah dalam mengajarkan materi hanya menggunakan

metode ceramah sementara pada mata pelajaran Matematika khususnya pada

materi Faktor prima, KPK, dan FPB harus menggunakan metode tutor sebaya

Page 43: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

42

yang sesuai dengan materi tersebut, adapun metode yang sesuai dengan materi

tersebut yakni metode tutor sebaya.

1. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I dan II

a. Tindakan siklus I

1. Perencanaan

Setelah ditetapkan untuk menerapkan penggunaan metode tutor

sebaya pada pokok bahasan Faktor prima, KPK, dan FPB. selanjutnya

peneliti menyiapkan beberapa hal yang diperlukan selama pelaksanaan

tindakan. Peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Mempersiapkan program pengajaran

2. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dibagikan kepada tiap-

tiap kelompok siswa

3. Mendiskusikan kepada guru kelas tentang metode tutor sebaya.

4. Mengawasi proses pembelajaran awal (penjelasan materi) yang

dibawakan oleh guru.

5. Melakukan tes awal kepada siswa untuk mengetahui siswa yang telah

faham dengan benar yang kemudian akan ditunjuk sebagai tutor

sebaya.

2. Pelaksanaan

Pada proses ini guru membentuk kelompok 3-4 kelompok dan

masing-masing kelompok memiliki 1 orang tutor, tiap kelompok tidak

Page 44: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

43

boleh terdapat 2 orang tutor untuk menjaga perbedaan pendapat antara

kedua tutor.

Sebelum tutoring dimulai, peneliti memberikan sedikit pengetahuan

dasar menjelaskan dan memberikan motivasi serta menciptakan iklim

kelas yang baik. Setiap tutor tidak lagi menjelaskan kembali materi yang

ada akan tetapi hanya menunggu atau memancing siswa lainnya untuk

mau mempertanyakan bagian dai materi yang belum dimengerti.

Pada saat proses tutoring dimulai, terlihat para tutor telah

berkomunikasi dengan temannya selayaknya teman sebaya. Setelah + 30

menit kemudian nampak setiap siswa tutor telah mendapat berbagai

pertanyaan dari temannya namun ada juga siswa yang tidak antusias

untuk bertanya tentang materi yang bersangkutan dan dampaknya diluar

perkiraan, ternyata justru para tutor yang terpancing untuk tidak

melaksanakan tugasnya sebagai tutorial materi pelajaran yang

menyebabkan terkikisnya waktu yang hendak diefisienkan.

3. Observasi / Evaluasi

Pada tindakan siklus ini kami menyadari bahwa hasil penelitian besar

kemungkinan masih akan diperoleh hole atau bug setelah diadakan

evaluasi. Disinilah peranan diadakannya penelitian bersiklus dan pada

penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali siklus.

Pada tahap ini peneliti telah mengevaluasi secara tidak langsung pada

saat proses pratutoring (guru menjelaskan materi) dan pada saat proses

Page 45: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

44

tutoring dimulai. Untuk mengetahui hasilnya maka peneliti memberikan

soal tulisan terlebih dahulu kepada guru untuk dibagikan kepada siswa

selain tutoring untuk dievaluasi. Dan ternyata hasil yang diperoleh telah

meningkat sedikit dari hasil sebelum dilaksanakannya metode tutor

sebaya yaitu nilai rata-rata berada diantara 0-4 dan setelah diterapkan

metode tutor sebaya pada siklus I hasilnya tidak ada lagi siswa yang

mendapat 0 dan dari 4 orang siswa yang telah memperoleh nilai diatas

ketuntasan minimal menjadi lebih meningkat yaitu 2 orang memperoleh

nilai 8.

4. Refleksi

Pada tindakan siklus I ini peningkatan hasil belajar belum mencapai

target akan tetapi telah nampak perubahan yang positif pada beberapa

siswa. Oleh sebab itu mencapai tujuan penelitian maka diadakan

perbaikan yang diimplementasikan pada tindakan siklus II.

Adapun kelemahan kinerja yang dilakukan guru ilaah sebagai berikut :

a) Guru menggunakan apersepsi yang masih kurang tepat.

b) Guru telah menggunakan media pembelajaran dengan benar dan

tepat.

c) Guru kurang membantu membimbing tutor untuk menjawab

masalah-masalah dalam proses tutoring dan membantu menjawab

pertanyaan dari temannya yang belum pernah ditanyakan

sebelumnya dengan baik.

Page 46: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

45

d) Kegiatan menutup pelajaran dilakukan guru dengan

menyimpulkan mata pelajaran namun kurang melibatkan siswa.

e) Guru mendominasi proses belajar mengajar.

f) Pemberian tugas pelajaran kepada siswa belum efisien.

b. Tindakan Siklus II

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada tindakan siklus I maka peneliti

merencanakan tindakan siklus II. Kelemahan-kelemahan selama

siklus I akan diperbaiki pada siklus II sehingga diharapkan pada

tindakan siklus II ini hasil belajar siswa makin meningkat.

Selanjutnya pada tahap perencaan ini peneliti melakukan hal-hal

sebagai berikut :

a) Mempersiapkan program perbaikan tindakan siklus I

b) Mengembangkan media pembelajaran yang sesuai untuk

digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi.

c) Menentukan/ menunjuk tutor yang baru selain tutor sebaya yang

ditunjuk pada siklus I sesuai dengan kelompoknya masing-

masing.

d) Peneliti mengajarkan pengetahuan dasar menjelaskan dan

psikologi umum dan menekankan siswa untuk menggunakan

pendekatan psikis agar lebih akrab sehingga memudahkan peserta

Page 47: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

46

tutoring menyerap materi dengan mudah dan membimbing tutor

untuk tidak jenuh menerima menjawab pertanyaan dari temannya.

e) Mengingatkan kembali kepada guru kesalahan yang harus

diperbaiki pada siklus I ke siklus II.

f) Guru mengingatkan siswa untuk memperbaiki kesalahan yang

dilakukan siswa pada siklus I pada siklus II.

2) Pelaksanaan

Pada tindakan siklus ini, siswa kembali melakukan pembelajaran

dengan materi sebelumnya. Namun ada perbaikan dari siklus I maka

indikator tersebut dilanjutkan pada siklus kedua ini. tutor juga

diberikan kesempatan untuk memakai metodenya sendiri untuk

membuat temannya dapat mengerti, dengan memperhatikan rambu-

rambu yang telah ditetapkan dan peneliti mengobservasi jalannya

proses pembelajaran.

3) Observasi dan Evaluasi

Pelaksanaan tindakan siklus II secara umum hasil dan evaluasi

terlihat peningkatan dibandingkan siklus I, hal ini terlihat pada hasil

observasi guru dan siswa. Pada saat observasi kedua pada proses dan hasil

tes akhir telah memenuhi tujuan penelitian yaitu meningkatkan hasil

belajar siswa hingga mencapai batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

70% atau lebih. Berikut hasil yang didapatkan dari hasil observasi siswa :

Page 48: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

47

1) Siswa yang dijadikan Tutor sebaya telah melaksanakan tugasnya dan

nampak lebih kreatif dalam menjeaskan kepada temannya bahkan ada

kelompok ayng menggunakan variasi mengajar yang sesuai dengan

psikis mereka.

2) Siswa peserta tutoring yang belum mendapat kesempatan untuk

menjadi tutor nampak lebih serius untuk memperhatikan tutor

menjelaskan pertanyaan mereka.

3) Hasil evaluasi siswa menunjukkan 80% hasil evaluasi telah mencapai

KKM sekolah.

Berikut hasil observasi guru :

g) Guru menggunakan apersepsi yang masih kurang tepat.

h) Guru telah menggunakan media pembelajaran dengan benar dan

tepat.

i) Guru membantu membimbing tutor untuk menjawab masalah-

masalah dalam proses tutoring dan membantu menjawab

pertanyaan dari temannya yang belum pernah ditanyakan

sebelumnya dengan baik.

j) Kegiatan menutup pelajaran dilakukan guru dengan

menyimpulkan mata pelajaran dan menghubungkannya dengan

materi selanjutnya namun kurang melibatkan siswa.

k) Guru tidak lagi mendominasi proses belajar mengajar.

l) Pemberian tugas pelajaran kepada siswa belum efisien.

Page 49: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

48

4) Refleksi

Pada siklus I, penggunaan metode tutor sebaya kurang optimal

disebabkan siswa masih terbiasa dengan metode pengajaran

sebelumnya yang digunakan oleh gurunya jadi, dibutuhkan siklus

kedua untuk memberi kesempatan kepada siswa dan guru untuk

beradaptasi dengan metode tutor sebaya.

Pada tindakan siklus II, penggunaan metode tutor sebaya telah

memperlihatkan hasil yang diramalkan akan berkembang positif secara

signifikan yaitu nilai akhir siswa pada siklus I telah meningkat + 20%

dan hingga pada siklus II meningkat menjadi + 50%. dengan demikian

hasil akhir telah meningkat mencapai angka Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) sekolah.

B. Pembahasan

Dalam proses siklus I, siswa ditugaskan melakukan diskusi dengan tutor

sesuai dengan materi yang diajarkan. Sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun yakni Faktor prima, KPK, dan FPB. Dimana

kekurangan tersebut ada yang berasal dari guru dan ada juga yang berasal dari

siswa. Diantaranya guru pada saat membuka pelajaran guru tidak menyampaikan

tujuan pembelajaran dan juga guru kurang memberikan motivasi kepada siswa.

Sedangkan kekurangan yang berasal dari siswa yaitu keinginan bertanya dan

motivasi masih kurang dilakukan, beberapa siswa belum nampak partisipatif

Page 50: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

49

pada kegiatan tutor sebaya, bimbingan terhadap siswa masih kurang, siswa masih

malas bertannya kepada tutornya dan tutor sendiri masih kurang mampu

mengendalikan keinginan belajar temannya.

Pelaksanaan interaksi belajar mengajar dengan mengoptimalkan penggunaan

kegiatan tutor sebaya pada mata pelajaran Matematika dikelas V SDN Karawa

Kab. Pinrang, seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya adalah untuk

mencapai indikator kinerja, sebagai berikut :

1. Untuk hasil belajar minimal 70% dari seluruh siswa yang dikenai tindakan

memperoleh nilai 6,5% keatas pada materi sajian.

2. Untuk hasil belajar seluruh siswa di kelas V memperoleh daya serap 70-80%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas pada siklus I

diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2. Frekuensi hasil belajar siklus I

NO PEROLEHAN NILAI

BANYAKNYA SISWA

PERSENTASE

1 0-45 9 38

2 46-55 6 33

3 56-69 5 16

4 70-84 3 11

5 85-100 - -

JUMLAH 23 100%

Berdasarkan pertemuan yang dilakukan pada siklus pertama diketahui bahwa

yang mendapat nilai 0-45 = 9 orang siswa (38%), yang memperoleh nilai 46-55 =

Page 51: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

50

6 orang siswa (33%), yang memperoleh nilai 56-69 = 5 orang (16%), dan yang

memperoleh nilai 70-84 = 3 orang siswa (11%), dan yang memperoleh nilai 85-

100 tidak ada.

Dengan demikian, masih terdapat 9 dari jumlah siswa yang memperoleh nilai

minimal dan kualifikasi pembelajaran yang memperoleh nilai cukup dan kurang,

masih terdapat 6 sesuai dengan haisl refleksi bahwa hal tersebut disebabkan oleh

adanya beberapa kelemahan seperti yang disebutkan pada deskripsi data yaitu :

1) Guru menggunakan apersepsi yang masih kurang tepat.

2) Guru kurang membantu membimbing tutor untuk menjawab masalah-masalah

dalam proses tutoring dan membantu menjawab pertanyaan dari temannya

yang belum pernah ditanyakan sebelumnya dengan baik.

3) Kegiatan menutup pelajaran dilakukan guru dengan menyimpulkan mata

pelajaran namun kurang melibatkan siswa.

4) Guru mendominasi proses belajar mengajar.

5) Pemberian tugas pelajaran kepada siswa belum efisien.

Pada tindakan siklus II, metode tutor sebaya diterapkan. Tugas ini diberikan

kepada siswa sama seperti yang telah dilaksanakan pada siklus I.

Dari hasil perbaikan strategi pembelajaran, maka telah terjadi perubahan pada

siklus II baik dari segi haisl belajar maupun dari segi proses pembelajaran.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas pada siklus II

diperoleh data sebagai berikut,

Page 52: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

51

Tabel 2. Frekuensi hasil belajar pada siklus II

NO PEROLEHAN NILAI

BANYAKNYA SISWA

PERSENTASE

1 0-45 - -

2 46-55 9 39.13

3 56-69 7 30.43

4 70-84 5 21.73

5 85-100 2 8.69

JUMLAH 23 100%

Berdasarkan pertemuan yang dilakukan pada siklus kedua diketahui bahwa

yang mendapat nilai 0-45 = 0 orang siswa (0%), yang memperoleh nilai 46-55 = 9

orang siswa (39.13%), yang memperoleh nilai 56-69 = 7 orang (130.43%), dan

yang memperoleh nilai 70-84 = 5 orang siswa (21.73%), dan yang memperoleh

nilai 85-100 = 2 orang siswa (8.69%).

Berdasarkan gambaran deskripsi data dan pembahasan seperti tabel 1 dan 2

yang tertera diatas, jelas bahwa hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan

hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II pada proses pembelajaran matematika

dengan menerapkan metode tutor sebaya adalah meningkat.

Page 53: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembehasan seperti yang telah dikemukakan

pada uraian sebelumnya, maka dapat dikemukakan simpulan bahwa hasil belajar

siswa kelas V SDN Karawa Kab.Pinrang pada pembelajaran Matematika secara

umum mengalami peningkatan secara signifikan dengan menggunakan metode

tutor sebaya. Hal ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran Matematika,

maka hasil belajar siswa dapat meningkat dikarenakan pada proses

pembelajaran siswa sudah dapat meningkat dikarenakan pada proses

pembelajaran siswa sudah dapat bekerjasama dengan tutor dengan baik.

2. Dengan menggunakan metode tutor sebaya, siswa sudah bisa saling

mengajari satu sama lain dengan benar.

3. Dengan menggunakan metode tutor sebaya siswa yang ditunjuk sebagai tutor

menjadi lebih ingat dalam memory jangka panjang terhadap materi yang telah

ia ajarkan kepada temannya.

4. Penggunaan metode tutor sebaya dapat memberikan pemahaman kepada

siswa pada materi pembelajaran Matematika.

Page 54: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

53

2. Saran

Adapun saran yang dianggap perlu dikemukakan berdasarkan pembahasan

dalam perbaikan penelitian ini adalah :

1. Guru sebaiknya tidak lagi menggunakan metode secara yang monoton dan

tidak melibatkan siswa. Peneliti menganjurkan untuk menggunakan metode

tutor sebaya karena telah terbukti dalam penelitian ini bahwa hasil belajar

siswa kelas V SDN Karawa Kab.pinrang meningkat secara simultan, kecuali

jika siswa telah mencapai titik jenuh terhadap metode tersebut maka guru

sebaiknya menggunakan metode lain yang serupa seperti metode diskusi lalu

kembali menggunakan metode tutor sebaya setelah metode pengganti tidak

efektif lagi.

2. Guru senantiasa menerima secara terbuka atas kritikan-kritikan dari

kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai hasil refleksi

bersama, serta bersedia untuk memperbaikinya sebagai tindak lanjut guna

peningkatan hasil belajar secara terus menerus.

3. Di sisi lain, kepala sekolah sebagai penanggung jawab pendidikan di sekolah,

kiranya senantiasa memberikan motivasi dan fasilitas kepada guru lainnya

untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna peningkatan mutu

pendidikan.

Page 55: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

54

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-yuuuk/.   Diakses pada tanggal 25 Pebruari 2009

Bayumukti.2008.http://www.bayumukti.com/tutor-sebaya/

Depdiknas.2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta.

Drs.Yus Rusamsi,dkk..Asyik berhitung matematika untuk kelas 5 SD.2004.Jakarta.Yudistira

Enpe.2007. http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/08/02/tutor-sebaya. diakses

pada tanggal 10 september 2009.

_________,http://pendidikan-matematika.blogspot.com/2009/03/pendekatan-tutor-    sebaya.html, diakses pada tanggal 10 september 2009.

_________,,http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-model-tutor-

sebaya, diakses pada tanggal 10 september 2009.

Jaelani, Dudi. 2002. Bina dan Kembalikan Anak Kita ke “Habitat” Semula (Program Life Skill SMKN 1 Cidahu)

Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Program guru Bantu direktorat tenaga kependidikan.

Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara,2005), h. 12.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 64

Anonim. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 56: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

55

Anni, Tri, Catharina, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Tingkat Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (Permen Mendiknas No. 22, No. 23, dan No. 24 Tahun 2006). Jakarta: PT. Binatama Raya.

Cholik dan Sugijono. 2002. Matematika untuk SD Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rochman. 1977. Alat Peraga dan Komunikasi Matematika. Jakarta : PT. Bunda Karya.

Ruseffendi. 1997. Materi Pokok Pembelajaran Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Ruseffendi. 1988. Membantu Guru mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sugiarto dan Hidayah. 2004. Workshop Pendidikan Matematika. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.

Surya, Moh. 2001. Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdikbud.

Suryo, Moh dan Moh. Amin. 1982. Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdikbud P2BSPG. Jakarta. Tahun V Repelita III.

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA UNNES.

Usman, Moh. Uzer. 1993. Upaya Optimasi KBM. Bandung: Remaja Rosdakarya.

....................... 2006. Evaluasi Terpadu Mandiri dan Rekreasi Matematika SMP. Jakarta: PT. Grasindo.

Page 57: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

56

LAMPIRAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/1

Pertemuan Ke- : 6 dan 7 (siklus I)

Alokasi Waktu : 4 × 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam

pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK

dan FPB

Indikator : 1. Mencari faktor prima dengan pohon faktor

2. Mencari faktor prima dengan menggunakan tabel

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mencari faktor prima dengan pohon faktor.

2. Siswa dapat mencari faktor prima dengan menggunakan tabel.

II. Materi Ajar

• Faktor prima, KPK, dan FPB

III. Metode Pembelajaran

1. Informasi/Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

Page 58: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

57

4. Tutor sebaya

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-6 (2 × 40 menit)

1. Kegiatan Awal

• Motivasi dari guru.

• Guru membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.

• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

• Guru menuliskan sebuah bilangan di papan tulis, kemudian meminta siswa

menentukan semua faktor dari bilangan tersebut.

• Dengan bilangan tersebut, guru menjelaskan cara mencari faktor prima

dengan pohon faktor.

• Guru menanyakan kepada siswa, apakah bedanya faktor, faktor prima, dan

faktorisasi prima.

• Guru meminta beberapa siswa mengerjakan soal dari buku paket di papan

tulis.

• guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi dan menentukan

satu orang tutor sebaya pada tiap kelompok.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas kepada tutor sebaya.

• Guru mengevaluasi siswa apakah sudah faham atau belum dengan

memberikan soal tertulis.

Page 59: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

58

3. Kegiatan Akhir

• Guru memberikan beberapa pertanyaan penjajakan kepada siswa.

• Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan

kesungguhannya dalam mengikuti pembelajaran.

• Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan PR kepada

siswa.

Pertemuan ke-7 (2 × 40 menit)

1. Kegiatan Awal

• Motivasi dari guru.

• Guru mengajak siswa mengingat sekilas pembelajaran yang lalu termasuk

mencocokkan PR.

• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

• Guru bersama siswa berdiskusi bagaimana mencari faktor prima dengan

menggunakan tabel.

• Guru menentukan satu orang tutor ditiap kelompok, jika tidak ada maka

diambil dari kelompok lain yang memiliki 2 tutor.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas kepada tutor.

• Guru mengevaluasi siswa apakah sudah faham atau belum dengan

memberikan soal tertulis.

Page 60: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

59

3. Kegiatan Akhir

• Guru memberi beberapa pertanyaan penjajakan sekaligus sebagai

kesimpulan.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

• Buku Matematika 5A .

VI. Penilaian

1. Tes tertulis

• Soal terlampir

2. Kinerja/Perbuatan

• Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan

menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3. Penugasan/Proyek

• Guru memeriksa dan mengecek apakah tugas yang diberikan kepada siswa

dapat terselesaikan dengan baik atau tidak.

Mengetahui, ......................, ..................

Kepala Sekolah Peneliti

(________________) ( SABARUDDIN )

NIP. ......................... NIM. 074742568

Page 61: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

24

122

62

32

18

92

33

60

SOAL TERTULIS PERTEMUAN 6 DAN 7

A. Selesaikanlah soal dibawah ini !

1. Buatlah pohon factor dari 18 dan tentukanlah faktorisasi primanya!

Buatlah pohon factor dari 24 dan tentukanlah faktorisasi primanya!

2. Buatlah pohon factor dari 36 dan tentukanlah faktorisasi primanya!

Buatlah pohon factor dari 40 dan tentukanlah faktorisasi primanya!

3. Buatlah pohon factor dari 45 dan tentukanlah faktorisasi primanya!

Buatlah pohon factor dari 48 dan tentukanlah faktorisasi primanya!

B. Isilah titik-titik didalam tabel dibawah ini!

No BilanganPerkalian faktor-

faktor primaLambang

pemangkatan1 8 2 x 2 x 2 …

2 9 3 x … 3…

3 12 … 22 x 3

Jawaban :

1.

Faktorisasi prima dari 18 adalah 2 x 3 x 3 = 2 x 32

Faktorisasi prima dari 24 adalah 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3

Page 62: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

40

202

102

52

36

182

92

33

48

2 24

122

62

32

45

3 15

53

61

2.

Faktorisasi prima dari 36 adalah 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32

Faktorisasi prima dari 40 adalah 2 x 2 x 2 x 5 = 23 x 5

3.

Faktorisasi prima dari 45 adalah 3 x 3 x 5 = 32 x 5

Faktorisasi prima dari 40 adalah 2 x 2 x 2 x 2 x 3 = 24 x 3

No BilanganPerkalian faktor-

faktor primaLambang

pemangkatan1 8 2 x 2 x 2 23

2 9 3 x 3 32

3 12 2 x 2 x 3 22 x 3

Page 63: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/1

Pertemuan Ke- : 8 dan 9 (siklus II)

Alokasi Waktu : 4 × 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam

pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK

dan FPB

Indikator : 1. Menentukan FPB dan KPK dari dua bilangan

2. Menentukan FPB dan KPK dari tiga bilangan

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan FPB dan KPK dari dua bilangan.

2. Siswa dapat menentukan FPB dan KPK dari tiga bilangan.

II. Materi Ajar

• Faktor prima, KPK, dan FPB

III. Metode Pembelajaran

1. Informasi/Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

4. Tutor sebaya

Page 64: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

63

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-8 (2 × 40 menit)

1. Kegiatan Awal

• Motivasi dari guru.

• Guru mengajak siswa mengingat sekilas pembelajaran yang lalu.

• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

• Guru mengulang sebentar materi kelas IV semester 1, yaitu cara

menentukan FPB dan KPK dua bilangan dengan disertai contoh.

• Dengan contoh yang sama, guru menjelaskan cara menentukan FPB dan

KPK dengan cara lain, yaitu dengan menggunakan pohon faktor.

a. Guru meminta siswa untuk kembali membentuk kelompoknya kembali

sebagaimana pertemuan pertama diatas

b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang kurang jelas kepada tutor sebaya.

• Selanjutnya, guru meminta siswa mengerjakan beberapa soal pada buku

siswa.

• Guru membahas satu atau dua soal di papan tulis.

3. Kegiatan Akhir

• Guru memberi beberapa pertanyaan penjajakan kepada siswa.

Page 65: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

64

• Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan

kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

• Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan PR kepada

siswa, 3–5 soal.

Pertemuan ke-9 (2 × 40 menit)

1. Kegiatan Awal

• Motivasi dari guru.

• Guru mengajak siswa mengingat sekilas pembelajaran yang lalu.

• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

• Guru menjelaskan cara menentukan FPB dan KPK dan melibatkan siswa

dengan meminta siswa menjawab soal contoh diatas papan tulis.

• Guru menunjuk tutor baru pengganti tutor sebelumnya.

• ` Siswa mendiskusikan tentang cara menentukan FPB dan KPK dari tiga

bilangan bersama Tutor sebaya.

• Untuk mengecek pemahaman siswa, guru meminta siswa mengerjakan

soal-soal yang relevan. Soal-soal dapat diambilkan dari buku siswa atau

guru membuat soal sendiri.

• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas.

Page 66: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

65

3. Kegiatan Akhir

• Guru memberi beberapa pertanyaan penjajakan kepada siswa.

• Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan

kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

• Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan PR kepada

siswa, 3–5 soal.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

• Buku Matematika 5A .

VI. Penilaian

1. Tes tertulis

Soal terlampir

2. Kinerja/Perbuatan

• Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan

menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3. Penugasan/Proyek

• Guru memeriksa dan mengecek apakah tugas yang diberikan kepada siswa

dapat terselesaikan dengan baik atau tidak.

Mengetahui, ......................, ..................

Kepala Sekolah Peneliti

(________________) ( SABARUDDIN )

NIP. ......................... NIM. 074742568

Page 67: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

66

SOAL TERTULIS PERTEMUAN 8 DAN 9

A. Selesaikanlah soal dibawah ini dengan benar !

1. 8 = 2 x 2 x 2 12 = 2 x 2 x 3

= 23 = 22 x 3

FPB dari 8 dan 12 adalah 2 x 2 = ...

KPK dari 8 dan 12 adalah 23 x 3 = ... x ... = ...

2. 24 = 2 x 2 x 2 x 3 36 = 2 x 2 x 3 x ...

= 2... x ... = 2... x 3...

FPB dari 24 dan 36 adalah 2 x ... = ...

KPK dari 24 dan 36 adalah 2 x 3... = ...

3. 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32

24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3

36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32

FPB dari 18, 24, dan 36 adalah ... x ... = ...

KPK dari 18, 24, dan 36 adalah ...... x ... = ...... x ... = ...

4. 16 = 2 x 2 x 2 x 2 = 24

24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3

32 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25

FPB dari 16, 24, dan 32 adalah ... x ... = ...

KPK dari 16, 24, dan 32 adalah ...... x ... = ...... x ... = ...

5. 30 = 2 x ... x ...

40 = 2 x ... x ... x ... = 2... x ...

60 = 2 x ... x ... x ... = 2... x ... x ...

FPB dari 30, 40, dan 60 adalah ... x ... = ...

KPK dari 30, 40, dan 60 adalah ... x ... x ... = ...

Page 68: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

67

Jawaban :

1. 8 = 2 x 2 x 2 12 = 2 x 2 x 3

= 23 = 22 x 3

FPB dari 8 dan 12 adalah 2 x 2 = 4

KPK dari 8 dan 12 adalah 23 x 3 = 8 x 3 = 24

2. 24 = 2 x 2 x 2 x 3 36 = 2 x 2 x 3 x 3

= 23 x 3 = 22 x 32

FPB dari 24 dan 36 adalah 2 x 3 = 6

KPK dari 24 dan 36 adalah 2 x 32 = 18

3. 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32

24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3

36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32

FPB dari 18, 24, dan 36 adalah 2 x 3 = 6

KPK dari 18, 24, dan 36 adalah 23 x 32 = 8 x 9 = 72

4. 16 = 2 x 2 x 2 x 2 = 24

24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3

32 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25

FPB dari 16, 24, dan 32 adalah 2 x 2 = 4

KPK dari 16, 24, dan 32 adalah 25 x 3 = 32 x 3 = 96

5. 30 = 2 x 3 x 5

40 = 2 x 2 x 2 x 5 = 23 x 5

60 = 2 x 2 x 3 x 5 = 22 x 3 x 5

FPB dari 30, 40, dan 60 adalah 2 x 5 = 10

KPK dari 30, 40, dan 60 adalah 23 x 3 x 5 = 120

Page 69: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

68

Lampiran 2

Format rambu-rambu aktifitas siswa pada siklus I pada kegiatan mengajar

metode tutor sebaya

NoAspek-aspek yang

diobservasiYa/ tidak Komentar

1Apakah siswa

memperhatikan penjelasan guru?

tidakSebagian besar

tidak memperhatikan

2

Apakah siswa selalu berada

didalam kelompoknya?

tidakAda siswa

kekelompok lain

3Apakah siswa aktif

dalam kelompoknya?

tidak

Ada siswa yang hanya

memperhatikan kelompok lain

4

Apakah tutor menjawab pertanyaan temannya?

ya

Tutor menjawab pertanyaan

temannya dengan sederhana

5Apah peserta tutor

bertanya pada tutor?

yaSebagian siswa

bertanya pada guru

6

apakah siswa mengalami

kesulitan menerima penjelasan dari

tutor?

ya

Sebagian besar siswa meminta

penjelasan berulang-ulang

Pinrang, 2009

Observer

SABARUDDINNim. 074 742 568

Page 70: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

69

Format rambu-rambu aktifitas siswa pada siklus II pada kegiatan mengajar

metode tutor sebaya

NoAspek-aspek yang

diobservasiYa/ tidak Komentar

1Apakah siswa

memperhatikan penjelasan guru?

yaSebagian besar telah

memperhatikan

2

Apakah siswa selalu berada

didalam kelompoknya?

YaSiswa eksis berada

dikelompoknya

3Apakah siswa aktif

dalam kelompoknya?

tidak

Ada siswa yang hanya mendengarkan/melihat-

lihat temannya beraktifitas

4

Apakah tutor menjawab pertanyaan temannya?

ya

Tutor menjawab pertanyaan temannya dengan pendekatan

yang alami

5Apah peserta tutor

bertanya pada tutor?

yaSiswa lebih senang bertanya pada tutor

6

apakah siswa mengalami

kesulitan menerima penjelasan dari

tutor?

YaSebagian besar siswa meminta penjelasan

berulang-ulang

Pinrang, 2009

Observer

SABARUDDINNim. 074 742 568

Page 71: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

70

Format rambu-rambu aktifitas guru pada siklus I pada kegiatan mengajar

metode tutor sebaya

NoAspek-aspek yang

diobservasi

Ya/

tidakKomentar

1Apakah guru menginformasikan materi yang akan diajarkan?

YaPenyelesaian Faktor prima, FPB dan KPK

2Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran?

tidak Guru melewati bagian ini

3Apakah guru melakukan apersepsi diawal pembelajaran?

YaGuru mengingatkan materi yang telah diajarkan dan yang akan diajarkan

4Apakah guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok?

Ya

Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok dan tiap kelompok berjumlah 4 orang selain kelompok terakhir berjumlah 3 orang

5Apakah guru menunjuk 1 tutor pada tiap kelompok?

YaGuru menunjuk 1 siswa sebagai tutor

6Apakah guru membimbing tutor jika mengalami kesulitan?

Ya Guru terlalu mendominasi

7Apakah guru memberikan pekerjaan rumah pada siswa?

tidakGuru lupa memberikan pekerjaan rumah kepada siswa

Pinrang, 2009

Observer

SABARUDDINNim. 074 742 568

Page 72: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

71

Format rambu-rambu aktifitas guru pada siklus I pada kegiatan mengajar

metode tutor sebaya

No Aspek-aspek yang diobservasiYa/

tidakKomentar

1Apakah guru menginformasikan materi yang akan diajarkan?

YaPenyelesaian Faktor prima, FPB dan KPK

2Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran?

YaGuru menyampaikan tujuan pembelajaran

3Apakah guru melakukan apersepsi diawal pembelajaran?

YaGuru mengingatkan materi yang telah diajarkan dan yang akan diajarkan

4Apakah guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok?

Ya

Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok dan tiap kelompok berjumlah 4 orang selain kelompok terakhir berjumlah 3 orang

5Apakah guru menunjuk 1 tutor pada tiap kelompok?

YaGuru menunjuk 1 siswa sebagai tutor

6Apakah guru membimbing tutor jika mengalami kesulitan?

YaGuru menjawab pertanyaan tutor dengan singkat dan jelas

7Apakah guru memberikan pekerjaan rumah pada siswa?

YaGuru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa

Pinrang, 2009

Observer

SABARUDDINNim. 074 742 568

Page 73: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

72

LAMPIRAN 3

Daftar nilai siswa kelas V SDN karawa pinrang pada soal pertemuan 6 dan 7 (siklus I) mata pelajaran matematika

No Nama siswa Nilai Ket

1 Ismail 102 Zamad fitrah 203 Tasmin 04 Mahyuddin 755 Jumadi 06 Renaldi 407 Alias 508 Musliadi 809 A. Sawaluddin 4610 Andis 2511 Salamang 6512 Suriani 7013 Suriana 5814 Sartika 2515 Iis suusedi 6516 Nur hidayah 5517 Sahwa 4818 Nurlina 5019 Sarinah 6920 Nur azirah 7521 Dewi 3022 Sartika 1023 Masnia 60

Page 74: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

73

Daftar nilai siswa kelas V SDN karawa pinrang pada soal pertemuan 8 dan 9 (siklus II) mata pelajaran matematika

No Nama siswa Nilai Ket

1 Ismail 492 Zamad fitrah 553 Tasmin 464 Mahyuddin 815 Jumadi 496 Renaldi 587 Alias 558 Musliadi 909 B. Sawaluddin 6010 Andis 6511 Salamang 7512 Suriani 8013 Suriana 7014 Sartika 5515 Iis suusedi 7516 Nur hidayah 6517 Sahwa 5518 Nurlina 6519 Sarinah 8020 Nur azirah 8021 Dewi 6522 Sartika 5023 Masnia 74

Page 75: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

74

Indikator keberhasilan siswa kelas V SDN karawa pinrang pada soal pertemuan 6,7,8 dan 9 (siklus 1-II) mata pelajaran matematika.

No Nama siswaIndikator yang

dinilaiSiklus I – siklus

IIKet

Siklus I Siklus II1 Ismail 10 49 39

2 Zamad fitrah 15 55 40

3 Tasmin 0 46 46

4 Mahyuddin 75 81 6

5 Jumadi 0 49 49

6 Renaldi 40 58 18

7 Alias 50 55 5

8 Musliadi 80 90 10

9 C. Sawaluddin 46 60 14

10 Andis 25 63 38

11 Salamang 65 73 8

12 Suriani 70 80 10

13 Suriana 58 70 12

14 Sartika 25 55 30

15 Iis suusedi 65 75 10

16 Nur hidayah 55 60 5

17 Sahwa 48 55 7

18 Nurlina 50 65 15

19 Sarinah 69 80 11

20 Nur azirah 75 80 5

21 Dewi 30 65 35

22 Sartika 10 50 40

23 Masnia 60 74 14

JUMLAH 20.30%Deskripsi Hasil belajar meningkat 20,30% dari siklus I ke

siklus II.

Page 76: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

75

Daftar nama-nama siswa kelas V SDN karawa Kab. Pinrang

NO NAMA JENIS KELAMINL/P

1 Ismail L2 Zamad fitrah L3 Tasmin L4 Mahyuddin L5 Jumadi L6 Renaldi L7 Alias L8 Musliadi L9 D. Sawaluddin L10 Andis L11 Salamang L12 Suriani P13 Suriana P14 Sartika P15 Iis suusedi P16 Nur hidayah P17 Sahwa P18 Nurlina P19 Sarinah P20 Nur azirah P21 Dewi P22 Sartika P23 Masnia P

Mengetahui,Kepala SDN Karawa Pinrang

--------------------------------------

Page 77: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

76

LAMPIRAN 4FOTO-FOTO KEGIATAN PADA SAAT PROSES PEMBELAJARAN

KEADAAN SISWA PADA SAAT TUTOR SEDANG MENJAWAB PERTANYAAN PESERTA TUTOR

KEADAAN SISWA PADA SAAT MENYELESAIKAN SOAL

KEADAAN SISWA SAAT TUTOR PESERTA TUTOR BERTANYA KEPADA TUTOR TENTANG MATERI YANG TIDAK DIMENGERTI

Page 78: Peranan Tutor Sebaya Sabaruddin Skripsi Repaired)

77

KEADAAN GURU PADA SAAT MENGAWASI KEGIATAN TUTORING SISWA

KEADAAN GURU DAN PADA SAAT MENJELASKAN JAWABAN MASALAH YANG DIHADAPI TUTOR DALAM PROSES TUTORING