81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ASTRID NUGRAHANI WULANDARI I 0306023 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA

Skripsi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

ASTRID NUGRAHANI WULANDARI I 0306023

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERANCANGAN HARNESS

DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA

Skripsi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

ASTRID NUGRAHANI WULANDARI I 0306023

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 3: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

LEMBAR PENGESAHAN Judul Skripsi :

PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA

Ditulis oleh:

Astrid Nugrahani Wulamdari I 0306023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Rahmaniyah Dwi A, ST, MT

NIP. 19760122 199903 2 001

Dosen Pembimbing II

Irwan Iftadi, ST, M.Eng

NIP. 19700404 199603 1 002

Pembantu Dekan I

Fakultas Teknik

Ir. Noegroho Djarwanti, MT

NIP. 19561112 198403 2 007

Ketua Jurusan

Teknik Industri UNS

Ir. Lobes Herdiman, MT

NIP. 19641007 199702 1 001

Page 4: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

LEMBAR VALIDASI

Judul Skripsi :

PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA

Ditulis oleh:

Astrid Nugrahani Wulandari

I 0306023

Telah disidangkan pada hari Selasa tanggal 21 Februari 2011

Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta,

dengan

Dosen Penguji

1. Fakhrina Fahma, STP. MT NIP 19741008 200003 2 001

2. Wakhid A. Jauhari, ST. MT NIP 19791005 200312 1 003

Dosen Pembimbing

1. Rahmaniyah Dwi A, ST, MT NIP 19760122 199903 2 001

2. Irwan Iftadi, ST, M.Eng NIP 19700404 199603 1 002

Page 5: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

SURAT PERNYATAAN

ORISINALITAS KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS yang bertanda

tangan dibawah ini :

Nama : Astrid Nugrahani Wulandari

NIM : I 0306023

Judul TA : Perancangan Harness Dengan Pendekatan Ergonomi

Di Marching Band Sebelas Maret Surakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir atau Skripsi yang saya susun

tidak mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti

Tugas Akhir yang saya susun tersebut merupakan hasil plagiat dari karya orang

lain maka Tugas Akhir yang saya susun tersebut dinyatakan batal dan gelar

sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau dicabut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila di

kemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup menanggung

segala konsekuensinya.

Surakarta, Maret 2011

Astrid Nugrahani Wulandari

I 0306023

Page 6: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS yang bertanda

tangan dibawah ini :

Nama : Astrid Nugrahani Wulandari

NIM : I 0306023

Judul TA : Perancangan Harness Dengan Pendekatan Ergonomi

Di Marching Band Sebelas Maret Surakarta

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat

lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing 1 dan

Pembimbing 2. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian

dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk

publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat

nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian

dari publikasi karya ilmiah.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surakarta, Maret 2011

Astrid Nugrahani Wulandari

I 0306023

Page 7: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan pada Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga Tugas Akhir dengan

judul “Perancangan Harness Dengan Pendekatan Ergonomi Di Marching Band

Sebelas Maret Surakarta“ dapat diselesaikan untuk memenuhi syarat kelulusan

tingkat sarjana di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberi masukan

secara umum bagi pengguna harness dan khususnya bagi pengguna harness di

Marching Band Sebelas Maret.

Tidak lupa pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar- besarnya atas pihak- pihak yang turut membantu dalam

penyelesaian tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik UNS.

2. Ibu Rahmaniyah Dwi Astuti, ST, MT selaku pembimbing I, atas segala

bimbingan, arahan, motivasi, pengertian dan doa.

3. Bapak Irwan Iftadi, ST, M.Eng selaku pembimbing II, atas segala bimbingan,

arahan, motivasi, pengertian dan doa.

4. Ibu Fakhrina Fahma, STP. MT. selaku penguji, atas kesediaannya

memberikan masukan, gagasan dan saran atas perbaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Wakhid A. Jauhari, ST. MT selaku penguji, atas kesediannya dalam

membimbing, mengarahkan dan memberikan ide maupun gagasan dalam hal

perbaikan dalam tugas akhir ini.

6. Bapak Taufiq Rochman, STP, MT selaku pembimbing akademis.

7. Bapak Tri Wibowo dan Ibu Sri Hastuti, bapak dan mama yang telah

mencurahkan doa, memberikan semangat, mendukung segala aktivitas yang

saya pilih, dan dengan sabar menunggu penyelesaian studi S1.

8. Mas Aji Prasetyo Wibowo dan Mbak Amy Rachmadani Widyastuti, kedua

kakakku yang selalu memberi dukungan dan motivasi.

9. Bude Nul dan Bude Nik, atas segala kesabaran dan doanya.

Page 8: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

10. Bapak Huma beserta karyawan di membantu dalam pengerjaan harness ini.

11. Mbak Yayuk, Mbak Rina, Mbak Tuti, Pak Agus , dan semua tim TU, terima

kasih atas segala urusan administrasi selama kuliah di Teknik Industri ini.

12. Teman-teman Teknik Industri angkatan 2006, yang selalu mendukung dan

membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

13. Indah, Kiki, Heni, Ice, Jane, Asti ©. Sahabat setia selama lebih dari empat

tahun di Solo. Lebih dari seribu ucapan terima kasih untuk kalian.

14. Maria Puspita Sari, teman seperjuangan TA.

15. Keluarga besar Marching Band Sebelas Maret yang bukan hanya sekedar tim

tapi telah menjadi keluarga kedua saya di Solo. Keluarga yang telah

mengajarkan saya tentang perjuangan tanpa henti. Do The Best, Be The Best,

God Take The Rest.

16. Special to Battery Langgam, GPMB 2008, GPMB 2010, tempat saya

dibesarkan. Kalian semua menginspirasi saya dalam pengambilan tema Tugas

Akhir ini. You’re all special. I love u all..©

17. Bagus, Ari, dan Tata, thank you.. you raise me up to more than I can be.

Kalian sangat berarti, istimewa di hati.©

18. Dan semua pihak yang belum dapat disebutkan satu per satu namun sudah

bersedia memberikan waktunya untuk membantu mendukung dalam

penyelesaian laporan ini, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan banyak

memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, masukan dan

saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

Page 9: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Astrid Nugrahani Wulandari, NIM : I0306023, PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA. Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, February 2011.

Ketidaknyamanan yang dirasakan pengguna harness Marching Band Sebelas Maret perlu mendapat perhatian dan perlu diperbaiki, untuk memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul. Selain itu, bagian tulang belakang juga sering terasa nyeri kerena beban yang berat ditambah harness yang tidak nyaman. Kondisi yang demikian dialami pengguna harness setiap kali latihan yang berakibat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pengguna narness. Waktu latihan minimum, yaitu 3 hari dalam 1 minggu, dan 4 jam per harinya. Pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data keluhan dan harapan pengguna, yang kemudian diterjemahkan menjadi kebutuhan pengguna. Daftar kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara dan analisis. Dari identifikasi kebutuhan kemudian dikembangkan menjadi sebuah ide rancangan, dan dilanjutkan ke pembuatan prototype. Langkah selanjutnya mengestimasi biaya, dan mengujicobakan harness rancangan baru kepada pengguna harness. Hasil penelitian ini berupa harness yang sesuai tubuh pemakainya dengan model T-style harness, berbahan alumunium, dengan ukuran lebar bahu 4 cm, dan ukuran lebar pinggul 35 cm. Harness dapat disesuaikan ukurannya dengan lebar antar bahu dan panjang tubuh pengguna. Harness dilengkapi dengan busa setebal 3 cm pada bahu dan pinggul. Hasil rancangan mampu mengurangi keluhan keluhan di bagian bahu, dada, dan pinggul pengguna. Kata Kunci: perancangan, harness, ergonomi, marching band xvi + 68 halaman; 8 tabel; 30 gambar; 4 lampiran;

Daftar pustaka: 15 (1995-2010).

Page 10: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Astrid Nugrahani Wulandari, NIM : I0306023, THE DESIGN OF HARNESS WITH ERGONOMIC APPROACH IN SEBELAS MARET MARCHING BAND SURAKARTA. Thesis. Surakarta: Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, March 2011.

The uncomfortable conditions that Marching Band Sebelas Maret harness users felt, should get more attention and should be repaired to decrease weariness and reduce low back pain risk. The use of harness can push down the certain part of the body, such as shoulder, chest, and low back. Beside, the backbone often felt painful because of the heavy load and uncomfortable harness. This unwell conditions felt by the users in every they had exercises, where the minimum time to have exercise is three days for a week and four hours for a day. The research instrument used to collect the data is by collecting users complaint and wishes data which translated into the user’s needs. The list of the user’s needs taken from an interview and an analysis. This identification developed into a blueprint then developed again into a prototype. The next step is accounting the price and try the new harness out to the user. The result of this research is a harness that fit with the user. It is T-style harness model. It made from aluminium, the width of it chest 4 cm and the low back 35 cm. Harness can be fitted with the body of the user. Harness is completed with lather ( 3cm ) in shoulder and low back. The design result can decrease the sickness in shoulder, chest, and low back of the user. Keyword : The design, harness, ergonomic, marching band xvi + 68 pages; 8 tables; 30 pictures; 4 appendices;

Bibliography: 15 (1995-2010).

Page 11: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................

LEMBAR VALIDASI....................................................................................

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH..................

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.........................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

ABSTRAK........................................................................................................

ABSTRACT.....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR TABEL...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xiii

xiv

xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian…………………………………….... I-1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………………….. I-2

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………. I-3

1.4 Manfaat Penelitian……………………………........................... I-3

1.5 Batasan Masalah…………………………………………........... I-3

1.6 Sistematika Penulisan…………………………………………… I-4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Marching Band............................................................................ II-1

2.2 Marching Band Sebelas Maret………….……………………… II-4

2.3 Quint tom..................................................................................... II-5

2.4 Harness........................................................................................ II-6

2.5 Pengertian Ergonomi................................................................... II-7

Page 12: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.6 Desain dan Ergonomi.................................................................... II-10

2.7 Nordic Body Map (NBM)........................................................... II-12

2.8 Anthropometri……….………………………………………... II-14

2.8.1 Pertimbangan Anthropometri Dalam Desain………….. II-19

2.8.2 Aplikasi Data Anthropometri Dalam Perancangan… II-20

2.8.3 Persentil……………………………………………… II-21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Identifikasi Masalah

3.1.1 Studi Lapangan.................................................................. III-2

3.1.2 Studi Lapangan.................................................................. III-4

3.1.3 Perumusan Masalah........................................................... III-4

3.1.4 Tujuan Penelitian................................................................ III-4

3.1.5 Manfaat Penelitian.............................................................. III-4

3.2 Tahap Pengumpulan Dan Pengolahan Data

3.2.1Pengumpulan Data Keluhan dan Harapan Pengguna

Harness………………………………………………….

III-5

3.2.2 Pengumpulan Data Anthropometri……………………... III-5

3.2.3 Perhitungan Persentil…..................................................... III-6

3.3 Tahap Perancangan Dan Pembuatan Harness

3.3.1 Identifikasi Kebutuhan Pengguna (Needs)...................... III-6

3.3.2 Penentuan Ide Rancangan.................................................. III-7

3.3.3 Detail Rancangan............................................................... III-7

3.3.4 Pembuatan Prototype.......................................................... III-7

3.3.5 Perhitungan Biaya.............................................................. III-7

3.4 Analisis Dan Intepretasi Hasil…………………..……………. III-7

Page 13: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3.5 Tahap Kesimpulan Dan Saran………………..……………….. III-8

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Tahap Pengumpulan Data

4.1.1 Pengumpulan Data Keluhan Dan Harapan Pengguna....... IV-1

4.1.2 Pengumpulan Data Anthropometri...................................

IV-3

4.1.3 Perhitungan Persentil........................................................

IV-3

4.2 Tahap Perancangan dan Pembuatan Harness

4.2.1 Identifikasi Kebutuhan Pengguna Harness…………… IV-4

4.2.2 Penentuan Ide Desain Harness………………………... IV-4

4.2.3 Rancangan Harness Baru………………………….….. IV-7

4.2.4 Pembuatan Prototype …………………………………. IV-20

4.2.5 Perhitungan Biaya…………..………………………….. IV-21

4.2.6 Uji Coba…..………………… …………………………. IV-22 BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI DATA

5.1 Analisis Harness Awal............................................................

5.2 Analisis Hasil Penelitian.........................................................

5.2.1 Analisis Hasil Rancangan……………………………

5.2.2 Analisis Material Bahan…………..…………………

5.2.3 Analisis Biaya……………………………………….

V-1

V-1

V-1

V-5

V-5

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan…………………………..………………….

6.2 Saran…………………………………………………….

VI-1

VI-1

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel lama pemakaian responden………………………………

Tabel 4.2 Tabel keluhan responden……………………………………….

Tabel 4.3 Tabel bagian tubuh yang dikeluhkan responden………………..

Tabel 4.4 Tabel pengukuran bagian tubuh responden……………………..

Tabel 4.5 Tabel keluhan, harapan, dan ide desain harness………………..

Tabel 4.6 Referensi produk harness yang sudah ada di pasaran…………..

Tabel 4.7 Tabel perbandingan harness baru dan harness sebelumnya…….

Tabel 5.1 Perbandingan kenyamanan pengguna harness sebelum dan

sesudah menggunakan rancangan................................................

IV-1

IV-2

IV-2

IV-3

IV-4

IV-7

IV-19

V-4

Page 15: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Trumpet……………………….……………………………...

Gambar 2.2 Mellophone……………………………………………………

Gambar 2.3 Tuba……………………………………..……………………

Gambar 2.4 Snare drum…………………………………………………….

Gambar 2.5 Bassdrum………………………………….…………………..

Gambar 2.6 Quint tom……………………………………………………..

Gambar 2.7 Logo Marching Band Sebelas Maret…………………………

Gambar 2.8 V-style harness……………………………………………...

Gambar 2.9 Contoh ergosistem…………………………………………….

Gambar 2.10 Nordic body map…………………………………………….

Gambar 2.11 Data anthropometri yang diperlukan untuk perancangan

produk atau fasilitas kerja………………………………

Gambar 3.1 Metodologi penelitian………………………………………

Gambar 4.1Talon Drum Harness…………………………………………

Gambar 4.2 XL Snare Carrier.......................................................................

Gambar 4.3 Posisi snare saat digunakan…………………………………...

Gambar 4.4 Posisi quint tom saat digunakan………………………………

Gambar 4.5 Rancangan Harness Baru……………………………………

Gambar 4.6 (a) Rancangan baru 3 dimensi, (b) Rancangan baru tampak

belakang, (c) Rancangan baru tampak samping………….

Gambar 4.7 (a) Bagian A harness baru membujur dari pangkal dada ke

perut, (b) Detail bagian A………………………………….

Gambar 4.8 (a) Bagian B harness di dada, (b) Detail bagian B………….

Gambar 4.9 (a) Bagian C, bagian bahu harness, (b) Detail bagian C……..

Gambar 4.10 Bagian B dan bagian C terhubung dengan baut…..………...

Gambar 4.11 (a) Bagian D terletak pada bagian perut, (b) Detail bagian D

Gambar 4.12 (a) Bagian E adalah pengait yang menghubungkan harness

dengan konektor quint tom, (b) Detail bagian E…………

II-2

II-2

II-2

II-3

II-3

II-4

II-4

II-6

II-7

II-12

II-17

III-1

IV-7

IV-8

IV-9

IV-9

IV-10

IV-11

IV-12

IV-13

IV-14

IV-15

IV-15

IV-16

Page 16: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Gambar 4.13 Bagian F adalah bagian dalam harness, yang terdiri dari

harness dan sabuk.

Gambar 4.14 Harness hasil rancangan. (a) Tampak depan; (b)Tampak

belakang

Gambar 5.1 Perbandingan bahu harness; (a) bagian bahu pada harness

awal dan (b) bagian bahu pada harness hasil rancangan

Gambar 5.2 Perbandingan dada harness; (a) bagian dada pada harness

awal dan (b) bagian dada pada harness hasil rancangan

Gambar 5.3 Perbandingan tubuh harness; (a) bagian tubuh pada harness

awal dan (b) bagian tubuh pada harness hasil rancangan

Gambar 5.4 Perbandingan pinggul harness; (a) bagian pinggul pada

harness awal dan (b) bagian pinggul pada harness hasil

rancangan................................................................................

IV-18

IV-21

V-2

V-2

V-3

V-3

Page 17: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Daftar Pertanyaan Wawancara………………………….

Kuesioner Nordic Body Map……………………………

Hasil Kuesioner Nordic Body Map………………………

Daftar Pertanyaan Hasil Uji Coba………………………

L-1

L-2

L-3

L-4

Page 18: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, dan manfaat penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai

batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam permasalahan, dan sistematika

penulisan untuk menyelesaikan penelitian.

1.1 LATAR BELAKANG

Marching Band Sebelas Maret (MB UNS) memiliki bagian musik yang

memainkan perkusi yang dibawa sambil berjalan yaitu battery. Alat musik yang

dimainkan oleh bagian battery yaitu snare drum, bass drum, dan quint tom.

Keseluruhan alat musik dimainkan secara berjalan dengan menggunakan alat

bantu yaitu harness. Cara memakai harness adalah dengan memasangkannya pada

tubuh pemain, kemudian menghubungkannya dengan konektor yang terpasang

langsung di masing-masing alat musik.

Dari pengamatan awal yang telah dilakukan, pemain tampak keberatan

membawa alat dan selalu membenarkan posisi harnessnya. Timbul dugaan, ada

rasa ketidaknyamanan yang dirasakan pemain terhadap harness yang digunakan.

Harness yang digunakan MB UNS dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Harness yang digunakan MB UNS

Alat musik battery yaitu snare drum, bassdrum, dan quintom memiliki

spesifikasi yang berbeda. Snare memiliki berat antara 6-8 kg. Bassdrum memiliki

berat antara 3-12 kg, tergantung ukurannya. Quint tom memiliki berat 17,5 kg.

Page 19: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-2

Ketiganya menggunakan harness yang sama, baik dari segi bentuk maupun

beratnya padahal berat alatnya bervariasi. Sehingga alat yang semula sudah berat,

menjadi semakin berat dan tidak nyaman saat dipakai.

Marching Band Sebelas Maret (MB UNS) memiliki jadwal latihan reguler

minimal 4 jam sehari, dengan intensitas 3 hari seminggu, atau jika dikonversi ke

dalam jam player menggunakan harness selama kurang lebih 48 jam sebulan.

Wawancara dilakukan untuk menguatkan dugaan kepada seluruh pengguna

harness yang berjumlah 12 orang, terdiri dari 4 orang pemain snare drum, 5 orang

pemain bassdrum, dan 3 orang pemain quint tom. Berdasarkan wawancara

didapatkan hasil bahwa pengguna harness mengalami nyeri pada beberapa bagian

tubuh yaitu leher bawah, bahu, punggung, pinggang, dan pinggul.

Keluhan terbesar ada pada bahu, dimana seluruh pengguna harness merasakan

ketidaknyamanan pada bagian tersebut. Kemudian keluhan terbesar kedua berada

di punggung dan pinggul. Beberapa pengguna juga mengeluhkan pada bagian

pinggang serta leher bawah. Keluhan terbanyak dirasakan oleh pemain quint tom

yang membawa beban alat terbesar dibandingkan dua alat lainnya. Rasa nyeri

tersebut mengindikasikan bahwa pada bagian-bagian tubuh ini mengalami tekanan

yang berlebih. Selain itu pemain juga mengeluhkan beban alat yang begitu berat,

sehingga memberi efek pada tulang belakang. Tulang belakang sering kali merasa

sakit karena untuk menyeimbangkan beban alat, pemain menarik tubuh ke

belakang sehingga tanpa disadari beban bertumpu pada tulang belakang.

Kebiasaan seperti ini dikhawatirkan bisa menimbulkan resiko terkena lowback

pain. Rutinitas MB UNS yang demikian, ditambah variasi beban alat yang begitu

besarnya dan harness yang tidak sesuai dengan proporsi tubuh, maka beban

kepada fisik pemain ketika melakukan latihan tentu semakin besar. Pemain akan

membawa beban alat ditambah beban harness, tentu akan mempercepat timbulnya

kelelahan dan menimbulkan nyeri di beberapa bagian tubuh.

Berat quint tom memang masih dalam batas aman pengangkatan manual,

namun dengan ditambah faktor alat ini diangkut dalam suatu periode tertentu

yaitu lebih dari 4 jam sehari dan diketahui pengguna harness mengeluhkan nyeri

pada tulang belakang, maka berdasarkan pertimbangan tersebut perlu dilakukan

perbaikan terhadap desain harness yang difokuskan pada quint tom sebagai alat

Page 20: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-3

battery dengan beban paling besar. Hal ini juga sebagai upaya untuk mengurangi

keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pemain sebagai pengguna harness.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana merancang harness

yang sesuai tubuh pemakainya dan ergonomis sehingga alat tidak membuat bagian

bahu, dada, dan pinggul pengguna harness mengalami rasa nyeri.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan

harness yang sesuai tubuh pemakainya dan ergonomis sehingga alat tidak

membuat bagian bahu, dada, dan pinggul pengguna harness mengalami rasa

nyeri.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil rancangan dapat

memperlambat kelelahan yang diakibatkan alat yang berat, dan mengurangi

kemungkinan timbulnya lowback pain.

1.5 BATASAN MASALAH

Agar penelitian ini dapat terfokus pada masalah dan tujuan penelitian, maka

penelitian perlu dibatasi. Batasan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:

1. Perancangan alat bantu ini berdasarkan produk yang digunakan Marching

Band Sebelas Maret yaitu merk Pearl produksi Taiwan.

2. Perancangan berdasarkan pada alat battery dengan beban terbesar adalah quint

tom, dengan harapan apabila pengguna harness quint tom sudah merasa

nyaman dengan harness-nya, maka pengguna harness lain dengan beban

lebih ringan akan merasa nyaman juga.

3. Bagian tubuh pengguna harness yang diamati yaitu bahu, dada, dan pinggul.

Bagian perut tidak diamati.

4. Pengguna harness dibatasi untuk usia dewasa, diatas 17 tahun.

Page 21: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-4

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang

diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.

Dari pokok-pokok permasalahan dapat dibagi menjadi enam bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang dan identifikasi masalah yang

diangkat dalam perancangan harness yang sesuai tubuh pemakainya

dan ergonomis, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, pembatasan masalah, serta sistematika yang digunakan

dalam perancangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memberi penjelasan secara terperinci mengenai teori-teori yang

digunakan sebagai landasan pemecahan masalah serta memberikan

penjelasan secara garis besar metode yang digunakan sebagai kerangka

pemecahan masalah guna mendapatkan desain rancangan harness yang

sesuai tubuh pemakainya dan ergonomis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN MASALAH

Bab ini berisikan gambaran terstruktur tahap-tahap proses pelaksanaan

penelitian dan tahapan pengerjaan pengolahan data yang digambarkan

dalam diagram alir (flow chart).

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisikan uraian mengenai data-data penelitian yang digunakan

dalam proses pengolahan data untuk menggali ide rancangan harness

yang sesuai tubuh pemakainya dan lebih ringan sehingga alat tidak

membebani bagian tubuh tertentu. Proses ini sesuai dengan langkah-

langkah pemecahan masalah yang dikembangkan pada bab sebelumnya.

Page 22: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-5

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini menganalisis hasil pengolahan data dan menginterpretasikan

hasil dari penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari analisis pemecahan

masalah maupun hasil pengumpulan data serta saran-saran perbaikan

atas permasalahan yang dibahas.

Page 23: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai konsep dan teori yang digunakan dalam

penelitian, sebagai landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta

menganalisa permasalahan yang ada.

2.1 MARCHING BAND

Marching band adalah istilah dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada

sekelompok barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan

menggunakan sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah

instrumen pit) secara bersama-sama. Penampilan marching band merupakan

kombinasi dari permainan musik (tiup dan perkusi) serta aksi baris-berbaris dari

pemainnya. Umumnya penampilan marching band dipimpin oleh satu atau dua

orang komandan lapangan dan dilakukan baik di lapangan terbuka maupun

lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk formasi dengan pola yang

senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi atas lagu yang dimainkan,

dan diiringi pula dengan aksi tari yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.

(wikipedia.com, 2010)

Dalam sebuah unit marching band terdapat tiga bagian yaitu brass, perkusi,

dan color guard. (trendmarching.or.id, 2010)

1. Brass line atau lebih dikenal dengan marching brass merupakan instrumen-

instrumen musik tiup logam yang telah didesain untuk dimainkan sambil

berjalan, umumnya instrumen musik tersebut digunakan dalam penampilan

marching band. Perbedaan utama dengan instrumen musik tiup logam lainnya

umumnya terdapat pada corong yang menghadap ke depan (bell-front),

menggunakan sistem katup (antara tiga hingga empat katup), dan artikulasi

yang dirancang untuk penampilan di lapangan terbuka (outdoor). Corong

yang menghadap ke muka berfungsi untuk membuat suara yang dihasilkan

dapat terproyeksi ke arah depan sesuai dengan posisi yang umumnya dipilih

oleh penonton dalam sebuah pertunjukan marching band. Brass terbagi lagi

dalam tiga bagian berdasarkan suara yang dihasilkan, yaitu:

Page 24: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-2

a. High brass, yaitu alat tiup logam yang menghasilkan nada-nada tiupan

tinggi. Alat-alat yang temasuk didalamnya antara lain trumpet dan flugel.

Contoh salah satu alat high brass yaitu trumpet, dapat dilihat pada gambar

2.1.

Gambar 2.1 Trumpet

Sumber: www.trendmarching.or.id

b. Middle brass, yaitu alat tiup logam yang menghasilkan nada-nada tiupan

sedang, tidak tinggi dan tidak rendah. Alat-alat yang temasuk didalamnya

antara lain mellophone dan french horn. Contoh salah satu alat middle

brass yaitu mellophone, dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Mellophone

Sumber: www.middlehornleader.com

c. Low brass, yaitu alat tiup logam yang menghasilkan nada-nada tiupan

rendah. Alat-alat yang temasuk didalamnya antara lain bariton,

euphonium, dan tuba. Contoh salah satu alat low brass yaitu tuba, dapat

dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Tuba

Sumber: www.trendmarching.or.id

2. Percussion line merupakan bagian yang menggunakan alat pukul (perkusi)

sebagai instrumennya. Bagian ini dibagi dalam dua bagian yaitu PIT dan

battery.

Page 25: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-3

a. PIT (percussion instrumental tones) adalah bagian dari perkusi yang

memiliki nada-nada dalam tiap pukulannya. Alatnya dimainkan ditempat,

tidak bergerak dan tidak dibawa oleh playernya. Alat-alat musik yang

digunakan adalah vibraphone, marimba, marching bells, dan aksesoris lain

seperti cymbal, chimes, gong, timpani, dan lain-lain.

b. Battery merupakan instrumen-instrumen musik perkusi yang didisain

untuk dimainkan sambil berjalan dengan meletakkan drum pada alat

pengait khusus (disebut dengan carrier) yang dikenakan oleh player.

Drum-drum tersebut didisain dan disetem dengan artikulasi maksimum

dan dilengkapi proyeksi suara karena aktivitas penggunaan yang umumnya

di lapangan terbuka ataupun ruang tertutup yang luas. Instrumen ini

biasanya digunakan oleh grup marching band. Ensembel marching

percussion sering pula disebut sebagai drumline atau battery. Tingkat

kemampuan sebuah drumline tidak hanya bermain dengan baik, namun

juga harus mampu untuk bermain dengan baik dalam tempo cepat ataupun

lambat. Bagian perkusi yang satu ini melakukan display. Di bawah ini

adalah alat-alat yang digunakan dalam battery, yaitu snare drum dapat

dilihat pada gambar 2.4, bassdrum dapat dilihat pada gambar 2.5, dan

quint tom dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.4 Snare drum

Sumber: www.trendmarching.or.id

Page 26: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-4

Gambar 2.5 Bassdrum

Sumber: www.trendmarching.or.id

Gambar 2.6 Quint tom

Sumber: www.trendmarching.or.id

3. Color Guard (CG) merupakan bagian yang tidak memainkan musik,

melainkan mereka menari. Bagian ini adalah bagian yang akan mempermanis

penampilan suatu marching band. Umumnya mereka menari sambil

meggunakan bendera (flag). Selain flag mereka menggunakan berbagai

properti lain seperti riffle, sabre, tongkat, dan airblade.

Dalam suatu pementasan, ketiga bagian ini akan dipadukan sehingga

menghasilkan suatu pagelaran yang apik. Ketiga bagian ini digabungkan dengan

menggunakan satu komando yang dipegang oleh seorang field commander.

2.2 MARCHING BAND SEBELAS MARET

Marching Band Sebelas Maret (MB UNS) adalah sebuah unit marching

band yang bernaung di bawah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan

beralamat di Graha UKM lantai 3 Jl. Ir.Sutami 36 A Kentingan Jebres Surakarta.

Page 27: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-5

MB UNS didirikan pada tahun 1988 yang diprakarsai oleh rektor UNS saat itu.

Pada awalnya unit ini merupakan sebuah unit drum band. Pada era 1990-an,

seiring dengan tuntutan perkembangan format drum band dirasa tidak lagi

memadai, sehingga para anggota saat itu memutuskan untuk merubah format unit

ini menjadi format marching band. Logo MB UNS dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Logo Marching Band Sebelas Maret

Latihan yang dilakukan oleh MB UNS terbagi dalam tiga jenis yaitu:

1. Latihan reguler. Latihan reguler merupakan latihan rutin yang dilakukan MB

UNS. Latihan ini berlangsung selama tiga hari dalam satu minggu mulai

pukul 15.30-20.30.

2. Latihan panjang. Laihan panjang diadakan di akhir pekan. Biasanya dua kali

dalam satu bulan, sesuai degan kebutuhan. Latihan berlangsung mulai pukul

08.00 sampai pukul 18.00.

3. Pemusatan latihan (TC). Pemusatan latihan (TC) merupakan latihan yang

ditujukan untuk pendalaman materi. Biasanya berlangsung selama minimal

tiga hari dan menginap, sehingga player akan lebih fokus dengan materi.

Latihan berlangsung dari pukul 07.30-22.00.

Jadwal latihan ini bisa berubah tergantung kebutuhan dan kesiapan materi yang

akan ditampilkan.

2.3 QUINT TOM

Marching band modern umumnya menggunakan multi-tenor, yang terdiri

atas beberapa tom-tom yang dimainkan oleh seorang player. Bagian bawah drum

biasanya terbuka dan dipotong menyiku untuk memproyeksikan suara ke arah

depan. Membran menggunakan double-ply PET film untuk meningkatkan kualitas

proyeksi suara. Alat ini umumnya dimainkan dengan menggunakan malet yang

Page 28: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-6

terbuat dari kayu atau aluminimum dengan ujung berbentuk bundar terbuat dari

nilon. (trendmarching.or.id, 2010)

Teknik permainan tenor drum umumnya berbeda dengan teknik yang

digunakan untuk bermain snare drum, lebih mirip seperti bermain timpani karena

membran dipukul biasanya lebih dekat pada sisi-sisinya dibandingkan bagian di

tengah membran. Bentuk pukulan seperti ini menghasilkan suara yang lebih

nyaring.

Drum tenor umumnya terdiri dari tom-tom berukuran 10, 12, 13, dan 14 inci

yang diatur membentuk busur. Seringkali dengan tambahan satu atau dua buah

tom yang lebih kecil (berukuran 6 atau 8 inci) di sisi sebelah dalam.

2.4 HARNESS

Harness atau yang juga sering disebut carrier adalah alat yang digunakan

untuk membawa snare drum, bassdrum, ataupun quint tom. Harness digunakan

dengan memasangkan pada tubuh pemainnya. Material yang digunakan untuk

pembuatan harness bermacam-macam, antara lain besi, alumunium, fiber, ataupun

hanya terbuat dari tali. Harness bisa dibuat multifungsi baik untuk snare drum,

bassdrum, maupun quint tom tergantung posisi pengait-pengaitnya.

Harness memiliki bentuk ysng beraneka ragam. Ada yang bentuknya V-

style, ada yang berbentuk T-style, dan ada juga variasi lainnya. Gambar bentuk-

bentuk harness ditunjukkan oleh gambar 2.8 berikut:

(a)

(b)

Gambar 2.8 (a) V-style Harness dan (b) T-style Harness

Page 29: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-7

2.5 PENGERTIAN ERGONOMI

Ergonomi berkaitan dengan desain dari sebuah sistem menyangkut

pekerjaan manusia. Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon yang berarti

kerja, dan nomos yang berarti hukum alam. Menurut R.S. Bridger (2003),

ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan mesin dan

faktor yang mempengaruhi interaksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

interaksi kinerja sistem dengan memperbaiki mesin manusia. Ini dapat dilakukan

dengan "merancang-dalam ' interface yang lebih baik atau dengan 'merancang-out'

faktor dalam lingkungan kerja, dalam tugas atau dalam organisasi kerja yang

mendegradasi kinerja manusia-mesin.

Seluruh sistem kerja terdiri atas komponen manusia dan komponen mesin

menyatu dalam satu lingkungan yang disebut ergosistem. Interaksi manusia dan

mesin dengan lingkungan apat divisualisasikan pada gambar 2.9 berikut.

ERGOSISTEM SEDERHANA

ERGOSISTEM KOMPLEKS

Keterangan:

H = Manusia ( Human)

M = Mesin (Machine)

Gambar 2.9 Contoh ergosistem. Sumber: Bridger, 2003

H

(A)

H

M M

M

M

(C)

H

H

H M

H

(D)

M H

(B)

Page 30: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-8

Pada gambar 2.9 menggambarkan bahwa didalam sistem kerja yang

sederhana terdiri atas satu manusia dan satu mesin dalam satu lingkungan.

Gambar A dan B adalah ergosistem sederhana. Gambar A menggambarkan

manusia sendiri didalam sebuah lingkungan. Pada gambar B ditambahkan sebuah

mesin. Pada C dan D adalah ergosistem kompleks. Pada gambar C, satu manusia

terhubung dengan beberapa mesin. Pada gambar D satu mesin terhubung dengan

beberapa manusia. Desain sistem dibuat saat manusia dan mesin bekerja bersama

untuk membuat sesuatu, karakteristik dari manusia didalamnya dan kemampuan

untuk diaplikasikan pengetahuan ini dalam desain perlu diketahui. Inilah yang

disebut dengan fungsi dasar ergonomi (Bridger, 2003).

Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia

dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,

teknik, manajemen dan desain/perancangan (Nurmianto, 2004). Ergonomi ialah

suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi

mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu

sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik,

yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif,

aman dan nyaman (Sutalaksana dkk, 1979). Secara umum tujuan dari penerapan

ergonomi (Tarwaka dkk, 2004), yaitu:

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan

cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,

mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak

sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan

meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun

setelah tidak produktif.

3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis,

ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan

sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi

Suatu pengertian yang lebih komprehensif tentang ergonomi pada pusat

perhatian ergonomi adalah terletak pada manusia dalam rancangan desain kerja

ataupun perancangan alat kerja. Berbagai fasilitas dan lingkungan yang dipakai

Page 31: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-9

manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuannya adalah merancang

benda-benda fasilitas dan lingkungan tersebut, sehingga efektivitas fungsionalnya

meningkat dan segi-segi kemanusiaan seperti kesehatan, keamanan, dan

kepuasan dapat terpelihara. Terlihat disini bahwa ergonomi memiliki 2 aspek

sebagai contohnya yaitu efektivitas sistem manusia di dalamya dan sifat

memperlakukan manusia secara manusia. Mencapai tujuan-tujuan tersebut,

pendekatan ergonomi merupakan penerapan pengetahuan-pengetahuan terpilih

tentang manusia secara sistematis dalam perancangan sistem-sistem manusia

benda, manusia-fasilitas dan manusia lingkungan. Dengan lain perkataan

ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari manusia dalam berinterksi

dengan obyek-obyek fisik dalam berbagai kegiatan sehari-hari (Sutalaksana

dkk, 1979).

McCormick dan Sanders (1993) mendefinisikan ergonomi dengan

menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif. Pendekatan ini dilakukan

melalui tiga hal pokok yaitu; fokus, tujuan dan ilmu ergonomi. Fokus dari

ergonomi adalah manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas,

prosedur dan lingkungan pekerjaan serta kehidupan sehari-hari. Tujuan ergonomi

adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan, memperbaiki keamanan,

mengurangi kelelahan dan stress, meningkatkan kenyamanan, penerimaan

pengguna yang lebih besar, meningkatkan kepuasan kerja dan memperbaiki

kualitas hidup. Pendekatan yang dilakukan dalam ergonomi adalah aplikasi yang

sistematis dari informasi yang relevan tentang kemampuan, keterbatasan,

karateristik, perilaku dan motivasi manusia terhadap rancangan produk dan

prosedur yang digunakan untuk lingkungan tempat menggunakannya (Asih,

2009).

Dipandang dari sistem, maka sistem yang lebih baik hanya dapat bekerja

bila sistem tersebut terdiri dari, yaitu :

1. Elemen sistem yang telah dirancang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

2. Elemen sistem yang saling berinteraksi secara terpadu dalam usaha menuju

tujuan bersama.

Sebagai contoh, sejumlah elemen mesin dirancang baik, belum tentu

menghasilkan suatu mesin yang baik pula, bila mana sebelumnya tidak

Page 32: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-10

dirancang untuk berinteraksi antara satu sama tainnya. Demikian manusia

sebagai operator dalam manusia mesin. Bila pekerja tidak berfungsi secara

efektif hal ini akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

2.6 DESAIN DAN ERGONOMI

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya akan banyak menggunakan

berbagai macam produk, mesin maupun peralatan kerja untuk memenuhi

kebutuhannya. manusia merupakan komponen yang penting untuk setiap sistem

operasional (sistem manusia – mesin) yang berfungsi untuk menghasilkan sebuah

aktivitas kerja. Agar sistem tersebut bisa berfungsi baik, maka sub-sistem

(komponen-komponen) pendukungnya haruslah dirancang sesuai satu dengan

yang lain. Hal ini tidak saja menyangkut komponen (elemen) yang berada

didalam sub-sistem mesin, tetapi juga menyangkut manusia yang akan

berinteraksi dengan sub-sistem mesin tersebut untuk membentuk sebuah sistem

manusia-mesin (man-machine system). Oleh karena itu sangat mendasar sekali

kalau seorang perancang mesin (produk) akan selalu mempertimbangkan manusia

sebagai sub-sistem yang perlu diselaraskan dengan sub-sistem mesin (produk)

agar bisa layak dioperasikan nantinya. Berkaitan dengan hal tersebut sudah

semestinya seorang perancang mesin (produk) akan memperhatikan segala

kelebihan maupun keterbatasan manusia dalam hal kepekaan inderawi (sensory),

kecepatan dan ketepatan didalam proses pengambilan keputusan, kemampuan

penggunaan sistem gerakan otot, dimensi ukuran tubuh (anthropometri), dan

sebagainya; untuk kemudian menggunakan semua informasi mengenai faktor

manusia (human factors) ini sebagai acuan didalam menghasilkan sebuah

rancangan mesin atau produk yang serasi, selaras dan seimbang dengan manusia

yang akan mengoperasikannya nanti (Wignjosoebroto, 2000).

Menurut Wignjosoebroto (2000), secara umum aplikasi konsep Human

Integrated Design (HID) dapat dijelaskan berdasarkan dua prinsip:

1. Seorang perancang produk harus menyadari benar bahwa faktor manusia

akan menjadi kunci penentu sukses didalam operasionalisasi sistem manusia-

mesin (produk); tidak peduli apakah sistem tersebut bersifat manual, mekanis

(semi-automatics) ataukah otomatis penuh.

Page 33: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-11

2. Seorang perancang produk harus juga menyadari bahwa setiap produk akan

memerlukan informasi-informasi detail dari semua faktor yang terkait dalam

setiap proses perancangan.

Seluruh aktivitas yang terjadi di alam semesta ini, seluruhnya selalu

berhubungan dengan kepentingan manusia. Manusia selalu dijadikan objek dalam

pengembangan design produk (Syafei, 2007). Jelas di sini bahwa untuk

pengembangan design produk harus menyeimbangkan fungsi objek di dalamnya

yang merupakan unsur mati dengan manusia sebagai pihak yang hidup.

Granjean (1982) memfokuskan perhatian dari sebuah kajian ergonomis akan

mengarah ke upaya pencapaian sebuah rancangan produk yang memenuhi

persyaratan “fitting the task to the man”. Hal ini berarti setiap rancangan sistem

manusia-mesin (produk) yang akan dibuat haruslah selalu dipikirkan untuk

kepentingan (dalam arti keselamatan, keamanan, maupun kenyamanan) manusia.

Sebuah kajian ergonomis jelas akan merujuk pada kepentingan manusia, tidak

semata-mata mengarah pada aspek teknis-fungsional dari produk, mesin ataupun

fasilitas kerja yang dirancang. Bilamana tidak ada unsur manusia yang terlibat

dalam interaksi sistem manusia-mesin, seperti halnya dalam sistem mesin yang

bekerja secara otomatis penuh (full-automatics), maka secara tegas dapat

disimpulkan kajian ergonomis tidak lagi terlalu signifikan untuk dilakukan

(Wignjosoebroto, 2000).

2.7 NORDIC BODY MAP (NBM)

Adanya keluhan otot skeletal yang terkait dengan ukuran tubuh manusia

lebih disebabkan oleh tidak adanya kondisi keseimbangan struktur rangka di

dalam menerima beban, baik beban berat tubuh maupun beban tambahan lainnya.

Misalnya tubuh yang tinggi rentan terhadap beban tekan dan tekukan, oleh sebab

itu mempunyai resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya keluhan otot skeletal

(Wignjosoebroto, 2000). Melalui Nordic Body Map dapat diketahui bagian-bagian

otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak sakit

sampai dengan sangat sakit.

Page 34: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-12

Menurut Juniani (2010) kelelahan maupun ketidaknyamanan akibat

pekerjaan yang berulang-ulang sering terjadi di tempat kerja. Hal –hal yang

menyebabkan terjadinya resiko tersebut adalah

1. Static positions (posisi yang tetap)

2. Body movements (pergerakan tubuh)

3. Handling – lifting (pengangkatan dan penanganan benda)

4. Pushing/pulling and carrying loads (pekerjaan menarik, mendorong,

dan mengangkat beban)

5. Use of a localised force (penggunaan gaya setempat)

6. Repeated efforts (usaha yang berulang – ulang)

7. Energy expenditure (pengeluaran energi yang berlebihan)

Kuesioner Nordic Body Map terhadap segmen-segmen tubuh dapat dilihat

dalam gambar 2.10 berikut ini.

Gambar 2.10 Nordic Body Map Sumber : Corlett, 1992 dalam Tarwaka 2004

No Keluhan Bagian Tubuh No Keluhan Bagian Tubuh 0 Leher bagian atas 14 Pergelangan tangan kiri

1 Leher bagian bawah 15 Pergelangan tangan kanan

2 Bahu kiri 16 Telapak tangan bagian kiri

3 Bahu kanan 17 Telapak tangan bagian kanan

4 Lengan atas bagian kiri 18 Paha kiri

5 Punggung 19 Paha kanan

6 Lengan atas bagian kanan

20 Lutut kiri

7 Pinggang ke belakang 21 Lutut kanan

8 Pinggul ke belakang 22 Betis kiri

9 Daerah pantat 23 Betis kanan

10 Siku kiri 24 Pergelangan kaki kiri

11 Siku kanan 25 Pergelangan kaki kanan

12 Lengan bawah bagian kiri

26 Telapak kaki kiri

13 Lengan bawah bagian kanan

27 Telapak kaki kanan

Keterangan gambar 2.10:

Page 35: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-13

2.8 ANTHROPOMETRI

Kata antropometri berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu anthropos

yang berarti manusia (man, human) dan metrein (to measure) yang berarti ukuran

(Wignjosoebroto, 2000). Anthropometri adalah ukuran tubuh manusia (Bridger,

2003). Menurut Pheasant (1988) dalam Bridger (2003), sebagai suatu ilmu yang

secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk

menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya. Data

anthropometri yang ada dibedakan menjadi tiga kategori, (Bridger, 2003), yaitu:

1 Dimensi struktural (statis),

Dimensi struktural ini mencakup pengukuran dimensi tubuh pada posisi

tetap dan statis. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap meliputi berat

badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri, maupun duduk, ukuran kepala,

tinggi atau panjang lutut berdiri maupun duduk, panjang lengan dan

sebagainya.

2 Dimensi fungsional (dinamis),

Dimensi fungsional mencakup pengukuran dimensi tubuh pada berbagai

pergerakan bagian tubuh. Hal pokok yang ditekankan pada pengukuran

dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang

berkaitan dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

3 Dimensi Newtonian,

Data ini digunakan pada analisis mekanik beban pada tubuh manusia.

Data newtonian dapat digunakan untuk membandingkan beban pada tulang

belakang dari teknik mengangkat yang berbeda.

Data anthropometri dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,

(Wignjosoebroto, 1995), yaitu:

1. Perancangan areal kerja

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, perkakas dan sebagainya

3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi/meja

komputer, dan lain-lain

4. Perancangan lingkungan kerja fisik

Page 36: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-14

Menurut Nurmianto (2004) perbedaan antara satu populasi dengan populasi

yang lain atau disebut juga degan variabilitas adalah dikarenakan oleh faktor-

faktor, sebagai berikut:

1. Keacakan/random

Walaupun telah terdapat dalam satu kelompok populasi yang sudah jelas

sama jenis kelamin, suku/bangsa, kelompok usia dan pekerjaannya, namun

masih akan ada perbedaan yang cukup signifikan antara berbagai macam

masyarakat. Distribusi frekuensi secara statistik dari dimensi kelompok

anggota masyarakat jelas dapat diapromaksimasikan dengan menggunakan

distribusi normal, yaitu dengan menggunakan data persentil yang telah

diduga, jika mean (rata-rata) dan standar deviasinya telah diestimasi.

2. Jenis kelamin

Ada perbedaan signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Untuk

kebanyakan dimensi pria dan wanita ada perbedaan signifikan di antara

mean dan nilai perbedaan ini tidak dapat diabaikan. Pria dianggap lebih

panjang dimensi segmen badannya daripada wanita sehingga data

anthropometri untuk kedua jenis kelamin tersebut selalu disajikan secara

terpisah.

3. Suku bangsa

Variasi di antara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang

tidak kalah pentingnya karena meningkatnya jumlah angka migrasi dari satu

negara ke negara lain. Suatu contoh sederhana bahwa yaitu dengan

meningkatnya jumlah penduduk yang migrasi dari negara Vietnam ke

Australia, untuk mengisi jumlah satuan angkatan kerja (industrial

workforce), maka akan mempengaruhi anthropometri secara nasional.

4. Usia, digolongkan atas berbagai kelompok usia, yaitu:

a. Balita

b. Anak-anak

c. Remaja

d. Dewasa

e. Lanjut usia

Page 37: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-15

Hal ini jelas berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk

anthropometri anak-anak. Anthropometrinya cenderung terus meningkat

sampai batas usia dewasa. Namun setelah menginjak usia dewasa, tinggi

badan manusia mempunyai kecenderungan menurun yang disebabkan oleh

berkurangnya elastisitas tulang belakang (intervertebral discs) dan

berkurangnya dinamika gerakan tangan dan kaki.

5. Jenis pekerjaan

Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam

seleksi karyawannya, misalnya: buruh dermaga/pelabuhan harus mempunyai

postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan

perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis

pekerjaan militer.

6. Pakaian

Hal ini juga merupakan sumber keragaman karena disebabkan oleh

bervariasinya iklim/musim yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang

lainnya terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu

musim dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif lebih tebal dan

ukuran yang relatif lebih besar. Ataupun untuk para pekerja di

pertambangan, pengeboran lepas pantai, pengecoran logam. Bahkan para

penerbang dan astronaut pun harus mempunyai pakaian khusus.

7. Faktor kehamilan pada wanita

Faktor ini sudah jelas mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti

kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama yang

berkaitan dengan analisis perancangan produk dan analisis perancangan

kerja.

8. Cacat tubuh secara fisik

Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir yaitu

dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas

akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka

dapat ikut serta merasakan “kesamaan” dalam penggunaan jasa dari hasil

ilmu ergonomi di dalam pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering

timbul misalnya: keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki (knee

Page 38: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-16

space) untuk desain meja kerja, lorong/jalur khusus untuk kursi roda, ruang

khusus di dalam lavatory, jalur khusus untuk keluar masuk perkantoran,

kampus, hotel, restoran, supermarket dan lain-lain.

Data anthropometri dapat dimanfaatkan untuk menetapkan dimensi ukuran

produk yang akan dirancang dan disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang

akan menggunakannya (Wignjosoebroto, 1995). Pengukuran dimensi struktur

tubuh yang biasa diambil dalam perancangan produk maupun fasilitas dapat

dilihat pada gambar 2.11 di bawah ini.

Gambar 2.11 Data anthropometri yang diperlukan untuk perancangan produk

atau fasilitas kerja

Sumber: Wignjosoebroto, 1995

Keterangan gambar 2.11 di atas, yaitu:

1 : Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai sampai dengan ujung

kepala).

2 : Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak.

3 : Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak.

4 : Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus).

5 : Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam

gambar tidak ditunjukkan).

27

Page 39: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-17

6 : Tinggi tubuh dalam posisi duduk (di ukur dari alas tempat duduk pantat

sampai dengan kepala).

7 : Tinggi mata dalam posisi duduk.

8 : Tinggi bahu dalam posisi duduk.

9 : Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus).

10 : Tebal atau lebar paha.

11 : Panjang paha yang di ukur dari pantat sampai dengan. ujung lutut.

12 : Panjang paha yang di ukur dari pantat sampai dengan bagian belakang dari

lutut betis.

13 : Tinggi lutut yang bisa di ukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk.

14 : Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang di ukur dari lantai sampai dengan

paha.

15 : Lebar dari bahu (bisa di ukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk).

16 : Lebar pinggul ataupun pantat.

17 : Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan

dalam gambar).

18 : Lebar perut.

19 : Panjang siku yang di ukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam

posisi siku tegak lurus.

20 : Lebar kepala.

21 : Panjang tangan di ukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari.

22 : Lebar telapak tangan.

23 : Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar kesamping kiri kanan

(tidak ditunjukkan dalam gambar).

24 : Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak.

25 : Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak.

26 : Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan di ukur dari bahu sampai

dengan ujung jari tangan.

27 : Tinggi dalam posisi berdiri dari ujung kaki hingga pantat bagian bawah.

Page 40: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-18

2.8.1 Pertimbangan Anthropometri Dalam Desain

Setiap desain produk, baik produk yang sederhana maupun produk yang

sangat kompleks harus berpedoman pada anthropometri pemakainya.

Anthropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh

lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang (Tarwaka

dkk, 2004). Pengaplikasian ergonomi dalam kaitannya dengan anthropometri

dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Ergonomi berhadapan dengan manusia, mesin beserta sarana pendukung

lainnya dan lingkungan kerja. Tujuan ergonomi disini adalah untuk

menciptakan situasi terbaik pada pekerjaan sehingga kesehatan fisik dan

mental manusia dapat terus dipelihara serta efisiensi, produktivitas dan

kualitas produk dapat dihasilkan dengan optimal.

2. Ergonomi berhadapan dengan karakteristik produk pabrik yang berhubungan

dengan konsumen atau pemakai produk. Dalam menentukan ukuran stasiun

kerja, alat kerja dan produk pendukung lainnya, data anthropometri manusia

memegang peranan penting. Dengan mengetahui ukuran anthropometri

manusia akan dapat dibuat suatu desain alat-alat kerja yang sepadan bagi

manusia yang akan menggunakan, dengan harapan dapat menciptakan

kenyamanan, kesehatan, keselamatan dan estetika kerja. Faktor manusia

harus selalu diperhitungkan dalam setip desain produk dan stasiun kerja. Hal

tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Manusia adalah berbeda satu sama lainnya. Setiap manusia mempunyai

bentuk dan ukuran yang berbeda-beda seperti tinggi-pendek, tua-muda,

kurus-gemuk, normal-cacat, dsb. Tetapi kita sering hanya mendesain

stasiun kerja dengan satu ukuran untuk semua orang. Sehingga hanya

orang dengan ukuran tubuh tertentu yang sesuai atau tepat untuk

menggunakan.

b. Manusia mempunyai keterbatasan, baik keterbatasan fisik maupun mental.

c. Manusia selalu mempunyai harapan tertentu dan prediksi terhadap apa

yang ada di sekitarnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah terbiasa

dengan kondisi seperti, warna merah berarti larangan atau berhenti, warna

hijau berarti aman atau jalan, sakelar lampu ke bawah berarti lampu hidup,

Page 41: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-19

dsb. Kondisi tersebut menyebabkan harapan dan prediksi kita bahwa

kondisi tersebut juga berlaku di mana saja. Maka respon yang bersifat

harapan dan prediksi tersebut harus selalu dipertimbangkan dalam setiap

desain alat dan stasiun kerja untuk menghindari terjadinya kesalahan dan

kebingungan pekerja atau pengguna produk.

2.8.2 Aplikasi Data Anthropometri Dalam Perancangan

Dengan adanya variabilitas dimensi tubuh manusia, maka terdapat tiga

prinsip dalam pemakaian data anthropometri agar produk yang dirancang dapat

mengakomodasi ukuran tubuh dari populasi yang akan menggunakan produk

tersebut, yaitu:

1. Perancangan berdasar individu ekstrim

Prinsip ini digunakan apabila diharapkan fasilitas yang dirancang dapat

dipakai dengan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang memakainya.

Perancangan ini dapat dibagi dua yaitu yang pertama perancangan dengan

data nilai persentil tinggi (90%, 95%, atau 99%). Misalnya untuk merancang

tinggi pintu dipakai tinggi manusia dengan persentil 99% ditambah dengan

kelonggaran. Yang kedua, perancangan fasilitas dengan data persentil kecil

atau rendah (10%, 5%, atau 1%). Misalnya untuk menentukan tinggi tombol

lampu digunakan persentil 5 yang berarti 5% dari populasi tidak dapat

menjangkaunya.

2. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan (adjustable)

Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar dapat dipakai

dengan nyaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. Dalam

prinsip ini biasanya dipakai data anthropometri dengan rentang persentil 5%

sampai 95%. Contoh penerapan prinsip ini adalah perancangan kursi

kemudi mobil yang bisa dimaju-mundurkan dan diatur kemiringan

sandarannya.

3. Perancangan fasilitas berdasar harga rata-rata

Pemakainya Prinsip ini hanya digunakan apabila perancangan berdasar

harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika kita

menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.

Page 42: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-20

2.8.3 Persentil

Presentil menunjukkan jumlah bagian per seratus orang dari suatu populasi

yang memiliki ukuran tubuh tertentu (atau yang lebih kecil) atau nilai yang

menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di

bawah nilai tersebut. Sebagai contoh bila dikatakan presentil pertama dari suatu

data pengukuran tinggi badan, maka pengertiannya adalah bahwa 99% dari

populasi memiliki data pengukuran yang bernilai lebih besar dari 1% dari

populasi yang tadi disebutkan. Contoh lainnya : bila dikatakan presentil ke-95 dari

suatu pengukuran data tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan data

tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi

merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi

tersebut.

Persentil 50 yang merupakan nilai dari suatu rata-rata, merupakan nilai

yang membagi data menjadi dua bagian, yaitu yang berisi data bernilai terkecil

dan terbesar masing-masing sebesar 50% dari keseluruhan nilai tersebut.

Persamaan P-50 ditunjukkan oleh persamaan 2.1.

P50 =-

x = .....................................................................(Persamaan 2.1)

Persentil ke-50 memberi gambaran yang mendekati nilai rata-rata ukuran dari

suatu kelompok tertentu. Suatu kesalahan yang serius pada penerapan suatu data

adalah dengan mengasumsikan bahwa setiap ukuran pada persentil ke-50

mewakili pengukuran manusia rata-rata pada umumnya, sehingga sering

digunakan sebagai pedoman perancangan. Kesalahpahaman yang terjadi dangan

asumsi tersebut mengaburkan pengertian atas makna 50% dari kelompok.

Sebenarnya tidak ada yang dapat disebut “manusia rata-rata”.

2.9 MANUAL MATERIAL HANDLING

Pemindahan beban secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis

akan menimbulakan kecelakaan, yang disebut “Over exertion-lifting and

carrying” yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkat

yang berlebih. Beberapa aktivitas yang dapat menimbulkan efek samping negative

(hazard) tersebut adalah:

Page 43: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-21

· Mengangkat beban berat di kantor/perusahaan

· Mengangkat pasien di rumah sakit

· Menyebar benih tanaman di kebun

· Mengoperasikan peralatan dan fasilitas kerja di industry manufaktur

maupun jasa

Pada semua kasus di atas, masyarakat harus sadar bahwa pasien usia

menengah (yaitu diatas 40 tahun) merupakan usia yang berpeluang besar untuk

mendapatkan resiko ini. Namun demikian, kaum muda diharapkan juga berhati-

hati dalam mengangkat beban secara repetitif (berulang).

Beberapa faktor yang berpengaruh dalam pemindahan material adalah

sebagai berikut:

· Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat

operator.

· Jarak horizontal dari beban relative terhadap operator.

· Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan beban

(mengangkat beban dari permukaan lantai akan relative lebih sulit dari pada

mengangkat beban dari ketinggian pada permukaan pinggang).

· Prediksi terhadap beban yang akan diangkat. Hal ini adalah untuk

mengantisipasi beban yang lebih berat dari yang diperkirakan.

· Berbagai macam rintangan yang menghalagi ataupun keterbatasan postur

tubuh yang berada pada suatu tempat kerja.

· Frekuensi angkat yaitu banyaknya aktivitas angkat.

· Diangkatnya suatu beban dalam suatu periode. Hal ini adalah sama dengan

membawa beban pada jarak tertentu dan memberi tambahan beban pada

vertebral disc (VD) dan intervertebral disc (ID) pada vertebral column di

daerah punggung.

Pendekatan terhadap batasan massa beban yang boleh diangkat meliputi

a. Batasan Legal (legal limitation)

Batasan angkat ini dipakai sebagai batasan angkat secara internasional.

Adapun variabelnya adalah sebagai berikut:

· Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat adalah 14 kg

· Pria usia diantara 16 tahun dan 18 tahun, maksimum angkat adalah 18 kg

Page 44: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-22

· Pria usia lebih dari 18 tahun, tidak ada batasan angkat

· Wanita usia diantara 16 tahun dan 18 tahun, maksimum angkat 11 kg

· Wanita usia lebih dari 18 tahun, maksimum angkat adalah 16 kg

Batasan-batasan angkat ini dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri,

mgilu pada tulang belakang bagi para wanita (back injuries incidence to women).

Batasan angkat ini akan mengurangi ketidaknyamanan kerja pada tulang

belakang, terutama bagi operator untuk pekerjaan berat.

Beban maksimum yang boleh diangkat secara manual (tanpa alat) adalah

seberat 50 kg, dan pekerja atau operator tidak diijinkan mengangkat beban secara

berulang lebih dari 25 kg selama lebih dari 4 jam sehari.

Pada tabel 2.1 berikut menunjukkan tindakan yang harus dilakukan sesuai

dengan batas angkatnya.

Tabel 2.1 Tindakan Yang Harus Dilakukan Sesuai Dengan Batas Angkatnya.

Batasan Angkat (Kg) Tindakan

Dibawah 16 Tidak ada tindakan khusus yang perlu

dilakukan.

16-34

Prosedur administratif dibutuhkan

untuk mengidentifikasi

ketidakmampuan seseorang dalam

mengangkat beban tanpa menanggung

resiko yang berbahaya kecuali dengan

perantara alat bantu tertentu.

34-55

Sebaiknya operator terpilih dan terlatih.

Menggunakan system pemindahan

material secara terlatih. Harus dibawah

pengawasan supervisor (penyelia).

Di atas 55

Harus memakai peralatan mekanis.

Operator yang terlatih dan terpilih.

Pernah mengikuti pelatihan kesehatan

dan keselamatan kerja dalam industry.

Harus dibawah pengawasan ketat.

Sumber: Nurmianto, 2004

Page 45: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-23

b. Batasan Biomekanika (biomechanical limitation)

Nilai dari analisa biomekanika adalah rentang postur atau posisi aktivitas

kerja, ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi. Sedangkan kriteria

keselamatan adalah berdasarkan pada beban tekan (compression load) pada

intervertebral disk antara lumbar nomor lima dan sacrum nomor saru (L5/S1)

c. Batasan Fisiologi (phsycological limitation )

Menurut Stevenson (1987), metode batasan fisiologi mempertimbangkan

rata-rata beban metabolism dari aktivitas angkat yang berulang, sebagaimana

dapat juga ditentukan dari jumlah konsumsi oksigen. Hal ini haruslah benar-

benar diperhatikan terutama dalam rangka untuk menentukan batasan angkat.

Kelelahan kerja yang terjadi akibat dari aktivitas yang berulang-ulang akan

meningkatkan resiko rasa nyeri pada tulang belakang (back injuries). Aktivitas

angkat yang berulang-ulang dapat menyebabkan Cumulative Trauma Injuries

atau Repetitive Strain Injuries. (Nurmianto, 2004)

d. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)

Metode ini berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang berupaya untuk

mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan ketinggian beban yang

berbeda-beda.

Kemudian aktivitas angkat yang riil diterapkan dengan melibatkan para

pekerja industry pada eksperimen tersebut. Ada tiga macam kategori posisi

angkat yang didapatkan, yaitu:

1. Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan (knuckle height)

2. Dari ketinggian genggaman tangan (knuckle height) ke ketinggian bahu

(shoulder height)

3. Dari ketinggian bahu (shoulder height) ke maksimum jangkauan tangan

vertical (vertical arm reach).

Page 46: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang

dilakukan dalam perancangan harness quint tom. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan dalam penelitian ditujukan pada gambar. 3.1 di bawah ini

Gambar 3.1 Metodologi penelitian

Tahap Identifikasi Masalah

Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Tahap Perancangan dan Pembuatan

Harness

Mulai

Tujuan Penelitian

Perumusan Masalah

Manfaat Penelitian

Studi Lapangan Studi Pustaka

Rancangan Harness Baru

Penentuan Ide Rancangan

Identifikasi Kebutuhan Pengguna (Needs)

Perancangan Harness

A

Pengumpulan Data Anthropometri

Pengumpulan Data Keluhan dan Harapan Pengguna

Harness

Perhitungan Persentil

Page 47: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-2

Gambar 3.1 Metodologi penelitian (Lanjutan)

Langkah-langkah penyelesaian masalah pada gambar 3.1, diuraikan dalam

sub bab di bawah ini.

3.1 TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH

Tahap identifikasi masalah terdiri dari: studi pustaka, studi lapangan, latar

belakang, perumusan masalah, penetapan tujuan dan manfaat penelitian. Masing-

masing akan dijelaskan berikut ini.

3.1.1 Studi Lapangan

Studi lapangan digunakan untuk menentukan masalah yang diangkat dalam

penelitian. Adapun metode untuk mendapatkan data awal dilakukan dengan cara:

1. Observasi

Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari,

aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas,

dan makna kejadian dilihat dari perspektif yang terlihat dalam kejadian yang

diamati tersebut. Keterangan:

1. Subyek observasi: Seluruh pemain battery Marching Band Sebelas

Maret (MB UNS), berjumlah 12 orang.

A

Pembuatan Prototype

Uji Coba

Perhitungan Biaya

Tahap Analisis dan Intepretasi Hasil

Tahap Kesimpulan dan Saran

Analisis dan Intepretasi Hasil

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 48: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-3

2. Masa obervasi:

Masa observasi dilakukan selama bulan Maret - Juli 2010.

Dilakukan saat kegiatan latihan belangsung. Selama Maret – Juli 2010,

MB UNS juga terlibat dalam 2 pementasan yaitu Solo Batik Carnival

dan Pesta Rakyat Simpedes.

3. Lokasi observasi:

Lokasi observasi dipusatkan di tempat latihan yaitu halaman

porsima UNS dan stadion UNS. Selain itu, observasi juga dilakukan di

2 lokasi pementasan. Pertama dalam rangka Solo Batik Carnival, yaitu

parade sejauh 2,5 km sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Solo. Pementasan

kedua dalam rangka Pesta Rakyat Simpedes, yaitu parade sejauh 1,5 km

yang dilaksanakan di Boyolali.

4. Objek observasi:

a. Observasi awal berkaitan dengan kegiatan marching band dan alat-

alat yang digunakan.

b. Observasi lanjutan dilakukan dengan mengamati kegiatan fisik

yang dilakukan pemain pengguna harness selama latihan dan saat

pementasan. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar kerja

fisik yang dilakukan dan seberapa berpengaruh harness terhadap

kondisi fisik penggunanya. Kegiatan observasi juga mengamati

harness yang digunakan dalam kegiatan marching band. Observasi

ini dilakukan untuk mendapatkan data awal berupa material, berat,

dan ukuran harness.

2. Wawancara

Pada tahap ini dilakukan kepada seluruh pemain battery yang juga

merupakan subyek observasi. Wawancara dilakukan setelah observasi awal selesai

dilaksanakan. Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apakah harness yang

selama ini digunakan untuk kegiatan mulai dari latihan sampai pementasan sudah

terasa nyaman dan tidak menimbulkan keluhan. Daftar pertanyaan dan kuesioner

Nordic Body Map (NBM) dalam wawancara, disajikan pada lampiran L-1 dan

L-2. Hasil dari wawancara disajikan pada lampiran L-3, menggambarkan

permasalahan awal yang dapat diangkat menjadi objek penelitian.

Page 49: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-4

3.1.2 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mendukung proses identifikasi perancangan

harness quint tom pada MB UNS. Studi pustaka dilakukan dengan mencari

informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam perancangan

ini, antara lain mengenai penelitian serupa sebelumnya, batasan aman pemindahan

material secara manual, desain-desain harness, dan materi mengenai bahan.

Pencarian informasi ini dilakukan dengan melalui internet, perpustakaan, sehingga

diperoleh referensi yang akurat untuk mendukung pembahasan perancangan ini.

3.1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, kemudian disusun

sebuah rumusan masalah. Perumusan masalah dilakukan dengan menetapkan

sasaran-sasaran yang akan dibahas untuk kemudian dicari solusi pemecahan

masalahnya. Perumusan masalah juga dilakukan agar dapat fokus dalam

membahas permasalahan yang dihadapi. Perumusan masalah dari penelitian ini

adalah bagaimana merancang harness yang sesuai tubuh pemakainya dan

ergonomis sehingga alat tidak membuat bagian bahu, dada, dan pinggul pengguna

harness mengalami rasa nyeri.

3.1.4 Tujuan Penelitian

Setelah perumusan masalah, langkah selanjutnya adalah penetapan tujuan dan

manfaat penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah

menghasilkan rancangan harness yang sesuai tubuh pemakainya dan ergonomis

sehingga alat tidak membuat bagian bahu, dada, dan pinggul pengguna harness

mengalami rasa nyeri.

3.1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil rancangan dapat

memperlambat kelelahan yang diakibatkan alat yang berat, dan mengurangi

kemungkinan timbulnya lowback pain.

Page 50: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-5

3.2 TAHAP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Tahap-tahap pengumpulan data diperlukan untuk mendukung penelitian

mengenai perancangan harness quint tom. Data yang telah dikumpulkan

kemudian diolah terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis dan interpretasi

hasil.

3.2.1 Pengumpulan Data Keluhan dan Harapan Pengguna Harness

Pada tahapan ini akan dilakukan pengumpulan data keluhan. Sumber

informasi merupakan pemain quint tom MB UNS. Pengumpulan data diperoleh

melalui wawancara terhadap seluruh pemain quint tom MB UNS sejumlah 5

orang. Alasan pemilihan pemain quint tom ini karena quint tom adalah alat yang

paling berat di battery dan paling banyak menimbulkan keluhan pada wawancara

pendahuluan, sehingga keluhan dan harapan yang diutarakan nantinya diharapkan

dapat mewakili suara keseluruhan pemain battery. Kriteria pemain yang dijadikan

sumber informasi adalah pemain atau pernah bermain quint tom minimal 1 tahun.

Asumsinya dengan lama pemakaian 1 tahun, pemain quint tom telah merasakan

pola latihan yang sama walaupun pada tahun yang berbeda.

Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara adalah seputar lama

pemakaian, kenyamanan, dan harapan. Pertanyaan mengenai lama pemakaian

diajukan agar dapat dipastikan bahwa pemain sudah melewati masa adaptasinya

dengan harness dan quint tom, sehingga jawaban-jawaban yang diberikan

bukanlah kesan pertama melainkan memang apa yang dirasakan selama selang

waktu pemakaian tersebut. Pertanyaan tentang kenyamanan bertujuan untuk

menggali keluhan-keluhan apa yang dirasakan oleh pemain sehingga muncul rasa

ketidaknyamanan, dan apa usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi

ketidaknyamanan itu. Pertanyaan terakhir adalah harapan, yaitu apa harapan

pemain terhadap rancangan harness yang baru. Dengan mengetahui harapan

pemain, akan lebih mudah untuk menentukan desain seperti apa yang cocok untuk

dikembangkan sebagai rancangan harness yang baru sesuai dengan kebutuhannya.

3.2.2 Pengumpulan Data Anthropometri

Pada perancangan ini diperlukan data anthropometri untuk menetapkan

ukuran rancangan. Hal ini dimaksudkan agar rancangan yang dihasilkan dapat

digunakan dengan baik dan disesuaikan atau paling tidak mendekati karakteristik

Page 51: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-6

penggunanya. Pengambilan data diperoleh dari hasil pengukuran anthropometri

para operator pengguna harness. Subyek pengambilan data merupakan seluruh

pemain quint tom MB UNS yang berjumlah 5 orang. Data yang diambil berjenis

kelamin pria dan wanita. Bagian-bagian tubuh yang berkaitan dengan

perancangan harness ini meliputi panjang tubuh, lebar bahu, lebar dada, dan lebar

pinggul. Dasar pengukuran bagian-bagian tubuh tersebut adalah:

1. Panjang tubuh untuk menentukan berapa panjang harness yang akan di buat,

agar tidak melebihi panjang tubuh pengguna.

2. Lebar bahu untuk menentukan berapa lebar bahu yang akan dibuat agar

pembagian beban alat tidak berlebihan, mengingat pada rancangan

sebelumnya sebagian besar beban bertumpu pada bagian bahu.

3. Lebar dada untuk menentukan berapa lebar dan berapa besar harness pada

bagian dada harus dibuat mengingat ukuran dada pria dan wanita berbeda.

4. Lebar pinggul untuk menentukan berapa lebar pinggul yang akan dibuat, agar

pada rancangan yang baru harness tidak lagi menekan bagian pinggul.

Alat yang digunakan dalam proses pengukuran ini yaitu meteran dan data

sheet.

3.2.3 Perhitungan Persentil

Perancangan harness dalam penelitian ini menggunakan prinsip

perancangan fasilitas yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran tertentu.

Persentil yang digunakan adalah persentil ke-50 atau ukuran rata-rata pengguna

harness, dengan pertimbangan agar harness yang dihasilkan dapat digunakan oleh

semua orang dengan ukuran tubuh yang bervariasi. Rumus untuk P-50 seperti

yang telah dijelaskan pada bab II persamaan 2.1.

P-50 = -

x =

3.3 TAHAP PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HARNESS

Langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan harness adalah:

3.3.1 Identifikasi Kebutuhan Pengguna (Needs)

Setelah memperoleh data mengenai keluhan yang dialami pengguna,

kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan identifikasi harness seperti apa

Page 52: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-7

yang dibutuhkan (needs). Identifikasi ini dijadikan dasar pembuatan ide rancangan

harness.

3.3.2 Penentuan Ide Rancangan

Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pengguna, tahap selanjutnya

adalah mencari ide rancangan harness. Ide rancangan berasal dari berbagai

referensi penelitian sebelumnya yang serupa atau berkaitan, penelusuran lewat

internet, dan membandingkan dengan harness yang digunakan unit lain. Ide yang

muncul berupa gambaran secara garis besar rancangan harness yang akan dibuat

untuk mengatasi keluhan dan memenuhi kebutuhan pemain.

3.3.3 Rancangan Harness Baru

Ide desain kemudian diaktualisasikan lewat rancangan harness baru.

Perancangan harness dibagi dalam dua bagian yaitu, rancangan secara umum dan

detail rancangan. Rancangan umum berisi gambaran harness secara keseluruhan

beserta referensi-referensi yang dijadikan acuan pembuatan. Detail rancangan

berisi rancangan yang digambarkan per bagian, lengkap dengan ukuran dan

material bahannya.

3.3.4 Pembuatan Prototype

Prototype merupakan gambaran nyata dari hasil analisis kebutuhan

pengguna harness. Setelah proses penentuan detail desain harness selesai

dilaksanakan, dilanjutkan pada pembuatan prototype harness quint tom.

Pembuatan prototype ini meliputi pemilihan bengkel produksi dan proses

produksi.

3.3.5 Perhitungan Biaya

Setelah prototype jadi, dapat dihitung biaya yang dihabiskan dalam

pembuatannya. Perhitungan biaya meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja.

3.3.6 Uji Coba

Tahap selanjutnya adalah mengujicobakan prototype ke pengguna harness.

Tujuan dari tahap uji coba ini adalah untuk mengetahui apakah harness yang

Page 53: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-8

dibuat sudah memenuhi harapan pengguna harness. Hasil dari tahap uji coba ini

kemudian dianalisis pada tahap selanjutnya.

3.4 ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

Analisis dilakukan dengan menilai apakah tujuan penelitian telah tercapai.

Analisis meliputi analisis harness awal, analisis hasil rancangan, analisis material

bahan, analisis biaya, dan analisis kenyamanan pengguna harness setelah

menggunakan rancangan

3.5 TAHAP KESIMPULAN DAN SARAN

Pada tahap ini akan membahas kesimpulan dari hasi pengolahan data

dengan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan kemudian

memberikan saran perbaikan yang mungkin dilakukan untuk penelitian

selanjutnya.

Page 54: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-1

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data. Data yang

dikumpulkan meliputi data keluhan, harapan, anthopometri pengguna harness, dan

perhitungan persentil. Kemudian tahap pengolahan data meliputi penentuan kebutuhan

pengguna harness (needs), penentuan ide rancangan, detail rancangan, proses pembuatan

prototype, dan perhitungan biaya.

4.1 TAHAP PENGUMPULAN DATA

4.1.1 Pengumpulan Data Keluhan dan Harapan Pengguna Harness

Tahap awal penelitian dimulai dengan pengumpulan data keluhan pengguna harness.

Sumber informasi merupakan keseluruhan pemain quint tom sejumlah 5 orang. Pengumpulan

data dilakukan dengan wawancara mengenai keluhan apa yang pengguna rasakan dan pada

bagian mana keluhan tersebut dirasakan. Jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut

menggambarkan harapan dan kebutuhan pengguna, yang kemudian menjadi bahan acuan

dalam perancangan harness.

Berdasarkan wawancara, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Lama Pemakaian

Sesuai dengan kriteria responden yang telah ditetapkan bahwa responden telah melewati

masa adaptasi pemakaian harness, maka data lama pemakaian dikategorikan dalam tiga

bagian, yaitu satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun. Berdasarkan wawancara, diperoleh

persentase data seperti yang tercantum pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Tabel lama pemakaian responden

Lama Pemakaian Jumlah Presentase 1 tahun 2 40% 2 tahun 2 40% 3 tahun 1 20%

2. Kenyamanan

Ketika pernyataan ini diajukan, kelima responden menyatakan bahwa harness yang

selama ini pengguna gunakan kurang nyaman. Data penyebab keluhan dan jumlah

responden yang merasakan keluhan tersebut, terdapat dalam tabel 4.2 berikut.

Page 55: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-2

Tabel 4.2 Tabel keluhan responden

No Keluhan Jumlah Pengguna Yang Mengeluh (orang)

1.

2.

3.

Harness menekan bagian tubuh tertentu,

yaitu bahu, pinggul dan dada pada

beberapa pengguna terutama pengguna

perempuan.

Leher juga terasa pegal dan tegang akibat

menahan beban harness dan alat.

Tulang belakang bagian pinggang terasa

sakit, karena sering menarik badan ke

belakang untuk menyeimbangkan dan

mengurangi beban alat yang berat.

5

3

4

3. Harness menekan tubuh bagian tertentu

Pertanyaan ketiga mengenai bagian tubuh yang tertekan oleh harness. Responden

diberikan Nordic Body Map (NBM) dan kemudian diminta untuk menunjukkan pada

bagian tubuh mana yang merasa tertekan atau sakit.

Dari hasil wawancara dan penyebaran NBM, diketahui ada lima bagian tubuh yang

dikeluhkan yaitu leher, bahu, dada, tulang belakang, dan pinggul. Data masing-masing

bagian tubuh yang dikeluhkan ditunjukkan oleh tabel 4.3.

Tabel 4.3 Tabel bagian tubuh yang dikeluhkan responden

Bagian Tubuh Jumlah Pengguna Yang

Mengeluh (orang) Leher 3 Bahu 5 Dada 2 Tulang belakang 4 Pinggul 5

4. Harapan terhadap rancangan harness baru

Harapan terhadap rancangan harness baru agar harness tidak lagi menekan anggota

tubuh akibat desain yang tidak sesuai dengan anthropometri pengguna.. Harness dan alat

dibuat lebih ringan, agar tubuh lebih seimbang. Semakin ringan, semakin nyaman.

Page 56: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-3

4.1.2 Pengumpulan Data Anthropometri

Dari hasil keluhan diketahui salah satu penyebab ketidaknyamanan yang terjadi yaitu

alat menekan bagian tubuh tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan data anthropometri dari

kelima responden untuk merancang harness yang baru. Anthropometri bagian-bagian tubuh

yang diambil merupakan bagian tubuh yang berkaitan atau yang dikeluhkan.

Dari hasil pengukuran anthropometri, diperoleh data yang dituliskan pada tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4 Tabel pengukuran bagian tubuh responden

Orang ke- No Bagian yang di ukur

1 2 3 4 5 Rata-Rata

1 Panjang tubuh pt 54 54 56 58 60 56,4 2 lebar bahu lb 41 42 44 44 46 43,4 3 lebar pinggul lp 40 40 42 42 46 42,0 4 lebar dada ld 41 42 44 44 45 43,2

4.1.3 Perhitungan Persentil

Dalam penelitian ini, persentil yang digunakan adalah persentil ke-50 atau ukuran

rata-rata responden. Pertimbangan penggunaan P-50 ini agar harness yang dihasilkan dapat

digunakan oleh semua orang dengan berbagai variasi ukuran tubuh. Ukuran yang diperoleh

digunakan sebagai acuan penentuan ukuran. Angka ini dijadikan batas maksimal dengan

penambahan allowance sesuai kebutuhan.

P-50 = -

x =

Berikut hasil pengukuran persentil ke-50 terhadap 4 bagian yang diukur:

1. Panjang tubuh (pt)

2. Lebar bahu (lb)

3. Lebar pinggul (lp)

4. Lebar dada (ld)

Page 57: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-4

4.2 TAHAP PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HARNESS

4.2.1 Identifikasi Kebutuhan Pengguna Harness

Identifikasi kebutuhan (needs) pengguna, didasari dari harapan. Berdasarkan

wawancara, harapan yang dikemukakan responden untuk mengurangi keluhan yaitu

1. Harness tidak lagi menyakiti pengguna karena desain yang tidak sesuai dengan

anthropometri prngguna.

2. Harness dan alat dibuat lebih ringan, agar tubuh lebih seimbang. Semakin ringan,

semakin nyaman.

Dari harapan tersebut dapat diketahui bahwa rancangan harness yang dibutuhkan

adalah harness yang nyaman karena sesuai dengan anthropometri dan ringan.

4.2.2 Penentuan Ide Desain Harness

Menentukan ide desain harness dilakukan dengan cara membandingkan keluhan

dengan harapan, kemudian dicari akar penyebab permasalahan dan dibuat solusi

alternatifnya. Penelitian ini berangkat dari keinginan akan fitur dan data anthropometri. Pada

wawancara yang telah dilakukan sebelumnya, keluhan dan harapan responden telah

diketahui. Secara garis besar ada dua hal yang dikeluhkan oleh responden pengguna harness,

dan harapan yang diutarakan oleh responden akan menjadi acuan perancangan desain harness

baru.

Tabel 4.5 berikut ini adalah ide yang muncul berdasarkan keluhan dan harapan yang

diutarakan responden.

Tabel 4.5 Tabel keluhan, harapan, dan ide desain harness

No Keluhan Harapan Ide Desain

1 Harness menekan bagian

tubuh tertentu, yaitu

bahu, pinggul dan dada

pada beberapa pengguna

terutama pengguna

perempuan.

Harness tidak lagi

menekan bagian

tubuh tertentu

sehingga

mengurangi rasa

nyeri karena desain

yang tidak sesuai

dengan

anthropometri

pengguna.

Meninjau ulang, kemudian

menyesuaikan ukuran

rancangan dengan

anthropometri pengguna.

Apabila ternyata

permasalahan bukan terletak

pada ukurannya, ada

kemungkinan rasa sakit

diakibatkan karena material

yang digunakan merupakan

material yang bersifat keras,

1. Bagian bahu dibuat

lebih kecil dari

ukuran

sebelumnya,

sehingga tidak

mengganggu

pergerakan bahu.

Lebar bahu

manusia berbeda-

beda, maka bagian

bahu dibuat bisa

Page 58: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-5

No Keluhan Harapan Ide Desain

dan dalam desainnya tidak

dilengkapi dengan bantalan

yang cukup lunak sehingga

masih menimbulkan rasa

sakit. Oleh karena itu perlu

dicari meterial yang lebih

lunak namun kuat, atau

dilakukan penambahan

bantalan pada rancangan

harness.

2. diatur lebarnya.

Kemudian

ditambahkan

bantalan dengan

tebal 3 cm, agar

lebih empuk dan

tidak membuat

nyeri.

3. Bagian dada dibuat

berbeda dari

sebelumnya. Jika

sebelumnya

berbentuk V-style,

sekarang

berbentuk T-style.

Sehingga bagian

dada baik pada

pemakai pria

maupun wanita

tidak tertekan

karena bagian atas

berada melintang

diatas dada, dan

bagian bawah

berada ditengah

dada.

Bagian pinggul

dibuat lebih kecil dari

sebelumnya,

sehingga ujung-

ujungnya tidak

mengenai pinggul

pengguna harness.

Bagian ini juga

Tabel 4.5 Tabel keluhan, harapan, dan ide desain harness (Lanjutan)

Page 59: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-6

No Keluhan Harapan Ide Desain

ditambahkan

bantalan dengan tebal

3 cm, agar lebih

empuk dan nyaman.

2 Leher juga terasa pegal

dan tegang, serta tulang

belakang bagian

pinggang terasa sakit

karena sering menarik

badan ke belakang untuk

menyeimbangkan akibat

menahan beban harness

dan alat yang berat.

Harness dan alat

dibuat lebih ringan,

agar tubuh lebih

seimbang. Semakin

ringan, semakin

nyaman.

Harapan agar rancangan

harness dan alat dibuat lebih

ringan merupakan suatu

harapan yang sangat konkrit,

mengingat semakin berat alat

maka beban yang diterima

tubuh juga akan semakin

besar. Namun untuk

mengurangi berat ada

beberapa hal yang harus

dipertimbangkan, antara lain

material, kekuatan, dan

kualitas yang dihasilkan

apabila material diubah.

Khusus untuk alat, dalam hal

ini quint tom, material drum

terbuat dari kayu padat

dengan ketebalan 1 cm.

Membran terbuat dari bahan

sejenis mika. Kelima drum

dihubungkan dengan logam

yang terbuat dari aluminium,

dan ditambahkan konektor

(penghubung antara alat

dengan harness) yang

terbuat dari besi.

Total berat dari quint tom ini

adalah 17,5 kg. Angka inilah

yang memberi kontribusi

Berat ringannya suatu

produk, salah satunya

dipengaruhi oleh

material yang

dipakai. Oleh karena

itu, material yang

dirasa tepat untuk

dipakai sebagai

bahan rangka harness

adalah plat

alumunium 5 mm.

Alasan pemilihan

karena alumunium

bersifat ringan,

namun kuat.

Untuk membantu

menyeimbangkan

tubuh, ditambahkan

sabuk yang

terhubung dari bagian

bahu, kemudian

terhubung sampai

bagian pinggul.

Tujuannya agar

beban terbagi ke

punggung juga,

bukan hanya di

bagian bahu.

Konsepnya kurang

lebih seperti

Tabel 4.5 Tabel keluhan, harapan, dan ide desain harness (Lanjutan)

Page 60: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-7

No Keluhan Harapan Ide Desain

perancangan baru dalam

besar kepada beban yang

diterima tubuh. Namun

untuk melakukan upaya

mengurangi beratnya,

pemilihan meterial menjadi

kendala. Perubahan material

akan mempengaruhi kualitas

suara pukulan yang

dihasilkan karena faktor

pantulan bunyi terhadap

material, sedangkan

pengetahuan mengenai

kualitas suara pukulan yang

baik masih sangat terbatas.

Dibutuhkan waktu yang

lebih panjang untuk

mempelajarinya. Alasan

inilah yang membuat

penelitian difokuskan pada

perancangan harness saja.

gendongan bayi.

Tabel 4.5 Tabel keluhan, harapan, dan ide desain harness (Lanjutan)

Page 61: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-8

4.2.3 Rancangan Harness Baru

· Rancangan Umum

Ide rancangan berasal dari beberapa referensi produk harness yang sudah tersedia di

pasaran sebelumnya. Referensi harness tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Referensi produk harness yang sudah ada di pasaran

NO SPESIFIKASI GAMBAR

1 Model: Talon Drum Harness

Produksi: Phoenix Percussion Ltd. (USA) Keunggulan:

Rancangan menggunakan tali yang

terhubung dari bahu, punggung, sampai ke

pinggang. Sehingga beban alat yang

digunakan tidak bertumpu pada bahu saja

melainkan terbagi pada punggung juga.

Tidak hanya itu, harness ini juga terbuat dari

bahan non logam, kecuali pada bagian perut,

sehingga tidak keras. Produk dapat dilihat

pada gambar 4.1.

Kekurangan:

Hanya dikhususkan untuk snare yang

umumnya memiliki berat 6-8 kg, atau lebih

ringan 5-7 kg daripada berat quint tom.

Selain itu posisi snare dan quint tom ketika

digunakan juga berbeda. Quint tom

digunakan lebih di bawah daripada snare,

seperti yang terlihat pada gambar 4.1 dan

gambar 4.2. Sehingga dari desain ini ada

yang harus disesuaikan juga apabila ingin

diterapkan sebagai harness quint tom.

Harga:

Reguler: $207.00 (fits 98lbs to 190lbs)

Besar: $213.00 (fits 191lbs to 290lbs)

Gambar 4.1 Talon drum harness

Page 62: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-9

NO SPESIFIKASI GAMBAR

2 Model: XL Snare Carrier

Ptoduksi:

Keunggulan:

Rancangan menggunakan material logam.

Logam dikenal dengan sifatnya yang keras,

sehingga mampu menahan beban alat yang

cukup besar. Harness ini juga dapat diatur

panjang badan dan lebar bahunya dengan

pengaturan pada baut-bautnya. Produk dapat

dilihat pada gambar 4.2.

Kekurangan:

Tidak diketahui spesifikasi harness dari segi

dimensi, berat dan harganya sehingga tidak

bisa dibandingkan dengan harness lainnnya.

Selain itu, tidak ada gambar yang

menunjukkan harness ketika digunakan,

sehingga tidak dapat diketahui kesesuaian

harness dengan tubuh penggunanya.

Gambar 4.2 XL snare carrier

Tabel 4.6 Referensi produk harness yang sudah ada di pasaran (Lanjutan)

Page 63: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-10

Posisi penggunaan harness quint tom dengan snare berbeda. Jika diamati posisi

quint tom akan lebih berada di bawah dibanddingkan posisi snare. Perbedaan posisi

digambarkan pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 berikut.

Gambar 4.3 Posisi snare saat digunakan

Gambar 4.4 Posisi quint tom saat digunakan

Page 64: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-11

· Detail Rancangan

Dari referensi dan penyesuaian yang telah diperhitungkan, maka dihasilkan rancangan

harness baru. Rancangan harness baru merupakan kombinasi dari kedua referensi pada

gambar 4.1 dan gambar 4.2. Harapannya agar kelebihan dari kedua harness tersebut bisa

saling melengkapi dalam satu rancangan harness, yaitu harness baru ini. Rancangan harness

baru ditunjukkan oleh gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5 Rancangan harness baru

Keterangan:

A. Bagian dada

B. Bagian dada-perut

C. Bagian dalam, busa.

D. Bagian perut

E. Pengait, penghubung konektor quint tom dengan harness

F. Bagian bahu

A

B

D

C

E

F

Page 65: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-12

Harness dibuat dalam dua bagian, yaitu luar dan dalam. Masing-masing

memiliki spesiikasi sebagai berikut:

1. Bagian luar

Bagian luar harness terbuat dari material berbahan plat alumunium 5 mm.

Alumunium sendiri bersifat ringan dan kuat, sehingga harness akhir yang

dihasilkan akan lebih ringan dibandingkan harness sebelumnya yang

menggunakan material fiber glass dan mampu menahan beban quint tom

sebesar 17,5 kg.

Gambar prespektif bagian luar harness ditunjukkan oleh gambar 4.6 (a),

(b), dan (c) berikut.

(a) (b) (c)

Gambar 4.6 (a) Rancangan baru 3 dimensi, (b) Rancangan baru tampak

belakang, (c) Rancangan baru tampak samping

Detail bagian luar, sebagai berikut:

a. Bagian A dan B

Harness berbentuk T-style, yang bisa terlihat dari bagian dada. Bagian A

dan B seperti pada gambar di bawah ini. Keduanya terbuat dari plat

alumunium 5 mm. Apabila bagian A dan bagian B dirakit akan membentuk

huruf T. Dimensi bagian A menggunakan perhitungan panjang tubuh yang

telah dilakukan sebelumnya, dengan allowance 10 cm.

Page 66: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-13

Dimensi bagian A menggunakan perhitungan panjang tubuh yang telah

dilakukan sebelumnya 54,4 cm, dengan allowance 10 cm menjadi 44 cm.

Gambar bagian A pada harness beserta dimensinya, dittunjukkan oleh gambar

4.7 (a) dan (b) di bawah ini.

(a)

(b)

Gambar 4.7 (a) Bagian A harness baru membujur dari pangkal dada ke perut,

(b) Detail bagian A

Page 67: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-14

Dimensi bagian B menggunakan perhitungan lebar dada yang telah

dilakukan sebelumnya sebagai ukuran maksimal. Ukuran yang digunakan

tidak sama dengan P-50 sebesar 43,2 cm, melainkan dengan allowance 17 cm.

karena pada P-50 lebar dada yang dihitung adalah lebar busur dada, sedangkan

yang digunakan adalah lebar dada lurus yaitu sebesar 26 cm. Gambar bagian B

pada harness beserta dimensinya, dittunjukkan oleh gambar 4.8 (a) dan (b) di

bawah ini.

(a)

(b)

Gambar 4.8 (a) Bagian B harness baru terletak di dada, (b) Detail bagian B

Bagian B yang membujur dari pangkal dada ke perut, memiliki 4 pilihan

lubang baut. Keempat lubang tersebut berfungsi sebagai pengatur ketinggian

Page 68: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-15

harness, sehingga pengguna harness bisa menyesuaikan ketinggian harness

sesuai ketinggian tubuhnya.

b. Bagian C

Bagian bahu dibuat lebih kecil, yang semula 5,5 cm sekarang menjadi 4

cm sehingga tidak mengenai tulang-tulang disekitar bahu tidak tertekan dan

mengurangi ketegangan pada leher. Bagian bahu digambarkan oleh bagian C.

Material yang dipilih sama dengan bagian A dan bagian B, yaitu plat

alumunium 5 mm.

Gambar bagian bahu atau bagian C pada harness beserta dimensinya,

dittunjukkan oleh gambar 4.9 (a) dan (b) di bawah ini.

(a)

(b)

Gambar 4.9 (a) Bagian C, bagian bahu harness, (b) Detail bagian C

Page 69: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-16

Bagian B kemudian dirangkai dengan bagian C menjadi satu kesatuan

dengan memasangkan baut pada sisi kanan dan kiri, ditunjukkan oleh gambar

4.10.

Gambar 4.10 Bagian B dan bagian C terhubung dengan baut

Bagian B terhubung dengan bagian C, dengan menggunakan baut

berdiameter 6 mm. Posisinya bisa diatur ke arah kiri ataupun kanan, sehingga

pengguna harness bisa mengatur sesuai lebar bahu agar tidak mengenai tulang

dan juga tidak mengganggu pergerakan sendi pada bahu saat pemain quint tom

melakukan pukulan swap, ataupun pergerakan pukulan lainnya. Lebar antar

bahu ini menggunakan acuan P-50 sebagai ukuran dimensi, namun karena

dibuat supaya bisa diatur kelebarannya, maka ukuran ini digunakan sebagai

ukuran minimum yaitu sebesar 43,2 cm.

c. Bagian D dan E

Bagian D merupakan bagian harness yang berada di bagian perut. Pada

bagian ini ukuran dibuat lebih kecil dari sebelumnya, sehingga tidak mengenai

tulang pinggul.. Terbuat dari plat alumunium 5 mm.

Dimensi bagian D menggunakan perhitungan lebar pinggul yang telah

dilakukan sebelumnya 42 cm, dengan allowance 14 cm menjadi 28,5 cm.

Gambar bagian perut atau bagian D pada harness beserta dimensinya,

dittunjukkan oleh gambar 4.11 (a) dan (b) di bawah ini.

Page 70: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-17

(a)

(b)

Gambar 4.11 (a) Bagian D terletak pada bagian perut, (b) Detail bagian D

Bagian D, terhubung dengan pengait yang nantinya menjadi tempat untuk

meletakkan quint tom. Pengait dibuat sama dengan harness lama, dengan

pertimbangan bahwa pengait ini menyesuaikan dengan bentuk konektor quint

tom. Pengait digambarkan oleh bagian E. Material yang dipilih adalah

stainless steel, karena sifatnya yang ringan, kuat, dan tidak mudah berkarat.

Gambar pengait atau bagian E pada harness beserta dimensinya,

dittunjukkan oleh gambar 4.12 (a) dan (b) di bawah ini.

Page 71: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-18

(a)

(b)

Gambar 4.12 (a) Bagian E adalah pengait yang menghubungkan harness

dengan konektor quint tom, (b) Detail bagian E

2. Bagian Dalam (Bagian F)

Bagian dalam bentuknya mengikuti bagian luar harness. Terbuat dari busa

dan sabuk, untuk meminimalisir keras alumunium yang akan diterima tubuh

dari harness bagian luar. Idenya adalah membuat lapisan harness yang bisa

melekat pada tubuh agar pembagian beban lebih tersebar merata, tidak hanya

pada bahu dan tulang belakang saja seperti pada harness sebelumnya.

Tujuannya untuk mengurangi resiko musculoskeletal pain. Bagian dalam ini

digambarkan oleh bagian F.

Page 72: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-19

Gambar bagian dalam atau bagian F pada harness beserta dimensinya,

dittunjukkan oleh gambar 4.13 (a) dan (b) di bawah ini.

Gambar 4.13 Bagian F adalah bagian dalam harness, yang terdiri dari

harness dan sabuk.

Busa dibuat lebih tebal dari harness sebelumnya, yaitu 3 cm. Kemudian di

bagian pinggang dan perut diberi sabuk, sehingga busa pada bahu terhubung

dengan sabuk sampai ke bagian pinggul.

Di bagian punggung ditambahkan bantalan tipis dengan ketebalan 1 cm,

dengan ukuran 12 x 16 cm dan terbuat dari busa yang dilapisi kain, sebagai

bagian yang akan menopang sebagian beban di bagian punggung. Bagian ini

terinspirasi dari gendongan bayi, dimana beban bayi terletak di depan namun

tumpuannya pada bahu dan punggung.

Sabuk yang berfungsi untuk mengecilkan atau mengurangi ukuran,

sehingga ketika dipakai harness bisa fit to the body, walaupun dengan ukuran

tubuh yang berbeda-beda.

Page 73: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-20

Perbedaan desain harness sebelum dan harness rancangan baru bisa terlihat

dalam tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Tabel perbandingan harness rancangan baru dan harness sebelumnya

No Kategori Harness sebelum Harness baru

1

2

3

4

5

6

7

Model

Material

Lebar 1 bahu

Lebar antar bahu

Lebar pinggul

Bantalan/busa

Kesesuaian ukuran harness

V-style

Fiber glass

5,5 cm

32 cm

42 cm

Ada, ketebalan 1 cm

Tidak bisa diubah

T-style

Plat alumunium 5 mm

4 cm

26 cm

35 cm

Ada, ketebalan 3 cm

Bisa disesuaikan

4.2.4 Pembuatan Prototype

Pembuatan harness dikerjakan di dua tempat berbeda. Rangka harness dibuat di

bengkel las di Kerten, sedangkan untuk pembuatan harness bagian dalam di pembut tas dan

jok di Jebres. Pada pembuatan rangka harness bahan-bahan yang digunakan yaitu:

1. Plat alumunium 5 mm

Plat alumunium digunakan untuk membuat bagian-bagian dasar, seperti bagian bahu,

bagian dada, dan bagian perut. Dasar pemilihan bahan alumunim ini, karena aluminium

bersifat ringan namun tetap kuat.

2. Stainless

Stainless digunakan untuk membuat bagian pengait. Stainless dibeli dalam bentuk silinder

panjang, yang kemudian dipotong sesuai ukuran dan dibengkokkan. Dasar pemilihan

stainless ini karena stainless sifatnya lebih ringan daripada besi, pengait di harness

sebelumnya, dan anti karat. Faktor karat juga menjadi perhatian karena apabila pengait

mulai berkarat, pengait menjadi sulit unruk di atur ketinggiannya. Sehingga pada

pembuatan harness ini pemilihan bahan pengait jatuh pada stainless

3. Mur dan baut.

Mur dan baut digunakan untuk menyatukan dan mengencangkan bagian-bagian harness.

Mur dan baut yang digunakan semua seukuran yaitu 6 mm. Disediakan kunci L untuk

membuka dan menutup baut. Bagian yang menggunakan mur dan baut adalah bagian

dudukan pengait. Pada bagian-bagian bagian bahu dan bagian perut mur, dipasangkan

dengan kunci putar. Alasannya karena bagian bahu dan bagian perut adalah bagian yang

Page 74: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-21

akan sering di atur ukurannya tergantung ukuran pengguna harness. Sehingga dengan

kunci putar akan lebih mudah bagi pengguna untuk mengatur sendiri lebar bagu atau

ketinggian harnessnya, tanpa menggunakan kunci L.

Pada pembuatan rangka harness di bengkel kedua, bahan-bahan yang digunakan

yaitu:

1. Kain

Kain yang dipilih adalah kain tebal yang sering digunakan untuk membuat tas. Kain ini

digunakan untuk membalut busa, yang akan dipasangkan di bahu dan perut.

2. Busa

Busa yang dipilih adalah busa yang memiliki ketebalan 3 cm. Busa digunakan sebagai

bantalan di daerah bahu dan perut supaya empuk. Busa di bagian bahu dilapis 2 sehingga

ketebalannya menjadi 6 cm dan busa di bagian perut tetap 3 cm. Busa di bahu dibuat

lebih tebal karena saat nanti alat sudah tepasang ke harness, secara otomatis alat tersebut

akan menarik harness ke bawah, dan busa akan kempes. Jika busa yang digunakan hanya

3 cm, kemungkinan rangka harness mengenai tulang-tulang pada bahu akan lebih besar

dan akan membuat nyeri.

3. Pengait tas

Pengait tas digunakan untuk menghubungkan antara bagian pinggang dan punggung.

Gambar harness hasil rancangan ditunjukkan oleh gambar 4.14 berikut

(a)

(b)

Gambar 4.14 Harness hasil rancangan. (a) tampak depan; (b) tampak belakang.

Page 75: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-22

4.2.5 Perhitungan Biaya

Perhitungan biaya digunakan untuk mengetahui biaya produksi keseluruhan dalam

pembuatan harness, meliputi biaya tebahan baku dan biaya tenaga kerja. Perhitungan biaya

dilakukan dengan menambahkan biaya produksi di bengkel 1 dengan biaya produksi di

bengkel 2. Bengkel 1 merupakan bengkel pembuatna rangka harness, sedangkan bengkel 2

adalah bengkel pembuatan bagian dalam harness. Adapun perhitungan biaya produksi

harness adalah sebagai berikut:

Rangka harness:

· Plat alumunium 5 mm (4,5 kg x Rp 70.000,00/kg) = Rp 300.000,00

· Stainlessteel/pengait (1 kg x Rp 80.000,00/kg) = Rp 75.000,00

· Mur baut (ø 6 mm) & kunci L = Rp 50.000,00

· Ongkos produksi = Rp 325.000,00

Biaya Produksi Rangka Harness = Rp 750.000,00

Bagian dalam harness:

· Kain 1 m x Rp 18.000, 00 = Rp 18.000,00

· Busa tebal 3 cm = Rp 18.750,00

· Pengait tas 2x@ Rp 1.500,00 = Rp 3.000,00

· Ongkos produksi = Rp 30.000,00

Biaya Produksi Bagian Dalam Harness = Rp 69.750,00

Total Biaya Produksi = Rp 819.750,00

4.2.6 Uji Coba

Pada tahap uji coba ini, pengguna harness diminta untuk menggunakan harness baru

dan memakai quint tom. Pengguna dikondisikan pada suasana latihan, dengan lama waktu

latihan 1 jam. Penentuan waktu uji coba ini, agar mendekati waktu latihan asli yaitu selama 4

jam sehari. Pemakaian selama 1 jam cukup untuk menimbulkan nyeri pada harness

sebelumnya, seehingga waktu ini dijadikan acuan apakah selama 1 jam pemakaian harness

hasil rancangan juga menimbulkan keluhan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam uji

coba ini terlampir pada lampiran L-4. Bagian tubuh yang diamati yaitu bahu, dada, dan

pinggul. Wawancara berdasarkan apa yang pengguna harness rasakan dibandingkan dengan

harness sebelumnya. Dari hasil wawancara pada bagian ketiga bagian tubuh yang diamati,

tidak ada keluhan.

Page 76: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user V-1

BAB V

ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian yang

telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan intepretasi hasil

tersebut akan diuraikan dalam sub bab di bawah ini.

5.1 ANALISIS HARNESS AWAL

Masalah pada harness yang digunakan oleh Marching Band Sebelas Maret

adalah pada desain, ukuran, dan ketebalan bantalan. Harness sebelumnya memiliki

desain dengan bentuk V-style, yang terbuat dari material serat fiber. Harness ini

menggunakan ukuran yang tidak sesuai dengan anthropometri tubuh pengguna.

Selain itu, tidak dilengkapi dengan bantalan yang cukup empuk untuk mengurangi

tekanan langsung harness kepada tubuh pengguna. Akibatnya, timbul keluhan pada

bagian bahu, dada, dan pinggul.

5.2 ANALISIS HASIL PENELITIAN

Analisis terhadap hasil penelitian terdiri dari analisis hasil rancangan, analisis

material bahan, dan analisis biaya. Analisis hasil penelitian secara rinci adalah

sebagai berikut:

5.2.1 Analisis Hasil Rancangan

Harness baru dirancang untuk menjawab keluhan-keluhan dari pengguna

harness. Dari sisi desain, dengan menggunakan referensi dari beberapa harness yang

sudah ada di pasaran, harness dibuat dengan T-style. Tujuan pemilihan desain

harness ini agar bagian dada tidak tertekan dan bagian bahu bisa disesuaikan dengan

lebar bahu pengguna. Dari sisi ukuran, harness baru dibuat dengan acuan ukuran

tubuh pengguna harness MB UNS. Perbandingan harness awal dan harness hasil

rancangan adalah sebagai berikut:

Page 77: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user V-2

1. Bahu

(a)

(b)

Gambar 5.1 Perbandingan bahu harness; (a) bagian bahu pada harness awal dan (b)

bagian bahu pada harness hasil rancangan.

Dibandingkan V-style harness, desain T-style harness lebih aman digunakan

untuk harness yang posisi pada bagian bahunya bisa di ubah. Karena pada T-style

harness engsel antara bahu dan bagian dada terpisah, sehingga apabila ingin ada

penyesuaian pada bagian bahu tidak perlu mengurangi kenyamanan bagian tubuh

lainnya terutama dada. Selain itu, pada bagian bahu juga ditambahkan busa dengan

ketebalan 3 cm, sehingga lebih empuk dari sebelumnya.

2. Dada

(a)

(b)

Gambar 5.2 Perbandingan dada harness; (a) bagian dada pada harness awal dan (b)

bagian dada pada harness hasil rancangan.

T-style harness memungkinkan bagian dada tidak tertekan, karena posisi

bagian yang melintang berada diatas dada. Baik pada pengguna perempuan maupun

laki-laki tidak akan bermasalah di bagian dada.

Page 78: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user V-3

3. Tubuh

(a)

(b)

Gambar 5.3 Perbandingan tubuh harness; (a) bagian tubuh pada harness awal dan

(b) bagian tubuh pada harness hasil rancangan.

Pada bagian tubuh dirancang supaya bisa diatur ketinggiannya sesuai ukuran

tubuh pengguna.

4. Pinggul

(a)

(b)

Gambar 5.4 Perbandingan pinggul harness; (a) bagian pinggul pada harness awal

dan (b) bagian pinggul pada harness hasil rancangan.

Ukuran pada bagian pinggul disesuaikan dengan tubuh pengguna. Dibuat

lebih kecil dari sebelumnya, dan tidak terlalu melengkung. Harness tidak mengenai

tulang pinggul dan juga ada bantalan busa dengan ketebalan 3 cm yang melindungi

Page 79: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user V-4

sehingga terasa empuk. Busa dibuat bisa dilepas karena dibalik busa ini terdapat baut-

baut yang dapat disesuaikan penggunaanya untuk mengatur ketinggian harness.

Analisis perbandingan kenyamanan pengguna harness awal dan harness

hasil rancangan diketahui dari hasil wawancara langsung. Dari hasil wawancara, pada

titik-titik keluhan yaitu bahu, dada, dan pinggul sudah tidak lagi menimbulkan nyeri.

Jumlah perbandingan pengguna yang mengeluhkan harness awal dan harness hasil

rancangan tersaji pada tabel 5.1 dibawah ini:

Tabel 5.1 Jumlah Pengguna Yang Mengeluhkan Harness Awal Dan Harness Hasil

Rancangan

Bagian

Tubuh

Jumlah Pengguna Yang

Mengeluhkan

Harness Awal (orang)

Jumlah Pengguna Yang

Mengeluhkan

Harness Hasil Rancangan (orang)

Bahu 5 0

Dada 2 0

Pinggul 5 0

Pengguna harness menyatakan harness yang dirancang lebih nyaman

digunakan. Kenyamanan yang dirasakan pengguna harness dipegaruhi oleh faktor-

faktor desain yang tepat serta ukuran yang telah disesuaikan. Masalah dari sisi desain

dan ukuran diatasi dengan pemilihan T-style harness yang dapat disesuaikan lebar

bahu dan ketinggian harness-nya. Pemilihan T-style harness juga mengatasi masalah

harness yang menekan dada. Penambahan busa pada bahu dan pinggul juga menjadi

faktor penambah kenyamanan. Tersedianya busa ini membuat rasa nyeri akibat

harness bisa diatasi.

5.2.2 Analisis Material Bahan

Rangka harness terbuat dari bahan plat alumunium 5 mm. Pemilihan bahan

alumunium ini di dasarkan pada karakteristik bahannya yang kuat, dengan kekuatan

tarik sebesar 60 N/mm2, namun ringan. Alumunium dikaatakan ringan karena

Page 80: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user V-5

memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya

ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³). Alasan lainnya alumunium

juga mudah dibentuk, serta tahan terhadap korosi. Selain itu kelebihan lain dari

alumunium jika dibandingkan dengan serat fiber yang digunakan pada harness

sebelumnya adalah sifatnya yang tidak mudah pecah dan lebih mudah diperoleh di

pasaran. Sehingga memudahkan untuk proses produksi dalam penelitian ini.

5.2.3 Analisis Biaya

Biaya pembuatan harness terdiri dari biaya material dan biaya tenaga kerja.

Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan harness ini sebesar Rp 819.750,00 dengan

rincian yang tertera pada sub bab 4.2.5 halaman IV-22. Biaya tersebut tidak termasuk

biaya ide perancang. Jika dibandingkan dengan harness sebelumnya yang berkisar Rp

400.000,00 – Rp 500.000,00, biaya pembuatan harness ini cukup besar. Hal ini

disebabkan karena pemilihan material alumunium dan stainless. Selain itu karena

produk dibuat secara khusus sehingga membutuhkan biaya lebih dibandingkan

produk yang dibuat secara massal.

Page 81: PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN … · memperlambat kelelahan dan mengurangi resiko lowback pain. Harness dirasa menekan bagian tubuh tertentu seperti bahu, dada, dan pinggul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VI-1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini yaitu

1. Dihasilkan harness yang sesuai tubuh pemakainya dengan model T-style

harness, berbahan alumunium, dengan ukuran lebar bahu 4 cm, dan ukuran

lebar pinggul 35 cm. Harness dapat disesuaikan ukurannya dengan lebar antar

bahu dan panjang tubuh pengguna. Harness dilengkapi dengan busa setebal 3

cm pada bahu dan pinggul.

2. Hasil implementasi harness dapat mengurangi keluhan di bagian bahu, dada,

dan pinggul pengguna, sejumlah 100% atau tidak lagi ada keluhan.

6.2 SARAN

Saran yang diberikan pada penelitian selanjutnya yaitu perlu adanya

pengembangan penelitian kearah pengurangan beban yang di angkut oleh harness,

dan juga penelitian terhadap postur tubuh pengguna harness ketika melakukan

latihan.