69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM RANGKA PENCEGAHAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV/AIDS) PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 SURAKARTA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: HARDININGSIH S541008036 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET

TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM RANGKA PENCEGAHAN

HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY

SYNDROME (HIV/AIDS) PADA SISWA KELAS XI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4

SURAKARTA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

HARDININGSIH

S541008036

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Hardiningsih

NIM : S541008036

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “Perbedaan

Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet Terhadap Pengetahuan dan

Sikap Dalam Rangka Pencegahan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune

Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas

Negeri 4 Surakarta” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya,

dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2012

Yang membuat pernyataan,

Hardiningsih

Page 5: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis yang

berjudul “Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet Terhadap

Pengetahuan dan Sikap Dalam Rangka Pencegahan Human Immunodeficiency

Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) Pada Siswa Kelas XI

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Surakarta”.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan penelitian ini tidak lepas dari

bantuan beberapa pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan

Pascasarjana (S2)

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin kepada Penulis

untuk menyusun tesis ini 3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, PAK, MM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi

Kedokteran Keluarga PPS UNS yang telah memberi kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan Pascasarjana (S2) dan selaku Pembimbing I atas

kesediaannya memberikan arahan, motivasi dan bimbingan sehingga penulis

dapat menyelesaikan tesis ini

4. Ir. Ruben Dharmawan, dr, PhD, selaku pembimbing II atas segala arahan,

kesabaran, dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

5. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta

yang telah memberikan ijin penulis untuk melaksanakan penelitian.

Harapan penulis semoga tesis yang masih jauh dari sempurna ini mendapatkan

saran dan masukan agar menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat.

Surakarta, Januari 2012 Penulis

Page 6: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................

B. Rumusan Masalah ....................................................................

C. Tujuan Penelitian .....................................................................

D. Manfaat Penelitian ....................................................................

1

1

5

5

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

A. Kajian Teori ..............................................................................

1. Pendidikan Kesehatan ........................................................

2. Pengetahuan ........................................................................

3. Sikap ...................................................................................

4. HIV/AIDS .........................................................................

5. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan

dan Sikap Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS .............

B. Penelitian yang Relevan ............................................................

C. Kerangka Berpikir .....................................................................

D. Hipotesis ....................................................................................

7

7

7

13

16

20

27

28

31

32

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................

33

33

Halaman

Page 7: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................

C. Populasi dan Sampel .................................................................

D. Variabel Penelitian ....................................................................

E. Definisi Operasional Variabel ...................................................

F. Instrumen dan Bahan Penelitian ................................................

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................

H. Analisis Data .............................................................................

34

34

35

35

37

41

41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 42

A. Karakteristik Responden ........................................................... 42

B. Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 44

C. Uji Hipotesis ............................................................................. 49

D. Pembahasan .............................................................................. 50

E. Keterbatasan ............................................................................. 55

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 56

A. Kesimpulan ............................................................................... 56

B. Implikasi ................................................................................... 56

C. Saran ......................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 58

LAMPIRAN

Page 8: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Klinis Infeksi HIV ....................................................... 22

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................ 38

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner ........................................................ 39

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner .................................................... 40

Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas Data Pengetahuan dan Sikap ....................... 41

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ............................................ 42

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ............................ 43

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada Kelompok

Ceramah .........................................................................................

44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada Kelompok

Leaflet ............................................................................................

45

Tabel 4.5 Mean Pengetahuan Responden Pada Kelompok Ceramah ............ 46

Tabel 4.6 Mean Pengetahuan Responden Pada Kelompok Leaflet ............... 46

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok Ceramah

........................................................................................................

47

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok Leaflet

........................................................................................................

48

Tabel 4.9 Mean Sikap Responden Pada Kelompok Ceramah ...................... 48

Tabel 4.10 Mean Sikap Responden Kelompok Leaflet ................................... 49

Tabel 4.11 Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet

Terhadap Pengetahuan Tentang HIV/AIDS .................................

49

Tabel 4.12 Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet

Terhadap Sikap Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS ………..

50

Halaman

Page 9: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ................................................................... 31

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ..................................... 43

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ...................... 43

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada

Kelompok Ceramah .................................................................

45

Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada

Kelompok Leaflet ....................................................................

46

Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok

Ceramah ...................................................................................

47

Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok

Leaflet ......................................................................................

48

Halaman

Page 10: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Responden

Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Sikap Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS

Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Sikap Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS

Lampiran 9. Kuesioner Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan

Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Rangka Pencegahan

Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency

Syndrome (HIV/AIDS) Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas

Negeri 4 Surakarta

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Lampiran 11. Leaflet HIV/AIDS

Lampiran 12. Hasil Uji Normalitas Data (Kolmogorov-Smirnov Test)

Lampiran 13. Hasil Uji Independent t-test

Lampiran 14. Lembar Konsultasi

Page 11: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

ABSTRAK

Hardiningsih, S541008036. 2011. Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Rangka Pencegahan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Surakarta. Tesis : Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang : Kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penularan AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 45,9% dari 28.041 kasus AIDS sampai dengan bulan September 2011. HIV akan berkembang menjadi AIDS antara 5-10 tahun, artinya HIV sudah menulari kaum muda 5-10 tahun sebelum usia 20-29 tahun atau pada usia yang sangat muda. Hal ini menunjukkan bahwa remaja sangat rentan terhadap penularan HIV/AIDS. Ketidaktahuan mengenai bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana cara menghindari infeksi menyebabkan remaja rentan untuk terinfeksi HIV/ AIDS. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan tentang HIV/AIDS serta untuk menganalisis perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu, dengan rancangan pre test-post test group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta yang berjumlah 204 siswa(6 kelas). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling sehingga diperoleh 2 kelas yang kemudian digunakan sebagai kelompok ceramah dan kelompok leaflet. Cara pengumpulan data dengan metode kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji beda (Independent t-test). Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini dengan uji beda (Independent t-test) adalah ada perbedaan rerata skor pengetahuan dan sikap yang signifikan antara kelompok ceramah dan kelompok leaflet. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap

Page 12: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRACT

Hardiningsih, S541008036. 2011. Differences In Health Education Lectures and Leaflets Against Knowledge and Attitudes in the Context of the Prevention of Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV /AIDS) In Class XI Students High School District 4 Surakarta. Thesis: Master of Family Medicine Main Interest in Health Professions Education Post Graduate Program of Sebelas Maret University Surakarta. Background : Cases of HIV/AIDS in Indonesia is increasing from year to year. Transmission of AIDS were reported in the age group 20-29 years which is about 45.9% of 28 041 AIDS cases until September 2011. HIV will develop AIDS between 5-10 years, which means that HIV has infected young people 5-10 years before the age of 20-29 years or at a very young age. This suggests that adolescents are particularly vulnerable to HIV/AIDS. Ignorance about how HIV is transmitted and how to avoid infection causes adolescents vulnerable to HIV/AIDS. Study Objectives : This study aims to analyze the differences in health education with lecture and leaflets on knowledge about HIV/AIDS as well as to analyze the differences in health education with lecture and leaflet on attitudes in the prevention of HIV/AIDS. Research Methods : This study is a kind of quasi-experimental studies, the design of pre test-post test group design. The population in this study is a class XI student SMAN 4 Surakarta, amounting to 204 students (sixth grade). Sampling was conducted by random cluster sampling technique to obtain two classes are then used as group lectures and leaflets groups. Ways of collecting data by questionnaire method. The results were analyzed by using a different test (Independent t-test). Research Results : The results of this study with a different test (Independent t-test) are there differences in mean scores of knowledge and attitudes of significant between group lectures and leaflets groups. Conclusion : Based on the research results can be concluded that health education leaflets better than a lecture on improving knowledge and attitudes in the context of HIV/AIDS prevention. Keywords: Health Education, Knowledge, Attitude

Page 13: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune

Deficiency Syndrome) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

memerlukan perhatian yang sangat serius (KPA, 2009). Ini terlihat dari jumlah

kasus AIDS yang dilaporkan tiap tahunnya meningkat secara signifikan (KPA,

2009). Penyakit ini telah menjadi masalah internasional dan dalam waktu relatif

cepat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda di berbagai negara di

dunia (UNICEF, 2010). Kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat dari

tahun ke tahun sejak ditemukan kasus pertama HIV di Bali pada tahun 1987

(BKKBN, 2008).

Jumlah kasus baru AIDS tahun 2011 (Januari sampai dengan September

2011) adalah sebanyak 1.805 kasus dan secara kumulatif kasus AIDS dari April

1987-September 2011 adalah sejumlah 28.041 kasus (Ditjen PP dan PL

Kemenkes RI, 2011). Sepuluh provinsi dengan kasus kumulatif AIDS (1987-

2011) terbanyak yaitu Jawa Timur, Papua, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Jawa

Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Yogyakarta dan Sumatra Utara

(Ditjen PP dan PL Menkes RI, 2011).

Cara penularan terbanyak adalah melalui hubungan heteroseksual (78,8%),

Injection Drug User atau pengguna Narkoba Suntik/Penasun (9,4%), Lelaki Seks

Lelaki (2,8%), dan perinatal atau dari ibu pengidap kepada bayinya (3,3%), dan

Page 14: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2

tidak diketahui (5,5%) (Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2011). Hal tersebut

menunjukkan bahwa HIV dan AIDS adalah masalah perilaku berisiko dan bukan

hanya sekedar masalah medis. Karena menyangkut perilaku maka intervensi harus

dilakukan terhadap perilaku. Salah satu intervensi adalah menyediakan informasi

tentang HIV/AIDS dan pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

(BKKBN, 2008).

Kasus AIDS di Jawa Tengah pada tahun 2011 (Januari-September 2011)

sejumlah 373 kasus, sedangkan secara kumulatif kasus AIDS di Jawa Tengah

sebanyak 1.315 kasus dan menempati peringkat keenam dari 10 provinsi di

Indonesia dengan kasus AIDS terbanyak (Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2011).

Sedangkan di Surakarta jumlah kasus HIV/AIDS terus meningkat hingga

September 2011 tercatat sebanyak 430 kasus (320 kasus dengan HIV dan 110

kasus dengan AIDS), Surakarta sendiri menempati urutan kedua dari 5

kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan kasus HIV/AIDS terbanyak setelah

Semarang, dan diikuti dengan Banyumas, Cilacap dan Jepara (KPA Jateng, 2011).

Penularan AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok usia 20-29 tahun

yaitu sebanyak 45,9% dari total kasus AIDS sampai dengan bulan September

2011 (28.041 kasus). Jumlah tersebut diikuti kelompok usia 30-39 tahun sebanyak

31,1% dan kelompok usia 40-49 tahun sebanyak 9,9% (Ditjen PP dan PL

Kemenkes RI, 2011). HIV akan berkembang menjadi AIDS antara 5-10 tahun,

artinya HIV sudah menulari kaum muda 5-10 tahun sebelum usia 20-29 tahun

atau pada usia yang sangat muda. Hal ini menunjukkan bahwa remaja sangat

rentan terhadap penularan HIV dan AIDS (BKKBN, 2008).

Page 15: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3

Penularan pada remaja antara lain disebabkan karena remaja aktif secara

seksual pada usia dini, tidak monogamis, dan tidak menggunakan kondom secara

teratur. Selain itu, eksperimentasi dengan narkoba (obat-obatan terlarang),

termasuk lewat suntikan, sering juga menjadikan remaja rentan terhadap infeksi

HIV (KPA, 2010b). Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Malaysia

didapatkan hasil bahwa siswa mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang

infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS meskipun mereka aktif secara

seksual sehingga diperlukan intervensi seperti pendidikan seksual di sekolah-

sekolah, dialog umum dan seminar yang berfokus pada pendidikan pencegahan

IMS dan HIV/AIDS untuk meningkatkan kesadaran mereka (Anwar, dkk, 2010).

Ketidaktahuan mengenai bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana cara

menghindari infeksi memperparah kerentanan remaja untuk terinfeksi HIV/AIDS.

Mengambil tindakan untuk meminimalisir ancaman HIV terhadap remaja

merupakan kewajiban moral dan sangat penting untuk menghentikan epidemi ini.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai

penyakit menular ini perlu diberikan pendidikan kesehatan terutama pada usia

remaja (15-24 tahun). Tujuannya untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS

khususnya di usia remaja (UNICEF, 2010).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jodati AR, Nourabadi GR,

Hassanzadeh S, Dastgiri S, Sedaghat K (2007) pada siswa di Tabriz, Iran bahwa

pendidikan yang diberikan berdampak pada peningkatan pengetahuan dan sikap

dalam pencegahan HIV/AIDS. Penelitian ini menyimpulkan bahwa program-

program pendidikan harus diberikan kepada siswa/remaja di sekolah-sekolah

Page 16: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4

untuk mempromosikan kesadaran dan sikap terhadap masalah kesehatan yang

semakin meningkat (HIV/AIDS) (Jodati, dkk, 2007).

Salah satu kegiatan pendidikan kesehatan adalah pemberian pesan

informasi atau pesan kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan

pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya perilaku

sehat. Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :

peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat, peningkatan perilaku masyarakat

dan peningkatan status kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2007).

Ada beberapa jenis metode dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan.

Ceramah merupakan metode pendidikan kesehatan yang baik untuk kelompok

besar (lebih dari 15 orang) dan untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun

rendah (Notoatmodjo, 2007). Pemberian leaflet merupakan metode pemberian

media yang berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan pada kedua

sisinya, dapat dilipat serta berukuran kecil sehingga praktis dibawa. Informasi

tentang HIV/AIDS yang diberikan dalam pendidikan kesehatan melalui ceramah

dan leaflet diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam rangka

pencegahan HIV/AIDS.

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet

Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Rangka Pencegahan Human

Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS)

Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Surakarta”.

Page 17: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah ada perbedaan

pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap

dalam rangka pencegahan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune

Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas

Negeri 4 Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah

dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan

HIV/AIDS.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan

leaflet terhadap pengetahuan tentang HIV/AIDS.

b. Untuk menganalisis perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan

leaflet terhadap sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan

mengenai metode pendidikan kesehatan yang lebih baik terhadap peningkatan

pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.

Page 18: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap

remaja dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.

b. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi institusi untuk

meningkatkan program pendidikan kesehatan khususnya tentang

HIV/AIDS.

c. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi dinas kota setempat

untuk menigkatkan program pendidikan kesehatan di sekolah-sekolah

khususnya tentang HIV/AIDS.

Page 19: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Kesehatan

a. Pengertian

Dalam rangka meningkatkan atau memelihara kesehatan diperlukan

pemberian informasi kesehatan yang salah satunya melalui pendidikan

kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang

berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan

pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan,

masyarakat dan bangsa (Wood, 1926 dalam Machfoedz dan Suryani,

2008).

Pendidikan kesehatan adalah pengalaman belajar yang bertujuan

untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku yang ada

hubungannya dengan kesehatan perseorangan atau kelompok (A Joint

Committee on Terminology in Health Education of United States, 1951

dalam Machfoedz dan Suryani, 2008).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya

berupa pemberian informasi yang dilakukan terhadap perseorangan,

kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

Page 20: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

b. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan kesehatan adalah untuk

mencapai 3 hal, yaitu :

1) Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat

2) Peningkatan perilaku masyarakat

3) Peningkatan status kesehatan masyarakat

(Notoatmodjo, 2007).

c. Sasaran Pendidikan Kesehatan

Sasaran pendidikan kesehatan di Indonesia, berdasarkan kepada

program pembangunan Indonesia adalah :

1) Masyarakat umum dengan berorientasi pada masyarakat pedesaan

2) Masyarakat dalam kelompok tertentu, seperti wanita, pemuda, remaja

3) Sasaran individu dengan teknik pendidikan kesehatan individu

(Machfoedz dan Suryani, 2008).

d. Tahap-tahap Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tahap-tahap kegiatan pendidikan kesehatan adalah :

1) Tahap Sensitisasi

Tahap ini dilakukan guna memberikan informasi dan kesadaran

pada masyarakat terhadap adanya hal-hal penting berkaitan dengan

kesehatan, misalnya kesadaran akan adanya pelayanan kesehatan,

kesadaran akan adanya wabah penyakit, dan lain-lain.

Page 21: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

9

2) Tahap Publisitas

Tahap ini adalah kelanjutan dari tahap sensitisasi. Bentuk

kegiatan misalnya press release yang dikeluarkan oleh Departemen

Kesehatan untuk menjelaskan lebih lanjut jenis atau macam pelayanan

kesehatan apa saja yang diberikan pada fasilitas pelayanan kesehatan,

misalnya macam pelayanan kesehatan pada Puskesmas, Polindes, dan

lain-lain.

3) Tahap Edukasi

Tahap ini sebagai kelanjutan dari tahap sensitisasi. Tujuannya

untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap serta mengarahkan

kepada perilaku yang diinginkan oleh kegiatan tersebut, misalnya

setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS para remaja

akan mengetahui benar tentang HIV/AIDS dan mengubah sikap

terhadap hal-hal yang menyebabkan penularan HIV/AIDS.

4) Tahap Motivasi

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap edukasi. Perorangan

atau masyarakat setelah mengikuti pendidikan kesehatan benar-benar

mengubah perilaku sehari-harinya sesuai dengan perilaku yang

dianjurkan oleh pendidikan kesehatan, misalnya setelah mendapat

pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS para remaja tidak

menggunakan jarum suntik secara bersama-sama.

(Machfoedz dan Suryani, 2008).

Page 22: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

e. Metode Pendidikan Kesehatan

Metode pendidikan kesehatan dapat digolongkan berdasarkan

teknik komunikasi, sasaran yang dicapai, dan indera penerima dari sasaran.

1) Berdasarkan teknik komunikasi

a) Metode langsung

Dalam hal ini petugas langsung berhadapan atau bertatap

muka dengan sasaran. Contohnya : kunjungan rumah, memberikan

ceramah pada pertemuan balai desa dan ceramah pada pertemuan

Posyandu.

b) Metode tidak langsung

Dalam hal ini para petugas menyampaikan informasi/pesan

kesehatan melalui perantara (media). Contohnya : melalui media

cetak, pertunjukkan film, dan media elektronik.

2) Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai

a) Pendekatan Perorangan

Dalam hal ini petugas berhubungan langsung maupun tidak

langsung dengan sasaran secara perorangan. Contohnya :

kunjungan rumah dan hubungan telepon.

b) Pendekatan kelompok

Dalam pendekatan ini petugas berhubungan langsung dengan

sasaran. Contohnya : pertemuan, diskusi, ceramah.

Page 23: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

11

c) Pendekatan Massal

Petugas menyampaikan pesan secara sekaligus kepada

sasaran yang jumlahnya banyak. Contohya : ceramah umum,

pertunjukkan kesenian, penyebaran tulisan/media cetak dan

pemutaran film.

3) Berdasarkan Indera Penerima

a) Metode melihat/memperhatikan

Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera

penglihatan. Contohnya : pemasangan gambar/photo, pemasangan

koran, pemberian leaflet dan pemutaran film. Dengan

menggunakan metode ini materi yang disampaikan dapat terserap

83% dan dapat diingat sebanyak 30%.

b) Metode mendengarkan

Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera

pendengaran. Contohnya : pendidikan kesehatan melalui radio,

pidato, ceramah. Dengan menggunakan metode ini materi yang

disampaikan dapat terserap 11% dan dapat diingat sebanyak 20%.

c) Metode Kombinasi

Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui 2 indera/lebih.

Contohnya : demonstrasi. Dengan menggunakan metode ini materi

yang disampaikan dapat terserap lebih dari 83% dan dapat diingat

sebanyak 90%.

(Depkes RI, 2008).

Page 24: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

12

f. Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah

Ceramah adalah suatu metode yang digunakan untuk

menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan

atau masalah secara lisan kepada khalayak ramai (Dasuki, 2006).

Sedangkan pengertian lainnya, bahwa ceramah adalah cara belajar

mengajar yang menekankan pada pemberitahuan satu arah dari pengajar

kepada pebelajar (pengajar aktif dan pebelajar pasif) (KBBI, 2002 dalam

Dasuki, 2006).

Jadi dapat disimpulkan bahwa ceramah adalah suatu metode

penyampaian informasi dari seseorang (dalam hal ini petugas/penyuluh)

kepada siswa atau kelompok sasaran secara lisan, dimana petugas berperan

aktif sedangkan siswa/kelompok sasaran pasif.

Metode pendidikan kesehatan dengan ceramah merupakan metode

yang baik untuk kelompok besar (apabila pesertanya lebih dari 15 orang).

Metode ini juga baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun

rendah. Ceramah akan berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai

materi yang akan diceramahkan dengan mempelajari materi dengan

sistematika yang baik dan mempersiapkan alat-alat bantu, misalnya

makalah singkat, slide, transparansi, sound system, dan lain-lain

(Notoatmodjo, 2007).

g. Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Pemberian Leaflet

Leaflet merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi

gambar dan tulisan pada kedua sisi kertas serta dilipat serta berukuran

Page 25: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13

kecil dan praktis dibawa. Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan

pesan yang singkat dan padat sehingga mudah dibawa tetapi mudah hilang

dan rusak serta pesan yang disampaikan terbatas (Diknas, 2011).

Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan

kesehatan melalui lembaran yang dilipat, isi informasi dapat dalam bentuk

kalimat maupun gambar atau kombinasi (Notoatmodjo, 2007).

Jadi, leaflet adalah media untuk penyampaian informasi kesehatan

dalam bentuk pesan singkat dan gambar melalui lembaran yang dilipat.

2. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui pancaindera manusia yaitu indra penglihatan, indra

pendengaran, indra penciuman, indra rasa, dan indra raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,

2007).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

Page 26: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

14

b. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan antara lain :

1) Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari.

2) Memahami (comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat mengintrepetasikan materi

tersebut dengan benar.

3) Menerapkan (application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk meningkatkan materi yang

telah dipelajari pada suatu kondisi sebenarnya dengan menggunakan

metode, prinsip, rumus dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

didalam komponen-komponen. Tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis dapat dilihat dari kemampuan menjabarkan,

membedakan, mengelompokkan dan memisahkan.

Page 27: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

15

5) Sintesis (syntesis)

Adalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

dalam suatu bentuk yang baru artinya sintesis adalah kemampuan

untuk menyusun formulasi yang ada, misalnya menyusun,

menyesuaikan dari suatu teori atau suatu rumusan yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Adalah kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu

objek atau materi. Penelitian ini menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada misalnya dapat membandingkan, menanggapi pendapat,

menafsirkan sebab kejadian.

(Bloom, 1956 dalam Notoatmodjo, 2007).

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

1) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman, baik dari

pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman

ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran suatu

pengetahuan.

2) Lingkungan sosial ekonomi

Manusia adalah makhluk sosial dimana didalam kehidupan

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Individu yang dapat

berinteraksi lebih banyak dan baik, maka akan lebih besar ia terpapar

informasi.

Page 28: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

16

3) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

pemberian respon terhadap sesuatu yang datangnya dari luar. Orang

yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih

rasional terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana

keuntungan yang akan mereka dapatkan.

4) Paparan media massa atau informasi

Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat sehingga seseorang yang

lebih sering terpapar media massa (televisi, radio, majalah, dan lain-

lain) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan

dengan orang yang tidak pernah terpapar media massa atau informasi.

(Notoatmodjo, 2007).

d. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek

penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).

3. Sikap

a. Pengertian

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya

sendiri, orang lain, objek atau isyu-isyu (Petty & Caciopppo, 1986 dalam

Azwar, 2010). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007).

Page 29: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

17

Sikap adalah perasaan memihak (favourable) ataupun tidak

memihak (unfavourable) terhadap objek psikologis. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa sikap merupakan perasaan yang muncul karena

adanya stimulus (Azwar, 2010).

b. Struktur Sikap

Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang yaitu :

1) Komponen kognitif

Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau

apa yang benar bagi objek sikap.

2) Komponen afektif

Menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap

suatu objek sikap.

3) Komponen konatif (perilaku)

Merupakan aspek kecenderungan berperilaku yang ada dalam

diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

(Azwar, 2010).

Ketiga komponen diatas secara bersama-sama membentuk sikap

yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini,

pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting

(Notoatmodjo, 2007).

Page 30: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

18

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

Sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1) Pengalaman

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman

pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi

dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

3) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah

sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai

sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

4) Media massa atau informasi

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan

secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya,

akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

Page 31: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19

5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan dan kemudian konsep

tersebut mempengaruhi sikap.

(Azwar, 2010).

d. Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan

sesuatu mengenai obyek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap

mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek

sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada obyek

sikap. Pernyataan ini disebut dengan pernyataan favourable. Sebaliknya

pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai obyek

sikap yang bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap,

pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang unfavourable.

Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas

pernyataan favourable dan unfavourable dalam jumlah yang seimbang.

Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak

semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak memihak

sama sekali obyek sikap (Azwar, 2010).

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat/

pernyataan responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat

Page 32: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

20

dilakukan dengan pernyataan-pernyataan yang kemudian ditanyakan

kepada responden melalui kuesioner (Notoatmodjo, 2007).

4. HIV/AIDS

a. Pengertian HIV/AIDS

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan

tubuh manusia dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi

virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang

terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome dan

menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan

menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV sebagai penyebab

AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu

merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS

(KPA, 2010a).

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, virus

ini menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia, setelah

beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga sistem kekebalan

tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit yang masuk. AIDS adalah

singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome atau kumpulan

berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu HIV

yang didapat akibat HIV, bukan karena keturunan (BKKBN, 2008).

Page 33: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

21

HIV is the Human Immunodeficiency Virus. It is the virus that can

lead to Acquired Immune Deficiency Syndrome, or AIDS (CDC, 2011).

Artinya HIV adalah Human Immunodeficiency Virus. HIV adalah virus

yang dapat menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome, atau

AIDS.

HIV stands for Human Immunodeficiency Virus. It kills or damages

the body's immune system cells. AIDS stands for Acquired Immune

Deficiency Syndrome. It is the most advanced stage of infection with HIV

(Medlineplus, 2011), yang artinya HIV singkatan dari Human

Immunodeficiency Virus. HIV merusak atau membunuh sistem kekebalan

tubuh. AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. AIDS

merupakan tahap yang membahayakan dari infeksi yang dikarenakan HIV.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa HIV adalah virus yang

memperlemah kekebalan pada tubuh manusia dan AIDS adalah

sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem

kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

b. Tahapan perubahan HIV dan AIDS

Tahapan HIV hingga menjadi AIDS dapat dilihat pada tabel 2.1.

Keempat stadium HIV/AIDS tersebut berpotensi untuk menularkan HIV

kepada orang lain.

Page 34: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22

Tabel 2.1. Klasifikasi Klinis Infeksi HIV Stadium Gambaran Klinik Skala Aktivitas

I Window period = pada stadium ini sistem antibodi terhadap HIV belum terbentuk. Berlangsung selama 1-6 bulan.

1. Tidak bergejala 2. Pembesaran kelenjar getah bening

menyeluruh

Aktivitas normal

II Pada stadium ini antibodi terhadap HIV telah terbentuk.

1. Berat badan menurun < 10% 2. Kelainan kulit ringan, seperti

ketombe, gatal-gatal dan infeksi jamur

3. Herpes Zoster dalam 5 tahun terakhir

4. Infeksi saluran nafas atas

Aktivitas normal

III 1. Berat badan menurun > 10% 2. Diare > 1 bulan 3. Demam > 1 bulan 4. Jamur mulut 5. Tuberculosis paru

Pada umumnya lemah, aktivitas < 50%

IV Pada stadium ini sudah masuk pada tahap AIDS.

1. Berat badan menurun > 10%, diare

> 1 bulan atau demam > 1 bulan yang tidak disebabkan oleh penyakit lain

2. Tuberculosis di luar paru 3. Kanker kulit 4. Jamur di kerongkongan,

tenggorokan, saluran nafas atas dan paru

5. Gangguan otak

Pada umumnya sangat lemah, aktivitas < 10%

Sumber : BKKBN, 2006

c. Penularan HIV/AIDS

1) Media penularan HIV/AIDS

Virus HIV terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi

yang menjadi media penularan ada pada :

Page 35: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

23

a) Darah

b) Cairan sperma

c) Cairan vagina

d) ASI (Air Susu Ibu)

(BKKBN, 2006).

Prinsip utama terjadinya penularan HIV adalah melalui

pertukaran cairan tubuh. Untuk masuk ke tubuh bisa melalui aliran

darah, luka, pembuluh darah maupun lewat membran mukosa (selaput

lendir) (BKKBN, 2006).

Cara penularan HIV/AIDS

a) Hubungan seksual

Melakukan hubungan seksual yang tidak aman dengan orang

yang telah terpapar HIV antara lain berganti-ganti pasangan dan

tidak menggunakan kondom.

b) Transfusi darah dan transplantasi organ

Melalui transfusi darah dan transplantasi organ atau jaringan

tubuh yang terinfeksi HIV/AIDS.

c) Penggunaan secara bersama-sama alat-alat tajam

Penggunaan secara bersama-sama alat-alat tajam seperti

jarum suntik, tindik, tattoo, pisau cukur dan lain-lain yang dapat

menimbulkan luka yang tidak disterilkan yang secara bersama-

sama dipergunakan dan yang sebelumnya telah dipakai orang yang

Page 36: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24

terinfeksi HIV. Cara-cara ini dapat menularkan HIV karena terjadi

kontak dengan darah.

d) Ibu hamil kepada anak yang dikandungnya

Antenatal yaitu saat bayi masih berada di dalam rahim,

melalui plasenta. Intranatal yaitu saat proses persalinan, bayi

terpapar darah ibu atau cairan vagina. Postnatal yaitu setelah proses

persalinan, melalui Air Susu Ibu (ASI).

(BKKBN, 2008).

2) Perilaku Berisiko yang Menularkan HIV/AIDS

Beberapa perilaku berisiko yang dapat menularkan HIV/AIDS

adalah :

a) Menggunakan jarum dan peralatan tajam yang sudah tercemar HIV

b) Berhubungan seks melalui dubur, oral maupun vagina tanpa

perlindungan

c) Memiliki banyak pasangan seksual atau mempunyai pasangan yang

memiliki banyak pasangan lain

(BKKBN, 2008).

3) Kelompok Risiko Tinggi Terinfeksi HIV

Beberapa kelompok berikut ini dikategorikan berperilaku risiko

tinggi terhadap kemungkinan terinfeksi HIV, adalah :

a) Pekerja Seks Komersial (PSK)

b) Pengguna narkoba suntik (Injecting Drug Users/IDUs)

c) Narapidana

Page 37: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

25

d) Pasangan tetap PSK dan IDUs

e) Klien penjaja seks

f) Anak jalanan

g) Petugas kesehatan (medis dan paramedis)

(BKKBN, 2006).

4) AIDS tidak ditularkan melalui :

a) Hidup serumah dengan penderita AIDS (asalkan tidak

melakukan hubungan seksual)

b) Bersentuhan/bersenggolan denga penderita

c) Bersentuhan dengan pakaian dan barang yang dipakai orang

terkena HIV/AIDS

d) Berjabat tangan

e) Penderita AIDS batuk atau bersin di dekat kita

f) Makan dan minum bersama dari satu piring atau gelas

g) Gigitan nyamuk atau serangga lain

(KPA, 2010c).

d. Pencegahan Penularan HIV/AIDS

1) Secara Umum

Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A,B,C,D dan

E) adalah :

a) A : Abstinence, adalah memilih untuk tidak melakukan hubungan

seksual berisiko tinggi, terutama seks pranikah

b) B : Be faithful, adalah saling setia

Page 38: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26

c) C : Condom, adalah menggunakan kondom secara konsisten dan

benar

d) D : Drugs, adalah tolak penggunaan obat-obatan terlarang

(NAPZA)

e) E : Equipment, adalah jangan pakai jarum suntik secara bersama-

sama

(BKKBN, 2008).

2) Untuk Remaja

Karena semua orang tanpa kecuali dapat tertular HIV apabila

perilakunya sehari-hari termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi

terpapar HIV, maka yang perlu dilakukan remaja antara lain :

a) Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Ditekankan

di sini yaitu hubungan seks yang tidak aman yang berisiko IMS

(Infeksi Menular Seksual) dan IMS memperbesar risiko penularan

HIV/AIDS

b) Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan

HIV dan AIDS

c) Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami

remaja, dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual, dengan

orang tua, guru, teman, maupun orang yang memang paham

mengenai hal ini

d) Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang (NAPZA), jarum

suntik, tattoo dan tindik

Page 39: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

27

e) Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan

orang yang sudah terpapar HIV

(BKKBN, 2008).

e. Pemeriksaan HIV/AIDS

Cara mengetahui seseorang terinfeksi HIV adalah melalui

pemeriksaan darah dengan tahapan VCT (Voluntary Counseling and

Testing). VCT adalah kepanjangan dari Voluntary Counseling and

Testing yaitu :

1) Voluntary : sukarela

2) Counseling : konselor membantu klien siap tes atau memilih tidak tes

3) Testing : tes untuk HIV

Jadi VCT (konseling dan tes HIV) adalah suatu upaya dukungan

secara psikologis dan emosional melalui dialog personal antara seorang

konselor dan seorang klien yang dilakukan sebelum, pada saat dan setelah

dilakukan tes terhadap HIV dengan tujuan untuk mengembangkan

langkah-langkah penurunan risiko dan mengembangkan rujukan bila

dibutuhkan (BKKBN, 2006).

5. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap

Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS

Salah satu kegiatan pendidikan kesehatan adalah pemberian pesan

informasi atau pesan kesehatan untuk memberikan atau meningkatkan

pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya

perilaku sehat (Notoatmodjo, 2007). Tujuan utama pendidikan kesehatan

Page 40: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

28

adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu : peningkatan pengetahuan atau sikap

masyarakat, peningkatan perilaku masyarakat dan peningkatan status

kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan dipengaruhi oleh pengalaman, lingkungan sosial

ekonomi, pendidikan, paparan media massa atau informasi (Notoatmodjo,

2007). Sedangkan sikap dipengaruhi oleh pengalaman, pengaruh orang lain

yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa atau informasi,

lembaga pendidikan dan lembaga agama (Azwar, 2010).

Ketidaktahuan mengenai bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana

cara menghindari infeksi memperparah kerentanan remaja untuk terinfeksi

HIV/AIDS. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

mengenai penyakit menular ini terutama pada usia remaja (15-24 tahun)

melalui pendidikan kesehatan menjadi hal yang utama. Tujuannya untuk

mencegah penyebaran HIV/AIDS khususnya di usia remaja (UNICEF, 2010).

B. Penelitian yang Relevan

1. Nagamatsu M, Sato T, Nakagawa A, Saito H (2011), dalam penelitian “HIV

Prevention Through Extended Education Encompassing Students, Parents,

and Teachers in Japan”. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi

efektivitas dari pengembangan program pencegahan HIV yang ditujukan

untuk siswa, orang tua, dan guru sekolah. Hasil penelitian menunjukkan

sebanyak 135 siswa (80 laki-laki dan 55 perempuan) dari kelompok

intervensi dan 236 siswa (115 laki-laki dan 121 perempuan) dari kelompok

Page 41: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

29

kontrol berpartisipasi dalam evaluasi 3 bulan setelah intervensi. Remaja pada

kelompok intervensi menunjukkan perubahan yang lebih positif dibandingkan

dengan kelompok kontrol. Adanya intervensi memiliki dampak yang

signifikan pada frekuensi komunikasi tentang AIDS dengan guru (p = 0,027)

dan pengetahuan tentang HIV/AIDS di antara perempuan (p = 0,023), dan

intervensi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap penolakan

aktivitas seksual oleh laki-laki (p = 0,045).

2. Jahanfar S, Lye MS, Rampal L (2009), dalam penelitian ”A Randomized

Controlled Trial of Peer-Adult-Led Intervention on Improvement of

Knowledge, Attitudes and Behaviour of University Students Regarding

HIV/AIDS in Malaysia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki

pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa tentang HIV dan AIDS setelah

dilakukan intervensi berupa pendidikan sebaya. Hasil penelitian ini

menunjukkan peserta dalam kelompok intervensi memiliki tingkat

pengetahuan yang lebih tinggi (p = 0,001) dan sikap yang lebih baik (p =

0,001) dibanding kelompok kontrol, namun tidak ada perbedaan dalam skor

perilaku (p = 0,530). Hasil tersebut menunjukkan bahwa program intervensi

berhasil meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS.

3. Jodati AR, Nourabadi GR, Hassanzadeh S, Dastgiri S, Sedaghat K (2007), dalam

penelitian “Impact of Education in Promoting The Knowledge of and Attitude to

HIV/AIDS Prevention: A Trial on 17,000 Iranian Students”. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk menilai dampak dari suatu pendidikan terhadap pengetahuan dan

sikap tentang pencegahan HIV/AIDS di Tabriz, Iran. Hasil penelitian ini

Page 42: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

30

menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap siswa tentang pencegahan HIV/AIDS

meningkat secara signifikan (p < 0,05).

4. Roseann M, Hazem S, Joyce G, Sue L (2006), dalam penelitian “The Effect of an

HIV/AIDS Educational Program on The Knowledge, Attitudes, and Behaviors of

Dental Professionals”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

pengetahuan, sikap dan perilaku yang terkait dengan HIV diantara para peserta

pelatihan program pendidikan HIV/AIDS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

setelah mengikuti program pendidikan ini, pengetahuan peserta tentang HIV/AIDS

meningkat 65% (p = 0,0001), sikap peserta terhadap praktik yang berkaitan dengan

HIV meningkat 86% (p = 0,0001) dan perilaku peserta terhadap risiko penularan

HIV meningkat 55% (p = 0,0001). Secara keseluruhan, program pendidikan

HIV/AIDS dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap peserta tentang HIV/AIDS

serta meningkatkan komitmen untuk mengontrol infeksi dan perilaku yang berisiko.

Page 43: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

31

C. Kerangka Berpikir

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pemberian pendidikan

kesehatan dengan ceramah dan leaflet akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap

dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.

Pendidikan Kesehatan tentang HIV/AIDS pada

remaja

Pengalaman, informasi/media, pengaruh orang lain dan budaya,

lingkungan

Ceramah Leaflet

Pengetahuan tentang HIV/AIDS

Sikap dalam pencegahan HIV/AIDS

Pengetahuan tentang HIV/AIDS

Sikap dalam pencegahan HIV/AIDS

Page 44: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

32

D. Hipotesis

1. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah

dalam peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS.

2. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah

dalam peningkatan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.

Page 45: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian jenis eksperimen semu

(quasi experiment) dengan menggunakan rancangan pre test-post test group

design (Sugiyono, 2011).

Dalam rancangan ini, membagi subjek dalam 2 kelompok. Satu kelompok

sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan yang berupa pendidikan

kesehatan tentang HIV/AIDS dengan leaflet dan satu kelompok lagi sebagai

kelompok pembanding yang diberi perlakuan yang berupa pendidikan kesehatan

tentang HIV/AIDS dengan ceramah.

Model rancangan penelitian adalah sebagai berikut :

Kelompok perlakuan

(leaflet)

Kelompok pembanding (ceramah)

Keterangan :

O1 : Pre test kelompok perlakuan

O2 : Post test kelompok perlakuan

X1 : Perlakuan dengan pendidikan kesehatan HIV/AIDS dengan leaflet

O3 : Pre test kelompok pembanding

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Page 46: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

34

O4 : Post test kelompok pembanding

X2 : Perlakuan dengan pendidikan kesehatan HIV/AIDS dengan ceramah

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian berada di SMA Negeri 4 Surakarta dan waktu penelitian

mulai dari penyusunan proposal sampai dengan laporan selesai dilakukan pada

bulan Mei-Desember 2011.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 4

Surakarta sebanyak 204 siswa, yang dibagi menjadi 6 kelas dan masing-masing

kelas sebanyak 34 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi

yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian yang dipilih melalui sampling.

Untuk penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster

random sampling yaitu menentukan sampel (pencuplikan sampel) dengan unit

pencuplikan adalah kelompok (cluster), dimana cluster tersebut dipilih dengan

teknik random (Murti, 2010). Setelah dilakukan teknik cluster random sampling

diperoleh 2 kelas yang kemudian digunakan sebagai kelompok ceramah dan

kelompok leaflet. Dan 1 kelas digunakan untuk ujicoba kuesioner (uji validitas

dan reliabilitas).

Page 47: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

35

D. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah :

1. Variabel pengaruh atau variabel bebas yaitu pendidikan kesehatan tentang

HIV/AIDS dengan ceramah dan dengan leaflet.

2. Variabel terpengaruh atau variabel terikat yaitu pengetahuan dan sikap dalam

rangka pencegahan HIV/AIDS.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas

a. Pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS dengan ceramah yaitu upaya

memberikan informasi tentang HIV/AIDS secara lisan kepada siswa untuk

meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan

HIV/AIDS (Dasuki, 2006).

b. Pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS dengan pemberian leaflet yaitu

upaya memberikan informasi tentang HIV/AIDS dengan pemberian media

berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan tentang

HIV/AIDS pada kedua sisi kertas dapat dilipat serta berukuran kecil dan

praktis dibawa untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam rangka

pencegahan HIV/AIDS (Diknas, 2011).

2. Variabel terikat

a. Pengetahuan tentang HIV/AIDS adalah pengetahuan responden tentang

pengertian HIV/AIDS, tahapan perubahan HIV, penularan HIV/AIDS,

pencegahan HIV/AIDS dan pemeriksaan HIV.

Page 48: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36

Cara pengukuran dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner dan

responden diminta memilih salah satu jawaban yang dianggap benar atas

pertanyaan tentang pengetahuan HIV/AIDS. Adapun kriteria penilaian

adalah dengan memberikan skor 1 jika benar dan skor 0 jika salah.

Skala data : rasio.

Untuk keperluan distribusi frekuensi skor yang didapatkan kemudian

diklasifikasikan menjadi :

1) Baik : Jika hasil jawaban terhadap kuesioner 76 – 100 % benar

2) Sedang : Jika hasil jawaban terhadap kuesioner 56 – 75 % benar

3) Rendah : Jika hasil jawaban terhadap kuesioner <56 % benar

(Nursalam, 2008).

b. Sikap terhadap pencegahan HIV/AIDS adalah pernyataan responden

tentang pencegahan HIV/AIDS.

Cara pengukuran dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner.

Pengukuran sikap dilakukan dengan memberikan pernyataan kepada

responden dan harus menjawab salah satu dari 5 pilihan jawaban yaitu :

1) Untuk pernyataan positif (favourable) :

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Tidak Setuju (TS) : 2

Ragu-ragu (RR) : 3

Setuju (S) : 4

Sangat Setuju (SS) : 5

Page 49: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

37

2) Untuk pernyataan negatif (unfavourable) :

Sangat Tidak Setuju (STS) : 5

Tidak Setuju (TS) : 4

Ragu-ragu (RR) : 3

Setuju (S) : 2

Sangat Setuju (SS) : 1

Skala data : rasio.

Untuk keperluan distribusi frekuensi skor yang didapatkan kemudian

diklasifikasikan menjadi :

a) Baik : skor 76%- 100%

b) Sedang : skor 56%-75 %

c) Rendah : skor < 56%

(Nursalam, 2008).

F. Instrumen dan Bahan Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS dalam penelitian ini adalah data primer

yang berupa kuesioner yang diberikan kepada siswa, kuesioner dalam

penelitian ini berbentuk pilihan ganda yaitu dalam pertanyaan disediakan 4

pilihan jawaban dan responden diminta memilih satu diantara jawaban

tersebut. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS adalah dengan menggunakan

Page 50: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

38

kuesioner yang berbentuk skala likert yaitu dalam pernyataan disediakan 5

pilihan jawaban (STS, TS, RR, S, SS).

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-

kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Indikator Jumlah

Item Nomor Item

Pengetahuan tentang HIV/AIDS

1. Pengertian HIV/AIDS

2. Tahapan perubahan HIV

3. Penularan HIV/AIDS

4. Pencegahan HIV/AIDS

5. Pemeriksaan HIV

24 1-5

6-10

11-17

18-22

23-24 Sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS

- 18 1-18

Agar diperoleh data yang valid dan reliabel, maka kuesioner diuji

terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas, yaitu sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011).

Untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi product

moment. Uji validitas ini dilakukan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 4

Surakarta yang tidak termasuk sampel pada penelitian. Formula dari rumus

korelasi product moment ini adalah sebagai berikut :

( )( )( ){ } ( ){ }å åå å

å ååU-UNC-CN

UC-CUN=

2222xyr

Page 51: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

39

Keterangan: xyr = koefisien korelasi

N = jumlah responden

X = skor tiap-tiap butir pertanyaan

Y = skor total

Suatu item pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel pada

taraf signifikansi 5% (Riwidikdo, 2007).

Hasil uji coba kuesiner kepada 34 responden diluar sampel penelitian

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Variabel Jumlah Item Valid (item) Tidak Valid

(item) Pengetahuan 24 20 4 (pertanyaan

nomor 2, 8, 11 dan 14)

Sikap 18 15 3 (pernyataan nomor 2, 3 dan 16)

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa item pertanyaan untuk variabel

pengetahuan dari 24 item terdapat 20 item yang valid dan 4 item tidak

valid, sedangkan untuk variabel sikap dari 18 item pernyataan terdapat 15

item yang valid dan 3 item tidak valid. Hal ini dikarenakan nilai r hitung >

r tabel. Untuk item yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini.

b. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama (Sugiyono, 2011).

Page 52: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

40

Uji reliabilitas untuk kuesioner pada penelitian ini akan dilakukan

dengan menggunakan teknik analisa dengan menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha.

Rumus:

÷÷ø

öççè

æ-÷

øö

çèæ

-= å

Vt

Vi1

1nn

r11

Keterangan :

11r : reliabilitas instrumen (koefisien Cronbach’s Alpha)

Vt : varians total atau varians skor total

ΣVi : jumlah keseluruhan varians item

n : jumlah item (yang valid)

Suatu item pertanyaan dikatakan reliabel apabila memiliki nilai

alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2007).

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Pengetahuan 0,850 Reliabel Sikap 0,734 Reliabel

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dalam

penelitian ini (pengetahuan dan sikap) memiliki nilai Cronbach’s Alpha >

0,7 sehingga kuesioner yang disusun untuk variabel dalam penelitian

tersebut reliabel.

2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yaitu pendidikan kesehatan dengan ceramah dan

pemberian leaflet. Pendidikan kesehatan ini menggunakan slide (untuk

ceramah), leaflet dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP).

Page 53: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

41

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode kuesioner. Jenis kuesioner

yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner disebarkan kepada

responden pada saat pre test dan post test untuk mendapatkan data pengetahuan

dan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS. Pre test dilakukan sebelum

responden diberi pendidikan kesehatan berupa ceramah dan pemberian leaflet,

sedangkan post test dilakukan setelah pemberian pendidikan kesehatan berupa

ceramah dan pemberian leaflet tentang HIV/AIDS.

H. Analisis Data

Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji normalitas data dengan uji

Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan hasil pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas Data Pengetahuan dan Sikap Variabel Nilai Signifikan

Pre test pengetahuan dengan leaflet 0,082 Post test pengetahuan dengan leaflet 0,085 Pre test sikap dengan leaflet 0,718 Post test sikap dengan leaflet 0,087 Pre test pengetahuan dengan ceramah 0,179 Post test pengetahuan dengan ceramah 0,090 Pre test sikap dengan ceramah 0,910 Post test sikap dengan ceramah 0,356

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa semua data terdistribusi normal, karena

mempunyai nilai p > 0,05. Sehingga analisis data menggunakan uji beda (Dahlan,

2011).

Page 54: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS pada siswa

kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta. Responden pada penelitian ini adalah siswa

kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta yang berjumlah 204 siswa. Berdasarkan hasil

pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling diperoleh 2 kelas

yang masing-masing kelas sebanyak 34 siswa. Dimana 34 responden sebagai

kelompok perlakuan (kelompok leaflet) dan 34 responden sebagai kelompok

pembanding (kelompok ceramah). Secara umum deskripsi data umum responden

terdiri dari usia dan jenis kelamin. Data umum dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Usia

Distribusi frekuensi usia responden disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Usia (tahun) Frekuensi Prosentase (%)

15 12 17,6 16 52 76,4 17 4 6

Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden

berusia 16 tahun yaitu sebanyak 52 responden (76,4%).

Page 55: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

43

Distribusi frekuensi usia responden tersebut juga dapat disajikan dalam

bentuk diagram sebagai berikut :

0

10

20

30

40

50

60

Usia

15 th

16 th

17 th

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden

2. Jenis Kelamin

Distribusi frekuensi jenis kelamin responden disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

Laki-laki 29 42,6 Perempuan 39 57,4

Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden

berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 39 responden (57,4%).

Distribusi frekuensi jenis kelamin responden tersebut juga dapat

disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut :

0

10

20

30

40

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden

Page 56: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

44

B. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian ini terdiri dari pengetahuan dan sikap dalam

rangka pencegahan HIV/AIDS, yaitu sebagai berikut :

1. Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS baik dari kelompok leaflet

maupun dari kelompok ceramah diukur dua kali yaitu sebelum (pre test) dan

setelah (post test) pemberian pendidikan kesehatan. Pengetahuan responden

sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok leaflet

dan kelompok ceramah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada Kelompok Ceramah

Pengetahuan Pre test Post test

Frekuensi Prosentase (%)

Frekuensi Prosentase (%)

Baik 8 23,5 31 91,1 Sedang 26 76,5 3 8,9 Rendah 0 0 0 0 Jumlah 34 100 34 100

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pengetahuan responden sebelum

diberikan pendidikan kesehatan dengan ceramah sebagian besar dikategorikan

sedang (76,5%) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan

ceramah sebagian besar dikategorikan baik (91,1%).

Page 57: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

45

Pengetahuan responden pada kelompok ceramah sebagaimana terlihat

pada tabel di atas dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut :

0

5

10

15

20

25

30

35

Pre test Post test

baik

sedang

kurang

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada Kelompok

Ceramah Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada Kelompok

Leaflet

Pengetahuan Pre test Post test

Frekuensi Prosentase

(%) Frekuensi Prosentase

(%) Baik 5 14,7 34 100

Sedang 29 85,3 0 0 Rendah 0 0 0 0 Jumlah 34 100 34 100

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pengetahuan responden sebelum

diberikan leaflet sebagian besar dikategorikan sedang (85,3%) sedangkan

setelah pendidikan kesehatan dengan pemberian leaflet semuanya

dikategorikan baik (100%).

Page 58: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

46

Pengetahuan responden pada kelompok leaflet sebagaimana terlihat

pada tabel di atas dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut :

0

5

10

15

20

25

30

35

Pre test Post test

baik

sedang

kurang

Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pada Kelompok

Leaflet

Tabel 4.5 Mean Pengetahuan Responden Pada Kelompok Ceramah Variabel Mean Mean Difference

Pre test pengetahuan 14,56 3,41 Post test pengetahuan 17,97

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mean pre test pengetahuan adalah 14,56

dan mean post test pengetahuan adalah 17,97, sedangkan mean difference

antara pre test dan post test pengetahuan dengan metode ceramah adalah 3,41.

Tabel 4.6 Mean Pengetahuan Responden Pada Kelompok Leaflet Variabel Mean Mean difference

Pre test pengetahuan 14,15 4,76 Post test pengetahuan 18,91

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mean pre test pengetahuan adalah 14,15

dan mean post test pengetahuan adalah 18,91, sedangkan untuk mean

difference antara pre test dan post test pengetahuan dengan metode pemberian

leaflet adalah 4,76.

Page 59: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

47

2. Sikap Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS

Sikap responden dalam rangka pencegahan HIV/AIDS baik dari

kelompok leaflet maupun dari kelompok ceramah diukur dua kali yaitu

sebelum (pre test) dan setelah (post test) pemberian pendidikan kesehatan.

Sikap responden sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan pada

kelompok leaflet dan kelompok ceramah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok Ceramah

Pengetahuan Pre test Post test

Frekuensi Prosentase

(%) Frekuensi Prosentase

(%) Baik 25 74 34 100

Sedang 9 26 0 0 Rendah 0 0 0 0 Jumlah 34 100 34 100

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sikap responden sebelum diberikan

pendidikan kesehatan dengan ceramah sebagian besar dikategorikan baik

(74%) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan ceramah

semuanya dikategorikan baik (100%).

Sikap responden pada kelompok ceramah sebagaimana terlihat pada

tabel di atas dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut :

0

5

10

15

20

25

30

35

Pre test Post test

baik

sedang

kurang

Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok Ceramah

Page 60: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

48

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok Leaflet

Pengetahuan Pre test Post test

Frekuensi Prosentase

(%) Frekuensi Prosentase

(%) Baik 11 32,3 34 100

Sedang 23 67,7 0 0 Rendah 0 0 0 0 Jumlah 34 100 34 100

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sikap responden sebelum diberikan

pendidikan kesehatan dengan leaflet sebagian besar dikategorikan sedang

(67,7%) sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan leaflet

semuanya dikategorikan baik (100%).

0

5

10

15

20

25

30

35

Pre test Post test

baik

sedang

kurang

Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Pada Kelompok Leaflet

Tabel 4.9 Mean Sikap Responden Pada Kelompok Ceramah Variabel Mean Mean Difference

Pre test sikap 58,68 10,44 Post test sikap 69,12

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa mean pre test sikap adalah 58,68 dan

mean post test sikap adalah 69,12, sedangkan untuk mean difference antara

pre test dan post test sikap kelompok ceramah adalah 10,44.

Page 61: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

49

Tabel 4.10 Mean Sikap Responden Kelompok Leaflet Variabel Mean Mean Difference

Pre test sikap 57,71 13,03 Post test sikap 70,74

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa mean pre test sikap adalah 57,71 dan

mean post test sikap adalah 70,74, sedangkan mean difference antara pre test

dan post test sikap kelompok leaflet adalah 13,03.

C. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis mengenai ada tidaknya

perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap

pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS

dan untuk melihat metode yang lebih baik. Teknik analisis data yang digunakan

adalah uji beda (Independent t-test).

1. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah

terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS

Tabel 4.11 Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Variabel Mean Mean Difference p Kelompok Ceramah 3,41 1,35 0,000 Kelompok Leaflet 4,76

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada

perbedaan rerata skor pengetahuan yang signifikan antara kelompok ceramah

dan kelompok leaflet dimana skor pengetahuan pada kelompok leaflet lebih

tinggi daripada kelompok ceramah. Hal ini berarti bahwa H01 ditolak dan Ha1

diterima sehingga pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada

Page 62: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

50

dengan ceramah dalam peningkatan peningkatan pengetahuan tentang

HIV/AIDS.

2. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah

terhadap sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS

Tabel 4.12 Perbedaan Pendidikan Kesehatan Dengan Ceramah dan Leaflet Terhadap Sikap Dalam Rangka Pencegahan HIV/AIDS

Variabel Mean Mean Difference p Kelompok Ceramah 10,44 2,59 0,004 Kelompok Leaflet 13,03

Sumber : Data Primer, 2011

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai p = 0,004 (p < 0,05) artinya ada

perbedaan rerata skor sikap yang signifikan antara kelompok ceramah dan

kelompok leaflet dimana skor sikap pada kelompok leaflet lebih tinggi

daripada kelompok ceramah. Hal ini berarti bahwa H02 ditolak dan Ha2

diterima sehingga pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada

dengan ceramah dalam peningkatan sikap.

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji dengan uji beda (Independent t-test) pada tabel

4.11 diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang artinya ada perbedaan rerata

skor pengetahuan yang signifikan antara kelompok ceramah dan kelompok

leaflet dimana skor pengetahuan pada kelompok leaflet lebih tinggi daripada

kelompok ceramah. Hal ini berarti bahwa H01 ditolak dan Ha1 diterima

sehingga pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan

ceramah dalam peningkatan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS,

sedangkan pada tabel 4.12 diperoleh nilai p = 0,004 (p < 0,05) artinya ada

Page 63: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

51

perbedaan rerata skor sikap yang signifikan antara kelompok ceramah dan

kelompok leaflet dimana skor sikap pada kelompok leaflet lebih tinggi

daripada kelompok ceramah. Hal ini berarti bahwa H02 ditolak dan Ha2

diterima sehingga pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada

dengan ceramah dalam peningkatan sikap.

Ketidaktahuan mengenai bagaimana HIV ditularkan dan bagaimana

cara menghindari infeksi memperparah kerentanan remaja untuk terinfeksi

HIV/AIDS. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

mengenai penyakit menular ini terutama pada usia remaja (15-24 tahun)

melalui pendidikan kesehatan menjadi hal yang utama. Tujuannya untuk

mencegah penyebaran HIV/AIDS khususnya di usia remaja (UNICEF, 2010).

Pendidikan kesehatan sendiri merupakan pemberian informasi sebagai

upaya untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan, dalam penelitian ini

pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS diberikan kepada remaja sebagai

upaya memelihara kesehatan agar remaja tidak terinfeksi HIV/AIDS.

Menurut A Joint Committee on Terminology in Health Education of United

States (1951) dalam Machfoedz dan Suryani (2008) pendidikan kesehatan

adalah pengalaman belajar yang bertujuan untuk mempengaruhi pengetahuan,

sikap dan perilaku yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan

atau kelompok.

Pendidikan kesehatan dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan

tentang HIV/AIDS, pengetahuan yang diberikan meliputi pengertian

HIV/AIDS, tahapan perubahan HIV, penularan HIV/AIDS, pencegahan

Page 64: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

52

HIV/AIDS dan pemeriksaan HIV. Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan

kesehatan tentang HIV/AIDS ini adalah meningkatkan pengetahuan para

remaja tentang HIV/AIDS sehingga diharapkan dapat menerapkan

pengetahuan yang telah didapatkan tersebut dalam perilaku hidup sehat, yaitu

dengan memiliki sikap pencegahan terhadap penularan HIV/AIDS dan

menghindari perilaku yang dapat menyebabkan terinfeksi HIV/AIDS. Tujuan

pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS ini sesuai dengan tujuan utama dari

pendidikan kesehatan secara umum yaitu untuk peningkatan pengetahuan

atau sikap masyarakat, peningkatan perilaku masyarakat, dan peningkatan

status kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan seseorang dipengaruhi pendidikan. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap

informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang akan

mereka dapatkan (Notoatmodjo, 2007). Responden dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI SMA yang dinilai mempunyai tingkat pendidikan yang

cukup tinggi sehingga mampu menerima informasi tentang HIV/AIDS yang

diberikan melalui pendidikan kesehatan. Pengetahuan seseorang juga dapat

dipengaruhi oleh adanya paparan media massa atau informasi (Notoatmodjo,

2007). Oleh karena itu, setelah responden mampu menerima informasi berupa

pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS maka pengetahuan responden

tentang HIV/AIDS meningkat.

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, perilaku yang didasari

Page 65: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

53

oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan, termasuk sikap para remaja dalam mencegah penularan

HIV/AIDS. Sikap dipengaruhi oleh paparan media massa atau informasi.

Dengan memberikan informasi tentang HIV/AIDS, maka didapatkan

pengetahuan yang akan mempengaruhi sikap seseorang, dalam hal ini adalah

sikap dalam rangka pencegahannya. Pengetahuan yang baik yang dimiliki

seorang remaja tentang HIV/AIDS maka remaja tersebut mengetahui lebih

jauh segala sesuatu tentang HIV/AIDS termasuk cara pencegahan agar tidak

terinfeksi. Sehingga mereka mempunyai sikap dalam pencegahannya. Setelah

diberikan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS maka pengetahuan

responden tentang HIV/AIDS meningkat sehingga sikap dalam rangka

pencegahan HIV/AIDS juga meningkat.

Untuk memudahkan pemberian informasi dalam pendidikan kesehatan

diperlukan metode dalam pemberiannya. Metode pendidikan kesehatan dapat

digolongkan menjadi berbagai macam. Dalam penelitian ini menggunakan

metode pendidikan kesehatan berdasarkan indera penerima yaitu metode

melihat/memperhatikan dan metode mendengarkan.

Metode melihat/memperhatikan yaitu pesan diterima sasaran melalui

indera penglihatan, dalam penelitian ini melalui pemberian leaflet. Dengan

pemberian leaflet materi yang disampaikan dapat terserap 83% dan dapat

diingat sebanyak 30%. Metode mendengarkan yaitu pesan diterima sasaran

melalui indera pendengaran, dalam penelitian ini melalui ceramah. Melalui

ceramah materi yang disampaikan dapat terserap 11% dan dapat diingat

Page 66: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

54

sebanyak 20% (Depkes RI, 2008). Dalam penelitian ini pendidikan kesehatan

dengan ceramah diberikan dengan alat bantu slide dan SAP (Satuan Acara

Penyuluhan). Sedangkan untuk leafletnya berisi gambar-gambar dan

informasi yang singkat tentang HIV/AIDS. Pemberian pendidikan kesehatan

dengan ceramah dan pemberian leaflet tentang HIV/AIDS merupakan suatu

proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang

positif terhadap kesehatan.

Pada penelitian terdahulu yang relevan yang dilakukan oleh Jahanfar,

dkk (2009), tujuan penelitiannya untuk menyelidiki pengetahuan, sikap dan

perilaku mahasiswa tentang HIV dan AIDS setelah dilakukan intervensi

berupa pendidikan sebaya. Hasil penelitian ini menunjukkan peserta dalam

kelompok intervensi memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi (p =

0,001) dan sikap yang lebih baik (p = 0,001) dibanding kelompok kontrol,

namun tidak ada perbedaan dalam skor perilaku (p = 0,530). Dari penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dengan penelitian sekarang

yaitu dengan adanya program intervensi tentang HIV/AIDS dapat

meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS. Perbedaannya

adalah bentuk intervensi, tempat dan subjek penelitian serta variabel

penelitian.

Penelitian Jodati AR, dkk (2007) yang bertujuan untuk menilai dampak dari

suatu pendidikan terhadap pengetahuan dan sikap tentang pencegahan HIV/AIDS di

Tabriz, Iran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap siswa

tentang pencegahan HIV/AIDS meningkat secara signifikan (p < 0,05). Dari

Page 67: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

55

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dengan penelitian

sekarang yaitu dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan

dan sikap tentang pencagahan HIV/AIDS. Perbedaannya adalah, tempat dan

subjek penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Roseann M, dkk (2006) juga bertujuan

untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan perilaku yang terkait dengan HIV

diantara para peserta pelatihan program pendidikan HIV/AIDS. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa setelah mengikuti program pendidikan pengetahuan peserta

tentang HIV/AIDS meningkat 65% (p = 0,0001), sikap peserta terhadap praktik

yang berkaitan dengan HIV meningkat 86% (p = 0,0001) dan perilaku peserta

terhadap risiko penularan HIV meningkat 55% (p = 0,0001). Dari penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa juga terdapat persamaan dengan penelitian sekarang yaitu

adanya program pendidikan HIV/AIDS dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap

peserta tentang HIV/AIDS. Perbedaannya adalah pada tempat, subjek dan variabel

penelitian.

E. KETERBATASAN

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu, dikarenakan

waktu yang singkat pada saat dilakukan pendidikan kesehatan dan tidak ada

tindak lanjut setelah pemberian pendidikan kesehatan sehingga penyampaian

materi belum maksimal.

Page 68: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

56

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah

terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS.

2. Pendidikan kesehatan dengan leaflet lebih baik daripada dengan ceramah

terhadap peningkatan sikap dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.

B. Implikasi

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa

pendidikan kesehatan yang diberikan pada siswa dapat meningkatkan

pengetahuan tentang HIV/AIDS dan dapat meningkatkan sikap dalam rangka

pencegahan HIV/AIDS maka sudah seharusnya sekolah-sekolah memberikan

materi terkait HIV/AIDS, misalnya dengan menyisipkan materi HIV/AIDS pada

mata pelajaran yang sesuai dan dengan melakukan kerjasama dengan pihak yang

terkait. Dengan memberikan informasi tentang HIV/AIDS, maka didapatkan

pengetahuan yang akan mempengaruhi sikap seseorang, dalam hal ini adalah

sikap dalam rangka pencegahannya. Dengan pengetahuan yang baik yang dimiliki

seorang remaja tentang HIV/AIDS maka remaja tersebut mengetahui lebih jauh

segala sesuatu tentang HIV/AIDS termasuk cara pencegahan agar tidak terinfeksi.

Sehingga mereka mempunyai sikap dalam pencegahannya.

Page 69: PERBEDAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN CERAMAH …/Perbedaan...perbedaan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam rangka pencegahan ... sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

57

C. Saran

1. Diharapkan bagi institusi dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang

HIV/AIDS pada siswa melalui pengarahan dari guru dengan menyisipkan

materi yang terkait pada mata pelajaran dan mengadakan kerjasama dengan

tenaga kesehatan/dinas setempat.

2. Diharapkan bagi dinas kota setempat dapat memberikan pendidikan

kesehatan tentang HIV/AIDS pada remaja melalui kerjasama dengan sekolah-

sekolah.

3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan materi

tentang HIV/AIDS dan menggunakan metode pendidikan kesehatan yang

lain, serta sebaiknya intervensi yang dilakukan dapat lebih lama.