55
PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN SURJONO, PWK UB DEFINISI PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LINGKUNGAN BINAAN Pendahuluan The man-made surroundings that provide the setting for human activity , ranging in scale from personal shelter to neighborhoods to the large-scale civic surroundings. interdisciplinary field of study which addresses the design , management and use of these man-made surroundings and their relationship to the human activities which take place within them. The field is generally not regarded as an academic discipline in its own right, but as a "field of application" (or "interdiscipline " ) which draws upon the individual disciplines of economics, law, management, design and technology in sustainable sense.

PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

  • Upload
    mabyn

  • View
    127

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pendahuluan. DEFINISI PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LINGKUNGAN BINAAN. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

SURJ

ON

O, P

WK

UB

DEFINISI PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LINGKUNGAN BINAAN

Pendahuluan

The man-made surroundings that provide the setting for human activity, ranging in scale from personal shelter to neighborhoods to the large-scale civic surroundings. interdisciplinary field of study which addresses the design, management and use of these man-made surroundings and their relationship to the human activities which take place within them. The field is generally not regarded as an academic discipline in its own right, but as a "field of application" (or "interdiscipline") which draws upon the individual disciplines of economics, law, management, design and technology in sustainable sense.

Page 2: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN
Page 3: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN
Page 4: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN
Page 5: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

5• Perencanaan

Wilayah & Kota sbg Alat Penataan Kota

SAAT INIMASA LALU MASA DEPAN

Perkemb yang ada

Perkemb tanpa intervensi

Perkemb dg Intervensi

Perlu Upaya Pengembangan Kota• Penataan Ruang• Action Program• Rekayasa Wilayah

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 6: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

6

• Fungsi Rencana – Sebagai Instrumen Pendorong, Pemacu

Pembangunan• Lokasi Pembangunan Sarana Baru (GOR, Perdag,

Terminal), Peningkatan & Pembangunan Jalan – Sebagai Instrumen Pembatasan, Konservasi• Taman, Sempadan Jalan, Sempadan Sungai,

Kawasan Konservasi

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 7: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

• WOLF, 1994– PERENCANAAN adalah Pengembangan atau penyusunan

FORMULASI suatu VISI dari KONDISI yang LEBIH diinginkan bagi masyarakat di masa Depan

– RENCANA adalah Ekspresi dari VISI diatas, yang memperlihatkan Struktur Tata Ruang, Tata Guna Lahan & Instrumen Tindakan untuk mewujudkannya.

– Ilmu Perencanaan berkaitan dengan Proses Perubahan, yg secara khusus mengarahkan kegiatan manusia dan juga lingkungannya

PENGERTIAN

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 8: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

8

• Taylor, 1998– PERENCANAAN secara umum adalah

• Aktivitas yang didasarkan pada tujuan (bukan rutin dan reaksi yang sederhana)

• Persiapan bagi masa depan, baik menyusun tindakan tunggal yang telah disiapkan maupun alternatif tindakan untuk mengantisipasi tujuan yang telah diputuskan

– PERENCANAAN secara Institusional• Mempersiapkan keputusan Politik (decision making vs.

decision taking)• Mengendalikan proses perkembangan wilayah & Kota

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 9: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

9

PENGERTIAN

• D. Laepple– PERENCANAAN adalah

• Proses meningkatkan Rasionalitas dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Pengendalian,

• Penggunaan Metode yang Rasaional untuk memformulasikan Visi masyarakat dan Penerapannya dalam PROGRAM Tindakan yang konkret

• Claus Heidemann, 1993– PERENCANAAN adalah Proses penyusunan kumpulan

pedoman sebagai arahan tindakan yang diinginkan– RENCANA adalah kumpulan pedoman sebagai arahan

tindakan yang diinginkan

Page 10: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

10

PENGERTIAN

• PENGERTIAN– RENCANA

• kumpulan pedoman• sebagai arahan tindakan yang diinginkan

– PERENCANAAN• Proses penyusunan kumpulan pedoman• sebagai arahan tindakan yang diinginkan

• DUA LEVEL dalam PERENCANAAN– Kumpulan PEDOMAN bersifat KONSEPSUAL– TINDAKAN bersifat OPERASIONAL

Page 11: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

11

PENGERTIAN

• Dua Level dalam PERENCANAAN

PEDOMAN

Level Konsepsual

Level Operasioanl

TIN

DAK

ANLIFE WORLD

PLANNING WORLD

Page 12: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

12

PENGERTIAN• PROSES DASAR PERENCANAAN

LIFE WORLD

PLANNING WORLDProses

Input Output

Setting

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 13: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

13

PENGERTIAN• TITIK KRITIS dalam PERENCANAAN

– Adanya 2 Level yang Berbeda– Pengguna bukan sebagai Penyusun– Melibatkan banyak Stakeholders

• Multi masalah• Multi tujuan• Multi metode (disiplin)

STRATEGInya

Page 14: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

14

PENGERTIANPERENCANAAN

1. Didukung ILMU PENGETAHUAN2. Dikendalikan REASONING (masuk

akal)3. Diarahkan TUJUAN4. Terikat HUKUM & PERATURAN

Tindakan

SETTING

Page 15: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

15PENGERTIAN

1. PERENC. didukung ILMU PENGETAHUAN– Proses dalam Perencanaan merupakan Proses ILMIAH– Mengamati FENOMENA

• Metode Survey– Memahami FENOMENA

• Metode Analisis Deskriptif• Metode Analisis Evaluatif (Korelasional, Kausal Komparatif)

– Mengantisipasi FENOMENA• Metode Development, Action Research

– Mengendalikan FENOMENA • Metode Monitoring, Management

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 16: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

16

PENGERTIAN

2. PERENCANAAN dikendalikan REASONING– Sebagai pedoman TINDAKAN, perencanaan harus memiliki

justifikasi yang tepat dan kuat– Perencanaan melibatkan banyak Stakeholders (multy

stakeholders) Prosesnya harus dapat dipahami oleh banyak pihak

3. PERENCANAAN diarahkan TUJUAN– Perencanaan berkaitan dengan Tindakan pada masa depan

harus memiliki tujuan yang jelas yang mendasari tindakan yang diambil

4. PERENCANAAN terikat HUKUM/ PERATURAN– Perencanaan berada pada domain Publik diperlukan aturan

jelas yang mengikat segala hal yang telah disepakati

Page 17: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

17

PENGERTIAN• FUNGSI MEDIASI RENCANA

INSTITUSIONAL

Kepentingan politis

Kemampuan administrati

fplanning

PROFESIONALPertimbangan teoritis

Operasional praktisplanning

TEMATIKKondisi saat ini

Konsepsi masa depanplanning

METODIKTemuan Usulan tindakanplanning

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 18: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

18

PENGERTIAN

• UNSUR PERENCANAAN1. Informasi

• Input suatu proses pengolahan/ analisis yang berbentuk data empiris yang bermakna

2. TransformasiProses perubahan yang sistematis dari informasi

empiris menjadi rencana

3. Pedoman/Instruksi• Hasil suatu transformasi yang berbentuk pedoman

atau instruksi (rencana)

Page 19: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

19

PENGERTIAN• Kategorisasi PERENC. berdasarkan UNSUR PERENCANAAN

INFORMASI

PEDOMAN/INSTRUKSI

TRANSFOR

MASI

Perenc.dg. SPEKULASI

Perenc.dg. INTUISI

PERENCANAAN

Perenc.dg. INSPIRASI

ANALISIS

STATISTIK

MODELISTIK

‘NGRUMPI’

Page 20: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

20

Siklus dalam Perencanaan• SIKLUS EPISTEMIKSymbolic

Level

Experience Expectation

Beliefs

Material Level

Situation

PENGALAMAN yang didapat dari SITUASI, berakibat perubahan thd PEMAHAMAN. PEMAHAMAN ini digunakan sebagai dasar PENGHARAPAN/PERKIRAAN pada saat menghadapi SITUASI

Page 21: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

21Siklus dalam

Perencanaan

• SIKLUS PRAGMATIKSymbolic Level

Material Level

Intents

TINDAKAN yang didasarkan atas TUJUAN, diterapkan pada saat menghadapi SITUASI untuk mendapatkan HASIL yang DIINGINKAN

Action

Situation

Outcome

Page 22: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

22Siklus dalam Perencanaan• SIKLUS PERENCANAANSymbolic

Level

Material Level

Beliefs

TINDAKAN yang didasarkan atas TUJUAN, diformulasikan untuk mengantisipasi PEMAHAMAN berdasar PENGALAMAN thd proses TINDAKAN-SITUASI-OUTCOME/HASIL; dan kemudian ditransforma-sikan kedalam INSTRUKSI/PEDOMAN untuk melakukan TINDAKAN

Action

Situation

Outcome

Intents

InstructionExperience

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 23: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

23Siklus dalam

Perencanaan

• SIKLUS PERENC.DG SELEKSI INTERNALSymbolic Level

Material Level

Beliefs

TUJUAN yang mendasari formulasi INSTRUKSI selalu merujuk hanya pada satu SITUASI/SETTING yang dipresentasikan pada PEMAHAMAN. Sedangkan TINDAKAN selalu mendapatkan OUTCOMES yang beragam di luar PEMAHAMAN awal. Oleh sebab itu diperlukan SIKLUS RANCANGAN dan PENILAIAN

ActionSituation

Outcome

Intents

Instruction

Experience Concepts

Evaluation

Page 24: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

24

• PROSES PERENCANAANLife WorldPlanning World Penyusunan

Rencana Rancangan/ Alternatif

Penilaian

Scanning Rencana Tahapan Peran Stackholders Sumber Daya Skedul

Hasil/Outcome

Preservasi Modifikasi

IntervensiSetting Fisik Ekologis Sosial Ekonomi Institusi

Informasi Motivasi Organisasi Instalasi

Eksplorasi Interpretasi

Siklus dalam Perencanaan

Page 25: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

25Siklus Eksplorasi-

Interpretasi

PENJELASAN

REPRESENTASI

OBSERVASI

REFL

EKSI

KEJADIAN

Askripsi

Scanning

JEJAK

Perekaman

Penilaian

DATA

Pengukuran

Decoding

INTERPRETASI

EKSPLORASI

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 26: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

26

Siklus Rancangan - Penilaian

PEMERIKSAAN

PENYELESAIAN

PENGEMBANGAN

PENI

LAIA

N

TUJUAN

Refleksikan

Uraian

TINDAKAN

Formulasi

Pertimbangkan

HASIL

Peroleh

Antisipasi

PENILAIAN

RANCANGAN

Page 27: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

PERGESERAN PARADIGMA PERENCANAAN

Page 28: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

28

THEOSENTRISME

• Merupakan Faham – yang melahirkan Pemerintahan Theokrasi, yang

Menggabungkan Dogma Agama dg Kekuasaan– Yang menggeser faham Politeisme oleh Monoteisme

• Mitos-mitos digeser oleh dogma agama

• Bentuk masyarakat berkembang ke arah kehidupan yg diatur & diperintah oleh Raja melalui sistem yg bersifat militer didampingi ahli agama, pendeta atau rohaniawan

• Pengaruh thd Perencanaan: muncul AUTHORITARIAN PLANNING

Page 29: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

29

• AUTHORITARIAN PLANNING– Perencanaan kota yg mendukung/

menerjemahkan bentuk kekuasaan Authoritarian (monarki absolut dan penguasa agama)

– Mengesampingkan kepentingan pasar, masyarakat– Ciri AUTHORITARIAN PLANNING

• Bentuk kota mengikuti Perenc Geometrik• Terdapat jalan panjang & lurus• Fasade bang disepanjang jalan cenderung seragam• Terdapat plaza terbuka didepan bang monumental

THEOSENTRISME

Page 30: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

30

• Blok permukiman dibuat dg mengikuti bentuk empat persegi panjang• Terdapat boulevard dan taman-taman yg sangat luas

Kota

Kar

lsru

he Je

rman

THEOSENTRISME

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 31: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

31

• Karlruhe

THEOSENTRISME

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 32: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

32

• Bagaimana di Indonesia?– Muncul pada abad VII atau VIII– Raja dianggap sebagai perantara antara rakyat &

Tuhan– Berkembang hingga jaman Hindu dan Islam– Contoh yang jelas: kota Jogjakarta & Surakarta

dengan penggunaan konsep “Panotogomo Kalifatullah”• Adanya alun-alun• Bangunan Masjid berada disekitar alun-alun

THEOSENTRISME

Page 33: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

33

• Kota Jogja

THEOSENTRISME

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 34: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

34

• Kraton Jogja dan Ringin Kurung

Page 35: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

35THEOSENTRISME

• Malioboro dan Tugu, Jogja

Page 36: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

36

THEOSENTRISME• Alun-alun dan Masjid Kota

Bandung

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 37: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

37

UTOPIANISME

• Dalam lingkup Perencanaan dapat diartikan “no where land” atau khayalan atau impian

• Dalam budaya Jawa, terdapat slogan:– Gemah ripah loh jinawi– Tata titi tentrem karto raharjo– Adil poro marto

• Saat ini?– Jogja Berhati Nyaman– Solo Berseri– Malang Kota Bunga

• Akar Filosofi Utopia– Humanisme (melahirkan Social Utopia) dan Naturalisme (melahirkan

Physical Utopia)

Page 38: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

38

• SOCIAL UTOPIA– Hipotesa: manusia akan lebih baik, lebih

bahagia, lebih produktif, lebih religius apabila tatatan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan diubah

– Tokohnya: Plato• PHYSICAL UTOPIA

– Hipotesa: manusia akan lebih baik, lebih sehat, lebih puas apabila lingkungan fisik ditata secara serasi

– Bapak dari “Physical Utopia”: Thomas More (abad 16, yg terkenal dg konsep “rotasi kehidupan desa kota”

UTOPIANISME

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 39: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

39

– Tokoh Lain Physical Utopia• Robert Owen (1824) dengan konsep “A New View

of Sciety• Le Corbusier (abad 20) dg Proposisinya “A city

made for speed is made for success”– Kota sebagai mesin– Kota sebagai konsentrasi pendudk

• Franks Lloyd Wright (abad 20)– Konsepnya “Broadacre City” atau Kota skala besar

UTOPIANISME

Page 40: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

40

• Karya Le CorbusierUTOPIANISME

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 41: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

41

UTOPIANISME• Karya Le Corbusier

Page 42: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

42UTOPIANISME

Page 43: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

43

• Kritik thd UTOPIANISME– Utopia hanya memerinci keadaan di masa depan, tapi tidak

memerinci bagaimana cara menciptakan keadaan tsb– Kritik ini melahirkan konsep Perencanaan Lingkungan Kota

• Pengaruh thd Perencanaan: ROMANTIC PLANNING:– Mengembangkan nilai-nilai esensi kemanusianan yg telah

terabaikan oleh sistem industri dan birokrasi– Nilai-nilai kemanusiaan ini dikembalikan atau dikaitkan

kembali dg lingk perdesaan, dimana udara bersih, open space dg pohon-pohon menjadi perhatian/penekanan perenc.lingk binaan

UTOPIANISME

Page 44: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

44

• Konsep Garden City oleh Ebenezer Howard

UTOPIANISME

Page 45: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

45

• Konsep Garden City oleh Ebenezer Howard

UTOPIANISME

Page 46: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

46

• Bagaimana di Indonesia?– Bersamaan dengan datangnya era kolonialisme– Di Eropa: sebagai reaksi atas dampak negatif

revolusi industri– Di Indonesia: hanya sebagai “copy” dari Eropa– Contoh

• Jogja: Kawasan Kota Baru• Bandung: Kawasan Dago• Semarang: Kawasan Candi Baru• Malang: Kawasan Jalan Gunung-gunung

UTOPIANISME

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 47: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

47

• Alun-alun Bunder Kota Malang

UTOPIANISME

Page 48: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

48

POSITIVISME

• Abad ke 19 diyakini sebagai abad pembangunan modern, yg juga dikenal sebagai abad Positivisme

• Pembangunan dan kemajuan ditandai oleh dominasi Ilmu Pengetahuan modern dan ilmu positif.

• Bapak Positivisme: August Comte (1798-1857), karena aliran filfasat yg dihasilkan disebut sbg Positivisme

• Makna Positivisme bagi Comte:– Nyata, tidak khayal, menolak metafisika dan teologik,

bermanfaat & diarahkan pada pencapaian kemajuan, pasti, jelas & tepat serta menuju kearah penataan & penertiban

Sumber: Wicaksono, AD. Pelatihan Perencanaaan Kota dan Wilayah, 2006

Page 49: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

49

POSITIVISME

Page 50: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

50

• Makna Pembangunan bagi Comte– Suatu gerak positif, yaitu suatu gerak menuju ke arah tingkat

yg lebih maju dan lebih tinggi, yg dikendalikan atau didominasi oleh cendekiawan dan industrialis

• Pengaruh thd Perencanaan adalah bahwa Perencanaan:1. Harus memiliki kapasitas reformasi sosial (mengubah

tatanan sosial)2. Harus memiliki citra pasti3. Merupkan cetak biru (blue print) dr suatu badan

perencanaan yg berisi perumusan-perumusan program utk mencapai tujuan yg telah ditetapkan

POSITIVISME

Page 51: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

51

POSITIVISME

4. Program-program pasti dilaksanakan di lapangan tanpa perubahan

5. Mengarah kpd pekerjaan keteknikan (engineering) & penerapan standar teknis dg pendekatan master plan

• Bagaimana di Indonesia?– Muncul pada saat Indonesia mulai membangun kotanya

sendiri– Pada th 1950-1970

• positivisme menjadi penggerak dalam pembangunan harga diri bangsa (nation nuilding)

• Kota di Indonesia (khususnya Jakarta) dibangun dg bangunan pencakar langit dan megaproyek (Monas, HI, Sarinah) utk membuat sejajar dg kota besar di dunia

Page 52: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

52

POSITIVISME

– Pada Tahun 1970-1980• Pengaruh Positivisme berlanjut seiiring dengan oil boom• Banyak megaproyek dibangun dg pendekatan “positive

planning” (blueprint oriented).• Pusat kota bergeser dari pusat pemerintahan, sosial

budaya (Civic centre) menjadi pusat pertumbuhan ekonomi

• Muncul pusat-pusat ekonomi baru– CBD (Central Business District) baru – Pusat Industri baru (Pulau Gadung Jakarta, Palur Solo, SIER

Surabaya) • Pembang. Kota identik dg pekerjaan ke-PU-an

Page 53: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

53

POSITIVISME• Jakarta

Page 54: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

54

RASIONALISME

• Aliran Filsafat yg didasarkan pd kekuatan RASIO atau AKAL BUDI

• Sumber Pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal atau rasio– Pengalaman empiris hanya berfungsi meneguhkan

pengetahuan yang diperoleh oleh akal– Segala hal yg inderawi (sensual) disikapi secara ragu-ragu,

karena ia tidak pasti, relatif, berubah-ubah, dan menyesatkan

• Metode kerja yang dipakai oleh kaum rasionalis adalah DEDUKTIF

Page 55: PERENC DAN PERANC LINGK BINAAN

55

RASIONALISME• Tokoh Rasionalisme– Rene Descrates (1596-1650)– Blaise Pascal (1623-1662)– Spinoza (1632-1677)– Karl Raymond Popper (1902-1994)

Descrates Pascal K.Raymond Popper