9
TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN Communitor, Grit Chamber dan Ekualisasi “ Oleh : Kelompok V Anggota: Julianto (0910941004) Dita Sophy Sakdiah (0910941006) Utami Langga Sari Hsb (0910942037) Adrian Ermanda (0910942041) Ragil Nur Permadi (1010942010) Dosen: Denny Helard, D. Eng

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN “ Communitor, Grit Chamber dan Ekualisasi “

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Setiap Manusia dalam aktivitas sehari-hari akan menghasilkan buangan baik berupa buangan padat maupun buangan cair. Buangan cair pada dasarnya berasal dari air bersih yang telah digunakan untuk berbagai keperluan bagi komunitas tersebut. Air buangan merupakan air sisa dari berbagai aktivitas manusia, misalnya dari kegiatan rumah tangga, industri dan lain-lain. Secara garis besar, air buangan sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu air buangan domestik dan air buangan non domestik. Air buangan buangan domestik berasal dari rumah tangga atau dari pemukiman, bukan hanya air yang dipakai untuk menggelontor kotoran dari WC saja, melainkan juga air bekas mandi, air bekas untuk mencuci, baik dari cucian dari kamar cuci pakaian maupun cucian-cucian dari aktivitas dapur bahkan cucian-cucian dari wastafel. Sedangkan Air buangan non domestik berasal dari industri dimana air digunakan untuk bermacam-macam proses industri, sehingga air menjadi tercemar dengan kotoran-kotoran yang komposisinya tergantung dari proses produksinya.Penanganan terhadap kedua macam air buangan tersebut harus dilakukan dengan serius. Karena jika tidak, akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti pencemaran lingkungan, timbulnya berbagai macam penyakit, lingkungan pemukiman yang kumuh dengan kondisi sanitasi yang memprihatinkan. Selain itu, air buangan dapat menyebabkan penurunan kualitas air bersih. Oleh karena itu diperlukan suatu pengolahan yang memadai untuk mengatasi permasalahan tersebut. Air buangan yang berasal dari berbagai sumber akhirnya akan kembali ke badan air penerima atau ke dalam tanah. Untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh berbagai kontaminan yang terdapat dalam air buangan, diperlukan suatu sistem pengolahan yang dapat menurunkan derajat kontaminan atau sesuai dengan standar kualitas air buangan. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah pengolahan pendahuluan berupa comminutor dan grit chamber untuk mengurangi partikel diskrit dan partikel berukuran besar serta bak ekualisasi untuk meratakan aliran sebelum masuk ke unit pengolahan selanjutnya.

Citation preview

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN Communitor, Grit Chamber dan Ekualisasi

Oleh :Kelompok V

Anggota:Julianto(0910941004)Dita Sophy Sakdiah(0910941006)Utami Langga Sari Hsb(0910942037)Adrian Ermanda(0910942041)Ragil Nur Permadi(1010942010)

Dosen:Denny Helard, D. Eng

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG2013BAB 1PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGSetiap Manusia dalam aktivitas sehari-hari akan menghasilkan buangan baik berupa buangan padat maupun buangan cair. Buangan cair pada dasarnya berasal dari air bersih yang telah digunakan untuk berbagai keperluan bagi komunitas tersebut. Air buangan merupakan air sisa dari berbagai aktivitas manusia, misalnya dari kegiatan rumah tangga, industri dan lain-lain. Secara garis besar, air buangan sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu air buangan domestik dan air buangan non domestik. Air buangan buangan domestik berasal dari rumah tangga atau dari pemukiman, bukan hanya air yang dipakai untuk menggelontor kotoran dari WC saja, melainkan juga air bekas mandi, air bekas untuk mencuci, baik dari cucian dari kamar cuci pakaian maupun cucian-cucian dari aktivitas dapur bahkan cucian-cucian dari wastafel. Sedangkan Air buangan non domestik berasal dari industri dimana air digunakan untuk bermacam-macam proses industri, sehingga air menjadi tercemar dengan kotoran-kotoran yang komposisinya tergantung dari proses produksinya.Penanganan terhadap kedua macam air buangan tersebut harus dilakukan dengan serius. Karena jika tidak, akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti pencemaran lingkungan, timbulnya berbagai macam penyakit, lingkungan pemukiman yang kumuh dengan kondisi sanitasi yang memprihatinkan. Selain itu, air buangan dapat menyebabkan penurunan kualitas air bersih. Oleh karena itu diperlukan suatu pengolahan yang memadai untuk mengatasi permasalahan tersebut. Air buangan yang berasal dari berbagai sumber akhirnya akan kembali ke badan air penerima atau ke dalam tanah. Untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh berbagai kontaminan yang terdapat dalam air buangan, diperlukan suatu sistem pengolahan yang dapat menurunkan derajat kontaminan atau sesuai dengan standar kualitas air buangan. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah pengolahan pendahuluan berupa comminutor dan grit chamber untuk mengurangi partikel diskrit dan partikel berukuran besar serta bak ekualisasi untuk meratakan aliran sebelum masuk ke unit pengolahan selanjutnya.1.2. TUJUANTujuan dari pembuatan makalah ini adalah:1. Mengenal dan mengetahui unit-unit dalam pengolahan air buangan khususnya unit comminutor, grit chamber dan ekualisasi;2. Mengetahui fungsi dan cara kerja unit comminutor, grit chamber dan ekualisasi;3. Mengetahui kriteria desain untuk unit comminutor, grit chamber dan ekualisasi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 ComminutorComunitor paling umum digunakan dalam instalasi pengolahan air buangan skala kecil, yakni dengan debit kurang dari 0,2 m3/s. Comminutor biasanya dipasang dalam sebuah saluran air buangan yang menuju grit chamber.Comunitor berfungsi untuk menghancurkan material padatan langsung di tempatnya, di mana material padat tersebut ikut masuk ke dalam aliran air buangan menuju instalasi pengolahan air buangan. Comunnitor memotong benda padat, menjadikan ukuran kecil tertentu yang sama. Ukuran potong tergantung tipe opening/ bukaan.Tujuan pemotongan :1. Mempermudah proses pengolahan selanjutnya, misal : pemompaan.2. Mencegah bahan organik tidak mengendap pada grit chamber, karena bahan organik tersebut diharapkan terbawa aliran. Hasil pemotongan ukuran bahan organik lebih kecil dari ukuran pasir.Terdapat 2 jenis comminutor, yaitu: 1. Free discharge;2. Non free discharge.

Gambar 2.1 ComminutorSumber : http://www.ctu.edu.vn/colleges

Gambar 2.2 Comminutor Free Discharge (Kiri) dan Comminutor Non Free Discharge (Kanan)Sumber : Oder et.al, 2000Mekanisme dari communitor adalah :1. Vertikal Revolving Drum-Screen

2. Stationary Drum : pemotong yang berputar.

Comminutor di pasaran tergantung pada Hp yang diperlukan yaitu Hp 2 Hp, juga berhubungan dengan kapasitas masing-masing untuk free dan non free discharge. Ukuran dan kapasitas Comminutor (Pemilihan ditentukan Qmax) :

Tabel 2.1 Ukuran dan Kapasitas ComminutorNo Ukuran Motor Kapasitas (Mgd)

Controlled Discharge Free Discharge

7 B 0 0,35 0 0,30

10 A 0 17 1,10 0,17 0,82

15 M 0,4 2,3 0,4 1,4

25 M 1 1,0 6,0 1,0 3,6

25 A 1 1,0 11,0 1,0 6,5

36 A 2 1,5 25,0 1,5 9,6

54 A Desain ditentukan oleh jenis pekerjaan

Sumber : Elwyn, 1986

DAFTAR PUSTAKAElwyn.E, Sedye, Wastewater Design, John Willey and Sons. London, Sydney Inc. N.Y, Fair GeyerMetcalf & Eddy. 1991. Wastewater Engineering Third Edition. New York : McGraw-Hill, IncOder, R.R dan R.E Jamison. 2000. Method And Apparatus For Separating Material. United States Patent______. Communitor. http://images.google.com/images?q=tbn:esyia5pySewIGM:http://www.ctu.edu.vn/colleges/tech/bomon/ttktmoitruong/Image/communitor.gif. Tanggal akses : 30 September 2013