170
Bab I Pendahuluan I - Laporan Tugas Akhir Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kabupaten Kendal yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada jalur pantai utara. Kabupaten Kendal mempunyai letak yang strategis, berbatasan dengan Laut Jawa di wilayah utara dan juga berbatsan dengan Kodya Semarang dan wilayah timur. Kabupaten Kendal juga terletak dalam jalur Semarang-Jakarta, tepatnya pada 109º40’ – 110º18’ BT. Di Kabupaten Kendal, pertanian mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan. Hasil-hasil pertaniannya lebih dari yang dibutuhkan sendiri sehingga ada potensi untuk memasarkan hasil-hasil tersebut ke daerah lain. Di samping itu ada juga perkebunan karet milik PTP Nusantara yang produktif dalam menghasilkan karet. Kayu-kayu yang cukup berkualitas dihasilkan oleh Perhutani. Selain pertanian, perekonomian Kabupaten Kendal juga didukung oleh sektor industri dan perdagangan yang cukup maju. Dengan melihat potensi yang ada ini, bisa dilihat bahwa salah satu kebutuhan infrastruktur yang penting di Kabupaten Kendal adalah sarana transportasi baik darat, laut maupun udara. Secara khusus dalam transportasi laut, Kabupaten Kendal belum mempunyai fasilitas yang memadai. Di era otonomi daerah sekarang ini alangkah baiknya untuk mempersiapkan fasilitas transportasi laut yang lebih memadai. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun pelabuhan barang. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari perencanaan ini untuk membangun dermaga kapal barang yang memadai di Kabupaten Kendal. Adapun yang menjadi tujuan pembangunan dermaga kapal barang di Kabupaten Kendal ini adalah :

Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Akhir Teknik Sipil Undip

Citation preview

Page 1: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

BBaabb II PPeennddaahhuulluuaann II --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kabupaten Kendal yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah

yang terletak pada jalur pantai utara. Kabupaten Kendal mempunyai letak yang

strategis, berbatasan dengan Laut Jawa di wilayah utara dan juga berbatsan

dengan Kodya Semarang dan wilayah timur. Kabupaten Kendal juga terletak

dalam jalur Semarang-Jakarta, tepatnya pada 109º40’ – 110º18’ BT.

Di Kabupaten Kendal, pertanian mempunyai potensi yang besar untuk

dikembangkan. Hasil-hasil pertaniannya lebih dari yang dibutuhkan sendiri

sehingga ada potensi untuk memasarkan hasil-hasil tersebut ke daerah lain. Di

samping itu ada juga perkebunan karet milik PTP Nusantara yang produktif dalam

menghasilkan karet. Kayu-kayu yang cukup berkualitas dihasilkan oleh Perhutani.

Selain pertanian, perekonomian Kabupaten Kendal juga didukung oleh

sektor industri dan perdagangan yang cukup maju.

Dengan melihat potensi yang ada ini, bisa dilihat bahwa salah satu

kebutuhan infrastruktur yang penting di Kabupaten Kendal adalah sarana

transportasi baik darat, laut maupun udara. Secara khusus dalam transportasi laut,

Kabupaten Kendal belum mempunyai fasilitas yang memadai. Di era otonomi

daerah sekarang ini alangkah baiknya untuk mempersiapkan fasilitas transportasi

laut yang lebih memadai. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun pelabuhan

barang.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari perencanaan ini untuk membangun dermaga kapal barang

yang memadai di Kabupaten Kendal. Adapun yang menjadi tujuan pembangunan

dermaga kapal barang di Kabupaten Kendal ini adalah :

Page 2: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

BBaabb II PPeennddaahhuulluuaann II --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

2

- Meningkatkan kegiatan ekonomi daerah Kendal dengan jalan memasarkan

barang-barang industri dan perdagangan, juga hasil-hasil pertanian ke

daerah lain.

- Menunjang kelancaran perdagangan Kendal dengan pulau lain, bahkan

mungkin dengan negara lain.

- Memberikan tempat bongkar muat bagi kapal-kapal barang.

1.3 LOKASI PROYEK

Lokasi proyek Perencanaan Pelabuhan Barang ini terletak di Desa

Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah.

Gambar 1.1 Peta lokasi proyek

Pembangunan Pelabuhan Barang Kabupaten Kendal didasarkan pada

kebutuhan yang ada untuk menunjang kemandirian Kabupaten Kendal.

Dalam Tugas Akhir ini penyusun memfokuskan pada perencanaan layout

(fender, bolder), pelabuhan, pembangunan dermaga beserta perlengkapannya

(alur pelayaran dan kolam pelabuhan) beserta pemecah gelombangnya.

Page 3: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

BBaabb II PPeennddaahhuulluuaann II --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

3

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Laporan Tugas Akhir ini tersusun dari beberapa bab, yang di dalamnya

terdapat beberapa sub bab. Adapun isi dari tiap-tiap bab tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi mengenai uraian singkat yang menggambarkan keadaan

lokasi serta aspek-aspek yang saling berhubungan.

Dalam hal ini juga menerangkan secara garis besar isi dari laporan

Tugas Akhir ini.

Bab II: Studi Pustaka

Bab ini berisi uraian tentang rumus-rumus yang dipergunakan,

peraturan-peraturan maupun standar-standar yang diperlukan baik

dalam tahap perencanaan maupun perhitungan konstruksi.

Bab III : Metodologi

Bab ini berisi tentang metode-metode pengumpulan data yang

diperlukan untuk perencanaan dermaga.

Bab IV: Analisis Data

Dalam bab ini data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis menjadi

data-data yang siap dipakai untuk keperluan perencanaan dan

perhitungan konstruksi dermaga.

Bab V : Perhitungan

Bab ini merupakan bab yang terpenting di mana dalam bab ini

dilakukan perencanaan dan perhitungan konstruksi dermaga beserta

fasilitas pendukungnya, sehingga didapatkan desain yang baik yang

sesuai dengan umur dan kekuatan yang direncanakan.

Bab VI: Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Bab ini berisi tentang syarat-syarat umum, syarat-syarat administrasi

dan syarat-syarat teknis yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Page 4: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

BBaabb II PPeennddaahhuulluuaann II --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

4

Bab VII: Rencana Anggaran Biaya

Bab ini berisi harga satuan upah dan bahan, daftar analisa harga satuan,

perhitungan volume, jadwal pekerjaan dan network planning.

Bab VIII: Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai hasil-hasil perhitungan

dan perencanaan dermaga tersebut.

Page 5: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 TINJAUAN UMUM

Pada bab ini dibahas mengenai gambaran perencanaan dan perhitungan

yang akan dipakai pada perencanaan Dermaga Kapal Barang Kabupaten Kendal.

Pada perencanaan tersebut digunakan beberapa metode dan perhitungan yang

bersumber dari berbagai referensi yang terkait dengan jenis proyek ini .

Perencanaan dermaga tergantung dari berbagai faktor di mana setiap

faktor tersebut memiliki permasalahan dan pengaruh sendiri. Permasalahan dan

pengaruh yang timbul harus dapat dicermati dan diantisipasi dengan baik sehingga

nantinya diharapkan dapat menghasilkan kualitas perencanaan yang baik dan

efektif.

2.2 PERENCANAAN PELABUHAN BARANG

2.2.1 Alur Pelayaran

Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang mau masuk ke

kolam pelabuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alur pelayaran

adalah :

� Keadaan trafik kapal

� Keadaan geografi dan meteorologi daerah alur

� Karakteristik maksimum kapal-kapal yang menggunakan pelabuhan

� Kondisi pasang surut, arus dan gelombang

2.2.1.1 Kedalaman alur

Untuk mendapatkan kondisi operasional yang ideal, kedalaman air di

alur masuk harus cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air

terendah dengan kapal bermuatan penuh.

Page 6: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

2

Kedalaman air ini ditentukan oleh berbagai faktor dan dapat dinyatakan

sebagai berikut :

(1, hal 112)

Gambar 2.1 Kedalaman Alur Pelayaran

Dengan:

H = kedalaman alur (m)

d = draft kapal

G = gerak vertikal kapal karena gelombang

Z = squat

R = ruang kebebasan bersih

P = Ketelitian pengukuran

S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan

K = Toleransi pengerukan

• P + S + K diambil sebesar 0,5 m

• d = draft kapal

Draft kapal ditentukan oleh karakteristik kapal terbesar yang menggunakan

pelabuhan, dalam perencanaan ini kapal terbesar adalah kapal dengan bobot

5000 dwt.

H = d + G + z + R + P + S + K

d

G+z+R+P+S+K

Page 7: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

3

Tabel 2.1 Draft Kapal (1, hal 22)

Kapal Barang

Bobot (DWT) Panjang / Loa (m) Lebar / B (m) Draft (m)

700 58 9,7 3,7

1000 64 10,4 4,2

2000 81 12,7 4,9

3000 92 14,2 5,7

5000 109 16,4 6,8

Jadi untuk kapal 5000 dwt diperoleh draft kapal = 6,8 m.

• G = gerak vertikal kapal karena gelombang

G = 0,5 * B * sin α° , dimana α adalah sudut kemiringan kapal

• Z = squat

Besar squat bisa dihitung dengan rumus berikut :

2

2

21

4,2Fr

Fr

Lppz

−∆= (1, hal 114)

Dengan :

∆ = volume air yang dipindahkan ( m3 )

Lpp = panjang garis air ( m )

V = kecepatan kapal ( m/dt )

G = percepatan gravitasi = 9,8 m/dt2

H = kedalaman air ( m )

ghFr

V= = angka Fraude

Lpp = 0,846 Loa1,0193 m

∆ = d*Lpp*B m3

Kecepatan kapal (V) dapat diperoleh dari tabel 2.2 sebesar 0,2 m/dt sedangkan

kedalaman air pada tabel 2.3 sebesar 7,5 m.

Page 8: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

4

Tabel 2.2 Kecepatan merapat kapal pada dermaga (1, hal 170)

Ukuran Kapal (DWT) Kecepatan merapat

Pelabuhan (m/d) Laut terbuka (m/d)

≤ 500 0,25 0,30

500-10000 0,15 0,20

10000-30000 0,15 0,15

≥ 30000 0,12 0,15

Tabel 2.3 Kedalaman kolam pelabuhan (1, 121)

Kapal Barang

Bobot (DWT) Kedalaman (m)

700 4,5

1000 5,0

2000 5,5

3000 6,5

5000 7,5

• R = ruang kebebasan bersih

R = 0,2 d

2.2.1.2 Lebar alur

Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

� Lebar,kecepatan dan gerakan kapal

� Trafik kapal, apakah direncanakan untuk satu atau dua jalur

� Kedalaman alur

� Angin, gelombang dan arus

Tidak ada rumus yang memuat faktor-faktor tersebut secara eksplisit,

tetapi beberapa kriteria telah ditetapkan berdasarkan pada lebar kapal dan faktor

faktor tersebut secara implisit. Pada alur untuk satu jalur (tidak ada simpangan),

Page 9: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

5

lebar alur adalah tiga sampai empat kali lebar kapal. Jika kapal boleh

bersimpangan, lebar alur adalah enam sampai tujuh kali lebar kapal. Gambar 2.2.a

dan 2.2.b menunjukkan cara menentukan lebar alur untuk satu jalur dan dua jalur.

Gambar 2.2.a Lebar alur satu jalur

Gambar 2.2.b Lebar alur dua jalur

Cara lain untuk menentukan lebar alur diberikan oleh OCDI (1991). Lebar

alur untuk dua jalur diberikan pada tabel 2.4 dibawah . Untuk alur diluar pemecah

gelombang, lebar alur harus lebih besar daripada yang diberikan dalam tabel

Leb

ar K

eam

anan

1

50

% B

Jalu

r G

erak

1

80

% B

Leb

ar K

eam

anan

1

50

% B

B

1,5B 1,8B 1,5B

4,8B

Jalu

r G

erak

1

80

%B

Jalu

r G

erak

1

80

%B

Leb

ar K

eam

anan

1

50

%B

Leb

ar K

eam

anan

1

50

%B

Leb

ar K

eam

anan

A

nta

ra K

apal

100

%B

1,5B 1,5B 1,8B 1,0B 1,8B

7,6B

B B

Page 10: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

6

tersebut, supaya kapal bisa melakukan gerakan dengan aman dibawah pengaruh

gelombang, arus topografi dan sebagainya.

Tabel 2.4 Lebar alur menurut OCDI (1, hal 118)

Panjang alur Konndisi pelayaran Lebar

Relatif panjang Kapal sering bersimpangan 2 Loa

Kapal tidak sering bersimpangan 1,5 Loa

Selain dari alur diatas Kapal sering bersimpangan 1,5 Loa

Kapal tidak sering bersimpangan Loa

2.2.2 Kolam Pelabuhan

2.2.2.1 Luas Kolam Pelabuhan

Kolam pelabuhan harus tenang, mempunyai luas dan kedalaman yang

cukup, sehingga memungkinkan kapal berlabuh dengan aman dan memudahkan

bongkar muat barang. Selain itu tanah dasar harus cukup baik untuk bisa menahan

angker dari pelampung penambat. Ukuran kolam pelabuhan ditentukan oleh

jumlah dan ukuran kapal-kapal yang akan menggunakannya serta kondisi perairan

pantai yang ada. OCDI memberikan beberapa besaran untuk menentukan dimensi

kolam pelabuhan. Daerah kolam mempunyai luasan air yang melebihi daerah

lingkaran dengan jari-jari yang diberikan pada tabel 2.5.

Tabel 2.5 Luas Kolam untuk tambatan (1, hal 121)

Penggunaan Tipe Tambatan Tanah Dasar atau

Kecepatan Angin

Jari-jari (m)

Penungguan di

lepas pantai atau

Bongkar muat

barang

Tambatan bisa

berputar 3600

Pengangkeran baik Loa + 6H

Pengangkaran jelek Loa + 6H

Tambatan dengan

dua jangkar

Pengangkeran baik Loa + 4,5H

Pengangkaran jelek Loa + 4,5H + 25

Penambatan

selama ada badai

Kec. Angin 20 m/d Loa + 3H + 90

Kec. Angin 30 m/d Loa + 4H + 145

H: Kedalaman air

Page 11: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

7

Dalam perencanaan ini diambil jari-jari = Loa + 4,5H + 25 . Dengan demikian

maka luas kolam yang diperlukan sebesar π * (Loa + 4,5H + 25)2

2.2.2.2 Kedalaman Kolam Pelabuhan

Dengan memperhitungkan gerak osilasi kapal karena pengaruh alam

seperti gelombang, angin dan arus pasang surut, kedalaman kolam pelabuhan

adalah 1,1 kali draft kapal pada muatan penuh di bawah elevasi muka air rencana.

Kedalaman tersebut diberikan dalam tabel 2.3. Untuk kapal 5000 dwt didapat

kedalaman kolam pelabuhan 7,5 m.

2.2.3 Dermaga

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk

merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan

menaik turunkan barang.

Dasar pertimbangan dalam perencanaan dermaga :

• Pemilihan lokasi harus memperhitungkan arah angin, arah arus dan perilaku

kestabilan pantai.

• Panjang dan lebar dermaga disesuaikan dengan kapasitas/jumlah kapal yang

akan berlabuh.

• Lebar dermaga dipilih sedemikian rupa sehingga paling menguntungkan

terhadap fasilitas darat yang tersedia dengan masih mempertimbangkan

kedalaman air.

2.2.3.1 Type dermaga

Pemilihan type dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan

dilayani (dalam perencanaan ini dermaga barang), ukuran kapal, arah angin dan

gelombang, kondisi topografi dan tanah dasar laut dan yang paling penting adalah

tinjauan ekonomi untuk mendapatkan bangunan yang paling ekonomis. Dengan

mempertimbangkan perairannya yang landai maka dipilih dermaga type pier,

yaitu dermaga yang menjorok ke laut.

Page 12: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

8

2.2.3.2 Panjang dermaga

Panjang dermaga dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(1, hal 167)

Dengan :

Lp = panjang dermaga (m)

n = jumlah kapal yang ditambat

LOA = panjang total kapal (m)

2.2.3.3 Lebar dermaga

Lebar dermaga disediakan untuk keperluan bongkar muat barang dan

juga tempat penumpukan barang. Di samping itu dermaga juga digunakan untuk

lalu lintas pengangkutan barang-barang tersebut ke gudang maupun langsung ke

tempat tujuan.

Lebar dermaga (Bp) :

Bp = 2a + b dimana a = lebar apron

b = lebar lapangan

Lebih jelasnya bisa dilihat pada hal V-16.

2.2.3.4 Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga

1. Gaya benturan kapal

Pada waktu merapat ke dermaga kapal masih mempunyai kecepatan sehingga

akan terjadi benturan antara kapal dan dermaga. Dalam perencanaan, dianggap

bahwa benturan maksimum terjadi apabila kapal bermuatan penuh

menghantam dermaga pada sudut 10° terhadap sisi depan dermaga.

Besarnya energi benturan diberikan oleh rumus berikut :

(1, hal 170)

E = energi benturan (ton meter)

csem CCCCg

VWE ×××××=

2

2

( ) 00,25200,151 ×+−+= nnLL OAp

Page 13: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

9

W = berat kapal (ton)

V = kecepatan kapal saat membentur dermaga (m/det)

Cm = koefisien massa

Ce = koefisien eksentrisitas

Cs = koefisien kekerasan (diambil =1)

Cc = koefisien bentuk dari tambatan (diambil = 1)

Koefisien massa tergantung pada gerakan air di sekeliling kapal yang dapat

dihitung dengan persamaan berikut :

(1, hal 170 )

( 1, hal 171 )

Cb = koefisien blok kapal

d = draft kapal(m)

B = lebar kapal (m)

LPP = panjang garis air (m)

γo = berat jenis air laut (t/m3)

Koefisien eksentrisitas adalah perbandingan antara energi sisa dan energi

kinetik kapal yang merapat, dan dapat dihitung dengan rumus berikut :

( 1, hal 171 )

l = jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal sampai

titik sandar kapal (m)

l = ¼ LOA (dermaga) (m)

l = 1/6 LQA (dolphin) (m)

B

d

CC

bm ×

+=2

oppb dBL

WC

γ×××=

( )2/1

1

rlCc +

=

Page 14: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

10

r = jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan air.

2. Gaya akibat angin

Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan

gerakan kapal yang bisa menimbulkan gaya pada dermaga. Apabila arah angin

menuju ke dermaga, maka gaya tersebut berupa gaya benturan ke dermaga,

sedang jika arahnya meninggalkan dermaga akan menimbulkan gaya tarikan

kapal pada alat penambat.

Besar gaya angin tergantung pada arah hembus angin, dan dapat dihitung

dengan rumus berikut ini :

a. gaya longitudinal , apabila angin datang dari arah haluan (α =0°)

(1, hal 172)

b. gaya longitudinal, apabila angin datang dari arah buritan (α =180°)

,

(1, hal 172)

c. gaya lateral, apabila angin datang dari arah lebar (α =90°)

(1, hal 173)

di mana :

(1, hal 173)

dengan :

Rw = gaya akibat angin (kg)

Qa = tekanan angin (kg/m)

V = kecepatan angin (m/det)

Aw = proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)

3. Gaya akibat arus

Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus diberikan oleh persamaan berikut ini :

a. gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah haluan

waw AQR ××= 1.1

2063.0 VQa ×=

waw AQR ××= 5.0

waW AQR ××= 42.0

Page 15: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

11

(1, hal 173)

b. gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah sisi kapal

(1, hal 173)

2.3 FENDER

Kapal yang merapat pada dermaga masih mempunyai kecepatan baik

oleh gerakan mesinnya sendiri maupun ditarik kapal tunda. Pada waktu merapat

tersebut akan terjadi benturan antara kapal dan dermaga. Untuk menghindari

kerusakan kapal dan dermaga karena benturan tersebut, maka di depan dermaga

diberi bantalan yang berfungsi sebagai penyerap energi benturan. Bantalan yang

ditempatkan di depan dermaga disebut dengan fender.

Fender harus dipasang di sepanjang dermaga dan letaknya harus

sedemikian rupa sehingga dapat mengenai kapal. Oleh karena kapal mempunyai

ukuran yang berlainan, maka fender harus dipasang agak tinggi pada sisi dermaga.

Ada beberapa type fender yang biasa dipakai yaitu fender kayu, fender karet dan

fender gravitasi.

Energi yang diserap oleh sistem fender dan dermaga biasanya ditetapkan

½ E. Setengah energi yang lain diserap oleh kapal dan air.

(1, hal 205)

Di mana :

F = gaya benturan yang diserap sistem fender

W= bobot kapal bermuatan penuh

d = defleksi fender (khusus kayu d dibagi 20)

V= komponen kecepatan kapal dalam arah tegak lurus sisi dermaga

g = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2

214.0 VSR f ××=

BVCR f ××××= 25.0 ρ

F = gd

W

2V2

Page 16: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

12

Dalam perencanaan ini dipilih menggunakan fender arch tipe H yang

diproduksi oleh Fentek. Tabel berikut memberikan tipe dan ukuran fender tersebut

serta gaya, energi dan berat dari masing-masing ukuran untuk fender dengan

panjang 1 meter.

Tabel 2.6 Dimensi dan kapasitas fender arch tipe H ( Lampiran, fentek, hal139 )

Model

Indek Energi H

(mm)

W

(mm)

FL dgn

L=1000

(mm)

B

(mm)

F

(mm)

D

(mm)

Berat

(kg/m) Energi

(kNm)

Gaya

(kN)

A 150 4 75 150 300 1075 240 95 16 30

A 200 8 100 200 400 1100 320 125 20 50

A 250 12 120 250 500 1125 410 160 25 85

A 300 17 145 300 600 1150 490 190 30 120

A 400 31 195 400 800 1200 670 250 40 200

A 500 49 245 500 1000 1250 840 310 50 310

A 600 70 295 600 1200 1300 1010 375 60 450

A 800 125 390 800 1600 1400 1340 500 80 820

A 1000 195 490 1000 2000 1500 1680 625 100 1250

Pada perencanaan ini digunakan fender arch tipe H.

2.4 PENAMBAT KAPAL

Fungsi peralatan penambat adalah untuk menambatkan kapal agar tidak

mengalami pergerakan yang dapat mengganggu baik pada aktivitas bongkar muat

maupun lalu-lintas kapal yang lainnya.

Ada dua macam konstruksi penambat yaitu :

1. Bolder (Bollard)

Boulder yang digunakan pada dermaga ini biasanya terbuat dari bahan baja.

Pada bagian atas dibuat lebih besar agar tali tidak mudah lepas.

Page 17: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

13

2. Dolphin

Merupakan jenis alat penambat yang dipasang terpisah di laut lepas. Biasanya

difungsikan untuk membantu gerakan kapal melakukan gerakan memutar

dengan menambatkan sementara tali kapal pada dolphin.

Di sini digunakan bolder dari beton bertulang.

2.5 PEMECAH GELOMBANG

Pemecah gelombang adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi

daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Bangunan ini memisahkan

daerah perairan dari laut bebas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak

dipengaruhi oleh gelombang besar di laut. Pada prinsipnya, pemecah gelombang

dibuat sedemikian rupa sehingga mulut pelabuhan tidak menghadap ke arah

gelombang dan arus dominan yang terjadi di lokasi pelabuhan.

Dimensi pemecah gelombang tergantung pada banyaknya faktor, di

antaranya adalah ukuran dan lay out perairan pelabuhan, kedalaman laut, tinggi

pasang surut dan gelombang, ketenangan pelabuhan yang diharapkan (besarnya

limpasan air melalui puncak bangunan yang diijinkan), transpor sedimen di

sekitar lokasi.

2.5.1 Type Pemecah Gelombang

Pada perencanaan ini dipilih menggunakan pemecah gelombang sisi

miring karena biayanya relatif murah dan perbaikannya mudah.

2.5.2 Dimensi Pemecah Gelombang

Adapun dimensi pemecah gelombang yang perlu diketahui adalah :

� Berat butir batu pelindung

(1, hal 133)

(1, hal 133) D

rrS

γγ=

( ) θγ

CotSK

HW

rD

s

×−×=1

3

Page 18: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

14

W : berat batu pelindung (ton)

γr : berat jenis batu (ton/m3)

γa : berat jenis air laut (ton/m3)

H : tinggi gelombang rencana (m)

θ : sudut kemiringan sisi pemecah gelombang

KD : koefisien stabilitas yang tergantung pada bentuk batu pelindung,

kekasaran permukaan batu ketajaman sisi-sisinya, ikatan antara butir, dan

keadaan pecahnya gelombang

� Lebar puncak pemecah gelombang

3/1

×= ∆

r

WKnB

γ (1, hal 137)

B : lebar puncak (m)

N : jumlah butir batu (nmin=3)

k∆ : koefisien lapis

w : berat butir batu pelindung (ton)

γr : berat jenis batu pelindung (ton/m3)

Tabel 2.7. Koefisien Lapis (1, hal 139)

Batu Pelindung n Penempatan Koef. Lapis

K∆

Porositas

%

Batu alam (halus

Batu alam (kasar)

Batu alam (kasar)

Kubus

Tetrapord

Quatripod

Hexapod

Tribard

Dolos

Tribar

Batualam

2

2

>3

2

2

2

2

2

2

2

1

Random

Random

Random

Random

Random

Random

Random

Random

Random

Random

Random

1,02

1,15

1,10

1,10

1,04

0,95

1,15

1,02

1,00

1,13

38

37

40

47

50

49

47

54

63

47

37

Page 19: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IIStudi Pustaka II -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

15

� Tebal lapis pelindung dan jumlah butir batu tiap satu satuan luasan

(1, hal 138)

(1, hal 138)

t : tebal lapis pelindung (m)

n : jumlah lapis batu dalam lapis pelindung

A : luas permukaan (m2)

P : porositas lapis pelindung (%)

N : jumlah butir batu untuk satu satuan luas permukaan A

γr : berat jenis batu (ton/m3)

K∆ : koefisien lapis

3/1

×= ∆

r

WKnt

γ

3/2

1001

−××= ∆ W

PKnAN rγ

Page 20: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab III Metodologi III -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB III METODOLOGI

3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN

Sebelum melakukan pengumpulan data dalam proses penyusunan tugas

akhir ini dilakukan suatu proses persiapan. Proses persiapan ini merupakan suatu

tahap awal yang penting, agar penyusunan tugas akhir menjadi lebih efektif dan

efisien.

Tahapan persiapan tersebut meliputi :

1. Studi pustaka mengenai materi tugas akhir untuk menentukan garis besar

proses perencanaan.

2. Menentukan kebutuhan data-data yang akan digunakan.

3. Pengadaan persyaratan administrasi untuk pencarian data.

4. Mendata instansi-instansi yang terkait dengan materi tugas akhir.

Persiapan di atas harus dilakukan dengan baik agar tidak terjadi pekerjaan yang

berulang sehingga tahap pengumpulan data menjadi optimal.

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data merupakan suatu metode yang digunakan agar

diperoleh data-data yang diperlukan untuk menyusun penulisan suatu karya tulis

atau laporan tugas akhir.

Menurut cara mendapatkannya, data yang digunakan untuk perencanaan

ini berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa

instansi terkait seperti:

- data kapal dari studi kelayakan pembangunan pelabuhan Kendal

- data pasang surut diperoleh dari Buku Daftar Pasang Surut yang dibuat oleh

Pangkalan TNI AL Semarang.

Page 21: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab III Metodologi III -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

2

- data kecepatan dan arah angin serta gelombang didapat dari Badan

Meteorologi dan Geofisika Semarang

- data tanah diperoleh dari Lab. Mekanika Tanah FT Sipil Undip

- peta bathimetri dari konsultan perencana

- data fender didapat dari PT. Rekacipta Buana

3.3 BAGIAN-BAGIAN PERENCANAAN

Supaya perencanaan bisa lebih efektif dan terarah, maka perencanaan

dapat dikelompokkan dalam bagian-bagian perencanaan seperti di bawah ini :

1. Perencanaan tata letak dermaga.

2. Perencanaan retaining wall.

3. Perencanaan struktur dermaga yang meliputi :

- Perencanaan pelat lantai

- Perencanaan balok

- Perencanaan bolder

- Perencanaan fender

4. Perencanaan pondasi.

5. Perencanaan pemecah gelombang / breakwater.

3.4 DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK PERENCANAAN

Adapun data-data yang diperlukan dalam perencanaan dermaga adalah

sebagai berikut :

1. Data tanah

Hasil analisa dari data tanah diperlukan untuk perencanaan revetment dan

struktur bawah dermaga yaitu dengan melihat daya dukung tanah yang ada

terhadap struktur dermaga sehingga dapat direncanakan model dan

dimensi revetment atau pondasi dermaga.

2. Data angin, pasang surut dan gelombang.

Data ini diperlukan dalam perencanaan elevasi alur pelayaran, elevasi

bangunan/ fasilitas pelabuhan dan untuk perhitungan konstruksi dermaga.

Page 22: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab III Metodologi III -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

3

3. Data kapal

Hasil analisa data kapal dipakai untuk menentukan dimensi dermaga dan

luas kolam pelabuhan serta kebutuhan perencanaan ke depan, sehingga

diharapkan akan dapat mengoptimalkan pemakaian dermaga.

3.5 FLOW CHART TUGAS AKHIR

Tidak Ya

Pengumpulan data sekunder : data angin, gelombang, pasut, tanah, kapal, peta bathimetri

Analisis data

Selesai

Perhitungan RAB,Time Schedule,NWP Dan RKS

Perencanaan Retaining Wall

Perencanaan Breakwater

Perencanaan Dermaga

Sesuai

Page 23: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB IV ANALISIS DATA

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kabupaten Kendal memerlukan

berbagai data meliputi : data angin, data gelombang, data pasang surut, data kapal

dan data tanah.Data-data tersebut diperlukan sebagai dasar perhitungan dan

perencanaan dermaga atau fasilitas pendukung lainnya.

4.1 DATA ANGIN

Data angin yang diperlukan adalah data arah dan kecepatannya.Data ini

diperoleh dari BMG Semarang berupa data arah dan kecepatannya per bulan dari

tahun 1983-2001. Adapun data-data tersebut seperti yang tercantum pada tabel

4.1.

Data-data pada tabel 4.1 bisa diolah sebagai berikut :

1. Masing-masing arah angin dikelompokkan berdasarkan kecepatannya

(1-3 m/det ,3-6 m/det , 6-9 m/dt, 9-12 m/dt, >12 m/dt) lalu dihitung

jumlah kejadiannya.

Misal : Arah angin untuk N dengan kecepatan 1-3 m/det adalah

sebanyak 16 kejadian.

2. Hitung jumlah data arah dan kecepatan angin, didapat 222 buah data

3. Hitung prosentase arah angin tersebut dengan kecepatan tertentu

terhadap jumlah keseluruhan data tersebut

Untuk arah angin N dengan kecepatan 1-3 m/det :

%100222

16 ×= = 7.21 %

4. Untuk arah angin dan kecepatan yang lainnya dapat dihitung

berdasarkan cara diatas dan hasilnya bisa ditampilkan pada tabel 4.2.

Page 24: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

2

Tabel 4.1 Arah dan kecepatan angin dari tahun 1983-2001 (Sumber : BMG.

Sta.Ahmad Yani)

Keterangan :

Arah angin Kecepatan angin (m/dt)

Tahun Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

1983 NW NW NW NW NE E E NW NW NW NW NW

5,29 6,39 4,72 6,11 5,83 5,28 5,26 6,94 6,67 8,61 10,83 11,94

1984 NW NW NW NW SE NW NW - - - - -

11,39 8,06 7,22 6,39 8,33 6,39 6,39 - - - - -

1985 - - - NW NE NW NE SW NW NW NW NW

- - - 8,61 5,00 5,00 5,28 6,67 8,06 6,39 7,78 6,94

1986 NW NW NW SE SE NE NE NE NW NW NW NW

18,89 16,94 13,89 11,39 10,56 11,39 10,00 10,56 14,44 12,50 12,20 13,89

1987 NW NW NE SE SE SE SE NE NW NW N NW

2,92 2,89 2,17 2,50 3,56 2,81 3,08 2,94 3,08 2,83 2,61 3,42

1988 W NW NW SE SE SE E E NW NW N NW

4,14 2,42 3,19 2,58 2,36 2,69 2,11 2,61 2,44 2,17 2,39 3,22

1989 NW W N NW NW N SE SE NW NW NW NW

23,90 3,44 3,00 1,67 2,28 1,75 2,08 2,67 2,47 1,94 2,22 2,17

1990 NW NW NW NW N SE E SE SE SE NW NW

1,94 1,50 1,64 1,42 1,17 1,53 1,56 1,64 1,75 1,69 1,47 1,28

1991 NW NW NW NW NW E E NW NW NW NW NW

2,64 3,33 2,78 2,47 2,36 2,11 3,03 2,11 2,39 2,42 2,19 1,56

1992 NW NW N SE N SE E SE SE SE NW NW

3,03 2,53 1,53 1,86 1,03 2,58 2,83 2,89 2,19 1,94 1,92 3,17

1993 NW NW NW NW SE E SE SE NW NW NW NW

5,75 6,78 3,75 3,25 3,94 4,06 3,61 3,67 3,89 4,33 4,17 5,22

1994 NW NW NW NW E SE NW SE NW NW NW NW

3,81 6,00 4,86 3,94 3,42 4,08 3,97 3,75 2,19 2,19 2,14 2,06

1995 NW NW NW SW NW NW NW NW NW NW NW NW

3,06 2,75 3,36 2,53 2,86 2,28 2,69 2,89 2,11 2,22 2,50 3,44

1996 NW NW NW NW SE SE SE SE NW NW NW NW

2,58 2,25 2,56 2,08 2,61 2,53 2,83 2,50 2,00 1,89 1,78 1,22

1997 NW NW NW NW NW NW NW SE N N N N

3,33 4,06 3,42 2,86 1,89 2,72 2,72 2,75 2,27 2,14 2,08 3,14

1998 NW NW NW NW SE SE SE SE SE SE - NW

2,31 2,00 2,08 2,00 3,06 1,92 2,53 2,64 2,42 1,89 - 1,39

1999 NW NW NW NW NW SE SE SE SE NW NW NW

0,72 1,56 0,69 0,89 1,64 1,89 1,94 1,97 2,17 1,67 1,47 1,69

2000 NW NW NW NW NW N SE NW NW NW NW NW

2,06 2,75 2,22 1,86 1,75 1,86 2,31 1,81 1,86 1,89 1,47 1,53

2001 NW NW SW SW NE SW SW SW SW SW SW SW

1,5 2,5 1,5 1,5 1,5 1,5 2 1,83 2,08 1,69 1,89 2,9

Page 25: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

3

Tabel 4.2 Prosentase kejadian angin pada berbagai arah dan kecepatan dari tahun

1983-2001

Dari tabel diatas dapat dibuat Windrose pada gambar 4.1. Windrose

tersebut dapat diketahui bahwa arah angin dominan adalah arah NW (Barat Laut)

dengan kecepatan 1-3 m/det. (3,6-10,8 km/jam).Berdasarkan Intensitas angin

Skala Beaufort untuk kecepatan tersebut didapat tegangan anginnya sebesar 3,53

kg/ m2

Untuk lebih spesifik maka perhitungan prosentase kecepatan dan arah

angin dibuat per 3 bulan dari keseluruhan data tersebut., yaitu : Desember-Januari-

Pebruari, Maret-April-Mei, Juni-Juli-Agustus, September-Oktober-Nopember.

Adapun cara perhitungannya adalah sama dengan cara diatas.

ARAH PROSENTASE KEJADIAN ANGIN PADA KECEPATAN (% )

1-3 m/det 3-6 m/det 6-9 m/det 9-12 m/det >12 m/det TOTAL

N 7,21 0,45 - - - 7,66

NE 1,35 0,90 0,45 1,80 - 4,50

E 3,15 2,25 - - - 5,40

SE 13,06 3,60 0,45 0,90 - 18,01

S 0,45 - - - - 0,45

SW 2,70 - 0,45 - - 3,15

W - 0,90 - - - 0,90

NW 36,04 12,16 7,21 1,80 2,70 59,91

JUMLAH 100,00

Page 26: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

4

Gambar 4.1 Windrose tahun 1983-2001

Tabel 4.3 Prosentase kejadian angin pada bulan Des-Jan-Peb tahun 1983-2001

ARAH PROSENTASE KEJADIAN ANGIN PADA BERBAGAI KECEPATAN ( % )

1-3 m/det 3-6 m/det 6-9 m/det 9-12 m/det >12 m/det TOTAL

N 5.45 1.82 - - - 7.27

NE - - - - - 0.00

E - - - - - 0.00

SE - - - - - 0.00

S - - - - - 0.00

SW 1.82 - - - - 1.82

W - 3.64 - - - 3.64

NW 47.27 21.82 7.72 5.45 5.45 87.27

JUMLAH 100%

Page 27: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

5

Gambar 4.2 Windrose bulan Des-Jan-Peb tahun 1983-2001

Tabel 4.4 Prosentase kejadian angin pada bulan Mar-Apr-Mei tahun 1983-2001

ARAH PROSENTASE KEJADIAN ANGIN PADA KECEPATAN (% )

1-3 m/det 3-6 m/det 6-9 m/det 9-12 m/det >12 m/det TOTAL

N 7.02 - - - - 7.02

NE 3.51 3.51 - - - 7.02

E 1.75 1.75 - - - 3.50

SE 7.02 5.26 1.75 3.51 - 17.54

S - - - - - 0.00

SW 3.51 - - - - 3.51

W - - - - - 0.00

NW 36.84 15.79 10.64 1.75 61.40

JUMLAH 100.00

Page 28: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

6

Gambar 4.3. Windrose bulan Mar-Apr-Mei tahun 1983-2001

Tabel 4.5 Prosentase kejadian angin pada bulan Jun-Jul-Agt tahun 1983-2001

ARAH PROSENTASE KEJADIAN ANGIN PADA KECEPATAN ( % )

1-3 m/det 3-6 m/det 6-9 m/det 9-12 m/det >12 m/det TOTAL

N 3.57 - - - - 3.57

NE 1.79 - 1.79 5.36 8.94

E 8.93 7.14 - - - 16.07

SE 32.14 8.93 - - - 41.07

S - - - - - 0.00

SW - - 1.79 - - 1.79

W - - - - - 0.00

NW 14.89 3.57 5.36 - - 28.57

JUMLAH 100.00

Page 29: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

7

Gambar 4.4. Windrose bulan Jun-Jul-Ags dari tahun 1983-2001

Tabel 4.6 Prosentase kejadian angin pada bulan Sep-Okt-Nop tahun 1983-2001

ARAH PROSENTASE KEJADIAN ANGIN PADA KECEPATAN ( % )

1-3 m/det 3-6 m/det 6-9 m/det 9-12 m/det >12 m/det TOTAL

N 12.96 12.96

NE - - - 1.85 - 1.85

E 1.85 - - - - 1.85

SE 12.96 - - - - 12.96

S 1.85 - - - - 1.85

SW 5.56 - - - - 5.56

W - - - - -

NW 40.76 7.41 9.26 1.85 3.70 62.98

JUMLAH 100.00

Page 30: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

8

Gambar 4.5 Windrose bulan Sep-Okt-Nop dari tahun 1983-2001

Dari keempat windrose diatas terlihat bahwa rata-rata arah angin dominan

adalah arah NW ( barat laut ) dengan kecepatan 1-3 m/det

4.2 DATA GELOMBANG

Data gelombang di sini tidak diperoleh secara langsung tapi berasal dari

bangkitan gelombang yang dipengaruhi beberapa faktor seperti dibawah ini, yaitu

:

Page 31: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

9

• Kecepatan dan arah angin di permukaan laut

Data ini diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sta. Ahmad

Yani Semarang

Tabel 4.7. Kecepatan angin maksimal tahun 1983-2001

WAKTU KEJADIAN ARAH

KECEPATAN

TAHUN BULAN (m/det)

1983 DESEMBER NW 11,94

1984 JANUARI NW 11,39

1985 APPRIL NW 8,61

1986 JANUARI NW 18,89

1987 MEI SE 3,56

1988 JANUARI W 4,14

1989 FEBRUARI W 3,44

1990 JANUARI NW 1,94

1991 MARET NW 2,78

1992 DESEMBER NW 3,17

1993 FEBRUARI NW 6,78

1994 FEBRUARI NW 6,00

1995 DESEMBER NW 3,44

1996 MEI SE 2,61

1997 FEBRUARI NW 4,06

1998 MEI SE 3,06

1999 SEPTEMBER SE 2,17

2000 FEBRUARI NW 2,75

2001 FEBRUARI NW 2,5

Data tersebut merupakan kcepatan angin didarat, jadi kecepatan tersebut harus

dikonversikan terlebih dahulu kedalam kecepatan dilaut dengan menggunakan

grafik hubungan antar kecepatan angin dilaut dalam dan didarat (1, hal 100)

• Fetch, yaitu panjang daerah pembangkitan gelombang dimana angin

mempunyai kecepatan dan arah konstan. Fetch dapat dicari dengan rumus :

Page 32: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

10

∑∑=

αα

Cos

CosXF i

eff

.

Xi : panjang segmen yang diukur dari titik observasi

gelombang ke ujung akhir fetch

α : deviasi dari kedua sisi arah angin dengan

menggunakan pertambahan 6° sampai sudut

sebesar 45° pada kedua sisi arah angin

Feff : panjang fetch

Jadi Feff untuk daerah Kaliwungu bisa dihitung dalam tabel berikut.

Tabel 4.8. Perhitungan fetch

TITIK αααα(...°°°°) Cos αααα X ( km) X .Cos αααα (km)

7 35 0.8192 178.5 146.227

6 30 0.866 199.5 172.767

5 25 0.9063 483.0 437.747

4 20 0.9397 .49305 463.738

3 15 0.9659 525.0 507.111

2 10 0.9848 556.5 548.046

1 5 0.9962 561.75 559.612

0 0 1 535.5 535.500

1’ 5 0.9962 556.5 545.382

2’ 10 0.9848 451.5 444.641

3’ 15 0.9659 441.0 425.973

5’ 25 0.9063 462.0 418.714

7’ 35 0.8192 651.0 533.268

8’ 40 0.7660 598.5 458.478

9’ 45 0.7071 399 282.133

JUMLAH 13.6236 6488.3372

(Catatan : peta jarak pembentukan gelombang laut daerah Kaliwungu

terlampir)

Page 33: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

11

Fetch efektif arah Barat Laut :

αα

Cos

XiCosFeff Σ

Σ=

6236.13

3372.6488=

= 476.257 km

⇒ Bangkitan Gelombang yang ditimbulkan oleh angin dihitung sebagai

berikut :

1. Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap tahunnya

dicari nilai RL dengan menggunakan garfik perbandingan

antara kecepatan angin didarat dengan kecepatan angin dilaut.

Misal : Tahun 1986, kecepatan angin 18,89 m/det (kolom 3 )

Berdasarkan grafik didapat nilai RL = 0,95 (kolom 4 )

2. Hitung UW dengan rumus :

UW = UL .RL

= 18,89 ∗ 0,95

= 17,946 m/dt (kolom 5 )

3. Hitung UA dengan rumus :

UA = 0,71 . UW1,23

= 0,71* 16,91,23

= 24,753 m/dt (kolom 6 )

4 Berdasarkan nilai UA , besarnya fetch , tinggi dan periode

gelombang dapat dicari dengan menggunakan grafik

peramalan gelombang

UA = 24,753 m/dt

Fetch = 525 km

Berdasarkan grafik didapat periode gelombang = 14,6 detik

(kolom 8 ) dan tinggi gelombang = 9 m (kolom7 )

5. Untuk tahun yang lainnya dapat dicari dengan cara diatas dan

hasilnya bisa ditampilkan dalam tabel 4.9 dibawah ini

Page 34: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

12

Tabel 4.9 Perhitungan Bangkitan Gelombang Akibat Angin

TAHUN ARAH

KECEPATAN

UL RL

UW

( m/det)

UA

( m/det )

GELOMBANG

(m/det) TINGGI

( m )

PERIODE

( det )

1 2 3 4 5 6 7 8

1983 NW 11,94 1,17 13,326 17,165 6.25 12.8

1984 NW 11,39 1,20 14,328 18,766 6.8 13.3

1985 NW 8,61 1,23 10,590 12,939 3.25 11

1986 NW 18,89 0,95 17,946 24,753 9 14,6

1987 SE 3,56 1,58 5,625 5,941 0,9 5

1988 W 4,14 1,49 6,169 6,656 1,11 5,5

1989 W 3,44 1,67 5,745 6,098 0,91 5,1

1990 NW 1,94 1,99 3,861 3,74 - -

1991 NW 2,78 1,77 4,921 5,041 0,65 4,25

1992 NW 3,17 1,68 5,326 5,556 0,75 4,6

1993 NW 6,78 1,3 8,814 10,323 2,6 8,57

1994 NW 6,00 1,35 8,1 9,305 2,11 7,67

1995 NW 3,44 1,67 5,745 6,098 0,91 5,1

1996 SE 2,61 1,79 4,672 4,729 - -

1997 NW 4,06 1,5 6,09 6,551 1,1 5,45

1998 SE 3,06 1,69 5,171 5,357 0,74 4,55

1999 SE 4,78 1,45 6,931 7,681 1,44 6,4

2000 NW 5,42 1,41 7,642 8,662 1,85 7,22

2001 NW 6,5 1,34 8,71 10,174 2,5 8,5

Keterangan :

RL : perbandingan antar kecepatan angin didarat dengan dilaut

UW : kecepatan angin dilaut

UA : tegangan angin

Page 35: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

13

Untuk perencanaan bangunan-bangunan pantai biasanya dipakai

gelombang signifikan (Hs) yaitu H33 atau tinggi dari 1/3 nilai tertinggi dari

pencatatan gelombang yang telah diurutkan. Begitu juga dengan periodanya.

Tabel 4.10 Gelombang dan Periode yang telah diurutkan

GELOMBANG

NO TINGGI (m) PERIODE (detik)

1 9 14.6 2 6.8 13.3 3 6.25 12.8 4 3.25 11 5 2.6 8.57 6 2.5 8.5 7 2.11 7.67 8 1.85 7.22 9 1.44 6.4 10 1.11 5.5 11 1.1 5.45 12 0.91 5.1 13 0.91 5.1 14 0.9 5 15 0.75 4.6 16 0.74 4.55 17 0.65 4.25

n = 1/3 . 17

= 5,67

≈ 6 data

6

5,26,225,325,68,6933

+++++=H

= 5,07 m

6

5,857,8118,123,136,1433

+++++=T

= 11,46 detik

Tinggi gelombang yang diperoleh terlalu besar, untuk itu diambil data

mulai dari no 4 – 17.

Page 36: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

14

n = 1/3 . 14

= 4,67

≈ 5 data

5

85,111,25,26,225,333

++++=H

= 2,462 m

5

22,767,75,857,81133

++++=T

= 8,592 detik

Dalam perencanaan ini tidak dilakukan pengukuran gelombang,

mengingat kesulitan dan biaya yang sangat besar. Selain itu pengukuran dalam

waktu yang pendek kurang mewakili gelombang yang ada di lapangan. Oleh

karena itu digunakan gelombang yang diramalkan dari data angin.

Tabel 4.11 Bangkitan gelombang akibat angin

TAHUN BULAN ARAH UL RL UW UA H T

1983

Januari NW 5.28 1.375 7.2600 8.1322 1.58 6.71 Februari NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.04 7.61

Maret NW 4.72 1.400 6.6080 7.2434 1.30 6.00 April NW 6.11 1.350 8.2485 9.5148 2.03 7.61 Mei NE 5.83 1.238 7.2175 8.0738 1.63 6.60 Juni E 5.28 1.375 7.2600 8.1322 1.63 6.60 Juli E 5.56 1.375 7.6450 8.6659 1.75 7.00

Agustus NW 6.94 1.313 9.1122 10.7546 2.86 9.00 September NW 6.67 1.335 8.9045 10.4538 3.00 9.17

Oktober NW 8.61 1.250 10.7625 13.1981 4.17 9.03 November NW 10.83 1.125 12.1838 15.3734 5.64 12.22 Desember NW 11.94 1.170 13.9698 18.1904 5.33 12.67

1984

Januari NW 11.39 1.200 13.6680 17.7082 6.22 12.67 Februari NW 8.06 1.275 10.2765 12.4689 3.80 10.33

Maret NW 7.22 1.300 9.3860 11.1535 3.00 9.83 April NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 8.15 Mei SE 8.33 1.238 10.3125 12.5227 3.80 10.33 Juni NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15 Juli NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15

Agustus NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15 September NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15

Oktober NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15 November NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15 Desember NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15

Page 37: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

15

1985

Januari NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15 Februari NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15

Maret NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15 April NW 8.61 1.250 10.7625 13.1981 4.28 10.73 Mei NE 5.00 1.388 6.9400 7.6936 1.46 6.44 Juni NW 5.00 1.388 6.9400 7.6936 1.46 6.44 Juli NE 5.28 1.375 7.2600 8.1322 1.63 6.70

Agustus SW 6.67 1.335 8.9045 10.4538 3.00 9.17 September NW 8.06 1.275 10.2765 12.4689 3.80 10.33

Oktober NW 6.39 1.325 8.4668 9.8254 2.77 9.15 November NW 7.78 1.288 10.0206 12.0881 3.61 10.00 Desember NW 6.94 1.313 9.1122 10.7546 2.86 9.00

1986

Januari NW 18.89 0.950 17.9455 24.7528 8.70 14.38 Februari NW 16.94 0.988 16.7367 22.7181 8.29 14.00

Maret NW 13.89 1.050 14.5845 19.1798 6.44 13.00 April SE 11.39 1.200 13.6680 17.7082 6.25 12.67 Mei SE 10.56 1.128 11.9117 14.9522 5.25 12.00 Juni NE 11.39 1.200 13.6680 17.7082 6.25 12.67 Juli NE 10.00 1.128 11.2800 13.9829 4.20 10.50

Agustus NE 10.56 1.128 11.9117 14.9522 5.25 12.00 September NW 14.44 1.060 15.3064 20.3541 7.38 13.50

Oktober NW 12.50 1.250 15.6250 20.8765 7.50 13.75 November NW 12.50 1.250 15.6250 20.8765 7.50 13.75 Desember NW 13.89 1.050 14.5845 19.1798 7.25 13.25

1987

Januari NW 2.58 1.800 4.6440 4.6939 0.00 0.00 Februari NW 2.25 1.813 4.0793 4.0020 0.00 0.00

Maret NW 2.56 1.800 4.6080 4.6492 0.00 0.00 April NW 2.08 1.850 3.8480 3.7248 0.00 0.00 Mei SE 2.61 1.800 4.6980 4.7611 0.00 0.00 Juni SE 2.53 1.800 4.5540 4.5823 0.00 0.00 Juli SE 2.83 1.788 5.0600 5.2164 0.00 0.00

Agustus SE 2.50 1.800 4.5000 4.5155 0.00 0.00 September NW 2.00 1.870 3.7400 3.5966 0.00 0.00

Oktober NW 1.80 1.880 3.3840 3.1802 0.00 0.00 November NW 1.78 1.880 3.3464 3.1368 0.00 0.00 Desember NW 1.60 1.900 3.0400 2.7874 0.00 0.00

1988

Januari NW 3.33 1.675 5.5778 5.8803 0.87 4.92 Februari NW 4.06 1.450 5.8870 6.2839 0.96 5.11

Maret NW 3.42 1.650 5.6430 5.9651 0.90 5.00 April NW 2.86 1.788 5.1137 5.2845 0.70 4.40 Mei NW 1.89 1.830 3.4587 3.2668 0.00 0.00 Juni NW 2.72 1.750 4.7600 4.8385 0.00 0.00 Juli NW 2.72 1.750 4.7600 4.8385 0.00 0.00

Agustus SE 2.75 1.750 4.8125 4.9043 0.00 0.00 September N 2.28 1.813 4.1336 4.0677 0.00 0.00

Oktober N 2.14 1.813 3.8798 3.7627 0.00 0.00 November N 2.08 1.830 3.8064 3.6753 0.00 0.00 Desember N 3.14 1.680 5.2752 5.4905 0.76 4.58

Page 38: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

16

1989

Januari NW 2.31 1.780 4.1118 4.0413 0.00 0.00 Februari NW 2.00 1.870 3.7400 3.5966 0.00 0.00

Maret NW 2.08 1.850 3.8480 3.7248 0.00 0.00 April NW 2.00 1.870 3.7400 3.5966 0.00 0.00 Mei SE 3.06 1.685 5.1561 5.3384 0.75 4.55 Juni SE 1.92 1.830 3.5136 3.3307 0.00 0.00 Juli SE 2.53 1.810 4.5793 4.6136 0.00 0.00

Agustus SE 2.64 1.780 4.6992 4.7626 0.00 0.00 September SE 2.42 1.825 4.4165 4.4127 0.00 0.00

Oktober SE 1.89 1.890 3.5721 3.3990 0.00 0.00 November S 1.33 1.925 2.5603 2.2566 0.00 0.00 Desember NW 1.39 1.925 2.6758 2.3824 0.00 0.00

1990

Januari NW 1.94 1.850 3.5890 3.4188 0.00 0.00 Februari NW 1.50 1.925 2.8875 2.6164 0.00 0.00

Maret NW 1.64 1.900 3.1160 2.8733 0.00 0.00 April NW 1.42 1.920 2.7264 2.4380 0.00 0.00 Mei SE 1.17 1.975 2.3108 1.9892 0.00 0.00 Juni SE 1.53 1.925 2.9453 2.6809 0.00 0.00 Juli E 1.56 1.925 3.0030 2.7457 0.00 0.00

Agustus NW 1.64 1.900 3.1160 2.8733 0.00 0.00 September E 1.75 1.880 3.2900 3.0719 0.00 0.00

Oktober SE 1.69 1.900 3.2110 2.9814 0.00 0.00 November NW 1.47 1.920 2.8224 2.5440 0.00 0.00 Desember NW 1.28 1.950 2.4960 2.1871 0.00 0.00

1991

Januari NW 2.64 1.780 4.6992 4.7626 0.00 0.00 Februari NW 3.33 1.675 5.5778 5.8803 0.77 4.60

Maret NW 2.78 1.750 4.8650 4.9702 0.00 0.00 April NW 2.47 1.825 4.5078 4.5251 0.00 0.00 Mei E 2.36 1.827 4.3117 4.2843 0.00 0.00 Juni SE 2.11 1.830 3.8613 3.7406 0.00 0.00 Juli E 3.03 1.685 5.1056 5.2741 0.57 4.23

Agustus E 2.11 1.830 3.8613 3.7406 0.00 0.00 September NW 2.39 1.827 4.3665 4.3514 0.00 0.00

Oktober NW 2.42 1.825 4.4165 4.4127 0.00 0.00 November NW 2.19 1.830 4.0077 3.9158 0.00 0.00 Desember N 1.36 1.925 2.6180 2.3193 0.00 0.00

1992

Januari NW 3.03 1.685 5.1056 5.2741 0.57 4.25 Februari NW 2.53 1.810 4.5793 4.6136 0.00 0.00

Maret N 1.53 1.810 2.7693 2.4853 0.00 0.00 April SE 1.86 1.890 3.5154 3.3328 0.00 0.00 Mei N 1.03 1.982 2.0415 1.7080 0.00 0.00 Juni SE 2.58 1.800 4.6440 4.6939 0.00 0.00 Juli N 2.83 1.788 5.0600 5.2164 0.57 4.25

Agustus SE 2.89 1.785 5.1587 5.3417 0.57 0.00 September SE 2.19 1.830 4.0077 3.9158 0.00 0.00

Oktober SE 1.94 1.890 3.6666 3.5100 0.00 0.00 November NW 1.92 1.890 3.6288 3.4655 0.00 0.00 Desember NW 3.17 1.680 5.3256 5.5551 0.75 4.55

Page 39: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

17

1993

Januari NW 5.75 1.375 7.9063 9.0315 2.07 7.61 Februari NW 6.78 1.288 8.7326 10.2063 2.63 8.53

Maret NW 3.75 1.506 5.6475 5.9709 0.90 5.00 April NW 3.25 1.571 5.1058 5.2744 0.70 4.43 Mei SE 3.94 1.498 5.9021 6.3037 1.00 5.28 Juni E 4.06 1.496 6.0738 6.5300 1.10 5.50 Juli SE 3.61 1.524 5.5016 5.7818 0.83 4.81

Agustus SE 3.67 1.520 5.5784 5.8812 0.87 4.92 September NW 3.89 1.500 5.8350 6.2157 0.96 5.17

Oktober NW 4.33 1.488 6.4430 7.0217 1.25 5.90 November NW 4.17 1.494 6.2300 6.7372 1.10 5.51 Desember NW 5.22 1.410 7.3602 8.2705 1.70 6.91

1994

Januari NW 3.81 1.503 5.7264 6.0737 0.98 5.08 Februari NW 6.00 1.354 8.1240 9.3385 2.18 7.79

Maret NW 4.86 1.442 7.0081 7.7866 1.53 6.60 April NW 3.94 1.498 5.9021 6.3037 1.00 5.28 Mei E 3.42 1.549 5.2976 5.5192 0.76 4.58 Juni SE 4.08 1.496 6.1037 6.5696 1.10 5.50 Juli NW 3.97 1.498 5.9471 6.3628 1.03 5.27

Agustus SE 3.75 1.506 5.6475 5.9709 0.90 5.00 September NW 2.19 1.702 3.7274 3.5817 0.00 0.00

Oktober NW 2.19 1.702 3.7274 3.5817 0.00 0.00 November NW 2.14 1.703 3.6444 3.4839 0.00 0.00 Desember NW 2.06 1.714 3.5308 3.3508 0.00 0.00

1995

Januari NW 3.06 1.583 4.8440 4.9438 0.00 0.00 Februari NW 2.75 1.667 4.5843 4.6197 0.00 0.00

Maret NW 3.36 1.558 5.2349 5.4389 0.74 4.58 April SW 2.53 1.655 4.1872 4.1326 0.00 0.00 Mei NW 2.86 1.583 4.5274 4.5494 0.00 0.00 Juni NW 2.28 1.690 3.8532 3.7309 0.00 0.00 Juli NW 2.69 1.643 4.4197 4.4166 0.00 0.00

Agustus NW 2.89 1.583 4.5749 4.6081 0.00 0.00 September NW 2.11 1.703 3.5933 3.4239 0.00 0.00

Oktober NW 2.22 1.702 3.7784 3.6421 0.00 0.00 November NW 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00 Desember NW 3.44 1.549 5.3286 5.5589 0.76 4.58

1996

Januari NW 2.58 1.655 4.2699 4.2332 0.00 0.00 Februari NW 2.25 1.702 3.8295 3.7027 0.00 0.00

Maret NW 2.56 1.655 4.2368 4.1929 0.00 0.00 April NW 2.08 1.703 3.5422 3.3641 0.00 0.00 Mei SE 2.61 1.643 4.2882 4.2556 0.00 0.00 Juni SE 2.53 1.655 4.1872 4.1326 0.00 0.00 Juli SE 2.83 1.583 4.4799 4.4907 0.00 0.00

Agustus SE 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00 September NW 2.00 1.738 3.4760 3.2869 0.00 0.00

Oktober NW 1.80 1.743 3.1374 2.8976 0.00 0.00 November NW 1.78 1.743 3.1025 2.8581 0.00 0.00 Desember NW 1.60 1.762 2.8192 2.5405 0.00 0.00

Page 40: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

18

1997

Januari NW 3.33 1.558 5.1881 5.3793 0.72 4.50 Februari NW 4.06 1.496 6.0738 6.5300 1.10 5.50

Maret NW 3.42 1.549 5.2976 5.5192 0.76 4.58 April NW 2.86 1.583 4.5274 4.5494 0.00 0.00 Mei NW 1.89 1.742 3.2924 3.0746 0.00 0.00 Juni NW 2.72 1.667 4.5342 4.5578 0.00 0.00 Juli NW 2.72 1.667 4.5342 4.5578 0.00 0.00

Agustus SE 2.75 1.667 4.5843 4.6197 0.00 0.00 September N 2.28 1.702 3.8806 3.7636 0.00 0.00

Oktober N 2.14 1.703 3.6444 3.4839 0.00 0.00 November N 2.08 1.703 3.5422 3.3641 0.00 0.00 Desember N 3.14 1.582 4.9675 5.0992 0.66 4.29

1998

Januari NW 2.31 1.702 3.9316 3.8246 0.00 0.00 Februari NW 2.00 1.715 3.4300 3.2335 0.00 0.00

Maret NW 2.08 2.714 5.6451 5.9678 0.90 5.00 April NW 2.00 1.715 3.4300 3.2335 0.00 0.00 Mei SE 3.06 1.583 4.8440 4.9438 0.00 0.00 Juni SE 1.92 1.716 3.2947 3.0773 0.00 0.00 Juli SE 2.53 1.655 4.1872 4.1326 0.00 0.00

Agustus SE 2.64 1.643 4.3375 4.3158 0.00 0.00 September SE 2.42 1.656 4.0075 3.9156 0.00 0.00

Oktober SE 1.89 1.716 3.2432 3.0183 0.00 0.00 November E 1.33 1.857 2.4754 2.1649 0.00 0.00 Desember NW 1.39 1.857 2.5812 2.2793 0.00 0.00

1999

Januari NW 1.92 1.716 3.2947 3.0773 0.00 0.00 Februari NW 4.33 1.488 6.4430 7.0217 1.25 5.90

Maret NW 1.33 1.857 2.4698 2.1589 0.00 0.00 April NW 3.31 1.558 5.1570 5.3396 0.72 4.50 Mei NW 0.47 1.952 0.9174 0.6386 0.00 0.00 Juni SE 4.78 1.449 6.9262 7.6748 1.46 6.44 Juli SE 3.86 1.503 5.8016 6.1719 0.96 5.16

Agustus SE 3.47 1.549 5.3750 5.6186 0.76 4.58 September SE 4.03 1.496 6.0289 6.4707 1.04 5.35

Oktober NW 3.56 1.524 5.4254 5.6835 0.76 4.58 November NW 3.03 1.583 4.7965 4.8842 0.00 0.00 Desember NW 3.64 1.523 5.5437 5.8363 0.87 4.92

2000

Januari NW 5.42 1.397 7.5717 8.5638 1.86 7.20 Februari NW 4.67 1.462 6.8275 7.5406 1.42 6.32

Maret NW 4.11 1.496 6.1486 6.6290 1.10 5.50 April NW 3.69 1.507 5.5608 5.8584 0.87 4.92 Mei NW 4.28 1.497 6.4072 6.9736 1.23 5.58 Juni N 4.86 1.442 7.0081 7.7866 1.53 6.60 Juli SE 3.78 1.506 5.6927 6.0297 0.90 5.00

Agustus NW 3.33 1.558 5.1881 5.3793 0.72 4.50 September NW 2.83 1.583 4.4799 4.4907 0.00 0.00

Oktober NW 3.11 1.582 4.9200 5.0394 0.64 4.27 November NW 2.14 1.703 3.6444 3.4839 0.00 0.00 Desember NW 1.56 1.762 2.7487 2.4626 0.00 0.00

Page 41: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

19

2001

Januari NW 3.00 1.583 4.7490 4.8248 0.00 0.00 Februari NW 6.50 1.344 8.7360 10.2111 2.67 8.64

Maret SW 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00 April SW 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00 Mei NE 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00 Juni SW 2.50 1.665 4.1625 4.1026 0.00 0.00 Juli SW 3.00 1.583 4.7490 4.8248 0.00 0.00

Agustus SW 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00 September SW 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00

Oktober SW 2.50 1.655 4.1375 4.0724 0.00 0.00 November SW 4.00 1.497 5.9880 6.4167 1.03 5.35 Desember SW 4.50 1.474 6.6330 7.2772 1.33 6.11

Tinggi gelombang akibat angin bisa juga disajikan dalam bentuk mawar

gelombang (wave rose). Langkah-langkah pembuatannya sama dengan cara

membuat wind rose.

Tabel 4.12 Prosentase kejadian gelombang pada berbagai arah dan tinggi

gelombang tahun 1983-2001

ARAH TINGGI GELOMBANG DALAM JUMLAH PROSEN

0-2 2-4 4-6 6-8 >8 Jumlah N 5.26 - - - - 5.26

NE 1.75 - 0.88 0.44 - 3.07 E 4.39 - - - - 4.39

SE 17.98 0.44 0.44 0.44 - 19.3 S 0.44 - - - - 0.44

SW 4.39 0.44 - - - 4.83 W - - - - - -

NW 49.56 7.89 1.32 3.07 0.88 62.72 100

Page 42: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

20

Gambar 4.6 Wave rose tahun 1983-2001

Tabel 4.13 Prosentase kejadian gelombang pada bulan Desember – Februari tahun

1983-2001

ARAH TINGGI GELOMBANG DALAM JUMLAH PROSEN

0-2 2-4 4-6 6-8 >8 Jumlah N 5,26 - - - - 5,26

NE - - - - - - E - - - - - -

SE - - - - - - S - - - - - -

SW 1,75 - - - - 1,75 W - - - - - -

NW 71,93 12,28 - 5,26 3,51 92,98 100

Page 43: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

21

Gambar 4.7 Wave rose bulan Des – Jan – Peb tahun 1983-2001

Tabel 4.14 Prosentase kejadian gelombang pada bulan Maret – Mei tahun 1983-

2001

ARAH TINGGI GELOMBANG DALAM JUMLAH PROSEN 0-2 2-4 4-6 6-8 Jumlah

N 3,51 - - - 3,51 NE 5,26 - - - 5,26 E 3,51 - - - 3,51

SE 12,28 1,75 1,75 1,75 17,53 S - - - - -

SW 5,26 - - - 5,26 W - - - - -

NW 54,39 7,02 1,75 1,75 64,91 100

Page 44: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

22

Gambar 4.8 Wave rose bulan Mar – Apr - Mei tahun 1983-2001

Tabel 4.15 Prosentase kejadian gelombang pada bulan Juni - Agustus tahun 1983-

2001

ARAH TINGGI GELOMBANG DALAM JUMLAH PROSEN 0-2 2-4 4-6 6-8 Jumlah

N 1,75 - - - 1,75 NE 1,75 - 3,51 1,75 7,01 E 10,53 - - - 10,53

SE 45,61 - - - 45,61 S - - - - -

SW 5,26 1,75 - - 7,01 W - - - - -

NW 22,81 5,26 - - 28,07 100

Page 45: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

23

Gambar 4.9 Wave rose bulan Juni – Juli - Agt tahun 1983-2001

Tabel 4.16 Prosentase kejadian gelombang pada bulan September – Nopember

tahun 1983-2001

ARAH TINGGI GELOMBANG DALAM JUMLAH PROSEN 0-2 2-4 4-6 6-8 Jumlah

N 10,53 - - - 10,53 NE - - - - - E 3,51 - - - 3,51

SE 14,04 - - - 14,04 S 1,75 - - - 1,75

SW 5,26 - - - 5,26 W - - - - -

NW 49,12 7,02 3,51 5,26 64,91 100

Page 46: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

24

Gambar 4.10 Wave rose bulan Sept – Okt - Nop tahun 1983-2001

Dari data yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa arah gelombang

dominan adalah arah Barat Laut dengan tinggi gelombang 0 – 2 meter dengan

periode sekitar 7 detik.

Untuk perencanaan selanjutnya digunakan :

• Tinggi gelombang = 2,462 m

• Periode gelombang = 8,592 detik

Page 47: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

25

4.3 DATA PASANG SURUT

Data pasang surut harian berupa pengamatan manual pasang surut tiap-tiap

jam diperoleh dari Stasiun Meteorologi Klas II Maritim Tanjung Emas Semarang

(data terlampir). Data tersebut bisa ditampilkan dalam grafik, sebagai contoh

diambil pasang surut bulan Juli 2001. (Gambar 4.11)

Dari gambar 4.11 diperoleh tipe pasang surutnya yaitu pasang surut campuran

condong keharian tunggal (Mixed Tide Prevailing Diurnal).

Selain dari pengamatan secara langsung, besarnya pasang surut bisa

diramalkan dengan metode Admiralty. Data peramalan pasang surut ini

diterbitkan oleh Jawatan Hidrooseanografi di Jakarta ke dalam sebuah buku

Daftar Pasang Surut Kepulauan Indonesia (data terlampir). Data tersebut bisa

ditampilkan dalam tabel dan grafik sebagai berikut :

Tabel 4.17 Tinggi Pasang surut 1997-2001 (Sumber : TNI AL, Jakarta)

BULAN

TAHUN

1997 1998 1999 2000 2001

MAX MIN MAX MIN MAX MIN MAX MIN MAX MIN

JANUARI 10 3 10 2 10 2 10 2 10 2

PEBRUARI 10 3 10 3 10 3 10 3 10 3

MARET 10 3 10 3 10 3 10 3 10 3

APRIL 9 3 10 3 10 2 10 2 11 2

MEI 10 2 10 2 10 2 10 1 11 1

JUNI 10 2 10 2 10 2 11 2 11 1

JULI 10 3 10 2 10 2 11 2 11 2

AGUSTUS 10 3 10 3 10 3 10 3 11 3

SEPTEMBER 10 4 10 3 10 3 11 3 11 3

OKTOBER 10 2 10 2 10 3 11 2 11 2

NOVEMBER 10 2 10 2 10 2 11 1 11 1

DESEMBER 10 2 10 2 10 2 11 1 11 1

Dari tabel diatas bisa dibuat grafik pasang surutnya seperti yang terdapat

dalam gambar 4.12. Dari grafik tersebut bisa diperoleh HHWL, HWL, MWL,

LWL, dan LLWL.

Page 48: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

26

Page 49: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

27

Page 50: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

28

Dari gambar 4.12 diperoleh parameter-parameter yang

diperlukan dalam perencanaan :

HWL : 10.019 dm

MWL : 6 dm

LWL : 1.981 dm

Untuk selanjutnya diasumsikan LWL memiliki elevasi ±0,00 m, sehingga :

HWL = +1,002 - 0,198

= +0,804 m

MWL = +0,6 – 0,198

= +0,402 m

LWL = +0,198 – 0,198

= ±0,00 m

Gambar 4.13. Hubungan antara HWL, MWL, LWL

4.4 DATA KAPAL

Data yang dimaksud adalah data jumlah dan ukuran kapal yang mendarat

tiap tahunnya. Data tersebut diperoleh dari studi kelayakan pembangunan

pelabuhan Kendal (data terlampir). Dalam perencanaan ini yang ditinjau hanya

kapal sampai dengan 5000 dwt. Karena keterbatasan penguasaan statistik dari

penyusun, maka prediksi pertumbuhan jumlah kapal ditinjau linear dan binomial.

+0,804 m

+0,402 m

±0,00 m LWL

MWL

HWL

BMT A1 +2,898 m

Page 51: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

29

Tabel 4.18 Jumlah kapal sejak tahun 1999 dalam tahunan

Dwt Jumlah kapal tahun ke-

Keterangan : 1 2 3

<1000 67 32 18 1000-2000 92 55 93 Tk Kapuas 168, Dwt=2000, Loa=102 m 2000-3000 16 21 26 Artha Lestari, Dwt=2983, Loa=95 m 3000-4000 15 18 25 Andika, Dwt=3911, Loa=90 m 4000-5000 3 3 6 Dang Cawan, Dwt=4960, Loa=97 m

Jumlah Kapal pada Tahun 1999-2001

y = 0.5x + 79

y = 5x + 11 y = 5x + 9.3333

y = 1.5x + 10

20

40

60

80

100

0 1 2 3 4

Tahun

Jum

lah

Ka

pa

l

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Linear (1000-2000 DWT) Linear (2000-3000 DWT)

Linear (3000-4000 DWT) Linear (4000-5000 DWT)

Gambar 4.14 Pertumbuhan linear jumlah kapal tahunan

JUMLAH KAPAL PADA TAHUN 1999-2001

y = 37.5x2 - 149.5x + 204

y = 5x + 11 y = 2x2 - 3x + 16

y = 1.5x2 - 4.5x + 60

20

40

60

80

100

0 1 2 3 4

Tahun

Jum

lah

Ka

pa

l

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Poly. (1000-2000 DWT) Poly. (2000-3000 DWT)

Poly. (3000-4000 DWT) Poly. (4000-5000 DWT)

Gambar 4.15 Pertumbuhan binomial jumlah kapal tahunan

Page 52: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

30

Tabel 4.19 Jumlah kapal sejak tahun 1999 dalam semester

DWT Jumlah kapal semester ke-

1 2 3 4 5 6 <1000 32 35 12 20 15 3

1000-2000 53 39 36 18 40 53 2000-3000 12 10 14 10 16 10 3000-4000 3 6 7 9 16 9 4000-5000 1 0 2 0 3 3

JUMLAH KAPAL TAHUN 1999-2001DALAM SEMESTER

y = -0.4286x + 41.333

y = 0.1143x + 11.6 y = 1.7714x + 2.1333

y = 0.4857x - 0.20

10

20

30

40

50

60

0 2 4 6 8

Semester

Jum

lah

Kap

al

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Linear (1000-2000 DWT) Linear (2000-3000 DWT)

Linear (3000-4000 DWT) Linear (4000-5000 DWT)

Gambar 4.16 Pertumbuhan linear jumlah kapal dalam semester

JUMLAH KAPAL TAHUN 1999-2001DALAM SEMESTER

y = 4.1964x2 - 29.804x + 80.5

y = -0.2143x2 + 1.6143x + 9.6 y = -0.4643x2 + 5.0214x - 2.2

y = 0.1607x2 - 0.6393x + 1.30

10

20

30

40

50

60

0 2 4 6 8Semester

Jum

lah

Kap

al

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Poly. (1000-2000 DWT) Poly. (2000-3000 DWT)

Poly. (3000-4000 DWT) Poly. (4000-5000 DWT)

Gambar 4.17 Pertumbuhan binomial jumlah kapal dalam semester

Page 53: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

31

Tabel 4.20 Jumlah kapal sejak tahun 1999 dalam caturwulan

DWT Jumlah kapal pada caturwulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 <1000 20 31 16 6 12 14 12 5 1 1000-2000 37 33 22 25 17 12 18 46 29 2000-3000 3 4 10 11 4 7 10 9 7 3000-4000 6 4 4 6 3 9 12 7 6 4000-5000 0 1 2 2 1 0 3 3 0

JUMLAH KAPAL TAHUN 1999-2001DALAM CAWU

y = -0.2333x + 27.722

y = 0.45x + 4.9722y = 0.4667x + 4y = 0.1x + 0.83330

1020304050

0 3 6 9 12

Caturwulan

Jum

lah

Kap

al

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Linear (1000-2000 DWT) Linear (2000-3000 DWT)

Linear (3000-4000 DWT) Linear (4000-5000 DWT)

Gambar 4.18 Pertumbuhan linear jumlah kapal dalam cawu

JUMLAH KAPAL TAHUN 1999-2001DALAM CAWU

y = 1.2035x2 - 12.268x + 49.786

y = -0.1894x2 + 2.3439x + 1.5 y = -0.0325x2 + 0.7913x + 3.4048

y = -0.0714x2 + 0.8143x - 0.47620

10

20

30

40

50

0 3 6 9 12

Caturwulan

Jum

lah

Kap

al

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Poly. (1000-2000 DWT) Poly. (2000-3000 DWT)

Poly. (3000-4000 DWT) Poly. (4000-5000 DWT)

Gambar 4.19 Pertumbuhan binomial jumlah kapal dalam cawu

Page 54: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

32

Tabel 4.21 Jumlah sejak tahun 1999 dalam triwulan

DWT Jumlah kapal pada triwulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 <1000 14 18 28 7 3 9 9 11 10 5 2 1

1000-2000 27 26 21 18 20 16 12 6 12 28 29 24 2000-3000 7 5 0 10 11 3 3 7 10 6 9 1 3000-4000 0 3 2 4 4 3 1 8 7 9 5 4 4000-5000 0 1 0 0 2 0 0 0 2 1 3 0

JUMLAH KAPAL TAHUN 1999-2001DALAM TRIWULAN

y = -0.1154x + 20.667

y = 6y = 0.4755x + 1.0758

y = 0.1014x + 0.09090

510

1520

2530

35

0 4 8 12 16

Triwulan

Jum

lah

Kap

al

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Linear (1000-2000 DWT) Linear (2000-3000 DWT)

Linear (3000-4000 DWT) Linear (4000-5000 DWT)

Gambar 4.20 Pertumbuhan linear jumlah kapal dalam triwulan

JUMLAH KAPAL TAHUN 1999-2001 DALAM TRIWULAN

y = 0.4958x2 - 6.5602x + 35.705

y = -0.0689x2 + 0.8961x + 3.9091y = -0.0609x2 + 1.2677x - 0.7727

y = 0.0022x2 + 0.0722x + 0.15910

10

20

30

40

0 4 8 12 16

Triwulan

Jum

lah

Kap

al

1000-2000 DWT 2000-3000 DWT 3000-4000 DWT

4000-5000 DWT Poly. (1000-2000 DWT) Poly. (2000-3000 DWT)

Poly. (3000-4000 DWT) Poly. (4000-5000 DWT)

Gambar 4.21 Pertumbuhan binomial jumlah kapal dalam triwulan

Page 55: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

33

Tabel 4.22 Perkiraan pertumbuhan jumlah kapal pada tahun 2011

DWT Pertumbuhan DWT

Waktu (x)

Perkiraan jumlah kapal pada tahun 2011

( pembulatan ) Periode Lama (bln) Persamaan

1000 - 2000

Triwulan 3 Linear y=-0.1154x+20.667

52 15

Poly y=0.4958x2-6.5602x+35.705 1035

Caturwulan 4 Linear y=-0.2333x+27.722

39 19

Poly y=1.2035x2-12.268x+49.786 1402

Semester 6 Linear y=-0.4286x+41.333

26 31

Poly y=4.1964x2-29.804x+80.5 2143

Tahunan 12 Linear y=0.5x+79

13 86

Poly y=37.5x2-149.5x+204 4598

2000 - 3000

Triwulan 3 Linear y=6

52 6

Poly y=0.0689x2+0.8961x+3.9091 237

Caturwulan 4 Linear y=0.45x+4.9722

39 23

Poly y=-0.1894x2+2.3439x+1.5 -196

Semester 6 Linear y=0.1143x+11.6

26 15

Poly y=-0.2143x2+1.6143x+9.6 -94

Tahunan 12 Linear y=5x+11

13 76

Poly y=5x+11 76

3000 - 4000

Triwulan 3 Linear y=0.4755x+1.0758

52 26

Poly y=-0.0609x2+1.2677x-0.7727 -100

Caturwulan 4 Linear y=0.4667x+4

39 23

Poly y=-0.0325x2+0.7913x+3.4048 -27

Semester 6 Linear y=1.7714x+2.1333

26 49

Poly y=-0.4643x2+5.0214x-2.2 -186

Tahunan 12 Linear y=5x+9.3333

13 75

Poly y=2x2-3x+16 315

4000 - 5000

Triwulan 3 Linear y=0.1014x+0.0909

52 6

Poly y=0.0022x2+0.0722x+0.1591 10

Caturwulan 4 Linear y=0.1x+0.8333

39 5

Poly y=-0.0714x2+0.8143x-0.4762 -78

Semester 6 Linear y=0.4857x-0.2

26 13

Poly y=0.1607x2-0.639x+1.3 94

Tahunan 12 Linear y=1.5x+1

13 21

Poly y=1.5x2-4.5x+6 201

NB : Waktu ( x ) = (2011-1999+1)*12/T

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh kurang bagus,

persamaan-persamaan di atas herus diuji tingkat kebenarannya. Namun karena

keterbatasan penyusun, maka dalam perencanaan ini mengikuti persamaan yang

diarsir. Untuk grafik yang lebih lengkap, lihat gambar 4.22.

Page 56: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

34

Page 57: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab IV Analisis Data IV -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

35

4.5 DATA TANAH

Data tanah diperoleh dari hasil penyelidikan sondir dan boring dan juga di

laboratorium Mektan. Dari hasil tersebut bisa dibuat kesimpulan sebagai berikut :

Tabel 4.23 Susunan Lapisan Tanah ( Sumber : Lab. Mektan FT UNDIP )

KEDALAMAN JENIS TANAH

0.00-7.00 m

7.00-10.00 m

10.00-20.5 m

20.50-.30.00 m

30.00-36.50 m

Pasir halus,hitam keabu-abuan

Pasir kelempungan, lepas, abu-abu

Lempung kelanauan, sangat lunak, sedikit kulit kerang, abu-abu

Lempung kelanauan, lunak sampai teguh, abu-abu

Lempung kelanauan, teguh sampai kaku, abu-abu

Adapun untuk nilai C,φ, γsat untuk masing-masing kedalaman adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.24 Sifat fisik berbagai lapisan tanah (Sumber : Lab. Mektan FT UNDIP)

KEDALAMAN C (kg/cm2) φφφφ (°°°°) γγγγsat (gr/cm3)

-02.50-03.00 m

-05.00-05.50 m

-07.50-08.00 m

-10.00-10.50 m

-12.50-13.00 m

-15.00-15.50 m

-17.50-18.00 m

-20.00-20.50 m

-22.50-23.00 m

-25.00-25.50 m

-27.50-28.00 m

-30.00-30.50 m

-32.50-33.00 m

-35.00-35.50 m

0.08

0,09

0,08

0,07

0.06

0.09

0.10

0.10

0.12

0.14

0.12

0.16

0.20

0.31

20

10

8

5

6

8

8

9

9

10

5

9

16

18

1.6719

1,6515

1,6382

1,5788

1.4910

1.4733

1.4646

1.4635

1.5130

1.5520

1.5233

1.5542

1.5662

1.5976

Sedangkan untuk tanah keras diperoleh pada kedalaman –40,00 m dengan

nilai conus sebesar 150 kg/cm2 dan total friction sebesar 2287,67 kg/cm

Berdasarkan data tanah diatas (tanah keras terletak pada kedalaman –40,00

m) maka pondasi yang cocok digunakan adalah pondasi dalam dalam hal ini

pondasi tiang pancang.

Page 58: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB V PERHITUNGAN DERMAGA

KAPAL BARANG KENDAL

5.1. ASPEK-ASPEK PERENCANAAN

Dalam perencanaan dermaga kondisi alam dari bangunan yang akan

dibangun sangatlah mempengaruhi sehingga perlu penanganan khusus dalam

pemanfaatan yang sesuai dengan perencanaan. Hal-hal yang harus diperhatikan

dalam merencanakan tersebut :

- Letak dan kedalaman alur pelayaran yang direncanakan.

- Beban muatan yang harus dipikul oleh dermaga baik beban hidup maupun

beban mati.

- Karakteristik tanah, daya dukung tanah.

- Gaya-gaya lateral yang diakibatkan oleh benturan kapal pada saat merapat

untuk melakukan bongkar muat.

5.2. ALUR PELAYARAN

5.2.1. Kedalaman Alur Pelayaran

Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan kedalaman alur ideal

yaitu:

� H = d + G + z + R + P + S + K

� d = 6,8 m (Tabel 2.1)

� G = 0,5 * B * sin α dimana B = 16,4 m (Tabel 2.1) dan α = 3°

� G = 0,5 * 16,4 * sin 3° = 0,43 m

� 2

2

21

4,2Fr

Fr

Lppz

−∆=

Lpp = 0,846 Loa1,0193 = 0,846 * 1091,0193 = 100,95 m

∆ = d*Lpp*B = 6,8 * 100,95 * 16,4 = 11257,94 m3

Page 59: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

2

Kecepatan kapal ( V ) dapat diperoleh dari tabel 2.2 sebesar 0,2 m/dt

sedangkan kedalaman air pada tabel 2.3 sebesar 7,5 m.

ghFr

V= = 0233,05,7*81,9

2,0 =

mz 0014,00233,01

0233,0

95,100

94,112574,2

2

2

2=

−=

� R= 0,2 d = 0,2 * 6,8 = 1,36 m

� P + S + K = 0,5 m

H = 6,8 + 0,43 + 0,0014 + 1,36 + 0,5 = 9,1 m

5.2.2. Lebar Alur

Dari gambar 2.2.b diperoleh lebar alur sebesar 7,6 kali lebar kapal ( lebar

kapal = B = 16,4 meter ). Jadi lebar alur pelayaran = 7,6 x 16,4 = 124,64 meter.

Sedangkan menurut OCDI pada tabel 2.4 dengan asumsi panjang alur relatif

panjang dan kondisi kapal tidak sering bersimpangan didapat lebar alur sebesar

1,5 Loa = 1,5 x 109 = 163,5 meter.

Pada perencanaan ini dipilih sesuai gambar 2.2.b

Gambar 5.1 Lebar Alur Pelayaran

5.2.3 Kolam Pelabuhan

Perairan yang menampung kegiatan kapal untuk bongkar muat, berlabuh,

mengisi persediaan dan memutar kapal dinamakan kolam pelabuhan. Kedalaman

16,4 16,4

24,6 24,6 29,52 29,52 16,4

124,64

∅=5°

Page 60: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

3

kolam pelabuhan direncanakan sesuai tabel 2.3 yaitu sedalam 7,5 meter. Dari

tabel 2.5 diambil jari-jari kolam pelabuhan = Loa + 4,5H + 25 = 109 + 4,5x7,5 +

25 = 167,75 m. Dengan demikian diperoleh luas kolam sebesar 3,14 x 167,752 =

88404,61 m2.

5.3 PERENCANAAN FENDER

5.3.1. Tinjauan Umum

Kapal yang merapat ke dermaga masih memiliki kecepatan baik yang

digerakkan oleh mesinnya sendiri ( kapal kecil ) maupun ditarik oleh kapal tunda

( untuk kapal besar ). Pada waktu merapat tersebut akan terjadi benturan antara

kapal dan dermaga. Walaupun kecepatan kapal kecil tetapi karena massanya

sangat besar maka energi yang terjadi karena benturan sangat besar. Untuk

menghindari kerusakan pada kapal dan dermaga karena benturan tersebut maka di

depan dermaga diberi bantalan yang berfungsi sebagai penyerap energi benturan.

Bantalan tersebut dinamakan fender.

Ada beberapa jenis fender antara lain : fender kerucut, fender arch tipe HTP &

tipe H, fender silinder, fender UE, fender komposit ( lihat lampiran ‘fentek’ ).

5.3.2. Kriteria Perencanaan

Kapal yang merapat ke dermaga membentuk sudut terhadap sisi dermaga

dan mempunyai kecepatan tertentu. Dalam perencanaan fender dianggap bahwa

kapal bermuatan penuh dan merapat dengan sudut 10o terhadap sisi depan

dermaga. Pada saat merapat tersebut sisi depan kapal membentur fender dan

hanya sekitar setengah dari bobot kapal yang secara efektif menimbulkan energi

benturan yang diserap fender dan dermaga. Kecepatan merapat kapal

diproyeksikan dalam arah tegak lurus dan memanjang dermaga. Komponen dalam

arah tegak lurus sisi dermaga yang diperhitungkan untuk merencanakan fender.

Energi yang diserap oleh sistem fender dan dermaga biasanya ditetapkan

½ E. Setengah energi yang lain diserap oleh kapal dan air.

Page 61: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

4

5.3.3. Perhitungan Fender

Dari perencanaan sebelumnya didapatkan data sebagai berikut :

Bobot kapal bermuatan penuh : W = 35

.LBD

k ( 12, hal 91 )

= 32808,335

8,6*4,16*109*8,0

= 9811,61 ton

Energi benturan yang terjadi dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Di mana :

W = berat kapal bermuatan penuh (ton)

V = kecepatan merapat kapal (m/dt)

Cm = koefisien massa

Ce = koefisien eksentrisitas

g = percepatan gravitasi (m/dt2)

Menghitung Cm

Di mana : d = draft kapal (m)

Cb = koefisien blok kapal

B = lebar kapal (m)

Koefisien blok Cb didapat dari :

Di mana : γ0 = berat jenis air laut = 1,03ton/m3

Lpp = panjang garis air = 100,95 meter

E = g

WV

2

2.Cm.Ce

Cm = 1 + BCb

d

.2

Cb = 0... γdBLpp

W

Page 62: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

5

Jadi Cb = 03,18,64,1695,100

61,9811

xxx = 0,846

Cm = 1 + BCb

d

.2

= 1 + 4,16846,02

8,614,3

xx

x = 1,769

Menghitung Ce

Di mana : l = jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat

kapal sampai titik sandar kapal

l = ¼ Loa = ¼ 109 = 27,25 meter

r = jari-jari putaran di sekeliling pusat berat kapal pada

permukaanair,untuk nilai r didapat dari grafik ( 1, hal 172

) , dengan nilai Cb = 0,5 (minimum) didapat r/Loa =

0,205 sehingga r = 0,205 x 109 = 22,35 meter

Sehingga koefisien Ce didapatkan :

Ce = 2)35,22

25,27(1

1

+ = 0,402

Kecepatan merapat kapal diambil 0,15 m/dt.

Jadi energi benturannya :

E = 81,92

15,061,9811 2

x

x 1,769 x 0,402 = 8,002 tm = 80,2 kNm

Energi yang membentur dermaga adalah ½ E, yaitu 40,1 kNm.

Ce = )/(1

1

rl+

Page 63: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

6

Gambar 5.2 Posisi fender pada dermaga

Dalam perencanaan fender ini ditetapkan memakai fender karet arch tipe H . Dari

fender system desain yang dikeluarkan oleh fentek (terlampir) pada hal 13, maka

diperoleh model yang memenuhi adalah model A 400 energi E3 dengan kekuatan

menahan energi sebesar 54 kNm dan gaya reaksi 335 kN = 33,5 ton. Lendutan

yang diijinkan sebesar 52,5% = 0,525x400 = 210 mm.

Jarak antar fender

Jarak antar fender (L) bisa dihitung dengan rumus :

22 )(2 hrrL −−= ( 1, hal 207 )

Untuk kapal barang dengan bobot 5000 DWT :

log r = -1,055 + 0,65 log (DWT) ( 1, hal 208 )

log r = -1,055 + 0,65 log 5000 = 1,3493

r = 22,353 m

h = tinggi fender = 400 mm = 0,4 m

L = 2 22 )4,0353,22(353,22 −− =8,42 m

Tabel dari OCDI ( 1, hal 208 ) untuk kedalaman air 7,5 m memberikan jarak antar

fender 7 – 10 m.

Dengan membandingkan kedua jarak tersebut, maka dalam perencanaan diambil

jarak antar fender adalah 9 m.

Page 64: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

7

5.4 PERHITUNGAN PENAMBAT KAPAL (BOLDER)

Bolder yang digunakan pada dermaga ini menggunakan bahan dari

beton yang dilapisi dengan selongsong baja. Jenis dan ukuran bolder ditentukan

berdasarkan besarnya gaya horizontal berupa tarik kapal (1,hal 174) sebesar 50

ton dan gaya vertikal sebesar ½x50 = 25 t . Bolder direncanakan menggunakan

bentuk silinder dengan panjang 40 cm dan berdiameter 40 cm.

fy = 400 Mpa

f”c = 35 Mpa

TULANGAN LENTUR

Diameter penampang lingkaran h = 40 cm = 400 mm

Luas penampang = Agr = ¼πh2 = 125714.3 mm2

Tulangan utama Dtu = 25 mm

Tulangan sengkang Dsengkang = 10 mm

Tebal selimut beton p = 50 mm

d' = p + Dsengk + ½Dtu = 72.5 mm

d'/h = 0.2

f'c = 35 Mpa

β = 1.33 untuk f'c = 35 Mpa

Pu = 25 t = 250000 N

Mu = 20 t.m = 200000 Nm

P'u / (ø*Agr*0.85*f'c) = 0.102838338> 0.1 maka nilai ø tetap 0.65

et = Mu/Pu = 0.8 m = 800 mm

et/h = 2

P'u*et / (ø*Agr*0.85*f'c*h) = 0.205676676

Dari grafik dan tabel beton bertulang hal 100 diperoleh nilai r = 0.046

ρ = β.r = 0.06118

As tot = ρ.Agr = 7691.2 mm2

Digunakan tulangan 16 D 25 dengan Ast = 7850 mm2

40 cm

40 cm

50 ton

25 ton

Page 65: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

8

TULANGAN GESER SPIRAL

Vu = 50000 kg = 500000 N

fy spiral = fys = 400 Mpa

Diameter minimum spiral menurut ACI code ps 7.10.4.2 : db = 5 mm

Dipakai spiral db = 10 mm

as = 0.25 π db2 = 78.5 mm2

Menurut ACI code persamaan 10.5 :

ρs = 0.45 [ (Ag/Ac) - 1 ] (f'c/fys)

Dc = h - 2p = 300 mm

Ac = 0.25*3.14*Dc2 = 70650 mm2

Ag = 125714.2857 mm2

ρs = 0.030688694

Menentukan jarak spiral :

s = [ as π (Dc-db) ] / [ ρs π Dc2/4 ] = 32.96907 mm

Jarak spiral menurut ACI code ps 7.10.4.3 :

s maks = 7.5 cm s min = 2.5 cm

Dipilih jarak spiral 32 mm

Gambar 5.3 Penulangan bolder

5.5. PERHITUNGAN TURAP BETON

Bangunan penahan pantai ( revetment ) direncanakan menggunakan sheetpile dari

beton. Sheet pile ini dipasang di pinggir pantai sepanjang 707,5 m.

� Beban yang bekerja

1. beban hidup :

- beban kendaraan = 400 kg/ m2

LL = 400 kg/ m2

Page 66: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

9

2. beban mati

- beban pavement = 200 kg/ m2

DL = 200 kg/ m2

Q = 1,2 DL + 1,6 LL

= 1,2 . 200 + 1,6 . 400

= 880 kg/ m2

Gambar 5.4 Tekanan tanah pada turap

� Koefisien tekanan tanah

3333,033sin1

33sin11 =

+−=Ka

8397,05sin1

5sin12 =

+−=Ka

191.15sin1

5sin11 =

−+=Kp

� Tegangan tanah

σa1 = q . Ka1 – 2 c1 1Ka

= 0.88 . 0,3333 – 2 . 0.21 . 3333.0

= 0.0508 t/m

σa2 = γ1 . h1 . Ka1

= 1.8 . 1.268 . 0.3333

q = 880 kg/m2

1 m

Paw

-1.00

B

A

+1,804

1,804 m ±0.00

Ppw

γ2 = 1,5788 gr/cm3

θ2 = 5° C2= 0,07 kg/ cm2

Urugan γ1 = 1,8 gr/cm3

θ1 = 30° C1= 0,021 kg/cm2

Pa2

Pa1

Pa3

Pa4

Pa5

Pp

Page 67: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

10

= 0.7607 t/m

σa3 = [q + γ1 . h1] . Ka1 – 2 c1 1Ka

= [0,88 + 1.8 . 1.268] . 0,3333 - 2 . 0.21 . 3333.0

= 0.8116 t/m

σa4 = γ’2 . h2 . Ka1

= (1.8-1) . 1,536 . 0,3333

= 0,4096 t/m

σa5 = σa3 + σa4

= 0,8116 + 0,4096

= 1,2212 t/m

σa5 = ( Kp – Ka2) .γ’2 . A

1,2212 = ( 1,191 – 0,8397 ) . 0,5788 . A

A = 6 m

σp = ( Kp – Ka2 ) . γ’2 . B + 2 . c2 . 22 KaKp −

= ( 1,191 – 0,8397 ) . 0,5788 . B + 2 . 0,7 . 8397,0191,1 −

= 0,2033 B + 0,8298

σaw = γair . ha

= 1 . ( 1,536 + A + B )

= 7,536 + B t/m

σpw = γair . hp

= 1 . ( 1 + A + B )

= 7 + B t/m

� Tekanan tanah

Pa1 = σa1 . h1

= 0,0508 . 1,268

= 0,0644 t/m

Pa2 = ½ . σa2 . h1

= ½ . 0,7607 . 1,268

= 0,4823 t/m

Page 68: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

11

Pa3 = σa3 . h2

= 0,8116 . 1,536

= 1,2466 t/m

Pa4 = ½ . σa4 . h2

= ½ . 0,4096 . 1,536

= 0,3146 t/m

Pa5 = ½ . σa5 . A

= ½ . 1,2212 . 6

= 3,6636 t/m

Pp = ½ . σp . B

= ½ . ( 0,2033 B + 0,8298 ) . B

= 0,1017 B2 + 0,4149 B

Paw = ½ . σaw . ha

= ½ . ( 7,536 + B )2

Ppw = ½ . σpw . hp

= ½ . ( 7 + B )2

� Kedalaman turap

∑ momen terhadap MAT = 0

Dari gambar 5.4 bisa dicari nilai-nilai y di atas sebagai berikut :

Page 69: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

12

Y1 = ½ (1,804-0,536) = 0,634

Y2 = 1/3 (1,804-0,536) = 0,4823

Y3 = ½ (1+0,536) = 0,768

Y4 = 2/3 (1+0,536) = 1,024

Y5 = 1,536 + 1/3 A = 3,536

Y6 = 0,536 + 1 + A + 2/3 B = 7,536 + 2/3 B

Y7 = 7,536 + B – 1/3 (1+A+B) = 5,203 + 2/3 B

Y8 = 2/3 (0,536+1+A+B) =2/3 (7,536+B)

∑ M = 0

-Pa1 0,634 - Pa2 0,4823 + Pa3 0,768 + Pa4 1,024 + Pa5 3,536 – Pp (7,536+

⅔B) + Paw ⅔ (7,536+B) – Ppw (5.023+2/3.B) = 0

-0.0644 0.634 – 0,4891 0,4823 + 1,2466 0,768 + 0,3146 1,024 + 3,6636

3,536 – (0,1017B2+0,4149B) ⅔ (7,536+ ⅔B) + ½ (7,536+B)2 ⅔ (7,536+B)

– ½ . ( 7 + B )2 (5.023+2/3.B) = 0

-0,0678B3 - 1,5414B2 + 0,9126B + 29,1517 = 0

dengan cara coba-coba didapat B = 4,249 m

Dalamnya pemancangan (D) = A + B = 6 + 4,249 = 10,249 m

Faktor keamanan : 10 %

D’ = D + 0,1 D

= 1,1 x 10,249

= 11,27 m

Panjang turap = Elv lantai dermaga + Elv dasar kolam + D’

= 1,804 + 1 + 11,27

= 14,074 ≈≈≈≈ 14 m

Page 70: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

13

� Momen maksimum

σa3′ = σa3 = 0,8116 t/m2

σa4′ = 536,1

268,1−x σa4 = 536,1

268,1−x0,4096 = x3381,0 – 0,3429 t/m2

σaw′ = 576,11

268,1−x11,776 = 268,1−x t/m2

σpw′ = 24,11

804,1−x σpw = 24,11

804,1−x11,24 = 804,1−x t/m2

∑ MX = Pa1 (x – 0,634) + Pa2 (x – 0,845) + [σa3′(x – 1,268) ½ (x – 1,268)]

- [ ½ σa4′( x – 1,268) ⅓ (x – 1,268)] + [ ½ σaw′ (x – 1,268) ⅓ (x –

1,268)] - [ ½ σpw′ (x – 1,268) ⅓ (x – 1,268)]

= 0,0653 (x-0,634) + 0,4823 (x-0,845) + 0,4058 (x-1,268)2 – 1/6

(0,3381x-0,3429) (x-1,268)2 + 1/6 (x-1,268)3 – 1/6 (x-1,804) (x-

1,268)2

= 0,065x – 0,0414 + 0,4823x – 0,4075 +0,4058x2 – 1,0291x +

0,6525 – 0,2113x2 + 0,5359x – 0,3398 + 0,3007x2 – 0,7625x +

0,4834 – 0,0564x3 + 0,2001x2 – 0,2355x + 0,0919

= -0,0564x3 + 0,6953x2 – 0,9439x + 0,4391

Momem maksimum terjadi jika : 0dx

dMx =

-0,1692x2 + 1,3906x – 0,9439 = 0

didapat x = 0,7466 m atau x = 7,4721 m (TM). Dipakai yang nilai x yang

memenuhi, yaitu 0,7466 m..

Ppw

x

1 m

Pa2

Pa1

Pa3 Pa4 Paw

1,536 m

1,268 m

0,536 m

Page 71: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

14

⇒ Mmaks = -0,0564 (0,7466)3 + 0,6953 (0,7466)2 – 0,9439 (0,7466) +

0,4391

= 0,0985 t.m = 9850 kg.cm

� Dimensi sheetpiles

σM

W = ⇒ σbeton = 500 kg / cm2

500

9850= = 19,7 cm3

⇒ dipakai SHEETPILES BETON WIKA FRC-220 B-500

dengan cracking moment 1,7 t.m

Catatan : dalam pelaksanaan antara bagian turap yang satu dengan yang lainnya

dirangkai dengan beton tulangan praktis.

Page 72: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

15

5.6 UKURAN DERMAGA

5.6.1. Panjang Dermaga

Dermaga yang direncanakan diharapkan dapat digunakan sebagai tempat

bersandar kapal dengan ukuran maksimum 5000 dwt. Panjang dermaga diperoleh

dengan menggunakan rumus :

( ) 00,25200,151 xxnnLL OAp +−+=

Loa = 109 m (Tabel 2.1)

n = jumlah kapal yang ditambat per hari

Kapal yang harus dilayani pada saat kapasitas rencana (tahun 2011) adalah

sebanyak 201 buah, sehingga diperoleh 155,0365

201 ≈==n buah.

Lp = 1x109 + (1-1)x15 + 2x25 = 159 m.

Direncanakan dermaga type pier berbentuk jari untuk dua tambatan dengan

panjang dermaga adalah 160 meter.

5.6.2. Lebar Dermaga

Direncanakan denah dermaga seperti pada gambar 5.3

Gambar 5.5 Denah dermaga

Page 73: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

16

Bobot kapal yang dilayani dermaga 5000 dwt. Setelah kapal menurunkan

muatannya, kemudian ruangan kosong diisi kembali, dengan demikian muatan

yang harus dilayani 10000 ton. Muatan yang bisa disimpan di lapangan

diasumsikan hanya 35 % saja (3500 ton).

Pelabuhan barang diperhitungkan mampu menahan beban hidup berupa beban

merata 3 t/m2.

Jadi luas yang dibutuhkan untuk penumpukan sebesar 267,11663

3500m= .

Diantara tumpukan yang ada harus disediakan gang-gang untuk lalu lintas orang

dan barang, diperkirakan sebesar 50 % sehingga luas lapangan menjadi 2333,33

m2.

Panjang lapangan ( d ) = Lp – c – e

Lebar jalan ( e ) diambil 13 meter dan tempat bongkar muat truk ( c ) diambil 18

m.

Panjang lapangan = 160 – 13 -18 = 129 m

Lebar lapangan = 1,18129

33,2333 = m. Karena dimungkinkan penambatan kapal

pada kedua sisinya maka lebar lapangan menjadi 36,2 m, dalam perencanaan

diambil sebesar 45 m.

Direncanakan apron untuk 2 jalur kendaraan, lebar lalu lintas minimal yang

diperlukan sebesar 8 m, diambil sebesar 10,5 m. Lebar trotoir diambil 1 m, jarak

boulder ke tepi dermaga 1 m, dan jarak antara boulder dan dermaga 0,5 m..

Dengan demikian diperoleh lebar apron = 10,5 + 1 + 1 + 0,5 = 13 m.

Lebar dermaga ( Bp ) = b + 2a = 45 + 2x13 = 71 m.

Page 74: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

17

5.7 PERHITUNGAN KONSTRUKSI DERMAGA

Struktur konstruksi dermaga merupakan fasilitas dasar yang mutlak

diperlukan. Ukuran dermaga telah diperoleh dari perhitungan diatas yaitu 160 m x

71 m. Untuk memudahkan analisa, maka perhitungan dermaga hanya ditinjau

sepanjang 36 m, seperti terdapat pada gambar 5.4.

Gambar 5.6 Denah dermaga

Page 75: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

18

Dalam desain, dermaga harus diperhitungkan mampu menahan beban

hidup (misal : mobile crane, forklift, truk) berupa beban merata 3 t/m2 dan beban

terpusat 30 t . Truk maupun alat angkut barang-barang diperbolehkan juga untuk

lewat di lapangan penumpukan barang, oleh sebab itu desain konstruksi untuk

lapangan disamakan juga dengan bagian jalan.

Dermaga kapal barang ini direncanakan menggunakan beton bertulang.

Data teknis untuk perencanaan pelat :

- Tebal pelat rencana = 25 cm

- Tulangan arah x dan y : D 16 mm

- Selimut beton = 40 mm

⇒ dx = 250-40-1/2.16 = 202 mm

dy = 250-40-16-1/2.16 = 186 mm

- Mutu beton f’c = 30 Mpa

- Tulangan baja fy = 400 Mpa

⇒ ρmin = 0,0018

ρmaks = 0,0244

Sedangkan balok direncanakan dengan dua ukuran yaitu 30 cm x 50 cm

dan 35 cm x 70 cm. Data teknis untuk perencanaan balok :

- Tulangan utama : D 25 mm

- Selimut beton = 50 mm

- Mutu beton f’c = 35 Mpa

- Tulangan baja fy =400 Mpa

- Diameter sengkang 10 mm

Denah plat lantai dan balok bisa dilihat pada gambar 5.7.

Page 76: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

19

Gambar 5.7 Denah balok dan plat lantai dermaga

5.7.1. Perhitungan Pelat Lantai

Plat A

• Beban merata yang bekerja pada plat lantai A

- Beban hidup lantai ( LL ) = 3000 kg/m2

- Beban mati ( DL )

- Beban sendiri lantai = 0,25 x 2400 kg/m3 = 600 kg/m2

- Beban air hujan = 0,1 x 1000 kg/m3 = 100 kg/m2

- Beban pavement = 0,1 x 2200 kg/m3 = 220 kg/m2

Total beban mati ( DL ) = 600 + 100 + 220 = 920 kg/m2

Page 77: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

20

Sehingga beban yang bekerja pada plat lantai sebesar :

Wu = 1,2 DL + 1,6 LL

= (1,2 x 920) + (1,6 x 3000)

Wu = 5904 kg/m2

• Beban terpusat yang bekerja pada pelat lantai A

- Beban hidup ( LL ) berupa beban T = 30 ton

Bidang kontak = 30 x 50 cm2

Gambar 5.8 Bidang kontak roda kendaraan

Bidang kontak pada sumbu plat :

tx = 50 + 2x(10+12,5) = 95 cm

ty = 30 + 2x(10+12,5) = 75 cm

Penyebaran muatan T = 42,6736875,0.95,0

30000.6,1

.

6,1 ==bybx

Tkg/m2

Kemungkinan bekerjanya beban T pada plat bisa dalam 2 kondisi,

yaitu :

� Saat 1 roda berada pada plat ( kondisi I )

Gambar 5.9 Beban 1 roda pada plat

tx = 95 cm ty = 75 cm lx = 3 m = 300 cm

tx/lx = 0,32≈0,3 ty/lx = 0,25≈0,2

Dari tabel bittner diperoleh fxm = 0,1837 ; fym = 0,1280

Page 78: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

21

Mx1 = fxm.w.tx.ty.B = 0,1837 x 67368,42 x 0,95 x 0,75 x 1

= 8817,6 kg.m

My1 = fym.w.tx.ty.b = 0,128 x 67368,42 x 0,95 x 0,75 x 1

= 6144 kg.m

� Saat 2 roda bekerja pada plat dengan jarak antara as ke as sebesar 1

m ( kondisi II )

Gambar 5.10 Beban 2 roda pada plat

Bagian A :

tx = 200 cm ty = 75 cm lx = 300 cm

tx/lx = 0,67≈0,6 ty/lx = 0,25≈0,2

Dari tabel bittner diperoleh fxm = 0,1357 ; fym = 0,0908

Mxa = fxm. . wu.tx.ty.B = 0,1357 x 67368,42 x 1,95 x 0,75 x 1,0

= 13370,02 kg.m

Mya = fym. . wu.tx.ty.B = 0,0931 x 67368,42 x 1,95 x 0,75 x 1,0

= 9172,8 kg.m

Bagian B :

tx = 10 cm ty = 75 cm lx = 300 cm

tx/lx ≈ 0,05 ty/lx = 0,25≈0,2

Dari tabel bittner diperoleh fxm = 0,2261 ; fym = 0,1979

Mxb = fxm. . wu.tx.ty.B = 0,2261 x 67368,42 x 0,1 x 0,75 x 1,0

= 1142,4 kg.m

Myb = fym. . wu.tx.ty.B = 0,1979 x 67368,42 x 0,1 x 0,75 x 1,0

= 999,92 kg.m\

Jadi momen pada kondisi II adalah sebagai berikut :

Mx2 = Mxa – Mxb = 13370,02 – 1142,4 = 12227,62 kg.m

My2 = Mya – Myb = 9172,8 – 999,92 = 8172,88 kg.m

Page 79: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

22

Dari dua kondisi diatas diambil yang menghasilkan momen lebih

besar, yaitu kondisi II.

• Perhitungan momen pelat A akibat beban merata

Mlx = 0,001 . Wu . Lx 2 . X = 0.001 . 5904 . 32 . 25 = 1328,4 kg.m

= 13,280 KNm

Mly = 0,001 . Wu . Lx 2 . X = 0.001 . 5904. 32 . 25 = 1328.04 kg.m

= 13.280 KNm

Mtx = -0,001 . Wu .Lx 2 . X = -0.001. 5904. 32 .51 = -2709.916 kg.m

= -27.099 KNm

Mty = -0,001 . Wu . Lx 2 . X = -0.001. 5904 . 32 .51 = - 2709,916kg.m

= - 27,099 KNm

Diperoleh momen total sebesar :

Mlx = 1328,4 + 12227,62 = 13556,02 kg.m = 135,561 KNm

Mly = 1328,4 + 8172,88 = 9501,28 kg.m = 95,013 KNm

Mtx = 2709,916 kg.m = 27,099 KNm

Mty = 2709,916 kg.m = 27,099 KNm

• Penulangan pelat A

- Tulangan lapangan arah x

22 202,00,1

561,135

×=

× dxb

Mlx

= 3322,25

3 m

3 m

13

3 ==Lx

Ly

Page 80: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

23

ρ = 0,0114 ⇒ ρmin < ρ < ρmaks

As = ρ . b. d = 0,0114 . 1,0 . 0,202.106 = 2302,8 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 75 ( As = 2681 mm2 )

- Tulangan lapangan arah y

22 186,00,1

013,95

×=

× dxb

Mtx

= 2746,35

ρ = 0,0093 ⇒ ρmin < ρ < ρmaks

As = ρ . b. d = 0,0093. 1,0 . 0,186.106 = 1729,8 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 - 100 ( As = 2011 mm2 )

- Tulangan tumpuan arah x

22 202,00,1

099,27

×=

× dyb

Mly

= 664,26

ρ = 0,0021 ⇒ ρmin < ρ < ρmaks

As = ρ . b. d = 0,0021 . 1,0 . 0,202.106 = 422,742 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 - 250 ( As = 804 mm2 )

- Tulangan tumpuan arah y

22 186,00,1

099,27

×=

× dyb

Mty

= 783,30

ρ = 0,0025 ⇒ ρmin < ρ < ρmaks

As = ρ . b. d = 0,0025 . 1,0 . 0,186.106 = 465 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

Plat B dan C

• Beban yang bekerja pada pelat lantai B dan C

- Beban hidup lantai ( LL ) =500 kg/m2

- Beban mati ( DL )

- Beban sendiri lantai = 0,25 x 2400 kg/m3 = 600 kg/m2

Page 81: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

24

- Beban air hujan = 0,1 x 1000 kg/m3 = 100 kg/m2

Total beban mati ( DL ) = 600 + 100 = 700 kg/m2

Sehingga beban yang bekerja pada plat lantai sebesar :

Wu = 1,2 DL + 1,6 LL

= (1,2 x 700) + (1,6 x 500)

Wu = 1640 kg/m2

• Perhitungan momen pelat B

31

3 ==Lx

Ly

Mlx = 0,001 . Wu . Lx 2 . X = 0.001 .1640. 12 . 62 = 101,68 kg.m

= 10,168 KNm

Mly = 0,001 . Wu . Lx 2 . X = 0.001 .1640 .12 .14 = 22,96 kg.m

= 2,296 KNm

Mtx = -0,001 . Wu . Lx 2 . X = -0.001 . 1640. 12 . 83 = -136,12 kg.m

= -1,361 KNm

Mty = -0,001 . Wu . Lx 2 . X = -0.001 .1640 .12 .49 = -80,36 kg.m

= -0,804 KNm

• Penulangan pelat B

- Tulangan lapangan arah x

22 202,00,1

168,10

×=

× dxb

Mlx

= 249,19

ρ = 0,0007 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρ. b. d = 0,0018. 1,0 . 0,202.106 = 363,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

3 m

1 m

Page 82: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

25

- Tulangan lapangan arah y

22 186,00,1

296,2

×=

× dxb

Mly

= 66,37

ρ = 0,0002 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρ . b. d = 0,0018 . 1,0 . 0,192.106 = 345,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

- Tulangan tumpuan arah x

22 202,00,1

361,1

×=

× dxb

Mtx

= 33,355

ρ = 0,0003 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρmin . b. d = 0,0018 . 1,0 . 0,202.106 = 363,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

- Tulangan tumpuan arah y

22 186,00,1

804,0

×=

× dxb

Mty

= 23,24

ρ = 0,0001 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρ. b. d = 0,0018 . 1,0 . 0,192.106 = 345,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

• Perhitungan momen pelat C

11

1 ==Lx

Ly

1 m

1 m

Page 83: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

26

Mlx = 0,001 . Wu . Lx 2 . X = 0.001 .1640. 12 . 25 = 41,000 kg.m

= 0,410 KNm

Mly = 0,001 . Wu . Lx 2 . X = 0.001 .1640 .12 .25 = 41,000 kg.m

= 0,410 KNm

Mtx = -0,001 . Wu . Lx 2 . X = -0.001 . 1640. 12 . 51 = -83,64 kg.m

= -0,836 KNm

Mty = -0,001 . Wu . Lx 2 . X = -0.001 .1640 .12 .51 = -83,64 kg.m

= -0,836 KNm

• Penulangan pelat C

- Tulangan lapangan arah x

22 202,00,1

410,0

×=

× dxb

Mlx

= 10,048

ρ = 0,0003 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρ. b. d = 0,0005. 1,0 . 0,202.106 = 363,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

- Tulangan lapangan arah y

22 192,00,1

410,0

×=

× dxb

Mly

= 11,220

ρ = 0,0003 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρ . b. d = 0,0005 . 1,0 . 0,192.106 = 345,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

- Tulangan tumpuan arah x

22 202,00,1

836,0

×=

× dxb

Mtx

= 20,488

ρ = 0,0003 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρmin . b. d = 0,0018 . 1,0 . 0,202.106 = 363,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

Page 84: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

27

- Tulangan tumpuan arah y

22 192,00,1

836,0

×=

× dxb

Mty

= 22,780

ρ = 0,0003 ⇒ ρ < ρmin maka dipakai ρmin

As = ρ. b. d = 0,0018 . 1,0 . 0,192.106 = 345,6 mm2

⇒ dipakai tulangan D16 – 250 ( As = 804 mm2 )

5.7.2. Perhitungan Beban

� Gaya Vertikal

♣ Gaya vertikal akibat distribusi beban dari pelat dengan metode

amplop.

Gambar 5.11 Distribusi beban dari plat

- Beban q1

Beban mati (q1D) :

q1D = ½ x 0.92 x 3 = 1,38 t/m

Beban hidup (q1L) :

q1L = ½ x 3 x 3 = 4,5 t/m

Page 85: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

28

- Beban q2

Beban mati (q2D) :

q2D = ½ x 0.7 x 1 = 0,35 t/m

Beban hidup (q2L) :

q2L = ½ x 0,5 x 1 = 0,25 t/m

- Beban q3

Beban mati (q3D) :

q3D = ½ x 0.7 x 1 = 0,35 t/m

Beban hidup (q3L) :

q3L = ½ x 0,5 x 1 = 0,25 t/m

� Gaya Horizontal

♣ Gaya gempa

- Jenis tanah

Tanah keras terdapat pada kedalaman –37 m

-7.5 m

-8.602 m c = 0.7 t/m2 γ = 1.5788 t/m3 h = 1.102 m

-11.102 m c = 0.6 t/m2 γ = 1.491 t/m3 h = 2.5 m

-13.602 m c = 0.9 t/m2 γ = 1.4733 t/m3 h = 2.5 m

-16.102 m c = 1 t/m2 γ = 1.4646 t/m3 h = 2.5 m

-18.602 m c = 1 t/m2 γ = 1.4635 t/m3 h = 2.5 m

-21.102 m c = 1.2 t/m2 γ = 1.513 t/m3 h = 2.5 m

-23.602 m c = 1.4 t/m2 γ = 1.552 t/m3 h = 2.5 m

-26.102 m c = 1.2 t/m2 γ = 1.5233 t/m3 h = 2.5 m

-28.602 m c = 1.6 t/m2 γ = 1.5542 t/m3 h = 2.5 m

-31.102 m c = 2 t/m2 γ = 1.5662 t/m3 h = 2.5 m

-37 m c = 3.1 t/m2 γ = 1.5976 t/m3 h = 5.898 m

Gambar 5.12 Lapisan tanah pondasi

Page 86: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

29

Tabel 5.1 Kekuatan geser tanah

Lapis ke- c (t/m2) γ (t/m3) h (m) ∅ (°) S= c + γ h tn ∅

(t/m2)

S*h

(t/m2)

1 0.7 1.5788 1.102 5 0.852216424 0.939142

2 0.6 1.491 2.5 6 0.99177696 2.479442

3 0.9 1.4733 2.5 8 1.417648256 3.544121

4 1 1.4646 2.5 8 1.514591485 3.786479

5 1 1.4635 2.5 9 1.579490449 3.948726

6 1.2 1.513 2.5 9 1.79909057 4.497726

7 1.4 1.552 2.5 10 2.084150318 5.210376

8 1.2 1.5233 2.5 5 1.533179486 3.832949

9 1.6 1.5542 2.5 9 2.215404206 5.538511

10 2 1.5662 2.5 16 3.122754325 7.806886

11 3.1 1.5976 5.898 18 6.161610539 36.34118

∑h 29.5 ∑Sihi 77.92554

S rerata = 2,641544 t/m2

= 0,264154 kg/cm2

= 26,41544 kpa

berdasarkan pedoman perencanaan ketahanan gempa, dengan

kedalaman ≥ 20 m dan nilai S < 270 kpa ⇒ termasuk tanah lunak

- Beban struktur

Wt = Beban pada plat + Berat sendiri balok

Beban hidup pada plat dalam perhitungan gempa bisa direduksi

sebesar 0,5. Dengan demikian beban yang bekerja pada plat :

Plat A = 3x3x(0,92+0,5x3)+0,5x3 = 36,78 t

Plat B = 3x1x(0,7+0,5x0,5) = 2,85 t

Beban pada plat (Wp) :

Wp1 = 17x23x36,78 + 2x17x2,85 = 14477,88 t

Berat sendiri balok (Wb) :

Wb1 = [0,3x0,5x(51x24+71x18)+0,35x0,7x51x2]x2,4

= 960,696 ton

Jadi beban struktur Wt = 15438,576 ton

Page 87: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

30

- Periode getar struktur 5,0

kg

Wt2T

×π=

nh

IcEkx 3

..12=

E = 4700 √ f’’c

= 4700 √40

= 29725,41 Mpa

= 297254,1 kg/cm2

g = 9,81 m/det

Ic = 444 79,39776307

22

64

1

64

1cmD ==π

n = jumlah kolom, nx = 13

nz = 24

Tiap kolom diasumsi terdiri dari 4 tiang pancang yang disatukan

oleh poer.

h = panjang kolom di atas dasar kolom + ⅓ dalam pemancangan

= ( Elv dasar kolam +Elv lantai – tebal plat, balok dan poer ) + ⅓

( Elv tanah keras – Elv dasar )

= ( 7,5+1,804-0,25-0,5-0,6) + ⅓ (37-7,5)

= 17,8 m

kx = 4.131780

79,39776.1,297254.123

= 1308,224 kg/cm = 130.822 t/m

kz = 4.241780

79,39776.1,297254.123

= 2415,182 kg/cm = 241,518 t/m

sTx 1,2382,130.81,9

576,15438.

7

22.2 ==

sTz 17518,241.81,9

576,15438.

7

22.2 ==

Page 88: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

31

- Koefisien gempa dasar

Untuk tanah lunak dapat diperoleh koefisien gempa dari Diagram

Spektrum Respon Nominal Gempa seperti pada gambar 5.10

Spektrum Respon Nominal

0

0.02

0.04

0.06

0 1 2 3

T (dtk)

C

Gambar 5.13 Spektrum respon nominal gempa rencana

Untuk Tx = 19,64 s maka Cx = 0,057/23,1 = 0,0025

Tz = 17 s maka Cz = 0,057/17 = 0,0034

- Faktor keutamaan struktur ( I )

bangunan rendah ⇒ I = 0,9

- Jenis struktur ( K )

Struktur umum, elastis ⇒ K = 4

- Faktor wilayah ( Z )

Termasuk daerah zone 4 ⇒ Z = 1,0

Ex = C . I . K . Z . Wt

Ex = 0,0025 . 0,9 . 4. 1 . 15438,576

= 138,95 � ditahan 13 baris tiang, sehingga masing-masing

baris menahan 10,69 ton

Ez = C . I . K . Z . Wt

Ez = 0,0034 . 0,9 . 4. 1 . 15438,576

= 188,968 ton � ditahan 24 baris tiang, sehingga masing-masing

baris menahan 7,874 ton

Page 89: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

32

♣ Beban benturan kapal

- Dari perhitungan fender didapat ½ E = 40,1 kNm. Jika

diasumsikan fender hanya melendut hingga 75% dari yang

diijinkan, yaitu sebesar 0,75x210 = 157,5 mm maka besar gaya

reaksi fender sebesar E/0,1575 = 250 kN = 25 ton. Jarak antar

fender = 9 m, dengan demikian diantara 2 fender terdapat 9/3 = 3

balok melintang. Jadi 1 baris balok menahan 8,333 ton.

♣ Beban tarikan kapal

- Untuk bobot kapal 5000 DWT gaya tarik maks kapal terhadap tiap

tambatan adalah 50 ton. Jarak antara bollard (tambatan) = 18 m

Diantara bollard terdapat 18/3 = 6 balok melintang. Satu baris

tiang menahan gaya sebesar 50/6 = 8,333 t.Tinggi boulder 40 cm,

tinggi balok 50 cm, tebal plat 25 cm. Gaya 8,333 ton ini bekerja

pada jarak sejauh ½x0,4 + 0,5 + 0,25 = 0,95 m dari pusat berat

balok sehingga menimbulkan momen sebesar M = 8,333 x 0,95 =

7,917 t.m

Catatan : dalam pelaksanaan jarak antar bollard diambil 9 m

dengan maksud agar bisa juga melayani kapal-kapal kecil.

� Kombinasi pembebanan

Beban yang bekerja pada dermaga tersebut tidak bersamaan waktunya

untuk itu kombinasi beban yang bekerja adalah sebagai berikut :

� 1,2 DL + 1,6 LL

� 0,75 ( 1,2 DL + 1,6 LL + 1,6 Tr/Btr )

� 1,05 { DL + 0,5 LL + ( Ex + 0,3 Ez ) }

� 1,05 { DL + 0,5 LL + ( 0,3 Ex + Ez ) }

Keterangan : DL = beban mati

LL = beban hidup

Tr = tarikan kapal

Btr = benturan kapal

E = beban gempa

Page 90: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

33

5.7.3 Perencanaan Balok

Untuk desain balok direncanakan ada 3 macam, sesuai dengan dimensi dan

panjangnya (lihat gambar 5.5):

� Balok 30 cm x 50 cm dengan panjang 3 m � balok A

� Balok 30 cm x 50 cm dengan panjang 1 m � balok B

� Balok 35 cm x 70 cm dengan panjang 3 m � balok C

Output SAP 2000 memberikan gaya-gaya dalam pada balok yang menentukan

dalam desain sebagai berikut :

Tabel 5.2 Gaya-gaya dalam pada balok

Elemen Komb Balok M tump

( t.m )

M lap

( t.m )

V tump

( t )

V lap

( t )

Aksial

( t )

27 1 A -26,3 22,98 37,28 33,96 0

26 1 B -2,42 -0,9929 2,98 2,88 -0,1

101 1 B -2,46 1,09 2,87 2,77 3,23E-3

326 1 C -0,5752 0,4789 1,14 0,1105 1,55

331 1 C -0,5835 0,3048 -1,03 -0,565 1,08

Yang menentukan dalam perencanaan adalah bagian yang diarsir.

Input dan output SAP 2000 dapat dilihat dilampiran.

Perhitungan Tulangan Balok

Data teknis balok :

Dimensi penampang b = 30 cm

h = 50 cm

Panjang balok L = 3000 mm

Tulangan utama Dtu = 25 mm

Tulangan sengkang Dsengkang = 10 mm

Tebal selimut beton p = 50 mm

f'c = 35 Mpa =350 kg/cm2

β1 = 0.85-0.008(f'c-30) =0.81 atau minimal 0.65 untuk f'c > 30 Mpa

Rl = β1*f'c = 283,5 kg/cm2

fy =400 Mpa = 4000 kg/cm2

Page 91: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

34

ρ min = 14/fy =0.0035

ρ max = β1*[4500/(6000+fy)]*(Rl/fy) = 0.025833938

� Balok A

Penulangan tumpuan

Tulangan lentur

Momen ( Mu ) = 26.3 t.m = 263 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dtu - Dsengkang = 42.75 cm

Mu / (b*d2) = 4796.91757 kN/m2

Menurut tabel ( Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang Tabel

5.1.d )

ρ =0.016912509 ρ min < ρ < ρ max

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As =2169.029263 mm2

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dtu/2)^2 = 490.625 mm2

Jumlah baris tulangan tarik yang diperlukan =2

Koreksi jika jumlah baris > 1 :

d = h - p - ½ ( n.Dtu + 2.5 ) - Dsengkang = 40.25 cm

Mu / (b*d2) = 5411.313864 kN/m2

ρ =0.019453451 ρ min <ρ < ρ max

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 2349.004179 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 5

Digunakan tulangan 5 D25 dengan Ast =2453.125 mm2

Jumlah baris tulangan tarik yang diperlukan = 2

Periksa lebar retak :

300 mm > 100 mm … OK !!

Page 92: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

35

Tulangan Geser

Vu = 37.28 t = 372.8 kN

d = 40.25 cm

vu = Vu/(b.d) = 3.0873706 Mpa

∅vc = (0.6/6)√f'c = 0.591607978 Mpa

vu > vc, berarti harus diberi tulangan geser

∅vs = vu - ∅vc = 2.495762622 Mpa

∅vs max = 0.6*(2/3)*√f'c = 2.366431913 Mpa

∅vs < ∅vs max

Sengkang yang diperlukan :

Untuk sepanjang d = 40.25 cm

As sengk = ( ∅vs.b.d )/(∅. fy) = 1255.680569 mm2

As sengkang yang diperlukan per meter = 3119.703278 mm2/m'

Luas 1 sengkang penampang ganda = 2*3.14*(Dsengk/2)2 = 157 mm2

Jumlah sengkang ganda yang diperlukan per meter = 20 bh

Yang memadai adalah D10-50 As sengk = 3140 mm2

Penulangan lapangan

Tulangan lentur

Momen ( Mu ) = 22.98 t.m 229.8 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dtu - Dsengkang = 42.75 cm

Mu / (b*d2) = 4191.375124 kN/m2

Menurut tabel ( Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang Tabel

5.1.d )

ρ = 0.014513574 ρ min < ρ < ρ max

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 1861.365834 mm2

Page 93: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

36

Tulangan tarik dalam 1 baris = (b-2p-2Dsk+25)/(Dtu+25) = 4

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dtu/2)^2 = 490.625 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 4

Digunakan tulangan 4D25 Ast = 2453.125 mm2

Tulangan Geser

Vu = 33.96 t = 339.6 kN

d = 42.75 cm

vu = Vu/(b.d) = 2.647953216 Mpa

∅vc = (0.6/6)√f'c = 0.591607978 Mpa

vu > vc, berarti harus diberi tulangan geser

∅vs = vu - ∅vc = 2.056345238 Mpa

∅vs max = 0.6*(2/3)*√f'c = 2.366431913 Mpa

∅vs < ∅vs max

Sengkang yang diperlukan :

Untuk sepanjang 0.5L - d = 107.25 cm

As sengk = ( ∅vs.b.(0.5L-d) )/(∅. fy) = 2756.787835 mm2

As sengkang yang diperlukan per meter = 2570.431548 mm2/m'

Luas 1 sengkang penampang ganda = 2*3.14*(Dsengk/2)2 = 157 mm2

Jumlah sengkang ganda yang diperlukan per meter = 17 bh

Yang memadai adalah D10-58 As sengk = 2669 mm2

Tumpuan Lapangan

Gambar 5.14 Penulangan Balok A

� Balok B (overstek)

Penulangan tumpuan

Page 94: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

37

Tulangan Lentur

Momen ( Mu ) = 2.46 t.m =24.6 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dtu - Dsengkang = 42.75 cm

Mu / (b*d2) = 448.6850655 kN/m2

Menurut tabel ( Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang Tabel

5.1.d )

= 0.001415607

ρ < ρmin, dipakai ρmin

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 448.875 mm2

Tulangan tarik dalam 1 baris = (b-2p-2Dsk+25)/(Dtu+25) = 4

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dtu/2)^2 = 490.625 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 1

Digunakan tulangan 2D25 Ast = 981.25 mm2

Tulangan Geser

Vu = 2.98 t = 29.8 kN

d = 42.75 cm

vu = Vu/(b.d) = 0.232358674 Mpa

∅vc = (0.6/6)√f'c = 0.591607978 Mpa

vu < ∅vc, berarti tidak perlu tulangan geser

Dipakai sengkang praktis D10 -210 mm

Penulangan lapangan

Tulangan Lentur

Momen ( Mu ) = 1.09 t.m = 10.9 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dtu - Dsengkang = 42.75 cm

Page 95: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

38

Mu / (b*d2) = 198.8076103 kN/m2

Menurut tabel ( Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang Tabel

5.1.d )

ρ = 0.000623889

ρ < ρ min, dipakai min

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 448.875 mm2

Tulangan tarik dalam 1 baris = (b-2p-2Dsk+25)/(Dtu+25) = 4

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dtu/2)^2 = 490.625 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 1

Digunakan tulangan 2 D25 Ast = 981.25 mm2

Tulangan Geser

Vu = 2.88 t = 28.8 kN

d = 42.75 cm

vu = Vu/(b.d) = 0.224561404 Mpa

∅vc = (0.6/6)√f'c = 0.591607978 Mpa

vu < ∅vc, berarti tidak perlu tulangan geser

Dipakai sengkang praktis D10-210 mm

Gambar 5.15 Penulangan tumpuan = lapangan balok B

� Balok C

Penulangan tumpuan

Tulangan Lentur

Momen ( Mu ) = 0.5835 t.m = 5.835 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dtu - Dsengkang = 62.75 cm

Page 96: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

39

Mu / (b*d2) =42.33946 kN/m2

Menurut tabel ( Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang Tabel

5.1.d )

ρ = 0.00013243

ρ < ρmin, dipakai ρmin

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 768.6875 mm2

Tulangan tarik dalam 1 baris = (b-2p-2Dsk+25)/(Dtu+25) = 4

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dtu/2)^2 = 490.625 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 1

Digunakan tulangan 2 D25 Ast = 981.25 mm2

Tulangan geser

Vu = 1.14 t = 11.4 kN

d = 62.75 cm

vu = Vu/(b.d) = 0.051906659 Mpa

∅vc = (0.6/6)√f'c = 0.591607978 Mpa

vu < ∅vc, berarti tidak perlu tulangan geser

Dipakai sengkang praktis D10-310 mm

Penulangan lapangan

Tulangan Lentur

Momen ( Mu ) = 0.4789 t.m = 4.789 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dtu - Dsengkang = 62.75 cm

Mu / (b*d2) =34.7495618 kN/m2

Menurut tabel ( Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang Tabel

5.1.d )

ρ = 0.000108672

ρ < ρ min, dipakai ρmin

Tulangan single

Page 97: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

40

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 768.6875 mm2

Tulangan tarik dalam 1 baris = (b-2p-2Dsk+25)/(Dtu+25) = 4

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dtu/2)^2 = 490.625 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 1

Digunakan tulangan 2 D25 Ast = 981.25 mm2

Tulangan geser

Vu = 0.565 t = 5.65 kN

d = 62.75 cm

vu = Vu/(b.d) = 0.025725669 Mpa

∅vc = (0.6/6)√f'c = 0.591607978 Mpa

vu < ∅vc, berarti tidak perlu tulangan geser

Dipakai sengkang praktis D10-310 mm

Gambar 5.16 Penulangan tumpuan = lapangan balok C

Catatan : momen puntir tidak diperhitungkan dalam perencanaan ini.

Page 98: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

41

5.7.4 Perhitungan Pondasi

� Penulangan tiang pancang

Penulangan tiang pancang dihitung berdasarkan momen yang terjadi pada

saat pengangkatan.

1. Pengangkatan dua titik

Gambar 5.17 Pengangkatan dua titik

M1 = ½ . q .a2

M2 = 1/8 q ( L – 2a )2 – ½ . q. a2

M1 = M2

½ . q .a2 = 1/8 q ( L – 2a )2 – ½ . q. a2

4a2 + 4aL – L2 = 0

a = 0,209L ⇒ L = 12,5 m

= 2,613 m

q = ¼ . 3,14 . 0,3 . 0,3 . 2400

= 169,65 kg/m

M1 = M2 = ½ . q . a2

= ½ . 169,65 . 2,613 = 579,166 kgm

a

M2

M1 M1

L – 2a a

Page 99: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

42

2. Pengangkatan satu titik

Gambar 5.18 Pengangkatan satu titik

M1 = ½ . q .a2

aL

aqaLqR

−−−=

2

1

.2/1)(2/1

)(2

.

)(2

...2. 222

aL

aq

aL

aqLqaLq

−−

−+−=

)(2

..2. 2

aL

LqaLq

−−=

Mx = R1 . x – ½ q x2

Syarat extrim : 0=dx

dMx

R1 – q.x = 0

)(2

.21

aL

LaL

q

Rx

−−==

L -a

a

M1

M2

x

Mx

Page 100: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

43

== 2max MM R1)(2

.2

aL

LaL

−−

- 1/2q. 2

)(2

.2

−−

aL

LaL

22

)(2

22/1

−−=

aL

aLLq

M1 = M2

1/2q.a2 22

)(2

22/1

−−=

aL

aLLq

)(2

22

aL

aLLa

−−=

2a2 –4aL + L2 = 0

a = 0,29.L ⇒ L= 12,5 m

= 3,625 m

M = ½ q . a2

= ½ . 169,65 . 3,6252

= 1114,65 kgm

Pada pengangkatan satu titik ini akan terjadi gaya normal akibat berat

sendiri yang besarnya :

P = q . L . sin α

Gaya normal maksimum terjadi ketika α = 90̊ , sehingga

P = 169,65.12,5.sin 90˚ = 2120,625 kg

Jadi yang menentukan adalah kondisi pengangkatan dengan satu titik,

dengan Mu = 1114,65 kgm dan Pu = 2120,63 kg

Perhitungan tulangan

Diameter penampang lingkaran h = 30 cm = 300 mm

Luas penampang = Agr = ¼πh2 = 70714.29 mm2

Tulangan utama Dtu = 16 mm

Tulangan sengkang Dsengkang = 10 mm

Tebal selimut beton p = 40 mm

d' = p + øsengk + ½øtu = 58 mm

Page 101: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

44

d'/h = 0.2

f'c = 30 Mpa = 300 kg/cm2

β = f'c/25 = 1.2 untuk f'c ≤30 Mpa

β = 1.33 untuk f'c = 35 Mpa

fy = 400 Mpa = 4000 kg/cm2

Pu = 2.12063 t = 21206.3 N

Mu = 1.11465 t.m = 11146.5 N.m

P'u / (ø*Agr*0.85*f'c) = 0.018092734 < 0.1

maka nilai ø ditingkatkan menjadi 0.8

P'u / (ø*Agr*0.85*f'c) = 0.014700347

et = Mu/Pu = 0.525622103 m = 525.6221 mm

et/h = 1.752073676

P'u*et/ (ø*Agr*0.85*f'c*h) = 0.02575609

Dari grafik diperoleh nilai r = 0.009

ρ = β.r = 0.0108

As tot = ρ.Agr = 763.7142857 mm2

Digunakan tulangan 4 D 16 dengan Ast = 803.84 mm2

Berdasarkan pengaruh akibat penumbukan

angka kejut = 1,5

berat tiang (P) = ¼ x 3,14 x 0,3 x 0,3 x 2400 x 12,5 = 2120,575 kg

berat palu yang diperlukan

B = (0,5 P + 600) kg

= (0,5 . 2120,575 + 600) = 1660,288 kg

N = 1,5 x 1660,288 = 2490,431 kg

Nu = N + P = 2490,431 + 2120,575 = 4611 kg

P'u = 0.039340006 < 0.1

ø*Agr*0.85*f'c

maka nilai ø ditingkatkan menjadi 0.8

P'u = 0.031963755

ø*Agr*0.85*f'c

Page 102: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

45

et = Mu/Pu = 0

et/h = 0

P'u*et = 0

ø*Agr*0.85*f'c*h

Dari grafik diperoleh nilai r = 0.003

ρ = β.r = 0.0036

As tot = ρ.Agr = 254.5714286 mm2

Digunakan tulangan 2 D16 dengan Ast = 401.92 mm2

Jadi dipakai tulangan 4D16 dengan Ast = 803.84 mm2

Perhitungan tulangan geser

D = ).(2

)..2.( 2

aL

LaLq

−−

= )625,35,12.(2

)5,12.625,3.25,12.(65,169 2

−−

= 627,227 kg

Vu = 627.227 kg = 6272.27 N

fy spiral = fys = 400 Mpa

A spiral = (Vu - f'c Agr - fy Ast)/fys = -6091.73 mm2

Diameter minimum spiral menurut ACI code ps 7.10.4.2 : db = 5 mm

Dipakai spiral db = 10 mm

as = 0.25 π db2 = 78.5 mm2

Menurut ACI code persamaan 10.5 :

ρs = 0.45 [ (Ag/Ac) - 1 ] (f'c/fys)

Dc = h - 2p = 220 mm

Ac = 0.25*3.14*Dc2 = 37994 mm2

Ag = 70714.28571 mm2

ρs = 0.029065369

Menentukan jarak spiral :

s = [ as π (Dc-db) ] / [ρs π Dc2/4 ] = 46.874 mm

Jarak spiral menurut ACI code ps 7.10.4.3 :

s maks = 7.5 cm s min = 2.5 cm

Dipilih jarak spiral 45 mm

Page 103: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

46

� Daya dukung tiang pancang

1. Terhadap kekuatan bahan

Atiang = Agr + n.Ast = 70714.29 + 15.8,0384 = 827,718 cm2

n = Es/Ec = 15

Ptiang = f’c x Atiang

= 300 x 827,718 = 248315 kg = 248,315 ton

2. Terhadap pemukulan hammer

Berdasarkan rumus News Engineering Formula :

cs

HWrEhPu

+= ..

dimana :

Pu = daya dukung tiang (ton)

Eh = efisiensi palu = 0,8

Wr = berat hammer (ton)

Hammer yang digunakan model Kobelco K-25 dengan Wr = 2,5 ton

H = tinggi jatuh hammer / ram stroke (mm), diambil 1,5 m

Berat tiang dengan diameter 30 cm dan panjang 37 m adalah sebesar

Wp = Agr.L.γc = 70714,29E-6*37*2,4 = 6,279 ton

s = penetrasi akhir (mm), diasumsikan 5 mm

c = deformasi elastis = ==5,2

279,6.1,0.1,0

Wr

Wp0,251 inch = 6,38 mm

Pu = =+ 00638,0005,0

5,1*5,2*8,0263,62 t

3. Terhadap kekuatan tanah

P = 53

JHLxkAxqc+

A = luas tiang pancang

= Agr = 707,143 cm2

qc = nilai conus pada kedalaman –37 m = 150 kg/cm2

JHL = total friction = 2287,67 kg/cm2

Page 104: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

47

k = keliling tiang pancang = 3,14 x 30 = 94,248 cm

P = 5

248,9467,2287

3

150143,707 xx + = 78478 kg = 78,478 ton

Besarnya daya dukung tiang ultimate diambil Pu diatas yang terkecil :

Qult = 78,478 ton

� Perhitungan efisiensi tiang group

Efisiensi tiang group :

−+−−=mn

mnmn )1()1(

901

θη

dengan : m = jumlah baris

n = jumlah tiang dalam satu baris

d = diameter tiang = 0,3 m

s = jarak antar tiang = 0,8 m

θ = arc tan d/s = arc tan 0,3/0,8 = 20,556

Untuk bagian pondasi di tepi pantai dipakai m = 1 dan n = 2 ( tipe A ),

sedangkan bagian lainnya digunakan m = 2 dan n = 2 ( tipe B )

−+−−=2.1

)11(21)12(

90

556,201Aη = 0,886

−+−−=2.2

)12(22)12(

90

556,201Bη = 0,772

Dengan memperhitungkan efisiensi, daya dukung tiang menjadi :

Qall = η.Qult

QA = 0,886*78,478 = 69,532 t

QB = 0,772*78,478 = 60,585 t

Page 105: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

48

� Perhitungan beban yang terjadi

Untuk pondasi tiang pancang tipe A direncanakan seperti tergambar :

Gambar 5.19 Pondasi tiang pancang A

Berat poer :

Vpoer = 1,2 . 1,7 . 0,6 . 2,4

= 2,938 ton

Jumlah tiang : nx = 1 nz = 2

Jarak tiang pancang terhadap titik berat poer :

Z1 = -0,4 Z2 = 0,4 X1 = X2 = 0

Σ z2 = (-0,4)2 + 0,42 = 0,32 Σ x2 = 0

Adanya eksentrisitas (ez) sebesar 0,45 m terhadap titik berat poer,

mengakibatkan adanya penambahan momen pada Mx sebesar V2xez.

Beban maksimum yang diterima tiang :

22 .

max.

.

max.

znx

ZMx

xnz

XMz

n

VP tot

Σ±

Σ±=

Page 106: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

49

Joint REAKSI (OUTPUT SAP 2000) Komb 1 Mx

akibat ez

Vt Pmax

V = F2 Hx = F1 Hz = F3 Mx = M1 Mz = M3 (V+Vpoer)

315 39.641 0.407 3.2804 4.988 20.795 17.839 42.5793 47.285

316 98.568 0 1.944 26.303 0 44.356 101.506 50.753

Pmax = 50,753 t < QA = 69,532 t…OK!!!

Untuk pondasi tiang pancang tipe B direncanakan seperti tergambar :

Gambar 5.20 Pondasi tiang pancang B

Dimensi poer direncanakan : 1,7 m x 1,7 m x 0,6 m

Berat poer :

Vpoer = 1,7 . 1,7 . 0,6 . 2,4

= 4,162 ton

Jumlah tiang : nx = 2 nz = 2

Jarak tiang pancang terhadap titik berat poer :

X1 = Z1 = -0,4

X2 = Z2 = 0,4

Σ x2 = Σ z2 = (-0,4)2 + 0,42 = 0,32

Beban maksimum yang diterima tiang :

Page 107: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

50

22 .

max.

.

max.

znx

ZMx

xnz

XMz

n

VP tot

Σ±

Σ±=

Joint REAKSI (OUTPUT SAP 2000) Komb 1 Vt

Pmax V = F2 Hx = F1 Hz = F3 Mx = M1 Mz = M3 (V+Vpoer)

27 46.6855 0.4073 3.2804 4.9786 24.7683 50.8475 31.3037

28 111.852 0 1.944 26.3025 0 116.014 45.4426

52 149.136 0 2.592 0 0 153.298 38.3245

Pmax = 45,443 t < QB = 60,585 t …OK!!!

� Perhitungan tulangan poer

Pondasi tiang pancang A

Penulangan arah x

Momen terhadap pusat poer :

Mx = M1 + M akibat ez = 26,303 + 44,356 = 70,659 t.m

Mx per meter lebar pelat :

Mux = 70,659/L = 70,659/1,2 = 58,883 t.m

Tulangan arah x

Dimensi penampang b = 100 cm = 1000 mm

h = 60 cm = 600 mm

Tulangan utama arah x : Dx = 19 mm

Tulangan utama arah x : Dy = 19 mm

Tebal selimut beton p = 50 mm

f'c = 35 Mpa = 350 kg/cm2

β1 = 0.85-0.008(f'c-30) = 0.81 atau minimal 0.65 untuk f'c > 30 Mpa

Rl = β1*f'c = 283.5 kg/cm2

fy = 400 Mpa = 4000 kg/cm2

ρ min = 14/fy = 0.0035

ρ max = β1*[4500/(6000+fy)]*(Rl/fy) = 0.025833938

Momen (Mu) = 58,883 t.m = 588,83 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dx = 54.05 cm

Mu / (b*d2) = 2015,573 kN/m2

Page 108: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

51

Menurut tabel (Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang

Tabel 5.1.d)

ρ = 0,00659

ρmin < ρ < ρmax

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 3562,193 mm2

Digunakan tulangan D19 - 70 Ast =3967,39 mm2

Penulangan arah y (z)

Momen terhadap pusat poer :

My = 2.Pt.0,4 = 2.50,753.0,4 = 40,602 t.m

My per meter lebar pelat :

Muy = 40,602/L = 40,602/1,7 = 23,884 t.m

Tulangan arah y

Momen (Mu) = 23.884 t.m = 238.84 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dy - Dx = 52.15 cm

Mu / (b*d2) = 878.210 kN/m2

Menurut tabel (Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang

Tabel 5.1.d)

ρ = 0.002797

ρ < ρmin, dipakai ρmin

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 1825.25 mm2

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dy/2)^2 = 283.385 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 7

Digunakan tulangan D19-140 Asty = 1983.695 mm2

Page 109: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

52

Pondasi tiang pancang B

Penulangan arah x

Momen terhadap pusat poer :

Mx = 2.2.Pt.0,4 = 2.2.45,443.0,4 = 72,709 t.m

Mx per meter lebar pelat :

Mux = 72,709/L = 72,709/1,7 = 42,770 t.m

Tulangan arah x

Dimensi penampang b = 100 cm = 1000 mm

h = 60 cm = 600 mm

Tulangan utama arah x : Dx = 19 mm

Tulangan utama arah x : Dy = 19 mm

Tebal selimut beton p = 50 mm

f'c = 35 Mpa = 350 kg/cm2

β1 = 0.85-0.008(f'c-30) = 0.81 atau minimal 0.65 untuk f'c > 30 Mpa

Rl = β1*f'c = 283.5 kg/cm2

fy = 400 Mpa = 4000 kg/cm2

ρ min = 14/fy = 0.0035

ρ max = β1*[4500/(6000+fy)]*(Rl/fy) = 0.025833938

Momen (Mu) = 42.77 t.m = 427.7 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dx = 54.05 cm

Mu / (b*d2)= 1464.022845 kN/m2

Menurut tabel (Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang

Tabel 5.1.d)

ρ = 0.004725106

ρmin < ρ < ρmax

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 2553.919979 mm2

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dx/2)^2 = 283.385 mm2

Page 110: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

53

Jumlah tulangan yang diperlukan = 10

Digunakan tulangan D19-100 Astx = 2833.85 mm2

Penulangan arah y

Muy = Mux = 42,77 t.m (simetris)

Momen ( Mu ) = 42.77 t.m = 427.7 kN.m

Tinggi efektif :

d = h - p - ½ Dy - Dx = 52.15 cm

Mu / (b*d2) =1572.644733 kN/m2

Menurut tabel (Buku Grafik dan Tabel Perencanaan Beton Bertulang

Tabel 5.1.d)

ρ = 0.005088516

ρ min < ρ < ρmax

Tulangan single

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = 2653.660936 mm2

Luas 1 tulangan tarik = 3.14*(Dy/2)^2 = 283.385 mm2

Jumlah tulangan yang diperlukan = 10

Digunakan tulangan D19-100 Asty = 2833.85 mm2

Dalam pelaksanaan jarak bersih antar tiang pancang dibuat 100 cm untuk

mengantisipasi kerusakan tanah pada saat pemancangan dengan diameter 40

cm.

Perhitungan geser Pons

Akibat gaya tiang pancang :

Ptiang = Pt = 45,443 t = 454,43 kN

d = dx = 54,05 cm = 540,5 mm

bo = π.(dtiang + d) = 3,14.(300+540,5) = 2641,57 mm

βc = perbandingan sisi tiang terpanjang dan terpendek = 1

Vc = 5,540.57,2641.6

350

1

21..

6

'21

+=

+ dbo

cf

Page 111: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

54

= 13355552,18 N = 13355,55 kN

∅Vc = 0,6.13355,55 = 8013,33 kN > Pt = 454,43 kN

Tidak perlu tulangan geser pons.

� Perhitungan gaya horizontal

Data tanah : γ = 1,5788 t/m3 ∅ = 5° c = 0,07 kg/cm2

Ld = ⅓ Lp - ¼ Lp, diambil Ld = ⅓ x (37-7,5) = 9,8 m

Lh = Ld = 9,8 m (karena poer diatas permukaan tanah)

λp = tg2(45 + ½ ∅) = 1,191

B = ½ d = ½ x 3,14 x 0,3 = 0,471 m

Diagram tekanan tanah pasif:

CG = (λp.γ.1,96).B = 1,191x 1,5788 x 1,96 x 0,471 = 1,736 t/m

DH = (λp.γ.3,92).B = 1,191 x 1,5788 x 3,92 x 0,471 = 3,472 t/m

EI = (λp.γ.5,88).B = 1,191 x 1,5788 x 5,88 x 0,471 = 5,207 t/m

FJ = (λp.γ.7,84).B = 1,191 x 1,5788 x 7,84 x 0,471 = 6,943 t/m

OK = (λp.γ.Lh).B = 1,191 x 1,5788 x 9,8 x 0,471 = 8,679 t/m

Tekanan pasif efektif yang bekerja :

CG = 1,736 t/m

DL = ¾ DH = 2,604 t/m

EM = ½ EI = 2,604 t/m

FN = ¼ FJ = 1,736 t/m

di O = 0

Tekanan tanah efektif yang bekerja :

P1 = ½ x 1,96 x 1,736 = 1,701 t

P2 = ½ x 1,96 x (1,736+2,604) = 4,253 t

P3 = ½ x 1,96 x (2,604+2,604) = 5,104 t

P4 = ½ x 1,96 x (2,604+1,736) = 4,253 t

P5 = ½ x 1,96 x 1,736 = 1,701 t

R = Σ P = 17,012 t

Letak titik tangkap masing – masing gaya :

Page 112: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

55

Letak titik tangkap gaya horizontal R terhadap O :

R.Lz = P1.L1 + P2.L2 + P3.L3 + P4.L4 + P5.L5

17,012.Lz = 1,701.8,493 + 4,253.6,795 + 5,104.4,9 + 4,253.3,005 +

1,701.1,307

Lz = 4,9 m

Gaya horizontal sementara yang diijinkan :

Σ Ms = 0

H x (Ld + Lz) = R x 2Lz

H x (9,8 + 4,9) = 17,012 x 2 x 4,9

H = 11,341 ton

Hmaks = 3,2804 ton

Hmaks < H ………..OK

5.8. PERHITUNGAN PEMECAH GELOMBANG

5.8.1. Tinjauan Umum

Pemecah gelombang adalah bangunan yang paling penting dan utama

Page 113: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

56

pada pelabuhan buatan. Sesuai dengan namanya, fungsinya adalah untuk

memecah dan menghamburkan gelombang, dan memecah pengaruh ombak yang

merusak di daerah yang tertutup untuk penerimaan kapal.

Dengan berbagai pertimbangan, antara lain biayanya murah dan

perbaikannya mudah, maka dipilih pemecah gelombang sisi miring terbuat dari

tumpukan batu.

5.8.2. Perhitungan Struktur

Dari analisis data pada bab sebelumnya didapatkan data sebagai berikut:

- tinggi gelombang (H dilokasi) = 2,121 meter

- periode gelombang (T) = 8,592 detik

- Elevasi pasang surut air laut

- HWL = +0,804 meter

- MWL = +0,402 meter

- LWL = +0,000 meter

- Berat jenis batu (γr) = 2,65 t/m3 Tabel (1,hal 13)

- Berat jenis air laut (γw) = 1,03 t/m3

- Panjang gelombang di laut dalam (Lo) =115,163 meter

- Elevasi dasar pemecah gelombang -7,5 meter

� Menghitung tinggi gelombang pada kedalaman tertentu

Dasar pemecah gelombang direncanakan pada kedalaman -7,5 m.

dLWL = LWL – (-7,5) = 0,000 + 7,5 = 7,5 m

dMWL = MWL – (-7,5) = 0,402 + 7,5 = 7,902 m ≈ 8,0 m

dHWL = HWL – (-7,5) = 0,804 + 7,5 = 8,304 m

Ho = 2,462 m T = 8,592 detik

Lo = 1,56T2 = 1,56 * 8,5922 = 115,163 m

dtm

T

LoCo 404,13

592,8

163,115 ===

Page 114: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

57

0695,0163,115

8 ==Lo

d

Untuk d/Lo diatas dengan tabel (1, hal 267) didapat :

1L

d= 0,11347 503,70

11347,0

81 ==L

Arah datang gelombang pada kedalaman 8 m.

dtm

T

LC 206,8

592,8

503,7011 ===

4329,045sin404,13

206,8sinsin 0

0

11 =°== αα

c

c

α1 = 25,65°

Koefisien refraksi dihitung dengan rumus :

886,065,25cos

45cos

cos

cos

1

0 =°

°==αα

Kr

Dengan tabel ( 1,hal 167 ) untuk d/Lo = 0,0695

n1 = 0,8636 n0 = 0,5

Koefisien pendangkalan dihitung dengan rumus :

503,70*8636,0

163,115*5,0

11

00 ==Ln

LnKs = 0,9725

Jadi tinggi gelombang pada kedalaman 8 m :

H1 = Ks * Kr * Ho = 0,9725 * 0,886 * 2,462 = 2,121 m

� Tinjauan gelombang pecah atau tidak pecah

Kemiringan dasar laut 1:50 (m=0,02)

Ho = 2,462 m

H’o = Kr * Ho = 0,886 * 2,462 = 2,181 m

0030,0592,8*81,9

181,2'22

==gT

oH

Dari grafik (1, hal 92) diperoleh 44,1'

=oH

Hb

Page 115: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

58

Hb = 1,44 * 2,181 = 3,141 m

0043,0592,8*81,9

141,322

==gT

Hb

Dari grafik (1, hal 93) diperoleh 15,1=Hb

db

db = 1,15 * 3,141 = 3,612 m

Jadi gelombang pecah akan terjadi pada kedalaman 3,612 m. Karena db < dLWL

< dHWL, berarti di lokasi bangunan pada kedalaman -7,5 m gelombang tidak

pecah.

� Penentuan elevasi puncak pemecah gelombang

Kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1:2.

Bilangan Irribaren :

Ir = 5,0)/( LoH

tgθ =

5,0)163,115/121,2(

2/1= 3,6843

a) Dengan menggunakan grafik (1, hal 141)dihitung nilai runup.

Untuk lapis lindung dari batu pecah :

H

Ru= 1,208 Ru = 1,208 x 2,121 = 2,562 meter

Elevasi puncak pemecah gelombang dengan memperhitungkan tinggi

kebebasan 0,5 meter : El = HWL + Ru + tinggi kebebasan

= 0,804 + 2,562 + 0,5 = +3,866 meter

Tinggi pemecah gelombang : H = El. + d = 3,866 –(-7,5) = 11,366 meter.

b) Dengan menggunakan grafik (1, hal 141) dihitung nilai runup.

Untuk lapis lindung dari tetrapod :

H

Ru= 0,875 Ru = 0,875 x 2,121 = 1,856 meter

Elevasi puncak pemecah gelombang dengan memperhitungkan tinggi

kebebasan 0,5 meter : El = HWL + Ru + tinggi kebebasan

= 0,804 + 1,856 + 0,5 = +3,16meter

Tinggi pemecah gelombang : H = El. + d = 3,16 –(-7,5) = 10,66 meter.

Berat butir lapis lindung

Page 116: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

59

Besarnya koefisien stabilitas bisa dilihat pada tabel (1,hal 135)

Berat batu lapis lindung dihitung dengan rumus Hudson berikut ini :

a) Untuk lapis lindung dari batu pecah:

Untuk ujung : W = θ

γcot)1.(

.3

3

−SrKd

Hr =

2)103,1

65,2(8,2

121,265,2

3

3

x

x

−= 1,161 ton.

b) Untuk lapis lindung dari tetrapod:

Untuk ujung : W = θ

γcot)1.(

.3

3

−SrKd

Hr =

2)103,1

65,2(5,5

121,265,2

3

3

x

x

−= 0,591 ton.

Dengan memperhitungkan adanya efisiensi waktu, maka digunakan lapis lindung

dari tetrapod. Untuk selanjutnya digunakan lapis lindung dari tetrapod.

Lebar puncak pemecah gelombang

B = ∆kn.3/1

r

W

γ

N = 3 (minimum)

k ∆ = koefisien lapis lindung, dapat dilihat pada tabel 2.7 sebesar 1,04

Untuk ujung : B = 3 x 1,04 3/1

65,2

5911.0

= 1,892 = 1,9 meter

Tebal lapis lindung

t = n.k∆ 3/1

r

W

γ

Untuk ujung : t = 2 x 1,04 3/1

65,2

591,0

= 1,261 = 1,3 meter

Jumlah batu pelindung

N = A.n.k∆

−100

1P

3/2

W

Untuk ujung : N = 10 x 2 x 1,04

−100

501

3/2

591,0

65,2

= 28,28 = 29 buah

Dengan cara yang sama dapat dihitung bagian lengan pada beberapa kedalaman.

Page 117: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab V Perhitungan Dermaga Kapal Barang Kendal V -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

60

Hasil perhitungan pemecah gelombang ditabelkan sebagai berikut:

Kedalaman

(m)

Pemecah gelombang

Berat butir (t) Lebar puncak (m) Tebal lapis (m) Jumlah tetrapod (bh)

7,5 0,591 1,9 1,3 29

6,0 0,438 1,8 1,2 35

4,5 0,412 1,7 1,2 36

3,0* 0,657 2,0 1,4 27

(Ket: * gelombang pecah)

Khusus untuk lebar puncak mengingat keperluan operasi peralatan ketika

pelaksanaan dan perawatan, serta inspeksi yang memungkinkan untuk lalu lintas

satu mobil maka lebar puncak diambil minimum 2,75 m.

Page 118: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB VI RENCANA KERJA DAN

SYARAT-SYARAT

BAB I

SYARAT-SYARAT UMUM

SU-01

PERATURAN UMUM

Tata laksana dalam penyelenggaraan proyek ini dilaksanakan berdasarkan

Peraturan-peraturan dan Ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan bangunan

borongan di Indonesia, maka yang sah dan mengikat adalah Syarat-syarat

Umum (SU) untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan di Indonesia

(Algemen Voowarden) atau disingkat A.V. Nomor 9 tanggal 28 Mei 1941 dan

Tambahan Lembaran Negara No. 14571.

2. Keppres No. 16 tahun 1994 tentang pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan

Belanja Negara dan Perubahannya yaitu Keppres No. 6 tahun 1999.

3. Keputusan bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Menteri

Negara Perancanaan Pembangunan Nasional / Ketua Badan Perencana

Pembangunan Nasional.

Nomor : KEP-27/MK.3/8/1994

KEP-166/KET/8/1994

Tangggal : 4 Agustus 1994

Tentang : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keppres 16 tahun 1994

tentang pelaksanaan APBN, dan Penyempurnaan Keppres 16 tahun 1994.

4. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan tertulis yang diberikan oleh Pemimpin

Bagian Proyek; Pengelola Proyek dan Direksi Pekerjaan atau Badan Pengawas

Pembangunan dan Pengawas Lapangan.

5. Kepmen PU. No. 67 /95, tanggal 13 Maret 1995.

Page 119: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

2

6. Peraturan-peraturan Teknis yang ada.

7. Peraturan-peraturan lain yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan

ini.

8. Loan Agreement INP-23 tanggal 24 Desember 1998.

9. Surat Pengesahan Daftar Isian Proyek Tahun Anggaran 1998/1999 Nomor

109/XVII/SUPL/1998, tanggal 7 Januari 1999.

10. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan.

Gambar-gambar Rencana termesuk Gambar-gambar Penjelasannya dan semua

perubahan yang dicatat dalam Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan

Pekerjaan.

SU-02

PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN

Pemberi tugas/pemilik (Bouwheer) adalah Pemimpin Bagian Proyek

Pembangunan Dermaga Kapal Barang Kendal Tahun Anggaran 2002/2003.

SU-03

NAMA PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Pembangunan Dermaga Kapal Barang Kendal

Lokasi : Kabupaten Kendal

SU-04

SUMBER DANA

Sebagai sumber dana adalah Pemerintah Kabupaten Kendal.

SU-05

PENGAWAS PEKERJAAN / PENGAWAS LAPANGAN

5.1. Sebagai Pengawas Pelaksanaan Pekerjaan sehari-hari di tempat pekerjaan

adalah Konsultan Pengawas yang ditunjuk oleh Pimpro, dan Direksi

Lapangan yang akan ditunjuk oleh Pemimpin Bagian Proyek.

Page 120: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

3

5.2. Pengawas Lapangan tidak dibenarkan mengubah ketentuan-ketentuan

Pelaksanaan, sebelum mendapat ijin atau sepengetahuan dari Koordinator

Pengawas dan Pemimpin Bagian Proyek.

5.3. Bilamana Pengawas Lapangan menjumpai kelainan-kelainan, kejanggalan-

kejanggalan di lapangan atau adanya penyimpangan-penyimpangan dari

RKS yang ada, supaya segera memberitahukan kepada Koordinator

Pengawas atau Pemimpin Proyek.

5.4. Disamping Pengawas Lapangan yang ditunjuk, maka Koordinator Pengawas

juga diberi tugas untuk mengadakan pengawasan berkala, terutama pada

pekerjaan-pekerjaan yang perlu mendapat perhatian

SU-06

PEMBORONG

6.1. Bila pemborong atau rekanan akan memulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan

di lapangan, maka sebelumnya supaya memberi tahu dan minta izin lebih

dulu kepada Pemimpin Bagian Proyek dan Pengelola Proyek yang lain

secara tertulis.

6.2. Untuk melaksanakan pekerjaan ini,maka pihak Pemborong supaya

menempatkan seorang Manager / Kepala Pelaksana yang ahli dan cakap

dibidang konstruksi bangunan air dengan pengalaman 5 (lima) tahun pada

pekerjaan yang setara termasuk paling sedikit 3 (tiga) tahun pengalaman

sebagai manajer dan kepadanya supaya diberi wewenang penuh oleh

Direktur atau Pimpinan Perusahaan, yang bertanggung jawab dan yang

dapat bertindak untuk dan atas nama Perusahaan.

6.3. Manajer / Kepala Pelaksana yang diberi kuasa penuh tadi, harus selalu

bertugas di tempat pekerjaan untuk menerima perintah-perintah dari Direksi

dan Pengelola Proyek serta Pemimpin Proyek, agar pekerjaan dapat berjalan

dengan lancar dan sesuai dengan rencana kerja dan syarat kerja yang telah

ditetepkan.

Page 121: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

4

6.4. Manajer / Kepala Pelaksana yang ditunjuk harus berpengalaman dan

pembantu-pembantunya minimal harus dapat memahami dan mengerti

gambar-gambar bestek dan ketentuan-ketentuan yang ada dalam RKS,

sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

SU-07

SYARAT-SYARAT PESERTA PELELANGAN

7.1. Yang dapat mengikuti Pelelangan Pekerjaan ini ialah Pemborong ynag

mempunyai Prakualifikasi dari Panitia Prakualifikasi Propinsi Daerah

Tingkat I Jawa Tengah yang masih berlaku, untuk bidang usaha Pekerjaan

Pemborongan dengan kualifikasi : A untuk bidang pekerjaan : Gedung,

Drainase, Jalan, Pengerukan, Dermaga Tahun Anggaran 2002/2003.

7.2. Bagi pemborong yang telah mengikuti Pelelangan dan telah memasukkan

Surat Penawaran, jika mengundurkan diri akan dikenakan sanksi sebagai

berikut :

Tidak diikutsertakan dalam Pelelangan Pekerjaan yang akan datang.

SU-08

PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING)

8.1. Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) Lapangan akan dilaksanakan

pada :

Hari / tanggal :

Jam :

Tempat :

Peserta yang akan mengikuti Aanwijzing Lapangan diharuskan melengkapi

administrasi :

- Bila yang akan manghadiri adalah Direktur/Pimpinan Perusahaaan

menyerahkan foto copy bukti diri KTP/SIM.

Page 122: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

5

- Bila Direktur/ Pimpinan Perusahaan berhalangan, dapat menugaskan Staf

Teknik (pegawai tetap yang tercantum dalam Daftar Personil Perusahaan)

yang akan ditugaskan untuk menyiapkan Dokumen Penawaran dengan

membawa Surat Kuasa dari Direktur/ Pimpinan Perusahaan dilampiri

bukti diri (foto copy KTP/SIM) yang bersangkutan.

Dan akan diberikan Penjelasan Pekerjaan lebih lanjut di lokasi pekerjaan.

Pada hari dan tanggal tersebut, semua peserta rapat penjelasan pekerjaan

dianggap telah mempelajari dan meneliti dengan seksama semua peraturan,

ketentuan, dan persyaratan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat

ini.

8.2. Peserta Rapat Penjelasan berhak mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk

hal-hal yang belum jelas, dengan cara dan ketentuan yang akan diatur

kemudian pada waktu Pemberian Penjelasan Pekerjaan

Bilamana sudah tidak ada pertanyaan yang diajukan lagi, maka Peserta Rapat

Pemberian Penjelasan Pekerjaan ini dianggap sudah cukup memahami dan

dapat menerima semua Persyaratan Ketetapan yang telah ditentukan.

8.3. Perbaikan-perbaikan, pembetulan-pembetulan, penambahan-penambahan,

dan pengurangan-pengurangan maupun hasil tanya jawab dan semua

pemberian penjelasan pekerjaan dan yang akan ditandatangani oleh

sekurang-kurangnya dua wakil pemborong peserta Rapat Penjelasan

Pekerjaan, merupakan Lampiran Kontrak yang sifatnya mengikat.

8.4. Pemborong yang tidak hadir dan tidak mengirimkan wakilnya pada waktu

Pemberian Penjelasan Pekerjaan atau Pemborong yang tidak mengikuti

sepenuhnya sampai pemberian Penjelasan Pekerjaan selesai, maka

Pemborong yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri atau dianggap

tidak ikut pelelangan.

8.5. Bila yang akan menghadiri penjelasan adalah Direktur/Pimpinan perusahaan

(menyerahkan fotocopi butkti diri KTP/SIM), harap mengikut sertakan

tenaga teknis yang akan ditugaskan untuk menyiapkan dokumen.

Page 123: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

6

8.6. Bila Direktur/Pimpinan Perusahaan berhalangan dapat menugaskan staf

teknik (pegawai tetap yang tercantum dalam Daftar personil perusahaan )

yang akan ditugaskan untuk menyiapkan Dokumen Penawaran dengan

membawa Surat Kuasa dari Direktur/Pimpinan perusahaan dilampiri bukti

diri/Daftar Pegawai perusahaan, fotocopi KTP/SIM.

8.7. Bagi rekanan yang tidak memenuhi ketentuan di atas dinyatakan/dianggap

mengundurkan diri, dan tidak akan diikutsertakan dalam proses selamjutnya.

SU-09

PELELANGAN

9.1. Pelelangan atau penawaran pekerjaan akan dilakukan dengan Peraturan

Pelelangan Terbatas.

9.2. Pemasukan Surat Penawaran pelelangan akan dilakukan pada :

Hari :

Tanggal :

Jam :

Tempat :

9.3. Pembukaan Surat Penawaran akan dilakukan pada :

Hari :

Tanggal :

Jam :

Tempat :

9.4. Wakil Pemborong (bukan direktur perusahaan sendiri) yang menghadiri dan

mengikuti Pelelangan Pekerjaan, harus membawa Surat Kuasa yang

diserahkan kepada Panitia Pelelangan sebelum acara pelelangan pekerjaan

dimulai dan dibuat diatas kertas kop perusahaan asli.

Page 124: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

7

SU-10

SYARAT-SYARAT PENAWARAN

10.1. Penawaran yang demikian adalah penawaran yang lengkap menurut gambar

bestek, semua Peraturan dan Ketentuan yang tercantum dalam Rencana

Kerja dan Syarat-syarat dan semua Ketentuan Tambahan yang dimuat

dalam Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan yang ada.

10.2. Surat penawaran (supaya menggunakan contoh terlampir) Rencana

Anggaran Biaya; Daftar Analisa Pekerjaan; Surat Kuasa; Surat

Kesanggupan Memberikan Jaminan Pelaksanaan ;Surat Pernyataan

Kesanggupan untuk Tunduk pada Peraturan Pelelangan; Surat Kesanggupan

untuk Mengikuti Program ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja); Surat

Kesanggupan bekerjasama dengan Golongan Ekonomi Lemah; Daftar

Perlatan, supaya dibuat diatas kertas dengan kop nama perusahaan yang

bersangkutan dan ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan perusahaan dan

cap perusahaan. Untuk pembuatan Rencana Anggaran Biaya dan Daftar

Analisa Pekerjaan, cukup hanya lembar depan saja atau lembar pertama dan

lembar-lembar kertas yang lain, bisa menggunakan kertas jenis lain, ukuran

kwarto.

10.3. Surat penawaran (format surat penawaran terlampir)

Lampiran surat penawaran yang dibuat di atas kertas dengan kop nama

perusahaan yang bersangkutan dan ditanda tangani oleh Direktur/Pimpinan

perusahaan dan cap perusahaan.

- Rencana Anggaran Biaya

- Daftar Analisa Pekerjaan

- Surat Kuasa

- Surat Kesanggupan Memberikan Jaminan Pelaksanaan

- Surat Pernyataan Kesanggupan Untuk Mengikuti Program ASTEK

(Asuransi Tenaga Kerja)

- Surat Kesanggupan bekerjasama dengan Golongan Ekonomi Lemah

- Daftar Peralatan

Page 125: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

8

Untuk pembuatan Rencana Anggaran Biaya dan Daftar Analisa Pekerjaan,

cukup hanya lembar di depan saja atau lembar pertama dan lembar-lembar

yang lain, bisa menggunakan kertas jenis lain ukuran kwarto/folio.

10.4. Surat penawaran dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap, terdiri dari 1 asli dan 2

(dua) salinan.

10.5. Surat Penawaran maupun lampiran-lampirannya, jika tidak ditandatangani

oleh Direktur atau Pimpinan Perusahaan sendiri, tetapi diserahkan kepada

seseorang yang diberi kuasa, maka yang bersangkutan harus melampirkan

surat kuasa bermeterai Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) yang dibuat di atas

kertas kop perusahaan. Orang yang diberi kuasa tersebut namanya harus

tercamtum di dalam Akte Pendirian Perusahaan.

SU-11

SAMPUL SURAT PENAWARAN

11.1. Surat Penawaran diajukan dalam sampul tertutup dan tidak tembus

pandang.

11.2. Sampul surat penawaran disediakan oleh Peserta Pelelangan. Sampul surat

penawaran tersebut supaya dilem, kemudian dilak 5 (lima) tempat pada

bagian belakangnya, yaitu 4 (empat) disudut-sudut dan 1 (satu) ditengah

sampul.

11.3. Tulisan pada sampul penawaran, ditulis dalam huruf balok/kapital,

kemudian ditempel atau diketik langsung.

DILAK

DILAK

DILAK

DILAK

DILAK

Page 126: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

9

CONTOH SAMPUL SURAT PENAWARAN

SURAT PENAWARAN

PEKERJAAN PEMBANGUNAN DERMAGA KAPAL BARANG

KABUPATEN KENDAL

HARI :

TANGGAL :

JAM :

TEMPAT :

KEPADA

PANITIA LELANG

BAGIAN PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA

KAPAL BARANG KABUPATEN KENDAL

SU-12

SURAT PENAWARAN DAN LAMPIRANNYA

12.1. Bentuk surat panawaran adalah sebagaimana contoh.

12.2. Lampiran Surat Undangan terdiri dari :

a. Fotocopy Surat Undangan

b. Surat Penawaran asli bermeterai Rp. 2000 (dua ribu rupiah)

ditandatangani oleh Direktur atau Pimpinan Perusahaan diberi tanggal,

bulan dan tahun serta di cap perusahaan (lampiran 1).

c. Daftar Rencana Anggaran Biaya, atau Daftar Rincian Pekerjaan

(lampiarn 2 )

d. Analisa Harga Satuan, Daftar Harga Bahan dan Upah serta Harga

Satuan Pekerjaan.

e. Jaminan penawaran sebesar 1-3 % dari nilai kontrak. Jaminan

penawaran dari Bank Pemerintah atau dari Lembaga keuangan yang

ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI yang mempunyai program Surety

Bond. Jaminan ditujukan kepada Pemimpin Bagian Proyek

Pembangunan Dermaga Kapal Barang Kabupaten Kendal dengan masa

Page 127: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

10

berlaku 90 (sembilan puluh) hari kalender. Jaminan penawaran asli

diserahkan langsung kepada panitia lelang pada saat Pembukaan

Penawaran, foto copy Jaminan Penawaran dijilid/dibukukan dalam

Dokumen Penawaran.

f. Daftar Kepemilikan Saham

g. Foto copy Tanda Anggota KADIN yang masih berlaku

h. Foto copy NPWP dan PKP yang masih berlaku

i. Referensi Bank Pemerintah, khusus untuk pekerjaan ini.

j. Surat Kesanggupan Kerjasama dengan Golongan Ekonomi Lemah

(GEL) setempat (lampiran 3)

k. Surat Kesanggupan Mengasuransikan Tenaga Kerja (Astek), (lampiran

4)

l. Surat Kesanggupan Mentaati Peraturan yang berlaku (lampiran 5)

m. Metode Pelaksanaan Pekerjaan.

n. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (time schedule)

o. Daftar peralatan yang akan digunakan baik yang dimiliki, disewa, atau

sewa beli, disertai dengan bukti-bukti kepemilikan atau kerjasama

sesuai dengan Metode Pelaksanaaan dan Analisa Teknik (lampiran 6)

p. Daftar Personalia Inti yang akan ditugaskan, dilengkapi Curriculum

Vitae (lampiran 7 ).

q. Surat Kesanggupan Memberikan Jaminan Pelaksanaan (lampiran 8)

r. Foto copy TDR yang berlaku.

s. Foto copy keanggotaan GAPENSI yang berlaku.

t. Neraca perusahaan terakhir (31-12-1998)

u. Foto copy akte perusahaan beserta perubahannya.

12.3. Lampiran Berita Acara Aanwijzing diambil pada :

Hari :

Tanggal :

Jam :

Tempat :

Page 128: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

11

SU-13

SAMPUL SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH

Sampul surat penawaran yang dinyatakan tidak sah jika :

13.1. Sampul surat penawaran yang dibuat menyimpang dari Ketentuan-

ketentuan yang ada atau terdapat Harga Penawaran atau Tanda-

tanda dan atau kode-kode lain, diluar Syarat-syarat dan Ketentuan-

ketentuan yang telah ditentukan.

13.2. Pada sampul Surat Penawaran terdapat nama pemborong atau

penawar.

SU-14

SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH

Surat penawaran akan dinyatakan tidak sah dan gugur, bila :

14.1. Surat penawaran tidak lengkap berdasarkan syarat administrasi

seperti pasal 12.

14.2. Surat Penawaran tidak dimasukkan ke dalam sampul tertutup dan

tidak dilak 5 (lima) tempat, sesuai ketentuan yang ada.

14.3. Surat penawaran tidak dimasukkan pada waktu yang telah

ditetapkan.

14.4. Surat penawaran yang asli tidak bermeterai Rp.2000,- (dua ribu

rupiah ) dan di atas materai tidak dibubuhkan tanggal dan materai

tidak terkena tanda tangan penawar serta tidak terkena cap

perusahaan dan tanggal pada materai dapat disusulkan. Kealpaan

menuliskan tanggal/bulan/tahun pada materai diberikan waktu

penulisan sampai dengan Rapat Pembukaan Penawaran ditutup.

14.5. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh penawar.

14.6. Harga penawaran yang tertulis dengan angka, tidak sesuai dengan

yang tertulis dengan huruf atau yang tertulis tidak jelas sama sekali.

14.7. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran pada surat penawaran, baik

yang tertulis dengan angka maupun yang tertulis dengan huruf.

Page 129: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

12

14.8. Surat penawaran dikirimkan kepada anggota panitia atau pejabat.

14.9. Surat penawaran dari pemborong yang tidak diundang.

14.10.Terdapat lampiran surat penawaran yang tidak sah.

SU-15

PENETAPAN CALON DAN PENGUMUMAN PEMENANG LELANG

15.1. Panitia Lelang akan menetapkan 3 (tiga) calon pemenang

pelelangan pekerjaan ini, berdasarkan hasil evaluasi penawaran.

Evaluasi penawaran menggunakan sistim gugur.

15.2. Metode dan Tata Cara Evaluasi Penawaran adalah sebagaimana

lampiran 9.

15.3. Dalam hal ada dua peserta pelelangan atau lebih mengajukan harga

penawaran yang sama, maka Panitia dengan memperhatikan

ketentuan yang ada, akan memilih peserta yang menurut

pertimbangannya mempunyai kecakapan dan kemampuan yang

lebih besar dan ini akan dicatat dalam berita acara.

15.4. Sebelum penetapan pemenang, Panitia akan mengadakan

pemeriksaan peralatan atas biaya Kontraktor. Pemeriksaan

peralatan akan dilakukan terhadap calon pemenang peringkat 1, 2,

dan 3 sesuai dengan peralatan yang ditawarkan. Bila terdapat

pemalsuan dari data yang ditawarkan dari calon pemenang

peringkat 1 maka penawar dianggap gugur, dan kesempatan akan

diberikan pada calon pemenang peringkat berikutnya.

15.5. Panitia membuat laporan kepada pejabat yang berwenang

mengambil keputusan mengenai penetapan calon pemenang.

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh panitia, maka pejabat

yang berwenang menetapkan pemenang pelelangan dan cadangan

pemenang atau pemenang urutan kedua dan ketiga diantara calon

yang diusulkan panitia.

Page 130: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

13

15.6. Keputusan pejabat yang berwenang tentang penetapan pemenang

pelelangan, diumumkan oleh panitia kepada para peserta

pelelangan.

15.7. Penetapan pemenang pelelangan akan diumumkan secara luas.

15.8. Kepada peserta pelelangan yang berkeberatan atas penetapan

pemenang pelelangan, diberikan kesempatan untuk mengajukan

sanggahan tertulis kepada atasan dari pejabat yang berwenang,

selambat-lambatnya dalam waktu 4 ( empat) hari kerja, setelah hari

pengumuman tersebut.

15.9. Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap pelaksanaan prosedur

pelelangan dan jawaban sanggahan akan diberikan secara tertulis,

selambat-lambatnya dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah

diterimanya sanggahan tersebut.

SU-16

PELELANGAN ULANG

16.1. Pelelangan dinyatakan gagal apabila :

16.1.1. Pelelangan diikuti kurang dari 5 (lima) rekanan

16.1.2. Penawaran yang memenuhi syarat-syarat dan sah ternyata

kurang dari 3 (tiga ) peserta.

16.1.3. Harga standar atau Pagu Biaya Pekerjaan dilampaui.

16.1.4. Dana yang tersedia tidak cukup.

16.1.5. Harga-harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar.

16.1.6. Sanggahan dari rekanan ternyata benar.

16.1.7. Berhubung dengan pelbagai hal, tidak memungkinkan

mengadakan penetapan.

16.2. Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal atau pemenang yang

ditunjuk mengundurkan diri atau pemenang urutan kedua tidak

bersedia untuk ditunjuk sebagai pelaksana, maka panitia atas

persetujuan Kepala Dinas mengadakan pelelangan ulang.

Page 131: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

14

SU-17

PENUNJUKAN PEMENANG

17.1. Surat keputusan penunjukan pemenang akan diberikan paling cepat

6 (enam) hari kerja dan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari

kerja, setelah pengumuman penetapan pemenang dan setelah

habisnya masa sanggahan.

17.2. Pemenang yang bersangkutan sebelum menandatangani Surat

Perjanjian atau kontrak kerja diwajibkan memberikan jaminan

pelaksanaan, berupa Surat Jaminan Bank atau dapat juga berupa

Jaminan Surety Bond sebesar 5% (lima per seratus) dari harga

kontrak. Pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Pemimpin

Bagian Proyek, maka jaminan penawaran pemenang yang

bersangkutan segara dikembalikan.

17.3. Pemborong atau rekanan yang telah ditunjuk (setelah menerima

surat pengumuman lelang), harus segera menyerahkan Surat

Pernyataan Kesanggupan untuk Melaksanakan Pekerjaan.

17.4. Pemborong atau rekanan yang telah ditunjuk (setelah menerima

SPK), harus segera menyerahkan Daftar Isian Tenaga Kerja kepada

Perum Astek.

SU-18

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

Pekerjaan harus dilaksanakan oleh pemborong atau rekanan yang

bersangkutan dan harus sesuai dengan :

18.1. Rencana kerja dan syarat-syarat, Gambar Bestek termasuk Gambar-

gambar penjelasannya.

18.2. Rencana kerja dan Syarat-syarat dengan segala perubahan-

perubahannya, yang dimuat dalam Risalah Berita Acara Pemberian

Penjelasan Pekerjaan.

Page 132: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

15

18.3. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis dari Pemimpin Bagian

Proyek, Direksi dan Petugas Teknis lainnya yang tidak menyimpang

dari RKS dan dokumen-dokumen lainnya.

SU-19

PENETAPAN URAIAN DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN

19.1. Pemborong harus bertanggungjawab atas tepatnya ukuran-ukuran

pekerjaan sesuai dengan apa yang tercantum pada gambar bestek.

19.2. Pemborong berkewajiban untuk meneliti kembali dan mencocokkan

semua ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar bestek dan

segera memberitahukan kapada Pengawas Teknis Lapangan atau

Koordinator Pengawas jika terdapat kelalaian atau perbedaan atau

ketidakcocokan antara gambar yang satu dengan gambar-gambar

yang lain.

19.3. Bilamana ternyata terdapat selisih atau perbedaan atau

ketidakcocokan ukuran-ukuran dalam gambar bestek dan RKS,

maka RKS inilah yang dijadikan pedoman setelah

mempertimbangkan dari segi teknis akan membetulkan atau

menetapkan sebagaimana mestinya.

19.4. Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan perlu diadakan perubahan-

perubahan, maka gambar revisi dengan tanda warna merah di atas

gambar aslinya. Semua perubahan pekerjaan yang menyangkut

dengan masalah biaya, harus ada persetujuan dari Pemimpin Bagian

Proyek.

19.5. Di dalam pelaksanaan pekerjaan, Pemborong tidak boleh

menyimpang dari ketentuan yang tercantum dalam RKS dan ukuran

pada gambar bestek, kecuali seijin Pemimpin Bagian Proyek secara

tertulis.

Page 133: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

16

SU-20

PENJAGAAN DAN PENERANGAN

20.1. Pemborong harus menguirus penjagaan di luar jam kerja, baik

siang maupun malam hari dalam kompleks pekerjaan, termasuk

bangunan yang sudah dikerjakan Kantor Direksi, Gudang Barang,

dan lain-lain.

20.2. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan, perlu diadakan

penerangan lampu pada temtpat-tempat tertentu atas petunjuk

Direksi Lapangan.

20.3. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau

sabotase di tempat pekerjaan, oleh karena itu pemborong harus

menyediakan alat-alat pemadam kebakaran dan alat-alat lain untuk

keperluan tersebut.

20.4. Pemborong bertanggungjawab sepenuhnya atas keamanan bahan

bangunan, alat-alat kerja dan lain-lain, yang disimpan dalam

gudang dan lokasi pekrjaan. Apabila sampai terjadi kebakaran atau

pencurian, maka pemborong harus segara mendatangkan gantinya,

demi kelancaran pelaksanaan pekerjaanya.

20.5. Segala resiko dari kemungkinan kehilangan dan kebakaran

menimbulkan kerugian, baik pada pelaksanaan pekerjaan dan

bahan bangunan yang telah tersedia, gudang maupun lingkungan

sekitarnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.

SU-21

KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA

21.1. Bilamana terjadi kecelakaan, maka pemborong harus segera

mengambil langkah dan tindakan yang perlu untuk keselamatan si

korban dan kejadian ini harus segara diberitahukan kepada

Pemimpin Bagian Proyek dan juga kepada Perum Astek untuk

diurus dan diselesaikan pertangungan asuransinya.

Page 134: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

17

21.2. Pemborong harus memenuhi dan mentaati semua Peraturan-

peraturan yang ada, tentang perawatan si korban maupun

keluarganya.

21.3. Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang perlu, yang

tersusun menurut syarat-syarat ke Palang Merahan dan setiap kali

habis digunakan harus segera dilengkapi kembali.

21.4. Pemborong harus juga selalu menyediakan air minum yang sudah

dimasak di tempat pekerjaan, untuk para pekerja yang

melaksanakan pekerjaan tersebut.

SU-22

PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN

22.1. Pemborong didalam melaksanakan pekerjaan ini supaya

mengutamakan penggunaan bahan-bahan produksi dalam negeri.

22.2. Semua bahan-bahan bangunan yang akan digunakan untuk

pekerjaan ini, sebelum digunakan harus ditunjukkan dulu contoh

bahannya untuk mendapatkan persetujuan pemakaian dari

Pengawas Teknik Lapangan dan Pemimpin Bagian Proyek dan

semua bahan bangunan yang digunakan harus berkualitas baik.

22.3. Semua bahan bangunan yang telah dinyatakan Tidak Dapat Dipakai

atau Ditolak Pemakaiannya oleh Pemimpin Bagian Proyek atau

Pengawas Teknik Lapangan, maka Pemborong harus segera

menyingkirkannya dari lokasi pekerjaan dalam waktu 1 x 24 jam.

Bilamana Pemborong mengabaikan Perintah Penyingkiran Bahan

Bangunan yang disengketakan oleh Pemimpin Bagian Proyek

maupun pengawas Teknik Lapangan, maka bahan bangunan

tersebut akan disita, tanpa memberitahukan kepada Pemborong

lebih dulu dan ini merupakan resiko Pemborong.

22.4. Bilamana Pemborong setelah diperingatkan, tetap melanjutkan

pekerjaan dengan bahan-bahan bangunan yang telah dinyatakan

Page 135: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

18

tidak dapat dipakai tersebut, maka Pemimpin Bagian Proyek

maupun Pengawas Teknik Lapangan berhak untuk menyuruh

membongkar pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pemborong

itu dan harus segera diganti dengan bahan-bahan yang memenuhi

syarat-syarat yang telah ditentukan.

Semua kesalahan dan keteledoran ini menjadi resiko dan tanggung

jawab Pemborong.

22.5. Bilamana Pemimpin Proyek maupun Pengawas Teknik Lapangan

sangsi akan mutu atau kualitas bahan-bahan bangunan yang akan

dipergunakan pada Proyek atau pekerjaan ini, maka Pemimpin

Bagian Proyek maupun Pengawas Teknik Lapangan berhak

meminta kepada Pemborong untuk memeriksakan bahan-bahan

bangunan yang disengketakan tersebut kepada seorang yang ahli

dalam hal ini. Atau Pemimpin Bagian Proyek maupun Pengawas

Teknik Lapangan akan minta diperiksakan bahan-bahan bangunan

yang ditunjuk oleh Pemimpin Bagian Proyek maupun Pengawas

Teknik Lapangan dan semua biaya yang timbul menjadi beban

Pemborong.

22.6. Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipergunakan supaya

dicatat dalam buku penerimaan bahan-bahan yang ada di kantor

direksi / gudang.

SU-23

RESIKO KENAIKAN HARGA DAN FORCE-MAJEURE

23.1. Selama Pemborong melaksanakan pekerjaan ini, Pemborong tidak

dapat mengajukan klaim atau tuntutan kepada Pemberi Tugas,

bilamana terjadi atau timbul adanya kenaikan harga bahan-bahan

bangunan, upah tenaga kerja, sewa alat-alat kerja dan lain

sebagainya.

Page 136: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

19

23.2. Apabila terjadi force majeure, maka pihak Pemborong harus

secepatnya memberitahukan kepada Pemberi Tugas secara tertulis

paling lambat sehari setelah adanya peristiwa atau kejadian

tersebut, demikian pula bilamana force majeure tersebut berakhir.

SU-24

PAPAN NAMA PENGENAL PROYEK

Pada tempat atau lokasi pekerjaan supaya dipasang papan nama pengenal

proyek. Ketentuan papan nama pengenal proyek tersebut, sebagai berikut :

24.1. Papan nama pengenal proyek dibuat dari bahan kayu dan seng,

berukuran 1,00 x 2,00 meter, dengan tinggi terendah 1,70 meter.

24.2. Cat dasar papan nama pengenal proyek warna putih.

24.3. Model huruf balok warna hitam.

24.4. Kakai papan nama pengenal proyek, supaya dibuat 2 (dua) buah.

24.5. Pembuatan papan nama pengenal proyek harus baik, rajin, dan

kokoh.

24.6. Dipasang pada tempat yang mudah dilihat umum.

Contoh :

BAGIAN PROYEK PEMBANGUNAN

DERMAGA KAPAL BARANG

KABUPATEN KENDAL 2002/2003

1. NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN DERMAGA KAPAL BARANG

LOKASI : KABUPATEN DATI II REMBANG

KECAMATAN : REMBANG

2. BIAYA : Rp…………………….(…………………)

3. VOLUME FISIK : ………………..M2

4. MANFAAT PROYEK : ……………………………………………

5. PELAKS. MULAI TGL : ……………………………………………

SELESAI TGL. : ……………………………………………

Page 137: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

20

NAMA PEMBORONG : PT/CV ……………………………………

ALAMAT : ……………………………………………

Pemasangan papan nama pengenal proyek, supaya dilaksanakan

pada saat pekerjaan akan dimulai kegiatannya.

SU-25

BENTUK KONTRAK

25.1. Bentuk kontrak pekerjaan ini adalah menggunakan unit price.

25.2. Di dalam kontrak unit price ini harga satuan pekerjaan bersifat

mengikat, sedangkan volume yang diberikan oleh panitia adalah

sesuai estimasi saja dan tidak mengikat selama masa pelaksanaan.

Para penawar harus menawar dengan pedoman volume yang

diberikan oleh panitia dan tidak boleh merubah volume tersebut.

25.3. Harga satuan pekerjaan dalam kontrak unit price ini harus sudah

termasuk (memperhitungkan) ongkos (biaya) pelaksanaan pekerjaan

(biaya langsung), ovehead, resiko, pajak-pajak (diluar PPN), profit,

antara lain sebagai berikut :

a. Pembayaran sewa atau tanah untuk ganti rugi tanaman diluar

tempat pekerjaan (untuk tempat buangan, tempat pengambilan

jalan masuk, dan tempat buangan hasil galian/kerukan).

b. Harga material dan angkutan material sampai lokasi pekerjaan.

c. Biaya operasi alat yang digunakan (upah operator, bahan bakar,

pelumas serta perawatan alat dan penyusutan).

d. Sewa rumah untuk akomodasi staf pelaksana.

e. Administrasi Bank.

f. Pengadaan air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan dan

pengadaan air minum untuk tenaga pelaksana.

g. Pembersihan lapangan selama pelaksanaan pekerjaan sampai

waktu penyerahan pekerjaan selesai.

Page 138: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

21

h. Pembayaran gaji/ upah pekerja/ pelaksana/ staf termasuk untuk

kerja lembur.

i. Perawatan dan perbaikan jalan masuk yang digunakan untuk

keperluan pekerjaan.

j. Pembuatan construction drawing dan as built drawing.

k. Asuransi tenaga karja yang menjadi tanggungan pemborong.

l. Kemungkinan kenaikan harga yang menjadi tanggungan

pemborong (untuk kontrak yang tidak mengandung pasal

tentang penyesuaian harga).

m. Pekerjaan pengukuran (mutual chek dan final chek).

n. Mobilisasi dan akomodasi personil.

o. Penjagaan/ penerangan/ pemagaran.

p. P3K

q. Alat pemadam kebakaran.

SU-26

LAIN-LAIN

26.1. Hal -hal yang belum tercantum dan diuraikan dalam Rencana Kerja

dan Syarat-syarat ini, akan dijelaskan dalam rapat Pemberian

Penjelasan Pekejaan, semua penjelasan yang diberikan berikut

penambahan, pengurangan, atau perubahan-perubahan yang ada,

akan dimuat dalam risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan

Pekerjaan dan merupakan ketentuan yang mengikat disamping RKS

dan gambar-gambar bestek yang ada.

26.2. Daftar analisa yang dipakai untuk menghitung harga satuan

pekerjaan pada pekerjaan ini, harus berdasarkan pada analisa BOW

yang ada, atau akan ditentukan lain sesuai dengan penjelasan yang

diberikan. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang analisa pekerjaannya

tidak ada pada buku BOW tersebut, maka untuk ini Pemborong

diberi kebebasan untuk membuat analisa sendiri, sepanjang harga

Page 139: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

22

satuan pekerjaan yang dipertangungjawabkan. Angka rupiah dari

harga bahan bangunan, upah tenaga dan sewa alat yang tercantum

baik dalam RAB atau Rencana Anggaran Biaya, Daftar Analisa

Pekerjaan, Harga Satuan Bahan Bangunan dan Upah Tenaga

maupun yang tercantum dalam daftar Harga Satuan Pekerjaan dan

Upah Tenaga Kerja yang dibuat harus sama.

BAB II

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

Pasal 01 : JAMINAN PENAWARAN DAN JAMINAN PELAKSANAAN

1.1. Peserta untuk pelelangan harus menyerahkan surat jaminan

penawar Bank Pemerintah atau lembaga keuangan yang ditetapkan

oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, sebesar antara 1%

(satu prosen) sampai 3% (tiga prosen) dari perkiraan harga

penawaran.

1.2. Jaminan penawaran tersebut segera dikembalikan, apabila yang

bersangkutan tidak menjadi pemenang dalam pelelangan.

1.3. Jaminan penawaran menjadi milik Pemerintah Negara, apabila

peserta penawaran mengundurkan diri, setelah memasukkan surat

penawarannya ke dalam kotak pelelangan.

1.4. Jaminan penawaran dapat diminta kembali, kalau harga penawaran

peserta pelelangan diatas Pagu yang ada dan juga kepada peserta

pelelangan yang penawarannya dinyatakan gugur atau tidak sah

oleh Panitia Pelelangan.

1.5. Pemenang lelang yang bersangkutan sebelum menandatangani

surat perjanjian atau kontrak diwajibkan menyerahkan jaminan

pelaksanaan pekerjaan dari Bank atau lembaga keuangan yang

Page 140: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

23

ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, sebesar 5%

dari nilai kontrak.

Pada saat Surat Jaminan Pelaksanaan diterima oleh Pemimpin

Proyek, maka Surat Jaminan Penawaran Pemenang yang

bersangkutan segera dikembalikan.

1.6. Dalam hal Pemborong atau rekanan mengundurkan diri setelah

menandatangani kontrak, maka jaminan pelaksanaan menjadi milik

Proyek.

1.7. Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada Pemborong atau

rekanan setelah Pemborong atau rekanan melaksanakan pekerjaan

penyerahan barang selesai sesuai dengan Surat Perjanjian

Pemborongan atau Kontrak.

Pasal 02 : RENCANA KERJA ATAU JADWAL WAKTU PELAKSANAAN

PEKERJAAN

2.1. Pemborong harus segara menyusun rencana pekerjaan selambat-

lambatnya satu minggu, setelah Surat Perintah Kerja atau SPK

diterbitkan dan diterima oleh Pemborong.

2.2. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan menurut Rencana

Kerja dan syarat-syarat, Gambar Rencana beserta gambar-

gambar penjelasannya, yang dibuat dan telah disepakati bersama

tersebut.

2.3. Pemborong tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas selesainya

pekerjaan tepat pada waktunya.

Pasal 03 : PELAPORAN

3.1. Pemborong diwajibkan membuat Laporan Harian dan Laporan

Mingguan, dan Laporan Bulanan, yang menunjukkan Prestasi

Kemajuan Fisik Pekerjaan kepada pemberi Tugas, yang diketahui

Page 141: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

24

oleh Koordinator Pengawas Teknik Lapangan dan Pengawas

Teknis Lapangan.

3.2. Penilaian Prestasi Kerja atas dasar pekerjaan yang sudah

dikerjakan tidak termasuk tersedianya bahan-bahan bangunan di

tempat pekerjaan dan tidak atas dasar besarnya pengeluaran uang

yang telah dilakukan oleh Pemborong.

3.3. Termasuk pada pembuatan laporan ini yaitu pembuatan laporan

pendatangan bahan bangunan, penggunaan alat-alat bantu kerja,

penggunaan mesin-mesin kerja, penggunaan bahan-bahan

bangunan, pengerahan tenaga kerja, laporan keadaan cuaca dan

lain sebagainya. Semua laporan tersebut supaya dibuat 7 (tujuh)

ganda.

Pasal 04 : DOKUMENTASI

4.1. Sebelum pekerjaan dimulai kegiatannya, maka keadaan lapangan

atau tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan yang masih

dalam keadaan fisik 0% atau keadaan yang masih asli sebelum

proyek ada, supaya diambil gambar foto atau dipotret. Pemotretan

supaya dipilih pada tempat-tempat yang dianggap penting

menurut pertimbangan dan petunjuk Pengawas Teknik Lapangan.

4.2. Penganbilan foto proyek, supaya diusahakan pada tempat atau

titik pemotretan yang tetap atau setiap jarak 100 meter dari dua

titik berlawanan, sehingga nantinya akan tampak dan diketahui

jelas perubahan-perubahan dan perkembangan-perkembangan

yang terjadi selama terselenggaranya pelaksanaan proyek.

Ukuran foto 5 R berwarna.

Disamping itu pemborong juga harus membuat dan menyerahkan

foto proyek ukuran 10R untuk keadaa fisik proyek 0% dan 100%

masing-masing sebanyak 2(dua) buah.

Page 142: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

25

4.3. Khusus untuk penyerahan pekerjaan pertama atau penyerahan

pekerjaan yang telah mencapai fisik 100%, supaya dilampiri foto

pemeriksaan pekerjaan oleh BPP ( Badan Pengawas

Pembangunan ) pada berita acara pengajuan permohonan

pembayaran angsuran.

4.4. Semua foto dokumentasi proyek tersebut, supaya dimasukkan ke

dalam album khusus yang sudah disediakan 7 (tujuh) bendel dan

1 (satu) bendel untuk arsip pemborong.

Pasal 05 : SERTIFIKAT PEMBAYARAN DAN CARA PEMBAYARAN

ANGSURAN

5.1. Kontraktor wajib mengajukan kepada Direksi Pekerjaan suatu

tagihan bulanan berupa sertifikat Pembayaran Bulanan yang

terdiri dari perkiraan nilai pekerjaan yang telah diselesaikan

dikurangi jumlah kumulatif yang telah disahkan sebelumnya.

5.2. Direksi Pekerjaan wajib memeriksa tagihan bulanan Kontraktor

dan mengesahkan sejumlah tertentu untuk dibayarkan.

5.3. Nilai pekerjaan yang telah diselesaikan harus ditentukan oleh

Direksi Pekerjaan.

5.4. Nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terdiri dari nilai pekerjaan

dalam Daftar Kuantitas yang telah disediakan.

5.5. Nilai pekerjaan yang telah diselesaikan mencakup penilaian

Perintah Perubahan, Uang Muka, dan potongan untuk Retensi,

termasuk Kompensasi.

5.6. Berdasarkan informasi terbaru yang diperolehnya, Direksi

Pekerjaan dapat membatalkan atau mengurangi bagian suatu mata

pekerjaan yang telah disahkan pada sertifikat sebelumnya.

5.7. Pemilik wajib membayar kontraktor sejumlah tertentu yang telah

disahkan oleh Direksi Pekerjaan dalam waktu 28 hari sejak

Page 143: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

26

tanggal disahkannya Sertifikat Pembayaran oleh Direksi

Pekerjaan.

5.8. Apabila besarnya yang disertifikasi bertambah pada sertifikat

yang terakhir, sebagai akibat pembayaran pada Adjudicator atau

Arbitrator, kontraktor harus dibayar tambahan biaya tersebut.

5.9. Kecuali ditentukan lain, semua pembayaran pengurangan yang

akan dibayar, dilakukan sesuai dengan nilai kontrak.

5.10. Mata pembayaran yang tidak ada harga satuannya, tidak akan

dibayar oleh pemilik dan dianggap telah terpenuhi dari harga

satuan dari mata pembayaran lainnya dalam kontrak.

5.11. Pengajuan angsuran dapat dilaksanakan apabila pekerjaan pada

bulan yang bersangkutan mencapai prestasi pekerjaan minimal 20

%.

Pasal 06 : SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN ATAU KONTRAK

PEMBORONGAN

6.1. Jenis kontrak pemborongan ini adalah kontrak berdasarkan harga

satuan (unit price).

6.2. Pada pemberian pekerjaan ini, akan dibuat Surat Perjanjian

Pemborongan antara Pemberi Tugas dan Pemborong.

6.3. Bea materai Surat Perjanjian Pemborongan menjadi beban dan

tanggungan pihak Pemborong.

6.4. Surat perjanjian Pemborongan ini dibuat sejumlah 10 (sepuluh)

ganda.

6.5. Konsep Surat Perjanjian Pemborongan dibuat oleh Dinas dan

biaya pembuatan buku kontrak, menjadi tanggungan dan beban

pemborong.

6.6. Buku kontrak pemborongan berisi antara lain sebagai berikut :

6.6.1. Surat Perjanjian Pemborongan

6.6.2. Surat Perintah Kerja atau SPK

Page 144: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

27

6.6.3. Surat Pernyatan Kesanggupan Pemborong untuk

melaksanakan pekerjaan

6.6.4. Surat Pengumuman Pemenang Lelang

6.6.5. Risalah Berita / acara pemberian Pemjelasan

Pekerjaan

6.6.6. Surat ketetapan Pemenang Pelelangan atau

Penunjukkan Langsung dari Kepala Daerah.

6.6.7. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran.

6.6.8. Berita acara Evaluasi atau penelitian Harga

Penawaran.

6.6.9. Surat undangan untuk mengikuti pelelangan

PENUTUP

Pasal 01 : Direksi berhak untuk menolak bahan bangunan yang didatangkan

yang dipergunakan untuk melaksanakan perkerjaan ini, jika tidak

sesuai dengan syarat-syarat teknik tersebut di atas.

Direksi juga berhak untuk memerintahkan penggantian pekerjaan

yang telah dilaksanakan Pemborong, bila ternyata pekerjaan yang

telah dilaksanakan dan mutu tidak sesuai dengan ketentuan-

ketentuan dalam uraian, syarat-syarat teknik, serta gambar

rencana yang ada.

Pasal 02 : Segala sesuatu yang perlu tercantum dalam Uraian dan Syarat-

syarat Teknik ini, akan diberikan kemudian pada saat Pemberian

Penjelasan Pekerjaan dan juga oleh Direksi dan Pelaksanaan

Pekerjaan nanti.

Pasal 03 : Semua pekerjaan yang termasuk pekerjaan Pelaksanaan, tetapi

tidak dijelaskan dalam Uraian dan Syarat-syarat Teknik ini, maka

pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Pemborong, seolah-

olah pekerjaan itu telah diuraikan supaya tercapai penyelessaian

pekerjaan yang memuaskan.

Page 145: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

28

Pasal 04 : Antara gambar rencana kerja dan syarat-syarat teknik serta

Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan, merupakan

satu kesatuan yang sifatnya saling melengkapi dan mengikat.

Semarang,…………………………...

Ketua Panitia Lelang Konsultan Perencana

BAB III

SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

BANGUNAN PELABUHAN

Pasal : 1

PENDAHULUAN

1.1. Syarat-syarat pelaksanaan teknik sifatnya adalah pelengkap dari pada

Rencana Kerja dan syarat umum bagi Pelaksanaan Pembangunan Dermaga

Kapal Barang Kendal dengan sasaran menjelaskan, apa yang tertera pada

Gambar Pokok.

Kedua berkas ini, yakni Rencana Kerja dan Syarat Umum serta Rencana

Kerja dan Syarat Teknik bersama-sama merupakan satu berkas yang tidak

dapat dipisahkan dan bersama disebut Rencana Kerja dan Syarat-syarat bagi

Bangunan Pelabuhan (RKS _ Bangunan Pelabuhan )

1.2. Manakala ada perbedaan di antara apa yang diciptakan pada Gambar Pokok

dan pada RKS, maka pada dasarnya apa yang ditetapkan pada RKS yang

dianggap berlaku, kecuali bila ditetapkan lain oleh Direksi.

Page 146: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

29

1.3. Dalam hal terdapat perbedaan seperti dimaksudkan pada ayat 1.2. di atas,

Pemborong, Kuasanya atau Pelaksana wajib segera memberi tahukannya pada

Direksi.

1.4. Semua pekerjaan yang menyangkut Pelaksanaan Teknis harus dilaksanakan

mengikuti dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Normalisasi

Indonesia (N.I), Standar Industri Indonesia(S.I.I) dan Peraturan-Peraturan

Nasional maupun Peraturan-Peraturan setempat lainnya yang berlaku atas

jenis pekerjaan yang bersangkutan.

Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut di atas,

diberlakukan Standar International(ISO) yang berlaku atas pekerjaan tersebut

atau standar Persyaratan Teknis dari negara asal bahan/pekerjaan yang

bersangkutan.

1.5. Bila tidak ditentukan lain, maka merek dagang dari bahan yang disebabkan

dalam RKS ini semata-mata dimaksudkan untuk perbandingan, terutama

dalam mutu, bentuk, jenis dan sebagainya dan tidak diartikan sebagai

persyaratan yang mengikat.

Pemborong dapat mengusulkan merk dagang lain yang setaraf dalam hal

mutu, bentuk, jenis dan sebaginya untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

Dalam hal ini disebabkan lebih dari satu merk dagang untuk jenis

bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong dapat menyediakan salah satu

dari padanya dengan persetujuan Direksi.

Apabila dalam pekerjaan ini Pemilik dan Direksi akan mempekerjakan

Pemborong-Pemborong lain untuk melaksanakan pekerjaan lain yang sifatnya

khusus di lokasi yang sama, maka Pemborong harus memberikan kesempatan

yang diperlukan Pemborong lain tersebut untuk melaksanakan hingga selesai.

1.6. Pemborong harus sudah memperhatikan dalam penawarannya semua biaya-

biaya serta penjadwalan sehubungan dengan hal tersebut. Pemborong harus

mengadakan koordinasi dengan Pemborong lain tersebut agar pekerjaan

berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam penawaran.

Page 147: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

30

1.7. Pemborong bertanggungjawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan

persyaratan(RKS) dan gambar-gambar (GPP) yang ditentukan.

Adanya Direksi tidak mengurangi tanggung jawab Pemborong tersebut.

1.8. Pemborong wajib menyediakan bangunan kantor sementara atas biaya

Pemborong di tempat pekerjaan yang terdiri atas ruangan-ruangan beserta

fasilitas dan peralatan yang diperlukan oleh pemborong dan Direksi demi

kelancaran pengawasan dan pengelolaan pekerjaan.

Bangunan kantor sementara tersebut minimum terdiri dari :

- Ruang Direksi berukuran 400 x 500 cm dilengkapi dengan :

a. 2 (dua) buah meja tulis ukuran 90 x 120 cm lengkap dengan kursinya

yang berkualitas baik.

b. 1 (satu) saluran telepon

c. 1 (satu) saluran handy talky

d. 1 (satu) buah kipas angin

- Ruang rapat berukuran 400 x 500 cm maka dilengkapi dengan :

a. 1 (satu) buah meja rapat ukuran 120 x 250 cm lengkap dengan 20 (dua

puluh) kursi lipat dengan kualitas baik setara dengan "Chitose".

b. 1 (satu) papan tulis (white board) ukuran 120 x 240 cm

c. 2 (dua) buah lemari / rak besi untuk contoh bahan.

d. Panel untuk gambar-gambar kerja dari multiplex

e. Kipas angin.

- Kamar mandi / WC

Semua ruangan tersebut dilengkapi dengan penerangan lampu TL. Disamping

itu Pemborong harus menyediakan sepatu lapangan, topi lapangan (helm) dan

jas hujan masing-masing 10 (sepuluh) buah untuk kebutuhan Direksi dan

tamu-tamu.

1.9. Pemborong wajib memelihara bangunan kantor sementara beserta fasilitas

dan peralatannya tersebut agar kelancaran pekerjaan kantor pengawasan dapat

terpenuhi sesuai dengan sifat operasional kantor tersebut.

Page 148: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

31

Pasal : 2

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Bangunan Pelabuhan tersusun atas unsur-unsur sebagai berikut :

2.1. Dermaga Tambat

2.2. Revetment

2.3. Breakwater

2.4. Pengerukan

Pasal : 3

LISTRIK DAN AIR KERJA

3.1. Bila perlu Pemborong harus menyediakan sumber daya listrik sementara

untuk penerangan sementara yang cukup dengan cara memasang generator

atau dari sumber lain atas biaya Pemborong untuk dipergunakan selama

pekerjaan berlangsung.

3.2. Pemborong harus menyediakan air kerja sendiri dari sumber air terdekat atau

dengan cara mengangkut menggunakan truk tangki.

Pasal : 4

PENGANGKUTAN BAHAN-BAHAN

4.1. Pemborong harus memperhitungkan dan membuat jalan masuk untuk

mengangkut bahan-bahan sampai ke tempat pekerjaan, bila ternyata belum

tersedia jalan masuk sampai ke tempat pekerjaan tersebut.

4.2. Pemborong harus menjaga agar pengangkutan bahan-bahan, alat-alat kerja,

perlengkapan kerja dan sebagainya tidak merusak jalan-jalan, gorong-gorong

dan sebagainya yang dilaluinya.

Semua kerusakan yang terjadi akibat pengangkutan bahan-bahan harus

diperbaiki atas tanggungan Pemborong.

Pasal : 5

CONTOH-CONTOH BAHAN

Page 149: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

32

5.1.Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan

contoh bahan-bahan yang akan digunakan serta menunjukkan cara

pemasangan / penggunaan bahan tersebut sesuai persyaratan pabrik pembuat,

diajukan kepada Direksi untuk disetujui.

5.2.Bila perlu, Direksi bisa meminta untuk dilakukan pengujian terhadap contoh

bahan tersebut atas biaya pemborong.

5.3.Dalam mengajukan contoh bahan tersebut, Pemborong harus

memperhitungkan / memperhatikan rencana jadwal pelaksana pekerjaan untuk

menghindari terjadinya keterlambatan pelaksanaan / penyelesaian pekerjaan.

5.4.Bahan yang tidak memenuhi syarat atas penilaian dan pertimbangan Direksi,

harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan paling lambat 7 (tujuh) hari

kalender.

Pasal : 6

KONSTRUKSI JENIS LAIN

Kecuali ditentukan lain, Pemborong boleh mengesahkan konstruksi jenis lain

berdasarkan keadaan dan data yang ada dengan persyaratan kemampuan yang

setara dengan persyaratan yang diminta.

Untuk hal ini Pemborong harus dapat membuktikan, bahwa secara teknis

(perhitungan, brosur, peralatan), waktu (cara pelaksanaan) dan biaya ( analisis

harga satuan), usulan konstruki jenis lain tersebut lebih menguntungkan.

Pasal : 7

PENGUKURAN DAN PEMATOKAN

7.1. Semua titik ukur yang berhubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada

ukuran setempat, yaitu titik ukur yang ada di lapangan pekerjaan seperti

yang direncanakan dalam gambar yang disetujui direksi.

7.2. Pengukuran dan Pematokan untuk menentukan batas-batas, peil dan

kemiringan lahan terhadap daerah sekitarnya sesuai petunjuk dan persetujuan

Direksi.

Page 150: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

33

7.3. Pemborong wajib menyediakan alat-alat ukur beserta perlengkapannya, juru-

juru ukur dan pekerja-pekerja untuk melaksanakan pengukuran dan

pematokan.

7.4. Pekarjaan lapangan baru dapat dimulai setelah semua pengukuran dan

pematokan yang diperlukan selesai dan disetujui Direksi.

7.5. Semua tanda atau patok yang telah disetujui oleh Direksi harus tetap

dipelihara / dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda atau patok yang

rusak harus segera diganti dengan yang baru dan pemasangannya kembali

harus disetujui oleh Direksi.

7.6. Apabila ada penyimpangan terhadap Gambar Pokok, Pemborong wajib

memberi tahu Direksi dan bila perlu, Direksi dapat meminta Pemborong

untuk membuat perubahan gambar rencana. Perubahan gambar rencara

tersebut harus diajukan kepada Direksi untuk disetujui.

Pasal : 8

PEMBERSIHAN DAN PENEBANGAN

8.1. Seluruh lahan pembangunan harus dibersihkan dari pohon, semak-semak,

rumput, sampah, bahan-bahan lain yang mengganggu dan akar-akar pohan,

kecuali dinyatakan oleh Direksi.

8.2. Pada waktu pembersihan dan penimbangan Pemborong harus menjaga supaya

tidak mengganggu / merusak tanda-tanda atau patok-patok pengukuran.

Kerusakan-kerusakan yang terjadi selama pembersihan dan penebangan harus

segara diperbaiki oleh dan atas tanggungan Pemborong dengan persetujuan

Direksi.

8.3. Pembersihan dan Penebangan di luar daerah pengukuran yang telah disetujui

oleh Direksi tidak diberikan pembayaran.

8.4. Pemborong wajib membuang / menyingkirkan bahan-bahan yang tidak

diinginkan / dipakai dalam pekerjaan ini ke tempat lain atas biaya

Pemborong.

Page 151: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

34

Pasal : 9

PEKERJAAN PENGGALIAN

9.1. Pekerjaan penggalian meliputi galian kolam pelabuhan, saluran pembuangan

(drainase) serta pekerjaan yang berhubungan dengan itu dan sesuai Gambar

Pokok.

9.2. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai kedalaman yang diperlukan

untuk pondasi, dinding, lantai dan lain-lain sesuai Gambar Pokok dan

disetujui Direksi.

9.3. Penggalian mencakup pemindahan tanah serta bahan lain yang dijumpai

dalam pengerjaannya.

9.4. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk dapat

memasang dan memindahkan rangka cetakan beton yang diperlukan serta

pembersihan.

9.5. Bila ternyata dijumpai keadaan yang tidak memuaskan pada kedalaman yang

diperlihatkan dalam gambar, maka penggalian harus ditambah / diubah

sesuai petunjuk Direksi dan untuk pekerjaan ini akan dinilai sebagai

pekerjaan tambahan.

9.6. Bila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi hingga

melebihi dari yang diperlihatkan dalam gambar atau petunjuk Direksi maka

kelebihan penggalian tersebut harus diurug kembali dengan pasir yang

dipadatkan sebagai tambahan.

9.7. Hasil kupasan lapisan tahah atas daerah pembangunan yang dapat dipakai

kembali harus ditimbun di tempat yang ditunjuk Direksi, untuk selanjutnya

dipergunakan dalam pekerjaaan landscaping.

Pasal : 10

PEKERJAAN PENIMBUNAN

10.1. Pekerjaan penimbunan meliputi pekerjaan penimbunan kembali bekas

saluran drainase, dan pekerjaan penimbunan lainnya sesuai Gambar Pokok.

Page 152: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

35

10.2. Pekerjaan penimbunan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan

Direksi.

10.3. Penimbunan harus dilaksanakan mengikuti ukuran ketinggian, kemiringan

dan bentuk yang sesuai gambar, lapis demi lapis dengan ketebalan 20 cm

dan dipadatkan sesuai dengan petunjuk Direksi.

Cara ini dilakukan apabla timbunan tersebut perlu pemadatan.

10.4. Bahan timbunan harus bebas dari kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan

atau bahan yang tidak diinginkan sesuai petunjuk Direksi.

10.5. Setelah penghamparan, setiap lapisan harus disiram air secukupnya dengan

alat penyemprot dan segera dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang

merata untuk seluruh tebalnya. Penyiraman air dimaksudkan untuk

mengukuran kadar air agar dapat mencapai kepadatan menurut persyaratan

yang ditentukan Direksi.

Pekerjaan pemadatan harus dilakukam pada kadar air optimum sesuai sifat

alat-alat pemadat yang tersedia.

10.6. Lapisan berikutnya tidak boleh dihampar sebelum lapisan terdahulu selesai

dipadatkan sesuai dengan petunjuk Direksi.

10.7. Selama pekerjaan penggalian dan penimbunan berlangsung, Pemborong

harus harus dengan cara yang disetujui Direksi menjamin agar tidak terjadi

genangan air yang dapat mengganggu / merusak pekerjaan tersebut.

Pasal : 11

PENGGUNAAN BAHAN TIMBUNAN

11.1. Bahan untuk penimbunan dapat berupa tanah hasil galian pada kolam

pelabuhan yang sesuai untuk keperluan itu dan telah disetujui oleh Direksi.

11.2. Bahan untuk penimbunan harus dalam keadaan kompak dan kering.

Pasal : 12

PEKERJAAN BANGUNAN PANTAI

Page 153: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

36

13.1. Bahan yang digunakan untuk perlindungan pantai adalah sheetpile beton

produksi dari WIKA dengan ukuran yang telah ditentukan sesuai Gambar

Rencana.

13.2. Sambungan antar sheetpile agar dilakukan dengan teliti dan diawasi

dengan ketat supaya tidak terjadi rongga yang memungkinkan bahan

timbunan atau air dapat keluar/ meresap.

13.3. Bilamana diperlukan, bagian atas sheetpile bisa diberi pelindung dari

bahan tertentu untuk mencegah geseran dan sebagai ikatan antar sheetpile.

13.4. Untuk kemudahan pelaksanaan pemancangan, sheetpile bisa

disimpan/ditumpuk dekat dengan lokasi pemancangan.

Pasal : 13

PEMECAH GELOMBANG

14.1 Batu kali yang digunakan harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat

/ retak.

14.2. Batu kali yang akan digunakan untuk pemecah gelombang harus dietujui

oleh Direksi.

14.3. Pemasangan lapisan-lapisan pemecah gelombang harus dilakukan dengan

hati-hati dan diawasi dengan ketat agar tidak terjadi longsoran karena

pengaruh gelombang.

14.4. Pekerjaan pemecah gelombang harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran

dan bentuk yang ditunjukkkan dalam Gambar Pokok.

14.5. Permukaan lapisan teratas pemecah gelombang harus dibuat rata untuk

lalu lintas loader dan kendaraan lain .

Pasal : 14

BETON COR DI TEMPAT

15.1. Besi penulangan beton yang akan digunakan harus bebas dari karat atau

kotoran lain.

Page 154: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

37

15.2. Cetakan beton serta sambungan-sambungan harus rapat sehingga dapat

mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran.

Lubang-lubang pembukaan sementara harus disediakan dalam cetakan

untuk memungkinkan pembersihan cetakan beton.

15.2. Bahan cetakan beton harus dari kayu jenis meranti atau jenis lain yang

setaraf atau multipleks dan disetujui Direksi.

15.3. Pembongkaran cetakan beton harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa

sehingga dapat menjamin keselamatan penuh atas struktur yang dicetak.

Untuk jenis struktur ini cetakan beton tidak boleh dibongkar sebelum 9

(sembilan ) hari, demikian juga cetakan yang dipakai untuk memetangkan

(curing) beton tidak boleh dibongkar sebelum mendapat persetujuan

Direksi.

Pasal : 15

SEMEN

Semen yang digunakan adalah portland cement type II yang memenuhi syarat NI-

8, misal semen Nusantara / sejenis. Untuk beton mutu K.300 jumlah semen yang

dipakai dalam setiap campuran harus memenuhi syarat minimum yang ditentukan

dalan PBI-71 ( Tabel 4.3.4 ) yaitu 400 kg/m3 beton dengan faktor air semen

maksimum 0,52.

Pasal : 16

AGREGAT

Secara umum agregat-agregat yang harus memenuhi syarat seperti tercantum

dalam PBI-71 atau NI-2

Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai aggregat halus.

Semua jenis agregat akan diuji dahulu oleh Direksi, untuk menentukan apakaH

pasir yang akan dihasilkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalan

spesifikasi ini.

Page 155: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

38

Pemborong harus menyediakan, tanpa memungut biaya, bantuan yang diperlukan

Direksi untuk memperoleh contoh-contoh pasir yang cukup mewakili, untuk

tinjauan pengujian.

Pasal : 17

AIR

Air yang digunakan untuk pembuatan beton tidak boleh mengandung minyak,

asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang

merusak beton dan baja tulangan.

Dalam hal ini sebaiknya dpakai air bersih yang dapat dipakai sebagai air minum.

Kontraktor harus melakukan pengujian secara teratur terhadap air yang diambil

dari sumbernya dalam pola dan kekerapan ujian yang disetujui Direksi, dan harus

menyerahkan catatan hasil setiap pengujian air tersebut kepada Direksi.

Pasal : 18

BAJA TULANGAN

Semua baja beton harus dalam keadaan baik dan dengan tingkat mutu serta ukuran

yang memenuhi standar Indonesia untuk beton PBI (NI-2) yaiu U24 serta harus

disetujui Direksi.

Diameter tulangan berkisar antara 8 sampai 20 mm buatan PT. Krakatau Steel.

Pemborong harus melengkapi semua baja beton yang digunakan dengan sertifikat

pengujian dari pabrik, untuk mendapatkan persetujuan pemakaiannya dari Direksi.

Pasal : 19

PENGUJIAN BETON

Adalah tanggung jawab Pemborong untuk menjamin agar semua bahan yang

digunakan dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang telah memenuhi syarat-

syarat yang ditentukan dalam spesifikasi ini. Oleh karena itu pemborong harus

melakukan pengujian yang sesuai dengan standar yang ditentukan atas biaya

sendiri.

Page 156: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

39

Catatan-catatan lengkap dari hasil pengujian tersebut harus tersedia dan disimpan

dengan baik oleh pemborong dan apabila diminta oleh Direksi setiap saat

Pemborong harus dapat menunjukkannya.

Sekalipun sertifikat-sertifikat pengujian analisis bahan telah dibuat, Direksi atas

pertimbangannya sendiri dapat melakukan pengujian ulang setelah bahan-bahan

yang dimaksud dikirim ke pabrik atau lokasi, untuk menjamin agar bahan-bahan

tersebut sesuai syarat yang ditemtukan.

Pasal : 20

MUTU BETON

Beton yang disyaratkan dalam pekerjaan ini adalah beton kelas I dengan mutu

K.300 menurut standar Indonesia untuk beton, PBI ( NI-2).

Kontraktor harus menyiapkan campuran percobaan sepenuhnya sesuai persyaratan

dan diuji sesuai peraturan Standar Indonesia yang relevan.

Pasal : 21

PEMBUATAN DAN PEMASANGAN TULANGAN

24.1. Penekukan / Pembengkokan

Penekukan menggunakan roller yang dapat berputar secara bebas.

Kecuali kalau dijelaskan secara khusus dalam gambar, tulagan beton harus

dibentuk dengan teliti sesuai standar PBI.

24.2. Pembuatan

Baja beton harus dipotong dari batang-batang baja yang lurus, bebas uliran,

bengkok atau kerusakan / cacat lain.

Semua baja beton harus disediakan sebanyak yang dinyatakan didalam

gambar-gambar.

Kecuali bilamana ditunjukkan pada gambar penyambungan baja beton

harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Direksi.

Page 157: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

40

Pemborong harus mempersiapkan sendiri gambar-gambar persiapan baja

beton sesuai gambar dan persyaratan yang ditentukan. Pengelasan besi baja

beton untuk penyambungan apabila diperlukan harus persetujuan tertulis

dari Direksi. Baja beton, bila dilas harus dilas dengan las listrik.

Batang-batang sambungan yang dilas tidak boleh melemahkan kekuatan

besi. Hanya tukang-tukang las yang ahli dan berpengalaman yang memiliki

referensi baik yang dapat diterima Direksi untuk melaksanakan pekerjaan

pengelasan ini.

24.3. Pemeriksaan sebelum pengecoran

Pengecoran hanya boleh dilakukan setelah Direksi mengadakan

pemeriksaan bahwa semua persyaratan yang tersebut di atas telah dipenuhi.

Pemberitahuan dan pemeriksaan tidak mengurangi sama sekali kewajiban

Pemborong akan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak. Beton

cor yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan

dapat ditolak dan dibongkar, dan penggantiannya menjadi tanggung jawab

Pemborong.

Pasal : 22

BETON DEKKING

Beton Dekking harus sesuai persyaratan PBI, tebal dekking dari permukaan beton

harus dibuat minimal 4 cm.

Pasal : 23

PERMUKAAN BETON

26.1. Perbaikan Permukaan Beton

Semua permukaan beton, setelah semua tahapan pekerjaan selesai harus

bebas dari kekosongan, keropos, cacat besar dan cekungan.

Bila terdapat kerusakan atau keretakan bekas-bekas acian, kekosongan atau

cacat permukaan, Pemborong harus memberi tahu Direksi.

Page 158: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

41

Tak ada pekerjaan perbaikan sebelum kondisi struktur diperiksa dahulu oleh

Direksi.

Perbaikan hanya dilakukan setelah ada persetujuan Direksi.

26.2. Apabila cacat permukaan beton, noda minyak, gemuk (grease) dan semua

bahan yang mungkin dapat mengototri permukaan beton harus dibersihkan

sebagai berikut :

- Bersihkan minyak dan gemuk dengan menggunakan air detergents dan

kemudian disikat.

- Noktah-noktah atau garis-garis pada permukaan beton dapat digosok

tanpa merusak texture permukaan beton.

- Grouting dapat dikerjakan dengan campuran semen dan pasir dengan

perbandingan 1 : 1.5 setelah permukaan beton mengeras.

26.3. Permukaan dari struktur pelat harus ditambahkan minimum 6 mm dari

elevasi yang disyaratkan apabila hendak dipasang struktur penutur atau

pelindung pelat. Sebelum menempatkan struktur penutup, permukaan pelat

harus dibasahi tetapi harus diusahakan tidak ada genangan air di atas

permukaan pelat tersebut.

26.4. Apabila dikehendaki bahwa permukaan pelat tidak ditutup (topping) pada

hari yang bersamaan setelah pengecoran dan sebelum campuran mengeras,

maka kelebihan bahan, air atau mineral asing supaya disingkirkan dari

permukaan dengan menggunakan sapu atau sejenisnya yang akan

mengeluarkan kerangka kecil atau lebihan tersebut sehingga lapisan

permukaan rata. Struktur penutup hanya dapat diletakkan 2 jam setelah

campuran beton ditempatkan pada posisi sebagaimana yang direncanakan.

Pasal :24

BEKISTING (FORMWORK)

28.1. Bekisting (formwork) adalah suatu material yang dipakai untuk

membentuk struktur bangunan di tempat sesuai dengan bentuk dan

Page 159: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

42

dimensi, serta bersama dengan konstruksi sementara yang diperlukan

untuk mendukung bekisting atau formwork.

28.2. Material yang dipergunakan harus atas persetujuan Direksi. Dan semua

material tersebut harus dilindungi terhadap pengaruh cuaca. Misalnya

komponen baja harus dilindungi terhadap korosi dengan pelapis cat dasar

dan sejenisnya. Kayu harus dijauhkan dari permukaan tanah.

Bekisting yang tidak dipergunakan selama lebih 7 hari harus segera

dibersihkan dan dilindungi terhadap kelembaban, dengan bahan penolak

air.

28.3. Desain bekisting harus sedemikian rupa, sehingga campuran beton dapat

segera ditempatkan, dipadatkan tanpa kehilangan banyak air. Bekisiting

tersebut harus cukup mendapat sokongan, pengikat atau penguat, sehingga

mampu menahan perubahan bentuk bekisting itu akibat lendutan karena

bahan campuran beton atau pemadatan vibrasi (Vibration on Compaction).

28.4. Pemborong harus memperhitungkan lendutan tersebut di atas dengan

mengangkat struktur bekisting beberapa milimeter. Untuk balok di tengah

bentang bekisting diangkat kurang lebih 5 mm demikian pula untuk batang

kantiliver diangkat kurang lebih 5 mm setiap panjang 1.5 m dari panjang

rencana.

28.5. Permukaan bekisting harus rata tanpa lengkung, tonjolan ataupun

cekungan serta bebas dari material-material asing lainya yang dapat

menyebabkan permukaan beton menjadi rusak.

28.6. Bekisting harus dijaga (tidak boleh dibongkar) sampai beton mengeras dan

dapat mamikul berat sendiri hingga aman untuk dipergunakan.

Bekisting bisa dilepas apabila sudah lewat dari periode yang diberikan di

bawah ini ( kondisi udara di atas 150 C).

- sisi samping balok, dinding dan kolom ( tanpa beban) 2 x 24 jam

- sisi bawah balok 7 hari

- pelat (bagian sisi bawah) 3 hari

- penopang pelat 7 hari

Page 160: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VI Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI -

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

43

- penopang balok (tanpa beban) 16 hari

- penopang kantilever 28 hari

Pasal : 25

BATU KALI

Batu kali yang dipergunakan untuk pemecah gelombang harus dibuat dari batu

pecah yang bersih, kering, kuat awet dan bebas dari bahan lain yang mengganggu

serta memenuhi persyaratan berikut :

- Keausan pada 500 putaran maksimum 40% (PB.0206 - 76 Manual

Pemeriksaan Bahan Jalan )

- Kelakatan dengan aspal minimum 95% (PB.0205 - 76 MPBJ)

- Penyerapan air maksimum 3% (PB.0202 - 76 MPBJ).

- Bersih bahan-bahan organik

- Indeks kepipihan / kelonjongan butiran tertahan 9.5 mm atau 3/8 "

maksimum 25% (British Standard 812)

- Berat jenis curah (bulk) minimum 2.5 ; khusus untuk terak (PB.0202 -76

MPB)

- Bagian yang lunak (AASHTO T - 189) ; maksimum 5%.

- Jumlah berat butiran tertahan saringan No.4 yang mempunyai paling

sedikit dua bidang pecah minimum 50%.

Page 161: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB VII

RENCANA ANGGARAN BIAYA

7.1 DAFTAR HARGA SATUAN DASAR

NO. URAIAN SATUAN HARGA SATUAN

(RP)

I. UPAH

1 Pekerja hari 17,500.00

2 Mandor hari 23,000.00

3 Operator hari 22,500.00

4 Mekanik hari 22,500.00

3 Tukang kayu hari 22,000.00

4 Tukang besi hari 22,000.00

5 Tukang batu hari 22,000.00

6 Kepala tukang kayu hari 26,000.00

7 Kepala tukang besi hari 23,000.00

8 Kepala tukang batu hari 23,000.00

II. MATERIAL

1 Portland Cement Zak 28,.000,00

2 Besi beton btg 58,000,00

3 Kawat beton kg 6,500,00

4 Multipleks Lbr 70,000,00

5 Kayu bekististing m3 5,250,000,00

6 Paku kg 6,000.00

7 Balok perancah m3 1,150,000.00

8 Pasir beton m3 85,000

9 Batu belah m3 68,000.00

10 Batu pecah m3 90,000.00

11 Sheet pile beton WIKA Btg

III. Alat

1 Dump truck jam 46,000.00

Page 162: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

2

2 Bulldozer jam 146,000.00

3 Wheel loader jam 95,000.00

4 Excavator jam 130,000.00

5 Ponton jam 126,000.00

6 Boat penarik jam 160,000.00

7 Boat pengangkut jam 60,000.00

8 Tongkang jam 150,000.00

9 Kapal keruk jam 10,000,000.00

10 Crane jam 250,000.00

11 Genset jam 30,000.00

12 Concrete mixer jam 15,000.00

13 Concrete vibrator jam 10,000.00

(Sumber : Dinas Permukiman dan Tata Ruang Propinsi Jawa Tengah Balai

Pengujian dan Informasi Konstruksi)

7.2 ANALISA VOLUME PEKERJAAN

NO PEKERJAAN SATUAN VOLUME

1.

2.

PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN BETON :

a. Pelat:

Volume pelat:

0,25 x 3 x 3 =

2,25 m3

Jumlah pelat = 23 x 53 = 1219 buah

Volume pelat:

0,25 x 3 x 1 =

0.75 m3

Jumlah pelat = 53 x 2 + 23 = 129 buah

Volume pelat:

0,25 x 1 x 1 =

0,25 m3

Jumlah pelat = 2 buah

ls

m3

m3

m3

1

2742,75

96,75

0,5

3

3

A

3

1 B

1 C

1

Page 163: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

3

b. Balok

- balok 30 x 50

Volume balok :

0,3x0,5x(160x24+71x55) = 1161,75 m3

- balok 35 x 70

Volume balok:

0,35x0,7x160x2=82,88 m3

c. Poer

Volume poer A :

1,7x1,2x0,6 =1,224 m3

Jumlah poer = 24 buah

Volume poer B :

1,7x1,7x0,6 =1,734 m3

Jumlah poer = 53x24 = 1272 buah

m3

m3

m3

1161,75

29,376

2205,648

3.

4.

5.

e. Boulder

Jumlah boulder = 8 x 2 = 16 buah

PEKERJAAN PONDASI

Panjang 1 tiang pancang = 37,5 meter

Jumlah tiang pancang = 4x53x24+24 = 5136 buah

PEKERJAAN TURAP BETON

Panjang turap beton = 14 meter

Lebar turap (B) = 500 mm = 0,5 m

PEKERJAAN BREAKWATER

Luas potongan melintang =

LA-A = 138,016 m2

LB-B = 179,933 m2

LC-C = 254,925 m2

LUjung = 332,029 m2

Volume pekerjaan

V I = ½ x200x138,016 = 13801,6 m3

V II = ½ x150x(138,016+179,933) = 23846,175 m3

buah

m’

m3

16

192600

116184,88

0,6 m

1,2 m

1,7 m

0,6 m

1,7 m

1,7 m

I II

IV III

C

200

A

A

B

B C

150 125 175

Page 164: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

4

6.

7.

V III = ½ x125x(179,933+254,925) = 27178,625 m3

V IV = ½ x175x(254,925+332,029) = 51358,475 m3

V total = 116184,88 m3

PEKERJAAN FENDER

Jumlah fender = 2x13 = 26 bh

PEKERJAAN PENGERUKAN

- Kolam pelabuhan

Volume pengerukan :

V = ½ x88404,61x6,5 = 287314,98 m3

bh

m3

26

287314,98

- Alur pelayaran

Volume pengerukan :

V = ½ x15647,306x1,6 = 12517,69 m3

m3

12517,69

7.3 ANALISA PEKERJAAN

NO. URAIAN PEKERJAAN KOEF HARGA JUMLAH HARGA

SATUAN ANALISA (RP) (RP) (RP)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

a m2 Pembersihan lokasi 0.99

Mandor jam 0.005 23.00 0.12

pekerja jam 0.05 17.50 0.88

b Ls Pengadaan kantor dan fasilitas 36,370.88

Bangunan /ruangan m3 60.000 300.00 18000.00

Meja tulis dan kursi set 2.000 1,500.00 3000.00

Meja rapat set 1.000 750.00 750.00

Meja gambar dan perlengkapan set 1.000 3,000.00 3000.00

Kursi tamu set 2.000 1,000.00 2000.00

Almari/filling cabinet set 1.000 1,500.00 1500.00

White board bh 2.000 300.00 600.00

HT bh 6.000 1,250.00 7500.00

L alas = 15647,306

1,6

L alas = 88404,61

6,5

Page 165: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

5

Mandor hari 0.100 23.00 2.30

Pekerja hari 0.250 17.50 4.38

Tukang kayu hari 0.500 24.00 12.00

Tukang batu hari 0.100 22.00 2.20

c Ls Mobilisasi dan demobilisasi 93,500.00

Mob.&demob. Dump unit 20.000 1,000.00 20000.00

Mob.&demob. Tongkang unit 2.000 10,000.00 20000.00

Mob.&demob. Perahu unit 2.000 2,500.00 5000.00

Mob.&demob. Kapal penarik unit 1.000 15,000.00 15000.00

Mob.&demob. Boat pengangkut unit 2.000 3,000.00 6000.00

Mob.&demob. Excavator unit 2.000 4,000.00 8000.00

Mob.&demob. Wheel loader unit 2.000 4,000.00 8000.00

Mob.&demob. Ponton unit 4.000 2,000.00 8000.00

Mob.&demob. Pekerja/staff ls 1.000 1,500.00 1500.00

Mob.&demob. Alat-alat kecil ls 1.000 2,000.00 2000.00

d Ls Pengukuran 9,275.00

Kertas echosounder rol 25.000 120.00 3000.00

Theodolith hari 30.000 50.00 1500.00

Waterpas hari 30.000 40.00 1200.00

Juru ukur hari 40.000 30.00 1200.00

Pembantu juru ukur hari 40.000 20.00 800.00

Pekerja hari 90.000 17.50 1575.00

e Ls Dokumentasi dan pelaporan 14,000.00

Dokumentasi bln 8.000 750.00 6000.00

Pelaporan bln 8.000 1,000.00 8000.00

II. BREAKWATER

a m3 Pemuatan dan transportasi tetrapod

dari pelabuhan ke lokasi 27.34

Excavator jam 0.039 130.00 5.07

Boat penarik jam 0.039 160.00 6.24

Tongkang jam 0.039 150.00 5.85

Mandor hari 0.05 23.00 1.15

Pekerja hari 0.516 17.50 9.03

b m3 Pemasangan tetrapod di lokasi 12.94

Excavator jam 0.030 130.00 3.90

Ponton jam 0.030 126.00 3.78

Boat pengangkut jam 0.030 150.00 4.50

Mandor hari 0.010 23.00 0.23

Pekerja hari 0.030 17.50 0.53

c m3 Breakwater 236.03

tetrapod m3 1.300 150.00 195.00

Page 166: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

6

Pemuatan dan transportasi m3 1.000 27.34 27.34

Pemasangan tetrapod di lokasi m3 1.000 12.94 12.94

Mandor hari 0.010 23.00 0.23

Pekerja hari 0.030 17.50 0.53

III. PERKUATAN TEBING

a m' Sheet pile beton WIKA FRC-220 B-500

L=14 m 149.50

Sheet pile WIKA FRC-220 B-500 m' 1.000 143.00 143.00

Pengangkatan m' 1.000 6.50 6.50

b m' Pemancangan sheet pile 122.35

Pekerja hari 3.000 17.50 52.50

Operator hari 0.300 22.50 6.75

Mekanik hari 0.300 22.50 6.75

Crane jam 0.185 250.00 46.25

Genset jam 0.270 30.00 8.10

Alat bantu jam 1.000 2.00 2.00

IV. PEKERJAAN TANAH

a m3 Pengerukan kolam pelabuhan 28.99

Kapal keruk jam 0.001 10,000.00 10.00

Pipa pembung ls 1.000 2.50 2.50

Mandor hari 0.083 23.00 1.91

Pekerja hari 0.833 17.50 14.58

b m3 Pengerukan alur pelayaran 38.99

Kapal keruk jam 0.002 10,000.00 20.00

Pipa pembung ls 1.000 2.50 2.50

Mandor hari 0.083 23.00 1.91

Pekerja hari 0.833 17.50 14.58

V. DERMAGA

a m3 Beton 1:2:3 1,770.57

Portland cement zak 68.000 22.50 1530.00

Batu pecah m3 0.820 52.00 42.64

Pasir m3 0.54 80.00 43.20

Concrete mixer jam 0.741 15.00 11.12

Concrete vibrator jam 0.741 10.00 7.41

Mandor hari 0.300 23.00 6.90

Pekerja hari 6.000 17.50 105.00

Tukang batu hari 1.000 22.00 22.00

Kepala tukang batu hari 0.100 23.00 2.30

b kg Pembesian 1,514.40

Besi beton btg 125.000 10.00 1250.00

Page 167: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

7

Kawat beton kg 2.000 6.50 13.00

Mandor hari 0.300 23.00 6.90

Pekerja hari 9.000 17.50 157.50

Tukang besi hari 9.000 2.00 18.00

Kepala tukang besi hari 3.000 23.00 69.00

c m2 Cetakan 34.28

Kayu begisting m3 0.040 400.00 16.00

Paku kg 0.400 6.00 2.40

Mandor hari 0.010 23.00 0.23

Pekerja hari 0.200 17.50 3.50

Tukang kayu hari 0.500 22.00 11.00

Kepala tukang kayu hari 0.050 23.00 1.15

d m2 Bongkar cetakan

1/5 x 1/3 x 1/10 x 158.80 3,176.00

d m2 Perancah 133.88

Balok perancah m3 0.100 1,150.00 115.00

Paku kg 0.500 6.00 3.00

Mandor hari 0.010 23.00 0.23

Pekerja hari 0.200 17.50 3.50

Tukang kayu hari 0.500 22.00 11.00

Kepala tukang kayu hari 0.050 23.00 1.15

e m3 Beton pelat dermaga 2372863.44

Beton 1:2:3 m3 1.050 363.56 381.74

Pembesian kg 175.000 1,355.50 2372125.00

Begisting m2 6.500 34.28 222.82

Perancah m2 1.000 133.88 133.88

f m3 Beton balok dermaga 2847237.40

Beton 1:2:3 m3 1.050 363.56 381.74

Pembesian kg 210.000 1,355.50 2846530.00

Begisting m2 9.500 34.28 325.66

g m3 Poer/pile cap 2643829.56

Beton 1:2:3 m3 1.050 363.56 381.74

Pembesian kg 195.000 1,355.50 2643225.00

Begisting m2 6.500 34.28 222.82

h Tiang pancang 40x40 WIKA m' 1.000 110.00 110.00 110

I m' Pemancangan tiang pancang 156.37

Pekerja hari 3.000 17.50 52.50

Operator hari 0.300 22.50 6.75

Mekanik hari 0.300 22.50 6.75

Page 168: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

8

Crane jam 0.185 250.00 46.25

Ponton pancang jam 0.270 126.00 34.02

Genset jam 0.270 30.00 8.10

Alat bantu jam 1.000 2.00 2.00

VI. PEKERJAAN LAIN-LAIN

a bh Boulder 158833.49

Beton 1:2:3 m3 0.110 363.56 39.99

Pembesian kg 11.700 1,355.50 158593.50

Pelat baja+angkur ls 1.000 200.00 200.00

b m3 Fender 41965.50

Fender bh 1.000 12,265.50 12265.50

Mandor hari 0.150 23.00 3,450.00

Pekerja hari 1.500 17.50 26,250.00

(Catatan : harga dalam ribuan rupiah)

7.4 ANALISA HARGA PEKERJAAN

NO. URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH

(RP) (RP)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pembersihan lokasi m2 45,000.00 990.00 44550000.00

2 Pengadaan kantor dan fasilitas ls 1.00 36370875.00 36370875.00

3 Mobilisasi dan demobilisasi ls 1.00 93500000.00 93500000.00

4 Pengukuran ls 1.00 9275000.00 9275000.00

5 Dokumentasi dan pelaporan ls 1.00 14000000.00 14000000.00

II. BREAKWATER

1 Breakwater sisi barat m3 116,184.88 236030.00 27423117226.40

2 Breakwater sisi timur m3 116,184.88 236030.00 27423117226.40

III. PERKUATAN TEBING

1 Sheet pile WIKA FRC-220 B-500 m' 707.50 149500.00 105771250.00

2 Pemancangan sheet pile m' 707.50 122350.00 86562625.00

IV. PEKERJAN TANAH

1 Pengerukan kolam pelabuhan m3 287,314.98 28986.50 8328255667.77

2 Pengerukan alur pelayaran m3 12,517.69 38986.50 488020921.19

Page 169: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

Bab VII Rencana Anggaran Biaya VVIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

9

V. DERMAGA

A. Pondasi

1 Tiang pancang 40x40 WIKA m' 192,600.00 110000.00 21186000000.00

2 Pemancangan tiang pancang m' 192,600.00 156370.00 30116862000.00

B. Beton bertulang

1 Poer/pile cap m3 2,235.02 3247780.38 7258854093.73

2 Balok m3 1,244.63 3553925.38 4423322139.49

3 Pelat lantai m3 2840.00 3110560.38 8833991465.00

VI. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1 Boulder bh 16.00 398584.83 6377357.20

2 Fender bh 52.00 12295200.00 639350400.00

Jumlah I s.d VI Rp 136517298247.17

Jasa pemborong Rp 13651729824.72

Jumlah Rp 150169028071.89

PPn 10% Rp 15016902807.19

Jumlah total Rp 165185930879.08

Dibulatkan Rp 134798324000.00

(Terbilang : Seratus tiga puluh empat milyar tujuh ratus sembilan puluh delapan

juta tiga ratus dua puluh empat ribu rupiah.)

Page 170: Perencanaan Perhitungan Konstruksi Dermaga

BBaabb VVIIIIII KKeessiimmppuullaann VVIIIIII --

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Dermaga Kapal Barang Kendal

1

BAB VIII PENUTUP

8.1 KESIMPULAN

Dari hasil perencanaan ini dapat disimpulkan bahwa:

• Dermaga kapal barang yang akan dibangun di Kabupaten Kendal

direncanakan bisa untuk berlabuh kapal sampai dengan 5000 dwt. Jenis

dermaga yang digunakan adalah bentuk jetty dengan dua tambatan. Ukuran

dermaga 160 x 71 m2.

• Karena letak tanah kerasnya cukup dalam maka dermaga ini didukung oleh

kelompok tiang pancang tanpa menggunakan kolom.

• Struktur dermaga diberi dilatasi setiap 40 m panjang dermaga.

• Proyek pembangunan dermaga kapal barang ini termasuk dalam proyek besar.

Proyek pembangunan ini memerlukan 2 tahun anggaran (64 minggu).

• Pelaksanaan proyek tersebut memerlukan biaya yang sangat besar, yaitu

sebesar Rp. 134798324000.00

• Pembangunan proyek ini membutuhkan efisiensi waktu, tenaga dan biaya

yang tinggi.

8.2 SARAN

Untuk mendukung perencanaan yang lebih baik lagi maka kami berikan

saran-saran sebagai berikut :

• Perlu diadakan penelitian berkaitan dengan tingkat sedimentasi di lokasi

proyek sehingga perencanaan dermaga bisa dibuat lebih baik lagi.

• Pemerintah setempat meningkatkan layanan dan hubungan dagang dengan

investor dalam maupun luar negeri.

• Prediksi jumlah kapal didekati dengan lebih akurat lagi.