Upload
letram
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
I- 1
Perencanaan proyek dengan metode network planning pada
proyek tk model kabupaten Sragen
Disusun oleh:
Roroningtyas Siti Zulaikha
I 0302535
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas
(Soeharto,1995). Untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek diperlukan
suatu manajemen proyek, yang berfungsi untuk merencanakan, mengorganisir,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan baik berupa manusia,
peralatan, dana maupun material.
Salah satu cara untuk merencanakan dan mengendalikan proyek tersebut
adalah dengan menyusun time schedule yang tepat, sedangkan time schedule yang
tepat dapat dibuat setelah diketahui urutan pengerjaan kegiatan proyek. Time
schedule adalah jadwal aktivitas waktu penyelesaian proyek sesuai urutan
pengerjaan kegiatan proyek dan kurun waktu penyelesaiannya.
Keterlambatan waktu penyelesaian proyek dapat mengakibatkan
membengkaknya biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Secara
umum keterlambatan proyek sering kali menjadi sumber perselisihan dan
tuntutan antara pemilik dan kontraktor, sehingga keterlambatan proyek akan
menjadi sangat mahal nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor maupun pemilik.
Kontraktor akan terkena denda penalti sesuai dengan kontrak, kontraktor juga
akan mengalami tambahan biaya overhead selama proyek masih berlangsung.
I- 2
Dari sisi pemilik keterlambatan proyek akan membawa dampak pengurangan
pemasukan karena penundaan pengoperasian fasilitasnya. Dengan demikian
sangatlah perlu dilakukan perencanaan dan pengendalian proyek yang baik.
Perencanaan dalam suatu proyek mutlak dilakukan, karena perencanaan
bermanfaat membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan, membantu manajer memahami keseluruhan gambaran
operasi dengan lebih jelas, memudahkan dalam melaksanakan koordinasi diantara
berbagai bagian organisasi, membuat tujuan khusus, terperinci dan mudah
dipahami. Salah satu alat yang dapat digunakan dalam perencanaan proyek adalah
dengan metode network planning.
Proyek TK-SD MODEL di Sragen adalah proyek pemerintah yang
dilaksanakan tahun 2005 sampai tahun 2008 untuk membangun sarana
pendidikan (sekolah). Pembangunan proyek TK-SD MODEL dilaksanakan oleh
empat pelaksana (kontraktor). Pelaksana tersebut ditunjuk langsung oleh komite
sekolah yang dibentuk Dinas Pendidikan. Dalam menjalankan tugasnya para
pelaksana tersebut dipantau oleh bagian pengendalian pelaksanaan proyek yaitu
Dinas Pekerjaan Umum.
Pembangunan TK-SD MODEL ini dilaksanakan melalui empat tahap.
Pembagian tahapan ini berdasarkan tahun anggaran dari pemerintah tahun 2006.
Proyek TK-SD MODEL yang berjalan saat ini telah memasuki pada tahap II.
Pembangunan proyek Tahap II mulai pada awal kuartal pertama tahun 2006. Pada
tahap II ini proyek TK- SD MODEL membangun 5 bangunan yaitu 2 ruang kelas
SD MODEL, 1 ruang lab bahasa SD MODEL, 1 ruang kelas TK MODEL dan
ruang kantor TK MODEL. Dana pembangunan proyek TK-SD MODEL tersebut
berasal dari 70% APBN dan 30% APBD.
PT SATYA BUANA REKATAMA adalah salah satu pelaksana proyek
TK MODEL KABUPATEN SRAGEN. Pada pelaksanaan pembangunan proyek
TK MODEL, PT SATYA BUANA REKATAMA menangani pembangunan
ruang kantor lantai satu dan dua TK MODEL. Dalam merencanakan penjadwalan
proyek, PT SATYA BUANA REKATAMA mempunyai masalah dalam
menetukan waktu penyelesaian proyek. Penentuan waktu penyelesaian proyek
I- 3
hanya berdasarkan perkiraan, belum menggunakan pedoman yang pasti untuk
menetukan berapa lama kira-kira waktu yang optimal untuk penyelesaian proyek
Perencanaan jadwal kerjanya (time schedule) yang dibuat oleh pelaksana
tidak dihasilkan dari jarigan kerja melainkan hasil estimasi subyektif pengalaman
dilapangan. Sehingga time schedule yang dihasilkan tidak dapat menjabarkan
secara detail apakah time shedule tersebut berasal dari lintasan kritis atau tidak,
dan tidak dapat menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara
kegiatan satu dengan kegiaan lain. Akibatnya jika terjadi keterlambatan dalam
suatu kegiatan akan sulit mengetahui dampak yang diakibatkan terhadap jadwal
keseluruhan proyek. Oleh karena itu perlu dibuat time schedule yang baik salah
satunya dengan cara analisis network planning.
Metode diagram network planning menyajikan perencanaan jadwal
kegiatan proyek secara sistematis dan analitis, sehingga mudah dipahami oleh
pihak- pihak yang terkait, dalam pelaksanaan proyek di lapangan, yaitu pelaksana
dan konsultan pengawas. Pembuatan network planning dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai hubungan ketergantungan dan urutan kegiatan
proyek, kegiatan-kegiatan kritis, kebutuhan sumber daya tiap-tiap keiatan, dan
alokasi waktu pelaksanaan proyek. Diagram network planning juga dapat
digunakan untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya dan program
percepatan jika pemilik proyek menginginkan.
Keterbatasan sumber daya dapat mempengaruhi jadwal proyek seperti
bertambahnya waktu penyelesain proyek, dan terbentuknya jalur kritis baru.
Keterbatasan sumber daya juga akan mempengaruhi biaya yang dibutuhkan.
Merekrut, menyeleksi dan melatih tenaga kerja memerlukan biaya yang mahal
dan membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai. Setelah mereka
bergabung dengan proyek, tidak mudah melepas dan memanggil kembali sesuai
dengan naik turunnya pekerjan yang tersedia. Sedangkan menahan mereka untuk
stand by akan menelan biaya yang dipandang tidak efisien. Oleh karena itu,
diusahakan jangan terjadi keperluan yang bersifat naik turun yang sangat tajam
(fluctuation). Metode network planning dapat membantu mengatasi masalah
tersebut, yang dikenal sebagai pemerataan sumber daya (resource lavelling).
I- 4
Penelitan ini akan membahas perencanaan proyek TK MODEL tahap II
dengan menggunakan metode network planning termasuk analisis biaya yang
diakibatkan oleh kemungkinan terjadinya percepatan penyelesaian proyek serta
kemungkinan terjadinya keterbatasan sumber daya manusia.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dibuat perumusan masalah
sebagai berikut: bagaimana merencanakan proyek pembangunan TK MODEL
tahap II dengan menggunakan metode network planning serta melakukan analisis
terhadap kemungkinan terjadinya percepatan penyelesaian proyek dan
keterbatasan sumber daya manusia.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah menyusun rencana penyelesaian
proyek TK MODEL Tahap II dengan memperhatikan jalur kritis, keterbatasan
sumber daya manusia, percepatan penyelesaian proyek dan biaya penyelesaian
proyek.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang ingin diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah :
1. Perusahaan dapat mengantisipasi adanya keterlambatan proyek dengan
adanya program percepatan.
2. Memberikan masukan untuk perencanaan proyek bila terjadi kemungkinan
keterbatasan sumber daya manusia dan kemungkinan adanya percepatan
proyek.
1.5 BATASAN MASALAH
Agar sasaran dalam studi lapangan ini tercapai, maka diperlukan batasan-
batasan sebagai berikut :
1. Perencanaan hanya dilakukan pada proyek tahap II
2. Perencanaan hanya dilakukan pada pembangunan TK MODEL.
I- 5
1.6 ASUMSI
1. Cuaca dianggap tidak mempengaruhi aktivitas kegiatan proyek.
2. Semua peralatan dan material dianggap cukup memenuhi standar
penggunaan.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, asumsi dan
sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Merupakan penjelasan secara terperinci mengenai teori-teori yang
digunakan sebagai landasan pemecahan masalah serta memberikan
penjelasan secara garis besar metode yang digunakan oleh penulis sebagai
kerangka pemecahan masalah. Tinjauan pustaka ini diambil dari berbagai
sumber.
Bab III Metodologi Penelitian
Dibahas mengenai pemecahan dan pengembangan lebih lanjut dari teori
yang telah diuraikan.
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Meliputi penyajian data yang diperoleh, meganalisa data tersebut yang
langsung dipakai untuk memecahkan persoalan.
Bab V Analisis dan Intrepetasi Hasil
Menguraikan analisis dan pembahasan masalah sesuai dengan landasan
teori dan berdasarkan metodologi pemecahan masalah yang telah
dirumuskan.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
I- 6
Berupa kesimpulan dan saran-saran yang dikemukakan dari hasil analisa
penelitian dan pemecahan persoalan.