25
ANALISIS ALIRAN BAHAN PADA PROSES PRODUKSI DI HOME INDUSTRY BANIL PRODUCTION DISUSUN OLEH : ( TI-31-01 ) 1. JOSEP SIANTURI 112070042 2. RHOBY MURPRAMADA 112070026 3. FIKA DENINGTYAS 112071013 4. YOSELINE 112071032 5. NUR ZAHRA AFIFAH 112071035 INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 1

Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sebuah laporan tentang perencanaan tata letak fasilitas pabrik skala home industri

Citation preview

Page 1: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

ANALISIS ALIRAN BAHAN PADA PROSES PRODUKSI DI HOME INDUSTRY BANIL PRODUCTION

DISUSUN OLEH :

( TI-31-01 )

1. JOSEP SIANTURI 112070042

2. RHOBY MURPRAMADA 112070026

3. FIKA DENINGTYAS 112071013

4. YOSELINE 112071032

5. NUR ZAHRA AFIFAH 112071035

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI

BANDUNG

2009

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 1

Page 2: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Saat ini perhatian orang-orang terhadap dunia fashion, memiliki prospek yang baik.

Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang cukup penting bagi seseorang. Mahalnya harga

pakaian jadi yang banyak dijual ditoko-toko, membuat sebagian besar masyarakat beralih

dengan cara memesan pakaian pada home industri pembuat pakaian jadi. Selain harga yang

ditawarkan relatif terjangkau, desain yang kita inginkan juga dapat dibuat. Hal inilah yang

banyak menarik minat dari pelanggan untuk memesan.

Tingginya minat pelanggan mengakibatkan usaha yang bergerak dalam bidang home

Industri pembuatan pakaian semakin banyak menerima pesanan untuk membuat pakaian.

Banyaknya pesanan dari pelanggan juga berpengauh pada kualitas barang yang dihasilkan, dan

berhubungan erat dengan keefisinan dari Tata letak mesin kerja yang digunakan, waktu baku

dan waktu proses untuk dapat bekerja secara sinergis. Hal tersebut juga merupakan faktor

pendukung agar barang yang dihasilkan sesuai dengan target yang diinginkan. Perbedaan jarak

yang terlalu jauh diantara mesin yang digunakan dapat membuat kenyamanan dari

pekerja/karyawan berkurang. Sehingga target pembuatan pakaian dan kualitas yag dihasilkan

menurun. Misalnya dalam sehari pekerja dapat menghasilkan 20 potong pakaian jadi tapi yang

dapat dibuat tenyata hanya 15 potong pakaian.

Sulitnya dalam pembuat sistem kerja yang efisen dan efektif, Sehingga perlu diadakan

analisis yang cermat dan cerdas terhadap masalah-masalah seperti waktu baku dan waktu

proses, serta tata letak mesin yang digunakan untuk proses produksi. Oleh karena itu kami akan

melakukan penelitian terhadap Banil Production yang merupakan home industri pembuatan

pakaian.

1. 2. Perumusan Masalah

Dengan adanya kondisi perusahaan tersebut, maka perlu adanya rancangan tata letak fasilitas

yang baru secara keseluruhan pada lokasi Banil Production yang lebih tepat, agar proses

produksi dapat berjalan secara optimal. Dengan pengoptimalan proses produksi diharapkan

waktu dan biaya yang dikeluarkan home industri ini menjadi minimum.

a. Bagaimana memodelkan layout yang optimal yang ada pada Banil Production

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 2

Page 3: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

b. Apakah layout eksiting pada Banil production sudah memberikan kontribusi yang maksimal

pada proses produksi

c. Bagaimana hubungan antar departemen yang ada di industri ini dan bagaimana hubungan

antar departemen yang lebih layak.

1. 3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui proses apa saja yang terjadi untuk membuat jaket, kemeja dan sweater

b. Menganalisis keterkaitan produksi antar komponen-komponen produk dengan

menggunakan MPPC.

c. Menganalisis trial mana yang lebih baik berdasarkan perhitungan forward dan backward

d. Dapat menganalisis perhitungan FTC inflow dan Outflow

e. Memberikan rekomendasi seputar tata letak yang diharapkan optimal bagi industri Banil

Production.

1. 4. Batasan masalah

Adapun batasan yang akan kami gunakan dalam penelitian kami kali ini adalah sebagai berikut :

a. Hanya melakukan penelitian pada pembuatan jaket, kemeja dan sweater.

b. Lokasi pembuatan proses produksi terbatas pada layout pemilik rumah.

c. Mesin bordir merupakan mesin terbesar dan terberat yang ada pada home industri ini

sehinga tidak mungkin dilakukan pemindahan lokasi mesin ini kemana pun.

1. 5. Manfaat

a. Mengimplementasikan dari mata kuliah PTLF

b. Memperluas wawasan pembaca tugas ini seputar tata letak sebuah Home Industri

c. Menawarkan tata letak pabrik yang lebih baik kepada Banil Production

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 3

Page 4: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Perencanaan Aliran Bahan

Pengaturan departemen (department Lay out) dan fasilitas produksi (facilities Lay out) dalam

pabrik didasarkan pada aliran bahan yang bergerak diantara fasilitas-fasilitas produksi atau diantara

departemen-departemen produksi. Untuk mengevaluasi alternatif perencanaan tata letak departemen

dan tata letak fasilitas maka diperlukan pengukuran aliran bahan dalam suatu analisa teknis. Ada

beberapa teknik yang umum dipakai untuk proses perencanaan aliran bahan, seperti Metoda Kuantitatif

untuk Menganalisa Aliran Bahan, seperti :

1.1 Multi Produk Process Chart (MPPC)

MPPC merupakan peta yang digunakan untuk menganalisa aliran bahan dalam pabrik yang

sudah ada maupun untuk perancanaan pabrik baru. MPPC juga mempunyai keterkaitan erat dengan

Operation Process Chart. MPPC juga berfungsi untuk menunjukkan keterkaitannproduk antara

komponen-komponen produk atau antar produk madiri, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan. Dengan

MPPC dapat dilakukan analisa efisiensi lintasan dengan menilai ada tidaknya arus balik pada tiap

lintasan. Untuk meningkatkan efisiensi lintasan, backtracking (backward) harus diminimalkan.

Backward adalah perpindahan bolak balik yang harus dikenakan penalty, maka dari itu backward

merupakan hal yang harus dihindari dan diminimalkan. Dari MPPC juga dapat dilihat aliran proses tiap

jenis komponen dan mengetahui jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk tiap jenis mesin serta

total jumlah mesin yang akan digunakan.

1.2 From To Chart (FTC)

FTC merupakan teknik konvensional untuk perencanaan tata letak dan pemindahan bahan

pada proses produksi. Teknik ini berguna untuk kondisi jobshop, bengkel permesinan,dll. FTC

biasanya menunjukkan ukuran aliran bahan antara lokasi yang terlibat, misalnya jumlah satuan

biaya, beban, jarak, berat, volume atau faktor lain atau kombinasi dari beberapa faktor. Pada tabel

FTC, biaya, nama-nama diurutkan sesuai dengan urutan-urutan mesin pada MPPC dan matriks diisi

dengan biaya total dari MHPS untuk tiap-tiap perpindahan yang terjadi. Matriks FTC dapat

dinyatakan pula dengan % capacity, % of handling volume, frekuensi perpindahan bahan pada

lintasan atau ukuran-ukuran lain yang telah distandarkan. FTC dibagi menjadi dua, yaitu :

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 4

Page 5: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

1.2.1 FTC Inflow

FTC inflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan

rumus, Pada FTC inflow, matriks diisi dengan rasio dari:

1.2.3 FTC Outflow

FTC outflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Pada FTC outflow, matriks diisi dengan rasio dari:

1.3 Activity Relationship Chart

Activity Relationship Chart menggambarkan hubungan antar tiap departemen, kantor, layanan

jasa dengan setiap departemen lainnya. Dalam hubungannya, tiap hubungan mempunyai perlakuan

yang khusus. Adapun macam hubungan dalam tiap departemen dapat digambarkan sebagai berikut :

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 5

Page 6: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

BAB III

PENGOLAHAN DATA

Banil production adalah home industri yang bergerak dibidang usaha pembuatan pakaian. Banil

production mempunyai 9 Departemen yang dapat memproduksi 3 macam produk. Adapun proses

produksi yamg terjadi pada 9 Departemen ini adalah :

A = Mesin Mal F = Merapikan pinggir pakaian

B = Pengukuran G = Pemasangan Resleting

C = Pemotongan H = Obras

D = Bordir I = Pemasangan Kancing

E = Penjahitan produk

Urutan proses, berat dan jumlah produksi per jam untuk 5 produk tersebut adalah sebagai berikut :

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 6

Produk Urutan Proses Bobot (%) Produksi (unit / 8 jam)

JAKET (J) A-B-C-D-E-F-G 40 60

KEMEJA(K) A-B-C-D-E-H-F-I 40 60

SWEATER (S) A-B-C-D-E-H-I 20 90

Page 7: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Layout lantai 1 :

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 7

Page 8: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Layout lantai 2 :

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 8

Page 9: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Luas setiap departemen:

A + B + C = 2,43 m x 1 m *) A : 3,43 x 2 m

Allowance : 0,5x0,5m

D = 5,4 m x 1,5 m D : 6,4 x 2m

Allowance : 0,5x0,5

E = 0,97 m x 0,46 m E : 1,97 x 2,46

Allowance :0,5X1m

F = 0,97 m x 0,46 m F : 1,97x0,96

Allowance : 0,5x0,5

G = 0,97 m x 0,46 m G : 1,97 x 2,46 m

Allowance : 0,5x1m

H = 0,97 m x 0,46 m H : 1,97 x 1,46 m

Allowance : 0,5x1m

I = 0,26 m x 0,12 m I : 1,46 x 1,32 m

Allowance : 0,6 x0,6 m (karena pada mesin ini pekerja melakukan aktivitas dilantai/lesehan)

Keterangan :

*) Departemen A, B, C terletak pada satu bagian.

Allowance pada setiap mesin didasarkan pada pengamatan langsung pada tiap mesinnya.

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 9

Page 10: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

A. Multi Product Process Chart (MPPC)

Volume Material yang dipindahkan dan aliran pemindahannya :

Produk Urutan proses Bobot (%) Produksi(/8jam) Bobot total

J A-B-C-D-E-F-G 40 60 24

K A-B-C-D-E- H-F -I 40 60 24

S A-B-C-D-E-H-I 20 90 18

Perpindahan ProdukTB

material

A-B J,K,S 66

B-C J,K,S 66

C-D J,K,S 66

D-E J,K,S 66

E-F J,K 48

E-H S 18

F-G J 24

F-I K 24

H-F K 24

H-I K,S 42

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 10

Page 11: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

MPPC

Efisiensi : (2 1 / 29 )x 100%= 72,41%

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 11

Page 12: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

B. FTC

  A B C D E F G H I Total

A   66               66

B     66             66

C       66           66

D         66         66

E           48   18   66

F             24 24   48

G                   0

H                 42 42

I                   0

Total 0 66 66 66 66 48 24 42 42 420

Analisis forward dan backward

Penalti Backward adalah 2 untuk tiap satuan jarak dari diagonal dan untuk forward adalah 1 untuk

tiap satuan jarak dari diagonal.

Trial 1

Dengan susunan A-B-C-D-E-F-G-H-I, diperoleh hasil FTC dan Analisi Momen sebagai berikut :

A 66 66B 66 66C 66 66D 66 66E 48 18 66F 24 24 48G 0H 24 42 66I 0

TOTAL 0 66 66 66 66 72 24 18 66 444

C EFrom/To D TOTALF G H IA B

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 12

Page 13: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Analisa momen trial 1 :

  FORWARD BACKWARD

1 (66+66+66+66+48+24+42)X1 = 378 (0)X2 = 0

2 (0)x2 =0 (48)x4 = 192

3 (18+24)x3 = 126 (0)x6= 0

TOTAL 504 192

TOTAL BACKWARD DAN FORWARD = 504+192 = 696

Trial 2

Dengan susunan A-B-C-D-E-H-F-G-I, didapat FTC dan Analisis Momen sebagai berikut :

From/To A B C D E H F G I TOTAL

A   66               66

B     66             66

C       66           66

D         66         66

E           18 48     66

H             24   42 66

F               24 24 48

G                   0

I                   0

TOTAL 0 66 66 66 66 18 72 24 66 444

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 13

Page 14: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Analisis Momen Trial 2 :

  FORWARD BACKWARD

1

(66+66+66+66+18+24+24)X1 =

330 (0)X2 = 0

2 (24+48)x2 =144 (0)x4 = 0

3 (42)x3 = 126 (0)x6 = 0

TOTAL 600 0

TOTAL BACKWARD DAN FORWARD = 600+0 = 600

Dari trial 2 didapat angka momen yang lebih kecil untuk backward. Dengan demikian susunan

departemen pada trial 2 lebih baik dari susunan trial 1.

C. FTC inflow dan FTC outflow

1. FTC inflow

A 1 1B 1 1C 1 1D 1 1E 1 0.67 1.67F 0.33 0.64 0.97G 1 0.36 1.36H 0I 0

TOTAL 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8

From/To A B C D E H F G I TOTAL

2. FTC outflow

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 14

Page 15: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

A 1 1

B 1 1C 1 1D 1 1E 0,273 1 1H 0,5 ∞ 0F ∞ ∞ 0G 0I 0

TOTAL 0 1 1 1 1 0 1 0 0 5

From/To A B C D E H F G I TOTAL

D. Skala prioritas inflow dan outflow

1. SK inflow

A E I O U X1 A2 B 13 C 24 D 35 E 46 H 57 F 5 88 G 69 I 8 6

NO NAMA MESINHUBUNGAN

Keterangan hubungan :

A : 0,45 - ...

E : 0,25 – 0,45

I : 0,2 – 0,24

O : 0,1 – 0,19

U : 0,01- 0,09

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 15

Page 16: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

2. SK outflow

A E I O U X1 A 2

2 B 33 C 44 D 55 E 6 76 H 67 F8 G9 I

NO NAMA MESINHUBUNGAN

Keterangan hubungan :

A : 0,45 - ...

E : 0,25 – 0,45

I : 0,2 – 0,24

O : 0,1 – 0,19

U : 0,01- 0,09

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 16

Page 17: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Banil mempunyai proses-proses dibawah ini untuk memproduksi jaket,kemeja, dan sweater :

A = Mesin Mal F = Merapikan pinggir pakaian

B = Pengukuran G = Pemasangan Resleting

C = Pemotongan H = Obras

D = Bordir I = Pemasangan Kancing

E = Penjahitan produk

Untuk Jaket :

Kain di mal pengukuran pemotongan bordir penjahitan produk merapikan

pinggir pakaian pemasangan resleting

Untuk Kemeja :

Kain di mal pengukuran pemotongan bordir penjahitan produk obras merapikan

pinggir pakaian pemasangan kancing

Untuk Sweater :

Kain di mal pengukuran pemotongan bordir penjahitan produk obras

pemasangan kancing

Berdasarkan perhitungan dengan metode MPPC, didapatkan angka efisiensi sebesar 72,41 %, ini

artinya efisiensi di banil production sudah lumayan baik. Kendala yang dihadapi adalah adanya

dua lantai yang dipakai untuk memproduksi barang.

Berdasarkan analisis forward dan backward, didapatkan trial 2 lebih kecil nilai backwardnya

dibanding trial 1. Berarti trial 2 lebih baik digunakan disbanding trial 1 untuk menghitung FTC

Dilihat dari perhitungan FTC inflow dan outflow, hubungan antara proses satu dengan yang lain

banyak yang tata letaknya harus berdekatan ( absolutely = A). Sehingga proses – proses tersebut

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 17

Page 18: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

memang tidak bisa dipisahkan dan diberi jarak yang jauh untuk tata letaknya dalam home

industry itu sendiri.

Rancangan tata letak yang dapat direkomendasikan adalah Proses produksi diletakkan pada satu

lantai sehingga dapat meminimasi jarak dan mengoptimalkan waktu proses. Jadi saran kami

segala proses produksi di lantai dua dipindah ke lantai satu dan selain itu dipindah ke lantai dua.

Hanya saja jika dipindahkan ke lantai satu, kendala ada pada pencahayaan sehingga diperlukan

penerangan yang cukup.

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 18

Page 19: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

LAMPIRAN

Mesin Bordir

Mesin potong

Workstation untuk obras,jahit, dan merapikan pinggir pakaian

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 19

Page 20: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Mesin pemasangan kancing dan storage kancing dan resleting

Storage

Banil Production

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 20

Page 21: Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Tugas Perencanaan Tata Letak dan Fasilitas 21