Upload
herdian
View
332
Download
73
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perhitungan Penghubung Geser Pada Balok Komposi
Citation preview
Perhitungan Penghubung Geser pada Balok Komposit
Gaya geser horisontal (C,T) terjadi antara gelagar dan pelat lantai beton oleh karena adanya
momen lentur, seperti terlihat dalam berikut. Agar supaya tidak terjadi gelincir, dengan kata lain
agar struktur menjadi komposit, gaya geser ini harus ditahan dengan penghubung geser.
Perhitungan Penghubung Geser pada Balok Komposit
Gaya geser horisontal (C,T) terjadi antara gelagar dan pelat lantai beton oleh karena adanya
momen lentur, seperti terlihat dalam berikut. Agar supaya tidak terjadi gelincir, dengan kata lain
agar struktur menjadi komposit, gaya geser ini harus ditahan dengan penghubung geser.
1. Cara Perencanaan
RSNI T-03-2005, Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan, menetapkan geser memanjang per
satuan panjang gelagar komposit VL harus ditentukan dengan cara sebagai berikut,
t
h D
beff
tw
tf
Garis netral plastis
a
0,85fc’
fyserat bawah
fyserat atas
fy pelat badan
d1
C
T
Konektor besi tulangan Konektor kanal
Konektor Stud
Perencanaan dalam keadaan batas (ultimit)
V L=V . A t . Y c
I
Dimana,
VL = gaya geser longitudinal rencana persatuan panjang pada salah satu keadaan batas ultimit
atau keadaan batas kelayanan, dinyatakan dalan Newton, (N).
V = gaya geser rencana untuk keadaan batas sesuai akibat lentur pada potongan yang
ditinjau, dinyatakan dalan Newton, (N)
Rumus diatas (pers. 1) adalah berasal dari rumus tegangan geser seperti berikut ini
¿ D. sb I
Dimana,
D = gaya lintang/geser vertikal (N).
S = momen statis luas penampang diatas garis netral {At.YC (mm3)}.
b = lebar penampang (mm).
I = momen inertia penampang (mm4).
V adalah gaya geser vertikal hasil dari gaya lintang, (pers. 1), dalam kondisi elastis. Pada kondisi
batas (ultimit) gaya geser longitudinal terjadi akibat adanya momen lentur yang menyebabkan
tepi atas penampang komposit tertekan dan tepi bawah tertarik pada daerah momen positip
(ditengah bentang gelagar).
Selanjutnya, gaya geser longitudinal yang digunakan dalam hal ini adalah gaya geser hasil dari
kekuatan lentur keadaan batas (gbr. 1), yaitu yang lebih kecil antara C atau T, menjadi,
V L=T atauC (N )
Syarat Perencanaan dalam keadaan batas (ultimit)
A. RSNI T-03-2005
Gaya geser memanjang rencana, VL, harus memenuhi
VL ≤ VLS
VLS ≤0,55 n VSU
Dimana,
= faktor reduksi kekuatan, sesuai RSNI T-03-2005, f.s.4.5.2, atau lihat Tabel 1 berikut.
= 0,75.
n = jumlah penghubung geser.
Vsu = kekuatan geser statik dari konektor stud dalam keadaan batas, dinyatakan dalam
Newton, atau
VSU ≤ ASC. f u(N )
Dimana,
ASC = luas penampang konektor stud (mm2).
fu = tegangan putus (MPa).
B. SNI 03-1729-2002 dan AISC 2010
SNI 03-1729-2002 dan AISC 2010 menetapkan, kekuatan nominal penghubung geser jenis
1. Gaya Geser Horizontal
Untuk komposit yang bekerja menahan momen lentur positip, gaya geser hori¬sontal total
antara titik momen positip maksimum dan titik momen nol harus diambil nilai terkecil dari :
a. V L = 0,85 . fc ' . Ac
b. T=As . fy
c. ∑Qn
2. Kuat Geser Stud
Kuat geser nominal Qn untuk satu stud baja yang tertanam dalam plat beton yang solid
adalah :
Qn=0,5 . Asc .√ fc' . Ec≤ Asc . fudimana :
Asc = luas penampang beret stud
Ec = modulus elastisitas beton
= Ec=4700√ fc '
3. Kuat Geser Kanal
Kuat geser nominal Qn penghubung geser kanal adalah
Qn=0,3 . (tf +0,5tb ) Lc .√ fc' .EcDimana:
tf = tebal sayap kanal
tb = tebal badan kanal
Lc = panjang kanal
C. Perencanaan dalam keadaan tegangan kerja
V L=V . A tY cI t
Dimana,
VL = gaya geser longitudinal rencana persatuan panjang pada rencana beban tegangan
kerja, dinyatakan dalan Newton, (N).
V = gaya geser rencana (vertikal/gaya lintang) pada beban tegangan kerja pada potongan
yang ditinjau, dinyatakan dalan Newton, (N).
At = Luas transformasi dari lantai beton, diperhitungkan untuk lebar efektif, dinyatakan
dalam milimeter persegi, (mm2).
Yc= jarak garis netral penampang komposit terhadap titik berat luas At, dinyatakan dalam
milimeter, (mm).
It = momen kedua dari luas penampang komposit transformasi, menganggap beton tanpa
retak dan memperhitungkan lebar efektif lantai, (mm4).
Tabel 1: Faktor reduksi kekuatan untuk keadaan ultimit
Situasi Rencana Faktor Reduksi Kekuatan,
a. Lentur 0.90b. Geser 0.90c. Aksial tekan 0.85d. Aksial tarik
1. Terhadap kuat tarik leleh 0.902. Terhadap kuat tarik fraktur 0.75
e. Penghubung geser 0.75f. Sambungan baut 0.75g. Sambungan las
1. Las tum pul penetrasi penuh 0.902. Las sudut dan las tumpul penetrasi sebagian
0.75
2. Detail Hubungan Geser
a. Permukaan hubungan yang menahan gaya pemisah (yaitu tepi bawah kepala paku
penghubung atau sayap atas dari kanal) harus diteruskan tidak kurang dari 40 mm bersih di
atas tulangan melintang bawah, dan tidak kurang dari 40 mm ke dalam daerah tekan sayap
dalam daerah momen positif memanjang. Sebagai alternatif, apabila digunakan peninggian
beton antara gelagar baja dan dasar lantai, permukaan dari hubungan yang menahan gaya
pemisah dapat ditempatkan tidak kurang dari 40 mm di atas tulangan dalam peninggian.
b. Tebal bebas selimut beton di atas tepi atas penghubung geser tidak boleh kurang dari 50
mm. Selimut beton bebas horisontal pada tiap penghubung geser juga tidak boleh kurang
dari 60 mm.
c. Jarak memanjang antara penghubung tidak boleh lebih besar dari setiap nilai berikut ini
- 600mm; atau
- dua kali tebal lantai, atau
- empat kali tinggi penghubung
d. Diameter paku penghubung yang dilas pada pelat sayap tidak boleh melebihi:
- 1,5 kali tebal pelat sayap bila pelat sayap memikul tegangan tarik, atau
- 2,0 kali tebal pelat sayap bila tidak terdapat tegangan tarik
> 4 0 m m
> 4 0 m m
Jarak memanjang
CONTOH SOAL
Sebuah jembatan komposit dengan perletakan sederhana, mutu beton, K-300, panjang bentang,
L = 12 meter. Tebal lantai beton t = 20 cm, jarak antara gelagar, S = 1,10 meter. Gelagar
memakai WF 600.300.12.20, mutu baja BJ-41. Hitunglah penghubung geser yang diperlukan,
pada keadaan ultimit pada daerah momen positip.
BETON
Mutu beton, K-300 = 300 kg/cm2
Kuat tekan beton, fc' = 0,83 K/10 = 24,9 MPa.
Modulus Elastis, Ec = 4700 fc' = 23453 MPa.
Berat beton bertulang,Wc = 25 kN/m3
BAJA PROFIL
Mutubaja,BJ-41
Tegangan leleh baja,fy = 250 MPa.
Modulus elastis, Es = 200.000 Mpa.
Profil WF 600.300.12.20
Ix = 118000 cm4.
W F 600.300 .12.20 W F 600.300 .12.20 W F 600.300.12.20
Panjang bentang L = 12 m
W F 600.300.12.20
bo = 1,10 m
S = bo
W F 600.300.12.20
bo = 1,10 m
S = bo
20cm
h = 58,8 cm.
As = 192,5 cm2.= 19250 mm2
qs = 151 kg/m = 1,51 kN/m.
LEBAR EFEKTIF PENAMPANG KOMPOSIT. Lebar efektif (RSNI T-03 -2005),
beff = L/5 = 12m/5 = 2,4 m
beff = bo = 1,10 m (menentukan).
beff = 12 t = 12. (0,20 m) = 2,40 m.
1. Berdasarkan RSNI T-03-2005
Gaya geser longitudinal dalam keadaan batas (ultimit)
V L=T=As . fy=19250 .250=4812500N
Gaya geser rencana
VL ≤ VLS
VLS =VL =
48125000,75
=6416666,7 N
Syarat-syarat.
Diameter maksimum, 1,5 tf = 1,5 x (20 mm) = 30 mm = 3 cm.
beff = 110 cm 16mm
t
h
W F 600.300.12.20
tw
Garis netral profil
tf
Jarak antara konektor stud,
1. 600 mm =60 cm, atau
2. 2 . hc = 2 . (200mm) = 400mm = 40cm
3. 4 . L = 4 . (120mm) = 480mm = 48cm.
.
Mutu baja konektor, BJ- 41
Tegangan putus,fu = 410 MPa.
Dipakai konektor 19 x 120
D= 19 mm < 30mm (syarat)
L= 120 mm
Kekuatan geser satu konektor stud,
V SU=Asc . fu=(❑4 192).410=116187,9N
Jumlah konektor stud
VLS ≤0,55 n VSU
n=6416666,70,55. 116187,9
=101buah ,(untuk 2baris)
Rencanakan 1 baris konektor stud 51 buah sepanjang bentang gelagar 12 meter
Jarak terjauh antara konektor = (1200 cm)/(51 buah) = 24,5 cm < 40 cm (syarat).
Dipakai jarak antara konektor stud adalah 24 cm
2. Berdasarkan SNI 03-1729-2002 dan AISC 2010
Gaya geser longitudinal dalam keadaan batas (ultimit)
V L=T=As . fy=19250 .250=4812500N
Gaya geser rencana
VL ≤ VLS
VLS =VL =
48125000,85
= 5661764,7 N
Syarat-syarat.
L
D
Diameter maksimum, 2,5 tf = 2,5 x (20 mm) = 50 mm = 5 cm.
Jarak antara konektor stud,
Jarak longitudinal > 6 . D = 6 . 19 mm= 114 mm= 11,4cm
Jarak tegak lurus longitudinal > 4 . D = 4 . 19 mm = 76 mm = 7,6 cm
Kekuatan geser satu konektor stud, diambil nilai terkecil diantara :
Qn=0,5 . Asc .√ fc' . Ec=0,5(❑4 192)√24,9 .23453=108279,4N (menentukan)
Qn=Asc . fu=(❑4 192) .410=116187,9N
Jumlah konektor stud
VLS ≤0,55 n Q n
n=V LS
0,55 .Qn
5661764,70,55.108279,4
=96buah ,(untuk 2baris)
Rencanakan 1 baris konektor stud 48 buah sepanjang bentang gelagar 12 meter
Jarak terjauh antara konektor = (1200 cm)/(48 buah) = 25 cm < 40 cm (syarat).
Dipakai jarak antara konektor stud adalah 25 cm
D
> 4D
> 6D