29
TRAUMA MEDULLA SPINALIS OLEH : FISA DESIDUA W, S.Kep.Ns

Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

trauma medula spinalis

Citation preview

Page 1: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

TRAUMA MEDULLA SPINALIS

OLEH :FISA DESIDUA W, S.Kep.Ns

Page 2: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

PENGENALAN

•Medulla spinalis merupakan

satu kumpulan syaraf – syaraf

yang terhubung ke susunan

syaraf pusat yang berjalan

sepanjang kanalis spinalis yang

dibentuk oleh tulang vertebra

Page 3: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

FUNGSI MEDULLA SPINALIS : Organ sensorik : menerima impuls, misalnya kulit Serabut syaraf sensorik : mengantarkan impuls2

tsb ke dlm gangglion radik posterior -> substansi kelabu pd karnu posterior medulla spinalis

Sum sum tulang belakang dmn sbg syaraf penghubung menghantarkan impuls2 menuju karnu anterior medulla spinalis

Sel syaraf motorik dlm karnu anterior medulla spinalis yg menerima & mengalihkan impuls tsb melalui serabut syaraf motorik

Melaksanakan gerakan yg dirangsang oleh impuls syaraf motorik

Page 4: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

TRAUMA MEDULLA SPINALIS

•Adl kerusakan spinal cord yang

menyebabkan hilangnya fungsi

sensoris dan motoris serta fungsi

involuter pernafasan dapat terganggu

atau hilang sama sekali. Bisa terjadi

gangguan sementara atau bahkan

permanen

Page 5: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

• Ost Vertebra terdiri dari 33 vertebra,

• antara lain : 7 ost cervikal 12 ost thoracal 5 ost Lumbal 5 ost scral 4 ost cocigeal

Page 6: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

ETIOLOGI :• Menurut jenisnya ada 2 penyebabnya :

Page 7: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

• Apabila medulla spinalis terputus total akan segera muncul gangguan fungsional tubuh : •1. Semua refleks voluntar pada bagian tubuh yang dipersarafi oleh segmen-segmen medula spinalis tersebut akan hilang selamanya•2. Semua sensasi yang tergantung pada integritas lintasan desendens medulla spinalis akan hilang•3. Syok spinal

Page 8: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

MEKANISME INJURY

•Ada mekanisme yang mendasari terjadinya spinal cord injury yaitu:•1. Hyperfleksia •2. Hyperextensi •3. Vertikal compression •4. Exceesive rotation

Page 9: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

1. Hyperfleksia• Terjadi ketika kepala tiba-tiba dan dengan penuh kekuatan terjadi flexi yang ekstrem. Biasanya terjadi karena kecelakaan dan menyelam. Fleksi injury pada thorak dan lumbal bagian bawah terjadi ketika tubuh tiba-tiba mengalami fleksi biasanya disebabkan karena jatuh dalam posisi terduduk. Vertebra dapat mengatami fraktur dan dislokasi biasanya menyebabkan perdarahan, oedema, dan necrosis.

Page 10: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

2. Hyperextensi• Biasanya terjadi karena kecelakaan mobil dimana biasanya benturan berasal dari arah belakang atau terjatuh dengan posisi dagu terbentur. Kepala tiba-tiba mengalami akselarasi diikuti oleh deselerasi. Hal ini menyebabkan robekan dan tarikan ligamen longitudinal anterior, fraktur dan subluksasi vertebra dan mungkin terjadi ruptur intervertebralis.

Page 11: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

3. Vertical compression• Biasanya disebabkan karena kecelakan saat menyelam, jatuh dalam keadaan terduduk, terjatuh dengan landasan jatuh pada kaki. 4. Excesive Rotation • Biasanya disebabkan karena terputarnya kepala atau leher melewati ambang toleransi normal range.

Page 12: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

LOKASI PALING SERING FRAKTUR SERVIKAL

1) C2 diikuti dg C5 dan C6 2) Trauma pd C1 dan C2 dpt

menyebabkan dislokasi atlanto – servikalis kepala tdk bisa fleksi -> menembus ligamentum posterior & mencederai medulla spinalis maka pusat otonum akan terganggu

3) Trauma pd C3 - C5 -> gangguan pd otot pernafasan

4) Trauma pd C4 & C7-> kelemahan pd ekstremitas (qudriplegia)

Page 13: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

•Ketika cedera terjadi fraktur tunggal / multiple pada C1 & dislokasi atlanto oksipitalis -> ketidakmampuan menggerakkan kepala & kerusakan batang otak.•C1 & C2 -> t’mempunyai korpus vertebra •Komplikasi cedera servikal adl : Pada C1 & C2 menyebabkan ventilasi spontan t’aktif -> kehilangan persyarafan sentral N.Phrenikus didaerah C1 -> apneu -> †

Page 14: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

CONT Pada C3 – C5 tjd kerusakan nervus

venikus -> tjd hilangnya inervasi otot pernafasan aksesori & otot intercosta -> TV paru menurun

Pada C4 – C7 tjd penjepitan medulla spinalis oleh ligamentum vlavum di posterior & compresi osteosif dari anterior -> nekrosis & menstimulasi pelepasan mediator kimia -> kerusakan myelin & akson -> G3 sensorik motorik

Page 15: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

• Cidera medulla spinalis torakolumbosakral.• Biasanya paraplegia. Mekanisme cidera

biasanya merupakan cidera fleksi akibat jatuh terduduk atau cidera hiperekstensi dimana keduanya menyebabkan fraktur kompresi. Cidera tingkat T2-T12 dapat mengendalikan anggota gerak atas dengan sempurna. Tingkat L1-L5 Penderita dapat mengendalikan tungkainya dengan sempurna tergantung poda tingkat cideranya, pengendalian panggul, lutut, dan pergelangan kaki masih mungkin dilakukan dan penderita dapat berjalan dengan bantuan tongkat. Tingkat S1-S5 pengendalian kaki cukup bagus tetapi mengalami disfungsi usus dan bladder.

Page 16: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

KOMPLIKASI PADA LUMBAL 1 dan 5 Pada L1 : Kehilangan sensorik yg

menyebar s/d lipat paha & gluteus Pada L2 : Ekstremitas bagian

bawah, kecuali 1/3 atas dari anterior paha

Pad L3 : Ekstremitas bagian bawah

Pada L4 : Ekstremitas bagian bawah, kecuali anterior paha

Pada L5 : bagian luar kaki & pergelangan kaki

Page 17: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

A. SYNDROM YANG MENYEBABKAN PARSIAL PARALISIS

1. Central cord syndromeUmumnya disebabkan karena

hiperekstensi-hiperfleksi injury yang menyebabkan kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah. Kelemahan biasanya disebabkan karena adanya perdarahan dan edema pada spinal cord.

Page 18: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

Central cord syndrome

Page 19: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

2. Anterior cord sindrome Lesi terletak pada bagian spinal

cord anterior yang biasanya menyebabkan kehilangan fungsi motoris dan menurunnya sensasi nyeri, Sensasi terhadap sentuhan, getaran dan perubahan posisi biasanya tetap utuh. Gangguan pada bagian ini biasanya permanen.

Page 20: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

Your Topic Goes Here•Your subtopic goes here

Page 21: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

1. Spinal Concussion• Pada spinal concussion tidak didapatkan kerusakan yang nyata pada medulla spinalis dengan penyembuhan yang sempurna setelah beberapa hari atau beberapa jam.2. Kontusio spinalis• Terdapat kerusakan jaringan medula spinalis yang sering sebagai akibat dari :• - fraktur dislokasi vertebra• - Prolaps diskus intervertebralis• - Fragmentasi tulang • 75% kasus menunjukkan perbaikan spontan, 25 % didapatkan lesi yang komplit.

Page 22: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

Lanjutan,,,,,

3. Kompresi spinalis• Bisa terjadi akibat fraktur kompresi, HNP, dan hematoma ekstradural.4. Hematomelia • Terjadinya perdarahan di sentral kanalis spinalis yaitu di jaringan medula-spinalis.

Page 23: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

KLASIFIKASI GANGUAN NEUROLOGIS FRANKEL•Mengklasifikasikan gangguan neurologis akibat trauma medulla spinalis SBB;•1. Frankel A • Komplit, disfungsi motoris & sensoris dibawah level lesi (kelumpuhan total dibawah lesi)•2. Frankel B• Hanya ada sensoris, fungsi motor total paralisis dibawah lesi dengan sedikit ada fungsi sensoris.

Page 24: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

CONT• 3. Frankel C.• "motor useless" kekuatan motor masih ada

tetapi tidak berfungsi dibawah lesi.• 4. Frankel D• "'Motor useful" kekuatan motor masih ada

dan dapat difungsikan dengan atau tanpa alat Bantu.

• 5. Frankel E • T’ada gejala neurologis, fungsi sensoris &

motoris masih baik.

Page 25: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

PENANGANAN TRAUMA MEDULLA SPINALIS

•Tindakan darurat.• Pada tahap ini kemungkinan adanya cidera cervikal bersamaan dengan cidera kepala harus selalu dipikirkan. Tahap pertama yg perlu diperhatikan adalah • - Soal pertolongan pertama • - Teknik transportasi

Page 26: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

•a. Air way• Bila klien ditemukan dalam keadaan tdk sadar -> obstruksi jalan nafas -> bebaskan jalan nafas dg teknik chin lift apabila tdk dicurigai fraktur cervikal jika dicurigai fraktur cervikal dg teknik jaw trust -> Bila diperlukan memasang pipa endotrakheal proses intubasi dilakukan dengan traksi aksial secara manual (manual in line axial traction). Bagian depan collar brace dibuka agar mudah melakukan BURP (backward pressure on the thyroid cartilage, upward and slighly rightward pressure) manuver maupun membuat surgical air way bila diperlukan.

Page 27: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

•b. Breathing• Trauma cervical dg gangguan neurologist yg menyebabkan abdominal breathing terutama bila terjadi pada daerah mid & high cervical. Pada keadaan ini sering terjadi -> fungsi diafragma (inervasi dari cabang n. frenicus yg berasal dari serabut CS-C4) terganggu pada saat inspirasi -> diafragma bergerak kebawah -> kenaikan tekanan intra abdominal -> dinding abdomen bergerak keluar.

Page 28: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

CONT•Bila kerusakan terjadi di C3 keatas yg berfungsi hanya otot bantu nafas saja yaitu m. sternokleidomastoideus, m. trapesius, m. scaleneous.. Tekanan negatif intra torakal pada saat permulaan inspirasi menyebabkan diafragma yg lumpuh terhisap keatas mengikuti gerakan abdomen ke bawah yg disebut paradoksal breathing yg mengindikasikan pemakaian ventilator dan menunjukkan prognosa yg buruk. Kerusakan dibawah C6 menyebabkan kelumpuhan otot intercostal yg pada orang normal menghasilkan 60% dari tidal volume.

Page 29: Pertemuan 1 Trauma Medulla Spinalis

•c. Sirkulasi• Terjadi bila trauma terjadi pada level T4 keatas. Disfungsi saraf otonom yaitu hilangnya pengaruh simpatis pada tonus pembuluh darah arteri menyebabkan hipotensi. Sedangkan hilangnya penqaruh simpatis pada jantung menyebabkan tonus vagal meningkat, akibatnya terjadi bradikardi. Bradikardi dan hipotensi dapat dikategorikan sebagai syok cardiogenik