24
Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk 2010 42 The management is targeting market share increases in all segments; especially the radial and motorcycle tire segments in which the Company is currently increasing installed capacity. Manajemen menargetkan peningkatan pangsa pasar di semua segmen, khususnya segmen radial dan ban sepeda motor, dimana Perusahaan saat ini meningkatkan kapasitas terpasangnya. DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

“Perusahaan saat ini meningkatkan kapasitas terpasangnya. · juta ban radial, 4.9 juta ban bias dan 23.4 juta ban sepeda motor. Tingkat penjualanini menggambarkan pertumbuhan yang

Embed Size (px)

Citation preview

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201042

The management is targeting market share increases in allsegments; especially the radial and motorcycle tire segmentsin which the Company is currently increasing installedcapacity.

Manajemen menargetkan peningkatan pangsa pasar di semuasegmen, khususnya segmen radial dan ban sepeda motor, dimanaPerusahaan saat ini meningkatkan kapasitas terpasangnya.“

DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 43

Tinjauan Pasar Market Review

Marco-economic review

IIndonesia’s economy experienced sound expansion in2010. After a slight slowdown in 2009, Indonesia GrossDomestic Product (GDP) grew by 6.1% in 2010, comparedto 4.5% the year before. The GDP per capita approachedthe US$ 3,000 which many economists view as animportant threshold of growth acceleration. Consequently,consumer spending and confidence was unabatedlystrong during 2010. The bench mark interest rate fromthe Indonesian Central Bank remained stable at 6.5%throughout 2010, creating a conducive environment foreconomic growth and lending. Nonetheless, as in mostemerging economies, inflation remains a key concern withinflation (CPI) at 6.96% in December 2010. The IndonesianRupiah strengthened versus the US dollar during the courseof 2010, albeit less significant than in 2009, from a closingof Rp. 9,400 in 2009 to 8,991 per US dollar at the end2010.

Indonesian automotive overview

Domestic car sales accelerated in 2010, growing animpressive 57% to 765 thousand units versus 486thousand units in 2009. This represents a historic high insales and is well above the estimate of the car industryassociation (GAIKINDO) of 550-600 thousand units at thebeginning of the year. The strong growth can be attributedto favorable macro economic conditions as discussedabove, combined with ample availability of consumerfinance. For 2-wheelers, 2010 was also a record year, asmotorcycle sales grew 26% from 5.9 million units in 2009to 7.4 million units in 2010. This number was above theestimate of the motorcycle industry association AISI whichguided 6.5 million units at the beginning of 2010. Next tothe same favorable elements that benefitted car sales,increased discretionary spending in rural areas wheremotorcycle remain the main mode of transportation furtherhelped sales of motorcycles.

Tire market overview

With the total population of cars and motorcycles risingsharply over the last few years, the domestic replacementtire market sales as per market research jumped to 34million units. These numbers excluded imported tires and

Tinjauan makro ekonomi

Tinjauan makro ekonomi Ekonomi Indonesia mengalamipertumbuhan yang kuat di tahun 2010. Setelah mengalamisedikit penurunan pada tahun 2009, Produk Nasional Bruto(GDP) meningkat sebesar 6.1% pada tahun 2010, dibandingkandengan 4.5% pada tahun sebelumnya. GDP per kapita mendekati3.000 dollar AS, tingkat GDP yang dinilai banyak ekonom sebagaititik penting awal akselerasi pertumbuhan. Hasilnya, tingkatbelanja dan keyakinan konsumen meningkat selama 2010.Tingkat suku bunga acuan yang stabil di 6.5% selama tahun2010menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhanekonomi dan pemberi pinjaman. Namun demikian, seperti dibanyak ekonomi berkembang, tingkat inflasi tetapmendapatkanperhatian yang utama dengan tingkat inflasi (CPI)sebesar 6.96% pada bulan Desember 2010. Nilai tukar RupiahIndonesia menguat dibandingkan dengan dollar AS selama tahun2010, walaupun kurang signifikan dibandingkan tahun 2009,dari penutupan Rp 9.400 pada tahun 2009 menjadi 8.991 perdollar AS pada akhir tahun 2010.

Tinjauan otomotif Indonesia

Penjualan mobil domestik meningkat selama tahun 2010,dengan pertumbuhan yang mengesankan sebesar 57% yaitumencapai 765 ribu unit dibandingkan 486 ribu unit pada tahun2009. Pertumbuhan ini memecahkan rekortertinggi sepanjangsejarah penjualan dan melebihi estimasi asosiasi industri mobil(GAIKINDO) yaitu sebesar 550-600 ribu unit pada awal tahun.Pertumbuhan yang pesat tersebut disebabkan oleh kondisimakro ekonomi yang baik sebagaimana disebutkan di atas,dengan kemampuan keuangan konsumen yang memadai. Untukkendaraan roda 2, tahun 2010 juga merupakan tahun rekor,karena penjualan sepeda motor meningkat sebesar 26% dari5.9 juta unit pada tahun 2009 menjadi 7.4 juta unit pada tahun2010. Jumlah ini berada di atas estimasi asosiasi industri sepedamotor AISI yang memperkirakan penjualan sebanyak 6.5 jutaunit pada awal 2010. Faktor-faktor yang telah mendukungnaiknya penjualan mobil, disertai dengan factor meningkatnyapembelanjaan di desa dimana motor tetap menjadi modatransportasi utama, juga mendorong penjualan sepeda motor.

Tinjauan Pasar Ban

Dengan jumlah populasi mobil dan sepeda motor yangmeningkat tajam selama beberapa tahun terakhir, penjualan bandipasar domestic replacement sebagaimana dilaporkan olehAsosiasi Pabrikan Ban (APBI) melonjak menjadi 34 juta unit.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201044

non-member tire producers. Broken down by segment5.7 million radial tires, 4.9 bias tires and 23.4 motorcycletires were sold in Indonesia. This reflects strong growth inall segments from 2009 levels, when 23.9 million tireswere sold in the domestic replacement market as permarket research numbers. Growth in the OE market in thepast will reflect in future sales in the replacement market;the life cycle of a 4-wheel tire is about 3-4 years, while amotorcycle generally is replaced every 1-2 years inIndonesia.

In terms of market share Gajah Tunggal increased its marketshare in the replacement market for passenger car radialtire segment in 2010. This is a reflection of the increasedefforts by the Company to create brand awareness in thedomestic market. Furthermore, in the bias tire andmotorcycle tire segments the Company remainsundisputed market leader. The management is targetingmarket share increases in all segments; especially the radialand motorcycle tire segments in which the Company iscurrently increasing installed capacity.

In concurrence with solid car and motorcycle sales, thedomestic original equipment (OE) market increasedsignificantly in Indonesia. Gajah Tunggal managed tosecure several new contracts in the OE market, helpingconsolidated OE volumes to grow 25%. Growth in the OEsector is an essential component of the strategy of theCompany and the Company has focused part of itsmarketing efforts on gaining market share in the domesticOE market. Continued OE market support will have amultiplier effect in the replacement market, solidify theCompany’s brand domestic brand image and broaden thedistribution of its tires.

Competition in the domestic market is increasing, as manyof the domestic producers are expanding and new tireproducers are entering the Indonesian market to benefitfrom Indonesia’s competitive advantage in the globalmarket as well as a rapidly growing domestic market. TheCompany’s business strategies have always been

Angka ini tidak termasuk ban impor dan produsen ban non-anggota APBI. Penjualan di segmen ban radial sebesar 5.7juta ban radial, 4.9 juta ban bias dan 23.4 juta ban sepedamotor. Tingkat penjualanini menggambarkan pertumbuhanyang kuat dalam semua segmen dari tahun 2009, dimana23.9 juta ban terjual dalam pasar replacement domestik sesuaihasil riset. Pertumbuhan dalam pasar OE pada masa lalu akanmencerminkan penjualan di masa depan pada pasarpengganti / replacement; siklus masa pakai ban mobil beroda4 adalah sekitar 3-4 tahun, sementara sepeda motor umumnyadiganti setiap 1-2 tahun di Indonesia.

Gajah Tunggal berhasil meningkatkan pangsa pasarnya dipasar pengganti untuk segmen mobil penumpang ban radialtahun 2010. Ini merupakan cerminan dari meningkatnyaupaya Perusahaan untuk menciptakan brand awareness dipasar domestik. Selanjutnya, di segmen ban bias dan bansepeda motor Perusahaan tetap menjadi pemimpin pasar.Manajemen menargetkan peningkatan pangsa pasar disemua segmen, terutama segmen ban radial dan ban sepedamotor dimana Perusahaan saat ini peningkatan kapasitasterpasangnya.

Pada saat bersamaan dengan penjualan mobil dan sepedamotor, pasar Original Equipment domestik (OE) meningkatsecara signifikan di Indonesia. Gajah Tunggal berupaya untukmendapatkan beberapa kontrak baru dalam pasar OE, untukmembantu dalam konsolidasi volume OE agar tumbuhsebesar 25%. Pertumbuhan dalam sektor OE merupakankomponen yang penting dalam strategi Perusahaan, danPerusahaan memfokuskan sebagian dari upayapemasarannya untuk mendapatkan pangsa pasar dalam pasarOE domestik. Dukungan terhadap pasar OE secaraberkelanjutan memiliki efek yang beragam dalam pasarpengganti, memperkuat citra merek domestik Perusahaandan memperluas distribusi ban-bannya.

Persaingan dalam pasar domestik meningkat, karena banyakdari produsen domestik yang ada melakukan ekspansiusahanya, sedangkan produsen ban yang baru sedangmemasuki pasar Indonesia untuk mendapatkan manfaat darikeuntungan faktor produksi yang kompettif di Indonesiauntuk bersaing di pasar global sambil memperoleh posisi

Penjualan Sepeda motor DomestikDomestic Motorcycle Sales (AISI)‘000 units

4,4744,688

6,2165,852

319434

607

486

5.5%6.3%

6.1%

4.5%

Penjualan Mobil DomestikDomestic Car Sales (GAIKINDO)‘000 units

Pertumbuhan GDP IndonesiaIndonesia GDP Growth

2006 2007 2008 2009 20102006 2007 2008 2009 20102006 2007 2008 2009 2010

7,369764 6.1%

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 45

embracing competition in the global export market aswell as in Indonesia, where several global brands havebeen producing and competing in Indonesia for the past20 more years. The presence of new competitors in arapidly developing market like Indonesia is not surprisingand Gajah Tunggal has been and is continuing to engagecompetition by focusing on continuing to build quality inour GT Radial’s Brand Equity as the largest Indonesianglobal brand as well as the Company’s productioncompetitiveness.

Export tire market overview

During 2010, the Company’s export target marketsexperienced normalization in sales after the globalautomotive crisis hit export sales severely in 2009. Exportsales include sales to customers outside Indonesia andsales to Michelin for export outside Indonesia under itsmanufacturing agreements with the Company. GajahTunggal is still a relatively small player in the global tiremarket. The global tire market is led by three majorcompanies – Michelin, Bridgestone and Goodyear – whichtogether have a market share of around 50% in 2009 bysales volume, according to a leading industry source.Currently, almost all of Gajah Tunggal’s export sales are forthe replacement market. In 2010, our largest exportdestination markets are the Americas with 38% of totaltire export sales, followed by the Middle East with 21%,which is a large destination for our bias tires. Europe andAsia contributed 18% and 16% respectively, while othermarkets accounted for 8% of export sales.

Due to the global recovery consolidated export salesincreased almost 19% to Rp. 3,603 billion compared toRp 3,035 billion in 2009. Though the Company managedto increased sales in all respective target regions, somefared better than others. The China –US trade dispute, which

pasar di pasar domestic yang meningkat dengan pesat.Strategi bisnis Perusahaan selalu mencakup kompetisi dalampasar ekspor global maupundi pasar domestik di Indonesia,dimana beberapa merek global telah berproduksi danberkompetisi di Indonesia selama lebih dari 20 tahunbelakangan ini. Kehadiran para kompetitor baru dalam pasaryang berkembang pesat seperti Indonesia bukanlah hal yangmengejutkan dan Gajah Tunggal memiliki pengalamandanterus menghadapi kompetisi dengan cara fokusmemproduksi produk berkualitas untuk meningkatkanbrand equity merek GT Radial, sebagai merek global Indonesiayang terbesar serta mempertahankan kemampuankompetitifproduksinya.

Tinjauan pasar ekspor ban

Selama 2010, tingkat pernjualan di berbagaipasar eksporPerusahaan telah pulih kembalisetelah krisis global dalambidang otomotif menerpa penjualan ekspor pada tahun2009. Penjualan ekspor termasuk penjualan kepada parapelanggandi luar Indonesia dan penjualan ke Michelin untukekspor ke luar Indonesia berdasarkan perjanjian pabrikandengan Perusahaan. Gajah Tunggal tetap merupakan pemainyang relatif kecil dalam pasar ban global. Pasar ban globaldipimpin oleh tiga perusahaan besar - Michelin, Bridgestonedan Goodyear – yang secara bersama memiliki pangsa pasarsekitar 50% pada tahun 2009 berdasarkan volume penjualan,sesuai dengan sumber industri yang terkemuka. Selamatahun 2010, hampir semua penjualan ekspor Gajah Tunggaldijual ke pasarreplacement. Pada tahun 2010, pasartujuanekspor kami yang terbesar adalah Amerika sebesar38% dari jumlah penjualan ekspor ban, diikuti oleh TimurTengah sebesar 21%, yang merupakan pasar tujuan yangcukupbesar untuk ban bias. Eropa dan Asia memberikankontribusi sebesar masing-masing 18% dan 16%, sementarapasar lain memberikan kontribusi sebesar 8% untukpenjualan ekspor.

Karena adanya pemulihan pasar global, penjualan ekspormengalami kenaikan hampir sebesar 19% menjadi Rp 3.603milyar dibandingkan dengan Rp 3.035 milyar pada tahun2009. Kendati Perusahaan berusaha untuk meningkatkanpenjualan dalam semua target wilayah masing-masing,

Ekspor Ban TujuanTire Export Destination (value)

38% Amerika / Americas

17% Eropa / Europe

21% Timur Tengah / Middle east

16% Asia

8% Lainnya / Others

Sekmentasi Penjualan BanTire Sales Segmentation (value)

36% Export

13% OEM

51% Replacement

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201046

Produksi Production

Tire Production

As pioneer in the national tire industry, the Company aimsto produce the best quality products, in high standardproduction facilities. The Company currently operates fivetire plants, located on a 126-hectare industrial complex,where it manufactures radial tires, bias tires, motorcycletires, inner tubes, flaps, O-rings and processed andreclaimed rubber. Quality assurance controls areincorporated into various stages of the manufacturingprocess in all of the Company’s plants in compliance withinternational standards, such as ISO/TS 16949, which iswell accepted by the Japanese, American and Europeanautomotive industries. In addition to ISO/TS 16949, thecompany also received ISO 14001 certification in 2009 asrecognition of the Company’s environmentalmanagement system.

Installed production capacity

The Company has planned to expand its productioncapacity in the radial and motorcycle tires as well asmotorcycle tubes. Under the current expansion plan, radialtire and motorcycle tire and tube installed capacity willgradually increase to reach 45,000 tires per day for radialtire and 105,000 tires per day for motorcycle tire. Afterpostponing the expansion programs in 2009 due to theglobal economic crisis, the Company has resumed itsexpansion programs in 2010 with radial tire capacityreaching 37,000 pcs/day and motorcycle tire capacity at75,000 pcs/day at the end of the year. Based on the currentoutlook, the Company has aimed to complete its expansionprograms during the course of 2012.

Produksi ban

Sebagai pelopor industri ban nasional, Perusahaanmenghasilkan produk kualitas terbaik dengan menggunakanfasilitas produksi yang berstandar tinggi. Perusahaan saat inimengoperasikan lima pabrik ban, yang berlokasi di kompleksindustri seluas 126 hektar, yang terdiri dari pabrik ban radial,ban bias, ban sepeda motor, ban dalam, flap dan pemrosesandan pengolahan daur ulang bahan karet. Pengendalianjaminan mutu menyatu ke dalam berbagai tahapan prosesproduksi di seluruh pabrik Perusahaan sesuai dengan standardi seluruh pabrik Perusahaan sesuai dengan standarinternasional, seperti ISO/TS 16949, yang diterima denganbaik oleh industri otomotif Jepang, Amerika dan Eropa. SelainISO/TS 16949, pada tahun 2009 Perusahaan juga menerimasertifikasi ISO 14001, sebuah pengakuan terhadap sistemmanajemen lingkungan Perusahaan yang berstandar tinggi.

Kapasitas instalasi produksi

Perusahaan merencanakanpeningkatanan kapasitas produksiban radial dan ban sepeda motor serta ban dalam sepedamotor. Sesuairencana ekspansi saat ini, kapasitas terpasangban radial, ban sepeda motor dan ban dalam sepeda motorakan meningkat secara bertahap hingga mencapai 45.000ban per hari untuk ban radial dan 105.000 ban per hari untukban sepeda motor. Setelah menunda program ekspansikarenaadanya krisis ekonomi global, Perusahaan melanjutkanprogram ekspansinya pada tahun 2010 dengan kapasitasban radial yang mencapai 37.000 ban/hari dan kapasitas bansepeda motor mencapai 75.000 ban/hari pada akhir tahun.Berdasarkan pada gambaran saat ini dimana kondisi lebihbaik. Perusahaan berupaya untuk menyelesaikan programekspansinya selama tahun 2012.

beberapa tarif import lebih baik ketimbang wilayah yanglainnya. Persaingan perdagangan China-AS, yangmenghasilkan kenaikan tarif yang diberlakukan olehpemerintah AS terhadap ban China yang dieksport ke AS ditahun 2009, sangat membantu peningkatan produk kamiuntuk menembus pasar Amerika Utara. Permintaan dariEropa, pada sisi lain, berjalan paling lambat untuk pulihdari krisis otomotif. Penjualan dipengaruhi oleh nilai tukar,karena penjualan di Eropa tercatat dalam mata uang Eurodan Pondsterling. Namun demikian, manajemen merasayakin melihat pasar ekspor setelah berhasil menjadipendorong yang penting bagi perkembangan Perusahaan.

Biaya Produksi Ban / Tire Production Cost

77% Bahan / Materials

7% Tenaga Kerja / Labor

7% Energi / Energy

4% Depresiasi / Depreciation

5% Biaya Lainnya / Other Overhead

resulted in increased tariffs being imposed by the USadministration on Chinese tire exported to the US in 2009,helped to increase our products penetration in NorthAmerica. European demand, on the other hand, has beenthe most sluggish to recover from the automotive crisis.Sales were further affected by exchange rate, since salesin Europe are recorded in Euro and Pound Sterling.Nonetheless, the Management has been encouraged tosee the export markets once again being an importantdriver of growth for the Company.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 47

Kinerja Produksi

Produksi ban Perusahaan meningkat secara signifikan pada tahun2010 dibandingkan dengan 2009. Jumlah sebanyak 35,9 jutaban diproduksi pada tahun 2010, meningkat 29% dari 27,8 jutaban pada tahun 2009. Dari 35,9 juta ban yang diproduksi, 10,5juta ban merupakan ban radial, 4,2 juga ban bias dan 21,2 jutaban sepeda motor. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar20-30% pada setiap segmen ban di Perusahaan. Alasan timbulnyapeningkatan yang tajam dalam produksi ban adalah karenatingkat utilisasiyang lebih tinggi, khususnya dalam segmen banradial, di samping peningkatan kapasitas terpasangyang telahdisebutkan sebelumnya. Efisiensi fasilitas pabrik Perusahaandiukur dengan rasio penggunaannya, dihitung sebagai rata-rataaktual output harian dari suatu produk dan dibagi dengankapasitas instalasi mesin. Perusahaan yakin bahwa rasio utilisasimaksimum yang dapat dicapai untuk pabrik-pabriknya adalah90%, karena faktor-faktor seperti perawatan mesin secara normal,perubahan dalam campuran produk dan waktu-waktu tidakberoperasi lainnya.

Biaya Produksi

Biaya produksi pada tahun 2010 meningkat di seluruh bagian.Serupa dengan semua pabrik ban, komponen utama dari biayaproduksi adalah biaya pengadaanmaterial, yaitu sebesar 77% darijumlah biaya produksi pada tahun 2010, sebandingdenganprosentase pada tahun 2009. Komponen-komponen lain terdiridari tenaga kerja (7%), energi (7%), depresiasi (4%) dan biaya-biaya lain (5%), dan sebagai prosentasi dari jumlah produksiadalah serupa dengan tingkat pada tahun 2009. Gajah Tunggalmemiliki beberapa keuntungan dalam hal produksi dibandingkandengan mitra globalnya. Kedekatan dengan bahan baku yangdibutuhkan dalam produksi ban, mengurangi biaya logistik daninventori. Selain itu, biaya tenaga kerja dan juga biaya energicukup bersaing di Indonesia dibandingkan dengan banyak negaraprodusen ban lainnya.

Meskipun ada usaha-usahadi atas, biaya energi tetap meningkat.Semua sumber energi Perusahaan mengalami kenaikan hargapada tahun 2010. Kenaikan ini sebagian diimbangi olehfleksibilitas Gajah Tunggal untuk melakukan perubahan antarasumber-sumber energi yang berbeda untuk mengoptimalkanbiaya energi. Pemisahan biaya energi pada tahun 2010 adalah42% gas alam, 33% listrik dan 25% minyak bahan bakar. Padatahun 2010, pemerintah telah secara ketat mengimplementasikanpembatasan pasokan listrik ke perusahaan begitupula kepabrikan-pabrikan lain. Selain itu, biaya tambahan yang tinggijuga diberlakukan pada penggunaan gas alam di atas kuotatertentu. Karena alasan-alasan ini, dan juga fakta bahwa adabeberapa ketiadaan listrik selama tahun tersebut, Perusahaanmeningkatkan penggunaan generator untuk menghasilkan listrik,yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi minyak bahan bakaruntuk tahun tersebut.

Production Performance

Tire production of the Company increased significantly in2010 compared to 2009. A total of 35.9 million tires wereproduced in 2010, up 29% from 27.8 million tires in 2009.Of this 35.9 million tires produced, 10.5 million tires wereradial tires, 4.2 million bias tires and 21.2 million motorcycletires. This reflects 20-30% increases in every tire segment ofthe Company. The reason for the sharp increase in tiresproduced can be attributed to higher utilization rates,especially in the radial tire segment, next to the beforementioned increases in installed capacity. The efficiency ofthe Company’s manufacturing facilities is measured by itsutilization ratios, calculated as the actual average daily outputof a product divided by installed machine capacity. TheCompany believes that the maximum achievable utilizationratio for its plants is 90%, due to factors such as normalmachinery maintenance, change in product mix and otherdown times.

Production Costs

Production costs in 2010 have been increasing across theboard. Similar to all tire manufacturers the main componentof production costs is material usage, which accounted for77% of the total production cost in 2010, equal to the 2009percentage. The other components consist of labor (7%),energy (7%), depreciation (4%) and other overhead (5%),and as a percentage of total production are similar to 2009levels. Gajah Tunggal has several advantages in terms ofproduction over it global peers. The proximity to the rawmaterial needed in the production of tires, reduces logisticand inventory costs. Furthermore, labor costs as well asenergy costs are competitive in Indonesia compared to mostother tire producing nations.

Notwithstanding the above, energy costs have beenincreasing. All of the Company’s energy sourceshave beensubject to price hikes in 2010. These increases were partlyoffset by the flexibility of Gajah Tunggal to switch betweendifferent sources of energy to optimize energy cost. Thesplit of energy cost in 2010 was 42% natural gas, 33%electricity and 25% fuel oil. In 2010, the government hasimplemented a strict limit on the supply of electricity to theCompany as well as to other manufacturers. Furthermore, ahigh surcharge rate was also imposed on natural gas usageabove certain quota. Due to these reasons and also the factthat there were several electricity outages during the year,the Company had increased its usage of generators toproduce electricity, which in turn increased the fuel oilconsumption for the year.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201048

Raw Materials

The main raw materials that the Company uses in theproduction of tires are natural rubber, synthetic rubber,tire cord, carbon black, steel cord and other rubberprocessing chemicals. Tire cord and synthetic rubber areproduced by the Company to ensure secure supply andenhance costs controls, but relies on chemical supplies,such as butadiene, styrene and nylon yarn. In 2010, 61%of synthetic rubber production and 56% of tire cordproduction was for internal usage. The remainder wassold to third parties.

In managing its raw material costs, the Company seeks tomaintain a balance between longer term raw materialssupply arrangements, which allow it to maintain supplycontinuity but subject it to pre-agreed off take and pricecommitments, and ongoing acquisitions of raw materialsfrom the spot market, which permit it to take advantageof periodic shifts in the market prices of raw materials andto respond more quickly to sudden changes in demand.

The price of natural rubber in the spot market has beenincreasing significantly during the course of 2010, reachinghistoric highs on multiple occasions. Though traditionallythe Company has been able to partially pass on increasesin raw material prices, the current high volatility in naturalrubber prices makes it harder to do so. Synthetic rubberand carbon black prices, which are traditionally morelinked to the price of oil, have also been increasingthroughout 2010, although to a lesser extent than naturalrubber. Profitability by segment in 2010, as measured inoperating margins, were 13.8% for tire products, 6% fortire cord and 2% for synthetic rubber.

Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan oleh Perusahaan dalamproduksi ban adalah karet alam, karet sintetis, kain ban, karbonhitam (carbon black), kawat baja (steel cord) dan bahan kimiapemroses karet lainnya. Kain ban dan karet sintetis diproduksioleh Perusahaan untuk memastikan ketersediaan danmemperkuat pengendalian biaya, namun masihmengandalkan persediaan bahan kimia, seperti butadiene,styrene dan benang nilon polyster. Pada tahun 2010, 61%dari produksi karet sintetis dan 56% produksi kain ban adalahuntuk penggunaan internal. Sisanya dijual ke pihak-pihakketiga. Dalam mengelola biaya bahan baku, Perusahaanberupaya untuk mempertahankan keseimbangan antarapengaturan pasokan bahan baku jangka panjang, yangmemungkinkan untuk menjaga kesinambungan pasokantetapi tunduk kepada kesepakatan pembelian yang telahdisetujui sebelumnya dan komitmen pada harga, danperolehan bahan baku yang berkelanjutan dari pasar spotyang memungkinkan untuk meraih keuntungan daripergeseran secara periodik harga pasar bahan baku dan untukmerespon lebih cepat terhadap penurunan permintaan secaratiba-tiba.

Harga karet alam di pasar spot meningkat secara signifikanselama tahun 2010, beberapa kali sempat mencapai nilaitertingginya dalam sejarah. Kendati padaumumnyaPerusahaan mampu mengatasi kenaikan harga bahan-bahanbaku, namun ketidakstabilan dalam harga karet alam saat inimakin menyulitkan perusahan untuk melakukan hal tersebut.Harga karet sintetis dan karbon hitam, yang secara umumbergerak seiring dengan harga minyak, juga meningkatselama tahun 2010, kendati pada gejolaknya lebih kecildibanding karet alam. Profitabilitas berdasarkan segmen padatahun 2010, sebagaimana diukur dalam marjin operasi,adalah 13,8% untuk produk ban, 6% untuk kain ban dan 2%untuk karet sintetis.

Biaya EnergiEnergy Cost

42% Gas Alam / Natural Gas

33% Listrik / Electricity

25% Bahan Bakar / Fuel Oil

Biaya Bahan Baku BanTire Raw Material Cost

37% Karet Alam / Natural Rubber

21% Karet Sintetik / Sysnthetic Rubber

13% Kain Ban / Tire Cord

12% Karbon Hitam / Carbon Black

17% Lainnya / Others

Ending Installed Production Capacity

Radial Tire 37,000 ( pcs / day )

Bias Tire 13,600 ( pcs / day )

Motorcycle Tire 75,000 ( pcs / day )

SBR 60,000 ( ton / year )

Tire Cord 36,000 ( ton / year)

Capacity Utilization

2010 2009

81 % 61 %

88 % 81 %

81 % 82 %

73 % 57 %

83 % 72 %

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 49

Produk ban Tire Products

Radial Tire

Radial tires tend to be better suited for comfortable rideand higher-speed operation on good conditioned roadsand generally offer better vehicle handling, longer treadlife and better shock absorption compared to bias tires.The Company started the commercial manufacturing ofradial tires in beginning of the 1990’s and since then radialtires have grown to be one of the core segments of GajahTunggal, contributing 33% of its total sales revenue in2010. Currently, the Company primarily produces radialtires for passenger cars and light trucks. In 2010, installedproduction capacity for radial tires has increased from35,000 to 37,000 pcs/day.

Total sales revenue of radial tire segment has increased by25.6% to Rp 3,230 billion in 2010 from Rp 2,571 billionin 2009. Total sales volume amounted to 10.3 millionradial tires in 2010, a sharp increase from the 7.6 millionthe year before. Other than the growth in the Company’sown GT Radial brand, the Company’s Michelin off-takeprogram has also contributed to the increased with 3.0million radial tires sold to Michelin in 2010, up from 1.9million in 2009.

Ultra high performance and high performance radial tiresincreasingly make up a more important part of the radialsales. These products tend to have higher margin thanstandard radial tires. Due to the wide range of radial tirethe Company produces, margin on these tires differsignificantly. The Company’s Research and Developmentis targeted to fulfill the ever growing environmental andquality demands from the European markets.

In 2010, 84.8% of the Company’s radial tire sales derivedfrom its export markets. Domestic replacement accountedfor 14.9% of radial tires sales in 2010, while the OE marketis a relatively small portion of its radial tire sales with acontribution of 0.3%. Most of the Company radial tireexported tires are produced for the developed markets inEurope and the Americas, which together make upapproximately 66% of radial tire export sales revenue in2010.

Ban Radial

Ban radial cenderung lebih sesuai untuk berkendaraandengan lebih nyaman dan pada kecepatan yang lebih tinggi,dan kondisi jalan yang baik, serta umumnya menawarkanpenanganan kendaraan yang lebih baik, masa pakai ban yanglebih lama dan tahan pecah dari pada ban bias. Perusahaanmulai memproduksi ban radial secara komersial awal tahun1990-an dan segmen ini kemudian tumbuh menjadi salahsatu segmen inti dari Gajah Tunggal, memberikan kontribusisebesar 33% dari jumlah pendapatan penjualannya padatahun 2010. Pada saat ini, Perusahaan hanya memproduksiban radial untuk mobil penumpang dan truk-truk ringan.Pada tahun 2010, kapasitas produksi terpasang untuk banradial meningkat dari 35.000 menjadi 37.000 ban/hari.

Jumlah pendapatan penjualan segmen ban radial meningkatsebesar 25,6% menjadi Rp 3.230 milyar pada tahun 2010dari Rp 2.571 milyar pada tahun 2009. Jumlah volumepenjualan berjumlah 10,3 juta ban radial pada tahun 2010,suatu peningkatan yang tajam dari 7,6 juta pada tahunsebelumnya. selain dari pertumbuhan merek GT Radial dariPerusahaan sendiri, program off take Michelin jugaberkontribusi terhadap kenaikan tersebut dengan 3,0 jutaban radial yang dijual ke Michelin pada tahun 2010,meningkat dari 1,9 juta pada tahun 2009.

Ban radial performa tinggi (High Performance) dan performasangattinggi (Ultra High Performance) semakin memainkanperan yang lebih penting pada penjualan ban radial. Produk-produk ini cenderung memiliki marjin yang lebih tinggi secarasignifikan dibandingkan dengan ban radial standar. Karenaragam ban radial yang cukup banyak yang diproduksi olehPerusahaan, marjin pada ban-ban ini berbeda secarasignifikan. Bagian Penelitian dan Pengembangan dalamPerusahaan (R&D) ditargetkan untuk memenuhi persyaratanlingkungan yang bertumbuh dan persyaratan kualitas daripasar Eropa.

Pada tahun 2010, 84,8% dari penjualan ban radial Perusahaanberasal dari pasar ekspor. Pasar replacement domestikmemberikan kontribusi sebesar 14,9% dari penjualan banradial pada tahun 2010, sementara pasar OEM secara relatifmerupakan porsi kecil dari penjualan ban radial dengankontribusi sebesar 0,3%. Banyak dari ban radial untuk ekspordiproduksi untuk pasar negara-negara maju di Eropa danAmerika, yang secara bersama menghasilkan sekitar 66%pendapatan penjualan dari ban radial pada tahun 2010.

Segmentasi Ban RadialRadial Tires Segmentation

14.9% Replacement

0.3% OEM

84.8% Export

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201050

Bias Tire

The Company started its bias tire production in the early1980’s and it is currently market leader in this productsegment. Bias tires are primarily suited for off-road usageor on poor conditioned roads. Furthermore, they aredurable and resistant to bursting resulted fromoverloading. The Company’s bias product range includespassenger cars, light trucks, trucks and buses, off-roadtires, industrial tires and agricultural tires. Productionoutput capacity has increased slightly to 13,600 tires perday as the result of debottlenecking of the productionlines. However, there is no plan to expand productioncapacity in this tire segment.

The bias tire segment accounted for 35% of total sales in2010. The Company’s bias tire sales revenue in 2010increased to Rp 3,435 billion or by 22.9% year on year,from Rp 2,796 billion in the prior year. Bias tire sales volumeincreased by 21% to 4.2 million tires on the back of newcontracts in the OE market and continuous demand forbias products in the light of delayed domesticinfrastructure spending to improve road conditions.

In recent years, the Company has experienced improvedmargins on its bias tires, which the Management believesare largely attributed to the Company’s strong reputationand position in the domestic bias tire market andimprovements in the Company’s product mix.Furthermore, many of the Company’s competitors havemoved away from bias tire production to the larger radialtire market.

In 2010, approximately 69% of the sales revenue in thebias tire segments is derived from the domesticreplacement market. The OE market accounted for 15%,as the Company considered most of the large automotivemanufacturers as its customers. The export marketcontributed to 16% of the Company’s bias tire sales. Mostof the demand for bias tires originated mainly from Asia,the Middle East and Africa, since bias tires are generallybetter suited for driving conditions in such regions.

Ban Bias

Perusahaan memulai produksi ban bias di awal 1980-an dansaat ini pemimpin pasar di segmen produk ini. Ban biasterutama sesuai digunakan untuk off-road atau pada kondisijalan yang buruk. Terlebih lagi, ban bias ini tahan lama dantahan pecah yang diakibatkan oleh kelebihan muatan.Berbagai jenis produk ban bias Perusahaan meliputi ban untukmobil penumpang, truk ringan, truk dan bus, ban off-road,ban untuk industri dan pertanian. Kapasitas hasil produksisedikit meningkat menjadi 13.600 ban per hari sebagai hasildari penguraian kemacetan pada proses produksi. Namun,tidak ada rencana untuk menambah kapasitas produksi disegmen ban ini.

Segmen ban bias menyumbang 35% dari jumlah penjualanpada tahun 2010. Pendapatan penjualan ban bias Perusahaanpada tahun 2010 meningkat menjadi Rp 3.435 milyar ataunaik 22,9% selama setahun, dari Rp 2.796 milyar pada tahunsebelumnya. Volume penjualan ban bias meningkat sebesar21% menjadi 4,2 juta ban karena kontrak baru di pasar OE,dan permintaan yang berkesinambungan untuk produk banbias mengingat penundaan pembelanjaan infrastruktur untukmemperbaiki kondisi jalan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Perusahaan mengalamipeningkatan marjin pada ban bias Perusahaan, dimanaManajemen berkeyakinan bahwa hal ini sebagian besardisebabkan oleh reputasi dan posisi Perusahaan yang kuat dipasar ban bias domestik dan perbaikan pada bauran produk(product mix) Perusahaan. Selain itu, sebagian besar darikompetitor Perusahaan beralih dari produksi ban bias pindahke pasar ban radial yang lebih luas.

Pada tahun 2010, sekitar 69% dari pendapatan penjualandalam segmen ban bias dihasilkan dari pasar replacementdomestik. Pasar OE memberikan kontribusi sebesar 15%,karena Perusahaan mempertimbangkan banyak dari pabrikanotomotif besar sebagai konsumennya. Pasar ekspormemberikan kontribusi sebesar 16% dari penjualan ban bias.Banyak dari permintaan ban bias umumnya datang dari Asia,Timur Tengah dan Afrika, karena ban bias umumnya lebihsesuai digunakan untuk kondisi berkendara di wilayah-wilayah tersebut.

Penjualan Ban Bias ( Rp. milyar )Bias Tire Sales ( Rp. billion )

73% Replacement

9% OEM

18% Export

1,8572,031

2,5292,796

Segmentasi Ban BiasBias Tire Segmentation (value)

2006 2007 2008 2009 2010

3,435

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 51

Motorcycle Tire

Manufacturing of motorcycle tires started in 1973 andthe Company has since grown to be the market leader inthe domestic replacement market. Presently, theproduction of motorcycle tires solely caters the domesticmarket. The Company manufactures a full range of IRCbrand motorcycle tires under the license from IRC. In 2010,installed motorcycle tire capacity remained stable ataround 75,000 tires per day. Nonetheless, due to thegrowth in the motorcycle population and opportunitiesin the motorcycle tire market, the Company is planning toincrease installed production capacity to 105,000 tiresper day in the coming years.

Motorcycle tire sales revenue contributed 24% of the totalconsolidated sales of the Company in 2010. TheCompany’s motorcycle tire sales in 2010 grew by 24.3%to Rp 2,331 billion, compared to Rp 1,876 billion in 2009.

Motorcycle tire sales volume reached 21.0 million tires in2010, up 24% from the 16.9 million tires in 2009. In thereplacement market, the Company actively promotes itsproducts to increase its brand awareness, and in 2010 itsIRC brand received the Top Brand award for the fourthconsecutive as recognition of its brand equity. TheCompany believes that its leading position in theIndonesian motorcycle tire market allows it to receive apremium for its motorcycle tires.

Breaking down motorcycle tire sales revenue, the domesticreplacement market accounted for 73% of totalmotorcycle tire sales, with the remaining 27% producedfor the OE market. The Company has a very strong positionin the domestic OE market where it supplies motorcycletires to most of the main motorcycle manufacturers.

Ban Sepeda Motor

Produksi ban sepeda motor dimulai pada tahun 1973 dansejak itu Perusahaan tumbuh berkembang menjadi pemimpinpasar dengan pangsa 56% pada pasar replacement domestik.Saat ini, produksi ban sepeda motor semata-matadidedikasikan untuk pasar domestik. Perusahaanmemproduksi secara lengkap ban sepeda motor denganmerek IRC dibawah lisensi dari IRC. Pada tahun 2010, kapasitasterpasang ban sepeda motor tetap stabil disekitar 75.000ban per hari. Namun, karena pertumbuhan populasi sepedamotor dan peluang di pasar ban sepeda motor, Perusahaanberencana untuk meningkatkan kapasitas produksiterpasang menjadi 105.000 ban per hari pada tahun-tahunmendatang.

Penjualan ban sepeda motor menyumbang 24% dari jumlahpenjualan konsolidasi Perusahan di tahun 2010. Penjualanban sepeda motor Perusahaan pada tahun 2010 tumbuh24,3% mencapai Rp 2.331 milyar, dibandingkan dengan Rp1.876 milyar pada tahun 2010.

Volume penjualan ban motor mencapai 21,0 juta ban padatahun 2009, meningkat 24% dari 16,9 juta ban pada tahun2009. Di pasar replacement, Perusahaan secara aktifmempromosikan produk-produknya untuk meningkatkankesadaran merek (brand awarenes) Perusahaan, dan padatahun 2010 merek IRC menerima penghargaan Top Branduntuk keempat kalinya secara berturut-turut yang merupakanpengakuan terhadap ekuitas merek (brand equity)Perusahaan. Perusahaan berkeyakinan bahwa dengan posisiterdepan Perusahaan di pasar ban sepeda motor Indonesiamemungkinkan Perusahaan untuk mendapatkan premiumatas produk ban sepeda motor Perusahaan.

Rincian pendapatan penjualan ban sepeda motor, pasarreplacement domestik menyumbang 73% dari jumlahpenjualan ban sepeda motor, sedangkan sisanya 27%diproduksi untuk pasar OE. Perusahaan memiliki posisi yangsangat kuat di pasar OE domestik dimana Perusahaanmemasok ban sepeda motor ke sebagian besar produsenutama sepeda motor.

Penjualan ban Sepeda Motor (dalam Rp.milyar)Motorcycle Tire Sales (in Rp. billion)

9651,222

1,558

1,875

Segmentasi Ban Sepeda MotorMotorcycle Tire Segmentation (value)

73% Replacement

27% OEM

2006 2007 2008 2009 2010

2,331

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201052

Komposisi Produk Kain BanTire Cord Production Mix

81% Nylon-6

4% Nylon-66

15% Polyester Tire Cord

Komposisi Penjualan kain BanComposition Tire Cord Sales

56% Internal

23% Domestic

21% Export

Kain Ban dan Karet Sintetis

Divisi kain Ban dan Karet Sintetis memproduksi bahan-bahanbaku untuk produksi ban, dan diintegrasikan sebagai divisi-divisi dalam Perusahaan sejak akhir 2004. Perusahaan jugamenjual bagian dari produksi produk-produk ini kepada pihakketiga.

Kain Ban

Divisi kain ban merupakan salah satu pabrikan kain ban yangterbesar di Asia Tenggara dan fasilitas-fasilitasnya dirancanguntuk memproduksi kain ban berkualitas tinggi. Kain banmerupakan bahan baku yang terbuat dari benang nilon/Polyster dan dijalin menjadi selembar kain, diregangkan untukmeningkatkan kekuatan daya rentangnya dan selanjutnyaditangani dengan bahan kimia untuk memudahkanpengikatan dengan senyawa karet. Kain ban memiliki kapasitasproduksi kain ban tahunan sebesar 36.000 ton dan padatahun 2010 komposisi volume produksinya adalah: 81% kainban nilon-6, 4% kain ban nilon-66, dan 15% kain banpolyester.

Pendapatan penjualan kain ban kepada pihak ketiga adalahRp 540 milyar, atau 5% dari jumlah konsolidasi penjualanpada tahun 2010, meningkat dari Rp 466 milyar pada tahun2009, karena semua pabrikan ban mengalami pemulihanpermintaan yang kembali. Pada tahun 2010, 52% daripenjualan kain ban kepada pihak ketiga dibuat untuk pasardomestik dan 48% terjual ke pasar ekspor.

Tire Cord and Synthetic Rubber

The Company’s Tire Cord and Synthetic rubber divisionsproduce raw materials for the production of its tires, andwere integrated as the Company’s divisions since the endof 2004. The Company also sells part of its production ofthese products to third parties.

Tire Cord

The Company’s tire cord division is one of South-East Asia’slargest tire cord manufacturers and its facilities weredesigned to produce high quality tire cords. Tire cord is araw material that is made from filaments which are woveninto a fabric, stretched to increase tensile strength andthen treated with chemicals to facilitate bonding withrubber compounds. The Company’s tire cord plant has anannual tire cord production capacity of 36,000 tons andin 2010 the production volume composition was: 81%nylon-6 tire cord, 4% nylon-66 tire cord, and 15% polyestertire cord.

Tire cord sales revenue to third parties attributed Rp 540billion, or 5% to total consolidated sales in 2010, up fromRp 466 billion in 2009, as all tire manufacturersexperienced the rebounding demand. In 2010, 52% oftire cord sales to third parties were made to the domesticmarket with 48% sold to the export market.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 53

Synthetic Rubber

Synthetic rubber is made from raw materials derived frompetroleum. The Company produces SBR, a form ofsynthetic rubber, which is a primary source material usedin the manufacturing of tires. The Company’s productionfacility is the first and only SBR plant in Indonesia and thefirst South-East Asia SBR plant. The plant has an annualproduction capacity of 60,000 tons.

SBR sales to third parties in 2010 increased 41% to Rp.318 billion, which contributed 3% to the totalconsolidated sales of the Company in 2010. The domesticmarket and the export market accounted for 78% and22%, respectively. The production volume compositionin the Company’s SBR plant in 2010 is 57% of SBR 1712,41% of SBR 1502 and 2% SBR 1783.

Komposisi Produk Karet SintetisSBR Production Mix

41% SBR 1502

57% SBR 1712

2% SBR 1783

Komposisi Penjualan Karet SintetisComposition of SBR Sales

61% Internal

30% Domesric

9% Export

Tinjauan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Review

BALANCE SHEET

Current Assets

The Company’s current assets totaled Rp 4,489 billion asof December 31, 2010, an increase of 33% compared t oRp 3,375 billion on December 31, 2009. Current assetsmain components on December 31, 2010 include cashand cash equivalents of Rp 866 billion, short-terminvestments of Rp 649 billion, trade accounts receivableof Rp 1,215 billion and inventories of Rp 1,089 billion.The management is comfortable with the current cashand cash equivalent level, with regard to the cash needsof the Company going forward.

NERACA

Aset Lancar

Aktiva lancar Perusahaan sejumlah Rp 4.489 milyar padatanggal 31 Desember 2010, meningkat sebesar 33% biladibandingkan dengan Rp 3.375 milyar pada tanggal 31Desember 2009. Komponen utama aktiva lancar pada tanggal31 Desember 2010 antara lain kas dan setara kas sebesar Rp866 milyar, investasi jangka pendek sebesar Rp 649 milyar,piutang usaha sebesar Rp 1.215 milyar dan persediaan sebesarRp 1.089 milyar. Manajemen merasa aman dengan tingkat kasdan setara kas yaitu cukup diperlukan untuk operasiperusahaan dimasa yang akan datang.

Karet Sintetis

Karet sintetis dibuat dari bahan baku yang merupakan produkturunan dari minyak bumi. Perusahaan memproduksi SBR,dalam bentuk karet sintetis, yang merupakan sumber utamabahan baku yang digunakan dalam pembuatan ban. Fasilitasproduksi Perusahaan tersebut adalah yang pertama dan satu-satunya pabrik SBR di Indonesia dan merupakan pabrik SBRpertama di Asia Tenggara. Pabrik ini memiliki kapasitasproduksi tahunan sebanyak 60.000 ton.

Penjualan SBR kepada pihak ketiga pada tahun 2010meningkat sebesar 41% menjadi Rp 318 milyar, memberikankontribusi sebesar 3% bagi jumlah konsolidasi penjualanPerusahaan pada tahun 2010. Pasar domestik dan pasar ekspormasing-masing menyumbang sebesar 78% dan 22%.Komposisi volume produksi dari pabrik SBR pada tahun 2010adalah sebesar 57% SBR 1712, 41% SBR 1502 dan 2% SBR1783.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201054

Kas & Setara Kas (Rp. Milyar)Cash & Cash Equivalents (Rp. Billion)

Komposisi AktivaAsset Composition

38% Fixed Assets

240

573

170

815

43% Current Asset

18% Other Asset

Trade accounts receivable increased compared to the endof 2009, due to increasing sales as well as a change inpayment terms for the Company’s Indonesian distributors.Furthermore, inventories increased as well, as pricing ofnatural rubber spiked during the latter part of 2010.Nonetheless, the management is comfortable with thecurrent cash and cash equivalent level to fulfill theincreased need of working capital for these items.

The management believes that the allowance for doubtfulreceivables from third parties is adequate to coverpotential losses on non collectable accounts. Noallowance for doubtful accounts was provided onreceivables from related parties as the managementbelieves that such receivables are collectible.

Fixed Assets

As of December 31, 2010, the Company had Rp 4,076billion in fixed assets, compared to Rp 3,609 billion onthe same date in 2009. This increase reflects the renewedefforts to implement the expansion programs after a shortlull in expansion capital expenditures during the globalautomotive crisis.

The Company’s depreciation expenses for its tire and tire-related product division assets were Rp 373.4 billion andRp 354.6 billion in 2010 and 2009 respectively.Depreciation, except land, is computed using a straight-line method based on the estimated useful lives of theassets, as determined by the Company’s management.

Piutang usaha meningkat dibandingkan pada akhir tahun2009, karena peningkatan penjualan begitupulaperubahan dalam ketentuan pembayaran untuk paraPerusahaan distributor Indonesia. Selain itu, persediaanmeningkat pula, karena harga karet alam yang meningkatdengan cepat selama akhir tahun 2010. Namun demikian,manajemen merasa puas dengan tingkat kas dan setarakas yang ada untuk memenuhi kebutuhan modal kerjayang meningkat.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untukmenutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidaktertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutangkepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidakdiadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemenberpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Aset Tidak Lancar

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memilikiaktivas tetap sebesar Rp 4.076 milyar, dibandingkan denganRp 3.609 milyar pada tanggal yang sama pada tahun 2009.Peningkatan ini menggambarkan upaya-upayapengembangan dalam mengimplementasikan programekspansi setelah penundaan sejenak dalam penambahanbelanja modal selama krisis otomotif global.

Beban penyusutan Perusahaan untuk divisi ban dan produkterkait ban adalah sebesar Rp 373,4 milyar dan Rp 354,6milyar pada tahun 2010 dan tahun 2009. Penyusutan,dihitung dengan menggunakan metode garis lurusberdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aset, sepertiyang ditentukan oleh manajemen Perusahaan. Tanahdinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidakdisusutkan.

2006 2007 2008 2009 2010

866

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 55

Jumlah Kewajiban (Rp. Milyar)Total Liabilities (Rp. Billion)

37% Jangka Pemdek / Short-Term

63% Jangka Panjang / Long-Term

5,141

6,069

7,064

6,206

Komposisi KewajibanLiabilities Composition

2006 2007 2008 2009 2010

6,845

Liabilities

The Company’s total liabilities on December 31, 2010amounted to Rp. 6,845 billion, a 10% increase from Rp.6,206 billion on December 31, 2009. This increase wasprimarily driven by increases in trade accounts payableand dealers guarantees. Trade accounts payable to thirdparties increased to Rp 917 billion as sales increasedtogether with the price of the raw materials for tires. Theincrease in dealers guarantees reflect a change in paymentterms for the Company’s local distributors as discussedabove and was reclassified under current liabilities. Hence,current liabilities increased 40% to Rp 2,549 on December31, 2010. The management believes that it is more thanliquid to pay of short-term liabilities.

The Company’s total amount of non-current liabilitiesdecreased slightly from Rp. 4,389 billion on December31, 2009 to Rp. 4,296 billion on December 31, 2010, dueto the appreciation of the Rupiah against the Company’sUS Dollar denominated bonds. The Company’s debtliability currently only consists of outstanding US Dollardenominated bonds.

On August 31, 2006, the Company obtained combinedcredit facilities from the Hongkong and Shanghai BankingCorporation limited (HSBC) that has been extended andmodified on October 1, 2010. The credit facilities arecomprised of several different credit facilities with a blanketmaximum limit of US$ 39 million in 2010. This agreementis subject to several conditions and covenants.

Kewajiban

Kewajiban perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010berjumlah Rp 6.845 milyar, meningkat sebesar 10% dari Rp6.206 milyar pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan inidisebabkan oleh peningkatan hutang usaha dan jaminandari dealer. Hutang usaha kepada pihak ketiga meningkatmenjadi Rp 917 milyar seiring meningkatnya penjualanbersamaan dengan harga bahan baku untuk ban.Peningkatan jaminan ke dealer yang telah di reklasifikasiadalah menggambarkan perubahan dalam ketentuanpembayaran bagi distributor lokal Perusahaan sebagaimanadibahas di atas dan di reklasifikasi ke dalam hutang lancar.Oleh karena itu, hutang lancar meningkat sebesar 40%menjadi Rp 2.549 milyar pada tanggal 31 Desember 2010.Manajemen yakin jumlah hal itu lebih dari cukup untukmembayar kewajiban jangka pendek.

Keseluruhan kewajiban tidak lancar Perusahaan sedikitmenurun dari Rp 4.389 milyar pada tanggal 31 Desember2009 menjadi Rp 4.296 milyar pada tanggal 31 December2010, karena apresiasi rupiah terhadap hutang obligasi dalamdenominasi dollar AS milik Perusahaan. Hutang Perusahaansaat ini hanya terdiri dari hutang obligasi denominasi dollar.

Pada tanggal 31 Agustus 2006, Perusahaan memperolehfasilitas kredit gabungan dari Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Limited (HSBC) yang telah diperpanjangdan direvisi pada tanggal 1 Oktober 2010. Fasilitas kredit initerdiri dari beberapa fasilitas kredit dengan batas maksimumsebesar US$ 39 juta pada tahun 2010. Perjanjian ini tundukpada beberapa syarat dan kondisi tertentu .

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201056

Capital Expenses

The Company started its current expansion in 2005, whenit decided to increase both radial and motorcycle tireinstalled capacity, including motorcycle tubes, while biascapacity will remain at the same level under this program.The Company’s installed production capacity willcontinue to increase gradually as machinery will arrive instages.

Under the current programs, radial tire installed productioncapacity will rise to 45,000 tires per day, in part to caterfor the planned increases in off-take from Michelin.Motorcycle tire installed capacity will increase to 105,000tires per day, to accommodate the significant growth ofthe Indonesian motorcycle tire market. The plannedexpansion of its radial and motorcycle installedproduction capacity has already been fully funded by theby the bond issue and the subsequent bond re-tap.

Belanja Modal

Perusahaan memulai ekspansinya yang masih terus berjalansampai saat ini, pada tahun 2005, tujuan untuk meningkatkankapasitas terpasang baik ban radial maupun ban sepeda motor,termasuk ban dalam sepeda motor, sedangkan kapasitas banbias tetap pada tingkat yang sama. Kapasitas produksi terpasangPerusahaan akan terus meningkat secara bertahap seiring dengandatangnya mesin secara bertahap.

Dengan program ekspansi tersebut, kapasitas produksi terpasangban radial akan naik menjadi 45.000 ban per hari, sebagian untukmemenuhi rencana kenaikan off-take dari Michelin. Kapasitasterpasang ban sepeda motor akan meningkat menjadi 105.000ban per hari, untuk mengakomodasi pertumbuhan yangsignifikan dari pasar ban sepeda motor Indonesia. Perluasan yangtelah direncanakan untuk kapasitas produksi terpasang ban radialdan ban sepeda motor Perusahaan telah didanai sepenuhnyadari penerbitan hutang obligasi.

Total EkuitasTotal Shareholders Equity

2,135

2,386

1,649

2,671

2006 2007 2008 2009 2010

3,527

Ekuitas

Saldo ekuitas perusahaan melonjak menjadi Rp 3.527 milyarpada tanggal 31 Desember 2010 atau 32% dari Rp 2.671 milyarpada tanggal 31 Desember 2009. Hal ini terjadi karenaPerusahaan membukukan laba bersih, dari hasil operasionalyang cukup besar di tahun 2010 yang secara signifikanmemperbaiki rasio hutang terhadap ekuitas Perusahaan..

Shareholders Equity

The Company’s total equity jumped to Rp 3,527 billion asof December 31, 2010 or a 32% from Rp. 2,671 billion onDecember 31, 2009. This occurred as the Company booka net profit, on strong operational earnings in 2010, whichsignificantly improved our debt-to-equity ratio.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 57

Sales

For the first time in the history of the Company, net salessurpassed the USD 1 billion mark. In 2010, consolidatednet sales increased 24% to Rp 9,854 billion from Rp 7,936billion in 2009. Sales volumes in all business segmentrose significantly as the domestic market experiencedstrong growth and the export market normalized afterthe global automotive crisis. Domestically, demand wassupported by record sales levels of new cars andmotorcycles and increased discretionary spending,especially in rural areas. In the export segment particularlythe US market saw increasing sales, partly due to importtariffs being imposed by the US administration on tireproduced in China. In 2010, the bias tire segment was thelargest contributor to total consolidated sales with 35%,followed by radial tires (33%), motorcycle tires (24%), tirecord (5%) and synthetic rubber (3%).

Total sales from the Company’s tire division in 2010increased by 24% to Rp 8,996 billion from Rp 7,245 billionin 2009. Sales of Gajah Tunggal’s Synthetic rubber andtire cord division increased by 24% as well to Rp. 858billion, as demand recovered from a slowdown last year.The consolidated sales to the domestic replacementmarket in 2010 increased by 23% reaching Rp. 5,096 billionwhich represented 52% of the Company’s totalconsolidated sales. Export net sales in rupiah increased19% to Rp 3,603 billion, representing 37% of theCompany’s total consolidated sales in 2010. The OE marketsales increased by 50% from Rp 769 billion in 2009 to Rp1,155 billion in 2010, representing 12% of the Company’stotal consolidated sales. This increase comes on the backof more OE bias sales in 2010 that most than doubled invalue.

Penjualan

Penjualan Untuk pertama kalinya dalam sejarah Perusahaan,penjualan bersih melampaui batas angka 1 milyar dollar AS.Pada tahun 2010, konsolidasi penjualan bersih meningkatsebesar 24% menjadi Rp 9.854 milyar dari Rp 7.936 milyarpada tahun 2009. Volume penjualan dalam semua segmenbisnis meningkat secara signifikan karena pasar domestikmengalami pertumbuhan yang kuat dan pasar ekspor dalamkondisi pulih normal setelah krisis otomotif global. Secaradomestik, permintaan pasar didukung oleh tingkat rekorpenjualan dari mobil dan sepeda motor baru sertameningkatnya kemampuan daya beli, khususnya di daerahpedesaan. Dalam segmen ekspor khususnya pasar AS terlihatmeningkatnya aneka penjualan, sebagian disebabkan olehtarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah AS pada banyang diproduksi di China. Pada tahun 2010, segmen banbias merupakan penyumbang terbesar terhadap jumlahpenjualan konsolidasi sebesar 35%, diikuti oleh ban radial(33%), ban sepeda motor (24%), kain ban (5%) dan karetsintetis (3%).

Jumlah penjualan divisi ban Perusahaan pada tahun 2010meningkat sebesar 24% mencapai Rp 8.996 milyar dari Rp7.245 milyar pada tahun 2009. Penjualan divisi karet sintetisdan divisi kain ban Gajah Tunggal meningkat sebesar 24%juga yaitu Rp 858 milyar, karena permintaan telah pulih daripelambatan pada tahun lalu. Penjualan konsolidasi ke pasarreplacement domestik pada tahun 2010 meningkat sebesar23% mencapai Rp 5.096 milyar yang mewakili 52% darijumlah penjualan konsolidasi perusahaan. Penjualan bersihdari ekspor dalam rupiah meningkat 19% yaitu 3.603 milyar,merepresentasikan 37% dari jumlah penjualan konsolidasiperusahaan pada tahun 2010. Penjualan pasar OE meningkatsebesar 50% dari Rp 769 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp1.155 milyar pada tahun 2010, merepresentasikan 12% darijumlah konsolidasi penjualan Perusahaan. Peningkatan inimuncul karena lebih banyak penjualan ban bias OE padatahun 2010 yang nilainya hampir dua kali.

33% Ban Radial / Radial Tire

35% Ban Bias / Bias Tire

24% Ban Sepeda Motor / Motorcycle Tire

3% SBR

5% Kain Ban / Tire Cord

Penjualan ProdukSales Product Breakdown

Total PenjualanTotal Sales

5,471

6,660

7,963

7,936

Laporan Laba Rugi Income Statement

2006 2007 2008 2009 2010

9,854

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201058

Cost of Sales and Operating Expenses

In the year ending December 31, 2010 cost of salesincreased 29% from the same period in 2009 to Rp Rp7,915 billion, due to higher sales and higher pricing ofraw materials. After the plunge in raw material pricing in2009, 2010 saw a renewed upward trend for all rawmaterials used in the production of tires, most notablynatural rubber. Nonetheless, Gross profit increased 12.4%to Rp 1,939 billion even as the 2010 gross margin at 19.7%was lower than 23% in 2009, but still strong on a historicalbasis. Margins came under pressure in 4Q10 as naturalrubber and other raw materials increased in pricing.

On the operating level in 2010, overall operating expenses,which consist of selling and general administrativeexpenses, totaled Rp. 651 billion, a 4% decrease from Rp.677 billion in 2009, despite higher sales, leading to anoperating margin of 13.1%. EBITDA reached USD 181million from USD 142 million in the previous year as theexpansion programs in the radial and motorcycle tiresegments start to commence commercial production.Selling expenses, which comprise primarily of freightcharges and advertising and promotion, decreased 8% toRp 435 billion from Rp 473 billion in the prior year. Asraw materials trended upward and demand was strongseveral sales incentive programs that were put in placeduring 2010 were reduced. Meanwhile, the Company’sgeneral and administrative expenses, which compriseprimarily of personnel costs and other administrative officeexpenses, increased slightly by 6%.

Beban Pokok Penjualan danBeban Usaha

Pada tahun 2010, harga pokok penjualan meningkat sebesar29% dari tahun 2009 menjadi Rp 7.915 milyar, karenapenjualan yang lebih tinggi dan harga yang lebih tinggi daribahan baku. Setelah penurunan harga bahan baku padatahun 2009, tahun 2010 terlihat kecenderungan peningkatanyang baru untuk hampir semua jenis bahan baku yangdigunakan dalam produksi ban, khususnya karet alam.Namun demikian, laba kotor meningkat 12,4% menjadi Rp1.939 milyar, walaupun marjin kotor 2010 yaitu 19,7% lebihrendah ketimbang 23% pada tahun 2009, namunberdasarkan tata historis angka tersebut masih bangus.Marjin di tahun 2010 berada dalam tekanan karena karetalam dan bahan baku lainnya mengalami kenaikan harga.

Pada tingkat operasi tahun 2010, seluruh biaya operasi, yangterdiri dari biaya penjualan dan biaya administratif umum,dengan jumlah keseluruhan Rp 651 milyar, mengalamipenurunan sebesar 4% dari Rp 677 milyar pada tahun 2009,meskipun penjualannya lebih tinggi, namun mampumenghasilkan marjin operasi sebesar 13.1%. EBITDAmencapai USD 181 juta dari USD 142 juta pada tahunsebelumnya karena program ekspansi pada segmen ban radialdan ban sepeda motor telah memulai produksi komersial.Biaya penjualan yang utamanya terdiri dari biayapengangkutan dan iklan serta promosi, menurun 8% menjadiRp 435 milyar dari Rp 473 milyar pada tahun sebelumnya.Karena harga bahan baku cenderung meningkat danpermintaan cukup kuat beberapa program insentif penjualanyang dilakukan selama 2010 dikurangi. Sementara itu, biayaumum perusahaan dan biaya administratif, yang umumnyaterdiri dari biaya karyawan dan biaya kantor administratif lain,sedikit meningkat sebesar 6%.

Margin Kotor KonsolidasiConsolidated Gross Margin

13.4%

17.6%

14.3%

23.0%

2006 2007 2008 2009 2010

19.7%

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 59

Net Income

Bottom line earnings in 2010 reached Rp 831 billion forthe full year of 2010; or basic earnings per share of Rp238. The solid operational performance was supportedby lower interest expenses after the exchange offer,positive performance of our associated company andhigher interest income. The net income of 2010 decreasebecome Rp 831 billion compares to a net profit of Rp 905billion in 2009. However, 2009 net income was highlyinfluenced by the strong appreciation of the IndonesianRupiah against the US Dollar in 2009. Since the Company’sdebt is US Dollar denominated, this resulted in a non cashtranslation gain of Rp 487 billion in 2009, while itcontributed to a smaller gain of Rp 113 billion in 2010.

Dividend Policy

Pursuant to article 71(3) of the Indonesian Company law,an Indonesian limited liability company can only distributedividends if such company has a positive balance. In 2010,based on the net profit in 2009, a dividend of Rp 59 billionwas distributed to the Company’s shareholders. This isthe equivalent of Rp 15 per share. Since the companyrecorded a net loss of Rp 625 billion in 2008, no dividendwas distributed in 2009.

Article 70 (1) of the Indonesian Company Law states thatin each financial year a company is required to set asidean amount (approved by its shareholders at the annualgeneral meeting of shareholders (AGM)) from its net profitas reserves whenever such company has a positive profitbalance for such financial year.

Laba Bersih

Laba bersih pada tahun 2010 mencapai Rp 831 milyar ataulaba bersih per saham sebesar Rp 238. Kinerja operasionalyang kuat telah didukung oleh biaya bunga yang rendahsetelah dilakukan penawaran penukaran obligasi (exchangeoffer), kinerja positif perusahaan asosiasi dan pendapatanbunga yang lebih tinggi. Laba bersih tahun 2010dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 905 milyar padatahun 2009. Namun, pendapatan bersih 2009 sangatdipengaruhi oleh apresiasi nilai rupiah yang kuat terhadapdollar AS pada tahun 2009. Karena hutang perusahaan dalamdenominasi dollar AS, maka hal ini menghasilkan laba translasinon tunai sebesar Rp 487 milyar pada tahun 2009, sementarahal itu berkontribusi pada laba yang lebih kecil sebesar Rp113 milyar pada tahun 2010.

Kebijakan Dividen

Sesuai dengan Pasal 71(3) Undang-undang Perseroanterbatas, mengatur bahwa, Perseroan Terbatas di Indonesia,diperbolehkan bagi dividen apabila Perusahaan mempunyaisaldo laba yang positif. Pada tahun 2010, berdasarkan lababersih pada tahun 2009, dividen sebesar Rp 59 milyar telahdibagikan kepada para pemegang saham perusahaan.Jumlah ini setara dengan Rp 15 per saham. Karena perusahaanmencatat rugi bersih sebesar Rp 625 milyar pada tahun 2008,maka dividen tidak dibagikan pada tahun 2009. Pasal 70(1)Undang-undang Perseroan terbatas menyatakan bahwa padasetiap tahun fiskal, suatu perusahaan disyaratkan untukmenyisihkan jumlah tertentu setelah disetujui oleh parapemegang sahamnya pada Rapat Umum Pemegang SahamTahunan (RUPST) dari laba bersihnya sebagai cadangan,apabila perusahaan tersebut memiliki laba positif untuktahun fiskal tersebut.

Laba ( Rugi ) Bersih ( Rp. Milyar )Net Income ( Loss ) ( Rp. Billion )

118 91

-625

905

06 07 08 09 10

Penjualan Michelin ( ‘000 )Michelin Off-Take ( ‘000 )

1,269

2,093

2,806

1,946

2006 2007 2008 2009 2010

831

3,021

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201060

Aspek Pemasaran Market Outlook

Perusahaan berada dalam posisi yang bagus untukmemanfaatkan secara penuh peningkatan permintaan bandalam pasar Indonesia maupun pasar global pada tahun2011. Namun, situasi permintaan yang kondusif, akandisertai dengan peningkatan harga bahan baku yang tajam,sehingga memberi tekanan pada marjin. Penjualan akanmengalami pertumbuhan dua digit, yang diharapkandidukung oleh meningkatnya kapasitas pamasangansegmen ban radial dan ban sepeda motor.

Kondisi ekonomi Indonesia, yang telah kembali tumbuh ditahun 2010, diharapkan beranjut pertumbuhannyadi ataslandasan yang kuat pada tahun-tahun mendatang.PerkiraanPemerintah Indonesia saat ini untuk tahun 2011terhadap pertumbuhan GDP adalah diatas 6%. Namundemikian, dari perspektif makro, tekanan inflasi, kemungkinakan adanya peningkatan suku bunga utama BankIndonesia selama tahun tersebut dan dihilangkannyasubsidi BBM untuk kendaraan pribadi dapat mempengaruhipertumbuhan industri ban pada tahun 2011.

Penjualan mobil dan motor domestik diharapkan akanmencapai tingkat yang tinggi, setelah mencapai tingkatrekor pertumbuhannya pada tahun 2010. Asosiasi IndustriOtomotif Indonesia (GAIKINDO) saat ini memprediksipenjualan mobil 2011 akan mencapai 800.000 unitmeningkat dari 765.000 pada tahun 2010. Penjualansepeda motor diharapkan tumbuh sebesar 13% menjadi8.3 juta unit dari 7.4 pada tahun tersebut berdasarkankajian. Pinjaman mobil di Indonesia masih tersedia kendatiBI memutusan akan meningkatan suku bunga.

Pasar replacement ban Indonesia diharapkan akanmendapatkan manfaat dari pertumbuhan yang kuat selamatahun belakangan ini populasi mobil dan motor.Meningkatnya kesadaran terhadap merek dalam segmenban mobil penumpang akan membantu penjualan banradial domestic, begitupula dominasi kami di pasar yangberkelanjutan pada segmen ban sepeda motor dan banbias. Kesempatan-kesempatan baru terus dikaji olehmanajemen dan perkembangan trend juga dimonitor secaraketat.

Dalam pasar ekspor, tahun 2011 mengharapkanpertumbuhan akan lebih lanjut dalam penjualan ban,karena kondisi ekonomi global secara perlahan mulaibangkit setelah terjadi resesi di seluruh dunia. Perusahaandiharapkan meningkatkan penjualan dalam semua target

The Company is well-positioned to take full advantage ofgrowing tire demand in both the Indonesian and globalmarkets in 2011. A conducive demand situation, however,will be coupled with starkly rising raw material prices, puttingpressure on margins. Overall sales will see further double-digit growth, supported by increased installed capacity inthe radial and motorcycle tire segments.

The Indonesian economy, which has been firing on allcylinders in 2010, is expected to remain on solid footing inthe year ahead. Current expectation for 2011 GDP growth bythe Indonesian Government is over 6%. Nonetheless, from amacro perspective, inflationary pressures, likely hikes in theBank Indonesia key interest rate during the year and cuts insubsidies for private vehicles can affect growth in the tireindustry for 2011.

Domestic car and motorcycle sales are expected to reachnew highs, after record levels of 2010. The Association ofIndonesian Automotive Manufacturers (GAIKINDO) currentlyforecast 2011 car sales to reach 800,000 units up from765,000 in 2010. Motorcycle sales are expected to grow13% to 8.3 million units from 7.4 in the year under review.Automotive lending in Indonesia is still readily available evenin case BI will decide to raise interest rates.

The Indonesian tire replacement market will further benefitfor the strong growth over the recent year in car andmotorcycle population. Our increases brand awareness inthe passenger car tire segment will help our domestic radialtire sales as well as continued market leadership in themotorcycle tire and bias tire segments. New opportunitiesare continuously being reviewed by the management andtrends are closely monitored.

In the export market, 2011 will see a further growth in tiresales, as the global economy picks up steam after the world-wide recession. The Company is expected to grow sales in allimportant target regions; especially the US market, whereGajah Tunggal has made significant in-roads in the tire

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 61

industry, partly helped by the tariffs imposed on Chinesemade tires by the US administration. After sluggish demandfrom Europe over the past years, demand is seen picking upthere as well.

Gajah Tunggal’s expansion programs will be nearing itscompletion in 2011, and the Company will bear fruits ofthis. However, the coming years will see increasingcompetition in the domestic market, with expandingdomestic competitors as well as new global tiremanufacturers entering Indonesia. This will give the Companyadditional incentive to grow even faster to become the worldclass manufacturer it envisions to be.

One cautionary note should be made in light of recentincreases in prices of the raw materials for the Company’stires, most notably natural rubber. Undoubtedly theseincreases will put pressure on the margins of the Company.This is a reality that all tire manufacturers face, andmanagement of the raw material price increases will befundamental to the success of all tire manufacturers. After arecord 2010, the Management feels a renewed confidencein facing these and other challenges in 2011.

wilayah yang penting. Penekanan yang khusus ditujukanpada pasar AS, dimana Gajah Tunggal menunjukkankemajuan yang signifikan dalam industri ban, sebagiandidukung oleh tarif yang diterapkan oleh pemerintah ASterhadap ban-ban buatan China. Setelah berkurangnyapermintaan dari Eropa pada tahun-tahun belakangan,permintaan terlihat meningkat pula di pasar AS

Program ekspansi Gajah Tunggal mendekatipenyelesaiannya pada tahun 2011, dan Perusahaan akanmendapatkan hasil dari program ini. Namun persainganpada tahun-tahun mendatang akan meningkat pada pasardomestik, dengan bertambah banyaknya kompetitordomestik begitupula pabrikan ban global yang baru akanmemasuki Indonesia. Hal ini akan memberikan insentiftambahan bagi Perusahaan untuk tumbuh lebih cepatmenjadi pabrikan kelas dunia yang menjadi tujuannya.

Satu hal yang harus diperhatikan terkait dengan kenaikanharga bahan baku ban saat ini adalah terutama bahan bakukaret alam. Tidak diragukan lagi bahwa kenaikan tersebutakan memberikan tekanan pada marjin Perusahaan.Merupakan suatu fakta yang dihadapi oleh semua pabrikanban, dimana pengelolaan terhadap kenaikan harga bahanbaku merupakan hal mendasar bagi kesuksesan bagi semuapabrikan ban. Setelah keberhasilannya pada tahun 2010,Manajemen kembali memiliki keyakinan dalammenghadapi tantangan berikutnya pada tahun 2011.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201062

Pemasaran Marketing

Brand Equity

The strong brand awareness and recognition of theproducts of the Company strongly contribute to premiumpricing and volume demands of these products. In orderto strengthen brand equity efforts, the Company appointeda specially designated division for all marketing activitiesin 2009. This has had tangible benefits already, withdomestic market share and brand awareness of the GTRadial brand notably increasing across Indonesia.Technical and marketing support to distributors andexpanding the Company direct presence through retailconcepts, such as TireZone, further enhance brand image.

Besides conventional advertising media, such as billboards,newspapers, radio and television, the Company also usesother more innovative ways of promoting its brand. Inorder to raise awareness of the different brands that theCompany produces, Gajah Tunggal actively organizes,participates and sponsors numerous events. For the fifthconsecutive time, the Company organized the GT RadialTreasure Hunt in 2010. The treasure hunt, with this year’stheme of ‘experience and discover’, is a fun city rally forautomotive communities and families while familiarizingthem with the GT Radial products. Yet other eventsorganized in 2010 were geared towards the safety ofdrivers, such GT Radial Safety driving for the Communityand GT Radial Safe & Care. In the latter, representatives ofthe Company provide free tire check and consultation atstands next to the highways during homecoming (Mudik)period right before Idul Fitri.

Moreover, in 2010 the Company increased its presence inthe racing community by stepping up sponsoring activitiesin multiple racing events. These included the GT RadialCar Championship, the GTRadial Super TouringChampionship, the Savero Komodo 4x4 off-roadchampionship, the BMW Touring Championship andMercedes Benz C-Class Touring Championship. TheCompany’s relationship with Mercedes Benz Indonesiawas further build upon when GT Radial tires wereappointed as the official tires for the Mercedes BenzDriving experience 2010. GT Radial also promotes theemerging drifting activities in Indonesia through the GTRadial Jakdrift series 2010.

Ekuitas Merek (Brand equity)

Kesadaran yang kuat terhadap suatu merek danpengakuan produk Perusahaan memberikan kontribusiyang besar bagi penetapan harga premium dan volumepermintaan terhadap produk-produknya. Gunamemperkuat upaya meningkatkan brand equity,Perusahaan membentuk divisi khusus untukmenanganisemua kegiatan pemasaran pada tahun 2009. Hal ini telahmenunjukkan manfaat yang nyata, dengan meningkatnyapangsa pasar domestik dan kesadaran merek GT Radialkhususnya di seluruh Indonesia. Dukungan teknis danpemasaran bagi para distributor dan perluasankeberadaan Perusahaan secara langsung hadir melaluikonsep ritel, seperti TireZone, diharapkan akanmemperkuat citra merek.

Disamping media iklan konvensional, seperti papan iklan,surat kabar, radio dan televisi, Perusahaan jugamenggunakan cara lain yang lebih inovatif untukmempromosikan produknya. Guna meningkatkankesadaran terhadap merek yang berbeda yang diproduksiPerusahaan, Gajah Tunggal secara aktif mengorganisir,berpartisipasi dan menjadi sponsor bagi beberapa acara.Selama lima tahun terturut-turut, Perusahaan mengadakanacara GT Radial Treasure Hunt pada tahun 2010. Acarapencarian harta karun, dengan tema tahun ini yaitu‘pengalaman dan pencarian’, adalah reli mobil yangmenyenangkan bagi komunitas otomotif dan keluarganyasambil mengenalkan produk-produk GT radial kepadamereka. Bahkan acara lain yang diadakan pada tahun 2010ditujukan pada keselamatan pengemudinya, misalnyaberkendaraan aman dengan menggunakan GT Radial bagikomunitas tersebut dan GT Radial Safe & Care. Untuk acarayang disebutkan kedua, perwakilan dari Perusahaanmemberikan pemeriksaan ban secara gratis dan konsultasidi stan-stan yang terletak di sisi jalan tol selama acaramudik sebelum hari raya Idul Fitri.

Selain itu, pada tahun 2010 Perusahaan meningkatkankehadirannya dalam komunitas balap dengan menjadisponsor dalam aktivitas-aktivitas pada beragam lombabalap. Hal ini meliputi kejuaraan GT Radial CarChampionship, kejuaraan GT Radial Super TouringChampionship, kejuaraan Savero Komodo 4x4 off-roadchampionship, kejuaraan BMW Touring Championshipdan Mercedes kejuaraan Benz C-Class TouringChampionship. Hubungan perusahaan dengan MercedesBenz Indonesia selanjutnya terbangun saat ban GT Radialditunjuk sebagai ban resmi untuk acara pengalamanMengendarai Mercedes Benz 2010. GT Radial jugamempromosikan aktivitas emerging drifting di Indonesiamelalui acara seri GT Radial Jakdrift tahun 2010.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 63

Pameran ban Champiro ECOChampiro ECO tire exhibition

GT Care

Pameran IRC di PRJ KemayoranIRC exhibition at PRJ Kemayoran

The Company’s sponsoring activities extent tomotorcycle racing in the Indoprix (national) and Motorprix(regional) championship, which the Company hassupported since 2007. To portray Gajah Tunggal’scommitment to promote safety riding amongst the youthhigh school students, the Company created a programcalled ‘IRC Goes To School’ to encourage them to rideresponsible and to increase brand awareness of theCompany’s motorcycle brand IRC. Essential for brandequity is also the presence of GT Radial and IRC on bothnational and international fairs. GT Radial and IRC hadlarge stands on both the Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2010fair as the Indonesia International Motor Show (IIMS)2010.

Kegiatan lain adalah Perusahaan menjadi sponsor padakejuaraan balap motor (nasional) dan Motorprix(regional), dimana Perusahaan memberikan dukungansejak 2007. Untuk menunjukkan komitmen Gajah Tunggaldalam mempromosikan cara berkendara yang amandiantara siswa-siswa sekolah menengah atas, Perusahaanmembuat program yang disebut ‘IRC Goes To School/IRCmasuk sekolah’ untuk mendorong mereka agarmenunjukkan tanggung jawab dalam berkendara danmeningkatkan kesadaran terhadap produk IRC untuksepeda motor. Hal yang penting pula bagi brand equityadalah kehadiran GT Radial dan IRC pada acara-acaranasional dan internasional. GT Radial dan IRC memilikistan yang besar pada Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2010 danPameran Motor Internasional Indonesia (IIMS) tahun2010.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 201064

Retail Concepts

In addition to the long-term relationships with its variousdomestic distributors, the Company is also focusing onits own distribution channels. The TireZone conceptportrays one of the innovations that reflect the Company’sintent to capture a larger portion of the Indonesian retailmarket. TireZone, a multi-brand platform retail outletestablished in partnership with Michelin, offers variousbrands such as GT Radial, Michelin and BF Goodrich –together with tire-related services that cater to tireconsumers’ needs. The establishment of TireZone retailconcepts stores together with Michelin enables theCompany to distribute its replacement radial tires to awider retail market. Currently, there are 40 TireZoneoutlets in 16 cities around Indonesia. The Company plansto continue building the TireZone franchise.

Starting in 2007, the Company also began distributing itradial tires and motorcycle tires domestically throughCarrefour, a major retailer in Indonesia. As of the end of2010, the company had tire sales counters at 12 Carrefourhypermarkets throughout Indonesia. Besides Carrefour,the company also has sales counters at 2 outlets of AceHardware and distributed its motorcycle tire through AMXretail. All these added to the growing number of retailoutlets were one can purchase the Company’s tires.Besides generating additional revenue, these retailconcepts also raise brand awareness for the brand thatthe Company produces. Going forward, the Managementwill continue to look for new and innovative manners todistribute its products.

Konsep Retail

Di samping terus menjalin hubungan jangka panjangdengan distributor domestik, Perusahaan juga berfokuspada saluran distribusi milik Perusahaan sendiri. KonsepTireZone menggambarkan salah satu inovasi yangmencerminkan tekad Perusahaan untuk mengambil porsiyang lebih besar dari pasar retail Indonesia. TireZone,sebuah gerai ritel dengan beragam merek yang didirikanmelalui kerjasama dengan Michelin, menawarkan beragammerek seperti GT Radial, Michelin dan BF Goodrich – secarabersamaan menyediakan layanan yang terkait dengan banguna memenuhi kebutuhan ban konsumen. Pendiriankonsep toko ritel TireZone bersama-sama dengan Michelinmemungkinkan Perusahaan untuk mendistribusikan banradial Perusahaan ke pasar ritel yang lebih luas. Baru-baruini terdapat 40 gerai TireZone di 16 kota di seluruhIndonesia. Perusahaan berencana untuk terusmeningkatkan dan membangun waralaba TireZone.

Dimulai pada tahun 2007, Perusahaan juga mulaimendistribusikan ban radial dan ban sepeda motorPerusahaan di dalam negeri melalui Carrefour, peritel besardi Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2010,Perusahaan memiliki konter penjualan ban di 12hypermarket Carrefour di seluruh Indonesia. Di sampingCarrefour, perusahaan juga memiliki konter penjualan di2 outlet Ace Hardware dan mendistribusikan ban motormelalui ritel AMX. Semua ini menambah jumlah outletritel dimana orang bisa membeli ban-ban produksiPerusahaan. Di samping menghasilkan tambahanpendapatan, konsep ritel ini juga meningkatkan kesadaranterhadap produk yang dibuat oleh Perusahaan.Kedepannya, Manajemen akan terus berusaha untukmencari cara baru dan inovatif untuk mendistribusikanproduk-produk Perusahaan.

Jaringan Distribusi

Perusahaan telah mengembangkan jaringan distribusinasional dan internasional yang kuat. Di pasarreplacement Indonesia, perjanjian dengan paradistributor besar Perusahaan diperbarui setiap tahun.Sebagian besar dari para distributor Perusahaan telahmenjadi pelanggan Perusahaan selama lebih dari 30tahun. Jaringan penjualan ekspor Perusahaan terdiri darilebih dari 70 distributor yang memasok ban di lebih dari90 negara. Hubungan dengan para distributorinternasional Perusahaan adalah hubungan jangkapanjang, banyak diantaranya yang telah menjadipelanggan Perusahaan selama lebih dari sepuluh tahun.Di Eropa, Perusahaan dibantu oleh GITI tire (Europe) B.V,yang memberikan bantuan kepada Perusahaan berupajasa promosi terttentu dan jasa pemasaran.

Distribution Network

The Company has developed a strong domestic andinternational distribution network. In the Indonesianreplacement market, the Company’s wholesaledistributors’ appointments are renewed on an annualbasis and purchases are made on order-by-order basis.Many of its distributors already have been the Company’scustomers for over 30 years. The Company’s export salesnetwork consists of more than 70 distributors whosupply tires in over 90 countries. The relationships withits international distributors are long-term, many ofwhom have been customers of the Company of over tenyears. In Europe, the Company is helped by GITI tire(Europe) B.V., which provides the Company with certainpromotional and marketing services.

Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk • 2010 65

Product Mix

The Company reviews its product mix on a continuingbasis in order to achieve the best possible margins whilemanaging its production costs. With regard to this, themanagement believes that there are significant growthopportunities in specialty product segments such as Ultra-High Performance (UHP), High Performance (HP) andwinter tires as well as HP motorcycle tires. These productsgenerally achieve higher margins, because targetcustomers tend to be less price-sensitive. In 2010, radialtire product mix in terms of sales value was 7% UHP tires,35% HP tires, 37% standard tires and the remaining 21%for other types of radial tires (such as SUV and LTR tires).The management is looking to increase the share of UHPand HP tires in the Company’s radial product mix.

Product Mix

Tinjauan Perusahaan terhadap product mix Perusahaandilakukan secara terus menerus untuk mendapatkanmarjin yang sebaik mungkin dengan mengendalikan biayaproduksi Perusahaan. Berkenaan dengan hal ini,Manajemen berkeyakinan bahwa ada peluangpertumbuhan yang signifikan pada segmen produkkhusus seperti ban Ultra High Performance (UHP), banHigh Performance (HP) dan ban musim dingin serta bansepeda motor High Performance (HP). Produk-produk inipada umumnya mempunyai marjin yang lebih besar,karena pelanggan yang menjadi sasaran cenderungkurang sensitif terhadap harga. Pada tahun 2010, bauranproduk/product mix ban radial dalam hal ini nilaipenjualan, adalah sebesar 7% ban UHP, 35% ban HP, 37%ban standar dan sisanya 21% adalah berbagai jenis banradial (seperti ban SUV dan ban LTR). Manajemen berusahauntuk meningkatkan pangsa ban UHP dan ban HP padaproduct mix ban radial.

konsep riret perusahaancompany’s retail concepts